Praktik baik ini menggambarkan upaya guru sejarah dalam mengatasi permasalahan pembelajaran di SMAN 1 Puri dengan menerapkan model pembelajaran berbasis proyek dan metode jendela belanja untuk meningkatkan kemampuan siswa. Guru merancang langkah-langkah strategis termasuk persiapan perangkat pembelajaran, penjadwalan, dan melibatkan rekan untuk mendokumentasikan prosesnya. Hasilnya, siswa tampak lebih
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Best Practices---Muhammad Riyanto.pdf
1. Cerita Praktik Baik (Best Practice)
Menggunakan Metode STAR
Oleh
NAMA : MUHAMMAD RIYANTO
NIM : 240211105057
KELAS : SEJARAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas PPG Daljab
Kategori 1 Gelombang 2
PPG DALJAB 2022 KATEGORI 1 GELOMBANG 2
PRODI PENDIDIKAN SEJARAH
UNIVERSITAS JEMBER
2. Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran
Lokasi SMAN 1 Puri Kab. Mojokerto
Lingkup Pendidikan SMA
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan kemampuan 4C peserta didik melalui
model pembelajaran project based learning (PJBL)
dan metode Window Shopping dengan pendekatan
STEAM
Penulis Muhammad Riyanto
Tanggal 11 Januari 2023
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar
belakang masalah, mengapa
praktik ini penting untuk
dibagikan, apa yang menjadi
peran dan tanggung jawab
anda dalam praktik ini.
Pada pembelajaran sejarah di SMAN 1 Puri terdapat
beberapa permasalahan, terutama yang terjadi di
kelas XI MIPA 7 Tahun Ajaran 2022-2023. Adapun
bentuk permasalahan tersebut diantaranya adalah :
a. Kurangnya motivasi belajar peserta didik, hal
tersebut disebabkan karena peserta didik merasa
bosan di dalam kelas, kurang menariknya guru
yang mengajar dan metode belajar yang
digunakan kurang menarik.
b. Pemahaman materi masih rendah, hal tersebut
disebabkan karena kurangnya respon peserta
didik dalam menanggapi permasalahan, terlalu
banyak teks yang harus dipahami dan peserta
didik sibuk dengan kegiatannya sendiri.
c. Ketidaksesuaian gaya belajar peserta didik (belum
adanya penerapan pembelajaran abad ke-21) hal
tersebut disebabkan karena guru selalu
menentukan model pembelajaran yang monoton,
metode ceramah yang masih sering digunakan,
kurang menguasai kondisi kelas serta kurang
memahami karakteristik dan kemampuan setiap
peserta didik.
d. Pembelajaran masih belum menggunakan HOTS
secara maksimal hal tersebut disebabkan karena
peserta didik belum mampu untuk berfikir secara
kritis dalam memahami konsep, fakta dan data
dalam sejarah.
Peran dan tanggung jawab penulis dalam praktik baik
ini setelah mengidentifikasi permasalahan yang ada,
maka saya harus merancang rencana aksi, dan
melaksanakan rencana aksi melalui praktik lapangan.
3. Pelaksanaan rencana aksi juga disesuaikan dengan
tujuan yang ingin dicapai pada masing-masing
rencana aksi dengan memperhatikan dan
menggunakan metode, model dan media
pembelajaran yang tepat dan inovatif.
Tantangan :
Apa saja yang menjadi
tantangan untuk mencapai
tujuan tersebut? Siapa saja
yang terlibat?
Tantangan dalam mencapai tujuan diatas adalah
sebagai berikut:
1. Menyesuaikan jadwal pengambilan video PPL
dengan rekan yang membantu untuk juru kamera,
karena di sekolah kami ada 6 guru yang sedang
PPG secara bersamaan.
2. Peserta didik memerlukan waktu yang lebih
panjang dalam membuat produk hasil diskusi
yang berbasis digital (Canva) serta ketika
memberikan komentar di Padlet pada saat
stimulus awal pembelajaran.
3. Jaringan internet yang kadang tidak stabil,
terutama pada saat penggunaan aplikasi Padlet
dan Quizziz.
4. Pendidik kurang terbiasa dalam menerapkan
model pembelajaran inovatif sehingga perlu waktu
untuk mempelajari dan menerapkan sintak
dengan baik serta perlu adanya persiapan yang
lebih maksimal.
Dalam pelaksanaan praktik baik dalam PPL, pihak-
pihak yang terlibat adalah sebagai berikut:
1. Peserta didik sebagai subjek dalam pembelajaran.
2. Rekan sejawat Bapak Uzwanus Nur Rokhman,
S.Pd selaku observer dan juru kamera pada
kegiatan PPL.
3. Kepala Sekolah ibu Herni Sudar Peristiwanti S.Pd,
M.Pd selaku pengawas kegiatan PPL.
Aksi :
Langkah-langkah apa yang
dilakukan untuk
menghadapi tantangan
tersebut/ strategi apa yang
digunakan/ bagaimana
prosesnya, siapa saja yang
terlibat / Apa saja sumber
daya atau materi yang
diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini?
Langkah-langkah, strategi, proses, dan pihak yang
terlibat dalam kegiatan PPL adalah sebagai berikut.
Strategi dalam pelaksanaan PPL.
1. Pendidik menyusun perangkat pembelajaran yang
terdiri dari RPP, LKPD, Sumber/Bahan Ajar,
Media, dan Assessment (Assessment Of Learning,
Assessment For Learning, dan Assessment As
Learning). Perangkat tersebut disesuaikan dengan
model pembelajaran inovatif yang akan diterapkan
yaitu model Pembelajaran Project Based Learning
(PJBL) dan metode Window Shopping. Pendekatan
yang digunakan STEAM, sehingga pendidik harus
memanfaatkan teknologi komunikasi dengan
maksimal.
4. 2. Menentukan jadwal pengambilan video.
3. Mempersiapkan alat dan bahan yang menunjang
kegiatan pembelajaran, seperti LCD, laptop yang
digunakan sebagai media presentasi dan alat tulis.
Pendidik juga meminta peserta didik untuk
memanfaatkan HP pada saat kegiatan
pembelajaran.
4. Menyiapkan ruang kelas untuk kegiatan
pengambilan video PPL, meminimalisir suara dari
luar yang bisa bocor saat pengambilan video serta
memberikan tulisan dilarang masuk yang ditempel
di depan pintu kelas.
5. Meminta bantuan kepada rekan sejawat dan dua
orang peserta didik untuk membantu
mendokumentasikan dalam pembelajaran.
Langkah-langkah pembelajaran pada PPL Aksi 2 :
PPL Aksi 2 menggunakan model Pembelajaran Project
Based Learning (PJBL) dengan materi: Peristiwa
Sekitar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. PPL Aksi
2 dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 10 Januari
2023, dengan tujuan yang akan dicapai adalah
meningkatkan kemampuan HOTS dan penerapan
pembelajaran abad ke-21 oleh peserta didik melalui
infografis. Adapun langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut :
1.Pendahuluan
2.Kegiatan Inti
a.Pertanyaan mendasar
b.Mendesain perencaan produk
c. Menyusun jadwal pembuatan
d.Memonitor keaktifan dan perkembangan
proyek
e. Menguji hasil
f. Mengevaluasi pengalaman belajar
3.Kegiatan Penutup
Refleksi Hasil dan dampak
Bagaimana dampak dari aksi
dari Langkah-langkah yang
dilakukan? Apakah hasilnya
efektif? Atau tidak efektif?
Mengapa? Bagaimana respon
orang lain terkait dengan
strategi yang dilakukan, Apa
yang menjadi faktor
keberhasilan atau
ketidakberhasilan dari
strategi yang dilakukan? Apa
pembelajaran dari
Setelah menerapkan model Pembelajaran Project
Based Learning (PJBL) pada PPL Aksi 2, perubahan
yang terjadi adalah:
1. Peserta didik telah mengalami perubahan dalam
kegiatan pembelajaran. Peserta didik lebih
bersemangat dan semakin aktif dalam
pembelajaran.
2. Peserta didik juga semakin terampil dalam diskusi
dan presentasi dalam kelompok.
3. Kemampuan berpikir kritis, kreatif, komunikatif,
dan kolaboratif juga menampakkan peningkatan.
5. keseluruhan proses
tersebut?
4. Peserta didik memanfaatkan dan mengeksplorasi
sumber/bahan ajar yang diberikan secara
maksimal.
5. Keterampilan HOTS menunjukkan peningkatan
dan terlihat saat peserta didik melakukan
eksplorasi akar penyebab masalah dan pada saat
diskusi kelompok.
Respon rekan guru sejarah sebagai observer dan juru
kamera menyampaikan praktik baik sudah muncul
dalam pelaksanaan aksi dengan beberapa
keberhasilan yaitu:
a. Penerapan model pembelajaran sesuai dengan RPP
dan kegiatan telah mengikuti sintak PJBL.
b. Media pembelajaran berupa video mulai terlihat
menarik perhatian peserta didik.
c. Peserta didik sudah aktif dalam komunikasi dan
kolaborasi melalui kegiatan diskusi.
d. Kemampuan 4C peserta didik terlihat
menunjukkan peningkatan.
e. Jumlah anggota kelompok efektif dengan 7 orang
anggota per-kelompok dan menunjukkan
heterogenitas berdasarkan keunggulan masing-
masing individu.
f. Apersepsi dan stimulus yang diberikan kepada
peserta didik sudah kontekstual.
g. Pendidik menggunakan pendekatan STEAM dalam
pembelajaran secara maksimal. Mulai dari media
pembelaharan, sumber/bahan ajar, assessment,
dan refleksi memanfaatkan teknologi komunikasi.
h. Model pembelajaran dan pendekatan yang
diterapkan efektif dalam mengatasi permasalahan
dalam pembelajaran. Hal ini dilihat dari hasil
analisis penilaian kognitif (assessment of learning)
dan afektif (Assessment For Learning) peserta didik
dari Aksi 2 yang mengalami peningkatan.
Respon peserta didik terhadap kegiatan ini adalah
sangat nyaman dan senang. Hal ini bisa dilihat pada
saat penerapan komentar di Padlet, dilanjut dengan
metode Window Shopping, karena setiap peserta didik
berusaha diskusi dan tanya jawab sambil
mengumpulkan bintang yang sudah disiapkan, setelah
itu proses penghitungan bintang terbanyak. Hal lain
juga bisa kita lihat pada saat Quizziz dengan
mengerjakan 5 soal. Dari kedua hal tersebut nantinya
kelompok terbaik dan peserta didik yang memperoleh
nilai tertinggi maka akan mendapatkan hadiah yang
sudah disiapkan sebelumnya. Kemudian ditahap akhir
6. ada umpan balik dan refleksi dari peserta didik terkait
pembelajaran yang sudah dilaksanakan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pendampingan dan perbaikan:
1. Pendidik perlu memperhatikan penggunaaan
waktu terutama pada saat penerapan pembuatan
infografis melalui Canva dan penerapan metode
Window Shopping.
2. Pendidik tidak perlu terburu-buru dalam
pelaksanaan setiap sintak.
3. Pendidik bisa melakukan ice breaking pada saat
awal atau di akhir pembelajaran agar
pembelajaran lebih menyenangkan.
4. Lebih memotivasi peserta didik dalam kegiatan
diskusi baik secara individu atau kelompok.
5. Pendidik perlu melaksanakan adanya penjelasan
manfaat kedepannya atau keterkaitan dengan
tujuan pembelajaran serta penekanan intonasi
suara pada saat menjelaskan materi.
Berdasarkan keseluruhan langkah, strategi, dan
proses pada praktik baik ini, saya mendapatkan
pembelajaran agar terus berupaya melakukan
perubahan demi kemajuan pendidikan dengan
menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan
berpusat pada peserta didik sehingga terwujud pelajar
profil pancasila dan merdeka belajar.
Rencana Tindak Lanjut:
a. Terus menerapkan model dan metode
pembelajaran yang inovatif.
b. Melakukan refleksi pembelajaran secara
berkelanjutan, hasil dari evaluasi rekan sejawat
dan peserta didik.
c. Meneruskan praktik baik kepada rekan sejawat.
d. Membuat catatan dan dokumentasi agar dapat
dimanfaatkan oleh pihak yang berkepentingan.
e. Mengupgrade ilmu dengan mengikuti seminar atau
workshop yang dapat meningkatkan
keprofesionalan dalam menerapkan pembelajaran
yang inovatif khususnya tentang pembelajaran
sejarah yang menyenangkan.