SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Mujiyono Wiryotinoyo, M.Pd.
Prof. Dr. Rahmad Murbojono, M.Pd.
Tujuan Pembahasan Topik
Untuk mengetahui:
• Kebijakan pendidikan
• Institusi pendidikan
• Profesionalisme tenaga pendidik
• Strategi yang dilakukan untuk meningkatkan
profesional tenaga pendidik
pada otonomi daerah
Latar Belakang
Perubahan pendidikan secara umum identik
kepada permasalahan yang dihadapi oleh
berbagai lapisan masyarakat
Pendidikan merupakan salah satu proses
yang dilakukan untuk memanusiakan
manusia (Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional)
Perubahan-perubahan pendidikan di
Indonesia
• Perkembangan kurikulum di Indonesia dimulai pada
tahun 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006 dan 2013
Reformasi Pendidikan di Indonesia
dalam Konteks Otonomi Daerah
Latar Belakang
Kurikulum 1968 (Akhir orde lama awal orde baru)
Tujuan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan
mutu pendidikan
Karena kurikulum yang sedang berlangsung
sebelumnya terkesan masih diwarnai oleh kepentingan-
kepentingan tertentu
Cenderung mengakomodasi sistem-sistem yang belum
sejalan dengan jiwa UUD 1945
Reformasi Pendidikan di Indonesia
dalam Konteks Otonomi Daerah
Latar Belakang
Kurikulum 1968 (Akhir orde
lama awal orde baru)
Perubahan:
• menentukan tujuan, materi, didaktik
metodik dan evaluasi dengan
mengambangkan dan mendorong
kreativitas dan kompetitif antar
daerah dengan guru
mengembangkan kurikulum
Reformasi Pendidikan di Indonesia
dalam Konteks Otonomi Daerah
Latar Belakang
Kurikulum 1975
penekanan terhadap pencapaian tujuan
pendidikan secara sentralistik
bersifat merata dan berkeadilan
model pengajaran PPSI (Prosedur
Pengembangan Sistem Instruksional)
Reformasi Pendidikan di Indonesia
dalam Konteks Otonomi Daerah
Latar Belakang
Kurikulum 1984
Berorientasi kepada proses dan
menekankan keaktifan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar
Model CBSA (Cara Belajar
Siswa Aktif)
Reformasi Pendidikan di Indonesia
dalam Konteks Otonomi Daerah
Latar Belakang
Otonomi Daerah (berakhirnya Orde Baru
dan masuk Reformasi)
Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998
tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah...
Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999
tentang Pemerintah Daerah, otonomi daerah
Reformasi Pendidikan di Indonesia
dalam Konteks Otonomi Daerah
Reformasi Pendidikan di Indonesia
dalam Konteks Otonomi Daerah
Rumusan Masalah
1.Bagaimanakah kebijakan pendidikan pada
otonomi daerah?
1.Bagaimanakah institusi pendidikan pada era
otonomi daerah?
1.Bagaimanakah profesionalisme tenaga
pendidik pada otonomi daerah?
Bagaimanakah strategi yang dilakukan untuk
meningkatkan profesional tenaga pendidik
pada otonomi daerah?
Reformasi Pendidikan di Indonesia
dalam Konteks Otonomi Daerah
Pembahasan
kebijakan pendidikan pada otonomi daerah
Reformasi pendidikan dapat
dipahami sebagai suatu perubahan
secara drastis untuk perbaikan
bidang pendidikan dalam suatu
masyarakat atau negara
Reformasi pendidikan dalam era
otonomi daerah adalah pendidikan
karakter untuk membangun
manusia sebagai makhluk yang
manusiawi dan berkeadaban
Reformasi Pendidikan di Indonesia
dalam Konteks Otonomi Daerah
Pembahasan
kebijakan pendidikan pada otonomi daerah
Reformasi Pendidikan di Indonesia
dalam Konteks Otonomi Daerah
Reformasi 1998
Akhir masa orde baru yang
mengindikasikan bahwa karakter
manusia Indonesia perlu
diadakan perubahan secara
drastis
• Temuan-temuan korupsi yang semakin
meningkat dan masif serta masalah
lainnya
Pembahasan
kebijakan pendidikan pada otonomi daerah
Reformasi Pendidikan di Indonesia
dalam Konteks Otonomi Daerah
Reformasi 1998
Akhir masa orde baru yang
mengindikasikan bahwa karakter
manusia Indonesia perlu
diadakan perubahan secara
drastis
• Temuan-temuan korupsi yang semakin
meningkat dan masif serta masalah
lainnya
Pembahasan
kebijakan pendidikan pada otonomi daerah
Reformasi Pendidikan di Indonesia
dalam Konteks Otonomi Daerah
Dipercaya dan diyakini bahwa
pendidikan karakter merupakan salah
satu daya pengubah manusia secara
umum.
Menurut Nasution bahwa pendidikan
berfungsi untuk menyampaikan,
meneruskan atau mentrafornasi
kebudayaan, di antaranya nilai-nilai
nenek moyang, kepada generasi muda,
disebut dengan “agent of change”
Pembahasan
kebijakan pendidikan pada otonomi daerah
Reformasi Pendidikan di Indonesia
dalam Konteks Otonomi Daerah
• Kemerosotan moralitas berbagai
lini
• Kemerosotan rasa kebangsaan
dan nasionalisme
• Melunturnya rasa kemanusiaan,
• Mengecilnya semangat solidaritas
• Tercerabutnya rasa tanggung
jawab dan percaya diri
Indikator kegagalan
pendidikan sebelumnya,
Pembahasan
kebijakan pendidikan pada otonomi daerah
Reformasi Pendidikan di Indonesia
dalam Konteks Otonomi Daerah
Pendidikan karakter,
• Sudah saatnya diagendakan kembali pendidikan
akhlak dengan kurikulum yang jelas.
Pendekatan-pendekatan kearifan lokal,
• mampu dan telah berhasil membangun moralitas
anak bangsa dan karakteristik kebangsaan.
Contoh pendidikan Ki Hajar Dewantara
• Falsafah pendidikan “tut wuri handayani”.
• Bimbingan moralitas sehingga peserta didik merasa
bertanggung jawab, memiliki keberanian, kejujuran
dan lain sebagainya
Pembahasan
kebijakan pendidikan pada otonomi daerah
Pentingnya Pendidikan Akhlak dalam Sistem
Pendidikan
Kurikulum Berbasis Kearifan Lokal
Strategi Pengajaran
Reformasi Pendidikan di Indonesia
dalam Konteks Otonomi Daerah
Pembahasan
kebijakan pendidikan pada otonomi daerah
Pentingnya Pendidikan Akhlak
dalam Sistem Pendidikan
• Pendidikan moral menjadi
bagian terpenting dalam
rancang bangunan pendidikan
multikultural
Reformasi Pendidikan di Indonesia
dalam Konteks Otonomi Daerah
Ajaran/Nilai/
Norma
Sosialisasi Pendidikan Internalisasi Sikap/Watak
Tingkat
Pengalaman
dan Aplikatif
Tingkat
Pengenalan
Keseimbangan
Dimensi
Kemanusiaan
TERWUJUD
AKHLAKUL
KARIMAH
Implikasi
Pembahasan
kebijakan pendidikan pada otonomi daerah
Kurikulum
Berbasis
Kearifan
Lokal
Reformasi Pendidikan di Indonesia
dalam Konteks Otonomi Daerah
Masalah dasar
dalam hidup
manusia
Orientasi Nilai-Budya
Hakikat hidup Hidup itu buruk Hidup itu baik Hidup itu buruk
menjadi wajib
Hakikat Karya Karya itu untuk nafkah
hidup
Karya itu untuk
kedudukan,
kehormatan, dan
sebagainya
Karya itu untuk
menambah karya
Persepsi manusia
tentang waktu
Orientasi ke masa depan Orientasi ke mas lalu Orientasi ke masa
depan
Pandangan
manusia terhadap
alam
Manusia tunduk kepada
alam dahsyat
Manusia berusaha
menjaga kelestarian
hubungannya dengan
alam
Manusia berhasrat
menguasai alam
Hakikat hubungan
manusia dengan
sesama
Orientasi kolateral
(horizontal), rasa
ketergantungan pada
sesamanya
Orientasi vertikal,
rasa tergantung
kepada tokoh-tokoh
atas
Individualisme nilai
tinggi usaha atas
kekuatan sendiri
Pembahasan
kebijakan pendidikan
pada otonomi daerah
Kurikulum
Berbasis
Kearifan
Lokal
Reformasi Pendidikan di Indonesia
dalam Konteks Otonomi Daerah
Hakikat Hidup
Hakikat Karya
Persepsi Waktu
Panda. thp alam
Hub manusia
Pendidikan Akhlak
Hidup baik
Prinsip tangguh
Etika pada alam
Membg ms depan
Mengh. sesama
Nilai/norma lokal
Sosialisasi
Interpertatif
Realita dasar hidup
internalisasi
Wujud perilaku
Pembahasan
kebijakan pendidikan pada otonomi daerah
Strategi Pengajaran
• A-G-I-L (Adaptation,
Goal attainment,
Integration, Latent
pattern maintenance
Reformasi Pendidikan di Indonesia
dalam Konteks Otonomi Daerah
No.
Dimensi
sistem
Deskripsi pelaksanaan pendidikan akhlak
1 Adaptation
Membangun pendidikan dengan kurikulum dan cara-cara yang dapat dimaknai
dan dipahami oleh anak didik. Pendidikan akhlak memperkenalkan sikap baik
dan buruk, humanis yang semuanya digali dari budaya, agama, dan proses
pendidikan
2
Goal
attainment
Melakukan pendidikan akhlak dengan tujuan untuk membangun sikap dan
paradigma anak didik yang tidak skeptis, ekslusivisme, prejudis, egois,
individualis, tetapi membangun ke arah yang bertanggung jawab, sikap yang
tidak humanis, manusiawi, jujur, dan dapat memberikan anutan. Di samping itu
anak didik harus mampu menghargai di luar yang dimilikinya bukan sebagai
musuh. Harus mampu memaknainya sebagai sesuatu yang harus dihargai dan
dijaga
3 Integration
Pengajaran pendidikan akhlak harus diajarkan secara bersama, tidak memisah-
misahkan satu sama lain. Anak didik harus belajar budaya lain dan diberi
pengetahuan budaya, agama, nilai-nilai lokal dan ajaran-ajaran yang kental
dalam lokal di mana anak didik itu berada
4
Latent
pattern
maintenance
Pendidikan akhlak harus dibangun berdasarkan nilai-nilai budaya, dan harus
mampu membangun bangsa yang bermoral dan berbudaya yang tidak
berbanding terbalik dengan tujuan pendidikan. Oleh sebab itu, pendidikan akhlak
harus banyak bersumber atau banyak ajaran oleh orang-orang yang memiliki
karisma yang teruji dalam lingkungan sosial budaya tempat mereka berada.
Materi pendidikan akhlak tidak hanya diadopsi belaka dari negara-negara maju,
tetapi dikembangkan dari budaya lokal yang ada karena budaya lokal telah
menjadi world view masyarakat setempat
Pembahasan
Institusi pendidikan pada otonomi daerah
Reformasi Pendidikan di Indonesia
dalam Konteks Otonomi Daerah
Upaya yang dilakukan adalah
• meningkatkan kualitas pendidikan
dengan melakukan profesionalitas
dalam institusi pendidikan itu sendiri
Disadari
• Kualitas pendidikan yang rendah tidak akan mampu
meningkatkan sumber daya manusia yang tinggi,
• Kualitas pendidikan yang tinggi merupakan suatu upaya
dalam meningkatkan sumber daya manusia.
Menurut Giddens injeksi yang paling utama
untuk mentransformasi adalah
• meningkatkan human capital dengan salah satunya
melalui penyelenggaraan pendidikan yang profesional.
Penyelenggaraan pendidikan itu tertumpu pada guru
termasuk juga dosen di Perguruan Tinggi
Pembahasan
profesionalisme tenaga pendidik pada otonomi
daerah
• Pendidikan tenaga pendidik masih rendah,
dari 2,7 juta orang guru di Indonesia hanya
sepertiga atau 3,5% yang berpendidikan
Strata Satu/S1
• Tenaga pendidik di Sekolah Dasar
berpendidikan S1 baru sekitar 10%
• Tuntutan dalam Undang-undang Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, guru
harus memiliki pendidikan serendah-
rendahnya Strata Satu (S1).
Pada
masa
otonomi
daerah,
Reformasi Pendidikan di Indonesia
dalam Konteks Otonomi Daerah
Pembahasan
profesionalisme tenaga pendidik pada otonomi
daerah
• Untuk meningkatkan profesionalitas
tenaga pendidik atau kualitas
pendidikan di era global,
• profesionalitas dan pendidikan
guru tidak dapat diabaikan,
• Karena pendidikan harus diolah dan
disajikan dengan profesional
• sehingga dapat menjawab
permasalahan dan tuntutan zaman
Pada
masa
otonomi
daerah,
Reformasi Pendidikan di Indonesia
dalam Konteks Otonomi Daerah
Pembahasan
Strategi meningkatkan profesional tenaga pendidik
pada otonomi daerah
meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik
dengan diundangkannya:
• Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional,
• Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru,
• Kebijakan tentang Sertifikasi untuk tenaga pendidik,
• 8 standar pendidikan, dan lain sebagainya.
Reformasi Pendidikan di Indonesia
dalam Konteks Otonomi Daerah
Kesimpulan dan Saran
Reformasi Pendidikan di Indonesia dalam Konteks Otonomi Daerah
Kebijakan pendidikan pada otonomi daerah di antaranya adalah:
• Pendidikan akhlak dalam sistem pendidikan,
• Kurikulum berbasis kearifan lokal, dan
• Strategi pengajaran.
Institusi pendidikan pada era otonomi daerah berusaha meningkatkan kualitas pendidikan
dengan melakukan profesionalitas dalam institusi pendidikan itu sendiri,
Profesionalisme tenaga pendidik pada otonomi daerah harus disesuai dengan standar-standar
tertentu untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman dalam mendidik anak bangsa,
serta meningkatkan kreativitas dalam mendidik,
Strategi yang dilakukan untuk meningkatkan profesional tenaga pendidik pada otonomi daerah
melalui kebijakan-kebijakan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi bangsa dan
negara.
Reformasi Pendidikan di Indonesia
dalam Konteks Otonomi Daerah
Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO KARYANTO

More Related Content

What's hot

PERANAN GURU PENDIDIKAN MORAL DALAM MEREALISASIKAN ASPIRASI NEGARA
PERANAN GURU PENDIDIKAN MORAL DALAM MEREALISASIKAN ASPIRASI NEGARAPERANAN GURU PENDIDIKAN MORAL DALAM MEREALISASIKAN ASPIRASI NEGARA
PERANAN GURU PENDIDIKAN MORAL DALAM MEREALISASIKAN ASPIRASI NEGARAWan Nor Faezah
 
Kerja kursus edu 3106 - pelan bilik darjah & faktor-faktor ketidaksamaan pd...
Kerja kursus   edu 3106 - pelan bilik darjah & faktor-faktor ketidaksamaan pd...Kerja kursus   edu 3106 - pelan bilik darjah & faktor-faktor ketidaksamaan pd...
Kerja kursus edu 3106 - pelan bilik darjah & faktor-faktor ketidaksamaan pd...Karen Kayny
 
Kebijakan pendidikan di indonesia
Kebijakan pendidikan di indonesiaKebijakan pendidikan di indonesia
Kebijakan pendidikan di indonesiaAzhari Saputra
 
nota SPP Bab 5
nota SPP Bab 5nota SPP Bab 5
nota SPP Bab 5Rainne Lee
 
EDU 3101 Falsafah Pendidikan di Malaysia
EDU 3101 Falsafah  Pendidikan di Malaysia EDU 3101 Falsafah  Pendidikan di Malaysia
EDU 3101 Falsafah Pendidikan di Malaysia Stephanie Unsil
 
38154088 pedagogi-relevan-budaya-dan-kepelbagaian-kelompok
38154088 pedagogi-relevan-budaya-dan-kepelbagaian-kelompok38154088 pedagogi-relevan-budaya-dan-kepelbagaian-kelompok
38154088 pedagogi-relevan-budaya-dan-kepelbagaian-kelompokAthirah Anith Ariffin
 
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...Yaser Lopekabausirah
 
15 konsep kepelbagaian pelajar
15 konsep kepelbagaian pelajar15 konsep kepelbagaian pelajar
15 konsep kepelbagaian pelajarLinda Yius
 
Peranan guru pendidikan moral
Peranan guru pendidikan moralPeranan guru pendidikan moral
Peranan guru pendidikan moralNorazah Mohamad
 
Perubahan kurikulum
Perubahan kurikulumPerubahan kurikulum
Perubahan kurikulumsyahriani612
 
Kurikulum 2013 doc.
Kurikulum 2013 doc.Kurikulum 2013 doc.
Kurikulum 2013 doc.kana rozi
 
Makalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.R
Makalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.RMakalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.R
Makalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.RHidayat Amin
 

What's hot (19)

PERANAN GURU PENDIDIKAN MORAL DALAM MEREALISASIKAN ASPIRASI NEGARA
PERANAN GURU PENDIDIKAN MORAL DALAM MEREALISASIKAN ASPIRASI NEGARAPERANAN GURU PENDIDIKAN MORAL DALAM MEREALISASIKAN ASPIRASI NEGARA
PERANAN GURU PENDIDIKAN MORAL DALAM MEREALISASIKAN ASPIRASI NEGARA
 
S jkr 0704960_chapter1
S jkr 0704960_chapter1S jkr 0704960_chapter1
S jkr 0704960_chapter1
 
Kerja kursus edu 3106 - pelan bilik darjah & faktor-faktor ketidaksamaan pd...
Kerja kursus   edu 3106 - pelan bilik darjah & faktor-faktor ketidaksamaan pd...Kerja kursus   edu 3106 - pelan bilik darjah & faktor-faktor ketidaksamaan pd...
Kerja kursus edu 3106 - pelan bilik darjah & faktor-faktor ketidaksamaan pd...
 
makalh pengantar pendidikan
makalh pengantar pendidikanmakalh pengantar pendidikan
makalh pengantar pendidikan
 
Kebijakan pendidikan di indonesia
Kebijakan pendidikan di indonesiaKebijakan pendidikan di indonesia
Kebijakan pendidikan di indonesia
 
nota SPP Bab 5
nota SPP Bab 5nota SPP Bab 5
nota SPP Bab 5
 
EDU 3101 Falsafah Pendidikan di Malaysia
EDU 3101 Falsafah  Pendidikan di Malaysia EDU 3101 Falsafah  Pendidikan di Malaysia
EDU 3101 Falsafah Pendidikan di Malaysia
 
SME 6044 ISU-ISU KURIKULUM
SME 6044   ISU-ISU KURIKULUMSME 6044   ISU-ISU KURIKULUM
SME 6044 ISU-ISU KURIKULUM
 
Curriculum 1
Curriculum 1Curriculum 1
Curriculum 1
 
38154088 pedagogi-relevan-budaya-dan-kepelbagaian-kelompok
38154088 pedagogi-relevan-budaya-dan-kepelbagaian-kelompok38154088 pedagogi-relevan-budaya-dan-kepelbagaian-kelompok
38154088 pedagogi-relevan-budaya-dan-kepelbagaian-kelompok
 
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...
 
15 konsep kepelbagaian pelajar
15 konsep kepelbagaian pelajar15 konsep kepelbagaian pelajar
15 konsep kepelbagaian pelajar
 
Peranan guru pendidikan moral
Peranan guru pendidikan moralPeranan guru pendidikan moral
Peranan guru pendidikan moral
 
Perubahan kurikulum
Perubahan kurikulumPerubahan kurikulum
Perubahan kurikulum
 
Kurikulum 2013 doc.
Kurikulum 2013 doc.Kurikulum 2013 doc.
Kurikulum 2013 doc.
 
Telaah kurikulum
Telaah kurikulumTelaah kurikulum
Telaah kurikulum
 
Makalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.R
Makalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.RMakalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.R
Makalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.R
 
skripsi
skripsiskripsi
skripsi
 
01. abk
01. abk01. abk
01. abk
 

Viewers also liked

Materi3 daspend
Materi3 daspendMateri3 daspend
Materi3 daspendDermawan12
 
Ppt kelompok 4 pengelolaan peserta didik
Ppt kelompok 4 pengelolaan peserta didikPpt kelompok 4 pengelolaan peserta didik
Ppt kelompok 4 pengelolaan peserta didikSuci Agustina
 
Presentation1 Pengantar Pendidikan ( pendidikan sebagai investasi )
Presentation1 Pengantar Pendidikan ( pendidikan sebagai investasi )Presentation1 Pengantar Pendidikan ( pendidikan sebagai investasi )
Presentation1 Pengantar Pendidikan ( pendidikan sebagai investasi )Lian LyLa
 
Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta DidikPerkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didikhelencynthia
 
Model model belajar dan rumpun model mengajar by dewinta susanti
Model model belajar dan rumpun model mengajar by dewinta susantiModel model belajar dan rumpun model mengajar by dewinta susanti
Model model belajar dan rumpun model mengajar by dewinta susantiSchool
 
Otonomi Daerah Papua Barat
Otonomi Daerah Papua BaratOtonomi Daerah Papua Barat
Otonomi Daerah Papua Baratsalsabila harumi
 
pengantar pendidikan
pengantar pendidikanpengantar pendidikan
pengantar pendidikanibnusofyan
 
Konsep Penyesuaian Diri Peserta Didik Usia Sekolah Menengah / Remaja
Konsep Penyesuaian Diri Peserta Didik Usia Sekolah Menengah / RemajaKonsep Penyesuaian Diri Peserta Didik Usia Sekolah Menengah / Remaja
Konsep Penyesuaian Diri Peserta Didik Usia Sekolah Menengah / RemajaYulia Eolia
 
Bab ii hakikat pendidikan
Bab ii hakikat pendidikanBab ii hakikat pendidikan
Bab ii hakikat pendidikanyoulinda
 
Multidimensi perkembangan peserta didik
Multidimensi perkembangan peserta didikMultidimensi perkembangan peserta didik
Multidimensi perkembangan peserta didikasriss
 
Keutamaan Menjadi Guru dalam Islam
Keutamaan Menjadi Guru dalam IslamKeutamaan Menjadi Guru dalam Islam
Keutamaan Menjadi Guru dalam IslamMohamad Adriyanto
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerahnovii77
 
0 a seminar karakter pasca-baru
0 a seminar karakter pasca-baru0 a seminar karakter pasca-baru
0 a seminar karakter pasca-baruElsa Ningsih
 
Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik Asma'ul Khusna
 
Ppt analisis karakteristik awal peserta didik
Ppt analisis karakteristik awal peserta didikPpt analisis karakteristik awal peserta didik
Ppt analisis karakteristik awal peserta didikCha-cha Taulanys
 
Pendekatan-Pendekatan dalam Pengembangan Kurikulum
Pendekatan-Pendekatan dalam Pengembangan KurikulumPendekatan-Pendekatan dalam Pengembangan Kurikulum
Pendekatan-Pendekatan dalam Pengembangan Kurikulumkhoiriyah khoiriyah
 
Konsep Dasar Pembelajaran
Konsep Dasar PembelajaranKonsep Dasar Pembelajaran
Konsep Dasar PembelajaranYan Nurjani
 

Viewers also liked (20)

Materi3 daspend
Materi3 daspendMateri3 daspend
Materi3 daspend
 
Pp siji
Pp sijiPp siji
Pp siji
 
Ppt kelompok 4 pengelolaan peserta didik
Ppt kelompok 4 pengelolaan peserta didikPpt kelompok 4 pengelolaan peserta didik
Ppt kelompok 4 pengelolaan peserta didik
 
Presentation1 Pengantar Pendidikan ( pendidikan sebagai investasi )
Presentation1 Pengantar Pendidikan ( pendidikan sebagai investasi )Presentation1 Pengantar Pendidikan ( pendidikan sebagai investasi )
Presentation1 Pengantar Pendidikan ( pendidikan sebagai investasi )
 
Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta DidikPerkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik
 
Model model belajar dan rumpun model mengajar by dewinta susanti
Model model belajar dan rumpun model mengajar by dewinta susantiModel model belajar dan rumpun model mengajar by dewinta susanti
Model model belajar dan rumpun model mengajar by dewinta susanti
 
Otonomi Daerah Papua Barat
Otonomi Daerah Papua BaratOtonomi Daerah Papua Barat
Otonomi Daerah Papua Barat
 
pengantar pendidikan
pengantar pendidikanpengantar pendidikan
pengantar pendidikan
 
Konsep Penyesuaian Diri Peserta Didik Usia Sekolah Menengah / Remaja
Konsep Penyesuaian Diri Peserta Didik Usia Sekolah Menengah / RemajaKonsep Penyesuaian Diri Peserta Didik Usia Sekolah Menengah / Remaja
Konsep Penyesuaian Diri Peserta Didik Usia Sekolah Menengah / Remaja
 
Landasan Filosofis Pendidikan
Landasan Filosofis PendidikanLandasan Filosofis Pendidikan
Landasan Filosofis Pendidikan
 
Bab ii hakikat pendidikan
Bab ii hakikat pendidikanBab ii hakikat pendidikan
Bab ii hakikat pendidikan
 
Multidimensi perkembangan peserta didik
Multidimensi perkembangan peserta didikMultidimensi perkembangan peserta didik
Multidimensi perkembangan peserta didik
 
Keutamaan Menjadi Guru dalam Islam
Keutamaan Menjadi Guru dalam IslamKeutamaan Menjadi Guru dalam Islam
Keutamaan Menjadi Guru dalam Islam
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
0 a seminar karakter pasca-baru
0 a seminar karakter pasca-baru0 a seminar karakter pasca-baru
0 a seminar karakter pasca-baru
 
Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik
 
Ppt analisis karakteristik awal peserta didik
Ppt analisis karakteristik awal peserta didikPpt analisis karakteristik awal peserta didik
Ppt analisis karakteristik awal peserta didik
 
Pendekatan-Pendekatan dalam Pengembangan Kurikulum
Pendekatan-Pendekatan dalam Pengembangan KurikulumPendekatan-Pendekatan dalam Pengembangan Kurikulum
Pendekatan-Pendekatan dalam Pengembangan Kurikulum
 
Manajemen peserta didik
Manajemen peserta didikManajemen peserta didik
Manajemen peserta didik
 
Konsep Dasar Pembelajaran
Konsep Dasar PembelajaranKonsep Dasar Pembelajaran
Konsep Dasar Pembelajaran
 

Similar to Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO KARYANTO

LANDASAN KEPENDIDIKAN.ppt
LANDASAN KEPENDIDIKAN.pptLANDASAN KEPENDIDIKAN.ppt
LANDASAN KEPENDIDIKAN.pptreghitacandra1
 
Pendidik atau guru pada dasarnya adalah agen pembelajaran atau perubahan
Pendidik atau guru pada dasarnya adalah agen pembelajaran atau perubahanPendidik atau guru pada dasarnya adalah agen pembelajaran atau perubahan
Pendidik atau guru pada dasarnya adalah agen pembelajaran atau perubahanendha96
 
Tugas teknologi pendidikan kel 4
Tugas teknologi pendidikan kel 4Tugas teknologi pendidikan kel 4
Tugas teknologi pendidikan kel 4Viki Dita
 
Modul 1.4.a.8 Koneksi Antar Materi Budaya Positif.pptx
Modul 1.4.a.8 Koneksi Antar Materi Budaya Positif.pptxModul 1.4.a.8 Koneksi Antar Materi Budaya Positif.pptx
Modul 1.4.a.8 Koneksi Antar Materi Budaya Positif.pptxERLINDAERLINDA9
 
Paradigma Ilmu Pendidikan
Paradigma Ilmu PendidikanParadigma Ilmu Pendidikan
Paradigma Ilmu Pendidikannanaaudina
 
Artikel_vfgPenguatan Profil Pancasila.pdf
Artikel_vfgPenguatan Profil Pancasila.pdfArtikel_vfgPenguatan Profil Pancasila.pdf
Artikel_vfgPenguatan Profil Pancasila.pdfzuhriyahaminatus004
 
Manajemen%20 berbasis%20sekolah
Manajemen%20 berbasis%20sekolahManajemen%20 berbasis%20sekolah
Manajemen%20 berbasis%20sekolahNuruddin Arranirri
 
Makalah pendidikan berkarakter
Makalah pendidikan berkarakterMakalah pendidikan berkarakter
Makalah pendidikan berkarakterWarnet Raha
 
KELOMPOK 6.Kurikulum.pdf
KELOMPOK 6.Kurikulum.pdfKELOMPOK 6.Kurikulum.pdf
KELOMPOK 6.Kurikulum.pdfHerawati05
 
HSP PENDIDIKAN MORAL TAHUN 6
HSP PENDIDIKAN MORAL TAHUN 6HSP PENDIDIKAN MORAL TAHUN 6
HSP PENDIDIKAN MORAL TAHUN 6ordinary teacher
 
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA SEBAGAI STRATEGI DERADIKALISASI.docx
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA SEBAGAI STRATEGI DERADIKALISASI.docxPENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA SEBAGAI STRATEGI DERADIKALISASI.docx
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA SEBAGAI STRATEGI DERADIKALISASI.docxQoniahHilya
 
Membentuk guru unggul
Membentuk guru unggulMembentuk guru unggul
Membentuk guru unggulSerene Chua
 
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdfModul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdfIrman Ramly
 
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdfModul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdfpkgnedusi2021
 
Modul 1.4. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Budaya Positif - Final.pdfModul 1.4. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Budaya Positif - Final.pdfAnaliaNesa1
 

Similar to Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO KARYANTO (20)

LANDASAN KEPENDIDIKAN.ppt
LANDASAN KEPENDIDIKAN.pptLANDASAN KEPENDIDIKAN.ppt
LANDASAN KEPENDIDIKAN.ppt
 
Pendidik atau guru pada dasarnya adalah agen pembelajaran atau perubahan
Pendidik atau guru pada dasarnya adalah agen pembelajaran atau perubahanPendidik atau guru pada dasarnya adalah agen pembelajaran atau perubahan
Pendidik atau guru pada dasarnya adalah agen pembelajaran atau perubahan
 
Tugas teknologi pendidikan kel 4
Tugas teknologi pendidikan kel 4Tugas teknologi pendidikan kel 4
Tugas teknologi pendidikan kel 4
 
Modul 1.4.a.8 Koneksi Antar Materi Budaya Positif.pptx
Modul 1.4.a.8 Koneksi Antar Materi Budaya Positif.pptxModul 1.4.a.8 Koneksi Antar Materi Budaya Positif.pptx
Modul 1.4.a.8 Koneksi Antar Materi Budaya Positif.pptx
 
Paradigma Ilmu Pendidikan
Paradigma Ilmu PendidikanParadigma Ilmu Pendidikan
Paradigma Ilmu Pendidikan
 
Reno pp
Reno ppReno pp
Reno pp
 
Makalah pendidikan berkarakter
Makalah pendidikan berkarakterMakalah pendidikan berkarakter
Makalah pendidikan berkarakter
 
Artikel_vfgPenguatan Profil Pancasila.pdf
Artikel_vfgPenguatan Profil Pancasila.pdfArtikel_vfgPenguatan Profil Pancasila.pdf
Artikel_vfgPenguatan Profil Pancasila.pdf
 
Pengantar Pengajian Profesional
Pengantar Pengajian ProfesionalPengantar Pengajian Profesional
Pengantar Pengajian Profesional
 
Manajemen%20 berbasis%20sekolah
Manajemen%20 berbasis%20sekolahManajemen%20 berbasis%20sekolah
Manajemen%20 berbasis%20sekolah
 
Makalah pendidikan berkarakter
Makalah pendidikan berkarakterMakalah pendidikan berkarakter
Makalah pendidikan berkarakter
 
Makalah pendidikan berkarakter
Makalah pendidikan berkarakterMakalah pendidikan berkarakter
Makalah pendidikan berkarakter
 
KELOMPOK 6.Kurikulum.pdf
KELOMPOK 6.Kurikulum.pdfKELOMPOK 6.Kurikulum.pdf
KELOMPOK 6.Kurikulum.pdf
 
File
FileFile
File
 
HSP PENDIDIKAN MORAL TAHUN 6
HSP PENDIDIKAN MORAL TAHUN 6HSP PENDIDIKAN MORAL TAHUN 6
HSP PENDIDIKAN MORAL TAHUN 6
 
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA SEBAGAI STRATEGI DERADIKALISASI.docx
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA SEBAGAI STRATEGI DERADIKALISASI.docxPENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA SEBAGAI STRATEGI DERADIKALISASI.docx
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA SEBAGAI STRATEGI DERADIKALISASI.docx
 
Membentuk guru unggul
Membentuk guru unggulMembentuk guru unggul
Membentuk guru unggul
 
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdfModul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
 
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdfModul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
 
Modul 1.4. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Budaya Positif - Final.pdfModul 1.4. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Budaya Positif - Final.pdf
 

More from Dadang DjokoKaryanto

KUHP (KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); MODUL 1 TAHUN 2016; DADANG DJOKO KAR...
KUHP (KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); MODUL 1 TAHUN 2016; DADANG DJOKO KAR...KUHP (KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); MODUL 1 TAHUN 2016; DADANG DJOKO KAR...
KUHP (KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); MODUL 1 TAHUN 2016; DADANG DJOKO KAR...Dadang DjokoKaryanto
 
KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1
KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1
KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1Dadang DjokoKaryanto
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
SOSIOLOGI PENDIDIKAN;  MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANISOSIOLOGI PENDIDIKAN;  MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANIDadang DjokoKaryanto
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...Dadang DjokoKaryanto
 
ISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTO
ISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTOISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTO
ISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTODadang DjokoKaryanto
 
Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...
Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...
Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...Dadang DjokoKaryanto
 
isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...
isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...
isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...Dadang DjokoKaryanto
 
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTOISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTODadang DjokoKaryanto
 
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKANISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKANDadang DjokoKaryanto
 
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALPERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALDadang DjokoKaryanto
 
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...Dadang DjokoKaryanto
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTOREFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTODadang DjokoKaryanto
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTOREFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTODadang DjokoKaryanto
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTOREFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTODadang DjokoKaryanto
 

More from Dadang DjokoKaryanto (20)

Ppt nilai demokrasi ind
Ppt nilai demokrasi indPpt nilai demokrasi ind
Ppt nilai demokrasi ind
 
KUHP (KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); MODUL 1 TAHUN 2016; DADANG DJOKO KAR...
KUHP (KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); MODUL 1 TAHUN 2016; DADANG DJOKO KAR...KUHP (KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); MODUL 1 TAHUN 2016; DADANG DJOKO KAR...
KUHP (KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); MODUL 1 TAHUN 2016; DADANG DJOKO KAR...
 
KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1
KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1
KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1
 
KUHP; DADANG DJOKO KARYANTO
KUHP; DADANG DJOKO KARYANTOKUHP; DADANG DJOKO KARYANTO
KUHP; DADANG DJOKO KARYANTO
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
SOSIOLOGI PENDIDIKAN;  MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANISOSIOLOGI PENDIDIKAN;  MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...
 
ISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTO
ISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTOISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTO
ISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTO
 
Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...
Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...
Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...
 
isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...
isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...
isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...
 
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTOISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
 
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKANISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
 
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALPERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
 
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTOREFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTOREFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTOREFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 

Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO KARYANTO

  • 1. Dosen Pengampu : Prof. Dr. Mujiyono Wiryotinoyo, M.Pd. Prof. Dr. Rahmad Murbojono, M.Pd.
  • 2. Tujuan Pembahasan Topik Untuk mengetahui: • Kebijakan pendidikan • Institusi pendidikan • Profesionalisme tenaga pendidik • Strategi yang dilakukan untuk meningkatkan profesional tenaga pendidik pada otonomi daerah
  • 3. Latar Belakang Perubahan pendidikan secara umum identik kepada permasalahan yang dihadapi oleh berbagai lapisan masyarakat Pendidikan merupakan salah satu proses yang dilakukan untuk memanusiakan manusia (Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional) Perubahan-perubahan pendidikan di Indonesia • Perkembangan kurikulum di Indonesia dimulai pada tahun 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006 dan 2013 Reformasi Pendidikan di Indonesia dalam Konteks Otonomi Daerah
  • 4. Latar Belakang Kurikulum 1968 (Akhir orde lama awal orde baru) Tujuan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan Karena kurikulum yang sedang berlangsung sebelumnya terkesan masih diwarnai oleh kepentingan- kepentingan tertentu Cenderung mengakomodasi sistem-sistem yang belum sejalan dengan jiwa UUD 1945 Reformasi Pendidikan di Indonesia dalam Konteks Otonomi Daerah
  • 5. Latar Belakang Kurikulum 1968 (Akhir orde lama awal orde baru) Perubahan: • menentukan tujuan, materi, didaktik metodik dan evaluasi dengan mengambangkan dan mendorong kreativitas dan kompetitif antar daerah dengan guru mengembangkan kurikulum Reformasi Pendidikan di Indonesia dalam Konteks Otonomi Daerah
  • 6. Latar Belakang Kurikulum 1975 penekanan terhadap pencapaian tujuan pendidikan secara sentralistik bersifat merata dan berkeadilan model pengajaran PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional) Reformasi Pendidikan di Indonesia dalam Konteks Otonomi Daerah
  • 7. Latar Belakang Kurikulum 1984 Berorientasi kepada proses dan menekankan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar Model CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) Reformasi Pendidikan di Indonesia dalam Konteks Otonomi Daerah
  • 8. Latar Belakang Otonomi Daerah (berakhirnya Orde Baru dan masuk Reformasi) Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah... Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, otonomi daerah Reformasi Pendidikan di Indonesia dalam Konteks Otonomi Daerah Reformasi Pendidikan di Indonesia dalam Konteks Otonomi Daerah
  • 9. Rumusan Masalah 1.Bagaimanakah kebijakan pendidikan pada otonomi daerah? 1.Bagaimanakah institusi pendidikan pada era otonomi daerah? 1.Bagaimanakah profesionalisme tenaga pendidik pada otonomi daerah? Bagaimanakah strategi yang dilakukan untuk meningkatkan profesional tenaga pendidik pada otonomi daerah? Reformasi Pendidikan di Indonesia dalam Konteks Otonomi Daerah
  • 10. Pembahasan kebijakan pendidikan pada otonomi daerah Reformasi pendidikan dapat dipahami sebagai suatu perubahan secara drastis untuk perbaikan bidang pendidikan dalam suatu masyarakat atau negara Reformasi pendidikan dalam era otonomi daerah adalah pendidikan karakter untuk membangun manusia sebagai makhluk yang manusiawi dan berkeadaban Reformasi Pendidikan di Indonesia dalam Konteks Otonomi Daerah
  • 11. Pembahasan kebijakan pendidikan pada otonomi daerah Reformasi Pendidikan di Indonesia dalam Konteks Otonomi Daerah Reformasi 1998 Akhir masa orde baru yang mengindikasikan bahwa karakter manusia Indonesia perlu diadakan perubahan secara drastis • Temuan-temuan korupsi yang semakin meningkat dan masif serta masalah lainnya
  • 12. Pembahasan kebijakan pendidikan pada otonomi daerah Reformasi Pendidikan di Indonesia dalam Konteks Otonomi Daerah Reformasi 1998 Akhir masa orde baru yang mengindikasikan bahwa karakter manusia Indonesia perlu diadakan perubahan secara drastis • Temuan-temuan korupsi yang semakin meningkat dan masif serta masalah lainnya
  • 13. Pembahasan kebijakan pendidikan pada otonomi daerah Reformasi Pendidikan di Indonesia dalam Konteks Otonomi Daerah Dipercaya dan diyakini bahwa pendidikan karakter merupakan salah satu daya pengubah manusia secara umum. Menurut Nasution bahwa pendidikan berfungsi untuk menyampaikan, meneruskan atau mentrafornasi kebudayaan, di antaranya nilai-nilai nenek moyang, kepada generasi muda, disebut dengan “agent of change”
  • 14. Pembahasan kebijakan pendidikan pada otonomi daerah Reformasi Pendidikan di Indonesia dalam Konteks Otonomi Daerah • Kemerosotan moralitas berbagai lini • Kemerosotan rasa kebangsaan dan nasionalisme • Melunturnya rasa kemanusiaan, • Mengecilnya semangat solidaritas • Tercerabutnya rasa tanggung jawab dan percaya diri Indikator kegagalan pendidikan sebelumnya,
  • 15. Pembahasan kebijakan pendidikan pada otonomi daerah Reformasi Pendidikan di Indonesia dalam Konteks Otonomi Daerah Pendidikan karakter, • Sudah saatnya diagendakan kembali pendidikan akhlak dengan kurikulum yang jelas. Pendekatan-pendekatan kearifan lokal, • mampu dan telah berhasil membangun moralitas anak bangsa dan karakteristik kebangsaan. Contoh pendidikan Ki Hajar Dewantara • Falsafah pendidikan “tut wuri handayani”. • Bimbingan moralitas sehingga peserta didik merasa bertanggung jawab, memiliki keberanian, kejujuran dan lain sebagainya
  • 16. Pembahasan kebijakan pendidikan pada otonomi daerah Pentingnya Pendidikan Akhlak dalam Sistem Pendidikan Kurikulum Berbasis Kearifan Lokal Strategi Pengajaran Reformasi Pendidikan di Indonesia dalam Konteks Otonomi Daerah
  • 17. Pembahasan kebijakan pendidikan pada otonomi daerah Pentingnya Pendidikan Akhlak dalam Sistem Pendidikan • Pendidikan moral menjadi bagian terpenting dalam rancang bangunan pendidikan multikultural Reformasi Pendidikan di Indonesia dalam Konteks Otonomi Daerah Ajaran/Nilai/ Norma Sosialisasi Pendidikan Internalisasi Sikap/Watak Tingkat Pengalaman dan Aplikatif Tingkat Pengenalan Keseimbangan Dimensi Kemanusiaan TERWUJUD AKHLAKUL KARIMAH Implikasi
  • 18. Pembahasan kebijakan pendidikan pada otonomi daerah Kurikulum Berbasis Kearifan Lokal Reformasi Pendidikan di Indonesia dalam Konteks Otonomi Daerah Masalah dasar dalam hidup manusia Orientasi Nilai-Budya Hakikat hidup Hidup itu buruk Hidup itu baik Hidup itu buruk menjadi wajib Hakikat Karya Karya itu untuk nafkah hidup Karya itu untuk kedudukan, kehormatan, dan sebagainya Karya itu untuk menambah karya Persepsi manusia tentang waktu Orientasi ke masa depan Orientasi ke mas lalu Orientasi ke masa depan Pandangan manusia terhadap alam Manusia tunduk kepada alam dahsyat Manusia berusaha menjaga kelestarian hubungannya dengan alam Manusia berhasrat menguasai alam Hakikat hubungan manusia dengan sesama Orientasi kolateral (horizontal), rasa ketergantungan pada sesamanya Orientasi vertikal, rasa tergantung kepada tokoh-tokoh atas Individualisme nilai tinggi usaha atas kekuatan sendiri
  • 19. Pembahasan kebijakan pendidikan pada otonomi daerah Kurikulum Berbasis Kearifan Lokal Reformasi Pendidikan di Indonesia dalam Konteks Otonomi Daerah Hakikat Hidup Hakikat Karya Persepsi Waktu Panda. thp alam Hub manusia Pendidikan Akhlak Hidup baik Prinsip tangguh Etika pada alam Membg ms depan Mengh. sesama Nilai/norma lokal Sosialisasi Interpertatif Realita dasar hidup internalisasi Wujud perilaku
  • 20. Pembahasan kebijakan pendidikan pada otonomi daerah Strategi Pengajaran • A-G-I-L (Adaptation, Goal attainment, Integration, Latent pattern maintenance Reformasi Pendidikan di Indonesia dalam Konteks Otonomi Daerah No. Dimensi sistem Deskripsi pelaksanaan pendidikan akhlak 1 Adaptation Membangun pendidikan dengan kurikulum dan cara-cara yang dapat dimaknai dan dipahami oleh anak didik. Pendidikan akhlak memperkenalkan sikap baik dan buruk, humanis yang semuanya digali dari budaya, agama, dan proses pendidikan 2 Goal attainment Melakukan pendidikan akhlak dengan tujuan untuk membangun sikap dan paradigma anak didik yang tidak skeptis, ekslusivisme, prejudis, egois, individualis, tetapi membangun ke arah yang bertanggung jawab, sikap yang tidak humanis, manusiawi, jujur, dan dapat memberikan anutan. Di samping itu anak didik harus mampu menghargai di luar yang dimilikinya bukan sebagai musuh. Harus mampu memaknainya sebagai sesuatu yang harus dihargai dan dijaga 3 Integration Pengajaran pendidikan akhlak harus diajarkan secara bersama, tidak memisah- misahkan satu sama lain. Anak didik harus belajar budaya lain dan diberi pengetahuan budaya, agama, nilai-nilai lokal dan ajaran-ajaran yang kental dalam lokal di mana anak didik itu berada 4 Latent pattern maintenance Pendidikan akhlak harus dibangun berdasarkan nilai-nilai budaya, dan harus mampu membangun bangsa yang bermoral dan berbudaya yang tidak berbanding terbalik dengan tujuan pendidikan. Oleh sebab itu, pendidikan akhlak harus banyak bersumber atau banyak ajaran oleh orang-orang yang memiliki karisma yang teruji dalam lingkungan sosial budaya tempat mereka berada. Materi pendidikan akhlak tidak hanya diadopsi belaka dari negara-negara maju, tetapi dikembangkan dari budaya lokal yang ada karena budaya lokal telah menjadi world view masyarakat setempat
  • 21. Pembahasan Institusi pendidikan pada otonomi daerah Reformasi Pendidikan di Indonesia dalam Konteks Otonomi Daerah Upaya yang dilakukan adalah • meningkatkan kualitas pendidikan dengan melakukan profesionalitas dalam institusi pendidikan itu sendiri Disadari • Kualitas pendidikan yang rendah tidak akan mampu meningkatkan sumber daya manusia yang tinggi, • Kualitas pendidikan yang tinggi merupakan suatu upaya dalam meningkatkan sumber daya manusia. Menurut Giddens injeksi yang paling utama untuk mentransformasi adalah • meningkatkan human capital dengan salah satunya melalui penyelenggaraan pendidikan yang profesional. Penyelenggaraan pendidikan itu tertumpu pada guru termasuk juga dosen di Perguruan Tinggi
  • 22. Pembahasan profesionalisme tenaga pendidik pada otonomi daerah • Pendidikan tenaga pendidik masih rendah, dari 2,7 juta orang guru di Indonesia hanya sepertiga atau 3,5% yang berpendidikan Strata Satu/S1 • Tenaga pendidik di Sekolah Dasar berpendidikan S1 baru sekitar 10% • Tuntutan dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, guru harus memiliki pendidikan serendah- rendahnya Strata Satu (S1). Pada masa otonomi daerah, Reformasi Pendidikan di Indonesia dalam Konteks Otonomi Daerah
  • 23. Pembahasan profesionalisme tenaga pendidik pada otonomi daerah • Untuk meningkatkan profesionalitas tenaga pendidik atau kualitas pendidikan di era global, • profesionalitas dan pendidikan guru tidak dapat diabaikan, • Karena pendidikan harus diolah dan disajikan dengan profesional • sehingga dapat menjawab permasalahan dan tuntutan zaman Pada masa otonomi daerah, Reformasi Pendidikan di Indonesia dalam Konteks Otonomi Daerah
  • 24. Pembahasan Strategi meningkatkan profesional tenaga pendidik pada otonomi daerah meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dengan diundangkannya: • Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, • Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, • Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, • Kebijakan tentang Sertifikasi untuk tenaga pendidik, • 8 standar pendidikan, dan lain sebagainya. Reformasi Pendidikan di Indonesia dalam Konteks Otonomi Daerah
  • 25. Kesimpulan dan Saran Reformasi Pendidikan di Indonesia dalam Konteks Otonomi Daerah Kebijakan pendidikan pada otonomi daerah di antaranya adalah: • Pendidikan akhlak dalam sistem pendidikan, • Kurikulum berbasis kearifan lokal, dan • Strategi pengajaran. Institusi pendidikan pada era otonomi daerah berusaha meningkatkan kualitas pendidikan dengan melakukan profesionalitas dalam institusi pendidikan itu sendiri, Profesionalisme tenaga pendidik pada otonomi daerah harus disesuai dengan standar-standar tertentu untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman dalam mendidik anak bangsa, serta meningkatkan kreativitas dalam mendidik, Strategi yang dilakukan untuk meningkatkan profesional tenaga pendidik pada otonomi daerah melalui kebijakan-kebijakan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi bangsa dan negara. Reformasi Pendidikan di Indonesia dalam Konteks Otonomi Daerah