SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
EKONOMI PEMBANGUNAN
TUGAS MANDIRI
“PENGANTAR PEMBANGUNAN EKONOMI :
PERSPEKTIF GLOBAL”
DISUSUN OLEH :
DWI BAMBANG DESWANTORO
NIM. B205312004
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU EKONOMI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
ANGKATAN XVI STAR BPKP
TAHUN 2016
1 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L
BAB I
PENGANTAR PEMBANGUNAN EKONOMI : PERSPEKTIF GLOBAL
1. KEHIDUPAN SETENGAH PENDUDUK BUMI
Pada saat orang-orang bangun setiap pagi untuk menyongsong hari baru, mereka
mengawali harinya dalam kondisi yang sangat berlainan. Sebagian penduduk dunia hidup
dalam kondisi serba berkecukupan, namun mayoritas penduduk dunia jumlahnya yang
mendekati 7 miliar orang, hidup dalam keadaan kurang beruntung, khususnya jika
mereka termasuk dalam sepertiga bagian termiskin dari penduduk dunia yang kondisi
kesehatan mereka seringkali buruk, tidak bisa membaca dan menulis, mengganggur
sehingga masa depannya menjadi suram. Lebih dari 40% penduduk dunia pendapatannya
kurang dari $2 per hari kondisi ini disebut sebagai kemisikinan absolut (absolute
poverty) yaitu situasi ketidakmampuan untuk mendapatkan penghasilan, makanan,
sandang, perawatan kesehatan, tempat tinggal dan kebutuhan pokok lainnya pada tingkat
minimum.Terdapat juga dalam satu rumah yang didalamnya terdapat sekumpulan
keluarga besar, dimana semua anggota keluarga berpartisipasi dan berbagi pekerjaan,
penghasilan pada kelompok tersebut sangat sedikit karena hampir semua makanan,
pakaian, tempat tinggal dan barang –barang duniawi di buat dan dikonsumsi oleh
penghuninya atau yang disebut dengan perkonomian subsisten (subsistence economy)
yaitu perekonomian yang menjalankan produksi untuk konsumsi pribadi dan standar
hidupnya mencakup tidak lebih dari kebutuhan-kebutuhan dasar seperti makanan, tempat
tinggal dan pakaian.
Separuh penduduk dunia tinggal dinegara-negara berkembang yaitu Negara-negara di
Asia, Afrika, Timur- Tengah, Amerika Latin, Eropa Timur dan negara-negara pecahan
Uni Soviet yang dicirikan dengan rendahnya standar hidup dan defisit pembangunan
lainnya istilah ini digunakan dalam literatur studi pembangunan sebagai sinonim bagi less
developed country. Untuk mengejar ketertinggalan negara –negara berkembang dengan
negara maju dapat dilakukan melalui pembangunan.
2 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L
2. STUDI EKONOMI DAN PEMBANGUNAN
Ekonomi pembangunan (development economics) sebagai bidang studi yang mengkaji
pembangunan ekonomi menjadi salah satu bidang yang paling baru, paling menarik, dan
paling menantang dari disiplin ilmu yang lebih luas yaitu ilmu ekonomi (economics) dan
ekonomi politik (political economy). Meskipun ekonom secara umum telah menobatkan
Adam Smith sebagai “ Ahli ilmu ekonomi pembangunan” yang pertama, yakni dengan
kemunculan bukunya Wealth of Nations terbitan tahun 1776 sebagai karya pelopor
mengenai pembangunan, akan tetapi pembahasan yang sistematis tentang masalah dan
proses pembangunan ekonomi di Afrika, Asia, dan Amerika Latin muncul sekitar empat
dasawarsa yang lalu.
2.1. Hakikat Ilmu Ekonomi Pembangunan
Ilmu ekonomi tradisional (traditional economics) merupakan pendekatan ekonomi yang
menekankan utilitas, maksimalisasi laba.efisiensi pasar dan determinasi ekuilibrium.
Ilmu ekonomi politik (political economy) adalah upaya menggabungkan ananlisis
ekonomi dengan politik praktis untuk menelaah aktivitas ekonomi dalam konteks politik.
Sedangkan ilmu ekonomi pembangunan (development economics) studi tentang upaya
mentransformasi perekonomian dari keadaan stagnan ke pertumbuhan dan dari status
penghsailan rendah ke penghasilan tinggiserta upaya menanggulangi masalah kemiskinan
absolut.
2.2. Mengapa Ilmu Ekonomi Pembangunan Perlu Dipelajari
Pentingnya mempelajari ilmu ekonomi pembangunan ialah untuk memperoleh
pemahaman yang lebih baik mengenai sejumlah pertanyaan kritis yang berkenaan dengan
perekonomian di negara-negara dunia ketiga, diantaranya adalah bagaimana perbedaan
antara kaya dan miskin dapat menjadi begitu esktrem?
3 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L
Peraga 1.1. mengilustrasikan ketimpangan ini.
2.3. Perekonomian Sebagai Sistem Sosial Tuntutan untuk Melangkah Lebih Jauh
dari Ilmu Ekonomi Sederhana
Karena ilmu ini menelaah persoalan sosial maka penting untuk mempertimbangkan:
 Sistem sosial : Struktur organisasi dan lembaga dalam suatu masyarakat,
mencakup nilai-nilai sikap, struktur kekuasaan dan tradisinya
 Nilai-nilai : :Prinsip standar atau kualitas yang dipandang penting atau
diinginkan oleh suatu masyarakat atau kelompok didalamnya.
4 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L
 Sikap : Keadaan Pikiran atau perasaan individu, kelompok atau masyarakat yang
berkenaan dengan berbagai isu seperti keuntungan materi, kerja keras, menabung
demi masa depan dan berbagi kekayaan.
 Lembaga : Norma, Kode Prilaku dan cara-cara yang umumnya dibolehkan
dalam melakukan segala sesuatu . Lembaga ekonomi adalah aturan yang dibuat
manusia yang mempengaruhi interaksi manusia dalam melaksanakan kegiatan
perekonomian mencakup aturan main informal dan formal berdasarkan kerangka
teoritis Douglass North
3. APA YANG DIMAKSUD DENGAN PEMBANGUNAN
Pembangunan yaitu proses yang meningkatkan kualitas kehidupan dan kemampuan
umat manusia dengan cara menaikkan standar kehidupan, harga diri, dan kebebasan
individu.
Dalam pengertian ekonomi tradisional, pembangunan diartikan sebagai tercapainya
pertumbuhan pendapatan per kapita yang tinggi agar negara dapat mengembangkan
output lebih cepat daripada pertumbuhan jumlah penduduk. Kemudian digunakan ukuran
Gross National Income (GNI) untuk mengukur berapa banyak jumlah barang dan jasa
yang tersedia untuk konsumsi dan investasi masyarakat. Pada zaman dahulu, sektor
pertanian sering digunakan sebagai indikator keberhasilan pembangunan, disamping
sektor penbangunan dan perindustrian. Dalam perkembangannya, Gross Domestic
Product (GDP) mulai digunakan sebagai pengukur keberhasilan pembangunan dalam
beberapa tahun belakangan ini.
3.1. Ukuran-ukuran Ekonomi Tradisional
 Pendapatan per kapita : Total pendapatan nasional kotor suatu Negara dibagi
dengan jumlah penduduk
 Pendapatan Nasional bruto (GNI) : Total output domestic dan luar negeri
yang dihasilkan penduduk suatu negara, Pendapatan Nasional Bruto mecakup
produk domestik bruto
 Produk domestik bruto (GDP) : Total output akhir barang dan jasa yang
dihasilkan perekonomian suatu Negara didalam wilayah Negara itu oleh
5 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L
penduduk dan bukan penduduk tanpa melihat alokasinya baik klaim domestic
maupun klaim luar negeri
3.2. Pandangan Baru Ekonomi Pembangunan
Terdapat pandangan baru bahwa tujuan utama dari pembangunan ekonomi tidak
sekedar menciptakan tingkat pertumbuhan GNP setinggi-tingginya sebagai acuan
keberhasilan pembangunan, Pada tahun 1960-an, banyak negara berkembang telah
mencapai target pertumbuhan ekonomi, namun gagal mengurangi angka kemiskinan
yang semakin merajalela. Pada tahun 1970-an, ahli ekonomi mulai berkonsentrasi
pada upaya pembangunan manusia dengan cara memberantas kemiskinan,
pengangguran, dan kesenjangan yang semakin banyak jumlahnya. “Redistribusi
untuk Pertumbuhan” telah menjadi slogan umum saat itu
Namun fenomena pembangunan atau adanya situasi keterbelakangan yang kronis
sesungguhnya tidak semata-mata merupakan persoalan ekonomis atau sekedar soal
pengukuran tingkat pendapatan, dan juga tidak terbatas berupa masalah perhitungan,
masalah ketenagakerjaan, atau penaksiran tingkat ketimpangan penghasilan secara
kuantitatif.
Pada tahun 1980-1990, situasi justru makin memburuk akibat dari menurunnya nilai
GNI ke arah negatif di negara berkembang, sedangkan pemerintah menghadapi
utang luar negeri yang semakin menumpuk, mengakibatkan berkurangnya anggaran
untuk kegiatan ekonomi dan sosial. Pada tahun 2000-an, pertumbuhan meningkat
pesat tetapi kemiskinan masih menjadi kendala utama dalam pembangunan. Dari hal
ini, dapat dipahami bahwa pembangunan adalah masalah multidimensional dengan
menyertakan perubahan pada struktur sosial, perilaku sosial, dan lembaga nasional,
serta peningkatan pertumbuhan ekonomi, juga berkurangnya tingkat kemiskinan dan
kesenjangan.
3.3. Pendekatan “ Kapabilitas “ Amartya Sen
Amarty sen, pemenang Nobel bidang ekonomi pada tahun 1998, menyatakan bahwa
“kapabilitas untuk berfungsi (capability to function)” merupakan hal yang paling
berperan untuk menentukan status miksin tidaknya seseorang. Seperti yang
6 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L
dikemukakan sen : “pertumbuhan ekonomi tidak boleh dipandang sebagai tujuan.
Pembangunan haruslah lebih memperhatikan upaya peningkatan kualitas kehidupan
yang kita jalani dan kebebasan yang kita nikmati.”
Selanjutnya sen mengemukakan bahwa kemiskinan tidak dapat diukur dengan baik
hanya berdasarkan pendapatan atau bahkan dengan utilitas ( kegunaan) sebagaimana
yang dipahami selama ini; yang paling penting bukanlah apa yang dimiliki
seseorang atau perasaan yang timbul dari kepemilikan itu, tetapi pada manfaat yang
dapat diperoleh diikonsumsidari komoditas itu. Misalnya, sebuah buku tidak banyak
gunanya bagi orang yang buta aksara (kecuali sebagai bahan bakar memasak atau
simbol status). Atau seperti yang dikemukakan sen, seorang pengidap penyakit
parasitik akan kurang mampu menyerap nutrisi dari makanan jika dibandingkan
dengan orang yang tidak menderita penyakit.
Untuk memahai konsep kesejahteraan manusia pada umumnya dan kemiskinan pada
khususnya, kita perlu berfikir lebih sekedar ketersediaan komoditas dan mulai
mempertimbangkan penggunaanya: untuk memperjelas apa yang disebut sen sebagai
keberfungsian (functioning), yaitu apa yang dilakukan atau dapat dilakukan
seseorang terhadap komoditas dengan karakteristik tertentu yang dimiliki atau
dikendalikannya. Kebebasannya memilih atau kendali atas kehidupan pribadi,
merupakan aspek penting dari hampir semua pemahaman tentang kesejahteraan.
Sen mengidentifikasi lima sumber perbedaan antara pendaparan riil (yang terukur)
dan keunggulan aktual yaitu: pertama heterogenetas pribadi, seperti yang berkaitan
dengan kekurangan fisik, penyakit, usia, atau jenis kelamin/gender; kedua perbedaan
lingkungan, seperti pemanas dan pakaian yang dibutuhkan di iklim dingin, penyakit
menular di daerah tropis, atau dampak populasi; ketiga perbedaan iklim sosial,
seperti tingkat kejahatan dan kekerasan serta modal sosial; keempat distribusi dalam
keluarga statistik ekonomi mengukur pendapatan yang diperoleh dalam keluarga
karena inilah unit dasar konsumsi yang dibagi tetapi sumber daya keluarga boleh jadi
tidak terdistribusi secara merata, seperti dalam kasus anak perempuan yang kurang
mendapat perawatan medis atauu akses pendidikan dibandingkan dengan yang
diperoleh anak laki-laki; kelima perbedaan perspektif hubungan.
7 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L
3.4. Tiga Nilai Inti Pembangunan
 Kecukupan : Barang dan layanan dasar untuk mendukung kehidupan manusia
pada tingkat paling minimum
 Harga diri : Perasaan berharga yang dinikmati suatu masyarakat jika sistem
dan lembaga sosial, politik, ekonomi menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
 Kebebasan : masyarakat memiliki berbagai alternatif untuk memuaskan
keinginan dan mengambil pilihan riil sesuai keinginan individu
3.5. Tiga Tujuan Pembangunan
Dapat disimpulkan bahwa pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik sekaligus
tekad suatu masyarakat untuk berupaya sekeras mungkin melalui serangkaian
kombinasi proses sosial ekonomi dan lembaga memiliki cara untuk mewujudkan
kehidupan yang lebih baik. Apapun komponen spesifik atas kehidupan yang lebih
baik itu, paling tidak harus memiliki tiga tujuan inti yaitu :
 Peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi beragai macam barang
kebutuhan hidup yang pokok sperti pangan, sandang, papan, kesehatan dan
perlindungan keamanan.
 Peningkatan standar hidup yang tidak hanya berupa peningkatan pendapatan,
tetapi juga meliputi penambahan penyediaan lapangan kerja, perbaikan kualitas
pendidikan, serta peningkatan perhatian atas nilai-nilai kultural dan
kemanusiaan, yang kesemuannya itu tidak hanya untuk memperbaiki
kesejahteraan materill, melainkan juga menumbuhkan jati diri pribadi dan bangsa
yang bersangkutan.
 Perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan sosial bagi setiap individu serta bangsa
secara keseluruhan, yakni dengan mebebaskan mereka dari sikap menghamba
dan ketergantungan, bukan hanya terhadap orang atau negara bangsa lain, namun
juga terhadap setiap kekuatan yang berpotensi merendahkan nilai-nilai.
8 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L
4. MILENNIUM DEVELOPMENT GOAL( MDG)
Milennium Development Goals (MDG) merupakan seperangkat delapan tujuan yang
disepakati oleh para anggota PBB di tahun 2000 untuk mengentaskan kemiskinan dan
kelaparan ekstream, Mewujudkan pendidikan dasar universal; meningkatkan kesetaraan
gender dan memberdayakan perempuan; mengurangi tingkat mortalitas anak;
meningkatkan kesehatan ibu; mengurangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya;
menjaga kelestarian lingkungan hidup; dan membina kerjasama global bagi
pembangunan. Tujuan-tujuan ini dicanangkan secara khusus untuk dicapai pada tahun
2015. Tujuan dan sasaran MDG 2015 dapat dilihat pada table berikut
9 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L
5. KESIMPULAN
Ekonomi Pembangunan mencakup ilmu ekonomi tradisional dan ilmu ekonomi politik.
Dari pernyataan ini, ekonomi pembangunan fokus pada mekanisme ekonomi, sosial, dan
lembaga nasional untuk membuat perubahan besar pada standar hidup dan derajat kaum
masyarakat miskin di negara berkembang.
Sebagai ilmu sosial, ekonomika terkait dengan masyarakat dan bagaimana memberi
mereka sarana untuk pengembangan diri demi kebaikan. Tentunya hal ini terkait dengan
nilai yang telah dianut. Nilai dari pembangunan sendiri adalah nilai kebaikan (negara
berkembang) dan nilai buruk (negara belum berkembang).
Masalah sentral ekonomi modern mencakup masalah tradisional mengenai apa, mengapa,
dan untuk siapa barang dan jasa dibuat. Lalu, pada level nasional, masalah berkembang
menjadi siapa yang membuat kebijakan pembangunan dan siapa pula yang akan
mendapat manfaat dari kebijakan tersebut. Pada akhirnya, pada level internasional,
masalah akan bekembang lagi pada negara apa dan kelompok negara apa yang memiliki
kekuatan besar dalam mengimplementasikan pembangunan?
Program Millenium Development Goals akan menjadi sebuah tonngak sejarah awal pada
proses pembangunan berkelanjutan. Akan tetapi program ini masih perlu penyesuaian
kembali mengingat masih ada program yang belum berjalan sesuai target dan rencana
yang telah dibuat sebelumnya.
10 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L
STUDI KASUS I
KEMAJUAN DALAM PERJUANGAN MENUJU PEMBANGUNAN YANG
LEBIH BERMAKNA : BRAZIL
1. Terdapat dua wajah pembangunan di Brasil. Pertanian modern hadir bersamaan dengan
praktek pertanian tradisional dengan produktivitas yang rendah. Brasil pernah disebut
sebagai contoh negara yang mengalami “pertumbuhan tanpa pembangunan.” Ketimpangan
yang luar biasa, Brasil telah mengalami kemajuan ekonomi dan sosial yang tidak dapat
disamakan dengan negara Pakistan atau Saudi Arabia, yang pembangunan sosial yang lebih
kecil.
2. Meski secara perlahan mengalami peningkatan, namun Brasil masih menjadi salah satu
negara dengan tingkat ketimpangan ekonomi dan sosial tertinggi di dunia. Pertanyaan: Jadi
bagaimana seharusnya kinerja pembangunan di Brasil dievaluasi dan bagaimana memilih
prioritas masa depan?
3. Pendapatan dan Pertumbuhan
 Pertumbuhan GDP menunjukan stabilitas. Periode 1965-1990, pertumbuhan GDP
perkapita Brasil adalah 1.4%, sementara pertumbuhan GDP perkapita periode 1990-
2000 adalah 1.5%.
 Pajak terus meningkat dari sekitar 25% dari pendapatan nasional bruto hingga hampir
40% dalam dasawarsa 1993 sampai 2004, hal tersebut telah menghambat pertumbuhan
lapangan kerja sektor formal.
 Transfer teknologi tumbuh lebih cepat. Brazil merupakan Negara yang berada garis
terdepan dalam penelitian dan perluasan hasil pertanian ekspor yang berhasil secara
komersial
4. Indikator Sosial :
 Statistik pembangunan manusia di Brazil menunjukan keadaan yang tidak
memggembirakan dibandingkan dengan banyak Negara berpendaatan menengah
lainnya. Brazil berada pada peringkat 75 dalam indeks pembangunan manusia (HDI-
2010) yang diterbitkan UNDP , merupakan empat posisi lebih rendah dari prediksi
berdasarkan tingkat pendapatannya
 Angka harapan hidup saat lahir pada tahun 2007 adalah 72 tahun, sedangkan di negara
Korea Selatan adalah 79 tahun.
11 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L
 Tingkat moralitas anak dibawah usia 5 tahun lebih adalah 22 per 1000 dengan 11 orang
di kostarika dengan tingkat pendapatan yang sama dan hanya 6 orang di Korea Selatan.
Dan sekitar 7 persen dari semua anak dibawah 5 tahun di Brazil masih kekurangan
nutrisi.
 Brazil memiliki tingkat pekerja anak yang tinggi dibandingkan dengan tingkat
pendapatan yang telah dicapai yaitu sebanyak 7 juta anak.
 Dalam bidang pendidikan secara resmi Brazil melaporkan bahwa tingkat melek aksara
orang dewasa telah mencapai 90 % namun sejumlah pengamat independen
menyimpulkan bahwa tingkat melek aksara efektif di Brazil masih kurang dari 50 %
5. Kemiskinan :
 Menurut studi Bank Dunia menemukan rata-rata pendapatan per kapita Brasil tumbuh
sebesar 220% dari tahun 1960-1980 dan jumlah penduduk miskin turun sebesar 34%.
 Menurut perkiraan Bank Dunia Pada tahun 2005 sekitar 18,3 % penduduk Brazil hidup
dengan pendapatan kurang dari $ 2 perhari selain itu sebanyak 7,8 % penduduk hidup
dalam kemiskinan ekstrem dengan pendapatan kurang dari $ 1 perhari kondisi ini lebih
buruk dari Negara yang berpendapatan rendah seperti Srilanka
 Tingkat Kemiskinan masyarakat brazil sekarang menurun dengan adanya program
pemerintah yang disebut dengan Bolsa Familia ( bantuan keluarga) melalui “bantuan
tunai bersyarat” bagi keluarga miskin dengan syarat anak-anak mereka divaksinasi dan
bersekolah
6. Ketimpangan
 Tingkat ketimpangan pendapatan di Brasil telah menempati pada peringkat terburuk
didunia yang tercermin dalam rendahnya jumlah pendapatan dari 60% penduduk
kalangan bawah dan , dan tingginya jumlah pendapatan dari 10% penduduk kalangan
atas
 Berdasarkan data distribusi pendapatan di Brazil menunjukan 10% penduduk terkaya
menerima pendapatan sebesar 43% pendapatan nasional, sementara 40% penduduk
miskin hanya menerima 10%.
 Peningkatan dan implementasi kebijakan yang terjadi akhir-akhir dalam hal upah
minimum telah memperkecil ketimpangan yang kemudian berdampak luas karena
banyaknya pegawai pemerintah menerima upah minimum.
12 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L
7. Land Reform (Reformasi Bidang Pertanahan)
Tanah adalah aset yang tidak merata distribusinya di Brasil. Land refrom di Brasil berulang
kali diblok oleh kekuatan politik dari pemilik lahan pertanian yang besar (fazenderos).
Sebagai reaksi terhadap keadaan itu, para petani miskin melalui “gerakan petani tak
berlahan” telah menguasai lahan kosong yang subur didalam perkebunan besar.
8. Keberlanjutan Pembangunan
Pertumbuhan yang merusak lingkungan alam berlawanan dengan pembangunan yang
berkelanjutan . Warga Brazil dari semua spectrum politik tidak memandang kerusakan hutan
sebagai masalah penting yang mendesak. Pengundulan hutan amazon menunjukkan adanya
konflik antara tujuan pembangunan jangka pendek dan jangka panjang. Dorongan untuk
membuka pemukiman di hutan hujan amazon tampak seperti alternatif reformasi pertanahan
yang secara politik tidak mahal.
Seluruh dunia menikmati manfaat hutan hujan tropis amazon karena dapat mencegah
pemanasan global, pemurnian ekologis dan keanekaragaman hayati yang tidak tergantikan
sehongga Komunitas internasional harus ikut berkontribusi bagi upaya pelestariannya.
9. Masalah inklusi Sosial
Kemiskinan di Brasil menyita banyak perhatian pada masalah ras. Dan kebanyakan
penduduk miskin di Brasil adalah bangsa kulit hitam atau mullato. Rata-rata pekerja kulit
hitam hanya menerima 41% dari rata-rata gaji pekerja kulit putih. Kebanyakan jutaan orang
Brasil yang tinggal di daerah favela atau pemukiman kumuh yang sangat buruk adalah
warga kulit hitam.
10. Kesimpulan
Di Brasil, mungkin lebih tepat bila kita mengatakan bahwa telah terjadi beberapa
pertumbuhan ekonomi tanpa diikuti oleh pembangunan sosial, dan bukan menyebutnya
sebagai “pertumbuhan tanpa pembangunan”. Berarti bahwa Brasil harus menjadikan
pembangunan manusia dan sosial serta pelestarian lingkungan sebagai prioritas utama
apabila ingin melanjutkan pertumbuhan ekonominya yang cepat dan mencapai
pembangunan multidimensional yang sebenarnya.
13 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L
KONDISI PEREKOMIAN BRAZIL SAAT INI
Pada tahun 2015 sampai sekarang ekonomi Brazil sedang mengalami resesi. Kondisi
ekonomi di negara dengan ekonomi terbesar ketujuh di dunia itu kian
terpuruk,berdasarkan data dari www.tradingeconomics.com, pada kuartal keempat tahun
2015 pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Brazil minus 5,9 persen (yoy), ini
menjadi yang terburuk sejak tahun 1991 dimana investasi dan konsumsi turun sangat
tajam, selain itu angka pengangguran di Brazil meningkat dari dibawah 5.5% pada akhir
tahun 2014 menjadi 6,9 % pada akhir tahun 2015, dan meningkat tajam pada januari 2016
menjadi 7,6%
Selanjutnya tingkat suku bunga yang tinggi yang saat ini mencapai 14,25%, serta
tingginya inflasi sebesar 10,36% telah mempengaruhi daya beli konsumen. Padahal
belanja merupakan elemen terpenting dalam perekonomian Brasil. Langkah penghematan
yang dirancang untuk mengatasi tingginya tingkat utang pemerintah Brazil gagal
menahan keterpurukan perekonomian.
Belum lagi pengeluaran pemerintah termasuk tunjangan kepada kaum pengangguran
terus menggerus keuangan negara meski pajak dinaikkan. Pada kuartal kedua, tahun
2015, tercatat belanja rumah tangga turun 2,1% dibandingkan dengan tiga bulan
sebelumnya. Sektor belanja konstruksi yang menurun hingga 8,4%, menjadi salah satu
penyumpang terjun bebasnya perekonomian Brazil.
Indeks Gini rasio yang menggambarkan persebaran pendapatan menunjukkan jurang
yang semakin menganga antara mereka yang kaya dan miskin (angka 0 berarti tak ada
ketimpangan dan angka 1 berarti sangat timpang). Saat ini, ini indeks gini rasio Brazil
dalam kisaran 0,53 (bandingkan dengan Indonesia yang 0,41). Artinya, ketimpangan
ekonomi di Brazil lebih tinggi dibandingkan dengan di Indonesia.
Data-data ekonomi riil Brazil lebih mengerikan, hasil studi dari Yayasan Gatulio Vargas
menunjukkan bahwa 1/3 penduduk Brazil sangat miskin. 58 juta penduduk usia produktif
berpenghasilan kurang dari satu dollar per hari atau di bawah 10 ribu rupiah per hari.
Orang-orang miskin itu, umumnya, tinggal di kawasan-kawasan kumuh yang di Brazil
14 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L
disebut dengan Favela, yang tersebar merata di kota-kota besar, terutama Rio de
Janiero. Hadirnya Favela-Favela ini memicu masalah lain, yakni kriminalitas. Rio de
Janiero adalah salah-satu kota di dunia dengan tingkat kriminalitas tinggi.Perbedaan yang
menganga antara mereka yang kaya dan miskin serta populasi orang miskin yang lebih
banyak dari orang kaya menyebabkan segregasi sosial dan kecemburuan sosial meninggi
di Brazil. Kalangan kelas menengah ke bawah di Brazil menuntut agar jaminan sosial dan
kesejahteraan mereka diperhatikan.
Ekonomi Brasil telah berada dalam kesulitan selama empat tahun, sejak berakhirnya
"booming" yang didorong oleh ekspor komoditas, terutama ke China. Penurunan harga
minyak dan komoditas lainnya telah menekan lubang besar dalam anggarannya. Kelesuan
ekonomi kian bertambah dengan meningkatnya krisis politik di mana Presiden Dilma
Rousseff menghadapi desakan untuk pengunduran diri dan ketidakpuasan, bahkan di
antara banyak pendukungnya sendiri, atas langkah-langkah penghematan.
Pemulihan ekonomi tidak bisa berlangsung dengan cepat karena tingkat pengangguran
terus meningkat dan mata uang nasional, real, turun sekitar 25 persen terhadap dolar AS.
Moodys bahkan telah memangkas rating kredit Brasil menjadi mendekati status "junk"
(sampah), yang mencerminkan meningkatnya kesulitan dengan utangnya.
Revelansi keadaan perekonomian Brazil saat ini dengan Indonesia
A. Program Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Peran Negara dalam kesejahteraan masyarakat sangatlah penting melalui program-
program yang dicanangkan oleh pemerintah. Berbicara tentang kesejahteraan masyarakat,
menarik untuk menilik bagaimana negara lain telah berhasil menjalankan programnya.
Salah satu di antara negara- negara itu adalah Brazil.
Brazil berhasil mengurangi angka kemiskinan dan ketimpangannnya melalui tiga hal:
menaikkan upah minimum, meningkatkan pembukaan lapangan kerja dan program
pengentasan kemiskinan bernama Bolsa Familia. Dua solusi pertama terlihat sudah
umum, lalu apa itu yang ketiga, Bolsa Familia?
15 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L
Program ini diluncurkan pada 2003 ketika brazil dipimpin president Luiz Lula da Silva.
Program ini merupakan program yang mentransfer dana langsung kepada masyarakat
seperti bantuan langsung tunai (BLT) di Indonesia. Dalam buku Bridging the Gap,
managing director Paramadina Public Policy Institute,Wijayanto Samirin mengatakan
bahwa Bolsa Familia atau tunjangan keluarga memiliki prinsip memberikan cash pada
keluarga miskin di Brazil dengan beberapa catatan. Mereka yang menerima cash adalah
yang berkomitmen untuk menjamin anak-anak merka bersekolah di sekolah gratis milik
pemerintah. Selain itu, anak-anak mereka juga harus hadir dalam berbagai program
kesehatan rutin. Di sekolah pun, siswa juga mendapat asupan makanan yang sehat secara
rutin pula.
Sejak dimulainya hingga kini, program ini telah membantu lebih dari 50 juta orang, atau
lebih dari seperempat populasi Brazil. Beberapa capaian program ini antara lain adalah
penurunan kematian bayi sebesar 19.4%, penurunan angka anak kurang gizi 52%,
penurunan angka kematian karena malanutrisi 58%, penurunan angka kematian karena
diare 46%, kenaikan layanan pada wanita hamil 50% dan kenaikan angka vaksinasi pada
anak sebesar 99.1% (Corona-Parra, 2014).
Berbeda dengan program BLT pada umumnya, BLT Brazil bernama Bolsa Familia ini
tidak mendegradasi harkat masyarakat miskin. Ini bukan uluran bantuan pada pengemis
yang tidak jelas arah penggunaan dana selanjutnya sehingga memukau para pengkritik
‘nyinyir’ untuk melancarkan macam-macam kritiknya. Mereka masyarakt miskin yang
menerima harus memenuhi syarat dan punya komitmen untuk meningkatkan harkat dan
pendidikan di dalam keluarganya. Dengan sistem transfer pula, penyimpangan
penyaluran bantuan bisa ditekan.
B. Perdagangan Luar Negeri
Indonesia masih mengantongi defisit perdagangan dengan Brazil, yang berarti kinerja
ekspor masih bergantung terhadap Indonesia. Beberapa komoditas yang diekspor oleh
Brazil antara lain adalah, kapas, minyak kedelai dan turunannya, serta jagung.
16 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L
Impor non-migas Indonesia dari Brazil pada 2014 mencapai 2,55 miliar dolar Amerika
Serikat, dimana nilai tersebut mengalami peningkatan sebesar 15,23 persen jika
dibandingkan tahun 2013 yang sebesar 2,21 miliar dolar AS. Sementara untuk tren impor
dalam lima tahun terakhir, menunjukkan peningkatan sebesar 9,94 persen dimana tercatat
impor pada tahun 2010 sebesar 1,71 miliar dolar AS, dan pada 2014 menjadi 2,55 miliar
dolar AS. Untuk neraca perdagangan non-migas untuk kedua negara pada 2014,
Indonesia mengantongi defisit sebesar 1,05 miliar dolar AS.
17 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L
DAFTAR PUSTAKA :
1. Michael, P. Todaro. 1999. Buku Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga Edisi Kesebelas.
Jakarta: Erlangga
2. http://www.tradingeconomics.com/brazil/indicators
3. http://www.economy.okezone.com/read/2015/08/29/213/1204629/brasil-masuki-resesi-
ekonomi-di-kuartal-dua
4. http://www.neraca.co.id/article/51005/perdagangan-indonesia-brazil-dinilai-tak-
terpengaruh-hubungan-diplomatik-sempat-panas
5. http://www.jazzmuhammad.blogspot.co.id/2014/11/belajar-dari-brazil-
mengentaskan.html#.VuuuZuJ97IV
6. http://www.sentananews.com/news/news/ekonomi-ambruk-brazil-masuk-resesi-7494

More Related Content

What's hot

Presentasi bab 3 ekonomi pembangunan teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pem...
Presentasi bab 3 ekonomi pembangunan teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pem...Presentasi bab 3 ekonomi pembangunan teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pem...
Presentasi bab 3 ekonomi pembangunan teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pem...Basuki Rahmat
 
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara BerkembangKeragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara BerkembangDadang Solihin
 
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahPPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahRanti Pusriana
 
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Puspita Ningtiyas
 
Pola kegiatan suatu perekonomian 01
Pola kegiatan suatu perekonomian 01Pola kegiatan suatu perekonomian 01
Pola kegiatan suatu perekonomian 01Detia Rosani Buldan
 
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan][EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]Melly Chairul
 
Ppt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiPpt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiR Anggara
 
Kelompok 2 pertumbuhan ekonomi (presentasi)
Kelompok 2   pertumbuhan ekonomi (presentasi)Kelompok 2   pertumbuhan ekonomi (presentasi)
Kelompok 2 pertumbuhan ekonomi (presentasi)Julio Abram
 
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan EkonomiPertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan EkonomiDadang Solihin
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
pasar uang dan pasar barang
pasar uang dan pasar barangpasar uang dan pasar barang
pasar uang dan pasar barangSukma Kenangan
 
Ppt Perubahan struktur ekonomi indonesia
Ppt Perubahan struktur ekonomi indonesiaPpt Perubahan struktur ekonomi indonesia
Ppt Perubahan struktur ekonomi indonesiaR Anggara
 
PPT DISTRIBUSI PENDAPATAN.pptx
PPT DISTRIBUSI PENDAPATAN.pptxPPT DISTRIBUSI PENDAPATAN.pptx
PPT DISTRIBUSI PENDAPATAN.pptxErinaDiahNuraini
 
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi dan Pembangunan: Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi dan Pembangunan: Sebuah Perspektif GlobalIlmu Ekonomi, Institusi-institusi dan Pembangunan: Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi dan Pembangunan: Sebuah Perspektif GlobalDadang Solihin
 
Perekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaPerekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaRere Mimi
 
Revolusi ketergantungan internasional mentah
Revolusi ketergantungan internasional mentahRevolusi ketergantungan internasional mentah
Revolusi ketergantungan internasional mentahAyu Sefryna sari
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanDadang Solihin
 
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi Anida Nur M
 

What's hot (20)

Presentasi bab 3 ekonomi pembangunan teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pem...
Presentasi bab 3 ekonomi pembangunan teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pem...Presentasi bab 3 ekonomi pembangunan teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pem...
Presentasi bab 3 ekonomi pembangunan teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pem...
 
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara BerkembangKeragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
 
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahPPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
 
4. teori pertumbuhan
4. teori pertumbuhan4. teori pertumbuhan
4. teori pertumbuhan
 
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
 
Pola kegiatan suatu perekonomian 01
Pola kegiatan suatu perekonomian 01Pola kegiatan suatu perekonomian 01
Pola kegiatan suatu perekonomian 01
 
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan][EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
 
Ppt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiPpt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomi
 
Kelompok 2 pertumbuhan ekonomi (presentasi)
Kelompok 2   pertumbuhan ekonomi (presentasi)Kelompok 2   pertumbuhan ekonomi (presentasi)
Kelompok 2 pertumbuhan ekonomi (presentasi)
 
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan EkonomiPertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
 
pasar uang dan pasar barang
pasar uang dan pasar barangpasar uang dan pasar barang
pasar uang dan pasar barang
 
Ppt Perubahan struktur ekonomi indonesia
Ppt Perubahan struktur ekonomi indonesiaPpt Perubahan struktur ekonomi indonesia
Ppt Perubahan struktur ekonomi indonesia
 
PPT DISTRIBUSI PENDAPATAN.pptx
PPT DISTRIBUSI PENDAPATAN.pptxPPT DISTRIBUSI PENDAPATAN.pptx
PPT DISTRIBUSI PENDAPATAN.pptx
 
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi dan Pembangunan: Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi dan Pembangunan: Sebuah Perspektif GlobalIlmu Ekonomi, Institusi-institusi dan Pembangunan: Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi dan Pembangunan: Sebuah Perspektif Global
 
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIAMATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
 
Perekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaPerekonomian indonesia
Perekonomian indonesia
 
Revolusi ketergantungan internasional mentah
Revolusi ketergantungan internasional mentahRevolusi ketergantungan internasional mentah
Revolusi ketergantungan internasional mentah
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
 
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi
 

Viewers also liked

Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan  Pembangunan : Sebuah Perspektif GlobalIlmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan  Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan : Sebuah Perspektif GlobalLintang Nugraheni
 
Ekonomi Pembangunan dan Perekonomian Indonesia
Ekonomi Pembangunan dan Perekonomian IndonesiaEkonomi Pembangunan dan Perekonomian Indonesia
Ekonomi Pembangunan dan Perekonomian IndonesiaDadang Solihin
 
Kelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politik
Kelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politikKelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politik
Kelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politikMitha Ye Es
 
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan EkonomiPembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan EkonomiHisyam Lingga
 
Masalah-masalah ekonomi internasional
Masalah-masalah ekonomi internasional Masalah-masalah ekonomi internasional
Masalah-masalah ekonomi internasional Ahwal Dejiro
 
Sumber sumber pertumbuhan ekonomi
Sumber sumber pertumbuhan ekonomiSumber sumber pertumbuhan ekonomi
Sumber sumber pertumbuhan ekonomiYousuf Kurniawan
 
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunanKemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunanArief Anzarullah
 
BUKU MYOB V 18
BUKU MYOB V 18BUKU MYOB V 18
BUKU MYOB V 18vitalfrans
 
Cara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis Ilmiah
Cara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis IlmiahCara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis Ilmiah
Cara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis IlmiahDedi Irawan
 
CONTOH STUDY KASUS PT. ZARMI PASIFIC NUSANTARA DENGAN MYOB
CONTOH STUDY KASUS PT. ZARMI PASIFIC NUSANTARA DENGAN MYOBCONTOH STUDY KASUS PT. ZARMI PASIFIC NUSANTARA DENGAN MYOB
CONTOH STUDY KASUS PT. ZARMI PASIFIC NUSANTARA DENGAN MYOBMandiri Sekuritas
 
Universal Design for Learning & the iPad
Universal Design for Learning & the iPadUniversal Design for Learning & the iPad
Universal Design for Learning & the iPadChris Walton
 
"Future Proofing Canada's Grids," Jim Burpee, Canadian Electricity Association
"Future Proofing Canada's Grids," Jim Burpee, Canadian Electricity Association"Future Proofing Canada's Grids," Jim Burpee, Canadian Electricity Association
"Future Proofing Canada's Grids," Jim Burpee, Canadian Electricity AssociationClean Energy Canada
 
Ppt pik sistem peredaran
Ppt pik sistem peredaranPpt pik sistem peredaran
Ppt pik sistem peredaranummyshaliha
 
Alberto Rocha - Key Core Competencies
Alberto Rocha - Key Core CompetenciesAlberto Rocha - Key Core Competencies
Alberto Rocha - Key Core CompetenciesAlberto Rocha
 
Planificación
PlanificaciónPlanificación
Planificaciónrcordova83
 
The earth layers
The earth layersThe earth layers
The earth layersmanuelvasqs
 

Viewers also liked (20)

Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan  Pembangunan : Sebuah Perspektif GlobalIlmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan  Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
 
Ekonomi Pembangunan dan Perekonomian Indonesia
Ekonomi Pembangunan dan Perekonomian IndonesiaEkonomi Pembangunan dan Perekonomian Indonesia
Ekonomi Pembangunan dan Perekonomian Indonesia
 
Kelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politik
Kelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politikKelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politik
Kelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politik
 
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan EkonomiPembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
 
Masalah-masalah ekonomi internasional
Masalah-masalah ekonomi internasional Masalah-masalah ekonomi internasional
Masalah-masalah ekonomi internasional
 
Sumber sumber pertumbuhan ekonomi
Sumber sumber pertumbuhan ekonomiSumber sumber pertumbuhan ekonomi
Sumber sumber pertumbuhan ekonomi
 
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunanKemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
 
BUKU MYOB V 18
BUKU MYOB V 18BUKU MYOB V 18
BUKU MYOB V 18
 
Cara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis Ilmiah
Cara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis IlmiahCara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis Ilmiah
Cara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis Ilmiah
 
CONTOH STUDY KASUS PT. ZARMI PASIFIC NUSANTARA DENGAN MYOB
CONTOH STUDY KASUS PT. ZARMI PASIFIC NUSANTARA DENGAN MYOBCONTOH STUDY KASUS PT. ZARMI PASIFIC NUSANTARA DENGAN MYOB
CONTOH STUDY KASUS PT. ZARMI PASIFIC NUSANTARA DENGAN MYOB
 
Universal Design for Learning & the iPad
Universal Design for Learning & the iPadUniversal Design for Learning & the iPad
Universal Design for Learning & the iPad
 
"Future Proofing Canada's Grids," Jim Burpee, Canadian Electricity Association
"Future Proofing Canada's Grids," Jim Burpee, Canadian Electricity Association"Future Proofing Canada's Grids," Jim Burpee, Canadian Electricity Association
"Future Proofing Canada's Grids," Jim Burpee, Canadian Electricity Association
 
Administrative
AdministrativeAdministrative
Administrative
 
PDHPE 5P
PDHPE 5PPDHPE 5P
PDHPE 5P
 
Lecture 4
Lecture 4Lecture 4
Lecture 4
 
Ppt pik sistem peredaran
Ppt pik sistem peredaranPpt pik sistem peredaran
Ppt pik sistem peredaran
 
Alberto Rocha - Key Core Competencies
Alberto Rocha - Key Core CompetenciesAlberto Rocha - Key Core Competencies
Alberto Rocha - Key Core Competencies
 
Planificación
PlanificaciónPlanificación
Planificación
 
ตรรกวิทยา
ตรรกวิทยาตรรกวิทยา
ตรรกวิทยา
 
The earth layers
The earth layersThe earth layers
The earth layers
 

Similar to Bab 1 pengantar pembangunan ekonomi prespektif global

Pertumbuhan ekonomi indonesia tanpa makna
Pertumbuhan ekonomi indonesia tanpa maknaPertumbuhan ekonomi indonesia tanpa makna
Pertumbuhan ekonomi indonesia tanpa maknarahmat sabirin
 
Pembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptx
Pembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptxPembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptx
Pembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptxElisabethPanggabeanS
 
Konsep Ekonomi Pembangunan
Konsep Ekonomi PembangunanKonsep Ekonomi Pembangunan
Konsep Ekonomi PembangunanEko Mardianto
 
SISTEM EKONOMI PANCASILA untuk kelas 10 smk
SISTEM EKONOMI PANCASILA untuk kelas 10 smkSISTEM EKONOMI PANCASILA untuk kelas 10 smk
SISTEM EKONOMI PANCASILA untuk kelas 10 smkv1d4r62
 
0200. prinsip dan konsep ekbang 1
0200. prinsip dan konsep ekbang   10200. prinsip dan konsep ekbang   1
0200. prinsip dan konsep ekbang 1mohammad ilham
 
Anggaran Negara dalam Era Otonomi Daerah
Anggaran Negara dalam Era Otonomi DaerahAnggaran Negara dalam Era Otonomi Daerah
Anggaran Negara dalam Era Otonomi DaerahDadang Solihin
 
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraMakalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraSeptian Muna Barakati
 
1._prinsip_dan_konsep.ppt
1._prinsip_dan_konsep.ppt1._prinsip_dan_konsep.ppt
1._prinsip_dan_konsep.pptSeoul Coy
 
Judul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiJudul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiYasirecin Yasir
 
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatanAndi Sutandi
 
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan Nursyidah alit
 
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraMakalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraOperator Warnet Vast Raha
 

Similar to Bab 1 pengantar pembangunan ekonomi prespektif global (20)

BMP ESPA4219
BMP ESPA4219BMP ESPA4219
BMP ESPA4219
 
TUWEB 1.pptx
TUWEB 1.pptxTUWEB 1.pptx
TUWEB 1.pptx
 
Pertumbuhan ekonomi indonesia tanpa makna
Pertumbuhan ekonomi indonesia tanpa maknaPertumbuhan ekonomi indonesia tanpa makna
Pertumbuhan ekonomi indonesia tanpa makna
 
Ekbang PLPG 2012.pdf
Ekbang PLPG 2012.pdfEkbang PLPG 2012.pdf
Ekbang PLPG 2012.pdf
 
Pembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptx
Pembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptxPembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptx
Pembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptx
 
BMP ESPA4229
BMP ESPA4229BMP ESPA4229
BMP ESPA4229
 
Konsep Ekonomi Pembangunan
Konsep Ekonomi PembangunanKonsep Ekonomi Pembangunan
Konsep Ekonomi Pembangunan
 
SISTEM EKONOMI PANCASILA untuk kelas 10 smk
SISTEM EKONOMI PANCASILA untuk kelas 10 smkSISTEM EKONOMI PANCASILA untuk kelas 10 smk
SISTEM EKONOMI PANCASILA untuk kelas 10 smk
 
0200. prinsip dan konsep ekbang 1
0200. prinsip dan konsep ekbang   10200. prinsip dan konsep ekbang   1
0200. prinsip dan konsep ekbang 1
 
Anggaran Negara dalam Era Otonomi Daerah
Anggaran Negara dalam Era Otonomi DaerahAnggaran Negara dalam Era Otonomi Daerah
Anggaran Negara dalam Era Otonomi Daerah
 
4 pertumbuhan ekonomi
4 pertumbuhan ekonomi4 pertumbuhan ekonomi
4 pertumbuhan ekonomi
 
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraMakalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
 
Bab 6.ekonomi
Bab 6.ekonomiBab 6.ekonomi
Bab 6.ekonomi
 
1._prinsip_dan_konsep.ppt
1._prinsip_dan_konsep.ppt1._prinsip_dan_konsep.ppt
1._prinsip_dan_konsep.ppt
 
Ekonomi pembangunan
Ekonomi pembangunanEkonomi pembangunan
Ekonomi pembangunan
 
Judul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiJudul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomi
 
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
 
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraMakalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
 
Makalah kemiskinan
Makalah kemiskinanMakalah kemiskinan
Makalah kemiskinan
 

Recently uploaded

Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 

Recently uploaded (16)

Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 

Bab 1 pengantar pembangunan ekonomi prespektif global

  • 1. EKONOMI PEMBANGUNAN TUGAS MANDIRI “PENGANTAR PEMBANGUNAN EKONOMI : PERSPEKTIF GLOBAL” DISUSUN OLEH : DWI BAMBANG DESWANTORO NIM. B205312004 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU EKONOMI UNIVERSITAS TANJUNGPURA ANGKATAN XVI STAR BPKP TAHUN 2016
  • 2. 1 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L BAB I PENGANTAR PEMBANGUNAN EKONOMI : PERSPEKTIF GLOBAL 1. KEHIDUPAN SETENGAH PENDUDUK BUMI Pada saat orang-orang bangun setiap pagi untuk menyongsong hari baru, mereka mengawali harinya dalam kondisi yang sangat berlainan. Sebagian penduduk dunia hidup dalam kondisi serba berkecukupan, namun mayoritas penduduk dunia jumlahnya yang mendekati 7 miliar orang, hidup dalam keadaan kurang beruntung, khususnya jika mereka termasuk dalam sepertiga bagian termiskin dari penduduk dunia yang kondisi kesehatan mereka seringkali buruk, tidak bisa membaca dan menulis, mengganggur sehingga masa depannya menjadi suram. Lebih dari 40% penduduk dunia pendapatannya kurang dari $2 per hari kondisi ini disebut sebagai kemisikinan absolut (absolute poverty) yaitu situasi ketidakmampuan untuk mendapatkan penghasilan, makanan, sandang, perawatan kesehatan, tempat tinggal dan kebutuhan pokok lainnya pada tingkat minimum.Terdapat juga dalam satu rumah yang didalamnya terdapat sekumpulan keluarga besar, dimana semua anggota keluarga berpartisipasi dan berbagi pekerjaan, penghasilan pada kelompok tersebut sangat sedikit karena hampir semua makanan, pakaian, tempat tinggal dan barang –barang duniawi di buat dan dikonsumsi oleh penghuninya atau yang disebut dengan perkonomian subsisten (subsistence economy) yaitu perekonomian yang menjalankan produksi untuk konsumsi pribadi dan standar hidupnya mencakup tidak lebih dari kebutuhan-kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal dan pakaian. Separuh penduduk dunia tinggal dinegara-negara berkembang yaitu Negara-negara di Asia, Afrika, Timur- Tengah, Amerika Latin, Eropa Timur dan negara-negara pecahan Uni Soviet yang dicirikan dengan rendahnya standar hidup dan defisit pembangunan lainnya istilah ini digunakan dalam literatur studi pembangunan sebagai sinonim bagi less developed country. Untuk mengejar ketertinggalan negara –negara berkembang dengan negara maju dapat dilakukan melalui pembangunan.
  • 3. 2 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L 2. STUDI EKONOMI DAN PEMBANGUNAN Ekonomi pembangunan (development economics) sebagai bidang studi yang mengkaji pembangunan ekonomi menjadi salah satu bidang yang paling baru, paling menarik, dan paling menantang dari disiplin ilmu yang lebih luas yaitu ilmu ekonomi (economics) dan ekonomi politik (political economy). Meskipun ekonom secara umum telah menobatkan Adam Smith sebagai “ Ahli ilmu ekonomi pembangunan” yang pertama, yakni dengan kemunculan bukunya Wealth of Nations terbitan tahun 1776 sebagai karya pelopor mengenai pembangunan, akan tetapi pembahasan yang sistematis tentang masalah dan proses pembangunan ekonomi di Afrika, Asia, dan Amerika Latin muncul sekitar empat dasawarsa yang lalu. 2.1. Hakikat Ilmu Ekonomi Pembangunan Ilmu ekonomi tradisional (traditional economics) merupakan pendekatan ekonomi yang menekankan utilitas, maksimalisasi laba.efisiensi pasar dan determinasi ekuilibrium. Ilmu ekonomi politik (political economy) adalah upaya menggabungkan ananlisis ekonomi dengan politik praktis untuk menelaah aktivitas ekonomi dalam konteks politik. Sedangkan ilmu ekonomi pembangunan (development economics) studi tentang upaya mentransformasi perekonomian dari keadaan stagnan ke pertumbuhan dan dari status penghsailan rendah ke penghasilan tinggiserta upaya menanggulangi masalah kemiskinan absolut. 2.2. Mengapa Ilmu Ekonomi Pembangunan Perlu Dipelajari Pentingnya mempelajari ilmu ekonomi pembangunan ialah untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai sejumlah pertanyaan kritis yang berkenaan dengan perekonomian di negara-negara dunia ketiga, diantaranya adalah bagaimana perbedaan antara kaya dan miskin dapat menjadi begitu esktrem?
  • 4. 3 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L Peraga 1.1. mengilustrasikan ketimpangan ini. 2.3. Perekonomian Sebagai Sistem Sosial Tuntutan untuk Melangkah Lebih Jauh dari Ilmu Ekonomi Sederhana Karena ilmu ini menelaah persoalan sosial maka penting untuk mempertimbangkan:  Sistem sosial : Struktur organisasi dan lembaga dalam suatu masyarakat, mencakup nilai-nilai sikap, struktur kekuasaan dan tradisinya  Nilai-nilai : :Prinsip standar atau kualitas yang dipandang penting atau diinginkan oleh suatu masyarakat atau kelompok didalamnya.
  • 5. 4 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L  Sikap : Keadaan Pikiran atau perasaan individu, kelompok atau masyarakat yang berkenaan dengan berbagai isu seperti keuntungan materi, kerja keras, menabung demi masa depan dan berbagi kekayaan.  Lembaga : Norma, Kode Prilaku dan cara-cara yang umumnya dibolehkan dalam melakukan segala sesuatu . Lembaga ekonomi adalah aturan yang dibuat manusia yang mempengaruhi interaksi manusia dalam melaksanakan kegiatan perekonomian mencakup aturan main informal dan formal berdasarkan kerangka teoritis Douglass North 3. APA YANG DIMAKSUD DENGAN PEMBANGUNAN Pembangunan yaitu proses yang meningkatkan kualitas kehidupan dan kemampuan umat manusia dengan cara menaikkan standar kehidupan, harga diri, dan kebebasan individu. Dalam pengertian ekonomi tradisional, pembangunan diartikan sebagai tercapainya pertumbuhan pendapatan per kapita yang tinggi agar negara dapat mengembangkan output lebih cepat daripada pertumbuhan jumlah penduduk. Kemudian digunakan ukuran Gross National Income (GNI) untuk mengukur berapa banyak jumlah barang dan jasa yang tersedia untuk konsumsi dan investasi masyarakat. Pada zaman dahulu, sektor pertanian sering digunakan sebagai indikator keberhasilan pembangunan, disamping sektor penbangunan dan perindustrian. Dalam perkembangannya, Gross Domestic Product (GDP) mulai digunakan sebagai pengukur keberhasilan pembangunan dalam beberapa tahun belakangan ini. 3.1. Ukuran-ukuran Ekonomi Tradisional  Pendapatan per kapita : Total pendapatan nasional kotor suatu Negara dibagi dengan jumlah penduduk  Pendapatan Nasional bruto (GNI) : Total output domestic dan luar negeri yang dihasilkan penduduk suatu negara, Pendapatan Nasional Bruto mecakup produk domestik bruto  Produk domestik bruto (GDP) : Total output akhir barang dan jasa yang dihasilkan perekonomian suatu Negara didalam wilayah Negara itu oleh
  • 6. 5 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L penduduk dan bukan penduduk tanpa melihat alokasinya baik klaim domestic maupun klaim luar negeri 3.2. Pandangan Baru Ekonomi Pembangunan Terdapat pandangan baru bahwa tujuan utama dari pembangunan ekonomi tidak sekedar menciptakan tingkat pertumbuhan GNP setinggi-tingginya sebagai acuan keberhasilan pembangunan, Pada tahun 1960-an, banyak negara berkembang telah mencapai target pertumbuhan ekonomi, namun gagal mengurangi angka kemiskinan yang semakin merajalela. Pada tahun 1970-an, ahli ekonomi mulai berkonsentrasi pada upaya pembangunan manusia dengan cara memberantas kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan yang semakin banyak jumlahnya. “Redistribusi untuk Pertumbuhan” telah menjadi slogan umum saat itu Namun fenomena pembangunan atau adanya situasi keterbelakangan yang kronis sesungguhnya tidak semata-mata merupakan persoalan ekonomis atau sekedar soal pengukuran tingkat pendapatan, dan juga tidak terbatas berupa masalah perhitungan, masalah ketenagakerjaan, atau penaksiran tingkat ketimpangan penghasilan secara kuantitatif. Pada tahun 1980-1990, situasi justru makin memburuk akibat dari menurunnya nilai GNI ke arah negatif di negara berkembang, sedangkan pemerintah menghadapi utang luar negeri yang semakin menumpuk, mengakibatkan berkurangnya anggaran untuk kegiatan ekonomi dan sosial. Pada tahun 2000-an, pertumbuhan meningkat pesat tetapi kemiskinan masih menjadi kendala utama dalam pembangunan. Dari hal ini, dapat dipahami bahwa pembangunan adalah masalah multidimensional dengan menyertakan perubahan pada struktur sosial, perilaku sosial, dan lembaga nasional, serta peningkatan pertumbuhan ekonomi, juga berkurangnya tingkat kemiskinan dan kesenjangan. 3.3. Pendekatan “ Kapabilitas “ Amartya Sen Amarty sen, pemenang Nobel bidang ekonomi pada tahun 1998, menyatakan bahwa “kapabilitas untuk berfungsi (capability to function)” merupakan hal yang paling berperan untuk menentukan status miksin tidaknya seseorang. Seperti yang
  • 7. 6 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L dikemukakan sen : “pertumbuhan ekonomi tidak boleh dipandang sebagai tujuan. Pembangunan haruslah lebih memperhatikan upaya peningkatan kualitas kehidupan yang kita jalani dan kebebasan yang kita nikmati.” Selanjutnya sen mengemukakan bahwa kemiskinan tidak dapat diukur dengan baik hanya berdasarkan pendapatan atau bahkan dengan utilitas ( kegunaan) sebagaimana yang dipahami selama ini; yang paling penting bukanlah apa yang dimiliki seseorang atau perasaan yang timbul dari kepemilikan itu, tetapi pada manfaat yang dapat diperoleh diikonsumsidari komoditas itu. Misalnya, sebuah buku tidak banyak gunanya bagi orang yang buta aksara (kecuali sebagai bahan bakar memasak atau simbol status). Atau seperti yang dikemukakan sen, seorang pengidap penyakit parasitik akan kurang mampu menyerap nutrisi dari makanan jika dibandingkan dengan orang yang tidak menderita penyakit. Untuk memahai konsep kesejahteraan manusia pada umumnya dan kemiskinan pada khususnya, kita perlu berfikir lebih sekedar ketersediaan komoditas dan mulai mempertimbangkan penggunaanya: untuk memperjelas apa yang disebut sen sebagai keberfungsian (functioning), yaitu apa yang dilakukan atau dapat dilakukan seseorang terhadap komoditas dengan karakteristik tertentu yang dimiliki atau dikendalikannya. Kebebasannya memilih atau kendali atas kehidupan pribadi, merupakan aspek penting dari hampir semua pemahaman tentang kesejahteraan. Sen mengidentifikasi lima sumber perbedaan antara pendaparan riil (yang terukur) dan keunggulan aktual yaitu: pertama heterogenetas pribadi, seperti yang berkaitan dengan kekurangan fisik, penyakit, usia, atau jenis kelamin/gender; kedua perbedaan lingkungan, seperti pemanas dan pakaian yang dibutuhkan di iklim dingin, penyakit menular di daerah tropis, atau dampak populasi; ketiga perbedaan iklim sosial, seperti tingkat kejahatan dan kekerasan serta modal sosial; keempat distribusi dalam keluarga statistik ekonomi mengukur pendapatan yang diperoleh dalam keluarga karena inilah unit dasar konsumsi yang dibagi tetapi sumber daya keluarga boleh jadi tidak terdistribusi secara merata, seperti dalam kasus anak perempuan yang kurang mendapat perawatan medis atauu akses pendidikan dibandingkan dengan yang diperoleh anak laki-laki; kelima perbedaan perspektif hubungan.
  • 8. 7 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L 3.4. Tiga Nilai Inti Pembangunan  Kecukupan : Barang dan layanan dasar untuk mendukung kehidupan manusia pada tingkat paling minimum  Harga diri : Perasaan berharga yang dinikmati suatu masyarakat jika sistem dan lembaga sosial, politik, ekonomi menjunjung tinggi nilai kemanusiaan  Kebebasan : masyarakat memiliki berbagai alternatif untuk memuaskan keinginan dan mengambil pilihan riil sesuai keinginan individu 3.5. Tiga Tujuan Pembangunan Dapat disimpulkan bahwa pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik sekaligus tekad suatu masyarakat untuk berupaya sekeras mungkin melalui serangkaian kombinasi proses sosial ekonomi dan lembaga memiliki cara untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Apapun komponen spesifik atas kehidupan yang lebih baik itu, paling tidak harus memiliki tiga tujuan inti yaitu :  Peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi beragai macam barang kebutuhan hidup yang pokok sperti pangan, sandang, papan, kesehatan dan perlindungan keamanan.  Peningkatan standar hidup yang tidak hanya berupa peningkatan pendapatan, tetapi juga meliputi penambahan penyediaan lapangan kerja, perbaikan kualitas pendidikan, serta peningkatan perhatian atas nilai-nilai kultural dan kemanusiaan, yang kesemuannya itu tidak hanya untuk memperbaiki kesejahteraan materill, melainkan juga menumbuhkan jati diri pribadi dan bangsa yang bersangkutan.  Perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan sosial bagi setiap individu serta bangsa secara keseluruhan, yakni dengan mebebaskan mereka dari sikap menghamba dan ketergantungan, bukan hanya terhadap orang atau negara bangsa lain, namun juga terhadap setiap kekuatan yang berpotensi merendahkan nilai-nilai.
  • 9. 8 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L 4. MILENNIUM DEVELOPMENT GOAL( MDG) Milennium Development Goals (MDG) merupakan seperangkat delapan tujuan yang disepakati oleh para anggota PBB di tahun 2000 untuk mengentaskan kemiskinan dan kelaparan ekstream, Mewujudkan pendidikan dasar universal; meningkatkan kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan; mengurangi tingkat mortalitas anak; meningkatkan kesehatan ibu; mengurangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya; menjaga kelestarian lingkungan hidup; dan membina kerjasama global bagi pembangunan. Tujuan-tujuan ini dicanangkan secara khusus untuk dicapai pada tahun 2015. Tujuan dan sasaran MDG 2015 dapat dilihat pada table berikut
  • 10. 9 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L 5. KESIMPULAN Ekonomi Pembangunan mencakup ilmu ekonomi tradisional dan ilmu ekonomi politik. Dari pernyataan ini, ekonomi pembangunan fokus pada mekanisme ekonomi, sosial, dan lembaga nasional untuk membuat perubahan besar pada standar hidup dan derajat kaum masyarakat miskin di negara berkembang. Sebagai ilmu sosial, ekonomika terkait dengan masyarakat dan bagaimana memberi mereka sarana untuk pengembangan diri demi kebaikan. Tentunya hal ini terkait dengan nilai yang telah dianut. Nilai dari pembangunan sendiri adalah nilai kebaikan (negara berkembang) dan nilai buruk (negara belum berkembang). Masalah sentral ekonomi modern mencakup masalah tradisional mengenai apa, mengapa, dan untuk siapa barang dan jasa dibuat. Lalu, pada level nasional, masalah berkembang menjadi siapa yang membuat kebijakan pembangunan dan siapa pula yang akan mendapat manfaat dari kebijakan tersebut. Pada akhirnya, pada level internasional, masalah akan bekembang lagi pada negara apa dan kelompok negara apa yang memiliki kekuatan besar dalam mengimplementasikan pembangunan? Program Millenium Development Goals akan menjadi sebuah tonngak sejarah awal pada proses pembangunan berkelanjutan. Akan tetapi program ini masih perlu penyesuaian kembali mengingat masih ada program yang belum berjalan sesuai target dan rencana yang telah dibuat sebelumnya.
  • 11. 10 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L STUDI KASUS I KEMAJUAN DALAM PERJUANGAN MENUJU PEMBANGUNAN YANG LEBIH BERMAKNA : BRAZIL 1. Terdapat dua wajah pembangunan di Brasil. Pertanian modern hadir bersamaan dengan praktek pertanian tradisional dengan produktivitas yang rendah. Brasil pernah disebut sebagai contoh negara yang mengalami “pertumbuhan tanpa pembangunan.” Ketimpangan yang luar biasa, Brasil telah mengalami kemajuan ekonomi dan sosial yang tidak dapat disamakan dengan negara Pakistan atau Saudi Arabia, yang pembangunan sosial yang lebih kecil. 2. Meski secara perlahan mengalami peningkatan, namun Brasil masih menjadi salah satu negara dengan tingkat ketimpangan ekonomi dan sosial tertinggi di dunia. Pertanyaan: Jadi bagaimana seharusnya kinerja pembangunan di Brasil dievaluasi dan bagaimana memilih prioritas masa depan? 3. Pendapatan dan Pertumbuhan  Pertumbuhan GDP menunjukan stabilitas. Periode 1965-1990, pertumbuhan GDP perkapita Brasil adalah 1.4%, sementara pertumbuhan GDP perkapita periode 1990- 2000 adalah 1.5%.  Pajak terus meningkat dari sekitar 25% dari pendapatan nasional bruto hingga hampir 40% dalam dasawarsa 1993 sampai 2004, hal tersebut telah menghambat pertumbuhan lapangan kerja sektor formal.  Transfer teknologi tumbuh lebih cepat. Brazil merupakan Negara yang berada garis terdepan dalam penelitian dan perluasan hasil pertanian ekspor yang berhasil secara komersial 4. Indikator Sosial :  Statistik pembangunan manusia di Brazil menunjukan keadaan yang tidak memggembirakan dibandingkan dengan banyak Negara berpendaatan menengah lainnya. Brazil berada pada peringkat 75 dalam indeks pembangunan manusia (HDI- 2010) yang diterbitkan UNDP , merupakan empat posisi lebih rendah dari prediksi berdasarkan tingkat pendapatannya  Angka harapan hidup saat lahir pada tahun 2007 adalah 72 tahun, sedangkan di negara Korea Selatan adalah 79 tahun.
  • 12. 11 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L  Tingkat moralitas anak dibawah usia 5 tahun lebih adalah 22 per 1000 dengan 11 orang di kostarika dengan tingkat pendapatan yang sama dan hanya 6 orang di Korea Selatan. Dan sekitar 7 persen dari semua anak dibawah 5 tahun di Brazil masih kekurangan nutrisi.  Brazil memiliki tingkat pekerja anak yang tinggi dibandingkan dengan tingkat pendapatan yang telah dicapai yaitu sebanyak 7 juta anak.  Dalam bidang pendidikan secara resmi Brazil melaporkan bahwa tingkat melek aksara orang dewasa telah mencapai 90 % namun sejumlah pengamat independen menyimpulkan bahwa tingkat melek aksara efektif di Brazil masih kurang dari 50 % 5. Kemiskinan :  Menurut studi Bank Dunia menemukan rata-rata pendapatan per kapita Brasil tumbuh sebesar 220% dari tahun 1960-1980 dan jumlah penduduk miskin turun sebesar 34%.  Menurut perkiraan Bank Dunia Pada tahun 2005 sekitar 18,3 % penduduk Brazil hidup dengan pendapatan kurang dari $ 2 perhari selain itu sebanyak 7,8 % penduduk hidup dalam kemiskinan ekstrem dengan pendapatan kurang dari $ 1 perhari kondisi ini lebih buruk dari Negara yang berpendapatan rendah seperti Srilanka  Tingkat Kemiskinan masyarakat brazil sekarang menurun dengan adanya program pemerintah yang disebut dengan Bolsa Familia ( bantuan keluarga) melalui “bantuan tunai bersyarat” bagi keluarga miskin dengan syarat anak-anak mereka divaksinasi dan bersekolah 6. Ketimpangan  Tingkat ketimpangan pendapatan di Brasil telah menempati pada peringkat terburuk didunia yang tercermin dalam rendahnya jumlah pendapatan dari 60% penduduk kalangan bawah dan , dan tingginya jumlah pendapatan dari 10% penduduk kalangan atas  Berdasarkan data distribusi pendapatan di Brazil menunjukan 10% penduduk terkaya menerima pendapatan sebesar 43% pendapatan nasional, sementara 40% penduduk miskin hanya menerima 10%.  Peningkatan dan implementasi kebijakan yang terjadi akhir-akhir dalam hal upah minimum telah memperkecil ketimpangan yang kemudian berdampak luas karena banyaknya pegawai pemerintah menerima upah minimum.
  • 13. 12 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L 7. Land Reform (Reformasi Bidang Pertanahan) Tanah adalah aset yang tidak merata distribusinya di Brasil. Land refrom di Brasil berulang kali diblok oleh kekuatan politik dari pemilik lahan pertanian yang besar (fazenderos). Sebagai reaksi terhadap keadaan itu, para petani miskin melalui “gerakan petani tak berlahan” telah menguasai lahan kosong yang subur didalam perkebunan besar. 8. Keberlanjutan Pembangunan Pertumbuhan yang merusak lingkungan alam berlawanan dengan pembangunan yang berkelanjutan . Warga Brazil dari semua spectrum politik tidak memandang kerusakan hutan sebagai masalah penting yang mendesak. Pengundulan hutan amazon menunjukkan adanya konflik antara tujuan pembangunan jangka pendek dan jangka panjang. Dorongan untuk membuka pemukiman di hutan hujan amazon tampak seperti alternatif reformasi pertanahan yang secara politik tidak mahal. Seluruh dunia menikmati manfaat hutan hujan tropis amazon karena dapat mencegah pemanasan global, pemurnian ekologis dan keanekaragaman hayati yang tidak tergantikan sehongga Komunitas internasional harus ikut berkontribusi bagi upaya pelestariannya. 9. Masalah inklusi Sosial Kemiskinan di Brasil menyita banyak perhatian pada masalah ras. Dan kebanyakan penduduk miskin di Brasil adalah bangsa kulit hitam atau mullato. Rata-rata pekerja kulit hitam hanya menerima 41% dari rata-rata gaji pekerja kulit putih. Kebanyakan jutaan orang Brasil yang tinggal di daerah favela atau pemukiman kumuh yang sangat buruk adalah warga kulit hitam. 10. Kesimpulan Di Brasil, mungkin lebih tepat bila kita mengatakan bahwa telah terjadi beberapa pertumbuhan ekonomi tanpa diikuti oleh pembangunan sosial, dan bukan menyebutnya sebagai “pertumbuhan tanpa pembangunan”. Berarti bahwa Brasil harus menjadikan pembangunan manusia dan sosial serta pelestarian lingkungan sebagai prioritas utama apabila ingin melanjutkan pertumbuhan ekonominya yang cepat dan mencapai pembangunan multidimensional yang sebenarnya.
  • 14. 13 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L KONDISI PEREKOMIAN BRAZIL SAAT INI Pada tahun 2015 sampai sekarang ekonomi Brazil sedang mengalami resesi. Kondisi ekonomi di negara dengan ekonomi terbesar ketujuh di dunia itu kian terpuruk,berdasarkan data dari www.tradingeconomics.com, pada kuartal keempat tahun 2015 pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Brazil minus 5,9 persen (yoy), ini menjadi yang terburuk sejak tahun 1991 dimana investasi dan konsumsi turun sangat tajam, selain itu angka pengangguran di Brazil meningkat dari dibawah 5.5% pada akhir tahun 2014 menjadi 6,9 % pada akhir tahun 2015, dan meningkat tajam pada januari 2016 menjadi 7,6% Selanjutnya tingkat suku bunga yang tinggi yang saat ini mencapai 14,25%, serta tingginya inflasi sebesar 10,36% telah mempengaruhi daya beli konsumen. Padahal belanja merupakan elemen terpenting dalam perekonomian Brasil. Langkah penghematan yang dirancang untuk mengatasi tingginya tingkat utang pemerintah Brazil gagal menahan keterpurukan perekonomian. Belum lagi pengeluaran pemerintah termasuk tunjangan kepada kaum pengangguran terus menggerus keuangan negara meski pajak dinaikkan. Pada kuartal kedua, tahun 2015, tercatat belanja rumah tangga turun 2,1% dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya. Sektor belanja konstruksi yang menurun hingga 8,4%, menjadi salah satu penyumpang terjun bebasnya perekonomian Brazil. Indeks Gini rasio yang menggambarkan persebaran pendapatan menunjukkan jurang yang semakin menganga antara mereka yang kaya dan miskin (angka 0 berarti tak ada ketimpangan dan angka 1 berarti sangat timpang). Saat ini, ini indeks gini rasio Brazil dalam kisaran 0,53 (bandingkan dengan Indonesia yang 0,41). Artinya, ketimpangan ekonomi di Brazil lebih tinggi dibandingkan dengan di Indonesia. Data-data ekonomi riil Brazil lebih mengerikan, hasil studi dari Yayasan Gatulio Vargas menunjukkan bahwa 1/3 penduduk Brazil sangat miskin. 58 juta penduduk usia produktif berpenghasilan kurang dari satu dollar per hari atau di bawah 10 ribu rupiah per hari. Orang-orang miskin itu, umumnya, tinggal di kawasan-kawasan kumuh yang di Brazil
  • 15. 14 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L disebut dengan Favela, yang tersebar merata di kota-kota besar, terutama Rio de Janiero. Hadirnya Favela-Favela ini memicu masalah lain, yakni kriminalitas. Rio de Janiero adalah salah-satu kota di dunia dengan tingkat kriminalitas tinggi.Perbedaan yang menganga antara mereka yang kaya dan miskin serta populasi orang miskin yang lebih banyak dari orang kaya menyebabkan segregasi sosial dan kecemburuan sosial meninggi di Brazil. Kalangan kelas menengah ke bawah di Brazil menuntut agar jaminan sosial dan kesejahteraan mereka diperhatikan. Ekonomi Brasil telah berada dalam kesulitan selama empat tahun, sejak berakhirnya "booming" yang didorong oleh ekspor komoditas, terutama ke China. Penurunan harga minyak dan komoditas lainnya telah menekan lubang besar dalam anggarannya. Kelesuan ekonomi kian bertambah dengan meningkatnya krisis politik di mana Presiden Dilma Rousseff menghadapi desakan untuk pengunduran diri dan ketidakpuasan, bahkan di antara banyak pendukungnya sendiri, atas langkah-langkah penghematan. Pemulihan ekonomi tidak bisa berlangsung dengan cepat karena tingkat pengangguran terus meningkat dan mata uang nasional, real, turun sekitar 25 persen terhadap dolar AS. Moodys bahkan telah memangkas rating kredit Brasil menjadi mendekati status "junk" (sampah), yang mencerminkan meningkatnya kesulitan dengan utangnya. Revelansi keadaan perekonomian Brazil saat ini dengan Indonesia A. Program Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peran Negara dalam kesejahteraan masyarakat sangatlah penting melalui program- program yang dicanangkan oleh pemerintah. Berbicara tentang kesejahteraan masyarakat, menarik untuk menilik bagaimana negara lain telah berhasil menjalankan programnya. Salah satu di antara negara- negara itu adalah Brazil. Brazil berhasil mengurangi angka kemiskinan dan ketimpangannnya melalui tiga hal: menaikkan upah minimum, meningkatkan pembukaan lapangan kerja dan program pengentasan kemiskinan bernama Bolsa Familia. Dua solusi pertama terlihat sudah umum, lalu apa itu yang ketiga, Bolsa Familia?
  • 16. 15 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L Program ini diluncurkan pada 2003 ketika brazil dipimpin president Luiz Lula da Silva. Program ini merupakan program yang mentransfer dana langsung kepada masyarakat seperti bantuan langsung tunai (BLT) di Indonesia. Dalam buku Bridging the Gap, managing director Paramadina Public Policy Institute,Wijayanto Samirin mengatakan bahwa Bolsa Familia atau tunjangan keluarga memiliki prinsip memberikan cash pada keluarga miskin di Brazil dengan beberapa catatan. Mereka yang menerima cash adalah yang berkomitmen untuk menjamin anak-anak merka bersekolah di sekolah gratis milik pemerintah. Selain itu, anak-anak mereka juga harus hadir dalam berbagai program kesehatan rutin. Di sekolah pun, siswa juga mendapat asupan makanan yang sehat secara rutin pula. Sejak dimulainya hingga kini, program ini telah membantu lebih dari 50 juta orang, atau lebih dari seperempat populasi Brazil. Beberapa capaian program ini antara lain adalah penurunan kematian bayi sebesar 19.4%, penurunan angka anak kurang gizi 52%, penurunan angka kematian karena malanutrisi 58%, penurunan angka kematian karena diare 46%, kenaikan layanan pada wanita hamil 50% dan kenaikan angka vaksinasi pada anak sebesar 99.1% (Corona-Parra, 2014). Berbeda dengan program BLT pada umumnya, BLT Brazil bernama Bolsa Familia ini tidak mendegradasi harkat masyarakat miskin. Ini bukan uluran bantuan pada pengemis yang tidak jelas arah penggunaan dana selanjutnya sehingga memukau para pengkritik ‘nyinyir’ untuk melancarkan macam-macam kritiknya. Mereka masyarakt miskin yang menerima harus memenuhi syarat dan punya komitmen untuk meningkatkan harkat dan pendidikan di dalam keluarganya. Dengan sistem transfer pula, penyimpangan penyaluran bantuan bisa ditekan. B. Perdagangan Luar Negeri Indonesia masih mengantongi defisit perdagangan dengan Brazil, yang berarti kinerja ekspor masih bergantung terhadap Indonesia. Beberapa komoditas yang diekspor oleh Brazil antara lain adalah, kapas, minyak kedelai dan turunannya, serta jagung.
  • 17. 16 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L Impor non-migas Indonesia dari Brazil pada 2014 mencapai 2,55 miliar dolar Amerika Serikat, dimana nilai tersebut mengalami peningkatan sebesar 15,23 persen jika dibandingkan tahun 2013 yang sebesar 2,21 miliar dolar AS. Sementara untuk tren impor dalam lima tahun terakhir, menunjukkan peningkatan sebesar 9,94 persen dimana tercatat impor pada tahun 2010 sebesar 1,71 miliar dolar AS, dan pada 2014 menjadi 2,55 miliar dolar AS. Untuk neraca perdagangan non-migas untuk kedua negara pada 2014, Indonesia mengantongi defisit sebesar 1,05 miliar dolar AS.
  • 18. 17 | P a g e P E N G A N T A R P E M B A N G U N A N E K O N O M I : P E R S P E K T I F G L O B A L DAFTAR PUSTAKA : 1. Michael, P. Todaro. 1999. Buku Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga Edisi Kesebelas. Jakarta: Erlangga 2. http://www.tradingeconomics.com/brazil/indicators 3. http://www.economy.okezone.com/read/2015/08/29/213/1204629/brasil-masuki-resesi- ekonomi-di-kuartal-dua 4. http://www.neraca.co.id/article/51005/perdagangan-indonesia-brazil-dinilai-tak- terpengaruh-hubungan-diplomatik-sempat-panas 5. http://www.jazzmuhammad.blogspot.co.id/2014/11/belajar-dari-brazil- mengentaskan.html#.VuuuZuJ97IV 6. http://www.sentananews.com/news/news/ekonomi-ambruk-brazil-masuk-resesi-7494