1. Created By:
Grup 2
Delvi Selvia
Fendy Tjianto
Helda Cinthyagusta
Lola Wiladatika
Nurul Wulandari
Settyo Dwi Panggayuh

2.  Reproduction system is a sequence and
interactions of organs and substances within an
organism that is used to reproduce.
 Human reproduction system differentiated into
male and female reproduction system.
 Men and women have different
characteristics, including gender characteristics
of primary and secondary sex characteristics.

3.  Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian
dan interaksi organ dan zat dalam organisme
yang dipergunakan untuk berkembang biak.
 Sistem reproduksi manusia dibedakan atas
sistem reproduksi pria dan wanita.
 Pria dan wanita memiliki ciri-ciri yang
berbeda, yang meliputi ciri kelamin primer
dan ciri kelamin sekunder.

4.  Primary sex characteristics are traits associated
with the ability to produce gametes.
 In men = testis (sperm producing) and other
male reproduction organs.
 In women = ovaries (producing ovum) and
other female reproduction organs.

5.  Ciri kelamin primer adalah ciri-ciri yang
berhubungan dengan kemampuan
menghasilkan gamet.
 Pada pria = testis (penghasil sperma) dan
organ reproduksi pria lainnya.
 Pada wanita = ovarium (penghasil ovum)
dan organ reproduksi wanita yang lainnya.

6.  Secondary sex characteristics are traits that
appear from the outside so that we can
differentiate between male and female.
 In men = Adam's apple, big
voiced, mustachioed, slim-hipped.
 In women = loud voiced, big-hipped, and have
mammary glands.

7.  Ciri kelamin sekunder adalah ciri yang
tampak dari luar sehingga kita dapat
membedakan antara pria dan wanita.
 Pada pria = berjakun, bersuara
besar, berkumis, berpinggul ramping.
 Pada wanita = bersuara nyaring, berpinggul
besar, dan memiliki kelenjar susu.

8. Male reproduction system include organs of
reproduction, spermatogenesis and hormones
in the male.

9. SISTEM REPRODUKSI PRIA
Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ
reproduksi, spermatogenesis dan hormon pada
pria.

10. Reproduction Organs
Male reproduction organs consist of the inside
reproduction organs and outside reproduction
organs.
1. In Reproduction Organs
In male reproduction organs consist of
testes, outlet and accessory glands.

11. Organ Reproduksi
Organ reproduksi pria terdiri atas organ
reproduksi dalam dan organ reproduksi luar.
1. Organ Reproduksi Dalam
Organ reproduksi dalam pria terdiri atas
testis, saluran pengeluaran dan kelenjar
asesoris.

12. a. Testis
 Is a sex gland which amounted to a pair and will
produce sperm cells and the hormone testosterone.
 In the testis there are many subtle channels called
seminiferous tubules.
 On the wall next to the channel network consists
of epithelium and connective tissue. In the
epithelium there is a network:
1. Sperm stem cells (spermatogonia), the candidate
sperm.
2. Sertoli cells, sperm function is to feed.
3. Leydig cells, its function to produce the hormone
testosterone

13. a. Testis
• Merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang
dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormon
testosterone.
• Dalam testis banyak terdapat saluran halus yang
disebut tubulus seminiferus.
 Di dinding sebelah dalam saluran tersebut terdiri
dari jaringan epitelium dan jaringan ikat. Di
jaringan epitelium terdapat:
1. Sel induk sperma (spermatogonium), yaitu calon
sperma
2. Sel Sertoli, fungsinya memberi makan sperma
3. Sel Leydig, fungsinya menghasilkan hormon
testosterone

14. b. Expenditure tract
Channels spending on reproduction organs in the
male consists of the epididymis, vas
deferens, ejaculation and urethral tract.
1. Epididymis
The epididymis is a meandering channel in the
scrotum that out of the testes. Epididymal
numbered pair on the right and left. Epididymal
function as temporary storage of sperm until
sperm become mature and move towards the vas
deferens.

15. b. Saluran Pengeluaran
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam
pria terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran
ejakulasi dan uretra.
1. Epididimis
Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok
di dalam skrotum yang keluar dari testis.
Epididimis berjumlah sepasang di sebelah kanan
dan kiri. Epididimis berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara sperma sampai sperma
menjadi matang dan bergerak menuju vas
deferens.

16. 2. Vas deferens
 Vas deferens or sperm channel (ductus
deferens) is a straight line pointing up and a
continuation of the epididymis.
 Vas deferens to function as a channel where
sperm from the epididymis into the bag or bags
of cement semen (seminal vesicles).

17. 2. Vas deferens
 Vas deferens atau saluran sperma (duktus
deferens) merupakan saluran lurus yang
mengarah ke atas dan merupakan lanjutan
dari epididimis.
 Vas deferens berfungsi sebagai saluran
tempat jalannya sperma dari epididimis
menuju kantung semen atau kantung mani
(vesikula seminalis).

18. 3. Tract ejaculation
Tract ejaculation is a short canal that connects
the bag of cement with the urethra. This
channel serves to remove the sperm to enter
into the urethra.
4. Urethra
The urethra is the end of the reproduction tract
contained in the penis. The urethra serves as
the genital tract derived from the bags of
cement and channels to remove urine from the
bladder.

19. 3. Saluran ejakulasi
Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek
yang menghubungkan kantung semen dengan
uretra. Saluran ini berfungsi untuk
mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam
uretra.
4. Uretra
Uretra merupakan saluran akhir reproduksi
yang terdapat di dalam penis. Uretra berfungsi
sebagai saluran kelamin yang berasal dari
kantung semen dan saluran untuk membuang
urin dari kantung kemih.

20. c. Accessory gland
During the sperm through the outlet, there was
the addition of various sex sap produced by the
accessory glands.
This gums serves to maintain the viability and
sperm motility.
Sex gland accessory is gland that composed of
seminal vesicles, prostate gland and
bulbourethral gland.

21. c. Kelenjar Asesoris
Selama sperma melalui saluran
pengeluaran, terjadi penambahan berbagai
getah kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar
asesoris.
Getah-getah ini berfungsi untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan
pergerakakan sperma.
Kelenjar asesoris merupakan kelenjar kelamin
yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar
prostat dan kelenjar Cowper.

22. a. Seminal vesicle
 Seminal vesicles or bags of cement (sperm sac)
is a squiggly gland located behind the bladder.
 The walls of the seminal vesicles produce food
substances that are a food source for sperm.

23. a. Vesikula seminalis
 Vesikula seminalis atau kantung semen
(kantung mani) merupakan kelenjar
berlekuk-lekuk yang terletak di belakang
kantung kemih.
 Dinding vesikula seminalis menghasilkan
zat makanan yang merupakan sumber
makanan bagi sperma.

24. b. Prostate gland
 Encircling the top of the urethra and is located
at the bottom of the bladder.
 Produce lymph that contains cholesterol, salt
and phospholipids that contribute to sperm
viability.
c. Bulbourethral gland
Bulbourethral glands (glands bulbouretra) is a
gland that channel directly into the urethra.
Cowper gland produces lymph of alkaline
(base).

25. b. Kelenjar prostat
 melingkari bagian atas uretra dan terletak di
bagian bawah kantung kemih.
 menghasilkan getah yang mengandung
kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan
untuk kelangsungan hidup sperma.
c. Kelenjar Cowper
Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra)
merupakan kelenjar yang salurannya langsung
menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan
getah yang bersifat alkali (basa).

26. 2. External Reproduction Organs
Outside the male reproduction organs consist
of the penis and scrotum.
a. Penis
 Consisting of muscle tissues, the soft spongy
tissue, blood vessels, and nerve tissue.
 When the baby boy was born, the penis
covered by a loose outer skin.
 For purposes of hygiene and health, skin that
covers the penis is cut (circumcised)
approximately 1 to 1.5 cm so that the penis is
easy to clean.

27. 2. Organ Reproduksi Luar
Organ reproduksi luar pria terdiri dari penis dan
skrotum.
a. Penis
 Terdiri dari jaringan-jaringan otot, jaringan
spons yang lembut, pembuluh-pembuluh
darah, dan jaringan saraf.
 Ketika bayi laki-laki lahir, penis diselubungi
oleh kulit luar yang longgar.
 Untuk tujuan kebersihan dan kesehatan, kulit
yang menutup penis dipotong (disunat) kira-
kira 1-1,5 cm sehingga penis mudah
dibersihkan.

28. b. Scrotum
Is the membrane covering that protects the
testes and testicular arrange a suitable
temperature for spermatozoa.

29. b. Skrotum
Merupakan selaput pembungkus testis yang
melindungi testis serta mengatur suhu yang
sesuai bagi spermatozoa.

30. Spermatogenesis is the process of sperm cell
formation. Formed in the seminiferous tubules.
Seminiferous tubules consist of a large number of
germinal epithelial cells (epithelial cells seed)
called spermatogonia (spermatogonia = single).

31. PROSES PEMBENTUKAN
SPERMA
Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel
spermatozoa. Dibentuk di dalam tubulus seminiferus.
Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel
epitel germinal (sel epitel benih) yang disebut
spermatogonia (spermatogonium = tunggal).

32. Spermatogonia continued to divide to reproduce
themselves,some the spermatogonia
differentiate through certain stages of
development to form sperm .
 In the first stage of
spermatogenesis, spermatogonia that are
diploid (2n or contains 23 chromosomes in
pairs), gathered at the edge of the membrane
called the germinal epithelium of
spermatogonia type A.

33. Spermatogonia terus-menerus membelah
untuk memperbanyak diri, sebagian dari
spermatogonia berdiferensiasi melalui tahap-
tahap perkembangan tertentu untuk
membentuk sperma.
Pada tahap pertama
spermatogenesis, spermatogonia yang
bersifat diploid (2n atau mengandung 23
kromosom berpasangan), berkumpul di tepi
membran epitel germinal yang disebut
spermatogonia tipe A.

34. Spermatogenia type A divide by mitosis into
spermatogonia type B. Then, after several
splits, these cells eventually become primary
spermatocytes which are still diploid.
After the past few weeks, each primary
spermatocyte divides by meiosis to form two
secondary spermatocytes that are haploid.

35. Spermatogenia tipe A membelah secara mitosis
menjadi spermatogonia tipe B.
Kemudian, setelah beberapa kali
membelah, sel-sel ini akhirnya menjadi
spermatosit primer yang masih bersifat
diploid.
Setelah melewati beberapa minggu, setiap
spermatosit primer membelah secara meiosis
membentuk dua buah spermatosit sekunder
yang bersifat haploid.

36. Secondary spermatocytes then divide again by
meiosis to form four spermatids.
Spermatid is a candidate sperm that do not have
tails and are haploid (n or contains 23
chromosomes that are not paired).

37. Spermatosit sekunder kemudian membelah
lagi secara meiosis membentuk empat buah
spermatid.
Spermatid merupakan calon sperma yang
belum memiliki ekor dan bersifat haploid (n
atau mengandung 23 kromosom yang tidak
berpasangan).

38. Each spermatids differentiate into spermatozoa
(sperm). The process of change is called
spermiasi spermatids into sperm.
When first formed spermatid, spermatids has a
shape such as epithelial cells. However, after
the spermatids began to elongate into
sperm, you will see a form that consists of
head, body and tail.
This event is called spermiogenesis.

39. Setiap spermatid akan berdiferensiasi menjadi
spermatozoa (sperma). Proses perubahan
spermatid menjadi sperma disebut spermiasi.
Ketika spermatid dibentuk pertama
kali, spermatid memiliki bentuk seperti sel-
sel epitel. Namun, setelah spermatid mulai
memanjang menjadi sperma, akan terlihat
bentuk yang terdiri dari kepala, badan dan
ekor.
Peristiwa ini disebut spermiogenesis.

41. Sperm structure consists of 3 parts, is:
1. Head: contains the cell nucleus, at the end there
is formed acrosome of Golgi bodies. Acrosomal
enzyme that helps the sperm penetrate the egg.
2. The middle part (midpiece): there are
mitochondrial oxidation site of a cell to form
energy so that sperm can move on.
3. Tail: sperm motion as a tool for reaching ovum.

42. Struktur sperma terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1. Kepala : mengandung inti sel, pada bagian
ujungnya terdapat akrosom yang dibentuk
dari badan golgi. Akrosom menghasilkan
enzim yang berfungsi membantu sperma
menembus sel telur.
2. Bagian tengah (midpiece): terdapat
mitokondria tempat berlangsungnya
oksidasi sel untuk membentuk energi
sehingga sperma dapat bergerak aktif.
3. Ekor : sebagai alat gerak sperma agar
mencapai ovum.

44. The process of spermatogenesis is stimulated by a
number of hormones, is:
a. The hormone testosterone
Secreted by Leydig cells located between
seminiferous tubules. This hormone is essential
for cell division stage of germ cells to form
sperm, especially meiotic division to form
secondary spermatocytes.
b. The hormone LH (Luteinizing Hormone)
Secreted by the anterior pituitary gland.
Functioning LH stimulates Leydig cells to
secrete testosterone.

45. Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah
hormon, yaitu :
a. Hormon Testoteron
Disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara
tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap
pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk
sperma, terutama pembelahan meiosis untuk
membentuk spermatosit sekunder.
b. Hormon LH (Luteinizing Hormone)
Disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi
menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi
testoteron.

46. c. The hormone FSH (Follicle Stimulating
Hormone)
FSH is also secreted by the cells of the anterior
pituitary gland and stimulates the function of
Sertoli cells. Without this stimulation, the
conversion of spermatids into sperm
(spermiasi) will not happen.
d. Gonadotropin Hormone
Produced by the hypothalamus (at the base of
the brain) that stimulates the pituitary gland
the front (anterior) to release the hormone FSH
and LH.

47. c. Hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis
anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel
sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan
spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak
akan terjadi.
d. Hormon Gonadotropin
Dihasilkan oleh hipotalamus (di bagian dasar
otak) yang merangsang kelenjar hipofisis bagian
depan (anterior) agar mengeluarkan hormon
FSH dan LH.

48. THANK YOU