Dokumen tersebut membahas tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Ia menjelaskan pentingnya mengetahui P3K untuk memberikan pertolongan yang benar, prioritas dalam P3K seperti mengamankan korban dan mengatasi gangguan pernapasan, serta jenis-jenis pembalutan seperti mitella dan dasi yang digunakan untuk membalut berbagai bagian tubuh.
1. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 1
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
A. PENDAHULUAN
Mengapa kita perlu mengetahui dan mempelajari tentang P3K?
Berikut kisah yang terjadi akibat kekurangtahuan seseorang dalam memberikan
pertolongan:
SALAH MENOLONG
Sebut saja namanya pak Slamet. Dia
bekerja sebagai tukang becak di sebuah
kota. Pak Slamet memiliki seorang istri
dan 3 orang anak adalah pekerja keras
dan baik hati, ringan tangan dan suka
menolong serta tidak punya pamrih
selain membantu meringankan beban
sesama.
Pada suatu saat di pagi hari. Seperti
biasanya pak Slamet sedang mangkal di
dekat perempatan menunggu penumpang yang turun dari angkot atau bus kota. Dia selalu
berharap hari ini mendapat rejeki yang banyak, mengingat anak-anaknya masih sekolah
dan membutuhkan biaya untuk membayar SPP. Matanya selalu waspada barangkali ada
orang yang memanggil untuk diantar ke suatu tempat.
Tiba-tiba terdengar suara BRAAAAKKK... Ternyata terjadi insiden kecelakaan. Ada seorang
perempuan yang tergeletak di tengah jalan dan tidak jauh dari situ ada seorang pelajar
yang terjatuh bersama sepeda motornya. Rupanya anak sekolah tersebut terburu-buru
karena takut terlambat masuk sekolah dan kurang waspada, sehingga menabrak
penyeberang jalan.
Tanpa berpikir panjang, pak Slamet beranjak dan berlari mendekati seorang perempuan
yang terkapar di tengah jalan itu. Saat mendekat, si korban melarang pak Slamet untuk
mengangkatnya: “Jangan pak. Lebih baik Bapak cari 2 orang lagi untuk mengangkat saya”.
Pak Slamet yang tubuhnya lumayan kekar merasa sangat kuat untuk mengangkat tubuh
perempuan itu. Tanpa menunggu penolong yang lain, pak Slamet langsung mengangkat
tubuh si korban. Si Korban kembali berteriak: “ Jangaaaaan paaaakkkk....!”
Pak Slamet seakan tidak mendengar teriakan si korban, dan langsung segera membopong
untuk segera dibawa ke pinggir jalan. Pada saat pak Slamet mengangkat tubuh si korban
terdengar suara KREEKK. Ternyata tulang belakang si korban patah. Dan tentu dengan
tindakan pak Slamet tersebut akan menambah parah luka si korban dan bisa dipastikan
akan terjadi kelumpuhan. Kebetulan si Korban adalah mantan anggota PMR (Palang Merah
Remaja) yang tentu sangat paham bagaimana cara memberikan pertolongan yanag benar.
2. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 2
Refleksi:
Ternyata maksud baik untuk menolong saja tidak cukup, tetapi harus dibarengi dengan
pengetahuan dan keterampilan yang benar tentang P3K agar mampu memberikan
pertolongan dengan benar juga, agar tidak semakin memperparah keadaan si korban.
B. PENGERTIAN dan TUJUUAN
P3K adalah pemberikan pertolongan pertama pada kecelakaan ditempat kejadian
dengan cepat dan tepat sebelum tenaga medis datang/sebelum korban dibawa ke
rumah sakik agar kejadian yg lebih buruk dapat dihindari
Tujuannya adalah mencegah maut dan mempertahankan hidup, mencegah penurunan
kondisi badan/cacat
C. SIKAP KEWAJIBAN DAN WILAYAH SEORANG PENOLONG
Sikap penolong :
1. Tidak panik (tenang, tidak gugup atau terburu-buru)
2. Bertindak cekatan
3. Tenang tidak terpengaruh keluhan korban jangan menanggap enteng luka yg
diderita korban
4. Melihat pernapasan korban jika perlu berikan napas buatan
5. Hentikan pendarahan,terutama luka luar yg lebar
6. Perhatikan tanda-tanda shock
7. Jangan terburu-buru memindahkan korban, sebelum kita dapat menentukan jenis
dan keparahan luka yg dialami korban
Hal yang perlu diperhatikan bagi Penolong
1. Perhatikan keadaan sekitar tempat kecelakaan
2. Perhatikan keadaan penderita
3. Merencanakan dalam hati cara-cara pertolongan yg akan dilakukan
4. Jika korban meninggal beritahu polisi/bawa korban kerumah sakit
D. KEWAJIBAN PELAKU PERTOLONGAN PERTAMA
Kecelakaan atau pun kejadiaan yang tidak diinginkan bisa terjadi kapan saja dan dimana
saja, entah itu di rumah, sekolah, jalan raya, tempat kerja, bisa pagi, siang, sore ataupun
malam. Hal ini juga dapat menimpa siapa saja, apakah seorang anak bayi, kakek atau
nenek, laki-laki dewasa atau wanita yang dapat berupa suatu insiden kecil atau juga
suatu bencana besar yang menimpa korban dalam jumlah banyak.
Sebagai pelaku pertolongan pertama ada beberapa hal yang wajib anda lakukan agar
korban yang anda tolong upaya pertolongan yang maksimal, yaitu:
1. Menjaga Keselamatan Diri, Anggota Tim, Korban dan Orang Sekitarnya.
Kita tidak akan mampu memberikan pertolongan bila sebagai penolong kita sudah
mengalami cedera sebelum mencapai korban atau pada saat sedang menolong
korban, sehingga keselamatan diri dan tim harus menjadi prioritas. Masalah
3. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 3
keselamatan mencakup bahaya dari orang-orang sekitar, hewan, bangunan yang
tidak stabil, api, ledakan dan lainnya. Berhati-hatilah selalu supaya selamat.
2. Dapat Menjangkau Korban
Anda harus mampu untuk menjangkau korban, baik dalam kendaraan, ditengah
kerumunan masa, atau ketika terperangkap di dalam bangunan. Dalamkasus
kecelakaan atau musibah ada kemungkinan anda sebagai penolong harus
memindahkan korban yang satu guna dapat menjangkau korban lain yang lebih
parah. Namun satu hal yang selalu harus anda ingat, keselamatan (para) penolong
selalu nomor satu, jangan berupaya melampaui batas kemampuan.
3. Dapat Mengenali dan Mengatasi Masalah yang Mengancam Nyawa
Ingatlah bahwa sebagai penolong, keberadaan anda untuk menyelamatkan nyawa,
maka selayaknyalah anda mampu mengenali dan mengatasi keadaan yang
mengancam nyawa.
4. Meminta Bantuan / Rujukan
Sebagai pelaku pertolongan pertama, anda harus bertanggung jawab sampai
bantuan rujukan mengambil alih penanganan korban.
5. Memberikan Pertolongan dengan Cepat dan Tepat Berdasarkan Keadaan Korban
Lakukan penilaian dini terhadap korban dan cari masalah yang sedang dialami
korban, dan segera berikan pertolongan pertama. Masalah yang dialami korban
dapat anda peroleh dari informasi di tempat kejadian, saksi, korban itu sendiri atau
dengan memeriksa keadaan serta penilaian korban. Dengan informasi ini anda
dapat memberikan pertolongan sesuai dengan kemampuan dan wewenang
anda.Pertolongan Pertama dapat sederhana saja seperti menenangkan korban,
atau juga kompleks dan rumit seperti memberikan Bantuan Hidup Dasar.
6. Membantu Pelaku Pertolongan Pertama Lainnya.
Jika anda merupakan orang kedua atau tim kedua yang tiba dilokasi kecelakaan
atau bencana, maka menjadi kewajiban anda untuk membantu orang atau tim yang
sudah ada sesuai dengan keadaan.
7. Ikut Menjaga Kerahasiaan Medis.
Demi ketenangan dan keselamatan jiwa si korban, biasanya ada beberapa keadaan
yang tidak secara langsung diberitahukan kepada si korban sendiri ataupun
keluarganya.
8. Melakukan Komunikasi dengan Petugas Lain yang Terlibat.
4. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 4
Jangan merasa diri mampu mengatasi semua permasalahan yang terjadi. Maka
harus selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terkait., misalnya pejabat
setempat, kepolisian, Tim SAR, Rumah Sakit, dll.
9. Mempersiapkan Korban untuk Ditransportasi.
Pengangkatan atau pemindahan korban hanya dilakukan bila perlu. Jangan sampai
tindakan ini mengakibatkan cedera yang baru.
Kesembilan Kewajiban di atas dapat berjalan dengan baik, jika anda sebagai pelaku
pertolongan pertama juga telah memiliki kualifikasi sebagai seorang pelaku pertolongan
pertama. Adapun kualifikasi yang harus dimiliki tersebut adalah:
a. Jujur dan Bertanggungjawab.
b. Berlaku Profesional.
c. Kematangan Emosi.
d. Kemampuan Bersosialisasi.
e. Kemampuan Nyata Terukur sesuai Sertifikasi.
f. Kondisi Fisik Baik.
g. Mempunyai Rasa Bangga untuk Meyakinkan Korban.
Wilayah penolong
Pertolongan pertama pada kecelakaan sifat sementara, artinya kita harus tetap
membawa korban ke dokter/rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan
lebih lanjut dan memastikan korban mendapat pertolongan yg dibutuhkan.
E. PRIORITAS DALAM P3K
Prioritas dalam P3K urutan tindakan secara umum :
1. Cari keterangan penyebab kecelakaan
2. Amankan korban dari tempat berbahaya
3. Perhatikan keadaan umum korban , gangguan pernapasan, pendarahan, kesadaran
Selain itu yg dinamakan prinsip LIFE SAVING artinya kita melakukan tindakan untuk
menyelamatkan jiwa korban ( gawat darurat ) terlebih dahulu, baru kemudian setelah
stabil disusul tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan suatu kondisi dimana
korban dalam keadaan terancam jiwanya & apabila tidak tertolong pada saat itu juga
jiwanya tidak bisa terselamatkan
F. PEMBALUTAN
Tujuan dari pembalutan adalah: untuk mengurangi resiko kerusakan jaringan yg telah
ada sehingga mencegah maut, mengurangi rasa sakit, dan mencegah cacat, serta
mencegah infeksi.
FUNGSI PEMBALUTAN
1. Menutup luka agar tidakk terkena cahaya, debu, kotoran dll
2. Malakukan tekanan
5. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 5
3. Mengurangi / mencegah pembangkakan
4. Membatasi pergerakan
5. Mengikatkan bidai
PENGERTIAN
Membalut adalah tindakan untuk menutup luka dan menyangga atau menahan
bagian tubuh agar tidak bergeser atau berubah dari posisi yang dikehendaki.
TUJUAN
1. Menghindari bagian tubuh agar tidak bergeser dari tempatnya
2. Mencegah terjadinya pembengkakan
3. Menyokong bagian badan yang cidera dan mencegah agar bagian itu tidak
bergeser
4. Menutup agar tidak kena cahaya, debu dan kotoran
ALAT DAN BAHAN
1. Mitella adalah pembalut berbentuk segitiga
2. Dasi adalah mitella yang berlipat – lipat sehingga berbentuk seperti dasi
3. Pita adalah pembalut gulung
4. Plester adalah pembalut berperekat
5. Pembalut yang spesifik
6. Kassa steril
PRINSIP PEMBALUTAN
1. Rapat menutup luka
2. Cepat, segera dilakukan
3. Bersih atau Hygiene
4. Manfaat, sesuai dengan peruntukannya
5. Rapi, tidak asal-asalan
JENIS-JENIS PEMBALUTAN
1. Pembalut Mitella adalah pembalut berbentuk segitiga:
a. Bahan pembalut terbuat dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki dengan
berbagai ukuran. Panjang kaki antara 50 – 100 cm
b. Pembalut ini dipergunakan pada bagian kaki yang terbentuk bulat atau
untuk menggantung bagian anggota badan yang cedera
c. Pembalut ini bisa dipakai pada cedera di kepala, bahu, dada, siku, telapak
tangan, pinggul, telapak kaki dan untuk menggantung tangan
d. Cara membalut dengan mitela :
Salah satu sisi mitella dilipat 3 – 4 cm sebanyak 1 – 3 kali
Pertengahan sisi yang telah terlipat diletakkan diluar bagian yang akan
dibalut, lalu ditarik secukupnya dan kedua ujung sisi itu diikatkan
Salah satu ujung yang bebas lainnya ditarik dan dapat diikatkan pada ikatan
6. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 6
b, atau diikatkan pada tempat lain maupun dapat dibiarkan bebas, hal ini
tergantung pada tempat dan kepentingannya
2. Pembalut Dasi adalah mitella yang berlipat – lipat sehingga berbentuk seperti
dasi
a. Pembalut ini adalah mitella yang dilipat – lipat dari salah satu sisi segitiga
agar beberapa lapis dan berbentuk seperti pita dengan kedua ujung –
ujungnya lancip dan lebarnya antara 5 – 10 cm
b. Pembalut ini biasa dipergunakan untuk membalut mata, dahi (atau bagian
kepala yang lain), rahang, ketiak, lengan, siku, paha, lutut, betis dan kaki
terkilir
c. Cara membalut dengan dasi :
Pembalut mitella dilipat – lipat dari salah satu sisi sehinggaberbentuk pita
dengan masing – masing ujung lancip
Bebatkan pada tempat yang akan dibalut sampai kedua ujungnya dapat
diikatkan
Diusahakan agar balutan tidak mudah kendor dengan cara sebelum diikat
arahnya saling menarik
Kedua ujungnya diikatkan secukupnya
3. Pembalut Pita adalah pembalut gulung
a. Pembalut ini dapat dibuat dari kain katun, kain kassa, flanel atau bahan
elastis. Yang paling sering adalah dari kassa, hal ini karena kassa mudah
menyerap air, darah dan tidak mudah bergeser (kendor)
b. Macam – macam pembalut dan penggunaanya :
Lebar 2,5 cm : biasa untuk jari – jari
Lebar 5 cm : biasa untuk leher dan pergelangan tangan
Lebar 7,5 cm :biasa untuk kepala, lengan atas, lengan bawah, betis dan
kaki
Lebar 10 cm : biasa untuk paha dan sendi panggul
Lebar > 10 – 15 cm : biasa untuk dada, perut dan punggung
c. Cara membalut dengan pita :
Berdasar besar bagian tubuh yang akan dibalut, maka dipilih pembalutan
pita ukuran lebar yang sesuai
Balutan pita biasanya beberapa lapis, dimulai dari salah satu ujung yang
diletakkan dari proksimal ke distal menutup sepanjang bagian tubuh yang
akan dibalut kemudian dari distal ke proksimal dibebatkan dengan arah
bebatan saling menyilang dan tumpang tindih antara bebatan yang satu
dengan bebatan berikutnya
Kemudian ujung yang dalamtadi (b) diikat dengan ujung yang lain
secukupnya
4. Pembalut Plester adalah pembalut berperekat
a. Pembalut ini untuk merekatkan penutup luka, untuk fiksasi pada sendi
yang terkilir, untuk merekatkan pada kelainan patah tulang
b. Khusus untuk penutup luka, biasa dilengkapi dengan obat anti septik
7. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 7
c. Cara membalut luka dengan plester
Jika ada luka terbuka : luka diberi obat antiseptik, tutup luka dengan
kassa, baru lekatkan pembalut plester
Jika untuk fiksasi (misalnya pada patah tulang atau terkilir) : balutan
plester dibuat ”strapping” dengan membebat berlapis – lapis dari distal ke
proksimal dan untuk membatasi gerakkan tertentu perlu kita yang masing
– masing ujungnya difiksasi dengan plester
5. Pembalut yang spesifik
a. Snelverband adalah pembalut pita yang sudah ditambah dengan kassa
penutup luka dan steril, baru dibuka pada saat akan dipergunakan, sering
dipakai pada luka – luka lebar yang terdapat pada badan
b. Sufratulle adalah kassa steril yang telah direndam dengan obat pembunuh
kuman. Biasa dipergunakan pada luka – luka kecil
6. Kassa steril
a. Adalah kassa yang dipotong dengan berbagai ukuran untuk menutup luka
kecil yang sudah diberi obat – obatan (antibiotik, antiplagestik)
b. Setelah ditutup kassa itu kemudian baru dibalut
G. PROSEDUR PEMBALUTAN
1. Perhatikan tempat atau letak yang akan dibalut dengan menjawab pertanyaan
ini :
a. Bagian dari tubuh yang mana ?
b. Apakah ada luka terbuka atau tidak ?
c. Bagaimana luas luka tersebut ?
d. Apakah perlu membatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak ?
2. Pilih jenis pembalut yang akan dipergunakan ! dapat salah satu atau kombinasi
3. Sebelum dibalut jika luka terbuka perlu diberi desinfektan atau dibalut dengan
pembalut yang mengandung desinfektan atau dislokasi perlu direposisi
4. Tentukan posisi balutan dengan mempertimbangkan :
a. Dapat membatasi pergeseran atau gerak bagian tubuh yang memang perlu
difiksasi
b. Sesedikit mungkin membatasi gerak bagian tubuh yang lain
c. Usahakan posisi balutan yang paling nyaman untuk kegiatan pokok
penderita
d. Tidak mengganggu peredaran darah, misalnya pada balutan berlapis, lapis
yang paling bawah letaknya disebelah distal
e. Tidak mudah kendor atau lepas
H. PEMBIDAIAN
PENGERTIAN
Bidai atau spalk adalah alat dari kayu, karton, fiber, plastik mika, anyaman kawat
atau bahan lain yang kuat tetapi ringan yang digunakan untuk menahan atau
menjaga agar bagian tulang yang patah tidak bergerak (immobilisasi)
8. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 8
TUJUAN PEMBIDAIAN
1. Mencegah pergerakan / pergeseran dari ujung tulang yang patah
2. Mengurangi terjadinya cedera baru disekitar bagian tulang yang patah
3. Memberi istirahat pada anggota badan yang patah
4. Mengurangi rasa nyeri
5. Mempercepat penyembuhan
MACAM – MACAM BIDAI
1. Bidai keras
Umumnya terbuat dari kayu, alumunium, karton, plastik atau bahan lain yang
kuat dan ringan. Pada dasarnya merupakan bidai yang paling baik dan sempurna
dalam keadaan darurat. Kesulitannya adalah mendapatkan bahan yang
memenuhi syarat di lapangan.
Contoh : bidai kayu, bidai udara, bidai vakum.
2. Bidai traksi
Bidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatannya, hanya
dipergunakan oleh tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada patah
tulang paha.
Contoh : bidai traksi tulang paha
3. Bidai improvisasi
Bidai yang dibuat dengan bahan yang cukup kuat dan ringan untuk penopang.
Pembuatannya sangat tergantung dari bahan yang tersedia dan kemampuan
improvisasi si penolong.
Contoh : majalah, koran, karton dan lain-lain.
4. Gendongan/Belat dan bebat
Pembidaian dengan menggunakan pembalut, umumnya dipakai mitela (kain
segitiga) dan memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana untuk
menghentikan pergerakan daerah cedera.
Contoh : gendongan lengan
PRINSIP PEMBIDAIAN
1. Lakukan pembidaian pada tempat dimana anggota badan mengalami cidera (
korban yang dipindahkan)
2. Lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tulang, jadi tidak perlu harus
dipastikan dulu ada tidaknya patah tulang
3. Melewati minimal dua sendi yang berbatasan
SYARAT – SYARAT PEMBIDAIAN
9. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 9
1. Siapkan alat – alat selengkapnya
2. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang diukur
dulu pada anggota badan korban yang tidak sakit
3. Ikatan jangan terlalu keras dan terlalu kendor
4. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan
5. Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari sebelah atas dan bawah tempat yang
patah
6. Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai
7. Sepatu, gelang, jamtangan dan alat pengikat perlu dilepas dan disimpan
I. EVAKUASI
Saat tiba di lokasi kita mungkin menemukan bahwa seorang korban mungkin harus
dipindahkan. Pada situasi yang berbahaya tindakan cepat dan waspada sangat
penting. Penanganan korban yang salah akan menimbulkan cedera lanjutan atau
cedera baru.
MEKANIKA TUBUH
Penggunaan tubuh dengan baik untuk memfasilitasi pengangkatan dan pemindahan
korban untuk mencegah cedera pada penolong.
Cara yang salah dapat menimbulkan cedera. Saat mengangkat ada beberapa hal
yang harus diperhatikan :
1. Rencanakan pergerakan sebelum mengangkat
2. Gunakan tungkai jangan punggung
3. Upayakan untuk memindahkan beban serapat mungkin dengan tubuh
4. Lakukan gerakan secara menyeluruh dan upayakan agar bagian tubuh saling
menopang
5. Bila dapat kurangi jarak atau ketinggian yang harus dilalui korban
6. Perbaiki posisi dan angkatlah secara bertahap
Hal-hal tersebut di atas harus selalu dilakukan bila akan memindahkan atau
mengangkat korban. Kunci yang paling utama adalah menjaga kelurusan tulang
belakang. Upayakan kerja berkelompok, terus berkomunikasi dan lakukan koordinasi.
Mekanika tubuh yang baik tidak akan membantu mereka yang tidak siap secara fisik.
MEMINDAHKAN KORBAN
Kapan penolong harus memindahkan korban sangat tergantung dari keadaan. Secara
umum, bila tidak ada bahaya maka jangan memindahkan korban. Lebih baik tangani di
tempat. Pemindahan korban ada 2 macam yaitu darurat dan tidak darurat
1. Pemindahan Darurat
Pemindahan ini hanya dilakukan bila ada bahaya langsung terhadap korban
Contoh situasi yang membutuhkan pemindahan segera:
• Kebakaran atau bahaya kebakaran
• Ledakan atau bahaya ledakan
• Sukar untuk mengamankan korban dari bahaya di lingkungannya :
Bangunan yang tidak stabil
10. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 10
Mobil terbalik
Kerumunan masa yang resah
Material berbahaya
Tumpahan minyak
Cuaca ekstrim
Memperoleh akses menuju korban lainnya
Bila tindakan penyelamatan nyawa tidak dapat dilakukan karena posisi
korban, misalnya melakukan RJP
Bahaya terbesar pada pemindahan darurat adalah memicu terjadinya cedera
spinal. Ini dapat dikurangi dengan melakukan gerakan searah dengan sumbu
panjang badan dan menjaga kepala dan leher semaksimal mungkin.
Beberapa macam pemindahan darurat
Tarikan baju
Tarikan selimut atau kain
Tarikan bahu/lengan
Menggendong
Memapah
Membopong
Angkatan pemadam
2. Pemindahan Biasa
Bila tidak ada bahaya langsung terhadap korban, maka korban hanya dipindahkan
bila semuanya telah siap dan korban selesai ditangani.
Contohnya :
• Angkatan langsung
• Angkatan ekstremitas (alat gerak)
POSISI KORBAN
Bagaimana meletakkan penderita tergantung dari keadaannya.
• Korban dengan syok
• Tungkai ditinggikan
• Korban dengan gangguan pernapasan
• Biasanya posisi setengah duduk
• Korban dengan nyeri perut
• Biasanya posisi meringkuk seperti bayi
• Posisi pemulihan
• Untuk korban yang tidak sadar atau muntah
Tidak mungkin untuk membahas semua keadaan. Situasi di lapangan dan keadaan
korban akan memberikan petunjuk bagaimana posisi yang terbaik.
PERALATAN EVAKUASI
• Tandu beroda
• Tandu lipat
• Tandu skop / tandu ortopedi/ tandu trauma
• Vest type extrication device (KED)
• Tandu kursi
11. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 11
• Tandu basket
• Tandu fleksibel
• Kain evakuasi
• Papan spinal
J. PERDARAHAN
1. Pengertian
a. Perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah yang putus atau
rusak.Perdarahan merupakan peristiwa keluarnya darah dari pembuluh darah
akibat kerusakan (robekan) pembuluh darah.
b. Luka adalah terputusnya kontinuitas jaringan tubuh akibat kekerasan dari
luar
2. Macam – Macam Perdarahan
a. Perdarahan Luar
Perdarahan keluar adalah perdarahan yang kelihatan mengalir keluar dari
luka dari permukaan kulit. Perdarahan disebabkan karena pecahnya
pembuluh darah. Apabila darah keluar dari tubuh maka terjadi perdarahan
luar, biasanya disertai dengan adanya luka.
Perdarahan luar dapat terjadi pada kapiler, vena ataupun arteri.
Dari sifat-sifat darah yang keluar dapat kita bedakan sumber perdarahan
sebagai berikut:
1) Perdarahan Kapiler. Terjadi akibat gesekan pada kulit. Darah keluar
berbintik-bintik menutup luka.
Tindakan yang dilakukan: bersihkan luka dengan obat antiseptik dan
tutup luka dengan verban.
2) Perdarahan Vena. Darah yang keluar berwarna merah tua kehitaman,
mengalir/meleleh, dan tidak terlalu deras.
Tindakan:
a) Bersihkan luka dari kotoran dengan kapas/kasa steril yang diberi
antiseptik
b) Ambil kasa sesuai besar-kecilnya luka dan ditutupkan di atas luka,
dibalut yang rapat.
3) Perdarahan Arterial. Darah yang keluar berwarna merah muda,
berdenyut, dan memancar/mengalir deras.
Tindakan:
a) Pembalut Tekan. : Letakkan kain kasa steril atau kain bersih diatas
luka, lalu tempat luka ditekan sampai perdarahan berhenti. Bila kasa
basah boleh diganti lagi dengan yang baru. Seelanjutnya lakukan
balutan yang ketat diatas kasa tadi dan bawa ke fasilitas kesehatan
12. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 12
b) Tekanan langsung pada Tempat tertentu. Lakukan tekanan pada
tempat dimana pangkal arteri berada (antara luka dengan jantung)
diatas tulang atau bagian tubuh yang keras.
c) Tekanan dengan TORNIQUET (Penasah darah). Perdarahan pada
kaki dan lengan yang tidak mampu dihentikan dengan cara diatas
(terutama pada luka amputasi) dapat dilakukan pemakaian
tourniquet. Torniquet adalah balutan dengan menjepit, sehingga
aliran darah dibawahnya berhenti samasekali. Pemakaian tourniquet
harus hati-hati sekali karena bisa merusak jaringan diujung luka.
Cara pemasangan dan penggunaan Torniquet:
Alasi tempat yang akan dipasang tourniquet dengan kasa agar
kulit tidak lecet
Pasang tourniquet antara luka dengan jantung, dengan cara
menyimpul mati kain pengikat diatas luka.
Kencangkan balutan dengan tongkat pemutar sampai
perdarahan berhenti
Setiap 10 – 15 menit tourniquet harus dilonggarkan dengan
cara memutar tongkat kearah berlawanan
Tunggu ½ – 1 menit. Kalau dalamsatu menit darah tidak
mengalir lagi, biarkan tourniquet dalam keadaan longgar.
Kalau terjadi lagi perdarahan,segera tourniquet dikencangkan
kembali.
Beberapa hal yang perlu di ingat dan dikerjakan dalam
penggunakan tourniquet:
Catat jam pemasangan tourniquet
Mulut luka jangan ditutupi dengan kain/ selimut
Catatan waktu pemasangan dan pelonggaran dikirimkan
d) Menjepit pembuluh darah dengan haemostat (klem arteri).
e) Menghentikan perdarahan dengan klem arteri disarankan bila
pembuluh darah yang putus terlihat dan terjankau oleh alat, dan
harus hati-hati jangan sampai merusak jaringan yang tidak perlu
atau syaraf yang bisa merugikan penderita.
f) Menghentikan perdarahan dengan menekan pada tempat
tertentu
b. Perdarahan Dalam
Perdarahan dalam adalah perdarahan yang bersumber dari luka/ kerusakan
dari pembuluh darah yang terletak di dalam tubuh (misanya perdarahan
13. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 13
dalam perut, rongga dada, rongga perut, kepala dan lainnya. Perdarahan
tidak kelihatan keluar, sehingga tidak dapat ditaksir volume darah yang sudah
terkuras. Tanda perdarahan juga tidak begitu jelas, kecuali perdarahan pada
rongga kepala (darah keluar dari hidung, telinga dan mulut).
Penyebab
1) Pukulan keras, terbentur hebat
2) Luka tusuk
3) Luka tembak
4) Pecahnya pembuluh darah karena suatu penyakit
5) Robeknya pembuluh darah akibat terkena ujung tulang yang patah.
Gejala
Tergantung jenis pembuluh darah yang terkena, tetapi pada tiap perdarahan
dalam terjadi gangguan umum (shock/ pingsan)
Macam Perdarahan dalam :
1) Perdarahan DalamRongga Kepala
Karena pecahnya pembuluh darah akibat benturan, hipertensi
- Gejala – gejala sama dengan gegar otak berat
- P3K sama dengan gegar otak berat, segera bawa ke RS
2) Perdarahan DalamRongga Perut
Karena pecahnya hati/ limpa/ ginjal akibat trauma
Gejala
- Riwayat trauma pada bagian perut/ pinggang
- Tampak kesakitan pada bagian perut
- Banyak keringat dingin, pucat
- Suhu badan naik
- Kesadaran menurun sampai pingsan/ koma
- Perut tegang seperti papan
K. PINGSAN DAN SYOK (SHOCK)
1. PINGSAN
Jika Anda menemui orang yang tiba-tiba jatuh pingsan, jangan panik! Anda bisa
melakukan beberapa pertolongan pertama pada mereka. Melakukan pertama
pada orang yang pingsan bisa sangat membantu bagi korban.
a. Percikan air dan bau bawang takmanjur
Salah satu cara yang sering digunakan untuk membangunkan seseorang yang
pingsan adalah memercikkan air pada wajah mereka dan memberi mereka
bau-bauan seperti bawang putih atau bawang merah. Meski metode ini
14. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 14
biasanya bisa digunakan, namun metode semacam ini seringkali gagal
membangunkan orang yang pingsan.
b. Topang tubuh mereka
Pingsan adalah tahap akhir dari seseorang yang kehilangan kesadaran.
Sebelum orang tersebut benar-benar tak sadarkan diri, biasanya tubuhnya
sudah goyah dan dia mulai kehilangan kesadaran sedikit demi sedikit. Saat
itu, sebaiknya topang tubuh korban dan letakkan perlahan. Hal ini mencegah
cedera yang lebih berat pada kepala atau tubuh korban jika dia benar-benar
jatuh saat pingsan.
c. Survei area pingsan
Ketika Anda melihat seseorang yang sudah tergeletak pingsan, segera survei
daerah di sekitarnya dengan cepat dan jangan membuang waktu. Bisa jadi
mereka pingsan akibat gigitan beracun, gas beracun, panas yang berlebihan,
atau ada hal-hal yang membahayakan seperti aliran listrik yang terbuka.
Segera pindahkan korban dari tempat tersebut jika terdeteksi adanya bahaya
di sekitarnya.
d. Cek respon korban
Sangat [penting untuk melihat apakah korban bisa merespon Anda atau
benar-benar pingsan. Coba panggil namanya atau ajukan beberapa
pertanyaan. Anda juga bisa menepuk pundaknya beberapa kali. Biasanya
orang yang pingsan ada yang langsung sadar setelah beberapa saat.
Tenangkan mereka jika mereka sudah mulai merespon. Jangan bangunkan
mereka langsung. Biarkan mereka berbaring beberapa saat sebelum
memeriksakan mereka ke dokter terdekat.
e. Telepon bantuan dan lakukan CPR
Jika korban tak segera sadar, cek napas dan detak jantungnya. Jika napasnya
mulai hilang dan melemah segera telepon bantuan dan lakukan CPR. Namun
hanya lakukan langkah ini jika Anda benar-benar telah mahir melakukannya.
Jika tidak, segera panggil bantuan atau ambulans.
f. Jangan gerakkan korban
Jika Anda mengetahui adanya tulang patah atau cedera pada bagian leher
dan kepala, jangan gerakkan korban. Jangan juga gerakkan bagian kepala
korban karena hal ini bisa menyebabkan cedera yang lebih serius. Segera
panggil bantuan. Namun jika kepalanya tak mengalami cedera, Anda bisa
mengangkat kakinya agar darah mengalir ke jantung dan otak. Hal ini
biasanya bisa membuat korban pingsan sadar, namun juga tak selalu berhasil.
15. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 15
g. Jangan bergerombol
Sangat penting untuk memberikan udara segar pada korban yang pingsan.
Untuk itu jangan mengerubungi korban pingsan dan bergerombol di
sekitarnya. Longgarkan pakaian korban yang terasa sesak. Jangan masukkan
apapun pada mulut korban seperti air atau makanan karena ini bisa
membuat mereka tersedak dan menghalangi jalan napas mereka.
h. Minuman manis
Ketika koran sudah sadar, berikan dia minuman yang manis, misalkan jus
buah dan camilan yang asin. Biasanya pingsan disebabkan oleh rendahnya
gula darah, kurang garam, dan dehidrasi. Tekanan darah rendah juga bisa
menjadi salah satu penyebab pingsan.
i. Lihat situasi dan kondisi
Bila Anda sedang berjalan seorang diri dan menemukan ada yang pingsan,
maka lihatlah di mana orang tersebut pingsan. Bila pingsan di daerah yang
berdekatan dengan kabel dan tempat-tempat berbahaya, pertama kali yang
harus Anda lakukan adalah memindahkan orang tersebut ke tempat aman.
j. Tekan bahu
Saat Anda menemukan ada yang pingsan dan setengah sadar, coba pastikan
orang tersebut benar-benar sadar. Caranya, lembut daerah bahunya.
Yakinkan orang tersebut tetap tenang. Dudukkan dengan nyaman. Setelah
itu, bawalah dia ke dokter.
k. Minta bantuan medis
Jika tidak ada respons dari yang pingsan, cobalah periksa pernapasan dan
denyut nadinya. Bila tak ada respons juga, segera hubungi tim medis.
l. Jangan diangkat
Jika mencurigai adanya patah tulang pada leher dan tulang belakang, ada
baiknya untuk tidak memindahkannya seorang diri.
m. Lepas ikat pinggangnya
Agar terbuka jalan napasnya, coba buka ikat pinggang dan kancing baju
sedikit. Setelah itu, masukkan makanan dan minuman ke mulutnya.
n. Temani sampai berhasil menemui dokter
Pastikan Anda menemaninya terlebih dulu, sampai keluarga atau kerabatnya
menemui dia. Jika tidak, bawalah ke dokter agar mendapat penanganan yang
cepat dan memadai.
16. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 16
2. SHOCK (SYOK)
Dalammedis, shock atau renjatan adalah keadaan kesehatan yang mengancam
jiwa ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk menyediakan oksigen untuk
mencukupi kebutuhan jaringan. Kebanyakan penyebab shock adalah
pengurangan pengeluaran kardiak. Shock dapat dengan cepat menyebabkan
kematian bila tidak dilakukan perawatan medis dengan segera.
JENIS SHOCK
a. Penyebab utama shock adalah kehilangan darah atau terbakar parah yang
disebut shock hipovolemia. Pengontrolan pendarahan dan pengembalian
volume darah pasien harus dilakukan dengan segera dengan memberikan
cairan intravenus dan bila mungkin, transfusi darah.
b. Shock kardiogenik disebabkan oleh kegagalan jantung untuk memompa
secara efektif. Ini dapat disebabkan oleh kerusakan otot jantung, paling
sering dari myocardial infarction. Penyebab lainnnya termasuk kardiak
tamponade, kardiak arrhytmia, atau masalah katup kardiak.
c. Shock septik disebabkan oleh infeksi yang menyebabkan vasodilation.
Meskipun ada peningkatan dalam pengeluaran kardiak namun tubuh tetap
tidak dapat oksigen yang mencukupi. Perawatan dilakukan dengan antibiotik,
penggantian cairan, dan vasokonstriktor.
d. Reaksi anaphilaktik yang tidak begitu parah dapat menyebabkan shock
anaphilaktik dikarenakan allergen menyebabkan penyebaran vasodilasi dan
pergerakan cairan dari darah ke tissue.
e. Penyebab shock paling jarang adalah terlukanya spinal chord yang
menyebabkan shock nerogenik. Nerogenik shock disebabkan oleh kehilangan
signal sistemsaraf simpatetik dengan mendadak kepada otot licin di tembok
vesel. Tanpa stimulasi konstan, vesel akan menjadi tenang dan menyebabkan
pengurangan mendadak pertahanan vaskular dan pengurangan tekanan
darah
PERTOLONGAN PERTAMA KORBAN SYOK
Jika memang kita menemukan kasus syok, maka langkah yang harus kita lakukan
adalah sebagai berikut:
1. Bawa korban ke tempat yang teduh dan aman.
2. Tidurkan korban telentang, naikkan tungkai (kaki) korban setinggi 20-30cm
bisa juga diberi penyangga. Hal ini dilakukan jika tidak ada kecurigaan
terdapat patah tulang (tulang belakang atau tulang tungkai).
3. Longgarkan pakaian korban.
4. Segera tutupi tubuh korban dengan selimut agar suhu tubuhnya terjaga.
5. Tenangkan korban.
6. Pastikan jalan nafas dan pernafasan dalam keadaan baik.
17. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 17
7. Untuk korban dengan syok berat, biasanya kesadaran akan menurun sehingga
lidah korban mungkin akan jatuh ke belakang dan menutupi jalan nafas, kalau
hal ini terjadi segera buka jalan nafasnya.
8. Kontrol perdarahan dan rawat cedera lainnya bila ada.
9. Bila ada berikan oksigen sesuai protokol.
10. Ingat! Jangan berikan makan dan minum.
11. Periksa selalu tanda vital secara berkala.
12. Segera rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat guna mendapat perawatan medis
lebih lanjut.
TANDA-TANDA SHOCK
1. Nadi Cepat dan Lemah.
Akibat adanya kekurangan pasokan darah dari jantung, maka respon pertama
yang diberikan oleh sistemsirkulasi adalah meningkatkan kecepatan
pemompaan oleh jantung. Tujuannya untuk mempertahankan perfusi jaringan
sehingga otomatis frekuensi nadi akan bertambah cepat dan dalam keadaan
syok nadi bisa berdenyut lebih dari 100 kali/menit. Penurunan jumlah darah
yang sangat banyak ini juga akan mengakibatkan penurunan tekanan darah
sehingga nadi korban menjadi lemah dan halus.
2. Nadi Cepat dan Dangkal.
Ketika syok terjadi maka organ tubuh akan segera merespon dengan
mengirimkan sinyal ke otak bahwa oksigen yang diperoleh oleh organ tubuh
tersebut berkurang. Dan otak dengan segera merespon dan memerintahkan
paru-paru untuk bekerja semakin cepat dalam memproduksi oksigen. Nah,
semakin parahnya syok maka nafas korban akan semakin cepat, sulit, dangkal
dan terkadang tidak teratur. Seperti halnya jantung (tanda no.1), ketika terjadi
syok, maka kerja paru-paru akan semakin meningkat.
3. Kulit Pucat, Dingin dan Lembab.
Tubuh kita memiliki sistempertahanan sendiri, dalam keadaan darurat
peredaran darah akan diarahkan menuju alat tubuh yang paling penting seperti
jantung, otak dan lainnya. Hal ini akan menimbulkan dampak pada suhu dan
warna kulit yaitu akan menjadi dingin dan pucat juga bisa membuat kulit
lembab.
4. Wajah.
Seperti halnya kulit, wajah juga akan menjadi pucat sebagai tanda kekurangan
darah dan oksigen. Terjadi sianosis pada bibir, lidah dan cuping telinga.
5. Mata.
18. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 18
Ketika syok, akan terjadi pelebaran pada manik mata dan pandangannya hampa.
6. Perubahan Keadaan Mental.
Kurangnya pasokan oksigen ke otak sangat berpengaruh besar dengan fungsi
dan kerja otak. Bila pasokan oksigen ini berkurang walau hanya sedikit, maka
akan terjadi perubahan mental seperti gelisah, ingin berkelahi dan adakalanya ini
merupakan gejala yang pertama kali terlihat.
GEJALA SHOCK
Jika tanda-tanda syok di atas terjadi pada seseorang, maka selanjutnya gejala yang timbul
pada diri korban adalah:
1. Mual, bisa juga disertai dengan muntah,
2. Haus,
3. Lemah,
4. Pusing (Vertigo),
5. Tidak Nyaman dan takut, terkadang pada beberapa korban pengamatan inilah yang
mungkin pertama kali ditemukan.
L. CARDIOPULMONARY RESUSCITATION (CPR)
sebaiknya diketahui banyak orang tak hanya petugas kesehatan. CPR sangat
membantu jika orang terdekat kita mengalami serangan jantung, tak sadarkan diri
atau tenggelamdi kolam.
Dengan melakukan CPR, bisa memperpanjang
harapan hidup orang yang tak sadarkan diri. Maka
itu penting untuk mengetahui bagaimana
melakukan CPR yang benar.
CPR adalah teknik yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama jika seseorang
terkena serangan jantung. Teknik ini berfungsi untuk menormalkan detak jantung
yang jika terkena serangan bergeraknya abnormal. Dengan ditekan maka detak
jantung dengan sendirinya akan kembali normal.
19. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 19
Jika otak tidak mendapatkan asupan oksigen selama 4 menit, maka organ otak ini
tidak akan berfungsi kembali dan dengan sendirinya organ-organ lain dalam tubuh
juga akan mati sehingga menurunkan harapan hidup dari orang tersebut.
Teknik yang bisa dilakukan dalam melakukan CPR, yaitu:
1. Cek bahaya dan keselamatan (Danger/safety)
Sebelum melakukan pertolongan pastikan pasien serangan jantung berada di
tempat yang aman dan terhindar dari bahaya.
2. Cek respons (Respone)
Ketahui apakah orang tersebut masih sadar atau tidak. Caranya dengan
menepuk-nepuk pundak orang sambil berteriak dengan suara yang keras.
Misalnya "Pak, bisa dengar suara saya?". Jika tidak ada respons dari pasien,
maka segera hubungi ambulance atau petugas medis.
3. Buka jalur pernapasan (Airway)
Sambil menunggu petugas medis datang, orang terdekat bisa membuka jalur
pernapasan dengan cara tangan kiri memegang dahi sambil ditarik ke
belakang dan tangan kanan menarik dagu ke bawah. Dekatkan telinga ke
pasien sambil melihat, mendengar dan merasakan ada napas atau tidak
selama 5 sampai 10 detik.
4. Berikan napas buatan (Breaths)
Jika tidak ada napas maka berikan napas buatan dengan cara menutup
hidung dan meniupkan napas dari mulut ke mulut sebanyak 2 kali selama 2
detik. Saat melakukan hal ini mata memperhatikan dada orang tersebut,
apakah bergerak atau tidak.
5. Berikan tekanan (Compression)
Setelah memberikan 2 kali napas buatan, maka beri tekanan pada bagian
dada. Untuk orang dewasa letakkan kedua tangan di tengah-tengah dada
sambil ditekan dengan posisi tangan lurus, tapi untuk anak-anak hanya
menggunakan satu tangan saja. Tekan sepertiga bagian dada sebanyak 30
kali.
6. Lakukan secara berulang
Setelah melakukan 30 kali tekanan, beri napas buatan kembali sebanyak 2
kali lalu tekanan sebanyak 30 kali. Lakukan hal ini selama 2 menit.
7. Cek pernapasannya kembali
Jika sudah dilakukan 5 kali set dengan perbandingan 2 napas buatan dan 30
kali tekanan dada (2:30) atau selama 2 menit, maka cek apakah pasien sudah
bisa bernapas atau belum. Jika belum maka ulangi kembali perbandingan
2:30 tersebut hingga petugas medis datang.
8. Jika pasien sudah bisa bernapas
Apabila setelah dua menit pasien bernapas, maka letakkan pada recovery
position. Yaitu dalam posisi terlentang letakkan tangan kiri ke atas dan
tangan kanan menyilang ke telinga, tekuk kaki kanan lalu miringkan pasien ke
arah kiri dengan mendorong pundak dan kakinya secara bersamaan. Namun
jika pasien tidak bernapas lagi, terlentangkan kembali dan berikan napas
buatan serta tekanan di dada.
20. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 20
Sumber:
1. Wikipedia
2. Diposkan oleh Siti Rochana – Keperawatan
3. Posted by Detri Man - Backpacker, Survival, Tips Backpacker, Traveling
4. Dr. Vidya Giri Shankar Health Me Up
5. http://health.liputan6.com/read/802401/pertolongan-pertama-pada-yang-
pingsan#sthash.KtxZqQ3g.dpuf
6. EMT Anwar Buchari, Manager Operation dari Medic One, dalam acara Life
Saver CPR Competency, di Wisma GKBI, Jakarta, Selasa (22/12/2009).