1. LAPORAN HASIL TES KEBUGARAN JASMANI
DI MTS.AL-AMALUL KHOIR PALEMBANG
PENYUSUN : KELOMPOK 2
KELAS : 5.L
MATA KULIAH : TES,EVALUASI DAN PENGUKURAN OLAHRAGA
DOSEN PENGAMPU : ARISMAN, M.Pd
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI)
PALEMBANG
2015
2. BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada kehidupan manusia pasti akan dihadapkan dengan beberapa masalah
yang ada, sangat kompleks sekali masalah demi masalah yang muncul. Dengan
segenap kemampuan yang dimiliki manusia, manusia akan selalu berusaha untuk
menyelesaikan semua masalah-masalah itu. Tetapi terkadang seseorang akan lupa
terhadap apa yang terjadi pada dirinya sendiri, lebih-lebih pada masalah fisik,
yaitu tentang kesegaran jasmani. Banyak dari mereka yang sibuk, akan lupa
terhadap kesehatan dan kestabilan kesegaran jasmaninya.
Kesegaran jasmani seseorang adalah kemampuan tubuh seseorang untuk
melakukan tugas pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti,
untuk dapat mencapai kondisi kesegaran jasmani yang prima seseorang perlu
melakukan latihan fisik yang melibatkan beberapa komponen kesegaran jasmani
dengan metode latihan yang benar.
Semakin tinggi tingkat kesegaran jasmani seseorang, semakin besar
kemampuan fisiknya dan produktifitas kerjanya, khususnya dalam bidang
olahraga. Bagi guru pendidikan jasmani ataupun pelatih, sangat penting
mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kesegaran jasmani siswa
atau atlet untuk mengembangkan prestasi. Selain itu para Guru atu Pelatih akan
membutuhkan sesuatu yang dinamakan demngan evaluasi. Yang bertujuan untuk
mengoreksi dan mengetahui seberapa tingkat dan perkembangan setelah
melakukan beberapa tahap latihan. Sebagai Pelatih dan Guru olahraga, yang
bertanggung jawab atas prestasi anak asuhannya. Perlu melengkapi dirinya
dengan pengetahuan tentang cara-cara mengukur dan menilai status kondisi fisik
tersebut. Dan statrus kondisi fisik seseorang hanya mungkin diketahui dengan
pengukuran dan penilaian yang berbentuk beberapa tes kemampuan.
Cara evaluasi yang tepat yang harus dilakukan yaitu dengan cara Tes dan
Pengukuran terhadap atlet ataupun siswa. Tes dan pengukuran dapat dilakukan
dengan beberapa cara dan tahap yang mempunyai manfaat dan tujan dilakukannya
tes tersebut. Dan tes tersebut dibagi menjadi bebrapa komponen kondisi fisik serta
beberapa jenis tes yan sudah dikelompokan.
Dengan melakukan tes dan pengukuran ini kita dapat mengambil beberapa
manfaat, diantaranya kita dapat mengevaluasi tahap latihan yang telah dilakukan,
3. dengan hal itu kita dapat mengetahui seberapa perkembangan kondisi fisik
seseorang, selain kita bisa mengembangkan prestasi atlet, kita juga bisa
menjadikan ini sebagai bahan perbaikan dalam pemebelajaran atau pelatihan. Kita
juga dapat termotivasi oleh hasil yang diambil dalam tes dan pengukuran ini, atau
bahkan kita dapat menggunakan data ini untuk bahan sebuah penelitian.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Tes Kesegaran Jasmani Indonesia?
2. Apa saja komponen Tes Kesegaran Jasmani Indonesia?
3. Bagaimana prosedur masing-masing komponen TKJI?
4. Bagai mana prosedur tes kesegaran jasmani untuk usia 13-15 tahun ( siswa
SMP) ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk menjelaskan Pengertian Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
2. Untuk menjelaskan Komponen Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
3. Untuk menjelaskan bagaimana prosedur masing-masing komponen TKJI
4. Untuk menjelaskan prosedur tes kesegaran jasmani untuk usia 13-15 tahun
D. Manfaat Pembahasan
1. Agar kita tahu tentang Pengertian Tes dan Pengukuran Olahraga
2. Agar kita tahu tentang Komponen Kondisi Fisik
3. Agar kita tahu tentang Macam-macam tes
4. Agar kita tahu tentang Bagaimana Prosedur Masing-Masing Jenis Tes
4. BAB II
TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)
Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 “
Tes Kesegaran Jasmani Indonesia “ (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan
menjadi instrumen / alat tes yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia karena
TKJI disusun dan disesuaikan dengan kondisi anak Indonesia. TKJI dibagi dalam
4 kelompok usia, yaitu : 6-9 tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun, dan 16-19 tahun.
Akan tetapi pada handout ini akan dibahas TKJI pada kelompok usia 13-15 tahun
dan 16-19 tahun.
Sebelum terjun ke sekolah-sekolah untuk melaksanakan tugas matakuliah
Tes dan Pengukuran Penjas dengan melakukan tes kesegaran jasmani pada siswa-
siswi, maka diharapkan mahasiswa dapat memahami dengan baik peraturan dan
tata cara pelaksanaan TKJI sehingga diharapkan hasil tes yang diperoleh adalah
benar dan dapat dipercaya.
A. Rangkaian Tes untuk Usia 13-15 Tahun
Tes kesegaran jasmani Indonesia terdiri dari :
1. Untuk putra terdiri dari :
a. lari 50 meter (13-15 tahun)
b. gantung angkat tubuh (pull up) selama 60 detik
c. baring duduk (sit up) selama 60 detik
d. loncat tegak (vertical jump)
e. lari 1000 meter (usia 13-15 tahun)
2. Untuk putri terdiri dari :
a. lari 50 meter (13-15 tahun)
b. gantung siku tekuk ( tahan pull up) selama 60 detik
c. baring duduk (sit up) selama 60 detik
d. loncat tegak (vertical jump)
e. lari 800 meter (usia 13-15 tahun)
5. B. Kegunaan Tes
Tes kesegaran jasmani Indonesia digunakan untuk mengukur dan menentukan
tingkat kesegaran jasmani remaja (sesuai kelompok usia masing-masing).
C. Alat dan Fasilitas
1. Lintasan lari / lapangan yang datar dan tidak licin
2. Stopwatch
3. Bendera start
4. Tiang pancang
5. Nomor dada
6. Palang tunggal untuk gantung siku
7. Papan berskala untuk papan loncat
8. Serbuk kapur
9. Penghapus
10. Formulir tes
11. Peluit
12. Alat tulis dll
D. Ketentuan Tes
TKJI merupakan satu rangkaian tes, oleh karena itu semua butir tes harus
dilaksanakan secara berurutan, terus- menerus dan tidak terputus dengan
memperhatikan kecepatan perpindahan butir tes ke butir tes berikutnya dalam 3
menit. Perlu dipahami bahwa butir tes dalam TKJI bersifat baku dan tidak boleh
dibolak-balik , dengan urutan pelaksanaan tes sebagai berikut :
Pertama : Lari 50 meter (usia 13-15 tahun)
Kedua : - gantung angkat tubuh untuk putra (pull up)
- gantung siku tekuk untuk putri (tahan pull up)
Ketiga : Baring duduk (sit up)
Keempat : Loncat tegak (vertical jump)
6. Kelima : - Lari 1000 meter (usia 13-15 tahun
- Lari 800 meter (usia 13-15 tahun)
E. Petunjuk Umum
1. Peserta
a. Dalam kondisi sehat dan siap untuk melaksanakan tes
b. Diharapkan sudah makan maksimal 2 jam sebelum tes
c. Memakai sepatu dan pakaian olahraga
d. Melakukan pemanasan (warming up)
e. Memahami tata cara pelaksanaan tes
f. Jika tidak dapat melaksanakan salah satu / lebih dari tes maka tidak
mendapatkan nilai / gagal.
2. Petugas
a. Mengarahkan peserta untuk melakukan pemanasan (warming up)
b. Memberikan nomor dada yang jelas dan mudah dilihat petugas
c. Memberikan pengarahan kepada peserta tentang petunjuk pelaksanaaan tes dan
mengijinkan mereka untuk mencoba gerakan-gerakan tersebut.
d. Memperhatikan kecepatan perpindahan pelaksanaan butir tes ke butir tes
berikutnya dengan tempo sesingkat mungkin dan tidak menunda waktu
e. Tidak memberikan nilai pada peserta yang tidak dapat melakukan satu butir tes
atau lebih
f. Mencatat hasil tes dapat menggunakan formulir tes perorangan atau per butir tes
7. F. Petunjuk Pelaksanaan Tes
1. Lari 50 meter
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan
b. Alat dan Fasilitas
1) Lintasan lurus, rata, tidak licin, mempunyai lintasan lanjutan, berjarak
50 meter
2) Bendera start
3) Peluit
4) Tiang pancang
5) Stop watch
6) Serbuk kapur
7) Formulir TKJI
8) Alat tulis
c. Petugas Tes
1) Petugas pemberangkatan
2) Pengukur waktu merangkap pencatat hasil tes
d. Pelaksanaan
1) Sikap permulaaan
Peserta berdiri dibelakang garis start
2) Gerakan
a) pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk
lari
b) pada aba- aba “YA” peserta lari secepat mungkin menuju garis finish
3) Lari masih bisa diulang apabila peserta :
a) mencuri start
8. b) tidak melewati garis finish
c) terganggu oleh pelari lainnya
d) jatuh / terpeleset
4) Pengukuran waktu
Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera start diangkat sampai pelari
melintasi
garis Finish
5) Pencatat hasil
1) hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk
menempuh jarak 50 meter dalam satuan detik
2) waktu dicatat satu angka dibelakang koma
2. Tes Gantung Angkat Tubuh untuk Putra, Tes Gantung Siku Tekuk untuk Putri
a) Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan
bahu
b) Alat dan fasilitas
1) lantai rata dan bersih
2) palang tunggal yang dapat diatur ketinggiannya yang disesuaikan
dengan ketinggian peserta. Pipa pegangan terbuat dari besi ukuran ¾ inchi
3) stopwatch
4) serbuk kapur atau magnesium karbonat
5) alat tulis
c) Petugas tes
1) pengamat waktu
2) penghitung gerakan merangkap pencatat hasil
9. d) Pelaksanaan Tes Gantung Angkat Tubuh 60 detik (Untuk Putra)
1) Sikap permulaan
Peserta berdiri di bawah palang tunggal. Kedua tangan berpegangan pada
palang tunggal selebar bahu Pegangan telapak tangan menghadap ke arah
letak kepala
2) Gerakan (Untuk Putra)
a) Mengangkat tubuh dengan membengkokkan kedua lengan, sehingga
dagu menyentuh atau berada di atas palang tunggal kemudian kembali ké
sikap permulaan. Gerakan ini dihitung satu kali.
b) Selama melakukan gerakan, mulai dan kepala sampai ujung kaki tetáp
merupakan satu garis lurus.
c) Gerakan ini dilakukan berulang-ulang, tanpa istirahat sebanyak
mungkin selama 60 detik.
3) Angkatan dianggap gagal dan tidak dihitung apabila:
a) pada waktu mengangkat badan, peserta melakukan gerakan mengayun
b) pada waktu mengangkat badan, dagu tidak menyentuh palang tunggal
c) pada waktu kembali ke sikap permulaan kedua lengan tidak lurus
e) Pencatatan Hasil
1) yang dihitung adalah angkatan yang dilakukan dengan sempurna.
2) yang dicatat adaiah jumlah (frekuensi) angkatan yang dapat dilakukan
dengan
sikap sempurna tanpa istirahat selama 60 detik.
3) Peserta yang tidak mampu melakukan Tes angkatan tubuh ini,
walaupun telah berusaha, diberi nilai nol (0).
10. f) Pelaksanaan Tes Gantung Siku Tekuk ( Untuk Putri)
Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit di atas kepala peserta.
1) Sikap permulaan
Peserta berdiri di bawah palang tunggal, kedua tangan berpegangan pada
palang tunggal
selebar bahu. Pegangan telapak tangan menghadap ke arah kepala
2) Gerakan
Dengan bantuan tolakan kedua kaki, peserta melompat ke atas sampai
dengan mencapai sikap bergantung siku tekuk, dagu berada di atas palang
tunggal. Sikap tersebut dipertahankan selama mungkin (dalam hitungan
detik)
g) Pencatatan Hasil
Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk
mempertahankan sikap tersebut diatas, dalam satuan detik. Peserta yang
tidak dapat melakukan sikap diatas maka dinyatakan gagal dan diberikan
nilai nol (0).
3. Tes Baring Duduk (Sit Up) Selama 60 detik
a. Tujuan
Mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut.
b. Alat dan fasilitas
1) lantai / lapangan yang rata dan bersih
2) stopwatch
3) alat tulis
4) alas / tikar / matras dll
c. Petugas tes
1) pengamat waktu
2) penghitung gerakan merangkap pencatat hasil
11. d. Pelaksanaan
1) sikap permulaan
a) berbaring telentang di lantai, kedua lutut ditekuk dengan sudut 90˚
dengan kedua jari-jarinya diletakkan di belakang kepala.
b) Peserta lain menekan / memegang kedua pergelangan kaki agar kaki
tidak terangkat.
2) Gerakan
a) Gerakan aba-aba “YA” peserta bergerak mengambil sikap duduk
sampai kedua sikunya menyentuh paha, kemudian kembali ke sikap awal.
b) Lakukan gerakan ini berulang-ulang tanpa henti selama 60 detik
e. Pencatatan Hasil
1) Gerakan tes tidak dihitung apabila :
- pegangan tangan terlepas sehingga kedua tangan tidak terjalin lagi
- kedua siku tidak sampai menyentuh paha
- menggunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh
2) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah gerakan tes yang dapat dilakukan
dengan sempurna selama 60 detik
3) Peserta yang tidak mampu melakukan tes ini diberi nilai nol (0)
4. Tes Loncat Tegak (Vertical Jump)
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak / tenaga eksplosif
b. Alat dan Fasilitas
1) Papan berskala centimeter, warna gelap, ukuran 30 x 150 cm, dipasang
pada dinding yang rata atau tiang. Jarak antara lantai dengan angka nol (0)
pada papan tes adalah 150 cm.
12. 2) Serbuk kapur
3) Alat penghapus papan tulis
4) Alat tulis
c. Petugas Tes
Pengamat dan pencatat hasil
d. Pelaksanaan Tes
1) Sikap permulaan
a) Terlebih dulu ujung jari peserta diolesi dengan serbuk kapur /
magnesium
karbonat
b) Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada pada
sisi kanan / kiri badan peserta. Angkat tangan yang dekat dinding lurus ke
atas, telapak tangan ditempelkan pada papan skala hingga meninggalkan
bekas jari.
2) Gerakan
a) Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua
lengan diayun ke belakang . Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin
sambil menepuk papan dengan tangan yang terdekat sehingga
menimbulkan bekas
b) Lakukan tes ini sebanyak tiga (3) kali tanpa istirahat atau boleh
diselingi peserta lain
e. Pencatatan Hasil
1) Selisih raihan loncatan dikurangi raihan tegak
2) Ketiga selisih hasil tes dicatat
3) Masukkan hasil selisih yang paling besar
5. Tes Lari 1000 meter (13-15 Tahun) Tes Lari 800 meter (13-15 Tahun)
a. Tujuan
13. Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung paru, peredaran
darah dan pernafasan
b. Alat dan Fasilitas
1) Lintasan lari
2) Stopwatch
3) Bendera start
4) Peluit
5) Tiang pancang
6) Alat tulis
c. Petugas Tes
1) Petugas pemberangkatan
2) Pengukur waktu
3) Pencatat hasil
4) Pengawas dan pembantu umum
d. Pelaksanaan Tes
1) Sikap permulaan
Peserta berdiri di belakang garis start
2) Gerakan
a) Pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap berdiri, siap untuk lari
b) Pada aba-aba “YA” peserta lari semaksimal mungkin menuju garis
finish
e. Pencatatan Hasil
1) Pengambilan waktu dilakukan mulai saat bendera start diangkat sampai
peserta tepat Melintasi garis finish
2) Hasil dicatat dalam satuan menit dan detik.
14. 1. Table penilaian tes lari 50 meter
Umur 13 s/d 15 tahun Nilai
Putra Putri
sd- 6.7 detik sd – 7.7 detik 5
6.8 – 7.6 detik 7.8 – 8.7 detik 4
7.7 – 8.7 detik 8.8 – 9.9 detik 3
8.8 – 10.3 detik 10.9 – 11.9 detik 2
10.4 – dst 12.0 – dst 1
2. Table nilai pull up
Umur 13 s/d 15 tahun Nilai
Putra Putri
16 keatas 41 detik keatas 5
11 – 15 22 – 40 detik 4
06 – 10 10 – 21 detik 3
02 – 05 03 – 09 detik 2
00 – 01 00 – 02 detik 1
3. Table nilai sit-up
Umur 13 s/d 15 tahun Nilai
Putra Putri
38 keatas 28 keatas 5
28-37 kali 19-27 kali 4
19-27 kali 09-18 kali 3
08-18 kali 03-08 kali 2
00-07 kali 00-02 kali 1
4. Table nilai vertical jump
Umur 13 s/d 15 tahun Nilai
Putra Putri
66 cm keatas 50 cm keatas 5
53-56 cm 39-49 cm 4
42-52 cm 30-38 cm 3
31-41 cm 21-29 cm 2
Dibawah 31 cm Dibawah 21 cm 1
15. 5. Table nilai lari jarak menengah
Umur 13 s/d 15 tahun Nilai
Putra Putri
Sd 3’04” Sd 3’08” 5
3’05”-3’53” 3’07”-3’55” 4
3’54”-4’46” 3’56”-4’58” 3
4’47”-6’04” 4’59”-6’40” 2
Dibawah 6’04” Dibawah 6’40” 1
6. Norma klasifikasi tingkat kebugaran jasmani.
No. Jumlah Nilai Klasifikasi
1 22-25 Baik Sekali (BS)
2 18-21 Baik (B)
3 14-17 Sedang (S)
4 10-13 Kurang (K)
5 05-09 Kurang Sekali (KS)
16. BAB III
PELAKSANAAN TES KESEGARAN JASMANI DI MTS. AL-AMALUL
KHOIR PALEMBANG
A. PERSIAPAN
Sebelum melakukan suatu kegiatan hendaknya selalu dipersiapkan segala
sesuatunya. Adapun persiapan pada pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani
Indonesia ini kami mempersiapkan tentang informasi mengenai Tes Kesegaran
Jasmani Indonesia, yang meliputi aturan dan tata cara melakukan tes.
Setelah informasi diperoleh, maka kami segera mengumpulkan alat dan
bahan yang akan di pergunakan untuk melakukan tes.
Alat dan bahan tersebut berupa:
1. Pembuatan Formulir TKJI,
2. Mempersiapkan lintasan lari untuk lari jarak 50 m dan 1000 m termasuk
merapihkan lintasan agar terhindar dari kecelakaan.
3. Mempersiapkan papan tunggal untuk melakukan Pull Up.
4. Matras untuk melakukan gerakan sit up.
5. Pengukur loncat tegak (vertical jump) berupa papan besekala centimeter,
serbuk kapur dan penghapus papan tulis.
6. Alat penunjang berupa stop wacth, bendera start, tiang pancang, nomor dada,
peluit, alat tulis, dll.
B. MENENTUKAN OBJEK
Langkah selanjutnya yaitu menentukan objek yang akan di tes. Dan kami
telah sepakat untuk melakukan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia pada siswa kelas
VII -VIII di MTs. Al-amalul khoir palembang dengan jumlah siswa sebanyak 20
orang putra. Adapun nama peserta yang akan di tes antara lain:
1. Jekky (L)
2. Reza (L)
3. M. Ubay (L)
4. Gusti (L)
17. 5. Yoga (L)
6. Bagas (L)
7. Hafiz (L)
8. Ilham (L)
9. Anjai (L)
10. Arif (L)
11. Rahmad (L)
12. Ardi (L)
13. Ilgo (L)
14. Rafli (L)
15. Gibran (L)
16. Robi (L)
17. Syaiful (L)
18. Akbar (L)
19. Asnawi (L)
20. Akbari (L)
C. PELAKSANAAN TES
Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia ini dilaksanakan pada hari
selasa 22 desember 2015 pada pukul 09.30 dengan terlebih dahulu
memberitahukan kepada siswa agar siswa mempersiapkan diri seperti sarapan
terlebih dahulu agar kondisi badan dalam keadaan prima.
Tim penilai berjumlah 10 orang dengan tugas yang berbeda-beda agar
penilaian berjalan dengan lancar. Pelaksanaan tes dilakukan secara bersambung,
artinya siswa yang telah di tes tahapan pertama melanjutkan pada tahapan
berikutnya. Dengan membawa formulir yang telah diisi dan memberikannya
kepada tim penilai yang akan menilai hingga sampai pada tahapan terakhir.
18. D. HASIL TES
Hasil tes berupa catatan pada formulir yang kemudian dapat di
kalkulasikan sesuai aturan yang telah baku sehingga akan diperoleh klasifikasi
Kesegaran Jasmani siswa berupa BS (baik sekali), B (baik), S (sedang), K
(kurang), KS (kurang sekali).
Hasil ter Terlapirkan.
19. BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tes kesegaran jasmani Indonesia digunakan untuk mengukur dan
menentukan tingkat kesegaran jasmani remaja (sesuai kelompok usia masing-
masing). Sehingga dapat digunakan untuk seleksi atlit dan selanjutnya dapat
digunakan untuk acuan peningkatan kebugaran siswa dengan memberikan
peningkatan latihan fisik yang sesuai dengan tingkat kebugarannya.
B. SARAN
Begitu banyak manfaat yang bisa kita ambila dari melakukan tes dan
pengukuran. Jadi sebaiknya, bagi setiap Guru olahraga atau Pelatih mengisi
pengetahuannya tentang beberapa komponen dan hal-hal yang berkaitan dengan
tes dan pengukuran olahraga. Karena dengan itu kita akan bisa mengambil banyak
manfaat, diantaranya seperti :
• Untuk pelaksanaan evaluasi dan Sebagai bahan motivasi
• Sebagai bahan perbaikan mengajar / melatih dan Sebagai dasar penelitian
• Penentuan status atlet dan pembagian kelompok sesuai dengan ketentuan yang
telah ada
20. LAPORAN HASIL TES KEBUGARAN JASMANI
1. LARI SPRINT 50 MERTER
NO NAMA PESERTA CATATAN
WAKTU (dtk)
NILAI
putra
1 Jekki 8.27 3
2 Reza 7.20 4
3 Ubai 8.29 3
4 Gusti 9.66 2
5 Yoga 8.10 3
6 Bagas 8.26 3
7 Hafiz 8.25 3
8 Ilham 7.80 3
9 Anjai 7.61 4
10 Arif 8.33 3
11 Rahmad 9.10 2
12 Ardi 8.02 3
13 Ilgo 8.20 3
14 Rafli 7.30 4
15 Gibran 8.11 3
16 Robbi 7.18 4
17 Syaiful 8.46 3
18 Akbar 8.33 3
19 Asnawi 8.85 2
20 Akbari 10.49 1
21. 2. GANTUNG SIKU TEKUK DAN GANTUNG ANGKAT TUBUH (PULL
UP)
NO NAMA PESERTA Waktu 60 detik NILAI
Putra (kali)
1 Jekki 1 1
2 Reza 1 1
3 Ubai 1 1
4 Gusti 2 2
5 Yoga 3 2
6 Bagas 4 2
7 Hafiz 4 2
8 Ilham 7 3
9 Anjai 5 2
10 Arif 1 1
11 Rahmad 4 2
12 Ardi 4 2
13 Ilgo 2 2
14 Rafli 10 3
15 Gibran 1 1
16 Robbi 1 1
17 Syaiful 1 1
18 Akbar 1 1
19 Asnawi 1 1
20 Akbari 4 2
3. BARING DUDUK (SIT-UP)
NO NAMA PESERTA Waktu 60 detik NILAI
Putra (kali)
1 Jekki 25 3
2 Reza 20 3
3 Ubai 34 4
4 Gusti 34 4
5 Yoga 26 3
6 Bagas 34 4
7 Hafiz 30 4
8 Ilham 31 4
9 Anjai 18 2
10 Arif 26 3
11 Rahmad 33 4
12 Ardi 35 4
13 Ilgo 32 4
14 Rafli 28 4
15 Gibran 28 4
16 Robbi 30 4
17 Syaiful 25 3
18 Akbar 25 3
19 Asnawi 11 2
20 Akbari 23 3