Pembelajaran ini menggunakan metode window shopping untuk mengajarkan materi gangguan sistem pencernaan pada siswa kelas VIII. Siswa dibagi menjadi kelompok dan diberi materi berbeda, kemudian hasil diskusi mereka dipajang. Siswa lain berkeliling untuk melihat hasil kelompok lain dan bertanya. Metode ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa secara menyenangkan.
1. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 1 | 59
LAPORAN BEST PRACTICE
PEMBELAJARAN GANGSING
(GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN DENGAN METODE WINDOW SHOPPING)
DI KELAS VIII A SMP RIFA’IYAH 01 SAPURAN
TAHUN PELAJARAN 2019-2020
Disusun dalam Rangka Memenuhi Tagihan Peserta Program PKP (Peningkatan
Kompetensi Pembelajaran) Berbasis Zonasi
Oleh :
Desty Erni, S. Si
Bidang Pendidikan dan Dakwah
SMP Rifa’iyah 01 Sapuran
Wonosobo
2019
2. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 2 | 59
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN BEST PRACTICE
PEMBELAJARAN GANGSING
(GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN DENGAN METODE WINDOW SHOPPING)
DI KELAS VIII A SMP RIFA’IYAH 01 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2019-2020
Oleh :
Desty Erni, S. Si
Telah disetujui dan disahkan oleh Kepala SMP Rifa’iyah 01 Sapuran
Wonosobo, 29 Oktober 2019
Yang Mengesahkan
Kepala SMP Rifa’iyah 01 Sapuran
Istuningsih, S. Pd.
3. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 3 | 59
BIODATA PENULIS
Nama : Desty Erni, S. Si
NUPTK : 5556762664210153
Unit Kerja : SMP Rifa’iyah 01 Sapuran
Alamat Unit Kerja : Dusun Baturan, Desa batursari, Kecamatan Sapuran, Kabupaten
Wonosobo, Propinsi Jawa Tengah
Jabatan : Guru
Tempat, tanggal lahir : Purworejo, 24 Desember 1984
Alamat : Desa Cengkawakrejo, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo,
Propinsi Jawa Tengah
Riwayat Pendidikan
SD : SD N Cengkawakrejo
SMP : SMP N 1 Purworejo
SMA : SMU 1 Purworejo
S1 : Universitas Jenderal Soedirman, Fakultas Biologi, Jurusan Biologi
4. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 4 | 59
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Wr Wb
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan karuniaNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan best practice denagn judul “Pembelajaran
Gangsing (Gangguan Sistem Pencernaan dengan Window Shopping) di Kelas VIII A SMP
Rifa’iyah 01 Sapuran Tahun Pelajaran 2019-2020” tepat waktu.
Penyusunan Best Practice penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat.
1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Wonosobo yang telah memberi kesempatan
penulis mengikuti kegiatan PKP.
2. Kepala SMP Rifa’iyah 01 Sapuran yang telah memberi izin, kesempatan dan
kepercayaan kepada penulis untuk mengadakan penelitian ini.
3. Rekan guru di SMP Rifa’iyah 01 Sapuran, Guru Inti dan Guru Sasaran program PKP
yang telah memberi bantuan selama proses penelitian sampai dengan terwujud dalam
bentuk laporan Best Practice.
4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuan berupa apapun dalam menyelesaikan karya ini.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan karya di masa yang akan
datang.
Waalaikumsalam Wr.Wb
Wonosobo, 29 Oktober 2019
Penulis
Desty Erni, S. Si
5. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 5 | 59
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Biodata Penulis
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Lampiran
Bab 1. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Jenis Kegiatan
C. Manfaat
Bab 2. Pelaksanaan Kegiatan
A. Tujuan dan Sasaran
B. Bahan/Materi Kegiatan
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan
D. Alat/Instrumen
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
Bab 3. Hasil Kegiatan
A. Hasil
B. Masalah yang Dihadapi
C. Cara Mengatasi
Bab 4. Simpulan dan Rekomendasi
A. Simpulan
B. Rekomendasi
Daftar Pustaka
6. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 6 | 59
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Perencanaan Kegiatan Pembelajaran ( LK 3)
Lampiran 2 : Penilaian Berorienstasi HOTS (LK 4)
Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (LK 5)
Lampiran 4 : Review RPP oleh kepala sekolah
Lampiran 5 : Review RPP oleh teman sejawat (LK 6)
Lampiran 6 : Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Oleh Kepala Sekolah
Lampiran 7 : Jurnal Praktek Mengajar (LK 7)
Lampiran 8 : Gambar gangguan system pencernaan
Lampiran 9 : Artikel Diare termasuk salah satu penyebab kematian terbanyak
Lampiran 10 : Artikel Kenali Beragam Ciri Penyakit Maag dan Cara Mengatasinya
Lampiran 11 : Artikel Begini 13 Gejala Tipus Serta Pencegahannya Agar Tidak Berakibat
Fatal Bagi Anak
Lampiran 12 : Artikel Satia Putra, Bocah Obesitas Asal Karawang Ingin Sekolah Tapi Minder
Lampiran 13 : Artikel Sering Konsumsi Makanan Berpengawet? Ini Bahayanya
Lampiran 14 : Foto Kegiatan
Lampiran 15 ; PowerPoint Presentasi Laporan Best Practice
7. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 7 | 59
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP), bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi siswa melalui pembinaan guru dalam merencanakan,
melaksanakan, sampai dengan mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS). Program ini
merupakan bagian dari program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang
diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya (kemdikbud, 2019)
Pemberian materi Sains disesuaikan dengan hakikatnya yaitu sebagai produk,
proses, dan sikap ilmiah, sehingga diharapkan akan terbentuk juga sikap ilmiah pada siswa.
Penerapan beberapa model pembelajaran seperti pembelajaran berbasis proyek (Project
based learning), pembelajaran berbasis masalah (Problem based learning), belajar
penemuan (Discovery/ inquiry) menjadi peluang bagi guru untuk menerapkan kegiatan
pembelajaran pada level HOTS (Higher order thinking skill). Pada prakteknya, penerapan
pembelajaran HOTS bukan hal yang mudah dilaksanakan oleh guru. Disamping guru harus
benar-benar menguasai materi dan strategi pembelajaran, guru pun dihadapkan pada
tantangan dengan lingkungan dan intake siswa yang diajarnya. (Ariesta, 2018).
Siswa SMP pada umumya capat bosan jika harus duduk diam di satu tempat, mereka
cenderung senang bergerak kesegala penjuru kelas sehingga metode pembelajaran window
shopping dirasa cocok untuk digunakan dalam pembelajaran. Seperti halnya gangsing untuk
bergerak dengan baik perlu arahan dan stimulasi, siswa pun agar tujuan pembelajaran tetap
terpenuhi dengan cara menyenangkan butuh arahan dan stimulasi dari guru.
Whindow shopping secara bahasa bisa diartikan jalan-jalan sambil melihat - lihat
saja. Mungkin tidak ada hubungannya dengan pendidikan. Window shopping bisa menjadi
metode pembelajaran yang mengasikkan, sama halnya ketika siswa berjalan – jalan di
swalayan.
Cara metode window shopping sebelumnya siswa dibagi dalam beberapa kelompok
sesuai dengan jumlah siswa di kelas dan materi yang akan disampaikan. Usahakan materi
berbeda disetiap kelompok supaya ada rasa ingin tahu siswa dari kelompok lain. Bisa juga
materi yang sama hanya tujuannya untuk melihat kelompok yang terbaik. Setelah kegiatan
8. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 8 | 59
diskusi kelompok hasilnya ditempelkan di kertas yang bisa ditambahkan hiasan dengan
kertas warna-warni.
Hasilnya dipajang atau dipegang oleh salah satu siswa. Pemegang atau pemegang
karya bertugas sebagai penjual yang akan menjelaskan karya kelompoknya kepada
pengunjung. Anggota kelompok selain penjaga bertugas mengunjungi karya dari kelompok
lain. Saat berkunjung atau melakukan window shopping siswa bertugas mencari informasi
sebanyak-banyaknya terkait karya kelompok lain dan hasil kunjungan ini disampaikan
kepada anggota kelompoknya.
Diharapkan dengan kegiatan “Window Shopping“ ini siswa bisa memahami
pembelajaran yang diberikan dengan materi yang berbeda disetiap kelompok. Suasana kelas
akan lebih meriah dan siswa tidak bosan karena tidak hanya duduk saja. Waktu yang
diperlukan untuk membahas materi juga menjadi lebih isingkat.
B. Jenis kegiatan
Kegiatan yang disusun menjadi Laporan Best Practice adalah kegiatan praktek
mengajar dalam rangkaian PKP. Penulis mengambil praktek pembelajaran Unit 1 yaitu
tentang sistem pencernaan sesuai dengan pendidikan penulis.
C. Manfaat
Manfaat penulisan Best Practice ini adalah
1. Meningkatkan kemampuan guru dalam menulis ilmiah.
2. Meningkatkan kemampuan guru dalam menyajikan pembelajaran berorientasi HOTS.
3. Meningkatkan kompetensi siswa dalam pembelajaran gangguan sistem pencernaan yang
berorientasi HOTS.
4. Sebagai dokumentasi kegiatan PKP berbasis zonasi
9. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 9 | 59
BAB II. PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan dan Sasaran
Tujuan penulisan Best Practice ini adalah menginspirasi guru untuk mengembangkan
materi dan melaksanakan pembelajaran dengan berorientasi pada kemampuan berpikir
tingkat tinggi
Sasaran pelaksanaan Best Practice adalah siswa kelas VIII A SMP Rifa’iyah 01
Sapuran tahun pelajaran 2019-2020.
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktek pembelajaran adalah materi pembelajaran
yang diambil dari unit pembelakaran program PKP, buku siswa dan buku guru mata
pelajaran IPA kelas VIII, materi dari internet berupa gambar-gambar dan artikel. Selain itu
juga juga alat dan bahan metode pembelajaran “Window Shopping” berupa kertas tanggalan
bekas sebagai ganti kertas plano, spidol, kertas HVS warna, gunting, lem, dan solasi.
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan
Pelaksanaan praktek pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik, dengan
metode pembelajaran window shopping.
Berikut langkah - langkah yang dilakukan dalam kegiatan praktek mengajar
1. Penentuan KD yang akan dipraktekkan
3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan yang
berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan
4.5 Menyajikan hasil penyelidikan tentang pencernaan mekanik dan kimiawi
2. Analisis target kompetensi
Menganalisis sistem pencernaan pada manusia
Memahami gangguan yang berhubungan dengan sistem pencernaan
Memahami upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan
Menyajikan hasil penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan kimiawi.
3. Perumusan indikator pencapaian kompetensi
3.5.8 Menganalisis proses dan hasil pencernaan secara kimiawi pada manusia
3.5.9 Menjelaskan gangguan yang berhubungan dengan sistem pencernaan manusia.
3.5.10 Menjelaskan upaya dalam memelihara kesehatan sistem pencernaan manusia.
10. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 10 | 59
4.5.3 Mempresentasikan laporan hasil penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan
kimiawi.
4. Pemilihan metode pembelajaran
Metode Pembelajaran Window Shopping
5. Perencanaan desain pembelajaran dan penyusunan soal HOTS
(Lampiran 1 dan lampiran 2)
6. Penyusunan Perangkat Pembelajaran
(Lampiran 3)
7. Review RPP oleh kepala sekolah dan teman sejawat sesama guru sasaran program PKP
(Lampiran 4 dan Lampiran 5)
8. Perbaikan Perangkat Pembelajaran
9. Praktek Pembelajaran
10. Evaluasi praktek pembelajaran oleh kepala sekolah
(Lampiran 6)
11. Penyusunan laporan best practice
D. Alat/Instrumen
Alat yang digunakan dalam praktek pembelajaran adalah gambar dan artikel yang
diambil dari internet (terlampir). Selain itu juga juga alat dan bahan metode pembelajaran
“Window Shopping” berupa kertas tanggalan bekas, spidol, kertas HVS warna, gunting, lem,
dan solasi.
Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu (a) instrumen
untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi dan (b) instrumen untuk
melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan uraian singkat.
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu, 23 Oktober 2019 di SMP
Rifa’iyah 01 Sapuran, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Propinsi Jawa Tengah.
11. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 11 | 59
BAB III. HASIL KEGIATAN
A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari aktivitas pembelajaran HOTS bisa berjalan walau
kurang maksimal. Transfer knowledge telah berjalan dengan baik karena antusiasme siswa
dalam mengikuti pembelajaran. Critical creativity kurang berjalan maksimal. Sedangkan
problem solving sudah berjalan dengan baik.
Aspek 5 M (mengamati, menanya, mencoba, menalar, mengkonunikasikan) sudah
terpenuhi dengan metode window shopping. Siswa antusias dalam mengamati gambar
maupun membaca artikel – artikel yang disajikan dalam LKPD. Siswa juga telah mampu
merumuskan pertanyaan dan mencari tahu jawaban dari pertanyaan yang telah dibuat.
Kemampuan siswa dalam mengkomunikasikan hasil secara kelompok telah berjalan dengan
baik. Hal ini terlihat dari sajian hasil diskusi yang dikemas dengan baik serta terlaksananya
tugas baik sebagai penjaga hasil maupu sebagai pengunjung dalam kegiatan Window
Shopping.
Empat dimensi dimensi pengetahuan (factual, konseptual, procedural dan
metakoknitif) telah tercapai pada praktek pembelajaran yang dilakukan.
Sementara untuk kecakapan abad 21 juga telah muncul walau belum sempuran. Masih
ada beberapa siswa yang berperilaku kurang baik selama proses pembelajaran seperti
mengganggu teman, tidak aktif dalam diskusi, serta melihat jawaban teman saat tes akhir.
B. Masalah yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi dalam praktek pembelajaran ini adalah
1. Kelas yang digunakan bukan kelas yang diampu oleh guru (penyusun) sehingga
guru kurang memahami karakter masing - masing siswa.
2. Guru kurang menguasai pembelajaran berorientasi HOTS.
3. Siswa belum terbiasa melakukan pembelajaran berorientasi HOTS.
4. Kurangnya sarana prasarana seperti LCD proyektor terbatas sehingga tidak bisa
selalu menggunakannya, lambatnya koneksi internet, serta tidak tersedia alat dan
bahan percobaan yang memadai.
C. Cara mengatasi
Praktek pembelajaran sebaiknya dilakukan di kelas yang diampu oleh guru yang
bersangkutan dengan materi pembelajaran yang sesuai. Agar pembelajaran bisa
12. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 12 | 59
berlangsung dengan lebih baik lagi guru perlu belajar dan berlatih melaksanakan
pembelajaran berorientasi HOTS, dengan seringya guru mnggunakan pembelajaran
HOTS dengan sendirinya siswa juga akan terbiasa. Guru juga perlu mencari alternatif
media pembelajaran yang murah dan menarik selain pengupayaan pemenuhan sarana
dan prasarana sekolah.
13. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 13 | 59
BAB IV. SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode Window
Shopping layak dikembangkan pada pembelajaran gangguan sistem pencernaan pada
manusia.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik Pembelajaran Gangsing, Gangguan Sistem Pencernaan
dengan Metode Window Shopping, berikut disampaikan rekomendasi
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru
yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran sesuai dengan latar
belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran
lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar,
tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar degan cara ini akan membantu
siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan
pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana
dan prasarana yang memadai.
14. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 14 | 59
DAFTAR PUSTAKA
Banka Pos, Bangka : 2018. Begini 13 Gejala Tipus serta Pencegahannya Agar Tidak Berakibat
Fatal Bagi Anak https://bangka.tribunnews.com/2018/03/04/begini-13-gejala-tipus-serta-
pencegahannya-agar-tidak-berakibat-fatal-bagi-anak-lihat-cara?page=3.
Freddy Widya Ariesta, Jakarta : 2018 Mengintegrasikan Higher Order of Thinking Skill (HOTS)
pada Pembelajaran Sains di SD. https://pgsd.binus.ac.id/2018/11/23/mengintegrasikan-higher-
order-of-thinking-skill-hots-pada-pembelajaran-sains-di-sd/
Glori K. Wadrianto , Jakarta : 2018 Kenali Beragam Ciri Penyakit Maag dan Cara
Mengatasinya https://lifestyle.kompas.com/read/2018/04/02/190000320/kenali-beragam-ciri-
penyakit-maag-dan-cara-mengatasinya?page=all
LPMP. Yogyakarta: 2018. Strategi Mengajar Untuk Meningkatkan HOTS
http://lpmpjogja.kemdikbud.go.id/strategi-mengajar-untuk-meningkatkan-hots/
https://belajar.kemdikbud.go.id/pkp/
https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/diare/sakit-diare-sebabkan-kematian/
https://www.merdeka.com/peristiwa/satia-putra-bocah-obesitas-asal-karawang-ingin-sekolah-
tapi-minder.html
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3444949/sering-konsumsi-makanan-berpengawet-
ini-bahayanya
15. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 15 | 59
LAMPIRAN 1
Format Desain Pembelajaran Berdasarkan Model Pembelajaran (LK 3)
No
IPK
Pengetahu
an
IPK
Keterampi
lan
Kegiatan Pembelajaran
Sumber
Belajar/Medi
a
Penilaian
Perte
muan
3
3.5.8
Menganali
sis proses
dan hasil
pencernaan
secara
kimiawi
pada
manusia
3.5.9
Menjelask
an
gangguan
yang
berhubung
an dengan
sistem
pencernaan
manusia.
3.5.10
Menjelask
an upaya
dalam
memelihar
a
kesehatan
sistem
4.5.3
Mempresen
tasikan
laporan
hasil
penyelidika
n tentang
pencernaan
mekanis
dan
kimiawi.
Pendahuluan:
1. Guru mengucap
salam, memimpin
doa, mengecek
kebersihan kelas, dan
kehadiran siswa
2. Melakukan apersepsi
dengan menanyakan
kandungan zat
makanan dan cara
mengujinya
3. Menyampaikan
lingkup materi dan
penilaian yang akan
dilakukan
Medai, Alat,
dan bahan
yang
digunakan
adalah:
- Buku Guru
IPA kurikulum
2013
- Buku siswa
IPA kelas VIII
kurikulum
2013
a. Tayangan
gambar-
gambar
contoh
manusia yang
mengalami
kelainan/peny
akit yang
berhubungan
dengan sistem
pencernaan
seperti :
busung lapar,
obesitas,
keracunan
makanan, dll.
Sikap:
- Penilai
an
observ
asi
Kerjasama
,
mengahrga
i
perbedaan
pendapat
Pengetahu
an:
- Tertuli
s
Uraian
Keterampi
lan :
- Penilaian
Unjuk
Kerja
Inti:
1) presentasi hasil
praktik uji enzim
ptialin yang telah
dilakukan.
- Perwakilan
kelompok
menyampaikan
hasil praktek
- Kelompok lain
menanggapi
- Guru
memfasilitasi
16. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 16 | 59
pencernaan
manusia.
membuat
kesimpulan
2) mengidentifikasi
jenis gangguan dan
penyakit pada sistem
pencernaan.
3) mengusulkan upaya
pencegahan gangguan
dan
penyakit pada sistem
pencernaan
a. Memfasilitasi peserta
didik di dalam
kelompoknya untuk
menelaah artikel
diare penyebab kematian
dan mengamati tayangan
gambar contoh
manusia yang mengalami
kelainan/penyakit yang
berhubungan dengan
sistem pencernaan
dengan panduan LKPD
5.
b. Memfasilitasi peserta
didik untuk menyusun
pertanyaan di dalam
kelompoknya
berdasarkan hasil
pengamatan gambar dan
penelaahan
b. Artikel
diare
penyebab
kematian
(terdapat di
Aplikasi di
Dunia Nyata)
17. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 17 | 59
artikel.
c. Mengkonfirmasi
berbagai pertanyaan yang
sudah disusun peserta
didik
dan meminta peserta
didik menemukan
jawabannya dari hasil
pengamatan dan diskusi
kelompok.
d. Mengkonfirmasi hasil
pekerjaan peserta didik
berkaitan dengan
gangguan
dan penyakit pada
pencernaan dan
deskripsinya yang di tulis
pada tabel
yang tersedia di LKPD.
e. Meminta perwakilan
dari tiga kelompok untuk
mempresentasikan hasil
diskusi kelompok.
Meminta kelompok lain
menanggapinya.
Kemudian,
peserta didik
menyimpulkan hasil
kegiatannya.
f. Memberikan umpan
balik atas diskusi yang
telah dilakukan peserta
didik.
18. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 18 | 59
g. Melakukan konfirmasi
konten gangguan dan
penyakit pada sistem
pencernaan, melalui
diskusi kelas.
Penutup:
- Refleksi kegiatan yang
sudah dilakukan.
- Kuis hasil
diskusi/presentasi
- Memperi apresiasi
kelompok berkinerja
baik.
19. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 19 | 59
LAMPIRAN 2
LK-4a. KISI KISI-KISI PENULISAN SOAL
1. FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL
Jenis sekolah : SMP
Jumlah soal : 2
Mata pelajaran : IPA
Bentuk soal/tes : Pilihan ganda dan isay
Penyusun : Desty Erni
Alokasi waktu :15 menit
Kisi-Kisi Penulisan Soal
No.
Kompetensi
Dasar
IPK
Materi
Pokok
Indikator
Soal
Level
Bentuk
Soal
Nomor
Soal
1 2 3 4 5 6 7
1 3.5
Menganalisis
sistem
pencernaan
pada manusia
dan
memahami
gangguan
yang
berhubungan
dengan sistem
pencernaan,
serta upaya
menjaga
kesehatan
system
3.5.8
Menganalisi
s proses dan
hasil
pencernaan
secara
kimiawi
pada
manusia
3.5.9
Menjelaska
n gangguan
yang
berhubunga
n dengan
sistem
Sistem
pencer
naan
Disajikan
pernyataa
n tentang
gangguan
sistem
pencerna
an, siswa
dapat
menentu
kan
penyebab
nya.
L3 PG 1
2 Disajikan
gambar
organ
pencerna
L3 Isay 2
20. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 20 | 59
pencernaan. pencernaan
manusia.
3.5.10
Menjelaska
n upaya
dalam
memelihara
kesehatan
sistem
pencernaan
manusia.
an, siswa
dapat
menjelas
kan
proses
pencerna
an salah
satu
bahan
2. KARTU SOAL
LK -4b KARTU SOAL PILIHAN GANDA
KARTU SOAL NOMOR 1
(PILIHAN GANDA)
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII/1
Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami
gangguan yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya
menjaga kesehatan system pencernaan.
Materi Sistem pencernaan
Indikator Soal
Disajikan pernyataan tentang gangguan sistem pencernaan, siswa dapat
menentukan penyebabnya.
Level Kognitif L3
Soal
Salman membeli jajan di pinggir jalan, setelah jajan dimakan Salman mengalami sakit perut.
Sakit perut yang dialami Salman kemungkinan karena …..
Formatted Table
21. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 21 | 59
A. Infeksi bakteri sehingga gerak peristaltik usus meningkat.
B. Meningkatnya kadar asam lambung sehingga dinding lambung terluka.
C. Penyerapan air pada usus besar meningkat sehingga feses menjadi keras.
D. Infeksi bakteri pada apendiks sehingga penyerapan sari makanan terganggu.
Kunci Pedoman Penskoran
NO SOAL KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
1 A 1
Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena
1. Ada stimulus berupa pernyataan
2. Memerlukan analisis dalam pengerjaan soal
3. ........
LK-4c KARTU SOAL URAIAN
KARTU SOAL NOMOR 2
(URAIAN)
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII/ 1
Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami
gangguan yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya
menjaga kesehatan system pencernaan.
Materi Sistem pencernaan
Indikator Soal
Disajikan gambar organ pencernaan, siswa dapat menjelaskan proses
pencernaan salah satu bahan
Level Kognitif L3
Formatted Table
22. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 22 | 59
Soal
Perhatikan gambar berikut!
Salman memakan nasi putih, saat nasi tiba di organ yang nampak pada gambar akan terjadi
pencernaan makanan. Jelaskan proses pencernaan yang terjadi!
Kunci Pedoman Penskoran
NO SOAL URAIAN JAWABAN/KATA KUNCI SKOR
2 Terjadi pencernaan mekanik yaitu menghaluskan nasi dengan
gerakan meremas dinding lambung. Sementara pencernaan kimiawi
tidak ada karena nasi mengandung karbohidrat dan lambung
melakukan pencernaan kimiawi pada proteni dengan ensip pepsin
serta kasein susu dengan enzim renin.
Skor : 5
Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena
1. Ada stimulus berupa gambar
2. Perlu analisis
3. Perlu berpikir bebrapa tahap
LK-4d Format Telaah Soal
INSTRUMEN TELAAH SOAL HOTS
BENTUK TES PILIHAN GANDA
Nama Pengembang Soal : Desty Erni
Mata Pelajaran/Paket Keahlian/Layanan/Tema : Sistem Pencernaan
Kls/Prog/Peminatan : ......................
Formatted Table
23. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 23 | 59
Isilah tanda ceklist (v) pada kolom butir soal memenuhi kaidah dan silang (X) pada kolom
butir soal bila soal tersebut tidak memenuhi kaidah.
No. Aspek yang ditelaah
Butir
Soal
1
A. Materi
1. Soal sesuai Kompetensi Dasar (KD) V
2. Soal sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi (IPK) V
3.
Soal tidak mengandung unsur SARAPPPK (Suku, Agama, Ras,
Antargolongan, Pornografi, Politik, Propaganda, dan Kekerasan).
V
4.
Soal menggunakan stimulus yang kontekstual (gambar/grafik, teks,
visualisasi, dll, sesuai dengan dunia nyata)*
V
5.
Soal menggunakan stimulus yang imajinatif (baru, mendorong peserta
didik untuk membaca).
v
6.
Soal menggunakan stimulus yang mendorong peserta didik untuk
melakukan sesuatu).
7.
Soal mengukur level kognitif penalaran (menganalisis, mengevaluasi,
mencipta). Sebelum menentukan pilihan, peserta didik melakukaan
tahapan-tahapan tertentu.
8. Jawaban tersirat pada stimulus v
B. Konstruksi
1. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas. v
2.
Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang
diperlukan saja.
v
3. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban. v
4. Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda. v
5. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi. v
6. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi. v
7. Panjang pilihan jawaban relatif sama. v
8.
Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan “semua jawaban di atas
salah/benar” dan sejenisnya.
v
24. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 24 | 59
No. Aspek yang ditelaah
Butir
Soal
1
9.
Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun berdasarkan urutan
besar kecilnya angka atau kronologisnya.
10. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya. v
C. Bahasa
1.
Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, untuk
bahasa daerah dan bahasa asing sesuai kaidahnya.
v
2. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu. v
3. Soal menggunakan kalimat yang komunikatif. v
Wonosobo, 12 Oktober 2019
Penelaah
Nurhidayah, S. Pd.
25. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 25 | 59
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
IPA.VIII-03
Satuan Pendidikan : SMP Rifa’iyah 01 Sapuran
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : VIII/1
Materi Pokok : Sistem pencernaan
Alokasi Waktu : 3 jam pelajaran (3 x 40 menit)
A. Kompetensi Inti (KI)
KI1 dan KI2:Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya serta
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang teori.
B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. 3.5 Menganalisis sistem
pencernaan pada manusia
dan memahami gangguan
yang berhubungan dengan
sistem pencernaan, serta
upaya menjaga kesehatan
3.5.8 Menganalisis proses dan hasil
pencernaan secara kimiawi pada manusia
3.5.9 Menjelaskan gangguan yang
berhubungan dengan sistem pencernaan manusia.
3.5.10 Menjelaskan upaya dalam
memelihara kesehatan sistem pencernaan manusia.
26. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 26 | 59
2. 4.5 Menyajikan hasil
penyelidikan tentang
pencernaan mekanik dan
kimiawi
4.5.3 Mempresentasikan laporan hasil
penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan
kimiawi.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan percobaan diharapkan peserta mampu mengkomunikasikan hasil
penyelidikan uji enzim ptialin dengan baik.
2. Setelah presentasi dan tanya jawab diharapkan peserta mampu menyimpulkan perbedaan
proses pencernaan secara mekanik dan kimiawi dengan tepat.
3. Setelah melakukan diskusi mengenai jenis-jenis gangguan pada sistem pencernaan manusia
diharapkan peserta mampu mengidentifikasi gangguan dan penyakit yang berhubungan
dengan sistem pencernaan manusia, penyebabnya, serta akibatnya dengan tepat.
4. Melalui diskusi peserta didik mampu mengusulkan upaya pencegahan gangguan dan
penyakit pada sistem pencernaan dengan benar
D. Materi Pembelajaran
Pencernaan Mekanik dan Kimiawi pada Manusia
Walaupun zat makanan telah dilumatkan atau dihancurkan dalam rongga mulut tetapi
belum dapat diserap oleh dinding usus halus. Karena itu, makanan harus diubah menjadi sari
makanan yang mudah larut. Dalam proses ini dibutuhkan beberapa enzim pencernaan yang
dikeluarkan oleh kelenjar pencernaan.
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam
seperti berikut.
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang
terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim- enzim pencernaan
dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.
Jenis - Jenis Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia
Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang
salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Di antara gangguan-gangguan ini adalah
diare, sembelit, dan tukak lambung.
27. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 27 | 59
1) Diare
Diare merupakan gangguan yang disebabkan infeksi pada kolon. Infeksi ini terjadi karena
bakteri tertentu (misalnya E.coli, V.cholerae, dan Aeromonas sp.) atau sebab-sebab lain
misalnya stes, makanan tertentu. Hal tersebut mengganggu proses penyerapan air sehingga
feses keluar dalam bentuk cair. Mekanisme diare apabila kim dari lambung mengalir ke usus
halus terlalu cepat maka feses banyak mengandung air. Diare dalam waktu lama menyebabkan
hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi dehidrasi.
2) Konstipasi (Sembelit)
Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus halus bergerak sangat lambat. Akibatnya, air terlalu
banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit disebabkan karena
kurang mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi
daging.
3) Nyeri pada tukak Lambung (maag)
Maag adalah peradangan yang terjadi pada dinding lambung (ulkus). Hal tersebut disebabkan
asam (HCl) yang dihasilkan lambung terlalu banyak sehingga mengikis dinding lambung.
Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di
rongga perut. Tukak lambung dapat pula disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu.
Upaya Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan
Pencernaan merupakan organ tubuh yang sangat penting dan harus dijaga
kesehatannya, karena setiap hari makanan dan minuman diolah dalam organ pencernaan lalu
disalurkan ke seluruh tubuh untuk menjadi makanan bagi organ tubuh lainnya.
Pola makan yang tidak teratur, sering terlambat makan, kurang mengonsumsi buah dan
sayur, serta terlalu cepat menelan makanan adalah beberapa hal yang menyebabkan terjadinya
gangguan pencernaan. Stres juga menjadi penyebab utama gangguan pencernaan masyarakat
dewasa ini. Gangguan pencernaan dapat berupa mual, kembung, nyeri pada ulu hati, bahkan
kanker usus yang timbul karena usus mengalami infeksi akibat bekerja lebih keras sewaktu
mencerna makanan yang kurang serat.
Berikut beberapa cara menjaga kesehatan sistem pencernaan makanan:
a. Kunyah makanan dengan baik
Semakin lama kita mengunyah makanan, maka semakin mudah makanan itu dicerna
oleh tubuh dan juga dapat menghasilkan enzim lebih banyak. Mengunyah yang lama hingga
makanan lembut adalah baik untuk pencernaan. Tak perlu sampai 32 kali, tapi tidak kurang
dari 10-12 kali agar makanan tidak membebani usus.
28. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 28 | 59
b. Konsumsi makanan berserat
Tak hanya membantu sistem pencernaan, makanan berserat juga dapat mencegah
penyakit seperti diabetes, penyakit jantung koroner, wasir, kanker usus besar, menurunkan
kadar gula darah dan juga menurunkan kadar kolesterol di dalam saluran pembuluh darah.
Sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan kacang-kacangan adalah sumber utama serat.
c. Minum air
Sistem pencernaan bisa berlangsung sangat lambat bila Anda tidak bisa memenuhi
kebutuhan cairan dalam tubuh. Air membantu pergerakan makanan, melarutkan makanan,
mengatur konsentrasi makanan yang dicerna tubuh dan membantu penyerapan zat gizi oleh
tubuh.
d. Hindari makanan dan minuman yang dingin
Makanan dan minuman yang sangat dingin menyebabkan kontraksi pilorus, katup yang
memisahkan lambung dengan duodenum, sehingga memperlambat pergerakan makanan yang
dicerna. Selain itu, lambung akan bekerja lebih untuk menghangatkan makanan, sehingga
makanan lebih lama tinggal di lambung.
e. Makan secara teratur
Makan secara teratur membantu mengoptimalkan kerja system pencernaan. Perut yang
kosong menimbulkan nyeri dan kembung. Oleh karena itu, usahakan untuk makan secara
teratur dengan menyebar waktu makan Anda menjadi 3 kali makan besar dan 2 kali makan
ringan setiap hari.
f. Atasi stress
Stress yang berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan pencernaan misalnya
produksi asam lambung berlebihan. Upayakan secara positif untuk mengatasi stress. Anda bisa
mengelola stress dengan cara melakukan latihan pernapasan atau pergi berlibur.
g. Jagalah kebersihan
Jagalah kebersihan tangan dan makanan dari kuman-kuman merugikan bila Anda tidak
ingin mengalami diare. Penyakit ini banyak terjadi, umumnya karena kurangnya kebersihan
makanan dan minuman.
E. Metode Pembelajaran
1) Pendekatan:Saintifik
2) Metode: Mind mapping, teknik ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi), diskusi kelompok,
tanya jawab, penugasan,
3) Model: windows shopping
29. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 29 | 59
F. Media Pembelajaran
Artikel, gambar, kertas plano, spidol, penggaris, lem/solasi
G. Sumber belajar
- Paket unit pembelajaran PKP Mata Pelajaran IPA : Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup,
Direktorat Jendral Guru dan Tenaga kependidikan kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan. 2019 Halaman : 9-84
- Buku Guru IPA kurikulum 2013 edisi revisi 2017 kementria pendidikan dan kebudayaan
republik Indonesia halaman : 155-208
- Buku siswa IPA kelas VIII kurikulum 2013
- https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/diare/sakit-diare-sebabkan-kematian/
- https://lifestyle.kompas.com/read/2018/04/02/190000320/kenali-beragam-ciri-
penyakit-maag-dan-cara-mengatasinya?page=all
- https://bangka.tribunnews.com/2018/03/04/begini-13-gejala-tipus-serta-
pencegahannya-agar-tidak-berakibat-fatal-bagi-anak-lihat-cara?page=3.
- https://www.merdeka.com/peristiwa/satia-putra-bocah-obesitas-asal-karawang-ingin-
sekolah-tapi-minder.html
- https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3444949/sering-konsumsi-makanan-
berpengawet-ini-bahayanya
H. Pendidikan Karakter
Religius : salam, syukur
Nasionalis : taat peraturan
Mandiri : rasa ingin tau dan menghargai
Gotong royong: kerja kelompok/diskusi
Integritas : jujur, tanggung jawab
30. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 30 | 59
I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 3
TAHAP DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
A. Pendahuluan
A.1 Pendahuluan (Persiapan/Orientasi)
a. Guru mengucap salam, dan mengucap syukur (PPK
salam,shukur)
b. Memeriksan kebersihan kelas, dan ketertiban kelas (PPK taat
aturan)
c. Mengecek kehadiran siswa.
d. Menanyakan tugas laporan percobaan pada pertemuan
sebelumnya. (PPK: tanggung jawab)
5 menit
A.2 Apersepsi
a. Guru mengajukan pertanyaan “Kenapa sebelum makan perlu cuci
tangan?
b. Apa fungsi air liur?
5 menit
A.3 Motivasi
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu
mengkomunikasikan hasil uji ptialin pada pertemuan sebelumnya;
membedakan proses pencernaan mekanik dan kimiawi;
mengidentifikasi ganguan dan penyakit yang berhubungan dengan
sistem pencernaan manusia, penyebab serta akibatnya.
b. Menyampaikan manfaat pembelajaran : bisa menjaga dan
mengoptimalkan fungsi sistem pencernaan
c. Menyampaikan lingkup penilaian
- Sikap : Religius (salam, syukur), Nasionalis (taat peraturan),
Mandiri (rasa ingin tau dan menghargai), Gotong royong (kerja
kelompok/diskusi)
-Integritas : jujur, tanggung
-Pengetahuan : tes tertulis, pilihan ganda dan isay
-Keterampilan : diskusi, presentasi
5 menit
31. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 31 | 59
B. Kegiatan Inti
B.1 Mempresentasikan laporan hasil penyelidikan pencernaan
mekanik dan kimiawi.
a. Perwakilan kelompok (2 kelompok) mempresentasikan hasil
percobaan uji enzim ptialin pada pertemuan sebelumnya.
(PPK:tanggung jawab, salam)
b. Siswa dari kelompok lain menanggapi hasil diskusi. (PPK: rasa
ingin tau dan menghargai)
c. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan. (GLN)
25 menit
B.2 Diskusi jenis-jenis ganguan pada sistem pencernaan manusia dan
upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan manusia.
a. Perwakilan kelompok mengambil amplop yang berisi gambar-
gambar kelainan/penyakit yang berhubungan dengan sistem
pencernaan manusia, dan artikel tentang “Diare Penyebab
kematian.”
b. Siswa secara berkelompok menelaah gambar dan artikel yang
diperoleh. (PPK gotong royong, GLN)
c. Siswa dengan bimbingan guru membuat pertanyaan berdasar
pengamatan dan telaah artikel. (PPK: rasa ingin tau dan
menghargai)
d. Setiap kelompok membacakan pertanyaan yang telah disusun.
e. Siswa bersama guru menentukan pertanyaan yang sesuai dengan
pembelajaran yang sedang berlangsung. (PPK gotong royong,
GLN)
f. Melalui diskusi dan literasi siswa menentukan jawaban pertanyaan
yang telah dibuat. (PPK gotong royong, GLN)
g. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
(PPK:tanggung jawab, salam)
h. Kelompok lain menanggapi. (PPK: rasa ingin tau dan menghargai)
i. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan.
j. Siswa menanggapi umpan balik yang disampaikan guru.
35 menit
32. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 32 | 59
k. Siswa dengan bimbingan guru melakukan diskusi kelas mengenai
konteks gangguan sistem pencernaan. (PPK: rasa ingin tau dan
menghargai)
B.3 Upaya pencegahan gangguan dan penyakit pada sistem
pencernaan.
a. Setiap kelompok menerima artikel yang telah disediakan guru dan
menelaahnya (LKPD 6).
b. Siswa berdiskusi untuk mendiskripsikan akibat yang ditimbulkan
dari permasalahan dalam artikel dan usulan upaya pencegahannya
serta menuliskannya dikertas yang telah disediakan. (PPK gotong
royong, GLN)
c. Setiap kelompok menentukan satu orang sebagai penjaga yang
bertugas mempresentasikan hasil diskusi, anggota lain mengunjungi
kelompok lain untuk berdiskusi dan mencatat hasil temuan
kelompok lain (PPK: rasa ingin tau dan menghargai, tanggung
jawab)
d. Perwakilan kelompok menyampaikan hasi temuan kelompoknya
maupun hasil kunjunggan ke kelompok lain. (PPK: rasa ingin tau
dan menghargai, tanggung jawab)
e. Siswa menjawab pertanyaan umpan balik yang diajukan guru.
f. Siswa dengan bimbingan guru melakukan diskusi kelas tentang
upaya pencegahan ganguan dan penyakit sistem pencernaan. (PPK:
rasa ingin tau dan menghargai, tanggung jawab)
30 menit
C. Kegiatan Penutup
a. Guru memberi penghargaan kepada kelompok dengan kinerja bagus.
b. Guru membimbing siswa membuat resume pembelajaran.
c. Guru memberikan post tes
d. Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan datang.
e. Guru mengucap salam.
15 menit
33. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 33 | 59
J. Penilaian
A. Pembelajaran Reguler
1. Penilaian sikap
Jurnal Penilaian Sikap
NO Nama Karakter
1 2 3 4 5 6 7
Keterangan
Religius : 1) salam,
2) syukur
Nasionalis : 3) taat peraturan
Mandiri : 4) rasa ingin tau dan menghargai
Gotong royong: 5)kerja kelompok/diskusi
Integritas : 6) jujur
7)tanggung jawab
2. Penilaian pengetahuan
Teknik tes tertulis
Bentuk soal pilihan ganda
No Indikator Soal Jawaban
1. Disajikan pernyataan
tentang proses
pencernaan di mulut,
siswa mampu
menentukan proses yang
terjadi
Nasi yang dikunyah lama-lama rasanya
berubah menjadi manis. Hal ini terjadi
karena….
A. Nasi mengalami pencernaan mekanik
oleh gigi.
B. Nasi mengalami pencernaan kimiawi
oleh gigi.
C. Nasi mengalami pencernaan mekanik
oleh enzim ptialin.
D. Nasi mengalami pencernaan kimiawi
oleh enzim ptialin.
D
Skor 1
34. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 34 | 59
2. Disajikan ilustrasi
peristiwa pencernaan
siswa dapat nenentukan
peristiwa selanjutnya.
Baktiar bangun kesiangan dan terburu-
buru saat sarapan sehingga makanan
hanya dikunyah sebentar. Makanan yang
dikunyah tidak sempurna akan dicerna
secara mekanik dengan cara ….
A. Dihaluskan oleh gigi
B. Dihaluskan oleh lambung
C. Dipecah oleh enzim HCl
D. Dipecah oleh enzim renin
B
Skor 1
3. Disajikan data hasil uji
enzim ptialin, siswa dapat
menentukan kesimpulan
yang tepat.
Rudi melakukan percobaan uji makanan,
dengan menyediakan 4 tabung reaksi
berisi larutan tepung kanji seperti tabel
Tabung perlakuan hasil
1 ditambah air liur
dan betadin
kemudian dipanasi.
Warna
orenge
2 ditambah air liur
dan benedik
kemudian dipanasi.
Warna
biru
3 ditambahi betadin Warna
ungu
4 ditambahi benedick Warna
putih
Kesimpulan yang benar adalah ….
A. Tabung 1 mengandung amilum,
tabung 2 mengandung glukosa
B. Tabung 3 mengandung amilum,
tabung 4 mengandung glukosa.
C. Tabung 1 mengandung glukosa,
tabung 4 mengandung amilum
D. Tabung 2 mengandung glukosa,
tabung 3 mengandung amilum
D
Skor 1
35. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 35 | 59
4. Disajikan pernyataan
tentang gangguan sistem
pencernaan, siswa dapat
menentukan
penyebabnya.
Salman membeli jajan di pinggir jalan, setelah
jajan dimakan Salman mengalami sakit perut.
Sakit perut yang dialami Salman kemungkinan
karena …..
E. Infeksi bakteri sehingga gerak
peristaltik usus meningkat.
F. Meningkatnya kadar asam lambung
sehingga dinding lambung terluka.
G. Penyerapan air pada usus besar
meningkat sehingga feses menjadi
keras.
H. Infeksi bakteri pada apendiks
sehingga penyerapan sari makanan
terganggu.
A
Skor 1
5 Disajikan ilustrasi pola
makan, siswa dapat
menentukan jenis
gangguan yang mungkin
terjadi.
Latifa tidak suka makan sayuran sehingga
Latifa rentan terserang gangguan
pencernaan…..
A. Sembelit
B. Karies
C. Maag
D. Diare
A
Skor 1
6. Disajikan ilustrasi pola
makan, siswa dapat
menentukan jenis
gangguan yang mungkin
terjadi.
Abdul aktif berorganisasi, karena
kesibukannya Abdul sering terlambat
makan. Abdul rentann terserang gangguan
pencernaan ….
A. Sembelit
B. Karies
C. Maag
D. Diare
C
Skor 1
7 Siswa dapat menentukan
cara menjaga kesehatan
sistem pencernaan
Agar terhindar dari penyakit diare yang
perlu dilakukan adalah ….
A. Mengunyah makanan hingga lumat
B. Menjega kebersihan makanan
C. Makan makanan berserat
D. Makan dengan teratur
A
Skor 1
36. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 36 | 59
No Indikator Soal Jawaban
1 Disajikan gambar
organ pencernaan,
siswa dapat
menjelaskan proses
pencernaan salah
satu bahan
Perhatikan gambar berikut!
Salman memakan nasi putih, saat
nasi tiba di organ yang nampak
pada gambar akan terjadi
pencernaan makanan. Jelaskan
proses pencernaan yang terjadi!
Terjadi pencernaan mekanik
yaitu menghaluskan nasi dengan
gerakan meremas dinding
lambung. Sementara pencernaan
kimiawi tidak ada karena nasi
mengandung karbohidrat dan
lambung melakukan pencernaan
kimiawi pada proteni dengan
ensip pepsin serta kasein susu
dengan enzim renin.
Skor 5
2 Disajikan ilustrasi
salah satu gangguan
pencernaan, siswa
dapat menjelaskan
cara pencegahannya.
Diare termasik penyakit yang
banyak menyebabkan kematian
pada balita. Bagaimana cara
mencegah diare?
Cara mencegah diare:
Menjaga kebersihan makanan
Cuci tangan sebelum makan
Tidak jajan sembarangan
Skor 5
3. Penilaian keterampilan
Instrumen Penilaian Diskusi dan Presentasi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
37. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 37 | 59
B. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pengayaan dalam bentuk penugasan. Yaitu berdiskusi tentang kaitan
struktur pencernaan makanan dan kebutuhan tekstur makanan untuk usia yang berbeda.
C. Pembelajaran Reimidial
Berdasarkan hasil analisis penilaian, siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pembelajaran remedial dalam bentuk; 1) bimbingan perorangan jika
siswa yang belum mencapai ketuntasan, maksimal 20%; 2) belajar kelompok jika lebih
dari 20% tetapi kurang dari 50%; dan 3) pembelajaran ulang diakhiri dengan penilaian
jika siswa yang belum tuntas 50% atau lebih.
Mengetahui Wonosobo, Juli 2019
Kepala SMP Rifa’iyah 01 Sapuran Guru Mapel IPA
Istuningsih, S. Pd Desty Erni, S. Si
38. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 38 | 59
LKPD 5. Gangguan dan Penyakit pada Sistem Pencernaan
Manusia
Tujuan: Mengidentifikasi gangguan dan penyakit pada sistem pencernaan
manusia.
Alat dan Bahan
- Gambar kelainan/penyakit pada sistem pencernaan manusia
- Artikel diare penyebab kematian
- Berbagai sumber bahan bacaan tentang gangguan dan penyakit pada system pencernaan
manusia
Prosedur Kegiatan
1. Amatilah gambar tentang gangguan/penyakit pada system pencernaan manusia.
2. Telaah artikel diare penyebab kematian
3. Buatlah pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan gambar dan penelaahan artikel
4. Carilah informasi mengenai gangguan dan penyakit yang biasa menyerang sistem
pencernaan pada manusia.
5. Diskusikan bersama teman sekelompok jenis-jenis gangguan dan penyakit yang sering
menyerang sistem pencernaan manusia, penyebab, serta akibat yang ditimbulkan dari
gangguan/penyakit tersebut untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah kamu
buat pada poin 3.
No Jenis Gangguan/Penyakit Penyebab Akibat bagi tubuh
39. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 39 | 59
LKPD 6. Pencegahan Gangguan dan Penyakit Pada Sistem Pencernaan Manusia
Tujuan : Mengusulkan upaya pencegahan gangguan dan penyakit pada sistem pencernaan
manusia.
Alat dan Bahan
1. artikel tentang bahaya zat pengawet bagi tubuh;
2. artikel tentang bahaya akibat pola makan yang salah;
3. artikel tentang menghindarkan gangguan pencernaan;
4. artikel tentang penularan penyakit yang berhubungan dengan pencernaan
Prosedur Kegiatan
1. Secara berkelompok, telaahlah berbagai artikel yang telah disediakan
2. Berdasarkan hasil telaah artikel dan diskusi kelompok, isilah tabel di bawah ini pada kertas
yang sudah disediakan.
No Gangguan/Penyakit Akibat bagi tubuh Upaya pencegahan
1. gangguan …… upaya pencegahan …..
2. gangguan …… upaya pencegahan …..
3. gangguan …… upaya pencegahan …..
4. gangguan …… upaya pencegahan …..
3. Pajanglah hasil kerja kelompok kalian, dan tunjuklah satu orang perwakilan kelompok
untuk menjaga hasil kerja kelompok. Sementara anggota kelompok yang lain berkeliling
mengunjungi kelompok lain untuk berdiskusi dan tanya jawab hasil kerja kelompok lain.
4. Diskusikan hasil temuan pada kelompok lain melalui diskusi kelas.
5. Buatlah tulisan secara individu mengenai : bagaimana keberkaitan antara struktur
pencernaan makanan dan kebutuhan tekstur makanan untuk usia yang berbeda.
40. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 40 | 59
LAMPIRAN 5
LK-6 Reviu RPP
Nama Penyusun RPP : DESTY ERNI S.Si
Nama Penelaah RPP : YUPI ANING GUNANTI,S.Pt
FORMAT TELAAH RPP
No. Komponen Indikator
HasilPenilaian/Sarant
indaklanjut
A. Identitas Mata
Pelajaran/
Tema
1. Menuliskan nama sekolah.
2. Menuliskan mata pelajaran.
3. Menuliskan kelas dan semester.
4. Menuliskan alokasi waktu.
Sudah ada
Untuk alokasi waktu
dirinci berapa
menitnya
Contoh: 2 jam
pelajaran (2x40 menit)
B. Kompetensi Inti Menuliskan KI dengan lengkap dan benar. Sudah lengkap
C. Kompetensi
Dasar
Menuliskan KD dengan lengkap dan benar. Sudah lengkap dan
benar
D. Indikator
Pencapaian
Kompetensi
1. Merumuskan indikator yang mencakup
kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan
sikap sesuai dengan KD.
2. Menggunakan kata kerja operasional relevan
dengan KD yang dikembangkan.
3. Merumuskan indikator yang cukup sebagai
penanda ketercapaian KD.
Sudah sesuai
E Nilai Karakter 1. Menuliskan nilai-nilai karakter yang akan
dimunculkan dalam pembelajaran
2. Butir karakter yang dituliskan adalah butir
karakter operasional
Sudah ada,
Ditambahi fokus nilai
sikap
Contoh:
Fokus nilai sikap:
- Religius
- Kesantunan
41. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 41 | 59
No. Komponen Indikator
HasilPenilaian/Sarant
indaklanjut
- Tnggungjawab
F Tujuan
Pembelajaran
1. Tujuan pembelajaran dirumuskan satu atau
lebih untuk setiap indikator pencapaian
kompetensi.
2. Tujuan pembelajaran mengandung unsur:
audience(A), behavior(B), condition(C),
dandegree(D).
3. Tujuan pembelajaran dirumuskan untuk satu
pencapaian KD.
Sudah sesuai
G. Materi
Pembelajaran
1. Memilih materi pembelajaran reguler,
remedial dan pengayaan sesuai dengan
kompetensi yang dikembangkan.
2. Cakupan materi pembelajaran reguler,
remedial, dan pengayaan sesuai dengan
tuntutan KD, ketersediaan waktu, dan
perkembangan peserta didik.
3. Kedalaman materi kemampuan peserta didik.
Sudah ada
H. Metode
Pembelajaran
1. Menerapkan satu atau lebih metode
pembelajaran.
2. Metode pembelajaran yang dipilih adalah
pembelajaran aktif yang efektif dan efisien
memfasilitasi peserta didik mencapai
indikator-indikator KD beserta kecakapan
abad 21.
Sudah ada, tapi belum
terperinci
Contoh:
Pendekatan:Saintifi
k
Metode: Mind
mapping, teknik
ATM (Amati, Tiru
dan Modifikasi),
diskusi kelompok,
tanya jawab,
penugasan
42. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 42 | 59
No. Komponen Indikator
HasilPenilaian/Sarant
indaklanjut
Model: Discovery
learnin
I. Media dan
Bahan
1. Memanfaatkan media sesuai dengan indikator,
karakteristik peserta didik dan kondisi
sekolah.
2. Memanfaatkan bahan sesuai dengan indikator,
karakteristik peserta didik dan kondisi sekolah
3. Memanfaatkan media untuk mewujudkan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik
atau model memadai.
4. Memanfaatkan bahan untuk mewujudkan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik
atau model memadai.
5. Memilih media untuk menyampaikan pesan
yang menarik, variatif, dan sesuai dengan
indikator pencapaian kompetensi.
6. Memilih bahan untuk menyampaikan pesan
yang menarik, variatif, dan sesuai dengan
indikator pencapaian kompetensi.
Sudah ada
Diperjelas gambar yang
akan ditayangkan
Contoh:
Gambar organ
pencernaan
J Sumber Belajar 1. Memanfaatkan lingkung an alam dan/ atau
sosial.
2. Menggunakan buku teks pelajaran dari
pemerintah (Buku Peserta didik dan Buku
Guru).
3. Merujuk materi - materi yang diperoleh
melalui perpustakaan.
4. Menggunakan TIK/ merujuk alamat web
tertentu sebagai sumber belajar.
Sudah lengkap
43. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 43 | 59
No. Komponen Indikator
HasilPenilaian/Sarant
indaklanjut
K Penilaian 1. Mencantumkan teknik, bentuk, dan contoh
instrumen penilaian pada ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan
indikator.
2. Menyusun sampel butir instrumen penilaian
sesuai kaidah pengembangan instrumen
3. Mengembangkan pedoman penskoran
(termasuk rubrik) sesuai dengan instrumen.
Sudah lengkap
L Pembelajaran
Remedial
1. Merumuskan kegiatan pembelajaran remedial
yang sesuai dengan karakteristik peserta
didik, alokasi waktu, sarana dan media
pembelajaran.
2. Menuliskan salah satu atau lebih aktivitas
kegiatan pembelajaran remedial, berupa:
pembelajaran ulang,
bimbingan perorangan
belajar kelompok
tutor sebaya
Sudah sesuai
M Pembelajaran
Pengayaan
Merumuskan kegiatan pembelajaran
pengayaan yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik, alokasi waktu, sarana dan
media pembelajaran.
Sudah sesuai
N Bahan Ajar Menguraikan bahan ajar sesuai dengan KD Sudah sesuai
44. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 44 | 59
LAMPIRAN 7
LK-7 JURNAL PRAKTEK MENGAJAR
Nama Peserta : DESTY ERNI
Sekolah : SMP RIFA’IYAH 01 SAPURAN
Jenjang : SMP
Aspek Praktek Pembelajaran Deskripsi Dokumentasi
Kegiatan Pendahuluan
Salam, mengecek kesiapan siswa,
menghubungkan dengan kehidupan
dan materi sebelumnya,
menyampaikan tujuan dan lingkup
penilaian
Foto 1, RPP
Kegiatan Inti
1 Proses Saintifik (5M) Mengamati gambar
penyakit/kelainan sistem
pencernaan dan membaca artikel
“diare penyebab kematian”
Membuat pertanyaan berdasar
artikel maupun gambar
Mencari jawaban pertanyaan
Berdiskusi dan membaca literasi
Mempresentasikan hasil diskusi
Foto, RPP
Laporan diskusi
siswa
2 Aktivitas Pembelajaran HOTS
a. Transfer Knowledge
Membimbing membuat
kesimpulan,
memberi informasi yang benar
RPP
Laporan diskusi
b. Critical Thinking,
Creativity
Menganalisis gambar dan artikel
Berdiskusi penyebab, akibat,
pencegahan ganguan pencernaan
RPP
Laporan diskusi
45. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 45 | 59
c. Problem Solving
Menyarankan cara mencegah
penyakit pencernaan
RPP
Laporan diskusi
3 Kecakapan Abad 21 (PPK,
Literasi,
Penilaian karakter, mencari
jawaban dari buku, artikel
RPP
Laporan diskusi
4 Dimensi Pengetahuan
Laporan hasil diskusi
Tes akhir dengan sal 4L
RPP
Laporan diskusi
Hasil tes siswa
5 Pelaksanaan Penilaian
Sikap : selama pembelajaran
Pengetahuan: laporan dan tes akhir
Keterampilan : proses diskusi dan
pembuatan laporan
RPP
Laporan diskusi
Hasil tes siswa
jurnal
Kegiatan Penutup
Membuat kesimpulan, penilaian
pengetahuan, kesimpulan
RPP
46. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 46 | 59
Mengetahui, Wonosobo, 23 Oktober 2019
Kepala Sekolah Peserta,
Istuningsih, S. Pd Desty Erni, S. Si
Foto 1. diskusi kelompok Foto 2. windows shoping
47. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 47 | 59
LAMPIRAN 8
Gambar kelainan/penyakit pada sistem pencernaan manusia
48. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 48 | 59
LAMPIRAN 9
Diare termasuk salah satu penyebab kematian terbanyak
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan encernya tinja dan frekuensi buang air
besar yang lebih sering dibandingkan dengan biasanya. Banyak hal yang dapat menyebabkan
seseorang mengalami sakit diare, misalnya mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi
parasit, bakteri, dan virus, seperti norovirus dan rotavirus. Tidak hanya itu, diare juga bisa
disebabkan karena alergi terhadap makanan atau efek samping dari suatu obat tertentu.
Setiap orang tanpa memandang usia dan jenis kelamin, bisa mengalami diare. Biasanya
diare hanya berlangsung beberapa hari. Namun dalam beberapa kasus serius, penyakit ini bisa
berlangsung hingga berminggu-minggu dan jika tidak ditangani dengan baik dapat
menyebabkan kematian.
Sampai saat ini diare merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di dalam
masyarakat Indonesia. Dikutip dari laman Bulentin Jendela Data dan Informasi Kesehatan
Kemenkes terbitan tahun 2011, diketahui jika diare menduduki peringkat ke-13 sebagai
penyebab kematian semua umur dengan proporsi sebesar 3,5 persen. Sedangkan berdasarkan
kategori penyakit menular, diare merupakan penyebab kematian ke-3 setelah Pneumonia dan
TBC. Berdasarkan data tersebut, golongan usia yang paling banyak mengalami diare adalah
balita dengan prevalensi sebesar 16,7 persen.
Kenapa diare bisa sebabkan kematian?
Saat diare, tubuh akan kehilangan banyak cairan dan ion tubuh. Hal ini membuat orang
yang mengalami diare rentan dehidrasi. Ketika kadar cairan dalam tubuh Anda berkurang,
maka keseimbangan ion dalam tubuh juga terganggu. Akibatnya, fungsi organ dan jaringan
tubuh Anda tidak bisa bekerja optimal.
Nah, jika dehidrasi sudah masuk dalam fase yang parah, seseorang akan lebih berisiko
mengalami berbagai komplikasi serius seperti gangguan fungsi ginjal, kejang, asidosis
metabolik, hingga syok hipovolemik akibat kehilangan cairan yang terlalu banyak. Syok ini
bisa menyebabkan hilang kesadaran (pingsan) atau bahkan kematian.
Oleh sebab itu diare tidak boleh dianggap enteng walaupun kondisi ini umum terjadi.
Bagaimana cara menghindari dampak fatal akibat diare?
Seperti yang sudah disinggung di atas, diare dapat menyebabkan tubuh kehilangan
cairan dan ion dalam jumlah banyak. Itu sebabnya, menjaga keseimbangan cairan dan ion
49. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 49 | 59
menjadi hal penting saat diare. Seseorang yang mengalami diare diharuskan untuk memenuhi
asupan cairannya dengan minuman yang tidak hanya mengandung air melainkan juga ion
untuk mengembalikan ion yang hilang dan menjaga keseimbangan ion di dalam tubuh.
Segera konsultasikan ke dokter apabila gejala diare Anda semakin memburuk. Hal ini
dilakukan agar Anda bisa segera mendapatkan pengobatan yang tepat.
Sumber : https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/diare/sakit-diare-sebabkan-kematian/
50. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 50 | 59
LAMPIRAN 10
Kenali Beragam Ciri Penyakit Maag dan Cara Mengatasinya
Kompas.com - 02/04/2018, 19:00 WIB
Editor : Glori K. Wadrianto
Ciri-ciri penyakit maag penting untuk diketahui. Sebab pengenalan tersebut adalah cara
awal untuk untuk meminimalkan terjadinya komplikasi, atau hal-hal yang yang mungkin
membahayakan kesehatan. Nyeri ulu hati, mual dan muntah setelah makan, erat dikaitkan
dengan penyakit maag, atau yang secara medis dikenal sebagai sindrom dispepsia. Namun,
seperti dikutip dari laman Alodokter.com, gejala atau ciri-ciri penyakit maag tidak hanya itu
saja. Masih ada beberapa gejala atau ciri-ciri penyakit maag yang perlu diketahui agar
penyakit maag dapat dikenali dan segera diatasi.
Hal pertama yang perlu diketahui adalah, penyakit ini bisa disebabkan oleh berbagai
macam hal, mulai dari luka terbuka di lapisan dalam lambung (tukak lambung), infeksi
bakteri helicobacter pylori, hingga efek samping penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid
(OAINS).
Seseorang yang menderita penyakit maag biasanya akan mengalami gejala atau ciri-
ciri penyakit maag yang meliputi perut kembung dan terasa penuh, mudah kenyang, mual
saat makan, serta sering sendawa. Selain itu, mereka akan mengalami intoleransi terhadap
makanan berlemak, nafsu makan menurun karena perut terasa sakit, naiknya asam lambung,
serta penurunan berat badan. Belum lagi gejala seperti nyeri ulu hati disertai sensasi terbakar
di bagian dada. Juga ada gejala atau ciri-ciri penyakit maag yang terbilang berbahaya dan
perlu segera diatasi. Misalnya, mual dan muntah secara terus menerus, tinja berwarna gelap
atau mengandung darah, hingga muntah darah. Bisa juga ada gejala nyeri perut yang tiba-tiba
dan terasa begitu menyakitkan, sulit bernapas, dan anemia. Jika ciri-ciri penyakit maag
tersebut dialami, segera periksakan diri ke dokter.
Dokter akan menanyakan riwayat keluhan kita, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang seperti endoskopi, untuk mengetahui tingkat keparahan maag
yang diderita. Dokter mungkin akan menganjurkan untuk rawat inap di rumah sakit apabila
ditemukan tanda-tanda yang berbahaya.
Cara mencegah penyakit maag Sebelum mengalami penyakit maag, ada baiknya untuk
melakukan pencegahan penyakit maag sedini mungkin. Ini bisa dilakukan dengan mengubah
pola hidup, antara lain dengan menghindari konsumsi makanan pedas, dan makanan
penyebab sakit maag lain. Ini Bahayanya Hal ini termasuk menghindari makanan tinggi
51. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 51 | 59
lemak, makanan yang pedas, dan makanan yang asam. Selanjutnya, kita perlu menghidari
konsumsi minuman tertentu, seperti minuman bersoda, minuman berkafein seperti kopi dan
teh, serta minuman beralkohol, karena dapat mengiritasi lambung. Juga tak kalah penting
adalah berhenti merokok. Perokok diketahui lebih berisiko terkena sakit maag dibandingkan
mereka yang tidak merokok. Ciri-ciri penyakit maag perlu dikenali agar dapat dilakukan
penanganan yang tepat. Sebab, jika tidak ditangani dengan baik, penyakit maag dapat
membahayakan kesehatan.
Sumber : https://lifestyle.kompas.com/read/2018/04/02/190000320/kenali-beragam-ciri-
penyakit-maag-dan-cara-mengatasinya?page=all.
52. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 52 | 59
LAMPIRAN 11
Begini 13 Gejala Tipus Serta Pencegahannya Agar Tidak Berakibat Fatal Bagi Anak
BANGKAPOS.COM--Demam tifoid atau tipus disebabkan oleh bakteri Salmonella
typhiyang bisa menjadi penyakit serius terlebih di negara berkembang. Khususnya bagi anak-
anak, penyakit ini bisa berakibat cukup fatal.
Demam tifoid menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi atau melalui
kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi.
Tanda dan gejala biasanya termasuk demam tinggi, sakit kepala, sakit perut, dan
sembelit atau diare. Anak yang terinfeksi membutuhkan perhatian medis yang cepat.
Kebanyakan orang dengan demam tifoid merasa lebih baik dalam beberapa hari setelah
memulai perawatan antibiotik. Namun, ada juga yang meninggal karena komplikasi.
Oleh karena itu, sebaiknya kamu memerhatikan tanda-tanda tipus yang sudah serius
dan membutuhkan pertolongan secepatnya. Gejala yang muncul bisa tiba-tiba atau bertahap
selama beberapa minggu.
Berikut adalah daftar gejala demam tifoid yang menonjol pada balita.
1. Demam tinggi setinggi 104 derajat Fareinheit atau 40° C.
2. Diare
3. Sembelit
4. Kelelahan
5. Sakit tenggorokan
6. Lidah yang dilapisi
7. Sakit kepala
8. Kehilangan selera makan
9. Rasa tidak enak
10. Nyeri di perut
11. Kehilangan berat badan
12. Perut bengkak
13. Bintik berwarna merah atau ruam di dada bagian bawah atau bagian atas perut
Sumber : https://bangka.tribunnews.com/2018/03/04/begini-13-gejala-tipus-serta-
pencegahannya-agar-tidak-berakibat-fatal-bagi-anak-lihat-cara?page=3.
53. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 53 | 59
54. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 54 | 59
LAMPIRAN 12
Satia Putra, Bocah Obesitas Asal Karawang Ingin Sekolah Tapi Minder
Merdeka.com - Satia Putra, bocah berusia 7 tahun anak pasangan Sarli (48) dan
Komariah (40) memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Bobot warga Tanjungbaru, Desa
Pasirjaya, Kecamatan Cilanaya Kulon, Karawang, itu mencapai 97 kilogram.
Satia Putra punya keinginan bisa masuk sekolah dasar (SD) tahun ini. Sebab tahun
sebelumnya sempat tertunda akibat belum cukup persyaratan usia 7 tahun.
"Pada ajaran tahun ini, mau daftar sekolah dasar," kata ibunda Satia, Komariah, Senin
(1/7).
Perempuan yang sehari-hari berjualan di pantai Tanjungbaru, Desa Pasirjaya,
Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang ini menceritakan, anak bungsunya dari tiga
bersaudara itu minder karena bobot badannya tak seperti layaknya anak seusianya. Karena
itu Satia sangat ingin berat badannya normal.
Menurutnya, sejak anaknya mengalami pertumbuhan tidak wajar hingga berat
badannya mencapai 97 kilogram, Satia tidak pernah mendapat perawatan medis karena
keterbatasan biaya.
"Keinginan sih seperti anak seusia Dia (Satia) pada umumnya, takut minder saat masuk
sekolah. Namun keterbatasan biaya tidak pernah di bawa ke rumah sakit untuk diperiksa
secara medis," ucapnya.
Namun untuk seragam sekolah terpaksa harus membuat sendiri karena ukurannya
khusus. Dengan ukuran tubuh Satia yang besar, sulit mendapatkan seragam di pasar ataupun
toko pakaian.
"Kami terpaksa harus membikin sendiri dengan membeli kain yang lebih panjang ,"
katanya. [noe]
Sumber : https://www.merdeka.com/peristiwa/satia-putra-bocah-obesitas-asal-karawang-
ingin-sekolah-tapi-minder.html
55. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 55 | 59
LAMPIRAN 13
Sering Konsumsi Makanan Berpengawet? Ini Bahayanya
Kini semakin banyak orang yang sadar akan pola hidup sehat. Salah satu caranya adalah
dengan mengurangi dan menghindari konsumsi makanan berpengawet.Hal ini karena
munculnya kekhawatiran akan dampak negatif makanan berpengawet terhadap kesehatan.
Banyak produsen yang menggunakan pengawet supaya produk makanannya tahan lama,
dan tak mudah busuk. Bahan pengawet yang digunakan biasanya terdiri dari dua jenis, yaitu
alami dan buatan. Pengawet alami mungkin tak membuat Anda khawatir, tapi bagaimana
dengan bahan pengawet buatan?
Aturan BPOM mengenai penggunaan bahan pengawet
Penggunaan bahan pengawet yang digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri
memang sudah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dengan
catatan pemberian dosisnya tepat. BPOM dalam Perka BPOM No. 36 Tahun 2013 telah
mengatur jenis pengawet apa saja yang boleh digunakan dalam bahan pangan tertentu.
Dijelaskan pula mengenai detail batas maksimum penggunaannya.
Penetapan batas maksimum penggunaan pengawet tentunya didasari kajian ilmiah
analisis risiko. Analisis risiko yang dilakukan telah mempertimbangkan kemungkinan paparan
maksimum oleh manusia, dan dosis terendah penggunaan yang tidak menimbulkan efek negatif
terhadap manusia, atau disebut no-observed-effect-level (NOEL).
Menurut Perka BPOM tersebut, ada bahan pengawet legal yang dalam kadar tertentu
aman untuk digunakan sebagai bahan tambahan dalam makanan seperti asam sorbat dan
garamnya, asam benzoat dan garamnya, etil para-hidroksibenzoat, metil para-hidroksibenzoat,
sulfit, nisin, nitrit, nitrat, asam propionat dan garamnya, dan lisozim hidroklorida. Meski
demikian, konsumsinya harus wajar dan penggunaan bahan pengawet pada makanan harus
sesuai standar dosis yang dianjurkan.
Mengenal bahan pengawet
Seperti yang telah disebutkan, di pasaran terdapat dua jenis pengawet yang biasa
digunakan, yaitu alami dan sintetis atau buatan. Zat pengawet alami berasal dari bahan alami
yang ada di sekitar Anda, seperti gula dan garam. Keduanya bersifat higroskopis atau menyerap
air, sehingga bisa mematikan sel-sel bakteri.
56. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 56 | 59
Gula bisa dimanfaatkan untuk mengawetkan buah-buahan seperti manisan, selai, dan
dodol. Sedangkan garam dapur bisa menghambat atau menghentikan reaksi autolisis yang dapat
mematikan bakteri di dalam makanan. Penggunaan garam sebagai pengawet biasa dilakukan
pada pembuatan ikan asin, telur asin, atau yang sedang menjadi tren sekarang adalah daging
yang diawetkan dengan garam (cured meat).
Zat pengawet buatan merupakan hasil sintesis yang berasal dari bahan-bahan kimia.
Pengawet buatan bersifat lebih stabil, lebih pekat, dan penggunaannya lebih sedikit. Tidak
semua pengawet buatan berbahaya bagi tubuh. Satu hal yang harus digarisbawahi adalah adanya
kemungkinan dampak buruk terhadap kesehatan pada dosis penggunaan tertentu.
Mengonsumsi makanan dengan kandungan pengawet yang tinggi dan terlalu banyak atau
terlalu sering, mengakibatkan tubuh terjangkit banyak gangguan kesehatan. Beberapa jenis
bahan pengawet yang diizinkan untuk digunakan juga tercantum dalam Peraturan Menteri
Kesehatan No. 722 Tahun 1988. Meski demikian, ada beberapa bahan yang sudah diketahui
dampak buruknya secara umum.
Boraks. Boraks digunakan pada bahan kayu agar tidak tumbuh jamur. Namun,
penggunaan boraks juga sering ditemukan pada makanan seperti bakso atau kerupuk.
Formalin. Bahan yang satu ini sering digunakan untuk mengawetkan mayat. Namun,
ternyata bahan pengawet ini juga digunakan pada makanan seperti tahu, daging, ikan,
dan makanan basah lainnya agar tidak cepat basi.
Methanyl yellow. Sesuai warnanya, bahan ini dapat ditemui pada makanan yang
berwarna kuning seperti mie kuning atau kerupuk kuning. Zat perwarna tekstil ini
digunakan guna mempercantik tampilan makanan tersebut dan tahan lebih lama hingga
berhari-hari.
Rhodamin B. Zat pewarna yang kerap digunakan untuk mewarnai kain ini ternyata juga
sering digunakan untuk jenis makanan seperti kue basah, jajanan pasar, roti, selai, atau
makanan berwarna lainnya.
Dampak makanan berpengawet terhadap kesehatan
Jika Anda terlalu sering mengonsumsi makanan berpengawet, khususnya pengawet buatan,
Anda bisa mengalami kondisi di bawah ini:
Perubahan perilaku. Sebuah penelitian pada anak-anak menemukan adanya
peningkatan perilaku hiperaktif pada anak-anak yang mengonsumsi makanan
berpengawet.
57. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 57 | 59
Gangguan pernapasan. Terlalu banyak makan makanan berpengawet juga diketahui
dapat berpengaruh terhadap pernapasan. Bagi Anda yang memiliki asma, konsumsi
makanan berpengawet yang tidak wajar dapat memicu asma kambuh. Timbulnya infeksi
juga mungkin terjadi akibat konsumsi bahan pengawet tertentu
Gangguan jantung. Bahan pengawet ternyata juga dapat melemahkan fungsi jantung
dengan mengganggu jaringan di sekitarnya. Bahkan, ada pula yang dapat merusak
pembuluh darah dengan menjadikan arteri mengeras dan menyempit, sehingga risiko
terkena serangan jantung meningkat.
Gangguan pencernaan. Karena dikonsumsi, makanan berpengawet dapat berdampak
langsung pada sistem pencernaan. Salah satunya adalah keluhan diare yang dapat
membuat seseorang kehilangan cairan dalam jumlah banyak.
Gangguan ginjal. Banyaknya penggunaan zat kimia sebagai bahan pengawet tentunya
memengaruhi beratnya kerja ginjal.
Gangguan saraf. Banyak yang melaporkan adanya keluhan sakit kepala akibat
mengonsumi makanan berpengawet.
Meningkatkan risiko kanker. Kemampuan bahan pengawet dapat berubah menjadi zat
karsinogen. Bahan pengawet buatan tertentu dapat meningkatkan risiko seseorang
terkena kanker.
Sebagai konsumen yang cerdas, Anda harus mengetahui bahaya makanan berpengawet
bagi kesehatan. Karena makanan berpengawet sangat mudah ditemui di banyak toko atau
supermarket, Anda perlu membaca label nutrisi pada kemasan makanan. Alangkah baiknya
jika Anda bisa mengurangi konsumsi makanan kemasan dan beralih ke penggunaan bahan-
bahan segar. Percayalah, sumber makanan yang segar dan alami, akan lebih sehat dan nikmat
untuk dikonsumsi!
Sumber : https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3444949/sering-konsumsi-makanan-
berpengawet-ini-bahayanya
58. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 58 | 59
GAMBAR PRAKTEK PEMBELAJARAN
Gambar 1. Kegiatan Diskusi Kelompok
59. d e s t y e r n i @ g m a i l . c o m P a g e 59 | 59
Gambar 2. Kegiatan Window Shopping
Gambar 3. Guru membimbing membuat rangkuman