Dokumen tersebut membahas tentang hak kekayaan intelektual (HAKI) yang mencakup hak cipta, paten, merek dagang, dan hak-hak terkait. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, jenis, tujuan, dan manfaat dari penerapan HAKI serta organisasi WTO yang mengatur perdagangan internasional berdasarkan aturan HAKI.
2. PENGERTIAN
“Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)” merujuk pada
bidang hukum secara umum mengenai hak cipta, paten,
disain, merek dagang dan hak-hak terkait (Bently &
Sherman, 2001).
Dalam Perjanjian TRIPs, HAKI didefinisikan sebagai “the
right [of Creators] to prevent others from using their
inventions, designs, or other creations” (Publikasi WTO)
“hak (pencipta) untuk mencegah orang lain menggunakan
penemuan, desain, atau ciptaan lain”
Menurut berapa ahli, “HAKI adalah hak-hak yang bisa
ditegaskan menyangkut intelektualitas manusia” (Alison
& Surfin, 2001)
3. PENGERTIAN
Menurut Perjanjian TRIPs WTO, HAKI terdiri dari:
a) Hak Cipta dan hak-hak terkait (Copyright and related
rights);
b) Merek dagang termasuk merek jasa (Trademarks,
including service marks);
c) Indikasi geografis (Geographical indications);
d) Desain Industri (Industrial designs);
e) Paten (Patents);
f) Tataletak sirkit terpadu (Layout-designs
(topographies) of integrated circuits); dan,
g) Rahasia Dagang (Undisclosed information, including
trade secrets)
4. ORGANISASI WTO
World Trade Organization (WTO) adalah
sebuah organisasi internasional yang menaungi upaya
untuk meliberalisasi perdagangan. Organisasi ini
menyediakan aturan-aturan dasar dalam perdagangan
internasional, menjadi wadah perundingan konsesi dan
komitmen dagang bagi para anggotanya, serta membantu
anggota-anggotanya menyelesaikan sengketa dagang
melalui mekanisme yang mengikat secara hukum.
WTO didirikan pada 1 Januari 1995 dengan tujuan untuk
mengurangi tarif dan hambatan perdagangan lainnya,
yang diharapkan akan memajukan ekonomi dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
5. PRINSIP PEMBENTUKAN ORGANISASI WTO
Prinsip pembentukan dan dasar WTO adalah untuk
mengupayakan keterbukaan batas wilayah, memberikan
jaminan atas "Most-Favored-Nation principle (MFN)” dan
perlakuan non-diskriminasi oleh dan di antara negara
anggota, serta komitmen terhadap transparansi dalam
semua kegiatannya. Terbukanya pasar nasional terhadap
perdagangan internasional dengan pengecualian yang patut
atau fleksibilitas yang memadai, dipandang akan mendorong
dan membantu pembangunan yang berkesinambungan,
meningkatkan kesejahteraan, mengurangi kemiskinan, dan
membangun perdamaian dan stabilitas.
Pengambilan keputusan di WTO umumnya dilakukan
berdasarkan konsensus oleh seluruh negara anggota. Badan
tertinggi di WTO adalah Konferensi Tingkat Menteri (KTM)
yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali.
6. MANFAAT WTO BAGI INDONESIA
Manfaat WTO bagi Indonesia :
• Menghindari tindakan unilateral Negara kuat.
• Prosedur penyelesaian sengketa memungkinkan Indonesia
memperkarakan praktek yang tidak sesuai dengan
persetujuan WTO , walaupun dilakukan oleh Negara kuat.
• Liberalisasi perdagangan yang dipromosikan WTO membuka
peluang produk eskpor Indonesia untuk mengases para asing.
• Menciptakan aturan main yang jelas dalam praktek dalam
perdagangan internasional.
• Perlakuan khusus yang berbeda bagi Indonesia sebagai
Negara berkembang yang memungkinkan penyelesuaian
dalam industry dalam negri.
• Ada transparansi peraturan.
7. HAKEKAT HAKI
Hak-hak yang ada di dalam HAKI sebagian besar
diaplikasikan dalam perdagangan barang dan jasa,
sehingga makna (the subject matter) dari HAKI
mengelilingi dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari
dari tiap orang. Akibatnya hakikat dari tatanan hak yang
pada dasarnya bersifat privat mempengaruhi aturan-
aturan publik di dalam masyarakat.
Hakikat dari Hak Atas Kekayaan
Intelektual (HaKI) HaKI atau Hak atas Kekayaan
Intelektual adalah hak eksklusif yang diberikan suatu
hukum atau peraturan kepada seseorang atau sekelompok
orang atas karya ciptanya.Pada intinya HaKI adalah hak
untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu
kreativitas intelektual.
8. TUJUAN PENERAPAN HAKI
Tujuan HAKI adalah sebagai berikut :
• Antisipasi kemungkinan melanggar HaKI milik pihak
lain.
• Meningkatkan daya kompetisi dan pangsa pasar dalam
komersialisasi kekayaan intelektual.
• Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam
penentuan strategi penelitian, usaha dan industri di
Indonesia.
Bagaimana apabila karya kita atau milik orang lain tidak
dilindungi? Sudah pasti akan terkena pembajakan. Contoh
di dunia Industri musik, saat ini marak terjadi
pembajakan Kaset atau DVD karena kurangnya
penegakan hukum, ketidaktahuan masyarakat terhadap
perlindungan hak cipta karya orang lain.
9. MANFAAT HAKI
• Dunia Usaha/Perusahaan yang telah dibangun mendapat
citra yang positif dalam persaingan apabila memiliki
perlindungan hukum di bidang HAKI.
• Investor dapat menjamin kepastian hukum baik individu
maupun kelompok serta terhindar dari kerugian akibat
pemalsuan dan perbuatan curang pihak lain.
• Pemerintah Adanya citra positif pemerintah yang
menerapkan HAKI di tingkat WTO. Selain itu adanya
penerimaan devisa yang diperoleh dari pendaftaran HAKI
Pemegang Hak
• Adanya kepastian hukum bagi pemegang hak dalam
melakukan usahanya tanpa gangguan dari pihak lain.
• Pemegang hak dapat melakukan upaya hukum baik perdata
maupun pidana bila terjadi pelanggaran/peniruan.
• Pemegang hak dapat memberikan izin atau lisensi kepada
pihak lain.
10. JENIS-JENIS HAK CIPTA
Hak Cipta adalah hak khusus bagi pencipta untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya.Termasuk
ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu
pengetahuan, sastra dan seni.
Hak Kekayaan Milik Industri meliputi :
• Hak Paten.
• Merk.
• Hak Industri.
• Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.
• Rahasia Dagang.
• Indikasi Geografis.
• Folklore dan Traditional Knowledge.
11. JENIS PELANGGARAN HAK CIPTA
• Mengutip/Mengakui sebagian ciptaan orang lain dan
dimasukkan ke dalam ciptaan sendiri seolah-olah ciptaan
sendiri. Perbuatan ini disebut plagiat atau penjiplakan
(plagiarism) yang dapat terjadi antara lain pada karya cipta
berupa buku, lagu dan notasi lagu.
• Mengambil ciptaan orang lain untuk diperbanyak dan
diumumkan sebagaimana yang aslinya tanpa mengubah
bentuk isi, pencipta dan penerbit/perekam.
• Dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan
untuk kepentingan komersial
• Membajak karya orang lain
• Mengkopi / menyalin ciptaan hak cipta
• Mengadaptasi ciptaan orang lain untuk dibuat hak cipta baru