2. Setelah kuliah, mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan pengertian dan manfaat BV
2. Menjelaskan landasan hukum BV
3. Menjelaskan asumsi, dan prinsip-2 penyelenggaraan BV
4. Mendiskripsilan cakupan BV
5. Menjelaskan makna Karir terhadap kehidupan manusia
3. Bimbingan Kejuruan
Secara kelembagaan, bimbingan dan konseling itu adalah
bagian dari keseluruhan program pendidikan di sekolah, yang
ditujukan untuk membantu atau memfasilitasi peserta didik
(siswa) agar mencapai perkembangan diri yang optimal.
Sebagai komponen sistem pendidikan Bimbingan dan konseling memfasilitasi
perkembangan peserta didik untuk mencapai kemandirian, dalam wujud kemampuan
memahami diri dan lingkungan, mengarahkan diri dalam mengambil keputusan serta
merealisasikan secara bertanggungjawab.
Pada penyelenggaraan pendidikan di SMK, guru bimbingan dan konseling atau
konselor membantu tercapainya perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karir
peserta didik dan menjalankan fungsi bimbingan dan konseling yaitu fungsi
pemahaman, fasilitas, penyesuaian, penyaluran, adaptasi pencegahan, perbaikan,
advokasi, pengembangan dan pemeliharaan
1.
PENGERTIAN
4. Bimbingan Kejuruan
1. Bagi Siswa
Membekali lulusan dengan KOMPETENSI (pengetahuan,
ketrampilan, sikap yang dilandasi nilai-2) dalam memahami
potensi diri (bakat dan minat), kesempatan dan tantangan
yang ada di kehidupan sehinga mampu memilih profesi yang
cocok dengan potensi diri mencapai jati dirinya (self
actualization).
2. BagiPengguna Lulusan
Mendapatkan tenaga kerja yang memilik
kapasistas/kompetensi untuk menghasilkan produk dan/atau
jasa sesuai kebutuhan pengguna lulusan.
3. Bagi Pemerintah, masyarakat, dan Orangtua
Meningkatan GNP negara dan kesejahteraan hidup ortu dan
masyarakat
• Manfaat mempelajari
BKK
5. 2. LANDASAN HUKUM
Penyelenggaraan BKK
Tujuan akhir bimbingan karir kejuruan di sekolah secara umum sama dengan
fungsi dan tujuan pendidikan nasional, sehingga memiliki landasan hukum yang
mencakup tujuan pendidikan nasional :
Pembukaan UUD 1945 Alinea 4 yang berbunyi “mencerdaskan kehidupan
bangsa”
Pasal 31 UUD 1945 yang berbunyi “pendidikan merupakan hak bagi setiap warga
negara tetapi pendidikan dasar merupakan kewajiban yang harus diikuti oleh setiap
warga negara dan pemerintah wajib membiayai kegiatan tersebut.”
UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yeng berbunyi
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Bimbingan Kejuruan
6. 3. ASUMSI
Penyelenggaraan BKK
Individu memiliki peluang yang lebih baik untuk berkembang melalui
pemberian bantuan yang terencana dan terorganisasi secara
profesional.
Bimbingan karier, baik sebagai konsep maupun praksis, merupakan bagian
integral dalam keseluruhan program bimbingan dan konseling atau program
pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, bimbingan karier dirancang untuk
melayani semua siswa, bukan hanya anak yang berbakat atau yang
mempunyai masalah.
2)
Berdasarkan prinsip-prinsip penyelenggaran bimbingan karir kejuruan,
dapat dirumuskan asumsi pengembangan program dan/atau layanan
bimbingan karier di sekolah menjadi 4 anggapan/asumsi, sebagai berikut:
Bimbingan Kejuruan
1)
7. Individu (siswa) dipandang memiliki hak untuk menentukan sendiri
dalam memilih karier. Pengalaman dalam menentukan pilihan karier
sendiri tersebut berkontribusi terhadap perkembangan rasa tanggung
jawabnya.
Bimbingan karier ditujukan agar individu (siswa) mengalami proses learning
to work, yakni belajar untuk bekerja. Artinya, proses pembelajaran yang
dialami individu (siswa) saat ini dapat mendasari keputusan karier saat ini
dan karier masa depan.
ASUMSI
Penyelenggaraan BKK
Bimbingan Kejuruan
Berdasarkan prinsip-prinsip penyelenggaran bimbingan karir kejuruan,
dapat dirumuskan asumsi anggapan dasar pengembangan program dan/atau
layanan bimbingan karier di sekolah menjadi 4 anggapan/asumsi, sebagai
berikut:
3
)
4)
8. LANDASAN
HUKUM Penyelenggaraan
BKK
Dalam penyelenggaraanya bimbingan karir kejuruan mengenal beberapa
prinsip yang dipandang sebagai fondasi atau landasan bagi layanan bimbingan
karier. Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep filosofis tentang kemanusiaan yang
menjadi dasar bagi pemberian layanan bantuan atau bimbingan karier, baik di
sekolah maupun di luar sekolah.
PRINSIP-
PRINSIP
Penyelenggaraan BKK
Bimbingan Kejuruan
1. Ditujukan
bagi semua
individu.
3. Bersifat
individual
4. Menekankan hal
yang positif
5. Usaha bersama
6. Pengambilan keputusan
merupakan hal yang esensial dalam
bimbingan karier
7. Berlangsung dalam
berbagai latar
kehidupan
PRINSIP-
PRINSIP
Penyelenggaraan BKK
9. 4. CAKUPAN KARIR
(a career towards self actualization)
Supriyatna & Budiman
(2006, 10)
10. 5. Makna KARIR terhadap KEHIDUPAN
• Aktualisasi diri - memberi kepuasan,
kesenangan, & kebahagiaan hidup
• Memunculkan “obsesi” - berusaha semaksimal
mungkin merealisasikannya sampai
berhasil/sukses (dalam belajar, bekerja,
berkeluarga, maupun bermasyarakat &
bernegara, warga global)
• diakui oleh teman-temannya dan masyarakat
profesinya.
11. Implikasi
KARIR dan KEHIDUPAN
• mempersiapkan diri
• belajar dan berlatih secara tekun di
bidang pekerjaan yang dipilih
• memahami bakat, minat,
kepribadian, nilai, dan peluang-
peluang pekerjaan
12. C0ntoh
Orang Sukses berKARIR
• Mahatma Gandhi, Abraham Lincoln.
• W. Churchil, JF Kennedy, dan Sukarno.
• William Shakespeare, WS Rendra, Affandi.
• Idris Sardi, Pele, , Lempad, Ketut
• Einstein, dan BJ Habibie.
13. Sukses berKARIR dalam KEHIDUPAN
• temuan penelitian yang dilakukan Harvard
University: 85% keberhasilan dalam
mendapatkan pekerjaan ditentukan oleh
sikap mereka,
• dan hanya 15% ditentukan oleh
kepandaian dan pengetahuan mereka
15. MAKNA KARIR
• rentangan aktivitas pekerjaan yang
diakibatkan oleh adanya kekuatan inner
person pada diri manusia.
• Perilaku yang tampak karena adanya
kekuatan motivatif, kemampuan, sikap,
kebutuhan, aspirasi, dan cita-cita.
16. MAKNA KARIR
• pengguasaan sejumlah kompetensi
(fisik, sosial, intelektual, spiritual)
yang mendukung kesuksesan
individu dalam karir.