3. • berburu dan mengumpulkan makanan
• belum ada tanda-tanda adanya kehidupan ekonomi.
• belum ada bukti-bukti yang menunjukkan adanya
tanda-tanda berupa alat penukar.
Kehidupan Mesolitikum dari segi Ekonomi
4. •hidup mengembara
•makanan berupa binatang buruan dan tumbuh-
tumbuhan liar di tepi sungai atau danau.
• hidup dalam kelompok-kelompok kecil
•Selalu berpindah-pindah
•terdapat pembagian tugas kerja
•Hubungan antar anggota sangat erat
•Populasi pertumbuhan penduduk sangat kecil
Kehidupan Mesolitium dari segi Sosial
5. •belum mampu membuat gerabah
• mula-mula bisa membuat rakit, lama kelamaan
mereka membuat perahu.
•sudah mengenal perhiasan yang sangat primitif
• membuat alat-alat dari batu, tulang, dan kayu
•tinggal di goa-goa.
Kehidupan Mesolitikum dari segi Budaya
7. Kjokkenmoddinger adalah sampah dapur dari
zaman mesolitikum yang ditemukan di sepanjang
pantai timur Pulau Sumatera.
Kebudayaan Pebble-culture
8. bagian terbesar dari alat-alat yang ditemukan itu adalah
tulang, sehingga disebut sebagai Sampung Bone Culture.
Kebudayaan Tulang dari Sampung
(Sampung Bone Culture)
9. Kebudayaan Flakes (Flakes
Culture)
Kebudayaan Arbis sous roche adalah goa yang
menyerupai ceruk batu karang yang digunakan
manusia sebagai tempat tinggal. berfungsi sebagai
tempat perlindungan dari cuaca dan binatang buas.
10. Kehidupan Mesolitikum dari segi
politik
Tanda-tanda kehidupan politik pada zaman
Mesolitikum masih sederhana.
Belum adanya peraturan-peraturan
Adanya keluarga, dan terbentuknya kepala
keluarga tersebut merupakan kehidupan
Mesolitikum yang dilihat dari segi politik.
11. Kehidupan Mesolitikum dari segi
Religi
Mereka telah mengenal kepercayaan sistem penguburan
sebagai bukti penghormatan terakhir kepada orang yang
meninggal. Hal ini terbukti dengan didirikan kuburan sebagai bukti
penghormatan terakhir pada orang yang meninggal
Dengan penguburan berarti telah muncul konsep kepercayaan
tentang adanya hubungan antara orang yang sudah meninggal
dengan yang masih hidup.
12. Alat- alat peninggalan zaman Mesolitikum
Kapak genggam ( kapak
sumatra)
.
• Kapak tersebut terbuat dari batu kali
yang dibelah dua dan teksturnya
masih kasar.
• Ditemukan di Sumatera
• Dibuat dari gamping kersikan dan
berbentuk lonjong.
• Digunakan untuk menumbuk biji-
bijian, membuat serat-serat dari
pepohonan, membunuh binatang
buruan, atau sebagai senjata
menyerang lawannya
13. Kapak pendek
• Bentuknya setengah lingkaran, dibuat
dengan memukuli dan memecah batu.
• Belum diasah, tajamnya terdapat di sisi
yang melengkung.
•Terbuat dari batu andesit.
•Kegunaan sama dengan kapak
genggam sumatera
14. Terbuat dari batu.
Bentuknya semacam lempeng
untuk menggiling dan landasanya.
Batu pipisan selain dipergunakan
untuk menggiling makanan juga
dipergunakan untuk menghaluskan
cat merah.
Cat merah diperkirakan digunakan
untuk keperluan religius dan untuk ilmu
sihir.
PIPISAN
15. Manusia pendukung kebudayaan
Mesolitikum adalah bangsa Papua-
Melanosoid.
Hal ini terbukti dengan ditemukannya fosil-
fosil manusia ras Papua Melanesoid,baik
pada kebudayaan tulangsampung maupun
dibukit-bukit kerang di Sumatra