SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
CORAK KEHIDUPAN &
HASIL BUDAYA MANUSIA
PRA-AKSARA
l Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat
sederhana berlangsung pada kala plestosen.
l Pada masa ini, manusia hidup berkelompok kecil. Tujuannya
untuk mempermudah dalam berburu dan melindungi
kelompok.
l Pada masa ini juga manusia hidup berpindah-pindah
(nomaden), dengan tujuan untuk mencari lokasi yang mampu
mensuplai sumber makanan untuk mereka.
l Pendukung kebudayaan ini adalah Pithecanthropus dan
manusia Wajak.
l Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat
lanjut, mulai timbul usaha untuk tinggal secara tidak tetap
di gua-gua alam atau gua paying (cruk) yang berda di dekat
pantai.
l Pada masa ini juga penemuan dan pemanfaat api mulai
digunakan untuk pemanjangan masa pangan.
l Berdasarkan hasil penelitian ditemukan cikal
bakalpertanian, dengan berpindah-pindah menyesuaikan
dengan konsidi kesuburan tanah.
l Pada masa Bercocok Tanam manusia mulai menetap di
suatu tempat diwilayah tebuka yang dekat dengan sumber
air seperti danau atau sungai. Bahkan terkadang mereka
membuat parit disekitar tempat tinggal mereka untuk
melindungi diri dari serangan binatang buas atau kelompok
lain.
l Mulai terbentuk desa kecil dengan bercocok tanam
sederhana dengan sistem lahan kering, dan menjinakkan
hewan-hewan tertentu.
l Mengenal sistem barter dan konsepsi kepercayaan
(animismen dan dinamisme)
l Masa Perundagian disebut juga The Brozen-Iron Age. Mulai
terbetuk desa yang terdiri dari beberapa dusun.
l Meningkatnya jumlah populasi manusia karena
meningkatnya teknologi dan kesejahteraan hidup.
l Berburu bukan sebagai pemenuhan kebutuhan tetapi
sebagai mata pencaharian, dan pembuktian tingkat
kedewasaan dan kegagahan.
l Dikenal Teknik pembuatan alat logam yang dikenal dengan
Teknik A cire perdu dan bivalve.
l Mengenal sistem pengairan untuk kebutuhan pertanian.
• Menurut R.P Soeroso, seorang sejarawan Indonesia, bahwa kehidupan manusia purba dikelompokkan ke dalam empat tahapan perkembangan.
Pendapat ini diungkapakan tahun 1970, yang didasarkan pada pendekatan sosial ekonomis. Keempat tahapan kehidupan manusia purba yaitu masa
berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana, masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, masa bercocok tanam, dan masa
perundagian.
Tahapan Perkembangan Kehidupan Manusia Purba
The Power of PowerPoint | thepopp.com 3
Alat-alat yang digunakan terbuat dari
batu yang masih sangat sederhana dan
kasar pembuatannya. Bahkan tidak
mengalami perubahan yang terlalu
banyak oleh tangan manusia. Pada
zaman ini di Indonesia mengalami dua
kebudayaan yaitu Kebudayaan Pacitan
dan Kebudayaan Ngandong.
Zaman Batu
Kebudayaan Pacitan Kebudayaan Ngandong
Penemu von Koenigswald, tahun 1935 von Koenigswald
Alat yang Ditemukan Kapak genggam; Kapak perimbas; Kapak
penetak; Pahat genggam; dan Flakes
(alat serpih)
Kapak-kapak genggam dari batu; alat-alat
serpih (flakes); dan alat-alat dari tulang
dan tanduk.
Manusia Pendukung Pithecanthropus erectus Homo soloensis dan Homo wajakensis
Hasil
Kebudayaan
Ngandong
Hasil
Kebudayaan
Pacitan
Kebudayaan Zaman Batu
ZAMAN MESOLITIK
Mesolitikum berlangsung pada kala Halosen. Zaman ini berlangsung
lebih cepat. Hal tersebut dikarenakan beberapa factor antara lain:
• Pendukung kebudayaan ini adalah manusia cerdas (Homo sapiens).
• Keadaan alam sudah tidak seliar dan selabil zaman batu tua
(Paleolitikum), sehingga dalam waktu kurang lebih 20.000 tahun
(sejak permulaan kala Halosen hingga zaman sekarang) manusia
telah mencapai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dari apa yang
telah dicapai oleh manusia pada zaman Paleolitikum, 600.000 tahun
yang lalu.
5
Kjokkenmoddinger Abris Sous Roche
Zaman Mesolitik
Hasil Kebudayaan
• Ditemukan oleh PV van Callenfels (1925) di tumpukan
sampah kerang (kjokkenmoddinger) di sepanjang
pantai Timur Laut Sumatera. Selain kapak genggam
Sumatera ditemukan juga pipisan dan landasannya;
serta alu, lesung, dan pisau.
• Pendukung kebudayaan ini adalah manusia ra
Melanosoid.
Kapak Genggam Sumatera
• 1928-1931, Van Stein Callenfels mengadakan penelitian di
gua Lawa, dekat Sampung, Kab. Ponorogo, Jawa Timur.
• Dari penelitian tersebut ditemukan alat-alat batu antara
mata panah dan flake, batu-batu penggiling serta yang
terbanyak adalah alat-alat dari tulang dan tanduk rusa.
• Sebagian besar penemuan di dalam gua Lawa ini adalah
alat-alat yang terbuat dari dari tulang sehingga dinamai
kebudayaan tulang Sampung (Sampung Bone Culture).
• Pendukung utama kebudayaan Sampung adalah manusia
Papua Melonosoid.
Tulang Sampung
• Tahun 1893 sampai 1896, Fritz Sarasin dan Paul Sarasin
menemukan alat-alat serpih (flake), mata panah bergerigi, serta
alat-alat dari tulang.
• Penelitihan Van Callenfels tahun 1933-1934, serta van
Heekeren tahun 1937 berkesimpulan bahwa kebudayaan Toala
termasuk dalam kebudayaan Mesolitikum yang berlangsung
sekitar 3000 sampai 1000 SM.
• Ciri khas kebudayaan Toala adalah flakes bergerigi. Ciri yang
sama juga ditemukan di gua-gua Pulau Timor, Flores, dan Roti
Nusa Tenggara Timur.
Toala
Zaman Neolitik
• Migrasi secara bergelombang dari bangsa Proto
Melayu dari wilayah Yunan di Cina Selatan ke
wilayah Asia Tenggara, termasuk ke Indoensia.
• Para pendatang baru tersebut membawa
kebudayaan kapak persegi dan kapak lonjong
serta menyebarkannya ke daerah-daerah yang
mereka tempati. Kedua kebudayaan itulah yang
menjadi ciri khas kebudayaan neolitikum.
Hasil Kebudayaan
• Von Heine Galdern, mengungkapkan bahwa
kapak persegi dengan memperhatikan
penampang-alangnya yang kadang kala
berbentuk per segi panjang atau trapesium
sehingga memberinya nama kapak persegi.
• Satu hal yang istimewa ialah, ada yang
terbuat dari batu-batu indah (chalchedon)
yang dibuat sangat indah dan halus,
sehingga para ahli memperkirakan bahwa
benda tersebut kemungkinan tidak untuk
bekerja, melainkan hanya sebagai lambang
kebesaran, jimat, alat upacara, atau sebagai
alat tukar (barter).
• Kapak lonjong memiliki berbagai ukuran,
yang besar disebut walzenbeli dan yang
kecil disebut kleinbeli.
• Namun diluar kedua jenis tersebut, terdapat
kapak lonjong yang dikhususkan sebagai alat
upacara yakni kapak yang dibuat lebih halus
dan indah daripada kapak lonjong yang
hanya untuk perkakas biasa.
• Daerah persebaran kapak lonjong banyak
ditemukan di daerah timur Indonesia
terutama di Papua. Dikarenakan banyak
ditemukan di Papua, sering kali kebudayaan
kapak lonjong disebut sebagai Neolitikum
Papua.
Kapak Persegi
Kapak Lonjong
Kebudayaan Logam
Ada dua macam teknik atau cara membuat alat-
alat dari logam yang berkembang pada saat itu,
yaitu teknik bivalve (setangkap) dan teknik a
circle perdue (cetak lilin).
&
Hasil Kebudayaannya
Kapak Corong • Kapak corong adalah kapak perunggu
yang again atasnya berlubang,
berbentuk orong yang digunakan untuk
memasukkan tangkai kayu.
• Ada kapak corong yang kecil bentuknya
dan halus buatannya yang disebut
candrasa. Kerena bentuknya yang kecil
dan halus buatanya, kemungkinanan
candrasa hanya digunakan unruk tanda
kebesaran atau alat upacara saja.
• Berdasarkan tanda-tanda tang
ditemukan pada kapak corong,
menunjukkan bahwa benda tersebut
dibuat dengan teknik a cire perdue.
Zaman Mesolitikum
Hasil Kebudayaan
• Nekara adalah gendering besar yang dibuat dari bahan perunggu, berpinggang dibagian tengahnya dan tertutup dibagian atasnya. Nekara
banyak ditemukan di Sumatera, Jawa, Bali, Pulau Sangean, Sumbawa, Roti, Leti, Selayar, dan Kepulauan Kei.
• Berdasarkan hasil penelitian, nekara digunakan sebagai peralatan upacara, sebagaimana hiasan-hiasan pada dinding nekara yang menunjukkan
hal tersebut. Ukuran nekara ada yang besar, seperti yang ditemukan di Bali, adapula yang berukuran kecil dan rampaing seperti yang ditemukan
di Pulau Alor.
• Nekara yang kecil dan ramping tersebut dinamakan moko atau mako.
• Hiasan nekara selain sebagai petunjuk adanya kegiatan keagamaan (kepercayaan), juga dapat memberikan gambaran mengenai kehidupan dan
kebudayaan yang brekembang saat itu.
• Bejana Perunggu adalah salah satu bentuk
produk budaya Dongson yang ditemukan di
wilayah Indonesia seperti di Kerinci, Madura,
Lampung, Kalimantan dan Subang.
• Bejana perunggu nusantara memiliki
kesamaan dalam bentuknya yaitu mirip kepis
atau wadah ikan, sebagian menyebutnya
berbentuk seperti gitar arab (oud-gambus).
Bejana perunggu & Nekara
KEBUDAYAAN MEGALITIK
• Zaman megalitikum atau zaman batu besar adalah kebudayaan
yang menghasilkan benda/bangunan monumental yang terbuat
dari batu-batu besar dan masif. Maksud dari pembuatan
benda/bangunan tersebut sebagai saranan pemujaan atau
penghormatan kepada roh nenek moyang. Kebudayaan ini muncul
pada zaman neolitikum dan berlangsung terus hingga zaman logam.
• Di Indonesia kebudayaan megalitikum banyak ditemukan di Nias
(Sumatera), Sumba dan flores (Nusa Tenggara) dan Toraja
(Sulawesi).
11
ZAMAN PRABUDAYA

More Related Content

Similar to ZAMAN PRABUDAYA

Kebudayaan zaman pra-aksara
Kebudayaan zaman pra-aksaraKebudayaan zaman pra-aksara
Kebudayaan zaman pra-aksaraNur Anisah
 
kehidupan pra aksara di indonesia
kehidupan pra aksara di indonesiakehidupan pra aksara di indonesia
kehidupan pra aksara di indonesiaabd_
 
Pertemuan ke 8 zaman mesolithikum
Pertemuan ke 8 zaman mesolithikumPertemuan ke 8 zaman mesolithikum
Pertemuan ke 8 zaman mesolithikumyadilia
 
Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1
Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1
Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1Aulia Safitri
 
Perkembangan teknologi Praaksara
Perkembangan teknologi PraaksaraPerkembangan teknologi Praaksara
Perkembangan teknologi Praaksara21Wily
 
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_deden98
 
Sejarah kelas x wajib
Sejarah kelas x wajibSejarah kelas x wajib
Sejarah kelas x wajibfakhriza99
 
kehidupan_awal_di_indonesia.ppt
kehidupan_awal_di_indonesia.pptkehidupan_awal_di_indonesia.ppt
kehidupan_awal_di_indonesia.pptIrpanAnsyari1
 
Budaya Neolithik
Budaya NeolithikBudaya Neolithik
Budaya NeolithikMrs OH
 
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesiaHasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesiaX-MIA5 SMANCIL
 
Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesiaKehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesiaRahman Klu
 
Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesiaKehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesiaMurdani
 
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdf
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdfSalinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdf
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdfRestuBisnis
 
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesiaHasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesiahanif dwi satria
 
Sejarah mesolithikum
Sejarah mesolithikumSejarah mesolithikum
Sejarah mesolithikumBagas Kara
 

Similar to ZAMAN PRABUDAYA (20)

Kebudayaan zaman pra-aksara
Kebudayaan zaman pra-aksaraKebudayaan zaman pra-aksara
Kebudayaan zaman pra-aksara
 
Zaman Mesolithikum
Zaman MesolithikumZaman Mesolithikum
Zaman Mesolithikum
 
kehidupan pra aksara di indonesia
kehidupan pra aksara di indonesiakehidupan pra aksara di indonesia
kehidupan pra aksara di indonesia
 
Praaksara yey.pptx
Praaksara yey.pptxPraaksara yey.pptx
Praaksara yey.pptx
 
Pertemuan ke 8 zaman mesolithikum
Pertemuan ke 8 zaman mesolithikumPertemuan ke 8 zaman mesolithikum
Pertemuan ke 8 zaman mesolithikum
 
PERKEMBANGAN_TEKNOLOGI.pptx
PERKEMBANGAN_TEKNOLOGI.pptxPERKEMBANGAN_TEKNOLOGI.pptx
PERKEMBANGAN_TEKNOLOGI.pptx
 
Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1
Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1
Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1
 
Perkembangan teknologi Praaksara
Perkembangan teknologi PraaksaraPerkembangan teknologi Praaksara
Perkembangan teknologi Praaksara
 
Jaman batu
Jaman batuJaman batu
Jaman batu
 
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_
 
Sejarah kelas x wajib
Sejarah kelas x wajibSejarah kelas x wajib
Sejarah kelas x wajib
 
kehidupan_awal_di_indonesia.ppt
kehidupan_awal_di_indonesia.pptkehidupan_awal_di_indonesia.ppt
kehidupan_awal_di_indonesia.ppt
 
Asal usul nenek moyang
Asal usul nenek moyangAsal usul nenek moyang
Asal usul nenek moyang
 
Budaya Neolithik
Budaya NeolithikBudaya Neolithik
Budaya Neolithik
 
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesiaHasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
 
Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesiaKehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
 
Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesiaKehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
 
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdf
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdfSalinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdf
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdf
 
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesiaHasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
 
Sejarah mesolithikum
Sejarah mesolithikumSejarah mesolithikum
Sejarah mesolithikum
 

Recently uploaded

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 

Recently uploaded (20)

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 

ZAMAN PRABUDAYA

  • 1. CORAK KEHIDUPAN & HASIL BUDAYA MANUSIA PRA-AKSARA
  • 2. l Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana berlangsung pada kala plestosen. l Pada masa ini, manusia hidup berkelompok kecil. Tujuannya untuk mempermudah dalam berburu dan melindungi kelompok. l Pada masa ini juga manusia hidup berpindah-pindah (nomaden), dengan tujuan untuk mencari lokasi yang mampu mensuplai sumber makanan untuk mereka. l Pendukung kebudayaan ini adalah Pithecanthropus dan manusia Wajak. l Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, mulai timbul usaha untuk tinggal secara tidak tetap di gua-gua alam atau gua paying (cruk) yang berda di dekat pantai. l Pada masa ini juga penemuan dan pemanfaat api mulai digunakan untuk pemanjangan masa pangan. l Berdasarkan hasil penelitian ditemukan cikal bakalpertanian, dengan berpindah-pindah menyesuaikan dengan konsidi kesuburan tanah. l Pada masa Bercocok Tanam manusia mulai menetap di suatu tempat diwilayah tebuka yang dekat dengan sumber air seperti danau atau sungai. Bahkan terkadang mereka membuat parit disekitar tempat tinggal mereka untuk melindungi diri dari serangan binatang buas atau kelompok lain. l Mulai terbentuk desa kecil dengan bercocok tanam sederhana dengan sistem lahan kering, dan menjinakkan hewan-hewan tertentu. l Mengenal sistem barter dan konsepsi kepercayaan (animismen dan dinamisme) l Masa Perundagian disebut juga The Brozen-Iron Age. Mulai terbetuk desa yang terdiri dari beberapa dusun. l Meningkatnya jumlah populasi manusia karena meningkatnya teknologi dan kesejahteraan hidup. l Berburu bukan sebagai pemenuhan kebutuhan tetapi sebagai mata pencaharian, dan pembuktian tingkat kedewasaan dan kegagahan. l Dikenal Teknik pembuatan alat logam yang dikenal dengan Teknik A cire perdu dan bivalve. l Mengenal sistem pengairan untuk kebutuhan pertanian. • Menurut R.P Soeroso, seorang sejarawan Indonesia, bahwa kehidupan manusia purba dikelompokkan ke dalam empat tahapan perkembangan. Pendapat ini diungkapakan tahun 1970, yang didasarkan pada pendekatan sosial ekonomis. Keempat tahapan kehidupan manusia purba yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana, masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, masa bercocok tanam, dan masa perundagian. Tahapan Perkembangan Kehidupan Manusia Purba
  • 3. The Power of PowerPoint | thepopp.com 3 Alat-alat yang digunakan terbuat dari batu yang masih sangat sederhana dan kasar pembuatannya. Bahkan tidak mengalami perubahan yang terlalu banyak oleh tangan manusia. Pada zaman ini di Indonesia mengalami dua kebudayaan yaitu Kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong. Zaman Batu Kebudayaan Pacitan Kebudayaan Ngandong Penemu von Koenigswald, tahun 1935 von Koenigswald Alat yang Ditemukan Kapak genggam; Kapak perimbas; Kapak penetak; Pahat genggam; dan Flakes (alat serpih) Kapak-kapak genggam dari batu; alat-alat serpih (flakes); dan alat-alat dari tulang dan tanduk. Manusia Pendukung Pithecanthropus erectus Homo soloensis dan Homo wajakensis
  • 5. ZAMAN MESOLITIK Mesolitikum berlangsung pada kala Halosen. Zaman ini berlangsung lebih cepat. Hal tersebut dikarenakan beberapa factor antara lain: • Pendukung kebudayaan ini adalah manusia cerdas (Homo sapiens). • Keadaan alam sudah tidak seliar dan selabil zaman batu tua (Paleolitikum), sehingga dalam waktu kurang lebih 20.000 tahun (sejak permulaan kala Halosen hingga zaman sekarang) manusia telah mencapai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dari apa yang telah dicapai oleh manusia pada zaman Paleolitikum, 600.000 tahun yang lalu. 5 Kjokkenmoddinger Abris Sous Roche
  • 6. Zaman Mesolitik Hasil Kebudayaan • Ditemukan oleh PV van Callenfels (1925) di tumpukan sampah kerang (kjokkenmoddinger) di sepanjang pantai Timur Laut Sumatera. Selain kapak genggam Sumatera ditemukan juga pipisan dan landasannya; serta alu, lesung, dan pisau. • Pendukung kebudayaan ini adalah manusia ra Melanosoid. Kapak Genggam Sumatera • 1928-1931, Van Stein Callenfels mengadakan penelitian di gua Lawa, dekat Sampung, Kab. Ponorogo, Jawa Timur. • Dari penelitian tersebut ditemukan alat-alat batu antara mata panah dan flake, batu-batu penggiling serta yang terbanyak adalah alat-alat dari tulang dan tanduk rusa. • Sebagian besar penemuan di dalam gua Lawa ini adalah alat-alat yang terbuat dari dari tulang sehingga dinamai kebudayaan tulang Sampung (Sampung Bone Culture). • Pendukung utama kebudayaan Sampung adalah manusia Papua Melonosoid. Tulang Sampung • Tahun 1893 sampai 1896, Fritz Sarasin dan Paul Sarasin menemukan alat-alat serpih (flake), mata panah bergerigi, serta alat-alat dari tulang. • Penelitihan Van Callenfels tahun 1933-1934, serta van Heekeren tahun 1937 berkesimpulan bahwa kebudayaan Toala termasuk dalam kebudayaan Mesolitikum yang berlangsung sekitar 3000 sampai 1000 SM. • Ciri khas kebudayaan Toala adalah flakes bergerigi. Ciri yang sama juga ditemukan di gua-gua Pulau Timor, Flores, dan Roti Nusa Tenggara Timur. Toala
  • 7. Zaman Neolitik • Migrasi secara bergelombang dari bangsa Proto Melayu dari wilayah Yunan di Cina Selatan ke wilayah Asia Tenggara, termasuk ke Indoensia. • Para pendatang baru tersebut membawa kebudayaan kapak persegi dan kapak lonjong serta menyebarkannya ke daerah-daerah yang mereka tempati. Kedua kebudayaan itulah yang menjadi ciri khas kebudayaan neolitikum. Hasil Kebudayaan • Von Heine Galdern, mengungkapkan bahwa kapak persegi dengan memperhatikan penampang-alangnya yang kadang kala berbentuk per segi panjang atau trapesium sehingga memberinya nama kapak persegi. • Satu hal yang istimewa ialah, ada yang terbuat dari batu-batu indah (chalchedon) yang dibuat sangat indah dan halus, sehingga para ahli memperkirakan bahwa benda tersebut kemungkinan tidak untuk bekerja, melainkan hanya sebagai lambang kebesaran, jimat, alat upacara, atau sebagai alat tukar (barter). • Kapak lonjong memiliki berbagai ukuran, yang besar disebut walzenbeli dan yang kecil disebut kleinbeli. • Namun diluar kedua jenis tersebut, terdapat kapak lonjong yang dikhususkan sebagai alat upacara yakni kapak yang dibuat lebih halus dan indah daripada kapak lonjong yang hanya untuk perkakas biasa. • Daerah persebaran kapak lonjong banyak ditemukan di daerah timur Indonesia terutama di Papua. Dikarenakan banyak ditemukan di Papua, sering kali kebudayaan kapak lonjong disebut sebagai Neolitikum Papua. Kapak Persegi Kapak Lonjong
  • 8. Kebudayaan Logam Ada dua macam teknik atau cara membuat alat- alat dari logam yang berkembang pada saat itu, yaitu teknik bivalve (setangkap) dan teknik a circle perdue (cetak lilin). & Hasil Kebudayaannya
  • 9. Kapak Corong • Kapak corong adalah kapak perunggu yang again atasnya berlubang, berbentuk orong yang digunakan untuk memasukkan tangkai kayu. • Ada kapak corong yang kecil bentuknya dan halus buatannya yang disebut candrasa. Kerena bentuknya yang kecil dan halus buatanya, kemungkinanan candrasa hanya digunakan unruk tanda kebesaran atau alat upacara saja. • Berdasarkan tanda-tanda tang ditemukan pada kapak corong, menunjukkan bahwa benda tersebut dibuat dengan teknik a cire perdue. Zaman Mesolitikum Hasil Kebudayaan
  • 10. • Nekara adalah gendering besar yang dibuat dari bahan perunggu, berpinggang dibagian tengahnya dan tertutup dibagian atasnya. Nekara banyak ditemukan di Sumatera, Jawa, Bali, Pulau Sangean, Sumbawa, Roti, Leti, Selayar, dan Kepulauan Kei. • Berdasarkan hasil penelitian, nekara digunakan sebagai peralatan upacara, sebagaimana hiasan-hiasan pada dinding nekara yang menunjukkan hal tersebut. Ukuran nekara ada yang besar, seperti yang ditemukan di Bali, adapula yang berukuran kecil dan rampaing seperti yang ditemukan di Pulau Alor. • Nekara yang kecil dan ramping tersebut dinamakan moko atau mako. • Hiasan nekara selain sebagai petunjuk adanya kegiatan keagamaan (kepercayaan), juga dapat memberikan gambaran mengenai kehidupan dan kebudayaan yang brekembang saat itu. • Bejana Perunggu adalah salah satu bentuk produk budaya Dongson yang ditemukan di wilayah Indonesia seperti di Kerinci, Madura, Lampung, Kalimantan dan Subang. • Bejana perunggu nusantara memiliki kesamaan dalam bentuknya yaitu mirip kepis atau wadah ikan, sebagian menyebutnya berbentuk seperti gitar arab (oud-gambus). Bejana perunggu & Nekara
  • 11. KEBUDAYAAN MEGALITIK • Zaman megalitikum atau zaman batu besar adalah kebudayaan yang menghasilkan benda/bangunan monumental yang terbuat dari batu-batu besar dan masif. Maksud dari pembuatan benda/bangunan tersebut sebagai saranan pemujaan atau penghormatan kepada roh nenek moyang. Kebudayaan ini muncul pada zaman neolitikum dan berlangsung terus hingga zaman logam. • Di Indonesia kebudayaan megalitikum banyak ditemukan di Nias (Sumatera), Sumba dan flores (Nusa Tenggara) dan Toraja (Sulawesi). 11