SlideShare a Scribd company logo
Merajut Kembali Peradaban Muslim 
bismillahirrohmanirrohim... 
Ketika seorang manusia sudah menyematkan dan mengikrarkan “Islam” dalam hatinya, maka sungguh 
seharusnya tidak ada lagi keraguan baginya untuk terus memperjuangkan Dien Allah tersebut dalam 
setiap lini kehidupannya. Seorang Muslim sejati, pada awalnya ia akan mencoba untuk memahami akar 
sejarahnya, akar sejarah peradaban Islam ketika Nabi Muhammad datang membawa cahaya yang 
mengubah “barbarnya” bangsa Arab saat itu menjadi bangsa yang diakui sebagai peradaban paling maju di 
dunia. 
Di kala Barat sedang berada dalam masa paling gelap dalam sejarahnya.Peradaban Islam hadir menjadi 
Cahaya yang menerangi hampir 2/3 dunia. Semua bangsa tunduk di bawah kekhalifahan Islam selama 
hampir 8 Abad. “Panji Islam menguasai dunia”, kalimat tersebut nampaknya sangat pantas menggambarkan 
kondisi Islam saat itu. Baghdad dan Andalusia merupakan 2 kota yang boleh dibil ang menjadi “centre of 
witness” dari berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi Islam. Munculnya tokoh-tokoh besar seperti 
Ibnu Sina, Al Ghazali, Ibnu Rusyd, Al Khawarizmi, dan intelektual muslim lainnya membuat begitu banyak 
bangsa yang berduyun-duyun datang ke kota tersebut untuk belajar tentang ilmu pengetahuan. Pada waktu 
itu Ilmu Pengetahuan memang menjadi sumber utama Peradaban Islam diakui oleh dunia, kehadiran ilmu 
pengetahuan Islam bagaikan oase di sebuah padang pasir yang sangat luas. 
Mari kita refleksikan sejarah Islam lebih dalam lagi, maka kita akan menemukan karya-karya monumental 
yang sampai saat ini masih kita rasakan kebermanfaatannya. Kepeloporan dari ilmuwan muslim zaman 
dahulu telah memberikan “multiple effect” yang luar biasa membekas dari generasi ke generasi, bahkan 
kalau kita tinjau lebih dalam lagi kita akan menemukan bahwasanya peradaban Barat yang “konon” 
dikatakan sebagai peradaban paling maju saat ini ternyata berawal dari adopsi mereka terhadap ilmu-ilmu 
hasil karya peradaban Islam. 
Tidak dipungkiri lagi bahwa karya-karya ulama dan ilmuwan Islam telah menjadi “starting point” bagi 
tumbuhnya ilmu pengetahuan, meskipun kita lebih sering mendengar karya-karya ilmuwan Barat yang 
menghiasi tradisi ilmiah kita. Hal tersebut dikarenakan ketika peradaban barat berkuasa, mereka 
menutupi sejarah bahwa sebenarnya ilmu mereka banyak terinspirasi dari karya ilmuwan 
muslim. Terbukti bahwasanya karya-karya yang diterjemahkan dari Bahasa Arab ke Latin jauh lebih banyak 
daripada karya dari Bahasa Yunani ke Latin. Fakta tersebut tidak pernah diakui oleh Barat, mereka 
melakukan klaim yang sangat jelas bahwa karya-karya pemikir dan ulama Islam menjadi teori milik mereka 
yang kita ketahui bahwa hal tersebut sangat melanggar etika ilmiah. Hal ter sebut yang kemudian 
menyebabkan nama ilmuwan muslim kurang dikenal dalam sejarah ilmu pengetahuan modern. 
Tinta Emas Peradaban 
Dewasa ini Ilmu Pengetahuan sudah mengalami perkembangan yang sangat eksponensial, hal tersebut 
justru menjadi suatu tantangan berat bagi umat Islam agar bisa menghidupkan kembali tradisi keilmuan 
Islam seperti yang telah dipelopori oleh intelektual Muslim dahulu. Sebagai seorang Muslim, kita harus 
cerdas dalam belajar dan memahami akar sejarah ilmu pengetahuan yang berawal dari karya2 ilmuwan 
muslim. Sampai saat ini, Prof. Mulyadhi Kartanegara bersama dengan lembaganya yaitu CIPSI (Center for 
Islamic philosophical studies and information) telah berhasil menginventarisasi lebih dari 756 tokoh 
ilmuwan Muslim terkemuka yang memiliki konstribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan terutama
di bidang sains dan pemikiran filsafat. Hal tersebut menunjukkan betapa banyaknya pemikir-pemikir 
Islam yang menjadi cikal bakal ilmu pengetahuan. 
Kita Bisa melihat kemajuan ilmu kedokteran saat ini dimana sebuah benda kecil yang bernama pil mampu 
menyembuhkan orang sakit dalam waktu yang cukup singkat, serta seluruh ilmu-ilmu modern tentang 
bakteri, virus, dan tubuh manusia. Ilmu tersebut awalnya dikembangkan oleh seorang Ilmuwan Muslim 
bernama Ibnu Sina. Dokter Persia yang hidup seribu tahun yang lalu ini memiliki ketajaman pemikiran luar 
biasa sehingga mampu menjelajah masuk ke dalam kompleksitas sistem tubuh manusia. Beliaulah yang 
menjadi pelopor sehingga saat ini kita bisa merasakan manfaat dari ilmu kedokteran tersebut. 
Dalam Bidang Astronomi, dikenal juga ilmuwan muslim bernama Ibnu Qatir yang pemikirannya sudah 
menjelajah jauh ke luar angkasa.Beliau mempelajari gerak melingkar planet merkurius mengelilingi 
matahari. Karya-karyanya banyak diterjemahkan ke dalam bahasa latin dan menjadi inspirasi Ilmuwan 
astronomi di barat.Konon diceritakan juga bahwa karya dan persamaan matematikanya sangat 
mempengaruhi teori Nicolaus Copernicus. 
Ilmu Matematika modern saat ini pun juga dicikal-bakali oleh pemikiran tokoh Ilmuwan Muslim yang 
bernama Al Khawarizmi. Beliau menulis sebuah karya besar yang berjudul Kitab Al-Jabr wa Muqabilah 
(Buku tentang Integrasi dan Persamaan) atau yang berisi pengembangannya pada rumus -rumus persamaan 
linear dan kuadrat juga kalkulasi integral.Karya-karya beliau banyak dipelajari oleh ilmuwan barat seperti 
Fibonacci. 
Begitu pula dalam ilmu filsafat dan ilmu-ilmu sejarah, ilmuwan muslim pun tidak kalah hebat dengan 
ilmuwan barat. Ibnu Rusyd dan Al-Ghazali merupakan seorang filsuf besar yang pemikirannya sangat 
mempengaruhi pemikiran Barat. Ibnu Khaldun juga disebut-sebut sebagai sejarawan terbesar di 
dunia. Ia menulis sejarah dengan analisis yang sangat cerdas, kitabnya yang paling terkenal adalah 
Muqaddimah yang nantinya diterjemahkan secara luas di Eropa sebagai Prologomena. 
Selain orang-orang tersebut, masih sangat banyak ilmuwan muslim yang pada zaman peradaban islam 
membuahkan karya-karya unggul, menorehkan tinta emas dalam kanvas peradaban dan memiliki cita-cita 
bahwa ilmunya akan dikembangkan jauh lebih maju oleh generasi-generasi muslim selanjutnya. Pertanyaan 
yang kemudian muncul dalam benak saya adalah, “Bagaimanakah cara Umat Islam saat ini agar 
mampu meneruskan tradisi keilmuan yang sudah mereka wariskan?”. Jawabannya barangkali 
sederhana, Kita harus memiliki “Tradisi Pembelajaran Muslim” yang wajib kita implementasikan dalam 
setiap perjalanan kita. 
Tradisi Pembelajaran Muslim, Tentang Waktu dan Cinta Ilmu 
“Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja, dan dengan malam dan apa 
yang diselubunginya” (Q.S. Al-Insyiqaq : 16-17) 
“Demi Masa” (Q.S. Al-Asr : 1); 
“Demi Fajar” (Q.S. Al-Fajr : 1); 
“Demi Malam” (Q.S.Al-Lail : 1)
Tidakkah kita telah melihat bagaimana Allah SWT dengan sangat jelas menyampaikan dalam Al-Qur’an 
tentang sumpah-Nya akan waktu, seperti ayat-ayat diatas. Sudah sepatutnya kemudian kita berpikir, dan 
tidak perlu mempertanyakan lagi akan pentingnya waktu dalam kehidupan manusia. Waktu merupakan 
anugerah Allah SWT yang tidak ternilai harganya, bukan hanya dari segi duniawi saja tetapi waktu 
juga memiliki nilai ukhrawi. Di akhirat nanti, kita akan mempertanggungjawabkan tentang apa saja yang 
sudah dilakukan selama waktu hidup kita di dunia. 
Rasulullah SAW pun pernah bersabda, “Tidaklah mata kaki seorang hamba di hari kiamat tergelincir 
sehingga akan ditanya umur yang dihabiskannya, ilmunya yang telah diamalkannya, hartanya dimana ia 
perolehnya dan kemana diinfakkannya, dan masa mudanya kemana ia pergunakannya ”. 
“Al-Waqt ka al-saif. Fa in lam taqtha’haa qath’aka” — Waktu laksana pedang, jika kamu tidak 
memanfaatkannya, ia akan menebasmu (Pepatah Arab). 
Mari kita cermati bagaimana konsep waktu ini dipahami oleh Ilmuwan Muslim dulu sehingga lukisan karya 
mereka bisa mewarnai peradaban dunia. Imam Bukhari yang saat ini kita kenal dengan kitabnya Shahih 
Bukhari Muslim, telah menghabiskan seluruh waktunya untuk menghafal sekitar 100 ribu hadits.Ibnu 
Mas’ud, Sahabat Nabi yang dalam sejarah telah berhasil membunuh Abu Jahal dan dijuluki oleh nabi 
sebagai Pemuda Terdidik pernah mengatakan “Aku belum pernah menyesali sesuatu seperti halnya aku 
menyesali tenggelamnya matahari, dimana usiaku berkurang namun amal perbuatanku juga tak kunjung 
bertambah”. The Great Philosopher, Ibnu Rusyd atau yang lebih dikenal dengan sebutan Averroes juga 
selama hidupnya menghabiskan waktu untuk terus belajar dan berkarya. Konon hanya dua malam yang 
tidak ia gunakan untuk belajar yaitu saat malam pernikahannya dan malam meninggal ayahnya. Demikianlah 
contoh sekelumit tokoh-tokoh peradaban islam dalam memahami waktu, sebagaimana diajarkan di dalam 
ajaran Islam. 
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, Maka 
lapangkanlah niscaya Alloh akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, 
Maka berdirilah, niscaya Alloh akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang 
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Alloh Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al 
Mujadalah 11) 
Selain waktu, satu hal yang perlu kita cermati lagi sebagai seorang muslim adalah kecintaan terhadap 
ilmu pengetahuan. Apa rahasia peradaban-peradaban dunia mengalami kemajuan yang luar biasa? Kita 
melihat kembali sejarah peradaban Islam semenjak kekuasaan dinasti abbasiyah, saat itu umat Islam 
berhasil melakukan proses penyerapan ilmu pengetahuan yang luar biasa. Ditemukannya Kertas di Cina saat 
itu mengakibatkan ilmu pengetahuan terhebat dari seluruh dunia dapat diduplikasi dan bisa didapatkan 
dengan mudah. The Golden Age Of Science, merupakan masa dimana Ilmu Islam mencapai puncak 
kegemilangannya. Masa itu berada saat Kekhalifahan Harun Al Rasyid dan Al-Ma’mun. Kedua Khalifah 
tersebut sangatlah mencintai ilmu pengetahuan, Harus Al Rasyid adalah seorang intelektual dan 
pembelajar sejati yang selalu haus akan ilmu. Dialah yang memepelopori untuk memajukan pendidikan, 
mendirikan perpustakaan, pusat-pusat kajian ilmu dan memberikan penghargaan yang luar biasa kepada 
ilmuwan di zamannya. Pada zamannya kaum intelektual merupakan kamu yang paling dihormati di seluruh 
negeri. 
Puncak peradaban Islam dalam bidang sains kemudian dapat dilihat pada zaman khalifah Al-Ma’mun. 
Beliau berusaha membuka akses yang seluas-luasnya agar ilmu pengetahuan dari seluruh dunia bisa 
dipelajari oleh ummat Islam. Beliau mengirimkan ilmuwan-ilmuwan terbaiknya untuk belajar ke pusat-pusat
pengetahuan dunia, beliau juga membeli ribuan buku terbaik yang kemudian diterjemahkan dalam bahasa 
Arab. Buku-buku tersebut selanjutnya dipelajari oleh ilmuwan-ilmuwan muslim, sehingga tradisi keilmuan 
Islam benar sangatlah terasa pada zaman khalifah Al-Ma’mun. Khalifah Al-Ma’mun berhasil menunjukkan 
bahwa buku dan ilmu pengetahuan sama berharganya dengan kemenangan dalam sebuah peperangan. 
Tak heran, tokoh-tokoh peradaban Islam lahir ketika zaman beliau sepertiAl-Khawarizmi, Al-Kindi, Ibnu 
Sina, Ibnu Haitham, Ibnu Battuta, Ibnu Rusyd, dll. 
Rasululah SAW bersabda, “Kelebihan seorang yang berilmu terhadap ahli ibadah adalah seperti bulan 
purnama terhadap seluruh bintang-bintang di langit, satu bab dari ilmu yang dipelajari seseorang adalah 
lebih baik baginya dari dunia dan isinya, sehingga menuntut ilmu menjadi wajib atas tiap-tiap muslim; 
menghadiri majelis orang-orang berilmu, lebih utama daripada mendirikan shalat seribu raka’at, 
mengunjungi seribu orang sakit dan berta’ziah seribu jenazah; barangsiapa wafat seseorang yang menuntut 
ilmu untuk menghidupkan Islam, antara dia dengan Nabi-nabi di dalam surga jaraknya hanya satu tingkat. ” 
Sudah seyogyanya saat ini kita, sebagai umat muslim perlu merefleksikan kembali kerya-karya peradaban 
pendahulu-pendahulu kita. Kemudian merancang kembali akan peran kita dalam melukis dan mewujudkan 
kembali peradaban Islam. Keteladanan ilmuwan muslim terdahulu akan berharganya waktu dan 
kecintaannya terhadap ilmu nampaknya cukup untuk membuat kita sadar dan berpiki r, apa yang kemudian 
akan kita lakukan? 
Menghidupkan kembali Tradisi Keilmuan Islam memang bukan pekerjaan mudah, dibutuhkan aktor -aktor 
yang siap mengorbankan waktunya untuk mencintai ilmu pengetahuan. Sejarah teleh mencatat, 
bahwasanya tumbuhnya peradaban berawal dari tumbuhnya tradisi keilmuan karena substansi sebuah 
peradaban adalah ilmu pengetahuan. Konsep waktu dan cinta ilmu merupakan dua variabel penting yang 
sudah seyogyanya umat muslim sekarang pahami dan terapkan dalam kehidupan, agar tidak menjadi orang-orang 
yang merugi. Secara sederhana, untuk meneruskan cita-cita peradaban islam mari kita dedikasikan 
seluruh harga waktu yang sudah diberikan Allah SWT untuk senantiasa meningkatkan kembali rasa cinta kita 
kepada ilmu pengetahuan. 
Apakah kita siap? 
Saya akan menjawab, “Saya Siap”. 
Karena Allah telah menjanjikan “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang 
nyata” (QS. Al Fath : 1) 
Oleh : Ardian Fajar PrastyawanMahasiswa Institute Teknologi Bandung dan Koordinator PMLDK (Pelatihan 
Manajemen Lembaga Dakwah Kampus) FSLDK Indonesia

More Related Content

What's hot

Agama
AgamaAgama
Karya monumental islam dalam bidang IPTEKS (makalah)
Karya monumental islam dalam bidang IPTEKS (makalah)Karya monumental islam dalam bidang IPTEKS (makalah)
Karya monumental islam dalam bidang IPTEKS (makalah)
Echo Media
 
Masa kejayaan islam yang dinantikan kembali
Masa kejayaan islam yang dinantikan kembaliMasa kejayaan islam yang dinantikan kembali
Masa kejayaan islam yang dinantikan kembali
Aristia Endah Renaningtyas
 
Sumbangan Tamadun Islam
Sumbangan Tamadun IslamSumbangan Tamadun Islam
Sumbangan Tamadun Islam
Nor Azri Nor Hashim
 
MASA KEJAYAAN ISLAM YANG DINANTIKAN KEMBALI
MASA KEJAYAAN ISLAM YANG DINANTIKAN KEMBALIMASA KEJAYAAN ISLAM YANG DINANTIKAN KEMBALI
MASA KEJAYAAN ISLAM YANG DINANTIKAN KEMBALI
Waidatin Azizah
 
Zaman Kejayaan Islam di Bidang IPTEK
Zaman Kejayaan Islam di Bidang IPTEKZaman Kejayaan Islam di Bidang IPTEK
Zaman Kejayaan Islam di Bidang IPTEK
afinnafia
 
Wahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan Kejuruteraan
Wahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan KejuruteraanWahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan Kejuruteraan
Wahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan Kejuruteraan
Normurni Mohamad
 
Sumbangan tamadun islam dalam ilmu perubatan
Sumbangan tamadun islam dalam ilmu perubatanSumbangan tamadun islam dalam ilmu perubatan
Sumbangan tamadun islam dalam ilmu perubatan
روقيه عثمان
 
Rpp (m. hassan robbani 2021113245)
Rpp (m. hassan robbani 2021113245)Rpp (m. hassan robbani 2021113245)
Rpp (m. hassan robbani 2021113245)
Nisrokhah6
 
Masa kejayaan islam yang dinantikan kembali
Masa kejayaan islam yang dinantikan kembaliMasa kejayaan islam yang dinantikan kembali
Masa kejayaan islam yang dinantikan kembali
utsukira
 
( Projek ) SEJAUH MANAKAH MANUSIA MAMPU MENCAPAI KECERMELANGAN HIDUP TANPA SA...
( Projek ) SEJAUH MANAKAH MANUSIA MAMPU MENCAPAI KECERMELANGAN HIDUP TANPA SA...( Projek ) SEJAUH MANAKAH MANUSIA MAMPU MENCAPAI KECERMELANGAN HIDUP TANPA SA...
( Projek ) SEJAUH MANAKAH MANUSIA MAMPU MENCAPAI KECERMELANGAN HIDUP TANPA SA...
Muhd Shafiq
 
Perkembangan Pendidikan pada Zaman Kerajaan Abbasiyah
Perkembangan Pendidikan pada Zaman Kerajaan AbbasiyahPerkembangan Pendidikan pada Zaman Kerajaan Abbasiyah
Perkembangan Pendidikan pada Zaman Kerajaan Abbasiyah
SHiRa_96
 
Sejarah Ilmu Pengetahuan Islam
Sejarah Ilmu Pengetahuan IslamSejarah Ilmu Pengetahuan Islam
Sejarah Ilmu Pengetahuan Islam
Brenda Andreansyah
 
Perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam222
Perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam222Perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam222
Perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam222
Kodogg Kritingg
 
Sejarah Perkembangan dan Peradaban Islam Pada Masa Klasik #2
Sejarah Perkembangan dan Peradaban Islam Pada Masa Klasik #2Sejarah Perkembangan dan Peradaban Islam Pada Masa Klasik #2
Sejarah Perkembangan dan Peradaban Islam Pada Masa Klasik #2
Hana Medina
 
Ppt peradaban islam di dunia
Ppt peradaban islam di duniaPpt peradaban islam di dunia
Ppt peradaban islam di dunia
Maverick60
 
Sejarah peradaban islam
Sejarah peradaban islamSejarah peradaban islam
Sejarah peradaban islam
Andi Uli
 
pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam1
pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam1pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam1
pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam1
Nor Amira
 

What's hot (20)

Masa kejayaan islam yang dinantikan kembali
Masa kejayaan islam yang dinantikan kembaliMasa kejayaan islam yang dinantikan kembali
Masa kejayaan islam yang dinantikan kembali
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Karya monumental islam dalam bidang IPTEKS (makalah)
Karya monumental islam dalam bidang IPTEKS (makalah)Karya monumental islam dalam bidang IPTEKS (makalah)
Karya monumental islam dalam bidang IPTEKS (makalah)
 
Masa kejayaan islam yang dinantikan kembali
Masa kejayaan islam yang dinantikan kembaliMasa kejayaan islam yang dinantikan kembali
Masa kejayaan islam yang dinantikan kembali
 
Sumbangan Tamadun Islam
Sumbangan Tamadun IslamSumbangan Tamadun Islam
Sumbangan Tamadun Islam
 
MASA KEJAYAAN ISLAM YANG DINANTIKAN KEMBALI
MASA KEJAYAAN ISLAM YANG DINANTIKAN KEMBALIMASA KEJAYAAN ISLAM YANG DINANTIKAN KEMBALI
MASA KEJAYAAN ISLAM YANG DINANTIKAN KEMBALI
 
Zaman Kejayaan Islam di Bidang IPTEK
Zaman Kejayaan Islam di Bidang IPTEKZaman Kejayaan Islam di Bidang IPTEK
Zaman Kejayaan Islam di Bidang IPTEK
 
Wahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan Kejuruteraan
Wahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan KejuruteraanWahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan Kejuruteraan
Wahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan Kejuruteraan
 
Sumbangan tamadun islam dalam ilmu perubatan
Sumbangan tamadun islam dalam ilmu perubatanSumbangan tamadun islam dalam ilmu perubatan
Sumbangan tamadun islam dalam ilmu perubatan
 
Rpp (m. hassan robbani 2021113245)
Rpp (m. hassan robbani 2021113245)Rpp (m. hassan robbani 2021113245)
Rpp (m. hassan robbani 2021113245)
 
Masa kejayaan islam yang dinantikan kembali
Masa kejayaan islam yang dinantikan kembaliMasa kejayaan islam yang dinantikan kembali
Masa kejayaan islam yang dinantikan kembali
 
( Projek ) SEJAUH MANAKAH MANUSIA MAMPU MENCAPAI KECERMELANGAN HIDUP TANPA SA...
( Projek ) SEJAUH MANAKAH MANUSIA MAMPU MENCAPAI KECERMELANGAN HIDUP TANPA SA...( Projek ) SEJAUH MANAKAH MANUSIA MAMPU MENCAPAI KECERMELANGAN HIDUP TANPA SA...
( Projek ) SEJAUH MANAKAH MANUSIA MAMPU MENCAPAI KECERMELANGAN HIDUP TANPA SA...
 
Perkembangan Pendidikan pada Zaman Kerajaan Abbasiyah
Perkembangan Pendidikan pada Zaman Kerajaan AbbasiyahPerkembangan Pendidikan pada Zaman Kerajaan Abbasiyah
Perkembangan Pendidikan pada Zaman Kerajaan Abbasiyah
 
Sejarah Ilmu Pengetahuan Islam
Sejarah Ilmu Pengetahuan IslamSejarah Ilmu Pengetahuan Islam
Sejarah Ilmu Pengetahuan Islam
 
Perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam222
Perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam222Perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam222
Perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam222
 
Sejarah Perkembangan dan Peradaban Islam Pada Masa Klasik #2
Sejarah Perkembangan dan Peradaban Islam Pada Masa Klasik #2Sejarah Perkembangan dan Peradaban Islam Pada Masa Klasik #2
Sejarah Perkembangan dan Peradaban Islam Pada Masa Klasik #2
 
Ppt peradaban islam di dunia
Ppt peradaban islam di duniaPpt peradaban islam di dunia
Ppt peradaban islam di dunia
 
Sejarah peradaban islam
Sejarah peradaban islamSejarah peradaban islam
Sejarah peradaban islam
 
Membangun Peradaban Islam
Membangun Peradaban IslamMembangun Peradaban Islam
Membangun Peradaban Islam
 
pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam1
pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam1pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam1
pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam1
 

Viewers also liked

Bedrijfspresentatie Seeder De Boer
Bedrijfspresentatie Seeder De BoerBedrijfspresentatie Seeder De Boer
Bedrijfspresentatie Seeder De Boergkilsdonk
 
Lezione Ed Ambientale
Lezione Ed AmbientaleLezione Ed Ambientale
Lezione Ed AmbientaleTeresa Fresu
 
SeederDeBoer Compliance Rapport 2009
SeederDeBoer Compliance Rapport 2009SeederDeBoer Compliance Rapport 2009
SeederDeBoer Compliance Rapport 2009
gkilsdonk
 
Pres Gargnano 2003
Pres Gargnano 2003Pres Gargnano 2003
Pres Gargnano 2003
Teresa Fresu
 
Proposed Rule 8(a) Program
Proposed Rule  8(a) ProgramProposed Rule  8(a) Program
Proposed Rule 8(a) Program
alzhdz
 
Halloween
HalloweenHalloween
Halloween
silviacarrera
 

Viewers also liked (7)

Bedrijfspresentatie Seeder De Boer
Bedrijfspresentatie Seeder De BoerBedrijfspresentatie Seeder De Boer
Bedrijfspresentatie Seeder De Boer
 
7 4 2005
7 4 20057 4 2005
7 4 2005
 
Lezione Ed Ambientale
Lezione Ed AmbientaleLezione Ed Ambientale
Lezione Ed Ambientale
 
SeederDeBoer Compliance Rapport 2009
SeederDeBoer Compliance Rapport 2009SeederDeBoer Compliance Rapport 2009
SeederDeBoer Compliance Rapport 2009
 
Pres Gargnano 2003
Pres Gargnano 2003Pres Gargnano 2003
Pres Gargnano 2003
 
Proposed Rule 8(a) Program
Proposed Rule  8(a) ProgramProposed Rule  8(a) Program
Proposed Rule 8(a) Program
 
Halloween
HalloweenHalloween
Halloween
 

Similar to Merajut kembali peradaban muslim

Iptek dan peradaban islam
Iptek dan peradaban islamIptek dan peradaban islam
Iptek dan peradaban islam
Ajeng Faiza
 
PPT FILSAFAT ILMU FAUZAN.pptx
PPT FILSAFAT ILMU FAUZAN.pptxPPT FILSAFAT ILMU FAUZAN.pptx
PPT FILSAFAT ILMU FAUZAN.pptx
Fauzan109911
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
ssuser50800a
 
LEMBAR KERJA MAHASISWA _sejarah sains_copy (1).pdf
LEMBAR KERJA MAHASISWA _sejarah sains_copy (1).pdfLEMBAR KERJA MAHASISWA _sejarah sains_copy (1).pdf
LEMBAR KERJA MAHASISWA _sejarah sains_copy (1).pdf
RiyamaraAulia
 
IIP Pengalaman Umat Islam dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan
IIP Pengalaman Umat Islam dalam Pengembangan Ilmu PengetahuanIIP Pengalaman Umat Islam dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan
IIP Pengalaman Umat Islam dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan
farhanmaulana916953
 
Kecerdasan mereka diakui dunia
Kecerdasan mereka diakui duniaKecerdasan mereka diakui dunia
Kecerdasan mereka diakui duniaErman Hidayat
 
PPT Transformasi Y P R ke dunia Islam.pptx
PPT Transformasi Y P R ke dunia Islam.pptxPPT Transformasi Y P R ke dunia Islam.pptx
PPT Transformasi Y P R ke dunia Islam.pptx
IzatKh
 
Masa depan cerah peradaban islam
Masa depan cerah peradaban islamMasa depan cerah peradaban islam
Masa depan cerah peradaban islam
Sheno Maos
 
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hd
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hdIlmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hd
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hd
Idris Miaus
 
Sains dan Islam
Sains dan IslamSains dan Islam
Sains dan Islam
zarkashie
 
Studiislam 161209154000
Studiislam 161209154000Studiislam 161209154000
Studiislam 161209154000
muhammad tarmizi
 
Barat belajar dari cordoba
Barat belajar dari cordobaBarat belajar dari cordoba
Barat belajar dari cordoba
Huda Cinta Umy
 
[AGAMA] Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Zaman Abaniyah
[AGAMA] Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Zaman Abaniyah[AGAMA] Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Zaman Abaniyah
[AGAMA] Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Zaman Abaniyah
Hana Medina
 
Kebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamKebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islam
NUR DIANA
 
Kebudayaan islam
Kebudayaan islamKebudayaan islam
Kebudayaan islam
muhfachrul3
 
Bab i
Bab iBab i
(9) cendikiawan muslim
(9) cendikiawan muslim(9) cendikiawan muslim
(9) cendikiawan muslimAnis Hamizah
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Integrasi Ilmu Pengetahuan dan Islam Perspektif Filsafat
Integrasi Ilmu Pengetahuan dan Islam Perspektif FilsafatIntegrasi Ilmu Pengetahuan dan Islam Perspektif Filsafat
Integrasi Ilmu Pengetahuan dan Islam Perspektif Filsafat
EeLly Lunjani
 

Similar to Merajut kembali peradaban muslim (20)

Iptek dan peradaban islam
Iptek dan peradaban islamIptek dan peradaban islam
Iptek dan peradaban islam
 
PPT FILSAFAT ILMU FAUZAN.pptx
PPT FILSAFAT ILMU FAUZAN.pptxPPT FILSAFAT ILMU FAUZAN.pptx
PPT FILSAFAT ILMU FAUZAN.pptx
 
Al biruni
Al biruniAl biruni
Al biruni
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
LEMBAR KERJA MAHASISWA _sejarah sains_copy (1).pdf
LEMBAR KERJA MAHASISWA _sejarah sains_copy (1).pdfLEMBAR KERJA MAHASISWA _sejarah sains_copy (1).pdf
LEMBAR KERJA MAHASISWA _sejarah sains_copy (1).pdf
 
IIP Pengalaman Umat Islam dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan
IIP Pengalaman Umat Islam dalam Pengembangan Ilmu PengetahuanIIP Pengalaman Umat Islam dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan
IIP Pengalaman Umat Islam dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan
 
Kecerdasan mereka diakui dunia
Kecerdasan mereka diakui duniaKecerdasan mereka diakui dunia
Kecerdasan mereka diakui dunia
 
PPT Transformasi Y P R ke dunia Islam.pptx
PPT Transformasi Y P R ke dunia Islam.pptxPPT Transformasi Y P R ke dunia Islam.pptx
PPT Transformasi Y P R ke dunia Islam.pptx
 
Masa depan cerah peradaban islam
Masa depan cerah peradaban islamMasa depan cerah peradaban islam
Masa depan cerah peradaban islam
 
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hd
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hdIlmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hd
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hd
 
Sains dan Islam
Sains dan IslamSains dan Islam
Sains dan Islam
 
Studiislam 161209154000
Studiislam 161209154000Studiislam 161209154000
Studiislam 161209154000
 
Barat belajar dari cordoba
Barat belajar dari cordobaBarat belajar dari cordoba
Barat belajar dari cordoba
 
[AGAMA] Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Zaman Abaniyah
[AGAMA] Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Zaman Abaniyah[AGAMA] Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Zaman Abaniyah
[AGAMA] Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Zaman Abaniyah
 
Kebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamKebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islam
 
Kebudayaan islam
Kebudayaan islamKebudayaan islam
Kebudayaan islam
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
(9) cendikiawan muslim
(9) cendikiawan muslim(9) cendikiawan muslim
(9) cendikiawan muslim
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Integrasi Ilmu Pengetahuan dan Islam Perspektif Filsafat
Integrasi Ilmu Pengetahuan dan Islam Perspektif FilsafatIntegrasi Ilmu Pengetahuan dan Islam Perspektif Filsafat
Integrasi Ilmu Pengetahuan dan Islam Perspektif Filsafat
 

Merajut kembali peradaban muslim

  • 1. Merajut Kembali Peradaban Muslim bismillahirrohmanirrohim... Ketika seorang manusia sudah menyematkan dan mengikrarkan “Islam” dalam hatinya, maka sungguh seharusnya tidak ada lagi keraguan baginya untuk terus memperjuangkan Dien Allah tersebut dalam setiap lini kehidupannya. Seorang Muslim sejati, pada awalnya ia akan mencoba untuk memahami akar sejarahnya, akar sejarah peradaban Islam ketika Nabi Muhammad datang membawa cahaya yang mengubah “barbarnya” bangsa Arab saat itu menjadi bangsa yang diakui sebagai peradaban paling maju di dunia. Di kala Barat sedang berada dalam masa paling gelap dalam sejarahnya.Peradaban Islam hadir menjadi Cahaya yang menerangi hampir 2/3 dunia. Semua bangsa tunduk di bawah kekhalifahan Islam selama hampir 8 Abad. “Panji Islam menguasai dunia”, kalimat tersebut nampaknya sangat pantas menggambarkan kondisi Islam saat itu. Baghdad dan Andalusia merupakan 2 kota yang boleh dibil ang menjadi “centre of witness” dari berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi Islam. Munculnya tokoh-tokoh besar seperti Ibnu Sina, Al Ghazali, Ibnu Rusyd, Al Khawarizmi, dan intelektual muslim lainnya membuat begitu banyak bangsa yang berduyun-duyun datang ke kota tersebut untuk belajar tentang ilmu pengetahuan. Pada waktu itu Ilmu Pengetahuan memang menjadi sumber utama Peradaban Islam diakui oleh dunia, kehadiran ilmu pengetahuan Islam bagaikan oase di sebuah padang pasir yang sangat luas. Mari kita refleksikan sejarah Islam lebih dalam lagi, maka kita akan menemukan karya-karya monumental yang sampai saat ini masih kita rasakan kebermanfaatannya. Kepeloporan dari ilmuwan muslim zaman dahulu telah memberikan “multiple effect” yang luar biasa membekas dari generasi ke generasi, bahkan kalau kita tinjau lebih dalam lagi kita akan menemukan bahwasanya peradaban Barat yang “konon” dikatakan sebagai peradaban paling maju saat ini ternyata berawal dari adopsi mereka terhadap ilmu-ilmu hasil karya peradaban Islam. Tidak dipungkiri lagi bahwa karya-karya ulama dan ilmuwan Islam telah menjadi “starting point” bagi tumbuhnya ilmu pengetahuan, meskipun kita lebih sering mendengar karya-karya ilmuwan Barat yang menghiasi tradisi ilmiah kita. Hal tersebut dikarenakan ketika peradaban barat berkuasa, mereka menutupi sejarah bahwa sebenarnya ilmu mereka banyak terinspirasi dari karya ilmuwan muslim. Terbukti bahwasanya karya-karya yang diterjemahkan dari Bahasa Arab ke Latin jauh lebih banyak daripada karya dari Bahasa Yunani ke Latin. Fakta tersebut tidak pernah diakui oleh Barat, mereka melakukan klaim yang sangat jelas bahwa karya-karya pemikir dan ulama Islam menjadi teori milik mereka yang kita ketahui bahwa hal tersebut sangat melanggar etika ilmiah. Hal ter sebut yang kemudian menyebabkan nama ilmuwan muslim kurang dikenal dalam sejarah ilmu pengetahuan modern. Tinta Emas Peradaban Dewasa ini Ilmu Pengetahuan sudah mengalami perkembangan yang sangat eksponensial, hal tersebut justru menjadi suatu tantangan berat bagi umat Islam agar bisa menghidupkan kembali tradisi keilmuan Islam seperti yang telah dipelopori oleh intelektual Muslim dahulu. Sebagai seorang Muslim, kita harus cerdas dalam belajar dan memahami akar sejarah ilmu pengetahuan yang berawal dari karya2 ilmuwan muslim. Sampai saat ini, Prof. Mulyadhi Kartanegara bersama dengan lembaganya yaitu CIPSI (Center for Islamic philosophical studies and information) telah berhasil menginventarisasi lebih dari 756 tokoh ilmuwan Muslim terkemuka yang memiliki konstribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan terutama
  • 2. di bidang sains dan pemikiran filsafat. Hal tersebut menunjukkan betapa banyaknya pemikir-pemikir Islam yang menjadi cikal bakal ilmu pengetahuan. Kita Bisa melihat kemajuan ilmu kedokteran saat ini dimana sebuah benda kecil yang bernama pil mampu menyembuhkan orang sakit dalam waktu yang cukup singkat, serta seluruh ilmu-ilmu modern tentang bakteri, virus, dan tubuh manusia. Ilmu tersebut awalnya dikembangkan oleh seorang Ilmuwan Muslim bernama Ibnu Sina. Dokter Persia yang hidup seribu tahun yang lalu ini memiliki ketajaman pemikiran luar biasa sehingga mampu menjelajah masuk ke dalam kompleksitas sistem tubuh manusia. Beliaulah yang menjadi pelopor sehingga saat ini kita bisa merasakan manfaat dari ilmu kedokteran tersebut. Dalam Bidang Astronomi, dikenal juga ilmuwan muslim bernama Ibnu Qatir yang pemikirannya sudah menjelajah jauh ke luar angkasa.Beliau mempelajari gerak melingkar planet merkurius mengelilingi matahari. Karya-karyanya banyak diterjemahkan ke dalam bahasa latin dan menjadi inspirasi Ilmuwan astronomi di barat.Konon diceritakan juga bahwa karya dan persamaan matematikanya sangat mempengaruhi teori Nicolaus Copernicus. Ilmu Matematika modern saat ini pun juga dicikal-bakali oleh pemikiran tokoh Ilmuwan Muslim yang bernama Al Khawarizmi. Beliau menulis sebuah karya besar yang berjudul Kitab Al-Jabr wa Muqabilah (Buku tentang Integrasi dan Persamaan) atau yang berisi pengembangannya pada rumus -rumus persamaan linear dan kuadrat juga kalkulasi integral.Karya-karya beliau banyak dipelajari oleh ilmuwan barat seperti Fibonacci. Begitu pula dalam ilmu filsafat dan ilmu-ilmu sejarah, ilmuwan muslim pun tidak kalah hebat dengan ilmuwan barat. Ibnu Rusyd dan Al-Ghazali merupakan seorang filsuf besar yang pemikirannya sangat mempengaruhi pemikiran Barat. Ibnu Khaldun juga disebut-sebut sebagai sejarawan terbesar di dunia. Ia menulis sejarah dengan analisis yang sangat cerdas, kitabnya yang paling terkenal adalah Muqaddimah yang nantinya diterjemahkan secara luas di Eropa sebagai Prologomena. Selain orang-orang tersebut, masih sangat banyak ilmuwan muslim yang pada zaman peradaban islam membuahkan karya-karya unggul, menorehkan tinta emas dalam kanvas peradaban dan memiliki cita-cita bahwa ilmunya akan dikembangkan jauh lebih maju oleh generasi-generasi muslim selanjutnya. Pertanyaan yang kemudian muncul dalam benak saya adalah, “Bagaimanakah cara Umat Islam saat ini agar mampu meneruskan tradisi keilmuan yang sudah mereka wariskan?”. Jawabannya barangkali sederhana, Kita harus memiliki “Tradisi Pembelajaran Muslim” yang wajib kita implementasikan dalam setiap perjalanan kita. Tradisi Pembelajaran Muslim, Tentang Waktu dan Cinta Ilmu “Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja, dan dengan malam dan apa yang diselubunginya” (Q.S. Al-Insyiqaq : 16-17) “Demi Masa” (Q.S. Al-Asr : 1); “Demi Fajar” (Q.S. Al-Fajr : 1); “Demi Malam” (Q.S.Al-Lail : 1)
  • 3. Tidakkah kita telah melihat bagaimana Allah SWT dengan sangat jelas menyampaikan dalam Al-Qur’an tentang sumpah-Nya akan waktu, seperti ayat-ayat diatas. Sudah sepatutnya kemudian kita berpikir, dan tidak perlu mempertanyakan lagi akan pentingnya waktu dalam kehidupan manusia. Waktu merupakan anugerah Allah SWT yang tidak ternilai harganya, bukan hanya dari segi duniawi saja tetapi waktu juga memiliki nilai ukhrawi. Di akhirat nanti, kita akan mempertanggungjawabkan tentang apa saja yang sudah dilakukan selama waktu hidup kita di dunia. Rasulullah SAW pun pernah bersabda, “Tidaklah mata kaki seorang hamba di hari kiamat tergelincir sehingga akan ditanya umur yang dihabiskannya, ilmunya yang telah diamalkannya, hartanya dimana ia perolehnya dan kemana diinfakkannya, dan masa mudanya kemana ia pergunakannya ”. “Al-Waqt ka al-saif. Fa in lam taqtha’haa qath’aka” — Waktu laksana pedang, jika kamu tidak memanfaatkannya, ia akan menebasmu (Pepatah Arab). Mari kita cermati bagaimana konsep waktu ini dipahami oleh Ilmuwan Muslim dulu sehingga lukisan karya mereka bisa mewarnai peradaban dunia. Imam Bukhari yang saat ini kita kenal dengan kitabnya Shahih Bukhari Muslim, telah menghabiskan seluruh waktunya untuk menghafal sekitar 100 ribu hadits.Ibnu Mas’ud, Sahabat Nabi yang dalam sejarah telah berhasil membunuh Abu Jahal dan dijuluki oleh nabi sebagai Pemuda Terdidik pernah mengatakan “Aku belum pernah menyesali sesuatu seperti halnya aku menyesali tenggelamnya matahari, dimana usiaku berkurang namun amal perbuatanku juga tak kunjung bertambah”. The Great Philosopher, Ibnu Rusyd atau yang lebih dikenal dengan sebutan Averroes juga selama hidupnya menghabiskan waktu untuk terus belajar dan berkarya. Konon hanya dua malam yang tidak ia gunakan untuk belajar yaitu saat malam pernikahannya dan malam meninggal ayahnya. Demikianlah contoh sekelumit tokoh-tokoh peradaban islam dalam memahami waktu, sebagaimana diajarkan di dalam ajaran Islam. Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah niscaya Alloh akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka berdirilah, niscaya Alloh akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Alloh Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al Mujadalah 11) Selain waktu, satu hal yang perlu kita cermati lagi sebagai seorang muslim adalah kecintaan terhadap ilmu pengetahuan. Apa rahasia peradaban-peradaban dunia mengalami kemajuan yang luar biasa? Kita melihat kembali sejarah peradaban Islam semenjak kekuasaan dinasti abbasiyah, saat itu umat Islam berhasil melakukan proses penyerapan ilmu pengetahuan yang luar biasa. Ditemukannya Kertas di Cina saat itu mengakibatkan ilmu pengetahuan terhebat dari seluruh dunia dapat diduplikasi dan bisa didapatkan dengan mudah. The Golden Age Of Science, merupakan masa dimana Ilmu Islam mencapai puncak kegemilangannya. Masa itu berada saat Kekhalifahan Harun Al Rasyid dan Al-Ma’mun. Kedua Khalifah tersebut sangatlah mencintai ilmu pengetahuan, Harus Al Rasyid adalah seorang intelektual dan pembelajar sejati yang selalu haus akan ilmu. Dialah yang memepelopori untuk memajukan pendidikan, mendirikan perpustakaan, pusat-pusat kajian ilmu dan memberikan penghargaan yang luar biasa kepada ilmuwan di zamannya. Pada zamannya kaum intelektual merupakan kamu yang paling dihormati di seluruh negeri. Puncak peradaban Islam dalam bidang sains kemudian dapat dilihat pada zaman khalifah Al-Ma’mun. Beliau berusaha membuka akses yang seluas-luasnya agar ilmu pengetahuan dari seluruh dunia bisa dipelajari oleh ummat Islam. Beliau mengirimkan ilmuwan-ilmuwan terbaiknya untuk belajar ke pusat-pusat
  • 4. pengetahuan dunia, beliau juga membeli ribuan buku terbaik yang kemudian diterjemahkan dalam bahasa Arab. Buku-buku tersebut selanjutnya dipelajari oleh ilmuwan-ilmuwan muslim, sehingga tradisi keilmuan Islam benar sangatlah terasa pada zaman khalifah Al-Ma’mun. Khalifah Al-Ma’mun berhasil menunjukkan bahwa buku dan ilmu pengetahuan sama berharganya dengan kemenangan dalam sebuah peperangan. Tak heran, tokoh-tokoh peradaban Islam lahir ketika zaman beliau sepertiAl-Khawarizmi, Al-Kindi, Ibnu Sina, Ibnu Haitham, Ibnu Battuta, Ibnu Rusyd, dll. Rasululah SAW bersabda, “Kelebihan seorang yang berilmu terhadap ahli ibadah adalah seperti bulan purnama terhadap seluruh bintang-bintang di langit, satu bab dari ilmu yang dipelajari seseorang adalah lebih baik baginya dari dunia dan isinya, sehingga menuntut ilmu menjadi wajib atas tiap-tiap muslim; menghadiri majelis orang-orang berilmu, lebih utama daripada mendirikan shalat seribu raka’at, mengunjungi seribu orang sakit dan berta’ziah seribu jenazah; barangsiapa wafat seseorang yang menuntut ilmu untuk menghidupkan Islam, antara dia dengan Nabi-nabi di dalam surga jaraknya hanya satu tingkat. ” Sudah seyogyanya saat ini kita, sebagai umat muslim perlu merefleksikan kembali kerya-karya peradaban pendahulu-pendahulu kita. Kemudian merancang kembali akan peran kita dalam melukis dan mewujudkan kembali peradaban Islam. Keteladanan ilmuwan muslim terdahulu akan berharganya waktu dan kecintaannya terhadap ilmu nampaknya cukup untuk membuat kita sadar dan berpiki r, apa yang kemudian akan kita lakukan? Menghidupkan kembali Tradisi Keilmuan Islam memang bukan pekerjaan mudah, dibutuhkan aktor -aktor yang siap mengorbankan waktunya untuk mencintai ilmu pengetahuan. Sejarah teleh mencatat, bahwasanya tumbuhnya peradaban berawal dari tumbuhnya tradisi keilmuan karena substansi sebuah peradaban adalah ilmu pengetahuan. Konsep waktu dan cinta ilmu merupakan dua variabel penting yang sudah seyogyanya umat muslim sekarang pahami dan terapkan dalam kehidupan, agar tidak menjadi orang-orang yang merugi. Secara sederhana, untuk meneruskan cita-cita peradaban islam mari kita dedikasikan seluruh harga waktu yang sudah diberikan Allah SWT untuk senantiasa meningkatkan kembali rasa cinta kita kepada ilmu pengetahuan. Apakah kita siap? Saya akan menjawab, “Saya Siap”. Karena Allah telah menjanjikan “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata” (QS. Al Fath : 1) Oleh : Ardian Fajar PrastyawanMahasiswa Institute Teknologi Bandung dan Koordinator PMLDK (Pelatihan Manajemen Lembaga Dakwah Kampus) FSLDK Indonesia