SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
I GEDE LARA ARTA YASA
 Aquatik merupakan bidang yang berhubungan dengan
olahraga air.
 Secara resmi, FINA (Fédérale Internationale de
Natation) sebagai induk organisasi olahraga akuatik
dunia, memegang 6 cabang olahraga aquatik, yaitu :
1. Renang (Swimming)
2. Renang Perairan Terbuka (open-water swimming)
3. Renang Indah (Synchronized Swimming)
4. Polo air (water polo)
5. Loncat Indah (diving)
6. Loncat Indah Tinggi (high diving)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
FINA (Fédérale Internationale de Natation)
Dibentuk : 19 Juli 1908, London, Britania
Raya
Presiden : Julio Maglione
Basis : Lausanne, Swiss
Slogan : Water is Our World
PRSI (Persatuan Renang Seluruh
Indonesia)
Didirikan : 21 Maret 1951
Ketua Umum : Anindya Novyan
Bakrie
Basis : Jakarta
Slogan : Di Air Kita Jaya
 Adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang
dalam berenang.
 Terdapat 4 gaya dalam berenang, yaitu :
1. Gaya Punggung (backstroke)
2. Gaya Kupu-kupu (butterfly)
3. Gaya Dada (breaststroke)
4. Gaya Bebas (freestyle)
 Perlombaan renang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang
berenang dengan memakai gaya dada.
 Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya trudgen di lomba-lomba
renang setelah meniru renang gaya bebas suku Indian. Akibat ketidaksukaan
orang Inggris terhadap gerakan renang yang memercikkan air ke sana ke mari,
Trudgen mengganti gerakan kaki gaya bebas yang melecut ke atas dan ke bawah
menjadi gerakan kaki gunting seperti renang gaya samping.
 Renang menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan sejak Olimpiade
Athena 1896. Nomor renang putri dilombakan sejak Olimpiade Stockholm 1912.
Pada 1902, Richard Cavill memperkenalkan renang gaya bebas. Federasi Renang
Internasional dibentuk pada 1908.
 Gaya kupu-kupu pertama kali dikembangkan pada tahun 1930-an. Pada awalnya,
gaya kupu-kupu merupakan variasi gaya dada sebelum dianggap sebagai gaya
renang tersendiri pada 1952.
 Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse
Zwembond) didirikan pada 1917. Pada tahun berikutnya didirikan
Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond), dan
Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) didirikan
pada 1927. Sejak itu pula perlombaan renang antardaerah mulai
sering diadakan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut juga
dicatatkan sebagai rekor di Belanda.
 Pada 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat
rekor 59,9 detik untuk nomor 100 meter gaya bebas di kolam
renang Cihampelas Bandung. Pet Stam dikirim sebagai wakil
Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan Berenang Seluruh
Indonesia didirikan 21 Maret 1951, dan sebagai anggota Federasi
Renang Internasional sejak tahun berikutnya. Perenang Indonesia
ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki 1952.
 Panjang kolam untuk standar internasional 50 meter
 Lebar kolam untuk standar internasional 25 meter
 Kedalaman kolam untuk standar internasional minimal yaitu kurang
lebih 1,35 meter dan mulai pada jarak 1 meter di jalur awal hingga
kurang lebih 6 meter jika dihitung dari jarak dinding kolam dan memiliki
balok start. Kedalaman yang dimiliki oleh bagian kolam lainnya adalah 1
meter.
 Suhu Air yang digunakan kolam standar internasional adalah kurang
lebih 25° C
 Kolam renang standar internasional menggunakan pencahayaannya
dengan kekuatan 1500 lumen
 Garis Lebar lintasan kolam renang standar internasional 2,50 meter
setiap jalur atau lintasan
 Jumlah lintasan kolam renang standar internasional berjumlah 8 jalur
1. Swimsuit
2. Kacamata
3. Cap
4. FIns 6. Kickboard
7. Snorkel
8. Paddle
9. Pullbuoy
 Merupakan salah satu dari dua gaya dasar renang.
 Adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air.
 Cara berenangnya adalah dengan menggerakkan kedua lengan jauh ke
depan seperti gerakan mengayuh secara bergantian. Sembari
mengayuhkan kedua lengan secara bergantian, kedua kaki bergantian
digerakkan naik turun secara mendatar.
 Posisi wajah dihadapkan sejajar permukaan air dengan sesekali
mengambil nafas melalui mulut dengan cara menyerongkan wajah ke
atas permukaan air.
 Lengan digerakkan membentuk seperti tanda tanya.
 Ibu jari wajib menyentuh paha ketika lengan sampai di belakang, serta
yang harus pertama masuk ke air ketika lengan akan masuk kembali ke
air.
 Dalam perlombaan resmi, gaya bebas dipertandingkan
dengan nomor-nomor berikut :
 Pada perlombaan, biasanya para perenang melakukan
pembalikan berupa salto (flip-turn).
Pria Wanita
50 m, 100 m, 200 m,
400 m, 800 m , 1500 m
50 m, 100 m, 200 m,
400 m, 800 m
 Merupakan salah satu dari dua gaya dasar renang selain gaya
bebas
 Caranya adalah dengan posisi dada menghadap ke permukaan air,
namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam
keadaan tetap.
 Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah
tangan diluruskan di depan.
 Gerakan antara kaki dan tangan tidak boleh sama/sinkron, agar
mendapat luncuran yang tepat.
 Pastikan pandangan menyorot bagian bawah depan anda. Apabila
pandangan terlalu atas/sejajar permukaan air, kepala akan
menghambat luncuran pada gaya dada.
 Dalam perlombaan, baik pria maupun wanita, jarak yang
dilombakan pada gaya ini yaitu 100 m dan 200 m.
 Dikenal juga istilah luncuran gaya dada atau 3 selah gaya
dada (breaststroke pull out) yang menggambarkan 15m
luncuran pertama di dalam air, baik setelah start maupun
ketika pembalikan.
 Pada peraturan resmi FINA, dalam pertandingan perenang
wajib menempelkan dua tangan di dinding sebelum
melakukan pembalikan atau ketika finish. Apabila hanya
menempelkan satu tangan, perenang dianggap
didiskualifikasi.
 Merupakan gaya tersulit dalam olahraga renang
 Gaya ini merupakan turunan dari gaya dada/gaya katak.
 Dengan posisi dada menghadap ke bawah, kedua belah lengan secara bersamaan
ditekan ke bawah membentuk seperti tanda tanya, lalu ke belakang, dan digerakkan ke
arah luar sebelum diayunkan ke depan di atas permukaan air.
 Pada saat tarikan tangan ke belakang, kedua belah kaki secara bersamaan menekan ke
bawah.
 Gerakan kaki dan tangan ini dilakukan untuk mendorong badan bergerak ke depan (atau
ke atas permukaan air untuk mengambil nafas).
 Pada saat kepala masuk kembali ke dalam air, tangan mengikuti masuk, dan kaki
kembali menekan ke bawah.
 Gerakan kaki naik-turun menyerupai gerakan sirip ekor lumba-lumba.
 Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air,
dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air.
 Pada gerakan kaki, bukan bokong atau kaki yang harus digerakkan, namun pinggang
yang harus diayun sehingga bokong dan kaki pun bisa mengepak dengan kuat.
 Dalam perlombaan, baik pria maupun wanita, jarak yang
dilombakan pada gaya ini yaitu 100 m dan 200 m.
 Pada peraturan resmi FINA, sama halnya seperti gaya dada,
dalam pertandingan perenang wajib menempelkan dua tangan
di dinding sebelum melakukan pembalikan atau ketika finish.
Apabila hanya menempelkan satu tangan, perenang dianggap
didiskualifikasi.
 Gaya ini mirip dengan gaya bebas, perbedaannya hanya di
posisi tubuh.
 Sewaktu berenang gaya punggung, posisi wajah berada di
atas air sehingga perenang hanya melihat atas dan tidak bisa
melihat ke depan.
 Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan dinding tepi
kolam dengan menghitung jumlah gerakan.
 Gerakan tangan pada gaya punggung dikenal juga dengan
little finger in and out, yaitu ketika muncul ke permukaan dan
ketika masuk kembali ke dalam air, jari kelingking yang
pertama.
 • Fase Menarik
 Gerakan menarik pada renang gaya punggung dilakukan setelah telapak
tangan masuk ke permukaan air hingga mencapai titik maksimal
tekukan siku atau telapak tangan berada di samping luar bahu.
 • Fase Mendorong
 Fase mendorong pada renang gaya punggung dilakukan saat akhir
tarikan tangan. Gerakan tangan ini mendorong ke belakang dan juga ke
bawah.
 • Fase Istirahat
 Fase istirahat ini diawali dari tangan keluar dari permukaan air dengan
posisi ibu jari terlebih dahulu keluar. Setelah tangan berada di atas bahu
(posisi lengan tegak lurus dengan posisi bahu), tangan diputar keluar,
kemudian masuk ke permukaan air dengan posisi jari kelingking terlebih
dahulu.
 Gerakan kaki pada renang gaya punggung ini sama dengan gerakan kaki
pada renang gaya bebas. Perbedaannya hanya pada posisi tubuh yang
terlentang.
 Dalam perlombaan, baik pria maupun wanita, jarak yang dilombakan pada gaya
ini yaitu 100 m dan 200 m.
 Berdasarkan peraturan FINA, dalam pertandingan, apabila bahu bergerak
hingga kemiringan 90 derajat, maka perenang akan didiskualifikasi.
 Posisi start ketika gaya punggung dimulai dari bawah/dari air. Perenang turun
ke air dan memegang besi dengan kedua tangan pada start block ketika peluit
panjang ditiup. Ketika aba-aba “Take Your Mark”, perenang mengangkat badan
ke arah start block. Setelah peluit kedua, perenang mengayunkan tangan ke
belakang sambil menendang tembok dengan kedua kaki. Pastikan tangan
masuk duluan sebelum anggota badan yang lainnya.
 Ketika perenang melakukan nomor medley (gaya ganti
perorangan), perenang melakukan pembalikan yang
dinamakan crossover (transisi antara gaya punggung ke gaya
dada).
 Ketika perenang melakukan nomor gaya punggung biasa,
perenang melakukan pembalikan salto seperti gaya bebas
 Dasar-dasar penyelamatan
◦ Lakukan pertolongan secepat mungkin, usahakan untuk melepas
perlengkapan yang mungkin akan menghambat gerakan di air.
◦ Yakinlah bahwa dapat menguasai situasi di air. Jika masih ragu dengan
kondisi kedalaman air, melompatlah ke air dengan posisi kaki lebih
dahulu.
◦ Siap dengan kemungkinan korban akan untuk meraih dan menarik
penyelamat karena panik. Korban yang hampir tenggelam dapat
menjadi sumber bahaya terbesar bagi penyelamat.
◦ Jika korban telah tenggelam, penyelamat harus menyelam untuk
mencari dan mengangkatnya ke atas air.
 Usaha Penyelamatan Diri
◦ Menguasai kemampuan renang dengan baik.
◦ Kalau belum pandai berenang jangan berenang sendirian.
◦ Berenang sesuai aturan yang ada pada kolam renang tersebut.
◦ Belajar cara mengatasi pertolongan pada diri sendiri bila terjadi
kecelakaan. Mengetahui cara pemberian pernapasan buatan.
◦ Bisa mengukur kemampuan diri sendiri.
◦ Berusaha meminta pertolongan jika memang sangat memerlukan.
 Teknik Pernapasan Buatan
◦ Bersihkan saluran pernapasan.
◦ Hidung jangan ada yang menghalangi.
◦ Mulut jangan ada lumpur atau makanan.
◦ Kemudian lakukan pernapasan buatan dengan pedoman sebagai
berikut.
 Lakukan pernapasan buatan dengan segera karena jika terlambat jiwa orang
tidak akan tertolong.
 Lakukan pernapasan buatan sampai korban bernapas teratur.
 Lakukan cara pernapasan buatan yang kita ketahui betul dan sesuaikan
dengan keadaan korban
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasiHafiza .h
 
Peran mahasisiwa final
Peran mahasisiwa finalPeran mahasisiwa final
Peran mahasisiwa finalHamdan Yuafi
 
Rangkuman (Metode Penelitian)
Rangkuman (Metode Penelitian) Rangkuman (Metode Penelitian)
Rangkuman (Metode Penelitian) Awang Ramadhani
 
TA KBBS : Seminar "Gaya Belajar"
TA KBBS : Seminar "Gaya Belajar"TA KBBS : Seminar "Gaya Belajar"
TA KBBS : Seminar "Gaya Belajar"SABDA
 
Pembangunan berkelanjutan-fd
Pembangunan berkelanjutan-fdPembangunan berkelanjutan-fd
Pembangunan berkelanjutan-fdFrans Dione
 
Menjaga kebersihan
Menjaga kebersihanMenjaga kebersihan
Menjaga kebersihanEman Syukur
 
PENGELOLAAN JURNAL ILMIAH MENUJU AKREDITASI
PENGELOLAAN JURNAL ILMIAH MENUJU AKREDITASIPENGELOLAAN JURNAL ILMIAH MENUJU AKREDITASI
PENGELOLAAN JURNAL ILMIAH MENUJU AKREDITASIRelawan Jurnal Indonesia
 
Kebencanaan dan Manajemen Bencana
Kebencanaan dan Manajemen BencanaKebencanaan dan Manajemen Bencana
Kebencanaan dan Manajemen BencanaEva Susanti
 
Mean, median, modus dan simpangan baku
Mean, median, modus dan simpangan bakuMean, median, modus dan simpangan baku
Mean, median, modus dan simpangan bakuM Agphin Ramadhan
 
Bahasa indo- Artikel Populer
Bahasa indo- Artikel PopulerBahasa indo- Artikel Populer
Bahasa indo- Artikel PopulerAstrina Rch
 
Teori belajar sosiokultural
Teori belajar sosiokulturalTeori belajar sosiokultural
Teori belajar sosiokulturaltitiwerdhy
 
Modul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resikoModul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resikoJoni Iswanto
 

What's hot (20)

13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
Statistik Industri - Faktorial ANOVA - ANOVA dua arah - two way ANOVA
Statistik Industri - Faktorial ANOVA - ANOVA dua arah - two way ANOVAStatistik Industri - Faktorial ANOVA - ANOVA dua arah - two way ANOVA
Statistik Industri - Faktorial ANOVA - ANOVA dua arah - two way ANOVA
 
Peran mahasisiwa final
Peran mahasisiwa finalPeran mahasisiwa final
Peran mahasisiwa final
 
Rangkuman (Metode Penelitian)
Rangkuman (Metode Penelitian) Rangkuman (Metode Penelitian)
Rangkuman (Metode Penelitian)
 
Statistik & Probabilitas
Statistik & ProbabilitasStatistik & Probabilitas
Statistik & Probabilitas
 
TA KBBS : Seminar "Gaya Belajar"
TA KBBS : Seminar "Gaya Belajar"TA KBBS : Seminar "Gaya Belajar"
TA KBBS : Seminar "Gaya Belajar"
 
10. manajemen resiko
10. manajemen resiko10. manajemen resiko
10. manajemen resiko
 
Pembangunan berkelanjutan-fd
Pembangunan berkelanjutan-fdPembangunan berkelanjutan-fd
Pembangunan berkelanjutan-fd
 
Menjaga kebersihan
Menjaga kebersihanMenjaga kebersihan
Menjaga kebersihan
 
konsep dasar karya tulis ilmiah
konsep dasar karya tulis ilmiahkonsep dasar karya tulis ilmiah
konsep dasar karya tulis ilmiah
 
uji-t-berpasangan
uji-t-berpasanganuji-t-berpasangan
uji-t-berpasangan
 
PENGELOLAAN JURNAL ILMIAH MENUJU AKREDITASI
PENGELOLAAN JURNAL ILMIAH MENUJU AKREDITASIPENGELOLAAN JURNAL ILMIAH MENUJU AKREDITASI
PENGELOLAAN JURNAL ILMIAH MENUJU AKREDITASI
 
Kebencanaan dan Manajemen Bencana
Kebencanaan dan Manajemen BencanaKebencanaan dan Manajemen Bencana
Kebencanaan dan Manajemen Bencana
 
Mean, median, modus dan simpangan baku
Mean, median, modus dan simpangan bakuMean, median, modus dan simpangan baku
Mean, median, modus dan simpangan baku
 
Bahasa indo- Artikel Populer
Bahasa indo- Artikel PopulerBahasa indo- Artikel Populer
Bahasa indo- Artikel Populer
 
Teori belajar sosiokultural
Teori belajar sosiokulturalTeori belajar sosiokultural
Teori belajar sosiokultural
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
Modul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resikoModul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resiko
 
Statistika Probabilitas
Statistika ProbabilitasStatistika Probabilitas
Statistika Probabilitas
 
Etika lingkungan
Etika lingkunganEtika lingkungan
Etika lingkungan
 

Similar to ppt Akuatik.pptx

pptrenang-140228070343-phpapp02.pdf
pptrenang-140228070343-phpapp02.pdfpptrenang-140228070343-phpapp02.pdf
pptrenang-140228070343-phpapp02.pdfLUGIEFIRDAUSAGUSNA
 
Makalah theo
Makalah theoMakalah theo
Makalah theorohis
 
Berenang gaya punggung
Berenang gaya punggungBerenang gaya punggung
Berenang gaya punggungAris Farishi
 
TUGAS POWER POINT.pptx
TUGAS POWER POINT.pptxTUGAS POWER POINT.pptx
TUGAS POWER POINT.pptxdadispss22
 
Tugas Penjasorkes Gaya pada Renang Gaya Bebas dan Gaya Dada
Tugas Penjasorkes Gaya pada Renang Gaya Bebas dan Gaya DadaTugas Penjasorkes Gaya pada Renang Gaya Bebas dan Gaya Dada
Tugas Penjasorkes Gaya pada Renang Gaya Bebas dan Gaya DadaVina Widya Putri
 
presentasi_renang.pptx
presentasi_renang.pptxpresentasi_renang.pptx
presentasi_renang.pptxFatiniaInc
 
Berenang Gaya Punggung
Berenang Gaya PunggungBerenang Gaya Punggung
Berenang Gaya Punggungfebbykania
 
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut; AKBP DADANG DK MHPELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut; AKBP DADANG DK MHDadang DjokoKaryanto
 
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut;AKBP DADANG DK
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut;AKBP DADANG DKPELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut;AKBP DADANG DK
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut;AKBP DADANG DKDadang DjokoKaryanto
 
MAKALAH OLAHRAGA RENANG izza.docx
MAKALAH OLAHRAGA RENANG izza.docxMAKALAH OLAHRAGA RENANG izza.docx
MAKALAH OLAHRAGA RENANG izza.docxssuser0bf600
 

Similar to ppt Akuatik.pptx (20)

Pengetian renang
Pengetian renangPengetian renang
Pengetian renang
 
Macam macam gaya renang
Macam macam gaya renangMacam macam gaya renang
Macam macam gaya renang
 
PPT MATERI RENANG
PPT MATERI RENANGPPT MATERI RENANG
PPT MATERI RENANG
 
pptrenang-140228070343-phpapp02.pdf
pptrenang-140228070343-phpapp02.pdfpptrenang-140228070343-phpapp02.pdf
pptrenang-140228070343-phpapp02.pdf
 
PPT_RENANG.pptx
PPT_RENANG.pptxPPT_RENANG.pptx
PPT_RENANG.pptx
 
Olahraga Renang
Olahraga RenangOlahraga Renang
Olahraga Renang
 
Makalah theo
Makalah theoMakalah theo
Makalah theo
 
Nota renang
Nota renangNota renang
Nota renang
 
Berenang gaya punggung
Berenang gaya punggungBerenang gaya punggung
Berenang gaya punggung
 
TUGAS POWER POINT.pptx
TUGAS POWER POINT.pptxTUGAS POWER POINT.pptx
TUGAS POWER POINT.pptx
 
Gaya renang
Gaya renangGaya renang
Gaya renang
 
Tugas Penjasorkes Gaya pada Renang Gaya Bebas dan Gaya Dada
Tugas Penjasorkes Gaya pada Renang Gaya Bebas dan Gaya DadaTugas Penjasorkes Gaya pada Renang Gaya Bebas dan Gaya Dada
Tugas Penjasorkes Gaya pada Renang Gaya Bebas dan Gaya Dada
 
presentasi_renang.pptx
presentasi_renang.pptxpresentasi_renang.pptx
presentasi_renang.pptx
 
PPT_RENANG.pptx
PPT_RENANG.pptxPPT_RENANG.pptx
PPT_RENANG.pptx
 
Berenang Gaya Punggung
Berenang Gaya PunggungBerenang Gaya Punggung
Berenang Gaya Punggung
 
Makalah Olahraga Renang
Makalah Olahraga RenangMakalah Olahraga Renang
Makalah Olahraga Renang
 
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut; AKBP DADANG DK MHPELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut; AKBP DADANG DK MH
 
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut;AKBP DADANG DK
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut;AKBP DADANG DKPELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut;AKBP DADANG DK
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut;AKBP DADANG DK
 
MAKALAH OLAHRAGA RENANG izza.docx
MAKALAH OLAHRAGA RENANG izza.docxMAKALAH OLAHRAGA RENANG izza.docx
MAKALAH OLAHRAGA RENANG izza.docx
 
Makalah renang
Makalah renangMakalah renang
Makalah renang
 

More from ArtaYasa9

Hitam Emas Modern Piagam Penghargaan Juara Lomba (1) (1).docx
Hitam Emas Modern Piagam Penghargaan Juara Lomba (1) (1).docxHitam Emas Modern Piagam Penghargaan Juara Lomba (1) (1).docx
Hitam Emas Modern Piagam Penghargaan Juara Lomba (1) (1).docxArtaYasa9
 
Presentasi Ragam Bahasa.pptx
Presentasi Ragam Bahasa.pptxPresentasi Ragam Bahasa.pptx
Presentasi Ragam Bahasa.pptxArtaYasa9
 
wawasan pendidikan.pptx
wawasan pendidikan.pptxwawasan pendidikan.pptx
wawasan pendidikan.pptxArtaYasa9
 
KEJENUHAN-DALAM-OLAHRAGA-pptx.pptx
KEJENUHAN-DALAM-OLAHRAGA-pptx.pptxKEJENUHAN-DALAM-OLAHRAGA-pptx.pptx
KEJENUHAN-DALAM-OLAHRAGA-pptx.pptxArtaYasa9
 
MANIPULASI MASSAGE.pptx
MANIPULASI MASSAGE.pptxMANIPULASI MASSAGE.pptx
MANIPULASI MASSAGE.pptxArtaYasa9
 
CONTOH METODE PENELITIAN KUANTITATIF.pptx
CONTOH METODE PENELITIAN KUANTITATIF.pptxCONTOH METODE PENELITIAN KUANTITATIF.pptx
CONTOH METODE PENELITIAN KUANTITATIF.pptxArtaYasa9
 
ppt Akuatik.pptx
ppt Akuatik.pptxppt Akuatik.pptx
ppt Akuatik.pptxArtaYasa9
 

More from ArtaYasa9 (9)

Hitam Emas Modern Piagam Penghargaan Juara Lomba (1) (1).docx
Hitam Emas Modern Piagam Penghargaan Juara Lomba (1) (1).docxHitam Emas Modern Piagam Penghargaan Juara Lomba (1) (1).docx
Hitam Emas Modern Piagam Penghargaan Juara Lomba (1) (1).docx
 
Presentasi Ragam Bahasa.pptx
Presentasi Ragam Bahasa.pptxPresentasi Ragam Bahasa.pptx
Presentasi Ragam Bahasa.pptx
 
wawasan pendidikan.pptx
wawasan pendidikan.pptxwawasan pendidikan.pptx
wawasan pendidikan.pptx
 
KEJENUHAN-DALAM-OLAHRAGA-pptx.pptx
KEJENUHAN-DALAM-OLAHRAGA-pptx.pptxKEJENUHAN-DALAM-OLAHRAGA-pptx.pptx
KEJENUHAN-DALAM-OLAHRAGA-pptx.pptx
 
MINERAL.ppt
MINERAL.pptMINERAL.ppt
MINERAL.ppt
 
MINERAL.ppt
MINERAL.pptMINERAL.ppt
MINERAL.ppt
 
MANIPULASI MASSAGE.pptx
MANIPULASI MASSAGE.pptxMANIPULASI MASSAGE.pptx
MANIPULASI MASSAGE.pptx
 
CONTOH METODE PENELITIAN KUANTITATIF.pptx
CONTOH METODE PENELITIAN KUANTITATIF.pptxCONTOH METODE PENELITIAN KUANTITATIF.pptx
CONTOH METODE PENELITIAN KUANTITATIF.pptx
 
ppt Akuatik.pptx
ppt Akuatik.pptxppt Akuatik.pptx
ppt Akuatik.pptx
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

ppt Akuatik.pptx

  • 1. I GEDE LARA ARTA YASA
  • 2.  Aquatik merupakan bidang yang berhubungan dengan olahraga air.  Secara resmi, FINA (Fédérale Internationale de Natation) sebagai induk organisasi olahraga akuatik dunia, memegang 6 cabang olahraga aquatik, yaitu : 1. Renang (Swimming) 2. Renang Perairan Terbuka (open-water swimming) 3. Renang Indah (Synchronized Swimming) 4. Polo air (water polo) 5. Loncat Indah (diving) 6. Loncat Indah Tinggi (high diving)
  • 4. FINA (Fédérale Internationale de Natation) Dibentuk : 19 Juli 1908, London, Britania Raya Presiden : Julio Maglione Basis : Lausanne, Swiss Slogan : Water is Our World
  • 5. PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia) Didirikan : 21 Maret 1951 Ketua Umum : Anindya Novyan Bakrie Basis : Jakarta Slogan : Di Air Kita Jaya
  • 6.  Adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang.  Terdapat 4 gaya dalam berenang, yaitu : 1. Gaya Punggung (backstroke) 2. Gaya Kupu-kupu (butterfly) 3. Gaya Dada (breaststroke) 4. Gaya Bebas (freestyle)
  • 7.  Perlombaan renang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang berenang dengan memakai gaya dada.  Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya trudgen di lomba-lomba renang setelah meniru renang gaya bebas suku Indian. Akibat ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan renang yang memercikkan air ke sana ke mari, Trudgen mengganti gerakan kaki gaya bebas yang melecut ke atas dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting seperti renang gaya samping.  Renang menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan sejak Olimpiade Athena 1896. Nomor renang putri dilombakan sejak Olimpiade Stockholm 1912. Pada 1902, Richard Cavill memperkenalkan renang gaya bebas. Federasi Renang Internasional dibentuk pada 1908.  Gaya kupu-kupu pertama kali dikembangkan pada tahun 1930-an. Pada awalnya, gaya kupu-kupu merupakan variasi gaya dada sebelum dianggap sebagai gaya renang tersendiri pada 1952.
  • 8.  Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond) didirikan pada 1917. Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond), dan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) didirikan pada 1927. Sejak itu pula perlombaan renang antardaerah mulai sering diadakan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan sebagai rekor di Belanda.  Pada 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor 59,9 detik untuk nomor 100 meter gaya bebas di kolam renang Cihampelas Bandung. Pet Stam dikirim sebagai wakil Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan Berenang Seluruh Indonesia didirikan 21 Maret 1951, dan sebagai anggota Federasi Renang Internasional sejak tahun berikutnya. Perenang Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki 1952.
  • 9.  Panjang kolam untuk standar internasional 50 meter  Lebar kolam untuk standar internasional 25 meter  Kedalaman kolam untuk standar internasional minimal yaitu kurang lebih 1,35 meter dan mulai pada jarak 1 meter di jalur awal hingga kurang lebih 6 meter jika dihitung dari jarak dinding kolam dan memiliki balok start. Kedalaman yang dimiliki oleh bagian kolam lainnya adalah 1 meter.  Suhu Air yang digunakan kolam standar internasional adalah kurang lebih 25° C  Kolam renang standar internasional menggunakan pencahayaannya dengan kekuatan 1500 lumen  Garis Lebar lintasan kolam renang standar internasional 2,50 meter setiap jalur atau lintasan  Jumlah lintasan kolam renang standar internasional berjumlah 8 jalur
  • 10.
  • 12. 4. FIns 6. Kickboard 7. Snorkel 8. Paddle 9. Pullbuoy
  • 13.  Merupakan salah satu dari dua gaya dasar renang.  Adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air.  Cara berenangnya adalah dengan menggerakkan kedua lengan jauh ke depan seperti gerakan mengayuh secara bergantian. Sembari mengayuhkan kedua lengan secara bergantian, kedua kaki bergantian digerakkan naik turun secara mendatar.  Posisi wajah dihadapkan sejajar permukaan air dengan sesekali mengambil nafas melalui mulut dengan cara menyerongkan wajah ke atas permukaan air.  Lengan digerakkan membentuk seperti tanda tanya.  Ibu jari wajib menyentuh paha ketika lengan sampai di belakang, serta yang harus pertama masuk ke air ketika lengan akan masuk kembali ke air.
  • 14.
  • 15.  Dalam perlombaan resmi, gaya bebas dipertandingkan dengan nomor-nomor berikut :  Pada perlombaan, biasanya para perenang melakukan pembalikan berupa salto (flip-turn). Pria Wanita 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m , 1500 m 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m
  • 16.
  • 17.  Merupakan salah satu dari dua gaya dasar renang selain gaya bebas  Caranya adalah dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap.  Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan.  Gerakan antara kaki dan tangan tidak boleh sama/sinkron, agar mendapat luncuran yang tepat.  Pastikan pandangan menyorot bagian bawah depan anda. Apabila pandangan terlalu atas/sejajar permukaan air, kepala akan menghambat luncuran pada gaya dada.
  • 18.
  • 19.  Dalam perlombaan, baik pria maupun wanita, jarak yang dilombakan pada gaya ini yaitu 100 m dan 200 m.  Dikenal juga istilah luncuran gaya dada atau 3 selah gaya dada (breaststroke pull out) yang menggambarkan 15m luncuran pertama di dalam air, baik setelah start maupun ketika pembalikan.
  • 20.  Pada peraturan resmi FINA, dalam pertandingan perenang wajib menempelkan dua tangan di dinding sebelum melakukan pembalikan atau ketika finish. Apabila hanya menempelkan satu tangan, perenang dianggap didiskualifikasi.
  • 21.
  • 22.  Merupakan gaya tersulit dalam olahraga renang  Gaya ini merupakan turunan dari gaya dada/gaya katak.  Dengan posisi dada menghadap ke bawah, kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah membentuk seperti tanda tanya, lalu ke belakang, dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan di atas permukaan air.  Pada saat tarikan tangan ke belakang, kedua belah kaki secara bersamaan menekan ke bawah.  Gerakan kaki dan tangan ini dilakukan untuk mendorong badan bergerak ke depan (atau ke atas permukaan air untuk mengambil nafas).  Pada saat kepala masuk kembali ke dalam air, tangan mengikuti masuk, dan kaki kembali menekan ke bawah.  Gerakan kaki naik-turun menyerupai gerakan sirip ekor lumba-lumba.  Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air.  Pada gerakan kaki, bukan bokong atau kaki yang harus digerakkan, namun pinggang yang harus diayun sehingga bokong dan kaki pun bisa mengepak dengan kuat.
  • 23.
  • 24.  Dalam perlombaan, baik pria maupun wanita, jarak yang dilombakan pada gaya ini yaitu 100 m dan 200 m.  Pada peraturan resmi FINA, sama halnya seperti gaya dada, dalam pertandingan perenang wajib menempelkan dua tangan di dinding sebelum melakukan pembalikan atau ketika finish. Apabila hanya menempelkan satu tangan, perenang dianggap didiskualifikasi.
  • 25.
  • 26.  Gaya ini mirip dengan gaya bebas, perbedaannya hanya di posisi tubuh.  Sewaktu berenang gaya punggung, posisi wajah berada di atas air sehingga perenang hanya melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan.  Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan.  Gerakan tangan pada gaya punggung dikenal juga dengan little finger in and out, yaitu ketika muncul ke permukaan dan ketika masuk kembali ke dalam air, jari kelingking yang pertama.
  • 27.  • Fase Menarik  Gerakan menarik pada renang gaya punggung dilakukan setelah telapak tangan masuk ke permukaan air hingga mencapai titik maksimal tekukan siku atau telapak tangan berada di samping luar bahu.  • Fase Mendorong  Fase mendorong pada renang gaya punggung dilakukan saat akhir tarikan tangan. Gerakan tangan ini mendorong ke belakang dan juga ke bawah.  • Fase Istirahat  Fase istirahat ini diawali dari tangan keluar dari permukaan air dengan posisi ibu jari terlebih dahulu keluar. Setelah tangan berada di atas bahu (posisi lengan tegak lurus dengan posisi bahu), tangan diputar keluar, kemudian masuk ke permukaan air dengan posisi jari kelingking terlebih dahulu.  Gerakan kaki pada renang gaya punggung ini sama dengan gerakan kaki pada renang gaya bebas. Perbedaannya hanya pada posisi tubuh yang terlentang.
  • 28.
  • 29.  Dalam perlombaan, baik pria maupun wanita, jarak yang dilombakan pada gaya ini yaitu 100 m dan 200 m.  Berdasarkan peraturan FINA, dalam pertandingan, apabila bahu bergerak hingga kemiringan 90 derajat, maka perenang akan didiskualifikasi.  Posisi start ketika gaya punggung dimulai dari bawah/dari air. Perenang turun ke air dan memegang besi dengan kedua tangan pada start block ketika peluit panjang ditiup. Ketika aba-aba “Take Your Mark”, perenang mengangkat badan ke arah start block. Setelah peluit kedua, perenang mengayunkan tangan ke belakang sambil menendang tembok dengan kedua kaki. Pastikan tangan masuk duluan sebelum anggota badan yang lainnya.
  • 30.  Ketika perenang melakukan nomor medley (gaya ganti perorangan), perenang melakukan pembalikan yang dinamakan crossover (transisi antara gaya punggung ke gaya dada).
  • 31.  Ketika perenang melakukan nomor gaya punggung biasa, perenang melakukan pembalikan salto seperti gaya bebas
  • 32.
  • 33.  Dasar-dasar penyelamatan ◦ Lakukan pertolongan secepat mungkin, usahakan untuk melepas perlengkapan yang mungkin akan menghambat gerakan di air. ◦ Yakinlah bahwa dapat menguasai situasi di air. Jika masih ragu dengan kondisi kedalaman air, melompatlah ke air dengan posisi kaki lebih dahulu. ◦ Siap dengan kemungkinan korban akan untuk meraih dan menarik penyelamat karena panik. Korban yang hampir tenggelam dapat menjadi sumber bahaya terbesar bagi penyelamat. ◦ Jika korban telah tenggelam, penyelamat harus menyelam untuk mencari dan mengangkatnya ke atas air.
  • 34.  Usaha Penyelamatan Diri ◦ Menguasai kemampuan renang dengan baik. ◦ Kalau belum pandai berenang jangan berenang sendirian. ◦ Berenang sesuai aturan yang ada pada kolam renang tersebut. ◦ Belajar cara mengatasi pertolongan pada diri sendiri bila terjadi kecelakaan. Mengetahui cara pemberian pernapasan buatan. ◦ Bisa mengukur kemampuan diri sendiri. ◦ Berusaha meminta pertolongan jika memang sangat memerlukan.
  • 35.  Teknik Pernapasan Buatan ◦ Bersihkan saluran pernapasan. ◦ Hidung jangan ada yang menghalangi. ◦ Mulut jangan ada lumpur atau makanan. ◦ Kemudian lakukan pernapasan buatan dengan pedoman sebagai berikut.  Lakukan pernapasan buatan dengan segera karena jika terlambat jiwa orang tidak akan tertolong.  Lakukan pernapasan buatan sampai korban bernapas teratur.  Lakukan cara pernapasan buatan yang kita ketahui betul dan sesuaikan dengan keadaan korban