Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM
1. 1
ANEKA MAKANAN PEDAS
KEDAI T-MINUL
KELAS 3M-MANAJEMEN
UNIVERSITAS BINA BANGSA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
Mata Kuliah:
MANAJEMEN KOPERASI DAN UMKM
Dosen Pengampu:
Drs. GATOT HARTOKO, M.Si
SERANG, 29 DESEMBER 2018
2. PROFIL ANGGOTA KELOMPOK
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
NIM NAMA KONTAK
11011700211 : M. Abdul Aziz
11011700391 : Nelly Ardelima
11011700595 : Harefi Khalifah
11011700464 : Jaihatun Fadilah
11011700389 : Qurratu Mutiara
11011700442 : Anisa Nurmalia
4. DASAR HUKUM UMKM
Undang-Undang
Republik Indonesia No.
20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah
Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No.
17 Tahun 2013
tentang Pelaksanaan
Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2008
Tentang usaha mikro,
kecil, dan
Menengah
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
6. PENGERTIAN UMKM
1
• Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang.
2
• Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria
Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang.
3
• Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih
atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
Pasal 1 - UU RI No. 20 Tahun 2008
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
7. KRITERIA UMKM
• Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000 (lima puluh juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha,
• Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000 (tiga ratus
juta rupiah).
USAHA MIKRO
• Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
• Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua
milyar lima ratus juta rupiah).
USAHA KECIL
• Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus
juta`rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh
milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
• Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua
milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
USAHA
MENENGAH
Pasal 6 - UU RI No. 20 Tahun 2008
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
8. ASAS DAN TUJUAN UMKM
ASAS
• Kekeluargaan;
• Demokrasi ekonomi;
• Kebersamaan;
• Efisiensi berkeadilan;
• Berkelanjutan;
• Berwawasan lingkungan;
• Kemandirian;
• Keseimbangan kemajuan;
dan
• Kesatuan Ekonomi nasional.
TUJUAN
• Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah bertujuan
menumbuhkan dan
mengembangkan usahanya
dalam rangka membangun
perekonomian nasional
berdasarkan demokrasi
ekonomi yang berkeadilan.
Pasal 2 dan 3 - UU RI No. 20 Tahun 2008
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
9. PRINSIP DAN TUJUAN PEMBERDAYAAN UMKM
PRINSIP PEMBERDAYAAN UMKM
• Penumbuhan kemandirian, kebersamaan,
dan kewirausahaan Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah untuk berkarya dengan
prakarsa sendiri;
• Perwujudan kebijakan publik yang
transparan, akuntabel, dan berkeadilan;
• Pengembangan usaha berbasis potensi
daerah dan berorientasi pasar sesuai
dengan kompetensi Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah;
• Peningkatan daya saing Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah; dan
• Penyelenggaraan perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian secara
terpadu.
TUJUAN PEMBERDAYAAN UMKM
• Mewujudkan struktur perekonomian
nasional yang seimbang, berkembang,
dan berkeadilan;
• Menumbuhkan dan mengembangkan
kemampuan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah menjadi usaha yang tangguh
dan mandiri; dan
• Meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah dalam pembangunan
daerah, penciptaan lapangan kerja,
pemerataan pendapatan, pertumbuhan
ekonomi, dan pengentasan rakyat dari
kemiskinan.
Pasal 5 - UU RI No. 20 Tahun 2008
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
10. KLASIFIKASI UMKM BERDASARKAN PERSPEKTIF
PERKEMBANGANNYA
• merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang digunakan sebagai
kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang labih umum biasa disebut sektor informal.
Contohnya pedagang kaki lima.
Livelhood Activities
• merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang memiliki sifat pengrajin
tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan.
Micro Enterprise
• merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang telah memiliki jiwa
kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor.
Small Dynamic Enterprise
• merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang telah memiliki jiwa
kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi usaha besar (UB).
Fast Moving Enterprise
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
12. METODE OBSERVASI
Observasi dilakukan di UMKM Kedai T-Minul milik Ibu
Irma Husnul Hotimah, lokasinya di Kp. Cikaung Desa
Pabuaran Kecamatan Pabuaran Kabupaten Serang
Provinsi Banten pada tanggal 24 November 2018 pukul
17.00 s/d Selesai.
Metode Pengambilan Data
• Wawancara dilakukan dengan sifat
terbuka antara pengelola usaha kedai
makanan pedes T-Minul dengan observer,
penulis telah mempersiapkan beberapa
pertanyaan yang akan ditanyakan
kepada pemilik usaha tersebut.
Pengumpulan data ini dilakukan dengan
sebenarnya dan apa yang telah diketahui
penulis dan apa yang telah dijelaskan
pemilik usaha tersebut.
• Dalam observasi dan wawancara ini dapat
digunakan penulis untuk mengetahui
bagaimana cara untuk melakukan usaha
atau berwirausaha. Selain itu juga dapat
mengetahui strategi mengelola dalam usaha
kedai tersebut.
Observasi
• Dalam observasi ini catatan lapangan yaitu
berupa hasil wawancara antara penulis
dengan pemilik usaha keai seputar
berdirinya usaha dan manajemen usahanya.
Catatan Lapangan
• Dokumentasi dalam observasi dan
wawancara ini adalah berupa pengambilan
sampel foto dalam proses makanan yang
diproduksi kedai tersebut.
Dokumentasi
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
14. PROFIL USAHA
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
• Aneka Makanan Pedas
Jenis usaha
• Kedai T-Minul
Nama usaha
• Ibu Irma Husnul Hotimah
Nama pemilik
• Kp. Cikaung Desa Pabuaran Kecamatan Pabuaran - Kabupaten Serang
Provinsi Banten
Alamat usaha
15. SEJARAH & ALASAN USAHA
• Usaha ini tergolong usaha mikro kecil, cara pengelolaannya masih sendiri dan hanya melibatkan sumber
daya anggota keluarga saja.
• Kedai ini baru berdiri 2 (dua) tahun, sejak 2017 - Sekarang.
• Pendirinya adalah Ibu Irma Husnul Hotimah yang akrab dipanggil Teh Minul.
• Kreasi resep bumbu makanan aneka pedes alami dari cabai yang beliau buat dan racik sendiri. tadinya
hanya produksi Seblak rumahan yang ditawarkan dari rumah ke rumah, menggunakan media sosial serta
sistemnya Pre Order (PO)/ Pesan terlebih dahulu baru dibuatkan dan diantar ke tempat komsumen. kini
telah memiliki kedai sendiri yang memanfaatkan halaman depan rumahnya dan sudah memiliki berbagai
konsumen dari semua kalangan masyarakat bukan hanya disekitar daerah tersebut tapi ada dari luar
daerah juga.
• Bukan hanya Seblak saja yang dijual saat ini akan tetapi aneka makanan pedes dan minuman lainya,
diantaranya Ceker Pedes, Sayap Pedes, Mie Endes, Chiken Katsu, Rolade, Pentol Lada, Kensos dan
minumannya Nutrisari, Tea Jus, Capucino Mocachino, Chocholatos.
• Tentunya ini menjadi tantangan bagi Ibu Irma untuk terus tetap eksis memasarkan produk aneka
makanan pedes yang alami pedesnya dari cabai asli walau banyak saingan
Sejarah Usaha
• Berawal dari hobi memasak timbulah motivasi untuk membuka usaha sendiri dengan kemampuan yang
dimiliki dan potensi yang cukup menarik didaerah tempat tinggal ibu Irma. Karena target pasarnya yaitu
dari anak kecil sampai orang dewasa yang menyukai makanan pedes serta tempat kedai yang nyaman
untuk ngobrol atau sekedar nongkrong.
Alasan memilih Bidang Usaha
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
17. PERALATAN
Wajan Kompor
Gas Kuali Mesin
blender
Nampan
dan serbetPisauSendokGarpu
Gelas Mangkok Piring
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
18. BAHAN DAN PROSES PEMBUATAN
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
• 1 Kg Siung bawang putih
• ½ Kg Kencur
• 1 Kg Bawang merah
• 5 Kg Cabe Setan
Bumbu Seblak Basah, Haluskan
• 5 Kg Kerupuk sagu mentah, warna putih
• 3 Kg Telur, kocok lepas
• 10 Kg Ceker ayam
• 100 Buah Bakso
• 2 Liter Minyak sayur
• 2 bungkus Kaldu bubuk rasa ayam (Masako)
• Batang daun bawang, iris halus
• 2 bungus Garam
• 2 Botol Saos
• 5 Kg Cabe Setan
• Air secukupnya
Bahan-bahan yang dibutuhkan
dalam satu hari proses produksi
Proses Pembuatan Seblak
• Langkah pertama adalah menyiapkan
bahan-bahan pembuatan seblak
basah terlebih dahulu.
• Selanjutnya rendam kerupuk dalam air
panas sampai kenyal, kira-kira selama
10 menit, tiriskan. Lalu sisihkan.
• Panaskan minyak, lalu tumis bumbu-
bumbu halus hingga berbau harum.
Masukan bakso sapi, ceker ayam,
bakso, seafood dan juga kerupuk yang
telah direndam, aduk merata.
• Selanjutnya tuangkan telur kocok, aduk
cepat sampai berserabut. Tambahakan
dengan daun bawang, garam, dan
juga kaldu bubuk, aduk hingga
merata.
• Kemudian tuangkan air, masak sejenak
sampai semua bahan menjadi
matang.angkar, lalu sajikan dengan
bahan taburan daun bawang.
• Seblak basah pun siap untuk dinikmati.
19. SISTEM PEMASARAN
1
• Sistem pemasaran yang dilakukan dengan menunggu
konsumen datang ke lokasi kedai. bisa dimakan
ditempat atau dibungkus.
2
• Mempromosikan makanan melalui media sosial
seperti instagram, whatsapp, facebook dan lain-lain.
3
• Menggunakan strategi pemasaran Word Of Mouth
(dari mulut ke mulut).
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
21. SISTEM ADMINISTRASI KEUANGAN
• Wajan Rp. 80.000
• Kompor Gas 1 tungku Rp. 350.000
• Kuali Rp. 60.000
• Blender Rp. 245.000
• Pisau Rp. 20.000
• Nampan Rp. 15.000
• Serbet Rp. 15.000
• Garpu 1 Lusin Rp. 60.000
• Sendok 1 Lusin Rp. 60.000
• Gelas 1 Lusin Rp. 70.000
• Mangkok 1 Lusin Rp. 84.000
• Total Rp. 787.000
Dimulai dengan modal awal untuk membeli peralatan
yang dibutuhkan, dengan rincian sebagai berikut :
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
22. SISTEM ADMINISTRASI KEUANGAN
• 10 kg Ceker Ayam @ Rp. 20.000 Rp. 200.000
• 5 Kg Kerupuk sagu @Rp. 20.000 Rp. 100.000
• 3 Kg Telor @Rp. 22.000 Rp. 66.000
• Bakso 2 bungkus @50 biji Rp. 50.000
• 2 Liter Minyak sayur Rp. 25.000
• Kaldu bubuk rasa ayam Masako Rp. 15.000
• Garam 2 bungkus Rp 3.000
• Daun Bawang Rp. 10.000
• Cabe Setan 5 Kg @35.000 Rp. 175.000
• Sayur Sawi Rp. 10.000
• Total Rp. 654.000
Rincian untuk satu hari produksi penjualan
sebagai berikut :
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
23. SISTEM ADMINISTRASI KEUANGAN
Jadi laba atau keuntungan kotornya yang diperoleh untuk keseluruhan aneka makanan pedas
sebagai berikut,
Per Hari :
Rp. 1.500.000 (saat pembeli sepi)
Rp. 3.000.000 (saat ramai pembeli)
Dapat disimpulkan keuntungan
Per Bulan :
Rp.1.500.000 x 30 hari = Rp. 45.000.000
Rp. 654.000 x 30 hari = Rp. 19.620.000 -
Rp. 25.380.000/bulan (keuntungan Bersih).
Per Tahun :
25.380.000 X 12 Bulan = 304.560.000/Tahun.
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
24. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
1
• Masih minim nya tenaga kerja, sehingga pelayanan kurang optimal.
2
• Banyaknya orang/ tentangga yang ikut mendirikan usaha , sehingga
terjadi persaingan bisnis.
3
• Tempat yang kurang setrategis, karena jauh dari jalan utama. Sehingga
akan kesulitan mencarinya jika konsumen yang belum pernah ke lokasi
kedai tersebut.
4
• Bahan baku produksi yang semakin naik harganya, yang ini akan
mengakibatkan pertambahan modal pada proses produksi.
30. KESIMPULAN
Sebenarnya untuk memulai suatu usaha di bidang kuliner,
apalagi usaha kedai aneka makanan pedes yang digeluti ibu
Irma tidak susah, yang penting perlu niat dan usaha. Tidak
semua usaha langsung sukses, semua butuh pengorbanan, kerja
keras, semangat, keuletan dan berpikir positif. Satu lagi untuk
tetap mempertahankan pelanggan, usaha kedai aneka
makanan pedes harus tetap mempertahankan kualitas dan ciri
khas alaminya yang selama ini menjadi pembeda dengan para
pesaing, agar pelanggan tetap setia dan bertambah banyak.
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
31. SARAN
Perlu pengadaan inovasi terhadap rasa, supaya tidak kalah oleh
banyak pesaing dan lebih menarik banyak pelanggan baru,
namun juga harus tetap menjaga kualitas produk yang dihasilkan;
Tambahan buat seblaknya. Contohnya mie, kwetiau dan sosis;
dan
Untuk lokasinya, ada baiknya digang masuk dibuat pelang nama
kedai T-Minul supaya warga/calon konsumen yang melintas pada
tahu.
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018