SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
1. STRUKTUR DAN SISTEM ORGANISASI
Penyusunan struktur organisasi yang sesuai dalam
manajemen dapat mendorong peningkatan efektivitas kegiatan usaha.
Dengan adanya struktur organisasi, maka stabilitas dan kontinuitas
organisasi tetap bertahan. Struktur organisasi berfungsi sebagai alat
untuk membimbing ke arah efisiensi dalam penggunaan pekerja dan
seluruh sumber daya yang dibutuhkan dalam meraih tujuan
organisasi.
Berikut definisi dan pengertian struktur organisasi dari
beberapa sumber buku:
 Menurut Robbins dan Coulter (2007), struktur organisasi adalah
kerangka kerja formal organisasi yang dengan kerangka kerja itu
tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan dan
dikoordinasikan.
 Menurut Hasibuan (2004), struktur organisasi adalah suatu diagram
yang menggambarkan tipe organisasi, perdepartemenan organisasi,
kedudukan dan jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan
pekerjaan, garis perintah dan tanggungjawab, rentang kendali dan
sistem pimpinan organisasi.
 Menurut Siswanto (2005), struktur organisasi menspesifikasikan
pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau aktivitas
yang beraneka ragam yang dihubungkan sampai batas tertentu,
juga menunjukkan tingkat spesialisasi aktivitas kerja.
 Menurut Robbin (2003), struktur organisasi adalah rantai perintah
yang digambarkan secara grafis dengan menggunakan bagan
organisasi.
 Menurut Sunarto (2003), struktur organisasi menetapkan bagaimana
tugas pekerjaan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasi secara
 Unsur-unsur Struktur Organisasi
a. Spesialisasi aktivitas (specialization of activities)
Spesialisasi aktivitas mengacu pada spesialisasi tugas-tugas
individual dan kelompok kerja dalam organisasi (pembagian kerja)
dan pengaturan-pengaturan tugas-tugas tersebut menjadi satuan-
satuan kerja (departementasi).
b. Standarisasi aktivitas (standardization of activities)
Standardisasi kegiatan merupakan prosedur yang digunakan
organisasi untuk menjamin kelayak-dugaan (predictability)
aktivitasnya. Menstandarisasi berarti menjadikan kegiatan
pekerjaan seragam dan taat azas.
c. Koordinasi aktivitas (coordination of activities)
Koordinasi aktivitas yaitu proses dalam mengintegrasikan seluruh
aktivitas dan fungsi-fungsi sub organisasi dari berbagai departemen
atau bagian dalam organisasi, untuk menciptakan keserasian gerak
langkah unit-unit yang ada dalam pencapaian tujuan organisasi
secara efektif dan efisien.
d. Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan
Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan mengacu
pada lokasi otoritas pengambilan keputusan.
 Jenis-jenis Struktur Organisasi
a. Struktur Organisasi Berdasarkan Fungsi
Struktur organisasi jenis ini menggabungkan semua orang yang
terlibat dalam suatu kegiatan atau beberapa kegiatan terkait menjadi
satu bagian. Sebagai contoh sebuah organisasi dibagi berdasarkan
fungsi bila mempunyai bagian-bagian produksi, pemasaran, dan
penjualan yang secara terpisah.
Kelebihan atau keunggulan struktur organisasi berdasarkan
fungsi adalah:
1. Cocok bagi lingkungan stabil.
2. Menunjang pengembangan keahlian.
3. Memberi kesempatan bagi para spesialis.
4.Hanya memerlukan koordinasi minimal.
5.Hanya memerlukan keperluan antar pribadi yang kecil.
Kekurangan atau kelemahan struktur organisasi
berdasarkan fungsi adalah:
1. Pada organisasi yang besar, tanggapan lebih lambat diterima.
2. Menyebabkan terjadinya kemacetan karena pelaksanaan tugas
yang berurutan.
3. Tidak merangsang inovasi, perspektif yang sempit.
4. Dapat menimbulkan konflik mengenai prioritas produk.
5. Tidak menunjang pengembangan manajer umum.
6.Mengatur rasa tanggung jawab atas kelancaran kerja secara
keseluruhan.
b. Struktur Organisasi Berdasarkan Produk/Pasar
Struktur organisasi berdasarkan produk adalah struktur organisasi
yang mengumpulkan dalam satu unit kerja semua yang terlibat
dalam produksi dan pemasaran dari sebuah produk atau kelompok
produk yang terkait dan berhubungan dengan tipe pelanggan
tertentu.
Kelebihan atau keunggulan struktur organisasi
berdasarkan produk/pasar adalah:
1. Cocok untuk perubahan yang cepat.
2. Memungkinkan adanya fisibilitas produk yang tinggi.
3. Memungkinkan konsentrasi penuh terhadap tugas-tugas.
4. Kejelasan tanggung jawab.
5. Memungkinkan pemrosesan tugas-tugas ganda secara paralel.
6.Memudahkan pelatihan manajer umum.
Kekurangan atau kelemahan struktur organisasi
berdasarkan produk/pasar adalah:
1. Menyebabkan terjadinya pertikaian untuk alokasi sumber daya.
2. Tidak mendukung koordinasi aktivitas antar berbagai divisi.
3. Mendorong pengabaian prioritas jangka panjang.
4. Memungkinkan menurunnya pendalaman kecakapan.
5. Menimbulkan konflik antara tugas divisi dengan prioritas
perusahaan.
C. Struktur Organisasi Matriks
Pada struktur organisasi matriks terdapat dua jenis struktur yang
berjalan secara serempak. Bagian fungsional tetap (permanen)
memiliki wewenang atas pelaksanaan standard profesional unit
mereka, sementara tim-tim proyek diciptakan sejauh dibutuhkan
untuk menjalankan program-program khusus.
Kelebihan atau keunggulan struktur organisasi matriks
adalah:
1. Memberikan keluwesan kepada organisasi.
2. Merangsang kerja sama dan disiplin.
3. Melibatkan, memotivasi, dan menantang para pegawai.
4. Mengembangkan keterampilan pegawai.
5. Membebaskan pimpinan teras dan keharusannya menyusun
rencana.
6. Merangsang orang untuk mengidentifikasi diri dengan produk akhir.
7. Memungkinkan para pakar dialihkan ke setiap bidang yang
memerlukannya.
Kekurangan atau kelemahan struktur organisasi matriks
adalah:
1. Risiko timbulnya perasaan anarki.
2. Mendorong terjadinya persaingan kekuasaan.
3. Dapat menimbulkan lebih banyak diskusi dari pada tindakan.
4. Menuntut adanya keterampilan yang tinggi dalam hubungan antar
perorangan.
5. Penerapan-nya memerlukan biaya besar.
6. Ada risiko beberapa tim proyek mengerjakan tugas yang sama.
7. Merugikan moral jika pegawai harus dihukum kembali.
 Faktor yang Mempengaruhi Struktur Organisasi
a. Pembagian pekerjaan (division of work)
Pembagian pekerjaan adalah tingkat dimana tugas dalam sebuah organisasi
dibagi menjadi pekerjaan yang berbeda. Setiap orang tidak akan mampu
melakukan seluruh aktivitas dalam tugas-tugas yang paling rumit, dan tidak
seorang pun akan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk
melaksanakan berbagai tugas yang tercakup dalam suatu pekerjaan yang
rumit.
b. Departementalisasi
Departementalisasi adalah kegiatan pengelompokan pekerjaan dan para
spesialis akibat pembagian kerja. Oleh karena itu departementalisasi adalah
cara organisasi mengkoordinasikan kegiatan yang telah dibedakan secara
horizontal. Departementalisasi merupakan dasar yang digunakan untuk
mengelompokkan sejumlah pekerjaan menjadi satu kelompok Setiap
organisasi terdiri dari beberapa departemen (divisi kerja).
c. Hierarki
Hierarki adalah garis wewenang yang tidak terputus yang membentang dari
tingkatan atas organisasi hingga tingkatan paling bawah dan menjelaskan
hubungan si pelapor kepada si penerima laporan. Pada hierarki terdapat
pendelegasian dalam mengerjakan tugas. Pendelegasian dapat
didefinisikan sebagai pemberian otoritas/kekuasaan formal dan tanggung
jawab untuk melaksanakan kegiatan tertentu yakni para manajer
mengalokasikan wewenang kepada orang-orang yang melapor kepadanya
atau bawahannya.
d. Koordinasi
Koordinasi adalah proses menyatukan aktivitas dari departemen yang
terpisah untuk mencapai sasaran organisasi secara efektif. Koordinasi
adalah proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada
satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional)
suatu organisasi mencapai tujuan organisasi secara efisien.
e. Rentang manajemen (span of control)
Rentang manajemen adalah jumlah karyawan yang dapat dikelola oleh
seorang pimpinan secara efisien dan efektif. Rentang kendali sangat
penting dalam organisasi karena rentang kendali menentukan jumlah
tingkatan dan manajer yang dimiliki organisasi. Rentang yang terlalu
lebar bisa mengakibatkan perhatian manajer tercerai-berai dan para
bawahannya kurang mendapat bimbingan dan pengendalian. Rentang
yang terlalu sempit bisa mengakibatkan kemampuan manajer tidak
tercurah sepenuhnya.
f. Kesatuan perintah (unity of command)
Dalam setiap organisasi terdapat berbagai tingkat dan jenjang jabatan.
Semua mereka berperan sebagai pimpinan sekelompok orang lain.
Artinya, dalam kenyataan seseorang anggota organisasi mempunyai
lebih dari seorang atasan, misalnya; dipimpin oleh seorang manajer
yang menduduki jabatan pimpinan yang paling rendah dalam
organisasi, seperti mandor, kepala seksi dan berbagai literatur lainnya.
Pejabat pimpinan tingkat rendahan ini juga dipimpin oleh manajer yang
memangku jabatan pimpinan yang lebih tinggi. Demikian seterusnya
sampai pada tingkat jabatan manajerial puncak dalam organisasi.
2. KONSEP ETIKA DAN BISNIS DAN BUDAYA
ORGANISASI
KONSEP ETIKA BISNIS
 Pengertian Etika Bisnis
Etika Bisnis adalah aturan yang tidak tertulis tentang benar dan tidaknya
dalam menjalankan suatu bisnis yang mencakup segala aspek kegiatan
bisnis baik itu individu, perusahaan dan masyarakat. Contoh etika bisnis
yang dijalankan dalam suatu perusahaan dapat memberikan nilai
kepada semua pegawainya tentang norma dan perilaku baik karyawan
sampai level pimpinan sekaligus.
Sedangkan pengertian etika adalah suatu aturan atau norma yang
dipakai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat seseorang terkait
perilaku baik dan butuk. Etika ini bisa diadopsi dalam dunia bisnis, entah
itu bisnis online, binsnis syariah dan bisnis lainnya.
Perusahaan selalu yakin bahwa bisnis yang baik adalah bisnis yang
beretika. Etika berbisnis juga menjadi standart dan pedoman bagi
semua pegawai perusahaan untuk melakasanakan pekerjaannya
dengan dilandasi sikap-sikap yang professional.
Tujuan berbisnis salah satunya memberikan kesadaran akan perilaku
dan moral kepada pemilik bisnis agar menjalankan bisnisnya dengan
baik.
 Manfaat Etika Bisnis
Setelah Anda menjalankan etika bisnis dengan benar, akan ada manfaat
baik yang didapatkan untuk bisnis Anda, seperti:
• Kredibilitas perusahaan meningkat
• Bisnis memiliki citra yang baik bagi konsumen
• Bisnis akan berjalan secara aman dan nyaman
• Pegawai dan pimpinan akan menjunjung tinggi moral
• Menciptakan hubungan baik antara konsummen dan pebisnis
 Contoh Etika Bisnis
Contoh etika bisnis perusahaan misalnya ada yang memiliki bisnis
yang sedang trend saat ini seperti ‘thai tea’, kemduian ada perusahaan
lain yang mengikutinya dengan melakukan inovasi entah itu dari varian
rasa yang lebih banyak atau topping yang lebih beragam.
Seperti itu tidak termasuk melanggar etika bisnis yang baik, ini
merupakan sebuah inovasi dalam berbisnis, kecuali jika menjiplak
sama persis dari segi rasa, nama bahkan brand, pengemasan dll. Jika
masih melakukan seperti itu berarti Anda tidak memiliki etika bisnis
yang baik.
 Pengertian Budaya Organisasi
Budaya Organisasi adalah nilai dan keyakinan bersama yang mendasari
identitas organisasi/perusahaan.Budaya Organisasi adalah seperangkat
nilai-nilai pokok, asumsi, pemahaman dan cara berfikir yang dimiliki
bersama oleh anggota organisasi dan diajarkan kepada anggota baru.
Budaya Organisasi merupakan Nilai-nilai dan norma yang dianut dan
dijalankan oleh sebuah organisasi terkait dengan lingkungan di mana
organisasi tersebut menjalankan kegiatannyaBudaya organisasi
merupakan “apa yang dirasakan, apa yang diyakini, dan apa yang
dijalani” oleh sebuah organisasi.
 Tiga Tingkat Budaya Orgami
Budaya Organisasi ada 3 tingkat :
1. Budaya Organisasi yg tampak (Visible) “cara berpakaian, simbol2 fisik,
perayaan/seremonial, dan tata ruang kantor.
2. Budaya Organisasi yg tidak tampak (Invisible) “ disiplin dan makna
prestasi.
3. Keyakinan yg paling dalam atau asumsi-asumsi yg tersembunyi
“adanya keyakinan bahwa atasan tdk pernah salah-anak buah selalu
salah atau konsumen adalah raja.
 Faktor penentu Budaya Organisasi
Pengalaman Organisasi (Organizational Experiences) merupakan faktor
penentu utama terciptanya sebuah Budaya Organisasi
tertentu.Pengalaman Organisasi dapat berupa keberhasilan maupun
kegagalan yang dialami organisasi dalam menjalani kegiatannya dari
waktu ke waktu.Prinsip, Norma, Keyakinan, juga dapat menjadi faktor
penentu terbentuknya sebuah Budaya Organisasi. Prinsip, Norma, dan
keyakinan tertentu nilai- nilainya diadopsi sehingga menentukan sebuah
budaya organisasi.
 FUNGSI UTAMA BUDAYA ORGANISASI
Organisasi berfungsi sebagai pemersatu setiap komponen internal
organisasi ”SEBAGAI PROSES ADAPTASI EKSTERNAL“ Budaya
organisasi berfungsi sebagai saranauntuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan luarorganisasi”
 SIFAT BUDAYA ORGANISASI
Organisasi yang mampu menyesuaikan dengan lingkungan luar
organisasi “BUDAYA ORGANISASI YG TIDAK ADAPTIF“Budaya
organisasi yang tidak mampu menye-suaikan dengan lingkungan luar
organisasi”
 Jenis Budaya Organisasi
Budaya communal Memberikan rasa memiliki bagi anggotaBudaya
networkedAnggota diperlakukan sebagai teman dan keluargaBudaya
mercenaryFokus langsung pada tujuanBudaya fragmentedRasa
memiliki sangat rendah
3. KONSEP PERILAKU WARGA ORGANISASI
KONSEP
PERILAKU WARGA ORGANISASI
• Konsep OCB pertama kali diartikulasikan oleh Chester Barnard
pada tahun 1938 sebagai kesediaan individu didalam organisasi
untuk bekerja sama.
• Pandangan Barnard adalah gagasan dari seorang individu berlatih
akan kebebasan mereka untuk berpartisipasi didalam sistem
kerjasama formal dilanjutkan oleh Katz and Kahn pada tahun 1966
yang membedakan konsep OCB sebagai "inovatif dan perilaku
spontan " yang bertentangan dengan kewajiban peran kinerja.
Perilaku yang membantu dan bekerjasama sangat penting untuk
operasi organisasi.
 Menurut Podsakoff, Whiting & Blume (2009) OCB pertama kali di
perkenalkan oleh Organ pada tahun 1990 sebagai perilaku
individual yang bersifat bebas (discretionary), yang tidak secara
langsung dan eksplisit mendapat penghargaan dari sistem imbalan
formal, dan yang secara keseluruhan mendorong keefektifan
fungsi-fungsi organisasi.
 Definisi Organ diatas mendapatkan banyak kritikan, sehingga pada
tahun 1997, Organ mengubah definisi perilaku kewargaan
organisasi sebagai tindakan yang dirancang untuk membantu
dalam pemeliharaan, peningkatan sosial dan konteks psikologis
yang mendukung kinerja tugas.
• OCB dilatar belakangi oleh teori pertukaran sosial yang
merupakan teori yang menyatakan bahwa dalam hubungan sosial
terdapat unsur ganjaran, pengorbanan, dan keuntungan yang saling
mempengaruhi. Teori pertukaran sosial menjelaskan bagaimana
manusia memandang tentang hubungan kita dengan orang lain
sesuai dengan anggapan diri manusia tersebut terhadap:
1. Keseimbangan antara apa yang di berikan ke dalam hubungan dan
apa yang dikeluarkan dari hubungan itu.
2. Jenis hubungan yang dilakukan.
3. Kesempatan memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain.
Teori pertukaran sosial membayangkan bahwa mengingat kondisi
tertentu, orang berusaha untuk membalas orang-orang yang
menguntungkan mereka dan perilaku yang menunjukkan ini adalah
perilaku kewargaan organisasi
OCB dapat Mempengaruhi Keefektifan
Organisasi
1. OCB dapat membantu meningkatkan produktivitas rekan kerja.
2. OCB dapat membantu meningkatkan produktivitas manajerial.
3. OCB dapat membantu mengefisienkan penggunaan sumberdaya
organisasional untuk tujuan-tujuan produktif.
4. OCB dapat menurunkan tingkat kebutuhan akan penyediaan
sumberdaya organisasional untuk tujuan-tujuan pemeliharaan
karyawan.
5. OCB dapat dijadikan sebagai dasar yang efektif untuk aktivitas-
aktivitas koordinasi antara anggota-anggota tim dan antar kelompok-
kelompok kerja.
6. OCB dapat meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan
dan mempertahankan SDM-SDM handal dengan memberikan kesan
bahwa organisasi merupakan tempat bekerja yang lebih menarik.
7. OCB dapat meningkatkan stabilitas kinerja organisasi.
8. OCB dapat meningkatkan kemampuan organisasi untuk beradaptasi
terhadap perubahan-perubahan lingkungan bisnisnya.
DEFINISI
PERILAKU WARGA ORGANISASI
 Perilaku kerjasama yang memiliki konsekuensi positif
bagi organisasi, tetapi tidak diperlukan atau secara
resmi dihargai.
 Perilaku individu yang memberikan konstribusi
keseluruhan positif kepada organisasi.
 OCB mengacu pada perilaku yang berhubungan
dengan pekerjaan yang melampaui apa yang
ditentukan oleh kebijakan organisasi dan satu
deskripsi pekerjaan.
PENGUKURAN
PERILAKU WARGA ORGANISASI
1. Sifat (paham) lebih memperhatikan dan mengutamakan kepentingan
orang lain. (altruisme), yaitu perilaku membantu karyawan lain tanpa
ada paksaan pada tugas-tugas yang berkaitan erat dengan operasi-
operasi organisasional.
2. Kebajikan warga organisasi (civic virtue), menunjukkan partisipasi
sukarela dan dukungan terhadap fungsi-fungsi organisasi baik secara
professional maupun social alamiah.
3. Kesadaran / sifat berhati hati (conscientiousness), berisi tentang
kinerja dari prasyarat peran yang melebihi standar minimum
4. Rasa hormat (courtesy), adalah perilaku meringankan problem-
problem yang berkaitan dengan pekerjaan yang dihadapi orang lain.
5. Sikap sportif (sportsmanship), berisi tentang pantangan-pantangan
membuat isu yang merusak meskipun merasa jengkel.
DEFINISI
PERILAKU WARGA
ORGANISASI
 Perilaku kerjasama yang memiliki konsekuensi positif bagi
organisasi, tetapi tidak diperlukan atau secara resmi dihargai.
 Perilaku individu yang memberikan konstribusi keseluruhan positif
kepada organisasi.
 OCB mengacu pada perilaku yang berhubungan dengan pekerjaan
yang melampaui apa yang ditentukan oleh kebijakan organisasi dan
satu deskripsi pekerjaan.
Perilaku Warga Organisasi
(Organizational Citizenship
Behaviour)
“OCB’
OCB-INDIVIDUAL
“OCB-I”
OCB-ORGANIZATIONAL
“OCB-O”
OCB-I
(Rosita, 2018)
 Perilaku prilaku yang secara langsung memberikan manfaat
bagi individu lain dan secara tidak langsung juga memberikan
kontribusi pada organisasi misalnya membantu rekannya
yang tidak masuk kerja dan mempunyai perhatian personal
pada karyawan lain.
 Yang termasuk dalam dimensi OCB-I adalah perilaku
menolong (helping behavior) dan rasa hormat (courtesy).
Perilaku Menolong
(Helping Behavior)
 karyawan dengan implementasi OCB-I yang tinggi pada perilaku
menolong (helping behavior) mengidentifikasi bahwa karyawan
dengan sukarela menolong karyawan lain yang berkaitan dengan
pekerjaan, karyawan membantu karyawan lain tanpa ada paksaan
pada tugas-tugas yang berkaitan erat dengan operasi-operasi
organisasional dan karyawan meringankan problem-problem yang
berkaitan dengan pekerjaan yang dihadapi karyawan lain pada
BUMN.
Rasa Hormat
(Courtesy)
 karyawan dengan implementasi OCB-I yang tinggi pada
rasa hormat (courtesy) mengidentifikasi bahwa karyawan
selalu mengambil langkah-langkah untuk mencegah
masalah dengan pekerja lainnya, karyawan sadar
bagaimana perilakunya akan mempengaruhi pekerjaan
karyawan lain dan karyawan tidak menyalahgunakan hak
orang lain pada BUMN.
OCB-O
(Rosita, 2018)
 prilaku prilaku yang memberikan manfaat bagi organisasi
pada umumnya misalnya kehadiran ditempat kerja
melebihi norma yang berlaku dan mentaati peraturan
peraturan informal yang ada untuk memelihara ketertiban.
 Yang termasuk dalam dimensi OCB-O adalah sifat berhati
hati (conscientiousness), kebajikan warga organisasi (civic
virtue), dan sikap sportif (sportsmanship).
Kebajikan Warga Organisasi
(civic virtue)
 karyawan dengan implementasi OCB-O yang tinggi pada
kebajikan warga organisasi (civic virtue) mengidentifikasi
bahwa karyawan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan
yang diadakan perusahaan, karyawan memberikan
dukungan untuk informasi - informasi penting yang
bermanfaat bagi perusahaan dan karyawan dengan
sukarela menjalankan fungsi fungsi organisasi secara
professional sebagai dasar sikap mengidentifikasikan
bahwa karyawan terlibat dalam perilaku ekstra peran untuk
membalas tindakan organisasi.
Sikap Sportif
(sportmanship)
 karyawan dengan implementasi OCB-O yang tinggi pada
sikap sportif (sportsmanship) mengidentifikasi bahwa
karyawan tidak melakukan komplain mengenai
ketidaknyamanan bekerja, karyawan mempertahankan
sikap positif ketika tidak dapat memenuhi keinginan pribadi
dan karyawan mengizinkan karyawan lain untuk
mengambil tindakan demi kebaikan kelompok pada BUMN.

More Related Content

What's hot

Desain dan struktur organisasi (Teori Organisasi Umum 2)
Desain dan struktur organisasi (Teori Organisasi Umum 2)Desain dan struktur organisasi (Teori Organisasi Umum 2)
Desain dan struktur organisasi (Teori Organisasi Umum 2)dulkarin26
 
Presentasi pengorganisasian
Presentasi pengorganisasianPresentasi pengorganisasian
Presentasi pengorganisasianMumun Mulyana
 
Fundamental Of Organization Structure
Fundamental Of Organization StructureFundamental Of Organization Structure
Fundamental Of Organization StructureFebriano Siregar
 
Azas azas manajemen => Proses Pengorganisasian dalam Manajemen
Azas azas manajemen => Proses Pengorganisasian dalam ManajemenAzas azas manajemen => Proses Pengorganisasian dalam Manajemen
Azas azas manajemen => Proses Pengorganisasian dalam ManajemenEka Widyastuti
 
Perilaku Organisasi - Struktur Organisasi
Perilaku Organisasi - Struktur OrganisasiPerilaku Organisasi - Struktur Organisasi
Perilaku Organisasi - Struktur OrganisasiHafidh Rafsanjany
 
Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiRossi Agisti
 
Dasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasiDasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasiTika Nafisah
 
Desain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasiDesain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasiyudharushendrawan
 
Desain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasiDesain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasiPrihadi Kuntoro
 
DIMENSI, DEPARTEMENTALISASI, dan MODEL ORGANISASI
DIMENSI, DEPARTEMENTALISASI, dan MODEL ORGANISASIDIMENSI, DEPARTEMENTALISASI, dan MODEL ORGANISASI
DIMENSI, DEPARTEMENTALISASI, dan MODEL ORGANISASISilmi Kaffah
 
Organization structure and change
Organization structure and changeOrganization structure and change
Organization structure and changeainiainul91
 
Perancangan struktur organisasi
Perancangan struktur organisasiPerancangan struktur organisasi
Perancangan struktur organisasiDin Haidiati
 
Organisasi dalam Manajemen (Organizing)
Organisasi dalam Manajemen (Organizing)Organisasi dalam Manajemen (Organizing)
Organisasi dalam Manajemen (Organizing)Diah Ayu
 
M1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan adm
M1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan admM1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan adm
M1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan admPPGHybrid1
 
Struktur Organisasi
Struktur OrganisasiStruktur Organisasi
Struktur Organisasivirmannsyah
 
BAB 16 DASAR-DASAR STRUKTUR ORGANISAS
BAB 16 DASAR-DASAR  STRUKTUR ORGANISASBAB 16 DASAR-DASAR  STRUKTUR ORGANISAS
BAB 16 DASAR-DASAR STRUKTUR ORGANISAS9elevenStarUnila
 
Struktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain OrganisasiStruktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain Organisasijighai
 

What's hot (20)

Desain dan struktur organisasi (Teori Organisasi Umum 2)
Desain dan struktur organisasi (Teori Organisasi Umum 2)Desain dan struktur organisasi (Teori Organisasi Umum 2)
Desain dan struktur organisasi (Teori Organisasi Umum 2)
 
Presentasi pengorganisasian
Presentasi pengorganisasianPresentasi pengorganisasian
Presentasi pengorganisasian
 
Organisasi di apotek
Organisasi di apotekOrganisasi di apotek
Organisasi di apotek
 
Fundamental Of Organization Structure
Fundamental Of Organization StructureFundamental Of Organization Structure
Fundamental Of Organization Structure
 
Azas azas manajemen => Proses Pengorganisasian dalam Manajemen
Azas azas manajemen => Proses Pengorganisasian dalam ManajemenAzas azas manajemen => Proses Pengorganisasian dalam Manajemen
Azas azas manajemen => Proses Pengorganisasian dalam Manajemen
 
Perilaku Organisasi - Struktur Organisasi
Perilaku Organisasi - Struktur OrganisasiPerilaku Organisasi - Struktur Organisasi
Perilaku Organisasi - Struktur Organisasi
 
Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur Organisasi
 
Dasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasiDasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasi
 
Desain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasiDesain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasi
 
Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur Organisasi
 
Desain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasiDesain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasi
 
DIMENSI, DEPARTEMENTALISASI, dan MODEL ORGANISASI
DIMENSI, DEPARTEMENTALISASI, dan MODEL ORGANISASIDIMENSI, DEPARTEMENTALISASI, dan MODEL ORGANISASI
DIMENSI, DEPARTEMENTALISASI, dan MODEL ORGANISASI
 
Organization structure and change
Organization structure and changeOrganization structure and change
Organization structure and change
 
Perancangan struktur organisasi
Perancangan struktur organisasiPerancangan struktur organisasi
Perancangan struktur organisasi
 
Organisasi dalam Manajemen (Organizing)
Organisasi dalam Manajemen (Organizing)Organisasi dalam Manajemen (Organizing)
Organisasi dalam Manajemen (Organizing)
 
Fungsi Pengorganisasian Manajemen
Fungsi Pengorganisasian ManajemenFungsi Pengorganisasian Manajemen
Fungsi Pengorganisasian Manajemen
 
M1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan adm
M1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan admM1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan adm
M1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan adm
 
Struktur Organisasi
Struktur OrganisasiStruktur Organisasi
Struktur Organisasi
 
BAB 16 DASAR-DASAR STRUKTUR ORGANISAS
BAB 16 DASAR-DASAR  STRUKTUR ORGANISASBAB 16 DASAR-DASAR  STRUKTUR ORGANISAS
BAB 16 DASAR-DASAR STRUKTUR ORGANISAS
 
Struktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain OrganisasiStruktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain Organisasi
 

Similar to STRUKTUR ORGANISASI

Design dan struktur organisasi
Design dan struktur organisasiDesign dan struktur organisasi
Design dan struktur organisasiHarry Oktavianus
 
Desain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasiDesain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasiSurya Pratama
 
Ekma4116 manajemen modul 4
Ekma4116 manajemen   modul 4Ekma4116 manajemen   modul 4
Ekma4116 manajemen modul 4Ratzman III
 
Bab 4 - Fungsi dan Struktur Organisasi.pptx
Bab 4 - Fungsi dan Struktur Organisasi.pptxBab 4 - Fungsi dan Struktur Organisasi.pptx
Bab 4 - Fungsi dan Struktur Organisasi.pptxKevin331193
 
Desain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasiDesain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasialamsyah08
 
Struktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan Organisasional
Struktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan OrganisasionalStruktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan Organisasional
Struktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan OrganisasionalFox Broadcasting
 
Tugas pertemuan ke 9 dan 10 (Desain dan Stuktur Organisai
Tugas pertemuan ke 9 dan 10 (Desain dan Stuktur OrganisaiTugas pertemuan ke 9 dan 10 (Desain dan Stuktur Organisai
Tugas pertemuan ke 9 dan 10 (Desain dan Stuktur Organisaibayu_pkusuma14
 
Disain dan struktur organisasi
Disain dan struktur organisasiDisain dan struktur organisasi
Disain dan struktur organisasibriant_123
 
TOPIK 3 PENGORGANISASIAN (pengurusan.pdf
TOPIK 3 PENGORGANISASIAN (pengurusan.pdfTOPIK 3 PENGORGANISASIAN (pengurusan.pdf
TOPIK 3 PENGORGANISASIAN (pengurusan.pdfSafwahBatrisyia3
 
Aspek Manajemen dan Organisasi dalam Bisnis
Aspek Manajemen dan Organisasi dalam BisnisAspek Manajemen dan Organisasi dalam Bisnis
Aspek Manajemen dan Organisasi dalam BisnisMuhammad Fajar
 
EKMA 4116 - Modul 4 Pengorganisasian
EKMA 4116 - Modul 4 PengorganisasianEKMA 4116 - Modul 4 Pengorganisasian
EKMA 4116 - Modul 4 PengorganisasianAncilla Kustedjo
 
Pengorganisasian dalam manajemen
Pengorganisasian dalam manajemenPengorganisasian dalam manajemen
Pengorganisasian dalam manajemenRudi Laksono
 
Dimensi struktur organisasi
Dimensi struktur organisasi Dimensi struktur organisasi
Dimensi struktur organisasi alhikmahraja
 
Kelompok 2, desain & struktur organisasi
Kelompok 2, desain & struktur organisasiKelompok 2, desain & struktur organisasi
Kelompok 2, desain & struktur organisasiMuammar Muammar
 
M14 desain struktur organisasi
M14 desain struktur organisasiM14 desain struktur organisasi
M14 desain struktur organisasiJosua Sitorus
 
Desain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasiDesain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasiFaizal Rahman
 

Similar to STRUKTUR ORGANISASI (20)

Design dan struktur organisasi
Design dan struktur organisasiDesign dan struktur organisasi
Design dan struktur organisasi
 
Desain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasiDesain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasi
 
Ekma4116 manajemen modul 4
Ekma4116 manajemen   modul 4Ekma4116 manajemen   modul 4
Ekma4116 manajemen modul 4
 
Pertemuan 9&10
Pertemuan 9&10Pertemuan 9&10
Pertemuan 9&10
 
Pertemuan 9&10
Pertemuan 9&10Pertemuan 9&10
Pertemuan 9&10
 
Bab 4 - Fungsi dan Struktur Organisasi.pptx
Bab 4 - Fungsi dan Struktur Organisasi.pptxBab 4 - Fungsi dan Struktur Organisasi.pptx
Bab 4 - Fungsi dan Struktur Organisasi.pptx
 
Desain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasiDesain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasi
 
Struktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan Organisasional
Struktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan OrganisasionalStruktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan Organisasional
Struktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan Organisasional
 
Tugas pertemuan ke 9 dan 10 (Desain dan Stuktur Organisai
Tugas pertemuan ke 9 dan 10 (Desain dan Stuktur OrganisaiTugas pertemuan ke 9 dan 10 (Desain dan Stuktur Organisai
Tugas pertemuan ke 9 dan 10 (Desain dan Stuktur Organisai
 
Pertemuan ke -_1__2_prilaku
Pertemuan ke -_1__2_prilakuPertemuan ke -_1__2_prilaku
Pertemuan ke -_1__2_prilaku
 
Disain dan struktur organisasi
Disain dan struktur organisasiDisain dan struktur organisasi
Disain dan struktur organisasi
 
TOPIK 3 PENGORGANISASIAN (pengurusan.pdf
TOPIK 3 PENGORGANISASIAN (pengurusan.pdfTOPIK 3 PENGORGANISASIAN (pengurusan.pdf
TOPIK 3 PENGORGANISASIAN (pengurusan.pdf
 
Aspek Manajemen dan Organisasi dalam Bisnis
Aspek Manajemen dan Organisasi dalam BisnisAspek Manajemen dan Organisasi dalam Bisnis
Aspek Manajemen dan Organisasi dalam Bisnis
 
EKMA 4116 - Modul 4 Pengorganisasian
EKMA 4116 - Modul 4 PengorganisasianEKMA 4116 - Modul 4 Pengorganisasian
EKMA 4116 - Modul 4 Pengorganisasian
 
Pengorganisasian dalam manajemen
Pengorganisasian dalam manajemenPengorganisasian dalam manajemen
Pengorganisasian dalam manajemen
 
Ddm agro modul 4
Ddm agro modul 4Ddm agro modul 4
Ddm agro modul 4
 
Dimensi struktur organisasi
Dimensi struktur organisasi Dimensi struktur organisasi
Dimensi struktur organisasi
 
Kelompok 2, desain & struktur organisasi
Kelompok 2, desain & struktur organisasiKelompok 2, desain & struktur organisasi
Kelompok 2, desain & struktur organisasi
 
M14 desain struktur organisasi
M14 desain struktur organisasiM14 desain struktur organisasi
M14 desain struktur organisasi
 
Desain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasiDesain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasi
 

STRUKTUR ORGANISASI

  • 1. 1. STRUKTUR DAN SISTEM ORGANISASI
  • 2. Penyusunan struktur organisasi yang sesuai dalam manajemen dapat mendorong peningkatan efektivitas kegiatan usaha. Dengan adanya struktur organisasi, maka stabilitas dan kontinuitas organisasi tetap bertahan. Struktur organisasi berfungsi sebagai alat untuk membimbing ke arah efisiensi dalam penggunaan pekerja dan seluruh sumber daya yang dibutuhkan dalam meraih tujuan organisasi.
  • 3. Berikut definisi dan pengertian struktur organisasi dari beberapa sumber buku:  Menurut Robbins dan Coulter (2007), struktur organisasi adalah kerangka kerja formal organisasi yang dengan kerangka kerja itu tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan.  Menurut Hasibuan (2004), struktur organisasi adalah suatu diagram yang menggambarkan tipe organisasi, perdepartemenan organisasi, kedudukan dan jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggungjawab, rentang kendali dan sistem pimpinan organisasi.  Menurut Siswanto (2005), struktur organisasi menspesifikasikan pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau aktivitas yang beraneka ragam yang dihubungkan sampai batas tertentu, juga menunjukkan tingkat spesialisasi aktivitas kerja.  Menurut Robbin (2003), struktur organisasi adalah rantai perintah yang digambarkan secara grafis dengan menggunakan bagan organisasi.  Menurut Sunarto (2003), struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas pekerjaan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasi secara
  • 4.  Unsur-unsur Struktur Organisasi a. Spesialisasi aktivitas (specialization of activities) Spesialisasi aktivitas mengacu pada spesialisasi tugas-tugas individual dan kelompok kerja dalam organisasi (pembagian kerja) dan pengaturan-pengaturan tugas-tugas tersebut menjadi satuan- satuan kerja (departementasi). b. Standarisasi aktivitas (standardization of activities) Standardisasi kegiatan merupakan prosedur yang digunakan organisasi untuk menjamin kelayak-dugaan (predictability) aktivitasnya. Menstandarisasi berarti menjadikan kegiatan pekerjaan seragam dan taat azas. c. Koordinasi aktivitas (coordination of activities) Koordinasi aktivitas yaitu proses dalam mengintegrasikan seluruh aktivitas dan fungsi-fungsi sub organisasi dari berbagai departemen atau bagian dalam organisasi, untuk menciptakan keserasian gerak langkah unit-unit yang ada dalam pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien. d. Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan mengacu pada lokasi otoritas pengambilan keputusan.
  • 5.  Jenis-jenis Struktur Organisasi a. Struktur Organisasi Berdasarkan Fungsi Struktur organisasi jenis ini menggabungkan semua orang yang terlibat dalam suatu kegiatan atau beberapa kegiatan terkait menjadi satu bagian. Sebagai contoh sebuah organisasi dibagi berdasarkan fungsi bila mempunyai bagian-bagian produksi, pemasaran, dan penjualan yang secara terpisah. Kelebihan atau keunggulan struktur organisasi berdasarkan fungsi adalah: 1. Cocok bagi lingkungan stabil. 2. Menunjang pengembangan keahlian. 3. Memberi kesempatan bagi para spesialis. 4.Hanya memerlukan koordinasi minimal. 5.Hanya memerlukan keperluan antar pribadi yang kecil.
  • 6. Kekurangan atau kelemahan struktur organisasi berdasarkan fungsi adalah: 1. Pada organisasi yang besar, tanggapan lebih lambat diterima. 2. Menyebabkan terjadinya kemacetan karena pelaksanaan tugas yang berurutan. 3. Tidak merangsang inovasi, perspektif yang sempit. 4. Dapat menimbulkan konflik mengenai prioritas produk. 5. Tidak menunjang pengembangan manajer umum. 6.Mengatur rasa tanggung jawab atas kelancaran kerja secara keseluruhan.
  • 7. b. Struktur Organisasi Berdasarkan Produk/Pasar Struktur organisasi berdasarkan produk adalah struktur organisasi yang mengumpulkan dalam satu unit kerja semua yang terlibat dalam produksi dan pemasaran dari sebuah produk atau kelompok produk yang terkait dan berhubungan dengan tipe pelanggan tertentu. Kelebihan atau keunggulan struktur organisasi berdasarkan produk/pasar adalah: 1. Cocok untuk perubahan yang cepat. 2. Memungkinkan adanya fisibilitas produk yang tinggi. 3. Memungkinkan konsentrasi penuh terhadap tugas-tugas. 4. Kejelasan tanggung jawab. 5. Memungkinkan pemrosesan tugas-tugas ganda secara paralel. 6.Memudahkan pelatihan manajer umum.
  • 8. Kekurangan atau kelemahan struktur organisasi berdasarkan produk/pasar adalah: 1. Menyebabkan terjadinya pertikaian untuk alokasi sumber daya. 2. Tidak mendukung koordinasi aktivitas antar berbagai divisi. 3. Mendorong pengabaian prioritas jangka panjang. 4. Memungkinkan menurunnya pendalaman kecakapan. 5. Menimbulkan konflik antara tugas divisi dengan prioritas perusahaan. C. Struktur Organisasi Matriks Pada struktur organisasi matriks terdapat dua jenis struktur yang berjalan secara serempak. Bagian fungsional tetap (permanen) memiliki wewenang atas pelaksanaan standard profesional unit mereka, sementara tim-tim proyek diciptakan sejauh dibutuhkan untuk menjalankan program-program khusus.
  • 9. Kelebihan atau keunggulan struktur organisasi matriks adalah: 1. Memberikan keluwesan kepada organisasi. 2. Merangsang kerja sama dan disiplin. 3. Melibatkan, memotivasi, dan menantang para pegawai. 4. Mengembangkan keterampilan pegawai. 5. Membebaskan pimpinan teras dan keharusannya menyusun rencana. 6. Merangsang orang untuk mengidentifikasi diri dengan produk akhir. 7. Memungkinkan para pakar dialihkan ke setiap bidang yang memerlukannya. Kekurangan atau kelemahan struktur organisasi matriks adalah: 1. Risiko timbulnya perasaan anarki. 2. Mendorong terjadinya persaingan kekuasaan. 3. Dapat menimbulkan lebih banyak diskusi dari pada tindakan. 4. Menuntut adanya keterampilan yang tinggi dalam hubungan antar perorangan. 5. Penerapan-nya memerlukan biaya besar. 6. Ada risiko beberapa tim proyek mengerjakan tugas yang sama. 7. Merugikan moral jika pegawai harus dihukum kembali.
  • 10.  Faktor yang Mempengaruhi Struktur Organisasi a. Pembagian pekerjaan (division of work) Pembagian pekerjaan adalah tingkat dimana tugas dalam sebuah organisasi dibagi menjadi pekerjaan yang berbeda. Setiap orang tidak akan mampu melakukan seluruh aktivitas dalam tugas-tugas yang paling rumit, dan tidak seorang pun akan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan berbagai tugas yang tercakup dalam suatu pekerjaan yang rumit. b. Departementalisasi Departementalisasi adalah kegiatan pengelompokan pekerjaan dan para spesialis akibat pembagian kerja. Oleh karena itu departementalisasi adalah cara organisasi mengkoordinasikan kegiatan yang telah dibedakan secara horizontal. Departementalisasi merupakan dasar yang digunakan untuk mengelompokkan sejumlah pekerjaan menjadi satu kelompok Setiap organisasi terdiri dari beberapa departemen (divisi kerja).
  • 11. c. Hierarki Hierarki adalah garis wewenang yang tidak terputus yang membentang dari tingkatan atas organisasi hingga tingkatan paling bawah dan menjelaskan hubungan si pelapor kepada si penerima laporan. Pada hierarki terdapat pendelegasian dalam mengerjakan tugas. Pendelegasian dapat didefinisikan sebagai pemberian otoritas/kekuasaan formal dan tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan tertentu yakni para manajer mengalokasikan wewenang kepada orang-orang yang melapor kepadanya atau bawahannya. d. Koordinasi Koordinasi adalah proses menyatukan aktivitas dari departemen yang terpisah untuk mencapai sasaran organisasi secara efektif. Koordinasi adalah proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi mencapai tujuan organisasi secara efisien.
  • 12. e. Rentang manajemen (span of control) Rentang manajemen adalah jumlah karyawan yang dapat dikelola oleh seorang pimpinan secara efisien dan efektif. Rentang kendali sangat penting dalam organisasi karena rentang kendali menentukan jumlah tingkatan dan manajer yang dimiliki organisasi. Rentang yang terlalu lebar bisa mengakibatkan perhatian manajer tercerai-berai dan para bawahannya kurang mendapat bimbingan dan pengendalian. Rentang yang terlalu sempit bisa mengakibatkan kemampuan manajer tidak tercurah sepenuhnya. f. Kesatuan perintah (unity of command) Dalam setiap organisasi terdapat berbagai tingkat dan jenjang jabatan. Semua mereka berperan sebagai pimpinan sekelompok orang lain. Artinya, dalam kenyataan seseorang anggota organisasi mempunyai lebih dari seorang atasan, misalnya; dipimpin oleh seorang manajer yang menduduki jabatan pimpinan yang paling rendah dalam organisasi, seperti mandor, kepala seksi dan berbagai literatur lainnya. Pejabat pimpinan tingkat rendahan ini juga dipimpin oleh manajer yang memangku jabatan pimpinan yang lebih tinggi. Demikian seterusnya sampai pada tingkat jabatan manajerial puncak dalam organisasi.
  • 13. 2. KONSEP ETIKA DAN BISNIS DAN BUDAYA ORGANISASI
  • 14. KONSEP ETIKA BISNIS  Pengertian Etika Bisnis Etika Bisnis adalah aturan yang tidak tertulis tentang benar dan tidaknya dalam menjalankan suatu bisnis yang mencakup segala aspek kegiatan bisnis baik itu individu, perusahaan dan masyarakat. Contoh etika bisnis yang dijalankan dalam suatu perusahaan dapat memberikan nilai kepada semua pegawainya tentang norma dan perilaku baik karyawan sampai level pimpinan sekaligus. Sedangkan pengertian etika adalah suatu aturan atau norma yang dipakai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat seseorang terkait perilaku baik dan butuk. Etika ini bisa diadopsi dalam dunia bisnis, entah itu bisnis online, binsnis syariah dan bisnis lainnya. Perusahaan selalu yakin bahwa bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika. Etika berbisnis juga menjadi standart dan pedoman bagi semua pegawai perusahaan untuk melakasanakan pekerjaannya dengan dilandasi sikap-sikap yang professional. Tujuan berbisnis salah satunya memberikan kesadaran akan perilaku dan moral kepada pemilik bisnis agar menjalankan bisnisnya dengan baik.
  • 15.  Manfaat Etika Bisnis Setelah Anda menjalankan etika bisnis dengan benar, akan ada manfaat baik yang didapatkan untuk bisnis Anda, seperti: • Kredibilitas perusahaan meningkat • Bisnis memiliki citra yang baik bagi konsumen • Bisnis akan berjalan secara aman dan nyaman • Pegawai dan pimpinan akan menjunjung tinggi moral • Menciptakan hubungan baik antara konsummen dan pebisnis  Contoh Etika Bisnis Contoh etika bisnis perusahaan misalnya ada yang memiliki bisnis yang sedang trend saat ini seperti ‘thai tea’, kemduian ada perusahaan lain yang mengikutinya dengan melakukan inovasi entah itu dari varian rasa yang lebih banyak atau topping yang lebih beragam. Seperti itu tidak termasuk melanggar etika bisnis yang baik, ini merupakan sebuah inovasi dalam berbisnis, kecuali jika menjiplak sama persis dari segi rasa, nama bahkan brand, pengemasan dll. Jika masih melakukan seperti itu berarti Anda tidak memiliki etika bisnis yang baik.
  • 16.  Pengertian Budaya Organisasi Budaya Organisasi adalah nilai dan keyakinan bersama yang mendasari identitas organisasi/perusahaan.Budaya Organisasi adalah seperangkat nilai-nilai pokok, asumsi, pemahaman dan cara berfikir yang dimiliki bersama oleh anggota organisasi dan diajarkan kepada anggota baru. Budaya Organisasi merupakan Nilai-nilai dan norma yang dianut dan dijalankan oleh sebuah organisasi terkait dengan lingkungan di mana organisasi tersebut menjalankan kegiatannyaBudaya organisasi merupakan “apa yang dirasakan, apa yang diyakini, dan apa yang dijalani” oleh sebuah organisasi.
  • 17.  Tiga Tingkat Budaya Orgami Budaya Organisasi ada 3 tingkat : 1. Budaya Organisasi yg tampak (Visible) “cara berpakaian, simbol2 fisik, perayaan/seremonial, dan tata ruang kantor. 2. Budaya Organisasi yg tidak tampak (Invisible) “ disiplin dan makna prestasi. 3. Keyakinan yg paling dalam atau asumsi-asumsi yg tersembunyi “adanya keyakinan bahwa atasan tdk pernah salah-anak buah selalu salah atau konsumen adalah raja.  Faktor penentu Budaya Organisasi Pengalaman Organisasi (Organizational Experiences) merupakan faktor penentu utama terciptanya sebuah Budaya Organisasi tertentu.Pengalaman Organisasi dapat berupa keberhasilan maupun kegagalan yang dialami organisasi dalam menjalani kegiatannya dari waktu ke waktu.Prinsip, Norma, Keyakinan, juga dapat menjadi faktor penentu terbentuknya sebuah Budaya Organisasi. Prinsip, Norma, dan keyakinan tertentu nilai- nilainya diadopsi sehingga menentukan sebuah budaya organisasi.
  • 18.  FUNGSI UTAMA BUDAYA ORGANISASI Organisasi berfungsi sebagai pemersatu setiap komponen internal organisasi ”SEBAGAI PROSES ADAPTASI EKSTERNAL“ Budaya organisasi berfungsi sebagai saranauntuk menyesuaikan diri dengan lingkungan luarorganisasi”  SIFAT BUDAYA ORGANISASI Organisasi yang mampu menyesuaikan dengan lingkungan luar organisasi “BUDAYA ORGANISASI YG TIDAK ADAPTIF“Budaya organisasi yang tidak mampu menye-suaikan dengan lingkungan luar organisasi”  Jenis Budaya Organisasi Budaya communal Memberikan rasa memiliki bagi anggotaBudaya networkedAnggota diperlakukan sebagai teman dan keluargaBudaya mercenaryFokus langsung pada tujuanBudaya fragmentedRasa memiliki sangat rendah
  • 19. 3. KONSEP PERILAKU WARGA ORGANISASI
  • 20. KONSEP PERILAKU WARGA ORGANISASI • Konsep OCB pertama kali diartikulasikan oleh Chester Barnard pada tahun 1938 sebagai kesediaan individu didalam organisasi untuk bekerja sama. • Pandangan Barnard adalah gagasan dari seorang individu berlatih akan kebebasan mereka untuk berpartisipasi didalam sistem kerjasama formal dilanjutkan oleh Katz and Kahn pada tahun 1966 yang membedakan konsep OCB sebagai "inovatif dan perilaku spontan " yang bertentangan dengan kewajiban peran kinerja. Perilaku yang membantu dan bekerjasama sangat penting untuk operasi organisasi.
  • 21.  Menurut Podsakoff, Whiting & Blume (2009) OCB pertama kali di perkenalkan oleh Organ pada tahun 1990 sebagai perilaku individual yang bersifat bebas (discretionary), yang tidak secara langsung dan eksplisit mendapat penghargaan dari sistem imbalan formal, dan yang secara keseluruhan mendorong keefektifan fungsi-fungsi organisasi.  Definisi Organ diatas mendapatkan banyak kritikan, sehingga pada tahun 1997, Organ mengubah definisi perilaku kewargaan organisasi sebagai tindakan yang dirancang untuk membantu dalam pemeliharaan, peningkatan sosial dan konteks psikologis yang mendukung kinerja tugas.
  • 22. • OCB dilatar belakangi oleh teori pertukaran sosial yang merupakan teori yang menyatakan bahwa dalam hubungan sosial terdapat unsur ganjaran, pengorbanan, dan keuntungan yang saling mempengaruhi. Teori pertukaran sosial menjelaskan bagaimana manusia memandang tentang hubungan kita dengan orang lain sesuai dengan anggapan diri manusia tersebut terhadap: 1. Keseimbangan antara apa yang di berikan ke dalam hubungan dan apa yang dikeluarkan dari hubungan itu. 2. Jenis hubungan yang dilakukan. 3. Kesempatan memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Teori pertukaran sosial membayangkan bahwa mengingat kondisi tertentu, orang berusaha untuk membalas orang-orang yang menguntungkan mereka dan perilaku yang menunjukkan ini adalah perilaku kewargaan organisasi
  • 23. OCB dapat Mempengaruhi Keefektifan Organisasi 1. OCB dapat membantu meningkatkan produktivitas rekan kerja. 2. OCB dapat membantu meningkatkan produktivitas manajerial. 3. OCB dapat membantu mengefisienkan penggunaan sumberdaya organisasional untuk tujuan-tujuan produktif. 4. OCB dapat menurunkan tingkat kebutuhan akan penyediaan sumberdaya organisasional untuk tujuan-tujuan pemeliharaan karyawan. 5. OCB dapat dijadikan sebagai dasar yang efektif untuk aktivitas- aktivitas koordinasi antara anggota-anggota tim dan antar kelompok- kelompok kerja. 6. OCB dapat meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan SDM-SDM handal dengan memberikan kesan bahwa organisasi merupakan tempat bekerja yang lebih menarik. 7. OCB dapat meningkatkan stabilitas kinerja organisasi. 8. OCB dapat meningkatkan kemampuan organisasi untuk beradaptasi terhadap perubahan-perubahan lingkungan bisnisnya.
  • 24. DEFINISI PERILAKU WARGA ORGANISASI  Perilaku kerjasama yang memiliki konsekuensi positif bagi organisasi, tetapi tidak diperlukan atau secara resmi dihargai.  Perilaku individu yang memberikan konstribusi keseluruhan positif kepada organisasi.  OCB mengacu pada perilaku yang berhubungan dengan pekerjaan yang melampaui apa yang ditentukan oleh kebijakan organisasi dan satu deskripsi pekerjaan.
  • 25. PENGUKURAN PERILAKU WARGA ORGANISASI 1. Sifat (paham) lebih memperhatikan dan mengutamakan kepentingan orang lain. (altruisme), yaitu perilaku membantu karyawan lain tanpa ada paksaan pada tugas-tugas yang berkaitan erat dengan operasi- operasi organisasional. 2. Kebajikan warga organisasi (civic virtue), menunjukkan partisipasi sukarela dan dukungan terhadap fungsi-fungsi organisasi baik secara professional maupun social alamiah. 3. Kesadaran / sifat berhati hati (conscientiousness), berisi tentang kinerja dari prasyarat peran yang melebihi standar minimum 4. Rasa hormat (courtesy), adalah perilaku meringankan problem- problem yang berkaitan dengan pekerjaan yang dihadapi orang lain. 5. Sikap sportif (sportsmanship), berisi tentang pantangan-pantangan membuat isu yang merusak meskipun merasa jengkel.
  • 26. DEFINISI PERILAKU WARGA ORGANISASI  Perilaku kerjasama yang memiliki konsekuensi positif bagi organisasi, tetapi tidak diperlukan atau secara resmi dihargai.  Perilaku individu yang memberikan konstribusi keseluruhan positif kepada organisasi.  OCB mengacu pada perilaku yang berhubungan dengan pekerjaan yang melampaui apa yang ditentukan oleh kebijakan organisasi dan satu deskripsi pekerjaan.
  • 27. Perilaku Warga Organisasi (Organizational Citizenship Behaviour) “OCB’ OCB-INDIVIDUAL “OCB-I” OCB-ORGANIZATIONAL “OCB-O”
  • 28. OCB-I (Rosita, 2018)  Perilaku prilaku yang secara langsung memberikan manfaat bagi individu lain dan secara tidak langsung juga memberikan kontribusi pada organisasi misalnya membantu rekannya yang tidak masuk kerja dan mempunyai perhatian personal pada karyawan lain.  Yang termasuk dalam dimensi OCB-I adalah perilaku menolong (helping behavior) dan rasa hormat (courtesy).
  • 29. Perilaku Menolong (Helping Behavior)  karyawan dengan implementasi OCB-I yang tinggi pada perilaku menolong (helping behavior) mengidentifikasi bahwa karyawan dengan sukarela menolong karyawan lain yang berkaitan dengan pekerjaan, karyawan membantu karyawan lain tanpa ada paksaan pada tugas-tugas yang berkaitan erat dengan operasi-operasi organisasional dan karyawan meringankan problem-problem yang berkaitan dengan pekerjaan yang dihadapi karyawan lain pada BUMN.
  • 30. Rasa Hormat (Courtesy)  karyawan dengan implementasi OCB-I yang tinggi pada rasa hormat (courtesy) mengidentifikasi bahwa karyawan selalu mengambil langkah-langkah untuk mencegah masalah dengan pekerja lainnya, karyawan sadar bagaimana perilakunya akan mempengaruhi pekerjaan karyawan lain dan karyawan tidak menyalahgunakan hak orang lain pada BUMN.
  • 31. OCB-O (Rosita, 2018)  prilaku prilaku yang memberikan manfaat bagi organisasi pada umumnya misalnya kehadiran ditempat kerja melebihi norma yang berlaku dan mentaati peraturan peraturan informal yang ada untuk memelihara ketertiban.  Yang termasuk dalam dimensi OCB-O adalah sifat berhati hati (conscientiousness), kebajikan warga organisasi (civic virtue), dan sikap sportif (sportsmanship).
  • 32. Kebajikan Warga Organisasi (civic virtue)  karyawan dengan implementasi OCB-O yang tinggi pada kebajikan warga organisasi (civic virtue) mengidentifikasi bahwa karyawan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan perusahaan, karyawan memberikan dukungan untuk informasi - informasi penting yang bermanfaat bagi perusahaan dan karyawan dengan sukarela menjalankan fungsi fungsi organisasi secara professional sebagai dasar sikap mengidentifikasikan bahwa karyawan terlibat dalam perilaku ekstra peran untuk membalas tindakan organisasi.
  • 33. Sikap Sportif (sportmanship)  karyawan dengan implementasi OCB-O yang tinggi pada sikap sportif (sportsmanship) mengidentifikasi bahwa karyawan tidak melakukan komplain mengenai ketidaknyamanan bekerja, karyawan mempertahankan sikap positif ketika tidak dapat memenuhi keinginan pribadi dan karyawan mengizinkan karyawan lain untuk mengambil tindakan demi kebaikan kelompok pada BUMN.