3. Al-Qur’an adalah kitab petunjuk dan sekaligus
sebagai mukjizat yang terbesar bagi kebutuhan hidup
manusia yang diturunkan untuk memberikan
bimbingan dan petunjuk kepada umat
manusia,dimana hal ini sesuai dengan firman Allah
dalam surah Al-Baqarah [2] ayat 185.
PENDAHULUAN
4. Dalam kaitanya dengan ilmu
pengetahuan,tidak diragukan lagi bahwa Al-Qur’an merupakan
peletak dasar kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini
tentu saja sangat relevan dengan karakteristik Al-Qur’an yang
senantiasa mengakhiri ayat –ayat sains nya dengan kata-kata afala
ta’qillun, afala tadzakkarun, afala tatafakkarun, dan semacamnya
5. ILMU PENGETAHUAN ALAM DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN
Pada prinsipnya Al-Qur’an merupakan informasi ilmiah yang
banyak memperhatikan ilustrasi-ilustrasi tentang ilmu pengetahuan
dan teknologi,yang sedikit demi sedikit dan setahap demi setahap
dapat terungkap rahasianya melalui penelitian yang mendalam dan
penyeledikan yang serius baik dilaboratorium di daratan di lautan
maupun di angkasa padahal kita mengetahui bahwa Al-Qur’an
diturunkan ditengah tengah masyarakat yang masih primitif yang
kebanyakan dari mereka buta huruf contoh-contoh yang ada dalam
firman Allah Qur’an surah Al-Ankabut[29] ayat 43.
6. Al-Qur`an (dalam kaitannya dengan akal manusia)
mengarahkan manusia untuk mempergunakan akal pikirannya
dalam seluruh sikap, gerak dan tindakan menyuruh manusia
untuk mempergunakan akal pikirannya dalam mengganti dan
meneliti alam semesta ini. Dimana alam semesta ini
merupakan laboraturium yang maha lengkap, yang telah
dirancang, dicipta dan dipelihara oleh Allah SWT, dzat yang
Maha pencipta.
Dalam banyak ayat Al-Qur’an mengajak manusia untuk
memikirkan dan merenungkan tanda-tanda kekuasaan Allah
Swt, yang ada dilangit bintang-bintang yang bercahaya,semua
yang menakjubkan dan peredarannya yang mapan.
7. Al-Qur’an juga mengajak untuk mengadakan perjalanan di
dunia memikirkan peninggalan –peniggalan orang-orang atau
umat terdahulu serta meneliti keadaan bangsa-bangsa, kelompok-
kelompok manusia ke,kisah-kisah sejara dan pelajaran –pelajaran
yang dapat diambil dari mereka. Secara khusus Al-Qur’an
menganjurkan manusia untuk mempelajari ilmu-ilmu kealaman,
matematika, filsafat, sastra dan semua ilmu pengetahuan yang
dapat dicapai oleh pemikiran manusia.
8. Dalam hal ini, perlu dicatat dan diingat bahwa
ilmu pengetahuan dalam perspektif Al-Qur’an atau
hakikat-hakikat ilmiah yang disinggung Al-Qur’an
sebagaimana yang dikemukakan oleh Quraish
Shihab, dikemukakan dalam redaksi yang singkat dan
sarat maknanya, sekaligus tidak terlepas dari ciri
umum redaksinya yakni memuaskan orang umum
dan para pemikir.
Selanjutnya, untuk menunjukan dan membuktikan
kebenaran keterangan di atas, maka akan diuraikan
beberapa ayat yang menunjukan atau mengandung
ilmu ilmiah.
9. Ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut :
1. Ihwal Kejadian Alam Semesta
Al-Qur’an mengisyaratkan bahwa langit dan bumi yang
diciptakan Allah SWT, ini pada mulanya merupakan
gumpalan (QS. al- Anbiya[21]:30).
2. Ihwal Kejadian Manusia
Al-Qur’an berbicara panjang lebar tentang manusia, dan
salah satu yanng diuraikannya adalah tentang persoalan
reproduksi manusia serta tahap-tahap yang dilaluinya
sehingga tercipta manusia ciptaan Tuhan yang mempunyai
keistimewaan dan keunggulkan dibanding makhluk
lainnya, dalam Al-Qur’an paling tidak ada 3 ayat yang
berbicara tentang sperma atau mani, yaitu surah Al-
Qiyamah[75]:36-39, surah Al-Najm[53]:45-46, dan surah Al-
Waqi’ah[56]:58-59.
10. 3. Ihwal Kalender Syamsiyah dan Qamariyah
Dalam Al-Qur’an juga diisyaratkan tentanng kalender
syamsiyah dan qamariyah, dimana dalam kalender ini ada
perbedaan perhitungan diantara keduanya, yaitu ketika Al-
Qur’an menguraikan kisah Ashhab al-Kahfi (Sekelompok
pemuda yang berlindung kesebuah gua), sebagaimana dalam
surah al-Kahfi[18]:20.
11. Penanggalan syamsiyah yang dikenal dengan gregorian
calender yang baru dikenal pada abad ke-16, sebagaimana
yang dikemukakan oleh Quraish Sihab mempunyai selisih 11
hari dengan penanggalan Qamariyah.
Selain hal tersebut di atas masih banyak lagi isyarat-
isyarat ilmiah Al-Qur’an, yang pada abad-abad setelah
turunnya Al-Qur’an baru terungkap dan pada akhirnya menjadi
sebuah ilmu pengetahuan yang rasional dan empiris.
12. menuntut supaya manusia berpikir, merenung,
melihat dan bertanya diri, menarik dan menyimpulkan. Al-
Qur’an tidak hanya membuka kesempatan untuk
mengadakan penelitian saja, tetapi memuaskan dan menarik
naluri akal manusia, bahkan mendorong dan
mengharuskannya menjalankan fungsi serta tugas-tugasnya
dengan memperhatikan berbagai contoh yang telah
dikemukakan dalam ayat-ayat Al-Qur’an.
Al-Qur’an
13. Menghormati kedudukan ilmu dengan
penghormatan keutamaan terbesar Agama Islam adalah
bahwa agama itu membuka pintu selebar-lebarnya bagi
kaum muslimin untuk memperoleh pengetahuan, seraya
menghimbau mereka untuk selalu mencari dan
mengembangkan illmu pengetahuan itu yang memdorong
mereka untuk mendalaminya dan meraih kemajuan,
menerima perkembangan baru keilmuan sesuai dengan
kemajuan jaman.
Jelaslah bahwa Al-Qur’an demikian yang tidak
ditemukan batasnya atau bandingannya dengan kitab-
kitab suci yang lain.
14. Al-Qur’an merupakan peletak dasar ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam perspektif Al-Qur’an, iosyarat-isyarat ilmiah maupun dorongan-
dorongan Al-Qur’an kepada manusia untuk menggunakan akal pikiran adalah
merupakan dasar dari ilmu pengetahuan yang harus diperhatikan, dipikirkan,
dan direnungkan, diteliti dan dikembangkan untuk kebesaran dan
kemakmuran manusia sebagai khalifah Allah di bumi.
Al-Qur’an sebagai sumber ilmu memberikan benih-benih dasar yang
paling esensi untuk dsapat dikembangkan oleh manusia menjadi ilmu dan
teknologi yang tak terhingga ragamnya dan tidak terhingga arah
pencapaiannya.
PENUTUP