1. KONSEP AGAMA DALAM
BERBAGAI PERSEPEKTIF
Oleh :
Nazrial Amin, MA
Disampaikan Dalam Kuliah Bersman Pendidikan
Agama Universitas Pembangunan Panca Budi
2. Halo Apa Itu Agama:
Agama sudah tidak terlalu asing bagi kita bahkan
sebagian besar dari kita terlahir dari keluarga
yang mempunyai Agama. Akan tetapi, tahukah
anda apa pengertian Agama? Untuk itu, mari kita
melihat beberapa pendapat para pakar yang ahli
di bidangnya mengenai pengertian dan definisi
Agama.
3. Secara Umum:
Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari
kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan
dunia yang menghubungkan manusia dengan
tatanan/perintah dari kehidupan. Banyak agama
memiliki narasi, simbol, dan sejarah suci yang
dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup
dan / atau menjelaskan asal usul kehidupan atau
alam semesta.
4. A.M. saefuddin (1987) :
Agama merupakan kebutuhan manusia yang paling
esensial yang besifat universal. Karena itu, agama
merupakan kesadaran spiritual yang di dalamnya ada
satu kenyataan di luar kenyataan yang namfak ini, yaitu
bahwa manusia selalu mengharap belas kasihan-Nya,
bimbingan-Nya, serta belaian-Nya, yang secara ontologis
tidak bisa diingkari, walaupun oleh manusia yang
mengingkari agama (komunis) sekalipun.
5. Sutan Takdir Alisyahbana (1992):
Agama adalah suatu system kelakuan
dan perhubungan manusia yang pokok
pada perhubungan manusia dengan
rahasia kekuasaan dan kegaiban yang
tiada terhingga luasnya, dan dengan
demikian member arti kepada hidupnya
dan kepada alam semesta yang
mengelilinginya.
6. Arti Kata Agama:
Agama [Sanskerta, a = tidak; gama = kacau]
artinya tidak kacau; atau adanya keteraturan dan
peraturan untuk mencapai arah atau tujuan
tertentu. Religio [dari religere, Latin] artinya
mengembalikan ikatan, memperhatikan dengan
saksama; jadi agama adalah tindakan manusia
untuk mengembalikan ikatan atau memulihkan
hubungannya dengan Ilahi.
7. Menurut Pandangan Sosiologi:
Agama merupakan suatu sistem sosial yang
dipraktekkan masyarakat; sistem sosial yang
dibuat manusia [pendiri atau pengajar utama
agama] untuk berbhakti dan menyembah Ilahi.
8. Menurut Pandangan Kebudayaan:
Dari sudut kebudayaan, agama adalah salah
satu hasil budaya. Artinya, manusia
membentuk atau menciptakan agama karena
kemajuan dan perkembangan budaya serta
peradabannya. Dengan itu, semua bentuk-
bentuk penyembahan kepada Ilahi [misalnya
nyanyian, pujian, tarian, mantra, dan lain-lain]
merupakan unsur-unsur kebudayaan.
9. Agama dlm Protestan & Katolik
Protstan: Agama artinya mengenal,
mencintai dan memuja Tuhan.
Katolik: Agama adalah hubungan antara
Tuhan dengan manusia yaitu
perhubugan yang mengutarakan
bergantungnya manusia dengan
Tuhannya.
10. Menurut Islam:
Agama itu dialah ‘Dien’ atau ‘Milah’ (Qur’an).
Dalam istilah berarti : „Segala peraturan yang
ditetapkan oleh Allah Swt dengan perantaraan
nabi-nabiNya untuk keperluan hamba-
hambaNya, supaya dengan mengikuti
peraturan-peraturan itu, mereka dapat
mendekatkan diri pada sisi Allah Swt‟
(Mufradat Al-Raaghib, dibawah kalimat „al-
Millah ).‟
11. Perlukah beragama:
Fungsi agama adalah menciptakan rasa aman
atau sejahtera bagi pemeluknya. Dengan agama
yang sedemikian banyak, setiap pemeluk agama
telah memiliki ‘kebenaran’ dan rasa aman
masing-masing. Interpretasi atas kebenaran tiap
agama tersebut ada yang menganggap absolut
dan relatif.
12. Tentu:
Kebutuhan kita akan agama, berawal dari
kegelisahan jiwa. Berangkat dari fitrah manusia,
bahwa manusia senantiasa mencari kebenaran
untuk dirinya, kebaikan dan keindahan yang dapat
ia rasakan. Dari kegelisahan jiwa tersebut, muncul
celah informasi tentang ketuhanan untuk masuk.
Bentuk Tuhan ini ia persepsikan untuk memenuhi
kegelisahan tersebut, maka tak heran ada banyak
‘Tuhan’ yang kita ciptakan.
13. Unsur-unsur agama menurut
Prof.Harun Nasution :
Kekuatan Gaib
Keyakinan akan hubungan kesejahteraan hidup
manusia tergantung kepada hubungannya dengan
kekuatan ghaib tersebut
Respons yang bersifat emosionil dari manusia.
Seperti Perasaan takut dlm agama primitif dan
Perasaan cinta dlm agama-agama monotheis.
Paham adanya yang kudus dlm bentuk kekuatan
gaib, kitab ajaran dan tempat-tempat tertentu.
14. Pokok Penting Agama:
1. Credo
Yakni suatu agama memiliki sistem
kepercayaan yang percaya akan adanya
Tuhan. Sebuah agama tentu tidak
dinamakan agama jika tidak memiliki Tuhan.
15. 2. Ritus:
Sebuah agama pasti memiliki suatu sistem
ritual hubungan antara pemeluk agama
dengan Tuhan yang diyakini oleh masing-
masing pemeluk agama. Ritus ini pasti ada
dan berbeda tiap-tiap agama
16. 3. Norma:
Sistem norma ini mengatur hubungan-
hubungan sosial antara pemeluk agama
dengan pemeluk agama lain. Sistem norma
inilah yang menciptakan kerukunan antar umat
beragama. Tidak ada satupun agama di dunia
ini yang mempunyai sistem norma yang
mengajarkan untuk bermusuhan dengan
pemeluk agama lain. Sistem norma ini selalu
mengajarkan kebaikan kepada para
pemeluknya.
17. Pembagian Agama:
Ada pelbagai klasifikasi yang dibuat para
ahli tentang pembagian agama, Sidi
Gazalba dalam bukunya “Asas Agama
Islam” menulis bahwa ditinjau dari segi
kebudayaan agama itu terbagi dua bagian,
yaitu: Agama Samawi dan Agama
Budaya(bumi).
18. Agama Samawi:
Agama samawi merupakan agama yang
turun dari langit alias datang langsung
dari Tuhan pencipta alam semesta.
Agama samawi terdiri dari Yahudi,
Nasrani, dan Islam.
19. Agama Bumi (budaya)
Agama Budaya ialah agama yang lahir dalam
kebudayaan, ia adalah cultural universal atau
cabang kebudayaan. Agama budaya disebut
dalam kepustakaan Barat “Natural Religion
(agama alami)”. Lahir dan berkembang dari
pemikiran masyarakat disuatu tempat tertentu.
Contoh agama alamiah adalah Hindu, Buddha
dan Khong Hu Cu dan Lain-lain.
20. Ciri-ciri agama Samawy antara lain:
Pertama:
Secara pasti dapat ditentukan kapan
lahirnya, ia bukan tumbuh dalam
masyarakat tetapi diturunkan untuk
masyarakat (umat manusia).
21. Kedua:
Disampaikan oleh manusia yang ditunjuk
Tuhan sebagai utusan-Nya. Utusan itu
bukan menciptakan agama, melainkan
menyalurkan kepada manusia.
23. Keempat:
Ajarannya serba tetap, tetapi
tafsirannya/pandangannya dapat
berubah-ubah sesuai dengan tuntutan
perkembangan masyarakat. Serta
Konsepsi ke-Tuhanannya serba Esa.
24. Metode Mempelajari Agama:
Pertama, Dipelajari dari sumbernya atau
kitab sucinya
Kedua, Dipelajari secara integral, tidak
dengan cara parsial, artinya ia pelajari
secara menyeluruh sebagai suatu
kesatuan yang bulat tidak secara
sebagian saja.
25. Lanjut:
Ketiga, Dipelajari dari kepustakaan yang
ditulis oleh para tokoh central seperti
para Nabi dan sahabat2nya, sebab
pemahaman mereka lahir dari perpaduan
ilmu dengan pengalaman yang indah dari
praktek ibadah yang dilakukan tiap hari.
Keempat, Dipelajari secara objektif
tanpa pengaruh melihat kenyataan
umatnya.
26. Primitive:
Agama pimitif lahir karena dorongan fitrah
manusia sendiri,akan tetapi karena otaknya belum
mampu untuk memecahkan persoalan aneh yang
merangsang alam pikirannya,timbulnya
perwujudan angan-angan,berupa mitos yang
melahirkan ritual-ritual tertentu. Maka termasuk
diantyaranya adalah:
27. Animisme:
Kepercayaan pada roh dan hantu-
hantu,timbullah pemujaan pada tempat dan
benda yang dianggap dihuni roh atau hantu
itu,ada yang dipuja agar membalas kebaikan
dan ada pula yang dipuja agar ruh atau
hantu itu tidak mengganggu.