2. Pengorganisasian
Kegiatan untuk mencapai tujuan oleh
sekelompok orang, dilakukan dengan
membagi-bagi tugas, tanggung jawab dan
wewenang diantara mereka, ditentukan
siapa yang menjadi pemimpin dan siapa
yang dipimpin, serta saling berintegrasi
secara aktif
Tindakan pengorganisasian menjembatani
kegiatan perencanaan dengan
pelaksanaannya dan tanpa
pengorganisasian sulit sebuah
perencanaan dapat dilaksanakan
3. Tahapan dalam pengorganisasian
Mengetahui dengan jelas tujuan yang hendak
dicapai
Deskripsi pekerjaan yang harus dioperasikan
dalam aktivitas tertentu
Klasifikasi aktivitas dalam kesatuan yang praktis
Memberikan rumusan yang realistis mengenai
kewajiban yang hendak diselesaikan, sarana dan
prasarana fisik serta lingkungan yang diperlukan
untuk setiap aktivitas atau kesatuan aktivitas
yang hendak dioperasikan
Penunjukan sumberdaya manusia yang
menguasai bidang keahliannya
Mendelegasikan otoritas apabila dianggap perlu
kepada bawahan yang ditunjuk
4. Pengorganisasian diperlukan ?
Berkenaan dengan penentuan kegiatan
khusus yang diperlukan untuk mencapai
maksud dan tujuan tertentu
Pengelompokan aktivitas yang berbeda ke
dalam pola yang logis atau pola umum,
dengan maksud untuk menghindarkan
terjadinya tumpang tindih dan
kesenjangan diantara mereka serta untuk
menjamin kelancaran pekerjaan
Penentuan kegiatan tertentu untuk
masing-masing individu, departemen
maupun kelompok orang
5. Bagaimana Mengorganisasi ?
Menentukan tujuan yang akan dicapai
Menyusun rencana dan kebijaksanaan (prinsip-prinsip
yang akan dipergunakan sebagai pedoman untuk
melaksanakan rencana tersebut) yang akan dipergunakan
dalam mencapai tujuan yang diinginkan
Menentukan seluruh kegiatan yang akan dipergunakan
untuk melaksanakan rencana dan kebijaksanaan yang telah
ditentukan
Menghitung dan mengklasifikasikan kegiatan yang telah
diinventarisasikan
Membentuk departemen untuk memberi wadah kelompok
kegiatan yang telah ditetapkan (departementalisasi)
Menyusun struktur organisasi
6. Struktur organisasi (Stoner
&Wankell,1986)
Organizational structure can defined as the
arrangement and interrelationship of the
component parts and position of a company
Struktur organisasi menspesifikasi pembagian
aktivitas kerja dan menunjukan bagaimana fungsi
atau aktivitas kerja yang beraneka macam
dihubungkan sampai batas tertentu, juga
menunjukan spesialisasi aktivitas kerja
Struktur bertalian dengan hubungan yang relatif
pasti yang timbul dari proses keputusan tentang
pembagian kerja (division of labor),
departementalisasi (departementalization),
rentang kendali(span of control) dan delegasi
(delegation of authority)
7. Elemen untuk mengalaisis struktur
organisasi (Stoner&Wankell,1986)
Specialization of activities
Standarization of activities
Coordination of activities
Centralization and decentralization
of decision making
Size of the work unit
9. Mengapa Memiliki Wewenang
Pandangan Klasik :wewenang datang secara
hirarkhis turun kebawah
Pandangan Penerimaan : wewenang terjadi
karena bawahan bisa menerima
perintah(Chester I Bernard biasanya seseorang
menerima perintah karena Dia memahami
komunikasi; percaya perintah tidak
bertentangan dengan tujuan organisasi;
perintah tidak bertentangan dengan
kepentinganya secara keseluruhan; secara fisik
dan mental mampu menjalankan perintah
tersebut)
10. Jenis Wewenang
Wewenang Lini : dipunyai oleh
manajer lini yang mengambil
keputusan untuk mencapai tujuan
organisasi secara langsung
Wewenang Staf : dipunyai oleh
orang atau sekelompok orang yang
memberikan masihat kepada
manajer lini
Wewenang fungsional: dipunyai
oleh orang dengan spesifikasi
kewenangan
11. Delegasi wewenang
Penugasan wewenang dan
tanggungjawab formal organisasi kepada
orang lain
Delegasi wewenang bukan merupakan
pelepasan tanggung jawab
Delegasi wewenang memungkinkan
manajer dapat menyelesaikan lebiH
banyak pekerjaan dibandingkan kalau
semuanya dikerjakan sendiri
Delegasi wewenang menghindari
pengambilan keputusan yang lamban dan
melatih ketrampilan manajerial bawahan
12. Halangan Dalam Delegasi Wewenang
Dari Atasan
Tidak yakin akan kemampuan bawahan
Merasa mampu mengerjakan sendiri.Takut
wewenang akan berkurang
Takut bawahannya mampu melakukan pekerjaan
dengan lebih baik dibandingkan dirinya
Dari Bawahan
Takut gagal
Merasa tidak ada penghargaan untuk kerja yang
akan dilakukan
Tidak mau menangGung resiko
14. Departementalisasi
Pengelompokan berdasarkan fungsi
Keuntungan : setiap bagian diisi oleh
orang yang ahli; pengawasan lebih
mudah karena manajer membutuhkan
ketrampilan yang relatif sempit;lebih
mudah melakukan koordinasi atas
kegiatan yang seragam
Kelemahan : ketika organisasi semakin
besar keputusan menjadi lambat;
karyawan cenderung sempit
pandangannya;pertanggungjawaban
menjadi tidak jelas
16. Departementalisasi
Dasar fungsi
Dasar wilayah
Dasar proses produksi
Dasar waktu
Dasar langganan
Dasar jumlah (orang yang harus
dikendalikan)
17. Disain Kerja
Penetapan tanggungjawab kerja
individu
Disain kerja akan mempengaruhi
struktur wewenang dalam
organisasi
18. Pendekatan Disain Kerja
Pendekatan Mekanis/spesialisasi : bertujuan
meningkatkan efisiensi kerja dengan
memecahkan pekerjaan kedalam unit-unit yang
lebih kecil
Pendekatan Motivasional : menekankan
pentingnya kepuasan kerja (job enlargement; job
enricment; flextime)
Pendekatan biologis :memperhitungkan
keterbatasan fisik manusia
Pendekatan Perceptual: memperhatikan
keterbatasan mental manusia
19. Latihan
Apa yang disebut wewenang ? Apa beda
wewenang lini dengan wewenang staf ?
Apa keuntungan delegasi wewenang dan
apa hambatan delegasi wewenang ?
Apa keterkaitan disain kerja dengan
kepuasan kerja ?
Apa yang dimaksud dengan enlargement,
enrichment dan flextime ?
22. Management and Leadership
The most effective manager will almost
certainly be an effective leader
Leading is an essential function of
manager
Leading is the process of influencing
people so that they will contribute to
organizational and group goals
Through the function leading manager
help people see that they can satisfy their
own needs and utilize their potential while
contributing to the aims of an enterprise
23. Why manager should understanding
personalities of people ?
Individual are much more than a
productive factor in management’s
plans
Individual are also members of
social system of many organization
All different roles influencing by law,
ethics and human dignity
24. No Average People
People act different role, but they are also
different themselves
Firm develop rules, procedure, work
schedules, safety standards and position
descriptions
But it is equally important to acknowledge
that individual are uniqe-they have
different needs, different ambitions,
different attitude, different desires for
responsibility, different level of knowledge
and skills and different potential
25. The Important of Personal Dignity
Achieving result is important, but the
means must never violate the dignity
people
The conceptual of individual dignity
means that people must be treated with
respect, no matter what their position in
the organization
Each individual uniqe with different
abilities and aspiration, but all are human
being and all diverse to be treated as
such
26. Motivation
A general term applying to entire
class of drives, desires, wishes, and
similiar forces
Managers are responsible for
providing conducive to
performance, but individual
themselves are responsible for self
motivation
27. MOTIVASI
Sesuatu yang mendorong seseorang
bertindak atau berperilaku tertentu
Memahami motivasi penting bagi manajer
karena manajer adalah seseorang yang
mencapai tujuan organisasi dengan
menggerakan orang lain
Memahami motivasi bukan hal mudah
karena ada dalam diri sesorang
Motivasi merupakan faktor penting yang
mendukung prestasi kerja
28. Recommendation for self motivation
(George Odiorne)
Set a goal for yourself and do not lose
sight of it
Supplement your long term objective with
short term goals and specific actions ( to
get something done it to begin)
Learn a challenging new task each year
Make your job a diferent one ( set
improvement objective for your position)
Develop an area of expertise (build on
your strength or develop one of your
weakness into strength)
Give yourself feedback and reward
yourself
29. Penentu Prestasi Kerja
Kemampuan (Ability)
Persepsi Peran(Role orientation)
Motivasi (Motivation)
30. Pendekatan Mengenai Motivasi
Pendekatan Tradisional
Pendekatan Hubungan Manusiawi
Pendekatan Manajemen SDM
(Human Resources Management)
31. Pendekatan Tradisional
Asumsi : (1) Manusia tidak suka kerja;(2) Apa
yg mereka kerjakan tidak begitu penting; (3)
Tidak banyak orang yang dapat bekerja kreatif
serta mengendalikan dan mengarahkan sendiri
Kebijakan: (1)Manajer harus mengawasi
bawahan dengan ketat;(2) Pekerjaan harus
dipecah menjadi sederhana dan dapat diulang
dengan mudah;(3) prosedur kerja harus diataati
dengan ketat dan dilaksanakan secara adil
Pengharapan: (1) orang akan bekerja apabila
gaji menarik dan atasan adil; (2) Standar prestasi
akan tercapai apabila pekerjaan sederhana dan
bawahan diawasi dengan ketat
32. PendekatanHubungan Manusiawi
Asumsi: (1)Manusia ingin berguna dan dapat
memberikan kontribusi;(2)Manusia ingin menjadi
bagian dari kelompok dan diakui sebagai
individu; (3)Kebutuhan ini lebih penting
dibandingkan dengan uang dan dapat menjadi
pendorong kerja
Kebijakan: (1) manajer harus dapat membuat
setiap karyawan merasa berguna dan penting;
(2) manajer memberikan keleluasaan agar
bawahan dapat menegerjakan pekerjaan rutinya
Pengharapan: membuat bawahan merasa
berguna, dilakukan dengan pelibatan mereka
dalam pengambilan keputusan dan membagi
informasi kepada mereka
33. Model sumber Daya Manusia
Asumsi: (1) manusia tidak membenci kerja dan
manusia ingin mencapai tujuan yang ditetapkan;
(2)Manusia dapat bekerja kreatif dan dapat
mengarahkan dirinya sendiri
Kebijakan: (1) manajer harus dapat
mengoptimalkan karyawan; (2) manajer harus
menciptakan kondisi agar karyawan bisa
memberikan sumbangan maksimal;(3) partisipasi
harus didorong
Pengharapan : (1) Menaikan prestasi bawahan
akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas
kerja;(2) Apabila karyawan bisa mengoptimalkan
prestasi dan kontribusinya maka kepuasan kerja
semakin naik
35. Teori Petunjuk, mengemukakan
bagaimana memotivasi para
karyawan
Teori ini didasarkan pada
pengalaman coba-coba
36. Content Theory
Teori isi ini sering juga disebut teori
kebutuhan
Pada dasarnya ingin melihat “apa” dari
motivasi tersebut
Teori ini fokus pada pertanyaan penyebab-
penyebab perilaku atau faktor yang
menyebabkan seseorang berperilaku tertentu
dan apa kebutuhan yang ingin dipenuhinya
dari perilakunya tersebut
Tokoh Teori ini : Maslow, Hersberg, McCleland
37. Hierarchy Theory of Needs (Maslow’s)
Physiological needs : the basic needs for
sustaining human life itself such as food, water,
shalter nd sleep
Security of safety needs : people want to be
free of physical danger and of fear of losing a job,
property, food and shelter
Affiliation or acceptable needs : people are
social being, they need to be long, to be accepted
by others
Esteem needs : once people begin to satisfy
their need to be long, they tend want to be held
in esteem both by themselves and by others
Need for self-actualization :it is desires to
become what one is capable of becoming-to
maximize one’s potential and to accomplish
somethinh
38. Maslow : Teori Hirarkhi Kebutuhan dengan
prinsipnya, (1)Kebutuhan manusia dapat
disusun secara hirarkhis; (2)suatu kebutuhan
yang telah terpuaskan berhenti menjadi
motivator utama dari perilaku
Hirarkhi Kebutuhan Manusia : Kebutuhan
fisiologis; kebutuhan keamanan;kebutuhan
sosial; kebutuhan harga diri; kebutuhan
aktualisasi
39. Teori Motivasi McCleland : ada tiga kebutuhan dasar
yang memotivasi manusia yaitu, (1) Need for Power :
have great concern with exercising influence and control
(they usually seeking position of leadership; (2) Need
for Affiliation: they usually derive pleasure from
being loved and tend to avoid the pain of being
rejected by a social group( be concerned with
maintaining pleasant social relationship, to enjoy a sense
of intimacy and understanding, ready to help others in
trouble, enjoy friendly interaction with others); (3)
Need for Achievement : have an intense desire for
success and an equally intense for failure ( want to
be challenged, set moderately difficult but not imposible,
not likely to be a gamblers, they tend to be restless)
40. Teori Motivasi Herzberg: ada dua faktor yang
mempengaruhi motivasi seseorang yaitu (1)
faktor pendorong atau penggerak motivasi
(satisfiers) atau penyebab kepuasan kerja
(job satisfaction) yaitu yang menjadi
pendorong prestasi dan semangant kerja dan
(2) faktor hygiene (dissatisfiers) atau
faktor penyebab ketidakpuasan kerja (job
dissatisfaction) yaitu yang mencegah
merosotnya semangat kerja, meskipun tidak
memotivasi tetapi dapat menimbulkan
ketidakpuasan kerja atau menurunkan
produktifitas.
41. Teori Proses
Teori ini fokus pada bagaimana perilaku
timbul dan dijalankan
Berusaha menjelaskan bagaimana dan
tujuan apa yang membuat seseorang
berperilaku tertentu atau berusaha
menjawab mengenai”bagaimana” suatu
motivasi
Contoh teori ini antara lain teori
pengharapan, teori keadilan
42. Teori Pengharapan (expectancy theory): teori ini
menyatakan bahw orang lebih dulu menentukan perilaku
yang akan dijalankan dan nilai yang diperkirakan akan
dihasilkan dari perilakunya. Makin tinggi pengharapan
seseorang, maka makin tinggi motivasinya untuk
melakukan perilaku-perilaku tertentu.
Teori Keadilan : mengemukakan bahwa orang akan
selalu cenderung membandingkan antara masukan-
masukan yang mereka berikan pada pekerjaanya
dengan hasil atau penghargaan-penghargaan yang
mereka terima (Equity theory-motivation is influenced
by an individual’s subjective judgment about the fairness
of the reward he or she gets, relative to the inputs,
compared with the rewards of others)
43. Reinforcement Theory (B.F Skinner)
Positive reinforcement or
behavior modification : individual
can be motivated by proper design
of their work environment and by
praise for their performance, while
punishment for poor performance
produces negative result
44. Reinforcement Theory
Teori ini mencoba menjelaskan peranan balasan dalam
membentuk perilaku tertentu
Jika suatu perilaku diberikan balasan sesuatu yang
menyenangkan, maka orang akan cenderung
mengulanginya dan jika balasan berupa hukuman orang
akan berusaha tidak mengulanginya. Teori ini
menekankan pentingnya memberikan stimulus
Ada empat jenis reinforcement yaitu
Positive(memperkuat perilaku dengan memberi
konsekuensi yang menyenangkan;
Avoidance(memperkuat perilaku dengan menghindari
konsekuensi yang tidak menyenangkan), Punishment
(memperlemah perilaku dengan memberi konsekuensi
yang tidak menyenangkan) dan extinction
(memperlemah perilaku dengan tidak memberi
konsekuensi yang menyenangkan)
45. Elemen Penggerak Motivasi
Motivasi dapat digerakan oleh adanya
stimulus antara lain adalah :
Achievement
Recognition
Challenge
Responsibility
Development
Involvement
Opportunity
46. Latihan
Apa yang dimaksud teori isi motivasi ?
Jelaskan motivasi menurut Herzberg !
Jelaskan hirarkhi kebutuhan menurut
Maslow !
Jelaskan teori reinforcement dan dari
empat model tersebut mana yang
menurut saudara paling efektif !
48. Function of Controlling
The measurement and correction of
performance in order to make sure that
enterprise objectives and plans devised to
attain them are being accomplised
Planning and controlling are closely
related and these functions cannot be
separated
Without objectives and plans control is
not possible because performance has to
be measured againts some established
criteria
49. The basic control process (Weinrich)
Establishment standards : Standard are simply
criteria of Performance; there are many kinds of
standards but the best are verifiable goals or
objectives.
Measurement of performance: the measurement of
performance againts standards should ideally be done
on a forward looking basis so that deviations maybe
detected in advance of their occurrence and avoided by
appropriate actions
Correction of deviation: standards should reflect the
various positios in organization structure. If
performance is measured accordingly, it is easier to
correct deviations. Correction of deviation is the poit at
which control can be seen as a part of the whole
system of management and can be related to the other
management function
50. Process of control (Robert J Mokler)
Establish standard and methods for
measuring performance)
Measure the performance
Compare the performance match
with the standard
Take corrective action
51. Manager need control ?
Manager need for effective control a
system that will tell them potential
problems, giving them time to take
corrective action before those problems
occur.
Planning and control are increasingly
being treated as an interrelated system.
Control devices have been developed for
measuring the overall performance of an
enterprise-or an inegrated division or
project within it-against total goals
52. Control of overall performance
Many overall control in business are financial
The profit and loss statement shows all revenues
and expenses for a given time, so it is a true
summary of the results of business operations
Return on investment control measures both the
absolute and the relative success of a company unit
by ratio of earning to investment of capital
Bureaucratic control is characterized by the use of
rules, regulations, policies, procedures and formal
authority and clan control is based on norms, shared
value, expected behavior and other cultural
variables
To be most effective, any control system or
technique must fit the organization culture
53. Makna Pengawasan ?
Proses untuk menjamin tujuan-tujuan organisasi
dan manjemen tercapai
Pengawasan manajemen adalah suatu usaha
sitematik untuk menetapkan standar pelaksanaan
dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang
sistem informasi umpan balik, membandingkan
kegiatan nyata dengan standar yang telah
ditetapkan sebelumnya, menentukan dan
mengukur peyimpangan-petimpangan serta
mengambil tindakan korektif yang diperlukan
untuk menjamin bahwa sumber-sumber daya
perusahaan digunakan dengan cara paling efektif
dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan
perusahaan (Robert J Mockler)
54. Tipe Pengawasan ?
Feedforward control(steering control) :
dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah
atau penyimpangan-peyimpangan dari standar
atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat
sebelum tahap kegiatan tertentu diselesaikan
Concurrent control (screening control) :
pengawasan yang dilakukan bersaman dengan
pelaksanaan kegiatan
Feedback control (past-action control):
mengukur hasil kegiatan yang telah diselesaikan
dan menemukan penyebab terjadinya
penyimpangan untuk dijadikan masukan pada
kegiatan yang akan datang
55. Feedforward control
Suatu meknisme untuk lebih
mengawasi kinerja input daripada
output untuk mencegah atau
meminimalisasi kekurangan hasil
sebelum terjadinya
56. Conccurrent control
Suatu mekanisme untuk
mengumpulkan informasi mengenai
kekurangan prestasi pada saat
terjadinya, menghilangkan atau
mempersingkat kelambanan antara
hasil dan umpan balik
57. Feedback control
Mekanisme untuk mengumpulkan
informasi tentang
ketidaksempurnaan prestasi setelah
terjadi. Studi menunjukan bahwa
umpan balik memperbaiki baik
individual maupun prestasi
perusahaan
58. Efficient and effective control
Efficient control requires that
managers look for exception, while
effective control requires that
manager pay primary attention to
things that are most important
If control are to remain effective
despite failure or unexpected
changes of plans, they must be
flexible
59. Types of critical Point Standards
Physical standards : nonmonetary measurement
and they may reflect quantities (labor-hours per
unit of output, unit of production per machines
per hours) and quality (closness of tolerance,
hardness of bearing)
Cost Standard :monetary measurement, attach
monetary values to specific aspects of operations
Capital Standards :the most widely used standard
for new investment is return on investment
Revenue Standards : Attaching monetary value to
sales
60. Program Standards
Intangibles Standards
Goals as standars
Strategic plans as control points for
strategic control (with SC one gains
insights not only about
organizational performance but also
about the ever-changing
environment by monitoring it
61. Mengapa Diperlukan Pengawasan?
Perubahan dalam lingkungan
organisasi : melalui pengendalian
manajer mendeteksi perubahan yang
akan mempengaruhi organisasi sekaligus
mengambil tindakan atas penyimpangan
yang terjadi
Kompleksitas organisasi :makin besar
perusahaan menuntut pengendalian yang
lebih formal dan ketelitian yang jauh lebih
besar
Kesalahan yang sering terjadi
Dampak delegasi wewenang
62. Alat Bantu Pengawasan Managerial
Management By Exception
(MBE):memungkinkan manajer untuk
mengarahkan perhatiannya pada bidang-
bidang yang paling kritis dan
mempersilahkan para karyawan untuk
menangani hal-hal yang rutin
Management – Information System:
sistem pengadaan, pemrosesan,
penyimpanan dan penyebaran informasi
yang direncanakan agar keputusan-
keputusan manajemen yang efektif dapat
dibuat
63. Characteristic of Effective Control
Accurate
Timely
Objective and comprehensible
Focused on Strategic Control Points
Economiccally Realistic
Organizationally Realistic
Coordinated with the Organization’s Work Flow
Flexible
Prescriptive and operational
Accepted by Organization Member’s
65. Mengapa Perubahan ?
Perubahan merupakan suatu hal
yang sangat alamiah
Organisasi harus memiliki
kemampuan melakukan adaptasi
dengan perubahan yang terjadi
Manajer harus memiliki kemampuan
mengantisipasi perubahan-
perubahan yang tidak jarang
mensyaratkan dilakukannya
penyesuaian-penyesuaian
66. Apa Itu Perubahan ?
Perubahan dalam organisasi dapat
didefinisikan sebagai perubahan
yang cukup substansial terhadap
suatu bagian atau keseluruhan
organisasi
Faktor internal dan eksternal
mengharuskan organisasi
melakukan perubahan
67. Kekuatan Internal Perubahan
Tekanan-tekanan untuk melakukan
perubahan dapat datang dari dalam
organisasi
Faktor tersebut antara lain tujuan,
strategi, kebijakan manajemen,
teknologi baru, sikap dan perilaku
karyawan
68. Kekuatan Eksternal Perubahan
Organisasi seringkali dituntut melakukan
perubahan oleh karena kekuatan-
kekuatan eksternal yang seringkali tidak
mudah dikendalikan karena berada di luar
organisasi
Variabel eksternal tersebut antara lain
sistem politik, sistem ekonomi, teknologi,
pasar dan juga nilai-nilai
Perubahan lingkungan eksternal seringkali
menekan organisasi untuk mengubah
tujuan, struktur dan metoda operasinya.
69. Mengelola Perubahan
Ada dua pendekatan yang digunakan manajer
untuk mengelola atau menangani perrubahan
yaitu:
1. Proses perubahan Reaktif : dilakukan
manajemen sebagai bentuk reaksi terhadap
tanda-tanda bahwa perubahan dibutuhkan.
2. Proses perubahan Pro-Aktif : merupakan
bentuk perubahan terencana agar organisasi
lebih adaptif dan efisien
70. Model Perubahan
Model Force Field ( Kurt Lewin) :
Perilaku manusia merupakan hasil keseimbangan
dua hal yaitu kekuatan yang mendorong
perubahan (driving) dan kekuatan yang
melawan/menahan atau menolak perubahan.
Kekuatan Pendorong antara lain teknologi baru,
bahan baku yang lebih baik, kompetisi dan
tekanan pengawas. Sedangkan kekuatan
penahan atau pro status quo antara lain adalah
norma kelompok, takut akan perubahan,
perasaan puas terhadap kondisi saat ini dan juga
ketrampilan yang dipunyai saat ini.
71. Sikap atau reaksi atas perubahan
Orang menyangkal bahwa perubahan
sedang terjadi
Orang mungkin mengabaikan
perubahan
Orang mungkin menolak perubahan
Orang mungkin menerima perubahan
dan menyesuaikan diri dengan
perubahan tersebut
Orang mungkin mengantisipasi
perubahan dan merencanakannya
72. Sumber Penolakan Perubahan
Ketidakpastian tentang akibat dan
pengaruh perubahan
Kepentingan diri sendiri, terutama
ketidaksediaan untuk melepaskan
keuntungan-keuntungan yang ada
Persepsi yang berbeda terhadap
situasi
Perubahan suasana kerja (perubahan
suasana kerja yang sudah mapan)
73. Mengatasi Penolakan Perubahan
(Kotter dan Schlesinger,1979: 109-112
Pendidikan dan komunikasi
Partisipasi dan keterlibatan
Kemudahan dan dukungan
Negosiasi dan persetujuan
Manipulasi dan”bekerja sama”
Paksaan eksplisit dan implisit
74. Mengatasi Penolakan Perubahan
(Model Force Field)
Partisipasi dan keterlibatan
Penerangan dan komunikasi
Fasilitasi dan dukungan
Negosiasi dan perjanjian
Manipulasi dan kooptasi
Paksaan implisit dan eksplisit
75. Tahap Proses Perubahan (Kurt Lewin)
Tahap Unfreezing : pemberian keasadaran
terhadap mereka yang potensi terkena dampak
perubahan akan arti pentingnya perubahan
Tahap Change (implementasi): identifikasi
dan internalisasi sikap dan perilaku baru
Tahap Refreezing : menjadikan nilai, sikap
dan perilaku yang baru menjadi norma baru
yang dilembagakan (jika perlu dilakukan
pemaksaan atas perilaku baru tersebut)
76. Tahap Proses Perubahan (Megginson, Mosley,
Pietri, 1983: 424-427)
Tahap tekanan dan desakan
Tahap intervensi dan reorientasi
Tahap diagnosa dan pengenalan masalah
Tahap penemuan dan komitmen pada
penyelesaian
Tahap percobaan dan pencarian hasil-
hasil
Tahap penguatan dan penerimaan
77. Pendekatan Perubahan Organisasi
(Megginson dkk, 1983:421-423)
Perubahan Struktur : menyangkut
modifikasi dan pengaturan kembali
berbagai sistem internal (sistem
komunikasi, aliran kerja dsb)
Perubahan teknologi : perubahan
faktor seperti peralatan, proses teknik,
teknik riset dsb
Perubahan orang-orang dalam
organisasi :perubahan sistem
rekruitmen, pelatihan dsb
78. Tipe Perubahan Yang Direncanakan
Perubahan Strategi : tujuan strategis, strategi
usaha, penggabungan usaha dll
Perubahan Struktur : disain kerja, rentang
manajemen, distribusi wewenang dsb
Perubahan Teknologi : peralatan dan mesin,
proses kerja, aliran kerja, sistem informasi,
sistem pengendalian
Perubahan Orang : Kemampuan atau
ketrampilan, persepsi, sikap, nilai-nilai
Perubahan dengan mengkombinasikan dari
keempat faktor tersebut (perubahan
komprehensif)
79. Pengembangan Organisasi (Organizational
Development, Frech and Bell Jr, 1978: 38-45)
Usaha jangka panjang untuk memperbaiki
proses-proses pemecahan masalah dan
pembaharuan organisasi, terutama melalui
manajemen budaya organisasi yang lebih
efektif dan kolaboratif dengan tekanan
khusus pada budaya tim kerja formal,
dengan bantuan pengantar perubahan,
katalisator dan penggunaan teori dan
teknologi ilmiah keperilakuan terapan,
menakup riset kegiatan
80. Pengembangan Organisasi
Upaya yang didukung oleh manajemen puncak
untuk meningkatkan kemampuan organisasi
dalam pemecahan masalah dan proses
pembaharuan, khususnya melalui diagnosis
bersama (kolaborasi) yang efektif dan melalui
manajemen budaya organisasi, dengan
penekanan pada tim kerja formal, tim kerja
sementara, dan budaya antara kelompok, dengan
bantuan dari fasilitator dan dengan menggunakan
teori dan teknologi disiplin perilaku, termasuk
riset yang berorientasi pada tindakan (riset
aksi).
81. Asumsi Pengembangan Organisasi
Tingkat Individual : Karyawan mempunyai
kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang, dan
memenuhi kebutuhan karyawan merupakan hal
penting baik untuk karyawan itu sendidi maupun
organisasi
Tingkat Kelompok : Karyawan mempunyai
kebutuhan untuk dapat diterima oleh lainnya
dalam organisasi, maka perlu didorong
sensitivitas terhadap perasaan orang lain
Tingkat Organisasi: disain organisasi akan
mempengaruhi perilaku individu dan kelompok,
maka perlu disain organisasi yang memungkinkan
interaksi dan koordinasi yang intensif.
82. Tehnik/Tipe Pengembangan Organisasi
Tingkat Individu :latihan sensitifitas agar
individu memiliki kemampuan membangun
hubungan interpersonal
Tingkat kelompok: Analisa transaksional,
dimana individu dilatih dalam berkomunikasi
dengan orang lain
Tingkat Kelompok/TIM : pelatihan bagaimana
memperoleh kepuasan dalam kerja kelompok
Tingkat Hubungan antar kelompok : upaya
mempertemukan proses konfrontatif
Tingkat organisasi : dilakukan survey umpan
balik dan aktivitas diagosis untuk memperoleh
gambaran perilaku yang mengarah pada
perbaikan-perbaikan
83. Faktor pendukung Keberhasilan Pengembangan
Organisasi
Pengakuan oleh manajemen puncak bahwa
organisasi mempunyai masalah
Penggunaan konsultan atau ahli perilaku dari luar
Dukungan awal dan keterlibatan dari manajemen
puncak
Keterlibatan pemimpin kelompok kerja
Pencapaian sukses awal dengan PO
Mengakui kekuatan manajer yang berhasil
Melibatkan departemen Sumber daya manusia
Pengukuran hasil kegiatan pengembangan
organisasi
84. Latihan
Jelaskan arti pentingnya perubahan bagi
organisasi !
Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya
perubahan ?
Jelaskan tahapan-tahapan perubahan !
Jelaskan kegiatan pengembanagn organisasi
untuk berbagai tingkatan baik individual,
kelompok maupun organisasi !
Jika suatu perusahaan akan menutup usahanya,
identifikasikan faktor yang mendorong dan
menahan perubahannya !
86. Komunikasi
Adalah proses pengiriman infromasi
dari satu pihak ke pihak lain
Komunikasi melibatkan orang;
melibatkan sharing of meaning
antara pengirim pesan dan
penerima pesan
Melibatkan simbol-simbol yang
dipakai untuk penyampaian
informasi
87. Fungsi Komunikasi (Dalam Kelompok
Fungsi kendali : mengendalikan perilaku
anggota dalam organisasi (pelaporan kemajuan
pekerjaan dsb)
Fungsi motivasi : instrumen pembentukan
tujuan khusus untuk penguatan perilaku yang
diinginkan
Fungsi emosi : sebagai sarana
mengungkapkan perasaan kecewa ataupun
perasaan senang
Fungsi informasi : memberikan informasi bagi
perorangan atau kelompok untuk membuat
keputusan dengan mengidentifikasi pilihan
88. Komunikasi efektif ?
Dalam kegiatan kelompok penghalang
kesuksesan adalah kurangnya komunikasi yang
efektif
Komunikasi dikatakan efektif apabila pesan
yang disampaikan oleh pengirim dapat sampai
kepada penerima sesuai maksud pengirim
Sumber konflik yang paling sering terjadi
adalah akibat buruknya komunikasi (KW.
Thomas)
70 % waktu kita aktif untuk berkomunikasi :
menulis, membaca, mendengar, berbicara
89. Proses komunikasi (tidak langsung)
Pengirim (Source)
Encoding the message
Chanel/saluran (transmitting the
message)
Decoding
Penerima
Tidak ada kelompok yang mampu
bertahan tanpa komunikasi yaitu
pemindahan maksud diantara anggota-
angotanya (transfer of meaning between
the members)
90. Metode Komunikasi
Adalah cara yang digunakan dalam
penyampaian informasi dari satu pihak
ke pihak lain
Metode komunikasi ada dua yaitu verbal
(lisan dan tertulis) dan non verbal
(dengan bahasa tubuh atau meliputi
keseluruhan gerakan anggota badan,
intonasi kata, ekspresi wajah dsb
91. Perbedaan Komunikasi Lisan dan tertulis
1. Lisan :
- keuntungannya : mudah, cepat
dilakukan, umpan balik mudah dan
segera didapatkan
- Kelemahannya : akurasi lebih rendah
dan tidak ada catatan permanen
2. Tertulis :
- keuntungannya : lebih akurat, catatan
permanen bisa didapatkan
- kelemahannya : umpan balik lamban,
sulit dilakukan atau tidak praktis
92. Arah Komunikasi
Vertikal : dari atas kebawah ( dilakukan
oleh para pemimpin atau manajer dalam
rangka pencapaian tujuan organisasi)
dan dari bawah ke atas ( dilakukan oleh
bawahan yang biasanya merupakan
umpan balik)
Horisontal : dilakukan diantara orang-
orang yang berada dalam tingkatan yang
sama seperti manajer, staf, biasanya
bertujuan untuk melakukan koordinasi.
93. Komunikasi Non Verbal
Menjadi segmen penting dalam
komunikasi dan perilaku ketika
kesimpulan atasnya harus dibuat
Secara akademik studi gerakan tubuh
dinamakan “kinesics” yang mengacu
pada bahasa tubuh, konfigurasi wajah
dan gerakan anggota tubuh yang lain
94. Model Saluran komunikasi
Model rantai (Chain Model)
jaringan : secara kaku mengikuti
rantai perintah formal
Model Roda (wheel model)
jaringan : komunikasi berjalan
bergantung pada pimpinan yang
bertindak selaku pimpinan bagi
seluruh komunikasi kelompok
Model semua saluran (all chanel)
95. Hambatan Komunikasi yang efektif
Karakteristik pengirim : kredibilitas dan
ketidakpercayaan terhadap pimpinan;
ketidaksonsistenan antara komunikasi verbal
dan komunikasi non verbal yang digunakan
dalam komunikasi
Karakteristik penerima : persepsi, kebiasaan
mendengarkan
Hubungan antara pengirim dan penerima :
perbedaan bahasa, perbedaan
status/kekuasaan, perbedaan persepsi
Faktor lingkungan : gangguan, informasi
yang berlebihan
96. Meningkatkan Komunikasi Efektif
Menghilangkan penghalang
komunikasi efektif ( peningkatan
kredibilitas, penyamaan persepsi,
pemahaman bahasa si penerima,
konsistensi non verbal : 55 %
ekspresi muka, 38 % nada dan 7 %
kata yang diucapkan)
97. Pedoman menjadi pendengar yang baik
Stop berbicara, kita tidak bisa mendengar
sambil berbicara
Buatlah pembicaraan menjadi rileks
Perlihatkan bahwa anda berminat pada topik
Hilangkan gangguan
Sabar, beri pembicara waktu yang cukup
Terbuka terhadap argumentasi dan kritik
Mengajukan pertanyaan untuk memperjelas
isi pembicaraan
98. Negosiasi ( aplikasi Komunikasi )
Mempunyai tujuan yang jelas dari setiap item yang
dinegosiasikan
Jangan terburu-buru
Siap dengan data yang akurat
Mengetahui motivasi lawan
Jangan terpusat pada satu item
Hargai upaya menyelamatkan muka lawan
Menjadi pendengar yang baik
Jaga reputasi sebagai orang yang adil dan tegas
Kendalikan emosi
Perhatikan redaksi setiap klausa yang dinegosiasikan
Belajar memahami orang lain
Pertimbangkan efek negosiasi
100. KEPEMIMPINAN
Sifat dan perilaku untuk memengaruhi para
bawahan agar mereka mampu bekerjasama
sehingga membentuk jalinan kerja yang
harmonis dengan pertimbanagn aspek efisien
dan efektif untuk mencapai tingkat
produktivitas kerja sesuai dengan yang telah
ditetapkan (Siswanto, 2005)
Managerial leadership as the process of
directing and influencing the task related
activities of group members (Ralph M, Stogdill,
1971)
101. Elemen Kepemimpinan
Melibatkan orang lain, yaitu bawahan
atau karyawan yang akan dipimpin
Melibatkan pembagian kekuasaan
(distribusi otoritas) yang tidak seimbang
antara atasan dan bawahan karena
pemimpin mempunyai kekuasaan yang
lebih ebsar dibandingkan dengan yang
dipimpin
Kekuasaan diperoleh pemimpin dari
beberapa sumber
102. Sumber Kekuasaan Pemimpin ( John R.P
French & Bertram Raven)
Reward Power : kekuasaan diperoleh karena
kemampuannya memberikan”balasan” kepada
orang lain
Coercive power : kekuasaan diperoleh karena
kemampuannya melakukan paksaan kepada
orang lain
Legitimate Power : kekuasaan diperoleh
karena ada hak yang diberikan oleh hukum
Referent power : kekuasaan diperoleh karena
kemampuannya menjadi sumber identifikasi
bagi orang lain
Expert power : kekuasaan diperoleh karena
kehalian yang dikuasainya
103. Kualifikasi Pemimpin (Chester J Bernard )
Kelebihan individual teknik kepemimpinan
(kondisi fisik yang baik, ketrampilan yang
tinggi, menguasai teknologi, memiliki persepsi
yang tepat, memiliki pengetahuan yangb luas,
memiliki ingatan yang baik, imajinasi yang
baik)
Keunggulan individual dalam hal ketegasan,
keuletan, kesadaran dan keberhasilan
104. Kualifikasi Pemimpin ( Blanchard, 1980)
Understanding past behavior
Predic future behavior
Directing, changing and controlling
behavior
106. Teori Bakat
Berusaha mengidentifikasi karakteristik
dari pemimpin ( lebih cerdas, Lebih
terbuka, lebih percaya diri, lebih
bertanggungjawab)
Melihat apa yang membedakan pemimpin
yang efektif ( kemampuan mengawasi
menggunakan tehnik-tehnik pengawsan
untuk situasi tertentu merupakan variabel
tunggal yang mempengaruhi efektifitas)
dan pemimpin yang tidak efektif
107. Teori Perilaku
Mengidentifikasi perilaku apa yang dipunyai oleh seorang
pemimpin, yang membedakan dari yang dipimpin. Teori ini
meyakini bahwa perilaku pemimpin bisa dipelajari
Fungsi pemimpin mencakup dua hal yaitu : (1) fungsi yang
berkaitan dengan tugas ( task related function), (2) fungsi
yang berkaitan dengan kehidupan sosial (group maintenance
or social function). Ini yang menjadi dasar munculnya teori
gaya kepemimpinan yaitu employee oriented style dan task
oriented style.
Dua fungsi diatas mengilhami Teori Tannenbaum dan
warren H. Schmdt tentang dua gaya kepemimpinan yaitu
kepemimpinan yang bgerfokus pada wawahan dan
kepemimpinan fokus pada bos; juga Studi Ohio State
University yang menyatakan bahwa kepemimpinan yang
memberikan perhatian yang tinggi pada karyawan
menghasilkan kepuasan karyawan yang tinggi begitu pula
sebaliknya. Teori ini membandingkan antara struktur inisiatif
dengan perhatian
108. Teori Situasi
Teori ini meyakini bahwa kepemimpinan yang efektif
tidak hanya tergantung pada sifat atau perilaku
pemimpin, akan tetapi juga situasi yang mencakup : (1)
pekerjaan; (2) pengharapan dan perilaku teman
sekerja; (3) sifat dan karakteristik pengharapan dan
perilaku karyawan; (4) budaya dan kebijakan organisasi
Paul Harsey dan Blancard menyatakan bahwa
kepemimpinan yang efektif tergantung pada kesiapan
bawahan. Oleh karenanya gaya kepemimpinan sangat
tergantung pada situasi.
Harsey dan Blancard membuat klasifikasi gaya
kepemimpinan dengan membandingkan antara perilaku
hubungan dan perilaku tugas (Gaya kepemimpinan
instructive; gaya kepemimpinan directive, gaya
kepemimpinan consultative; gaya kepemimpinan
democratics)
109. Teori Kepemimpinan Kontemporer
Teori Kepemimpinan transformasional atau
karismatik : Menurut Bernard Bass pemimpin
transformasional memotivasi bawahan untuk
bisa mengerjakan lebih dari yang diharapkan
semula dengan meningkatkan rasa pentingnya
bawahan dan nilai pentingnya pekerjaan
Teori kepemimpinan Psikoanalisis : Kets de
Viren dengan meminjam pendekatan
psikoanalisis Sigmund Freud menyatakan
bahwa pemimpin seringkali berperilaku tertentu
untuk memenuhi kebutuhan bawah sadarnya
111. Mutu (Goetsch & Davis)
Kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan
Mutu meliputi usaha untuk
memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan;mencakup produk, jasa,
manusia, proses dan
lingkungan;kondisi yang selalu
berubah
112. Manajemen Mutu Terpadu( MMT)
Suatu pendekatan dalam
menjalankan usaha yang mencoba
untuk memaksimumkan daya saing
organisasi melalui perbaikan terus
menerus atas produk, jasa,
manusia, proses dan lingkunganya
(Fandi Tjiptono:1995)
113. Mencapai Manajemen Mutu Terpadu ?
Perhatian pada pelanggan
Obsesi yang tinggi terhadap mutu
Menggunakan pendekatan ilmiah dalam
pengambilan keputusan dan pemecahan
masalah
Memiliki komitmen jangka panjang
Membutuhkan kerjasama tim
Mengadakan pendidikan dan pelatihan
Memberikan kebebasan secara terkendali
Adanya keterlibatan dan pemberdayaan
karyawan
115. KONFLIK
KONDISI KONTRADIKTIF ATAU
KETIDAKSESUAIAN ANTARA DUA ATAU
LEBIH ANGGOTA ATAU KELOMPOK
ORGANISASI YANG TIMBUL OLEH
KARENA KENYATAN MEREKA HARUS
MEMBANGI SUMBERDAYA YANG
TERBATAS, PERBEDAAN STATUS, NILAI,
PERSEPSI DAN SEBAGAINYA
MENGELOLA KONFLIK SANGAT PENTING
DALAM KEGIATAN PENGARAHAN
116. Konflik Muncul ?
Berhubungan dengan masalah komunikasi
Terkait dengan hubungan-hubungan
pribadi
Berhubungan dengan struktur organisasi
(pertentangan kekuasaan antar
departemen dsb)
Adakalanya sifat individu juga rentan
terhadap konflik (orang yang otoriter)
117. Pandangan konflik (Stephen P.Robins,1974)
Tradisional Kontemporer
1. Konflik dpt dihindarkan
2. Konflik terjadi karena
kesalahan manajemen
dlm mengelola organisasi
3. Konflik menganggu
optimalisasi kinerja
organisasi
4. Tgs manajemen
menghilangkan konflik
5. Optimalisasi kinerja org
membutuhkan
terhapusnya konflik
1. Konflik tdk dpt
dihindarkan
2. Konflik bersifat multi
sebab
3. Konflik bersifat
menghambat
pelaksanaan kegiatan
organisasi
4. Tgs manajemen
mengelola konflik
5. Kegiatan org yg optimal
membutuhkan tingkat
konflik yg moderat
118. Karakteristik Konflik
Adanya dua pihak secara perorangan atau
kelompok yg terlibat dalam suatu
interaksi, yang saling berlawanan
Saling adanya pertentangan dalam
mencapai tujuan
Adanya interaksi yang ditandai dengan
perilaku yang direncanakan
Adanya tindakan yang saling berhadap-
hadapan akibat pertentangan
119. Proses terjadinya konflik
Kondisi yang mendahului
Konflik yang bisa dirasakan/konflik yang
bisa diamati
Perilaku
Penyelesaian konflik
Akibat penyelesaian konflik
120. Sumber Konflik
Manusia dan perilakunya : Pangkat,
kedudukan; bermacam-macam harapan; gaya
kepemimpinan; aneka kepribadian; semangat
dan ambisi
Struktur organisasi : Tugas pokok dan
fungsi; hubungan tata kerja; perencanaan dan
pelaksanaannya; kekuasaan wewenang dan
tanggungjawab; sistem reward and
punishment; sistem karier dan prestasi kerja
Komunikasi : Perintah yang tidak
jelas;hambatan sarana komunikasi;lingkungan
komunikasi yang tidak mendukung
121. Akibat Konflik
Konflik bisa fungsional dan disfungsional
Konflik fungsional : Memperkuat
kerjasama; koreksi diri; memperbaiki
prestasi organisasi; menemukan alternatif
yang lebih baik; menemukan tujuan-
tujuan baru
Konflik disfungsional :menghambat
kerjasama; apriori;frustasi;subyektif dan
emosional
122. Jenis Konflik
Konflik dalam diri individu
Konflik antar individu dalam
organisasi yang sama
Konflik individu dengan kelompok
Konflik antar kelompok dalam
organisasi yang sama
Konflik antar organisasi
124. Sikap Dalam Menangani Konflik
Jangan terlalu tegang dan
menjelma menjadi permusushan
Kendalikan emosi (sabar dan
jangan marah-marah)
Usahakan yang lebih baik bagi
kedua belah pihak
Jangan sampai meremehkan
masalah orang yang dianggap
penting
125. Metoda Pengelolaan Konflik
Stimulasi konflik (memasukan
orang luar, menawarkan bonus,
restrukturisasi, perlakuan yang
berbeda dari kebiasaan dsb)
Pengurangan atau penekanan
konflik yang tinggi yang
menganggu produktifitas
( penenangan)
Penyelesaian konflik