Asesmen kebutuhan peserta didik dalam program bimbingan dan konseling bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan yang dibutuhkan peserta didik agar dapat berkembang secara optimal secara sistematis dan ilmiah. Hasil asesmen digunakan untuk merencanakan program bimbingan dan konseling yang tepat guna dan bermakna."
2. Apakah asesmen kebutuhan dalam BKS
itu?
Suatu proses yang bersifat sistematis dan ilmiah
untuk menemukenali, megklasifikasikan,
mempetakan, dan menetapkan kebutuhan peserta
didik akan layanan BK
4. UNTUK APA ASESMEN KEBUTUHAN?
ASESMEN
INFORMASI AKURAT
KEBUTUHAN
PERSERTA DIDIK
PERENCANAAN
PROGRAM BK
SECARA REALISTIS
DAN BERMAKNA
PROSEDUR
SISTEMATIS
DAN ILMIAH
TUJUAN
LAYANAN
5. UNTUK APA ASESMEN KEBUTUHAN?
Memperoleh landasan guna merencanakan
atau mengembangkan suatu program BK yang
realisitis dan bermakna guna membantu peserta
didik memenuhi kebutuhan2nya.
6. TUJUAN KHUSUS
Menemukan kebutuhan2 peserta didik yg perlu dibantu
pemenuhannya agar dapat berkembang secara optimal.
Mengklasifikasikan kebutuhan ke dalam bidang/aspek2
perkembangan
Mempetakan kebutuhan
Menetapkan jenis layanan BK yg bisa diberikan
7. SIAPA YG MELAKUKAN ASESMEN
KEBUTUHAN LAYANAN BK
STAF BK
merancang
Pimpinan
Sekolah
profesiona
l terkait
pihak-
pihak
terkait
11. 1. Menetapkan kebutuhan yg akan di
ases
Kebutuhan yang akan di ases adalah
kebutuhan akan bantuan layanan Bimbingan
dan Konseling agar dapat mencapai taraf
perkembangan yg optimal
12. 2. Menetapkan teknik & instrumen
asemen
TEKNIK TES TEKNIK NON TES
1.TES TERSTANDAR
2.TES NON STANDAR (BIKINAN
KONSELOR)
1.OBSERVASI
2.WAWANCARA
3.LAPORAN DIRI (angket,
inventori/skala)
4.AUM
5.FGD
6.SURVEY
7.Dokumen2
13. 2.a. Bila instrumen belum ada
PERLU MENGEMBANGKAN DULU DENGAN LANGKAH
BERIKUT:
Mendefisnisikan secara operasional konstruk kebutuhan peserta
didik akan layanan BK
Menyusun kisi-kisi instrumen
Menulis butir-butir pengukuran
Menetapkan pedoman skoring dan administrasinya
Menyusun draft instrumen
Memeriksa properti psikometriknya melalui uji validitas dan
reliabelitas
14. 2.b. Mendefinisikan konstruk kebutuhan
Melihat Kamus
Contoh: KBI: sesuatu yang dibutuhkan
Merriam-Webster: a physiological or psychological
requirement for the well-being of an organism.
Glosary: “Suatu keadaan tidak seimbang pada aspek
fisiologis dan psikologis (afektif, kognitif, dan perilaku)
yang berpotensi menghambat individu mencapai
kesejahteraan dan berfungsi secara penuh”
15. Mendefinisikan secara operasional
KEBUTUHAN
Berdasarkan Pendapat/Model/Teori)
Contoh:
Abraham Maslow:
Kebutuhan didefinisikan secara operasional berdasarkan definisi kebutuyan Abraham
dari Maslow (1970 ). Maslow (1970) mendefinisikan sebagai penggerak perilaku
manusia yg dikelompokkan ke dalam lima jenis kebutuhan secara hirarkhis, mulai dari
kebutuhan paling rendah menuju kebutuhan paling tinggi, yakni: physiological,
safety, social (love and belonging), esteem, and self-actualization.
William Glasser:
Glasser (1998) mengekukakan bahwa perilaku manusia baik sehat maupu tidak sehat
dikendalikan oleh dorongan untuk memenuhi lima kebutuhan dasar : survival,
belonging, power, freedom, and fun.
16. Mendefinisikan kebutuhan akan layanan BK
Suatu keadaan membutuhan bantuan layanan BK
Suatu keadaan membutuhkan bantuan layanan BK untuk
menguasai tugas-tugas perkembangan normal sesuai dengan usia
Suatu keadaan membutuhkan bantuan layanan BK untuk
menguasai pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap guna
menghindari dan memecahkan permasalahan-permasalahan yang
menghambat pengembangan diri atau optimalisasi perkembangan
aspek-asek pribadi, sosial, belajar, dan karier
17. Mendefinisikan secara operasional
KEBUTUHAN akan layanan BK
Menggunakan pendekatan masalah:
Menggunakan instrument-instremen untuk menemukan permasalahan peserta
didik, seperti: Daftar Cek Masakah (DCM/MPC), alat Ungkap Masalah Umum
(AUM-U), Alat Ungkap Masalah belajar (AUM_PTSDL) atau Survey Of Study
Habits and Attitude (SSHA)* (* dipilih yg paling relevan dengan tujuan/bila tak ada
sebaiknya mengembangkan instrument sendiri)
CONTOH:
Kebutuhan kebutuhan akan layanan BK didefinisikan secara
operasional sebagai berbagai bentuk permasalahan yang dirasakan
atau dialami oleh peserta didik sebagaimana dilaporkan oleh peserta
didik melalui isian pada instrumen DCM/AUM/SSHA (pilih salah satu yg
paling relevan dengan tujuan asesmen kebutuhan)
18. Mendefinisikan secara operasional
KEBUTUHAN akan layanan BK
Menggunakan pendekatan teori perkembangan
CONTOH:
Kebutuhan akan layanan bimbingan didefinisikan secara
operasional sebagai kebutuhan untuk memperoleh
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap guna mencapai
tugas-tugas perkembangan normal sebagaimanadilaporkan
oleha peserta didik pada daftar isian skala tugas
perkembangan. Skala tugas perkembangan ini
dikonstruksikan berdasarkan deskripsi tugas-tugas
sebagaimana dikemukakan oleh Havighurst (1961, dalam
Papalia & Old, 1985).
19. Mendefinisikan secara operasional
KEBUTUHAN
Menggunakan pendekatan tujuan
Misalnya mengalamatkan pencapaian tujuan bimbingan yang
dikemukakan dalam Permendikbud Nomor 111 tahun 2014
CONTOH:
Kebutuhan peserta didik didefinisikan sebagai kebutuhan
untuk mencapai perkembangan yang optimal dalam
aspek/bidang pribadi, sosial, belajar, dan karier
sebagaimana dirumuskan dalam tujuan bimbingan dan
konsleing bidang pribadi, sosiall, belajar, dan akademik
dalam permen nomor 111 tahun 2014 tentang bimbingan
dan konsleing sekolah
20. RUMUSAN TUJUAN UMUM LAYANAN BK
DALAM PERMEN 111 TH 2014 (contoh)
TUJUAN BIMBINGAN PRIBADI*
1. Memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya,
baik kondisi fisik maupun psikis,
2. Mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam
kehidupannya,
3. Menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik
4. Mencapai keselarasan perkembangan antara ciptarasa-karsa,
5. Mencapai kematangan/kedewasaan ciptarasa-karsa secara tepat dalam
kehidupanya sesuai nilai-nilai luhur, dan
6. Mengakualisasikan dirinya sesuai dengan potensi diri secara optimal
berdasarkan nilai-nilai luhur budaya dan agama.
* Secara khusus bisa berbeda antar sekollah tergantung pada variabel
konteks dan budaya masyarakat
21. RUMUSAN TUJUAN UMUM LAYANAN BK
DALAM PERMEN 111 TH 2014 (contoh)
TUJUAN BIMBINGAN SOSIAL*
1. berempati terhadap kondisi orang lain,
2. memahami keragaman latar sosial budaya,
3. menghormati dan menghargai orang lain,
4. menyesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku,
5. berinteraksi sosial yang efektif,
6. bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung jawab, dan
7. mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang
saling menguntungkan.
* Secara khusus bisa berbeda antar sekollah tergantung pada variabel
konteks dan budaya masyarakat
22. VARIABEL BIDANG/ASPEK
PERKEMBANGAN
KOMPETENSI YG DIBUTUHKAN
Kebutuhan akan layanan BK
(Didefiisikan berdasarkan
Permendikbud nomor 111 tahun
2014: suatu kondisi membutuhkan
layanan BK untuk menguasai
kompetensi-kompetensi yang
diperlukan untuk mencapai
perkembangan yg optimal pada
aspek pribadi, sosial, belajar, dan
karier)
PRIBADI 1. Memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan
kelemahannya, baik kondisi fisik maupun psikis,
2. Mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan
dalam kehidupannya,
3. Menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya
secara baik
4. Mencapai keselarasan perkembangan antara ciptarasa-
karsa,
5. Mencapai kematangan/kedewasaan ciptarasa-karsa
secara tepat dalam kehidupanya sesuai nilai-nilai
luhur, dan
6. Mengakualisasikan dirinya sesuai dengan potensi diri
secara optimal berdasarkan nilai-nilai luhur budaya
dan agama.
SOSIAL
BELAJAR
KARIER
23. VARIABEL BIDANG/ASPEK
PERKEMBANGAN
KOMPETENSI YG DIBUTUHKAN INDIKATOR KEBUTUHAN
Kebutuhan akan layanan
BK
(Didefiisikan berdasarkan
Permendikbud nomor 111 tahun
2014: suatu kondisi
membutuhkan layanan BK untuk
menguasai kompetensi-
kompetensi yang diperlukan
untuk mencapai perkembangan
yg optimal pada aspek pribadi,
sosial, belajar, dan karier)
PRIBADI 1. Memahami potensi diri dan memahami
kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi
fisik maupun psikis,
2. Mengembangkan potensi untuk mencapai
kesuksesan dalam kehidupannya,
3. Menerima kelemahan kondisi diri dan
mengatasinya secara baik
4. Mencapai keselarasan perkembangan
antara ciptarasa-karsa,
5. Mencapai kematangan/kedewasaan
ciptarasa-karsa secara tepat dalam
kehidupanya sesuai nilai-nilai luhur, dan
6. Mengakualisasikan dirinya sesuai dengan
potensi diri secara optimal berdasarkan
nilai-nilai luhur budaya dan agama.
Diisi dengan kondisi fisik, afektif,
kognitif, dan perilaku apa saja yg
mengindikasikan adanya kebutuhan
(defisit dalam masing2 kompetensi)
ini yg nantinya diasas dalam
kegiatan asesmen
SOSIAL
BELAJAR
KARIER
24. Disesuaikan dengan usia perkembangan
JENIS KEBUTUHAN
MENURUT USIA PERKEMBANGAN
PAUD/TK SD SMP/MTs SMA/K
PRIBADI
SOSIAL
AKADEMIK
KARIER
25. Contoh lain mendefinisikan kebutuhan dengan pendekatan masalah
JENIS DEFINISI DOMAIN INDIKATOR GEJALA TERKAIT/DESKRIPTOR
PRIBADI Merasakan/mengalami
permasalahan yang
menghambat
perkembangan pribadi
Fisik Gangguan
Penampilan fisk
Kusut, kurus, kegemukan, sakit2an
Afektif Gangguan emosi Pemalu, pemarah, rendah diri, tidak percaya diri, cemas,
depresi
kognitif Ganggguan kognitif Irasional, tidak lurus, menyalahkan diri
Perilaku Gangguan perilaku Pecandu rokok, miras, narkotika, game, tidur
SOSIAL Merasakan/mengalami
permasalahan yang
menghambat
perkembangan sosial
Afektif Gangguan emosi
sosial
Merasa tak diterima/dihargai;
Kognitif Gangguan Kognisi
sosial
Berprasangka buruk; memaksakan pendapat;
merendahkan orang lain
Perilaku Gangguan Perilaku
sosial
Menarik diri; membuly; agresi; pelecehan; criminal;
konflik dengan orang lain; tawuran
AKADEMIK/
BELAJAR
mengalami permasalahan
yg menghambat
perkembangan belajar
Afektif Gangguan afektif Minat belajar rndah/sikap belajar negative/percaya diri
Kognitif Gangguan kognitif IQ rendah; konsep diri negatif
Perilaku Gangguan perilaku Kinerja belajar; motivasi; membolois; displin belajar
KARIER
26. Contoh lain: Mendefinisikan konstruk
Definisi konseptual Definisi operasional Aspek Indikator
Kebutuhan
didefinisikan sebagai
suatu keadaan tidak
seimbang dalam diri
individu dan yang
harus dipenuhi agar
individu kembali
seimbang dan dapat
berfungsi secara penuh
(
s)
Kebutuhan didefinisikan
secara operasional
menurut Maslow (1976),
yakni kebutuhan
fisologis, kebutuhan
akan rasa aman,
kebutuhan akan cinta
dan memiliki, kebutuhan
akan harga diri, dan
kebutuhan untuk
mengaktualisasikan diri
(pilih definisi dari teori
yg jelas dan memiliki
aspek2 dan indikator yg
jelas)
KEBUTUHAN FISIOLOGIS • Kurang makan/kurang gizi/kurus
• Mudah sakit
KEBUTUHAN RASA AMAN • Mengalami tekanan
• Dilanda rasa takut
• Merasa dimusuhi
KEBUTUHAN AKAN CINTA
DAN MEMILIKI (kebutuhan
sosial)
• Merasa tak memiliki teman
• Merasa tidak diperhatikan
• Merasa kesepian/sendirian
• terlantar/terisolir
KEBUTUHAN HARGA DIRI • Merasa tidak diterima/dihargai
• Minder
• Berpenampilan buruk
KEBUTUHAN UNTUK
MENGAKTUALISASIKAN DIRI
• Punya bakat yg belum tersalurkan
• Capain prestasi dibawah potensi
27. Contoh lain: Mendefinisikan konstruk kebutuhan
Definisi konseptual Definisi operasional Aspek Indikator
Kebutuhan
didefiisikan sebagai
suatu kebutuhan
dasar yang harus
dipenuhi agar
individu tidak
mengalami masalah
dan dapat berfungsi
secara penuh
Kebutuhan dasar
didefiisikan menurut
Wiliam Glasser
(1970), yakni
kebutuhan untuk
mencintai dan
memiliki, kebutuhan
berkuasa, kebutuhan
akan
kebasan/kemandirian,
kebutuhan untuk
bersenang-senang,
dan kebutuhan untuk
hidup
1. Kebutuhan untuk
mencintai dan
memiliki
2. Kebutuhan berkuasa
3. Kebutuhan akan
kebebasan/kemandirian
4. Kebutuhan untuk
bersenang-senang
5. Kebutuhan untuk
hidup
28. 3. Menetapkan Prosedur Pengumpulan data
Mekanisme Strategi
1. Menetapkan
waktu/kapan
jika untuk membuat program sebaiknya di awal tahun
2. Menetapkan sumber
data
Sebaiknya tidak hanya satu sumber data agar bisa melakukan pemeriksaan
terkait kevalidan data: peserta didik, orang tua, dokumen yg sudah tersedia
3. Memastikan kesiapan
instrumen yg valid dan
relevan
Memilih teknik dan instrumen yang relevan dengan tujuan asesmen dan sudah
memiliki persyaratan psikometrib (valid dan handal) agar diperoleh data yang
akurat/objektif
4. Menetapkan prosedur
pengukuran
1. Sosialisasi/pemberitahuan
2. Tetapkan metode/format penyampaiannya: luring atau daring
3. Bila daring: (1) pastikan bahwa sumber data memiliki peralatan teknologi
untuk mengakses informasi; (2) pastikan bahwa sumber data bersedia
mengikuti program asesmen secara daring; (3) gunakan platform yang mudah
diikuti/diases oleh sumber data
4. Bila luring: pastikan bahwa situasinya kondusif untuk pelaksanaan asesmen
secara luring, tidak membahayakan sumber data dan tidak bertentangan
dengan kebijakan yg berlaku
29. 4. Menetapkan teknik ANALISIS DATA
Tetapkan teknik analisisnya
Bila datanya kualitatif (berupa keterangan2 dari hasil
wawancara/observasi/dokumen) --> gunakan teknik kualitatif --> cari
informasi yang sejenis kemudian tempatkan ke dalam kategori2
(pribadi, sosoal, belajar, karier) ==> bisa juga datanya dikonversikan ke
dalam data kuantitatif dan dianalisis melalui teknik kuantitatif
Bila data kuantitatif --> berupa angka2 --> gunakan teknik statistik.
Karena datanya berupa hasil asesmen --> mengukur variabel tunggal
---> gunakan statistik deskriptif: skor individu --> bisa ditetapkan
ukuran reratanya, simpangan baku, nilai Z , persentil, dan
sejenisnya --> agar lebih jelas akan baik bila disajikan dalam bentuk
grafik
30. 5. Mempetakan Kebutuhan
Sajikan hasil analisis dalam bentuk tabel distibusi tunggal
atau kelompok, yg di dalamnya memberikan informasi
tentang kuantifikasi kebutuhan, proporsi dan
persentasenya untuk masing-masing empat ketagori
kebutuhan
Sajikan dalam bentuk grafik
Susun hirarkhi kebutuhan berdasarkan persentil tingkat
kemendesakan (bisa didasarkan pada besarnya persentasi
atau persentil kebutuhan)
31. CONTOH PENYAJIAN DATA
Kelas 1A Kelas 1B Kelas 1C Kelas 1D
Prisos 73 65 85 95
Belajar 94 78 65 78
Karier 31 47 53 45
73
65
85
95
94
78
65
78
31
47
53
45
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
FREKUENSI
KEBUTUHAN
KELAS
GRAFIK KEBUTUHAN PRIBADI-SOSIAL, BELAJAR, KARIR PESERTA DIDIK KELAS 1A-D
Prisos Belajar Karier
32. CONTOH PENYAJIAN DATA SATU KEBUTUHAN
Kelas 1A Kelas 1B Kelas 1C Kelas 1D
Konsep diri - 25 20 40 40
Harga diri rendah 25 15 30 35
Perasaan Cemas 23 30 15 20
25
20
40 40
25
15
30
35
23
30
15
20
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
FREKUENSI
KEBUTUHAN
KELAS
GRAFIK KEBUTUHAN PRIBADI-SOSIAL KELAS 1A-D
Konsep diri - Harga diri rendah Perasaan Cemas
33. Kebutuhan pri-sos KELAS 1-A
Konsep diri rendah Harga diri rendah Depresi Kerampilan asertif
Series 1 25 20 15 23
25
20
15
23
0
5
10
15
20
25
30
FREKUENSI
Axis Title
DATA GEJALA ADANYA KEBUTUHAN PRIBADI-SOSIAL KELAS 1-A
Series 1
34. 6. Menetapkan jenis bantuan (contoh)
JENIS
KEBUTUHAN
TUJUAN
UMUM
TUJUAN KHUSUS KOMPONEN
LAYANAN
JENIS LAYANAN
PRIBADI SOSIAL Pengembangan
rasa percaya
diri
• Pengembangan
konsep diri positif
LAYANAN DASAR Bimbingan klasikal
• Pengembangan harga
diri
LAYANAN DASAR Bimbingan klasikal
• Pengembangan rasa
mampu
LAYANAN DASAR Bimbingan klasikal
• Penanganan
perasaan cemas
LAYANAN RESPONSIF Konseling individu
• Penanganan depresi LAYANAN RESPONSIF Konseling individu
BELAJAR
KARIER
35. 7. Menetapkan materi (contoh)
TUJUAN KHUSUS KOMPONEN
LAYANAN
JENIS LAYANAN MATERI LAYANAN (contoh)
• Pengembangan
konsep diri positif
LAYANAN DASAR Bimbingan klasikal KONSEP DIRI: “Hubungan antara Konsep diri dan
Belajar”: pengertian, bentuk, dampaknya pada
belajar, dan startegi pengembangan
• Pengembangan harga
diri
LAYANAN DASAR Bimbingan klasikal SELF ESTEEM: “Peran harga diri dalam
mempengaruhi belajar” : pengertian, bentuk,
dampaknya pada belajar, strategi pengembangan
• Pengembangan rasa
mampu
LAYANAN DASAR Bimbingan klasikal SELF EFICACY: “Pengaruh self-efficacy pada
keberhasilan” : pengertian, bentuk, dampaknya pada
belajar, strategi pengembangan
• Penanganan
perasaan cemas
LAYANAN RESPONSIF Konseling individu Konseling kognitif-perilaku: desensitisasi
sistematis/modifikasi kognitif/REBT
• Penanganan depresi LAYANAN RESPONSIF Konseling individu Konseling kognitif aaron Beck/REBT
36. LAYANAN DASAR
Bahasa aslinya dalam konsep BKK adalah Kurukulum Bimbingan (The
guidance curriculum) artian terkecil dalam konteks pembelajaran,
kurikulum adalah Mata Pelajaran jadi kurikulum bimbingan bisa
berupa tema atau topik2 bimbingan yg diberikan melalui layanan dasar
Layanan Dasar : berisikan pengalaman2 terstruktur (terjadwal) yang
diberikan secara sistematis melalui melalui aktivitas-aktivitas dalam
kelompok kecil (small-group activities/group structured) dan kelompok
besar/klasikal (large-group activities/classroom presentation)
Tujuan: mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan,
pemahaman diri, perkembangan karier, dan keterampilan/kompetensi
belajar
37. Tujuan dari layanan dasar adalah membantu semua
peserta didik memperoleh pengetahuan tentang
perkembangan pribadi, social, akademik, dan karir dalam
rangka memfasilitas mereka mencapai
Pengembangan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap
yang diperlukan untuk memfasilitasi perkembangan aspek
pribadi, social, akademik, dan karier