Berikut adlH pesentasi dari Sunan Drajat. Sunan Drajat ADALAH putra sari Sunan Ampel dan Nyi Ageng Manila. Karena beliau nberdakwah di desa Drajat maka julukan beliau Sunan Drajat.
6. Sunan Drajat bernama kecil Raden Syarifuddin/Raden
Qosim putra Sunan Ampel & Nyi Ageng Manila (Dewi
Condrowati) yang terkenal cerdas. Lahir tahun 1470 M &
berdakwah di Desa Drajat Kec. Paciran Kab. Lamongan, Jawa
Timur sebagai pusat dakwah pada abad 15-16 M. Ia memegang
kendali keprajaan di Drajat sebagai otonom kerajaan Demak
selama 36 tahun
Beliau terkenal berjiwa sosial & memperhatikan fakir
miskin. Ia mengutamakan kesejahteraan baru memberikan
ajaran Islam. Motivasi ditekankan pada etos kerja,
kedermawanan, dan kemakmuran.
Sebagai penghargaan menyebarkan Islam dan
menanggulangi kemiskinan, ia memperoleh gelar Sunan
Mayang Madu dari Raden Patah, Sultan Demak pada tahun
7. S
I
L
S
I
L
A
H
K
E
L
U
A
R
G
A
Sunan Ampel
Siti Muntosiyah-
Sunan Giri
Nyi Ageng Maloka-
Raden Patah
*Putri-Sunan
Kalijaga
Nyi Ageng
Manila/Dewi
Condrowati
Sunan
Drajat
Kemuning
Dewi
Sufiyah
Nyai
Manten
Dewi
Wuryan
Pangeran
Tranggan
a
Pangera
n Sandi
Sunan
Bonang
Siti
Syafe’at
S. Mutmainah
S. Sofi’ah
Note : Pangeran Trenggana
& Raden Patah adalah raja
Kerajaan Demak
9. Sunan Drajat memperkenalkan Islam melalui konsep dakwah bil-
hikmah yaitu cara bijak tanpa memaksa. Dalam menyampaikan
ajarannya, ia menempuh lima cara :
1. Pengajian langsung di masjid atau langgar.
2. Penyelenggaraan pendidikan di pesantren.
3. Memberi fatwa/petuah dalam menyelesaikan masalah.
4. Melalui kesenian tradisional lewat tembang pangkur dengan
iringan gending.
5. Menyampaikan agama melalui ritual adat tradisional dengan
tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
11. Empat pokok ajaran dari Sunan Drajad
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
1. Menehono teken marang wong wuto.
2. Menehono mangan marang wong kang luwe.
3. Menehono busono marang wong kang mudo.
4. Menehono ngiyup marang wong kang kudanan.
Artinya :
1. Berilah tongkat kepada orang yang buta.
2. Berilah makan kepada orang yang kelaparan.
3. Berilah pakaian kepada orang yang telanjang.
4. Berilah tempat berteduh kepada orang yang
kehujanan.
12. Makna tersirat dari 4 pokok ajaran tersebut adalah :
1. Berilah petunjuk kepada orang yang bodoh.
Pendidikan harus ditingkatkan karena memegang peranan penting
bagi bangsa. Pendidikan berkualitas mencetak generasi penerus yang
hebat.
2. Sejahterakan kehidupan orang miskin (kurang makan).
Berbagai upaya harus dilakukan demi pemerataan hidup.
3. Ajarkan budi pekerti kepada orang yang tidak punya malu/belum
beradab.
Kemajuan bangsa ditentukan dari budi pekerti.
4. Berilah perlindungan bagi orang yang menderita/ditimpa bencana.
Penanggulangan bencana bukan hanya aspek fisik, tapi yang lebih
penting pada aspek psikis & rohani.
14. Ajaran Sapta Paweling Petuah Sunan Drajat
1. "Memangun resep tyasing Sasoma", selalu membuat senang hati orang
lain.
2. "Jroning suka kudu éling lan waspada", setiap suasana bahagia selalu ingat
kepada Allah dan waspada kepada sekeliling.
3. "Laksmitaning subrata tan nyipta marang pringgabayaning lampah", dalam
menempuh perjalanan luhur, tidak boleh terpengaruh oleh segala rintangan.
4. "Meper hardaning pancadriya", selalu bisa menekan nafsu.
5. "Mulya guna panca waktu“, jika ingin hidup mulia dunia-akhirat hendaklah
salat lima waktu.
6. "Heneng-Hening-Henung", dalam bahasa gamelan "nang-ning-nong",
hidup "nang“ senantiasa tenang, "ning“ senantiasa mengheningkan hati &
pikiran, & "nung" merenung untuk apa hidup.
7. “Segara ombak pinana tunggal,” kehidupan manusia ibarat ombak
16. 1. Memangun resep teyasing sasomo. (selalu membuat senang hati orang lain)
2. Jroning suko kudu eling Ian waspodo. (dalam suasana riang tetap ingat dan waspada)
3. Laksitaning subroto tan nyipto marang pringgo bayaning lampah. (dalam perjalanan
mencapai cita luhur tidak peduli dengan segala rintangan)
4. Meper hardaning pancadriya. (menekan nafsu)
5. Heneng – Hening – Henung (keadaan diam akan memperoleh keheningan akan
mencapai cita luhur)
6. Mulyo guno panca waktu. (kebahagiaan lahir-batin dicapai dengan sholat lima waktu)
7. Menehono teken marang wong wuto; Menehono mangan marang wong luwe;
Menehono busono marang wong wudo; Menehono ngiyup marang wong kodanan
(Ajarkan ilmu pada orang yang tidak tau ; Berilah makan orang lapar ; Berilah baju pada
orang yang tidak punya baju ; Berilah perlindungan orang yang menderita)
18. Sunan Drajat dikenal sebagai pencipta tembang Mocopat
Pangkur dengan iringan gamelan Singo Mengkok. Untuk
menghormati Sunan, Pemerintah Kab. Lamongan mendirikan
Museum Daerah Sunan Drajat disebelah timur Makamya.
Museum diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur tanggal 1 Maret
1992.