SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
MAKALAH TELAAH KURIKULUM
TELAAH KURIKULUM PADA SD/MI KELAS 6
(STUDI KASUS DI SDN TANJUNG SELAMAT ACEH BESAR)
DISUSUN
Oleh :
Kelompok XII
SOGA BILIYAN JAYA
MIZANUL AKMAL
RISKI FUQAN
Dosen Pembimbing :
DR. SAIFULLAH, S.AG., M.AG.
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
FAKULTAS TARBIYAH dan KEGURURAN
DARUSSALAM- BANDA ACEH
TAHUN 2017/ 2018
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan mengucap puji dan syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberi rahmat
serta karunianya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dan tak lupa
pula mengucapkan shalawat beserta salam atas kehadiran baginda rasulullah yaitu nabi
Muhammad S.A.W..
Dan rasa terima kasih kami kepada anggota kelompok dua belas yang telah membantu
menyelesaikan tugas ini, serta terlebih lagi kepada guru pembimbing bapak Dr. Saifullah,
S.Ag., M.Ag. yang senantiasa membimbing dan memberi saran yang baik kepada kelompok
kami sehingga dapat menyelesaikan Makalah Telaah Kurikulum.
Makalah ini di buat bukan hanya untuk menyelesaikan dan melengkapi tugas mata
kuliah tapi juga di harapkan dapat memberi wawasan yang lebih luas guna meningkatkan
pengetahuan yang mendalam bagi para mahasiswa/i dalam bidang pendidikan, sehingga kita
dapat mengetahui hal-hal apa saja yang ada dalam bidang pendidikan.
Akhir kata, Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi kami,
sekian dan terima kasih.
Darussalam, 06 Juni 2017
Kelompok Dua Belas
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 01
A. Latar Belakang...................................................................................................... 01
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 01
C. Tujuan ................................................................................................................... 01
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................................... 04
A. Pengertian Kurikulum........................................................................................... 04
B. Peran Dan Fungsi Kurikulum ............................................................................... 05
C. Proses Belajar Mengajar Dan Implementasi Kurikulum ...................................... 07
D. Implementasi Dan Evaluasi Kurikulum................................................................ 07
BAB III HASIL OBSERVASI TELAAH KURIKULUM KELAS VI SD/MI.......... 12
A. Pengembangan Kurikulum Pada Mata Pelajaran Di Kelas 6................................ 13
B. Pengembangan Kurikulum KTSP Dan K13 SDN Tanjung Selamat .................... 14
C. Kendala Dalam Pelaksanaan Kurikulum K13 SDN Tanjung Selamat ................. 15
D. Sistem Evaluasi Pada Kurikulum K13 Di SDN Tanjung Selamat ....................... 17
BAB IV PENUTUP......................................................................................................... 18
A. Kesimpulan ............................................................................................................18
B. Saran ....................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 19
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum memegang kedudukan kunci dalam pendidikan, sebab berkaitan dengan
penentuan arah, isi dan proses pendidikan, yang pada akhirnya menentukan macam dan
kualifikasi lulusan satu lembaga pendidikan. Kurikulum menyangkut rencana dan
pelaksanaan pendidikan baik dalam lingkup kelas, sekolah, maupun nasional.1
Pendidikan di negara Indonesia saat ini masih mengalami berbagai macam persoalan.
Salah satu persoalan pendidikan kita yang masih menonjol saat ini adalah adanya kurikulum
yang mengalami pergantian dari tahun ke tahun dan membebani peserta didik tanpa ada arah
pengembangan yang benar-benar di implementasikan sesuai dengan perubahan yang
diinginkan pada kurikulum tersebut.
Perubahan kurikulum harus diantisipasi dan dipahami oleh berbagai pihak, karena
kurikulum sebagai rancangan pembelajaran memiliki kedudukan yang sangat strategis, yang
menentukan keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan, baik proses maupun hasil.
Sekolah sebagai pelaksana pendidikan, baik kepala sekolah, guru, maupun peserta didik akan
terkena dampak langsung dari setiap perubahan kurikulum. Perubahan kurikulum merupakan
perubahan yang sangat mendasar dalam sistem pendidikan nasional, dan akan mengubah
komponen-komponen pendidikan lainnya.2
Kurikulum bersifat dinamis karena selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangan
dan tantangan zaman. Semakin maju peradaban satu bangsa, maka semakin berat pula
tantangan yang dihadapinya. Oleh karena itu, untuk menghadapi tantangan yang akan
menimpa dunia pendidikan kita, ketegasan kurikulum dan implementasinya sangat
dibutuhkan untuk membenahi kinerja pendidikan yang jauh tertinggal dengan negara-negara
maju di Dunia. Karena seringnya perubahan kurikulum. Misalnya saja, dari perubahan KTSP
menuju kurikulum 2013. Di berbagai sekolah Indonesia belum seluruhnya menerapkan
kurikulum 2013.
Seperti hal yang terjadi di salah satu sekolah di Aceh yaitu SD Negeri Tanjung
Selamat, ketika perubahan kurikulum dilakukan pada semua kelas di mana pada awalnya
masih menerapkan KTSP dan kemudian diganti dengan K13. Dalam penerapan K13 tersebut
tentu adanya hambatan dalam penerapan, penerapan K13 dapat dilakukan hanya pada kelas
1Ladjid Hafni, pengembangan kurikulum, (Ciputat: Quantum Teaching,2005), hal.5
2Mulyasa E, kurikulum yang disempurnakan, (Bandung :PT Remaja Rosdakarya,2006), hal. 6.
2
tinggi saja di SDN Tanjung Selamat, sedangkan kelas rendah masih sulit dikarenakan peserta
didik masih terbawa gaya belajar KTSP.
Tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan kurikulum selalu mengarah pada perbaikan
sistem pendidikan. Perubahan tersebut dilakukan karena dianggap belum sesuai dengan
harapan yang diinginkan, Usaha tersebut perlu dilakukan demi menciptakan generasi masa
depan yang berkarakter dan menciptakan anak yang unggul dan mampu bersaing di dunia
internasional.
B. Rumusan Masalah
Dari Uraian di atas maka kami mengambil beberapa rumusan masalah yang akan
dibahas yaitu:
A. Bagaimana pengembangan kurikulum pada mata pelajaran di kelas 6 ?
B. Bagaimana pengembangan kurikulum KTSP dan K13 SDN Tanjung Selamat?
C. Apa saja kendala dalam pelaksanaan kurikulum K13 SDN Tanjung Selamat?
D. Bagaimana sistem evaluasi pada kurikulum K13 di SDN Tanjung Selamat ?
C. Tujuan
A. Untuk mengetahui pengembangan kurikulum pada mata pelajaran di kelas 6.
B. Untuk mengetahui pengembangan kurikulum KTSP dan K13 SDN Tanjung Selamat.
C. Untuk mengetahui kendala dalam pelaksanaan kurikulum K13 SDN Tanjung Selamat.
D. Untuk mengetahui sistem evaluasi pada kurikulum K13 di SDN Tanjung Selamat.
D. Metode Observasi
Metode Observasi yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Wawancara
Metode wawancara ini di lakukan dengan cara tanya jawab langsung dengan
narasumber yang terkait yaitu Wali Kelas VI SDN Tanjung Selamat.
2. Observasi
Metode Observasi di lakukan dengan cara mengamati kondisi fisik dan juga proses
kegiatan belajar mengajar di SDN Tanjung Selamat.
3
E. Waktu dan Tempat
Observasi ini dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2017 pukul 10.30 yang dilakukan
oleh kelompok 12 di SDN Tanjung Selamat Kec. Darussalam Kab. Aceh Besar.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Kurikulum
Kurikulum atau Curriculum dalam bahasa Yunani kuno berasal dari kata Curir yang
artinya pelari; dan Curere yang artinya tempat berpacu. Curriculum di artikan jarak yang
harus di tempuh oleh pelari. Dari makna yang terkandung berdasarkan rumusan masalah
tersebut kurikulum dalam pendidikan di artikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus
ditempuh atau di selesaikan anak didik untuk memperoleh ijazah.3
Istilah kurikulum dalam dunia pendidikan memiliki banyak definisi yang berbeda dan
berkembang di kalangan para ahli, antara lain:
Undang-Undang Sistem pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa
“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang di gunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran
untuk mencapai tujuan tujuan pendidikan tertentu”.
Taylor dan Lewis ia memandang kurikulum sebagai sebuah kumpulan mata pelajaran
yang harus ditempuh oleh peserta didik.
Robert M. Hutchins tahun 1936 ia mengatakan bahwa kurikulum adalah sebuah mata
pelajaran dan isi pelajaran yang akan diajarkan.
Hasan Langgulung berpendapat bahwa kurikulum merupakan sejumlah pengalaman
pendidikan, kebudayaan, sosial, olah raga, dan kesenian baik yang berada di dalam maupun
di luar kelas yang di kelola oleh sekolah.4
Istilah kurikulum digunakan di dalam dunia pendidikan dan ditulis dalam kamus
Webster tahun 1955 dan diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran atau kuliah di sekolah
atau perguruan tinggi yang harus ditempuh untuk mencapai satu ijazah atau tingkat, juga
keseluruhan pelajaran yang disajikan oleh satu lembaga pendidikan.
Kurikulum : suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar
di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf
pengajarnya.5
3 Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2005), hlm. 05.
4 Sanjaya Wina, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta: kencana, 2008) hlm. 04
5 Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Bandung: Bumi Aksara, 2008), hlm. 05.
5
Maka dapat kami simpulkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan isi pelajaran, bahan kajian, dan cara penyampaian serta penilaiannya yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Mengingat pentingnya kurikulum, maka dalam pengembangannya diperlukan
landasan atau asas yang kuat, melalui pemikiran dan perenungan yang mendalam. Menurut
Hornby dalam buku ” Kurikulum dan Pembelajaran” Landasan adalah satu gagasan atau
kepercayaan yang menjadi sandaran, sesuatu prinsip yang mendasari. Contohnya: seperti
landasan kepercayaan agama, dasar atau titik tolak.6
Landasan itu sama dengan dasar-dasar. Sering kali istilah pembinaan dan
pengembangan dalam pemakaiannya menyatu dan kabur. Pembinaan menunjukkan
pengertian bahwa satu upaya atau kegiatan mempertahankan, penyempurnaan dan perbaikan
yang telah ada dianggap baik berdasarkan satu ukuran/kriteria tertentu mencapai sasaran yang
diharapkan. Sedangkan, pengembangan di sini menunjukkan pada kegiatan yang
menghasilkan alat, sistem atau cara baru melalui langkah-langkah penyusunan, pelaksanaan
dan penyempurnaan atas dasar penilaian yang dilakukan selama kegiatan pengembangan
tersebut.7
Dengan demikian kami menyimpulkan landasan kurikulum dapat diartikan sebagai
satu gagasan, landasan, satu asumsi, atau prinsip yang menjadi sandaran atau titik tolak dalam
mengembangkan kurikulum.
B. Peran Dan Fungsi Kurikulum
Kurikulum dipersiapkan dan dikembangkan untuk mencapai tujuan pendidikan, yakni
mempersiapkan peserta didik agar mereka dapat hidup di masyarakat.
Peran Kurikulum
Sebagai salah satu komponen dalam pendidikan kurikulum harus mempunyai tiga
peranan. Menurut Oemar Hamalik (1990) terdapat tiga jenis peranan kurikulum yang dinilai
sangat penting, yaitu Peran Konservatif, peran kritis dan evaluatif serta peran kreatif.
a. Peran Konservatif
Peranan kurikulum untuk mewariskan, mentransmisikan dan menafsirkan nilai-nilai
sosial dan budaya masa lampau yang tetap eksis dalam masyarakat.
6 Tim Pengembangan MKDP, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 16
7 H. Hafni Ladjid, Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: Quantum Teaching, 2005), hlm. 8
6
b. Peran kreatif
Tugas sekolah bukan hanya mewariskan dan membudayakan nilai – nilai yang telah
lama tetapi menciptakan dan mengembangkan hal - hal yang baru yang sesuai dengan
tuntutan zaman dan kebutuhan masyarakat juga menjadi tujuan utama dunia pendidikan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa ilmu pengetahuan memang berkembang begitu pesat
dalam kehidupannya sehingga ia tak pernah menunggu mereka yang lambat berkembang dan
hanya berpaku pada nilai dan hal – hal yang lama. Peran kurikulum dalam membantu peserta
didik untuk mampu menjadi agen yang dapat membawa sebuah ide dan gagasan baru yang
dapat digunakan oleh manusia untuk memudahkan pekerjaannya.
c. Peran kritis dan evaluatif
Kebudayaan senantiasa berubah dan sekolah tidak hanya mewariskan kebudayaan
yang ada, melainkan juga menilai, memilih unsur-unsur kebudayaan yang akan diwariskan.
Dalam hal ini, kurikulum turut aktif berpartisipasi dalam kontrol sosial dan menekankan pada
unsur berpikir kritis. Kurikulum berperan menyeleksi nilai dan budaya mana yang perlu
dimiliki anak didik. Nilai–nilai sosial yang tidak sesuai lagi dengan keadaan masa mendatang
dihilangkan dan diadakan modifikasi dan perbaikan.8
Dari pendapat di atas kami menyimpulkan bahwa pengembangan kurikulum harus
memperhatikan ketiga peran yaitu konservatif, kreatif, kritis dan evaluatif, karena ketiganya
harus berjalan seimbang. Kurikulum yang menonjolkan peran konservatifnya akan cenderung
membuat pendidikan ketinggalan zaman, sebaliknya kurikulum yang menonjolkan peran
kreatifnya, dapat membuat nilai-nilai budaya lokal hilang.
Fungsi Kurikulum
Menurut McNeil (1990) fungsi kurikulum ada empat yaitu:
1. Fungsi pendidikan umum
Fungsi ini bertujuan untuk menjadikan setiap peserta didik agar mereka menjadi
anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan sebagai warga Negara yang baik.
2. Suplementasi
Kurikulum sebagai alat pendidikan seharusnya mampu memberikan pelayanan kepada
setiap siswa sesuai dengan perbedaan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik.
8 Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2011), hlm.17
7
3. Eksplorasi
Kurikulum harus dapat menemukan dan mengembangkan minat dan bakat masing-
masing siswa.
4. Keahlian/skill
Kurikulum harus dapat mengembangkan keahlian siswa sesuai dengan minat dan
bakat siswa.
C. Proses Belajar Mengajar Dalam Implementasi Kurikulum
Menurut Ernest H. Hilgard, Belajar adalah dapat melakukan sesuatu yang dilakukan
sebelum ia belajar atau bila kelakuannya berubah sehingga lain caranya menghadapi sesuatu
situasi daripada sebelum itu.
Menurut Prof. Dr. H. Dadang Suhardan, M.Pd, mengajar pada dasarnya merupakan
kegiatan akademik yang berupa interaksi komunikasi antara pendidik dan peserta didik.
Aktivitas mengajar merupakan kegiatan guru dalam mengaktifkan proses belajar peserta
didik dengan menggunakan berbagai metode.9
Jadi dapat kami simpulkan bahwa, belajar mengajar adalah interaksi atau hubungan
timbal balik antara siswa dengan guru dan antar siswa sesama siswa dalam proses
pembelajaran.
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KURIKULUM
 Implementasi
Ada beberapa pengertian implementasi kurikulum menurut para ahli yaitu:
Majone dan Wildavky (1979) mengemukakan bahwa implementasi adalah perluasan
aktivitas yang saling menyesuaikan (dalam pressma. dan Wildavzky, 1984).
Implementasi juga dapat diartikan sebagai satu proses penerapan ide dan konsep.
Adapun kurikulum dapat diartikan dokumen kurikulum (kurikulum potensial).10
Dikemukakan juga bahwa implementasi kurikulum merupakan proses interaksi antara
fasilitator sebagai pengembangan kurikulum , dan peserta didik sebagai subjek belajar.11
Implementasi kurikulum adalah penerapan, ide, konsep kurikulum potensial (dalam
bentuk dokumen kurikulum) ke dalam kurikulum aktual dalam bentuk proses pembelajaran.12
9
Ladjid Hafni, Pengembangan Kurikulum, . . . . . . . . . . . hlm. 113
10 Wiji Hidayati, Pengembangan Kurikulum, ( Yogyakarta: Pedagogia, 2012), hlm. 98
11 Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), hlm. 179
8
Dari beberapa pengertian di atas kami menyimpulkan bahwa implementasi kurikulum
dalam penerapan model, ide, konsep kurikulum ke dalam bentuk rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang diterapkan melalui proses belajar mengajar.
 Evaluasi Kurikulum
Menurut S. Hamid Hasan, evaluasi kurikulum adalah evaluasi pendidikan yang
memiliki karakteristik yang tak terpisahkan. Karakteristik itu adalah lahirnya berbagai
definisi untuk satu istilah teknis yang sama.
Rumusan evaluasi menurut Gronlund adalah satu proses yang sistematis dari
pengumpulan, analisis dan interpretasi informasi/ data untuk menentukan sejauh mana
peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran.
Hopkins dan Antes mengemukakan evaluasi adalah pemeriksaan secara terus menerus
untuk mendapatkan informasi meliputi siswa, guru, program pendidikan, dan proses belajar
mengajar, untuk mengetahui tingkat perubahan siswa dan ketepatan keputusan tentang
gambaran siswa dan ke efektivitas program.
Menurut Tyler (1949) evaluasi berfokus pada upaya untuk menentukan tingkat
perubahan yang terjadi pada proses belajar mengajar. 13
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat kami simpulkan bahwa evaluasi lebih
bersifat komprehensif yang di dalamnya meliputi pengukuran atau pencapaian. Selain itu
evaluasi pada hakikatnya adalah satu proses membuat keputusan tentang nilai satu objek.
Keputusan evaluasi tidak hanya berdasarkan pada pengukuran tetapi juga berdasarkan
pengamatan baik yang didasarkan pada pengukuran measurement maupun bukan pengukuran
non-measurement pada akhirnya menghasilkan keputusan nilai tentang satu
program/kurikulum yang dievaluasi.
Pada prinsipnya, evaluasi adalah hasil belajar yaitu kegiatan berencana dan
berkesinambungan. Oleh karena itu, macam-macamnya itu banyak mulai yang sederhana
sampai yang paling kompleks. Di antara macam-macam evaluasi tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Pre-test dan post-test
Kegiatan pre- test dilakukan guru seacara rutin pada setiap akan memulai penyajian
materi baru Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi saraf pengetahuan siswa mengenai
materi yang akan disajikan.
12 Wiji Hidayati, Pengembangan Kurikulum,. . . . . . . . . . , hlm. 98
13 Rusman, Manajemen Kurikulum, (Bandung: Raja Grafindo, 2009), hlm. 93
9
Post- test adalah kebalikan dari pre- test yakni kegiatan evaluasi yang dilaksanakan
guru pada akhir penyajian materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf penguasaan
siswa terhadap materi yang telah diajarkan.
b. Evaluasi prasyarat
Evaluasi jenis ini sangat mirip dengan pre- test. Tujuannya adalah untuk mengetahui
penguasaan siswa terhadap materi lama atau pengulangan materi yang berkaitan dengan
materi baru yang akan diajarkan.
c. Ujian akhir nasional ( UAN / UN )
Ujian akhir nasional (UAN) yang dulu disebut EBTANAS (evaluasi belajar tahap
akhir nasional) pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif dalam arti sebagai alat penentu
kenaikan status siswa. Namun UAN di rancang untuk siswa yang telah menduduki kelas
tertinggi pada satu jenjang pendidikan yakni sejak SD/ MI dan seterusnya.
d. Penilaian formatif
Penilaian formatif dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar peserta didik
selama proses belajar berlangsung, untuk memberikan feedback bagi penyempurnaan
program pembelajaran, sehingga hasil belajar peserta didik dan proses pembelajaran guru
menjadi lebih baik. Tujuan utama penilaian formatif untuk memperbaiki proses
pembelajaran, bukan untuk menentukan tingkat kemampuan peserta didik. Penilaian formatif
sesungguhnya merupakan penilaian acuan patokan.
e. Penilaian sumatif
Penilaian sumatif berarti penilaian yang dilakukan jika satuan pengalaman belajar
atau seluruh materi pelajaran dianggap telah selesai. Penilaian sumatif diberikan dengan
maksud untuk mengetahui apakah peserta didik sudah dapat mengusai standar kompetensi
yang telah ditetapkan atau belum. Tujuan penilaian sumatif untuk menentukan nilai (angka)
berdasarkan tingkatan hasil belajar peserta didik yang selanjutnya dipakai sebagai angka
rapor.
f. Penilaian penempatan
Tujuan penilaian ini untuk mengetahui apakah peserta didik memiliki keterampilan
yang diperlukan untuk mengikuti satu program pembelajaran dan sejauh mana peserta didik
telah menguasai kompetensi dasar sebagaimana yang tercantum dalam silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP).
g. Penilaian diagnostik
Penilaian ini untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik berdasarkan hasil
penilaian formatif sebelumnya. Penilaian diagnostik memerlukan sejumlah soal untuk satu
10
bidang yang diperkirakan merupakan kesulitan bagi peserta didik. Tujuannya adalah untuk
menjalankan pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai oleh peserta didik. Penilaian
diagnostik disebut juga test of entering behavior.14
Dari beberapa macam evaluasi di atas kami menyimpulkan evaluasi kurikulum
adalah satu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan
arti) dari sesuatu, dalam rangka pembuatan atau mengambil keputusan, berdasarkan
pertimbangan dan kriteria sebagai berikut, pre- test, post- test, evaluasi pra- syarat, tujuan
akhir nasional (UAN/UN), evaluasi formatif, sumatif, penempatan, diagnostik.
Menurut (Reece dan Walker, 1997:420) terdapat beberapa alasan mengapa evaluasi
harus dilakukan yaitu:
1. Memperkuat kegiatan belajar;
2. Menguji pemahaman dan kemampuan siswa;
3. Memastikan pengetahuan pra- syarat yang sesuai;
4. Mendukung terlaksananya kegiatan pembelajaran;
5. Memotivasi siswa;
6. Memberi umpan balik bagi siswa dan guru;
7. Memelihara standar mutu;
8. Mencapai kemajuan proses dan hasil belajar;
9. Memprediksi kinerja pembelajaran selanjutnya;
10. Menilai kualitas belajar.15
Berikut ini adalah tujuan penilaian, yaitu:
a. Penilaian berfungsi selektif;
b. Penilaian berfungsi diagnostik;
c. Penilaian berfungsi sebagai penempatan;
d. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan.16
Berikut ini beberapa prinsip dalam satu penilaian:
1. Penilaian hendaknya didasarkan atas hasil pengukuran yang komprehensif;
2. Harus dibedakan antara perskoran (scoring) dan penilaian (Trading);
14 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran. (Bandung: PT. Rosdakarya. 2012).hlm. 36-37.
15
Indah Komsiyah, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Teras, 2012). hlm. 111.
16Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, ( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010). hlm. 10.
11
3. Dalam proses pemberian nilai hendaknya diperhatikan adanya 2 macam
orientasi, yaitu penilaian yang bersifat kelompok (norm-referenced) dan yang
bersifat individu (criterion referenced);
4. Kegiatan pemberian nilai hendaknya merupakan bagian integral dari proses
belajar mengajar artinya menjadi feedback atau umpan balik;
5. Penilaian harus bersifat adil;
6. Sistem penilaian yang dipergunakan hendaknya jelas bagi siswa dan bagi
pengajar sendiri.17
Dari pendapat para ahli di atas kami menyimpulkan bahwa evaluasi kurikulum
bertujuan untuk melihat sejauh mana satu program atau satu kegiatan dalam proses
pembelajaran tertentu dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan.
17
M. Ngalim Purwanto, Evaluasi Pengajaran. (Bandung : PT Rosdakarya, 2006). hlm. 72.
12
BAB III
HASIL OBSERVASI
TELAAH KURIKULUM KELAS VI SD/MI
Profil Sekolah Dan Narasumber
1. Profil Sekolah
Nama sekolah : SD Negeri Tanjung Selamat
Status : Negeri
Alamat : Desa Tanjung Selamat, kec. Darussalam, Kab. Aceh Besar
2. Profil Narasumber
Nama : Rahmihayati, S.Pd.
Profesi : Wali Kelas VI
NIP : 198206032005042003
Alamat : Desa Tanjung Selamat, kec. Darussalam, Kab. Aceh Besar.
VISI DAN MISI SD NEGERI TANJUNG SELAMAT
VISI MISI
Disiplin, bermutu, berprestasi, dan islami 1. Terlaksananya disiplin yang tinggi.
2. Terlaksananya manegemen berbasis
sekolah.
3. Terlaksananya model pembelajaran
yang berkualitas, kompetitif, dan
inovasi.
4. Terlaksananya bimbingan belajar
individu dan kelompok secara efektif.
5. Terciptanya lulusan yang beriman,
bertaqwa dan berakhlak qulqarima.
TUJUAN SD NEGERI TANJUNG SELAMAT
TUJUAN
1. Melaksanakan proses pembelajaran secara islami sehingga lulusan menjadi manusia
yang disiplin dan bertanggung jawab.
2. Meraih prestasi akademik maupun non akademik minimal di tingkat kabupaten/kota.
3. Mengawasi dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal untuk
melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi.
4. Pendiri sekolah pelopor dan penggerak di lingkungan masyarakat sekitar.
13
5. Menjadi sekolah yang islami, menjaga semua warga sekolah untuk melaksanakan proses
pembelajaran dan kegiatan pembiasaan sesuai dengan nilai-nilai ajaran islam.
A. Pengembangan Kurikulum Pada Mata Pelajaran Di Kelas 6
Dari hasil observasi yang kami lakukan tepatnya di SDN Tanjung Selamat, untuk
semua mata pelajaran di kelas VI sudah menerapkan K13 dalam proses belajar mengajar.
Dan tak hanya itu saja dalam proses pembelajaran pun menjadi aktif di mana dalam
semua mata pelajaran di kelas VI diterapkan berbagai macam metode maupun strategi
pembelajaran yang berbasis kelompok maupun individu, tentu hal ini sangat
berkesinambungan dengan misi SDN Tanjung Selamat pada poin empat (4):
Bunyi poin ke-4 misi SDN Tanjung Selamat
“Terlaksananya bimbingan belajar individu dan kelompok secara
efektif”
Jika pembelajaran yang diterap di SDN Tanjung Selamat berjalan 100% insya Allah
SDN Tanjung Selamat akan memiliki pengeluaran (output) yang sangat baik tak hanya itu
saja mereka (siswa) dibekali dengan keterampilan yang dimilikinya yang sudah diasah di
SDN Tanjung Selamat. Hal ini pun berkesinambungan dengan tujuan poin ke-1 dan ke-2.
Tujuan poin ke-1 :
“Melaksanakan proses pembelajaran secara islami sehingga lulusan
menjadi manusia yang disiplin dan bertanggung jawab”.
Poin ke-2 :
“Meraih prestasi akademik maupun non akademik minimal di tingkat
kabupaten/kota”.
Menurut Rahmihayati wali kelas VI di SDN Tanjung Selamat dalam penerapan K13
pada kelas enam ini digunakan untuk persiapan siswa yang akan lulus nanti. Penerapan K13
di kelas 6 sangat bagus karena K13 akan menumbuhkan sikap siswa untuk lebih aktif,
berpikir kritis, inovasi, dan berkarya, hal ini pun akan membantu perkembangan siswa untuk
tingkat selanjutnya dan dapat bersaing dengan siswa- siswa lainnya nantinya baik dari segi
kognitif maupun keterampilan.
Hasil wawancara dengan Wali Kelas VI SDN Tanjung Selamat “Tentu karena RPP
dan Silabus adalah patokan atau pedoman guru untuk memberikan materi yang sesuai
dengan tingkatan kelasnya dan agar mencapai tujuan pembelajaran”.
14
Hasil wawancara dengan Wali kelas VI SDN Tanjung Selamat “Dalam kurikulum
2013 guru lebih mengarahkan dan membimbing siswanya. Sedangkan dalam KTSP guru
pada umumnya menggunakan metode yang sifatnya teoritik”.18
Dalam implikasi kurikulum terhadap mata pelajaran dalam proses pembelajaran itu
sendiri, antara lain:
a. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan secara operasional akan selalu berpusat
pada perubahan tingkah laku siswa.
b. Bahan atau materi yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan, minat dan
perhatian siswa, bahan tersebut mudah diterima siswa.
c. Strategi pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan taraf
perkembangan anak.
d. Media yang dipakai senantiasa dapat menarik perhatian dan minat siswa.
Tokoh pertama yang sangat menekankan perhatian terhadap pendidikan anak adalah
J.J. Rousseu (1712-1778), ia menegaskan bahwa seorang anak tidak bisa diperlakukan
sebagaimana orang dewasa. Dalam bukunya yang terkenal Emile ia menguraikan fase-fase
perkembangan anak dari kecil sampai dewasa, perubahan-perubahan yang terjadi pada anak
yang menuntut perlakuan sesuai dengan sifat perkembangannya.19
Dari hasil observasi di atas kami menarik kesimpulan bahwa pengembangan
kurikulum pada mata pelajaran di kelas VI sudah bagus, di mana dalam proses penerapannya
dalam pembelajaran di kelas siswa sangat aktif, berpikir kritis, inovasi, dan berkarya. Tentu
hal ini sangat bagus dan sesuai dengan misi SDN Tanjung Selamat pada poin ke-4.
B. Pengembangan kurikulum KTSP Dan K13 di SDN Tanjung Selamat
Kurikulum yang berlaku sebelumnya di SDN Tanjung Selamat adalah kurikulum
KTSP dan kurikulum K13. Kurikulum KTSP hanya digunakan pada kelas rendah saja
sedangkan Penggunaan dan pengembangan kurikulum K13 di SDN Tanjung Selamat sudah
mencapai 70% yang hanya diterapkan untuk kelas tinggi saja, hal ini disebabkan karena siswa
kelas rendah kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan K13. Oleh karena itu pihak sekolah
mengambil keputusan bahwa untuk penerapan K13 hanya dilakukan pada kelas tinggi saja .
18 Wawancara Ibu Rahmihayati S.Pd. wali kelas VI SDN Tanjung Selamat, tanggal 30 Mei 2017 pukul10: 45.
19Nasution, Asas-Asas Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 94.
15
Dalam pengembangan K13 dalam proses belajar mengajar terjadinya hubungan
timbal balik antara siswa dan guru dalam pembelajaran di kelas, hal ini membawa dampak
baik bagi perkembangan siswa SDN Tanjung Selamat dari kognitif maupun keterampilan/
skill.
Menurut Ibu Rahmihayati salah seorang guru kelas VI di SDN Tanjung Selamat juga
menyatakan bahwa kurangnya pemahaman mengenai sistem K13 hal ini membuat sebagian
guru masih menerapkan KTSP.
Hasil wawancara dengan Staf bagian Kurikulum “bahwa Kurikulum 2013 di SDN
Tanjung Selamat di terapkan hanya untuk kelas IV, V, dan VI sedangkan untuk kelas rendah
masih menggunakan KTSP karena memang itu merupakan program dari pemerintahnya
seperti itu”.
Hasil wawancara kepada Rahmihayati “Penerapan kurikulum 2013 mendapatkan
respons positif dari guru-guru di SDN Tanjung Selamat, karena guru tidak perlu membahas
materi terlalu panjang hanya cukup mengarahkan saja, lalu siswa yang bekerja. Tetapi
hanya sebagian kecil saja dari siswa yang menganggap bahwa kurikulum 2013 itu
merupakan kurikulum menyenangkan di mana siswa melakukan eksperimen”.20
Dari hasil wawancara dan observasi di atas kami menyimpulkan pengembangan
kurikulum KTSP dan K13 itu berbeda, bedanya adalah di mana KTSP hanya di terapan pada
kelas rendah (1,2, dan 3) hal karena siswa kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan. Akan
tetapi pada kelas tinggi (4,5, dan 6) perkembangan K13 dalam penerapan pembelajaran di
kelas sudah baik di mana siswa lebih dominan dalam mencari dan menemukan sesuatu hal,
sedangkan guru hanya sebagai fasilitator saja.
C. Kendala Penerapan Kurikulum K13 di SDN Tanjung Selamat
Dalam Pelaksanaan K13 yang berjalan sejak ditetapkannya K13 di SDN Tanjung
Selamat terdapat kendala yang dihadapi oleh guru. Menurut Salah satu guru dari SDN
Tanjung Selamat mengatakan bahwa dalam menjalankan sistem kurikulum 2013 dalam
proses pembelajarannya sangat efektif sekali karena guru hanya mengarahkan, membimbing
siswa seperti orang kuliah, selebihnya siswa dituntut untuk lebih aktif dan kreatif dalam
proses pembelajaran. Namun dibalik itu semua terdapat kendala yang dirasakan oleh guru
dalam menjalankan kurikulum 2013 yaitu dalam proses penilaiannya. Mereka mengatakan
proses penilaian kurikulum 2013 cenderung lebih sulit dan repot dibanding KTSP.
20 Wawancara Ibu Rahmihayati S.Pd. wali kelas VI SDN Tanjung Selamat, tanggal 30 Mei 2017 pukul10: 45.
16
Di mana guru harus memberikan penilaian dari segala aspek dan indikator, dalam satu
kegiatan pembelajaran, masing-masing anak harus dinilai secara rinci, hal ini membuat guru
harus mencermati karakter tiap-tiap murid agar bisa memberi nilai dengan adil hanya saja
aspek yang harus di nilai terlalu banyak sehingga menjadi rumit.
Di mana penilaian di mulai dari awal siswa masuk kelas sampai mereka keluar dari
kelas, semua model dari setiap siswa harus dinilai. Bahkan dalam proses berdoa dalam
memulai pembelajaran itu sudah harus diberikan penilaian.
Dibanding KTSP yang proses pemberian penilaian dilaksanakan saat dalam penulisan
rapor dan yang dinilai dalam kesehariannya hanya berdasarkan dari tugas-tugas yang
diberikan. kalau masalah menyangkut sikap itu diakumulasikan semua saat pemberian nilai
di rapor. Sedangkan Kurikulum 2013 guru dituntut harus memberikan penilaiannya setiap
hari, dari setiap kompetensi dasar.
Setiap KD yang diberikan itu mempunyai banyak indikator, dan setiap indikator ini
diberikan penilaiannya terhadap setiap siswa dengan berbagai macam aspek yang dijadikan
tolak ukur dalam pemberian penilaian. Dimulai dari awal pembelajaran sampai akhir
pembelajaran.
Proses pemberian nilai saja memakan banyak waktu belum lagi pemberian materi
yang akan disampaikan di kelas. Menurut mereka karena ini pertama kalinya mereka
menghadapi proses penilaian seperti ini membuat mereka kesulitan dalam proses pemberian
penilaian.
Hasil wawancara salah satu guru SDN Tanjung Selamat “Jika dilihat dari tingkat
kesulitan antara KTSP dengan Kurikulum 2013 untuk saat ini bisa di katakan bahwa
Kurikulum 2013 lebih sulit di bandingkan dengan KTSP karena Kurikulum 2013 masih
dalam tahap perencanaan dan permulaan sehingga belum bisa menyelesaikan sepenuhnya
kendala-kendala yang ada dalam Kurikulum 2013. Dan tak hanya itu saja sedikitnya
pembahasan materi, sehingga siswa harus memperoleh dari beberapa buku”.
Hasil wawancara dengan guru SDN Tanjung Selamat “Kendala yang di temukan yaitu
guru juga masih senang menggunakan metode ceramah dibanding dengan metode- metode
lain. Dan anak-anak yang belum bisa membaca, dia akan sulit untuk memahami pelajaran.
Yang di mana dalam K13 siswalah yang menemukan mencari satu hal, sedangkan guru
hanya membimbing dan mengarahkannya saja”.21
21Wawancara guru-guru SDN Tanjung Selamat, tanggal 30 Mei2017 pukul10: 50.
17
Kami menarik sebuah kesimpulan di atas bahwa kendala yang dihadapi dalam
penerapan K13 antara lain : proses penilaiannya, masih kurangnya pemahaman guru tentang
K13, dan masih terdapatnya siswa kurang dalam membaca.
D. Sistem Evaluasi Kurikulum 2013 Yang Digunakan di SDN Tanjung Selamat
Berdasarkan hasil penelitian dari observasi di SDN Tanjung Selamat sistem penilaian
yang dilaksanakan saat menjalankan kurikulum 2013 menggunakan penilaian autentik.
Penilaian autentik adalah penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk
menilai setiap murid dari awal masuk kelas, proses pembelajaran, dan saat keluaran yang
meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan setiap murid. Penilaian autentik menilai
kesiapan peserta didik, serta proses dan hasil belajar yang dilihat dari berbagai macam aspek
sesuai indikator yang ada dalam kompetensi dasar sesuai kurikulum 2013. Dalam proses
penilaian kurikulum 2013 berbasis pada kemampuan siswa sejak mengikuti proses
pembelajaran hingga selesai, selain itu siswa dinilai dari keaktifan saat proses belajar.
Pada kurikulum 2013 guru hanya sebagai fasilitator yang memberikan materi,
mengarahkan, membimbing siswa. kemudian siswa dinilai dari setiap aspek. Dalam satu
kompetensi banyak indikator dan kemudian per indikator tersebut di nilai ketika siswa masuk
ke kelas. Sedangkan dalam proses penilaian kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
yaitu lebih mudah dibandingkan kurikulum 2013.
Dari kesimpulan pembahasan di atas kami menyimpulkan bahwa evaluasi yang
dilakukan di SDN Tanjung Selamat adalah penilaian autentik yang meliputi pre- test, post-
test, evaluasi pra- syarat, tujuan akhir nasional (UAN/UN), evaluasi formatif, sumatif,
penempatan, diagnostik, dalam proses penilaian peserta didik.
Di mana dalam memberi penilaian kepada setiap peserta didik guru-guru SDN
Tanjung Selamat selalu memegang pedoman yang di antaranya :
1. Penilaian komprehensif;
2. perskoran (scoring) dan penilaian (Trading);
3. penilaian kelompok (norm-referenced) dan individu (criterion referenced);
4. Kegiatan pemberian nilai dari proses belajar mengajar dan pemberian tugas;
5. Penilaian harus bersifat adil;
6. Sistem penilaian jelas dan akurat.
18
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil observasi yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka dapat di
simpulkan bahwa :
1. Pengembangan kurikulum pada mata pelajaran di kelas VI sudah bagus, di
mana dalam proses penerapannya dalam pembelajaran di kelas siswa sangat
aktif, berpikir kritis, inovasi, dan berkarya.
2. Kurikulum KTSP hanya di terapan pada kelas rendah (1,2, dan 3) hal karena
siswa kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan K13. Perkembangan K13
dalam penerapan pembelajaran di kelas tinggi sudah baik di mana siswa lebih
dominan dalam mencari dan menemukan sesuatu hal, sedangkan guru hanya
sebagai fasilitator saja.
3. Kendala yang dihadapi dalam penerapan K13 antara lain : proses penilaiannya
yang rumit dan ribet di bandingkan KTSP, masih kurangnya pemahaman guru
tentang K13, dan masih terdapatnya siswa kurang dalam membaca.
4. evaluasi yang dilakukan di SDN Tanjung Selamat adalah penilaian autentik
yang meliputi pre- test, post- test, evaluasi pra- syarat, tujuan akhir nasional
(UAN/UN), evaluasi formatif, sumatif, penempatan, diagnostik, dalam proses
penilaian peserta didik.
B. SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan observasi di atas maka dapat disarankan agar :
1. Bagi sekolah khususnya kepala sekolah harus mampu meningkatkan dan memotivasi
guru dan peserta didik agar mampu meningkatkan keterampilannya bukan hanya
dalam proses belajar tetapi juga penguasaan iptek.
2. Bagi sekolah khususnya bagi guru harus lebih meningkatkan sofe skill seperti
penguasaan komputer agar nantinya dapat mempermudah penerapan kurikulum dalam
berbagai situasi.
3. Bagi sekolah khususnya harus meningkatkan lagi sarana dan prasarana demi
menghasilkan pembelajaran yang efisiensi dan maksimal dengan tujuan untuk
menghasilkan pengeluaran (output) yang memiliki keterampilan (skill) dan ilmu
pengetahuan yang berbasis teknologi.
19
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT. Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
E, Mulyasa. 2006. kurikulum yang disempurnakan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Hidayati, Wiji. 2012. Pengembangan Kurikulum. Yogyakarta: Pedagogia.
Komsiyah, Indah. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Teras.
Ladjid, Hafni, H. 2005. Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Quantum Teaching.
Mulyasa. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Nasution S. 2009. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.
Nasution S. 2008. Kurikulum dan Pengajaran. Bandung: Bumi Aksara.
Purwanto, M. Ngalim. 2006. Evaluasi Pengajaran. Bandung : PT Rosdakarya.
Rusman. 2009 .Manajemen Kurikulum. Bandung : Raja Grafindo.
Sudjana, Nana. 2005. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Tim Pengembangan MKDP. 2012. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Wina, Sanjaya. 2008. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: kencana.

More Related Content

What's hot

Teknik penyusunan soal pilihan ganda
Teknik penyusunan soal pilihan gandaTeknik penyusunan soal pilihan ganda
Teknik penyusunan soal pilihan gandaMulyadi Bahri
 
Peta konsep modul 1
Peta konsep modul 1Peta konsep modul 1
Peta konsep modul 1Budi Riswana
 
KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)
KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)
KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)vina serevina
 
(B) lembar pengesahan
(B) lembar pengesahan(B) lembar pengesahan
(B) lembar pengesahanYocta Rahman
 
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnya
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnyaPengembangan instrumen penilaian dan analisisnya
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnyalapalutu
 
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI PELATIHAN MANDIRI PMM 7.docx
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI PELATIHAN MANDIRI  PMM 7.docxLAPORAN PENGEMBANGAN DIRI PELATIHAN MANDIRI  PMM 7.docx
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI PELATIHAN MANDIRI PMM 7.docxpujiastuti121
 
Blanko soal pilihan ganda 1 2008
Blanko soal pilihan ganda 1  2008Blanko soal pilihan ganda 1  2008
Blanko soal pilihan ganda 1 2008Eko Supriyadi
 
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Jerry Makawimbang
 
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifModul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifNaita Novia Sari
 
PEMBELAJARAN IPA DI SD KELOMPOK 4.pptx
PEMBELAJARAN IPA DI SD KELOMPOK 4.pptxPEMBELAJARAN IPA DI SD KELOMPOK 4.pptx
PEMBELAJARAN IPA DI SD KELOMPOK 4.pptxufairaulyasyifa
 
Artikel Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Kaitannya dengan Teori ...
Artikel Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Kaitannya dengan Teori ...Artikel Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Kaitannya dengan Teori ...
Artikel Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Kaitannya dengan Teori ...yurika mariani
 
pembelajaran ipa di sd
pembelajaran ipa di sdpembelajaran ipa di sd
pembelajaran ipa di sdendang zr
 
Instrumen penelitian IPA Kelas 4 siklus 1
Instrumen penelitian IPA Kelas 4 siklus 1Instrumen penelitian IPA Kelas 4 siklus 1
Instrumen penelitian IPA Kelas 4 siklus 1Agus S. Hidayat, S.Pd
 
Teori belajar vygotsky
Teori belajar vygotskyTeori belajar vygotsky
Teori belajar vygotskyhasanah sn
 
Metode Kuis Tim strategi pembelajaran active learning Melvin L. Silberman
Metode Kuis Tim strategi pembelajaran active learning Melvin L. SilbermanMetode Kuis Tim strategi pembelajaran active learning Melvin L. Silberman
Metode Kuis Tim strategi pembelajaran active learning Melvin L. SilbermanKANGIRFAI
 
PENANAMAN NILAI DAN MORAL PADA ANAK SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN STORYTELL...
PENANAMAN NILAI DAN MORAL PADA ANAK SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN STORYTELL...PENANAMAN NILAI DAN MORAL PADA ANAK SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN STORYTELL...
PENANAMAN NILAI DAN MORAL PADA ANAK SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN STORYTELL...Toto Haryadi
 
Perhitungan hari efektif dan non efektif
Perhitungan hari efektif dan non efektifPerhitungan hari efektif dan non efektif
Perhitungan hari efektif dan non efektifCecep Supriatno
 

What's hot (20)

Teknik penyusunan soal pilihan ganda
Teknik penyusunan soal pilihan gandaTeknik penyusunan soal pilihan ganda
Teknik penyusunan soal pilihan ganda
 
Peta konsep modul 1
Peta konsep modul 1Peta konsep modul 1
Peta konsep modul 1
 
KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)
KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)
KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)
 
(B) lembar pengesahan
(B) lembar pengesahan(B) lembar pengesahan
(B) lembar pengesahan
 
Makalah Asesmen
Makalah AsesmenMakalah Asesmen
Makalah Asesmen
 
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnya
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnyaPengembangan instrumen penilaian dan analisisnya
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnya
 
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI PELATIHAN MANDIRI PMM 7.docx
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI PELATIHAN MANDIRI  PMM 7.docxLAPORAN PENGEMBANGAN DIRI PELATIHAN MANDIRI  PMM 7.docx
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI PELATIHAN MANDIRI PMM 7.docx
 
Blanko soal pilihan ganda 1 2008
Blanko soal pilihan ganda 1  2008Blanko soal pilihan ganda 1  2008
Blanko soal pilihan ganda 1 2008
 
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
 
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifModul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
 
Desain pengelolaan kelas
Desain pengelolaan kelasDesain pengelolaan kelas
Desain pengelolaan kelas
 
PEMBELAJARAN IPA DI SD KELOMPOK 4.pptx
PEMBELAJARAN IPA DI SD KELOMPOK 4.pptxPEMBELAJARAN IPA DI SD KELOMPOK 4.pptx
PEMBELAJARAN IPA DI SD KELOMPOK 4.pptx
 
Artikel Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Kaitannya dengan Teori ...
Artikel Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Kaitannya dengan Teori ...Artikel Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Kaitannya dengan Teori ...
Artikel Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Kaitannya dengan Teori ...
 
pembelajaran ipa di sd
pembelajaran ipa di sdpembelajaran ipa di sd
pembelajaran ipa di sd
 
Instrumen penelitian IPA Kelas 4 siklus 1
Instrumen penelitian IPA Kelas 4 siklus 1Instrumen penelitian IPA Kelas 4 siklus 1
Instrumen penelitian IPA Kelas 4 siklus 1
 
MBS (Manajemen Berbasis Sekolah)
MBS (Manajemen Berbasis Sekolah)MBS (Manajemen Berbasis Sekolah)
MBS (Manajemen Berbasis Sekolah)
 
Teori belajar vygotsky
Teori belajar vygotskyTeori belajar vygotsky
Teori belajar vygotsky
 
Metode Kuis Tim strategi pembelajaran active learning Melvin L. Silberman
Metode Kuis Tim strategi pembelajaran active learning Melvin L. SilbermanMetode Kuis Tim strategi pembelajaran active learning Melvin L. Silberman
Metode Kuis Tim strategi pembelajaran active learning Melvin L. Silberman
 
PENANAMAN NILAI DAN MORAL PADA ANAK SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN STORYTELL...
PENANAMAN NILAI DAN MORAL PADA ANAK SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN STORYTELL...PENANAMAN NILAI DAN MORAL PADA ANAK SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN STORYTELL...
PENANAMAN NILAI DAN MORAL PADA ANAK SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN STORYTELL...
 
Perhitungan hari efektif dan non efektif
Perhitungan hari efektif dan non efektifPerhitungan hari efektif dan non efektif
Perhitungan hari efektif dan non efektif
 

Similar to OPTIMASI KURIKULUM KELAS 6

Program kerja gugus 1
Program kerja gugus 1Program kerja gugus 1
Program kerja gugus 1Jamaludin ..
 
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).pdf
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).pdfPerbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).pdf
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).pdfZukét Printing
 
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).docx
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).docxPerbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).docx
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).docxZukét Printing
 
Bab i1 penelitian (autosaved)
Bab i1 penelitian (autosaved)Bab i1 penelitian (autosaved)
Bab i1 penelitian (autosaved)jida Almajida
 
CM PPG Kelas B 2021 Geografi_Analisis Implementasi Kurikulum merdeka
CM PPG Kelas B 2021 Geografi_Analisis Implementasi Kurikulum merdekaCM PPG Kelas B 2021 Geografi_Analisis Implementasi Kurikulum merdeka
CM PPG Kelas B 2021 Geografi_Analisis Implementasi Kurikulum merdekaNurulRahmaAulia1
 
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.pdf
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.pdfAnalisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.pdf
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.pdfZukét Printing
 
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.docx
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.docxAnalisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.docx
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.docxZukét Printing
 
Buku ski mi kelas 4 pegangan guru kurikulum 2013
Buku ski mi kelas 4 pegangan guru kurikulum 2013Buku ski mi kelas 4 pegangan guru kurikulum 2013
Buku ski mi kelas 4 pegangan guru kurikulum 2013Tjoetnyak Izzatie
 
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKSKARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKSNurulbanjar1996
 
Program Wali Kelas 2017/2018
Program Wali Kelas 2017/2018Program Wali Kelas 2017/2018
Program Wali Kelas 2017/2018Desman45Delau
 
Laporan ppl biology
Laporan ppl biologyLaporan ppl biology
Laporan ppl biologymaman1453
 
Modul kurikulum dan pengembangan materi pembelajaran final
Modul kurikulum dan pengembangan materi pembelajaran finalModul kurikulum dan pengembangan materi pembelajaran final
Modul kurikulum dan pengembangan materi pembelajaran finalzulfawardi S.Pd.I., MA
 
Pidato%20Ilmiah%20Prof%20Laut
Pidato%20Ilmiah%20Prof%20LautPidato%20Ilmiah%20Prof%20Laut
Pidato%20Ilmiah%20Prof%20Lautsherina munaf
 
Makalah 1 Konsep Dasar Pengembangan Kurikulum PAI.pdf
Makalah 1 Konsep Dasar Pengembangan Kurikulum PAI.pdfMakalah 1 Konsep Dasar Pengembangan Kurikulum PAI.pdf
Makalah 1 Konsep Dasar Pengembangan Kurikulum PAI.pdfDinaAuliyaRahma
 
Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi Kurikulum 2013Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi Kurikulum 2013Kaharuddin Adam
 
MAKALAH KEL.9 PKP deal.docx
MAKALAH KEL.9 PKP deal.docxMAKALAH KEL.9 PKP deal.docx
MAKALAH KEL.9 PKP deal.docxwiwinseptiana1
 
Materi tik-smp
Materi tik-smpMateri tik-smp
Materi tik-smpwin rivai
 

Similar to OPTIMASI KURIKULUM KELAS 6 (20)

Ktsp sdn 3 mekarsari
Ktsp sdn 3 mekarsariKtsp sdn 3 mekarsari
Ktsp sdn 3 mekarsari
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Program kerja gugus 1
Program kerja gugus 1Program kerja gugus 1
Program kerja gugus 1
 
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).pdf
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).pdfPerbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).pdf
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).pdf
 
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).docx
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).docxPerbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).docx
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).docx
 
Bab i1 penelitian (autosaved)
Bab i1 penelitian (autosaved)Bab i1 penelitian (autosaved)
Bab i1 penelitian (autosaved)
 
CM PPG Kelas B 2021 Geografi_Analisis Implementasi Kurikulum merdeka
CM PPG Kelas B 2021 Geografi_Analisis Implementasi Kurikulum merdekaCM PPG Kelas B 2021 Geografi_Analisis Implementasi Kurikulum merdeka
CM PPG Kelas B 2021 Geografi_Analisis Implementasi Kurikulum merdeka
 
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.pdf
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.pdfAnalisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.pdf
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.pdf
 
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.docx
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.docxAnalisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.docx
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.docx
 
Buku ski mi kelas 4 pegangan guru kurikulum 2013
Buku ski mi kelas 4 pegangan guru kurikulum 2013Buku ski mi kelas 4 pegangan guru kurikulum 2013
Buku ski mi kelas 4 pegangan guru kurikulum 2013
 
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKSKARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
 
Program Wali Kelas 2017/2018
Program Wali Kelas 2017/2018Program Wali Kelas 2017/2018
Program Wali Kelas 2017/2018
 
Laporan ppl biology
Laporan ppl biologyLaporan ppl biology
Laporan ppl biology
 
Modul kurikulum dan pengembangan materi pembelajaran final
Modul kurikulum dan pengembangan materi pembelajaran finalModul kurikulum dan pengembangan materi pembelajaran final
Modul kurikulum dan pengembangan materi pembelajaran final
 
Pidato%20Ilmiah%20Prof%20Laut
Pidato%20Ilmiah%20Prof%20LautPidato%20Ilmiah%20Prof%20Laut
Pidato%20Ilmiah%20Prof%20Laut
 
Makalah 1 Konsep Dasar Pengembangan Kurikulum PAI.pdf
Makalah 1 Konsep Dasar Pengembangan Kurikulum PAI.pdfMakalah 1 Konsep Dasar Pengembangan Kurikulum PAI.pdf
Makalah 1 Konsep Dasar Pengembangan Kurikulum PAI.pdf
 
Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi Kurikulum 2013Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi Kurikulum 2013
 
MAKALAH KEL.9 PKP deal.docx
MAKALAH KEL.9 PKP deal.docxMAKALAH KEL.9 PKP deal.docx
MAKALAH KEL.9 PKP deal.docx
 
Makalah rpkr
Makalah rpkrMakalah rpkr
Makalah rpkr
 
Materi tik-smp
Materi tik-smpMateri tik-smp
Materi tik-smp
 

More from Soga Biliyan Jaya

CONTOH RPP SATU LEMBAR Tema 6 SD/MI VERSI 2020
CONTOH RPP SATU LEMBAR Tema 6 SD/MI VERSI 2020CONTOH RPP SATU LEMBAR Tema 6 SD/MI VERSI 2020
CONTOH RPP SATU LEMBAR Tema 6 SD/MI VERSI 2020Soga Biliyan Jaya
 
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains ...
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains ...Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains ...
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains ...Soga Biliyan Jaya
 
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...Soga Biliyan Jaya
 
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia Dini
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia DiniMakalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia Dini
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia DiniSoga Biliyan Jaya
 
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan IslamTugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan IslamSoga Biliyan Jaya
 
Contoh Persentasi Sidang, Tesis atau Disertasi
Contoh Persentasi Sidang, Tesis atau DisertasiContoh Persentasi Sidang, Tesis atau Disertasi
Contoh Persentasi Sidang, Tesis atau DisertasiSoga Biliyan Jaya
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranSoga Biliyan Jaya
 
Proposal skripsi Keterampilan Proses Sain
Proposal skripsi Keterampilan Proses SainProposal skripsi Keterampilan Proses Sain
Proposal skripsi Keterampilan Proses SainSoga Biliyan Jaya
 
Kelompok 13 (soga biliyan jaya & noura iklima)
Kelompok 13 (soga biliyan jaya & noura iklima)Kelompok 13 (soga biliyan jaya & noura iklima)
Kelompok 13 (soga biliyan jaya & noura iklima)Soga Biliyan Jaya
 
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)Soga Biliyan Jaya
 
Sosiologi pendidikan dan ilmu pengetahua
Sosiologi pendidikan dan ilmu pengetahuaSosiologi pendidikan dan ilmu pengetahua
Sosiologi pendidikan dan ilmu pengetahuaSoga Biliyan Jaya
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganSoga Biliyan Jaya
 
SOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom Animalia
SOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom AnimaliaSOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom Animalia
SOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom AnimaliaSoga Biliyan Jaya
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranSoga Biliyan Jaya
 

More from Soga Biliyan Jaya (20)

CONTOH RPP SATU LEMBAR Tema 6 SD/MI VERSI 2020
CONTOH RPP SATU LEMBAR Tema 6 SD/MI VERSI 2020CONTOH RPP SATU LEMBAR Tema 6 SD/MI VERSI 2020
CONTOH RPP SATU LEMBAR Tema 6 SD/MI VERSI 2020
 
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains ...
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains ...Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains ...
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains ...
 
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...
 
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia Dini
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia DiniMakalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia Dini
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia Dini
 
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan IslamTugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
 
Contoh Persentasi Sidang, Tesis atau Disertasi
Contoh Persentasi Sidang, Tesis atau DisertasiContoh Persentasi Sidang, Tesis atau Disertasi
Contoh Persentasi Sidang, Tesis atau Disertasi
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
 
Proposal skripsi Keterampilan Proses Sain
Proposal skripsi Keterampilan Proses SainProposal skripsi Keterampilan Proses Sain
Proposal skripsi Keterampilan Proses Sain
 
Kelompok 13 (soga biliyan jaya & noura iklima)
Kelompok 13 (soga biliyan jaya & noura iklima)Kelompok 13 (soga biliyan jaya & noura iklima)
Kelompok 13 (soga biliyan jaya & noura iklima)
 
Jamur
JamurJamur
Jamur
 
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
 
Sosiologi pendidikan dan ilmu pengetahua
Sosiologi pendidikan dan ilmu pengetahuaSosiologi pendidikan dan ilmu pengetahua
Sosiologi pendidikan dan ilmu pengetahua
 
Sistem indra
Sistem indraSistem indra
Sistem indra
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Evolusi
EvolusiEvolusi
Evolusi
 
Fotosintesis pada tumbuhan
Fotosintesis pada tumbuhanFotosintesis pada tumbuhan
Fotosintesis pada tumbuhan
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
SOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom Animalia
SOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom AnimaliaSOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom Animalia
SOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom Animalia
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
 
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PENDIDIKAN ANAK USIA DINIPENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

OPTIMASI KURIKULUM KELAS 6

  • 1. MAKALAH TELAAH KURIKULUM TELAAH KURIKULUM PADA SD/MI KELAS 6 (STUDI KASUS DI SDN TANJUNG SELAMAT ACEH BESAR) DISUSUN Oleh : Kelompok XII SOGA BILIYAN JAYA MIZANUL AKMAL RISKI FUQAN Dosen Pembimbing : DR. SAIFULLAH, S.AG., M.AG. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY FAKULTAS TARBIYAH dan KEGURURAN DARUSSALAM- BANDA ACEH TAHUN 2017/ 2018
  • 2. i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb Dengan mengucap puji dan syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberi rahmat serta karunianya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dan tak lupa pula mengucapkan shalawat beserta salam atas kehadiran baginda rasulullah yaitu nabi Muhammad S.A.W.. Dan rasa terima kasih kami kepada anggota kelompok dua belas yang telah membantu menyelesaikan tugas ini, serta terlebih lagi kepada guru pembimbing bapak Dr. Saifullah, S.Ag., M.Ag. yang senantiasa membimbing dan memberi saran yang baik kepada kelompok kami sehingga dapat menyelesaikan Makalah Telaah Kurikulum. Makalah ini di buat bukan hanya untuk menyelesaikan dan melengkapi tugas mata kuliah tapi juga di harapkan dapat memberi wawasan yang lebih luas guna meningkatkan pengetahuan yang mendalam bagi para mahasiswa/i dalam bidang pendidikan, sehingga kita dapat mengetahui hal-hal apa saja yang ada dalam bidang pendidikan. Akhir kata, Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi kami, sekian dan terima kasih. Darussalam, 06 Juni 2017 Kelompok Dua Belas
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.......................................................................................................i DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 01 A. Latar Belakang...................................................................................................... 01 B. Rumusan Masalah................................................................................................. 01 C. Tujuan ................................................................................................................... 01 BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................................... 04 A. Pengertian Kurikulum........................................................................................... 04 B. Peran Dan Fungsi Kurikulum ............................................................................... 05 C. Proses Belajar Mengajar Dan Implementasi Kurikulum ...................................... 07 D. Implementasi Dan Evaluasi Kurikulum................................................................ 07 BAB III HASIL OBSERVASI TELAAH KURIKULUM KELAS VI SD/MI.......... 12 A. Pengembangan Kurikulum Pada Mata Pelajaran Di Kelas 6................................ 13 B. Pengembangan Kurikulum KTSP Dan K13 SDN Tanjung Selamat .................... 14 C. Kendala Dalam Pelaksanaan Kurikulum K13 SDN Tanjung Selamat ................. 15 D. Sistem Evaluasi Pada Kurikulum K13 Di SDN Tanjung Selamat ....................... 17 BAB IV PENUTUP......................................................................................................... 18 A. Kesimpulan ............................................................................................................18 B. Saran ....................................................................................................................18 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 19
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum memegang kedudukan kunci dalam pendidikan, sebab berkaitan dengan penentuan arah, isi dan proses pendidikan, yang pada akhirnya menentukan macam dan kualifikasi lulusan satu lembaga pendidikan. Kurikulum menyangkut rencana dan pelaksanaan pendidikan baik dalam lingkup kelas, sekolah, maupun nasional.1 Pendidikan di negara Indonesia saat ini masih mengalami berbagai macam persoalan. Salah satu persoalan pendidikan kita yang masih menonjol saat ini adalah adanya kurikulum yang mengalami pergantian dari tahun ke tahun dan membebani peserta didik tanpa ada arah pengembangan yang benar-benar di implementasikan sesuai dengan perubahan yang diinginkan pada kurikulum tersebut. Perubahan kurikulum harus diantisipasi dan dipahami oleh berbagai pihak, karena kurikulum sebagai rancangan pembelajaran memiliki kedudukan yang sangat strategis, yang menentukan keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan, baik proses maupun hasil. Sekolah sebagai pelaksana pendidikan, baik kepala sekolah, guru, maupun peserta didik akan terkena dampak langsung dari setiap perubahan kurikulum. Perubahan kurikulum merupakan perubahan yang sangat mendasar dalam sistem pendidikan nasional, dan akan mengubah komponen-komponen pendidikan lainnya.2 Kurikulum bersifat dinamis karena selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangan dan tantangan zaman. Semakin maju peradaban satu bangsa, maka semakin berat pula tantangan yang dihadapinya. Oleh karena itu, untuk menghadapi tantangan yang akan menimpa dunia pendidikan kita, ketegasan kurikulum dan implementasinya sangat dibutuhkan untuk membenahi kinerja pendidikan yang jauh tertinggal dengan negara-negara maju di Dunia. Karena seringnya perubahan kurikulum. Misalnya saja, dari perubahan KTSP menuju kurikulum 2013. Di berbagai sekolah Indonesia belum seluruhnya menerapkan kurikulum 2013. Seperti hal yang terjadi di salah satu sekolah di Aceh yaitu SD Negeri Tanjung Selamat, ketika perubahan kurikulum dilakukan pada semua kelas di mana pada awalnya masih menerapkan KTSP dan kemudian diganti dengan K13. Dalam penerapan K13 tersebut tentu adanya hambatan dalam penerapan, penerapan K13 dapat dilakukan hanya pada kelas 1Ladjid Hafni, pengembangan kurikulum, (Ciputat: Quantum Teaching,2005), hal.5 2Mulyasa E, kurikulum yang disempurnakan, (Bandung :PT Remaja Rosdakarya,2006), hal. 6.
  • 5. 2 tinggi saja di SDN Tanjung Selamat, sedangkan kelas rendah masih sulit dikarenakan peserta didik masih terbawa gaya belajar KTSP. Tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan kurikulum selalu mengarah pada perbaikan sistem pendidikan. Perubahan tersebut dilakukan karena dianggap belum sesuai dengan harapan yang diinginkan, Usaha tersebut perlu dilakukan demi menciptakan generasi masa depan yang berkarakter dan menciptakan anak yang unggul dan mampu bersaing di dunia internasional. B. Rumusan Masalah Dari Uraian di atas maka kami mengambil beberapa rumusan masalah yang akan dibahas yaitu: A. Bagaimana pengembangan kurikulum pada mata pelajaran di kelas 6 ? B. Bagaimana pengembangan kurikulum KTSP dan K13 SDN Tanjung Selamat? C. Apa saja kendala dalam pelaksanaan kurikulum K13 SDN Tanjung Selamat? D. Bagaimana sistem evaluasi pada kurikulum K13 di SDN Tanjung Selamat ? C. Tujuan A. Untuk mengetahui pengembangan kurikulum pada mata pelajaran di kelas 6. B. Untuk mengetahui pengembangan kurikulum KTSP dan K13 SDN Tanjung Selamat. C. Untuk mengetahui kendala dalam pelaksanaan kurikulum K13 SDN Tanjung Selamat. D. Untuk mengetahui sistem evaluasi pada kurikulum K13 di SDN Tanjung Selamat. D. Metode Observasi Metode Observasi yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Wawancara Metode wawancara ini di lakukan dengan cara tanya jawab langsung dengan narasumber yang terkait yaitu Wali Kelas VI SDN Tanjung Selamat. 2. Observasi Metode Observasi di lakukan dengan cara mengamati kondisi fisik dan juga proses kegiatan belajar mengajar di SDN Tanjung Selamat.
  • 6. 3 E. Waktu dan Tempat Observasi ini dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2017 pukul 10.30 yang dilakukan oleh kelompok 12 di SDN Tanjung Selamat Kec. Darussalam Kab. Aceh Besar.
  • 7. 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Kurikulum Kurikulum atau Curriculum dalam bahasa Yunani kuno berasal dari kata Curir yang artinya pelari; dan Curere yang artinya tempat berpacu. Curriculum di artikan jarak yang harus di tempuh oleh pelari. Dari makna yang terkandung berdasarkan rumusan masalah tersebut kurikulum dalam pendidikan di artikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau di selesaikan anak didik untuk memperoleh ijazah.3 Istilah kurikulum dalam dunia pendidikan memiliki banyak definisi yang berbeda dan berkembang di kalangan para ahli, antara lain: Undang-Undang Sistem pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang di gunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan tujuan pendidikan tertentu”. Taylor dan Lewis ia memandang kurikulum sebagai sebuah kumpulan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik. Robert M. Hutchins tahun 1936 ia mengatakan bahwa kurikulum adalah sebuah mata pelajaran dan isi pelajaran yang akan diajarkan. Hasan Langgulung berpendapat bahwa kurikulum merupakan sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan, sosial, olah raga, dan kesenian baik yang berada di dalam maupun di luar kelas yang di kelola oleh sekolah.4 Istilah kurikulum digunakan di dalam dunia pendidikan dan ditulis dalam kamus Webster tahun 1955 dan diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran atau kuliah di sekolah atau perguruan tinggi yang harus ditempuh untuk mencapai satu ijazah atau tingkat, juga keseluruhan pelajaran yang disajikan oleh satu lembaga pendidikan. Kurikulum : suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.5 3 Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2005), hlm. 05. 4 Sanjaya Wina, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta: kencana, 2008) hlm. 04 5 Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Bandung: Bumi Aksara, 2008), hlm. 05.
  • 8. 5 Maka dapat kami simpulkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan isi pelajaran, bahan kajian, dan cara penyampaian serta penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Mengingat pentingnya kurikulum, maka dalam pengembangannya diperlukan landasan atau asas yang kuat, melalui pemikiran dan perenungan yang mendalam. Menurut Hornby dalam buku ” Kurikulum dan Pembelajaran” Landasan adalah satu gagasan atau kepercayaan yang menjadi sandaran, sesuatu prinsip yang mendasari. Contohnya: seperti landasan kepercayaan agama, dasar atau titik tolak.6 Landasan itu sama dengan dasar-dasar. Sering kali istilah pembinaan dan pengembangan dalam pemakaiannya menyatu dan kabur. Pembinaan menunjukkan pengertian bahwa satu upaya atau kegiatan mempertahankan, penyempurnaan dan perbaikan yang telah ada dianggap baik berdasarkan satu ukuran/kriteria tertentu mencapai sasaran yang diharapkan. Sedangkan, pengembangan di sini menunjukkan pada kegiatan yang menghasilkan alat, sistem atau cara baru melalui langkah-langkah penyusunan, pelaksanaan dan penyempurnaan atas dasar penilaian yang dilakukan selama kegiatan pengembangan tersebut.7 Dengan demikian kami menyimpulkan landasan kurikulum dapat diartikan sebagai satu gagasan, landasan, satu asumsi, atau prinsip yang menjadi sandaran atau titik tolak dalam mengembangkan kurikulum. B. Peran Dan Fungsi Kurikulum Kurikulum dipersiapkan dan dikembangkan untuk mencapai tujuan pendidikan, yakni mempersiapkan peserta didik agar mereka dapat hidup di masyarakat. Peran Kurikulum Sebagai salah satu komponen dalam pendidikan kurikulum harus mempunyai tiga peranan. Menurut Oemar Hamalik (1990) terdapat tiga jenis peranan kurikulum yang dinilai sangat penting, yaitu Peran Konservatif, peran kritis dan evaluatif serta peran kreatif. a. Peran Konservatif Peranan kurikulum untuk mewariskan, mentransmisikan dan menafsirkan nilai-nilai sosial dan budaya masa lampau yang tetap eksis dalam masyarakat. 6 Tim Pengembangan MKDP, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 16 7 H. Hafni Ladjid, Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: Quantum Teaching, 2005), hlm. 8
  • 9. 6 b. Peran kreatif Tugas sekolah bukan hanya mewariskan dan membudayakan nilai – nilai yang telah lama tetapi menciptakan dan mengembangkan hal - hal yang baru yang sesuai dengan tuntutan zaman dan kebutuhan masyarakat juga menjadi tujuan utama dunia pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa ilmu pengetahuan memang berkembang begitu pesat dalam kehidupannya sehingga ia tak pernah menunggu mereka yang lambat berkembang dan hanya berpaku pada nilai dan hal – hal yang lama. Peran kurikulum dalam membantu peserta didik untuk mampu menjadi agen yang dapat membawa sebuah ide dan gagasan baru yang dapat digunakan oleh manusia untuk memudahkan pekerjaannya. c. Peran kritis dan evaluatif Kebudayaan senantiasa berubah dan sekolah tidak hanya mewariskan kebudayaan yang ada, melainkan juga menilai, memilih unsur-unsur kebudayaan yang akan diwariskan. Dalam hal ini, kurikulum turut aktif berpartisipasi dalam kontrol sosial dan menekankan pada unsur berpikir kritis. Kurikulum berperan menyeleksi nilai dan budaya mana yang perlu dimiliki anak didik. Nilai–nilai sosial yang tidak sesuai lagi dengan keadaan masa mendatang dihilangkan dan diadakan modifikasi dan perbaikan.8 Dari pendapat di atas kami menyimpulkan bahwa pengembangan kurikulum harus memperhatikan ketiga peran yaitu konservatif, kreatif, kritis dan evaluatif, karena ketiganya harus berjalan seimbang. Kurikulum yang menonjolkan peran konservatifnya akan cenderung membuat pendidikan ketinggalan zaman, sebaliknya kurikulum yang menonjolkan peran kreatifnya, dapat membuat nilai-nilai budaya lokal hilang. Fungsi Kurikulum Menurut McNeil (1990) fungsi kurikulum ada empat yaitu: 1. Fungsi pendidikan umum Fungsi ini bertujuan untuk menjadikan setiap peserta didik agar mereka menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan sebagai warga Negara yang baik. 2. Suplementasi Kurikulum sebagai alat pendidikan seharusnya mampu memberikan pelayanan kepada setiap siswa sesuai dengan perbedaan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik. 8 Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2011), hlm.17
  • 10. 7 3. Eksplorasi Kurikulum harus dapat menemukan dan mengembangkan minat dan bakat masing- masing siswa. 4. Keahlian/skill Kurikulum harus dapat mengembangkan keahlian siswa sesuai dengan minat dan bakat siswa. C. Proses Belajar Mengajar Dalam Implementasi Kurikulum Menurut Ernest H. Hilgard, Belajar adalah dapat melakukan sesuatu yang dilakukan sebelum ia belajar atau bila kelakuannya berubah sehingga lain caranya menghadapi sesuatu situasi daripada sebelum itu. Menurut Prof. Dr. H. Dadang Suhardan, M.Pd, mengajar pada dasarnya merupakan kegiatan akademik yang berupa interaksi komunikasi antara pendidik dan peserta didik. Aktivitas mengajar merupakan kegiatan guru dalam mengaktifkan proses belajar peserta didik dengan menggunakan berbagai metode.9 Jadi dapat kami simpulkan bahwa, belajar mengajar adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara siswa dengan guru dan antar siswa sesama siswa dalam proses pembelajaran. D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KURIKULUM  Implementasi Ada beberapa pengertian implementasi kurikulum menurut para ahli yaitu: Majone dan Wildavky (1979) mengemukakan bahwa implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan (dalam pressma. dan Wildavzky, 1984). Implementasi juga dapat diartikan sebagai satu proses penerapan ide dan konsep. Adapun kurikulum dapat diartikan dokumen kurikulum (kurikulum potensial).10 Dikemukakan juga bahwa implementasi kurikulum merupakan proses interaksi antara fasilitator sebagai pengembangan kurikulum , dan peserta didik sebagai subjek belajar.11 Implementasi kurikulum adalah penerapan, ide, konsep kurikulum potensial (dalam bentuk dokumen kurikulum) ke dalam kurikulum aktual dalam bentuk proses pembelajaran.12 9 Ladjid Hafni, Pengembangan Kurikulum, . . . . . . . . . . . hlm. 113 10 Wiji Hidayati, Pengembangan Kurikulum, ( Yogyakarta: Pedagogia, 2012), hlm. 98 11 Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), hlm. 179
  • 11. 8 Dari beberapa pengertian di atas kami menyimpulkan bahwa implementasi kurikulum dalam penerapan model, ide, konsep kurikulum ke dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang diterapkan melalui proses belajar mengajar.  Evaluasi Kurikulum Menurut S. Hamid Hasan, evaluasi kurikulum adalah evaluasi pendidikan yang memiliki karakteristik yang tak terpisahkan. Karakteristik itu adalah lahirnya berbagai definisi untuk satu istilah teknis yang sama. Rumusan evaluasi menurut Gronlund adalah satu proses yang sistematis dari pengumpulan, analisis dan interpretasi informasi/ data untuk menentukan sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran. Hopkins dan Antes mengemukakan evaluasi adalah pemeriksaan secara terus menerus untuk mendapatkan informasi meliputi siswa, guru, program pendidikan, dan proses belajar mengajar, untuk mengetahui tingkat perubahan siswa dan ketepatan keputusan tentang gambaran siswa dan ke efektivitas program. Menurut Tyler (1949) evaluasi berfokus pada upaya untuk menentukan tingkat perubahan yang terjadi pada proses belajar mengajar. 13 Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat kami simpulkan bahwa evaluasi lebih bersifat komprehensif yang di dalamnya meliputi pengukuran atau pencapaian. Selain itu evaluasi pada hakikatnya adalah satu proses membuat keputusan tentang nilai satu objek. Keputusan evaluasi tidak hanya berdasarkan pada pengukuran tetapi juga berdasarkan pengamatan baik yang didasarkan pada pengukuran measurement maupun bukan pengukuran non-measurement pada akhirnya menghasilkan keputusan nilai tentang satu program/kurikulum yang dievaluasi. Pada prinsipnya, evaluasi adalah hasil belajar yaitu kegiatan berencana dan berkesinambungan. Oleh karena itu, macam-macamnya itu banyak mulai yang sederhana sampai yang paling kompleks. Di antara macam-macam evaluasi tersebut adalah sebagai berikut: a. Pre-test dan post-test Kegiatan pre- test dilakukan guru seacara rutin pada setiap akan memulai penyajian materi baru Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi saraf pengetahuan siswa mengenai materi yang akan disajikan. 12 Wiji Hidayati, Pengembangan Kurikulum,. . . . . . . . . . , hlm. 98 13 Rusman, Manajemen Kurikulum, (Bandung: Raja Grafindo, 2009), hlm. 93
  • 12. 9 Post- test adalah kebalikan dari pre- test yakni kegiatan evaluasi yang dilaksanakan guru pada akhir penyajian materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf penguasaan siswa terhadap materi yang telah diajarkan. b. Evaluasi prasyarat Evaluasi jenis ini sangat mirip dengan pre- test. Tujuannya adalah untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi lama atau pengulangan materi yang berkaitan dengan materi baru yang akan diajarkan. c. Ujian akhir nasional ( UAN / UN ) Ujian akhir nasional (UAN) yang dulu disebut EBTANAS (evaluasi belajar tahap akhir nasional) pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif dalam arti sebagai alat penentu kenaikan status siswa. Namun UAN di rancang untuk siswa yang telah menduduki kelas tertinggi pada satu jenjang pendidikan yakni sejak SD/ MI dan seterusnya. d. Penilaian formatif Penilaian formatif dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar peserta didik selama proses belajar berlangsung, untuk memberikan feedback bagi penyempurnaan program pembelajaran, sehingga hasil belajar peserta didik dan proses pembelajaran guru menjadi lebih baik. Tujuan utama penilaian formatif untuk memperbaiki proses pembelajaran, bukan untuk menentukan tingkat kemampuan peserta didik. Penilaian formatif sesungguhnya merupakan penilaian acuan patokan. e. Penilaian sumatif Penilaian sumatif berarti penilaian yang dilakukan jika satuan pengalaman belajar atau seluruh materi pelajaran dianggap telah selesai. Penilaian sumatif diberikan dengan maksud untuk mengetahui apakah peserta didik sudah dapat mengusai standar kompetensi yang telah ditetapkan atau belum. Tujuan penilaian sumatif untuk menentukan nilai (angka) berdasarkan tingkatan hasil belajar peserta didik yang selanjutnya dipakai sebagai angka rapor. f. Penilaian penempatan Tujuan penilaian ini untuk mengetahui apakah peserta didik memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengikuti satu program pembelajaran dan sejauh mana peserta didik telah menguasai kompetensi dasar sebagaimana yang tercantum dalam silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). g. Penilaian diagnostik Penilaian ini untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik berdasarkan hasil penilaian formatif sebelumnya. Penilaian diagnostik memerlukan sejumlah soal untuk satu
  • 13. 10 bidang yang diperkirakan merupakan kesulitan bagi peserta didik. Tujuannya adalah untuk menjalankan pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai oleh peserta didik. Penilaian diagnostik disebut juga test of entering behavior.14 Dari beberapa macam evaluasi di atas kami menyimpulkan evaluasi kurikulum adalah satu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu, dalam rangka pembuatan atau mengambil keputusan, berdasarkan pertimbangan dan kriteria sebagai berikut, pre- test, post- test, evaluasi pra- syarat, tujuan akhir nasional (UAN/UN), evaluasi formatif, sumatif, penempatan, diagnostik. Menurut (Reece dan Walker, 1997:420) terdapat beberapa alasan mengapa evaluasi harus dilakukan yaitu: 1. Memperkuat kegiatan belajar; 2. Menguji pemahaman dan kemampuan siswa; 3. Memastikan pengetahuan pra- syarat yang sesuai; 4. Mendukung terlaksananya kegiatan pembelajaran; 5. Memotivasi siswa; 6. Memberi umpan balik bagi siswa dan guru; 7. Memelihara standar mutu; 8. Mencapai kemajuan proses dan hasil belajar; 9. Memprediksi kinerja pembelajaran selanjutnya; 10. Menilai kualitas belajar.15 Berikut ini adalah tujuan penilaian, yaitu: a. Penilaian berfungsi selektif; b. Penilaian berfungsi diagnostik; c. Penilaian berfungsi sebagai penempatan; d. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan.16 Berikut ini beberapa prinsip dalam satu penilaian: 1. Penilaian hendaknya didasarkan atas hasil pengukuran yang komprehensif; 2. Harus dibedakan antara perskoran (scoring) dan penilaian (Trading); 14 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran. (Bandung: PT. Rosdakarya. 2012).hlm. 36-37. 15 Indah Komsiyah, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Teras, 2012). hlm. 111. 16Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, ( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010). hlm. 10.
  • 14. 11 3. Dalam proses pemberian nilai hendaknya diperhatikan adanya 2 macam orientasi, yaitu penilaian yang bersifat kelompok (norm-referenced) dan yang bersifat individu (criterion referenced); 4. Kegiatan pemberian nilai hendaknya merupakan bagian integral dari proses belajar mengajar artinya menjadi feedback atau umpan balik; 5. Penilaian harus bersifat adil; 6. Sistem penilaian yang dipergunakan hendaknya jelas bagi siswa dan bagi pengajar sendiri.17 Dari pendapat para ahli di atas kami menyimpulkan bahwa evaluasi kurikulum bertujuan untuk melihat sejauh mana satu program atau satu kegiatan dalam proses pembelajaran tertentu dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. 17 M. Ngalim Purwanto, Evaluasi Pengajaran. (Bandung : PT Rosdakarya, 2006). hlm. 72.
  • 15. 12 BAB III HASIL OBSERVASI TELAAH KURIKULUM KELAS VI SD/MI Profil Sekolah Dan Narasumber 1. Profil Sekolah Nama sekolah : SD Negeri Tanjung Selamat Status : Negeri Alamat : Desa Tanjung Selamat, kec. Darussalam, Kab. Aceh Besar 2. Profil Narasumber Nama : Rahmihayati, S.Pd. Profesi : Wali Kelas VI NIP : 198206032005042003 Alamat : Desa Tanjung Selamat, kec. Darussalam, Kab. Aceh Besar. VISI DAN MISI SD NEGERI TANJUNG SELAMAT VISI MISI Disiplin, bermutu, berprestasi, dan islami 1. Terlaksananya disiplin yang tinggi. 2. Terlaksananya manegemen berbasis sekolah. 3. Terlaksananya model pembelajaran yang berkualitas, kompetitif, dan inovasi. 4. Terlaksananya bimbingan belajar individu dan kelompok secara efektif. 5. Terciptanya lulusan yang beriman, bertaqwa dan berakhlak qulqarima. TUJUAN SD NEGERI TANJUNG SELAMAT TUJUAN 1. Melaksanakan proses pembelajaran secara islami sehingga lulusan menjadi manusia yang disiplin dan bertanggung jawab. 2. Meraih prestasi akademik maupun non akademik minimal di tingkat kabupaten/kota. 3. Mengawasi dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi. 4. Pendiri sekolah pelopor dan penggerak di lingkungan masyarakat sekitar.
  • 16. 13 5. Menjadi sekolah yang islami, menjaga semua warga sekolah untuk melaksanakan proses pembelajaran dan kegiatan pembiasaan sesuai dengan nilai-nilai ajaran islam. A. Pengembangan Kurikulum Pada Mata Pelajaran Di Kelas 6 Dari hasil observasi yang kami lakukan tepatnya di SDN Tanjung Selamat, untuk semua mata pelajaran di kelas VI sudah menerapkan K13 dalam proses belajar mengajar. Dan tak hanya itu saja dalam proses pembelajaran pun menjadi aktif di mana dalam semua mata pelajaran di kelas VI diterapkan berbagai macam metode maupun strategi pembelajaran yang berbasis kelompok maupun individu, tentu hal ini sangat berkesinambungan dengan misi SDN Tanjung Selamat pada poin empat (4): Bunyi poin ke-4 misi SDN Tanjung Selamat “Terlaksananya bimbingan belajar individu dan kelompok secara efektif” Jika pembelajaran yang diterap di SDN Tanjung Selamat berjalan 100% insya Allah SDN Tanjung Selamat akan memiliki pengeluaran (output) yang sangat baik tak hanya itu saja mereka (siswa) dibekali dengan keterampilan yang dimilikinya yang sudah diasah di SDN Tanjung Selamat. Hal ini pun berkesinambungan dengan tujuan poin ke-1 dan ke-2. Tujuan poin ke-1 : “Melaksanakan proses pembelajaran secara islami sehingga lulusan menjadi manusia yang disiplin dan bertanggung jawab”. Poin ke-2 : “Meraih prestasi akademik maupun non akademik minimal di tingkat kabupaten/kota”. Menurut Rahmihayati wali kelas VI di SDN Tanjung Selamat dalam penerapan K13 pada kelas enam ini digunakan untuk persiapan siswa yang akan lulus nanti. Penerapan K13 di kelas 6 sangat bagus karena K13 akan menumbuhkan sikap siswa untuk lebih aktif, berpikir kritis, inovasi, dan berkarya, hal ini pun akan membantu perkembangan siswa untuk tingkat selanjutnya dan dapat bersaing dengan siswa- siswa lainnya nantinya baik dari segi kognitif maupun keterampilan. Hasil wawancara dengan Wali Kelas VI SDN Tanjung Selamat “Tentu karena RPP dan Silabus adalah patokan atau pedoman guru untuk memberikan materi yang sesuai dengan tingkatan kelasnya dan agar mencapai tujuan pembelajaran”.
  • 17. 14 Hasil wawancara dengan Wali kelas VI SDN Tanjung Selamat “Dalam kurikulum 2013 guru lebih mengarahkan dan membimbing siswanya. Sedangkan dalam KTSP guru pada umumnya menggunakan metode yang sifatnya teoritik”.18 Dalam implikasi kurikulum terhadap mata pelajaran dalam proses pembelajaran itu sendiri, antara lain: a. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan secara operasional akan selalu berpusat pada perubahan tingkah laku siswa. b. Bahan atau materi yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan, minat dan perhatian siswa, bahan tersebut mudah diterima siswa. c. Strategi pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan taraf perkembangan anak. d. Media yang dipakai senantiasa dapat menarik perhatian dan minat siswa. Tokoh pertama yang sangat menekankan perhatian terhadap pendidikan anak adalah J.J. Rousseu (1712-1778), ia menegaskan bahwa seorang anak tidak bisa diperlakukan sebagaimana orang dewasa. Dalam bukunya yang terkenal Emile ia menguraikan fase-fase perkembangan anak dari kecil sampai dewasa, perubahan-perubahan yang terjadi pada anak yang menuntut perlakuan sesuai dengan sifat perkembangannya.19 Dari hasil observasi di atas kami menarik kesimpulan bahwa pengembangan kurikulum pada mata pelajaran di kelas VI sudah bagus, di mana dalam proses penerapannya dalam pembelajaran di kelas siswa sangat aktif, berpikir kritis, inovasi, dan berkarya. Tentu hal ini sangat bagus dan sesuai dengan misi SDN Tanjung Selamat pada poin ke-4. B. Pengembangan kurikulum KTSP Dan K13 di SDN Tanjung Selamat Kurikulum yang berlaku sebelumnya di SDN Tanjung Selamat adalah kurikulum KTSP dan kurikulum K13. Kurikulum KTSP hanya digunakan pada kelas rendah saja sedangkan Penggunaan dan pengembangan kurikulum K13 di SDN Tanjung Selamat sudah mencapai 70% yang hanya diterapkan untuk kelas tinggi saja, hal ini disebabkan karena siswa kelas rendah kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan K13. Oleh karena itu pihak sekolah mengambil keputusan bahwa untuk penerapan K13 hanya dilakukan pada kelas tinggi saja . 18 Wawancara Ibu Rahmihayati S.Pd. wali kelas VI SDN Tanjung Selamat, tanggal 30 Mei 2017 pukul10: 45. 19Nasution, Asas-Asas Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 94.
  • 18. 15 Dalam pengembangan K13 dalam proses belajar mengajar terjadinya hubungan timbal balik antara siswa dan guru dalam pembelajaran di kelas, hal ini membawa dampak baik bagi perkembangan siswa SDN Tanjung Selamat dari kognitif maupun keterampilan/ skill. Menurut Ibu Rahmihayati salah seorang guru kelas VI di SDN Tanjung Selamat juga menyatakan bahwa kurangnya pemahaman mengenai sistem K13 hal ini membuat sebagian guru masih menerapkan KTSP. Hasil wawancara dengan Staf bagian Kurikulum “bahwa Kurikulum 2013 di SDN Tanjung Selamat di terapkan hanya untuk kelas IV, V, dan VI sedangkan untuk kelas rendah masih menggunakan KTSP karena memang itu merupakan program dari pemerintahnya seperti itu”. Hasil wawancara kepada Rahmihayati “Penerapan kurikulum 2013 mendapatkan respons positif dari guru-guru di SDN Tanjung Selamat, karena guru tidak perlu membahas materi terlalu panjang hanya cukup mengarahkan saja, lalu siswa yang bekerja. Tetapi hanya sebagian kecil saja dari siswa yang menganggap bahwa kurikulum 2013 itu merupakan kurikulum menyenangkan di mana siswa melakukan eksperimen”.20 Dari hasil wawancara dan observasi di atas kami menyimpulkan pengembangan kurikulum KTSP dan K13 itu berbeda, bedanya adalah di mana KTSP hanya di terapan pada kelas rendah (1,2, dan 3) hal karena siswa kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan. Akan tetapi pada kelas tinggi (4,5, dan 6) perkembangan K13 dalam penerapan pembelajaran di kelas sudah baik di mana siswa lebih dominan dalam mencari dan menemukan sesuatu hal, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator saja. C. Kendala Penerapan Kurikulum K13 di SDN Tanjung Selamat Dalam Pelaksanaan K13 yang berjalan sejak ditetapkannya K13 di SDN Tanjung Selamat terdapat kendala yang dihadapi oleh guru. Menurut Salah satu guru dari SDN Tanjung Selamat mengatakan bahwa dalam menjalankan sistem kurikulum 2013 dalam proses pembelajarannya sangat efektif sekali karena guru hanya mengarahkan, membimbing siswa seperti orang kuliah, selebihnya siswa dituntut untuk lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Namun dibalik itu semua terdapat kendala yang dirasakan oleh guru dalam menjalankan kurikulum 2013 yaitu dalam proses penilaiannya. Mereka mengatakan proses penilaian kurikulum 2013 cenderung lebih sulit dan repot dibanding KTSP. 20 Wawancara Ibu Rahmihayati S.Pd. wali kelas VI SDN Tanjung Selamat, tanggal 30 Mei 2017 pukul10: 45.
  • 19. 16 Di mana guru harus memberikan penilaian dari segala aspek dan indikator, dalam satu kegiatan pembelajaran, masing-masing anak harus dinilai secara rinci, hal ini membuat guru harus mencermati karakter tiap-tiap murid agar bisa memberi nilai dengan adil hanya saja aspek yang harus di nilai terlalu banyak sehingga menjadi rumit. Di mana penilaian di mulai dari awal siswa masuk kelas sampai mereka keluar dari kelas, semua model dari setiap siswa harus dinilai. Bahkan dalam proses berdoa dalam memulai pembelajaran itu sudah harus diberikan penilaian. Dibanding KTSP yang proses pemberian penilaian dilaksanakan saat dalam penulisan rapor dan yang dinilai dalam kesehariannya hanya berdasarkan dari tugas-tugas yang diberikan. kalau masalah menyangkut sikap itu diakumulasikan semua saat pemberian nilai di rapor. Sedangkan Kurikulum 2013 guru dituntut harus memberikan penilaiannya setiap hari, dari setiap kompetensi dasar. Setiap KD yang diberikan itu mempunyai banyak indikator, dan setiap indikator ini diberikan penilaiannya terhadap setiap siswa dengan berbagai macam aspek yang dijadikan tolak ukur dalam pemberian penilaian. Dimulai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Proses pemberian nilai saja memakan banyak waktu belum lagi pemberian materi yang akan disampaikan di kelas. Menurut mereka karena ini pertama kalinya mereka menghadapi proses penilaian seperti ini membuat mereka kesulitan dalam proses pemberian penilaian. Hasil wawancara salah satu guru SDN Tanjung Selamat “Jika dilihat dari tingkat kesulitan antara KTSP dengan Kurikulum 2013 untuk saat ini bisa di katakan bahwa Kurikulum 2013 lebih sulit di bandingkan dengan KTSP karena Kurikulum 2013 masih dalam tahap perencanaan dan permulaan sehingga belum bisa menyelesaikan sepenuhnya kendala-kendala yang ada dalam Kurikulum 2013. Dan tak hanya itu saja sedikitnya pembahasan materi, sehingga siswa harus memperoleh dari beberapa buku”. Hasil wawancara dengan guru SDN Tanjung Selamat “Kendala yang di temukan yaitu guru juga masih senang menggunakan metode ceramah dibanding dengan metode- metode lain. Dan anak-anak yang belum bisa membaca, dia akan sulit untuk memahami pelajaran. Yang di mana dalam K13 siswalah yang menemukan mencari satu hal, sedangkan guru hanya membimbing dan mengarahkannya saja”.21 21Wawancara guru-guru SDN Tanjung Selamat, tanggal 30 Mei2017 pukul10: 50.
  • 20. 17 Kami menarik sebuah kesimpulan di atas bahwa kendala yang dihadapi dalam penerapan K13 antara lain : proses penilaiannya, masih kurangnya pemahaman guru tentang K13, dan masih terdapatnya siswa kurang dalam membaca. D. Sistem Evaluasi Kurikulum 2013 Yang Digunakan di SDN Tanjung Selamat Berdasarkan hasil penelitian dari observasi di SDN Tanjung Selamat sistem penilaian yang dilaksanakan saat menjalankan kurikulum 2013 menggunakan penilaian autentik. Penilaian autentik adalah penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai setiap murid dari awal masuk kelas, proses pembelajaran, dan saat keluaran yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan setiap murid. Penilaian autentik menilai kesiapan peserta didik, serta proses dan hasil belajar yang dilihat dari berbagai macam aspek sesuai indikator yang ada dalam kompetensi dasar sesuai kurikulum 2013. Dalam proses penilaian kurikulum 2013 berbasis pada kemampuan siswa sejak mengikuti proses pembelajaran hingga selesai, selain itu siswa dinilai dari keaktifan saat proses belajar. Pada kurikulum 2013 guru hanya sebagai fasilitator yang memberikan materi, mengarahkan, membimbing siswa. kemudian siswa dinilai dari setiap aspek. Dalam satu kompetensi banyak indikator dan kemudian per indikator tersebut di nilai ketika siswa masuk ke kelas. Sedangkan dalam proses penilaian kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yaitu lebih mudah dibandingkan kurikulum 2013. Dari kesimpulan pembahasan di atas kami menyimpulkan bahwa evaluasi yang dilakukan di SDN Tanjung Selamat adalah penilaian autentik yang meliputi pre- test, post- test, evaluasi pra- syarat, tujuan akhir nasional (UAN/UN), evaluasi formatif, sumatif, penempatan, diagnostik, dalam proses penilaian peserta didik. Di mana dalam memberi penilaian kepada setiap peserta didik guru-guru SDN Tanjung Selamat selalu memegang pedoman yang di antaranya : 1. Penilaian komprehensif; 2. perskoran (scoring) dan penilaian (Trading); 3. penilaian kelompok (norm-referenced) dan individu (criterion referenced); 4. Kegiatan pemberian nilai dari proses belajar mengajar dan pemberian tugas; 5. Penilaian harus bersifat adil; 6. Sistem penilaian jelas dan akurat.
  • 21. 18 BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil observasi yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka dapat di simpulkan bahwa : 1. Pengembangan kurikulum pada mata pelajaran di kelas VI sudah bagus, di mana dalam proses penerapannya dalam pembelajaran di kelas siswa sangat aktif, berpikir kritis, inovasi, dan berkarya. 2. Kurikulum KTSP hanya di terapan pada kelas rendah (1,2, dan 3) hal karena siswa kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan K13. Perkembangan K13 dalam penerapan pembelajaran di kelas tinggi sudah baik di mana siswa lebih dominan dalam mencari dan menemukan sesuatu hal, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator saja. 3. Kendala yang dihadapi dalam penerapan K13 antara lain : proses penilaiannya yang rumit dan ribet di bandingkan KTSP, masih kurangnya pemahaman guru tentang K13, dan masih terdapatnya siswa kurang dalam membaca. 4. evaluasi yang dilakukan di SDN Tanjung Selamat adalah penilaian autentik yang meliputi pre- test, post- test, evaluasi pra- syarat, tujuan akhir nasional (UAN/UN), evaluasi formatif, sumatif, penempatan, diagnostik, dalam proses penilaian peserta didik. B. SARAN Berdasarkan hasil pembahasan observasi di atas maka dapat disarankan agar : 1. Bagi sekolah khususnya kepala sekolah harus mampu meningkatkan dan memotivasi guru dan peserta didik agar mampu meningkatkan keterampilannya bukan hanya dalam proses belajar tetapi juga penguasaan iptek. 2. Bagi sekolah khususnya bagi guru harus lebih meningkatkan sofe skill seperti penguasaan komputer agar nantinya dapat mempermudah penerapan kurikulum dalam berbagai situasi. 3. Bagi sekolah khususnya harus meningkatkan lagi sarana dan prasarana demi menghasilkan pembelajaran yang efisiensi dan maksimal dengan tujuan untuk menghasilkan pengeluaran (output) yang memiliki keterampilan (skill) dan ilmu pengetahuan yang berbasis teknologi.
  • 22. 19 DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung : Remaja Rosdakarya. Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT. Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: PT Bumi Aksara. E, Mulyasa. 2006. kurikulum yang disempurnakan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hidayati, Wiji. 2012. Pengembangan Kurikulum. Yogyakarta: Pedagogia. Komsiyah, Indah. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Teras. Ladjid, Hafni, H. 2005. Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Quantum Teaching. Mulyasa. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Nasution S. 2009. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara. Nasution S. 2008. Kurikulum dan Pengajaran. Bandung: Bumi Aksara. Purwanto, M. Ngalim. 2006. Evaluasi Pengajaran. Bandung : PT Rosdakarya. Rusman. 2009 .Manajemen Kurikulum. Bandung : Raja Grafindo. Sudjana, Nana. 2005. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Tim Pengembangan MKDP. 2012. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Wina, Sanjaya. 2008. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: kencana.