3. TARGET KOMPETENSI GURU
A. Kompetensi Pedagogis:
1. Merencanakan pembelajaran yang sesuai kondisi peserta didik
2. Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan potensi peserta didik
3. Melaksanakan penilaian pembelajaran yang adil dan komprehensif
4. Merefleksi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di madrasah
B. Kompetensi Profesional:
Menguasai Materi Toleransi dalam Keberagaman
4. AKTUALISASI NILAI-NILAI TOLERANSI
DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Melaksanakan penilaian
pembelajaran yang
objektif dan
komprehensif
Membuat perencanaan
pembelajaran dengan
menyesuaikan
karakteristik peserta
didik yang heterogen
Melaksanakan
pembelajaran yang
mendorong
pengembangan potensi
peserta didik secara
adil dan proporsional
Terget
kompetensi
guru
5. TARGET KOMPETENSI SISWA
Memahami Konsep Toleransi dalam Keberagaman
di lingkungan Madrasah
Memahami aktualisasi nilai-nilai toleransi dalam
proses pembelajaran di lingkungan Madrasah
Memahami prinsip-prinsip toleransi keberagaman
di lingkungan Madrasah
7. TUJUAN
1. Meningkatkan kompetensi pedagogis dan kompetensi profesional guru
melalui kegiatan PKB di MGMP
2. Meningkatkan hasil Asesmen Kompetensi Guru (AKG)
3. Memfasilitasi sumber belajar bagi guru dalam penyelenggaraan PKB
4. Meningkatkan hasil pembelajaran peserta didik
11. Brainstorming
Apa yang saudara
ketahui tentang
toleransi?
Mengapa toleransi
perlu ditanamkan di
madrasah?
Bagaimana strategi yang
saudara terapkan dalam
proses pembelajaran
untuk mengintegrasikan
nilai-nilai toleransi di
madrasah?
Persoalan apa saja
yang saudara temukan
sikap-sikap intoleransi
di madrasah?
14. PENGERTIAN TOLERANSI
TOLERANSI
Menghargai, membolehkan,
membiarkan pendirian, pendapat,
pandangan, kepercayaan,
kebiasaan, kelakuan, dan
sebagainya yang lain atau yang
bertentangan dengan pendirian
sendiri(KBBI)
Menghormati dan menghargai
antar kelompok atau antar individu
dalam masyarakat atau dalam
lingkup lainnya (MUI)
MODERASI BERAGAMA
Cara pandang, sikap dan perilaku
selalu mengambil posisi di tengah-
tengah, selalu bertindak adil,
berimbang, dan tidak ekstrem
dalam praktik beragama
Tawazun (berimbang)
dalam melakukan kebijakan
Tasamuh (toleran)
terhadap perbedaan
Musawah (kesetaraan)
dalam HAM
As Syura
bermusyawarah
Al Islah (perdamaian)
menghilangkan permusuhan
Tawasut (tidak terjebak)
pada ekstrimisme
Al-Aulawiyah (skala priopritas)
dalam segi kehidupan
Al Adalah (Adil)
dalam bersikap
Tatawwur wal ibtikar (dinamis & inovatif)
selalu terbuka untuk melakukan perubahan-perubahan
َﻠَ ِا ُ
ﺎساﻟﻨ ﺎَﳞَٰٓ
ٍﺮَﻛَذ ْﻦِّﻣ ْ ُ
ﲂٰ ْﻘ
ٰﻨْﻠَﻌَﺟَو ٰ
ْﱺﻧُاو
ْ ُ
ﲂ
ِﻟ َﻞ
$
ﯨۤﺎَ'َﻗو ً*ْﻮُﻌ ُﺷ
ْﻛَا نِا ۚ اْﻮُﻓَﺎرَﻌَﺘ
ِ ّٰ
2ا َﺪْﻨِﻋ ْ ُ
ﲂَﻣَﺮ
َ5 َ ّٰ
2ا نِاۗ ْ ُ
ﲂ7ٰﻘْﺗَا
ٌ ْ
ِﲑ'َﺧ ٌ ْ
ﲓِﻠ
(al Hujurat: 13)
َ ْﺟﺎَﻓ ِْﲅﻠﺴِK اْﻮُﺤَ َﺟ ِْناَو
َ5 ْﰻََﻮﺗَو َﺎﻬَﻟ ْﺢ
ٗﻪﻧِاۗ ِ ّٰ
2ا َ
ﲆ
(Al Anfal: 61) ِﻠَﻌْﻟا ُﻊْﯿِﻤاﻟﺴ َُﻮﻫ
ُ ْ
ﲓ
1
Al Muwathonah (sikap loyal)
terhadap bangsa untuk persatuan
15. BATASAN – BATASAN TOLERANSI
1. Tidak menyangkut masalah aqidah dan ibadah ushuliyah
antarumat beragama dan antara umat seagama (Nilai
Tawasut) dasar Al-Kafirun & Al-Hujurat: 13
2. Tidak menyalahi konsensus bersama dalam berbangsa
dan bernegara (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal
Ika, dan NKRI) (Nilai Al Muwathonah) dasar Al-Maidah:32
3. Tidak melanggar nilai-nilai kemanusiaan (Nilai Al
Musawah) dasarnya Al-Maidah: 32, An-Nisa: 29
4. Tidak mengganggu ketertiban umum (Nilai Tasamuh)
dasar Al-Anbiya’:107
16. َ َﲢ َ
ﻻَو اﻮ ُﻀَﻏﺎَﺒَﺗ َ
ﻻ
َ`اَﺪَﺗ َ
ﻻَو اوُﺪ َﺎﺳ
واُﺮ
$
ا ِ2ا َدﺎَﺒِﻋ اﻮُﻧﻮُﻛَو
ًاَْﻮﺧ
Dari Anas bin Malik, beliau berkata: Rasulullah
bersabda “Janganlah kalian saling membenci,
menghasut, atau memusuhi. Jadilah hamba-
hamba Allah dalam ikatan persaudaraan .... (HR.
Abu Daud).
KEBERAGAMAN BANGSA INDONESIA
2
17. KERAGAMAN BANGSA INDONESIA
MELALUI MODERASI BERAGAMA
RAGAM TAFSIR
KEBENARAN
pergeseran tatanan nilai sosial
bangsa,
Kekeringan nilai spiritual,
Segresi / Pemisahan,
individu yang ekstreme
POTENSI KONFLIK
Harus dihindari dan atau diselesaikan
KERAGAMAN INDONESIA:
Agama, budaya, etnis, dll
PERLU PEREKAT:
3 DIMENSI UKHUWAH:
1. UKHUWAH BASYARIAH
“persatuan atas dasar kemanusiaan”
2. UKHUWAH ISLAMIYAH
“persatuan atas dasar agama”
3. UKHUWAH WATHONIYAH
“persatuan atas dasar kebangsaan”
18. SURVEY PELAJAR TERPAPAR RADIKAL INDONESIA
LaKIP (2016)
Pelajar-mahasiswa di PT favorit telah terpapar
radikalisme (370 kegiatan) di seluruh wilayah
Indonesia untuk mengganti Pancasila dan
NKRI (20 juta)
SETARA INSTITUTE(2016)
Pelajar SMA di Jakarta dan Bandung setuju
ISIS pejuang pendiri negara Islam (16,9%)
19.
20.
21. Tantangan Agama di Era Global
BANJIR INFORMASI
menyebabkan sulitnya menyaring
informasi mana yang shahih (valid)
dan mana yang tidak shahih
FENOMENA “HIJRAH”
Hijrah kemudian menjadi tren baru
yang menyempit pada pakaian dan
kelompok pengajian
KEILMUAN VS POPULARITAS
Guru atau kiai yang mumpuni
kalah tenar dengan
ustadz/ustadzah yang baru
bahkan dari kalangan artis
PANDANGAN EKSLUSIVISME
Konten dakwah online banyak
didominasi oleh kelompok yang
cenderung eksklusif terhadap
Muslim lain yang tidak sepaham
PENTINGNYA MODERASI DI MADRASAH
3
JEBAKAN ALGORITMA KATA KUNCI
Pencarian di internet dengan kata kunci tertentu berakibat
menjadi sempitnya pemahaman terhadap agama
1
2
3
5
4
22. GURU MADRASAH HARUS MAMPU MENERAPKAN
PEMBELAJARAN BERBASIS C4
CRITICAL THINKING
Kemampuan berpikir kritis
Memisahkan fakta dan hoax
Kemampuan memilah informasi
yang valid dan terpercaya
COLLABORATION
Kerjasama
Interdisipliner
Teamwork
CREATIVITY & INOVATION
Inovasi
Mampu melihat ”out of the box”
COMMUNICATION
Kemampuan berkomunikasi efektif
Kemampuan negosiasi
Penguasaan teknologi komunikasi
C1
C2 C3
C4
23. “PIKIRAN & HATI MEREKA HARUS
DIKENALKAN TENTANG KEBERAGAMAN”
25. Contoh: SIKAP TOLERANSI DI MADRASAH
1. Tidak membuat atau menyebarkan isu SARA baik dalam kegiatan
internal madrasah (pemilihan jabatan) maupun internal peserta didik
(pemilihan OSIS);
2. Menghormati antar teman walaupun berbeda etnis, ras, suku, budaya,
dan adat istiadat;
3. Menghormati sesama walaupun berbeda madzhab;
4. Menghormati posisi setiap orang yang ada di lingkungan madrasah
(kamad, satpam, pendidik, penjaga madrasah, dan sebagainya) sesuai
peran dan fungsinya;
5. Bagi Pendidik PAI, memperkenalkan kepada peserta didik pentingnya
menghormati perbedaan madzhab dalam praktik beribadah
26. 4 Indikator Nilai Moderasi
Beragama
ADAPTIF THD KEBUDAYAAN
LOKAL (LOCAL WISDOM)
Orang-orang yang moderat memiliki
kecenderungan lebih ramah dalam
penerimaan tradisi dan budaya lokal dalam
perilaku keagamaannya, sejauh tidak
bertentangan dengan pokok ajaran agama.
TOLERANSI
Sikap untuk memberi ruang dan tidak
mengganggu hak orang lain untuk
berkeyakinan, mengekspresikan
keyakinannya, dan menyampaikan pendapat,
meskipun hal tersebut berbeda dengan apa
yang kita yakini. Jadi toleransi mengacu pada
sikap terbuka, lapang dada, sukarela, dan
lembut dalam menerima perbedaan
ANTI KEKERASAN
Menolak cara-cara kekerasan dalam
menyelesaikan masalah, misalnya
dalam melakukan perubahan yang
diinginkan
KOMITMEN KEBANGSAAN
Penerimaan terhadap prinsip-prinsip
berbangsa yang tertuang dalam
Konstitusi UUD 1945 dan regulasi di
bawahnya. Indikator inilah yang sering
juga dipergunakan sebagai indikator
ekstremisme yang biasanya memiliki
pandangan ingin mengubah sistem sosial
dan politik yang sudah ada dan
menghujat Pancasila sebagai thaghut Beragama
Moderasi
Teraktualisasikan
27. OUTCOME MODERASI BERAGAMA DI MADRASAH
MENGAPRESIASIKAN UNSUR
RABBANIYYAH-INSANIYYAH
(Ketuhanan- Kemanusiaan)
MENGGABUNGKAN ANTARA
WAHYU - AKAL
AL JAMAIYYAH – AL FARDIYYAH
(Maslahah Ammah – Individu)
MENGKOMBINASI ANTARA
MADDIYYAH - RUHIYYAH
(Materialisme - Spiritualisme)
Menyadari bahwa perbedaan adalah sunnatullah
Keanekaragaman adalah fitrah bangsa
Pancasila adalah cermin nilai asli masyarakat
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama
TOLERANSI INTERNAL (DI MADRASAH)
(Sikap Toleran Antarwarga Madrasah)
TOLERANSI EKSTERNAL (DI MASYARAKAT)
(Memiliki Sikap Religiusitas Sosial)
29. KEGIATAN PENDALAMAN
DISKUSI KELOMPOK:
1. Fasilitator akan membagi peserta menjadi 4 kelompok
2. Fasilitator akan menayangkan video
3. Masing-masing peserta akan mengamati tayangan video dan
mendiskusikannya (identifikikasi masalah dan solusi).
4. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok
yang lain menyimak dan boleh menanggapi.
5. Fasilitator menyimak dan menyimpulkan hasil diskusi.
30. ALAT DAN BAHAN PERMAINAN
1. Video
2. Kertas plano
3. Spidol
4. Double tip/isolasi
5. Gunting
33. KEGIATAN PENDALAMAN
DISKUSI KELOMPOK:
1. Fasilitator membagi peserta menjadi 4 kelompok.
2. Masing-masing kelompok boleh memilih kartu situasi (1-4) dan
mendiskusikannya dalam kelompok selama 15 menit. Apa sikap
anda dalam menghadapi situasi seperti itu?
3. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok.
4. Kelompok yang lain menyimak dan boleh menanggapi.
5. Fasilitator menyimak dan menyimpulkan hasil diskusi.
34. BAHAN STUDI KASUS
Kelompok 2
(Untuk Kepala Madrasah)
Kebijakan apa yang saudara lakukan untuk penguatan toleransi
dalam keberagaman di madrasah
Kelompok 1
(untuk Pengawas Madrasah)
Sebagai pengawas tindakan apa yang saudara lakukan dalam
mewujudkan toleransi dalam keberagaman di madrasah
35. BAHAN STUDI KASUS
Kelompok 3
(untuk Guru Mata Pelajaran)
Bagaimana cara Saudara mengintegrasikan konten dan
pembiasaan toleransi dalam keberagaman dengan mata
pelajaran yang saudara ampu?
Kelompok 4
(untuk Guru PAI)
Bagaimana memperkenalkan kepada peserta didik pentingnya
menghormati perbedaan madzhab dalam praktik beribadah dalam
proses pembelajaran
37. REFLEKSI / PENGUATAN
1. Apa yang sudah saya pelajari dari sesi toleransi dalam
keberagaman ini?
2. Apa yang harus saya lakukan dalam proses
pembelajaran di madrasah terkait sesi toleransi dalam
keberagaman ini?
3. Apa saran yang masih harus diperbaiki dari sesi
toleransi dalam keberagaman ini?