SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
BAB I

                                          PENDAHULUAN




A. Latar Belakang
          Penyempurnaan kurikulum adalah salah satu upaya peningkatan mutu pendidikan.
   Upaya itu berhasil jika ada perubahan pola kegiatan pembelajaran, dari yang berpusat
   pada guru kepada yang berpusat pada siswa, serta orientasi penilaian dari yang
   berorientasi diskriminasi siswa kepada yang berorientasi diferensiasi siswa. Keseluruhan
   perubahan itu akan menentukan hasil pendidikan. Ketepatan penilaian (asesmen) yang
   dilakukan sekolah, terutama yang berkaitan dengan penilaian pencapaian hasil belajar
   siswa. Penilaian tersebut mempengaruhi pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang
   diterapkan guru dalam proses pembelajaran. Hasil belajar dari proses belajar tidak hanya
   dinilai oleh test, tetapi juga harus dinilai oleh alat-alat nontest atau bukan test. Teknik ini
   berguna untuk mengukur keberhasilan siswa dalam proses belajar-mengajar yang tidak
   dapat diukur dengan alat tes. Penggunaan teknik ini dalam evaluasi pembelajaran
   terutama karena banyak aspek kemampuan siswa yang sulit diukur secara kuantitatif dan
   mencakup objektifitas. Sasaran teknik ini adalah perbuatan, ucapan, kegiatan,
   pengalaman, tingkah laku, riwayat hidup, dan lain-lain. Di samping itu, penilaian
   dilakukan tidak hanya untuk mengungkapkan hasil belajar ranah kognitif, tetapi juga
   diharapkan mampu mengungkapkan hasil belajar siswa dalam lingkup ranah afektif dan
   psikomotor. Berdasarkan permasalahan di atas, maka diperlukan teknik-teknik penilaian
   pembelajaran baik test maupun nontest yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan
   yang ada sehingga hasil belajar siswa dapat dinilai sesuai dengan tuntutan
   kompetensi.Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai teknik-teknik
   assesmen atau penilaian.

B. Rumusan Masalah
   Bertolak dari latar belakang yang telah disampaikan, ditemukan beberapa permasalahan
   diantaranya:
   1. Apakah yang dimaksud dengan asesmen?
   2. Apakah tujuan asesmen?
   3. Apa saja teknik-teknik asesmen?
C. Tujuan
  Tujuan penulisan makalah ini antara lain:
  1. Untuk mengetahui pengertian asesmen.
  2. Untuk mengetahui tujuan asesmen.
  3. Untuk mengetahui teknik-teknik asesmen.
BAB II

                                   PEMBAHASAN




A. Pengertian Asesmen
          Menurut Poerwanti, dkk. (2008: 3) secara umum, assesmen dapat diartikan
   sebagai proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan
   untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa baik yang menyangkut kurikulumnya,
   program pembelajarannya, iklim sekolah maupun kebijakan-kebijakan sekolah.
   Keputusan tentang siswa ini termasuk bagaimana guru mengelola pembelajaran di kelas,
   bagaimana guru menempatkan siswa pada program-program pembelajaran yang berbeda,
   tingkatan tugas-tugas untuk siswa yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan
   masing-masing, bimbingan dan penyuluhan, dan saran untuk studi lanjut.
          Sementara menurut Robert M. Smith (2002) dalam Mawardi (2011) suatu
   penilaian yang komprehensif dan melibatkan anggota tim untuk mengetahui kelemahan
   dan kekuatan yang mana hasil keputusannya dapat digunakan untuk layanan pendidikan
   yang dibutuhkan anak sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran.
   Sedangkan Akhmad (2008) menyebutkan bahwa assesmen atau penilaian adalah
   penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh
   informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi
   (rangkaian kemampuan) peserta didik.
          Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa asesmen merupakan
   kegiatan guru selama rentang pembelajaran untuk mendapatkan informasi dalam bentuk
   apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang pencapaian
   kompetensi peserta didik.

B. TujuanAsesmen
   1. Menurut Robb
      a. Untuk menyaring dan mengidentifikasi anak
      b. Untuk membuat keputusan tentang penempatan anak
      c. Untuk merancang individualisasi pendidikan
      d. Untuk memonitor kemajuan anak secara individu
      e. Untuk mengevaluasi kefektifan program.
2. Menurut Sumardi & Sunaryo (2006)
   a. Memperoleh data yang relevan, objektif, akurat dan komprehensif tentang kondisi
       anak saat ini
   b. Mengetahui profil anak secara utuh terutama permasalahan dan hambatan belajar
       yang dihadapi, potensi yang dimiliki, kebutuhan-kebutuhan khususnya, serta daya
       dukung lingkungan yang dibutuhkan anak
   c. Menentukan layanan yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi kebutuhan-
       kebutuhan khususnya dan memonitor kemampuannya.
3. Menurut Salvia dan Yesseldyke seperti dikutif Lerner (1988: 54)
   Asesmen dilakukan untuk lima keperluan yaitu :
   a. Penyaringan (screening)
   b. Pengalihtanganan (referal)
   c. Klasifikasi (classification)
   d. Perencanaan Pembelajaran (instructional planning)
   e. Pemantauan kemjuan belajar anak (monitoring pupil progress)
       Berdasarkan hasil kajian dari teori-teori diatas penulis dapat menyimpulkan
bahwa : “Asesmen dilakukan untuk mengetahui keadaan anak pada saat tertentu (Waktu
dilakukan asesmen) baik potensi-potensinya maupun kelemahan-kelemahan yang dimiliki
anak sebagai bahan untuk menyusun suatu program pembelajaran sehingga dapat
melakukan layanan / intervensi secara tepat.
       Popham (1995) dalam Mawardi (2011) menyatakan bahwa asesmen bertujuan
antara lain untuk: 1) mendiagnosa kelebihan dan kelemahan siswa dalam belajar, 2)
memonitor kemajuan siswa, 3) menentukan jenjang kemampuan siswa, 4) menentukan
efektivitas pembelajaran, dan 5) mempengaruhi persepsi publik tentang efektivitas
pembelajaran.
       Sementara menurut Diknas (2006) dalam Poerwanti, dkk.(2008) tujuan dari
asesmen adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi selama mengikuti pembelajaran
   dan setelah proses pembelajaran berlangsung.
2. Untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik, untuk bisa mengetahui
   kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi.
3. Untuk memantau kemajuan belajar dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami
   peserta didiksehingga secara dapat dilakukan pengayaan danremedial.
4. Untuk memberikan umpan balik bagi pendidik dalammemperbaiki metode,
      pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan.
   5. Untuk memberikanpilihan alternatifpenilaian kepada guru.
   6. Untuk memberikan informasi kepada orang tua dankomite sekolah tentang efektivitas
      pendidikan


C. Teknik-teknik Asesmen

          Untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar siswa dapat dilakukan
   dengan teknik tes maupun nontes, baik untuk mengakses proses belajar maupun hasil
   belajar. Teknik mengumpulkan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara asesmen
   kemajuan belajar peserta didik terhadap pencapaian standar kompetensi dan kompetensi
   dasar. Asesmen suatu kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-indikator
   pencapaian     hasil    belajar,   baik   berupa   domain   kognitif,   afektif,   maupun
   psikomotor.Menurut Sumarno (2011) ada tujuh ragam teknik yang dapat digunakan, yaitu
   penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian
   produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

   1. Penilaian unjuk kerja
                Penilaian unjuk kerja (Performance assessment atau performance- based
      assessment) atau teknik tes perbuatan merupakan jenis penilaian yang memberikan
      kesempatan kepada para siswa untuk mendemonstrasikan pengetahuan, dan
      keterampilan yang mereka miliki dalam berbagai konteks. Seperti berbicara,
      berpidato, membaca puisi, dan berdiskusi; kemampuan peserta didik dalam
      memecahkan masalah dalam kelompok; partisipasi peserta didik dalam diskusi;
      ketrampilan menari; ketrampilan memainkan alat musik; kemampuan berolah raga;
      ketrampilan menggunakan peralatan laboratorium; praktek sholat, bermain peran,
      bernyanyi, dan ketrampilan mengoperasikan suatu alat.
      Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
      a. Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk
          menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.
      b. Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
      c. Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
      d. Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua
          dapat diamati.
e. Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan pengamatan.
       Langkah Penilaian Kinerja:
       1) Mengidentifikasi langkah penting yang mempengaruhi output
       2) Menuliskan prilaku kemampuan spesifik
       3) Membuat kriteria kemampuan yang akan diukur
       4) Mendefinisikan kriteria kemampuan
       5) Mengurutkan kriteria kemampuan
       6) Membandingkan dengan kriteria sebelumnya.

       Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk
   menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu.Untuk menilai kemampuan
   lompat jauh peserta didik, misalnya dilakukanpengamatan atau observasi yang
   beragam, seperti teknik mengambilawalan, teknik tumpuan, sikap/posisi tubuh saat di
   udara, dan teknik mendarat.
2. Penilaian sikap
          Penilaian sikap merupakan penilaian terhadap sikap peserta didik. Secara
   umum objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran berbagai mata
   pelajaran sebagai berikut:
   a) Sikap terhadap materi pelajaran.
       Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap mata pelajaran. Dengan sikap
       positif dalam diri peserta didik akan tumbuh dan berkembang minat belajar, akan
       lebih mudah diberi motivasi, dan akan lebih mudah menyerap materi pelajaran
       yang diajarkan.
   b) Sikap terhadap guru/pengajar. Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap
       guru. Peserta didik yangtidak memiliki sikap positif terhadap guru akan cenderung
       mengabaikan hal-hal yang diajarkan. Dengan demikian, peserta didik yang
       memiliki sikap negatif terhadap guru/pengajar akan sukar menyerap materi
       pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut.
   c) Sikap terhadap proses pembelajaran. Peserta didik juga perlu memiliki sikap
       positif terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Proses pembelajaran
       mencakup suasana pembelajaran, strategi, metodologi, dan teknik pembelajaran
       yang digunakan. Proses pembelajaran yang menarik, nyaman dan menyenangkan
       dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, sehingga dapat mencapai hasil
       belajar yang maksimal.
d) Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan materi
       pelajaran.Misalnya, masalah lingkupan hidup (materi Biologi atau Geografi).
       Peserta didik perlu memiliki sikap yang tepat, yang dilandasi oleh nilai-nilai
       positif terhadap kasus lingkungan tertentu (kegiatan pelestarian/kasus perusakan
       lingkungan hidup). Misalnya, peserta didik memiliki sikap positif terhadap
       program perlindungan satwa liar.
3. Penilaian tertulis
   Penilaian tertulis merupakan penilaian dimana soal dan jawaban yang diberikan
   kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:
          Soal dengan memilih jawaban, mencakup: pilihan ganda, dua pilihan (salah-
           benar), dan menjodohkan.
          Soal dengan mensuplai jawaban, mencakup: isian atau melengkapi, uraian
           terbatas, dan uraian.
           Penyusunan instrumen penilaian tertulis perlu mempertimbangkan hal-hal
       berikut:
       a) Materi, misalnya kesesuaian soal dengan kompetensi dasar dan indikator
           pencapaian kompetensi pada kurikulum tingkat satuan pendidikan.
       b) Konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas.
       c) Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang
           menimbulkan penafsiran ganda.
       d) Kaidah penulisan, harus berpedoman pada kaidah penulisan soal yang baku
           dari berbagai bentuk soal pilihan.
4. Penilaian proyek
           Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang
   harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak
   dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian
   data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan
   mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuanmenginformasikan
   peserta didik pada mata pelajaran tertentu secarajelas. Ada 3 hal yang perlu
   dipertimbangkan dalam penilaian proyek,yaitu:
      Kemampuan pengelolaan
       Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola
       waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
      Relevansi
Kesesuaian     dengan   mata    pelajaran,    dengan     mempertimbangkan       tahap
       pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan dalam pembelajaran.
      Keaslian
       Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan
       mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap
       proyek peserta didik.
5. Penilaian produk
   Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu
   produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat
   produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, hasil karya seni (patung, lukisan,
   gambar),    barang-barang terbuat     dari    kayu,   keramik,   plastik,   dan   logam.
   Pengembangan produk meliputi 3 tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian,
   yaitu:
   a) Tahap persiapan
       Pada tahap persiapan siswa membuat rencana, mengumpulkan gagasan, dan
       kemudian membuat desain (rancangan) produk apa yang akan dibuat. Guru
       memberi saran-saran untuk melengkapi gagasan atau meyempurnakan desain.
       Pada akhir tahap ini guru melakukan penilaian tentang kemampuan siswa
       merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, serta mendesain produk.
   b) Tahap pembuatan produk (proses)
       Pada tahap ini siswa memilih dan menggunakan bahan, alat, dan teknik yang
       sesuai dengan desain yang telah disusun.Dalam proses pembuatan dimungkinkan
       siswa membutuhkan bantuan berupa saran-saran dari guru. Pada akhir tahap ini
       guru   melakukan    penilaian   tentang      kemampuan     siswa   menyeleksi    dan
       menggunakan bahan, alat, dan teknik.
   c) Tahap penilaian produk (appraisal)
       Pada tahap ini siswa menyajikan produk atau memamerkannya kepada komunitas
       sekolah disertai uraian tertulis mengenai seluk- beluk produk tersebut, seperti
       maksud, ciri-ciri, proses perancangan dan pembuatan, dll. Pada akhir tahap ini
       guru melakukan penilaian tentang kemampuan siswa membuat produk sesuai
       kegunaan dan memenuhi kriteria yang telah disepakati.
6. Penilaian portofolio
            Menurut Popham (1994) dalam Sumarno (2011) penilaian portofolio
   merupakan penilaian secara berkesinambungan dengan metode pengumpulan
informasi atau data secara sistematik atas hasil pekerjaan peserta didik dalam kurun
   waktu tertentu. Dalam sistem penilaian portofolio guru membuat file untuk masing-
   masing peserta didik yang berisi kumpulan sistematis atas hasil prestasi belajar
   mereka selam mengikuti proses pendidikan.
           Dalam file portofolio guru mengumpulkan bukti fisik dan catatan prestasi
   siswa, seperti hasil ulangan, hasil tugas mandiri, serta hasil praktikum. Selain prestasi
   akademik isi file juga dapat dielaborasi dengan lembar catatan prestasi non-akademik,
   yakni rekaman profile peserta didik meliputi aspek kerajinan, kerapihan, ketertiban,
   kejujuran, kemampuan bekerjasama, sikap, solidaritas, toleransi, kedisiplinan, prestasi
   olah raga, kesenian, kepramukaan dan lain-lain.
           Data yang terkumpul dari waktu ke waktu ini kemudian digunakan oleh guru
   untuk menilai dan melihat perkembangan kemampuan prestasi akademik siswa dalam
   periode tersebut. File portofolio. sekaligus akan memberikan umpan balik (feed back)
   baik kepada gurumaupun kepada peserta didik. Bagi guru, file yang berisi prestasi
   siswaini akan memberikan masukan (input) untuk penilaian proses, terutamadalam
   memperbaiki strategi, metode, dan manajemen pembelajaran dikelas. Melalui analisa
   file portofolio, guru dapat mengetahui potensi,karakter, kelebihan, dan kekurangan
   siswa. Bagi siswa, file ini dapatmenjadi dasar pijakan untuk mengoreksi dan
   memperbaiki kelemahan,serta kekurangannya dalam proses pembelajaran maupun
   penguasaannya tentang suatu pokok bahasan atau materi pelajaran tertentu.
7. Penilaian diri
           Penilaian diri (self assessment) adalah suatu teknik penilaian, di mana subjek
   yang ingin dinilai diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan, status,
   proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran
   tertentu.
           Teknik penilaian diri dapat digunakan dalam berbagai aspek penilaian, yang
   berkaitan dengan kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam proses
   pembelajaran di kelas, berkaitan dengan kompetensi kognitif, misalnya: peserta didik
   dapat diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir
   sebagai hasil belajar dalam mata pelajaran tertentu, berdasarkan kriteria atau acuan
   yang telah disiapkan. Berkaitan dengan kompetensi afektif, misalnya, peserta didik
   dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap
   suatu objek sikap tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan
   penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan
kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan atau
keterampilan yang telah dikuasainya sebagai hasil belajar berdasarkan kriteria atau
acuan yang telah disiapkan.
BAB III
                                         PENUTUP



A. Kesimpulan

           Asesmen merupakan kegiatan guru selama rentang pembelajaran untuk
   mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar
   pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi peserta didik. Popham (1995)
   dalam Mawardi (2011) menyatakan bahwa asesmen bertujuan antara lain untuk: 1)
   mendiagnosa kelebihan dan kelemahan siswa dalam belajar, 2) memonitor kemajuan
   siswa, 3) menentukan jenjang kemampuan siswa, 4) menentukan efektivitas
   pembelajaran, dan 5) mempengaruhi persepsi publik tentang efektivitas pembelajaran.
   Dalam melaksanakan asesmen ada tujuh ragam teknik yang dapat digunakan, yaitu
   penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian
   produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

B. Saran
   Dalam     melaksanakan    asesmen    atau   penilaian    dalam     pembelajaran   sebaiknya
   menggunakan      teknik   yang    disesuaikan   dengan    tujuan    diadakannya    asesmen
   pembelajaran. Maksudnya teknik yang digunakan harus sesuai dengan sasaran
   pembelajaran dan harus benar-benar memenuhi kebutuhan peserta didik dan juga guru.

http://www.slideshare.net/Rizzty/teknik-assesmen




Manfaat Asesmen
Proses penilaian hasil belajar siswa yang dilaksanakan dengan benar akan bermanfaat bagi
semuapemangku (stake holder) pembelajaran sekolah. Manfaat itu adalah sebagai berikut.
 a. Bagi Siswa
1) Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa termotivasi untuk belajar.
2) Siswa berlatih bertanggung jawab terhadap apa yang dikerjakannya.
3) Hasil belajar siswa dapat menjadi salah satu input pembentuk kesadaran diri (self conseft)
siswa dalam perkembangan menuju kedewasaannya. Rasa percaya diri untuk berprestasi,
keberanian untuk bekerja keras agar berhasil dalam berusaha, dapat didorong oleh nilai
(grade) hasil belajar.
b. Bagi Guru
1) Sebagai salah satu input untuk menyempurnakan program pembelajaran serta
implementasinya. Dengan mempelajari hasil – hasil belajar siswanya, guru dapat mengetahui
komponen silabus dan RPP yang perlu disempurnakan.
2) Sebagai dasar guru mengelompokkan siswa dalam berbagai macam komposisi siswa
sesuai dengan kepentingan pembelajaran.
3) Sebagai dasar melaksanakan program pengayaan dan remidial.
4) Untuk dasar memberikan layanan pembelajaran secara individual kepada siswa –
siswanya.
5) Untuk mengikuti perkembangan belajar siswanya serta pengambilan keputusan suatu
kebijakan, misalnya kenaikan kelas dan kelulusan.
c. Bagi Orang Tua Siswa
1) Sebagai informasi kemajuan belajar putra – putrinya.
2) Sebagai masukan bagi orang tua untuk digunakan dasar membimbing putra – putrinya
dalam belajar di rumah.
3) Sebagai dasar orang tua memberi masukan bagi perbaikan program pembelajaran di
sekolah.
Penilaian dan Pengukuran.Pengukuran berasal dari kata “measurement”. Pengukuran adalah
proses kegiatan untukmengetahui keadaan secara kuantitatif. Dengan kata lain, pengukuran
merupakan suatu prosespemberian skor atau angka – angka terhadap suatu keadaan atau
gejala berdasarkan aturan – aturantertentu.Berdasarkan uraian di atas, dapat digaris bawahi
bahwa terdapat keterkaitan yang sangat eratantara pengukuran dan penilaian. Pengukuran
merupakan proses mendeskripsikan suatu keadaansecara kuantitatif, sedangkan penilaian
adalah proses memberikan nilai (value) terhadap keadaanyang ada.Pendekatan, Metode,
Teknik, Strategi, Prosedur Pembelajaran BahasaPendekatan (approach)




Manfaat yang dirasakan dalam mengevaluasi siswa melalui asesmen dapat dilihat melalui

data perkembangan kemajuan belajar. Pelaporan merupakan salah satu bukti

diselenggarakannya evaluasi yang selanjutnya dipakai sebagai umpan balik yang sangat

berguna. Bagi guru,dijadikan dasar pembuatan keputusan yang berhubungan dengan

perbaikan pengajarannya. Bagi siswa, dapat membangkitkan motivasi belajar. Bagi orang tua

siswa, merupakan bukti dari pertanggung jawaban dari sekolah terhadap dukungan orang tua

untuk keberhasilan anaknya.

       Menurut Adang dalam Sudrajat (2008) proses ini paling tidak mengandung 6 manfaat

       yaitu:

       1. Menelaah secara seksama kemampuan siswa.
2. Untuk meningkatkan aktifitas balajar dan memotivasi siswa.
      3. Memberikan informasi tentang keberhasilan seluruh program.
      4. Aspek-aspek apa saja yang sudah dikuasai dan yang belum dikuasai siswa, dan
          guru sebagai evaluator perlu memberikan penghargaan atas apa yang telah siswa
          capai.
      5. Memberikan bukti kepada orang tua siswa, kepala sekolah dan pihak lain.
      6. Dijadikan ukuran yang dapat dipertanggung jawabkan untuk menilai keberhasilan
          proses belajar mengajar.

Fungsi Asesmen
   1. Sebagai alat/bahan untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang
      saat itu
   2. Sebagai bahan untuk menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan dalam
      pembelajaran siswa.
   3. Asesmen digunakan untuk menemukan dan menetapkan di mana letak masalah yang
      dihadapi serta apa yang menjadi kebutuhan belajar seorang anak.
   4. Guru akan dapat menyusun program pembelajaran yang bersifat realistis dan
      obyektif Sesuai dengan kesulitan yang dihadapi

More Related Content

What's hot

8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolah8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolahkomisariatimmbpp
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifEdi Candra
 
Angket minat belajar siswa
Angket minat belajar siswaAngket minat belajar siswa
Angket minat belajar siswaYati Rostiati
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdShinta Nz
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by DesignSMK Negeri 6 Malang
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
 
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarModul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarNaita Novia Sari
 
Format Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan Presentasi
Format Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan PresentasiFormat Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan Presentasi
Format Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan PresentasiMuhamad Yogi
 
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Jerry Makawimbang
 
Bidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanBidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanIndra Arrohman
 
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKPENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKcandraabdillah1
 
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptxPPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptxCindyCencen
 
Lembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaLembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaAna Fitriana
 
Aspek aspek penilaian dalam pembelajaran ips
Aspek aspek penilaian dalam pembelajaran ipsAspek aspek penilaian dalam pembelajaran ips
Aspek aspek penilaian dalam pembelajaran ipsAprian Hidayat
 
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruFormat APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruAkang Juve
 
Contoh penilaian unjuk kerja
Contoh penilaian unjuk kerjaContoh penilaian unjuk kerja
Contoh penilaian unjuk kerjaopiyuparfumazwar
 
Perancangan PjBL (Project Based Learning) yang Mengintegrasikan ICT
Perancangan PjBL (Project Based Learning) yang Mengintegrasikan ICTPerancangan PjBL (Project Based Learning) yang Mengintegrasikan ICT
Perancangan PjBL (Project Based Learning) yang Mengintegrasikan ICTNegeri Pelangi
 
Lembar observasi aktifitas pengelolaan pembelajaran
Lembar  observasi aktifitas pengelolaan pembelajaranLembar  observasi aktifitas pengelolaan pembelajaran
Lembar observasi aktifitas pengelolaan pembelajaranOperator Warnet Vast Raha
 

What's hot (20)

8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolah8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolah
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektif
 
Angket minat belajar siswa
Angket minat belajar siswaAngket minat belajar siswa
Angket minat belajar siswa
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sd
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by Design
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarModul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
 
Format Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan Presentasi
Format Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan PresentasiFormat Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan Presentasi
Format Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan Presentasi
 
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
 
Bidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanBidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikan
 
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKPENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
 
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptxPPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
 
Lembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaLembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswa
 
Aspek aspek penilaian dalam pembelajaran ips
Aspek aspek penilaian dalam pembelajaran ipsAspek aspek penilaian dalam pembelajaran ips
Aspek aspek penilaian dalam pembelajaran ips
 
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruFormat APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
 
Contoh penilaian unjuk kerja
Contoh penilaian unjuk kerjaContoh penilaian unjuk kerja
Contoh penilaian unjuk kerja
 
Perancangan PjBL (Project Based Learning) yang Mengintegrasikan ICT
Perancangan PjBL (Project Based Learning) yang Mengintegrasikan ICTPerancangan PjBL (Project Based Learning) yang Mengintegrasikan ICT
Perancangan PjBL (Project Based Learning) yang Mengintegrasikan ICT
 
Contoh Penilaian Kinerja
Contoh Penilaian KinerjaContoh Penilaian Kinerja
Contoh Penilaian Kinerja
 
Lembar observasi aktifitas pengelolaan pembelajaran
Lembar  observasi aktifitas pengelolaan pembelajaranLembar  observasi aktifitas pengelolaan pembelajaran
Lembar observasi aktifitas pengelolaan pembelajaran
 

Similar to Makalah Asesmen

Penilaian berbasis kelas
Penilaian berbasis kelasPenilaian berbasis kelas
Penilaian berbasis kelasNispi Hariyani
 
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnMengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnHadi Wahyono
 
Pkt. 08.-penilaian-hasil-belajar
Pkt. 08.-penilaian-hasil-belajarPkt. 08.-penilaian-hasil-belajar
Pkt. 08.-penilaian-hasil-belajardidikefendi
 
Pengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanPengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanHanapi Hasan
 
11.-Evaluasi-Proses-dan-Hasil-Belajar-IPA.ppt
11.-Evaluasi-Proses-dan-Hasil-Belajar-IPA.ppt11.-Evaluasi-Proses-dan-Hasil-Belajar-IPA.ppt
11.-Evaluasi-Proses-dan-Hasil-Belajar-IPA.pptDwiIndahLestari16
 
Strategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbkStrategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbkEgi Ramadah
 
MAKALAH RAGAM TEKNIK PEMBELAJARAN KELMPK 7
MAKALAH RAGAM TEKNIK PEMBELAJARAN KELMPK 7MAKALAH RAGAM TEKNIK PEMBELAJARAN KELMPK 7
MAKALAH RAGAM TEKNIK PEMBELAJARAN KELMPK 7Mitra guru
 
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...Haristian Sahroni Putra
 
Evaluasi_Pembelajaran.pptx
Evaluasi_Pembelajaran.pptxEvaluasi_Pembelajaran.pptx
Evaluasi_Pembelajaran.pptxDyanEkaPamungkas
 
3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf
3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf
3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdfdayuprasanda
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
MATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTS
MATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTSMATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTS
MATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTSIWAN SUKMA NURICHT
 
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran new
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran newBp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran new
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran newArif Wicaksono
 

Similar to Makalah Asesmen (20)

Prosedur penilaian
Prosedur penilaianProsedur penilaian
Prosedur penilaian
 
Penilaian berbasis kelas
Penilaian berbasis kelasPenilaian berbasis kelas
Penilaian berbasis kelas
 
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnMengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
 
Pkt. 08.-penilaian-hasil-belajar
Pkt. 08.-penilaian-hasil-belajarPkt. 08.-penilaian-hasil-belajar
Pkt. 08.-penilaian-hasil-belajar
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaranEvaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
Pengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanPengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikan
 
Presentation1 evaluasi
Presentation1 evaluasiPresentation1 evaluasi
Presentation1 evaluasi
 
Modul achmad mubasyir
Modul achmad mubasyirModul achmad mubasyir
Modul achmad mubasyir
 
Modul mujinurmaksum
Modul mujinurmaksumModul mujinurmaksum
Modul mujinurmaksum
 
11.-Evaluasi-Proses-dan-Hasil-Belajar-IPA.ppt
11.-Evaluasi-Proses-dan-Hasil-Belajar-IPA.ppt11.-Evaluasi-Proses-dan-Hasil-Belajar-IPA.ppt
11.-Evaluasi-Proses-dan-Hasil-Belajar-IPA.ppt
 
Strategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbkStrategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbk
 
MAKALAH RAGAM TEKNIK PEMBELAJARAN KELMPK 7
MAKALAH RAGAM TEKNIK PEMBELAJARAN KELMPK 7MAKALAH RAGAM TEKNIK PEMBELAJARAN KELMPK 7
MAKALAH RAGAM TEKNIK PEMBELAJARAN KELMPK 7
 
Evaluasi
EvaluasiEvaluasi
Evaluasi
 
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...
 
Evaluasi Pendidikan
Evaluasi PendidikanEvaluasi Pendidikan
Evaluasi Pendidikan
 
Evaluasi_Pembelajaran.pptx
Evaluasi_Pembelajaran.pptxEvaluasi_Pembelajaran.pptx
Evaluasi_Pembelajaran.pptx
 
3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf
3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf
3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
MATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTS
MATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTSMATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTS
MATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTS
 
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran new
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran newBp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran new
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran new
 

Makalah Asesmen

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyempurnaan kurikulum adalah salah satu upaya peningkatan mutu pendidikan. Upaya itu berhasil jika ada perubahan pola kegiatan pembelajaran, dari yang berpusat pada guru kepada yang berpusat pada siswa, serta orientasi penilaian dari yang berorientasi diskriminasi siswa kepada yang berorientasi diferensiasi siswa. Keseluruhan perubahan itu akan menentukan hasil pendidikan. Ketepatan penilaian (asesmen) yang dilakukan sekolah, terutama yang berkaitan dengan penilaian pencapaian hasil belajar siswa. Penilaian tersebut mempengaruhi pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran. Hasil belajar dari proses belajar tidak hanya dinilai oleh test, tetapi juga harus dinilai oleh alat-alat nontest atau bukan test. Teknik ini berguna untuk mengukur keberhasilan siswa dalam proses belajar-mengajar yang tidak dapat diukur dengan alat tes. Penggunaan teknik ini dalam evaluasi pembelajaran terutama karena banyak aspek kemampuan siswa yang sulit diukur secara kuantitatif dan mencakup objektifitas. Sasaran teknik ini adalah perbuatan, ucapan, kegiatan, pengalaman, tingkah laku, riwayat hidup, dan lain-lain. Di samping itu, penilaian dilakukan tidak hanya untuk mengungkapkan hasil belajar ranah kognitif, tetapi juga diharapkan mampu mengungkapkan hasil belajar siswa dalam lingkup ranah afektif dan psikomotor. Berdasarkan permasalahan di atas, maka diperlukan teknik-teknik penilaian pembelajaran baik test maupun nontest yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang ada sehingga hasil belajar siswa dapat dinilai sesuai dengan tuntutan kompetensi.Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai teknik-teknik assesmen atau penilaian. B. Rumusan Masalah Bertolak dari latar belakang yang telah disampaikan, ditemukan beberapa permasalahan diantaranya: 1. Apakah yang dimaksud dengan asesmen? 2. Apakah tujuan asesmen? 3. Apa saja teknik-teknik asesmen?
  • 2. C. Tujuan Tujuan penulisan makalah ini antara lain: 1. Untuk mengetahui pengertian asesmen. 2. Untuk mengetahui tujuan asesmen. 3. Untuk mengetahui teknik-teknik asesmen.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Asesmen Menurut Poerwanti, dkk. (2008: 3) secara umum, assesmen dapat diartikan sebagai proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa baik yang menyangkut kurikulumnya, program pembelajarannya, iklim sekolah maupun kebijakan-kebijakan sekolah. Keputusan tentang siswa ini termasuk bagaimana guru mengelola pembelajaran di kelas, bagaimana guru menempatkan siswa pada program-program pembelajaran yang berbeda, tingkatan tugas-tugas untuk siswa yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing, bimbingan dan penyuluhan, dan saran untuk studi lanjut. Sementara menurut Robert M. Smith (2002) dalam Mawardi (2011) suatu penilaian yang komprehensif dan melibatkan anggota tim untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan yang mana hasil keputusannya dapat digunakan untuk layanan pendidikan yang dibutuhkan anak sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran. Sedangkan Akhmad (2008) menyebutkan bahwa assesmen atau penilaian adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa asesmen merupakan kegiatan guru selama rentang pembelajaran untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi peserta didik. B. TujuanAsesmen 1. Menurut Robb a. Untuk menyaring dan mengidentifikasi anak b. Untuk membuat keputusan tentang penempatan anak c. Untuk merancang individualisasi pendidikan d. Untuk memonitor kemajuan anak secara individu e. Untuk mengevaluasi kefektifan program.
  • 4. 2. Menurut Sumardi & Sunaryo (2006) a. Memperoleh data yang relevan, objektif, akurat dan komprehensif tentang kondisi anak saat ini b. Mengetahui profil anak secara utuh terutama permasalahan dan hambatan belajar yang dihadapi, potensi yang dimiliki, kebutuhan-kebutuhan khususnya, serta daya dukung lingkungan yang dibutuhkan anak c. Menentukan layanan yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi kebutuhan- kebutuhan khususnya dan memonitor kemampuannya. 3. Menurut Salvia dan Yesseldyke seperti dikutif Lerner (1988: 54) Asesmen dilakukan untuk lima keperluan yaitu : a. Penyaringan (screening) b. Pengalihtanganan (referal) c. Klasifikasi (classification) d. Perencanaan Pembelajaran (instructional planning) e. Pemantauan kemjuan belajar anak (monitoring pupil progress) Berdasarkan hasil kajian dari teori-teori diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa : “Asesmen dilakukan untuk mengetahui keadaan anak pada saat tertentu (Waktu dilakukan asesmen) baik potensi-potensinya maupun kelemahan-kelemahan yang dimiliki anak sebagai bahan untuk menyusun suatu program pembelajaran sehingga dapat melakukan layanan / intervensi secara tepat. Popham (1995) dalam Mawardi (2011) menyatakan bahwa asesmen bertujuan antara lain untuk: 1) mendiagnosa kelebihan dan kelemahan siswa dalam belajar, 2) memonitor kemajuan siswa, 3) menentukan jenjang kemampuan siswa, 4) menentukan efektivitas pembelajaran, dan 5) mempengaruhi persepsi publik tentang efektivitas pembelajaran. Sementara menurut Diknas (2006) dalam Poerwanti, dkk.(2008) tujuan dari asesmen adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi selama mengikuti pembelajaran dan setelah proses pembelajaran berlangsung. 2. Untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik, untuk bisa mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi. 3. Untuk memantau kemajuan belajar dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didiksehingga secara dapat dilakukan pengayaan danremedial.
  • 5. 4. Untuk memberikan umpan balik bagi pendidik dalammemperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan. 5. Untuk memberikanpilihan alternatifpenilaian kepada guru. 6. Untuk memberikan informasi kepada orang tua dankomite sekolah tentang efektivitas pendidikan C. Teknik-teknik Asesmen Untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar siswa dapat dilakukan dengan teknik tes maupun nontes, baik untuk mengakses proses belajar maupun hasil belajar. Teknik mengumpulkan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara asesmen kemajuan belajar peserta didik terhadap pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Asesmen suatu kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian hasil belajar, baik berupa domain kognitif, afektif, maupun psikomotor.Menurut Sumarno (2011) ada tujuh ragam teknik yang dapat digunakan, yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. 1. Penilaian unjuk kerja Penilaian unjuk kerja (Performance assessment atau performance- based assessment) atau teknik tes perbuatan merupakan jenis penilaian yang memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mendemonstrasikan pengetahuan, dan keterampilan yang mereka miliki dalam berbagai konteks. Seperti berbicara, berpidato, membaca puisi, dan berdiskusi; kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah dalam kelompok; partisipasi peserta didik dalam diskusi; ketrampilan menari; ketrampilan memainkan alat musik; kemampuan berolah raga; ketrampilan menggunakan peralatan laboratorium; praktek sholat, bermain peran, bernyanyi, dan ketrampilan mengoperasikan suatu alat. Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: a. Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi. b. Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut. c. Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. d. Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua dapat diamati.
  • 6. e. Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan pengamatan. Langkah Penilaian Kinerja: 1) Mengidentifikasi langkah penting yang mempengaruhi output 2) Menuliskan prilaku kemampuan spesifik 3) Membuat kriteria kemampuan yang akan diukur 4) Mendefinisikan kriteria kemampuan 5) Mengurutkan kriteria kemampuan 6) Membandingkan dengan kriteria sebelumnya. Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu.Untuk menilai kemampuan lompat jauh peserta didik, misalnya dilakukanpengamatan atau observasi yang beragam, seperti teknik mengambilawalan, teknik tumpuan, sikap/posisi tubuh saat di udara, dan teknik mendarat. 2. Penilaian sikap Penilaian sikap merupakan penilaian terhadap sikap peserta didik. Secara umum objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran berbagai mata pelajaran sebagai berikut: a) Sikap terhadap materi pelajaran. Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap mata pelajaran. Dengan sikap positif dalam diri peserta didik akan tumbuh dan berkembang minat belajar, akan lebih mudah diberi motivasi, dan akan lebih mudah menyerap materi pelajaran yang diajarkan. b) Sikap terhadap guru/pengajar. Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap guru. Peserta didik yangtidak memiliki sikap positif terhadap guru akan cenderung mengabaikan hal-hal yang diajarkan. Dengan demikian, peserta didik yang memiliki sikap negatif terhadap guru/pengajar akan sukar menyerap materi pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut. c) Sikap terhadap proses pembelajaran. Peserta didik juga perlu memiliki sikap positif terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Proses pembelajaran mencakup suasana pembelajaran, strategi, metodologi, dan teknik pembelajaran yang digunakan. Proses pembelajaran yang menarik, nyaman dan menyenangkan dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.
  • 7. d) Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan materi pelajaran.Misalnya, masalah lingkupan hidup (materi Biologi atau Geografi). Peserta didik perlu memiliki sikap yang tepat, yang dilandasi oleh nilai-nilai positif terhadap kasus lingkungan tertentu (kegiatan pelestarian/kasus perusakan lingkungan hidup). Misalnya, peserta didik memiliki sikap positif terhadap program perlindungan satwa liar. 3. Penilaian tertulis Penilaian tertulis merupakan penilaian dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:  Soal dengan memilih jawaban, mencakup: pilihan ganda, dua pilihan (salah- benar), dan menjodohkan.  Soal dengan mensuplai jawaban, mencakup: isian atau melengkapi, uraian terbatas, dan uraian. Penyusunan instrumen penilaian tertulis perlu mempertimbangkan hal-hal berikut: a) Materi, misalnya kesesuaian soal dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi pada kurikulum tingkat satuan pendidikan. b) Konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas. c) Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda. d) Kaidah penulisan, harus berpedoman pada kaidah penulisan soal yang baku dari berbagai bentuk soal pilihan. 4. Penilaian proyek Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuanmenginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secarajelas. Ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian proyek,yaitu:  Kemampuan pengelolaan Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.  Relevansi
  • 8. Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan dalam pembelajaran.  Keaslian Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik. 5. Penilaian produk Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam. Pengembangan produk meliputi 3 tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian, yaitu: a) Tahap persiapan Pada tahap persiapan siswa membuat rencana, mengumpulkan gagasan, dan kemudian membuat desain (rancangan) produk apa yang akan dibuat. Guru memberi saran-saran untuk melengkapi gagasan atau meyempurnakan desain. Pada akhir tahap ini guru melakukan penilaian tentang kemampuan siswa merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, serta mendesain produk. b) Tahap pembuatan produk (proses) Pada tahap ini siswa memilih dan menggunakan bahan, alat, dan teknik yang sesuai dengan desain yang telah disusun.Dalam proses pembuatan dimungkinkan siswa membutuhkan bantuan berupa saran-saran dari guru. Pada akhir tahap ini guru melakukan penilaian tentang kemampuan siswa menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik. c) Tahap penilaian produk (appraisal) Pada tahap ini siswa menyajikan produk atau memamerkannya kepada komunitas sekolah disertai uraian tertulis mengenai seluk- beluk produk tersebut, seperti maksud, ciri-ciri, proses perancangan dan pembuatan, dll. Pada akhir tahap ini guru melakukan penilaian tentang kemampuan siswa membuat produk sesuai kegunaan dan memenuhi kriteria yang telah disepakati. 6. Penilaian portofolio Menurut Popham (1994) dalam Sumarno (2011) penilaian portofolio merupakan penilaian secara berkesinambungan dengan metode pengumpulan
  • 9. informasi atau data secara sistematik atas hasil pekerjaan peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Dalam sistem penilaian portofolio guru membuat file untuk masing- masing peserta didik yang berisi kumpulan sistematis atas hasil prestasi belajar mereka selam mengikuti proses pendidikan. Dalam file portofolio guru mengumpulkan bukti fisik dan catatan prestasi siswa, seperti hasil ulangan, hasil tugas mandiri, serta hasil praktikum. Selain prestasi akademik isi file juga dapat dielaborasi dengan lembar catatan prestasi non-akademik, yakni rekaman profile peserta didik meliputi aspek kerajinan, kerapihan, ketertiban, kejujuran, kemampuan bekerjasama, sikap, solidaritas, toleransi, kedisiplinan, prestasi olah raga, kesenian, kepramukaan dan lain-lain. Data yang terkumpul dari waktu ke waktu ini kemudian digunakan oleh guru untuk menilai dan melihat perkembangan kemampuan prestasi akademik siswa dalam periode tersebut. File portofolio. sekaligus akan memberikan umpan balik (feed back) baik kepada gurumaupun kepada peserta didik. Bagi guru, file yang berisi prestasi siswaini akan memberikan masukan (input) untuk penilaian proses, terutamadalam memperbaiki strategi, metode, dan manajemen pembelajaran dikelas. Melalui analisa file portofolio, guru dapat mengetahui potensi,karakter, kelebihan, dan kekurangan siswa. Bagi siswa, file ini dapatmenjadi dasar pijakan untuk mengoreksi dan memperbaiki kelemahan,serta kekurangannya dalam proses pembelajaran maupun penguasaannya tentang suatu pokok bahasan atau materi pelajaran tertentu. 7. Penilaian diri Penilaian diri (self assessment) adalah suatu teknik penilaian, di mana subjek yang ingin dinilai diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan, status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan dalam berbagai aspek penilaian, yang berkaitan dengan kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam proses pembelajaran di kelas, berkaitan dengan kompetensi kognitif, misalnya: peserta didik dapat diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dalam mata pelajaran tertentu, berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek sikap tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan
  • 10. kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya sebagai hasil belajar berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
  • 11. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Asesmen merupakan kegiatan guru selama rentang pembelajaran untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi peserta didik. Popham (1995) dalam Mawardi (2011) menyatakan bahwa asesmen bertujuan antara lain untuk: 1) mendiagnosa kelebihan dan kelemahan siswa dalam belajar, 2) memonitor kemajuan siswa, 3) menentukan jenjang kemampuan siswa, 4) menentukan efektivitas pembelajaran, dan 5) mempengaruhi persepsi publik tentang efektivitas pembelajaran. Dalam melaksanakan asesmen ada tujuh ragam teknik yang dapat digunakan, yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. B. Saran Dalam melaksanakan asesmen atau penilaian dalam pembelajaran sebaiknya menggunakan teknik yang disesuaikan dengan tujuan diadakannya asesmen pembelajaran. Maksudnya teknik yang digunakan harus sesuai dengan sasaran pembelajaran dan harus benar-benar memenuhi kebutuhan peserta didik dan juga guru. http://www.slideshare.net/Rizzty/teknik-assesmen Manfaat Asesmen Proses penilaian hasil belajar siswa yang dilaksanakan dengan benar akan bermanfaat bagi semuapemangku (stake holder) pembelajaran sekolah. Manfaat itu adalah sebagai berikut. a. Bagi Siswa 1) Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa termotivasi untuk belajar. 2) Siswa berlatih bertanggung jawab terhadap apa yang dikerjakannya. 3) Hasil belajar siswa dapat menjadi salah satu input pembentuk kesadaran diri (self conseft) siswa dalam perkembangan menuju kedewasaannya. Rasa percaya diri untuk berprestasi, keberanian untuk bekerja keras agar berhasil dalam berusaha, dapat didorong oleh nilai (grade) hasil belajar. b. Bagi Guru
  • 12. 1) Sebagai salah satu input untuk menyempurnakan program pembelajaran serta implementasinya. Dengan mempelajari hasil – hasil belajar siswanya, guru dapat mengetahui komponen silabus dan RPP yang perlu disempurnakan. 2) Sebagai dasar guru mengelompokkan siswa dalam berbagai macam komposisi siswa sesuai dengan kepentingan pembelajaran. 3) Sebagai dasar melaksanakan program pengayaan dan remidial. 4) Untuk dasar memberikan layanan pembelajaran secara individual kepada siswa – siswanya. 5) Untuk mengikuti perkembangan belajar siswanya serta pengambilan keputusan suatu kebijakan, misalnya kenaikan kelas dan kelulusan. c. Bagi Orang Tua Siswa 1) Sebagai informasi kemajuan belajar putra – putrinya. 2) Sebagai masukan bagi orang tua untuk digunakan dasar membimbing putra – putrinya dalam belajar di rumah. 3) Sebagai dasar orang tua memberi masukan bagi perbaikan program pembelajaran di sekolah. Penilaian dan Pengukuran.Pengukuran berasal dari kata “measurement”. Pengukuran adalah proses kegiatan untukmengetahui keadaan secara kuantitatif. Dengan kata lain, pengukuran merupakan suatu prosespemberian skor atau angka – angka terhadap suatu keadaan atau gejala berdasarkan aturan – aturantertentu.Berdasarkan uraian di atas, dapat digaris bawahi bahwa terdapat keterkaitan yang sangat eratantara pengukuran dan penilaian. Pengukuran merupakan proses mendeskripsikan suatu keadaansecara kuantitatif, sedangkan penilaian adalah proses memberikan nilai (value) terhadap keadaanyang ada.Pendekatan, Metode, Teknik, Strategi, Prosedur Pembelajaran BahasaPendekatan (approach) Manfaat yang dirasakan dalam mengevaluasi siswa melalui asesmen dapat dilihat melalui data perkembangan kemajuan belajar. Pelaporan merupakan salah satu bukti diselenggarakannya evaluasi yang selanjutnya dipakai sebagai umpan balik yang sangat berguna. Bagi guru,dijadikan dasar pembuatan keputusan yang berhubungan dengan perbaikan pengajarannya. Bagi siswa, dapat membangkitkan motivasi belajar. Bagi orang tua siswa, merupakan bukti dari pertanggung jawaban dari sekolah terhadap dukungan orang tua untuk keberhasilan anaknya. Menurut Adang dalam Sudrajat (2008) proses ini paling tidak mengandung 6 manfaat yaitu: 1. Menelaah secara seksama kemampuan siswa.
  • 13. 2. Untuk meningkatkan aktifitas balajar dan memotivasi siswa. 3. Memberikan informasi tentang keberhasilan seluruh program. 4. Aspek-aspek apa saja yang sudah dikuasai dan yang belum dikuasai siswa, dan guru sebagai evaluator perlu memberikan penghargaan atas apa yang telah siswa capai. 5. Memberikan bukti kepada orang tua siswa, kepala sekolah dan pihak lain. 6. Dijadikan ukuran yang dapat dipertanggung jawabkan untuk menilai keberhasilan proses belajar mengajar. Fungsi Asesmen 1. Sebagai alat/bahan untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu 2. Sebagai bahan untuk menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan dalam pembelajaran siswa. 3. Asesmen digunakan untuk menemukan dan menetapkan di mana letak masalah yang dihadapi serta apa yang menjadi kebutuhan belajar seorang anak. 4. Guru akan dapat menyusun program pembelajaran yang bersifat realistis dan obyektif Sesuai dengan kesulitan yang dihadapi