Dokumen tersebut merangkum sudut pandang Al Quran terhadap alam, manusia, dan tujuan penciptaan. Al Quran menjelaskan bahwa Allah menciptakan alam semesta dan manusia beserta petunjuk-Nya dalam bentuk ayat-ayat kauniyah dan ayat-ayat qauliyah seperti Al Quran. Al Quran juga menjelaskan fungsi dan tujuan penciptaan alam semesta dan manusia serta mengajak kita untuk mempelajari
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
Qur'anic View of Nature and Humans
1. RESUME
Qur’anic View
Materi Pertemuan ke-1: Sabtu, 9 Januari 2021
Oleh:
Nama: Elviera Kartini
NIM: 206-1008
Dosen: Ustaadz Muhammad Abduh Al Baihaqi,Lc Hafidzahullaahu Ta’ala
2. Muqaddimah:
Allah memberi nama surah Ar Rahman, pertama diawali kalimat رلٱ َّحْم َٰن ُ “Ar-raḥmān” ialah Allah
dzat yang Maha Rahman. Disurah itu nampak Allah dzat Yang Maha Rahman yaitu “Fabi'ayyi
ala'i rabbikuma tukazziban”, dan setelah kalimat Ar-raḥmān bahwa Allah menyebutkan: 'allamal-
qur`ān, khalaqal-insān, 'allamahul-bayān. Surah Ar Rahman ayat 2: 'allamal-qur`ān merupakan
nikmat “yang telah mengajarkan Al Qur’an” yaitu nikmat berupa pengajaran & pemahaman
terhadap Al Qur’an menjadi nikmat yang sangat besar (didahulukan diantara nikmat lain)->
Ta’limul Qur’an.
- 0 -
1. Qur’anic View= Sudut pandang dari Al Qur’an terhadap kehidupan
Allah memiliki tanda-tanda (ayat) kekuasaan Allah:
1. Ayat Kauniyah = Tanda kekuasaan Allah yang tersebar di jagat raya
2. Ayat Qauliyah = Kalamullah ( Al Qur’anul Karim ) yang menunjukkan kebenaran dan
Kekuasaan Allah
Duniawi
Ukhrawi/
Akhirat
View Qur’anic
Ayat Qauliyah
Berbicara tentang ayat
Kaniyah, misal
Qs. Asy Syams ayat 1= Wasy-
syamsi wa ḍuḥāhā
(Demi matahari dan
cahayanya di pagi hari)
Ayat Kauniyah
Membuktikan apa yang ada
pada ayat Qauliyah itu benar.
3. 2. Qs. An Nahl ayat 89
(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas
mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas
seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan
segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah
diri. [QS. An Nahl 16:89]1
Allah Subhanahu wa ta’ala
Saya suka sampaikan ditiap angkatan Akademi Guru: Dulu para Ulama merumuskan sesuatu yang
tidak diketahui/ belum diketahui dirumuskan dengan =syai disingkat menjadi syin, lalu ilmu
ini berkembang di Andalusia. Disana orang Andalusia sulit mengucapkan huruf “syin” mendekati
huruf “ch” diganti dengan “ch”, lalu diserap bahasa latin/yunani menjadi “x”.
Ulama punya rumus= Syin itu syai “sesuatu yang belum diketahui”
1
https://sayahafiz.com/
. bangkitkan setiap umat seorang saksi
. datangkan Nabi Muhammad untuk menjadi saksi
. diturunkan kitab Al Qur’an untuk menjelaskan
segala sesuatu, sebagai petunjuk, serta rahmat,
kabar gembira
Kulli= General/semua
Syai-in= Sesuatu (mencakup) semua, baik yang
abstrak,non abstrak,absurd
4. Landasan Tentang
Jadi yang bisa mendapat keempat hal ini adalah orang – orang yang berserah diri.
Tafsir Ibnu Katsir (Qs. An Nahl ayat 89)
Ibnu Mas'ud mengatakan bahwa telah dijelaskan kepada kita di dalam Al-Qur'an ini semua ilmu
dan segala sesuatu. Menurut Mujahid, telah dijelaskan di dalam Al-Qur'an semua perkara halal
dan haram. Pendapat Ibnu Mas'ud lebih umum dan lebih mencakup, karena sesungguhnya Al-
Qur'an itu mencakup semua ilmu yang bermanfaat, menyangkut berita yang terdahulu dan
pengetahuan tentang masa mendatang. Disebutkan pula semua perkara halal dan haram, serta
segala sesuatu yang diperlukan oleh manusia dalam urusan dunia, agama, penghidupan, dan
akhiratnya.
Al Qur’an
Al Qur’an
menjelaskan
. segala ilmu
. segala sesuatu
. perkara halal dan haram (imam mujahid)
. lebih mencakup/mewakili
. ilmu yang bermanfaat
. ilmu masa lalu dan masa datang
. semua perkara halal dan haram
. urusan kehidupan (ekonomi, masyarakat)
. bekal di akhirat
Al Qur’an
Menjelaskan segala
sesuatu
Al Qur’an
Petunjuk
Al Qur’an
Rahmat
Al Qur’an
Kabar Gembira
Bukan hanya menjelaskan, tapi juga
menunjukkan jalan (dikasih tahu arah), jika
tidak dikasih tahu arah jadi tidak sempurna
5. 3. Sudut pandang Al Qur’an terhadap Alam dan Manusia
Qs. Fushshilat ayat 53
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala
wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al
Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi
saksi atas segala sesuatu? [Qs. Fushshilat 41:53]2
Contoh tentang hari akhir dalam surah an naba’
Apa yang disampaikan ayat-ayat Qouliyah berbicara tentang ayat kauniyah.
Terbukti bahwa gunung adalah perekat lempeng bumi (ayat kauniyah
membenarkan apa yang disampaikan ayat qauliyah).
2
https://sayahafiz.com/
'Amma Yatasaa-aluun
Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya?
'Anin-nabaa-il 'aziim
Tentang berita yang besar (hari kebangkitan),
Qs. An Naba’ ayat 1-2
Mereka ragu tentang hari
kebangkitan
Alam naj'alil arda mihaa da
Bukankah Kami telah menjadikan bumi sebagai
hamparan,
Wal jibaala au taada
dan gunung-gunung sebagai pasak?
.
.
Dan seterusnya
Qs. An Naba’ ayat 6-12
Adalah iqomatul dalil
Padahal ada buktinya, Allah
menghadirkan dalil, Al
Qur’an memaksa kita untuk
berfikir
Ulama menyatakan ini
(iqomatul dalil) dan selain
itu sebagai tadzkirun ni’mah
(mengingatkan nikmat)
6. 4. Sudut pandang Al Qur’an terhadap Manusia
Konsep penciptaan= gerbang utama mengenalkan manusia kepada tuhannya (penciptanya)
Qs. Al ‘Alaq yang diturunkan pertama kali=konsep penciptaan
Makna Tauhid Rububiyyah
Mengesakan Allah di dalam perbuatan sang khaliq3
“Rabb” (ayat 1)
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, [Qs. Al ‘Alaq 96:1]4
Allâh adalah al-Khâliq (Pencipta), ar-Râziq (Pemberi rezeki), al-Mudabbir (Pengatur/Penguasa)
Konsep “Penciptaan Manusia” (ayat 2)
dijelaskan pertama kali tentang Allah menciptakan manusia
Ayat pertama kali ini berbicara tentang manusia
Nabi ﷺ diturunkan untuk mengolah SDM manusia, manusia baik= alam baik. Garapan
Nabi ﷺ adalah manusia (manusia di tengah padang pasir). Manusia yang digarap adalah
manusia yang kedepannya pandai membaca dan menulis (ada isyarat). Ayat berikutnya
berbunyi (ayat 3-4):
3
Syaikh Ibnu Utsaimin, Syarah Tsalatsatul Ushul
4
https://sayahafiz.com/
Qolam=pena untuk menulis
Manusia kalau mau mendapat ilmu dan ingin membangun peradaban harus menjadi bangsa pandai
membaca dan menulis. Membaca dan menulis harus dasar “Iqra` bismi rabbikallażī khalaq” bukan
karena yang lain (membaca tulisan dan membaca apa yang ada di alam semesta ini)
7. Qs. Fushshilat ayat 53
Tafsir Ar Razi dalam Kitab Tafsir Mafatih Al Ghaib menyebutkan tentang makna dari
“Sanuriihim aayaatinaa fiiaafaaqi wafii anfusihim”:
Ada 2 pendapat, yang pertama adalah “segenap penjuru”
Ayat yang berhubungan dengan Falakiyah wal kaukabiyah (ayat yang berhubungan
dengan falak dan planet-planet), malam dan siang, sinar, cahaya dan kegelapan, ayat
ayat kauniyah yang berhubungan dengan unsur yang 4 (Ar Razi-Ahli Kimia)
menyebutkan 4 unsur tersebut adalah tanah, air, api dan udara. Dan ayat kauniyah yang
berhubungan dengan (dari yang dilahirkan 3) apa saja itu (yang muncul dari bumi)=
hewan, tumbuhan, barang-barang tambang. Karena nanti Al Qur’an juga membahas
tentang besi, tembaga. Ini pendapat pertama.
Kemudian yang dimaksud “wafii anfusihim” petunjuk-petunjuk yang bisa
diambil dari bagaimana terbentuknya janin dalam kegelapan rahim, dan terjadinya
anggota tubuh yang menakjubkan (muncul tangan,kepala, kaki, dsb), Dan susunan yang
unik (sendi, syaraf). Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:
dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?5
[Qs. Adz Dzariyat 51:21]
Pendapat kedua: “akan kami tampakan tanda-tanda kekuasaan kami di
segenap penjuru” maksudnya negeri-negeri diluar mekkah (akan ditaklukkan kaum
muslimin), yang dimaksud “wafii anfusihim” adalah fathu makkah.
Saya pribadi (Ustaadz Baihaqi), meskipun kedua penafsiran bisa dipakai. Saya lebih
cenderung kepada pendapat pertama, al afaaq adalah segenap penjuru alam semesta dan
apa yang ada di dalam diri kalian sendiri.
Ulama sudah membahas kelembaban, perubahan zat (membeku, menguap, mengembun,
menyublim) kalau misal air bercampur dengan tanah, tanah dengan api, air dengan api.
5
https://sayahafiz.com/
8. 5. Al Qur’an berbicara tentang alam, fungsi dan tujuannya
Al Qur’an tidak hanya menyebutkan ciptaannya Allah Ta’ala (ini langit, ini bumi, ini
matahari) bukan hanya membilang/menyebut, tetapi Al Qur’an akan menyebutkan
fungsinya bahkan tujuan kenapa itu ada. Sampai-sampai di beberpa ayat itu Allah Ta’ala
menyebutkan detil proses penciptaannya, jika tidak disebutkan semuanya di Al Qur’an ,
akan disebutkan di dalam hadist. Misal penciptaan manusia (Nutfah-alaqoh-mudghah=
disebutkan detil) di hadist disebutkan pencptaan langit dan bumi.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang,
bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang
Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati
(kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan
awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda
(keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
[Qs. Al Baqarah 2:164]6
Kita mengajari kepada anak keturunan/murid kita mengenai ciptaan Allah maka sudut
pandangnya adalah Al Qur’an. Inti dari mata kuliah Qur’anic View, supaya ketika kita
menjelaskan dan mempelajari tentang ciptaan Allah ini sudut padang kita Al Qur’an
sehingga dengan mempelajari semua ini nanti ujung-ujungnya semakin mengenal dan
menambah keimanan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.
- 0 -
Wallahu waliyyut taufiq
6
https://sayahafiz.com/