8. Pematangan Sperma
Spermatid => Spermatozoa (sperma)
• Chromatin: di dalam inti kepala sperma
• Pemanjangan => ekor
• Acrosome (bentuk seperti topi)
• Mitochondria
Sel Sertoli
• Nutrisi & testosterone
• Androgen Binding Protein (ABP)
• Inhibin
9. Transpor sperma
Pematangan di dalam epididymis
• Nutrisi, enzim & hormon
Penyimpanan di vas deferens
• Concentrated (pengentalan)
• Saluran panjang & langsing (Long slender tubes)
• Pengosongan di duktus ejaculatorius
kelenjar prostat
otot polos & saraf simpatetik
vesica seminalis
10. Testis: memproduksi sperma: mitosis, meiosis &
diferensiasi
Epididymis: maturasi, motilitas, fertilisasi dan
transportasi sperma
Vas defferens: menyimpan sperma
Vesica seminalis: memproduksi cairan sperma untuk
nutrisi, terdiri dari nutrien, fruktosa, and prostaglandin
Prostat: memproduksi cairan prostat dengan pH=6.5
(alkali) dan mengandung kalsium dan asam sitrat
Kelenjar Bulbo - uretralis: memproduksi cairan
“sebelum diejakulasi”
Penis: Ereksi dan ejakulasi
Organ Utama untuk Produksi,
Pematangan dan Pengangkutan Sperma
11.
12.
13. Aktifitas Seksual Laki-laki
1* Rangsangan saraf sensansi seksual:
• glans penis, N. pudendalis, plexus sacralis
• medula spinalis bagian sacral
• ke area di otak
• rangsangan sensasi seksual dapat berasal dr internal:
anal epithelium, scrotum, perineal, urethra, kelenjar
prostat, vesica seminalis, testis, vas defferens
2* Rangsangan psikis seksual laki-laki
• nocturnal emisi /mimpi basah
3* Integrasi aktifitas seksual laki-laki di medula spinalis
• faktor psikis bisa menghambat atau merangsang aktifitas
seksual
• fungsi otak : mungkin kurang berperan, karena genital
stimuli sudah cukup tetapi kombinasi stimulasi psikis dan
stimulasi seksual yg nyata (organik) adalah stimuli yg terbaik
15. 1. Ereksi Penis
• vasodilatasi a. penis sentralis
• relaksasi jaringan erektil
corpora cavernosa
corpus spongiosum
(cavernous sinusoid)
16. 2. Lubrikasi
impuls parasimpatis kel. uretra
kel. Bulbourethral sekresi mucus
3. Emisi
impuls simpatis Th-12-L2 organ genital plexus
hypogastricus & plexus pelvik simpatikus awal emisi
Misal:
• Kontraksi vas defferens, ampulla pengeluaran sperma urethra
internal
• Kontraksi mm. kelenjar prostat & vesika seminalis penyaluran
cairan vesika seminalis dan prostat ke uretra sperma + semen
emisi
4. Ejakulasi
Pengisian semen dan sperma dari uretra internal
rangsang saraf sensoris n. pudendalis sacral kontraksi
ritmis dari organ internal & mm isiokavernosus &
bulbokavernosus menekan dasar jaringan erektil penis
ejakulasi dari uretra internal ke uretra luar
5. Resolusi
17. Nilai normal analisis semen
Volume ejakulasi
Jumlah sperma
Motilitas sperma
Morfologi sperma
Aglutinasi sperma
Leukospermia
Hyperviskositas
= 1,5 – 5 ml
= > 20 juta/ ml
= > 60%
= > 60% normal
= Negatif
= Negatif
= Negatif
Karakteristik Standart
18. - Waktu 1 – 10 jam
- Perubahan:
- Cairan dr tuba falopii & uterus membuang faktor yg
mensupresi aktifitas sperma
- Membran dari kepala sperma (acrosome) menjadi lemah
karena sudah ada di vagina, tidak dalam lindungan kolesterol
seperti kalau di dalam semen.
- Membran sperma menjadi lebih permiabel terhadap Ca+
Ca+ masuk sperma
- meningkatkan kekuatan gerakan sperma
- acrosome release enzym (hyaluronidase & proteolytic)
ovum pecah acrosome reaction
sperma lebih mudah masuk penetrasi massa sel granulosa
ovum penetrasi zona pellucida Androgen Binding Protein (ABP)
berikatan dg reseptor protein di zona pellucida
30 menit terjadi fusi ovum & sperma proses fertilisasi
Kapasitas spermatozoa
19.
20. Mekanisme Belum Jelas
- Diduga:
* Dalam menit setelah 1 sperma penetrasi, Ca ion
difusi ke dalam membran ovum dan menyebabkan
release cortical granule dengan exocytosis dari
ovum ke ruang perivitelline.
* Granula ini berisi zat yang menyebabkan bagian
zona pellucida mencegah penambahan sperma yg
penetrasi bahkan sperma yg menempel menjadi
terlepas
Mengapa Hanya Satu Sperma
untuk Satu Telur?