2. Corak kehidupan
masyarakat masa
praksara
Guna mengetahui
perkembangan kehidupan
manusia pada masa
praksara, dapat diamati
melalui berbagai aspek
kehidupannya.pola
perkembangan tersebut
dapat diamatimelalui pola
hunian atau berbagai
tempat tinggal
Pola Hunian
Pola hunian manusia purba
paling awal yakni dengan
melakukan pola hunian
yang masih berpindah-
pindah (nomeden). Kondisi
tersebut terjadi pada masa
paleolithikum atau Batu
Tua.
Sedangkan manusia purba
mulai menerapkan hunian
tetap ketika memasuki
masa mesolithikum atau
Batu Tengah.
3. Pola Hunian memperlihatkan
2 karakter khas
a. Kedekatan dengan sumber
Air
Dengan adanya kedekatan dengan
sumber Air, merupakan faktor yang
sangat penting bagi
keberlangsungan hidup manusia
b. Kehidupan di alam
terbuka
Selain corak hunian berhubungan
dengan kedekatan sumber air, manusia
purba juga memanfaatkan berbgai
sumber alam yang tersedia di sekitar
lingkungannya. Salah satunya
memanfaatkan gua-gua untuk
dijadikan tempat tinggal sementara.
4. Dari berburu dan Meramu
Sampai Bercocok Tanam
Pada Permulaan kehidupan manusia purba, cara
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yaitu,
dengan cara berburu dan meramu, sering disebut
dengan masa food Gathering.
Sistem kepercayaan
Sistem kepercayaan di indonesia, sudah ada
sejak zaman pra-ksara. Nenek moyang kita
meyakini adanya kehidupan setelah mereka mati,
dan rohnya ditempatkan di alam lain. Oleh sebab
itu kegiatan ritual nenek moyang kita berkaitan
erat dengan upacara kematian.
Sistem kepercayaan nenek moyang
a. Animisme
Merupakan sebuah
kepercayaan yang memuja Roh
nenek moyang.
c.Totenisme
Kepoercayaan yang sudah ada
sejak zaman dulu adalah totenisme.
Totenisme Merupakan kepercayaan
bahwa hewan trtentu dianggap suci
karena memiliki kekuatan
supranatural.
b. Dinamisme
Merupakan sebuah kepercayaan
yang memuja roh nenek moyang.
Manusia purba percaya bahwa roh
nenek moyang masihberpengaruh
terhadap kehidupan manusia
5. 1. Masa Berburu dan
Mengumpulkan
Makanan
Pada mulanya manusia hidup dengan berburu dan mngumpulkan
makanan. Saat itu, lingkungan hidup manusia masih liar dan keadaan
bumi labil. Banyak terjadi letusan gunung berapi dan daratan ditutupi
oleh hutan yang lebat. Berbagai binatang purba masih hidup di
dalamnnya. Sungai sering berpindah-pindah aliran Karena perubaahan
bentuk permukaan bumi. Kedaan sepeti ini berlangsung sekitar 600.000
tahun.
a) menciptakan berbagai alat dari batu dan tulang untuk menutupi kekurangan fisiknya, alat-
alat tersebut, seperti kapak genggam, kapak perimbas, alat-alat serpi (flake), dan alat-alat
tulang
b) hidup berkelompok antara 10-15 orang
c) hidup berpindah-pindah di daerah-daerah dekat sumber air seperti sungai dan danau.
d) suatu hal yang sangat membantu manusia purba adalah penemuan api. Mereka
menggnakan ap untuk menghangatkan badan pada musim dingin dan memasak makanan.
Upaya –upaya yang dilakukan manusia purba
dalam mempertahankan dan mengembangkan
kehidupannnya pada masa ini adalah :
6. 2. Masa Berburu dan
Mengumpulkan Makanan Tingkat
Lanjut
Masa berburu dan
mengumpulkan
makanan tngkat
lanjut berlangsung
pada kala pasca
pleistosen.
Ketika manusia
sudah mampu
menghasilkan
maknan yang
cukup banyak,
mereka nulai lebih
lama mendiami
sebuah
tempat(semi
sedenter).
Diantara
kelompok-
kelompok manusia
pada masa berburu
dan
mengumpulkan
makanan tingkat
lanjut ada yang
hidup di daerah
pesisir
Kehidupan mereka
masih bergantung
pada alam
Mereka Hidup
berburu binatang di
dalam hutan,
menangkap ikan,
dan mengumpulkan
makanan seperti
umbi umbian dll.
7. CIRI MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN
MAKANAN TINGKAT LANJUT
Penjelasan :
berburu dan meramu tingkat lanjut
merupakan kelanjutan dari masa
berburu dan meramu tingkat awal
atau sederhana. Ciri-ciri kehidupan
masyarakatnya setingkat lebih
tinggi dibandingkan dengan masa
sebelumnya, terutama dalam hal
manusia pendukung, teknik
pembuatan alat, tempattinggal,
ataupun kesenian dan
kepercayaannya.,
ciri-ciri masyarakatmasa berburu
dan meramu tingkat lanjut
diuraikan berikut ini.
Cirinya :
1. Manusia Pendukung
2. Kehidupan Ekonomi
3. Kehidupan Sosial
4. Hasil Kebudayaan
Kebutuhan akan makanan
dipenuhi dengan cara berburu
dan mengumpulkan bahan yang
bisa dimakan. Mereka berburu
binatang dalam hutan,
menangkap ikan, mencari kerang
dan siput di laut atau sungai.
Mereka mengump ulkan
(memungut) urnbi-umbian, daun-
daunan, dan biji-bijian dan
lingkungan sekitar. Kebutuhan
akan tempat tinggal dipenuhi
dengan cara membuat tempat
berlindung dan daun-daunan.
Pada perkernbangan berikutnya,
mereka rnenghuni gua-gua.
Tempat yang dipilih dekat dengan
sumber air atau sungai yang
terdapat sumber makanan.
Tempat tersebut akan
ditinggalkan dan pindah ke
tempat baru, apabila tidak
tersedia lagi sumber makanan
8. Masa bercocok tanam
Kehidupan Manusia Purba pada masa bercocok tanam
kadang lebih di kenal dengan bahasa inggris yakni
Food Producing, Setelah berlangsungnya kehidupan
masa berburu dan meramu lambat laun pola pikir
manusia purba pun berubah, dari yang dahulunya
Food Gathering atau yang di kenal dengan Proses
Mengumpulkan makanan mengalami perubahan pola
hidup menjadi Food Producing atau penghasil
makanan.
Manusia purba pada saat itu sudah tidak lagi hidup
dengan cara berpindah-pindah tempat, akan tetapi
sudah mulai menetap(Semi Nomaden). Masyarakat
purba pertanian ini di perkirakan oleh para ahli
Muncul pada zaman Mesolitikum dan manusia
pendukungnya merupakan homo sapiens yang
berasal dari rumpun proto melayu yang terlah
bermigrasi atau pindah di indonesia. Sistem irigrasi
ladang mereka masih sangatlah sederhana dan juga
masih bergantung dari kesuburan tanah dan air hujan.
9. bila tanah pertanian sudah di anggap tidak subur
maka mereka akan mencari tempat yang masih subur
untuk melakukan pertanian. Tradisi seperti ini masih
banyak kita jumpai sampai saat ini di Indonesia,
seperti contoh nya di wilayah pedalaman sumatra,
kalimantan dan juga papua.
Dari kampung kampung kecil itulah kemudian lambat
laun terbentuklah desa-desa yang masih sangat
sederhana dengan pertanian sebagai basis
perekonomianya. pada masa ini sudah adanya
pemimpin yang di pilih untuk memimpin suatu desa
tersebut, pemimpin pada masa itu biasanya di pilih
berdasarkan kekuatan Fisik, kewibawaan dan juga di
segani serta mempunyai kemampuan dalam
memecahkan masalah dengan baik.
10. Sementara itu alat-alat batu pada
masa itu yang sering di gunakan
pada masa itu adalah beliung
persegi, belincung. Beliung
persegi di gunakan untuk
melubangi kayu dan membuat
ukiran. para ahli memperkirakan
bahwa belincung di gunakan
untuk membuat perahu dari
batang pohon. tiga alat tersebut
di temukan di situs buni bekasi,
Jawa Barat.
11. Masa perundagian
Masa perundagian Zaman
perundagian adalah zaman
di mana manusia sudah
mengenal pengolahan
logam. Hasil-hasil
kebudayaan yang dihasilkan
terbuat dari bahan logam.
Adanya penggunaan logam,
tidaklah berarti hilangnya
penggunaan barang-barang
dari batu. Pada masa
perundagian, manusia masih
juga menggunakan barang-
barang yang berasal dari
batu.
Penggunaan bahan dari logam tidak
begitu tersebar luas sebagaimana halnya
bahan dari batu. Persediaan logam
sangat terbatas. Hanya orangorang
tertentu yang memiliki barang-barang
dari logam. Kemungkinan hanya orang-
orang yang mampu membeli bahan-
bahan tersebut. Keterbatasan persediaan
tersebut memungkinkan barang-barang
dari logam diperjualbelikan. Adanya
perdagangan tersebut dapat diperkirakan
bahwa manusia pada zaman perundagian
telah mengadakan hubungan dengan
luar.