SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Download to read offline
1
R E L E V A N S I P L A T F O R M E K O N O M I
P A N C A S I L A M E N U J U P E N G U A T A N P E R A N
E K O N O M I R A K Y A T
SISTEM EKONOMI PANCASILA
BAB II
A. LANDASAN SISTEM EKONOMI
INDONESIA
Pancasila sebagai ideologi nasional membawa
keharusan untuk dijadikan dasar atau pedoman
dalam kehidupan berbangsa, dan bernegara.
Secara normatif landasan idiil sistem ekonomi
Indonesia adalah Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.
2
SISTEM EKONOMI INDONESIA ADALAH
SISTEM EKONOMI YANG BERORIENTASI
KEPADA:
1. Ketuhanan YME, yaitu berlakunya etika dan moral agama,
bukan Materialism.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, yaitu tidak mengenal
pemerasan atau eksploitasi,
3. Persatuan Indonesia, yaitu berlakunya kebersamaan, asas
kekeluargaan, sosionalisme, dan sosio-demokrasi dalam
ekonomi,
4. Kerakyatan, yakni mengutamakan kehidupan ekonomi
rakyat dan hajat hidup orang banyak,
5. Keadilan sosial, yakni asas persamaan atau emansipasi.
3
CIRI-CIRI SISTEM EKONOMI PANCASILA
Ciri-Ciri SEP disebut pula Demokrasi Ekonomi:
1. Peranan negara penting tetapi tidak dominan. Dalam
SEP usaha negara dan swasta tumbuh berdampingan
secara seimbang.
2. Sistem ekonomi tidak didominasi oleh modal dan
tidak didominasi oleh buruh. Sistem ekonomi
didasarkan atas azas kekeluargaan menurut menurut
keakraban hub. manusia.
3. Masyarakat memegang peranan penting. Artinya
produksi dikerjakan oleh semua & dibawah
pimpinan/pengawasan anggota-anggota
masyarakat.
4. Negara menguasai bumi, air, & kekayaan alam yg
terkandung didalamnya.
EKONOMI PANCASILA SEBAGAI SISTEM
EKONOMI YANG BERPLATFORM (PROF.
MUBYARTO: 1981):
• Moral agama
• Moral kemerataan sosial
• Moral nasionalisme ekonomi
• Moral kerakyatan
• Moral keadilan sosial
5
PLATFORM PERTAMA: MORAL AGAMA
Artinya pembangunan ekonomi harus beriringan
dengan pembangunan moral atau karakter
bangsa dan ditujukan untuk menjamin keadilan
antar sesama makhluk ciptaan Allah SWT, bukan
hanya sekedar pembangunan materil.
6
PLATFORM KEDUA: KEMERATAAN
SOSIAL
Yaitu kehendak kuat warga
masyarakat untuk
mewujudkan kemerataan
sosial, tidak membiarkan
ketimpangan ekonomi dan
kesenjangan sosial terjadi
dimana-mana.
7
PLATFORM KETIGA: NASIONALISME
EKONOMI
Bahwa dalam era globalisasi makin jelas adanya
urgensi terwujudnya perekonomian nasional yang
tangguh, kuat dan mandiri. Sesuai dengan konsep
founding fathers (Soekarno dan Hatta) politik-
ekonomi berdikari, yang bersendikan usaha mandiri
(self-help), percaya diri (self-reliance) dan pilihan
politik luar negeri yang bebas aktif.
8
PLATFORM KEEMPAT: DEMOKRASI EKONOMI
BERDASAR KERAKYATAN DAN KEKELUARGAAN
Bahwa seharusnya koperasi dan usaha-usaha
kooperatif menjiwai perilaku ekonomi perorangan
dan masyarakat. Sementara kenyataan di
lapangan, upaya penegakan demokrasi ekonomi
dihadapkan dengan upaya-upaya untuk
memperjuangkan pasar bebas, yang menjadi
senjata penganut liberalism dan kapitalisme.
Contoh: privatisasi BUMN dan Liberalisasi impor.
9
PLATFORM KELIMA: KEADILAN SOSIAL
Keseimbangan yang harmonis, efisien
dan adil antara perencanaan
nasional dengan desentralisasi
ekonomi dan otonomi yang luas,
bebas dan bertanggung jawab
menuju perwujudan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
10
SESUAI DENGAN PLATFORM YANG KELIMA DARI SISTEM
EKONOMI PANCASILA: KEADILAN SOSIAL, MAKA MORAL
PEMBANGUNAN BERDASARKAN PLATFORM KELIMA INI
HARUSLAH MENYANGKUT HAL BERIKUT INI:
1. Peningkatan partisipasi dan emansipasi rakyat
laki-laki dan perempuan serta otonomi daerah
2. Penyegaran nasionalisme ekonomi melawan
ketidakadilan
3. Pendekatan pembangunan berkelanjutan
4. Pencegahan kecenderungan disintegrasi nasional
5. Pengkajian ulang pendidikan dan pengajaran
ilmu-ilmu sosial di universitas
6. Penghormatan HAM dan masyarakat.
11
UNTUK MENSUKSESKAN PARADIGMA
PEMBANGUNAN DIATAS, DAPAT DILAKUKAN
BEBERAPA STRATEGI KEBIJAKAN SEBAGAI BERIKUT:
1. Ketetapan hati, yaitu menciptakan pembangunan
dengan ketetapan hati bahwa pembangunan ini
dilakukan dari rakyat untuk rakyat sehingga hasilnya harus
dapat dirasakan oleh semua golongan masyarakat tanpa
terkecuali.
2. Penghentian Kemiskinan, yaitu kesadaran bahwa
kemiskinan merupakan hal yang paling penting sebagai
masalah sosial ekonomi yang harus diselesaikan.
Kemiskinan dapat menciptakan berbagai masalah baru
dalam masyarakat jika tidak diselesaikan dengan baik,
seperti pengangguran dan kriminalitas. Sehingga perlu
diciptakan strategi yang tepat dalam pembangunan
untuk menghapus kemiskinan.
12
3. Menghapus Pengangguran. pengangguran terkadang juga
muncul sebagai akibat tidak teratasinya masalah kemiskinan
dengan baik. Sehingga jumlah orang yang tidak memiliki
pekerjaan atau penggangguran terus bertambah banyak.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah menciptakan
kegiatan-kegiatan ekonomi yang padat karya sehingga
mampu menyerab tenaga kerja. Selain itu, meningkatkan
pendidikan masyarakat juga dapat memperkecil tingkat
pengangguran karena sumber daya manusia Indonesia
memiliki pendidikan yang lebih baik sekaligus meningkatkan
keterampilan.
4. Revitalisasi Perbankan. Masalah yang paling berat dihadapi
Indonesia disaat krisi moneter tahun 1998 yang lalu adalah
masalah buruknya kinerja perbankan di Indonesia. Tidak
sedikit jumlah Bank di Indonesia yang pailit dan merugikan
Negara dengan meninggalkan setumpuk hutang yang tentu
saja nilainya tidak sedikit. Buruknya kinerja perbankan di
Indonesia, selain akibat tidak tersedianya sistem yang mampu
mengawasi kedisiplinan para pelaku perbankan, juga
diperparah dengan budaya korupsi, kolusi dan Nepotisme
(KKN) yang sudah sangat sistemik.
13
5. Kebijakan pertanian yang memihak petani. Globalisasi
menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi
oleh bangsa Indonesia saat ini. Globalisasi merupakan
proses yang tidak mungkin dapat dihindari, tetapi wajib
untuk dihadapi. Sektor pertanian merupakan sektor
yang sangat rentan terhadap gelombang globalisasi.
Sehingga sudah menjadi keharusan pemerintah
mempersiapkan perangkat kebijakan yang berpihak
pada petani, tidak justru kebalikannya berpihak kepada
para pemilik modal yang hanya mengejar keuntungan
bagi kelompoknya saja.
6. Hubungan keuangan pusat dan daerah. Otonomi
daerah diharapkan menjadi solusi untuk membuat
pembangunan Negara Indonesia menjadi lebih merata.
Sehingga prinsip keadilan sosial semakin terlaksana.
Dengan otonomi daerah, hubungan keuangan pusat
dan daerah juga menjadi lebih proporsional.
14
7. Pengelolaan perdagangan bebas. Perdagangan
bebas, sebagai salah satu bentuk globalisasi
ekonomi semakin di depan mata. Yang harus
dilakukan adalah mempersiapkan Sumber daya
Manusia (SDM) agar lebih mampu bersaing dengan
SDM luar negeri. Peningkatan mutu produk lokal
juga harus dilakukan untuk menangkal maraknya
produk luar. Serta kebijakan-kebijakan yang
mampu meminimalisir kelemahan dari sistem
ekonomi kita.
15
MASIH RELEVANKAH PLATFORM
PANCASILA DENGAN KONDISI SOSIAL-
EKONOMI SAAT INI? RELEVANSI TERSEBUT
DAPAT DIDETEKSI MELALUI 3 (TIGA)
KONTEKS, YAITU:
1. Cita-cita ideal pendiri bangsa
2. Praktek ekonomi rakyat
3. Praktek ekonomi aktual (berwatak
liberal, individualistis dan kapitalistik)
16
1. Daya tahan dan Daya Adaptasi (adjustment and
adaptation capabilities)
sistem ekonomi yang baik adalah sistem ekonomi
yang mampu menghadapi ketidakpastian jangka
pendek maupun jangka panjang.
2. Unjuk Prestasi (Performance)
Sistem ekonomi dikatakan baik jika menghasilkan :
- Kemakmuran
- Pertumbuhan
- Produktivitas
- Pemberdayaan
- Terpeliharanya lingkup hidup
KEMAKMURAN
• Suatu negara dikatakan makmur jika output
perkapitanya sangat besar.
• Menurut standar PBB : negara dikatakan makmur
jika pendapatan perkapitanya sudah melebihi US$
8.000.
PERTUMBUHAN
• Tingkat Pertumbuhan ekonomi suatu
negara tidak boleh mempertinggi tingkat
inflasi. Sebab jika tingkat pertumbuhan
tinggi dan tingkat inflasi juga naik maka
pertumbuhan ekonomi tidak efektif dalam
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
PRODUKTIVITAS
• Ukuran tingkat produktifitas yang
umumnya dipakai adalah
Output/input.
• Jika angka output meningkat maka
perekonomian makin produktif.
PEMBERDAYAAN
• Apa yang dimaksud dengan
Pemberdayaan ?
“ Pemberdayaan adalah Suatu proses atau
upaya yang menciptakan kondisi dimana
masyarakat/para pelaku ekonomi dapat
mengalokasikan sumber dayanya sesuai
dengan bakat, kemampuan dan keinginan
mereka.”
TERPELIHARANYA LINGKUNGAN
HIDUP
• Sistem ekonomi harus memperhatikan
dimensi kelestarian alam dan lingkungan
hidup.
• Menurut David Ricardo berpendapat
manusia cenderung menggunakan sumber
daya alam sebanyak-banyaknya untuk
mencapai tujuan kemajuan ekonomi.
PELAKU EKONOMI INDONESIA
• Sesuai dengan Trilogi Pembangunan
Yaitu Pertumbuhan, Pemerataan dan
Stabilitas Ekonomi
FUNGSI DARI PELAKU EKONOMI
TERSEBUT
Koperasi Pemerataan hasil ekonomi
Pertumbuhan kegiatan ekonomi,
Kestabilan yang mendukung
kegiatan ekonomi
Swasta Pertumbuhan kegiatan ekonomi
Pemerataan hasil ekonomi
mendukung kegitana ekonomi
BUMN Kestabilan yang mendukung
kegiatan ekonomi pemerataan
hasil pertumbuhan kegiatan
ekonomi
KEADILAN
SOSIAL
KEADILAN ANTAR WILAYAH
(DAERAH)
OTONOMI DAERAH
25
26
OTONOMI DAERAH:
PENGUATAN BASIS
PEREKONOMIAN DAERAH
3 MISI UTAMA OTONOMI DAERAH:
1. Menciptakan efesiensi dan efektifitas pengelolaan
SDD;
2. Meningkatkan Pelayanan Umum dan
kesejahteraan masyarakat;
3. Memberdayakan dan menciptakan ruang bagi
masyarakat untuk ikut serta (berpartisipasi) dalam
pembangunan.
27
SISTEM ANGGARAN PUBLIK :
1. Desentralisasi dan devolved management
2. Berorientasi pada input, output dan outcome
(value for money)
3. Utuh dan komprehensif dengan perencanaan
jangka panjang
4. Berdasarkan sasaran dan target kinerja
5. Lintas departemen
6. Zero-base budgeting, planning programming,
budgeting system
7. Sistimatik dan rasional
8. Bottom-up budgeting
28
PRINSIP-PRINSIP KEUANGAN DAERAH:
1. Akuntabilitas
2. Value for money
3. Kejujuran dalam mengelola keuangan publik
(probity)
4. Transparan
5. Pengendalian
29
GLOBALISA
SI
Meningkatkan daya saing melalui
peningkatan efesiensi dan
produktivitas
STRUCTURAL ADJUSTMENT :
Yaitu perubahan/penyesuaian struktural untuk memperkuat
kedudukan dan peran ekonomi rakyat dalam perekonomian
nasional
Meningkatkan persaingan
antar negara dalam suatu
sistem ekonomi internasional
(baik dalam kerangka AFTA,
APEC dan WTO)
konsekuensi
Dihadapi dengan:
Dilakukan dengan:
30
STRUCTURAL
ADJUSTMEN
T
Ekonomi Tradisional yang
Subsistem Î menjadi
Ekonomi Modern yang
berorientasi pada pasar.
1. Pengalokasian Sumber
Daya
2. Penguatan
Kelembagaan
3. Penguatan Teknologi
4. Pembangunan SDM
CARA-CARA YANG
DITEMPUH:
31
32
PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
Sesuai dengan UU No.2 Tahun
1999 dan UU No.25 Tahun 1999
tentang Pemerintahan Daerah
dan Perimbangan Keuangan
Daerah antara pemerintah Pusat
dan Daerah, maka perlu
dilakukan “budgeting Reform
(reformasi anggaran)”
33
REFORMASI ANGGARAN MELIPUTI
PROSES:
1. Penyusunan
2. Pengesahan
3. Pelaksanaan
4. Pertanggungjawaban
34
BUDGETING
REFORM
TRADITIONAL BUDGET
PERFORMANCE BUDGET
(NEW PUBLIC MANAGEMENT)
35
ANGGARAN TRADISIONAL,
KARAKTERISTIK UMUMNYA, ANTARA
LAIN:
1. Sentralisasi
2. Berorientasi pada input
3. Tidak terkait dengan perencanaan jangka
panjang
4. Line-item dan incrementalism
5. Batasan (rigid) departemen yang kaku
6. Menggunakan aturan klasik: vote accounting
7. Prinsip Anggara Bruto
8. Bersifat tahunan
36

More Related Content

Similar to SISTEM EKONOMI PANCASILA untuk kelas 10 smk

Pendidikan Pancasila
Pendidikan  PancasilaPendidikan  Pancasila
Pendidikan PancasilaSiti Chotimah
 
Sistem Ekonomi Pancasila
Sistem Ekonomi PancasilaSistem Ekonomi Pancasila
Sistem Ekonomi PancasilaTri Chairani
 
Ekonomi pancasila dan ekonomi sosialis
Ekonomi pancasila dan ekonomi sosialisEkonomi pancasila dan ekonomi sosialis
Ekonomi pancasila dan ekonomi sosialisagustaws
 
Makalah ekonomi dalam perspektif Islam
Makalah ekonomi dalam perspektif IslamMakalah ekonomi dalam perspektif Islam
Makalah ekonomi dalam perspektif IslamAmalia Damayanti
 
Ilmu ekonomi dan pembangunan
Ilmu ekonomi dan pembangunanIlmu ekonomi dan pembangunan
Ilmu ekonomi dan pembangunanDesva Ariasanti
 
Makalah kemiskinan dan pengangguran
Makalah kemiskinan dan pengangguranMakalah kemiskinan dan pengangguran
Makalah kemiskinan dan pengangguranMari belajar Exact
 
Ekonomi kerakyatan sebagai pelawanan terhadap perekonomian liberalisme_tugas 4
Ekonomi kerakyatan  sebagai pelawanan terhadap perekonomian liberalisme_tugas 4Ekonomi kerakyatan  sebagai pelawanan terhadap perekonomian liberalisme_tugas 4
Ekonomi kerakyatan sebagai pelawanan terhadap perekonomian liberalisme_tugas 4aliffya_irlandha
 
Brief Note-21-2016-ekonomi kerakyatan
Brief Note-21-2016-ekonomi kerakyatanBrief Note-21-2016-ekonomi kerakyatan
Brief Note-21-2016-ekonomi kerakyatanprimahendra
 
09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakatvedro agasi
 
09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakatnellyspd
 
PRESENTASI IRZEQ-EKONOMI KERAKYATAN.pptx
PRESENTASI IRZEQ-EKONOMI KERAKYATAN.pptxPRESENTASI IRZEQ-EKONOMI KERAKYATAN.pptx
PRESENTASI IRZEQ-EKONOMI KERAKYATAN.pptxarsipyysdu
 
Judul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiJudul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiYasirecin Yasir
 
Pengorganisasian penguatan ekonomi rakyat
Pengorganisasian penguatan ekonomi rakyatPengorganisasian penguatan ekonomi rakyat
Pengorganisasian penguatan ekonomi rakyatErik Triadi
 
Pi (sistem ekonomi indonesia)
Pi (sistem ekonomi indonesia)Pi (sistem ekonomi indonesia)
Pi (sistem ekonomi indonesia)mona munawaroh
 

Similar to SISTEM EKONOMI PANCASILA untuk kelas 10 smk (20)

Pendidikan Pancasila
Pendidikan  PancasilaPendidikan  Pancasila
Pendidikan Pancasila
 
Sistem Ekonomi Pancasila
Sistem Ekonomi PancasilaSistem Ekonomi Pancasila
Sistem Ekonomi Pancasila
 
Ekonomi pancasila dan ekonomi sosialis
Ekonomi pancasila dan ekonomi sosialisEkonomi pancasila dan ekonomi sosialis
Ekonomi pancasila dan ekonomi sosialis
 
Ekonomi (pura pura)-pancasila[1]
Ekonomi (pura pura)-pancasila[1]Ekonomi (pura pura)-pancasila[1]
Ekonomi (pura pura)-pancasila[1]
 
Makalah ekonomi dalam perspektif Islam
Makalah ekonomi dalam perspektif IslamMakalah ekonomi dalam perspektif Islam
Makalah ekonomi dalam perspektif Islam
 
Ilmu ekonomi dan pembangunan
Ilmu ekonomi dan pembangunanIlmu ekonomi dan pembangunan
Ilmu ekonomi dan pembangunan
 
Makalah kemiskinan dan pengangguran
Makalah kemiskinan dan pengangguranMakalah kemiskinan dan pengangguran
Makalah kemiskinan dan pengangguran
 
Ekonomi kerakyatan sebagai pelawanan terhadap perekonomian liberalisme_tugas 4
Ekonomi kerakyatan  sebagai pelawanan terhadap perekonomian liberalisme_tugas 4Ekonomi kerakyatan  sebagai pelawanan terhadap perekonomian liberalisme_tugas 4
Ekonomi kerakyatan sebagai pelawanan terhadap perekonomian liberalisme_tugas 4
 
sistem perekonomian Indonesia
sistem perekonomian Indonesiasistem perekonomian Indonesia
sistem perekonomian Indonesia
 
Perekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaPerekonomian indonesia
Perekonomian indonesia
 
jurnal.docx
jurnal.docxjurnal.docx
jurnal.docx
 
Brief Note-21-2016-ekonomi kerakyatan
Brief Note-21-2016-ekonomi kerakyatanBrief Note-21-2016-ekonomi kerakyatan
Brief Note-21-2016-ekonomi kerakyatan
 
09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat
 
09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat
 
09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat
 
PRESENTASI IRZEQ-EKONOMI KERAKYATAN.pptx
PRESENTASI IRZEQ-EKONOMI KERAKYATAN.pptxPRESENTASI IRZEQ-EKONOMI KERAKYATAN.pptx
PRESENTASI IRZEQ-EKONOMI KERAKYATAN.pptx
 
Judul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiJudul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomi
 
Perekonomian Indonesia Sumitro
Perekonomian Indonesia SumitroPerekonomian Indonesia Sumitro
Perekonomian Indonesia Sumitro
 
Pengorganisasian penguatan ekonomi rakyat
Pengorganisasian penguatan ekonomi rakyatPengorganisasian penguatan ekonomi rakyat
Pengorganisasian penguatan ekonomi rakyat
 
Pi (sistem ekonomi indonesia)
Pi (sistem ekonomi indonesia)Pi (sistem ekonomi indonesia)
Pi (sistem ekonomi indonesia)
 

Recently uploaded

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 

SISTEM EKONOMI PANCASILA untuk kelas 10 smk

  • 1. 1 R E L E V A N S I P L A T F O R M E K O N O M I P A N C A S I L A M E N U J U P E N G U A T A N P E R A N E K O N O M I R A K Y A T SISTEM EKONOMI PANCASILA BAB II
  • 2. A. LANDASAN SISTEM EKONOMI INDONESIA Pancasila sebagai ideologi nasional membawa keharusan untuk dijadikan dasar atau pedoman dalam kehidupan berbangsa, dan bernegara. Secara normatif landasan idiil sistem ekonomi Indonesia adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. 2
  • 3. SISTEM EKONOMI INDONESIA ADALAH SISTEM EKONOMI YANG BERORIENTASI KEPADA: 1. Ketuhanan YME, yaitu berlakunya etika dan moral agama, bukan Materialism. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, yaitu tidak mengenal pemerasan atau eksploitasi, 3. Persatuan Indonesia, yaitu berlakunya kebersamaan, asas kekeluargaan, sosionalisme, dan sosio-demokrasi dalam ekonomi, 4. Kerakyatan, yakni mengutamakan kehidupan ekonomi rakyat dan hajat hidup orang banyak, 5. Keadilan sosial, yakni asas persamaan atau emansipasi. 3
  • 4. CIRI-CIRI SISTEM EKONOMI PANCASILA Ciri-Ciri SEP disebut pula Demokrasi Ekonomi: 1. Peranan negara penting tetapi tidak dominan. Dalam SEP usaha negara dan swasta tumbuh berdampingan secara seimbang. 2. Sistem ekonomi tidak didominasi oleh modal dan tidak didominasi oleh buruh. Sistem ekonomi didasarkan atas azas kekeluargaan menurut menurut keakraban hub. manusia. 3. Masyarakat memegang peranan penting. Artinya produksi dikerjakan oleh semua & dibawah pimpinan/pengawasan anggota-anggota masyarakat. 4. Negara menguasai bumi, air, & kekayaan alam yg terkandung didalamnya.
  • 5. EKONOMI PANCASILA SEBAGAI SISTEM EKONOMI YANG BERPLATFORM (PROF. MUBYARTO: 1981): • Moral agama • Moral kemerataan sosial • Moral nasionalisme ekonomi • Moral kerakyatan • Moral keadilan sosial 5
  • 6. PLATFORM PERTAMA: MORAL AGAMA Artinya pembangunan ekonomi harus beriringan dengan pembangunan moral atau karakter bangsa dan ditujukan untuk menjamin keadilan antar sesama makhluk ciptaan Allah SWT, bukan hanya sekedar pembangunan materil. 6
  • 7. PLATFORM KEDUA: KEMERATAAN SOSIAL Yaitu kehendak kuat warga masyarakat untuk mewujudkan kemerataan sosial, tidak membiarkan ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial terjadi dimana-mana. 7
  • 8. PLATFORM KETIGA: NASIONALISME EKONOMI Bahwa dalam era globalisasi makin jelas adanya urgensi terwujudnya perekonomian nasional yang tangguh, kuat dan mandiri. Sesuai dengan konsep founding fathers (Soekarno dan Hatta) politik- ekonomi berdikari, yang bersendikan usaha mandiri (self-help), percaya diri (self-reliance) dan pilihan politik luar negeri yang bebas aktif. 8
  • 9. PLATFORM KEEMPAT: DEMOKRASI EKONOMI BERDASAR KERAKYATAN DAN KEKELUARGAAN Bahwa seharusnya koperasi dan usaha-usaha kooperatif menjiwai perilaku ekonomi perorangan dan masyarakat. Sementara kenyataan di lapangan, upaya penegakan demokrasi ekonomi dihadapkan dengan upaya-upaya untuk memperjuangkan pasar bebas, yang menjadi senjata penganut liberalism dan kapitalisme. Contoh: privatisasi BUMN dan Liberalisasi impor. 9
  • 10. PLATFORM KELIMA: KEADILAN SOSIAL Keseimbangan yang harmonis, efisien dan adil antara perencanaan nasional dengan desentralisasi ekonomi dan otonomi yang luas, bebas dan bertanggung jawab menuju perwujudan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 10
  • 11. SESUAI DENGAN PLATFORM YANG KELIMA DARI SISTEM EKONOMI PANCASILA: KEADILAN SOSIAL, MAKA MORAL PEMBANGUNAN BERDASARKAN PLATFORM KELIMA INI HARUSLAH MENYANGKUT HAL BERIKUT INI: 1. Peningkatan partisipasi dan emansipasi rakyat laki-laki dan perempuan serta otonomi daerah 2. Penyegaran nasionalisme ekonomi melawan ketidakadilan 3. Pendekatan pembangunan berkelanjutan 4. Pencegahan kecenderungan disintegrasi nasional 5. Pengkajian ulang pendidikan dan pengajaran ilmu-ilmu sosial di universitas 6. Penghormatan HAM dan masyarakat. 11
  • 12. UNTUK MENSUKSESKAN PARADIGMA PEMBANGUNAN DIATAS, DAPAT DILAKUKAN BEBERAPA STRATEGI KEBIJAKAN SEBAGAI BERIKUT: 1. Ketetapan hati, yaitu menciptakan pembangunan dengan ketetapan hati bahwa pembangunan ini dilakukan dari rakyat untuk rakyat sehingga hasilnya harus dapat dirasakan oleh semua golongan masyarakat tanpa terkecuali. 2. Penghentian Kemiskinan, yaitu kesadaran bahwa kemiskinan merupakan hal yang paling penting sebagai masalah sosial ekonomi yang harus diselesaikan. Kemiskinan dapat menciptakan berbagai masalah baru dalam masyarakat jika tidak diselesaikan dengan baik, seperti pengangguran dan kriminalitas. Sehingga perlu diciptakan strategi yang tepat dalam pembangunan untuk menghapus kemiskinan. 12
  • 13. 3. Menghapus Pengangguran. pengangguran terkadang juga muncul sebagai akibat tidak teratasinya masalah kemiskinan dengan baik. Sehingga jumlah orang yang tidak memiliki pekerjaan atau penggangguran terus bertambah banyak. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah menciptakan kegiatan-kegiatan ekonomi yang padat karya sehingga mampu menyerab tenaga kerja. Selain itu, meningkatkan pendidikan masyarakat juga dapat memperkecil tingkat pengangguran karena sumber daya manusia Indonesia memiliki pendidikan yang lebih baik sekaligus meningkatkan keterampilan. 4. Revitalisasi Perbankan. Masalah yang paling berat dihadapi Indonesia disaat krisi moneter tahun 1998 yang lalu adalah masalah buruknya kinerja perbankan di Indonesia. Tidak sedikit jumlah Bank di Indonesia yang pailit dan merugikan Negara dengan meninggalkan setumpuk hutang yang tentu saja nilainya tidak sedikit. Buruknya kinerja perbankan di Indonesia, selain akibat tidak tersedianya sistem yang mampu mengawasi kedisiplinan para pelaku perbankan, juga diperparah dengan budaya korupsi, kolusi dan Nepotisme (KKN) yang sudah sangat sistemik. 13
  • 14. 5. Kebijakan pertanian yang memihak petani. Globalisasi menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini. Globalisasi merupakan proses yang tidak mungkin dapat dihindari, tetapi wajib untuk dihadapi. Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat rentan terhadap gelombang globalisasi. Sehingga sudah menjadi keharusan pemerintah mempersiapkan perangkat kebijakan yang berpihak pada petani, tidak justru kebalikannya berpihak kepada para pemilik modal yang hanya mengejar keuntungan bagi kelompoknya saja. 6. Hubungan keuangan pusat dan daerah. Otonomi daerah diharapkan menjadi solusi untuk membuat pembangunan Negara Indonesia menjadi lebih merata. Sehingga prinsip keadilan sosial semakin terlaksana. Dengan otonomi daerah, hubungan keuangan pusat dan daerah juga menjadi lebih proporsional. 14
  • 15. 7. Pengelolaan perdagangan bebas. Perdagangan bebas, sebagai salah satu bentuk globalisasi ekonomi semakin di depan mata. Yang harus dilakukan adalah mempersiapkan Sumber daya Manusia (SDM) agar lebih mampu bersaing dengan SDM luar negeri. Peningkatan mutu produk lokal juga harus dilakukan untuk menangkal maraknya produk luar. Serta kebijakan-kebijakan yang mampu meminimalisir kelemahan dari sistem ekonomi kita. 15
  • 16. MASIH RELEVANKAH PLATFORM PANCASILA DENGAN KONDISI SOSIAL- EKONOMI SAAT INI? RELEVANSI TERSEBUT DAPAT DIDETEKSI MELALUI 3 (TIGA) KONTEKS, YAITU: 1. Cita-cita ideal pendiri bangsa 2. Praktek ekonomi rakyat 3. Praktek ekonomi aktual (berwatak liberal, individualistis dan kapitalistik) 16
  • 17. 1. Daya tahan dan Daya Adaptasi (adjustment and adaptation capabilities) sistem ekonomi yang baik adalah sistem ekonomi yang mampu menghadapi ketidakpastian jangka pendek maupun jangka panjang. 2. Unjuk Prestasi (Performance) Sistem ekonomi dikatakan baik jika menghasilkan : - Kemakmuran - Pertumbuhan - Produktivitas - Pemberdayaan - Terpeliharanya lingkup hidup
  • 18. KEMAKMURAN • Suatu negara dikatakan makmur jika output perkapitanya sangat besar. • Menurut standar PBB : negara dikatakan makmur jika pendapatan perkapitanya sudah melebihi US$ 8.000.
  • 19. PERTUMBUHAN • Tingkat Pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak boleh mempertinggi tingkat inflasi. Sebab jika tingkat pertumbuhan tinggi dan tingkat inflasi juga naik maka pertumbuhan ekonomi tidak efektif dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.
  • 20. PRODUKTIVITAS • Ukuran tingkat produktifitas yang umumnya dipakai adalah Output/input. • Jika angka output meningkat maka perekonomian makin produktif.
  • 21. PEMBERDAYAAN • Apa yang dimaksud dengan Pemberdayaan ? “ Pemberdayaan adalah Suatu proses atau upaya yang menciptakan kondisi dimana masyarakat/para pelaku ekonomi dapat mengalokasikan sumber dayanya sesuai dengan bakat, kemampuan dan keinginan mereka.”
  • 22. TERPELIHARANYA LINGKUNGAN HIDUP • Sistem ekonomi harus memperhatikan dimensi kelestarian alam dan lingkungan hidup. • Menurut David Ricardo berpendapat manusia cenderung menggunakan sumber daya alam sebanyak-banyaknya untuk mencapai tujuan kemajuan ekonomi.
  • 23. PELAKU EKONOMI INDONESIA • Sesuai dengan Trilogi Pembangunan Yaitu Pertumbuhan, Pemerataan dan Stabilitas Ekonomi
  • 24. FUNGSI DARI PELAKU EKONOMI TERSEBUT Koperasi Pemerataan hasil ekonomi Pertumbuhan kegiatan ekonomi, Kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi Swasta Pertumbuhan kegiatan ekonomi Pemerataan hasil ekonomi mendukung kegitana ekonomi BUMN Kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi pemerataan hasil pertumbuhan kegiatan ekonomi
  • 27. 3 MISI UTAMA OTONOMI DAERAH: 1. Menciptakan efesiensi dan efektifitas pengelolaan SDD; 2. Meningkatkan Pelayanan Umum dan kesejahteraan masyarakat; 3. Memberdayakan dan menciptakan ruang bagi masyarakat untuk ikut serta (berpartisipasi) dalam pembangunan. 27
  • 28. SISTEM ANGGARAN PUBLIK : 1. Desentralisasi dan devolved management 2. Berorientasi pada input, output dan outcome (value for money) 3. Utuh dan komprehensif dengan perencanaan jangka panjang 4. Berdasarkan sasaran dan target kinerja 5. Lintas departemen 6. Zero-base budgeting, planning programming, budgeting system 7. Sistimatik dan rasional 8. Bottom-up budgeting 28
  • 29. PRINSIP-PRINSIP KEUANGAN DAERAH: 1. Akuntabilitas 2. Value for money 3. Kejujuran dalam mengelola keuangan publik (probity) 4. Transparan 5. Pengendalian 29
  • 30. GLOBALISA SI Meningkatkan daya saing melalui peningkatan efesiensi dan produktivitas STRUCTURAL ADJUSTMENT : Yaitu perubahan/penyesuaian struktural untuk memperkuat kedudukan dan peran ekonomi rakyat dalam perekonomian nasional Meningkatkan persaingan antar negara dalam suatu sistem ekonomi internasional (baik dalam kerangka AFTA, APEC dan WTO) konsekuensi Dihadapi dengan: Dilakukan dengan: 30
  • 31. STRUCTURAL ADJUSTMEN T Ekonomi Tradisional yang Subsistem Î menjadi Ekonomi Modern yang berorientasi pada pasar. 1. Pengalokasian Sumber Daya 2. Penguatan Kelembagaan 3. Penguatan Teknologi 4. Pembangunan SDM CARA-CARA YANG DITEMPUH: 31
  • 33. Sesuai dengan UU No.2 Tahun 1999 dan UU No.25 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Perimbangan Keuangan Daerah antara pemerintah Pusat dan Daerah, maka perlu dilakukan “budgeting Reform (reformasi anggaran)” 33
  • 34. REFORMASI ANGGARAN MELIPUTI PROSES: 1. Penyusunan 2. Pengesahan 3. Pelaksanaan 4. Pertanggungjawaban 34
  • 36. ANGGARAN TRADISIONAL, KARAKTERISTIK UMUMNYA, ANTARA LAIN: 1. Sentralisasi 2. Berorientasi pada input 3. Tidak terkait dengan perencanaan jangka panjang 4. Line-item dan incrementalism 5. Batasan (rigid) departemen yang kaku 6. Menggunakan aturan klasik: vote accounting 7. Prinsip Anggara Bruto 8. Bersifat tahunan 36