SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari
pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta seni dan budaya. Perkembangan dan perubahan yang bersifat terus
menerus ini menuntut perlunya sistem Pendidikan Nasional, diantaranya
adalah penyempurnaan kurikulum untuk menciptakan masyarakat yang
mampu dan bisa bersaing serta mampu menyesuaikan diri dengan perubahan
zaman.
Sebelum membahas pengembangan kurikulum, wajib memahami tiga
konsep, yaitu pendidikan, kurikulum dan pengajaran. Sebab, pendidikan,
kurikulum, dan pengajaran sangat berhubungan dengan tiga aspek tersebut.
Tujuan dari pendidikan adalah untuk menggali potensi- potensi tersebut
menjadi aktual. Pendidikan merupakan alat untuk memberikan rangsangan
agar potensi- potensi manusia dapat berkembang dengan optimal. Dalam hal
ini pendidikan sering diartikan sebagai upaya manusia untuk memanusiakan
manusia.
Setiap institusi mempunyai tujuan yang membutuhkan alat atau
sarana. Alat tersebut adalah kurikulum untuk mencapai tujuan setiap tujuan
lembaga pendidikan. Sedangkan, Inti kurikulum adalah alat untuk mencapai
tujuan sekolah sekaligus syarat mutlak dari pendidikan sekolah. Isi dari
kurikulum diantaranya adalah pengetahuan ilmiah, kegiatan dan pengalaman
belajar yang disusun sesuai dengan taraf perkembangan siswa.
Berbagai cara dilakukan pemerintah agar mampu menciptakan
generasi yang bermutu, berkualitas dan mampu bersaing pada zaman saat ini.
Perubahan kurikulum dari masa ke masa merupakan suatu kebijakan
pemerintah yang harus dilaksanakan oleh setiap lembaga pendidikan.
Terdapat beberapa perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia,
terbentuknya kurikulum pertama kali pada tahun 1968. Kurikulum pada tahun
1
ini dikenal dengan kurikulum 1968, terdapat perubahan kurikulum pada tahun
1975 yang dikenal dengan kurikulum 1975, revisi terdapat kurikulum 1984,
diubah lagi dengan adanya kurikulum 1999, kemudian dikembangkan lagi
dengan adanya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada tahun 2004,
pada tahun 2006 kurikulum diubah lagi menjadi Kurikulum Tingkat Satuan
pendidikan (KTSP). Perubahan kurikulum ini dimaksudkan agar pendidikan
di Indonesia ini dirasakan lebih berhasil dalam mencetak kader yang
berkualitas, apabila dengan adanya perubahan kurikulum ini kurang bisa
mengena pada peserta didik, maka pemerintah akan merubah kurikulum
dengan kurikulum yang lebih baik dari sebelumnya. Pada tahun 2013 terdapat
perubahan kurikulum yang mana perubahan ini dimasudkan sebagai
penyempurna kurikulum sebelumnya, kurikulum ini dikenal dengan
kurikulum 2013. Kurikulum ini dirasa masih asing dan hanya beberapa
sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013. Pada ajaran baru tahun
2014 kini diharapkan semua lembaga pendidikan menerapkan kurikulum
2013.
Proposal ini membahas tentang analisa implementasi kurikulum 2013
dalam Madrasah Tsanawiyah dan Aiyah di Kabupaten Sidoarjo. Kurikulum
merupakan suatu usaha yang menjembatani tercapainya Pendidikan Nasional
maka perlu dilakukan sebuah penelitian dalam penerapan kurikulum tersebut,
diantaranya adalah kurikulum 2013.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran Bahasa
Arab di Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah di Kabupaten Sidoarjo?
2. Apa saja problematika Implementasi kurikulum 2013 dalam
pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah
Aliyah di Kabupaten Sidoarjo?
C. Tujuan Penelitian
2
Tujuan Penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui bagaimana implementasi kurikulum 2013 dalam
pembelajaran Bahasa Arab di Kabupaten Sidoarjo.
b. Untuk mengetahui problematika implementasi Kurikulum 2013 dalam
pembelajaran Bahasa Arab di Kabupaten Sidoarjo.
c. Untuk mengetahui hasil yang diperoleh dari implementasi
Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Bahasa Arab di Kabupaten
Sidoarjo.
A. Landasan Teori
1. Pengertian Kurikulum
Istilah kurikulum (curriculum), yang pada awalnya digunakan
dalam dunia olahraga, berasal dari kata curir (pelari) dan curere (tempat
berpacu). Pada saat itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus
ditempuh oleh seorang pelari mulai dari start sampai finish untuk
memperoleh medali atau penghargaan. Kemudian, pengertian tersebut
diterapkan dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah mata pelajaran
(subject) yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal sampai akhir
program pelajaran untuk memperoleh penghargaan dalam bentuk ijazah.
Dari pengertian tersebut, dalam kurikulum terkandung dua hal pokok,
yang pertama yaitu adanya mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
siswa, yang kedua adalah tujuan utamanya yaitu untuk memperoleh
3
ijazah. Dengan demikian, implikasi terhadap praktik pengajaran yaitu
setiap siswa harus menguasai seluruh mata pelajaran yang diberikan dan
menempatkan guru dalam posisi yang sangat penting dan menentukan.
Keberhasilan siswa ditentukan oleh seberapa jauh mata pelajaran tersebut
dikuasainya dan biasanya disimbolkan dengan skor yang diperoleh setelah
mengikuti suatu tes atau ujian.
Kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran di sekolah atau
di akademi yang harus ditempuh oleh siswa untuk mencapai suatu tingkat
atau ijazah. Menurut Harold b. Alberty. Al. Mendefenisikan kurikulum
yakni semua aktivitas yang dilakukan oleh sekolah terhadap para
siswanya.1
Untuk mendapatkan rumusan tentang pengertian kurikulum,
para ahli mengemukakan pandangan yang beragam. Dalam pandangan
tradisional (klasik), kurikulum dipandang sebagai rencana pelajaran di
suatu sekolah (Hilda Taba, 1962; Zais, 1976; Nana Sudjana, 1996; Nana
S. Sukmadinata, 1997). Pelajaran- pelajaran apa yang harus ditempuh di
sekolah, itulah kurikulum. Sedangkan dalam pandangan modern, arti
kurikulum lebih dianggap sebagai suatu pengalaman atau sesuatu yang
nyata terjadi dalam proses pendidikan (J. Galen Saylor & William M.
Alexander,1956; Ronald Doll, 1974).
1Oemar Hamalik. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2006, hlm: 7
4
Dalam hal ini, Hamid Hasan (1988) mengemukakan bahwa
untuk mencari rumusan kurikulum dapat ditinjau dari empat dimensi,
yaitu:
1. kurikulum sebagai suatu ide;
2. kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, sebagai perwujudan dari
kurikulum sebagai suatu ide;
3. kurikulum sebagai suatu kegiatan, yang merupakan pelaksanaan dari
kurikulum sebagai suatu rencana tertulis; dan
4. kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekwensi dari
kurikulum sebagai suatu kegiatan.2
Dalam konteks pendidikan nasional, secara formal kurikulum
lebih diartikan sebagai suatu rencana atau dokumen tertulis. Hal ini bisa
dilihat dari pengertian kurikulum sebagaimana tercantum dalam Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, yang berbunyi
bahwa “kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
2. Implikasi Kurikulum
2ibid, hlm: 11
5
Dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary dinyatakan
bahwa implikasi memiliki arti implicating or being implicated, dan what is
implied; something hinted at or suggested, but not expressed.3
Dengan
demikian, yang dimaksud dengan implikasi pelaksanaan kurikulum
berbasis kompetensi bagi sekolah atau madrasah, siswa, dan orang tua
adalah anjuran atau usulan apa sajakah yang bisa diberika kepada sekolah
atau madrasah, siswa, dan orang tua sebagai dampak diberlakukannya
kurikulum berbasis kompetensi.
Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan,
sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan. Kurikulum
mencerminkan falsafah atau pandangan hidup bangsa ke arah mana dan
bagaimana bentuk kehidupan itu kelak akan ditentukan oleh kurikulum
yang digunakan oleh bangsa tersebut sekarang.
Kurikulum dapat memberikan sebuah hasil dari pendidikan atau
pengajaran yang diharapkan karena ia menunjukkan apa yang harus
dipelajari dan kegiatan apa yang harus dialami oleh peserta didik. Jika
kurikulum di rubah, pastinya akan terdapat sebuah permasalahan yang
akan terbeban.
Sudah terdengar jelas di telinga kita bahwa perubahan
kurikulum akan datang, perubahan ini akan dilaksanakan pada tahun 2013,
tanpa disadari perubahan ini membawa dampak negatif terhadap para
3Oxford Advanced Learner’s Dictionary. 2007. hlm:203
6
sisawa karena perubahan ini tidak disepakati terlebih dahulu dan
cenderung dipaksakan.
Jika perubahan kurikulum ini tetap dilaksanakan, mungkin
banyak siswa atau para wali murid yang akan terbebankan. Hal ini
disebabkan karena memicu banyak persyaratan diantaranya harus membeli
buku baru untuk memenuhi persyaratan tersebut. Adapun penambahan
jadwal dan jam pelajaran yang semakin panjang, dan itu harus
dipersiapkan betul- betul.
Kurikulum baru yang mulai diberlakukan Juli 2013 akan
berdampak pada beberapa hal. Diantaranya adalah:
1. Soal anggaran perubahan senilai Rp 2,49 triliun.
2. Soal pelatihan guru.
3. Soal sosialisasi kurikulum baru.
4. Akan banyak guru yang kehilangan pekerjaan.
5. Soal peminatan siswa di jenjang SMA.
6. Perubahan kurikulum akan mengakibatkan perubahan buku pelajaran
yang biasa digunakan guru dan siswa di sekolah.4
4http://www.majalahgontor.net/index.php?option=com_content&view=article&id=646:dampak-
perubahan-kurikulum-2013&catid=40:laporan&Itemid=103, situs di akses pada hari senin, 17
maret 2014 pukul 06:17 wib
7
3. Komponen Kurikulum
Kurikulum adalah suatu alat atau sistem yang ada dlam
pendidikan, sebagai alat pendidikan kurikulum mempunyai komponen-
komponen yang saling mendukung satu sama lain.5
Para pemikir
pendidikan mempunyai ragam dalam menentukan jumlah komponen
kurikulum, meskipun dari beberapa pendapat akan tetapi pemahaman dan
pengertiannya hampir sama. Subandijah membagi komponen kurikulum
menjadi lima yaitu Tujuan, Isi, Strategi, Media, dam Proses. Sedangkan
menurut Nasution komponen kurikulum ada empat yaitu Tujuan, Bahan
Pelajaran, Proses, dan Penilaian. Berikut ini akan di uraikan secara
singkat mengenai komponen- komponen tersebut.
1. Komponen Tujuan
Tujuan merupakan hal paling penting dalam proses
pendidikan.yaitu hal yang ingin dicapai secara keseluruhan, yang
meliputi:
a. Tujuan domain kognitif yaitu tujuan yang mengarah pada
pengembangan akal dan intelektual peserta didik.
b. Tujuan domain afektif yaitu tujuan yang mengarah pada
penggerakan hati nurani para peserta didik.
c. Tujuan domain psikomotor yaitu tujuan yang menngarah pada
pengembangan ketrampilan jasmani peserta didik.6
Pengkajian terhadap rumusan-rumusan tujuan pendidikan itu
akan menunjukkan bahwa pada dasarnya tujuan pendidikan itu tidak
berdiri secara mandiri.
5Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung, Bumi Aksara, 1994, hlm: 9
6Dakiir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, yogyakata, PT Rhineka Cipta, 2004, hlm:
23
8
Pernyataan ini berarti bahwa tujuan pendidikan yang satu
selalu berhubungan dengan tujuan pendidikan yang lain. Bila
diurutkan tata tingkat tujuan pendidikan itu sebagai berikut:
a. Tujuan pendidikan nasional yaitu tujuan pendidikan yang ingin
dicapai pada tataran nasional. Dalam pencapaiannya dapat
berwujud sebagai warga negara berkepribadian nasional yang
bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat, bangsa dan
tanah air.
b. Tujuan institusional yaitu yang ingin dicapai pada tingkat
lembaga pendidikan, dalam pencapainnya dapat berwujud sebagai
tamatan sekolah yang mampu didikan lebih lanjut menjadi tenaga
profesional dalam bidang tertentu dan pada jenjang tertentu.
c. Tujuan kurikulum yaitu tujuan pendidikan yang ingin dicapai
pada tingkat tataran mata pelajaran atau bidang studi, dalam usaha
pencapaiannya dapat berwujud sebagai siswa yang menguasai
disiplin mata pelajaran atau bidang studi tertentu yang dipelajari.
d. Tujuan instruksional yaitu tujuan yang ingin dicapai pada tingkat
tataran pengajaran yang dapat berwujud sebagai bentuk watak,
kemampuan berfikir dan berketerampilan teknologinya secara
bertahap. Pada dasarnya tujuan ini merupakan perincian lebih
lanjut dari tujuan intruksional menjadi sub bidang studi sehingga
menjadi tujuan kognitif, afektif dan psikomotor.
2. Komponen Isi dan Struktur Progam atau Materi
Komponen Isi dan struktur Progam atau materi merupakan
bahan yang diprogamkan guna mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan. Uraian bahan pelajaran inilah yang dijadikan dasar
pengambilan bahan dalam setiap belajar mengajar dikelas oleh pihak
9
guru. Penentuan pokok-pokok dan sub-sub pokok bahasan didasarkan
pada tujuan instruksional.7
Isi atau materi tersebut berupa materi-materi bidang studi,
seperti matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, dan sebagainya.
Bidang-bidang tersebut disesuaikan dengan jenis, jenjang maupun
jalur pendidikan yang ada. Bidang-bidang tersebut biasanya telah
dicantumkan dalam struktur program kurikulum sekolah yang
bersangkutan.
3. Komponen Media atau Sarana dan Prasarana
Media merupakan sarana perantara dalam mengajar. Sarana
dan prasarana atau media merupakan alat bantu untuk memudahkan
pendidik dalam mengaplikasikan isi kurikulum agar lebih mudah
dimengerti oleh peserta didik dalam proses belajar mengajar.
Menurut subandijah, ketepatan memilih alat media merupakn
suatu hal yang penting dikarenakan akan mempengaruhi daya tangkap
peserta didik.
4. Komponen Strategi Belajar Mengajar
Dalam proses belajar mengajar,seorang pendidik perlu
memahami suatu Strategi. Strategi menujuk pada sesuatu pendekatan
(approach), metode (method), dan peralatan mengajar yang
diperlukan. Strategi pengajaran lebih lanjut bisa dipahami sebagai cara
seorang pendidik dalam mengajar. Dengan demikian, strategi disini
mempunyai arti komprehensif yang mesti dipahami dan diupayakan
untuk pengaplikasiannya oleh seorang pendidik sejak dari
mempersiapkan pengajara sampai proses evaluasi.8
Dengan menggunakan strategi yang tepat dan akurat proses
belajar mengajar dapat memuaskan pendidik dan peserta didik
7Burhan Nurgiyantoro, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah. Yogyakarta : BPF,
1985, hlm: 10
8Rusman, Manajemen Kurikulum, Jakarta, Rajawali Pers, 2008, hlm: 114-118
10
khususnya pada proses transfer ilmu yang dapat bditangkap para
peserta didik. Akan tetapi penggunaan strategi yang tepat dan akurat
sangat ditentukan oleh tingkat kompetensi pendidik.
5. Komponen Proses Belajar Mengajar
Komponen ini sangatlah penting dalam suatu proses
pendidikan. Tujuan akhir proses mengajar adalah terjadinya perubahn
tingkah laku peserta didik menjadi manusia yang lebih baik.
Komponen ini erat kaitannya dengaan susasana belajar di dalam
ruangan kelas maupun di luar kelas.upaya seorang pendidik untuk
menumbuhkan motivasi dan kreatifitas dalm belajar merupakan
langkah yang tepat. Komponen proses ini juga berkaitan dengan
kemampuan pendidik dalam menciptkan suasana pengajaran yang
kondusif agar efektivitas tercipta dalam proses pembelajaran.
Menurut Subandijah guru perlu memusatkan pad
kepribadiannya dalam mengajar, menerapkan metode yang tepat, dan
memusatkan pada proses dengan produknya, dan memusatkan pada
kompetensi yang relevan. Pada intinya guru harus mengoptimalkan
perannya sebagai educator, motivator, manager, dan fasilitator.9
6. Komponen Evaluasi atau Penilaian
Untuk melihat sejauh mana tingkat keberhasilan dalam
pelaksanaan kurikulum, maka diperlukan evaluasi. Mengingat
komponen evaluasi ini sangat berhubungan erat dengan semua
komponen lainnya, maka denagan cara evaluasi atau penilaian ini akan
mengetahui tingkat kebeerhasilan dari semua komponen.
Dalam mengevaluasi, biasanya pendidik akan mengevaluasi
dengan materi atau bahan pelajaran yang sudah diajarkan atau paling
tidak yang ada kaitannya dengan materi yang sudah diajarkan.
9Abdulloh, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Yogyakarta, Ar-ruzz Media, 2010, hlm:
56
11
Komponen evaluasi ini tidak hanya memperlihatkan
sejauhmana prestasi peserta didik saja, tetapi juga sebagai sumber
input bagi sekolahan sebagai upaya perbaikan dan pembaharuan suatu
kurikulum.
Kurikulum yang akan dilaksanakan atau diimplementasikan
terlebih dahulu diuji cobakan dalam lingkungan terbatas, sebelum
akhirnya diputuskan untuk didesiminasikan ke semua lembaga
pendidikan. Berbagai upaya perlu dilakukan selama fase
pengembangan kurikulum dilakukan, termasuk kedalamnya adalah
evaluasi dan revisi. Evaluasi yang signifikan dan berkelanjutan sangat
diperlukan untuk mendukung terwujudnya suatu pengembangan
kurikulum secara efektif dan bermakna.
Dengan evaluasi juga dapat diperoleh informasi yang akurat
tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa.
Berdasarkan informasi itu dapat dibuat keputusan tentang kurikulum
itu sendiri, pembelajaran, kesulitan, dan upaya bimbingan yang perlu
dilakukan. Evaluasi kurikulum membutuhkan pengumpulan,
pemroresan, dan interpretasi mengenai data terhadap program
pendidikan.
Aspek-aspek yang harus dievaluasi, menurut Arich Lewy
sesuai dengan tahap-tahap dalam pengembangan kurikulum, yaitu:
1. Problematika Metodologis pembelajaran bahasa Arab
Kendala dan hambatan selalu ada dalam kegiatan seseorang,
demikian juga pendukung atau sesuatu yang membantunya. Demikian
pula dalam masalah pembelajaran.
12
Problem Metodologis adalah salah satu dari tiga problema dalam
mempelajari bahasa Asing. Yang mencakup dari problem metodologi
yakni :
a. Problem siswa
Keragaman latar belakang pendidikan siswa juga
menjadi salah satu problem yang dihadapi dalam pengajaran.
Perbedaan latar belakang pendidikan ini pada gilirannya
menyebabkan pengetahuan siswa akan bahasa Arab sangat
heterogen.
b. problem tenaga pengajar
Idealnya, seorang guru bahasa Arab memiliki
kopentensi yang sesuai dengan bidang tugasnya. Berdasarkan
UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, seorang
guru harus memiliki kualifikasi akademik SI atau diploma IV
dan memiliki kopetensi pedagogis, profesional, kepribadian
dan sosial. Oleh karena itu, itu secara formal, seorang gutu
bahasa Arab juga memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud
dalam UU tersebut.
c. Problem materi pembelajaran
Problem ketiktercapaian tujuan pengajaran bahasa Arab
di madrasah juga erat kaitannya dengan materi kurikulum yang
13
derencanakan. Nampaknya, materi kurikulum yang ditetapkan
belum sepenuhnya mendukung ketercapaian tujuan.10
D. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang
datanya diperoleh dengan melakukan survey di lapangan atau lokasi
penelitian. Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan terperinci
tentang Analisis implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran
Bahasa arab di madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah di
Kabupaten Sidoarjo, maka penulis mengadakan penelitian di lapangan
untuk mengumpulkan data yang merupakan sumber primer, sedangkan
data sekundernya bersumber dari penggalian dan penelusuran atas
buku, surat kabar, majalah, internet, dan catatan lainnya yang dinilai
memiliki hubungan serta dapat mendukung pemecahan masalah dan
pencarian kebenaran dalam skripsi ini.11
E. Sistematika Pembahasan
10 Syamsuddin Asyrofi, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab,
( Yogyakarta : Idea Press, 2010), hlm. 60-74
11 . Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta:
Bina Aksara, 1996),hlm.28
14
Untuk membentuk suatu pembahasan yang utuh dan terarah maka
dalam penulisan penelitian ini terbagi menjadi empat bab, yaitu :
BAB I : Berisi tentang pendahuluan yang memuat gambaran umum
penelitian yang mencakup latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan
sistematika pembahasan.
BAB II : Berisi tentang gambaran umum asrama takhasus putri MA
Wahid Hasyim Yogyakarta yang mencakup tentang letak geografisnya,
sejarah berdirinya, keadaan guru dan siswa serta sarana dan prasarana yang
menunjang.
BAB III : Berisi tentang gambaran kegiatan di asrama takhasus putri
MA Wahid Hasyim Yogyakarta yang mencakup tentang Implementasi metode
Gramatika-Terjemahan dalam pembelajaran mahārah al- qirā’ah di kelas ulā.
BAB IV : Berisi tentang penutup meliputi kesimpulan dari dari hasil
penelitian yang peneliti lakukan, masukan dan saran dari peneliti dan sebagai
penutup pada bab ini disertakan kata penutup.
15
16

More Related Content

What's hot (15)

28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
 
Makalah kurikulum 2013
Makalah kurikulum 2013Makalah kurikulum 2013
Makalah kurikulum 2013
 
Mimin
MiminMimin
Mimin
 
Artikel Ilmiah_Kurikulum 2013
Artikel Ilmiah_Kurikulum 2013Artikel Ilmiah_Kurikulum 2013
Artikel Ilmiah_Kurikulum 2013
 
Pg bahasa malaysia_sjk_thn_4
Pg bahasa malaysia_sjk_thn_4Pg bahasa malaysia_sjk_thn_4
Pg bahasa malaysia_sjk_thn_4
 
Unit1.kurikulum ptv
Unit1.kurikulum ptvUnit1.kurikulum ptv
Unit1.kurikulum ptv
 
Curriculum design(new)
Curriculum design(new)Curriculum design(new)
Curriculum design(new)
 
CONTOH KERTAS CADANGAN
CONTOH KERTAS CADANGANCONTOH KERTAS CADANGAN
CONTOH KERTAS CADANGAN
 
Panduan guru bm sk tahun 3
Panduan guru bm sk tahun 3Panduan guru bm sk tahun 3
Panduan guru bm sk tahun 3
 
Melaksanakan perubahan kurikulum
Melaksanakan perubahan kurikulumMelaksanakan perubahan kurikulum
Melaksanakan perubahan kurikulum
 
Contoh proposal-skripsi
Contoh proposal-skripsiContoh proposal-skripsi
Contoh proposal-skripsi
 
Tugas uas kurikulum
Tugas uas kurikulumTugas uas kurikulum
Tugas uas kurikulum
 
Perubahan kurikulum
Perubahan kurikulumPerubahan kurikulum
Perubahan kurikulum
 
Mini riset pt molani
Mini riset pt molaniMini riset pt molani
Mini riset pt molani
 
Bio form4
Bio form4Bio form4
Bio form4
 

Viewers also liked

ชานยอลโอป้า ^^
ชานยอลโอป้า ^^ชานยอลโอป้า ^^
ชานยอลโอป้า ^^
Tarntip Moungaiam
 
Presentazione Life Long Project ds Muscato
Presentazione Life Long Project ds MuscatoPresentazione Life Long Project ds Muscato
Presentazione Life Long Project ds Muscato
classicoscadutoit
 
Libertad a los presos políticos saharauis
Libertad a los presos políticos saharauisLibertad a los presos políticos saharauis
Libertad a los presos políticos saharauis
La Otra Obrera
 

Viewers also liked (15)

Ovalordamulher
OvalordamulherOvalordamulher
Ovalordamulher
 
Pratical guide Espresso.pdf
Pratical guide Espresso.pdfPratical guide Espresso.pdf
Pratical guide Espresso.pdf
 
Técnicas de exploración neurológica - nervios craneales
Técnicas de exploración neurológica - nervios cranealesTécnicas de exploración neurológica - nervios craneales
Técnicas de exploración neurológica - nervios craneales
 
Visual Merchandise Portfolio
Visual Merchandise PortfolioVisual Merchandise Portfolio
Visual Merchandise Portfolio
 
ชานยอลโอป้า ^^
ชานยอลโอป้า ^^ชานยอลโอป้า ^^
ชานยอลโอป้า ^^
 
Presentazione Life Long Project ds Muscato
Presentazione Life Long Project ds MuscatoPresentazione Life Long Project ds Muscato
Presentazione Life Long Project ds Muscato
 
Libertad a los presos políticos saharauis
Libertad a los presos políticos saharauisLibertad a los presos políticos saharauis
Libertad a los presos políticos saharauis
 
Phototalk
PhototalkPhototalk
Phototalk
 
Focus group discussion
Focus group discussionFocus group discussion
Focus group discussion
 
Major project
Major projectMajor project
Major project
 
Of Mice and Men section 2&3
Of Mice and Men section 2&3Of Mice and Men section 2&3
Of Mice and Men section 2&3
 
Of Mice and Men section 1
Of Mice and Men section 1Of Mice and Men section 1
Of Mice and Men section 1
 
H4 Grammar - Past perfect
H4 Grammar - Past perfectH4 Grammar - Past perfect
H4 Grammar - Past perfect
 
50 crucial-tips-in-rebuilding-your-relationship
50 crucial-tips-in-rebuilding-your-relationship50 crucial-tips-in-rebuilding-your-relationship
50 crucial-tips-in-rebuilding-your-relationship
 
Get your ex girlfriend back top 10 mistakes you can't afford to make geb now
Get your ex girlfriend back top 10 mistakes you can't afford to make   geb nowGet your ex girlfriend back top 10 mistakes you can't afford to make   geb now
Get your ex girlfriend back top 10 mistakes you can't afford to make geb now
 

Similar to Bab i1 penelitian (autosaved)

Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013
Syaidah Ahnur
 
9 article text-897-1-10-20160311
9 article text-897-1-10-201603119 article text-897-1-10-20160311
9 article text-897-1-10-20160311
Linda270105
 
Uas pengembangan kurikulum
Uas pengembangan kurikulumUas pengembangan kurikulum
Uas pengembangan kurikulum
Yudi Hamdani
 
PENGKAJIAN KURIKULUM SMK OLEH RIVANDY TRISAMRASUL KARUNDENG
PENGKAJIAN KURIKULUM SMK OLEH RIVANDY TRISAMRASUL KARUNDENGPENGKAJIAN KURIKULUM SMK OLEH RIVANDY TRISAMRASUL KARUNDENG
PENGKAJIAN KURIKULUM SMK OLEH RIVANDY TRISAMRASUL KARUNDENG
Van threesamra
 

Similar to Bab i1 penelitian (autosaved) (20)

Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013
 
Makalah Manajemen Kurikulum.pdf
Makalah Manajemen Kurikulum.pdfMakalah Manajemen Kurikulum.pdf
Makalah Manajemen Kurikulum.pdf
 
Manajemen Kurikulum.pdf
Manajemen Kurikulum.pdfManajemen Kurikulum.pdf
Manajemen Kurikulum.pdf
 
Manajemen Kurikulum.docx
Manajemen Kurikulum.docxManajemen Kurikulum.docx
Manajemen Kurikulum.docx
 
Makalah Manajemen Kurikulum.docx
Makalah Manajemen Kurikulum.docxMakalah Manajemen Kurikulum.docx
Makalah Manajemen Kurikulum.docx
 
AKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA.pptx
AKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA.pptxAKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA.pptx
AKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA.pptx
 
9 article text-897-1-10-20160311
9 article text-897-1-10-201603119 article text-897-1-10-20160311
9 article text-897-1-10-20160311
 
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktualKurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
 
PPT_Pembaharuan_Kurikulum.pptx
PPT_Pembaharuan_Kurikulum.pptxPPT_Pembaharuan_Kurikulum.pptx
PPT_Pembaharuan_Kurikulum.pptx
 
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.docx
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.docxKonsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.docx
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.docx
 
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.pdf
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.pdfKonsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.pdf
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.pdf
 
Uas pengembangan kurikulum
Uas pengembangan kurikulumUas pengembangan kurikulum
Uas pengembangan kurikulum
 
Konsepsi dan Sejarah Kurikulum Kel.1 Telaah Kurikulum R5A.pptx
Konsepsi dan Sejarah Kurikulum Kel.1 Telaah Kurikulum R5A.pptxKonsepsi dan Sejarah Kurikulum Kel.1 Telaah Kurikulum R5A.pptx
Konsepsi dan Sejarah Kurikulum Kel.1 Telaah Kurikulum R5A.pptx
 
kurikulum kimia
kurikulum kimiakurikulum kimia
kurikulum kimia
 
Anotasi Bibliografi 10 Buku 10 Jurnal
Anotasi Bibliografi 10 Buku 10 JurnalAnotasi Bibliografi 10 Buku 10 Jurnal
Anotasi Bibliografi 10 Buku 10 Jurnal
 
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).pdf
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).pdfPerbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).pdf
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).pdf
 
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).docx
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).docxPerbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).docx
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).docx
 
PENGKAJIAN KURIKULUM SMK OLEH RIVANDY TRISAMRASUL KARUNDENG
PENGKAJIAN KURIKULUM SMK OLEH RIVANDY TRISAMRASUL KARUNDENGPENGKAJIAN KURIKULUM SMK OLEH RIVANDY TRISAMRASUL KARUNDENG
PENGKAJIAN KURIKULUM SMK OLEH RIVANDY TRISAMRASUL KARUNDENG
 
Kajian teori
Kajian teoriKajian teori
Kajian teori
 
MAKALAH
MAKALAHMAKALAH
MAKALAH
 

Recently uploaded

Jual Cytotec Jakarta Barat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Barat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Jakarta Barat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Barat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
MiaZahir
 
Obat Aborsi Papua Barat 082223109953 ( Pills Cytotec Asli ) Jual Obat Penggug...
Obat Aborsi Papua Barat 082223109953 ( Pills Cytotec Asli ) Jual Obat Penggug...Obat Aborsi Papua Barat 082223109953 ( Pills Cytotec Asli ) Jual Obat Penggug...
Obat Aborsi Papua Barat 082223109953 ( Pills Cytotec Asli ) Jual Obat Penggug...
Jual Obat Aborsi Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
 
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teaterBAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
Agustinus791932
 

Recently uploaded (13)

SLOT RAHFFI AHMAD > LINK DAFTAR GACOR 2024
SLOT RAHFFI AHMAD  > LINK DAFTAR GACOR 2024SLOT RAHFFI AHMAD  > LINK DAFTAR GACOR 2024
SLOT RAHFFI AHMAD > LINK DAFTAR GACOR 2024
 
Jual Cytotec Jakarta Barat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Barat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Jakarta Barat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Barat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
 
Obat Aborsi Papua Barat 082223109953 ( Pills Cytotec Asli ) Jual Obat Penggug...
Obat Aborsi Papua Barat 082223109953 ( Pills Cytotec Asli ) Jual Obat Penggug...Obat Aborsi Papua Barat 082223109953 ( Pills Cytotec Asli ) Jual Obat Penggug...
Obat Aborsi Papua Barat 082223109953 ( Pills Cytotec Asli ) Jual Obat Penggug...
 
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang MaxwinSakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
 
IDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAW
IDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAWIDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAW
IDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAW
 
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
 
Kisetoto Daftar Situs Slot Gacor Anti Nawala RTP Mudah Menang Terbaru
Kisetoto Daftar Situs Slot Gacor Anti Nawala RTP Mudah Menang TerbaruKisetoto Daftar Situs Slot Gacor Anti Nawala RTP Mudah Menang Terbaru
Kisetoto Daftar Situs Slot Gacor Anti Nawala RTP Mudah Menang Terbaru
 
tugas kelompok irsyad aldey.pdf
tugas kelompok irsyad aldey.pdftugas kelompok irsyad aldey.pdf
tugas kelompok irsyad aldey.pdf
 
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teaterBAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
 
DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024
DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024
DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024
 
IDMPO : SITUS SLOT PALING PROVITE & REKOMENDASI 2024
IDMPO : SITUS SLOT PALING PROVITE & REKOMENDASI 2024IDMPO : SITUS SLOT PALING PROVITE & REKOMENDASI 2024
IDMPO : SITUS SLOT PALING PROVITE & REKOMENDASI 2024
 

Bab i1 penelitian (autosaved)

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya. Perkembangan dan perubahan yang bersifat terus menerus ini menuntut perlunya sistem Pendidikan Nasional, diantaranya adalah penyempurnaan kurikulum untuk menciptakan masyarakat yang mampu dan bisa bersaing serta mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Sebelum membahas pengembangan kurikulum, wajib memahami tiga konsep, yaitu pendidikan, kurikulum dan pengajaran. Sebab, pendidikan, kurikulum, dan pengajaran sangat berhubungan dengan tiga aspek tersebut. Tujuan dari pendidikan adalah untuk menggali potensi- potensi tersebut menjadi aktual. Pendidikan merupakan alat untuk memberikan rangsangan agar potensi- potensi manusia dapat berkembang dengan optimal. Dalam hal ini pendidikan sering diartikan sebagai upaya manusia untuk memanusiakan manusia. Setiap institusi mempunyai tujuan yang membutuhkan alat atau sarana. Alat tersebut adalah kurikulum untuk mencapai tujuan setiap tujuan lembaga pendidikan. Sedangkan, Inti kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan sekolah sekaligus syarat mutlak dari pendidikan sekolah. Isi dari kurikulum diantaranya adalah pengetahuan ilmiah, kegiatan dan pengalaman belajar yang disusun sesuai dengan taraf perkembangan siswa. Berbagai cara dilakukan pemerintah agar mampu menciptakan generasi yang bermutu, berkualitas dan mampu bersaing pada zaman saat ini. Perubahan kurikulum dari masa ke masa merupakan suatu kebijakan pemerintah yang harus dilaksanakan oleh setiap lembaga pendidikan. Terdapat beberapa perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia, terbentuknya kurikulum pertama kali pada tahun 1968. Kurikulum pada tahun 1
  • 2. ini dikenal dengan kurikulum 1968, terdapat perubahan kurikulum pada tahun 1975 yang dikenal dengan kurikulum 1975, revisi terdapat kurikulum 1984, diubah lagi dengan adanya kurikulum 1999, kemudian dikembangkan lagi dengan adanya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada tahun 2004, pada tahun 2006 kurikulum diubah lagi menjadi Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP). Perubahan kurikulum ini dimaksudkan agar pendidikan di Indonesia ini dirasakan lebih berhasil dalam mencetak kader yang berkualitas, apabila dengan adanya perubahan kurikulum ini kurang bisa mengena pada peserta didik, maka pemerintah akan merubah kurikulum dengan kurikulum yang lebih baik dari sebelumnya. Pada tahun 2013 terdapat perubahan kurikulum yang mana perubahan ini dimasudkan sebagai penyempurna kurikulum sebelumnya, kurikulum ini dikenal dengan kurikulum 2013. Kurikulum ini dirasa masih asing dan hanya beberapa sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013. Pada ajaran baru tahun 2014 kini diharapkan semua lembaga pendidikan menerapkan kurikulum 2013. Proposal ini membahas tentang analisa implementasi kurikulum 2013 dalam Madrasah Tsanawiyah dan Aiyah di Kabupaten Sidoarjo. Kurikulum merupakan suatu usaha yang menjembatani tercapainya Pendidikan Nasional maka perlu dilakukan sebuah penelitian dalam penerapan kurikulum tersebut, diantaranya adalah kurikulum 2013. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah di Kabupaten Sidoarjo? 2. Apa saja problematika Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah di Kabupaten Sidoarjo? C. Tujuan Penelitian 2
  • 3. Tujuan Penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui bagaimana implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran Bahasa Arab di Kabupaten Sidoarjo. b. Untuk mengetahui problematika implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Bahasa Arab di Kabupaten Sidoarjo. c. Untuk mengetahui hasil yang diperoleh dari implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Bahasa Arab di Kabupaten Sidoarjo. A. Landasan Teori 1. Pengertian Kurikulum Istilah kurikulum (curriculum), yang pada awalnya digunakan dalam dunia olahraga, berasal dari kata curir (pelari) dan curere (tempat berpacu). Pada saat itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari mulai dari start sampai finish untuk memperoleh medali atau penghargaan. Kemudian, pengertian tersebut diterapkan dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah mata pelajaran (subject) yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal sampai akhir program pelajaran untuk memperoleh penghargaan dalam bentuk ijazah. Dari pengertian tersebut, dalam kurikulum terkandung dua hal pokok, yang pertama yaitu adanya mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa, yang kedua adalah tujuan utamanya yaitu untuk memperoleh 3
  • 4. ijazah. Dengan demikian, implikasi terhadap praktik pengajaran yaitu setiap siswa harus menguasai seluruh mata pelajaran yang diberikan dan menempatkan guru dalam posisi yang sangat penting dan menentukan. Keberhasilan siswa ditentukan oleh seberapa jauh mata pelajaran tersebut dikuasainya dan biasanya disimbolkan dengan skor yang diperoleh setelah mengikuti suatu tes atau ujian. Kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran di sekolah atau di akademi yang harus ditempuh oleh siswa untuk mencapai suatu tingkat atau ijazah. Menurut Harold b. Alberty. Al. Mendefenisikan kurikulum yakni semua aktivitas yang dilakukan oleh sekolah terhadap para siswanya.1 Untuk mendapatkan rumusan tentang pengertian kurikulum, para ahli mengemukakan pandangan yang beragam. Dalam pandangan tradisional (klasik), kurikulum dipandang sebagai rencana pelajaran di suatu sekolah (Hilda Taba, 1962; Zais, 1976; Nana Sudjana, 1996; Nana S. Sukmadinata, 1997). Pelajaran- pelajaran apa yang harus ditempuh di sekolah, itulah kurikulum. Sedangkan dalam pandangan modern, arti kurikulum lebih dianggap sebagai suatu pengalaman atau sesuatu yang nyata terjadi dalam proses pendidikan (J. Galen Saylor & William M. Alexander,1956; Ronald Doll, 1974). 1Oemar Hamalik. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, hlm: 7 4
  • 5. Dalam hal ini, Hamid Hasan (1988) mengemukakan bahwa untuk mencari rumusan kurikulum dapat ditinjau dari empat dimensi, yaitu: 1. kurikulum sebagai suatu ide; 2. kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, sebagai perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide; 3. kurikulum sebagai suatu kegiatan, yang merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana tertulis; dan 4. kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekwensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan.2 Dalam konteks pendidikan nasional, secara formal kurikulum lebih diartikan sebagai suatu rencana atau dokumen tertulis. Hal ini bisa dilihat dari pengertian kurikulum sebagaimana tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, yang berbunyi bahwa “kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 2. Implikasi Kurikulum 2ibid, hlm: 11 5
  • 6. Dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary dinyatakan bahwa implikasi memiliki arti implicating or being implicated, dan what is implied; something hinted at or suggested, but not expressed.3 Dengan demikian, yang dimaksud dengan implikasi pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi bagi sekolah atau madrasah, siswa, dan orang tua adalah anjuran atau usulan apa sajakah yang bisa diberika kepada sekolah atau madrasah, siswa, dan orang tua sebagai dampak diberlakukannya kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan. Kurikulum mencerminkan falsafah atau pandangan hidup bangsa ke arah mana dan bagaimana bentuk kehidupan itu kelak akan ditentukan oleh kurikulum yang digunakan oleh bangsa tersebut sekarang. Kurikulum dapat memberikan sebuah hasil dari pendidikan atau pengajaran yang diharapkan karena ia menunjukkan apa yang harus dipelajari dan kegiatan apa yang harus dialami oleh peserta didik. Jika kurikulum di rubah, pastinya akan terdapat sebuah permasalahan yang akan terbeban. Sudah terdengar jelas di telinga kita bahwa perubahan kurikulum akan datang, perubahan ini akan dilaksanakan pada tahun 2013, tanpa disadari perubahan ini membawa dampak negatif terhadap para 3Oxford Advanced Learner’s Dictionary. 2007. hlm:203 6
  • 7. sisawa karena perubahan ini tidak disepakati terlebih dahulu dan cenderung dipaksakan. Jika perubahan kurikulum ini tetap dilaksanakan, mungkin banyak siswa atau para wali murid yang akan terbebankan. Hal ini disebabkan karena memicu banyak persyaratan diantaranya harus membeli buku baru untuk memenuhi persyaratan tersebut. Adapun penambahan jadwal dan jam pelajaran yang semakin panjang, dan itu harus dipersiapkan betul- betul. Kurikulum baru yang mulai diberlakukan Juli 2013 akan berdampak pada beberapa hal. Diantaranya adalah: 1. Soal anggaran perubahan senilai Rp 2,49 triliun. 2. Soal pelatihan guru. 3. Soal sosialisasi kurikulum baru. 4. Akan banyak guru yang kehilangan pekerjaan. 5. Soal peminatan siswa di jenjang SMA. 6. Perubahan kurikulum akan mengakibatkan perubahan buku pelajaran yang biasa digunakan guru dan siswa di sekolah.4 4http://www.majalahgontor.net/index.php?option=com_content&view=article&id=646:dampak- perubahan-kurikulum-2013&catid=40:laporan&Itemid=103, situs di akses pada hari senin, 17 maret 2014 pukul 06:17 wib 7
  • 8. 3. Komponen Kurikulum Kurikulum adalah suatu alat atau sistem yang ada dlam pendidikan, sebagai alat pendidikan kurikulum mempunyai komponen- komponen yang saling mendukung satu sama lain.5 Para pemikir pendidikan mempunyai ragam dalam menentukan jumlah komponen kurikulum, meskipun dari beberapa pendapat akan tetapi pemahaman dan pengertiannya hampir sama. Subandijah membagi komponen kurikulum menjadi lima yaitu Tujuan, Isi, Strategi, Media, dam Proses. Sedangkan menurut Nasution komponen kurikulum ada empat yaitu Tujuan, Bahan Pelajaran, Proses, dan Penilaian. Berikut ini akan di uraikan secara singkat mengenai komponen- komponen tersebut. 1. Komponen Tujuan Tujuan merupakan hal paling penting dalam proses pendidikan.yaitu hal yang ingin dicapai secara keseluruhan, yang meliputi: a. Tujuan domain kognitif yaitu tujuan yang mengarah pada pengembangan akal dan intelektual peserta didik. b. Tujuan domain afektif yaitu tujuan yang mengarah pada penggerakan hati nurani para peserta didik. c. Tujuan domain psikomotor yaitu tujuan yang menngarah pada pengembangan ketrampilan jasmani peserta didik.6 Pengkajian terhadap rumusan-rumusan tujuan pendidikan itu akan menunjukkan bahwa pada dasarnya tujuan pendidikan itu tidak berdiri secara mandiri. 5Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung, Bumi Aksara, 1994, hlm: 9 6Dakiir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, yogyakata, PT Rhineka Cipta, 2004, hlm: 23 8
  • 9. Pernyataan ini berarti bahwa tujuan pendidikan yang satu selalu berhubungan dengan tujuan pendidikan yang lain. Bila diurutkan tata tingkat tujuan pendidikan itu sebagai berikut: a. Tujuan pendidikan nasional yaitu tujuan pendidikan yang ingin dicapai pada tataran nasional. Dalam pencapaiannya dapat berwujud sebagai warga negara berkepribadian nasional yang bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat, bangsa dan tanah air. b. Tujuan institusional yaitu yang ingin dicapai pada tingkat lembaga pendidikan, dalam pencapainnya dapat berwujud sebagai tamatan sekolah yang mampu didikan lebih lanjut menjadi tenaga profesional dalam bidang tertentu dan pada jenjang tertentu. c. Tujuan kurikulum yaitu tujuan pendidikan yang ingin dicapai pada tingkat tataran mata pelajaran atau bidang studi, dalam usaha pencapaiannya dapat berwujud sebagai siswa yang menguasai disiplin mata pelajaran atau bidang studi tertentu yang dipelajari. d. Tujuan instruksional yaitu tujuan yang ingin dicapai pada tingkat tataran pengajaran yang dapat berwujud sebagai bentuk watak, kemampuan berfikir dan berketerampilan teknologinya secara bertahap. Pada dasarnya tujuan ini merupakan perincian lebih lanjut dari tujuan intruksional menjadi sub bidang studi sehingga menjadi tujuan kognitif, afektif dan psikomotor. 2. Komponen Isi dan Struktur Progam atau Materi Komponen Isi dan struktur Progam atau materi merupakan bahan yang diprogamkan guna mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Uraian bahan pelajaran inilah yang dijadikan dasar pengambilan bahan dalam setiap belajar mengajar dikelas oleh pihak 9
  • 10. guru. Penentuan pokok-pokok dan sub-sub pokok bahasan didasarkan pada tujuan instruksional.7 Isi atau materi tersebut berupa materi-materi bidang studi, seperti matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, dan sebagainya. Bidang-bidang tersebut disesuaikan dengan jenis, jenjang maupun jalur pendidikan yang ada. Bidang-bidang tersebut biasanya telah dicantumkan dalam struktur program kurikulum sekolah yang bersangkutan. 3. Komponen Media atau Sarana dan Prasarana Media merupakan sarana perantara dalam mengajar. Sarana dan prasarana atau media merupakan alat bantu untuk memudahkan pendidik dalam mengaplikasikan isi kurikulum agar lebih mudah dimengerti oleh peserta didik dalam proses belajar mengajar. Menurut subandijah, ketepatan memilih alat media merupakn suatu hal yang penting dikarenakan akan mempengaruhi daya tangkap peserta didik. 4. Komponen Strategi Belajar Mengajar Dalam proses belajar mengajar,seorang pendidik perlu memahami suatu Strategi. Strategi menujuk pada sesuatu pendekatan (approach), metode (method), dan peralatan mengajar yang diperlukan. Strategi pengajaran lebih lanjut bisa dipahami sebagai cara seorang pendidik dalam mengajar. Dengan demikian, strategi disini mempunyai arti komprehensif yang mesti dipahami dan diupayakan untuk pengaplikasiannya oleh seorang pendidik sejak dari mempersiapkan pengajara sampai proses evaluasi.8 Dengan menggunakan strategi yang tepat dan akurat proses belajar mengajar dapat memuaskan pendidik dan peserta didik 7Burhan Nurgiyantoro, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah. Yogyakarta : BPF, 1985, hlm: 10 8Rusman, Manajemen Kurikulum, Jakarta, Rajawali Pers, 2008, hlm: 114-118 10
  • 11. khususnya pada proses transfer ilmu yang dapat bditangkap para peserta didik. Akan tetapi penggunaan strategi yang tepat dan akurat sangat ditentukan oleh tingkat kompetensi pendidik. 5. Komponen Proses Belajar Mengajar Komponen ini sangatlah penting dalam suatu proses pendidikan. Tujuan akhir proses mengajar adalah terjadinya perubahn tingkah laku peserta didik menjadi manusia yang lebih baik. Komponen ini erat kaitannya dengaan susasana belajar di dalam ruangan kelas maupun di luar kelas.upaya seorang pendidik untuk menumbuhkan motivasi dan kreatifitas dalm belajar merupakan langkah yang tepat. Komponen proses ini juga berkaitan dengan kemampuan pendidik dalam menciptkan suasana pengajaran yang kondusif agar efektivitas tercipta dalam proses pembelajaran. Menurut Subandijah guru perlu memusatkan pad kepribadiannya dalam mengajar, menerapkan metode yang tepat, dan memusatkan pada proses dengan produknya, dan memusatkan pada kompetensi yang relevan. Pada intinya guru harus mengoptimalkan perannya sebagai educator, motivator, manager, dan fasilitator.9 6. Komponen Evaluasi atau Penilaian Untuk melihat sejauh mana tingkat keberhasilan dalam pelaksanaan kurikulum, maka diperlukan evaluasi. Mengingat komponen evaluasi ini sangat berhubungan erat dengan semua komponen lainnya, maka denagan cara evaluasi atau penilaian ini akan mengetahui tingkat kebeerhasilan dari semua komponen. Dalam mengevaluasi, biasanya pendidik akan mengevaluasi dengan materi atau bahan pelajaran yang sudah diajarkan atau paling tidak yang ada kaitannya dengan materi yang sudah diajarkan. 9Abdulloh, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Yogyakarta, Ar-ruzz Media, 2010, hlm: 56 11
  • 12. Komponen evaluasi ini tidak hanya memperlihatkan sejauhmana prestasi peserta didik saja, tetapi juga sebagai sumber input bagi sekolahan sebagai upaya perbaikan dan pembaharuan suatu kurikulum. Kurikulum yang akan dilaksanakan atau diimplementasikan terlebih dahulu diuji cobakan dalam lingkungan terbatas, sebelum akhirnya diputuskan untuk didesiminasikan ke semua lembaga pendidikan. Berbagai upaya perlu dilakukan selama fase pengembangan kurikulum dilakukan, termasuk kedalamnya adalah evaluasi dan revisi. Evaluasi yang signifikan dan berkelanjutan sangat diperlukan untuk mendukung terwujudnya suatu pengembangan kurikulum secara efektif dan bermakna. Dengan evaluasi juga dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa. Berdasarkan informasi itu dapat dibuat keputusan tentang kurikulum itu sendiri, pembelajaran, kesulitan, dan upaya bimbingan yang perlu dilakukan. Evaluasi kurikulum membutuhkan pengumpulan, pemroresan, dan interpretasi mengenai data terhadap program pendidikan. Aspek-aspek yang harus dievaluasi, menurut Arich Lewy sesuai dengan tahap-tahap dalam pengembangan kurikulum, yaitu: 1. Problematika Metodologis pembelajaran bahasa Arab Kendala dan hambatan selalu ada dalam kegiatan seseorang, demikian juga pendukung atau sesuatu yang membantunya. Demikian pula dalam masalah pembelajaran. 12
  • 13. Problem Metodologis adalah salah satu dari tiga problema dalam mempelajari bahasa Asing. Yang mencakup dari problem metodologi yakni : a. Problem siswa Keragaman latar belakang pendidikan siswa juga menjadi salah satu problem yang dihadapi dalam pengajaran. Perbedaan latar belakang pendidikan ini pada gilirannya menyebabkan pengetahuan siswa akan bahasa Arab sangat heterogen. b. problem tenaga pengajar Idealnya, seorang guru bahasa Arab memiliki kopentensi yang sesuai dengan bidang tugasnya. Berdasarkan UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, seorang guru harus memiliki kualifikasi akademik SI atau diploma IV dan memiliki kopetensi pedagogis, profesional, kepribadian dan sosial. Oleh karena itu, itu secara formal, seorang gutu bahasa Arab juga memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam UU tersebut. c. Problem materi pembelajaran Problem ketiktercapaian tujuan pengajaran bahasa Arab di madrasah juga erat kaitannya dengan materi kurikulum yang 13
  • 14. derencanakan. Nampaknya, materi kurikulum yang ditetapkan belum sepenuhnya mendukung ketercapaian tujuan.10 D. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang datanya diperoleh dengan melakukan survey di lapangan atau lokasi penelitian. Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan terperinci tentang Analisis implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Bahasa arab di madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah di Kabupaten Sidoarjo, maka penulis mengadakan penelitian di lapangan untuk mengumpulkan data yang merupakan sumber primer, sedangkan data sekundernya bersumber dari penggalian dan penelusuran atas buku, surat kabar, majalah, internet, dan catatan lainnya yang dinilai memiliki hubungan serta dapat mendukung pemecahan masalah dan pencarian kebenaran dalam skripsi ini.11 E. Sistematika Pembahasan 10 Syamsuddin Asyrofi, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, ( Yogyakarta : Idea Press, 2010), hlm. 60-74 11 . Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bina Aksara, 1996),hlm.28 14
  • 15. Untuk membentuk suatu pembahasan yang utuh dan terarah maka dalam penulisan penelitian ini terbagi menjadi empat bab, yaitu : BAB I : Berisi tentang pendahuluan yang memuat gambaran umum penelitian yang mencakup latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika pembahasan. BAB II : Berisi tentang gambaran umum asrama takhasus putri MA Wahid Hasyim Yogyakarta yang mencakup tentang letak geografisnya, sejarah berdirinya, keadaan guru dan siswa serta sarana dan prasarana yang menunjang. BAB III : Berisi tentang gambaran kegiatan di asrama takhasus putri MA Wahid Hasyim Yogyakarta yang mencakup tentang Implementasi metode Gramatika-Terjemahan dalam pembelajaran mahārah al- qirā’ah di kelas ulā. BAB IV : Berisi tentang penutup meliputi kesimpulan dari dari hasil penelitian yang peneliti lakukan, masukan dan saran dari peneliti dan sebagai penutup pada bab ini disertakan kata penutup. 15
  • 16. 16