SlideShare a Scribd company logo
1 of 61
1
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH JAMBI
SEKOLAH POLISI NEGARA JAMBI
PELATIHAN BINTARA SAR PERAIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Umum
Peraturan Kapolri Nomor 25 Tahun 2011, tentang Search And Rescue, Kepolisian Negara Republik
Indonesia, dalam Bab I, ketentuan umum, Pasal 1,menyebutkan bahwa dalam peraturan ini yang dimaksud
dengan:
1. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polri adalah alat negara yang
berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta
memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
terpeliharanya keamanan dalam negeri.
2. Search and Rescue yang selanjutnya disingkatSAR adalah usaha dan kegiatan mencari, menolong,
dan menyelamatkan jiwa manusia yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya
dalam musibah pelayaran, penerbangan, bencana atau musibah lainnya yang timbul karena faktor
manusia maupun alam.
3. Operasi SAR adalah rangkaian kegiatan dari personel yang terlatih dengan dukungan peralatan
yang dapat digunakan untuk memberikan bantuan pencarian dan pertolongan secara efektif dan
efisien terhadap korban manusia dan harta benda akibat bencana, musibah pelayaran,
penerbangan, atau musibah lainnya.
4. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan
dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam
maupun faktor manusia yang mengakibatkan timbulnya korban manusia, kerugian harta benda,
kerusakan lingkungan, dan dampak psikologis.
5. Bencana Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan,
angin topan, dan tanah longsor.
6. Kegiatan Pencegahan Bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk
menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman bencana.
7. Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui
pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.
Oleh sebab itu penyelamatan jiwa manusia tidak hanya menjadi tanggung jawab tim penyelamat
(Basarnas) saja, akan tetapi menjadi tanggung jawab setiap orang termasuk institusi Polri. Setiap personil
Polri yang mengetahui atau mendengar adanya keadaan kedaruratan dan ada korban, maka wajib
2
hukumnya untuk memberikan pertolongan dan tentunya keselamatan jiwa penolong maupun yang ditolong
adalah hal utama. Pedoman keselamatan di air adalah ketentuan yang berlaku bagi setiap personil Polri
yang beraktivitas di wilayah peairan. Pedoman keselamatan di air sangat penting, terlebih lagi bagi
penyelamat di air atau personil Polri yang bertanggungjawab jika terjadi kedaruratan di air. Pedoman
keselamatan di air, secara umum meliputi kemampuan yang harus dimiliki ketika beraktivitas di air
Harapannya semoga dengan dibuatnya Bahan Ajar Latihan Bintara SAR Perairan, ini dapat
sebagai penyegaran dan menghasilkan personel yang memiliki kemampuan bintara Polair yang
profesional sebagai unsur pelaksana tugas pencarian dan pertolongan terhadap korban di wilayah
perairan atau laut pada wilayah hukum dimana mereka bertugas.Demikian pula harapannya buku hanjar
ini sebagai pedoman keselamatan di air, sehingga menjadi ketentuan yang berlaku bagi setiap personil
Polair yang beraktivitas di air. Pedoman keselamatan di air sangat penting, terlebih lagi bagi penyelamatdi
air atau orang yang bertanggungjawab jika terjadi kedaruratan di air. Pedoman keselamatan di air, secara
umum meliputi kemampuan yang harus dimiliki ketika beraktivitas di air
Tujuan Pelatihan Bintara SAR
Tujuan Pelatihan Bintara SAR ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta sikap
perilalu Bintara Polri sehingga memiliki kemampuan dalam melaksanakan pencarian dan pertolongan
terhadap korban di laut. Kemudian profil lulusan yang diharapkan adalah menjadikan bintara Polair
sebagai pelaksana tugas pencarian dan pertolongan terhadap korban di laut.
Standar Kompetensi Umum
Standar kompetensi utama untuk lulusannya yang diharapkan adalah :
1. Mampu melaksanakan pengembangan diri dan perubahan mindset dan culture set;
2. Mampu menerapkan karakter insan Bhayangkara sesuai etika profesi Polri;
3. Mampu menerapkan budaya anti korupsi
Standar Kompetensi Utama
Standar kompetensi utama untuk lulusannya yang diharapkan adalah :
1. Mampu berenang di laut;
2. Mampu menyelam dengan kedalaman 30 (tiga puluh) meter menggunakan alat selam;
3. Mampu melakukan pertolongan di laut;
4. Mampu mencari korban di laut;
3
BAB II
KEMAMPUAN BERENANG DI LAUT
Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar yang diharapkan adalah agar siswa bintara memiliki kemampuan berenang di laut;
Indikator Hasil Belajar
Indikator hasil belajar dalam pembahasan pelajaran kemampuan berenang di laut adalah diharapkan
siswa mampu untuk :
1. Melaksanakan dasar-dasar renang
2. Melaksanakan renang membawa korban
3. Memahami macam-macam gaya renang.
URAIAN MATERI
Perihal berbagai kejadian kecelakaan diwilayah perairan termasuk didalamnya kecelakaan
pesawat yang jatuh dilaut, bukan hal yang tak mungkin masih kedapatan crew yang selamat dari
kecelakaan pesawat di laut. Apabila pesawat jatuh ke laut dan penumpang berhasil menyelamatkan diri,
adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan dalam tindakan berikut ini setelah berhasil keluar
dari pesawat. Entah itu berada di air atau di perahu karet. Apabila korban selamat berada di dalam air laut
dan tidak ada perahu karet, berusahalah dan mencoba untuk mencari barang yang bisa membuat
mengambang. Berusahalah untuk menemukan puing besar yang mengambang dan berusaha untuk tetap
pada perasaan dan sikap rileks. Seseorang yang tahu caranya untuk santai di air laut sangat sedikit
kemungkinannya untuk tenggelam. Kemampuan alami tubuh untuk mengapung setidaknya akan
mempertahankan bagian atas kepala di atas air, tapi beberapa gerakan diperlukan untuk menjaga wajah
berada di atas air.
Hal yang paling mendasar dalam berenang adalah kemampuan adalah bagaimana mengambang
dipermukaan air, kemampuan mengambang/ mengapung di air dengan punggung akan membutuhkan
energi yang sangat sedikit. Berbaring terlentang di dalam air, lebarkan tangan dan kaki, dan lengkungkan
tubuh Anda. Kontrol pernapasan Anda masuk dan keluarnya. Posisi ini akan membuat wajah di luar air dan
korban bisa tidur dengan posisi tersebut dalam waktu singkat. Kepala sebagian akan terendam tapi wajah
di atas air. Apabila korban tak bisa mengapung dengan punggung atau ombak laut kencang, cobalah
mengapung telungkup di air.
1. Teori dasar-dasar renang
a. Pengenalan Air
Pengenalan air sangat perlu bagi mereka yang baru pertama kali belajar renang. Tujuannya
adalah untuk menghilangkan rasa takut terhadap air dan mengenal sifat-sifat air seperti
4
basah, dingin, dan sebagainya. Latihan pengenalan air dapat dilakukan dalam bentuk
permainan atau yang lain, misalnya :
1) Berkejar – kejaran di kolam yang dangkal
2) Saling mencipratkan air ke muka teman
3) Memasukkan kepala dan badan ke dalam air
4) Menyelam melalui rintangan yang dibuat teman
5) Main tebak – tebakan di dalam air
6) Berjalan mengelilingi kolam
7) Bermain kereta keretaan di air.
b. Meluncur
Setelah mengetahui sifat-sifat air, maka dilanjutkan dengan latihan meluncur dan mengapung,
caranya adalah :
1) Berdiri dengan kedua tangan lurus, bungkukkan badan ke depan.
2) Letakkan kedua kaki pada lantai kolam, hingga badan terdorong ke depan dalam sikap
mengembang dan meluncur. Atau bisa juga dilakukan dengan cara:
3) Berdiri dengan satu kaki, sedangkan kaki satu yang lain ditekuk dengan telapak kaki
menempel pada dinding kolam.
4) Kedua tangan lurus dan bungkukkan badan ke depan, kemudian tolakkan kaki yang
menempel pada dinding sehingga badan terdorong ke dalam sikap mengapung dan
meluncur. Bagi orang yang masih takut, sebelum berlatih meluncur mereka terlebih
dahulu menggerakkan kaki sambil duduk di pinggir kolam atau dengan memegang parit
kolam dan menggerak – gerakkan kaki.
c. Latihan Pernafasan
1) Teknik gerakan pernafasan
a) Sikap Permulaan
(1) Berdiri kongkang di kolam dasar
(2) Membungkukkan tubuh rata dengan air
(3) Muka menghadap ke depan di antara kedua lengan yang diluruskan ke
depan.
a) Gerakan
(1) Pernafasan dilakukan dengan memutar kepala ke kiri atau ke kanan,
sehingga mulut mengambil nafas.
(2) Gerakan tersebut bersamaan lengan searah dengan putaran kepala
berada di belakang samping tubuh.
(3) Latihan pernafasan ini dikombinasikan dengan gerakan lengan agar dapat
mengatur irama pengambilan nafas.
(4) Pada prinsipnya mengambil udara lewat mulut.
2) Cara melakukan gerak dasar mengambil nafas
5
a) Lakukan dengan posisi telungkup terapung, dan kedua tangan memegang
dinding kolam.
b) Ambillah nafas melalui mulut dan masukkan muka ke dalam air, mata melihat ke
depan sedikit.
c) Permukaan air di dahi, buang nafas melalui hidung. Setelah itu, putarkan kepala
ke samping kanan / kiri berporos leher.
d) Buka mulut lalu ambil nafas melalui mulut dengan cepat, lalu masukkan muka ke
dalam air dan buang nafas di dalam air.
2. Teori Macam-macam gaya dalam renang
a. Renang Gaya Bebas
Gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua
belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh,
sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke
bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air.
Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan
kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk
menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan
gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.
Gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu. Gaya
bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat
perenang dapat melaju di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa di gunakan
oleh beberapa orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula.
1) Posisi Badan
Posisi badan harus horizontal. Walaupun kaki masih cukup dalam di dalam air. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan agar posisi badan sejajar / horizontal yaitu :
a) Dahi dan telinga jangan sampai berada di atas permukaan air
b) Punggung dan pantat sedikit berada di atas permukaan air
c) Otot – otot perut dan leher rilek.
2) Gerakan Kaki
Gerakan kaki pada renang memberi dorongan ke depan mengatur keseimbangan
tubuh. Adapun cara melakukan gerakan kaki pada renang gaya bebas adalah :
a) Gerakan kaki dimulai dari pangkal paha sampai dengan ujung jari
6
b) Pada waktu gerakan kaki ke bawah harus disertai cambukan dari pergelangan
kaki.
c) Gerakan kaki ke atas dilakukan lemas (rilek)
d) Gerakan kaki ke atas dan ke bawah dilakukan secara bergantian.
e) Bentuk – bentuk latihan gerakan kaki, antara lain :
f) Menggerakkan kedua kaki naik turun secara bergantian sambil duduk di pinggir
kolam.
g) Dengan sikap salah satu tangan memegang parit kolam dan tangan yang lain
membentuk sudut siku kedua lurus ke belakang kemudian gerakan naik turun
secara bergantian dengan sumber gerakanpada pangkal paha.
h) Latihan gerakan kaki sambil meluncur. Dimulai dari pinggi kolam dengan salah
satu kaki mendorong dinding, kemudian sambil meluncur kedua kaki digerakkan
naik turun dengan sumber gerakan pada pangkal paha.
3) Gerakan Tungkai
Dalam renang gaya bebas, tungkai kaki yang utama adalah sebagai stabilisator dan
sebagai alat untuk menjadikan kaki tetap tinggi dalam keadaan streamline. Sehingga
tahanan menjadi kecil.
Cara melakukan gerakan tungkai adalah sebagai berikut :
a) Tungkai digerakkan dari pangkal paha
b) Lutut dan pergelangan kaki melentur
c) Ujung kaki lurus
d) Dua atau empat atau delapan gerakan tungkai tiap tua gerakan lengan.
4) Gerakan Lengan
Gerakan tangan gaya bebas dibagi menjadi 3 tahap yaitu :
a) Gerakan menarik (pull). Dari posisi lurus ke depan, lengan ditarik silang di bawah
dada dengan siku dibengkokkan.
b) Gerakan mendorong (push). Setelah siku mencapai bidang vertical bahu,
dilanjutkan dengan mendorong sampai lengan lurus ke belakang.
c) Istirahat (Recovery)
Setelah gerakan mendorong selesai dan tangan lurus ke belakang dilanjutkan dengan
mengangkat siku keluar dari air diikuti lengan bawah dan jari-jari secara rileks digeser
ke depan permukaan air kemudian jari-jari dimasukkan ke dalam air.
Teknik gerakan lengan pada renang gaya bebas :
a) Siku tinggi (di atas air dan di air)
b) elapak tangan rendah saat di atas air
c) Pergelangan tangan ke dalam saat memulai
d) Tarikan lengan terpusat pada alur pola gerak
e) Ibu jari menyentuh paha
f) Pola gerakan lengan adalah pola gerakan huruf “s”
7
g) Ada dorongan kelajuan
h) Bentuk – bentuk latihan gerak lengan :
(1) Berdiri di darat atau di kolam yang dangkal, kedua kaki dibuka selebar
bahu, badan dibungkukkan ke depan dan kedua tangan lurus ke depan
(2) Lakukan gerakan menarik, menendang, dan recovery seperti teknik yang
telah dijelaskan diatas, dengan kedua tangan secara bergantian.
(3) Latihan gerakan lengan sambil meluncur, dimulai dari pinggir kolam,
gerakan kaki bebas (boleh digerakkan atau tidak) .
Gerakan – gerakan lengan pada renang gaya bebas berperan sebagai
tenaga atau penggerak di samping sebagai pengatur keseimbangan tubuh.
5) Mengapung
Mengapung dilaksanakan dengan posisi awal berdiri. Mengapung yang dimaksud
adalah mengapung di tempat (mengapung jongkok telungkup). Dalam renang yang
sangat mendukung teknik mengapung adalah dorongan dan tahanan. Jadi setiap
gerakan maju dari seorang perenang, tergantung dari kekuatan tahanan dan dorongan.
Tahanan adalah kekuatan yang menahan
perenang untuk kembali yang disebabkan oleh air yang menahannya untuk ke depan.
Dorongan adalah kekuatan yang menyebabkan perenang maju yang dihasilkan oleh
gerakan kaki dan lengan. Tahanan dalam renang ada tiga tipe, yaitu :
a) Tahanan depan (frontal resistance)
b) Tahanan gesekan air ( skin tiction)
c) Tahanan pusaran air ( eddy resistance)
Setiap tahanan yang disebabkan letak badan yang tidak tepat, akan mengurangi
kecepatan perenang.
6) Meluncur
Luncuran dalam renang gaya bebas pada hakikatnya sama dengan luncuran gaya
renang yang lain (kecuali gaya punggung atau telentang), luncuran ada dua macam,
yaitu :
a) Luncuran Pasif
Adalah luncuran yang diakibatkan oleh kegiatan orang lain yang menolong.
Luncuran ini dapat dilakukan dengan cara :
1) Luncuran dengan pertolongan dua orang
2) Luncuran dengan pertolongan satu orang dengan cara menarik
lengannya.
3) Luncuran dengan pertolongan satu orang dengan cara didorong
tungkainya.
4) Luncuran dengan pertolongan satu orang dengan didukung (dipegang
perut dan pahanya)
b) Luncuran aktif, ada 2 macam yaitu :
8
1) Luncuran aktif dari dinding kolam
2) Luncuran aktif dari dasar kolam
Tarikan renang gaya bebas adalah sumber pokok dari luncuran dan oleh
perenang dijadikan sebagai satu – satunya sumber dorongan atau luncuran.
7) Pernapasan
Pernafasan pada gaya bebas sangat mempengaruhi badan dalam streamrine. Putaran
kepala untuk pernafasan haruslah dilaksanakan dengan axl (sumbu putaran) garis
sepanjang badan. Sehingga kepala tidak akan naik terlalu tinggi dari permukaan air.
Pengambilan udara
dilakukan dengan mulut. Dengan kata lain, pengambilan nafas dilakukan melalui mulut
dengan cara memiringkan kepala ke kanan atau ke kiri dimulai setelah akhir dari
gerakan tangan menarik (pull). Kemudian setelah istirahat (Recovery) kepala segera
masukkan ke dalam air keluarkajn udara dari mulut. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari masuknya air ke hidung dan untuk mempersingkat waktu pengambilan
udara karena harus dilakukan dengan cepat.
Cara – cara pengambilan nafas :
a) Lengan kanan diayunkan ke belakang sampai dibelakang pantat. Bersamaan
dengan gerakan ini, kepala menengok kea rah kanan sambil membuka mulut
dan menghirup udara. Lengan kiri bergerak ke atas air menuju kea rah depan.
Pada saat yang sama melakukan gerakan lengan kanan dan menghirup udara.
b) Lengan kiri diayunkan ke belakang seperti halnya lengan kanan tadi, lengan
kanan bergerak ke depan. Kepala kembali menghadap ke dasar kolam sambil
menghembuskan udara melalui hidung atau mulut air.
c) Sikap awal berdiri kangkang mukabelakang di dasar kolam dangkal
d) Badan membungkuk, lengan kanan kea rah depan, lengan kiri kea rah belakang.
e) Kepala masuk ke dalam air.
Bentuk – bentuk latihan pernafasan
a) Menghadap pinggir kolam dengan kedua tangan berpegangan pada parit
(dikolam yang dangkal), rendahkan kedua lutut hingga kepala masuk ke dalam
air. Putar leher ke kanan atau ke kiri, pada saat mulut berada di atas permukaan
air hirup udara sebanyak – banyaknya melalui mulut, kemudian putar kembali
dan pada saat mulut berada di dalam air keluarkan udara.
b) Latihan mengambil nafas diawali dengan meluncur dari pinggir kolam.
8) Rangkaian renang gaya bebas secara keseluruhan
a) Posisi badan
b) Gerakan kaki
c) Gerakan Lengan
d) Gerakan pengambilan nafas
e) Pengambilan nafas
9
9) Latihan koordinasi gerakan
Latihan koordinasi gerakan yaitu melakukan beberapa gerakan dalam suatu rangkaian
latihan, sebelum latihan renang gaya bebas, secara keseluruhan. Beberapa macam
latihan koordinasi gerakan antara lain :
a) Latihan gerakan lengan dan mengambil nafas diawali dengan meluncur dari
pinggir kolam.
b) Latihan gerakan kaki, lengan, dan mengambil nafas.
b. Renang gaya punggung
Sewaktu berenang gaya punggung, orang berenang dengan posisi punggung
menghadap ke permukaan air. Posisi wajah berada di atas air sehingga orang mudah
mengambil napas. Namun perenang hanya dapat melihat atas dan tidak bisa melihat ke
depan. Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung
jumlah gerakan.
Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya bebas, namun dengan
posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan
menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga
mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung.
Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali
diperlombakan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya renang tertua yang
diperlombakan setelah gaya bebas.
Ada banyak perbedaan yang terjadi antara renang gaya bebas dengan
renang gaya punggung. Perbedaan antara lain :
1) Posisi badan
Seperti yang tercantum diatas bahwa dalam renang gaya bebas, posisi badan harus
horisontal, walaupun kaki masih cukup dalam di dalam air, sedangkan pada renang
gaya pungung, posisi badan terlentang. Untuk mempertahankan posisi tersebut, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan :
a) dada, bahu, dan panggul berada di dalam air
b) wajah berada sedikit diatas permukaan air sehingga dapat leluasa untuk
mengambil nafas.
c) kedua kaki lebih rendah dari punggung dan secara bergantian menendang air.
2) Gerakan kaki
10
Gerakan kaki pada gaya punggung pada prinsipnya sama dengan gerakan kaki pada
gaya bebas, hanya dalam posisi terbalik.
Bentuk-bentuk latihan gerakan kaki :
a) duduk di pinggir kolam kedua kaki diluruskan ke dalam air, kemudian lakukan
gerakan kaki
b) dengan posisi terlentang, kedua tangan pepegang pinggir kolam
c) dengan posisi terlentang menggunakan pelampung.
3) Pernafasan
Pengambilan nafas gaya punggung sangatberbeda dengan gaya bebas. Pengambilan
nafas gaya punggung lebih mudah karena mulut dan hidung selalau diatas permukaan
air, tinggal mengatur waktunya saja.
c. Renang gaya kupu-kupu
Gaya kupu-kupu atau gaya dolfin adalah salah satu gaya berenang dengan posisi dada
menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah dan
digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan. Sementara kedua belah kaki secara
bersamaan menendang ke bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-
lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air,
dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air.
Gaya kupu-kupu diciptakan tahun 1933, dan merupakan gaya berenang paling baru.
Berbeda dari renang gaya lainnya, perenang pemula yang belajar gaya kupu-kupu perlu
waktu lebih lama untuk mempelajari koordinasi gerakan tangan dan kaki. Berenang gaya
kupu-kupu juga menuntut kekuatan yang lebih besar dari perenang. Kecepatan renang gaya
kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan secara bersamaan. Perenang tercepat
gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepatdari perenang gaya bebas. Dibandingkan dalam
gaya berenang lainnya, perenang gaya kupu-kupu tidak dapat menutupi teknik gerakan yang
buruk dengan mengeluarkan tenaga yang lebih besar.
Pola renang gaya bebas mempunyai persamaan dan perbedaan dengan pola gaya
renang kupu-kupu. Persamaan terletak pada teknik meluncurnya. Sedangkan perbedaannya
terletak pada gerakan lengan.
Gerakan lengan
1) Pada renang gaya bebas terdapat 3 macam gerakan lengan, yaitu gerakan menarik
(pull), mendorong (push), dan istirahat (recovery). Sedangkan
11
2) Pada saat renang gaya kupu-kupu, terdapat dua macam gerakan renang yaitu saat
lengan diatas air dan dibawah air.
3. Teori Keterampilan renang membawa korban
Menolong orang kecelakaan dalam air, penolong sendiri harus dapat berenang dan cara
menolongnya harus benar sehingga meringankan kemungkinan fatal pada si korban. Gaya
berenang yang paling mudah dilakukan dan digunakan untuk menolong korban kecelakaan di air
adalah gaya bebas. Maka dari itu coba berlatih renang gaya bebas.
Latihan gerakan kaki gaya bebas, gerakan kaki dipukulkan ke atas dan kebawah secara bergantian,
gerakannya dimulai dari pangkal paha.
a. Latihan gerakan lengan untuk gaya bebas
1) Gerakan tangan memutar dari bawah lewat samping telinga.
2) Yang dimasukkan lebih dahulu adalah ujung jari, saat memasukkan ujung jari.
3) berusaha membuat bidang sekecil mungkin.
4) Saat-saat mendayung berusaha sekuat mungkin hingga badan maju dengan cepat.
5) Siku-siku lurus di tarik sejajar dengan badan.
b. Cara bernafas
1) Cara pengambilan nafas, sewaktu tagan ditarik kebelakang, maka posisi kepala miring
ke kanan / ke kiri.
2) Pada saat itulah gunakan untuk mengambil nafas lewat mulut dan dilepaskan di dalam
air.
4. Gaya berenang terbaik untuk bertahan hidup dilansir Discoveryuk.
Berikut beberapa gaya berenang yang terbaik untuk bertahan hidup seperti
dilansir Discoveryuk antara lain adalah sebagai berikut :
a. Dog paddle
Gaya berenang Dog Paddle adalah gaya berenang ini sangat baik ketika mengenakan pakaian atau
jaket pelampung. Meskipun kecepatannya lambat, ini membutuhkan sedikit energi.
b. Dada
Gaya berenang Dada, gaya ini untuk berenang di bawah air, melalui minyak atau puing-puing dan
laut yang berombak. Ini mungkin menjadi langkah terbaik untuk berenang dalam waktu lama. Ini
memungkinkan Anda menghemat energi dan mempertahankan kecepatan yang wajar.
c. Gaya Samping
Gaya Samping Ini gaya yang bisa membantu karena Anda menggunakan satu tangan untuk
mempertahankan momentum dan daya apung.
d. Punggung
Gaya Punggung ini sangat baik. Ini mengurangi penggunaan otot-otot. Gunakan gaya ini apabila
ada kemungkinan ledakan di bawah air.
12
5. Uitemate, Teknik Mengapung Yang Telah Menyelamatkan Banyak Nyawa
Bagi Anda yang tidak bisa berenang, melakukan aktivitas yang berhubungan dengan air
yang dalam pasti selalui dihantui kekhawatiran. Jatuh ke dalam sungai atau laut tanpa memiliki
kemampuan berenang akan menjadi mimpi buruk. Banyak kasus orang yang harus kehilangan
nyawa karena tenggelam akibat tidak mampu berenang atau kelelahan.
Tapi tahukah Anda, data korban tenggelam yang tewas atau hilang di jepang memiliki
statistik yang agak aneh terkait usia korban. Menurut survei, sebanyak 803 orang tewas atau hilang
tenggelam pada 2013. Lebih dari 47% berusia lebih dari 65 tahun, sementara sisanya kebanyakan
berkisar antara usia lulus SMA hingga 65 tahun. Sedangkan anak-anak di bawah usia sekolah dasar
hanya berjumlah 44 orang.
Profesor Hidetoshi Saito dari Universitas Teknologi Nagaoka meyakini rendahnya korban
usia anak disebabkan karena banyak anak SD yang telah mengikuti pelatihan “Bertahan Hidup
dengan cara Mengapung dan Menunggu” atau dalam bahasa Jepang “Uitemate”.
Konsep Uitemate sangat sederhana namun efektif. Banyak korban tenggelam jatuh
kedalam air ketika berpakaian lengkap, dan karenanya penting bagi kita untuk mengetahui cara agar
tetap bisa mengambang dipermukaan dengan kondisi tersebut.
Pada 2008, di Kobe lima orang tenggelam di sungai Toga ketika hujan badai, seorang
anak SD dapat diselamatkan karena ia bertahan hidup dengan cara memeluk tas rangsel-nya. Para
ahli mengatakan, seseorang dapat dengan mudah mengapung di permukaan air seperti layaknya
Berang-berang, dengan hanya memegang sesuatu seperti botol plastik kosong.
Peristiwa menakjubkan lainnya terjadi saat Jepang dihantam Tsunami pada 11 Maret
2011, murid-murid SD di Prefektur Miyagi selamat dari tenggelam karena menggunakan teknik
Uitemate. Saat gempa terjadi, mereka dievakuasi ke gedung olahraga, namun tak lama kemudian
mereka terjebak air tsunami yang masuk kedalam gedung dan air makin lama makin meninggi.
Ketika bencana berlalu, para rewalan dibuat takjub saat masuk ke dalam gedung tersebut,
tak ada satu pun murid yang tewas tenggelam. Seorang guru mengatakan mereka selamat karena
menggunakan teknik Uitemate untuk mengapung. Kebetulan teknik ini telah dipelajari pada saat
pelajaran renang. Teknik ini memang telah diajarkan di seluruh Sekolah Dasar di Jepang. Profesor
Hidetoshi Saito adalah orang yang mencetuskan ide ini. Ia mendapatkan ilham ketika melihat daun
yang mengapung di air.
Saat seseorang jatuh ke dalam air, reaksi spontan adalah berusaha untuk berenang
walaupun ternyata ia tidak pandai berenang. Dengan spontan korban juga akan melambai-
lambaikan tangannya sambil berteriak minta tolong, tangan yang mengarah ke atas sebenarnya
malah akan membuat korban menjadi semakin mudah tenggelam. Menurut Prof. Saito, tindakan ini
salah. Yang harus dilakukan adalah berusaha agar tetap mengapung memakai teknik Uitemate dan
tunggulah hingga bantuan datang.
13
Saat ini teknik Uitemate gencar di kampanyekan ke seluruh Dunia, terutama wilayah Asia
Tenggara termasuk Indonesia. Dalam satu setengah tahun, 40 instruktur telah dilatih dan 10.000
orang di Sri Lanka telah mendapatkan pelatihan Uitemate.
Berikut Teknik Uitemate yang dapat kita praktikkan dikutip dari dunia berbicara.com :
Untuk belajar teknik Uitemate, berikut tips-tips yang bisa untuk Anda lakukan antara lain adalah
sbb:
a. Tenang dan santai, apabila Anda telah terjun ke dalam air, hal yang pertama perlu untuk
dilakukan adalah bersikap tenang. Jangan panik, panik hanya akan membuat anda
semakin tenggelam.
b. Rentangkan tangan dan kaki, usahakan setenang mungkin untuk tidur terlentang di air
sambil merentangkan tangan dan kaki. Kurangi gerakan-gerakan yang bisa
membahayakan diri Anda.
c. Pandangan menatap ke atas, untuk melancarkan sistem pernafasan Anda, hal yang
dilakukan pada teknik satu ini adalah wajah dan pandangan mata menatap ke atas
kemudian bernafas seperti biasa.
d. Teknik jika memakai sepatu, biarkan sepatu Anda terpasang, berat sepatu tersebut akan
bisa membantu mengapung.
e. Botol kosong, jika ada botol kosong di dekat Anda gunakan botol kosong tersebut untuk
didekap pada atas dada Anda, hal ini akan semakin membantu proses mengapung.
Mulai sekarang Kita bersama Anak-anak kita bisa belajar menguasai teknik Uitemate ini.
Sumber: ajw.asahi.com, japantimes.co.jp, duniaberbicara.com[dans]
6. Teknik Cara Berenang Inspiratif
a. Bagian 1 dari 4: Nyaman di Dalam Air
Berenang bisa jadi terlihat menakutkan jika Anda belum pernah belajar berenang, namun
olahraga ini sebenarnya mungkin daapat dilakukan oleh siapa saja. Bermain di sekitar air bisa sangat
menyenangkan, dan mengetahui cara berenang juga dapat menyelamatkan hidup Anda jika suatu saat
Anda terperangkap di air. Yang perlu Anda lakukan hanyalah merasa nyaman di air, belajar gerakan
awal, kemudian dilanjutkan belajar teknik ringan sampai yang tersulit, apabila sudah terpenuhi
semuanya berarti saat Anda sudah siap.
1).Hilangkan ketakutan Anda.
Upayakan dan hilangkan rasa ketakutan anda akan keberadaan kolam air yang dalam dan
menakutkan. Banyak orang menolak belajar berenang karena mereka takut tenggelam. Walaupun
tenggelam "bisa" terjadi, sebagian besarnya dapat dihindari dengan langkah keamanan sederhana.
Ikuti panduan berikut ini kapanpun Anda berenang, dan kemungkinan Anda tenggelam akan jauh
lebih kecil:
14
a). Jangan berenang sendiri. Selalu berenang dengan seseorang yang jago berenang, atau kalau
tidak beberapa orang lain.
b). Jangan memulai berenang di air yang bergerak. Jika Anda belajar berenang di laut atau
sungai, Anda harus waspada pada gerakan air. Jika Anda harus belajar berenang dengan cara
ini, pastikan Anda bersama dengan sesorang yang berpengalaman, dan pastikan untuk
membaca cara keluar dari gelombang laut atau aliran sungai (di bawah)
c). Tetap berada di kedalaman yang bisa Anda hadapi. Saat Anda pertama kali belajar berenang,
jangan masuk ke dalam air yang terlalu dalam untuk Anda berdiri. Dengan begitu, jika terjadi
sesuatu, Anda hanya perlu berdiri dan bernapas biasa. #*Jangan pernah berenang di cuaca
buruk. Berenang sewaktu hujan gerimis mungkin tidak apa-apa, tapi jika Anda melihat ada badai
yang mendekat, segera keluar dari air. Aturan ini harus diikuti tidak peduli seberapapun Anda
mampu untuk berenang.
d). Jangan berenang di air yang terlalu dingin. Gerakan anggota tubuh Anda untuk mengayuh
bisa menjadi sangat sulit dilakukan jika Anda berada di air yang dingin.
2). Biasakan diri Anda untuk mengambang (mengapung).
Biasakan diri anda untuk dapat mengambang. Saat Anda di dalam air, berpeganglah
pada ujung kolam renang, dan biarkan kaki Anda mengambang di belakang - kaki Anda
seharusnya bisa mengambang dengan mudah. Berlatihlah melakukan hal ini pada perut dan
punggung Anda hingga Anda merasa nyaman untuk membiarkan separuh tubuh Anda
mengambang.
Cobalah mengambang dengan punggung atau perut Anda setelah Anda siap. Tetap
berada di dalam air dangkal, sehingga Anda bisa berdiri jika Anda tidak bisa melakukannya.
Mungkin akan terasa aneh saat telinga Anda berada di sekeliling air sementara hidung dan mulut
Anda berada di udara, namun Anda akan segera terbiasa dengan hal ini. Untuk lebih stabil lagi,
letakkan tangan Anda id sudut yang tepat sehingga tubuh Anda berada dalam bentuk "T".
3). Jangan panik.
Kata-kata jangan mudah panik. Upayakan santai seperti nyaman dipantai, akan tetapi
selalu waspada dan teliti. "Selalu" ingat bahwa ada cara menyelamatkan diri jika Anda berada di
air yang dalam atau ketika Anda tidak bisa menggerakkan anggota tubuh Anda - mengambang
dengan punggung Anda. Jangan bergerak atau bernapas terlalu cepat; cukup berbaring dengan
punggung selurus yang Anda bisa, dan biarkan air mengangkat Anda sementara Anda kembali
menguasai diri.
4). Belajar mengeluarkan napas di bawah air.
Berusahalah untuk mencoba dan belajar mengeluarkan napas di bawah air. Saat Anda
masih berada di air dangkal. ambil napas dalam dan masukkan wajah Anda ke dalam air. Perlahan-
lahan keluarkan udara dari hidung Anda sampai Anda kehabisan napas, dan angkat wajah Anda dari
15
air. Jika Anda merasa tidak nyaman mengeluarkan napas dari hidung, Anda bisa menutupnya atau
menggunakan penutup hidung dan mengeluarkan napas dari mulut.
5). Kenakan goggles (sesuai keinginan Anda).
Berusahalah untuk mengenakan goggles sesuai dengan keinginan anda. Mengenakan
goggles dapat membantu Anda merasa lebih nyaman membuka mata di bawah air, dan mungkin
membuat Anda mampu melihat lebih jelas juga. Cari sepasang goggles yang memiliki lingkaran
berbusa di sekitar mata dan rendamlah di dalam air sehingga akan menempel pada kulit Anda.
Kencangkan tali di bagian belakang kepala Anda sehingga ketat.
b. Bagian 2 dari 4: Gerakan Pemula dan Berkenalan dengan Air
1). Berlatihlah menendang kaki Anda.
Berusahalah untuk berlatih menendang kaki anda. Baik saat Anda mengambang dengan
punggung atau masih berpegangan pada ujung kolam, Anda bisa berlatih menendang. (Untuk
mengetahui seberapa jauh tiap tendangan bisa mendorong Anda, Anda bisa melatihnya
menggunakan papan renang. Dengan begitu Anda bisa fokus melatih tendangan Anda tanpa
mengkhawatirkan tentang menjaga kepala Anda di atas air).
Coba lakukan tendangan mengipas. Arahkan ibu jari kaki Anda seperti penari balet,
pertahankan sebagian besar kaki Anda lurus, dan gerakkan kaki Anda saat Anda menendang. Anda
akan bisa merasakan pergelangan kaki Anda melengkung.
Coba lakukan tendangan cambuk. Pertahankan kedua kaki Anda berdekatan dari pinggul
hingga lutut, dan dari lutut hingga pergelangan kaki. Tekut lutut Anda sehingga tulang kering Anda
terangkat dengan sudut sekitar 90 derajat, kemudian dengan cepat gerakan tulang kering Anda ke
arah yang berlawanan, dan gerakkan keduanya secara memutar, sedangkan paha Anda tetap saling
berdekatan selama itu. (Yaitu, membuat gerakan setengah lingkaran dengan masing-masing kaki,
menggerakkan kaki kanan Anda ke kanan dan kaki kiri ke kiri.) Bawa tulang kering Anda ke bagian
dasar lingkaran dan angkat keduanya lagi untuk kembali menendang.
Cobalah lakukan tendangan eggbeater. Tendangan ini biasanya digunakan untuk
menginjak air, dan mempertahankan diri dalam posisi vertikal dengan kepala dan pundak Anda di
atas air. Mulailah dengan menekuk lutut Anda dan kaki terbuka sedikitlebih lebar dari pada panggul
Anda. Kemudian "jejakkan" kaki Anda seperti mengayuh sepeda, hanya saja kedua kaki berlawanan
arah, saat satu kaki menjejak maju, kaki lainnya menjejak mundur. Cara ini butuh latihan agar biasa,
namun bisa digunakan untuk "beristirahat" saat kaki Anda tidak bisa menyentuh dasar kolam.
2).Belajar berenang gaya crawl.
Gaya crawl adalah gaya yang cocok bagi pemula, dan gaya ini bisa membuat Anda
bergerak dengan cepat. Berikut ini cara melakukannya:
16
Coba lakukan gaya dada terlebih dahulu. Mengambang lurus dengan punggung dan
lakukan tendangan mengipas. Dengan tangan Anda, lakukan gerakan "merayap", angkat satu
lengan lurus ke udara dan lurus juga saat kembali masuk ke air di sebelah kepada Anda. Setelah
lengan Anda masuk ke air, tekuk untuk membuatnya lurus di samping Anda, dan ulangi. Gerakkan
lengan Anda bergantian saat bernang, dan coba pertahankan jari-jari Anda tetap rapat dan tangan
Anda selurus mungkin.
Coba lalukan frontstroke (juga dikenal dengan gaya bebas atau American crawl)/
Mengambang dengan perut Anda, lakukakn tendangan mengipas dengan kaki Anda dan gunakan
lengan Anda untuk "merayap" ke depan. Angkat satu tangan ke atas air sehingga "mengarah" ke
depan, kemudian masukkan kempali, dan gunakan tangan Ainda untuk "mendorong"air di belakang
Anda. Ambil napas di bawah tangan yang sama, sehingga Anda bernapas sekali setiap dua
gerakan.
3). Menjejak air. Menjejak air bisa membantu Anda mengambil napas dan menjaga kepala Anda
di atas air tanpa perlu berenang. Lakukan gerakan eggbeater seperti di atas, dan gunakan tangan
Anda untuk menjaga keseimbangan dengan "mengayuh" pertahankan lengan atas Anda lurus di
permukaan air, dan bayangkan tangan Anda seperti pisau mentega di atas roti. Gerakkan satu
tangan searah jarum jam, dan tangan yang satunya berlawanan jarum jam.
4). Gunakan tangan Anda untuk mengangkat tubuh dari bawah. Jika Anda berada di bawah air
dan ingin ke atas, gunakan tangan untuk mengangkat tubuh Anda. Letakkan kedua tangan Anda
lurus di atas kepala Anda, dan gerakkan dengan cepat ke bawah di samping tubuh Anda. Hal ini
bisa mengangkat tubuh Anda beberapa inchi. Ulangi hinga Anda naik ke permukaan.
Bagian 3 dari 4: Belajar Teknik yang Lebih Sulit
1. Coba beberapa teknik yang lebih sulit. Setelah Anda lebih nyaman berada di dalam air, Anda
bisa mulai belajar gaya renang baru yang akan membuat Anda bergerak lebih cepat dengan
tenaga yang lebih sedikit. Coba gaya berikut ini
a. Belajar gaya lumba-lumba.
b. Gaya kupu-kupu.
c. Berenang gaya dada.
d. Lakukan gaya samping.
e. Coba berenang bolak-balik.
2. Coba menyelam. Menyelam bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk masuk ke dalam air
dan berenang. Mulai dengan cara menyelam dasar, dan kemudian menyelam gaya angsa,
menyelam gaya punggung, dan menyelam memutar yang lebih sulit.
3. Selalu pastikan bahwa kedalaman air cukup untuk menyelam. Paling tidak kedalamannya
harus 9 - 10 kaki, dan jika Anda tinggi, maka paling tidak 11 - 12 kaki.
17
c. Bagian 4 dari 4: Bersiap-siap untuk Siatuasi yang Buruk
1) .Ketahui bagaimana keluar dari gelombang laut. Jika Anda berenang di laut mungkin Anda akan
menghadapi gelombang. Mengetahui apa yang harus dilakukan dapat menyelamatkan nyawa Anda,
sehingga cobalah untuk mengingat langkah berikut ini sebelum Anda masuk ke dalam air:
a. Jangan panik. Hal ini adalah langkah yang paling penting dari semuanya. Dengan bergerak terlalu
cepat dan panik, Anda sebenarnya bisa menahan diri di bawah air.
b. Berenang menyamping. Jangan coba berenang langsung menuju pantai atau justru lebih jauh menuju
laut. Sebaliknya, coba berenang sejajar dengan garis pantai.
c. Berenang dengan gerakan yang memungkinkan Anda untuk bernapas. Berenang dengan gaya yang
paling bisa Anda lakukan juga memungkinkan Anda memiliki ruang untuk bernapas. Mungkin bisa
dengan gaya dada, atau gaya bebas.
d. Terus berenang hingga Anda keluar dari gelombang. Anda mungkin harus berenang cukup jauh
sebelum selamat dari gelombang, namun tetaplah bergerak. Anda tidak boleh kehilangan apa yang
sudah Anda dapatkan sejauh ini dengan berenang menuju pantai pada waktu yang salah.
e. Jika mungkin, berteriaklah untuk minta pertolongan. Jika Anda bisa, lambaikan tangan ke penjaga
pantai, atau teriakkan "Tolong!" sesegera mungkin. Namun begitu "jangan" melakukan hal ini jika
berarti Anda mengorbankan napas Anda, atau jika Anda harus berhenti berenang - lebih baik jika
Anda terus berenang.
2).Ketahui bagaimana keluar dari aliran sungai. Jika Anda terperangkap di sungai yang mengalir deras
atau membuat Anda tenggelam, ikuti langkah berikut ini untuk meloloskan diri:
a. Jangan bergerak cepat atau panik. Sama seperti saat menghadapi gelombang laut, panik dan
bergerak terlalu cepat dapat membuat Anda tenggelam lebih dalam. Cobalah mengambil napas dan
tenang.
b. Usahakan untuk berenang ke arah diagonal ke pinggir sungai. Berenang dengat sudut 90 derajat akan
membuatAnda melawan arus terlalu besar, dan mungkin membuat Anda lebih cepat kelelahan. Untuk
itu, berusahalah untuk berenang menuju pinggir sungai dengan sudut diagonal bersama "dengan"
aliran sungai.
c. Jangan coba melawan aliran sungai. Anda akan mengabiskan terlalu banyak energi untuk hasil yang
tidak seberapa. "Hanya" berenang melawan aliran sungai jika ada bahaya langsung di hilir sungai,
seperti batuan tajam, atau air terjun.
3). Siasat Mengatasi Kecemasan di Air
a. Selalu berenang di dekat ujung kolam sehingga Anda bisa berpegangan jika perlu. *Jika Anda
merasa cemas masuk kedalam air, coba masukkan kaki Anda terlebih dulu dan perlahan-lahan
masukkan seluruh tubuh Anda.
b. Tenangkan seluruh tubuh Anda, karena hal ini akan membantu Anda untuk lebih mudah
mengambang.
18
c. Gunakan papan renang, jaket pelambung, atau balon di lengan Anda untuk membantu Anda
mengambang jika Anda merasa cemas bergerak di air.
d. Selalu beritahu pelatih Anda jika Anda merasa tidak nyaman.
e. Ingat bahwa Anda selalu bisa meletakkan kaki Anda dan berdiri jika Anda mulai merasa panik.
f. Banyak kolam renang umum yang membuka kelas latihan berenang untuk segala umur.
g. Jika rambut Anda panjang, mungkin Anda perlu mengenakan penutup kepala sehingga rambut
Anda tidak mengganggu. Dan lagi, ada beberapa kolam renang umum yang mengharuskan
pemakaian penutup kepala ini, sehingga tidak akan rugi jika Anda memilikinya.
h. Untuk alasan keamanan, lebih baik jika Anda tidak makan selama paling tidak 1 jam sebelum Anda
mulai berenang.
i. Jika mungkin, cobalah berenang dengan pengawasan penjaga keamanan kolam yang terlatih. Dia
sudah dilatih untuk mengenali tanda-tanda jika Anda membutuhkan bantuan, bahkan jika Anda
berada di dalam air atau tidak mampu berteriak.
4). Peringatan saat berenang
Berhati-hatilah saat berenang di air yang bergerak, seperti laut atau danau. Gelombang, arus atau
aliran sungai bisa tiba-tiba menarik Anda ke dalam pusaran air.
5). Hal yang Anda Butuhkan pada saat berenang
Hal yang anda butuhkan pada saat berenang antara lain adalah sebagai berikut:
a. Seseorang untuk menemani Anda berenang
b. Goggles (sesuai keinginan Anda)
c. Penutup hidung (sesuai keinginan Anda)
d. Papan renang (sesuai keinginan Anda)
19
BAB III
MAMPU MENYELAM DENGAN KEDALAMAN 30 METER MENGGUNAKAN ALAT SELAM
Kompetensi Dasar
Siswa Bintara memiliki kemampuan menyelam dengan kedalaman 30 (tiga puluh) meter dengan
menggunakan peralatan selam, artinya siswa Bintara harus memahami dan mengenal peralatan selam,
SCUBA (Self Contained Breathing Apparatus), tipe penyelaman, sejarah selam.
Indikator Hasil Belajar
Setelah menyelesaikan Bab I, untuk materi berikutnya diharapkan siswa mampu :
1. Siswa mampu mendefinisikan sejarah selam, dan menjelaskan berbagai Peralatan Selam,
menjelaskan SCUBA
2. Menyebutkan .Sejarah Selam
3. Menjelaskan Peralatan Selam
4. Menyebutkan kemampuan SCUBA (Self Contained Breathing Apparatus)
Uraian Materi
A. Sejarah Selam
1. Sejarah Selam dalam perkembangan dunia dan keilmuan
Menyelam adalah kegiatan yang dilakukan di bawah permukaan air, dengan atau tanpa
menggunakan peralatan, untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menyelam, sebagai suatu profesi,
sudah dikenal lebih dari 5000 tahun lalu. Penyelam zaman dulu mungkin tidak bisa mencapai
kedalaman lebih dari 100 feet. Biasanya kegiatan ini dilakukan untuk mengambil kerang dan mutiara.
Dalam sejarah Yunani, Herodotus menceritakan seorang penyelam bernama Scyllis yang dipekerjakan
Raja Persia Xerxes untuk mengambil harta karun yang tenggelam pada abad ke 5 SM.
Sejak jaman dulu, penyelam juga dipergunakan untuk militer, seperti menenggelamkan kapal
musuh, memotong jangkar, dan melubangi kapal dari bawah. Alexander ¡°The Great¡± mengirimkan
penyelam untuk meruntuhkan pelabuhan di kota Tyra (Libanon) yang kemudian dikuasai tahun 332 SM.
Para penyelam jaman dulu juga dipergunakan untuk menyelamatkan barang yang tenggelam.
Pada abad pertama SM, khususnya di Mediterania barat, para penyelam sudah terorganisir dan
pembayarannya sudah diatur hukum. Pembayarannya tergantung kedalaman air yang diselami. Jika
kedalamannya 24 feet maka penyelam dibayar ¨ö barang yang diselamatkan. Kedalaman 12 feet maka
diberikan 1/3, dalam kedalaman 3 feet maka diberikan 1/10.
2. Pipa udara
Penyelam jaman dulu hanya memikirkan bahwa panjangnya pipa udara adalah sangat
penting dalam penyelaman. Banyak design yang memakai pipa panjang yang fleksibel dengan bagian
20
atas mengapung. Tentunya hal ini tidak akan bekerja dengan baik pada kedalaman 3 feet, karena akan
menyebabkan penyelam kekurangan oksigen dan akan tenggelam. Tekanan air juga meningkat
sehingga menekan pipa dan dada. Hal ini menyebabkan design alat selam yang menggunakan pipa
udara tidak praktis dan sukar dilakukan.
3. Breathing Bag
Lukisan Asyiria pada abad 9 SM menggambarkan seorang penyelam menggunakan tanki
udara terbuat dari kulit. Namun penafsiran lain menjelaskan bahwa itu adalah perenang yang
menggunakan tanki udara untuk mengapung di air.
4. Diving Bell
Sekitar tahun 1500-1800 lonceng selam telah berkembang, sehingga penyelam dapat
menyelam dalam hitungan jam. Lonceng selam adalah peralatan berbentuk bel dimana dasarnya
terbuka di dalam laut.
Lonceng selam pertama sangat besar sehingga penyelam dapat menyelam dalam beberapa
jam. pada perkembangan lanjut, lonceng selam ini terhubungkan dengan kabel dari permukaan.
Lonceng ini tidak dapat bermanuver dengan baik. Penyelam dapat tetap didalam atau keluar lonceng
sebentar sambil menahan napas.
Lonceng selam pertama dibuat tahun 1513. Pada tahun 1680, petualang bernama William
Philip berhasil mengangkat harta tenggelam sebanyak $200.000 dengan metode ini.
Pada tahun 1690, seorang ahli astronomi Inggris, Edmund Halley mengembangkan lonceng
selam, dengan menenggelamkan tong dengan pemberat. Bersama 4 temannya ia dapat bertahan 1 1/2
jam dalam kedalaman 60 feet di sungai Thomas. 26 tahun kemudian, dengan mengembangkan
peralatannya menjadi lebih baik ia dapat bertahan 4 jam dalam kedalaman 66 feet.
5. Diving Suit
Pada tahun 1715, seorang Inggris bernama John Lethbridge mengembangkan baju selam.
Pertama kali ia menciptakan sebuah tong dari kayu yang dilapisi kulit, juga dilengkapi dengan kaca di
bagian depan, dan lubang untuk lengan. Dengan menggunakan peralatan ini penyelam bisa melakukan
tugasnya. Peralatan ini diturunkan dari kapal ke dalam air. Baju selam ini cukup berhasil, karena
kedalaman normal operasinya 60 feet dan selama 34 menit. Tapi kelemahannya hampir sama dengan
lonceng selam, yaitu terbatasnya suplai udara.
Pada tahun 1823 John dan Charles Deane, mempatenkan pakaian pemadam kebakaran.
Dengan pakaian tersebut, pemadam kebakaran dapat masuk ke dalam bangunan yang terbakar. Pada
tahun 1828, pakaian tersebutdipatenkan untuk selam, dimana terdiri dari pakaian yang dapat menahan
dingin, helm, dan hose yang menghubungkan dengan permukaan. Suplai udara berasal dari permukaan
dan dikeluarkan lewat bagian bawah helm, sehingga jika posisi helm terbalik maka akan cepat terisi air.
Akhirnya oleh Augustus Siebe, helm ini dilengkapi dengan seal di bagian leher dan katup kuras.
Beberapa penemu bekerja sama untuk membuat pakaian selam yang dilengkapi dengan
senjata. Pakaian ini dapat mengatur tekanan sehingga tekanan udara yang dihirup sama dengan
tekanan udara permukaan. Pakaian selam ini merupakan pengembangan dari pakaian John Lethbridge.
21
Penggunaan pakaian ini dipertanyakan, karena bentuknya agak kaku untuk melakukan tugas.
Pada tahun 1930 kedalaman yang dicapai 700 feet, tetapi dengan pengembangan sekarang sudah
mencapai 2000 feet air asin (fsw).
6. Caissons
Pada saat yang sama dalam pengembangan pakaian selam, para penemu bekerja keras
untuk mengembangkan lonceng selam dengan meningkatkan ukuran dan menambah kapasitas pompa
udara sehingga dapat menjaga tekanan udara dan mengeluarkan air di dalam lonceng.
Perkembangan pompa udara yang cepatmenambah ukuran ruang yang cukup luas sehingga
beberapa pekerja dapat bekerja dibawah air. Hal ini bermanfaat terutama dalam pembangunan kaki
jembatan atau terowongan. Ruangan yang diciptakan disebut caissons, dalam bahasa Prancis berarti
kotak besar.
Caisson didesain sehingga penyelam dapat mudah mencapai permukaan. Dengan
mengggunakan sistem kunci, tekanan di dalam caisson dapat diatur saat penyelam masuk dan keluar.
Pada akhirnya caisson berkembang cepat.
Tapi dengan pemakaian caisson ini banyak pekerja mengalami penyakit dekompressi,
sehingga penyakit dekompresi disebut juga penyakit caisson.
B. Peralatan Selam
Oleh karena perbedaan lingkungan, seorang penyelam akan berhadapan dengan lingkungan
yang baru yaitu air. Untuk itu diperlukan penyesuaian terhadap cairan, sehingga dibutuhkan suatu jenis
peralatan sesuai dengan penggunaannya. Dengan demikian terciptalah berbagai peralatan untuk dapat
menyesuaikan lingkungan cair tersebut. Peralatan selam terbagi 2(dua), peralatan dasar selam dan
peralatan tambahan.
1.Peralatan Dasar Selam
a. Masker
b. Snorkel
c. Fins & Boots
d. Rompi Apung
e. Pakaian Selam/Wet Suit
f. Sabuk Pemberat/Weight Belt
g. Pisau Selam
h. Sarung Tangan
i. Tas Selam/Gear Bag
2. Peralatan Tambahan
a. Peralatan Scuba
b. Pengukur Kedalaman (Depth Gauge)
22
c. Kompas
d. Jam Selam
e. Cairan Antifog
3. Masker
Penggunaan penglihatan panca indra secara langsung di dalam air adalah sangat buruk,
maka diperlukan alat yaitu masker. Alat tersebut memberikan rongga udara antara mata dan air,
sehingga penglihatan akan lebih jelas dan dapat melindungi terhadap iritasi air pada mata.
Sewaktu menyelam, masker akan mendapat tekanan hidrostatis. Oleh karena itu,
pemakaian masker tidak boleh terlalu ketat dan selalu mengadakan equalisasi (penyesuaian tekanan)
dengan menghembuskan udara ke dalam masker melalui hidung, maka hidung harus diikutsertakan
ke dalam masker. Dengan alasan inilah kenapa goggle (kacamata renang) tidak dapat digunakan
untuk menyelam.
Masker mempunyai kelemahan sebagai akibat dari kombinasi sudut bias dan indeks bias
antara air, kaca, dan udara yang menyebabkan benda-benda akan terlihat ¡¾2 kali lebih besar dan
¡¾1/2 kali lebih dekat.
Untuk mendapatkan masker yang baik dan sesuai dengan kegunaannya, perlu
memperhatikan ciri-ciri masker sebagai berikut:
a. Safety tempered glass
b. Frame terbuat dari bahan anti karat
c. Double seal/skirt yang lentur untuk wajah
d. Nose pocket/kantung hidung
e. Ikat kepala/strap dilengkapai dengan buckle
f. Katup Kuras
Jenis-Jenis Masker ditinjau dari bahan:
a. Neoprene
b. Silicon
Jenis-Jenis Masker ditinjau ditinjau dari kaca:
a. Single
b. Double
c. Triple
Pemilihan Masker
Cara memilih masker yang baik sesuai dengan muka adalah dengan cara memasang pada
muka tanpa menggunakan strapnya, hisap udara didalamnya dengan hidung sedikit mungkin
kemudian tahan napas, jika masker tersebut tertahan pada muka, maka masker tersebut cocok untuk
dipakai. Pilihlah masker yang kacanya tempered, volumenya kecil, medan penglihatan luas, hindari
masker yang ada katup buangnya.
23
Perawatan Masker, setelah dipakai menyelam bilaslah dengan air tawar yang bersih
kemudian keringkan (hindari terkena panas langsung). Setelah kering berikan talk (bedak), lalu
simpan di tempat yang sejuk. Jangan sampai tertekan waktu menyimpannya.
4. Snorkel
Penggunaan Snorkel adalah sebuah pipa yang dipergunakan untuk bernapas bagi
penyelam di permukaan air, berguna untuk skin diving sewaktu beristirahat di permukaan. Melalui
snorkel seorang penyelam dapat mudah bernapas tanpa harus menegakkan kepala keluar dari air
saat berada di permukaan, sehingga dapatbebas mengamati keadaan bawah air. Panjang pipa ¡¾ 30
cm, apabila lebih maka akan bertambah besar volume ruang udara mati (dead air space) yang dapat
mengurangi udara baru yang masuk ke dalam paru-paru.
Snorkel biasanya digantungkan di sebelah kiri masker pada penyelaman, namun dapat juga
di depan atau sebelah kanan, tergantung tipe snorkel. Teknik napas melalui snorkel dengan
menghembuskan udara terlebih dahulu, kemudian membuang napas, hal ini untuk menghindari
adanya air yang masuk melalui ujung pipa yang terbuka. Untuk mengetahui ujung pipa snorkel berada
diatas permukaan, dapat di cek dengan dipegang oleh tangan kiri. Untuk mengetahui ujung pipa
sudah masuk ke dalam air biasanya akan terdengar air masuk ke pipa snorkel pada telinga sebelah
kiri atau kanan.
Jenis Snorkel ditinjau dari bahan:
a. Neoprene
b. Silicon
Jenis Snorkel ditinjau dari bentuk:
a. J-Shaped
b. L-Shaped
c. Type countour
d. Flexible Hose
Pemilihan Snorkel
Carilah snorkel yang bagian dalamnya licin, untuk mempermudah meniup sehingga tidak ada
sisa air yang tertinggal. Pilih moutpiece yang cocok dan nyaman dimulut. Panjang antara 12 s/d 14 inci.
Perawatan Snorkel
Sehabis dipakai menyelam, bilas dengan air tawar yang bersih kemudian keringkan dan diberi
talk (bedak) dan disimpan di tempat yang sejuk.
5. Fins
24
Penggunaan Fins digunakan untuk menambah daya kayuh penyelam sehingga menambah
laju pergerakan dalam air, bukan untuk kecepatan. Teknik pemakaian ayunan kaki perlahan namun
kuat serta santai. Fin yang diindonesiakan dengan istilah "sirip selam" atau "kaki katak" diciptakan
untuk memberi kekuatan pada kaki dan merupakan piranti penggerak. Fins bukan dibuat demi
menambah kecepatan berenang namun menambah daya kayuh. Dengan bantuan fins kemampuan
renang kita bertambah 10 kali lebih besar dibanding tanpa menggunakan fins.
Tipe
a. Full Foot Style
b. Open Hill Style
c. Rocket/jet Fins
d. Open Tournamen Fins
Jenis Fins
Ditinjau dari bahan
a. Neoprene
b. Silicon
Pemilihan Fins. Pilihlah fins yang sesuai dengan ukuran kaki, jangan terlalu ketat dan
sempit, sesuaikan tipe fins dengan keadaan dan keperluan:
Jenis Full Foot Style /Foot Pocket
Cocok untuk kegiatan skin diving atau fins swimming, biasanya lebih fleksible,dengan letak lempeng
lebih menyudut, yang menyebabkan kaki tidak mudah lelah. Ukuran besar-kecil merupakan hal yang
lebih menentukan; lebih repot untuk dikenakan maupun mencopotnya untuk kegiatan scuba diving.
Jenis Open Heel
Cocok untuk kegiatan scuba diving, biasanya berlempeng lurus, semi kaku dengan lempengan lebih
panjang. Jenis ini memberikan kekuatan lebih besar, namun membutuhkan waktu penyesuaian bagi
otot-otot kaki. Open heel fins mempunyai kelebihan dalam hal kemudahan waktu mengenakan dan
melepasnya.
Adjustable Open Heel
Jenis ini paling cocok/sesuai untuk scuba diving di perairan karena dibuat mempunyai kantong yang
cukup besar untuk kaki kaki yang memakai boots (semacam kaos kaki terbuat dari karet),
mempunyai lempengan yang lebih lebar untuk menghasilkan tenaga besar dan biasanya terdapat
lobang-lobang alur air di bagian atas lempengan tersebut. Lobang alur air ini mengurangi kelelahan
kaki yang disebabkan oleh daerah negatif pada lempengan.
Perawatan Fins
Sama halnya dengan Masker dan Snorkel, selesai digunakan bersihkan dengan air tawar yang
bersih, keringkan dan beri talk (bedak).
6.Boots
Penggunaan Boots merupakan sepatu bootyang dipakai pada saat penyelaman. Hal ini berguna
menghindari cedera kaki sewaktu menyentuh dasar laut, karang, benda-benda keras seperti besi dll juga
perlindungan terhadap kejang kaki disebabkan kedinginan dan kemungkinan kaki lecet. Boots dari karet
25
busa dengan sol keras adalah jenis perlengkapan pelindung kaki yang umum dipakai penyelam, kaos kaki
yang umum dipakai penyelam, kaos kaki tebalpun dapat digunakan sebagai pencegah lecet sewaktu
latihan. Pemakaian boot juga dapat mengurangi cedera karena duri pari stingray walaupun tidak bisa
mencegah tembusan durinya.
Pemakaiannya disatukan dengan fins. Boot dipakai dahulu, lalu kemudian memakai fins.
Pemilihan Boots disesuaikan dengan ukuran fins yang akan dipakai. Pilihlah boots yang mempunyai
komposisi kuat yang dapat melindungi kaki, sehingga cedera dapat minimal. Semakin tebal boots, maka
semakin baik. Sebaiknya pilihlah boot yang tidak terlalu ketat sehingga dapat memudahkan peredaran
darah. Untuk menghindari selip pada penggunaan boots gunakan bedak sebelum memakaiya. Perawatan
Boots, setelah dipakai, boots dicuci dengan air tawar dan kemudian keringkan.
7.Rompi Apung
Penggunaan peralatan ini biasanya dipegunakan untuk keadaan darurat namun di dalam kegiatan
penyelaman dipergunakan untuk:
a. Terapung di permukaan air sambil berenang.
b. Istirahat di permukaan air.
c. Penyelamatan diri sendiri dan orang lain.
d. Netralisasi keterapungan dalam setiap kedalaman.
Jenis Rompi Apung
a. Life Vest/ Standard Safety Vest.
b. Bouyancy Compensator (BC)
Pemilihan Rompi Apung, Pilihlah sesuai dengan keperluannya dan cocok dengan ukuran badan, yang
umum dipakai sekarang dari jenis BC (Bouyancy Compensator).
Perawatan Rompi Apung
Setelah menyelam, rompi mungkin kemasukan air, untuk itu tiuplah rompi apung kemudian balikkan ke
arah bawah untuk mengeluarkan air melalu pipa peniup. Bilas dengan air tawar yang bersih di bagian luar,
dan bilas dengan air hangat pada bagian dalamnya. Keringkan dengan diangin-anginkan, simpan dalam
keadaan berisi udara.
8. Pakaian Selam
Penggunaan, yaitu untuk memperlambat kehilangan panas tubuh karena adanya air hangat antara pakaian
selam dan kulit serta melindungi tubuh dari goresan karang maupun sengatan kehidupan laut.
Jenis Pakaian Selam
a. Wet suit :bagian baju dapat basah oleh air, tapi menghalangi sirkulasi air yang ada antara
pakaian selam dan kulit.
26
b. Dry suit :terbuat dari bahan karet dan mempunyai ruang udara antara pakaian selam luar dan
dalam yang berfungsi sebagai insulator.
Pemilihan Pakaian Selam
Pilihlah pakaian selam sesuai dengan ukuran tubuh dan kebutuhan saat penyelaman. Di daerah yang
dingin sebaiknya memakai jenis dry suit, karena dapat membuat badan penyelam tetap hangat.
Pakaian pelindung penyelam yang kini umum dipakai adalah FOAM NEOPRENE WET SUIT, terbuat dari
karet neoprene yang mempunyai gelembung-gelembung busa berudara. Bahan ini tidak menyerap air dan
dibuat dalam berbagai ukuran ketebalan bahan.
Perawatan Pakaian Selam
Untuk wetsuit, jagalah kelenturan dengan tidak menyikat baju sewaktu mencuci, cukup direndam dengan
deterjen. Keringkan dengan tidak terkena sinar matahari langsung.
9. Sabuk Pemberat
Penggunaan
Tubuh manusia akan mendapat daya apung ke atas di dalam air sebesar ¡¾ 6 pound atau lebih. Wet suit
yang terbuat dari neoprene akan menambah daya apung lebih besar 5 sd 25 pound, maka seorang
penyelam untuk dapat dengan mudah masuk ke dalam air membutuhkan pemberat.
Jenis Sabuk Pemberat
a. Weight Belt : Sabuk yang diberi pemberat timah diatur sesuai kebutuhan.
b. Weight Pack : Jarang digunakan karena tidak dapat dilepas bila terjadi keadaan darurat
Pemilihan Sabuk Pemberat
Yang paling mudah umumnya memakai weight belt. Jika memakai wet suit setebal 3/16 inch biasanya
membutuhkan timah seberat 10 % dari berat tubuh.
Weight belt harus dilengkapi dengan QUICK RELEASE BUCKLE yaitu suatu gesper pengancing yang
dapat dilepas secara cepat. Cara pemakaian weight belt dipasang paling terakhir dan paling pertama
dilepas, jika dalam keadaan darurat.
10. Pisau Selam
Merupakan alat serbaguna, dipergunakan untuk menolong, menggali, juga sebagai alat pengukur. Terbuat
dari logam antikarat, bergerigi pada matanya dan yang lain dapat berguna memotong tali di dalam air. Di
pasang pada betis sebelah dalam untuk menghindari tersangkut pada rumput dan sebagainya. Tulisan
SS.320 atau SS.420 berarti SS.320 mengandung carbon lebih sedikit dibandingkan SS.420.
11. Sarung Tangan
Peralatan ini merupakan tambahan pakaian selam. Berguna untuk melindungi anggota tubuh yaitu bagian
dari tangan dari goresan tangan dan sebagainya.
Tangan penyelam akan menjadi lembut jika terendam dalam air dan apabila tergores sangat sulit untuk
menghentikan pendarahan.
27
12. Tas Selam/Gear Bag
Tas Selam (Gear Bag), untuk menyimpan piranti selam agar tidak tercecer, serta melindungi peralatan dari
panas matahari.
Gunakan tas yang besar yang bisa mengangkutperalatan selam selama di perjalanan maupun di boat. Tas
ini harus kuat dan tahan air karena kondisi medan penyelaman biasanya jauh dan basah. Pilhlah tas selam
yang bisa memuat fin, snorkel, masker, serta Bouyancy Compensator. Gunakan pembukaan
menggunakan tipe metal, hindari penggunaan tas dengan resleting.
Scuba. Scuba singkatan dari Self Contained Under Water Breathing Apparatus, yaitu suatu peralatan
selam yang dapat dibawa penyelam kemana saja dengan waktu tertentu. Scuba mulai dikenal pada tahun
1943, diperkenalkan oleh seorang perwira Angkatan Laut Perancis yang bernama Jacques Cousteau dan
seorang insinyur yaitu Emile Gagnan. Sistemnya dikenal dengan nama Aqualung. Aqua artinya air dan
Lung adalah paru-paru.
Perlengkapan scuba menurut sistem kerjanya dibagi menjadi 4 sistem:
Sistem Sirkulasi Tertutup
Suatu sistem yang menggunakan zat asam/oksigen murni dilengkapi penyerap kimia untuk menghalau zat
asam arang/CO2 yang keluar dari paru-paru. Unit ini pada hakekatnya meniupkan kembali O2 membuang
udara ke dalam air. Ini merupakan suatu sistem tertutup sama sekali. Unit ini digunakannya terbatas
hingga kedalaman 33 feet. Penggunaan SCUBA jenis ini dituntut keahlian tertentu karena sangat
berbahaya.
Sistem Sirkulasi Terbuka
Terdiri dari Demand Regulator dan Tabung Udara yang dimampatkan (Compressed Air Tank) adalah jenis
alat scuba yang pada saat ini merupakan alat yang paling aman dipergunakan. Udara yang dimampatkan
disalurkan melalui regulator ke penyelam, dan udara yang telah dihisap dibuang langsung ke air tanpa
dipergunakan lagi.
Sistem Sirkulasi Semi Tertutup
Dipakai untuk operasi militer dan merupakan kombinasi dari sistem-sistem sirkuit terbuka dan tertutup.
Sistem ini mempunyai kantong udara, kotak kimiawi, regulator dan tabung udara yang dimampatkan.
Sistem ini memungkinkan penyelam militer untuk bekerja pada kedalaman dan jangka waktu yang lama.
Sistem ini memerlukan pemanasan yang khusus serta membutuhkan peralatan pendukung yang khusus
pula, hingga unit ini jarang dipakai umum.
Sistem Gas-Campuran Sirkulasi Tertutup
Sistem ini sangat rumit, memerlukan pemeliharaan khusus dan cukup mahal. Unit ini mempunyai kantong
pernafasan, kotak kimiawi dan suatu alat elektronis penyaring oksigen yang dapat mengontrol jumlah O2
pada kedalaman lebih dari 1.000 feet, yang memberikan cukup udara untuk turun dan naik kembali ke
permukaan untuk pekerjaan-pekerjaan ilmiah dalam penggunaannya memerlukan latihan yang sangat
khusus.
28
Dari keempat sistem yang dibicarakan untuk selam olahraga adalah sistem terbuka.
Definisi Sistem Terbuka
Sirkulasi terbuka artinya udara yang dikeluarkan penyelam langsung terbuang keluar. Sistem ini sangat
mempermudah yang pengawas yang berada di atas untuk mengetahui posisi penyelam dengan melihat
gelembung udara yang muncul di permukaan air.
Tabung
Tabung scuba dirancang secara khusus dan ditest untuk dapat menampung udara bertekanan tinggi.
Udara yang diisikan dalam tabung adalah udara biasa yang disaring bukan oksigen murni, yaitu udara
yang biasa dihirup setiap hari.
Udara lebih ringan dibandingkan air, pengaruh tersebut dapat berakibat pada tabung yang berisi udara.
Sebuah tabung yang berisi udara penuh mempunyai daya apung yang lebih besar dibandingkan pada
tabung yang tekanannya sudah berkurang. Ini dapat terasa bila penyelam scuba yang selesai melakukan
penyelaman akan berkurang daya apungnya karena udara tabung sudah berkurang.
Tabung scuba untuk olahraga selam yang dipergunakan dari bahan terbuat dari:
a. Steel (baja), macam ukuran: 38;50;71,2 cuft
b. Alluminium alloys, macam ukuran 38;50;71,2;80 dan 100 cuft.
Lapisan luar tabung yang terbuat dari baja lebih baik digalvanisasi untuk menghindarkan karat, kemudian
diberi lapisan vinyl atau diwarnai dengan cat. Sedangkan untuk tabung yang terbuat dari aluminium tidak
membutuhkan galvanisasi karena adanya oksida aluminium itu sendiri yang merupakan suatu proteksi.
Untuk lapisan tabung baja agar dijaga kelembaban guna menghindarkan dari karat. Sedangkan untuk
tabung aluminium juga dihindarkan dari kelembaban walaupun dilapisi dengan aluminium oksida. Lakukan
tes visual tiap 1 tahun atau 2 kali untuk tabung yang sering dipakai di laut.
Untuk mengetahui tabung terbuat dari bahan apa, dari pabrik mana, kekuatan penampungan udara, test
hidrostatis terakhir, dll, harus membaca sidik-sidiknya yang terdapat pada leher tabung
Memilih tabung
Umumnya para penyelam olahraga memilih tabung standar tunggal dengan kapasitas 80 cuft, untuk
keamanan belilah tabung yang baru dikeluarkan.
Perawatan
a. Jangan mengisi melebihi tekanan ijin tabung.
b. Isi tabung dengan udara bersih.
c. Setelah penyelaman bilas dengan air tawar yang bersih. Sebuah baskomplastik besar berisi air kira-
kira 2/3 nya sangatlah ideal untuk mencuci semua alat-alat. Perendaman yang lama akan melepaskan
garam yang mengering dan mengendap daripada hanya penyiraman saja.
d. Tutup lubang agar terhindar dari kotoran.
29
e. Lakukan pemeriksaan visual tiap 1 tahun sekali /lebih sering terutama tabung yang sering dipakai di
laut. Sesekali sepatu tabung dilepas untuk dibersihkan dari kotoran atau karat yang terbentuk.
f. Lakukan test hidrostatis tiap 5 tahun sekali pada badan yang berwenang.
g. Lindungi terhadap benturan.
h. Jangan memakai tabung sampai udaranya habis sama sekali.
i. Penyimpanan jangka panjang; isi dengan udara segar, letakkan tabung secara tegak berisi ¡¾ 500 psi
bertumpu pada sepatu tabung (tank boots) pada bagian bawah tabung.
j. Jangan menyimpan di tempatyang panas karena bisa meningkatkan tekanan tabung.
k. Jangan menghilangkan cat dengan membakar.
Pengisian Tabung
Untuk pengisian tabung tiap penyelam harus bisa melaksanakan pengisian.
Caranya adalah:
a. Sambungkan selang pengisian dengan katup tabung.
b. Untuk membuka kran katup, tunggu sampai tekanan pada kompresor lebih dari tekanan tabung.
c. Tempatkan tabung pada bak air.
d. Pada saat yang tertentu buka kran pembuangan uap air.
e. Dianjurkan pengisian kurang dari ijin tekanan.
Profil Tabung yang dijual
Tabung Baja 71,2 cuft
Standar tabung baja dengan panjang 21 inchi dan berat ¡¾ 30 Lbs (bila kosong) serta melayang di air laut.
Udara yang dimampatkan ke dalam tabung tekanan maksimalnya 2250 psi yaitu kira-kira 60 cuft udara
bebas yang dapat di tampung. Bila diisi melampaui 10 % yaitu 2475 psi maka udara bebas yang dapat
ditampung 71,2 cuft, biasa disebut tabung selam standar 71 cuft.
Tabung Aluminium 72 dan 80 cuft, 3000 psi
Panjang kedua tabung ini sama yaitu 26 inchi. Untuk tabung 72 cuft beratnya 30 Lbs netral di air laut
sedangkan tabung 80 cuft beratnya 33 Lbs dan garis tengahnya agak lebar yaitu 7,25 inchi. Kedua tabung
ini mempunyai tekanan maksimal 3000 psi.
Tabung 50 cuft 3000 psi
Tabung ini lebih pendek yaitu panjangnya 19 inchi, pada tekanan 3000 psi kapasitasnya 50 cuft sedangkan
pada tekanan 2475 psi tabung memuat 42 cuft udara bebas. Berbobot netral dalam keadaan kosong dan
berkurang 3,5 Lbs bila udara penuh.
Tabung Pasangan Ganda atau lebih
Tabung ini biasa dipakai untuk penyelam pekerja, sedangkan untuk olahragawan tidak memakainya karena
terlalu berat, sedangkan pemakaian bisa lebih lama dibandingkan yang tunggal.
30
Katup Tabung
Adalah salah satu bagian dari tabung, dipasang pada leher tabung scuba, bekerja sebagai keran yaitu
membuka dan menutup serta sebagai tempat memasang regulator.
Ada beberapa macam bentuk katub yaitu:
Katup K/Non Reserve
Yaitu katup tabung yang paling sederhana, mempunyai sebuah lubang untuk masuk dan keluarnya udara.
Kran penutup atau pembuka terletak disisinya.
Tabung dengan katup ini mengharuskan penyelam menggunakan alat tambahan untuk memonitor
seberapa banyak udara yang masih ada dalam tabung. Alat itu disebut "Submersible Pressure Gauge"
atau SPG .
Katup J/Constant Reserve
Adalah katup yang hampir sama dengan type ¡°K¡±, tetapi mempunyai sebuah klep cadangan mekanis
(reserve). Reserve bekerja apabila tekanan tabung turun ¡¾ 300 psi, maka secara otomatis klepnya
menutup lubang. Dengan menurunkan cadangan maka masih ada udara sisa ¡¾ 500 psi.
Katup cadangan menyediakan udara cukup untuk penyelam segera naik ke permukaan. Batang penarik
katup cadangan harus selalu pada posisi naik (up position) walaupun tabung dalam keadaan kosong, hal
ini untuk mengendorkan pegas pada katup cadangan tersebut. Katup cadangan dapat dengan mudah
ditarik ke bawah selama melakukan penyelaman dan hal ini tidak mempengaruhi supply aliran udara,
hanya bila isi tabung dibawah 300 Psi akan ada penghentian aliran udara.
Penanganan dan Perawatan
a. Hindarkan dari benturan karena katup mudah patah.
b. Untuk katup ¡°K¡± bila pengisian cadangan turun maka isilah sampai sisa ¡¾ 500 psi.
c. Periksa selalu ¡°O¡± ringnya.
d. Bila membuka suatu katup, putarlah kearah buka sampai habis, kemudian putar kembali kearah
tutup setengah putaran, hal ini untuk menghindari kemacetan atau kerusakan pada katup tabung.
Bila akan menutup katup tabung, lakukanlah secara halus namun rapat dan tidak perlu keras-keras.,
sebab kebanyakan katup menggunakan nilon yang dapatrusak bila ditutup secara paksa dan kuat-
kuat.
e. Apabila ingin melakukan pengujian visual, maka tabung harus dikosongkan perlahan-lahan untuk
menghindari pengembunan di sekeliling katup dan leher tabung bila kosong.
f. Jangan sekali-kali membubuhi lemak atau pelumas apapun pada katup. Bengkel perbaikan dan
pemeliharaan hanya menggunakan minyak pelumas silikon anti meledak.
Melepaskan Katup
Untuk mengadakan testvisual harus melepaskan katup dari tabung dengan cara pada katup dijepitdengan
alat penjepit (tangdem). Kemudian tabungnya diputar dengan alat bantu dari tali atau rantai. Bila sudah
terlepas periksa keadaan ¡°O¡± ringnya.
31
Cincin pengedap O (O ring)
Adalah sebuah alat penahan kebocoran antara sambungan regulator dan valve, berbentuk O terbuat dari
karet / silikon. O-ring karet (gelang karetberbentuk O) yang kecil terletak pada permukaan katup membuat
suatu kedap tekanan tinggi antara regulator dengan katup tabung. Bawalah selalu persediaan O-ring dalam
tas perlengkapan selam, sebab apabila O-ring tersebut hilang maka regulator anda tidak dapat dipakai.
Pipa Partikel
Untuk mencegah pencemaran yang masuk melalui lubang udara, terbuat dari bahan yang licin dan tahan
karat.
Safety Plug/ Safety Disc
Adalah sumbat/pelatpengaman yang kecil bentuknya. Terpasang pada valve (katup), akan pecah apabila
tekanan melebihi tekanan maksimal tabung. Hal ini untuk menghindari tabung meledak.
Letak pelat ini belakang katup tabung, berfungsi mencegah kerusakan pada saat pengisian udara yang
berlebihan atau apabila terjadi kebakaran. Contoh tekanan pengisian yang dapat merusakkan pelat
pengaman
1800 Psi akan pecah pada tekanan 2800 Psi
2250 Psi akan pecah pada tekanan 3400 Psi
3000 Psi akan pecah pada tekanan 3900 Psi
Pada keadaan tertentu pelat (lempengan tipis) dapat pecah pada tekanan yang rendah. Hal ini terjadi
akibat pengisian yang terlalu cepat atau pengisian panas tanpa merendam tabung dalam air. Pelat-pelat
pengaman ini dapat diganti pada fasilitas bengkel perbaikan alat selam
Penyandang Tabung (Back Pack)
Adalah suatu sistem harness yang melekatkan tabung pada punggung penyelam. Bentuknya bermacam-
macam. Tetapi yang beredar sekarang adalah BC yang sekaligus bergabung dengan back packnya,
sehingga mudah untuk memasangnya tabung pada BC nya.
Backpack dan sabuk penyandang harus mempunyai gesper luncur cepatpada ikat bahu kiri ikat pinggang.
Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penyelam melepas maupun memasang kembali tabung di dalam
air.
Seperti halnya dengan peralatan selam lain, setelah dipakai menyelam dibersihkan dengan air tawar yang
bersih, untuk BC dibilas dengan air hangat di bagian dalamnya, simpan dengan kondisi berisi udara.
Regulator
Regulator adalah suatu alat yang sederhana untuk mengubah udara bertekanan tinggi dari sebuah tabung
scuba menjadi udara bertekanan rendah sesuai dengan kebutuhan penyelam dan hanya memberikan
udara yang diperlukan sesuai dengan tekanan sekelilingnya.
32
Ada beberapa tipe regulator:
Pipa udara ganda (Double Hose)
Regulator Demand yang biasa dikenal di Amerika sejak tahun 1949 terdiri dari satu bagian yang dipasang
di atas katup tabung dengan sebuah pipa penyalur udara napas, mouthpiece dan sebuah pipa buang
udara. Pada saat ini biasanya disebutTwo Hose Regulator. Mouthpiece atau Genggam Mulut adalah suatu
bagian yang dimasukkan ke dalam mulut.
Jenis dari regulator ini pemakaiannya lebih sukar, karena penyelam harus menghembus dengan keras bila
akan menghirup udara. Pada umumnya digunakan oleh penyelam komersil. Oleh karena gelembung udara
yang dikeluarkan oleh penyelam keluar di belakang penyelam, maka gelembung tidak mengganggu
pandangan penyelam.
Prinsip kerjanya mempunyai dua tingkat yaitu tingkat pertama (first stage) dan tingkat kedua (second
stage). Pada tingkat pertama udara diturunkan diatas tekanan sekelilingnya dan tingkat kedua tekanan
udara berkurang sesuai yang dibutuhkan penyelam yaitu sesuai dengan keadaan sekelilingnya. Sisa udara
yang berasal dari mouthpiece akan dikembalikan ke tingkat pertama untuk dibuang keluar.
Pipa udara tunggal (Single Hose)
Yang umum dipakai sekarang adalah pipa udara tunggal terdiri dari dua tingkat yaitu tingkat pertama (first
stage) dan tingkat kedua (second stage) yang dipasang pada bagian mulut (mouthpiece). Udara pada
tingkat pertama menjadi ¡¾ 140 psi diatas tekanan sekelilingnya. Pada tingkat kedua dikurangi menjadi
sebesar tekanan yang dibutuhkan.
Perbedaan utama dengan double hose adalah bahwa kedua tingkatannya terpisah. Dimana Second Stage
terletak dekat mulut penyelam untuk memudahkan bernapas, oleh karena itu sekat karet berada pada
permukaan yang sama dengan paru-paru dalam posisi berenang biasa.
Single hose juga dilengkapi dengan tombol kuras (purge botton) yaitu berfungsi membuang sisa air dalam
mouthpiece bila ditekan.
Untuk melindungi bagian first stage dari masuknya air dan debu juga dilengkapi dengan penutup (cup)
dipasang pada bagian first stage jika regulator tidak dipakai.
Udara dan air keduanya dapat dibuang keluar melalui katup pembuang yang terbuat dari karet, yang
terletak di bagian dalam regulator.
Selain dari jumlah hose diatas, regulator juga dapat dibedakan dengan:
 Balance First Stage
 Unbalance First Stage
Balance yang dimaksud adalah first stage sanggup menyesuaikan outputnya dengan keadaan isi tabung
yang akan berubah tekanannya selama dipakai yaitu ¡¾ 100 psi diatas tekanan udara mouth piece
sedangkan tekanan tabung akan berubah dari beberapa ribu menjadi sekitar 300 psi.
Selain itu ada juga jenis regulator yang dilengkapi dengan First Stage audio yang akan mengeluarkan
bunyi bila tekanan tabung kurang dari 350 psi diatas tekanan sekelilingnya, ini isyarat bahwa tekanan
tabung mendekati cadangan. Bunyi terdengar sampai 60 feet jauhnya.
33
Sistem kerja regulator dapat dibedakan menjadi:
 Open Circuit
 Semi Closed Circuit
 Closed Circuit
Muara Tekanan Tinggi-SPG (Submersible Pressure Gauge)
Untuk mengetahui berapa isi udara tabung scuba adalah dengan memakai alat pressure gauge. Pada first
stage terdapat muara yang biasa ditandai dengan HP (high pressure). Apabila akan dipasang SPG maka
selang SPG dihubungkan dengan muara bertanda H.P. SPG adalah alat tolok ukur yang dapat dibawa
kemana penyelam berada sehingga akan dapatselalu mengontrol tekanan tabung yang dipakai penyelam.
Umumnya sekarang dirangkai juga dengan kompas dan depth meter (tolok kedalaman).
Muara Tekanan Rendah
Untuk memasang selang yang berhubungan dengan mouth piece maka dihubungkan dengan muara
tekanan rendah dan juga dapat dipasangkan selang regulator octopus dan selang inflator untuk BC.
Merakit Regulator pada Tabung
Untuk memasang regulator ke katup tabung ada teknik pemasangannya yaitu dengan urutan sebagai
berikut:
 Buka kran katup sedikit. Hal ini dilakukan karena kemungkinan ada debu dan kotoran yang ada di
dalam lubang katup akan dapat terlepas /terdorong keluar.
 Pasang regulator pada katup, sebelumnya kontrol O-ring katup lalu tempatkan pada yokenya.
 Tempatkanlah selalu pipa regulator ke arah kanan melewati bahu kanan penyelam.
 Sebelum membuka, hisap melalui mouthpiece untuk mengontrol baik dan tidaknya regulator.
 Buka kran udara katup sampai habis kemudian kembalikan kran setengah putaran. Hal ini untuk
menghindari kemacetan/kerusakan pada kran buka dan tutup. Saat membuka kran arahkan SPG ke
tempat yang aman.
 Mencoba bernapas melalui mouth piece 2/3 kali hisap.
 LIhat SPG, cek tekanan udara pada tabung.
Melepas Regulator
Setelah menyelam, untuk melepaskan regulator yang masih terhubung pada tabung maka yang harus
dilakukan yaitu kebalikan dari pemasangan, yaitu:
 Biarkanlah air terlebih dulu menetes hingga kering dari katup sebelum dibuka.
 Tutup kran katup, penutupan jangan keras, sewajarnya saja.
 Buang udara yang tertinggal dalam selang dengan menekan tombol kurasnya pada single hose
atau dengan meniup keluar udara sisa pada Two hose. Bila regulator dilepas tanpa mengeluarkan udara
34
sisa, maka dapat mengakibatkan terjadinya sentakan pada O-ring yang kadang-kadang mengakibatkan O-
ring tersebutpecah.
 Buka regulator dari katup tabung, kontrol O ring katup.
 Pasang penutup (cup) agar terhindar dari kotoran dan debu.
Perawatan Regulator
Sehabis dipakai untuk menyelam regulator harus dirawat secara benar. Kaporit dari air kolam renang
maupun di laut dapat merusak regulator bila tidak dicuci dengan air tawar yang bersih, yaitu dengan cara
tetap membiarkan regulator terpasang pada tabung scuba dengan udara bertekanan di dalamnya. Bilaslah
dengan air hangat yang bersih. Bila cara ini tidak memungkinkan, cara kedua adalah dengan meletakkan
second stage di bawah kran air dan bilaslah. Jangan menekan purge botton (tombol kuras) karena dapat
mengakibatkan masuknya air ke first stage. Keringkan sebelum disimpan, selang jangan sampai tertekuk
waktu penyimpanan, tempatkan pada tempat khusus dan sejuk serta kering, hindarkan dari tertumpuk yang
dapat merusak selang regulator dan mouth piece.
Tolok Tekanan
Tolok tekanan digunakan untuk mengecek tekanan tabung yang akan dipakai. Pemakaian alat ini lebih
efisien, karena tidak perlu mengecek tiap tabung dengan SPG dan untuk pengecekan kembali tekanan
tabung yang selesai dipakai agar dapatmemilah tabung yang masih dapat dipakai dan yang sudah sedikit
isinya.
Pengukur Kedalaman (Depth Gauge)
Untuk dapat mengetahui kedalaman pada saat penyelaman, diperlukan suatu alat yaitu Depth gauge/
Depth meter. Hal ini sangat penting dalam penggunaan tabel selam. Tolok ukur kedalaman ini terdiri dari:
Tolok Kapiler
Tolok kapiler bekerja atas prinsip hukum boyle, terdiri dari suatu pipa gelas yang tertutup salah satu
ujungnya, udara yang ada dalam kapiler akan berubah bila tekanannya berubah, maka volume air yang
ada di dalam tabung kapiler ini ukurannya akan menjadi ukuran kedalaman. Tolok ini dapat dibaca dengan
ketelitian besar sampai 80 feet.
Tolok Bourdan Terbuka
Tolok ini terdapat lubang di pinggir rumahnya. Air yang ditekan kedalam bourdan melalui lubang itu
menyebabkan perubahan bentuk pada bourdan dan secara mekanis diteruskan pada jarum yang menunjuk
kedalaman. Digunakan pada kedalaman 150-200 feet.
Tolok Bourdan Tertutup
Tolok ini tidak terbuka terhadap air yang ada disekelilingnya, rumahnya terdapat tutup terdapat minyak.
Tekanan air sekeliling diteruskan melalui dinding yang flexibel kepada bourdan. Perubahan bentuk bourdan
karena tekanan itu diteruskan pada jarum yang menunjuk kedalaman.
Tolok Diafragma
Tolok ini terdiri dari mekanisme roda bergigi dalam ruangan yang tertutup rapat, perubahan tekanan akan
menyebabkan defleksi pada diafragma logam. Defleksi ini menggerakkan roda-roda gigi dan gerakan ini
35
diteruskan ke jarum yang menunjuk kedalaman. Tolok ini sangat teliti. Terkadang dikombinasikan dengan
tolok ukur kapiler untuk kedalaman dangkal dan tolok diafragma untuk kedalaman dalam.
Kompas
Kompas biasanya sudah disatukan dengan regulator dan bagian SPG. Kompas di dalam air sangat
berfungsi terutama pada daerah yang berpasir dimana penyelam sulit menentukan arah.
GPS (Global Positioning System) biasanya dipakai untuk selam malam (night dive) atau penyelaman
dalam dan lama karena sulit menentukan arah dalam kegelapan.
Senter
Senter digunakan untuk selam malam, sebagai penanda, dan dalam penyelaman gua.
Jika menyelam dilakukan pada sore hari atau pada cuaca yang kurang bersahabat persiapkanlah senter.
Jam Selam
Dalam penyelaman setiap penyelam harus membawa jam atau alat pengukur waktu lainnya. Hal ini untuk
mengetahui waktu-waktu dalam penyelaman.
Jam selama selain dapat melihat waktu, ada juga yang dikombinasikan dengan depth meter dan kompas.
Hal ini mempermudah penyelaman. Perhatikan batas water resistant. Untuk penyelaman yang tidak
melebihi 7 meter dapat dipakai jam yang memiliki water resistant 10 bar (misal Q&Q).
Kamera Underwater
Keindahan bawah laut yang sangat indah membuat penyelam ingin mengabadikan momen yang sangat
berharga dalam penyelaman baik dengan foto maupun video.
Selama mengambil gambar perhatikanlah keadaan sekitar dan posisi tubuh agar aman dalam penyelaman.
Bag
Sangat berfungsi untuk menyimpan barang-barang berharga atau alat komunikasi yang tak mungkin di
tinggal selama penyelaman.
Sebelum menggunakan cek apakah bag bocor atau tidak.
Perhatikan warna dari bag, warna yang terlalu mengkilat akan menarik ikan-ikan yang mungkin dapat
mendatangkan bahaya.
Cairan Antifog
Pada saat menyelam atau pun snorkeling, kadang-kadang masker yang kita pakai berembun/berkabut,
akibatnya pandangan menjadi kabur karena terhalang embun. Timbulnya embun tersebut karena
hembusan udara (hangat) dari paru-paru melalui hidung, sementara lingkungan (air) disekitarnya
bertemperatur lebih rendah/dingin.
Pada saat menyelam, kita dibiasakan bernafas melalui mulut. Oleh karenanya, berembunnya masker
(karena hembusan nafas melalui hidung) pada saat menyelam merupakan hal wajar, karena pada saat di
darat kita terbiasa bernafas melalui hidung.
36
Masker berembun sebetulnya bukan masalah besar, karena setiap penyelam pastinya diajarkan cara
mask-clearing di dalam air. Namun, jika terlalu sering berembun dan mask-clearing, maka udara di dalam
tabung banyak terbuang sehingga cepat habis, selain itu penyelaman menjadi tidak nyaman.
Untuk mencegah munculnya embun pada saat menyelam/snorkeling, cara yang paling gampang tentunya
menggunakan cairan anti-foging sebelum kita turun ke dalam air. Cairan anti-foging tersebut dapat dengan
mudah ditemukan di toko-toko yang menjual peralatan selam. Soal harga murah atau mahal, itu relatif.
Namun, sesungguhnya di kamar mandi kita terdapat anti-foging yang lebih murah meriah untuk mencegah
terjadinya pengembunan pada masker yang kita pakai, yaitu dengan menggunakan pasta gigi (merk apa
saja). Caranya, pasta gigi tersebutdioleskan pada bagian dalam dan luar lensa masker. Setelah diratakan,
kemudian dibilas hingga bersih, masker pun siap digunakan.
Akan tetapi, jika pada saat akan turun namun lupa membawa pasta gigi, teman-teman tidak perlu khawatir,
karena di dalam mulut kita terdapat zat anti-foging yang selalu kita bawa kemana-mana. Anti-foging alami
tersebut adalah saliva alias air ludah. Cara penggunaannya cukup dengan ¡°menyemprotkan¡± saliva kita
pada kedua belah sisi masker. Ratakan, kemudian bilas hingga bersih (tampilan dan aromanya ). Maka
masker siap digunakan dan penyelaman pun akan nyaman.
Sumber:,USN Diving Manual 6, Internet; Paradise Padjadjaran society welcome; diupload pada hari kamis
pkl15.49 wib tanggal12 Mei 2016
Peralatan Selam
Oleh karena perbedaan lingkungan, seorang penyelam akan berhadapan dengan lingkungan yang baru
yaitu air. Untuk itu diperlukan penyesuaian terhadap cairan, sehingga dibutuhkan suatu jenis peralatan
sesuai dengan penggunaannya. Dengan demikian terciptalah berbagai peralatan untuk dapat
menyesuaikan lingkungan cair tersebut. Peralatan selam terbagi dua, peralatan dasar selam dan peralatan
tambahan.
Peralatan Dasar Selam
1. Masker
2. Snorkel
3. Fins & Boots
4. Rompi Apung
5. Pakaian Selam/Wet Suit
6. Sabuk Pemberat/Weight Belt
7. Pisau Selam
8. Sarung Tangan
9. Tas Selam/Gear Bag
Peralatan Tambahan
1. Peralatan Scuba
2. Pengukur Kedalaman (Depth Gauge)
3. Kompas
4. Jam Selam
37
5. Cairan Antifog
Diupload dari Blog Cahyo Gio, pada hari Kamis tgl 12 Mei 2016 pkl16.04 wib
C. SCUBA (Self Contained Breathing Apparatus)
Peralatan selam yang dikembangkan John Deane, Agustus Siebe memang memberikan
penyelam waktu yang lama dalam air, tetapi mobilitas sangat kurang. Para penemu mencari metode
lain tanpa menurunkan tingkat bahaya. Solusi terbaik adalah menyediakan suatu alat suplai udara yang
dapat dibawa.
Pada awalnya tidak berhasil karena terbatasnya kapasitas pompa udara untuk menyimpan
udara dalam tekanan tinggi. Setelah hal ini dapat diatasi, maka udara dapat disimpan dalam suatu
tempat tabung dalam tekanan tinggi sehingga menyediakan suplai udara yang cukup lama.
1. Scuba berkembang dengan cepat sehingga berkembang menjadi 3 macam tipe dasar:
a. Open Circuit Scuba (dimana seluruh udara buang langsung dikeluarkan ke lingkungan
sekitarnya). Regulatornya dikembangkan oleh Benoist Rouquayrol, sedangkan sistemnya
dikembangkan oleh Jacques-Yves Cousteau dan Emile Gagnan.
b. Closed CircuitScuba (dimana seluruh udara buang dimasukkan lagi ke sistem sehingga dapat di
daur ulang). Henry A. Fleuss mengembangkan sistem ini pada tahun 1876 dan 1878, Fleuss
kemudian berhasil menguji peralatannya pada tahun 1879 dalam tanki air hampir selama 1 jam.
c. Semiclosed Circuit Scuba (kombinasi dari keduanya).
2. Tipe Penyelaman
Kegiatan menyelam dapat dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung antara lain kepada,
kedalaman, tujuan dan jenis peralatan yang digunakan. Jika kedalaman yang dijadikan tolok ukur,
penyelaman dapat dibedakan menjadi:
a. Penyelaman dangkal.Yaitu penyelaman dengan kedalaman maksimum 10 m
b. Penyelaman sedang.Yaitu penyelaman dengan kedalaman < 10 m s/d 30 m
c. Penyelaman dalam.Penyelaman dengan kedalaman > 30 m.
3. Jika didasarkan kepada tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan itu, penyelaman bisa
dibedakan menjadi :
Penyelaman untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara, antara lain:
a. Tactical (Combat) diving yaitu penyelaman untuk tugas-tugas tempur
b. Submarine Rescue, penyelamatan kapal selam
c. Search & Rescue (SAR)
d. Inspection & Repair (inspeksi dan perbaikan)
e. Ship Salvage
4. Penyelaman-penyelaman jenis ini pada umumnya dilaksanakan oleh para penyelam Angkatan
Bersenjata, akan tetapi dipergunakan untuk kegiatan penyelaman non militer antara lain adalah
sebagai berikut:
38
a. Penyelaman komersial.Yaitu penyelaman professional antara lain untuk kepentingan konstruksi
dibawah permukaan air, penambangan lepas pantai (Off shore drilling), salvage, dll.
b. Penyelaman Ilmiah (Scientific Diving). Penyelaman yang dilakukan untuk kepentingan ilmiah,
antara lain : penelitian biologi, geologi, arkeologi dan kelautan pada umumnya.
c. Penyelaman Olah Raga (Sport Diving). Penyelaman yang dilakukan untuk kepentingan
mempertahankan atau meningkatkan kondisi kesehatan dan kebugaran jiwa dan raga.
Untuk mengerti lebih jelas tipe-tipe penyelaman, maka disarankan lebih baik membaca dulu fisika
penyelaman, dan aspek medisnya.
5. Ada 7 (Tujuh) tipe umum selam sesuai metode, yaitu:
a. Breatholding atau Free Diving
Disebut juga skin diving atau snorkeling, merupakan penyelaman yang paling mudah dan
paling tua. Tidak menggunakan suplai udara, sehingga waktu menyelam tergantung lamanya penyelam
dapat menahan napas. Umumnya penyelam menggunakan masker untuk melihat dalam air, fin untuk
mengayuh, dan snorkel untuk bernapas ketika berenang dengan muka menghadap ke bawah air. Lebih
baik lagi menggunakan baju wet suit, selain menghindari hipotermi, juga dapat menambah daya apung.
b. Scuba diving
Menggunakan tabung dan regulator tekanan. Penyelam biasanya menggunakan tabung
selam yang berisi 72 atau 90 cubic feet (cuft) dengan tekanan 2200 atau 3300 pound per square inch
gauge (PSIG). Seperti snorkeling, penyelam menggunakan masker, fin, snorkel, pemberat, BC, jam
selam, dan depth gauge. Untuk menghindari hipotermia, penyelam menggunakan wet suit. Jika suhu air
< 10 OC, biasanya menggunakan dry suit. Selain peralatan dasar, peralatan tambahan juga diperlukan
untuk keamanan, navigasi, dan komunikasi.
c. Surface Supplied or Tethered diving
Penyelaman ini memerlukan suplai udara dari permukaan secara terus menerus biasanya
untuk tujuan militer atau komersial.
d. Saturation diving
Konsep penyelaman ini adalah bahwa dalam 24 jam pada kedalaman tertentu, jaringan
tubuh telah menyeimbangkan tekanan sehingga waktu dan profil dekompresi tetap sama walaupun
penyelam berhari-hari dalam air.
Sebelum melakukan penyelaman, biasanya penyelam akan tinggal di dalam ruang yang
bertekanan sama dengan kedalaman, setelah itu diangkut kedalam kapsul atau lonceng selam ke
kedalaman yang diinginkan.
e. One Atmosphere diving
Pada penyelaman ini, tekanan udara yang dihirup oleh penyelam diatur supaya sama
dengan permukaan laut (1 ATM). Leonardo Da Vinci telah mendesain gambaran yang sama dengan
model modern (lihat Armored Diving Suit), tetapi baru direalisasikan pada abad 20.
f. Rebreather diving
39
Konsepnya yaitu dengan mensirkulasikan kembali udara yang telah dibuang penyelam,
dengan membuang karbondioksida, dan menambah oksigen sebelum masuk ke dalam tubuh penyelam
kembali. Dengan adanya konsep ini, menyelam akan lebih dalam dan lebih lama, dan gelembung udara
tidak ada yang mungkin mengganggu pandangan. Tetapi peralatan selam ini sangat berbahaya jika
tidak digunakan dan dipelihara dengan baik.
g. Mixed Gas diving
Pada penyelaman ini tidak menggunakan udara bebas, tetapi menggunakan udara dengan
komposisi tertentu. Udara dengan komposisi yang diatur ini dapat dipergunakan dalam berabagai tipe
selam lain.
6. Ada tiga macam campuran udara yang dipakai dalam penyelaman:
a. Enhanced Nitrox (I,II)
Nitrox adalah campuran gas yang terdiri dari oksigen dan nitrogen. Yang sering digunakan
ada dua, yaitu Nitrox 1 (32 % oksigen, 68 % nitrogen) dan Nitrox II (36 % oksigen, 64 %). Hanya
Nitrox I yang boleh digunakan dalam penyelaman olahraga.
Sebenarnya kata Nitrox berarti campuran gas dengan komposisi oksigen < 21 %. Biasanya
dipergunakan dalam selam, dan penyelaman saturasi, dimana efek samping keracunan oksigen
dapat dihindarai. Secara teknis, jika kadar oksigen > 20 % maka disebut "enrich air nitrox" (EAN)
atau "oxygen enrich air" (OEA). Tapi dalam prakteknya istilah EAN dan Nitrox sering tertukar.
Dengan adanya enrich air nitrox (EAN) maka kemungkinan terjadinya penyakit
dekompressi menjadi berkurang, namun efek samping keracunan oksigen akan lebih besar. Untuk
penyelaman rekreasi, penggunaannya masih dalam perdebatan.
Keuntungan dan Kerugian Penggunaan enrich air nitrox (EAN) pada kedalaman 50-130 fsw:
Keuntungannya adalah sebagai berikut:
a. Menurunkan risiko penyakit dekompresi;
b. Menurunkan kejadian keracunan nitrogen.
c. Mengurangi waktu nitrogen sisa (residual nitrogen).
d. Waktu surface interval lebih pendek.
e. Mengurangi waktu dekompresi jika bottom time maksimum terlewati.
f. Mengurangi waktu survace interval antara menyelam dan terbang.
Kerugian:
a. Memerlukan pelatihan khusus.
b. Menggunakan peralatan khusus Nitrox.
c. Meningkatkan oksidasi tabung scuba menjadi cepat berkarat.
d. Mempercepat kerusakan peralatan.
e. Meningkatkan risiko kebakaran.
f. Risiko keracunan oksigen lebih besar.
40
b. Heliox
Selain nitrox, yang sering digunakan adalah heliox, yaitu campuran helium dan oksigen.
Helium merupakan gas inert, yang menggantikan nitrogen. Penggunaannya menghilangkan efek
keracunan oksigen dan menurunkan keracunan oksigen. Heliox disarankan dalam penyelaman >
130 fsw. Heliox sangat mahal.
c. Trimix
Trimix adalah campuran gas helium, nitrogen dan oksigen. Komposisinya tergantung dari
profil waktu selam yang dipakai. Angkatan Laut AS menggunakan pada kedalaman > 190 fsw, dan
selalu digunakan pada kedalaman ekstrim > 600 fsw.
Yang digunakan dalam penyelaman rekreasi adalah jenis helitrox yaitu trimix yang
diperkaya oksigen.Campuran yang sering digunakan adalah TX 26/17 (26 % oksigen, 17 % helium,
dan 57 % nitrogen). Beberapa kematian penyelam olahraga berkaitan dengan penggunaan heliox,
sehingga penggunaan trimix helitrox untuk penyelaman rekreasi masih diperdebatkan. Sumber:
USN Diving Manual 6th
41
BAB IV
MAMPU MELAKUKAN PERTOLONGAN DI LAUT
Kompetensi Dasar
Siswa Bintara memiliki kemampuan melakukan pertolongan di laut, artinya diharapkan siswa Bintara
mampu memahami pengertian, dasar hukum, sifat-sifat operasi, kemampuan dasar, kompetensi dasar,
tugas pokok, sasaran SAR perairan dan pertolongan di daerah berombak
Indikator Hasil Belajar
Setelah menyelesaikan Bab II, diharapkan siswa mampu :
1. Mendefinisikan pengertian-pengertian dalam SAR perairan
2. Menyebutkan dasar hukum pelaksanaan SAR perairan
3. Menjelaskan sifat-sifat operasi SAR
4. Menyebutkan kemampuan dasar yang harus dimiliki anggota SAR
5. Menyebutkan kompetensi dasar yang harus dimiliki anggota SAR
6. Menjelaskan tugas pokok SAR
7. Menjelaskan sasaran SAR
8. Melaksanakan pertolongan di daerah berombak
URAIAN MATERI
1. Pengertian Istilah dan Perihal SAR
a. Pencarian dan pertolongan (Search and Rescue) atau disingkat SAR adalah usaha dan
kegiatan mencari, menolong, dan menyelamatkan jiwa, raga manusia dan harta benda yang
hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya dalam bencana dan musibah di
wilayah perairan.
b. Operasi SAR adalah rangkaian kegiatan dari personel yang terlatih dengan dukungan
peralatan yang dapatdigunakan untuk memberikan batuan pencarian dan pertolongan secara
efektif dan efisien terhadap jiwa manusia dan barang-barang berharga yang mengalami
musibah maupun bencana alam yang terdiri dari pencegahan (mitigasi), kesiagaan
(preparedness), tanggap darurat (response) dan pemulihan (recovery).
c. SAR Air adalah operasi SAR yang ditujukan kepada musibah maupun bencana alam yang
terjadi di perairan.
d. Korban adalah orang yang mengalami penderitaan, meninggal dunia atau hilang akibat
musibah pelayaran dan/atau penerbangan, dan/atau bencana dan/atau musibah lainnya.
42
e. Musibah adalah kecelakaan/malapetaka yang menimpa orang atau kelompok orang akibat
sesuatu hal yang tak terelakkan di luar musibah pelayaran dan/atau penerbangan.
f. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam dan/atau ulah
manusia yang menimbulkan korban yang berskala luas, mengakibatkan gangguan stabilitas
dan kesinambungan tata kehidupan serta penghidupan masyarakat.
g. Unsur Search and Rescue (Search and Rescue Unit/SRU) adalah potensi SAR yang sudah
terbina, terlatih dan/atau siap untuk digunakan dalam kegiatan operasi SAR.
h. Evakuasi adalah proses pemindahan korban dari lokasi kejadian ke tempat yang lebih aman
untuk diberikan pertolongan pertama dan transportasi dari tempat mendapat pertolongan
pertama ke tempat fasilitas medis terdekat untuk tindakan penanganan berikutnya.
i. Instansi/organisasi potensi SAR adalah instansi / badan usaha, dan organisasi masyarakat
yang mempunyai tim SAR.
j. Survival adalah keterampilan untuk mempertahankan kondisi jasmani dan mental dengan
memanfaatkan berbagai teknik, benda dan sarana yang ditemukan di medan.
k. SCUBA (Self Contained Underwater Breathing Apparatus) adalah peralatan yang digunakan
untuk bernafas di dalam air dalam rangka tugas penyelamatan.
l. Keadaan Darurat adalah suatu keadaan atau situasi yang dapat digolongkan menjadi :
1) Tingkat meragukan : Suatu keadaan darurat yang ditandai dengan hilangnya
kontak/kominikasi pesawat atau kapal dalam suatu perjalanan.
2) Tingkat mengkhawatirkan : Suatu keadaan darurat tentang orang-orang yang mengalami
musibah dimana hal ini ditandai dengan tidak adanya informasi lebih lanjut mengenai
perkembangan posisi maupun keadaan dari orang yang mengalami musibah.
3) Tingkat memerlukan bantuan : Suatu keadaan darurat yang menyatakan korban sudah
berada dalam keadaan membahayakan berdasarkan informasi atau laporan yang diterima
dan butuh bantuan operasi SAR dengan segera.
m. SMC (SAR Mission Coordinator) adalah pejabat kepolisian atau pejabat instansi lain yang
ditunjuk untuk mengkoordinasikan dan mengendalikan operasi SAR dari awal hingga selesai.
Termasuk mempersiapkan segala hal yang mungkin dibutuhkan dalam pelaksanaan operasi
SAR baik dukungan sarana maupun prasarana.
n. OSC (On Scene Commander) adalah pejabat kepolisian dari Dit Polair yang memiliki
kualifikasi SAR dan mampu memimpin langsung operasi SAR di
lapangan serta bertanggung jawab langsung kepada SMC.
o. Kepala unit SAR Polair adalah komandan kapal yang memimpin dan mengendalikan
pelaksanaan SAR perairan sesuai perintah pimpinan dengan tetap memperhatikan peraturan
keselamatan pelayaran.
p. Kemampuan MFR (Medical First Respond) adalah kemampuan untuk memberikan
pertolongan medis awal terhadap korban.
2. Dasar Hukum SAR Perairan
43
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;
b. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2006 tentang Pencarian dan Pertolongan;
d. Surat Keputusan Kapolri No. Pol : Skep/250/IV/2004 tanggal 21 April 2004 tentang Buku
Petunjuk Kegiatan SAR Terbatas;
e. Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Tingkat Kepolisian Daerah;
f. Peraturan Kapolri Nomor 25 Tahun 2011 tentang SAR Polri.
3. Sifat-sifat Operasi SAR
a. Kemanusiaan : Operasi SAR bertujuan untuk membantu dalam usaha-usaha kemanusiaan.
b. Netral : Pelaksanaan operasi SAR dilaksanakan secara netral dan tidak diskriminasi.
c. Profesional : Operasi SAR dibutuhkan professional dalam kecepatan, ketepatan, kecermatan,
dan kecekatan serta keamanan.
d. Koordinatif : Pelaksanaan operasi SAR dilaksanakan secara koordinatif dengan unsur-unsur
lainnya.
e. Borderless : Pelaksanaan operasi SAR dilaksanakan tanpa batas (Borderless) baik di danau,
sungai, pesisir dan laut.
4. Kemampuan Dasar Anggota SAR
a. Pengetahuan Dasar SAR yang meliputi organisasi SAR, organisasi Operasi SAR, filosofi
SAR, dan lain-lain.
b. Teknik Pencarian di laut/perairan.
c. Teknik Pertolongan/ Penyelamatan (Rescue).
d. Pengetahuan Pendukung/Penunjang :
1) Navigasi.
2) Renang dan selam
3) Survival.
4) Komunikasi Lapangan.
5) Nautika dan teknika kapal
5. Kompetensi Dasar Anggota SAR
a. Memiliki dedikasi yang tinggi terhadap kemanusiaan.
b. Memiliki fisik yang prima dan sikap mental yang tangguh.
c. Memiliki moral dan disiplin yang tinggi
d. Memiliki intelegensi/pengetahuan yang cukup.
e. Memiliki keterampilan yang dipersyaratkan.
f. Mampu menjalin koordinasi dengan baik.
44
6. Tugas Pokok
a. Mengumpulkan, menganalisa dan menterjemahkan berita dari pihak yang memerlukan
pencarian untuk dijadikan bahan perencanaan dalam pencarian.
b. Menganalisa daerah kemungkinan diketemukannya sasaran pencarian.
c. Mengadakan pembagian daerah pencarian.
d. Menuntun petugas SAR lain kearah sasaran.
e. Mengirim data korban ke-posko darurat.
f. Memberikan bantuan darurat kepada korban.
g. Mengadakan koordinasi dengan seluruh potensi yang terlibat dalam operasi pencarian.
7. Sasaran SAR
a. Menemukan kembali manusia atau materil yang hilang atau dikhawatirkan akan hilang.
b. Mencegah dan mengurangi kemungkinan dari kerugian.
c. Menyelamatkan dan memberikan pertolongan serta memindahkan korban bencana ketempat
yang aman.
d. Menghindarkan korban bencana dari ancaman lingkungan yang tidak menguntungkan di
lokasi kejadian.
e. Membantu usaha-usaha kemanusiaan dan menormalkan keadaan.
f. Membantu meningkatkan moril korban bencana.
g. Membantu mempermudah penyelidikan.
8. Potensi Unit SAR
Adalah instansi/badan usaha, dan organisasi masyarakat yang mempunyai tim SAR/sebagai
petugas pendukung, antara lain : TNI, Polri, BASARNAS, Dephub (KPLP), Depsos (TAGANA),
Pemda (BPBD), MAPALA, PMI, Depkes, Damkar dan lain-lain.
9. Pertolongan di daerah berombak
Setelah mempelajari materi ini, Peserta Diklat mampu, menjelaskan tentang check list / daftar periksa,
mengenali pola perilaku calon korban, mengenali tanda-tanda orang yang akan tenggelam, melakukan
metode dalam usaha penyelamatan
Kebutuhan utama dari seorang penyelamat di air adalah pengembangan sumber daya manusia ditambah
dengan kemampuan untuk tetap tenang dan disiplin agar dapat dilaksanakan dengan cepat dan efisien
penuh. Untuk itu seorang penyelamatdi air harus mempunyai kondisi fisik yang prima. Selain itu, seorang
penyelamat di air harus mampu bekerja sendiri maupun berkelompok. Saat kejadian darurat, penyelamat
harus mampu membuat penilaian yang tepat, mengevaluasi pilihan yang tersedia, dan melaksanakan
operasi penyelamatan yang paling efektif dan aman.
a. Check List Penyelamat di Air
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Hanjar sar 2016;AKBP DADANG DK
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Hanjar sar 2016;AKBP DADANG DK
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Hanjar sar 2016;AKBP DADANG DK
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Hanjar sar 2016;AKBP DADANG DK
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Hanjar sar 2016;AKBP DADANG DK
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Hanjar sar 2016;AKBP DADANG DK
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Hanjar sar 2016;AKBP DADANG DK
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Hanjar sar 2016;AKBP DADANG DK
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Hanjar sar 2016;AKBP DADANG DK
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Hanjar sar 2016;AKBP DADANG DK
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Hanjar sar 2016;AKBP DADANG DK
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Hanjar sar 2016;AKBP DADANG DK
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Hanjar sar 2016;AKBP DADANG DK
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Hanjar sar 2016;AKBP DADANG DK
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Hanjar sar 2016;AKBP DADANG DK
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Hanjar sar 2016;AKBP DADANG DK
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Hanjar sar 2016;AKBP DADANG DK

More Related Content

What's hot

5.5.2.a Data supervisi atau hasil audit Program PPI.docx
5.5.2.a Data supervisi atau hasil audit Program PPI.docx5.5.2.a Data supervisi atau hasil audit Program PPI.docx
5.5.2.a Data supervisi atau hasil audit Program PPI.docx
Cristy665562
 
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
Esa Muktiaji
 

What's hot (20)

Aturan, Regulasi: Perlindungan dan Pemanfaatan Hiu di Indonesia
Aturan, Regulasi: Perlindungan  dan Pemanfaatan Hiu di IndonesiaAturan, Regulasi: Perlindungan  dan Pemanfaatan Hiu di Indonesia
Aturan, Regulasi: Perlindungan dan Pemanfaatan Hiu di Indonesia
 
PERATURAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2020
PERATURAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2020PERATURAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2020
PERATURAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2020
 
Makalah tkji smp
Makalah tkji smpMakalah tkji smp
Makalah tkji smp
 
Rantai Penularan Penyakit
Rantai Penularan PenyakitRantai Penularan Penyakit
Rantai Penularan Penyakit
 
Periodisasi kasusastraan Bali
Periodisasi kasusastraan BaliPeriodisasi kasusastraan Bali
Periodisasi kasusastraan Bali
 
K3 presentation
K3 presentationK3 presentation
K3 presentation
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 
Dasar- dasar K3
Dasar- dasar K3Dasar- dasar K3
Dasar- dasar K3
 
Hospital by law
Hospital by lawHospital by law
Hospital by law
 
Pemahaman dasar dan mekanisme harga tbs kaltara
Pemahaman dasar dan mekanisme harga tbs kaltaraPemahaman dasar dan mekanisme harga tbs kaltara
Pemahaman dasar dan mekanisme harga tbs kaltara
 
TEORI DASAR KECELAKAAN KERJA.ppt
TEORI DASAR KECELAKAAN KERJA.pptTEORI DASAR KECELAKAAN KERJA.ppt
TEORI DASAR KECELAKAAN KERJA.ppt
 
5.5.2.a Data supervisi atau hasil audit Program PPI.docx
5.5.2.a Data supervisi atau hasil audit Program PPI.docx5.5.2.a Data supervisi atau hasil audit Program PPI.docx
5.5.2.a Data supervisi atau hasil audit Program PPI.docx
 
Teknik pengumpulan bahan keterangan bagi polhut
Teknik pengumpulan bahan keterangan bagi polhutTeknik pengumpulan bahan keterangan bagi polhut
Teknik pengumpulan bahan keterangan bagi polhut
 
TEKNIK PENCARIAN DARAT
TEKNIK PENCARIAN DARATTEKNIK PENCARIAN DARAT
TEKNIK PENCARIAN DARAT
 
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakit
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakitPedoman pelayanan gawat darurat rumah sakit
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakit
 
PPt PJOK 2
PPt PJOK  2PPt PJOK  2
PPt PJOK 2
 
Contoh Soal-soal Essay Ahli K3 Umum
Contoh Soal-soal Essay Ahli K3 UmumContoh Soal-soal Essay Ahli K3 Umum
Contoh Soal-soal Essay Ahli K3 Umum
 
Kebersihan tangan dan pecegahan HAIs
Kebersihan tangan dan pecegahan HAIsKebersihan tangan dan pecegahan HAIs
Kebersihan tangan dan pecegahan HAIs
 
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
 
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...
 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA... STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...
 

Viewers also liked

Proposal 1st Anniversary HR-V Club Indonesia 11 Dec 2016 @Summarecon Digital ...
Proposal 1st Anniversary HR-V Club Indonesia 11 Dec 2016 @Summarecon Digital ...Proposal 1st Anniversary HR-V Club Indonesia 11 Dec 2016 @Summarecon Digital ...
Proposal 1st Anniversary HR-V Club Indonesia 11 Dec 2016 @Summarecon Digital ...
mistertipr
 

Viewers also liked (17)

PELATIHAN BA SAR PERAIRAN; PPGD; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA  SAR PERAIRAN; PPGD; AKBP DADANG DK MHPELATIHAN BA  SAR PERAIRAN; PPGD; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN; PPGD; AKBP DADANG DK MH
 
LATIHAN BA GAKKUM POLAIR ;Henti riksa-adm riksa kpl; AKBP DADANG DK
LATIHAN BA GAKKUM POLAIR ;Henti  riksa-adm riksa kpl; AKBP DADANG DK LATIHAN BA GAKKUM POLAIR ;Henti  riksa-adm riksa kpl; AKBP DADANG DK
LATIHAN BA GAKKUM POLAIR ;Henti riksa-adm riksa kpl; AKBP DADANG DK
 
Proses penegakkan hukum tindak pidana (pemeriksaan saksi dan tersangka)
Proses penegakkan hukum tindak pidana (pemeriksaan  saksi dan tersangka)Proses penegakkan hukum tindak pidana (pemeriksaan  saksi dan tersangka)
Proses penegakkan hukum tindak pidana (pemeriksaan saksi dan tersangka)
 
Lompat jangkit
Lompat jangkitLompat jangkit
Lompat jangkit
 
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut; AKBP DADANG DK MHPELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut; AKBP DADANG DK MH
 
Komitmen moral polisi new;AKBP H.DADANG DJOKO KARYANTO,AMd Mar,SH,SIP,MH.
Komitmen moral polisi new;AKBP H.DADANG DJOKO KARYANTO,AMd Mar,SH,SIP,MH.Komitmen moral polisi new;AKBP H.DADANG DJOKO KARYANTO,AMd Mar,SH,SIP,MH.
Komitmen moral polisi new;AKBP H.DADANG DJOKO KARYANTO,AMd Mar,SH,SIP,MH.
 
KUHP; DADANG DJOKO KARYANTO
KUHP; DADANG DJOKO KARYANTOKUHP; DADANG DJOKO KARYANTO
KUHP; DADANG DJOKO KARYANTO
 
Proses Penegakan Hukum (gakkum) tindak pidana riksa saksi tsk; AKBP DADANG
Proses Penegakan Hukum (gakkum)  tindak pidana  riksa saksi tsk; AKBP DADANGProses Penegakan Hukum (gakkum)  tindak pidana  riksa saksi tsk; AKBP DADANG
Proses Penegakan Hukum (gakkum) tindak pidana riksa saksi tsk; AKBP DADANG
 
Perka Polri No.14 Thn.2012 ttg Manajemen Penyidikan Tindak Pidana
Perka Polri No.14 Thn.2012 ttg Manajemen Penyidikan Tindak PidanaPerka Polri No.14 Thn.2012 ttg Manajemen Penyidikan Tindak Pidana
Perka Polri No.14 Thn.2012 ttg Manajemen Penyidikan Tindak Pidana
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1
KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1
KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1
 
LATIHAN BA GAKKUM POLAIR ;Henti riksa-adm riksa kpl; AKBP DADANG DK
LATIHAN BA GAKKUM POLAIR ;Henti  riksa-adm riksa kpl; AKBP DADANG DK LATIHAN BA GAKKUM POLAIR ;Henti  riksa-adm riksa kpl; AKBP DADANG DK
LATIHAN BA GAKKUM POLAIR ;Henti riksa-adm riksa kpl; AKBP DADANG DK
 
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MHPELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MH
 
KUHP (KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); MODUL 1 TAHUN 2016; DADANG DJOKO KAR...
KUHP (KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); MODUL 1 TAHUN 2016; DADANG DJOKO KAR...KUHP (KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); MODUL 1 TAHUN 2016; DADANG DJOKO KAR...
KUHP (KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); MODUL 1 TAHUN 2016; DADANG DJOKO KAR...
 
Syllabus Pelatihan Public Speaking DivHumas POLRI 2009
Syllabus Pelatihan Public Speaking DivHumas POLRI 2009Syllabus Pelatihan Public Speaking DivHumas POLRI 2009
Syllabus Pelatihan Public Speaking DivHumas POLRI 2009
 
Proposal 1st Anniversary HR-V Club Indonesia 11 Dec 2016 @Summarecon Digital ...
Proposal 1st Anniversary HR-V Club Indonesia 11 Dec 2016 @Summarecon Digital ...Proposal 1st Anniversary HR-V Club Indonesia 11 Dec 2016 @Summarecon Digital ...
Proposal 1st Anniversary HR-V Club Indonesia 11 Dec 2016 @Summarecon Digital ...
 
P2 tl 1972
P2 tl 1972P2 tl 1972
P2 tl 1972
 

Similar to PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Hanjar sar 2016;AKBP DADANG DK

Bab 16 17 18 19 penjas kelas 11 sma (xi)
Bab 16 17 18 19 penjas kelas 11 sma (xi)Bab 16 17 18 19 penjas kelas 11 sma (xi)
Bab 16 17 18 19 penjas kelas 11 sma (xi)
wah yuni
 
Akuatik asas2 juk kssr thn 4
Akuatik asas2 juk kssr thn 4Akuatik asas2 juk kssr thn 4
Akuatik asas2 juk kssr thn 4
Jimmy Siow
 

Similar to PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Hanjar sar 2016;AKBP DADANG DK (20)

PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut;AKBP DADANG DK
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut;AKBP DADANG DKPELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut;AKBP DADANG DK
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut;AKBP DADANG DK
 
MAKALAH RENANG.pdf
MAKALAH RENANG.pdfMAKALAH RENANG.pdf
MAKALAH RENANG.pdf
 
Makalah Olahraga Renang
Makalah Olahraga RenangMakalah Olahraga Renang
Makalah Olahraga Renang
 
Karya tulis renang 3
Karya tulis renang 3Karya tulis renang 3
Karya tulis renang 3
 
Makalah theo
Makalah theoMakalah theo
Makalah theo
 
Makalah renang
Makalah renangMakalah renang
Makalah renang
 
METODE PERTOLONGAN DI AIR; AKBP DADANG DK-JAMBI
METODE PERTOLONGAN DI AIR; AKBP DADANG DK-JAMBIMETODE PERTOLONGAN DI AIR; AKBP DADANG DK-JAMBI
METODE PERTOLONGAN DI AIR; AKBP DADANG DK-JAMBI
 
Bab 16 17 18 19 penjas kelas 11 sma (xi)
Bab 16 17 18 19 penjas kelas 11 sma (xi)Bab 16 17 18 19 penjas kelas 11 sma (xi)
Bab 16 17 18 19 penjas kelas 11 sma (xi)
 
MAKALAH OLAHRAGA RENANG izza.docx
MAKALAH OLAHRAGA RENANG izza.docxMAKALAH OLAHRAGA RENANG izza.docx
MAKALAH OLAHRAGA RENANG izza.docx
 
berenang
berenangberenang
berenang
 
Renang
RenangRenang
Renang
 
Olahraga Renang
Olahraga RenangOlahraga Renang
Olahraga Renang
 
Materi Renang 1.docx
Materi Renang 1.docxMateri Renang 1.docx
Materi Renang 1.docx
 
Makalah renang
Makalah renangMakalah renang
Makalah renang
 
EVAKUASI MEDIS LAUT.pptx
EVAKUASI MEDIS LAUT.pptxEVAKUASI MEDIS LAUT.pptx
EVAKUASI MEDIS LAUT.pptx
 
Macam macam gaya renang
Macam macam gaya renangMacam macam gaya renang
Macam macam gaya renang
 
Kecelakaan yang berhubungan dengan air
Kecelakaan yang berhubungan dengan airKecelakaan yang berhubungan dengan air
Kecelakaan yang berhubungan dengan air
 
Gaya renang
Gaya renangGaya renang
Gaya renang
 
Akuatik asas2 juk kssr thn 4
Akuatik asas2 juk kssr thn 4Akuatik asas2 juk kssr thn 4
Akuatik asas2 juk kssr thn 4
 
ppt Akuatik.pptx
ppt Akuatik.pptxppt Akuatik.pptx
ppt Akuatik.pptx
 

More from Dadang DjokoKaryanto

More from Dadang DjokoKaryanto (20)

Ppt nilai demokrasi ind
Ppt nilai demokrasi indPpt nilai demokrasi ind
Ppt nilai demokrasi ind
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
SOSIOLOGI PENDIDIKAN;  MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANISOSIOLOGI PENDIDIKAN;  MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...
 
ISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTO
ISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTOISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTO
ISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTO
 
Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...
Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...
Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...
 
isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...
isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...
isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...
 
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTOISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
 
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKANISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
 
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALPERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
 
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
 
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
 
Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTOREFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTOREFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTOREFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
 
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...
 

Recently uploaded

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 

Recently uploaded (20)

Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 

PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Hanjar sar 2016;AKBP DADANG DK

  • 1. 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAMBI SEKOLAH POLISI NEGARA JAMBI PELATIHAN BINTARA SAR PERAIRAN BAB I PENDAHULUAN Umum Peraturan Kapolri Nomor 25 Tahun 2011, tentang Search And Rescue, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dalam Bab I, ketentuan umum, Pasal 1,menyebutkan bahwa dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polri adalah alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. 2. Search and Rescue yang selanjutnya disingkatSAR adalah usaha dan kegiatan mencari, menolong, dan menyelamatkan jiwa manusia yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya dalam musibah pelayaran, penerbangan, bencana atau musibah lainnya yang timbul karena faktor manusia maupun alam. 3. Operasi SAR adalah rangkaian kegiatan dari personel yang terlatih dengan dukungan peralatan yang dapat digunakan untuk memberikan bantuan pencarian dan pertolongan secara efektif dan efisien terhadap korban manusia dan harta benda akibat bencana, musibah pelayaran, penerbangan, atau musibah lainnya. 4. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia yang mengakibatkan timbulnya korban manusia, kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, dan dampak psikologis. 5. Bencana Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. 6. Kegiatan Pencegahan Bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman bencana. 7. Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna. Oleh sebab itu penyelamatan jiwa manusia tidak hanya menjadi tanggung jawab tim penyelamat (Basarnas) saja, akan tetapi menjadi tanggung jawab setiap orang termasuk institusi Polri. Setiap personil Polri yang mengetahui atau mendengar adanya keadaan kedaruratan dan ada korban, maka wajib
  • 2. 2 hukumnya untuk memberikan pertolongan dan tentunya keselamatan jiwa penolong maupun yang ditolong adalah hal utama. Pedoman keselamatan di air adalah ketentuan yang berlaku bagi setiap personil Polri yang beraktivitas di wilayah peairan. Pedoman keselamatan di air sangat penting, terlebih lagi bagi penyelamat di air atau personil Polri yang bertanggungjawab jika terjadi kedaruratan di air. Pedoman keselamatan di air, secara umum meliputi kemampuan yang harus dimiliki ketika beraktivitas di air Harapannya semoga dengan dibuatnya Bahan Ajar Latihan Bintara SAR Perairan, ini dapat sebagai penyegaran dan menghasilkan personel yang memiliki kemampuan bintara Polair yang profesional sebagai unsur pelaksana tugas pencarian dan pertolongan terhadap korban di wilayah perairan atau laut pada wilayah hukum dimana mereka bertugas.Demikian pula harapannya buku hanjar ini sebagai pedoman keselamatan di air, sehingga menjadi ketentuan yang berlaku bagi setiap personil Polair yang beraktivitas di air. Pedoman keselamatan di air sangat penting, terlebih lagi bagi penyelamatdi air atau orang yang bertanggungjawab jika terjadi kedaruratan di air. Pedoman keselamatan di air, secara umum meliputi kemampuan yang harus dimiliki ketika beraktivitas di air Tujuan Pelatihan Bintara SAR Tujuan Pelatihan Bintara SAR ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta sikap perilalu Bintara Polri sehingga memiliki kemampuan dalam melaksanakan pencarian dan pertolongan terhadap korban di laut. Kemudian profil lulusan yang diharapkan adalah menjadikan bintara Polair sebagai pelaksana tugas pencarian dan pertolongan terhadap korban di laut. Standar Kompetensi Umum Standar kompetensi utama untuk lulusannya yang diharapkan adalah : 1. Mampu melaksanakan pengembangan diri dan perubahan mindset dan culture set; 2. Mampu menerapkan karakter insan Bhayangkara sesuai etika profesi Polri; 3. Mampu menerapkan budaya anti korupsi Standar Kompetensi Utama Standar kompetensi utama untuk lulusannya yang diharapkan adalah : 1. Mampu berenang di laut; 2. Mampu menyelam dengan kedalaman 30 (tiga puluh) meter menggunakan alat selam; 3. Mampu melakukan pertolongan di laut; 4. Mampu mencari korban di laut;
  • 3. 3 BAB II KEMAMPUAN BERENANG DI LAUT Kompetensi Dasar Kompetensi dasar yang diharapkan adalah agar siswa bintara memiliki kemampuan berenang di laut; Indikator Hasil Belajar Indikator hasil belajar dalam pembahasan pelajaran kemampuan berenang di laut adalah diharapkan siswa mampu untuk : 1. Melaksanakan dasar-dasar renang 2. Melaksanakan renang membawa korban 3. Memahami macam-macam gaya renang. URAIAN MATERI Perihal berbagai kejadian kecelakaan diwilayah perairan termasuk didalamnya kecelakaan pesawat yang jatuh dilaut, bukan hal yang tak mungkin masih kedapatan crew yang selamat dari kecelakaan pesawat di laut. Apabila pesawat jatuh ke laut dan penumpang berhasil menyelamatkan diri, adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan dalam tindakan berikut ini setelah berhasil keluar dari pesawat. Entah itu berada di air atau di perahu karet. Apabila korban selamat berada di dalam air laut dan tidak ada perahu karet, berusahalah dan mencoba untuk mencari barang yang bisa membuat mengambang. Berusahalah untuk menemukan puing besar yang mengambang dan berusaha untuk tetap pada perasaan dan sikap rileks. Seseorang yang tahu caranya untuk santai di air laut sangat sedikit kemungkinannya untuk tenggelam. Kemampuan alami tubuh untuk mengapung setidaknya akan mempertahankan bagian atas kepala di atas air, tapi beberapa gerakan diperlukan untuk menjaga wajah berada di atas air. Hal yang paling mendasar dalam berenang adalah kemampuan adalah bagaimana mengambang dipermukaan air, kemampuan mengambang/ mengapung di air dengan punggung akan membutuhkan energi yang sangat sedikit. Berbaring terlentang di dalam air, lebarkan tangan dan kaki, dan lengkungkan tubuh Anda. Kontrol pernapasan Anda masuk dan keluarnya. Posisi ini akan membuat wajah di luar air dan korban bisa tidur dengan posisi tersebut dalam waktu singkat. Kepala sebagian akan terendam tapi wajah di atas air. Apabila korban tak bisa mengapung dengan punggung atau ombak laut kencang, cobalah mengapung telungkup di air. 1. Teori dasar-dasar renang a. Pengenalan Air Pengenalan air sangat perlu bagi mereka yang baru pertama kali belajar renang. Tujuannya adalah untuk menghilangkan rasa takut terhadap air dan mengenal sifat-sifat air seperti
  • 4. 4 basah, dingin, dan sebagainya. Latihan pengenalan air dapat dilakukan dalam bentuk permainan atau yang lain, misalnya : 1) Berkejar – kejaran di kolam yang dangkal 2) Saling mencipratkan air ke muka teman 3) Memasukkan kepala dan badan ke dalam air 4) Menyelam melalui rintangan yang dibuat teman 5) Main tebak – tebakan di dalam air 6) Berjalan mengelilingi kolam 7) Bermain kereta keretaan di air. b. Meluncur Setelah mengetahui sifat-sifat air, maka dilanjutkan dengan latihan meluncur dan mengapung, caranya adalah : 1) Berdiri dengan kedua tangan lurus, bungkukkan badan ke depan. 2) Letakkan kedua kaki pada lantai kolam, hingga badan terdorong ke depan dalam sikap mengembang dan meluncur. Atau bisa juga dilakukan dengan cara: 3) Berdiri dengan satu kaki, sedangkan kaki satu yang lain ditekuk dengan telapak kaki menempel pada dinding kolam. 4) Kedua tangan lurus dan bungkukkan badan ke depan, kemudian tolakkan kaki yang menempel pada dinding sehingga badan terdorong ke dalam sikap mengapung dan meluncur. Bagi orang yang masih takut, sebelum berlatih meluncur mereka terlebih dahulu menggerakkan kaki sambil duduk di pinggir kolam atau dengan memegang parit kolam dan menggerak – gerakkan kaki. c. Latihan Pernafasan 1) Teknik gerakan pernafasan a) Sikap Permulaan (1) Berdiri kongkang di kolam dasar (2) Membungkukkan tubuh rata dengan air (3) Muka menghadap ke depan di antara kedua lengan yang diluruskan ke depan. a) Gerakan (1) Pernafasan dilakukan dengan memutar kepala ke kiri atau ke kanan, sehingga mulut mengambil nafas. (2) Gerakan tersebut bersamaan lengan searah dengan putaran kepala berada di belakang samping tubuh. (3) Latihan pernafasan ini dikombinasikan dengan gerakan lengan agar dapat mengatur irama pengambilan nafas. (4) Pada prinsipnya mengambil udara lewat mulut. 2) Cara melakukan gerak dasar mengambil nafas
  • 5. 5 a) Lakukan dengan posisi telungkup terapung, dan kedua tangan memegang dinding kolam. b) Ambillah nafas melalui mulut dan masukkan muka ke dalam air, mata melihat ke depan sedikit. c) Permukaan air di dahi, buang nafas melalui hidung. Setelah itu, putarkan kepala ke samping kanan / kiri berporos leher. d) Buka mulut lalu ambil nafas melalui mulut dengan cepat, lalu masukkan muka ke dalam air dan buang nafas di dalam air. 2. Teori Macam-macam gaya dalam renang a. Renang Gaya Bebas Gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air. Gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu. Gaya bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang dapat melaju di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa di gunakan oleh beberapa orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula. 1) Posisi Badan Posisi badan harus horizontal. Walaupun kaki masih cukup dalam di dalam air. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar posisi badan sejajar / horizontal yaitu : a) Dahi dan telinga jangan sampai berada di atas permukaan air b) Punggung dan pantat sedikit berada di atas permukaan air c) Otot – otot perut dan leher rilek. 2) Gerakan Kaki Gerakan kaki pada renang memberi dorongan ke depan mengatur keseimbangan tubuh. Adapun cara melakukan gerakan kaki pada renang gaya bebas adalah : a) Gerakan kaki dimulai dari pangkal paha sampai dengan ujung jari
  • 6. 6 b) Pada waktu gerakan kaki ke bawah harus disertai cambukan dari pergelangan kaki. c) Gerakan kaki ke atas dilakukan lemas (rilek) d) Gerakan kaki ke atas dan ke bawah dilakukan secara bergantian. e) Bentuk – bentuk latihan gerakan kaki, antara lain : f) Menggerakkan kedua kaki naik turun secara bergantian sambil duduk di pinggir kolam. g) Dengan sikap salah satu tangan memegang parit kolam dan tangan yang lain membentuk sudut siku kedua lurus ke belakang kemudian gerakan naik turun secara bergantian dengan sumber gerakanpada pangkal paha. h) Latihan gerakan kaki sambil meluncur. Dimulai dari pinggi kolam dengan salah satu kaki mendorong dinding, kemudian sambil meluncur kedua kaki digerakkan naik turun dengan sumber gerakan pada pangkal paha. 3) Gerakan Tungkai Dalam renang gaya bebas, tungkai kaki yang utama adalah sebagai stabilisator dan sebagai alat untuk menjadikan kaki tetap tinggi dalam keadaan streamline. Sehingga tahanan menjadi kecil. Cara melakukan gerakan tungkai adalah sebagai berikut : a) Tungkai digerakkan dari pangkal paha b) Lutut dan pergelangan kaki melentur c) Ujung kaki lurus d) Dua atau empat atau delapan gerakan tungkai tiap tua gerakan lengan. 4) Gerakan Lengan Gerakan tangan gaya bebas dibagi menjadi 3 tahap yaitu : a) Gerakan menarik (pull). Dari posisi lurus ke depan, lengan ditarik silang di bawah dada dengan siku dibengkokkan. b) Gerakan mendorong (push). Setelah siku mencapai bidang vertical bahu, dilanjutkan dengan mendorong sampai lengan lurus ke belakang. c) Istirahat (Recovery) Setelah gerakan mendorong selesai dan tangan lurus ke belakang dilanjutkan dengan mengangkat siku keluar dari air diikuti lengan bawah dan jari-jari secara rileks digeser ke depan permukaan air kemudian jari-jari dimasukkan ke dalam air. Teknik gerakan lengan pada renang gaya bebas : a) Siku tinggi (di atas air dan di air) b) elapak tangan rendah saat di atas air c) Pergelangan tangan ke dalam saat memulai d) Tarikan lengan terpusat pada alur pola gerak e) Ibu jari menyentuh paha f) Pola gerakan lengan adalah pola gerakan huruf “s”
  • 7. 7 g) Ada dorongan kelajuan h) Bentuk – bentuk latihan gerak lengan : (1) Berdiri di darat atau di kolam yang dangkal, kedua kaki dibuka selebar bahu, badan dibungkukkan ke depan dan kedua tangan lurus ke depan (2) Lakukan gerakan menarik, menendang, dan recovery seperti teknik yang telah dijelaskan diatas, dengan kedua tangan secara bergantian. (3) Latihan gerakan lengan sambil meluncur, dimulai dari pinggir kolam, gerakan kaki bebas (boleh digerakkan atau tidak) . Gerakan – gerakan lengan pada renang gaya bebas berperan sebagai tenaga atau penggerak di samping sebagai pengatur keseimbangan tubuh. 5) Mengapung Mengapung dilaksanakan dengan posisi awal berdiri. Mengapung yang dimaksud adalah mengapung di tempat (mengapung jongkok telungkup). Dalam renang yang sangat mendukung teknik mengapung adalah dorongan dan tahanan. Jadi setiap gerakan maju dari seorang perenang, tergantung dari kekuatan tahanan dan dorongan. Tahanan adalah kekuatan yang menahan perenang untuk kembali yang disebabkan oleh air yang menahannya untuk ke depan. Dorongan adalah kekuatan yang menyebabkan perenang maju yang dihasilkan oleh gerakan kaki dan lengan. Tahanan dalam renang ada tiga tipe, yaitu : a) Tahanan depan (frontal resistance) b) Tahanan gesekan air ( skin tiction) c) Tahanan pusaran air ( eddy resistance) Setiap tahanan yang disebabkan letak badan yang tidak tepat, akan mengurangi kecepatan perenang. 6) Meluncur Luncuran dalam renang gaya bebas pada hakikatnya sama dengan luncuran gaya renang yang lain (kecuali gaya punggung atau telentang), luncuran ada dua macam, yaitu : a) Luncuran Pasif Adalah luncuran yang diakibatkan oleh kegiatan orang lain yang menolong. Luncuran ini dapat dilakukan dengan cara : 1) Luncuran dengan pertolongan dua orang 2) Luncuran dengan pertolongan satu orang dengan cara menarik lengannya. 3) Luncuran dengan pertolongan satu orang dengan cara didorong tungkainya. 4) Luncuran dengan pertolongan satu orang dengan didukung (dipegang perut dan pahanya) b) Luncuran aktif, ada 2 macam yaitu :
  • 8. 8 1) Luncuran aktif dari dinding kolam 2) Luncuran aktif dari dasar kolam Tarikan renang gaya bebas adalah sumber pokok dari luncuran dan oleh perenang dijadikan sebagai satu – satunya sumber dorongan atau luncuran. 7) Pernapasan Pernafasan pada gaya bebas sangat mempengaruhi badan dalam streamrine. Putaran kepala untuk pernafasan haruslah dilaksanakan dengan axl (sumbu putaran) garis sepanjang badan. Sehingga kepala tidak akan naik terlalu tinggi dari permukaan air. Pengambilan udara dilakukan dengan mulut. Dengan kata lain, pengambilan nafas dilakukan melalui mulut dengan cara memiringkan kepala ke kanan atau ke kiri dimulai setelah akhir dari gerakan tangan menarik (pull). Kemudian setelah istirahat (Recovery) kepala segera masukkan ke dalam air keluarkajn udara dari mulut. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari masuknya air ke hidung dan untuk mempersingkat waktu pengambilan udara karena harus dilakukan dengan cepat. Cara – cara pengambilan nafas : a) Lengan kanan diayunkan ke belakang sampai dibelakang pantat. Bersamaan dengan gerakan ini, kepala menengok kea rah kanan sambil membuka mulut dan menghirup udara. Lengan kiri bergerak ke atas air menuju kea rah depan. Pada saat yang sama melakukan gerakan lengan kanan dan menghirup udara. b) Lengan kiri diayunkan ke belakang seperti halnya lengan kanan tadi, lengan kanan bergerak ke depan. Kepala kembali menghadap ke dasar kolam sambil menghembuskan udara melalui hidung atau mulut air. c) Sikap awal berdiri kangkang mukabelakang di dasar kolam dangkal d) Badan membungkuk, lengan kanan kea rah depan, lengan kiri kea rah belakang. e) Kepala masuk ke dalam air. Bentuk – bentuk latihan pernafasan a) Menghadap pinggir kolam dengan kedua tangan berpegangan pada parit (dikolam yang dangkal), rendahkan kedua lutut hingga kepala masuk ke dalam air. Putar leher ke kanan atau ke kiri, pada saat mulut berada di atas permukaan air hirup udara sebanyak – banyaknya melalui mulut, kemudian putar kembali dan pada saat mulut berada di dalam air keluarkan udara. b) Latihan mengambil nafas diawali dengan meluncur dari pinggir kolam. 8) Rangkaian renang gaya bebas secara keseluruhan a) Posisi badan b) Gerakan kaki c) Gerakan Lengan d) Gerakan pengambilan nafas e) Pengambilan nafas
  • 9. 9 9) Latihan koordinasi gerakan Latihan koordinasi gerakan yaitu melakukan beberapa gerakan dalam suatu rangkaian latihan, sebelum latihan renang gaya bebas, secara keseluruhan. Beberapa macam latihan koordinasi gerakan antara lain : a) Latihan gerakan lengan dan mengambil nafas diawali dengan meluncur dari pinggir kolam. b) Latihan gerakan kaki, lengan, dan mengambil nafas. b. Renang gaya punggung Sewaktu berenang gaya punggung, orang berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air. Posisi wajah berada di atas air sehingga orang mudah mengambil napas. Namun perenang hanya dapat melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan. Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya bebas, namun dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung. Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali diperlombakan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya renang tertua yang diperlombakan setelah gaya bebas. Ada banyak perbedaan yang terjadi antara renang gaya bebas dengan renang gaya punggung. Perbedaan antara lain : 1) Posisi badan Seperti yang tercantum diatas bahwa dalam renang gaya bebas, posisi badan harus horisontal, walaupun kaki masih cukup dalam di dalam air, sedangkan pada renang gaya pungung, posisi badan terlentang. Untuk mempertahankan posisi tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan : a) dada, bahu, dan panggul berada di dalam air b) wajah berada sedikit diatas permukaan air sehingga dapat leluasa untuk mengambil nafas. c) kedua kaki lebih rendah dari punggung dan secara bergantian menendang air. 2) Gerakan kaki
  • 10. 10 Gerakan kaki pada gaya punggung pada prinsipnya sama dengan gerakan kaki pada gaya bebas, hanya dalam posisi terbalik. Bentuk-bentuk latihan gerakan kaki : a) duduk di pinggir kolam kedua kaki diluruskan ke dalam air, kemudian lakukan gerakan kaki b) dengan posisi terlentang, kedua tangan pepegang pinggir kolam c) dengan posisi terlentang menggunakan pelampung. 3) Pernafasan Pengambilan nafas gaya punggung sangatberbeda dengan gaya bebas. Pengambilan nafas gaya punggung lebih mudah karena mulut dan hidung selalau diatas permukaan air, tinggal mengatur waktunya saja. c. Renang gaya kupu-kupu Gaya kupu-kupu atau gaya dolfin adalah salah satu gaya berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan. Sementara kedua belah kaki secara bersamaan menendang ke bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba- lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air. Gaya kupu-kupu diciptakan tahun 1933, dan merupakan gaya berenang paling baru. Berbeda dari renang gaya lainnya, perenang pemula yang belajar gaya kupu-kupu perlu waktu lebih lama untuk mempelajari koordinasi gerakan tangan dan kaki. Berenang gaya kupu-kupu juga menuntut kekuatan yang lebih besar dari perenang. Kecepatan renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan secara bersamaan. Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepatdari perenang gaya bebas. Dibandingkan dalam gaya berenang lainnya, perenang gaya kupu-kupu tidak dapat menutupi teknik gerakan yang buruk dengan mengeluarkan tenaga yang lebih besar. Pola renang gaya bebas mempunyai persamaan dan perbedaan dengan pola gaya renang kupu-kupu. Persamaan terletak pada teknik meluncurnya. Sedangkan perbedaannya terletak pada gerakan lengan. Gerakan lengan 1) Pada renang gaya bebas terdapat 3 macam gerakan lengan, yaitu gerakan menarik (pull), mendorong (push), dan istirahat (recovery). Sedangkan
  • 11. 11 2) Pada saat renang gaya kupu-kupu, terdapat dua macam gerakan renang yaitu saat lengan diatas air dan dibawah air. 3. Teori Keterampilan renang membawa korban Menolong orang kecelakaan dalam air, penolong sendiri harus dapat berenang dan cara menolongnya harus benar sehingga meringankan kemungkinan fatal pada si korban. Gaya berenang yang paling mudah dilakukan dan digunakan untuk menolong korban kecelakaan di air adalah gaya bebas. Maka dari itu coba berlatih renang gaya bebas. Latihan gerakan kaki gaya bebas, gerakan kaki dipukulkan ke atas dan kebawah secara bergantian, gerakannya dimulai dari pangkal paha. a. Latihan gerakan lengan untuk gaya bebas 1) Gerakan tangan memutar dari bawah lewat samping telinga. 2) Yang dimasukkan lebih dahulu adalah ujung jari, saat memasukkan ujung jari. 3) berusaha membuat bidang sekecil mungkin. 4) Saat-saat mendayung berusaha sekuat mungkin hingga badan maju dengan cepat. 5) Siku-siku lurus di tarik sejajar dengan badan. b. Cara bernafas 1) Cara pengambilan nafas, sewaktu tagan ditarik kebelakang, maka posisi kepala miring ke kanan / ke kiri. 2) Pada saat itulah gunakan untuk mengambil nafas lewat mulut dan dilepaskan di dalam air. 4. Gaya berenang terbaik untuk bertahan hidup dilansir Discoveryuk. Berikut beberapa gaya berenang yang terbaik untuk bertahan hidup seperti dilansir Discoveryuk antara lain adalah sebagai berikut : a. Dog paddle Gaya berenang Dog Paddle adalah gaya berenang ini sangat baik ketika mengenakan pakaian atau jaket pelampung. Meskipun kecepatannya lambat, ini membutuhkan sedikit energi. b. Dada Gaya berenang Dada, gaya ini untuk berenang di bawah air, melalui minyak atau puing-puing dan laut yang berombak. Ini mungkin menjadi langkah terbaik untuk berenang dalam waktu lama. Ini memungkinkan Anda menghemat energi dan mempertahankan kecepatan yang wajar. c. Gaya Samping Gaya Samping Ini gaya yang bisa membantu karena Anda menggunakan satu tangan untuk mempertahankan momentum dan daya apung. d. Punggung Gaya Punggung ini sangat baik. Ini mengurangi penggunaan otot-otot. Gunakan gaya ini apabila ada kemungkinan ledakan di bawah air.
  • 12. 12 5. Uitemate, Teknik Mengapung Yang Telah Menyelamatkan Banyak Nyawa Bagi Anda yang tidak bisa berenang, melakukan aktivitas yang berhubungan dengan air yang dalam pasti selalui dihantui kekhawatiran. Jatuh ke dalam sungai atau laut tanpa memiliki kemampuan berenang akan menjadi mimpi buruk. Banyak kasus orang yang harus kehilangan nyawa karena tenggelam akibat tidak mampu berenang atau kelelahan. Tapi tahukah Anda, data korban tenggelam yang tewas atau hilang di jepang memiliki statistik yang agak aneh terkait usia korban. Menurut survei, sebanyak 803 orang tewas atau hilang tenggelam pada 2013. Lebih dari 47% berusia lebih dari 65 tahun, sementara sisanya kebanyakan berkisar antara usia lulus SMA hingga 65 tahun. Sedangkan anak-anak di bawah usia sekolah dasar hanya berjumlah 44 orang. Profesor Hidetoshi Saito dari Universitas Teknologi Nagaoka meyakini rendahnya korban usia anak disebabkan karena banyak anak SD yang telah mengikuti pelatihan “Bertahan Hidup dengan cara Mengapung dan Menunggu” atau dalam bahasa Jepang “Uitemate”. Konsep Uitemate sangat sederhana namun efektif. Banyak korban tenggelam jatuh kedalam air ketika berpakaian lengkap, dan karenanya penting bagi kita untuk mengetahui cara agar tetap bisa mengambang dipermukaan dengan kondisi tersebut. Pada 2008, di Kobe lima orang tenggelam di sungai Toga ketika hujan badai, seorang anak SD dapat diselamatkan karena ia bertahan hidup dengan cara memeluk tas rangsel-nya. Para ahli mengatakan, seseorang dapat dengan mudah mengapung di permukaan air seperti layaknya Berang-berang, dengan hanya memegang sesuatu seperti botol plastik kosong. Peristiwa menakjubkan lainnya terjadi saat Jepang dihantam Tsunami pada 11 Maret 2011, murid-murid SD di Prefektur Miyagi selamat dari tenggelam karena menggunakan teknik Uitemate. Saat gempa terjadi, mereka dievakuasi ke gedung olahraga, namun tak lama kemudian mereka terjebak air tsunami yang masuk kedalam gedung dan air makin lama makin meninggi. Ketika bencana berlalu, para rewalan dibuat takjub saat masuk ke dalam gedung tersebut, tak ada satu pun murid yang tewas tenggelam. Seorang guru mengatakan mereka selamat karena menggunakan teknik Uitemate untuk mengapung. Kebetulan teknik ini telah dipelajari pada saat pelajaran renang. Teknik ini memang telah diajarkan di seluruh Sekolah Dasar di Jepang. Profesor Hidetoshi Saito adalah orang yang mencetuskan ide ini. Ia mendapatkan ilham ketika melihat daun yang mengapung di air. Saat seseorang jatuh ke dalam air, reaksi spontan adalah berusaha untuk berenang walaupun ternyata ia tidak pandai berenang. Dengan spontan korban juga akan melambai- lambaikan tangannya sambil berteriak minta tolong, tangan yang mengarah ke atas sebenarnya malah akan membuat korban menjadi semakin mudah tenggelam. Menurut Prof. Saito, tindakan ini salah. Yang harus dilakukan adalah berusaha agar tetap mengapung memakai teknik Uitemate dan tunggulah hingga bantuan datang.
  • 13. 13 Saat ini teknik Uitemate gencar di kampanyekan ke seluruh Dunia, terutama wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia. Dalam satu setengah tahun, 40 instruktur telah dilatih dan 10.000 orang di Sri Lanka telah mendapatkan pelatihan Uitemate. Berikut Teknik Uitemate yang dapat kita praktikkan dikutip dari dunia berbicara.com : Untuk belajar teknik Uitemate, berikut tips-tips yang bisa untuk Anda lakukan antara lain adalah sbb: a. Tenang dan santai, apabila Anda telah terjun ke dalam air, hal yang pertama perlu untuk dilakukan adalah bersikap tenang. Jangan panik, panik hanya akan membuat anda semakin tenggelam. b. Rentangkan tangan dan kaki, usahakan setenang mungkin untuk tidur terlentang di air sambil merentangkan tangan dan kaki. Kurangi gerakan-gerakan yang bisa membahayakan diri Anda. c. Pandangan menatap ke atas, untuk melancarkan sistem pernafasan Anda, hal yang dilakukan pada teknik satu ini adalah wajah dan pandangan mata menatap ke atas kemudian bernafas seperti biasa. d. Teknik jika memakai sepatu, biarkan sepatu Anda terpasang, berat sepatu tersebut akan bisa membantu mengapung. e. Botol kosong, jika ada botol kosong di dekat Anda gunakan botol kosong tersebut untuk didekap pada atas dada Anda, hal ini akan semakin membantu proses mengapung. Mulai sekarang Kita bersama Anak-anak kita bisa belajar menguasai teknik Uitemate ini. Sumber: ajw.asahi.com, japantimes.co.jp, duniaberbicara.com[dans] 6. Teknik Cara Berenang Inspiratif a. Bagian 1 dari 4: Nyaman di Dalam Air Berenang bisa jadi terlihat menakutkan jika Anda belum pernah belajar berenang, namun olahraga ini sebenarnya mungkin daapat dilakukan oleh siapa saja. Bermain di sekitar air bisa sangat menyenangkan, dan mengetahui cara berenang juga dapat menyelamatkan hidup Anda jika suatu saat Anda terperangkap di air. Yang perlu Anda lakukan hanyalah merasa nyaman di air, belajar gerakan awal, kemudian dilanjutkan belajar teknik ringan sampai yang tersulit, apabila sudah terpenuhi semuanya berarti saat Anda sudah siap. 1).Hilangkan ketakutan Anda. Upayakan dan hilangkan rasa ketakutan anda akan keberadaan kolam air yang dalam dan menakutkan. Banyak orang menolak belajar berenang karena mereka takut tenggelam. Walaupun tenggelam "bisa" terjadi, sebagian besarnya dapat dihindari dengan langkah keamanan sederhana. Ikuti panduan berikut ini kapanpun Anda berenang, dan kemungkinan Anda tenggelam akan jauh lebih kecil:
  • 14. 14 a). Jangan berenang sendiri. Selalu berenang dengan seseorang yang jago berenang, atau kalau tidak beberapa orang lain. b). Jangan memulai berenang di air yang bergerak. Jika Anda belajar berenang di laut atau sungai, Anda harus waspada pada gerakan air. Jika Anda harus belajar berenang dengan cara ini, pastikan Anda bersama dengan sesorang yang berpengalaman, dan pastikan untuk membaca cara keluar dari gelombang laut atau aliran sungai (di bawah) c). Tetap berada di kedalaman yang bisa Anda hadapi. Saat Anda pertama kali belajar berenang, jangan masuk ke dalam air yang terlalu dalam untuk Anda berdiri. Dengan begitu, jika terjadi sesuatu, Anda hanya perlu berdiri dan bernapas biasa. #*Jangan pernah berenang di cuaca buruk. Berenang sewaktu hujan gerimis mungkin tidak apa-apa, tapi jika Anda melihat ada badai yang mendekat, segera keluar dari air. Aturan ini harus diikuti tidak peduli seberapapun Anda mampu untuk berenang. d). Jangan berenang di air yang terlalu dingin. Gerakan anggota tubuh Anda untuk mengayuh bisa menjadi sangat sulit dilakukan jika Anda berada di air yang dingin. 2). Biasakan diri Anda untuk mengambang (mengapung). Biasakan diri anda untuk dapat mengambang. Saat Anda di dalam air, berpeganglah pada ujung kolam renang, dan biarkan kaki Anda mengambang di belakang - kaki Anda seharusnya bisa mengambang dengan mudah. Berlatihlah melakukan hal ini pada perut dan punggung Anda hingga Anda merasa nyaman untuk membiarkan separuh tubuh Anda mengambang. Cobalah mengambang dengan punggung atau perut Anda setelah Anda siap. Tetap berada di dalam air dangkal, sehingga Anda bisa berdiri jika Anda tidak bisa melakukannya. Mungkin akan terasa aneh saat telinga Anda berada di sekeliling air sementara hidung dan mulut Anda berada di udara, namun Anda akan segera terbiasa dengan hal ini. Untuk lebih stabil lagi, letakkan tangan Anda id sudut yang tepat sehingga tubuh Anda berada dalam bentuk "T". 3). Jangan panik. Kata-kata jangan mudah panik. Upayakan santai seperti nyaman dipantai, akan tetapi selalu waspada dan teliti. "Selalu" ingat bahwa ada cara menyelamatkan diri jika Anda berada di air yang dalam atau ketika Anda tidak bisa menggerakkan anggota tubuh Anda - mengambang dengan punggung Anda. Jangan bergerak atau bernapas terlalu cepat; cukup berbaring dengan punggung selurus yang Anda bisa, dan biarkan air mengangkat Anda sementara Anda kembali menguasai diri. 4). Belajar mengeluarkan napas di bawah air. Berusahalah untuk mencoba dan belajar mengeluarkan napas di bawah air. Saat Anda masih berada di air dangkal. ambil napas dalam dan masukkan wajah Anda ke dalam air. Perlahan- lahan keluarkan udara dari hidung Anda sampai Anda kehabisan napas, dan angkat wajah Anda dari
  • 15. 15 air. Jika Anda merasa tidak nyaman mengeluarkan napas dari hidung, Anda bisa menutupnya atau menggunakan penutup hidung dan mengeluarkan napas dari mulut. 5). Kenakan goggles (sesuai keinginan Anda). Berusahalah untuk mengenakan goggles sesuai dengan keinginan anda. Mengenakan goggles dapat membantu Anda merasa lebih nyaman membuka mata di bawah air, dan mungkin membuat Anda mampu melihat lebih jelas juga. Cari sepasang goggles yang memiliki lingkaran berbusa di sekitar mata dan rendamlah di dalam air sehingga akan menempel pada kulit Anda. Kencangkan tali di bagian belakang kepala Anda sehingga ketat. b. Bagian 2 dari 4: Gerakan Pemula dan Berkenalan dengan Air 1). Berlatihlah menendang kaki Anda. Berusahalah untuk berlatih menendang kaki anda. Baik saat Anda mengambang dengan punggung atau masih berpegangan pada ujung kolam, Anda bisa berlatih menendang. (Untuk mengetahui seberapa jauh tiap tendangan bisa mendorong Anda, Anda bisa melatihnya menggunakan papan renang. Dengan begitu Anda bisa fokus melatih tendangan Anda tanpa mengkhawatirkan tentang menjaga kepala Anda di atas air). Coba lakukan tendangan mengipas. Arahkan ibu jari kaki Anda seperti penari balet, pertahankan sebagian besar kaki Anda lurus, dan gerakkan kaki Anda saat Anda menendang. Anda akan bisa merasakan pergelangan kaki Anda melengkung. Coba lakukan tendangan cambuk. Pertahankan kedua kaki Anda berdekatan dari pinggul hingga lutut, dan dari lutut hingga pergelangan kaki. Tekut lutut Anda sehingga tulang kering Anda terangkat dengan sudut sekitar 90 derajat, kemudian dengan cepat gerakan tulang kering Anda ke arah yang berlawanan, dan gerakkan keduanya secara memutar, sedangkan paha Anda tetap saling berdekatan selama itu. (Yaitu, membuat gerakan setengah lingkaran dengan masing-masing kaki, menggerakkan kaki kanan Anda ke kanan dan kaki kiri ke kiri.) Bawa tulang kering Anda ke bagian dasar lingkaran dan angkat keduanya lagi untuk kembali menendang. Cobalah lakukan tendangan eggbeater. Tendangan ini biasanya digunakan untuk menginjak air, dan mempertahankan diri dalam posisi vertikal dengan kepala dan pundak Anda di atas air. Mulailah dengan menekuk lutut Anda dan kaki terbuka sedikitlebih lebar dari pada panggul Anda. Kemudian "jejakkan" kaki Anda seperti mengayuh sepeda, hanya saja kedua kaki berlawanan arah, saat satu kaki menjejak maju, kaki lainnya menjejak mundur. Cara ini butuh latihan agar biasa, namun bisa digunakan untuk "beristirahat" saat kaki Anda tidak bisa menyentuh dasar kolam. 2).Belajar berenang gaya crawl. Gaya crawl adalah gaya yang cocok bagi pemula, dan gaya ini bisa membuat Anda bergerak dengan cepat. Berikut ini cara melakukannya:
  • 16. 16 Coba lakukan gaya dada terlebih dahulu. Mengambang lurus dengan punggung dan lakukan tendangan mengipas. Dengan tangan Anda, lakukan gerakan "merayap", angkat satu lengan lurus ke udara dan lurus juga saat kembali masuk ke air di sebelah kepada Anda. Setelah lengan Anda masuk ke air, tekuk untuk membuatnya lurus di samping Anda, dan ulangi. Gerakkan lengan Anda bergantian saat bernang, dan coba pertahankan jari-jari Anda tetap rapat dan tangan Anda selurus mungkin. Coba lalukan frontstroke (juga dikenal dengan gaya bebas atau American crawl)/ Mengambang dengan perut Anda, lakukakn tendangan mengipas dengan kaki Anda dan gunakan lengan Anda untuk "merayap" ke depan. Angkat satu tangan ke atas air sehingga "mengarah" ke depan, kemudian masukkan kempali, dan gunakan tangan Ainda untuk "mendorong"air di belakang Anda. Ambil napas di bawah tangan yang sama, sehingga Anda bernapas sekali setiap dua gerakan. 3). Menjejak air. Menjejak air bisa membantu Anda mengambil napas dan menjaga kepala Anda di atas air tanpa perlu berenang. Lakukan gerakan eggbeater seperti di atas, dan gunakan tangan Anda untuk menjaga keseimbangan dengan "mengayuh" pertahankan lengan atas Anda lurus di permukaan air, dan bayangkan tangan Anda seperti pisau mentega di atas roti. Gerakkan satu tangan searah jarum jam, dan tangan yang satunya berlawanan jarum jam. 4). Gunakan tangan Anda untuk mengangkat tubuh dari bawah. Jika Anda berada di bawah air dan ingin ke atas, gunakan tangan untuk mengangkat tubuh Anda. Letakkan kedua tangan Anda lurus di atas kepala Anda, dan gerakkan dengan cepat ke bawah di samping tubuh Anda. Hal ini bisa mengangkat tubuh Anda beberapa inchi. Ulangi hinga Anda naik ke permukaan. Bagian 3 dari 4: Belajar Teknik yang Lebih Sulit 1. Coba beberapa teknik yang lebih sulit. Setelah Anda lebih nyaman berada di dalam air, Anda bisa mulai belajar gaya renang baru yang akan membuat Anda bergerak lebih cepat dengan tenaga yang lebih sedikit. Coba gaya berikut ini a. Belajar gaya lumba-lumba. b. Gaya kupu-kupu. c. Berenang gaya dada. d. Lakukan gaya samping. e. Coba berenang bolak-balik. 2. Coba menyelam. Menyelam bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk masuk ke dalam air dan berenang. Mulai dengan cara menyelam dasar, dan kemudian menyelam gaya angsa, menyelam gaya punggung, dan menyelam memutar yang lebih sulit. 3. Selalu pastikan bahwa kedalaman air cukup untuk menyelam. Paling tidak kedalamannya harus 9 - 10 kaki, dan jika Anda tinggi, maka paling tidak 11 - 12 kaki.
  • 17. 17 c. Bagian 4 dari 4: Bersiap-siap untuk Siatuasi yang Buruk 1) .Ketahui bagaimana keluar dari gelombang laut. Jika Anda berenang di laut mungkin Anda akan menghadapi gelombang. Mengetahui apa yang harus dilakukan dapat menyelamatkan nyawa Anda, sehingga cobalah untuk mengingat langkah berikut ini sebelum Anda masuk ke dalam air: a. Jangan panik. Hal ini adalah langkah yang paling penting dari semuanya. Dengan bergerak terlalu cepat dan panik, Anda sebenarnya bisa menahan diri di bawah air. b. Berenang menyamping. Jangan coba berenang langsung menuju pantai atau justru lebih jauh menuju laut. Sebaliknya, coba berenang sejajar dengan garis pantai. c. Berenang dengan gerakan yang memungkinkan Anda untuk bernapas. Berenang dengan gaya yang paling bisa Anda lakukan juga memungkinkan Anda memiliki ruang untuk bernapas. Mungkin bisa dengan gaya dada, atau gaya bebas. d. Terus berenang hingga Anda keluar dari gelombang. Anda mungkin harus berenang cukup jauh sebelum selamat dari gelombang, namun tetaplah bergerak. Anda tidak boleh kehilangan apa yang sudah Anda dapatkan sejauh ini dengan berenang menuju pantai pada waktu yang salah. e. Jika mungkin, berteriaklah untuk minta pertolongan. Jika Anda bisa, lambaikan tangan ke penjaga pantai, atau teriakkan "Tolong!" sesegera mungkin. Namun begitu "jangan" melakukan hal ini jika berarti Anda mengorbankan napas Anda, atau jika Anda harus berhenti berenang - lebih baik jika Anda terus berenang. 2).Ketahui bagaimana keluar dari aliran sungai. Jika Anda terperangkap di sungai yang mengalir deras atau membuat Anda tenggelam, ikuti langkah berikut ini untuk meloloskan diri: a. Jangan bergerak cepat atau panik. Sama seperti saat menghadapi gelombang laut, panik dan bergerak terlalu cepat dapat membuat Anda tenggelam lebih dalam. Cobalah mengambil napas dan tenang. b. Usahakan untuk berenang ke arah diagonal ke pinggir sungai. Berenang dengat sudut 90 derajat akan membuatAnda melawan arus terlalu besar, dan mungkin membuat Anda lebih cepat kelelahan. Untuk itu, berusahalah untuk berenang menuju pinggir sungai dengan sudut diagonal bersama "dengan" aliran sungai. c. Jangan coba melawan aliran sungai. Anda akan mengabiskan terlalu banyak energi untuk hasil yang tidak seberapa. "Hanya" berenang melawan aliran sungai jika ada bahaya langsung di hilir sungai, seperti batuan tajam, atau air terjun. 3). Siasat Mengatasi Kecemasan di Air a. Selalu berenang di dekat ujung kolam sehingga Anda bisa berpegangan jika perlu. *Jika Anda merasa cemas masuk kedalam air, coba masukkan kaki Anda terlebih dulu dan perlahan-lahan masukkan seluruh tubuh Anda. b. Tenangkan seluruh tubuh Anda, karena hal ini akan membantu Anda untuk lebih mudah mengambang.
  • 18. 18 c. Gunakan papan renang, jaket pelambung, atau balon di lengan Anda untuk membantu Anda mengambang jika Anda merasa cemas bergerak di air. d. Selalu beritahu pelatih Anda jika Anda merasa tidak nyaman. e. Ingat bahwa Anda selalu bisa meletakkan kaki Anda dan berdiri jika Anda mulai merasa panik. f. Banyak kolam renang umum yang membuka kelas latihan berenang untuk segala umur. g. Jika rambut Anda panjang, mungkin Anda perlu mengenakan penutup kepala sehingga rambut Anda tidak mengganggu. Dan lagi, ada beberapa kolam renang umum yang mengharuskan pemakaian penutup kepala ini, sehingga tidak akan rugi jika Anda memilikinya. h. Untuk alasan keamanan, lebih baik jika Anda tidak makan selama paling tidak 1 jam sebelum Anda mulai berenang. i. Jika mungkin, cobalah berenang dengan pengawasan penjaga keamanan kolam yang terlatih. Dia sudah dilatih untuk mengenali tanda-tanda jika Anda membutuhkan bantuan, bahkan jika Anda berada di dalam air atau tidak mampu berteriak. 4). Peringatan saat berenang Berhati-hatilah saat berenang di air yang bergerak, seperti laut atau danau. Gelombang, arus atau aliran sungai bisa tiba-tiba menarik Anda ke dalam pusaran air. 5). Hal yang Anda Butuhkan pada saat berenang Hal yang anda butuhkan pada saat berenang antara lain adalah sebagai berikut: a. Seseorang untuk menemani Anda berenang b. Goggles (sesuai keinginan Anda) c. Penutup hidung (sesuai keinginan Anda) d. Papan renang (sesuai keinginan Anda)
  • 19. 19 BAB III MAMPU MENYELAM DENGAN KEDALAMAN 30 METER MENGGUNAKAN ALAT SELAM Kompetensi Dasar Siswa Bintara memiliki kemampuan menyelam dengan kedalaman 30 (tiga puluh) meter dengan menggunakan peralatan selam, artinya siswa Bintara harus memahami dan mengenal peralatan selam, SCUBA (Self Contained Breathing Apparatus), tipe penyelaman, sejarah selam. Indikator Hasil Belajar Setelah menyelesaikan Bab I, untuk materi berikutnya diharapkan siswa mampu : 1. Siswa mampu mendefinisikan sejarah selam, dan menjelaskan berbagai Peralatan Selam, menjelaskan SCUBA 2. Menyebutkan .Sejarah Selam 3. Menjelaskan Peralatan Selam 4. Menyebutkan kemampuan SCUBA (Self Contained Breathing Apparatus) Uraian Materi A. Sejarah Selam 1. Sejarah Selam dalam perkembangan dunia dan keilmuan Menyelam adalah kegiatan yang dilakukan di bawah permukaan air, dengan atau tanpa menggunakan peralatan, untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menyelam, sebagai suatu profesi, sudah dikenal lebih dari 5000 tahun lalu. Penyelam zaman dulu mungkin tidak bisa mencapai kedalaman lebih dari 100 feet. Biasanya kegiatan ini dilakukan untuk mengambil kerang dan mutiara. Dalam sejarah Yunani, Herodotus menceritakan seorang penyelam bernama Scyllis yang dipekerjakan Raja Persia Xerxes untuk mengambil harta karun yang tenggelam pada abad ke 5 SM. Sejak jaman dulu, penyelam juga dipergunakan untuk militer, seperti menenggelamkan kapal musuh, memotong jangkar, dan melubangi kapal dari bawah. Alexander ¡°The Great¡± mengirimkan penyelam untuk meruntuhkan pelabuhan di kota Tyra (Libanon) yang kemudian dikuasai tahun 332 SM. Para penyelam jaman dulu juga dipergunakan untuk menyelamatkan barang yang tenggelam. Pada abad pertama SM, khususnya di Mediterania barat, para penyelam sudah terorganisir dan pembayarannya sudah diatur hukum. Pembayarannya tergantung kedalaman air yang diselami. Jika kedalamannya 24 feet maka penyelam dibayar ¨ö barang yang diselamatkan. Kedalaman 12 feet maka diberikan 1/3, dalam kedalaman 3 feet maka diberikan 1/10. 2. Pipa udara Penyelam jaman dulu hanya memikirkan bahwa panjangnya pipa udara adalah sangat penting dalam penyelaman. Banyak design yang memakai pipa panjang yang fleksibel dengan bagian
  • 20. 20 atas mengapung. Tentunya hal ini tidak akan bekerja dengan baik pada kedalaman 3 feet, karena akan menyebabkan penyelam kekurangan oksigen dan akan tenggelam. Tekanan air juga meningkat sehingga menekan pipa dan dada. Hal ini menyebabkan design alat selam yang menggunakan pipa udara tidak praktis dan sukar dilakukan. 3. Breathing Bag Lukisan Asyiria pada abad 9 SM menggambarkan seorang penyelam menggunakan tanki udara terbuat dari kulit. Namun penafsiran lain menjelaskan bahwa itu adalah perenang yang menggunakan tanki udara untuk mengapung di air. 4. Diving Bell Sekitar tahun 1500-1800 lonceng selam telah berkembang, sehingga penyelam dapat menyelam dalam hitungan jam. Lonceng selam adalah peralatan berbentuk bel dimana dasarnya terbuka di dalam laut. Lonceng selam pertama sangat besar sehingga penyelam dapat menyelam dalam beberapa jam. pada perkembangan lanjut, lonceng selam ini terhubungkan dengan kabel dari permukaan. Lonceng ini tidak dapat bermanuver dengan baik. Penyelam dapat tetap didalam atau keluar lonceng sebentar sambil menahan napas. Lonceng selam pertama dibuat tahun 1513. Pada tahun 1680, petualang bernama William Philip berhasil mengangkat harta tenggelam sebanyak $200.000 dengan metode ini. Pada tahun 1690, seorang ahli astronomi Inggris, Edmund Halley mengembangkan lonceng selam, dengan menenggelamkan tong dengan pemberat. Bersama 4 temannya ia dapat bertahan 1 1/2 jam dalam kedalaman 60 feet di sungai Thomas. 26 tahun kemudian, dengan mengembangkan peralatannya menjadi lebih baik ia dapat bertahan 4 jam dalam kedalaman 66 feet. 5. Diving Suit Pada tahun 1715, seorang Inggris bernama John Lethbridge mengembangkan baju selam. Pertama kali ia menciptakan sebuah tong dari kayu yang dilapisi kulit, juga dilengkapi dengan kaca di bagian depan, dan lubang untuk lengan. Dengan menggunakan peralatan ini penyelam bisa melakukan tugasnya. Peralatan ini diturunkan dari kapal ke dalam air. Baju selam ini cukup berhasil, karena kedalaman normal operasinya 60 feet dan selama 34 menit. Tapi kelemahannya hampir sama dengan lonceng selam, yaitu terbatasnya suplai udara. Pada tahun 1823 John dan Charles Deane, mempatenkan pakaian pemadam kebakaran. Dengan pakaian tersebut, pemadam kebakaran dapat masuk ke dalam bangunan yang terbakar. Pada tahun 1828, pakaian tersebutdipatenkan untuk selam, dimana terdiri dari pakaian yang dapat menahan dingin, helm, dan hose yang menghubungkan dengan permukaan. Suplai udara berasal dari permukaan dan dikeluarkan lewat bagian bawah helm, sehingga jika posisi helm terbalik maka akan cepat terisi air. Akhirnya oleh Augustus Siebe, helm ini dilengkapi dengan seal di bagian leher dan katup kuras. Beberapa penemu bekerja sama untuk membuat pakaian selam yang dilengkapi dengan senjata. Pakaian ini dapat mengatur tekanan sehingga tekanan udara yang dihirup sama dengan tekanan udara permukaan. Pakaian selam ini merupakan pengembangan dari pakaian John Lethbridge.
  • 21. 21 Penggunaan pakaian ini dipertanyakan, karena bentuknya agak kaku untuk melakukan tugas. Pada tahun 1930 kedalaman yang dicapai 700 feet, tetapi dengan pengembangan sekarang sudah mencapai 2000 feet air asin (fsw). 6. Caissons Pada saat yang sama dalam pengembangan pakaian selam, para penemu bekerja keras untuk mengembangkan lonceng selam dengan meningkatkan ukuran dan menambah kapasitas pompa udara sehingga dapat menjaga tekanan udara dan mengeluarkan air di dalam lonceng. Perkembangan pompa udara yang cepatmenambah ukuran ruang yang cukup luas sehingga beberapa pekerja dapat bekerja dibawah air. Hal ini bermanfaat terutama dalam pembangunan kaki jembatan atau terowongan. Ruangan yang diciptakan disebut caissons, dalam bahasa Prancis berarti kotak besar. Caisson didesain sehingga penyelam dapat mudah mencapai permukaan. Dengan mengggunakan sistem kunci, tekanan di dalam caisson dapat diatur saat penyelam masuk dan keluar. Pada akhirnya caisson berkembang cepat. Tapi dengan pemakaian caisson ini banyak pekerja mengalami penyakit dekompressi, sehingga penyakit dekompresi disebut juga penyakit caisson. B. Peralatan Selam Oleh karena perbedaan lingkungan, seorang penyelam akan berhadapan dengan lingkungan yang baru yaitu air. Untuk itu diperlukan penyesuaian terhadap cairan, sehingga dibutuhkan suatu jenis peralatan sesuai dengan penggunaannya. Dengan demikian terciptalah berbagai peralatan untuk dapat menyesuaikan lingkungan cair tersebut. Peralatan selam terbagi 2(dua), peralatan dasar selam dan peralatan tambahan. 1.Peralatan Dasar Selam a. Masker b. Snorkel c. Fins & Boots d. Rompi Apung e. Pakaian Selam/Wet Suit f. Sabuk Pemberat/Weight Belt g. Pisau Selam h. Sarung Tangan i. Tas Selam/Gear Bag 2. Peralatan Tambahan a. Peralatan Scuba b. Pengukur Kedalaman (Depth Gauge)
  • 22. 22 c. Kompas d. Jam Selam e. Cairan Antifog 3. Masker Penggunaan penglihatan panca indra secara langsung di dalam air adalah sangat buruk, maka diperlukan alat yaitu masker. Alat tersebut memberikan rongga udara antara mata dan air, sehingga penglihatan akan lebih jelas dan dapat melindungi terhadap iritasi air pada mata. Sewaktu menyelam, masker akan mendapat tekanan hidrostatis. Oleh karena itu, pemakaian masker tidak boleh terlalu ketat dan selalu mengadakan equalisasi (penyesuaian tekanan) dengan menghembuskan udara ke dalam masker melalui hidung, maka hidung harus diikutsertakan ke dalam masker. Dengan alasan inilah kenapa goggle (kacamata renang) tidak dapat digunakan untuk menyelam. Masker mempunyai kelemahan sebagai akibat dari kombinasi sudut bias dan indeks bias antara air, kaca, dan udara yang menyebabkan benda-benda akan terlihat ¡¾2 kali lebih besar dan ¡¾1/2 kali lebih dekat. Untuk mendapatkan masker yang baik dan sesuai dengan kegunaannya, perlu memperhatikan ciri-ciri masker sebagai berikut: a. Safety tempered glass b. Frame terbuat dari bahan anti karat c. Double seal/skirt yang lentur untuk wajah d. Nose pocket/kantung hidung e. Ikat kepala/strap dilengkapai dengan buckle f. Katup Kuras Jenis-Jenis Masker ditinjau dari bahan: a. Neoprene b. Silicon Jenis-Jenis Masker ditinjau ditinjau dari kaca: a. Single b. Double c. Triple Pemilihan Masker Cara memilih masker yang baik sesuai dengan muka adalah dengan cara memasang pada muka tanpa menggunakan strapnya, hisap udara didalamnya dengan hidung sedikit mungkin kemudian tahan napas, jika masker tersebut tertahan pada muka, maka masker tersebut cocok untuk dipakai. Pilihlah masker yang kacanya tempered, volumenya kecil, medan penglihatan luas, hindari masker yang ada katup buangnya.
  • 23. 23 Perawatan Masker, setelah dipakai menyelam bilaslah dengan air tawar yang bersih kemudian keringkan (hindari terkena panas langsung). Setelah kering berikan talk (bedak), lalu simpan di tempat yang sejuk. Jangan sampai tertekan waktu menyimpannya. 4. Snorkel Penggunaan Snorkel adalah sebuah pipa yang dipergunakan untuk bernapas bagi penyelam di permukaan air, berguna untuk skin diving sewaktu beristirahat di permukaan. Melalui snorkel seorang penyelam dapat mudah bernapas tanpa harus menegakkan kepala keluar dari air saat berada di permukaan, sehingga dapatbebas mengamati keadaan bawah air. Panjang pipa ¡¾ 30 cm, apabila lebih maka akan bertambah besar volume ruang udara mati (dead air space) yang dapat mengurangi udara baru yang masuk ke dalam paru-paru. Snorkel biasanya digantungkan di sebelah kiri masker pada penyelaman, namun dapat juga di depan atau sebelah kanan, tergantung tipe snorkel. Teknik napas melalui snorkel dengan menghembuskan udara terlebih dahulu, kemudian membuang napas, hal ini untuk menghindari adanya air yang masuk melalui ujung pipa yang terbuka. Untuk mengetahui ujung pipa snorkel berada diatas permukaan, dapat di cek dengan dipegang oleh tangan kiri. Untuk mengetahui ujung pipa sudah masuk ke dalam air biasanya akan terdengar air masuk ke pipa snorkel pada telinga sebelah kiri atau kanan. Jenis Snorkel ditinjau dari bahan: a. Neoprene b. Silicon Jenis Snorkel ditinjau dari bentuk: a. J-Shaped b. L-Shaped c. Type countour d. Flexible Hose Pemilihan Snorkel Carilah snorkel yang bagian dalamnya licin, untuk mempermudah meniup sehingga tidak ada sisa air yang tertinggal. Pilih moutpiece yang cocok dan nyaman dimulut. Panjang antara 12 s/d 14 inci. Perawatan Snorkel Sehabis dipakai menyelam, bilas dengan air tawar yang bersih kemudian keringkan dan diberi talk (bedak) dan disimpan di tempat yang sejuk. 5. Fins
  • 24. 24 Penggunaan Fins digunakan untuk menambah daya kayuh penyelam sehingga menambah laju pergerakan dalam air, bukan untuk kecepatan. Teknik pemakaian ayunan kaki perlahan namun kuat serta santai. Fin yang diindonesiakan dengan istilah "sirip selam" atau "kaki katak" diciptakan untuk memberi kekuatan pada kaki dan merupakan piranti penggerak. Fins bukan dibuat demi menambah kecepatan berenang namun menambah daya kayuh. Dengan bantuan fins kemampuan renang kita bertambah 10 kali lebih besar dibanding tanpa menggunakan fins. Tipe a. Full Foot Style b. Open Hill Style c. Rocket/jet Fins d. Open Tournamen Fins Jenis Fins Ditinjau dari bahan a. Neoprene b. Silicon Pemilihan Fins. Pilihlah fins yang sesuai dengan ukuran kaki, jangan terlalu ketat dan sempit, sesuaikan tipe fins dengan keadaan dan keperluan: Jenis Full Foot Style /Foot Pocket Cocok untuk kegiatan skin diving atau fins swimming, biasanya lebih fleksible,dengan letak lempeng lebih menyudut, yang menyebabkan kaki tidak mudah lelah. Ukuran besar-kecil merupakan hal yang lebih menentukan; lebih repot untuk dikenakan maupun mencopotnya untuk kegiatan scuba diving. Jenis Open Heel Cocok untuk kegiatan scuba diving, biasanya berlempeng lurus, semi kaku dengan lempengan lebih panjang. Jenis ini memberikan kekuatan lebih besar, namun membutuhkan waktu penyesuaian bagi otot-otot kaki. Open heel fins mempunyai kelebihan dalam hal kemudahan waktu mengenakan dan melepasnya. Adjustable Open Heel Jenis ini paling cocok/sesuai untuk scuba diving di perairan karena dibuat mempunyai kantong yang cukup besar untuk kaki kaki yang memakai boots (semacam kaos kaki terbuat dari karet), mempunyai lempengan yang lebih lebar untuk menghasilkan tenaga besar dan biasanya terdapat lobang-lobang alur air di bagian atas lempengan tersebut. Lobang alur air ini mengurangi kelelahan kaki yang disebabkan oleh daerah negatif pada lempengan. Perawatan Fins Sama halnya dengan Masker dan Snorkel, selesai digunakan bersihkan dengan air tawar yang bersih, keringkan dan beri talk (bedak). 6.Boots Penggunaan Boots merupakan sepatu bootyang dipakai pada saat penyelaman. Hal ini berguna menghindari cedera kaki sewaktu menyentuh dasar laut, karang, benda-benda keras seperti besi dll juga perlindungan terhadap kejang kaki disebabkan kedinginan dan kemungkinan kaki lecet. Boots dari karet
  • 25. 25 busa dengan sol keras adalah jenis perlengkapan pelindung kaki yang umum dipakai penyelam, kaos kaki yang umum dipakai penyelam, kaos kaki tebalpun dapat digunakan sebagai pencegah lecet sewaktu latihan. Pemakaian boot juga dapat mengurangi cedera karena duri pari stingray walaupun tidak bisa mencegah tembusan durinya. Pemakaiannya disatukan dengan fins. Boot dipakai dahulu, lalu kemudian memakai fins. Pemilihan Boots disesuaikan dengan ukuran fins yang akan dipakai. Pilihlah boots yang mempunyai komposisi kuat yang dapat melindungi kaki, sehingga cedera dapat minimal. Semakin tebal boots, maka semakin baik. Sebaiknya pilihlah boot yang tidak terlalu ketat sehingga dapat memudahkan peredaran darah. Untuk menghindari selip pada penggunaan boots gunakan bedak sebelum memakaiya. Perawatan Boots, setelah dipakai, boots dicuci dengan air tawar dan kemudian keringkan. 7.Rompi Apung Penggunaan peralatan ini biasanya dipegunakan untuk keadaan darurat namun di dalam kegiatan penyelaman dipergunakan untuk: a. Terapung di permukaan air sambil berenang. b. Istirahat di permukaan air. c. Penyelamatan diri sendiri dan orang lain. d. Netralisasi keterapungan dalam setiap kedalaman. Jenis Rompi Apung a. Life Vest/ Standard Safety Vest. b. Bouyancy Compensator (BC) Pemilihan Rompi Apung, Pilihlah sesuai dengan keperluannya dan cocok dengan ukuran badan, yang umum dipakai sekarang dari jenis BC (Bouyancy Compensator). Perawatan Rompi Apung Setelah menyelam, rompi mungkin kemasukan air, untuk itu tiuplah rompi apung kemudian balikkan ke arah bawah untuk mengeluarkan air melalu pipa peniup. Bilas dengan air tawar yang bersih di bagian luar, dan bilas dengan air hangat pada bagian dalamnya. Keringkan dengan diangin-anginkan, simpan dalam keadaan berisi udara. 8. Pakaian Selam Penggunaan, yaitu untuk memperlambat kehilangan panas tubuh karena adanya air hangat antara pakaian selam dan kulit serta melindungi tubuh dari goresan karang maupun sengatan kehidupan laut. Jenis Pakaian Selam a. Wet suit :bagian baju dapat basah oleh air, tapi menghalangi sirkulasi air yang ada antara pakaian selam dan kulit.
  • 26. 26 b. Dry suit :terbuat dari bahan karet dan mempunyai ruang udara antara pakaian selam luar dan dalam yang berfungsi sebagai insulator. Pemilihan Pakaian Selam Pilihlah pakaian selam sesuai dengan ukuran tubuh dan kebutuhan saat penyelaman. Di daerah yang dingin sebaiknya memakai jenis dry suit, karena dapat membuat badan penyelam tetap hangat. Pakaian pelindung penyelam yang kini umum dipakai adalah FOAM NEOPRENE WET SUIT, terbuat dari karet neoprene yang mempunyai gelembung-gelembung busa berudara. Bahan ini tidak menyerap air dan dibuat dalam berbagai ukuran ketebalan bahan. Perawatan Pakaian Selam Untuk wetsuit, jagalah kelenturan dengan tidak menyikat baju sewaktu mencuci, cukup direndam dengan deterjen. Keringkan dengan tidak terkena sinar matahari langsung. 9. Sabuk Pemberat Penggunaan Tubuh manusia akan mendapat daya apung ke atas di dalam air sebesar ¡¾ 6 pound atau lebih. Wet suit yang terbuat dari neoprene akan menambah daya apung lebih besar 5 sd 25 pound, maka seorang penyelam untuk dapat dengan mudah masuk ke dalam air membutuhkan pemberat. Jenis Sabuk Pemberat a. Weight Belt : Sabuk yang diberi pemberat timah diatur sesuai kebutuhan. b. Weight Pack : Jarang digunakan karena tidak dapat dilepas bila terjadi keadaan darurat Pemilihan Sabuk Pemberat Yang paling mudah umumnya memakai weight belt. Jika memakai wet suit setebal 3/16 inch biasanya membutuhkan timah seberat 10 % dari berat tubuh. Weight belt harus dilengkapi dengan QUICK RELEASE BUCKLE yaitu suatu gesper pengancing yang dapat dilepas secara cepat. Cara pemakaian weight belt dipasang paling terakhir dan paling pertama dilepas, jika dalam keadaan darurat. 10. Pisau Selam Merupakan alat serbaguna, dipergunakan untuk menolong, menggali, juga sebagai alat pengukur. Terbuat dari logam antikarat, bergerigi pada matanya dan yang lain dapat berguna memotong tali di dalam air. Di pasang pada betis sebelah dalam untuk menghindari tersangkut pada rumput dan sebagainya. Tulisan SS.320 atau SS.420 berarti SS.320 mengandung carbon lebih sedikit dibandingkan SS.420. 11. Sarung Tangan Peralatan ini merupakan tambahan pakaian selam. Berguna untuk melindungi anggota tubuh yaitu bagian dari tangan dari goresan tangan dan sebagainya. Tangan penyelam akan menjadi lembut jika terendam dalam air dan apabila tergores sangat sulit untuk menghentikan pendarahan.
  • 27. 27 12. Tas Selam/Gear Bag Tas Selam (Gear Bag), untuk menyimpan piranti selam agar tidak tercecer, serta melindungi peralatan dari panas matahari. Gunakan tas yang besar yang bisa mengangkutperalatan selam selama di perjalanan maupun di boat. Tas ini harus kuat dan tahan air karena kondisi medan penyelaman biasanya jauh dan basah. Pilhlah tas selam yang bisa memuat fin, snorkel, masker, serta Bouyancy Compensator. Gunakan pembukaan menggunakan tipe metal, hindari penggunaan tas dengan resleting. Scuba. Scuba singkatan dari Self Contained Under Water Breathing Apparatus, yaitu suatu peralatan selam yang dapat dibawa penyelam kemana saja dengan waktu tertentu. Scuba mulai dikenal pada tahun 1943, diperkenalkan oleh seorang perwira Angkatan Laut Perancis yang bernama Jacques Cousteau dan seorang insinyur yaitu Emile Gagnan. Sistemnya dikenal dengan nama Aqualung. Aqua artinya air dan Lung adalah paru-paru. Perlengkapan scuba menurut sistem kerjanya dibagi menjadi 4 sistem: Sistem Sirkulasi Tertutup Suatu sistem yang menggunakan zat asam/oksigen murni dilengkapi penyerap kimia untuk menghalau zat asam arang/CO2 yang keluar dari paru-paru. Unit ini pada hakekatnya meniupkan kembali O2 membuang udara ke dalam air. Ini merupakan suatu sistem tertutup sama sekali. Unit ini digunakannya terbatas hingga kedalaman 33 feet. Penggunaan SCUBA jenis ini dituntut keahlian tertentu karena sangat berbahaya. Sistem Sirkulasi Terbuka Terdiri dari Demand Regulator dan Tabung Udara yang dimampatkan (Compressed Air Tank) adalah jenis alat scuba yang pada saat ini merupakan alat yang paling aman dipergunakan. Udara yang dimampatkan disalurkan melalui regulator ke penyelam, dan udara yang telah dihisap dibuang langsung ke air tanpa dipergunakan lagi. Sistem Sirkulasi Semi Tertutup Dipakai untuk operasi militer dan merupakan kombinasi dari sistem-sistem sirkuit terbuka dan tertutup. Sistem ini mempunyai kantong udara, kotak kimiawi, regulator dan tabung udara yang dimampatkan. Sistem ini memungkinkan penyelam militer untuk bekerja pada kedalaman dan jangka waktu yang lama. Sistem ini memerlukan pemanasan yang khusus serta membutuhkan peralatan pendukung yang khusus pula, hingga unit ini jarang dipakai umum. Sistem Gas-Campuran Sirkulasi Tertutup Sistem ini sangat rumit, memerlukan pemeliharaan khusus dan cukup mahal. Unit ini mempunyai kantong pernafasan, kotak kimiawi dan suatu alat elektronis penyaring oksigen yang dapat mengontrol jumlah O2 pada kedalaman lebih dari 1.000 feet, yang memberikan cukup udara untuk turun dan naik kembali ke permukaan untuk pekerjaan-pekerjaan ilmiah dalam penggunaannya memerlukan latihan yang sangat khusus.
  • 28. 28 Dari keempat sistem yang dibicarakan untuk selam olahraga adalah sistem terbuka. Definisi Sistem Terbuka Sirkulasi terbuka artinya udara yang dikeluarkan penyelam langsung terbuang keluar. Sistem ini sangat mempermudah yang pengawas yang berada di atas untuk mengetahui posisi penyelam dengan melihat gelembung udara yang muncul di permukaan air. Tabung Tabung scuba dirancang secara khusus dan ditest untuk dapat menampung udara bertekanan tinggi. Udara yang diisikan dalam tabung adalah udara biasa yang disaring bukan oksigen murni, yaitu udara yang biasa dihirup setiap hari. Udara lebih ringan dibandingkan air, pengaruh tersebut dapat berakibat pada tabung yang berisi udara. Sebuah tabung yang berisi udara penuh mempunyai daya apung yang lebih besar dibandingkan pada tabung yang tekanannya sudah berkurang. Ini dapat terasa bila penyelam scuba yang selesai melakukan penyelaman akan berkurang daya apungnya karena udara tabung sudah berkurang. Tabung scuba untuk olahraga selam yang dipergunakan dari bahan terbuat dari: a. Steel (baja), macam ukuran: 38;50;71,2 cuft b. Alluminium alloys, macam ukuran 38;50;71,2;80 dan 100 cuft. Lapisan luar tabung yang terbuat dari baja lebih baik digalvanisasi untuk menghindarkan karat, kemudian diberi lapisan vinyl atau diwarnai dengan cat. Sedangkan untuk tabung yang terbuat dari aluminium tidak membutuhkan galvanisasi karena adanya oksida aluminium itu sendiri yang merupakan suatu proteksi. Untuk lapisan tabung baja agar dijaga kelembaban guna menghindarkan dari karat. Sedangkan untuk tabung aluminium juga dihindarkan dari kelembaban walaupun dilapisi dengan aluminium oksida. Lakukan tes visual tiap 1 tahun atau 2 kali untuk tabung yang sering dipakai di laut. Untuk mengetahui tabung terbuat dari bahan apa, dari pabrik mana, kekuatan penampungan udara, test hidrostatis terakhir, dll, harus membaca sidik-sidiknya yang terdapat pada leher tabung Memilih tabung Umumnya para penyelam olahraga memilih tabung standar tunggal dengan kapasitas 80 cuft, untuk keamanan belilah tabung yang baru dikeluarkan. Perawatan a. Jangan mengisi melebihi tekanan ijin tabung. b. Isi tabung dengan udara bersih. c. Setelah penyelaman bilas dengan air tawar yang bersih. Sebuah baskomplastik besar berisi air kira- kira 2/3 nya sangatlah ideal untuk mencuci semua alat-alat. Perendaman yang lama akan melepaskan garam yang mengering dan mengendap daripada hanya penyiraman saja. d. Tutup lubang agar terhindar dari kotoran.
  • 29. 29 e. Lakukan pemeriksaan visual tiap 1 tahun sekali /lebih sering terutama tabung yang sering dipakai di laut. Sesekali sepatu tabung dilepas untuk dibersihkan dari kotoran atau karat yang terbentuk. f. Lakukan test hidrostatis tiap 5 tahun sekali pada badan yang berwenang. g. Lindungi terhadap benturan. h. Jangan memakai tabung sampai udaranya habis sama sekali. i. Penyimpanan jangka panjang; isi dengan udara segar, letakkan tabung secara tegak berisi ¡¾ 500 psi bertumpu pada sepatu tabung (tank boots) pada bagian bawah tabung. j. Jangan menyimpan di tempatyang panas karena bisa meningkatkan tekanan tabung. k. Jangan menghilangkan cat dengan membakar. Pengisian Tabung Untuk pengisian tabung tiap penyelam harus bisa melaksanakan pengisian. Caranya adalah: a. Sambungkan selang pengisian dengan katup tabung. b. Untuk membuka kran katup, tunggu sampai tekanan pada kompresor lebih dari tekanan tabung. c. Tempatkan tabung pada bak air. d. Pada saat yang tertentu buka kran pembuangan uap air. e. Dianjurkan pengisian kurang dari ijin tekanan. Profil Tabung yang dijual Tabung Baja 71,2 cuft Standar tabung baja dengan panjang 21 inchi dan berat ¡¾ 30 Lbs (bila kosong) serta melayang di air laut. Udara yang dimampatkan ke dalam tabung tekanan maksimalnya 2250 psi yaitu kira-kira 60 cuft udara bebas yang dapat di tampung. Bila diisi melampaui 10 % yaitu 2475 psi maka udara bebas yang dapat ditampung 71,2 cuft, biasa disebut tabung selam standar 71 cuft. Tabung Aluminium 72 dan 80 cuft, 3000 psi Panjang kedua tabung ini sama yaitu 26 inchi. Untuk tabung 72 cuft beratnya 30 Lbs netral di air laut sedangkan tabung 80 cuft beratnya 33 Lbs dan garis tengahnya agak lebar yaitu 7,25 inchi. Kedua tabung ini mempunyai tekanan maksimal 3000 psi. Tabung 50 cuft 3000 psi Tabung ini lebih pendek yaitu panjangnya 19 inchi, pada tekanan 3000 psi kapasitasnya 50 cuft sedangkan pada tekanan 2475 psi tabung memuat 42 cuft udara bebas. Berbobot netral dalam keadaan kosong dan berkurang 3,5 Lbs bila udara penuh. Tabung Pasangan Ganda atau lebih Tabung ini biasa dipakai untuk penyelam pekerja, sedangkan untuk olahragawan tidak memakainya karena terlalu berat, sedangkan pemakaian bisa lebih lama dibandingkan yang tunggal.
  • 30. 30 Katup Tabung Adalah salah satu bagian dari tabung, dipasang pada leher tabung scuba, bekerja sebagai keran yaitu membuka dan menutup serta sebagai tempat memasang regulator. Ada beberapa macam bentuk katub yaitu: Katup K/Non Reserve Yaitu katup tabung yang paling sederhana, mempunyai sebuah lubang untuk masuk dan keluarnya udara. Kran penutup atau pembuka terletak disisinya. Tabung dengan katup ini mengharuskan penyelam menggunakan alat tambahan untuk memonitor seberapa banyak udara yang masih ada dalam tabung. Alat itu disebut "Submersible Pressure Gauge" atau SPG . Katup J/Constant Reserve Adalah katup yang hampir sama dengan type ¡°K¡±, tetapi mempunyai sebuah klep cadangan mekanis (reserve). Reserve bekerja apabila tekanan tabung turun ¡¾ 300 psi, maka secara otomatis klepnya menutup lubang. Dengan menurunkan cadangan maka masih ada udara sisa ¡¾ 500 psi. Katup cadangan menyediakan udara cukup untuk penyelam segera naik ke permukaan. Batang penarik katup cadangan harus selalu pada posisi naik (up position) walaupun tabung dalam keadaan kosong, hal ini untuk mengendorkan pegas pada katup cadangan tersebut. Katup cadangan dapat dengan mudah ditarik ke bawah selama melakukan penyelaman dan hal ini tidak mempengaruhi supply aliran udara, hanya bila isi tabung dibawah 300 Psi akan ada penghentian aliran udara. Penanganan dan Perawatan a. Hindarkan dari benturan karena katup mudah patah. b. Untuk katup ¡°K¡± bila pengisian cadangan turun maka isilah sampai sisa ¡¾ 500 psi. c. Periksa selalu ¡°O¡± ringnya. d. Bila membuka suatu katup, putarlah kearah buka sampai habis, kemudian putar kembali kearah tutup setengah putaran, hal ini untuk menghindari kemacetan atau kerusakan pada katup tabung. Bila akan menutup katup tabung, lakukanlah secara halus namun rapat dan tidak perlu keras-keras., sebab kebanyakan katup menggunakan nilon yang dapatrusak bila ditutup secara paksa dan kuat- kuat. e. Apabila ingin melakukan pengujian visual, maka tabung harus dikosongkan perlahan-lahan untuk menghindari pengembunan di sekeliling katup dan leher tabung bila kosong. f. Jangan sekali-kali membubuhi lemak atau pelumas apapun pada katup. Bengkel perbaikan dan pemeliharaan hanya menggunakan minyak pelumas silikon anti meledak. Melepaskan Katup Untuk mengadakan testvisual harus melepaskan katup dari tabung dengan cara pada katup dijepitdengan alat penjepit (tangdem). Kemudian tabungnya diputar dengan alat bantu dari tali atau rantai. Bila sudah terlepas periksa keadaan ¡°O¡± ringnya.
  • 31. 31 Cincin pengedap O (O ring) Adalah sebuah alat penahan kebocoran antara sambungan regulator dan valve, berbentuk O terbuat dari karet / silikon. O-ring karet (gelang karetberbentuk O) yang kecil terletak pada permukaan katup membuat suatu kedap tekanan tinggi antara regulator dengan katup tabung. Bawalah selalu persediaan O-ring dalam tas perlengkapan selam, sebab apabila O-ring tersebut hilang maka regulator anda tidak dapat dipakai. Pipa Partikel Untuk mencegah pencemaran yang masuk melalui lubang udara, terbuat dari bahan yang licin dan tahan karat. Safety Plug/ Safety Disc Adalah sumbat/pelatpengaman yang kecil bentuknya. Terpasang pada valve (katup), akan pecah apabila tekanan melebihi tekanan maksimal tabung. Hal ini untuk menghindari tabung meledak. Letak pelat ini belakang katup tabung, berfungsi mencegah kerusakan pada saat pengisian udara yang berlebihan atau apabila terjadi kebakaran. Contoh tekanan pengisian yang dapat merusakkan pelat pengaman 1800 Psi akan pecah pada tekanan 2800 Psi 2250 Psi akan pecah pada tekanan 3400 Psi 3000 Psi akan pecah pada tekanan 3900 Psi Pada keadaan tertentu pelat (lempengan tipis) dapat pecah pada tekanan yang rendah. Hal ini terjadi akibat pengisian yang terlalu cepat atau pengisian panas tanpa merendam tabung dalam air. Pelat-pelat pengaman ini dapat diganti pada fasilitas bengkel perbaikan alat selam Penyandang Tabung (Back Pack) Adalah suatu sistem harness yang melekatkan tabung pada punggung penyelam. Bentuknya bermacam- macam. Tetapi yang beredar sekarang adalah BC yang sekaligus bergabung dengan back packnya, sehingga mudah untuk memasangnya tabung pada BC nya. Backpack dan sabuk penyandang harus mempunyai gesper luncur cepatpada ikat bahu kiri ikat pinggang. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penyelam melepas maupun memasang kembali tabung di dalam air. Seperti halnya dengan peralatan selam lain, setelah dipakai menyelam dibersihkan dengan air tawar yang bersih, untuk BC dibilas dengan air hangat di bagian dalamnya, simpan dengan kondisi berisi udara. Regulator Regulator adalah suatu alat yang sederhana untuk mengubah udara bertekanan tinggi dari sebuah tabung scuba menjadi udara bertekanan rendah sesuai dengan kebutuhan penyelam dan hanya memberikan udara yang diperlukan sesuai dengan tekanan sekelilingnya.
  • 32. 32 Ada beberapa tipe regulator: Pipa udara ganda (Double Hose) Regulator Demand yang biasa dikenal di Amerika sejak tahun 1949 terdiri dari satu bagian yang dipasang di atas katup tabung dengan sebuah pipa penyalur udara napas, mouthpiece dan sebuah pipa buang udara. Pada saat ini biasanya disebutTwo Hose Regulator. Mouthpiece atau Genggam Mulut adalah suatu bagian yang dimasukkan ke dalam mulut. Jenis dari regulator ini pemakaiannya lebih sukar, karena penyelam harus menghembus dengan keras bila akan menghirup udara. Pada umumnya digunakan oleh penyelam komersil. Oleh karena gelembung udara yang dikeluarkan oleh penyelam keluar di belakang penyelam, maka gelembung tidak mengganggu pandangan penyelam. Prinsip kerjanya mempunyai dua tingkat yaitu tingkat pertama (first stage) dan tingkat kedua (second stage). Pada tingkat pertama udara diturunkan diatas tekanan sekelilingnya dan tingkat kedua tekanan udara berkurang sesuai yang dibutuhkan penyelam yaitu sesuai dengan keadaan sekelilingnya. Sisa udara yang berasal dari mouthpiece akan dikembalikan ke tingkat pertama untuk dibuang keluar. Pipa udara tunggal (Single Hose) Yang umum dipakai sekarang adalah pipa udara tunggal terdiri dari dua tingkat yaitu tingkat pertama (first stage) dan tingkat kedua (second stage) yang dipasang pada bagian mulut (mouthpiece). Udara pada tingkat pertama menjadi ¡¾ 140 psi diatas tekanan sekelilingnya. Pada tingkat kedua dikurangi menjadi sebesar tekanan yang dibutuhkan. Perbedaan utama dengan double hose adalah bahwa kedua tingkatannya terpisah. Dimana Second Stage terletak dekat mulut penyelam untuk memudahkan bernapas, oleh karena itu sekat karet berada pada permukaan yang sama dengan paru-paru dalam posisi berenang biasa. Single hose juga dilengkapi dengan tombol kuras (purge botton) yaitu berfungsi membuang sisa air dalam mouthpiece bila ditekan. Untuk melindungi bagian first stage dari masuknya air dan debu juga dilengkapi dengan penutup (cup) dipasang pada bagian first stage jika regulator tidak dipakai. Udara dan air keduanya dapat dibuang keluar melalui katup pembuang yang terbuat dari karet, yang terletak di bagian dalam regulator. Selain dari jumlah hose diatas, regulator juga dapat dibedakan dengan:  Balance First Stage  Unbalance First Stage Balance yang dimaksud adalah first stage sanggup menyesuaikan outputnya dengan keadaan isi tabung yang akan berubah tekanannya selama dipakai yaitu ¡¾ 100 psi diatas tekanan udara mouth piece sedangkan tekanan tabung akan berubah dari beberapa ribu menjadi sekitar 300 psi. Selain itu ada juga jenis regulator yang dilengkapi dengan First Stage audio yang akan mengeluarkan bunyi bila tekanan tabung kurang dari 350 psi diatas tekanan sekelilingnya, ini isyarat bahwa tekanan tabung mendekati cadangan. Bunyi terdengar sampai 60 feet jauhnya.
  • 33. 33 Sistem kerja regulator dapat dibedakan menjadi:  Open Circuit  Semi Closed Circuit  Closed Circuit Muara Tekanan Tinggi-SPG (Submersible Pressure Gauge) Untuk mengetahui berapa isi udara tabung scuba adalah dengan memakai alat pressure gauge. Pada first stage terdapat muara yang biasa ditandai dengan HP (high pressure). Apabila akan dipasang SPG maka selang SPG dihubungkan dengan muara bertanda H.P. SPG adalah alat tolok ukur yang dapat dibawa kemana penyelam berada sehingga akan dapatselalu mengontrol tekanan tabung yang dipakai penyelam. Umumnya sekarang dirangkai juga dengan kompas dan depth meter (tolok kedalaman). Muara Tekanan Rendah Untuk memasang selang yang berhubungan dengan mouth piece maka dihubungkan dengan muara tekanan rendah dan juga dapat dipasangkan selang regulator octopus dan selang inflator untuk BC. Merakit Regulator pada Tabung Untuk memasang regulator ke katup tabung ada teknik pemasangannya yaitu dengan urutan sebagai berikut:  Buka kran katup sedikit. Hal ini dilakukan karena kemungkinan ada debu dan kotoran yang ada di dalam lubang katup akan dapat terlepas /terdorong keluar.  Pasang regulator pada katup, sebelumnya kontrol O-ring katup lalu tempatkan pada yokenya.  Tempatkanlah selalu pipa regulator ke arah kanan melewati bahu kanan penyelam.  Sebelum membuka, hisap melalui mouthpiece untuk mengontrol baik dan tidaknya regulator.  Buka kran udara katup sampai habis kemudian kembalikan kran setengah putaran. Hal ini untuk menghindari kemacetan/kerusakan pada kran buka dan tutup. Saat membuka kran arahkan SPG ke tempat yang aman.  Mencoba bernapas melalui mouth piece 2/3 kali hisap.  LIhat SPG, cek tekanan udara pada tabung. Melepas Regulator Setelah menyelam, untuk melepaskan regulator yang masih terhubung pada tabung maka yang harus dilakukan yaitu kebalikan dari pemasangan, yaitu:  Biarkanlah air terlebih dulu menetes hingga kering dari katup sebelum dibuka.  Tutup kran katup, penutupan jangan keras, sewajarnya saja.  Buang udara yang tertinggal dalam selang dengan menekan tombol kurasnya pada single hose atau dengan meniup keluar udara sisa pada Two hose. Bila regulator dilepas tanpa mengeluarkan udara
  • 34. 34 sisa, maka dapat mengakibatkan terjadinya sentakan pada O-ring yang kadang-kadang mengakibatkan O- ring tersebutpecah.  Buka regulator dari katup tabung, kontrol O ring katup.  Pasang penutup (cup) agar terhindar dari kotoran dan debu. Perawatan Regulator Sehabis dipakai untuk menyelam regulator harus dirawat secara benar. Kaporit dari air kolam renang maupun di laut dapat merusak regulator bila tidak dicuci dengan air tawar yang bersih, yaitu dengan cara tetap membiarkan regulator terpasang pada tabung scuba dengan udara bertekanan di dalamnya. Bilaslah dengan air hangat yang bersih. Bila cara ini tidak memungkinkan, cara kedua adalah dengan meletakkan second stage di bawah kran air dan bilaslah. Jangan menekan purge botton (tombol kuras) karena dapat mengakibatkan masuknya air ke first stage. Keringkan sebelum disimpan, selang jangan sampai tertekuk waktu penyimpanan, tempatkan pada tempat khusus dan sejuk serta kering, hindarkan dari tertumpuk yang dapat merusak selang regulator dan mouth piece. Tolok Tekanan Tolok tekanan digunakan untuk mengecek tekanan tabung yang akan dipakai. Pemakaian alat ini lebih efisien, karena tidak perlu mengecek tiap tabung dengan SPG dan untuk pengecekan kembali tekanan tabung yang selesai dipakai agar dapatmemilah tabung yang masih dapat dipakai dan yang sudah sedikit isinya. Pengukur Kedalaman (Depth Gauge) Untuk dapat mengetahui kedalaman pada saat penyelaman, diperlukan suatu alat yaitu Depth gauge/ Depth meter. Hal ini sangat penting dalam penggunaan tabel selam. Tolok ukur kedalaman ini terdiri dari: Tolok Kapiler Tolok kapiler bekerja atas prinsip hukum boyle, terdiri dari suatu pipa gelas yang tertutup salah satu ujungnya, udara yang ada dalam kapiler akan berubah bila tekanannya berubah, maka volume air yang ada di dalam tabung kapiler ini ukurannya akan menjadi ukuran kedalaman. Tolok ini dapat dibaca dengan ketelitian besar sampai 80 feet. Tolok Bourdan Terbuka Tolok ini terdapat lubang di pinggir rumahnya. Air yang ditekan kedalam bourdan melalui lubang itu menyebabkan perubahan bentuk pada bourdan dan secara mekanis diteruskan pada jarum yang menunjuk kedalaman. Digunakan pada kedalaman 150-200 feet. Tolok Bourdan Tertutup Tolok ini tidak terbuka terhadap air yang ada disekelilingnya, rumahnya terdapat tutup terdapat minyak. Tekanan air sekeliling diteruskan melalui dinding yang flexibel kepada bourdan. Perubahan bentuk bourdan karena tekanan itu diteruskan pada jarum yang menunjuk kedalaman. Tolok Diafragma Tolok ini terdiri dari mekanisme roda bergigi dalam ruangan yang tertutup rapat, perubahan tekanan akan menyebabkan defleksi pada diafragma logam. Defleksi ini menggerakkan roda-roda gigi dan gerakan ini
  • 35. 35 diteruskan ke jarum yang menunjuk kedalaman. Tolok ini sangat teliti. Terkadang dikombinasikan dengan tolok ukur kapiler untuk kedalaman dangkal dan tolok diafragma untuk kedalaman dalam. Kompas Kompas biasanya sudah disatukan dengan regulator dan bagian SPG. Kompas di dalam air sangat berfungsi terutama pada daerah yang berpasir dimana penyelam sulit menentukan arah. GPS (Global Positioning System) biasanya dipakai untuk selam malam (night dive) atau penyelaman dalam dan lama karena sulit menentukan arah dalam kegelapan. Senter Senter digunakan untuk selam malam, sebagai penanda, dan dalam penyelaman gua. Jika menyelam dilakukan pada sore hari atau pada cuaca yang kurang bersahabat persiapkanlah senter. Jam Selam Dalam penyelaman setiap penyelam harus membawa jam atau alat pengukur waktu lainnya. Hal ini untuk mengetahui waktu-waktu dalam penyelaman. Jam selama selain dapat melihat waktu, ada juga yang dikombinasikan dengan depth meter dan kompas. Hal ini mempermudah penyelaman. Perhatikan batas water resistant. Untuk penyelaman yang tidak melebihi 7 meter dapat dipakai jam yang memiliki water resistant 10 bar (misal Q&Q). Kamera Underwater Keindahan bawah laut yang sangat indah membuat penyelam ingin mengabadikan momen yang sangat berharga dalam penyelaman baik dengan foto maupun video. Selama mengambil gambar perhatikanlah keadaan sekitar dan posisi tubuh agar aman dalam penyelaman. Bag Sangat berfungsi untuk menyimpan barang-barang berharga atau alat komunikasi yang tak mungkin di tinggal selama penyelaman. Sebelum menggunakan cek apakah bag bocor atau tidak. Perhatikan warna dari bag, warna yang terlalu mengkilat akan menarik ikan-ikan yang mungkin dapat mendatangkan bahaya. Cairan Antifog Pada saat menyelam atau pun snorkeling, kadang-kadang masker yang kita pakai berembun/berkabut, akibatnya pandangan menjadi kabur karena terhalang embun. Timbulnya embun tersebut karena hembusan udara (hangat) dari paru-paru melalui hidung, sementara lingkungan (air) disekitarnya bertemperatur lebih rendah/dingin. Pada saat menyelam, kita dibiasakan bernafas melalui mulut. Oleh karenanya, berembunnya masker (karena hembusan nafas melalui hidung) pada saat menyelam merupakan hal wajar, karena pada saat di darat kita terbiasa bernafas melalui hidung.
  • 36. 36 Masker berembun sebetulnya bukan masalah besar, karena setiap penyelam pastinya diajarkan cara mask-clearing di dalam air. Namun, jika terlalu sering berembun dan mask-clearing, maka udara di dalam tabung banyak terbuang sehingga cepat habis, selain itu penyelaman menjadi tidak nyaman. Untuk mencegah munculnya embun pada saat menyelam/snorkeling, cara yang paling gampang tentunya menggunakan cairan anti-foging sebelum kita turun ke dalam air. Cairan anti-foging tersebut dapat dengan mudah ditemukan di toko-toko yang menjual peralatan selam. Soal harga murah atau mahal, itu relatif. Namun, sesungguhnya di kamar mandi kita terdapat anti-foging yang lebih murah meriah untuk mencegah terjadinya pengembunan pada masker yang kita pakai, yaitu dengan menggunakan pasta gigi (merk apa saja). Caranya, pasta gigi tersebutdioleskan pada bagian dalam dan luar lensa masker. Setelah diratakan, kemudian dibilas hingga bersih, masker pun siap digunakan. Akan tetapi, jika pada saat akan turun namun lupa membawa pasta gigi, teman-teman tidak perlu khawatir, karena di dalam mulut kita terdapat zat anti-foging yang selalu kita bawa kemana-mana. Anti-foging alami tersebut adalah saliva alias air ludah. Cara penggunaannya cukup dengan ¡°menyemprotkan¡± saliva kita pada kedua belah sisi masker. Ratakan, kemudian bilas hingga bersih (tampilan dan aromanya ). Maka masker siap digunakan dan penyelaman pun akan nyaman. Sumber:,USN Diving Manual 6, Internet; Paradise Padjadjaran society welcome; diupload pada hari kamis pkl15.49 wib tanggal12 Mei 2016 Peralatan Selam Oleh karena perbedaan lingkungan, seorang penyelam akan berhadapan dengan lingkungan yang baru yaitu air. Untuk itu diperlukan penyesuaian terhadap cairan, sehingga dibutuhkan suatu jenis peralatan sesuai dengan penggunaannya. Dengan demikian terciptalah berbagai peralatan untuk dapat menyesuaikan lingkungan cair tersebut. Peralatan selam terbagi dua, peralatan dasar selam dan peralatan tambahan. Peralatan Dasar Selam 1. Masker 2. Snorkel 3. Fins & Boots 4. Rompi Apung 5. Pakaian Selam/Wet Suit 6. Sabuk Pemberat/Weight Belt 7. Pisau Selam 8. Sarung Tangan 9. Tas Selam/Gear Bag Peralatan Tambahan 1. Peralatan Scuba 2. Pengukur Kedalaman (Depth Gauge) 3. Kompas 4. Jam Selam
  • 37. 37 5. Cairan Antifog Diupload dari Blog Cahyo Gio, pada hari Kamis tgl 12 Mei 2016 pkl16.04 wib C. SCUBA (Self Contained Breathing Apparatus) Peralatan selam yang dikembangkan John Deane, Agustus Siebe memang memberikan penyelam waktu yang lama dalam air, tetapi mobilitas sangat kurang. Para penemu mencari metode lain tanpa menurunkan tingkat bahaya. Solusi terbaik adalah menyediakan suatu alat suplai udara yang dapat dibawa. Pada awalnya tidak berhasil karena terbatasnya kapasitas pompa udara untuk menyimpan udara dalam tekanan tinggi. Setelah hal ini dapat diatasi, maka udara dapat disimpan dalam suatu tempat tabung dalam tekanan tinggi sehingga menyediakan suplai udara yang cukup lama. 1. Scuba berkembang dengan cepat sehingga berkembang menjadi 3 macam tipe dasar: a. Open Circuit Scuba (dimana seluruh udara buang langsung dikeluarkan ke lingkungan sekitarnya). Regulatornya dikembangkan oleh Benoist Rouquayrol, sedangkan sistemnya dikembangkan oleh Jacques-Yves Cousteau dan Emile Gagnan. b. Closed CircuitScuba (dimana seluruh udara buang dimasukkan lagi ke sistem sehingga dapat di daur ulang). Henry A. Fleuss mengembangkan sistem ini pada tahun 1876 dan 1878, Fleuss kemudian berhasil menguji peralatannya pada tahun 1879 dalam tanki air hampir selama 1 jam. c. Semiclosed Circuit Scuba (kombinasi dari keduanya). 2. Tipe Penyelaman Kegiatan menyelam dapat dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung antara lain kepada, kedalaman, tujuan dan jenis peralatan yang digunakan. Jika kedalaman yang dijadikan tolok ukur, penyelaman dapat dibedakan menjadi: a. Penyelaman dangkal.Yaitu penyelaman dengan kedalaman maksimum 10 m b. Penyelaman sedang.Yaitu penyelaman dengan kedalaman < 10 m s/d 30 m c. Penyelaman dalam.Penyelaman dengan kedalaman > 30 m. 3. Jika didasarkan kepada tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan itu, penyelaman bisa dibedakan menjadi : Penyelaman untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara, antara lain: a. Tactical (Combat) diving yaitu penyelaman untuk tugas-tugas tempur b. Submarine Rescue, penyelamatan kapal selam c. Search & Rescue (SAR) d. Inspection & Repair (inspeksi dan perbaikan) e. Ship Salvage 4. Penyelaman-penyelaman jenis ini pada umumnya dilaksanakan oleh para penyelam Angkatan Bersenjata, akan tetapi dipergunakan untuk kegiatan penyelaman non militer antara lain adalah sebagai berikut:
  • 38. 38 a. Penyelaman komersial.Yaitu penyelaman professional antara lain untuk kepentingan konstruksi dibawah permukaan air, penambangan lepas pantai (Off shore drilling), salvage, dll. b. Penyelaman Ilmiah (Scientific Diving). Penyelaman yang dilakukan untuk kepentingan ilmiah, antara lain : penelitian biologi, geologi, arkeologi dan kelautan pada umumnya. c. Penyelaman Olah Raga (Sport Diving). Penyelaman yang dilakukan untuk kepentingan mempertahankan atau meningkatkan kondisi kesehatan dan kebugaran jiwa dan raga. Untuk mengerti lebih jelas tipe-tipe penyelaman, maka disarankan lebih baik membaca dulu fisika penyelaman, dan aspek medisnya. 5. Ada 7 (Tujuh) tipe umum selam sesuai metode, yaitu: a. Breatholding atau Free Diving Disebut juga skin diving atau snorkeling, merupakan penyelaman yang paling mudah dan paling tua. Tidak menggunakan suplai udara, sehingga waktu menyelam tergantung lamanya penyelam dapat menahan napas. Umumnya penyelam menggunakan masker untuk melihat dalam air, fin untuk mengayuh, dan snorkel untuk bernapas ketika berenang dengan muka menghadap ke bawah air. Lebih baik lagi menggunakan baju wet suit, selain menghindari hipotermi, juga dapat menambah daya apung. b. Scuba diving Menggunakan tabung dan regulator tekanan. Penyelam biasanya menggunakan tabung selam yang berisi 72 atau 90 cubic feet (cuft) dengan tekanan 2200 atau 3300 pound per square inch gauge (PSIG). Seperti snorkeling, penyelam menggunakan masker, fin, snorkel, pemberat, BC, jam selam, dan depth gauge. Untuk menghindari hipotermia, penyelam menggunakan wet suit. Jika suhu air < 10 OC, biasanya menggunakan dry suit. Selain peralatan dasar, peralatan tambahan juga diperlukan untuk keamanan, navigasi, dan komunikasi. c. Surface Supplied or Tethered diving Penyelaman ini memerlukan suplai udara dari permukaan secara terus menerus biasanya untuk tujuan militer atau komersial. d. Saturation diving Konsep penyelaman ini adalah bahwa dalam 24 jam pada kedalaman tertentu, jaringan tubuh telah menyeimbangkan tekanan sehingga waktu dan profil dekompresi tetap sama walaupun penyelam berhari-hari dalam air. Sebelum melakukan penyelaman, biasanya penyelam akan tinggal di dalam ruang yang bertekanan sama dengan kedalaman, setelah itu diangkut kedalam kapsul atau lonceng selam ke kedalaman yang diinginkan. e. One Atmosphere diving Pada penyelaman ini, tekanan udara yang dihirup oleh penyelam diatur supaya sama dengan permukaan laut (1 ATM). Leonardo Da Vinci telah mendesain gambaran yang sama dengan model modern (lihat Armored Diving Suit), tetapi baru direalisasikan pada abad 20. f. Rebreather diving
  • 39. 39 Konsepnya yaitu dengan mensirkulasikan kembali udara yang telah dibuang penyelam, dengan membuang karbondioksida, dan menambah oksigen sebelum masuk ke dalam tubuh penyelam kembali. Dengan adanya konsep ini, menyelam akan lebih dalam dan lebih lama, dan gelembung udara tidak ada yang mungkin mengganggu pandangan. Tetapi peralatan selam ini sangat berbahaya jika tidak digunakan dan dipelihara dengan baik. g. Mixed Gas diving Pada penyelaman ini tidak menggunakan udara bebas, tetapi menggunakan udara dengan komposisi tertentu. Udara dengan komposisi yang diatur ini dapat dipergunakan dalam berabagai tipe selam lain. 6. Ada tiga macam campuran udara yang dipakai dalam penyelaman: a. Enhanced Nitrox (I,II) Nitrox adalah campuran gas yang terdiri dari oksigen dan nitrogen. Yang sering digunakan ada dua, yaitu Nitrox 1 (32 % oksigen, 68 % nitrogen) dan Nitrox II (36 % oksigen, 64 %). Hanya Nitrox I yang boleh digunakan dalam penyelaman olahraga. Sebenarnya kata Nitrox berarti campuran gas dengan komposisi oksigen < 21 %. Biasanya dipergunakan dalam selam, dan penyelaman saturasi, dimana efek samping keracunan oksigen dapat dihindarai. Secara teknis, jika kadar oksigen > 20 % maka disebut "enrich air nitrox" (EAN) atau "oxygen enrich air" (OEA). Tapi dalam prakteknya istilah EAN dan Nitrox sering tertukar. Dengan adanya enrich air nitrox (EAN) maka kemungkinan terjadinya penyakit dekompressi menjadi berkurang, namun efek samping keracunan oksigen akan lebih besar. Untuk penyelaman rekreasi, penggunaannya masih dalam perdebatan. Keuntungan dan Kerugian Penggunaan enrich air nitrox (EAN) pada kedalaman 50-130 fsw: Keuntungannya adalah sebagai berikut: a. Menurunkan risiko penyakit dekompresi; b. Menurunkan kejadian keracunan nitrogen. c. Mengurangi waktu nitrogen sisa (residual nitrogen). d. Waktu surface interval lebih pendek. e. Mengurangi waktu dekompresi jika bottom time maksimum terlewati. f. Mengurangi waktu survace interval antara menyelam dan terbang. Kerugian: a. Memerlukan pelatihan khusus. b. Menggunakan peralatan khusus Nitrox. c. Meningkatkan oksidasi tabung scuba menjadi cepat berkarat. d. Mempercepat kerusakan peralatan. e. Meningkatkan risiko kebakaran. f. Risiko keracunan oksigen lebih besar.
  • 40. 40 b. Heliox Selain nitrox, yang sering digunakan adalah heliox, yaitu campuran helium dan oksigen. Helium merupakan gas inert, yang menggantikan nitrogen. Penggunaannya menghilangkan efek keracunan oksigen dan menurunkan keracunan oksigen. Heliox disarankan dalam penyelaman > 130 fsw. Heliox sangat mahal. c. Trimix Trimix adalah campuran gas helium, nitrogen dan oksigen. Komposisinya tergantung dari profil waktu selam yang dipakai. Angkatan Laut AS menggunakan pada kedalaman > 190 fsw, dan selalu digunakan pada kedalaman ekstrim > 600 fsw. Yang digunakan dalam penyelaman rekreasi adalah jenis helitrox yaitu trimix yang diperkaya oksigen.Campuran yang sering digunakan adalah TX 26/17 (26 % oksigen, 17 % helium, dan 57 % nitrogen). Beberapa kematian penyelam olahraga berkaitan dengan penggunaan heliox, sehingga penggunaan trimix helitrox untuk penyelaman rekreasi masih diperdebatkan. Sumber: USN Diving Manual 6th
  • 41. 41 BAB IV MAMPU MELAKUKAN PERTOLONGAN DI LAUT Kompetensi Dasar Siswa Bintara memiliki kemampuan melakukan pertolongan di laut, artinya diharapkan siswa Bintara mampu memahami pengertian, dasar hukum, sifat-sifat operasi, kemampuan dasar, kompetensi dasar, tugas pokok, sasaran SAR perairan dan pertolongan di daerah berombak Indikator Hasil Belajar Setelah menyelesaikan Bab II, diharapkan siswa mampu : 1. Mendefinisikan pengertian-pengertian dalam SAR perairan 2. Menyebutkan dasar hukum pelaksanaan SAR perairan 3. Menjelaskan sifat-sifat operasi SAR 4. Menyebutkan kemampuan dasar yang harus dimiliki anggota SAR 5. Menyebutkan kompetensi dasar yang harus dimiliki anggota SAR 6. Menjelaskan tugas pokok SAR 7. Menjelaskan sasaran SAR 8. Melaksanakan pertolongan di daerah berombak URAIAN MATERI 1. Pengertian Istilah dan Perihal SAR a. Pencarian dan pertolongan (Search and Rescue) atau disingkat SAR adalah usaha dan kegiatan mencari, menolong, dan menyelamatkan jiwa, raga manusia dan harta benda yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya dalam bencana dan musibah di wilayah perairan. b. Operasi SAR adalah rangkaian kegiatan dari personel yang terlatih dengan dukungan peralatan yang dapatdigunakan untuk memberikan batuan pencarian dan pertolongan secara efektif dan efisien terhadap jiwa manusia dan barang-barang berharga yang mengalami musibah maupun bencana alam yang terdiri dari pencegahan (mitigasi), kesiagaan (preparedness), tanggap darurat (response) dan pemulihan (recovery). c. SAR Air adalah operasi SAR yang ditujukan kepada musibah maupun bencana alam yang terjadi di perairan. d. Korban adalah orang yang mengalami penderitaan, meninggal dunia atau hilang akibat musibah pelayaran dan/atau penerbangan, dan/atau bencana dan/atau musibah lainnya.
  • 42. 42 e. Musibah adalah kecelakaan/malapetaka yang menimpa orang atau kelompok orang akibat sesuatu hal yang tak terelakkan di luar musibah pelayaran dan/atau penerbangan. f. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam dan/atau ulah manusia yang menimbulkan korban yang berskala luas, mengakibatkan gangguan stabilitas dan kesinambungan tata kehidupan serta penghidupan masyarakat. g. Unsur Search and Rescue (Search and Rescue Unit/SRU) adalah potensi SAR yang sudah terbina, terlatih dan/atau siap untuk digunakan dalam kegiatan operasi SAR. h. Evakuasi adalah proses pemindahan korban dari lokasi kejadian ke tempat yang lebih aman untuk diberikan pertolongan pertama dan transportasi dari tempat mendapat pertolongan pertama ke tempat fasilitas medis terdekat untuk tindakan penanganan berikutnya. i. Instansi/organisasi potensi SAR adalah instansi / badan usaha, dan organisasi masyarakat yang mempunyai tim SAR. j. Survival adalah keterampilan untuk mempertahankan kondisi jasmani dan mental dengan memanfaatkan berbagai teknik, benda dan sarana yang ditemukan di medan. k. SCUBA (Self Contained Underwater Breathing Apparatus) adalah peralatan yang digunakan untuk bernafas di dalam air dalam rangka tugas penyelamatan. l. Keadaan Darurat adalah suatu keadaan atau situasi yang dapat digolongkan menjadi : 1) Tingkat meragukan : Suatu keadaan darurat yang ditandai dengan hilangnya kontak/kominikasi pesawat atau kapal dalam suatu perjalanan. 2) Tingkat mengkhawatirkan : Suatu keadaan darurat tentang orang-orang yang mengalami musibah dimana hal ini ditandai dengan tidak adanya informasi lebih lanjut mengenai perkembangan posisi maupun keadaan dari orang yang mengalami musibah. 3) Tingkat memerlukan bantuan : Suatu keadaan darurat yang menyatakan korban sudah berada dalam keadaan membahayakan berdasarkan informasi atau laporan yang diterima dan butuh bantuan operasi SAR dengan segera. m. SMC (SAR Mission Coordinator) adalah pejabat kepolisian atau pejabat instansi lain yang ditunjuk untuk mengkoordinasikan dan mengendalikan operasi SAR dari awal hingga selesai. Termasuk mempersiapkan segala hal yang mungkin dibutuhkan dalam pelaksanaan operasi SAR baik dukungan sarana maupun prasarana. n. OSC (On Scene Commander) adalah pejabat kepolisian dari Dit Polair yang memiliki kualifikasi SAR dan mampu memimpin langsung operasi SAR di lapangan serta bertanggung jawab langsung kepada SMC. o. Kepala unit SAR Polair adalah komandan kapal yang memimpin dan mengendalikan pelaksanaan SAR perairan sesuai perintah pimpinan dengan tetap memperhatikan peraturan keselamatan pelayaran. p. Kemampuan MFR (Medical First Respond) adalah kemampuan untuk memberikan pertolongan medis awal terhadap korban. 2. Dasar Hukum SAR Perairan
  • 43. 43 a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; b. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran; c. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2006 tentang Pencarian dan Pertolongan; d. Surat Keputusan Kapolri No. Pol : Skep/250/IV/2004 tanggal 21 April 2004 tentang Buku Petunjuk Kegiatan SAR Terbatas; e. Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Tingkat Kepolisian Daerah; f. Peraturan Kapolri Nomor 25 Tahun 2011 tentang SAR Polri. 3. Sifat-sifat Operasi SAR a. Kemanusiaan : Operasi SAR bertujuan untuk membantu dalam usaha-usaha kemanusiaan. b. Netral : Pelaksanaan operasi SAR dilaksanakan secara netral dan tidak diskriminasi. c. Profesional : Operasi SAR dibutuhkan professional dalam kecepatan, ketepatan, kecermatan, dan kecekatan serta keamanan. d. Koordinatif : Pelaksanaan operasi SAR dilaksanakan secara koordinatif dengan unsur-unsur lainnya. e. Borderless : Pelaksanaan operasi SAR dilaksanakan tanpa batas (Borderless) baik di danau, sungai, pesisir dan laut. 4. Kemampuan Dasar Anggota SAR a. Pengetahuan Dasar SAR yang meliputi organisasi SAR, organisasi Operasi SAR, filosofi SAR, dan lain-lain. b. Teknik Pencarian di laut/perairan. c. Teknik Pertolongan/ Penyelamatan (Rescue). d. Pengetahuan Pendukung/Penunjang : 1) Navigasi. 2) Renang dan selam 3) Survival. 4) Komunikasi Lapangan. 5) Nautika dan teknika kapal 5. Kompetensi Dasar Anggota SAR a. Memiliki dedikasi yang tinggi terhadap kemanusiaan. b. Memiliki fisik yang prima dan sikap mental yang tangguh. c. Memiliki moral dan disiplin yang tinggi d. Memiliki intelegensi/pengetahuan yang cukup. e. Memiliki keterampilan yang dipersyaratkan. f. Mampu menjalin koordinasi dengan baik.
  • 44. 44 6. Tugas Pokok a. Mengumpulkan, menganalisa dan menterjemahkan berita dari pihak yang memerlukan pencarian untuk dijadikan bahan perencanaan dalam pencarian. b. Menganalisa daerah kemungkinan diketemukannya sasaran pencarian. c. Mengadakan pembagian daerah pencarian. d. Menuntun petugas SAR lain kearah sasaran. e. Mengirim data korban ke-posko darurat. f. Memberikan bantuan darurat kepada korban. g. Mengadakan koordinasi dengan seluruh potensi yang terlibat dalam operasi pencarian. 7. Sasaran SAR a. Menemukan kembali manusia atau materil yang hilang atau dikhawatirkan akan hilang. b. Mencegah dan mengurangi kemungkinan dari kerugian. c. Menyelamatkan dan memberikan pertolongan serta memindahkan korban bencana ketempat yang aman. d. Menghindarkan korban bencana dari ancaman lingkungan yang tidak menguntungkan di lokasi kejadian. e. Membantu usaha-usaha kemanusiaan dan menormalkan keadaan. f. Membantu meningkatkan moril korban bencana. g. Membantu mempermudah penyelidikan. 8. Potensi Unit SAR Adalah instansi/badan usaha, dan organisasi masyarakat yang mempunyai tim SAR/sebagai petugas pendukung, antara lain : TNI, Polri, BASARNAS, Dephub (KPLP), Depsos (TAGANA), Pemda (BPBD), MAPALA, PMI, Depkes, Damkar dan lain-lain. 9. Pertolongan di daerah berombak Setelah mempelajari materi ini, Peserta Diklat mampu, menjelaskan tentang check list / daftar periksa, mengenali pola perilaku calon korban, mengenali tanda-tanda orang yang akan tenggelam, melakukan metode dalam usaha penyelamatan Kebutuhan utama dari seorang penyelamat di air adalah pengembangan sumber daya manusia ditambah dengan kemampuan untuk tetap tenang dan disiplin agar dapat dilaksanakan dengan cepat dan efisien penuh. Untuk itu seorang penyelamatdi air harus mempunyai kondisi fisik yang prima. Selain itu, seorang penyelamat di air harus mampu bekerja sendiri maupun berkelompok. Saat kejadian darurat, penyelamat harus mampu membuat penilaian yang tepat, mengevaluasi pilihan yang tersedia, dan melaksanakan operasi penyelamatan yang paling efektif dan aman. a. Check List Penyelamat di Air