SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 1
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
A. PENDAHULUAN
Mengapa kita perlu mengetahui dan mempelajari tentang P3K?
Berikut kisah yang terjadi akibat kekurangtahuan seseorang dalam memberikan
pertolongan:
SALAH MENOLONG
Sebut saja namanya pak Slamet. Dia
bekerja sebagai tukang becak di sebuah
kota. Pak Slamet memiliki seorang istri
dan 3 orang anak adalah pekerja keras
dan baik hati, ringan tangan dan suka
menolong serta tidak punya pamrih
selain membantu meringankan beban
sesama.
Pada suatu saat di pagi hari. Seperti
biasanya pak Slamet sedang mangkal di
dekat perempatan menunggu penumpang yang turun dari angkot atau bus kota. Dia selalu
berharap hari ini mendapat rejeki yang banyak, mengingat anak-anaknya masih sekolah
dan membutuhkan biaya untuk membayar SPP. Matanya selalu waspada barangkali ada
orang yang memanggil untuk diantar ke suatu tempat.
Tiba-tiba terdengar suara BRAAAAKKK... Ternyata terjadi insiden kecelakaan. Ada seorang
perempuan yang tergeletak di tengah jalan dan tidak jauh dari situ ada seorang pelajar
yang terjatuh bersama sepeda motornya. Rupanya anak sekolah tersebut terburu-buru
karena takut terlambat masuk sekolah dan kurang waspada, sehingga menabrak
penyeberang jalan.
Tanpa berpikir panjang, pak Slamet beranjak dan berlari mendekati seorang perempuan
yang terkapar di tengah jalan itu. Saat mendekat, si korban melarang pak Slamet untuk
mengangkatnya: “Jangan pak. Lebih baik Bapak cari 2 orang lagi untuk mengangkat saya”.
Pak Slamet yang tubuhnya lumayan kekar merasa sangat kuat untuk mengangkat tubuh
perempuan itu. Tanpa menunggu penolong yang lain, pak Slamet langsung mengangkat
tubuh si korban. Si Korban kembali berteriak: “ Jangaaaaan paaaakkkk....!”
Pak Slamet seakan tidak mendengar teriakan si korban, dan langsung segera membopong
untuk segera dibawa ke pinggir jalan. Pada saat pak Slamet mengangkat tubuh si korban
terdengar suara KREEKK. Ternyata tulang belakang si korban patah. Dan tentu dengan
tindakan pak Slamet tersebut akan menambah parah luka si korban dan bisa dipastikan
akan terjadi kelumpuhan. Kebetulan si Korban adalah mantan anggota PMR (Palang Merah
Remaja) yang tentu sangat paham bagaimana cara memberikan pertolongan yanag benar.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 2
Refleksi:
Ternyata maksud baik untuk menolong saja tidak cukup, tetapi harus dibarengi dengan
pengetahuan dan keterampilan yang benar tentang P3K agar mampu memberikan
pertolongan dengan benar juga, agar tidak semakin memperparah keadaan si korban.
B. PENGERTIAN dan TUJUUAN
P3K adalah pemberikan pertolongan pertama pada kecelakaan ditempat kejadian
dengan cepat dan tepat sebelum tenaga medis datang/sebelum korban dibawa ke
rumah sakik agar kejadian yg lebih buruk dapat dihindari
Tujuannya adalah mencegah maut dan mempertahankan hidup, mencegah penurunan
kondisi badan/cacat
C. SIKAP KEWAJIBAN DAN WILAYAH SEORANG PENOLONG
Sikap penolong :
1. Tidak panik (tenang, tidak gugup atau terburu-buru)
2. Bertindak cekatan
3. Tenang tidak terpengaruh keluhan korban jangan menanggap enteng luka yg
diderita korban
4. Melihat pernapasan korban jika perlu berikan napas buatan
5. Hentikan pendarahan,terutama luka luar yg lebar
6. Perhatikan tanda-tanda shock
7. Jangan terburu-buru memindahkan korban, sebelum kita dapat menentukan jenis
dan keparahan luka yg dialami korban
Hal yang perlu diperhatikan bagi Penolong
1. Perhatikan keadaan sekitar tempat kecelakaan
2. Perhatikan keadaan penderita
3. Merencanakan dalam hati cara-cara pertolongan yg akan dilakukan
4. Jika korban meninggal beritahu polisi/bawa korban kerumah sakit
D. KEWAJIBAN PELAKU PERTOLONGAN PERTAMA
Kecelakaan atau pun kejadiaan yang tidak diinginkan bisa terjadi kapan saja dan dimana
saja, entah itu di rumah, sekolah, jalan raya, tempat kerja, bisa pagi, siang, sore ataupun
malam. Hal ini juga dapat menimpa siapa saja, apakah seorang anak bayi, kakek atau
nenek, laki-laki dewasa atau wanita yang dapat berupa suatu insiden kecil atau juga
suatu bencana besar yang menimpa korban dalam jumlah banyak.
Sebagai pelaku pertolongan pertama ada beberapa hal yang wajib anda lakukan agar
korban yang anda tolong upaya pertolongan yang maksimal, yaitu:
1. Menjaga Keselamatan Diri, Anggota Tim, Korban dan Orang Sekitarnya.
Kita tidak akan mampu memberikan pertolongan bila sebagai penolong kita sudah
mengalami cedera sebelum mencapai korban atau pada saat sedang menolong
korban, sehingga keselamatan diri dan tim harus menjadi prioritas. Masalah
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 3
keselamatan mencakup bahaya dari orang-orang sekitar, hewan, bangunan yang
tidak stabil, api, ledakan dan lainnya. Berhati-hatilah selalu supaya selamat.
2. Dapat Menjangkau Korban
Anda harus mampu untuk menjangkau korban, baik dalam kendaraan, ditengah
kerumunan masa, atau ketika terperangkap di dalam bangunan. Dalamkasus
kecelakaan atau musibah ada kemungkinan anda sebagai penolong harus
memindahkan korban yang satu guna dapat menjangkau korban lain yang lebih
parah. Namun satu hal yang selalu harus anda ingat, keselamatan (para) penolong
selalu nomor satu, jangan berupaya melampaui batas kemampuan.
3. Dapat Mengenali dan Mengatasi Masalah yang Mengancam Nyawa
Ingatlah bahwa sebagai penolong, keberadaan anda untuk menyelamatkan nyawa,
maka selayaknyalah anda mampu mengenali dan mengatasi keadaan yang
mengancam nyawa.
4. Meminta Bantuan / Rujukan
Sebagai pelaku pertolongan pertama, anda harus bertanggung jawab sampai
bantuan rujukan mengambil alih penanganan korban.
5. Memberikan Pertolongan dengan Cepat dan Tepat Berdasarkan Keadaan Korban
Lakukan penilaian dini terhadap korban dan cari masalah yang sedang dialami
korban, dan segera berikan pertolongan pertama. Masalah yang dialami korban
dapat anda peroleh dari informasi di tempat kejadian, saksi, korban itu sendiri atau
dengan memeriksa keadaan serta penilaian korban. Dengan informasi ini anda
dapat memberikan pertolongan sesuai dengan kemampuan dan wewenang
anda.Pertolongan Pertama dapat sederhana saja seperti menenangkan korban,
atau juga kompleks dan rumit seperti memberikan Bantuan Hidup Dasar.
6. Membantu Pelaku Pertolongan Pertama Lainnya.
Jika anda merupakan orang kedua atau tim kedua yang tiba dilokasi kecelakaan
atau bencana, maka menjadi kewajiban anda untuk membantu orang atau tim yang
sudah ada sesuai dengan keadaan.
7. Ikut Menjaga Kerahasiaan Medis.
Demi ketenangan dan keselamatan jiwa si korban, biasanya ada beberapa keadaan
yang tidak secara langsung diberitahukan kepada si korban sendiri ataupun
keluarganya.
8. Melakukan Komunikasi dengan Petugas Lain yang Terlibat.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 4
Jangan merasa diri mampu mengatasi semua permasalahan yang terjadi. Maka
harus selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terkait., misalnya pejabat
setempat, kepolisian, Tim SAR, Rumah Sakit, dll.
9. Mempersiapkan Korban untuk Ditransportasi.
Pengangkatan atau pemindahan korban hanya dilakukan bila perlu. Jangan sampai
tindakan ini mengakibatkan cedera yang baru.
Kesembilan Kewajiban di atas dapat berjalan dengan baik, jika anda sebagai pelaku
pertolongan pertama juga telah memiliki kualifikasi sebagai seorang pelaku pertolongan
pertama. Adapun kualifikasi yang harus dimiliki tersebut adalah:
a. Jujur dan Bertanggungjawab.
b. Berlaku Profesional.
c. Kematangan Emosi.
d. Kemampuan Bersosialisasi.
e. Kemampuan Nyata Terukur sesuai Sertifikasi.
f. Kondisi Fisik Baik.
g. Mempunyai Rasa Bangga untuk Meyakinkan Korban.
Wilayah penolong
Pertolongan pertama pada kecelakaan sifat sementara, artinya kita harus tetap
membawa korban ke dokter/rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan
lebih lanjut dan memastikan korban mendapat pertolongan yg dibutuhkan.
E. PRIORITAS DALAM P3K
Prioritas dalam P3K urutan tindakan secara umum :
1. Cari keterangan penyebab kecelakaan
2. Amankan korban dari tempat berbahaya
3. Perhatikan keadaan umum korban , gangguan pernapasan, pendarahan, kesadaran
Selain itu yg dinamakan prinsip LIFE SAVING artinya kita melakukan tindakan untuk
menyelamatkan jiwa korban ( gawat darurat ) terlebih dahulu, baru kemudian setelah
stabil disusul tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan suatu kondisi dimana
korban dalam keadaan terancam jiwanya & apabila tidak tertolong pada saat itu juga
jiwanya tidak bisa terselamatkan
F. PEMBALUTAN
Tujuan dari pembalutan adalah: untuk mengurangi resiko kerusakan jaringan yg telah
ada sehingga mencegah maut, mengurangi rasa sakit, dan mencegah cacat, serta
mencegah infeksi.
FUNGSI PEMBALUTAN
1. Menutup luka agar tidakk terkena cahaya, debu, kotoran dll
2. Malakukan tekanan
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 5
3. Mengurangi / mencegah pembangkakan
4. Membatasi pergerakan
5. Mengikatkan bidai
PENGERTIAN
Membalut adalah tindakan untuk menutup luka dan menyangga atau menahan
bagian tubuh agar tidak bergeser atau berubah dari posisi yang dikehendaki.
TUJUAN
1. Menghindari bagian tubuh agar tidak bergeser dari tempatnya
2. Mencegah terjadinya pembengkakan
3. Menyokong bagian badan yang cidera dan mencegah agar bagian itu tidak
bergeser
4. Menutup agar tidak kena cahaya, debu dan kotoran
ALAT DAN BAHAN
1. Mitella adalah pembalut berbentuk segitiga
2. Dasi adalah mitella yang berlipat – lipat sehingga berbentuk seperti dasi
3. Pita adalah pembalut gulung
4. Plester adalah pembalut berperekat
5. Pembalut yang spesifik
6. Kassa steril
PRINSIP PEMBALUTAN
1. Rapat menutup luka
2. Cepat, segera dilakukan
3. Bersih atau Hygiene
4. Manfaat, sesuai dengan peruntukannya
5. Rapi, tidak asal-asalan
JENIS-JENIS PEMBALUTAN
1. Pembalut Mitella adalah pembalut berbentuk segitiga:
a. Bahan pembalut terbuat dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki dengan
berbagai ukuran. Panjang kaki antara 50 – 100 cm
b. Pembalut ini dipergunakan pada bagian kaki yang terbentuk bulat atau
untuk menggantung bagian anggota badan yang cedera
c. Pembalut ini bisa dipakai pada cedera di kepala, bahu, dada, siku, telapak
tangan, pinggul, telapak kaki dan untuk menggantung tangan
d. Cara membalut dengan mitela :
Salah satu sisi mitella dilipat 3 – 4 cm sebanyak 1 – 3 kali
Pertengahan sisi yang telah terlipat diletakkan diluar bagian yang akan
dibalut, lalu ditarik secukupnya dan kedua ujung sisi itu diikatkan
Salah satu ujung yang bebas lainnya ditarik dan dapat diikatkan pada ikatan
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 6
b, atau diikatkan pada tempat lain maupun dapat dibiarkan bebas, hal ini
tergantung pada tempat dan kepentingannya
2. Pembalut Dasi adalah mitella yang berlipat – lipat sehingga berbentuk seperti
dasi
a. Pembalut ini adalah mitella yang dilipat – lipat dari salah satu sisi segitiga
agar beberapa lapis dan berbentuk seperti pita dengan kedua ujung –
ujungnya lancip dan lebarnya antara 5 – 10 cm
b. Pembalut ini biasa dipergunakan untuk membalut mata, dahi (atau bagian
kepala yang lain), rahang, ketiak, lengan, siku, paha, lutut, betis dan kaki
terkilir
c. Cara membalut dengan dasi :
Pembalut mitella dilipat – lipat dari salah satu sisi sehinggaberbentuk pita
dengan masing – masing ujung lancip
Bebatkan pada tempat yang akan dibalut sampai kedua ujungnya dapat
diikatkan
Diusahakan agar balutan tidak mudah kendor dengan cara sebelum diikat
arahnya saling menarik
Kedua ujungnya diikatkan secukupnya
3. Pembalut Pita adalah pembalut gulung
a. Pembalut ini dapat dibuat dari kain katun, kain kassa, flanel atau bahan
elastis. Yang paling sering adalah dari kassa, hal ini karena kassa mudah
menyerap air, darah dan tidak mudah bergeser (kendor)
b. Macam – macam pembalut dan penggunaanya :
Lebar 2,5 cm : biasa untuk jari – jari
Lebar 5 cm : biasa untuk leher dan pergelangan tangan
Lebar 7,5 cm :biasa untuk kepala, lengan atas, lengan bawah, betis dan
kaki
Lebar 10 cm : biasa untuk paha dan sendi panggul
Lebar > 10 – 15 cm : biasa untuk dada, perut dan punggung
c. Cara membalut dengan pita :
Berdasar besar bagian tubuh yang akan dibalut, maka dipilih pembalutan
pita ukuran lebar yang sesuai
Balutan pita biasanya beberapa lapis, dimulai dari salah satu ujung yang
diletakkan dari proksimal ke distal menutup sepanjang bagian tubuh yang
akan dibalut kemudian dari distal ke proksimal dibebatkan dengan arah
bebatan saling menyilang dan tumpang tindih antara bebatan yang satu
dengan bebatan berikutnya
Kemudian ujung yang dalamtadi (b) diikat dengan ujung yang lain
secukupnya
4. Pembalut Plester adalah pembalut berperekat
a. Pembalut ini untuk merekatkan penutup luka, untuk fiksasi pada sendi
yang terkilir, untuk merekatkan pada kelainan patah tulang
b. Khusus untuk penutup luka, biasa dilengkapi dengan obat anti septik
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 7
c. Cara membalut luka dengan plester
Jika ada luka terbuka : luka diberi obat antiseptik, tutup luka dengan
kassa, baru lekatkan pembalut plester
Jika untuk fiksasi (misalnya pada patah tulang atau terkilir) : balutan
plester dibuat ”strapping” dengan membebat berlapis – lapis dari distal ke
proksimal dan untuk membatasi gerakkan tertentu perlu kita yang masing
– masing ujungnya difiksasi dengan plester
5. Pembalut yang spesifik
a. Snelverband adalah pembalut pita yang sudah ditambah dengan kassa
penutup luka dan steril, baru dibuka pada saat akan dipergunakan, sering
dipakai pada luka – luka lebar yang terdapat pada badan
b. Sufratulle adalah kassa steril yang telah direndam dengan obat pembunuh
kuman. Biasa dipergunakan pada luka – luka kecil
6. Kassa steril
a. Adalah kassa yang dipotong dengan berbagai ukuran untuk menutup luka
kecil yang sudah diberi obat – obatan (antibiotik, antiplagestik)
b. Setelah ditutup kassa itu kemudian baru dibalut
G. PROSEDUR PEMBALUTAN
1. Perhatikan tempat atau letak yang akan dibalut dengan menjawab pertanyaan
ini :
a. Bagian dari tubuh yang mana ?
b. Apakah ada luka terbuka atau tidak ?
c. Bagaimana luas luka tersebut ?
d. Apakah perlu membatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak ?
2. Pilih jenis pembalut yang akan dipergunakan ! dapat salah satu atau kombinasi
3. Sebelum dibalut jika luka terbuka perlu diberi desinfektan atau dibalut dengan
pembalut yang mengandung desinfektan atau dislokasi perlu direposisi
4. Tentukan posisi balutan dengan mempertimbangkan :
a. Dapat membatasi pergeseran atau gerak bagian tubuh yang memang perlu
difiksasi
b. Sesedikit mungkin membatasi gerak bagian tubuh yang lain
c. Usahakan posisi balutan yang paling nyaman untuk kegiatan pokok
penderita
d. Tidak mengganggu peredaran darah, misalnya pada balutan berlapis, lapis
yang paling bawah letaknya disebelah distal
e. Tidak mudah kendor atau lepas
H. PEMBIDAIAN
PENGERTIAN
Bidai atau spalk adalah alat dari kayu, karton, fiber, plastik mika, anyaman kawat
atau bahan lain yang kuat tetapi ringan yang digunakan untuk menahan atau
menjaga agar bagian tulang yang patah tidak bergerak (immobilisasi)
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 8
TUJUAN PEMBIDAIAN
1. Mencegah pergerakan / pergeseran dari ujung tulang yang patah
2. Mengurangi terjadinya cedera baru disekitar bagian tulang yang patah
3. Memberi istirahat pada anggota badan yang patah
4. Mengurangi rasa nyeri
5. Mempercepat penyembuhan
MACAM – MACAM BIDAI
1. Bidai keras
Umumnya terbuat dari kayu, alumunium, karton, plastik atau bahan lain yang
kuat dan ringan. Pada dasarnya merupakan bidai yang paling baik dan sempurna
dalam keadaan darurat. Kesulitannya adalah mendapatkan bahan yang
memenuhi syarat di lapangan.
Contoh : bidai kayu, bidai udara, bidai vakum.
2. Bidai traksi
Bidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatannya, hanya
dipergunakan oleh tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada patah
tulang paha.
Contoh : bidai traksi tulang paha
3. Bidai improvisasi
Bidai yang dibuat dengan bahan yang cukup kuat dan ringan untuk penopang.
Pembuatannya sangat tergantung dari bahan yang tersedia dan kemampuan
improvisasi si penolong.
Contoh : majalah, koran, karton dan lain-lain.
4. Gendongan/Belat dan bebat
Pembidaian dengan menggunakan pembalut, umumnya dipakai mitela (kain
segitiga) dan memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana untuk
menghentikan pergerakan daerah cedera.
Contoh : gendongan lengan
PRINSIP PEMBIDAIAN
1. Lakukan pembidaian pada tempat dimana anggota badan mengalami cidera (
korban yang dipindahkan)
2. Lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tulang, jadi tidak perlu harus
dipastikan dulu ada tidaknya patah tulang
3. Melewati minimal dua sendi yang berbatasan
SYARAT – SYARAT PEMBIDAIAN
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 9
1. Siapkan alat – alat selengkapnya
2. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang diukur
dulu pada anggota badan korban yang tidak sakit
3. Ikatan jangan terlalu keras dan terlalu kendor
4. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan
5. Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari sebelah atas dan bawah tempat yang
patah
6. Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai
7. Sepatu, gelang, jamtangan dan alat pengikat perlu dilepas dan disimpan
I. EVAKUASI
Saat tiba di lokasi kita mungkin menemukan bahwa seorang korban mungkin harus
dipindahkan. Pada situasi yang berbahaya tindakan cepat dan waspada sangat
penting. Penanganan korban yang salah akan menimbulkan cedera lanjutan atau
cedera baru.
MEKANIKA TUBUH
Penggunaan tubuh dengan baik untuk memfasilitasi pengangkatan dan pemindahan
korban untuk mencegah cedera pada penolong.
Cara yang salah dapat menimbulkan cedera. Saat mengangkat ada beberapa hal
yang harus diperhatikan :
1. Rencanakan pergerakan sebelum mengangkat
2. Gunakan tungkai jangan punggung
3. Upayakan untuk memindahkan beban serapat mungkin dengan tubuh
4. Lakukan gerakan secara menyeluruh dan upayakan agar bagian tubuh saling
menopang
5. Bila dapat kurangi jarak atau ketinggian yang harus dilalui korban
6. Perbaiki posisi dan angkatlah secara bertahap
Hal-hal tersebut di atas harus selalu dilakukan bila akan memindahkan atau
mengangkat korban. Kunci yang paling utama adalah menjaga kelurusan tulang
belakang. Upayakan kerja berkelompok, terus berkomunikasi dan lakukan koordinasi.
Mekanika tubuh yang baik tidak akan membantu mereka yang tidak siap secara fisik.
MEMINDAHKAN KORBAN
Kapan penolong harus memindahkan korban sangat tergantung dari keadaan. Secara
umum, bila tidak ada bahaya maka jangan memindahkan korban. Lebih baik tangani di
tempat. Pemindahan korban ada 2 macam yaitu darurat dan tidak darurat
1. Pemindahan Darurat
Pemindahan ini hanya dilakukan bila ada bahaya langsung terhadap korban
Contoh situasi yang membutuhkan pemindahan segera:
• Kebakaran atau bahaya kebakaran
• Ledakan atau bahaya ledakan
• Sukar untuk mengamankan korban dari bahaya di lingkungannya :
 Bangunan yang tidak stabil
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 10
 Mobil terbalik
 Kerumunan masa yang resah
 Material berbahaya
 Tumpahan minyak
 Cuaca ekstrim
 Memperoleh akses menuju korban lainnya
 Bila tindakan penyelamatan nyawa tidak dapat dilakukan karena posisi
korban, misalnya melakukan RJP
Bahaya terbesar pada pemindahan darurat adalah memicu terjadinya cedera
spinal. Ini dapat dikurangi dengan melakukan gerakan searah dengan sumbu
panjang badan dan menjaga kepala dan leher semaksimal mungkin.
Beberapa macam pemindahan darurat
 Tarikan baju
 Tarikan selimut atau kain
 Tarikan bahu/lengan
 Menggendong
 Memapah
 Membopong
 Angkatan pemadam
2. Pemindahan Biasa
Bila tidak ada bahaya langsung terhadap korban, maka korban hanya dipindahkan
bila semuanya telah siap dan korban selesai ditangani.
Contohnya :
• Angkatan langsung
• Angkatan ekstremitas (alat gerak)
POSISI KORBAN
Bagaimana meletakkan penderita tergantung dari keadaannya.
• Korban dengan syok
• Tungkai ditinggikan
• Korban dengan gangguan pernapasan
• Biasanya posisi setengah duduk
• Korban dengan nyeri perut
• Biasanya posisi meringkuk seperti bayi
• Posisi pemulihan
• Untuk korban yang tidak sadar atau muntah
Tidak mungkin untuk membahas semua keadaan. Situasi di lapangan dan keadaan
korban akan memberikan petunjuk bagaimana posisi yang terbaik.
PERALATAN EVAKUASI
• Tandu beroda
• Tandu lipat
• Tandu skop / tandu ortopedi/ tandu trauma
• Vest type extrication device (KED)
• Tandu kursi
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 11
• Tandu basket
• Tandu fleksibel
• Kain evakuasi
• Papan spinal
J. PERDARAHAN
1. Pengertian
a. Perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah yang putus atau
rusak.Perdarahan merupakan peristiwa keluarnya darah dari pembuluh darah
akibat kerusakan (robekan) pembuluh darah.
b. Luka adalah terputusnya kontinuitas jaringan tubuh akibat kekerasan dari
luar
2. Macam – Macam Perdarahan
a. Perdarahan Luar
Perdarahan keluar adalah perdarahan yang kelihatan mengalir keluar dari
luka dari permukaan kulit. Perdarahan disebabkan karena pecahnya
pembuluh darah. Apabila darah keluar dari tubuh maka terjadi perdarahan
luar, biasanya disertai dengan adanya luka.
Perdarahan luar dapat terjadi pada kapiler, vena ataupun arteri.
Dari sifat-sifat darah yang keluar dapat kita bedakan sumber perdarahan
sebagai berikut:
1) Perdarahan Kapiler. Terjadi akibat gesekan pada kulit. Darah keluar
berbintik-bintik menutup luka.
Tindakan yang dilakukan: bersihkan luka dengan obat antiseptik dan
tutup luka dengan verban.
2) Perdarahan Vena. Darah yang keluar berwarna merah tua kehitaman,
mengalir/meleleh, dan tidak terlalu deras.
Tindakan:
a) Bersihkan luka dari kotoran dengan kapas/kasa steril yang diberi
antiseptik
b) Ambil kasa sesuai besar-kecilnya luka dan ditutupkan di atas luka,
dibalut yang rapat.
3) Perdarahan Arterial. Darah yang keluar berwarna merah muda,
berdenyut, dan memancar/mengalir deras.
Tindakan:
a) Pembalut Tekan. : Letakkan kain kasa steril atau kain bersih diatas
luka, lalu tempat luka ditekan sampai perdarahan berhenti. Bila kasa
basah boleh diganti lagi dengan yang baru. Seelanjutnya lakukan
balutan yang ketat diatas kasa tadi dan bawa ke fasilitas kesehatan
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 12
b) Tekanan langsung pada Tempat tertentu. Lakukan tekanan pada
tempat dimana pangkal arteri berada (antara luka dengan jantung)
diatas tulang atau bagian tubuh yang keras.
c) Tekanan dengan TORNIQUET (Penasah darah). Perdarahan pada
kaki dan lengan yang tidak mampu dihentikan dengan cara diatas
(terutama pada luka amputasi) dapat dilakukan pemakaian
tourniquet. Torniquet adalah balutan dengan menjepit, sehingga
aliran darah dibawahnya berhenti samasekali. Pemakaian tourniquet
harus hati-hati sekali karena bisa merusak jaringan diujung luka.
Cara pemasangan dan penggunaan Torniquet:
 Alasi tempat yang akan dipasang tourniquet dengan kasa agar
kulit tidak lecet
 Pasang tourniquet antara luka dengan jantung, dengan cara
menyimpul mati kain pengikat diatas luka.
 Kencangkan balutan dengan tongkat pemutar sampai
perdarahan berhenti
 Setiap 10 – 15 menit tourniquet harus dilonggarkan dengan
cara memutar tongkat kearah berlawanan
 Tunggu ½ – 1 menit. Kalau dalamsatu menit darah tidak
mengalir lagi, biarkan tourniquet dalam keadaan longgar.
Kalau terjadi lagi perdarahan,segera tourniquet dikencangkan
kembali.
Beberapa hal yang perlu di ingat dan dikerjakan dalam
penggunakan tourniquet:
 Catat jam pemasangan tourniquet
 Mulut luka jangan ditutupi dengan kain/ selimut
 Catatan waktu pemasangan dan pelonggaran dikirimkan
d) Menjepit pembuluh darah dengan haemostat (klem arteri).
e) Menghentikan perdarahan dengan klem arteri disarankan bila
pembuluh darah yang putus terlihat dan terjankau oleh alat, dan
harus hati-hati jangan sampai merusak jaringan yang tidak perlu
atau syaraf yang bisa merugikan penderita.
f) Menghentikan perdarahan dengan menekan pada tempat
tertentu
b. Perdarahan Dalam
Perdarahan dalam adalah perdarahan yang bersumber dari luka/ kerusakan
dari pembuluh darah yang terletak di dalam tubuh (misanya perdarahan
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 13
dalam perut, rongga dada, rongga perut, kepala dan lainnya. Perdarahan
tidak kelihatan keluar, sehingga tidak dapat ditaksir volume darah yang sudah
terkuras. Tanda perdarahan juga tidak begitu jelas, kecuali perdarahan pada
rongga kepala (darah keluar dari hidung, telinga dan mulut).
Penyebab
1) Pukulan keras, terbentur hebat
2) Luka tusuk
3) Luka tembak
4) Pecahnya pembuluh darah karena suatu penyakit
5) Robeknya pembuluh darah akibat terkena ujung tulang yang patah.
Gejala
Tergantung jenis pembuluh darah yang terkena, tetapi pada tiap perdarahan
dalam terjadi gangguan umum (shock/ pingsan)
Macam Perdarahan dalam :
1) Perdarahan DalamRongga Kepala
Karena pecahnya pembuluh darah akibat benturan, hipertensi
- Gejala – gejala sama dengan gegar otak berat
- P3K sama dengan gegar otak berat, segera bawa ke RS
2) Perdarahan DalamRongga Perut
Karena pecahnya hati/ limpa/ ginjal akibat trauma
Gejala
- Riwayat trauma pada bagian perut/ pinggang
- Tampak kesakitan pada bagian perut
- Banyak keringat dingin, pucat
- Suhu badan naik
- Kesadaran menurun sampai pingsan/ koma
- Perut tegang seperti papan
K. PINGSAN DAN SYOK (SHOCK)
1. PINGSAN
Jika Anda menemui orang yang tiba-tiba jatuh pingsan, jangan panik! Anda bisa
melakukan beberapa pertolongan pertama pada mereka. Melakukan pertama
pada orang yang pingsan bisa sangat membantu bagi korban.
a. Percikan air dan bau bawang takmanjur
Salah satu cara yang sering digunakan untuk membangunkan seseorang yang
pingsan adalah memercikkan air pada wajah mereka dan memberi mereka
bau-bauan seperti bawang putih atau bawang merah. Meski metode ini
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 14
biasanya bisa digunakan, namun metode semacam ini seringkali gagal
membangunkan orang yang pingsan.
b. Topang tubuh mereka
Pingsan adalah tahap akhir dari seseorang yang kehilangan kesadaran.
Sebelum orang tersebut benar-benar tak sadarkan diri, biasanya tubuhnya
sudah goyah dan dia mulai kehilangan kesadaran sedikit demi sedikit. Saat
itu, sebaiknya topang tubuh korban dan letakkan perlahan. Hal ini mencegah
cedera yang lebih berat pada kepala atau tubuh korban jika dia benar-benar
jatuh saat pingsan.
c. Survei area pingsan
Ketika Anda melihat seseorang yang sudah tergeletak pingsan, segera survei
daerah di sekitarnya dengan cepat dan jangan membuang waktu. Bisa jadi
mereka pingsan akibat gigitan beracun, gas beracun, panas yang berlebihan,
atau ada hal-hal yang membahayakan seperti aliran listrik yang terbuka.
Segera pindahkan korban dari tempat tersebut jika terdeteksi adanya bahaya
di sekitarnya.
d. Cek respon korban
Sangat [penting untuk melihat apakah korban bisa merespon Anda atau
benar-benar pingsan. Coba panggil namanya atau ajukan beberapa
pertanyaan. Anda juga bisa menepuk pundaknya beberapa kali. Biasanya
orang yang pingsan ada yang langsung sadar setelah beberapa saat.
Tenangkan mereka jika mereka sudah mulai merespon. Jangan bangunkan
mereka langsung. Biarkan mereka berbaring beberapa saat sebelum
memeriksakan mereka ke dokter terdekat.
e. Telepon bantuan dan lakukan CPR
Jika korban tak segera sadar, cek napas dan detak jantungnya. Jika napasnya
mulai hilang dan melemah segera telepon bantuan dan lakukan CPR. Namun
hanya lakukan langkah ini jika Anda benar-benar telah mahir melakukannya.
Jika tidak, segera panggil bantuan atau ambulans.
f. Jangan gerakkan korban
Jika Anda mengetahui adanya tulang patah atau cedera pada bagian leher
dan kepala, jangan gerakkan korban. Jangan juga gerakkan bagian kepala
korban karena hal ini bisa menyebabkan cedera yang lebih serius. Segera
panggil bantuan. Namun jika kepalanya tak mengalami cedera, Anda bisa
mengangkat kakinya agar darah mengalir ke jantung dan otak. Hal ini
biasanya bisa membuat korban pingsan sadar, namun juga tak selalu berhasil.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 15
g. Jangan bergerombol
Sangat penting untuk memberikan udara segar pada korban yang pingsan.
Untuk itu jangan mengerubungi korban pingsan dan bergerombol di
sekitarnya. Longgarkan pakaian korban yang terasa sesak. Jangan masukkan
apapun pada mulut korban seperti air atau makanan karena ini bisa
membuat mereka tersedak dan menghalangi jalan napas mereka.
h. Minuman manis
Ketika koran sudah sadar, berikan dia minuman yang manis, misalkan jus
buah dan camilan yang asin. Biasanya pingsan disebabkan oleh rendahnya
gula darah, kurang garam, dan dehidrasi. Tekanan darah rendah juga bisa
menjadi salah satu penyebab pingsan.
i. Lihat situasi dan kondisi
Bila Anda sedang berjalan seorang diri dan menemukan ada yang pingsan,
maka lihatlah di mana orang tersebut pingsan. Bila pingsan di daerah yang
berdekatan dengan kabel dan tempat-tempat berbahaya, pertama kali yang
harus Anda lakukan adalah memindahkan orang tersebut ke tempat aman.
j. Tekan bahu
Saat Anda menemukan ada yang pingsan dan setengah sadar, coba pastikan
orang tersebut benar-benar sadar. Caranya, lembut daerah bahunya.
Yakinkan orang tersebut tetap tenang. Dudukkan dengan nyaman. Setelah
itu, bawalah dia ke dokter.
k. Minta bantuan medis
Jika tidak ada respons dari yang pingsan, cobalah periksa pernapasan dan
denyut nadinya. Bila tak ada respons juga, segera hubungi tim medis.
l. Jangan diangkat
Jika mencurigai adanya patah tulang pada leher dan tulang belakang, ada
baiknya untuk tidak memindahkannya seorang diri.
m. Lepas ikat pinggangnya
Agar terbuka jalan napasnya, coba buka ikat pinggang dan kancing baju
sedikit. Setelah itu, masukkan makanan dan minuman ke mulutnya.
n. Temani sampai berhasil menemui dokter
Pastikan Anda menemaninya terlebih dulu, sampai keluarga atau kerabatnya
menemui dia. Jika tidak, bawalah ke dokter agar mendapat penanganan yang
cepat dan memadai.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 16
2. SHOCK (SYOK)
Dalammedis, shock atau renjatan adalah keadaan kesehatan yang mengancam
jiwa ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk menyediakan oksigen untuk
mencukupi kebutuhan jaringan. Kebanyakan penyebab shock adalah
pengurangan pengeluaran kardiak. Shock dapat dengan cepat menyebabkan
kematian bila tidak dilakukan perawatan medis dengan segera.
JENIS SHOCK
a. Penyebab utama shock adalah kehilangan darah atau terbakar parah yang
disebut shock hipovolemia. Pengontrolan pendarahan dan pengembalian
volume darah pasien harus dilakukan dengan segera dengan memberikan
cairan intravenus dan bila mungkin, transfusi darah.
b. Shock kardiogenik disebabkan oleh kegagalan jantung untuk memompa
secara efektif. Ini dapat disebabkan oleh kerusakan otot jantung, paling
sering dari myocardial infarction. Penyebab lainnnya termasuk kardiak
tamponade, kardiak arrhytmia, atau masalah katup kardiak.
c. Shock septik disebabkan oleh infeksi yang menyebabkan vasodilation.
Meskipun ada peningkatan dalam pengeluaran kardiak namun tubuh tetap
tidak dapat oksigen yang mencukupi. Perawatan dilakukan dengan antibiotik,
penggantian cairan, dan vasokonstriktor.
d. Reaksi anaphilaktik yang tidak begitu parah dapat menyebabkan shock
anaphilaktik dikarenakan allergen menyebabkan penyebaran vasodilasi dan
pergerakan cairan dari darah ke tissue.
e. Penyebab shock paling jarang adalah terlukanya spinal chord yang
menyebabkan shock nerogenik. Nerogenik shock disebabkan oleh kehilangan
signal sistemsaraf simpatetik dengan mendadak kepada otot licin di tembok
vesel. Tanpa stimulasi konstan, vesel akan menjadi tenang dan menyebabkan
pengurangan mendadak pertahanan vaskular dan pengurangan tekanan
darah
PERTOLONGAN PERTAMA KORBAN SYOK
Jika memang kita menemukan kasus syok, maka langkah yang harus kita lakukan
adalah sebagai berikut:
1. Bawa korban ke tempat yang teduh dan aman.
2. Tidurkan korban telentang, naikkan tungkai (kaki) korban setinggi 20-30cm
bisa juga diberi penyangga. Hal ini dilakukan jika tidak ada kecurigaan
terdapat patah tulang (tulang belakang atau tulang tungkai).
3. Longgarkan pakaian korban.
4. Segera tutupi tubuh korban dengan selimut agar suhu tubuhnya terjaga.
5. Tenangkan korban.
6. Pastikan jalan nafas dan pernafasan dalam keadaan baik.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 17
7. Untuk korban dengan syok berat, biasanya kesadaran akan menurun sehingga
lidah korban mungkin akan jatuh ke belakang dan menutupi jalan nafas, kalau
hal ini terjadi segera buka jalan nafasnya.
8. Kontrol perdarahan dan rawat cedera lainnya bila ada.
9. Bila ada berikan oksigen sesuai protokol.
10. Ingat! Jangan berikan makan dan minum.
11. Periksa selalu tanda vital secara berkala.
12. Segera rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat guna mendapat perawatan medis
lebih lanjut.
TANDA-TANDA SHOCK
1. Nadi Cepat dan Lemah.
Akibat adanya kekurangan pasokan darah dari jantung, maka respon pertama
yang diberikan oleh sistemsirkulasi adalah meningkatkan kecepatan
pemompaan oleh jantung. Tujuannya untuk mempertahankan perfusi jaringan
sehingga otomatis frekuensi nadi akan bertambah cepat dan dalam keadaan
syok nadi bisa berdenyut lebih dari 100 kali/menit. Penurunan jumlah darah
yang sangat banyak ini juga akan mengakibatkan penurunan tekanan darah
sehingga nadi korban menjadi lemah dan halus.
2. Nadi Cepat dan Dangkal.
Ketika syok terjadi maka organ tubuh akan segera merespon dengan
mengirimkan sinyal ke otak bahwa oksigen yang diperoleh oleh organ tubuh
tersebut berkurang. Dan otak dengan segera merespon dan memerintahkan
paru-paru untuk bekerja semakin cepat dalam memproduksi oksigen. Nah,
semakin parahnya syok maka nafas korban akan semakin cepat, sulit, dangkal
dan terkadang tidak teratur. Seperti halnya jantung (tanda no.1), ketika terjadi
syok, maka kerja paru-paru akan semakin meningkat.
3. Kulit Pucat, Dingin dan Lembab.
Tubuh kita memiliki sistempertahanan sendiri, dalam keadaan darurat
peredaran darah akan diarahkan menuju alat tubuh yang paling penting seperti
jantung, otak dan lainnya. Hal ini akan menimbulkan dampak pada suhu dan
warna kulit yaitu akan menjadi dingin dan pucat juga bisa membuat kulit
lembab.
4. Wajah.
Seperti halnya kulit, wajah juga akan menjadi pucat sebagai tanda kekurangan
darah dan oksigen. Terjadi sianosis pada bibir, lidah dan cuping telinga.
5. Mata.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 18
Ketika syok, akan terjadi pelebaran pada manik mata dan pandangannya hampa.
6. Perubahan Keadaan Mental.
Kurangnya pasokan oksigen ke otak sangat berpengaruh besar dengan fungsi
dan kerja otak. Bila pasokan oksigen ini berkurang walau hanya sedikit, maka
akan terjadi perubahan mental seperti gelisah, ingin berkelahi dan adakalanya ini
merupakan gejala yang pertama kali terlihat.
GEJALA SHOCK
Jika tanda-tanda syok di atas terjadi pada seseorang, maka selanjutnya gejala yang timbul
pada diri korban adalah:
1. Mual, bisa juga disertai dengan muntah,
2. Haus,
3. Lemah,
4. Pusing (Vertigo),
5. Tidak Nyaman dan takut, terkadang pada beberapa korban pengamatan inilah yang
mungkin pertama kali ditemukan.
L. CARDIOPULMONARY RESUSCITATION (CPR)
sebaiknya diketahui banyak orang tak hanya petugas kesehatan. CPR sangat
membantu jika orang terdekat kita mengalami serangan jantung, tak sadarkan diri
atau tenggelamdi kolam.
Dengan melakukan CPR, bisa memperpanjang
harapan hidup orang yang tak sadarkan diri. Maka
itu penting untuk mengetahui bagaimana
melakukan CPR yang benar.
CPR adalah teknik yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama jika seseorang
terkena serangan jantung. Teknik ini berfungsi untuk menormalkan detak jantung
yang jika terkena serangan bergeraknya abnormal. Dengan ditekan maka detak
jantung dengan sendirinya akan kembali normal.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 19
Jika otak tidak mendapatkan asupan oksigen selama 4 menit, maka organ otak ini
tidak akan berfungsi kembali dan dengan sendirinya organ-organ lain dalam tubuh
juga akan mati sehingga menurunkan harapan hidup dari orang tersebut.
Teknik yang bisa dilakukan dalam melakukan CPR, yaitu:
1. Cek bahaya dan keselamatan (Danger/safety)
Sebelum melakukan pertolongan pastikan pasien serangan jantung berada di
tempat yang aman dan terhindar dari bahaya.
2. Cek respons (Respone)
Ketahui apakah orang tersebut masih sadar atau tidak. Caranya dengan
menepuk-nepuk pundak orang sambil berteriak dengan suara yang keras.
Misalnya "Pak, bisa dengar suara saya?". Jika tidak ada respons dari pasien,
maka segera hubungi ambulance atau petugas medis.
3. Buka jalur pernapasan (Airway)
Sambil menunggu petugas medis datang, orang terdekat bisa membuka jalur
pernapasan dengan cara tangan kiri memegang dahi sambil ditarik ke
belakang dan tangan kanan menarik dagu ke bawah. Dekatkan telinga ke
pasien sambil melihat, mendengar dan merasakan ada napas atau tidak
selama 5 sampai 10 detik.
4. Berikan napas buatan (Breaths)
Jika tidak ada napas maka berikan napas buatan dengan cara menutup
hidung dan meniupkan napas dari mulut ke mulut sebanyak 2 kali selama 2
detik. Saat melakukan hal ini mata memperhatikan dada orang tersebut,
apakah bergerak atau tidak.
5. Berikan tekanan (Compression)
Setelah memberikan 2 kali napas buatan, maka beri tekanan pada bagian
dada. Untuk orang dewasa letakkan kedua tangan di tengah-tengah dada
sambil ditekan dengan posisi tangan lurus, tapi untuk anak-anak hanya
menggunakan satu tangan saja. Tekan sepertiga bagian dada sebanyak 30
kali.
6. Lakukan secara berulang
Setelah melakukan 30 kali tekanan, beri napas buatan kembali sebanyak 2
kali lalu tekanan sebanyak 30 kali. Lakukan hal ini selama 2 menit.
7. Cek pernapasannya kembali
Jika sudah dilakukan 5 kali set dengan perbandingan 2 napas buatan dan 30
kali tekanan dada (2:30) atau selama 2 menit, maka cek apakah pasien sudah
bisa bernapas atau belum. Jika belum maka ulangi kembali perbandingan
2:30 tersebut hingga petugas medis datang.
8. Jika pasien sudah bisa bernapas
Apabila setelah dua menit pasien bernapas, maka letakkan pada recovery
position. Yaitu dalam posisi terlentang letakkan tangan kiri ke atas dan
tangan kanan menyilang ke telinga, tekuk kaki kanan lalu miringkan pasien ke
arah kiri dengan mendorong pundak dan kakinya secara bersamaan. Namun
jika pasien tidak bernapas lagi, terlentangkan kembali dan berikan napas
buatan serta tekanan di dada.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS
IX
SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 20
Sumber:
1. Wikipedia
2. Diposkan oleh Siti Rochana – Keperawatan
3. Posted by Detri Man - Backpacker, Survival, Tips Backpacker, Traveling
4. Dr. Vidya Giri Shankar Health Me Up
5. http://health.liputan6.com/read/802401/pertolongan-pertama-pada-yang-
pingsan#sthash.KtxZqQ3g.dpuf
6. EMT Anwar Buchari, Manager Operation dari Medic One, dalam acara Life
Saver CPR Competency, di Wisma GKBI, Jakarta, Selasa (22/12/2009).

More Related Content

What's hot

PPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusia
PPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusiaPPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusia
PPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusiaErika N. D
 
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016Yeni Rahayu
 
(Penjaskes) Badminton / Bulu Tangkis
(Penjaskes) Badminton / Bulu Tangkis(Penjaskes) Badminton / Bulu Tangkis
(Penjaskes) Badminton / Bulu TangkisGita Ardeny
 
Contoh Program Kebugaran jasmani selama seminggu
Contoh Program Kebugaran jasmani selama semingguContoh Program Kebugaran jasmani selama seminggu
Contoh Program Kebugaran jasmani selama seminggudenson siburian
 
Anggaran Dasar Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan
Anggaran Dasar Gerakan Kepanduan Hizbul WathanAnggaran Dasar Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan
Anggaran Dasar Gerakan Kepanduan Hizbul Wathanazzam zukhrofani iman
 
Susunan acara upacara bendera
Susunan acara upacara benderaSusunan acara upacara bendera
Susunan acara upacara benderailham faqih
 
2.3. pp pmr wira
2.3. pp pmr wira2.3. pp pmr wira
2.3. pp pmr wiraEidellweist
 
PowerPoint BuluTangkis / Badminton
PowerPoint BuluTangkis / BadmintonPowerPoint BuluTangkis / Badminton
PowerPoint BuluTangkis / BadmintonDewi Puspitasari
 
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERMLAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERMNesha Mutiara
 
Tabel Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYAN
Tabel Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYANTabel Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYAN
Tabel Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYANIlham Iman
 
Praktikum uji makanan
Praktikum uji makananPraktikum uji makanan
Praktikum uji makananLia Sulistia
 
makalah olahraga pendidikan
makalah olahraga pendidikanmakalah olahraga pendidikan
makalah olahraga pendidikanAni Mahisarani
 
Biologi 12 laporan praktikum fotosintesis
Biologi 12   laporan praktikum fotosintesisBiologi 12   laporan praktikum fotosintesis
Biologi 12 laporan praktikum fotosintesisNisa 'Icha' El
 
PPT Penjaskes: Bola Besar
PPT Penjaskes: Bola BesarPPT Penjaskes: Bola Besar
PPT Penjaskes: Bola BesarUNESA
 
Kontrak belajar
Kontrak belajarKontrak belajar
Kontrak belajarsidiart
 
Konferensi meja bundar
Konferensi meja bundar Konferensi meja bundar
Konferensi meja bundar Zahra_Ulla
 
Buku Fisika (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
Buku Fisika (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMABuku Fisika (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
Buku Fisika (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMAFendy Prasetyo
 
Contoh Proposal Pelantikan Bantara dan Laksana
Contoh Proposal Pelantikan Bantara dan LaksanaContoh Proposal Pelantikan Bantara dan Laksana
Contoh Proposal Pelantikan Bantara dan LaksanaYamanaka Ara
 

What's hot (20)

PPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusia
PPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusiaPPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusia
PPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusia
 
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
 
(Penjaskes) Badminton / Bulu Tangkis
(Penjaskes) Badminton / Bulu Tangkis(Penjaskes) Badminton / Bulu Tangkis
(Penjaskes) Badminton / Bulu Tangkis
 
Contoh Program Kebugaran jasmani selama seminggu
Contoh Program Kebugaran jasmani selama semingguContoh Program Kebugaran jasmani selama seminggu
Contoh Program Kebugaran jasmani selama seminggu
 
Anggaran Dasar Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan
Anggaran Dasar Gerakan Kepanduan Hizbul WathanAnggaran Dasar Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan
Anggaran Dasar Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan
 
Susunan acara upacara bendera
Susunan acara upacara benderaSusunan acara upacara bendera
Susunan acara upacara bendera
 
2.3. pp pmr wira
2.3. pp pmr wira2.3. pp pmr wira
2.3. pp pmr wira
 
PowerPoint BuluTangkis / Badminton
PowerPoint BuluTangkis / BadmintonPowerPoint BuluTangkis / Badminton
PowerPoint BuluTangkis / Badminton
 
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERMLAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
 
Tabel Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYAN
Tabel Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYANTabel Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYAN
Tabel Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYAN
 
Praktikum uji makanan
Praktikum uji makananPraktikum uji makanan
Praktikum uji makanan
 
makalah olahraga pendidikan
makalah olahraga pendidikanmakalah olahraga pendidikan
makalah olahraga pendidikan
 
Makalah tolak peluru
Makalah tolak peluruMakalah tolak peluru
Makalah tolak peluru
 
Biologi 12 laporan praktikum fotosintesis
Biologi 12   laporan praktikum fotosintesisBiologi 12   laporan praktikum fotosintesis
Biologi 12 laporan praktikum fotosintesis
 
PPT Penjaskes: Bola Besar
PPT Penjaskes: Bola BesarPPT Penjaskes: Bola Besar
PPT Penjaskes: Bola Besar
 
Kontrak belajar
Kontrak belajarKontrak belajar
Kontrak belajar
 
Konferensi meja bundar
Konferensi meja bundar Konferensi meja bundar
Konferensi meja bundar
 
Proposal study tour
Proposal study tourProposal study tour
Proposal study tour
 
Buku Fisika (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
Buku Fisika (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMABuku Fisika (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
Buku Fisika (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
 
Contoh Proposal Pelantikan Bantara dan Laksana
Contoh Proposal Pelantikan Bantara dan LaksanaContoh Proposal Pelantikan Bantara dan Laksana
Contoh Proposal Pelantikan Bantara dan Laksana
 

Similar to Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k

PPGD KSR UMI.pptx
PPGD KSR UMI.pptxPPGD KSR UMI.pptx
PPGD KSR UMI.pptxItuIya
 
Pertolongan pertama pada kecelakaan
Pertolongan pertama pada kecelakaanPertolongan pertama pada kecelakaan
Pertolongan pertama pada kecelakaanmayavivianti
 
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu LintasPertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintasputupratama7
 
Pertolongan Pertama Gawat Darurat PPGD.pptx
Pertolongan Pertama Gawat Darurat PPGD.pptxPertolongan Pertama Gawat Darurat PPGD.pptx
Pertolongan Pertama Gawat Darurat PPGD.pptxedipurwanto81
 
Ku jaga gelas kristal ku (tugas)
Ku jaga gelas kristal ku (tugas)Ku jaga gelas kristal ku (tugas)
Ku jaga gelas kristal ku (tugas)Slamet Readi
 
Pelatihan P3K VUFA.pptx
Pelatihan P3K VUFA.pptxPelatihan P3K VUFA.pptx
Pelatihan P3K VUFA.pptxrizqialfian5
 
Kb 3 penanganan kedaruratan medis
Kb 3 penanganan kedaruratan medisKb 3 penanganan kedaruratan medis
Kb 3 penanganan kedaruratan medispjj_kemenkes
 
Modul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Modul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasiModul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Modul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasipjj_kemenkes
 
Pengantar Pertolongan Pertama
Pengantar Pertolongan PertamaPengantar Pertolongan Pertama
Pengantar Pertolongan PertamaAndhika Pratama
 
Laporan Eksekutif 2
Laporan Eksekutif 2Laporan Eksekutif 2
Laporan Eksekutif 2Fauziah Omar
 
bab-i-pertolongan-pertama.ppt
bab-i-pertolongan-pertama.pptbab-i-pertolongan-pertama.ppt
bab-i-pertolongan-pertama.pptVeniMelina
 

Similar to Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k (20)

Makalah p3 k 2
Makalah p3 k 2Makalah p3 k 2
Makalah p3 k 2
 
PPGD KSR UMI.pptx
PPGD KSR UMI.pptxPPGD KSR UMI.pptx
PPGD KSR UMI.pptx
 
Pertolongan pertama pada kecelakaan
Pertolongan pertama pada kecelakaanPertolongan pertama pada kecelakaan
Pertolongan pertama pada kecelakaan
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
244249106 makalah-p3k
244249106 makalah-p3k244249106 makalah-p3k
244249106 makalah-p3k
 
Ppgd
PpgdPpgd
Ppgd
 
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu LintasPertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas
 
Pertolongan Pertama Gawat Darurat PPGD.pptx
Pertolongan Pertama Gawat Darurat PPGD.pptxPertolongan Pertama Gawat Darurat PPGD.pptx
Pertolongan Pertama Gawat Darurat PPGD.pptx
 
Makalah p3 k
Makalah p3 kMakalah p3 k
Makalah p3 k
 
Makalah pms
Makalah pmsMakalah pms
Makalah pms
 
P3k
P3kP3k
P3k
 
Ku jaga gelas kristal ku (tugas)
Ku jaga gelas kristal ku (tugas)Ku jaga gelas kristal ku (tugas)
Ku jaga gelas kristal ku (tugas)
 
Laporan Eksekutif
Laporan EksekutifLaporan Eksekutif
Laporan Eksekutif
 
Pelatihan P3K VUFA.pptx
Pelatihan P3K VUFA.pptxPelatihan P3K VUFA.pptx
Pelatihan P3K VUFA.pptx
 
Kb 3 penanganan kedaruratan medis
Kb 3 penanganan kedaruratan medisKb 3 penanganan kedaruratan medis
Kb 3 penanganan kedaruratan medis
 
K3LH
K3LHK3LH
K3LH
 
Modul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Modul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasiModul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Modul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
 
Pengantar Pertolongan Pertama
Pengantar Pertolongan PertamaPengantar Pertolongan Pertama
Pengantar Pertolongan Pertama
 
Laporan Eksekutif 2
Laporan Eksekutif 2Laporan Eksekutif 2
Laporan Eksekutif 2
 
bab-i-pertolongan-pertama.ppt
bab-i-pertolongan-pertama.pptbab-i-pertolongan-pertama.ppt
bab-i-pertolongan-pertama.ppt
 

More from Aries Kuncoro

Soal lat remidi pat 2018
Soal lat remidi pat 2018Soal lat remidi pat 2018
Soal lat remidi pat 2018Aries Kuncoro
 
Lat soal pat kls 8 th 2018
Lat soal pat kls 8 th 2018Lat soal pat kls 8 th 2018
Lat soal pat kls 8 th 2018Aries Kuncoro
 
Lat soal pat kls 7 th 2018
Lat soal pat kls 7 th 2018Lat soal pat kls 7 th 2018
Lat soal pat kls 7 th 2018Aries Kuncoro
 
Soal lat remidi cahaya
Soal lat remidi cahayaSoal lat remidi cahaya
Soal lat remidi cahayaAries Kuncoro
 
Daftar peserta remidi 3.11 cahaya kls 8
Daftar peserta remidi 3.11 cahaya kls 8Daftar peserta remidi 3.11 cahaya kls 8
Daftar peserta remidi 3.11 cahaya kls 8Aries Kuncoro
 
Daftar peserta ujian remidi fisika 7 & 8 mei 2018
Daftar peserta ujian remidi fisika 7 & 8 mei 2018Daftar peserta ujian remidi fisika 7 & 8 mei 2018
Daftar peserta ujian remidi fisika 7 & 8 mei 2018Aries Kuncoro
 
Jawab kuis 30 4-2018
Jawab kuis 30 4-2018Jawab kuis 30 4-2018
Jawab kuis 30 4-2018Aries Kuncoro
 
Jawaban soal lat uasbn 2018 bag 2
Jawaban soal lat uasbn 2018 bag 2Jawaban soal lat uasbn 2018 bag 2
Jawaban soal lat uasbn 2018 bag 2Aries Kuncoro
 
Soal lat uasbn 2018 bag 2
Soal lat uasbn 2018 bag 2Soal lat uasbn 2018 bag 2
Soal lat uasbn 2018 bag 2Aries Kuncoro
 
Soal lat uasbn 2018 bag 1
Soal lat uasbn 2018 bag 1Soal lat uasbn 2018 bag 1
Soal lat uasbn 2018 bag 1Aries Kuncoro
 
Soal lat uasbn 2018 bag 1
Soal lat uasbn 2018 bag 1Soal lat uasbn 2018 bag 1
Soal lat uasbn 2018 bag 1Aries Kuncoro
 
Kisi2 kelas 9 (pt 3)
Kisi2 kelas 9 (pt 3)Kisi2 kelas 9 (pt 3)
Kisi2 kelas 9 (pt 3)Aries Kuncoro
 
Kisi2 kelas 7 (pt 3)
Kisi2 kelas 7 (pt 3)Kisi2 kelas 7 (pt 3)
Kisi2 kelas 7 (pt 3)Aries Kuncoro
 
Kisi2 pts kelas 9 (pt 2)
Kisi2 pts kelas 9 (pt 2)Kisi2 pts kelas 9 (pt 2)
Kisi2 pts kelas 9 (pt 2)Aries Kuncoro
 

More from Aries Kuncoro (20)

Soal lat remidi pat 2018
Soal lat remidi pat 2018Soal lat remidi pat 2018
Soal lat remidi pat 2018
 
Lat soal pat kls 8 th 2018
Lat soal pat kls 8 th 2018Lat soal pat kls 8 th 2018
Lat soal pat kls 8 th 2018
 
Lat soal pat kls 7 th 2018
Lat soal pat kls 7 th 2018Lat soal pat kls 7 th 2018
Lat soal pat kls 7 th 2018
 
Soal lat remidi cahaya
Soal lat remidi cahayaSoal lat remidi cahaya
Soal lat remidi cahaya
 
Daftar peserta remidi 3.11 cahaya kls 8
Daftar peserta remidi 3.11 cahaya kls 8Daftar peserta remidi 3.11 cahaya kls 8
Daftar peserta remidi 3.11 cahaya kls 8
 
Daftar peserta ujian remidi fisika 7 & 8 mei 2018
Daftar peserta ujian remidi fisika 7 & 8 mei 2018Daftar peserta ujian remidi fisika 7 & 8 mei 2018
Daftar peserta ujian remidi fisika 7 & 8 mei 2018
 
Jawab kuis 30 4-2018
Jawab kuis 30 4-2018Jawab kuis 30 4-2018
Jawab kuis 30 4-2018
 
Lat un bag 7
Lat un bag 7Lat un bag 7
Lat un bag 7
 
Lat un bag 8
Lat un bag 8Lat un bag 8
Lat un bag 8
 
Lat un bag 6
Lat un bag 6Lat un bag 6
Lat un bag 6
 
Lat un bag 5
Lat un bag 5Lat un bag 5
Lat un bag 5
 
Lat un bag 4
Lat un bag 4Lat un bag 4
Lat un bag 4
 
Jawaban soal lat uasbn 2018 bag 2
Jawaban soal lat uasbn 2018 bag 2Jawaban soal lat uasbn 2018 bag 2
Jawaban soal lat uasbn 2018 bag 2
 
Soal lat uasbn 2018 bag 2
Soal lat uasbn 2018 bag 2Soal lat uasbn 2018 bag 2
Soal lat uasbn 2018 bag 2
 
Soal lat uasbn 2018 bag 1
Soal lat uasbn 2018 bag 1Soal lat uasbn 2018 bag 1
Soal lat uasbn 2018 bag 1
 
Soal lat uasbn 2018 bag 1
Soal lat uasbn 2018 bag 1Soal lat uasbn 2018 bag 1
Soal lat uasbn 2018 bag 1
 
Kisi2 kelas 9 (pt 3)
Kisi2 kelas 9 (pt 3)Kisi2 kelas 9 (pt 3)
Kisi2 kelas 9 (pt 3)
 
Kisi2 kelas 7 (pt 3)
Kisi2 kelas 7 (pt 3)Kisi2 kelas 7 (pt 3)
Kisi2 kelas 7 (pt 3)
 
Kisi2 pts kelas 9 (pt 2)
Kisi2 pts kelas 9 (pt 2)Kisi2 pts kelas 9 (pt 2)
Kisi2 pts kelas 9 (pt 2)
 
Kisi2 kelas 7 (pt2)
Kisi2 kelas 7 (pt2)Kisi2 kelas 7 (pt2)
Kisi2 kelas 7 (pt2)
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k

  • 1. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 1 PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) A. PENDAHULUAN Mengapa kita perlu mengetahui dan mempelajari tentang P3K? Berikut kisah yang terjadi akibat kekurangtahuan seseorang dalam memberikan pertolongan: SALAH MENOLONG Sebut saja namanya pak Slamet. Dia bekerja sebagai tukang becak di sebuah kota. Pak Slamet memiliki seorang istri dan 3 orang anak adalah pekerja keras dan baik hati, ringan tangan dan suka menolong serta tidak punya pamrih selain membantu meringankan beban sesama. Pada suatu saat di pagi hari. Seperti biasanya pak Slamet sedang mangkal di dekat perempatan menunggu penumpang yang turun dari angkot atau bus kota. Dia selalu berharap hari ini mendapat rejeki yang banyak, mengingat anak-anaknya masih sekolah dan membutuhkan biaya untuk membayar SPP. Matanya selalu waspada barangkali ada orang yang memanggil untuk diantar ke suatu tempat. Tiba-tiba terdengar suara BRAAAAKKK... Ternyata terjadi insiden kecelakaan. Ada seorang perempuan yang tergeletak di tengah jalan dan tidak jauh dari situ ada seorang pelajar yang terjatuh bersama sepeda motornya. Rupanya anak sekolah tersebut terburu-buru karena takut terlambat masuk sekolah dan kurang waspada, sehingga menabrak penyeberang jalan. Tanpa berpikir panjang, pak Slamet beranjak dan berlari mendekati seorang perempuan yang terkapar di tengah jalan itu. Saat mendekat, si korban melarang pak Slamet untuk mengangkatnya: “Jangan pak. Lebih baik Bapak cari 2 orang lagi untuk mengangkat saya”. Pak Slamet yang tubuhnya lumayan kekar merasa sangat kuat untuk mengangkat tubuh perempuan itu. Tanpa menunggu penolong yang lain, pak Slamet langsung mengangkat tubuh si korban. Si Korban kembali berteriak: “ Jangaaaaan paaaakkkk....!” Pak Slamet seakan tidak mendengar teriakan si korban, dan langsung segera membopong untuk segera dibawa ke pinggir jalan. Pada saat pak Slamet mengangkat tubuh si korban terdengar suara KREEKK. Ternyata tulang belakang si korban patah. Dan tentu dengan tindakan pak Slamet tersebut akan menambah parah luka si korban dan bisa dipastikan akan terjadi kelumpuhan. Kebetulan si Korban adalah mantan anggota PMR (Palang Merah Remaja) yang tentu sangat paham bagaimana cara memberikan pertolongan yanag benar.
  • 2. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 2 Refleksi: Ternyata maksud baik untuk menolong saja tidak cukup, tetapi harus dibarengi dengan pengetahuan dan keterampilan yang benar tentang P3K agar mampu memberikan pertolongan dengan benar juga, agar tidak semakin memperparah keadaan si korban. B. PENGERTIAN dan TUJUUAN P3K adalah pemberikan pertolongan pertama pada kecelakaan ditempat kejadian dengan cepat dan tepat sebelum tenaga medis datang/sebelum korban dibawa ke rumah sakik agar kejadian yg lebih buruk dapat dihindari Tujuannya adalah mencegah maut dan mempertahankan hidup, mencegah penurunan kondisi badan/cacat C. SIKAP KEWAJIBAN DAN WILAYAH SEORANG PENOLONG Sikap penolong : 1. Tidak panik (tenang, tidak gugup atau terburu-buru) 2. Bertindak cekatan 3. Tenang tidak terpengaruh keluhan korban jangan menanggap enteng luka yg diderita korban 4. Melihat pernapasan korban jika perlu berikan napas buatan 5. Hentikan pendarahan,terutama luka luar yg lebar 6. Perhatikan tanda-tanda shock 7. Jangan terburu-buru memindahkan korban, sebelum kita dapat menentukan jenis dan keparahan luka yg dialami korban Hal yang perlu diperhatikan bagi Penolong 1. Perhatikan keadaan sekitar tempat kecelakaan 2. Perhatikan keadaan penderita 3. Merencanakan dalam hati cara-cara pertolongan yg akan dilakukan 4. Jika korban meninggal beritahu polisi/bawa korban kerumah sakit D. KEWAJIBAN PELAKU PERTOLONGAN PERTAMA Kecelakaan atau pun kejadiaan yang tidak diinginkan bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, entah itu di rumah, sekolah, jalan raya, tempat kerja, bisa pagi, siang, sore ataupun malam. Hal ini juga dapat menimpa siapa saja, apakah seorang anak bayi, kakek atau nenek, laki-laki dewasa atau wanita yang dapat berupa suatu insiden kecil atau juga suatu bencana besar yang menimpa korban dalam jumlah banyak. Sebagai pelaku pertolongan pertama ada beberapa hal yang wajib anda lakukan agar korban yang anda tolong upaya pertolongan yang maksimal, yaitu: 1. Menjaga Keselamatan Diri, Anggota Tim, Korban dan Orang Sekitarnya. Kita tidak akan mampu memberikan pertolongan bila sebagai penolong kita sudah mengalami cedera sebelum mencapai korban atau pada saat sedang menolong korban, sehingga keselamatan diri dan tim harus menjadi prioritas. Masalah
  • 3. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 3 keselamatan mencakup bahaya dari orang-orang sekitar, hewan, bangunan yang tidak stabil, api, ledakan dan lainnya. Berhati-hatilah selalu supaya selamat. 2. Dapat Menjangkau Korban Anda harus mampu untuk menjangkau korban, baik dalam kendaraan, ditengah kerumunan masa, atau ketika terperangkap di dalam bangunan. Dalamkasus kecelakaan atau musibah ada kemungkinan anda sebagai penolong harus memindahkan korban yang satu guna dapat menjangkau korban lain yang lebih parah. Namun satu hal yang selalu harus anda ingat, keselamatan (para) penolong selalu nomor satu, jangan berupaya melampaui batas kemampuan. 3. Dapat Mengenali dan Mengatasi Masalah yang Mengancam Nyawa Ingatlah bahwa sebagai penolong, keberadaan anda untuk menyelamatkan nyawa, maka selayaknyalah anda mampu mengenali dan mengatasi keadaan yang mengancam nyawa. 4. Meminta Bantuan / Rujukan Sebagai pelaku pertolongan pertama, anda harus bertanggung jawab sampai bantuan rujukan mengambil alih penanganan korban. 5. Memberikan Pertolongan dengan Cepat dan Tepat Berdasarkan Keadaan Korban Lakukan penilaian dini terhadap korban dan cari masalah yang sedang dialami korban, dan segera berikan pertolongan pertama. Masalah yang dialami korban dapat anda peroleh dari informasi di tempat kejadian, saksi, korban itu sendiri atau dengan memeriksa keadaan serta penilaian korban. Dengan informasi ini anda dapat memberikan pertolongan sesuai dengan kemampuan dan wewenang anda.Pertolongan Pertama dapat sederhana saja seperti menenangkan korban, atau juga kompleks dan rumit seperti memberikan Bantuan Hidup Dasar. 6. Membantu Pelaku Pertolongan Pertama Lainnya. Jika anda merupakan orang kedua atau tim kedua yang tiba dilokasi kecelakaan atau bencana, maka menjadi kewajiban anda untuk membantu orang atau tim yang sudah ada sesuai dengan keadaan. 7. Ikut Menjaga Kerahasiaan Medis. Demi ketenangan dan keselamatan jiwa si korban, biasanya ada beberapa keadaan yang tidak secara langsung diberitahukan kepada si korban sendiri ataupun keluarganya. 8. Melakukan Komunikasi dengan Petugas Lain yang Terlibat.
  • 4. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 4 Jangan merasa diri mampu mengatasi semua permasalahan yang terjadi. Maka harus selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terkait., misalnya pejabat setempat, kepolisian, Tim SAR, Rumah Sakit, dll. 9. Mempersiapkan Korban untuk Ditransportasi. Pengangkatan atau pemindahan korban hanya dilakukan bila perlu. Jangan sampai tindakan ini mengakibatkan cedera yang baru. Kesembilan Kewajiban di atas dapat berjalan dengan baik, jika anda sebagai pelaku pertolongan pertama juga telah memiliki kualifikasi sebagai seorang pelaku pertolongan pertama. Adapun kualifikasi yang harus dimiliki tersebut adalah: a. Jujur dan Bertanggungjawab. b. Berlaku Profesional. c. Kematangan Emosi. d. Kemampuan Bersosialisasi. e. Kemampuan Nyata Terukur sesuai Sertifikasi. f. Kondisi Fisik Baik. g. Mempunyai Rasa Bangga untuk Meyakinkan Korban. Wilayah penolong Pertolongan pertama pada kecelakaan sifat sementara, artinya kita harus tetap membawa korban ke dokter/rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapat pertolongan yg dibutuhkan. E. PRIORITAS DALAM P3K Prioritas dalam P3K urutan tindakan secara umum : 1. Cari keterangan penyebab kecelakaan 2. Amankan korban dari tempat berbahaya 3. Perhatikan keadaan umum korban , gangguan pernapasan, pendarahan, kesadaran Selain itu yg dinamakan prinsip LIFE SAVING artinya kita melakukan tindakan untuk menyelamatkan jiwa korban ( gawat darurat ) terlebih dahulu, baru kemudian setelah stabil disusul tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan suatu kondisi dimana korban dalam keadaan terancam jiwanya & apabila tidak tertolong pada saat itu juga jiwanya tidak bisa terselamatkan F. PEMBALUTAN Tujuan dari pembalutan adalah: untuk mengurangi resiko kerusakan jaringan yg telah ada sehingga mencegah maut, mengurangi rasa sakit, dan mencegah cacat, serta mencegah infeksi. FUNGSI PEMBALUTAN 1. Menutup luka agar tidakk terkena cahaya, debu, kotoran dll 2. Malakukan tekanan
  • 5. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 5 3. Mengurangi / mencegah pembangkakan 4. Membatasi pergerakan 5. Mengikatkan bidai PENGERTIAN Membalut adalah tindakan untuk menutup luka dan menyangga atau menahan bagian tubuh agar tidak bergeser atau berubah dari posisi yang dikehendaki. TUJUAN 1. Menghindari bagian tubuh agar tidak bergeser dari tempatnya 2. Mencegah terjadinya pembengkakan 3. Menyokong bagian badan yang cidera dan mencegah agar bagian itu tidak bergeser 4. Menutup agar tidak kena cahaya, debu dan kotoran ALAT DAN BAHAN 1. Mitella adalah pembalut berbentuk segitiga 2. Dasi adalah mitella yang berlipat – lipat sehingga berbentuk seperti dasi 3. Pita adalah pembalut gulung 4. Plester adalah pembalut berperekat 5. Pembalut yang spesifik 6. Kassa steril PRINSIP PEMBALUTAN 1. Rapat menutup luka 2. Cepat, segera dilakukan 3. Bersih atau Hygiene 4. Manfaat, sesuai dengan peruntukannya 5. Rapi, tidak asal-asalan JENIS-JENIS PEMBALUTAN 1. Pembalut Mitella adalah pembalut berbentuk segitiga: a. Bahan pembalut terbuat dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki dengan berbagai ukuran. Panjang kaki antara 50 – 100 cm b. Pembalut ini dipergunakan pada bagian kaki yang terbentuk bulat atau untuk menggantung bagian anggota badan yang cedera c. Pembalut ini bisa dipakai pada cedera di kepala, bahu, dada, siku, telapak tangan, pinggul, telapak kaki dan untuk menggantung tangan d. Cara membalut dengan mitela : Salah satu sisi mitella dilipat 3 – 4 cm sebanyak 1 – 3 kali Pertengahan sisi yang telah terlipat diletakkan diluar bagian yang akan dibalut, lalu ditarik secukupnya dan kedua ujung sisi itu diikatkan Salah satu ujung yang bebas lainnya ditarik dan dapat diikatkan pada ikatan
  • 6. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 6 b, atau diikatkan pada tempat lain maupun dapat dibiarkan bebas, hal ini tergantung pada tempat dan kepentingannya 2. Pembalut Dasi adalah mitella yang berlipat – lipat sehingga berbentuk seperti dasi a. Pembalut ini adalah mitella yang dilipat – lipat dari salah satu sisi segitiga agar beberapa lapis dan berbentuk seperti pita dengan kedua ujung – ujungnya lancip dan lebarnya antara 5 – 10 cm b. Pembalut ini biasa dipergunakan untuk membalut mata, dahi (atau bagian kepala yang lain), rahang, ketiak, lengan, siku, paha, lutut, betis dan kaki terkilir c. Cara membalut dengan dasi : Pembalut mitella dilipat – lipat dari salah satu sisi sehinggaberbentuk pita dengan masing – masing ujung lancip Bebatkan pada tempat yang akan dibalut sampai kedua ujungnya dapat diikatkan Diusahakan agar balutan tidak mudah kendor dengan cara sebelum diikat arahnya saling menarik Kedua ujungnya diikatkan secukupnya 3. Pembalut Pita adalah pembalut gulung a. Pembalut ini dapat dibuat dari kain katun, kain kassa, flanel atau bahan elastis. Yang paling sering adalah dari kassa, hal ini karena kassa mudah menyerap air, darah dan tidak mudah bergeser (kendor) b. Macam – macam pembalut dan penggunaanya : Lebar 2,5 cm : biasa untuk jari – jari Lebar 5 cm : biasa untuk leher dan pergelangan tangan Lebar 7,5 cm :biasa untuk kepala, lengan atas, lengan bawah, betis dan kaki Lebar 10 cm : biasa untuk paha dan sendi panggul Lebar > 10 – 15 cm : biasa untuk dada, perut dan punggung c. Cara membalut dengan pita : Berdasar besar bagian tubuh yang akan dibalut, maka dipilih pembalutan pita ukuran lebar yang sesuai Balutan pita biasanya beberapa lapis, dimulai dari salah satu ujung yang diletakkan dari proksimal ke distal menutup sepanjang bagian tubuh yang akan dibalut kemudian dari distal ke proksimal dibebatkan dengan arah bebatan saling menyilang dan tumpang tindih antara bebatan yang satu dengan bebatan berikutnya Kemudian ujung yang dalamtadi (b) diikat dengan ujung yang lain secukupnya 4. Pembalut Plester adalah pembalut berperekat a. Pembalut ini untuk merekatkan penutup luka, untuk fiksasi pada sendi yang terkilir, untuk merekatkan pada kelainan patah tulang b. Khusus untuk penutup luka, biasa dilengkapi dengan obat anti septik
  • 7. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 7 c. Cara membalut luka dengan plester Jika ada luka terbuka : luka diberi obat antiseptik, tutup luka dengan kassa, baru lekatkan pembalut plester Jika untuk fiksasi (misalnya pada patah tulang atau terkilir) : balutan plester dibuat ”strapping” dengan membebat berlapis – lapis dari distal ke proksimal dan untuk membatasi gerakkan tertentu perlu kita yang masing – masing ujungnya difiksasi dengan plester 5. Pembalut yang spesifik a. Snelverband adalah pembalut pita yang sudah ditambah dengan kassa penutup luka dan steril, baru dibuka pada saat akan dipergunakan, sering dipakai pada luka – luka lebar yang terdapat pada badan b. Sufratulle adalah kassa steril yang telah direndam dengan obat pembunuh kuman. Biasa dipergunakan pada luka – luka kecil 6. Kassa steril a. Adalah kassa yang dipotong dengan berbagai ukuran untuk menutup luka kecil yang sudah diberi obat – obatan (antibiotik, antiplagestik) b. Setelah ditutup kassa itu kemudian baru dibalut G. PROSEDUR PEMBALUTAN 1. Perhatikan tempat atau letak yang akan dibalut dengan menjawab pertanyaan ini : a. Bagian dari tubuh yang mana ? b. Apakah ada luka terbuka atau tidak ? c. Bagaimana luas luka tersebut ? d. Apakah perlu membatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak ? 2. Pilih jenis pembalut yang akan dipergunakan ! dapat salah satu atau kombinasi 3. Sebelum dibalut jika luka terbuka perlu diberi desinfektan atau dibalut dengan pembalut yang mengandung desinfektan atau dislokasi perlu direposisi 4. Tentukan posisi balutan dengan mempertimbangkan : a. Dapat membatasi pergeseran atau gerak bagian tubuh yang memang perlu difiksasi b. Sesedikit mungkin membatasi gerak bagian tubuh yang lain c. Usahakan posisi balutan yang paling nyaman untuk kegiatan pokok penderita d. Tidak mengganggu peredaran darah, misalnya pada balutan berlapis, lapis yang paling bawah letaknya disebelah distal e. Tidak mudah kendor atau lepas H. PEMBIDAIAN PENGERTIAN Bidai atau spalk adalah alat dari kayu, karton, fiber, plastik mika, anyaman kawat atau bahan lain yang kuat tetapi ringan yang digunakan untuk menahan atau menjaga agar bagian tulang yang patah tidak bergerak (immobilisasi)
  • 8. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 8 TUJUAN PEMBIDAIAN 1. Mencegah pergerakan / pergeseran dari ujung tulang yang patah 2. Mengurangi terjadinya cedera baru disekitar bagian tulang yang patah 3. Memberi istirahat pada anggota badan yang patah 4. Mengurangi rasa nyeri 5. Mempercepat penyembuhan MACAM – MACAM BIDAI 1. Bidai keras Umumnya terbuat dari kayu, alumunium, karton, plastik atau bahan lain yang kuat dan ringan. Pada dasarnya merupakan bidai yang paling baik dan sempurna dalam keadaan darurat. Kesulitannya adalah mendapatkan bahan yang memenuhi syarat di lapangan. Contoh : bidai kayu, bidai udara, bidai vakum. 2. Bidai traksi Bidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatannya, hanya dipergunakan oleh tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada patah tulang paha. Contoh : bidai traksi tulang paha 3. Bidai improvisasi Bidai yang dibuat dengan bahan yang cukup kuat dan ringan untuk penopang. Pembuatannya sangat tergantung dari bahan yang tersedia dan kemampuan improvisasi si penolong. Contoh : majalah, koran, karton dan lain-lain. 4. Gendongan/Belat dan bebat Pembidaian dengan menggunakan pembalut, umumnya dipakai mitela (kain segitiga) dan memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana untuk menghentikan pergerakan daerah cedera. Contoh : gendongan lengan PRINSIP PEMBIDAIAN 1. Lakukan pembidaian pada tempat dimana anggota badan mengalami cidera ( korban yang dipindahkan) 2. Lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tulang, jadi tidak perlu harus dipastikan dulu ada tidaknya patah tulang 3. Melewati minimal dua sendi yang berbatasan SYARAT – SYARAT PEMBIDAIAN
  • 9. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 9 1. Siapkan alat – alat selengkapnya 2. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang diukur dulu pada anggota badan korban yang tidak sakit 3. Ikatan jangan terlalu keras dan terlalu kendor 4. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan 5. Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari sebelah atas dan bawah tempat yang patah 6. Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai 7. Sepatu, gelang, jamtangan dan alat pengikat perlu dilepas dan disimpan I. EVAKUASI Saat tiba di lokasi kita mungkin menemukan bahwa seorang korban mungkin harus dipindahkan. Pada situasi yang berbahaya tindakan cepat dan waspada sangat penting. Penanganan korban yang salah akan menimbulkan cedera lanjutan atau cedera baru. MEKANIKA TUBUH Penggunaan tubuh dengan baik untuk memfasilitasi pengangkatan dan pemindahan korban untuk mencegah cedera pada penolong. Cara yang salah dapat menimbulkan cedera. Saat mengangkat ada beberapa hal yang harus diperhatikan : 1. Rencanakan pergerakan sebelum mengangkat 2. Gunakan tungkai jangan punggung 3. Upayakan untuk memindahkan beban serapat mungkin dengan tubuh 4. Lakukan gerakan secara menyeluruh dan upayakan agar bagian tubuh saling menopang 5. Bila dapat kurangi jarak atau ketinggian yang harus dilalui korban 6. Perbaiki posisi dan angkatlah secara bertahap Hal-hal tersebut di atas harus selalu dilakukan bila akan memindahkan atau mengangkat korban. Kunci yang paling utama adalah menjaga kelurusan tulang belakang. Upayakan kerja berkelompok, terus berkomunikasi dan lakukan koordinasi. Mekanika tubuh yang baik tidak akan membantu mereka yang tidak siap secara fisik. MEMINDAHKAN KORBAN Kapan penolong harus memindahkan korban sangat tergantung dari keadaan. Secara umum, bila tidak ada bahaya maka jangan memindahkan korban. Lebih baik tangani di tempat. Pemindahan korban ada 2 macam yaitu darurat dan tidak darurat 1. Pemindahan Darurat Pemindahan ini hanya dilakukan bila ada bahaya langsung terhadap korban Contoh situasi yang membutuhkan pemindahan segera: • Kebakaran atau bahaya kebakaran • Ledakan atau bahaya ledakan • Sukar untuk mengamankan korban dari bahaya di lingkungannya :  Bangunan yang tidak stabil
  • 10. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 10  Mobil terbalik  Kerumunan masa yang resah  Material berbahaya  Tumpahan minyak  Cuaca ekstrim  Memperoleh akses menuju korban lainnya  Bila tindakan penyelamatan nyawa tidak dapat dilakukan karena posisi korban, misalnya melakukan RJP Bahaya terbesar pada pemindahan darurat adalah memicu terjadinya cedera spinal. Ini dapat dikurangi dengan melakukan gerakan searah dengan sumbu panjang badan dan menjaga kepala dan leher semaksimal mungkin. Beberapa macam pemindahan darurat  Tarikan baju  Tarikan selimut atau kain  Tarikan bahu/lengan  Menggendong  Memapah  Membopong  Angkatan pemadam 2. Pemindahan Biasa Bila tidak ada bahaya langsung terhadap korban, maka korban hanya dipindahkan bila semuanya telah siap dan korban selesai ditangani. Contohnya : • Angkatan langsung • Angkatan ekstremitas (alat gerak) POSISI KORBAN Bagaimana meletakkan penderita tergantung dari keadaannya. • Korban dengan syok • Tungkai ditinggikan • Korban dengan gangguan pernapasan • Biasanya posisi setengah duduk • Korban dengan nyeri perut • Biasanya posisi meringkuk seperti bayi • Posisi pemulihan • Untuk korban yang tidak sadar atau muntah Tidak mungkin untuk membahas semua keadaan. Situasi di lapangan dan keadaan korban akan memberikan petunjuk bagaimana posisi yang terbaik. PERALATAN EVAKUASI • Tandu beroda • Tandu lipat • Tandu skop / tandu ortopedi/ tandu trauma • Vest type extrication device (KED) • Tandu kursi
  • 11. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 11 • Tandu basket • Tandu fleksibel • Kain evakuasi • Papan spinal J. PERDARAHAN 1. Pengertian a. Perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah yang putus atau rusak.Perdarahan merupakan peristiwa keluarnya darah dari pembuluh darah akibat kerusakan (robekan) pembuluh darah. b. Luka adalah terputusnya kontinuitas jaringan tubuh akibat kekerasan dari luar 2. Macam – Macam Perdarahan a. Perdarahan Luar Perdarahan keluar adalah perdarahan yang kelihatan mengalir keluar dari luka dari permukaan kulit. Perdarahan disebabkan karena pecahnya pembuluh darah. Apabila darah keluar dari tubuh maka terjadi perdarahan luar, biasanya disertai dengan adanya luka. Perdarahan luar dapat terjadi pada kapiler, vena ataupun arteri. Dari sifat-sifat darah yang keluar dapat kita bedakan sumber perdarahan sebagai berikut: 1) Perdarahan Kapiler. Terjadi akibat gesekan pada kulit. Darah keluar berbintik-bintik menutup luka. Tindakan yang dilakukan: bersihkan luka dengan obat antiseptik dan tutup luka dengan verban. 2) Perdarahan Vena. Darah yang keluar berwarna merah tua kehitaman, mengalir/meleleh, dan tidak terlalu deras. Tindakan: a) Bersihkan luka dari kotoran dengan kapas/kasa steril yang diberi antiseptik b) Ambil kasa sesuai besar-kecilnya luka dan ditutupkan di atas luka, dibalut yang rapat. 3) Perdarahan Arterial. Darah yang keluar berwarna merah muda, berdenyut, dan memancar/mengalir deras. Tindakan: a) Pembalut Tekan. : Letakkan kain kasa steril atau kain bersih diatas luka, lalu tempat luka ditekan sampai perdarahan berhenti. Bila kasa basah boleh diganti lagi dengan yang baru. Seelanjutnya lakukan balutan yang ketat diatas kasa tadi dan bawa ke fasilitas kesehatan
  • 12. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 12 b) Tekanan langsung pada Tempat tertentu. Lakukan tekanan pada tempat dimana pangkal arteri berada (antara luka dengan jantung) diatas tulang atau bagian tubuh yang keras. c) Tekanan dengan TORNIQUET (Penasah darah). Perdarahan pada kaki dan lengan yang tidak mampu dihentikan dengan cara diatas (terutama pada luka amputasi) dapat dilakukan pemakaian tourniquet. Torniquet adalah balutan dengan menjepit, sehingga aliran darah dibawahnya berhenti samasekali. Pemakaian tourniquet harus hati-hati sekali karena bisa merusak jaringan diujung luka. Cara pemasangan dan penggunaan Torniquet:  Alasi tempat yang akan dipasang tourniquet dengan kasa agar kulit tidak lecet  Pasang tourniquet antara luka dengan jantung, dengan cara menyimpul mati kain pengikat diatas luka.  Kencangkan balutan dengan tongkat pemutar sampai perdarahan berhenti  Setiap 10 – 15 menit tourniquet harus dilonggarkan dengan cara memutar tongkat kearah berlawanan  Tunggu ½ – 1 menit. Kalau dalamsatu menit darah tidak mengalir lagi, biarkan tourniquet dalam keadaan longgar. Kalau terjadi lagi perdarahan,segera tourniquet dikencangkan kembali. Beberapa hal yang perlu di ingat dan dikerjakan dalam penggunakan tourniquet:  Catat jam pemasangan tourniquet  Mulut luka jangan ditutupi dengan kain/ selimut  Catatan waktu pemasangan dan pelonggaran dikirimkan d) Menjepit pembuluh darah dengan haemostat (klem arteri). e) Menghentikan perdarahan dengan klem arteri disarankan bila pembuluh darah yang putus terlihat dan terjankau oleh alat, dan harus hati-hati jangan sampai merusak jaringan yang tidak perlu atau syaraf yang bisa merugikan penderita. f) Menghentikan perdarahan dengan menekan pada tempat tertentu b. Perdarahan Dalam Perdarahan dalam adalah perdarahan yang bersumber dari luka/ kerusakan dari pembuluh darah yang terletak di dalam tubuh (misanya perdarahan
  • 13. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 13 dalam perut, rongga dada, rongga perut, kepala dan lainnya. Perdarahan tidak kelihatan keluar, sehingga tidak dapat ditaksir volume darah yang sudah terkuras. Tanda perdarahan juga tidak begitu jelas, kecuali perdarahan pada rongga kepala (darah keluar dari hidung, telinga dan mulut). Penyebab 1) Pukulan keras, terbentur hebat 2) Luka tusuk 3) Luka tembak 4) Pecahnya pembuluh darah karena suatu penyakit 5) Robeknya pembuluh darah akibat terkena ujung tulang yang patah. Gejala Tergantung jenis pembuluh darah yang terkena, tetapi pada tiap perdarahan dalam terjadi gangguan umum (shock/ pingsan) Macam Perdarahan dalam : 1) Perdarahan DalamRongga Kepala Karena pecahnya pembuluh darah akibat benturan, hipertensi - Gejala – gejala sama dengan gegar otak berat - P3K sama dengan gegar otak berat, segera bawa ke RS 2) Perdarahan DalamRongga Perut Karena pecahnya hati/ limpa/ ginjal akibat trauma Gejala - Riwayat trauma pada bagian perut/ pinggang - Tampak kesakitan pada bagian perut - Banyak keringat dingin, pucat - Suhu badan naik - Kesadaran menurun sampai pingsan/ koma - Perut tegang seperti papan K. PINGSAN DAN SYOK (SHOCK) 1. PINGSAN Jika Anda menemui orang yang tiba-tiba jatuh pingsan, jangan panik! Anda bisa melakukan beberapa pertolongan pertama pada mereka. Melakukan pertama pada orang yang pingsan bisa sangat membantu bagi korban. a. Percikan air dan bau bawang takmanjur Salah satu cara yang sering digunakan untuk membangunkan seseorang yang pingsan adalah memercikkan air pada wajah mereka dan memberi mereka bau-bauan seperti bawang putih atau bawang merah. Meski metode ini
  • 14. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 14 biasanya bisa digunakan, namun metode semacam ini seringkali gagal membangunkan orang yang pingsan. b. Topang tubuh mereka Pingsan adalah tahap akhir dari seseorang yang kehilangan kesadaran. Sebelum orang tersebut benar-benar tak sadarkan diri, biasanya tubuhnya sudah goyah dan dia mulai kehilangan kesadaran sedikit demi sedikit. Saat itu, sebaiknya topang tubuh korban dan letakkan perlahan. Hal ini mencegah cedera yang lebih berat pada kepala atau tubuh korban jika dia benar-benar jatuh saat pingsan. c. Survei area pingsan Ketika Anda melihat seseorang yang sudah tergeletak pingsan, segera survei daerah di sekitarnya dengan cepat dan jangan membuang waktu. Bisa jadi mereka pingsan akibat gigitan beracun, gas beracun, panas yang berlebihan, atau ada hal-hal yang membahayakan seperti aliran listrik yang terbuka. Segera pindahkan korban dari tempat tersebut jika terdeteksi adanya bahaya di sekitarnya. d. Cek respon korban Sangat [penting untuk melihat apakah korban bisa merespon Anda atau benar-benar pingsan. Coba panggil namanya atau ajukan beberapa pertanyaan. Anda juga bisa menepuk pundaknya beberapa kali. Biasanya orang yang pingsan ada yang langsung sadar setelah beberapa saat. Tenangkan mereka jika mereka sudah mulai merespon. Jangan bangunkan mereka langsung. Biarkan mereka berbaring beberapa saat sebelum memeriksakan mereka ke dokter terdekat. e. Telepon bantuan dan lakukan CPR Jika korban tak segera sadar, cek napas dan detak jantungnya. Jika napasnya mulai hilang dan melemah segera telepon bantuan dan lakukan CPR. Namun hanya lakukan langkah ini jika Anda benar-benar telah mahir melakukannya. Jika tidak, segera panggil bantuan atau ambulans. f. Jangan gerakkan korban Jika Anda mengetahui adanya tulang patah atau cedera pada bagian leher dan kepala, jangan gerakkan korban. Jangan juga gerakkan bagian kepala korban karena hal ini bisa menyebabkan cedera yang lebih serius. Segera panggil bantuan. Namun jika kepalanya tak mengalami cedera, Anda bisa mengangkat kakinya agar darah mengalir ke jantung dan otak. Hal ini biasanya bisa membuat korban pingsan sadar, namun juga tak selalu berhasil.
  • 15. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 15 g. Jangan bergerombol Sangat penting untuk memberikan udara segar pada korban yang pingsan. Untuk itu jangan mengerubungi korban pingsan dan bergerombol di sekitarnya. Longgarkan pakaian korban yang terasa sesak. Jangan masukkan apapun pada mulut korban seperti air atau makanan karena ini bisa membuat mereka tersedak dan menghalangi jalan napas mereka. h. Minuman manis Ketika koran sudah sadar, berikan dia minuman yang manis, misalkan jus buah dan camilan yang asin. Biasanya pingsan disebabkan oleh rendahnya gula darah, kurang garam, dan dehidrasi. Tekanan darah rendah juga bisa menjadi salah satu penyebab pingsan. i. Lihat situasi dan kondisi Bila Anda sedang berjalan seorang diri dan menemukan ada yang pingsan, maka lihatlah di mana orang tersebut pingsan. Bila pingsan di daerah yang berdekatan dengan kabel dan tempat-tempat berbahaya, pertama kali yang harus Anda lakukan adalah memindahkan orang tersebut ke tempat aman. j. Tekan bahu Saat Anda menemukan ada yang pingsan dan setengah sadar, coba pastikan orang tersebut benar-benar sadar. Caranya, lembut daerah bahunya. Yakinkan orang tersebut tetap tenang. Dudukkan dengan nyaman. Setelah itu, bawalah dia ke dokter. k. Minta bantuan medis Jika tidak ada respons dari yang pingsan, cobalah periksa pernapasan dan denyut nadinya. Bila tak ada respons juga, segera hubungi tim medis. l. Jangan diangkat Jika mencurigai adanya patah tulang pada leher dan tulang belakang, ada baiknya untuk tidak memindahkannya seorang diri. m. Lepas ikat pinggangnya Agar terbuka jalan napasnya, coba buka ikat pinggang dan kancing baju sedikit. Setelah itu, masukkan makanan dan minuman ke mulutnya. n. Temani sampai berhasil menemui dokter Pastikan Anda menemaninya terlebih dulu, sampai keluarga atau kerabatnya menemui dia. Jika tidak, bawalah ke dokter agar mendapat penanganan yang cepat dan memadai.
  • 16. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 16 2. SHOCK (SYOK) Dalammedis, shock atau renjatan adalah keadaan kesehatan yang mengancam jiwa ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk menyediakan oksigen untuk mencukupi kebutuhan jaringan. Kebanyakan penyebab shock adalah pengurangan pengeluaran kardiak. Shock dapat dengan cepat menyebabkan kematian bila tidak dilakukan perawatan medis dengan segera. JENIS SHOCK a. Penyebab utama shock adalah kehilangan darah atau terbakar parah yang disebut shock hipovolemia. Pengontrolan pendarahan dan pengembalian volume darah pasien harus dilakukan dengan segera dengan memberikan cairan intravenus dan bila mungkin, transfusi darah. b. Shock kardiogenik disebabkan oleh kegagalan jantung untuk memompa secara efektif. Ini dapat disebabkan oleh kerusakan otot jantung, paling sering dari myocardial infarction. Penyebab lainnnya termasuk kardiak tamponade, kardiak arrhytmia, atau masalah katup kardiak. c. Shock septik disebabkan oleh infeksi yang menyebabkan vasodilation. Meskipun ada peningkatan dalam pengeluaran kardiak namun tubuh tetap tidak dapat oksigen yang mencukupi. Perawatan dilakukan dengan antibiotik, penggantian cairan, dan vasokonstriktor. d. Reaksi anaphilaktik yang tidak begitu parah dapat menyebabkan shock anaphilaktik dikarenakan allergen menyebabkan penyebaran vasodilasi dan pergerakan cairan dari darah ke tissue. e. Penyebab shock paling jarang adalah terlukanya spinal chord yang menyebabkan shock nerogenik. Nerogenik shock disebabkan oleh kehilangan signal sistemsaraf simpatetik dengan mendadak kepada otot licin di tembok vesel. Tanpa stimulasi konstan, vesel akan menjadi tenang dan menyebabkan pengurangan mendadak pertahanan vaskular dan pengurangan tekanan darah PERTOLONGAN PERTAMA KORBAN SYOK Jika memang kita menemukan kasus syok, maka langkah yang harus kita lakukan adalah sebagai berikut: 1. Bawa korban ke tempat yang teduh dan aman. 2. Tidurkan korban telentang, naikkan tungkai (kaki) korban setinggi 20-30cm bisa juga diberi penyangga. Hal ini dilakukan jika tidak ada kecurigaan terdapat patah tulang (tulang belakang atau tulang tungkai). 3. Longgarkan pakaian korban. 4. Segera tutupi tubuh korban dengan selimut agar suhu tubuhnya terjaga. 5. Tenangkan korban. 6. Pastikan jalan nafas dan pernafasan dalam keadaan baik.
  • 17. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 17 7. Untuk korban dengan syok berat, biasanya kesadaran akan menurun sehingga lidah korban mungkin akan jatuh ke belakang dan menutupi jalan nafas, kalau hal ini terjadi segera buka jalan nafasnya. 8. Kontrol perdarahan dan rawat cedera lainnya bila ada. 9. Bila ada berikan oksigen sesuai protokol. 10. Ingat! Jangan berikan makan dan minum. 11. Periksa selalu tanda vital secara berkala. 12. Segera rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat guna mendapat perawatan medis lebih lanjut. TANDA-TANDA SHOCK 1. Nadi Cepat dan Lemah. Akibat adanya kekurangan pasokan darah dari jantung, maka respon pertama yang diberikan oleh sistemsirkulasi adalah meningkatkan kecepatan pemompaan oleh jantung. Tujuannya untuk mempertahankan perfusi jaringan sehingga otomatis frekuensi nadi akan bertambah cepat dan dalam keadaan syok nadi bisa berdenyut lebih dari 100 kali/menit. Penurunan jumlah darah yang sangat banyak ini juga akan mengakibatkan penurunan tekanan darah sehingga nadi korban menjadi lemah dan halus. 2. Nadi Cepat dan Dangkal. Ketika syok terjadi maka organ tubuh akan segera merespon dengan mengirimkan sinyal ke otak bahwa oksigen yang diperoleh oleh organ tubuh tersebut berkurang. Dan otak dengan segera merespon dan memerintahkan paru-paru untuk bekerja semakin cepat dalam memproduksi oksigen. Nah, semakin parahnya syok maka nafas korban akan semakin cepat, sulit, dangkal dan terkadang tidak teratur. Seperti halnya jantung (tanda no.1), ketika terjadi syok, maka kerja paru-paru akan semakin meningkat. 3. Kulit Pucat, Dingin dan Lembab. Tubuh kita memiliki sistempertahanan sendiri, dalam keadaan darurat peredaran darah akan diarahkan menuju alat tubuh yang paling penting seperti jantung, otak dan lainnya. Hal ini akan menimbulkan dampak pada suhu dan warna kulit yaitu akan menjadi dingin dan pucat juga bisa membuat kulit lembab. 4. Wajah. Seperti halnya kulit, wajah juga akan menjadi pucat sebagai tanda kekurangan darah dan oksigen. Terjadi sianosis pada bibir, lidah dan cuping telinga. 5. Mata.
  • 18. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 18 Ketika syok, akan terjadi pelebaran pada manik mata dan pandangannya hampa. 6. Perubahan Keadaan Mental. Kurangnya pasokan oksigen ke otak sangat berpengaruh besar dengan fungsi dan kerja otak. Bila pasokan oksigen ini berkurang walau hanya sedikit, maka akan terjadi perubahan mental seperti gelisah, ingin berkelahi dan adakalanya ini merupakan gejala yang pertama kali terlihat. GEJALA SHOCK Jika tanda-tanda syok di atas terjadi pada seseorang, maka selanjutnya gejala yang timbul pada diri korban adalah: 1. Mual, bisa juga disertai dengan muntah, 2. Haus, 3. Lemah, 4. Pusing (Vertigo), 5. Tidak Nyaman dan takut, terkadang pada beberapa korban pengamatan inilah yang mungkin pertama kali ditemukan. L. CARDIOPULMONARY RESUSCITATION (CPR) sebaiknya diketahui banyak orang tak hanya petugas kesehatan. CPR sangat membantu jika orang terdekat kita mengalami serangan jantung, tak sadarkan diri atau tenggelamdi kolam. Dengan melakukan CPR, bisa memperpanjang harapan hidup orang yang tak sadarkan diri. Maka itu penting untuk mengetahui bagaimana melakukan CPR yang benar. CPR adalah teknik yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama jika seseorang terkena serangan jantung. Teknik ini berfungsi untuk menormalkan detak jantung yang jika terkena serangan bergeraknya abnormal. Dengan ditekan maka detak jantung dengan sendirinya akan kembali normal.
  • 19. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 19 Jika otak tidak mendapatkan asupan oksigen selama 4 menit, maka organ otak ini tidak akan berfungsi kembali dan dengan sendirinya organ-organ lain dalam tubuh juga akan mati sehingga menurunkan harapan hidup dari orang tersebut. Teknik yang bisa dilakukan dalam melakukan CPR, yaitu: 1. Cek bahaya dan keselamatan (Danger/safety) Sebelum melakukan pertolongan pastikan pasien serangan jantung berada di tempat yang aman dan terhindar dari bahaya. 2. Cek respons (Respone) Ketahui apakah orang tersebut masih sadar atau tidak. Caranya dengan menepuk-nepuk pundak orang sambil berteriak dengan suara yang keras. Misalnya "Pak, bisa dengar suara saya?". Jika tidak ada respons dari pasien, maka segera hubungi ambulance atau petugas medis. 3. Buka jalur pernapasan (Airway) Sambil menunggu petugas medis datang, orang terdekat bisa membuka jalur pernapasan dengan cara tangan kiri memegang dahi sambil ditarik ke belakang dan tangan kanan menarik dagu ke bawah. Dekatkan telinga ke pasien sambil melihat, mendengar dan merasakan ada napas atau tidak selama 5 sampai 10 detik. 4. Berikan napas buatan (Breaths) Jika tidak ada napas maka berikan napas buatan dengan cara menutup hidung dan meniupkan napas dari mulut ke mulut sebanyak 2 kali selama 2 detik. Saat melakukan hal ini mata memperhatikan dada orang tersebut, apakah bergerak atau tidak. 5. Berikan tekanan (Compression) Setelah memberikan 2 kali napas buatan, maka beri tekanan pada bagian dada. Untuk orang dewasa letakkan kedua tangan di tengah-tengah dada sambil ditekan dengan posisi tangan lurus, tapi untuk anak-anak hanya menggunakan satu tangan saja. Tekan sepertiga bagian dada sebanyak 30 kali. 6. Lakukan secara berulang Setelah melakukan 30 kali tekanan, beri napas buatan kembali sebanyak 2 kali lalu tekanan sebanyak 30 kali. Lakukan hal ini selama 2 menit. 7. Cek pernapasannya kembali Jika sudah dilakukan 5 kali set dengan perbandingan 2 napas buatan dan 30 kali tekanan dada (2:30) atau selama 2 menit, maka cek apakah pasien sudah bisa bernapas atau belum. Jika belum maka ulangi kembali perbandingan 2:30 tersebut hingga petugas medis datang. 8. Jika pasien sudah bisa bernapas Apabila setelah dua menit pasien bernapas, maka letakkan pada recovery position. Yaitu dalam posisi terlentang letakkan tangan kiri ke atas dan tangan kanan menyilang ke telinga, tekuk kaki kanan lalu miringkan pasien ke arah kiri dengan mendorong pundak dan kakinya secara bersamaan. Namun jika pasien tidak bernapas lagi, terlentangkan kembali dan berikan napas buatan serta tekanan di dada.
  • 20. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KELAS IX SMPK KOSAYU 1 MALANG – Robertus Jama, S.Pd. dan Drs. Tri Agus Iriandono Page 20 Sumber: 1. Wikipedia 2. Diposkan oleh Siti Rochana – Keperawatan 3. Posted by Detri Man - Backpacker, Survival, Tips Backpacker, Traveling 4. Dr. Vidya Giri Shankar Health Me Up 5. http://health.liputan6.com/read/802401/pertolongan-pertama-pada-yang- pingsan#sthash.KtxZqQ3g.dpuf 6. EMT Anwar Buchari, Manager Operation dari Medic One, dalam acara Life Saver CPR Competency, di Wisma GKBI, Jakarta, Selasa (22/12/2009).