SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Diknalma A Pengawas Ketenagakerjaan
DASAR HUKUM
ERGONOMI
Undang-undang No. 13 Tahun 2003
Undang-undang No. 1 Tahun 1970
PMP No. 7 Tahun 1964
Permenaker No. 02/Men/1980
Permenaker No. 03/Men/1982
TUJUAN
Tujuan pembelajaran ini :
1. Pengertian dan Tujuan Ergonomi
2. Sejarah Perkembangan Ergonomi
3. Prinsip dasar Ergonomi
4. Penyesuaian alat kerja dan tempat kerja dengan
ukuran tubuh
5. Antropomteri
6. Peningkatan efisiensi kerja
7. Pengorganisasian
8. Faktor Manusia dalam Ergonomi
9. Gangguan kesehatan/penyakit akibat faktor
ergonomi
PENGERTIAN Ergonomi
 Berasal dari bahasa Yunani :
Ergon = kerja (work)
Nomos = Hukum atau aturan (Law)
Ergonomi berarti aturan-aturan kerja
Kata lain “Human Factors Engineering”
 Ergonomi : penerapan ilmu-ilmu biologi manusia bersama-
sama dengan ilmu-ilmu teknik dan teknologi untuk mencapai
penyesuaian satu sama lain secara optimal terhadap
pekerjaannya, yang manfaat dari padanya diukur dengan
efisiensi dan Kesejahteraan kerja (menurut ILO)
 Ergonomi dapat diartikan pula sebagai ilmu serta
penerapannya yang berusaha untuk menyerasikan pekerjaan
dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan
tercapainya produktivitas dan efisiensi yang setinggi-
tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal-optimalnya
Selain itu ergonomi diartikan juga sebagai aplikasi
metode pengukuran ukuran-ukuran dan dimensi
tubuh manusia yang berhubungan dengan gerakan-
gerakan yang dilakukan oleh manusia.
Ilmu-ilmu yang terkait :
- Biologi (sbg ilmu dasar)
- Teknologi
- Sosiologi
- Anatomi
- fisiologi
- psikologi.
Tercapainya efisiensi kerja
Terciptanya sistem kerja yang aman
Minimisasi risiko kesehatan karena cara kerja
yang salah
Terciptanya kenyamanan kerja
Meningkatnya produktivitas kerja
Tujuan Ergonomi
 Tahap “Pure Engineering”
Dimulai dari revolusi industri diperkenalkan mesin uap.
Dipelajari tentang peningkatan produktivitas yang dapat dilakukan
oleh teknologi rekayasa seperti mesin uap dalam menggantikan
tenaga manusia dan hewan (sapi atau kuda). Istilah “pure
engineering” diperkenalkan oleh Singleton pada tahun 1972.
Sejarah Perkembangan Ergonomi
 Tahap “ Scientific Management and Work Study”
Penekanan pada manajemen pekerjaan untuk meningkatkan
produktivitas. F.W. Taylor (pada awal abad 20),
teori ”rational economic man” yang menyatakan bahwa
produktivitas kerja dapat ditingkatkan dengan memberikan
disain pekerjaan yang baik pada rational economic man.
Gilbreth memperkenalkan tentang work study : penekanan
pada metode kerja yang sebaiknya dibagi dalam elemen-elemen
kerja yang terdiri dari ”basic movements” dan prosedur yang
dibutuhkan oleh pekerjaan, sehingga pelaksanaan kerja dapat
berlangsung secara efektif dan efisien.
Kedua teori ini mendasari munculnya teori ”Time and Motion
Study” and ”Human Engineering”.
 Tahap Modern Ergonomi
Ahli ergonomi menekankan perhatiannya pada disain
dan evaluasi dari sistem kerja dan hasil produksi .
Ergonomi tidak lagi dilihat sebagai bagian terpisah
dalam sistem manajemen perusahaan tetapi sebagai
bagian terpadu
Sejarah Perkembangan Ergonomi
Yang tidak tercatat dlm sejarah
1. Tahap ” Occupational Midicine” banyak membahas hubungan antara
kelelahan dan cara kerja serta penyakit-penyakit ” repetitive strain
injury” atau occupational overuse syndrome”, dll
2. Tahap ”Occupational Psychology”, yang menekankan pada pentingnya
struktur sosial dalam menunjang pengorganisasian teknologi yang ada di
industri.
3. Tahap ”Human Performance Psychology” yang menekankan juga pada
pendekatan perilaku untuk meningkatkan performance karyawan dalam
rangka peningkatan produktivitas
 Perkembangan Kedepan
Sejarah Perkembangan Ergonomi
a) Mengikuti dan saling mempengaruhi
perkembangan teknologi informasi dan
komputer
b) Mengikuti dan saling mempengaruhi
perkembangan manajemen organisasi
perusahaan
c) Proses adaptasi dalam transfer teknologi dari
negara maju ke negara berkembang
1. Komponen antara manusia dan alat kerja (H-M)
2. Interaksi antara manusia dan lingkungan kerja (H-E)
3. Interaksi antara alat kerja dan manusia (M-H)
4. Interaksi antara alat kerja dan lingkungan kerja (M-
E)
5. Interaksi antara lingkungan kerja dan manusia (E-H)
6. Interaksi antara lingkungan kerja dan alat kerja (E-
M)
Komponen Ergonomi
Klasifikasi Ergonomi
Adalah segala yang berhubungan dengan dimensi tubuh /
ukuran tubuh yang lebih dikenal dengan istilah antrophometri,
gaya, posisi kerja dan desain kerja yang dapat dikatakan
biomekanik
1. Physical Ergonomi
Yaitu segala hal yang berhubungan dengan psikologi pekerja,
bagaimana pekerja secara mental dan bagaimana desain
sistem kerja dapat mempengaruhi fungsi mental pekerja.
2. Cognitif Ergonomi
Klasifikasi Ergonomi
Beberapa teori yang dapat digunakan untuk mengetahui
cognitif ergonomi adalah
Semua yang berhubungan dengan organisasi, bagian interaksi
sistem manajemen organisasi dapat mempengaruhi kinerja
3. Macro Ergonomi
 Teori kinerja manusia
 Engineering psikologi
 Behavoral decision theory
Teori sistem
Psikologi Organisasi
Tujuan penerapan macro ergonomi adalah untuk meningkatkan
produksi, kepuasan kerja, keselamatan dan kesehatan kerja
yang ada di suatu organisasi
Prinsip dasar Ergonomi
Pengertian dan Tujuan Disain Kerja (Work Design)
sistem kerja (work system) mengandung komponen-
komponen atau faktor-faktor sebagai berikut
Disain kerja (work design) dibuat berdasarkan
postur kerja, jenis dan beban kerja (task
requirements) dan ukuran atau dimensi tubuh
(antropometri)
1. Tujuan pekerjaan
2. Pemilahan fungsi
3. Alokasi atau penentuan fungsi
4. Analisis pekerjaan
5. Disain pekerjaan
Prinsip dasar Ergonomi
Tujuan Disain Kerja (Work Design)
Karakteristik pekerja
 Untuk memperoleh alokasi fungsi yang sesuai
dengan jenis pekerjaan
 Untuk mendapatkan sebuah sistem kerja yang
aman, sehat, nyaman dan efisien
 Fungsi tulang rangka dan otot
 Konsep biomekanik tubuh
 Postur kerja
Prinsip dasar Ergonomi
Pada prinsipnya fungsi sistem tulang rangka, otot
dan jaringan lunak dapat dianalogikan dengan
sebuah tenda
1. Tulang sebagai rangka utama tenda yang
terbuat dari kayu
2. Otot sebagai tali penyangga yang
mempertahankan ketegangan dan bentuk
tenda agar tetap bisa berdiri dengan baik
dan tidak roboh
3. Jaringan lunak (soft tissues) sebagai kanvas
tenda
Penyesuaian alat kerja dan tempat
kerja dengan ukuran tubuh
Manusia berinteraksi dengan mesin melalui dua bagian tubuhnya yaitu
Komponen-komponen :
• Manusia
• Alat kerja atau mesin
• Lingkungan Kerja
• Organisasi dan manajemen
1. Kelompok efektor yaitu tangan, kaki dan suara
2. Kelompok Sensoris yaitu panca indera seperti penglihatan,
pendengaran, penciuman, sensor rasa (kulit) dan sensor
pengecap (lidah). Penglihatan dan pendengaran serta
penciuman merupakan kelompok sensoris yang paling banyak
terlibat didalam proses interaksi ini
Penyesuaian alat kerja dan tempat
kerja dengan ukuran tubuh
Komponen lingkungan kerja terdiri dari
Mesin berinteraksi dengan manusia
melalui dua bagiannya :
• Display
• Control
• Tiga dimensi tempat kerja dimana interaksi
terjadi
• Faktor fisik (suhu, kelembaban, kebisingan,
instalasi listrik, ruangan, dll)
• Organisasi (struktur organisasi, kebijakan,
pengaturan jam kerja, dll).
ANTROPOMETRI
Tujuan antropometri
1. Untuk memperoleh data ukuran-ukuran tubuh
manusia yang menjelaskan tentang karakteristik
tubuh manusia seperti : berat badan, tinggi badan,
volume, jangkauan, sudut posisi kerja yang nyaman,
dll
2. Untuk memberikan informasi yang dapat digunakan
dalam membuat disain kerja peralatan kerja yang
nyaman, efisien dan sehat.
adalah aplikasi metode pengukuran ukuran-ukuran dan
dimensi tubuh manusia yang berhubungan dengan
gerakan-gerakan yang dilakukan oleh manusia
ANTROPOMETRI
1. Usia (umur)
2. Sex
3. Budaya (culture/ethnic)
4. Pekerjaan (occupation)
5. Perkembangan sejarah/keadaan (historical/ secular
trends)
6. Lingkungan (environment)
Variabilitas dimensi tubuh manusia selain dipengaruhi
oleh faktor-faktor genetik, dapat dipengaruhi juga
oleh beberapa faktor
Postur kerja
1. Stabilitas posisi tubuh
Stabilitas tubuh yang paling stabil adalah pada
posisi berbaring, kemudian diikuti posisi duduk dan
berdiri merupakan posisi tubuh yang kurang stabil
Beberapa faktor yang mempengaruhi postur kerja
2. Jarak antara garis gravitasi dengan sumbu tengah
tubuh
Semakin jauh jarak antara gaya gravitasi dengan
sumbu tengah tubuh maka semakin besar gaya
yang dibutuhkan untuk mempertahankan posisi
tubuh.
Pedoman dasar Postur kerja
Beberapa faktor yang mempengaruhi postur kerja
1. Hindari lekukan kedepan (menunduk dan mendongak)
dari kepala dan leher
2. Hindari lekukan kedepan (membungkuk) dari badan
3. Hindari anggota tubuh bagian atas berada pada posisi
terangkat
4. Hindari gerakan mamutar dan asimetrik
5. Jika harus berputar usahakan maksimum hanya sampai
dua pertiga putaran
6. Pada posisi duduk usahakan untuk menyediakan
sandaran (backrest) pada kursi
7. Pada pekerjaan yang membutuhkan tenaga besar,
usahakan anggota tubuh pada posisi optimal untuk
mengeluarkan tenaga, misalnya lekukan siku pada posisi
90 – 120 derajat.
Sikap tubuh dalam kerja harus memperhatikan
1. Agar senantiasa diupayakan agar semua pekerjaan
dilaksanakan dengan sikap duduk atau sikap berdiri
dan sikap duduk secara bergantian.
2. Segala posisi dan sikap tubuh yang tidak alamiah
dihindarkan atau diusahakan agar beban statis
sekecil-kecilnya.
3. segala posisi dan sikap tubuh harus diupayakan
agar menghindari gerakan yang tidak perlu.
Tempat duduk
• Tinggi tempat duduk :
Sedikit lebih pendek dari panjang lekuk lutut sampai ke
telapak kaki, 40 – 48 cm
• Panjang alas duduk : 40 cm
• Lebar tempat duduk
Harus lebih besar dari lebar pinggul, 40 – 44 cm
• Sandaran pinggang
• Sandaran tangan (apabila diperlukan )
Tinggi = tinggi siku ( 20 cm dr alas duduk),
panjang = sepanjang lengan bawah (21 cm)
• Sudut alas duduk
Harus horisontal
• Bila keadaan memungkinkan, penyediaan tempat
duduk yang ukuran-ukurannya dapat diatur sangat
dianjurkan
Sikap kerja duduk
Sikap Kerja Berdiri
• Disediakan tempat duduk untuk istirahat pada
saat-saat senggang
• Disediakan sandaran kaki agar tubuh
mempunyai kesempatan berelaksasi selama
bekerja
• Tubuh mempunyai kesempatan merubah posisi
berdiri untuk mengurangi beban kerja otot
statis
• Lantai hendaknya bersifat elastis sehingga
dapat mengurangi penekanan pada kaki
Meja Kerja
 Tinggi meja kerja
Tinggi permukaan setinggi siku & disesuaikan dengan
sikap tubuh pada waktu bekerja
 Tebal daun meja
Dibuat sedemikian rp shg dpt memberikan keebasan
bergerak pada kaki
 Permukaan meja : rata dan tidak menyilaukan
 Lebar meja, diukur dari pekerja ke arah depan
Yang diusulkan : 80 cm
Luas pandangan
Daerah pandangan yang jelas bila pekerja berdiri
tegak dan diukur dari tinggi mata adalah : 0 –
30º vertikal ke bawah, dan 0 – 50º horizontal ke
kanan dan ke kiri
Meja Kerja
 Tinggi meja kerja
 Tebal daun meja
 Permukaan meja
 Lebar meja
Luas pandangan
Daerah pandangan yang jelas bila pekerja berdiri
tegak dan diukur dari tinggi mata adalah : 0 –
30º vertikal ke bawah, dan 0 – 50º horizontal ke
kanan dan ke kiri
PENINGKATAN EFISIENSI KERJA
1. Pemakaian energi, harus diorganisasi dalam gerakan-
gerakannya agar otot dapat dimanfaatkan dengan tenaga yang
sebesar mungkin, dan bekerja dengan efisiensi setinggi-
tingginya dan dengan ketrampilan yang optimal.
2. Menghidarkan kerja otot statis, karena sangat melelahkan atau
paling sedikit dapat ditekan menjadi sekecil mungkin, secara
fisiologis terbukti bahwa kerja otot statis kurang efesien dari
pada kerja otot yang dinamis
3. Pengorganisasian kerja yang baik dengan berpedoman pada
• Semua sikap kerja membungkuk dan sikap tubuh yang tidak alamiah
harus dihindarkan.
• Posisi lengan yang ekstensi terus menerus baik ke depan maupun
kesamping harus dihindarkan,
• Diusahakan bekerja dengan duduk atau bergantian dengan berdiri,
• Kedua lengan harus bergerak bersama-sama atau dalam arah yang
berlawanan.
PENINGKATAN EFISIENSI KERJA
4. Bangku dan meja kerja harus dibuat sesuai dengan pedoman
dan anjuran yang berlaku.
5. Kerja mengangkat dan mengangkut dilakukan dengan
ketentuan-ketentuan yang benar.
6. Ukuran antropometri tenaga kerja harus diselaraskan dengan
alat dan peralatan yang akan dipergunakan.
7. Ketrampilan sangat penting dalam melaksanakan pekerjaan
secara efisien, dan dapat diperoleh dengan cara latihan yang
dilakukan terus-menerus.
8. Man-Machine System (sistem manusia mesin) yaitu
penyesuaian antara manusia sebagai tenaga kerja dengan
mesin atau peralatan kerja yang dipakai.
9. Konsurnsi kalori harus disesuaikan dengan jenis pekerjaannya
10. Menghindarkan kelelahan
PENGORGANISASIAN KERJA DAN DESAIN TEMPAT KERJA
Hal-hal yang harus mendapat perhatian dlm
pengorganisasian kerja
1. Pengetahuan tentang pekerjaan; harus sudah diberikan
dan dikuasai tenaga kerja sebelum melakukan pekerjaan.
2. Pekerjaan yang baik; harus dihindarkan pekerjaan-
pekerjaan dengan stress, kelelahan atau tekanan yang
berlebihan, dengan cara ; memakai peralatan yang benar,
memberikan waktu yang cukup untuk mengerjakan
pekerjaanya dengan baik.
3. Pengaturan organisasi Kerja : bila dilakukan untuk
pekerjaan perseorangan ataupun kelompok.
4. Jam kerja : Sangat mempengaruhi kehidupan tenaga kerja
sehari-hari, sehmgga sangat penting untuk mempunyai
kebebasan beristirahat dan bepergian bagi tenaga.
PENGORGANISASIAN KERJA DAN DESAIN TEMPAT KERJA
Aturan dasar dalam menentukan desain tempat kerja
1. Semua komponen, peralatan, alat kontrol dan sejenisnya harus bisa
dipergunakan oleh operator yang paling kecil barang/peralatan yang
sering digunakan harus mudah dijangkau, dengan tidak memerlukan
gerakan memutar atau membungkuk. Sehingga tempat kerja/landasan
kerja yang agak miring atau tegak lurus mungkin diperlukan.
2. Tinggi komponen, peralatan, harus dibuat untuk menghindari
penekanan pada bagian pergelangan tangan, leher/tengkuk, perut atau
kaki.
3. Tata letak kerja yang harus memberikan ruang gerak untuk tangan kiri
operator, tetapi untuk ketelitian pekerjaan harus dilakukan oleh tangan
yang dominan (tangan yang bisa untuk bekerja).
4. Kontrol harus di desain, yang memungkinkan operator yang paling kecil
mampu mengoperasikannya, juga harus diperhitungkan kemampuan
tenaga dari operator yang paling lemah.
5. Pekerjaan yang dilakukan secara manual diusahakan dekat dengan titik
pusat dari tubuh.
6. Tata letak kerja harus dibuat sedemikian rupa dengan memperhatikan
kegiatan operator untuk duduk dan berdiri secara bergantian.
7. Faktor penting yang termasuk dalam desain tempat kerja adalah
dengan melibatkan operator untuk menyusun desain kerja yang baru.
Penyakit Akibat Faktor Ergonomi
 BEBAN ANGKAT
 CARA MENGANGKAT
 POSISI KERJA tidak
ergonomis
 GERAK REPETITIF
 KONTRAKSI STATIS
 Hernia
 Trauma otot & sendi
 Peny. Muskuloskeletal
 Carpal turnel syndrome
 Kelelahan, nyeri otot
DAFTAR PERIKSA
ERGONOMI
 Penyimpanan dan penanganan barang /
material
 Alat-alat / perkakas
 Faktor keamanan pada mesin produksi
 Penyempurnaan rancangan meja kerja
 Pencahayaan di tempat kerja
 Bangunan dan lingkungan kerja
 Fasilitas umum
 Pengaturan pekerjaan
SEKIAN

More Related Content

Similar to 24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt

13. ERGONOMI.pptx
13. ERGONOMI.pptx13. ERGONOMI.pptx
13. ERGONOMI.pptxRestu48
 
1 pengertian ergonomi
1 pengertian ergonomi1 pengertian ergonomi
1 pengertian ergonomiGarnet Waluyo
 
(1) PENGANTAR ERGONOMI.ppt
(1) PENGANTAR ERGONOMI.ppt(1) PENGANTAR ERGONOMI.ppt
(1) PENGANTAR ERGONOMI.pptAnisaFauziah38
 
Tinjauan ergonomi
Tinjauan ergonomiTinjauan ergonomi
Tinjauan ergonomiwildancuk
 
Makalah ergonomi dan faal kerja
Makalah ergonomi dan faal kerjaMakalah ergonomi dan faal kerja
Makalah ergonomi dan faal kerjaFhia Syahruna
 
Riza-ERGONOMI lalakskssndnsndlasndlksnflsknadfksadf
Riza-ERGONOMI lalakskssndnsndlasndlksnflsknadfksadfRiza-ERGONOMI lalakskssndnsndlasndlksnflsknadfksadf
Riza-ERGONOMI lalakskssndnsndlasndlksnflsknadfksadfSafrizaAhmad2
 
Usulan meja dan kursi kerja yang baik secara
Usulan meja dan kursi kerja yang baik secaraUsulan meja dan kursi kerja yang baik secara
Usulan meja dan kursi kerja yang baik secaraamni surjani
 
Ergonomika dalam Perancangan Mesin Pertanian (BAB 3).pptx
Ergonomika dalam Perancangan Mesin Pertanian (BAB 3).pptxErgonomika dalam Perancangan Mesin Pertanian (BAB 3).pptx
Ergonomika dalam Perancangan Mesin Pertanian (BAB 3).pptxSulhikmaRamadhan
 
Alya Septianisa Nabila, Power Point Human Engineering
Alya Septianisa Nabila, Power Point Human EngineeringAlya Septianisa Nabila, Power Point Human Engineering
Alya Septianisa Nabila, Power Point Human Engineeringalyaseptianisa
 
PPT ERGONOMI #1 (Konsep Dasar Ergonomi).pptx
PPT ERGONOMI #1 (Konsep Dasar Ergonomi).pptxPPT ERGONOMI #1 (Konsep Dasar Ergonomi).pptx
PPT ERGONOMI #1 (Konsep Dasar Ergonomi).pptxjohan113673
 
Social & Organizational Foundations of Ergonomics (chap.9)
Social & Organizational Foundations of Ergonomics (chap.9)Social & Organizational Foundations of Ergonomics (chap.9)
Social & Organizational Foundations of Ergonomics (chap.9)RanaAlya
 
Ergonomi dasar
Ergonomi dasarErgonomi dasar
Ergonomi dasarRestu48
 
Definisi Antropometri
Definisi AntropometriDefinisi Antropometri
Definisi Antropometriwildancuk
 
Aspek ergonomi dalam IMK
Aspek ergonomi dalam IMKAspek ergonomi dalam IMK
Aspek ergonomi dalam IMKReza Mardiyeni
 

Similar to 24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt (20)

13. ERGONOMI.pptx
13. ERGONOMI.pptx13. ERGONOMI.pptx
13. ERGONOMI.pptx
 
Pentingnya ergonomi
Pentingnya ergonomiPentingnya ergonomi
Pentingnya ergonomi
 
1 pengertian ergonomi
1 pengertian ergonomi1 pengertian ergonomi
1 pengertian ergonomi
 
ERGONOMI.ppt
ERGONOMI.pptERGONOMI.ppt
ERGONOMI.ppt
 
(1) PENGANTAR ERGONOMI.ppt
(1) PENGANTAR ERGONOMI.ppt(1) PENGANTAR ERGONOMI.ppt
(1) PENGANTAR ERGONOMI.ppt
 
Tinjauan ergonomi
Tinjauan ergonomiTinjauan ergonomi
Tinjauan ergonomi
 
Makalah ergonomi dan faal kerja
Makalah ergonomi dan faal kerjaMakalah ergonomi dan faal kerja
Makalah ergonomi dan faal kerja
 
Riza-ERGONOMI lalakskssndnsndlasndlksnflsknadfksadf
Riza-ERGONOMI lalakskssndnsndlasndlksnflsknadfksadfRiza-ERGONOMI lalakskssndnsndlasndlksnflsknadfksadf
Riza-ERGONOMI lalakskssndnsndlasndlksnflsknadfksadf
 
MATERI-KE-4A-ERGONOMI.pptx
MATERI-KE-4A-ERGONOMI.pptxMATERI-KE-4A-ERGONOMI.pptx
MATERI-KE-4A-ERGONOMI.pptx
 
7. ERGONOMI - PENDAHULUAN
7. ERGONOMI - PENDAHULUAN7. ERGONOMI - PENDAHULUAN
7. ERGONOMI - PENDAHULUAN
 
Usulan meja dan kursi kerja yang baik secara
Usulan meja dan kursi kerja yang baik secaraUsulan meja dan kursi kerja yang baik secara
Usulan meja dan kursi kerja yang baik secara
 
Pio bu laila
Pio bu laila Pio bu laila
Pio bu laila
 
Ergonomika dalam Perancangan Mesin Pertanian (BAB 3).pptx
Ergonomika dalam Perancangan Mesin Pertanian (BAB 3).pptxErgonomika dalam Perancangan Mesin Pertanian (BAB 3).pptx
Ergonomika dalam Perancangan Mesin Pertanian (BAB 3).pptx
 
Alya Septianisa Nabila, Power Point Human Engineering
Alya Septianisa Nabila, Power Point Human EngineeringAlya Septianisa Nabila, Power Point Human Engineering
Alya Septianisa Nabila, Power Point Human Engineering
 
PPT ERGONOMI #1 (Konsep Dasar Ergonomi).pptx
PPT ERGONOMI #1 (Konsep Dasar Ergonomi).pptxPPT ERGONOMI #1 (Konsep Dasar Ergonomi).pptx
PPT ERGONOMI #1 (Konsep Dasar Ergonomi).pptx
 
Social & Organizational Foundations of Ergonomics (chap.9)
Social & Organizational Foundations of Ergonomics (chap.9)Social & Organizational Foundations of Ergonomics (chap.9)
Social & Organizational Foundations of Ergonomics (chap.9)
 
fk.ppt
fk.pptfk.ppt
fk.ppt
 
Ergonomi dasar
Ergonomi dasarErgonomi dasar
Ergonomi dasar
 
Definisi Antropometri
Definisi AntropometriDefinisi Antropometri
Definisi Antropometri
 
Aspek ergonomi dalam IMK
Aspek ergonomi dalam IMKAspek ergonomi dalam IMK
Aspek ergonomi dalam IMK
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 

24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt

  • 1.
  • 2. Diknalma A Pengawas Ketenagakerjaan
  • 3. DASAR HUKUM ERGONOMI Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Undang-undang No. 1 Tahun 1970 PMP No. 7 Tahun 1964 Permenaker No. 02/Men/1980 Permenaker No. 03/Men/1982
  • 4. TUJUAN Tujuan pembelajaran ini : 1. Pengertian dan Tujuan Ergonomi 2. Sejarah Perkembangan Ergonomi 3. Prinsip dasar Ergonomi 4. Penyesuaian alat kerja dan tempat kerja dengan ukuran tubuh 5. Antropomteri 6. Peningkatan efisiensi kerja 7. Pengorganisasian 8. Faktor Manusia dalam Ergonomi 9. Gangguan kesehatan/penyakit akibat faktor ergonomi
  • 5. PENGERTIAN Ergonomi  Berasal dari bahasa Yunani : Ergon = kerja (work) Nomos = Hukum atau aturan (Law) Ergonomi berarti aturan-aturan kerja Kata lain “Human Factors Engineering”  Ergonomi : penerapan ilmu-ilmu biologi manusia bersama- sama dengan ilmu-ilmu teknik dan teknologi untuk mencapai penyesuaian satu sama lain secara optimal terhadap pekerjaannya, yang manfaat dari padanya diukur dengan efisiensi dan Kesejahteraan kerja (menurut ILO)  Ergonomi dapat diartikan pula sebagai ilmu serta penerapannya yang berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktivitas dan efisiensi yang setinggi- tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal-optimalnya
  • 6. Selain itu ergonomi diartikan juga sebagai aplikasi metode pengukuran ukuran-ukuran dan dimensi tubuh manusia yang berhubungan dengan gerakan- gerakan yang dilakukan oleh manusia. Ilmu-ilmu yang terkait : - Biologi (sbg ilmu dasar) - Teknologi - Sosiologi - Anatomi - fisiologi - psikologi.
  • 7. Tercapainya efisiensi kerja Terciptanya sistem kerja yang aman Minimisasi risiko kesehatan karena cara kerja yang salah Terciptanya kenyamanan kerja Meningkatnya produktivitas kerja Tujuan Ergonomi
  • 8.  Tahap “Pure Engineering” Dimulai dari revolusi industri diperkenalkan mesin uap. Dipelajari tentang peningkatan produktivitas yang dapat dilakukan oleh teknologi rekayasa seperti mesin uap dalam menggantikan tenaga manusia dan hewan (sapi atau kuda). Istilah “pure engineering” diperkenalkan oleh Singleton pada tahun 1972. Sejarah Perkembangan Ergonomi  Tahap “ Scientific Management and Work Study” Penekanan pada manajemen pekerjaan untuk meningkatkan produktivitas. F.W. Taylor (pada awal abad 20), teori ”rational economic man” yang menyatakan bahwa produktivitas kerja dapat ditingkatkan dengan memberikan disain pekerjaan yang baik pada rational economic man. Gilbreth memperkenalkan tentang work study : penekanan pada metode kerja yang sebaiknya dibagi dalam elemen-elemen kerja yang terdiri dari ”basic movements” dan prosedur yang dibutuhkan oleh pekerjaan, sehingga pelaksanaan kerja dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Kedua teori ini mendasari munculnya teori ”Time and Motion Study” and ”Human Engineering”.
  • 9.  Tahap Modern Ergonomi Ahli ergonomi menekankan perhatiannya pada disain dan evaluasi dari sistem kerja dan hasil produksi . Ergonomi tidak lagi dilihat sebagai bagian terpisah dalam sistem manajemen perusahaan tetapi sebagai bagian terpadu Sejarah Perkembangan Ergonomi Yang tidak tercatat dlm sejarah 1. Tahap ” Occupational Midicine” banyak membahas hubungan antara kelelahan dan cara kerja serta penyakit-penyakit ” repetitive strain injury” atau occupational overuse syndrome”, dll 2. Tahap ”Occupational Psychology”, yang menekankan pada pentingnya struktur sosial dalam menunjang pengorganisasian teknologi yang ada di industri. 3. Tahap ”Human Performance Psychology” yang menekankan juga pada pendekatan perilaku untuk meningkatkan performance karyawan dalam rangka peningkatan produktivitas
  • 10.  Perkembangan Kedepan Sejarah Perkembangan Ergonomi a) Mengikuti dan saling mempengaruhi perkembangan teknologi informasi dan komputer b) Mengikuti dan saling mempengaruhi perkembangan manajemen organisasi perusahaan c) Proses adaptasi dalam transfer teknologi dari negara maju ke negara berkembang
  • 11. 1. Komponen antara manusia dan alat kerja (H-M) 2. Interaksi antara manusia dan lingkungan kerja (H-E) 3. Interaksi antara alat kerja dan manusia (M-H) 4. Interaksi antara alat kerja dan lingkungan kerja (M- E) 5. Interaksi antara lingkungan kerja dan manusia (E-H) 6. Interaksi antara lingkungan kerja dan alat kerja (E- M) Komponen Ergonomi
  • 12. Klasifikasi Ergonomi Adalah segala yang berhubungan dengan dimensi tubuh / ukuran tubuh yang lebih dikenal dengan istilah antrophometri, gaya, posisi kerja dan desain kerja yang dapat dikatakan biomekanik 1. Physical Ergonomi Yaitu segala hal yang berhubungan dengan psikologi pekerja, bagaimana pekerja secara mental dan bagaimana desain sistem kerja dapat mempengaruhi fungsi mental pekerja. 2. Cognitif Ergonomi
  • 13. Klasifikasi Ergonomi Beberapa teori yang dapat digunakan untuk mengetahui cognitif ergonomi adalah Semua yang berhubungan dengan organisasi, bagian interaksi sistem manajemen organisasi dapat mempengaruhi kinerja 3. Macro Ergonomi  Teori kinerja manusia  Engineering psikologi  Behavoral decision theory Teori sistem Psikologi Organisasi Tujuan penerapan macro ergonomi adalah untuk meningkatkan produksi, kepuasan kerja, keselamatan dan kesehatan kerja yang ada di suatu organisasi
  • 14. Prinsip dasar Ergonomi Pengertian dan Tujuan Disain Kerja (Work Design) sistem kerja (work system) mengandung komponen- komponen atau faktor-faktor sebagai berikut Disain kerja (work design) dibuat berdasarkan postur kerja, jenis dan beban kerja (task requirements) dan ukuran atau dimensi tubuh (antropometri) 1. Tujuan pekerjaan 2. Pemilahan fungsi 3. Alokasi atau penentuan fungsi 4. Analisis pekerjaan 5. Disain pekerjaan
  • 15. Prinsip dasar Ergonomi Tujuan Disain Kerja (Work Design) Karakteristik pekerja  Untuk memperoleh alokasi fungsi yang sesuai dengan jenis pekerjaan  Untuk mendapatkan sebuah sistem kerja yang aman, sehat, nyaman dan efisien  Fungsi tulang rangka dan otot  Konsep biomekanik tubuh  Postur kerja
  • 16. Prinsip dasar Ergonomi Pada prinsipnya fungsi sistem tulang rangka, otot dan jaringan lunak dapat dianalogikan dengan sebuah tenda 1. Tulang sebagai rangka utama tenda yang terbuat dari kayu 2. Otot sebagai tali penyangga yang mempertahankan ketegangan dan bentuk tenda agar tetap bisa berdiri dengan baik dan tidak roboh 3. Jaringan lunak (soft tissues) sebagai kanvas tenda
  • 17. Penyesuaian alat kerja dan tempat kerja dengan ukuran tubuh Manusia berinteraksi dengan mesin melalui dua bagian tubuhnya yaitu Komponen-komponen : • Manusia • Alat kerja atau mesin • Lingkungan Kerja • Organisasi dan manajemen 1. Kelompok efektor yaitu tangan, kaki dan suara 2. Kelompok Sensoris yaitu panca indera seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, sensor rasa (kulit) dan sensor pengecap (lidah). Penglihatan dan pendengaran serta penciuman merupakan kelompok sensoris yang paling banyak terlibat didalam proses interaksi ini
  • 18. Penyesuaian alat kerja dan tempat kerja dengan ukuran tubuh Komponen lingkungan kerja terdiri dari Mesin berinteraksi dengan manusia melalui dua bagiannya : • Display • Control • Tiga dimensi tempat kerja dimana interaksi terjadi • Faktor fisik (suhu, kelembaban, kebisingan, instalasi listrik, ruangan, dll) • Organisasi (struktur organisasi, kebijakan, pengaturan jam kerja, dll).
  • 19. ANTROPOMETRI Tujuan antropometri 1. Untuk memperoleh data ukuran-ukuran tubuh manusia yang menjelaskan tentang karakteristik tubuh manusia seperti : berat badan, tinggi badan, volume, jangkauan, sudut posisi kerja yang nyaman, dll 2. Untuk memberikan informasi yang dapat digunakan dalam membuat disain kerja peralatan kerja yang nyaman, efisien dan sehat. adalah aplikasi metode pengukuran ukuran-ukuran dan dimensi tubuh manusia yang berhubungan dengan gerakan-gerakan yang dilakukan oleh manusia
  • 20. ANTROPOMETRI 1. Usia (umur) 2. Sex 3. Budaya (culture/ethnic) 4. Pekerjaan (occupation) 5. Perkembangan sejarah/keadaan (historical/ secular trends) 6. Lingkungan (environment) Variabilitas dimensi tubuh manusia selain dipengaruhi oleh faktor-faktor genetik, dapat dipengaruhi juga oleh beberapa faktor
  • 21. Postur kerja 1. Stabilitas posisi tubuh Stabilitas tubuh yang paling stabil adalah pada posisi berbaring, kemudian diikuti posisi duduk dan berdiri merupakan posisi tubuh yang kurang stabil Beberapa faktor yang mempengaruhi postur kerja 2. Jarak antara garis gravitasi dengan sumbu tengah tubuh Semakin jauh jarak antara gaya gravitasi dengan sumbu tengah tubuh maka semakin besar gaya yang dibutuhkan untuk mempertahankan posisi tubuh.
  • 22. Pedoman dasar Postur kerja Beberapa faktor yang mempengaruhi postur kerja 1. Hindari lekukan kedepan (menunduk dan mendongak) dari kepala dan leher 2. Hindari lekukan kedepan (membungkuk) dari badan 3. Hindari anggota tubuh bagian atas berada pada posisi terangkat 4. Hindari gerakan mamutar dan asimetrik 5. Jika harus berputar usahakan maksimum hanya sampai dua pertiga putaran 6. Pada posisi duduk usahakan untuk menyediakan sandaran (backrest) pada kursi 7. Pada pekerjaan yang membutuhkan tenaga besar, usahakan anggota tubuh pada posisi optimal untuk mengeluarkan tenaga, misalnya lekukan siku pada posisi 90 – 120 derajat.
  • 23. Sikap tubuh dalam kerja harus memperhatikan 1. Agar senantiasa diupayakan agar semua pekerjaan dilaksanakan dengan sikap duduk atau sikap berdiri dan sikap duduk secara bergantian. 2. Segala posisi dan sikap tubuh yang tidak alamiah dihindarkan atau diusahakan agar beban statis sekecil-kecilnya. 3. segala posisi dan sikap tubuh harus diupayakan agar menghindari gerakan yang tidak perlu.
  • 24. Tempat duduk • Tinggi tempat duduk : Sedikit lebih pendek dari panjang lekuk lutut sampai ke telapak kaki, 40 – 48 cm • Panjang alas duduk : 40 cm • Lebar tempat duduk Harus lebih besar dari lebar pinggul, 40 – 44 cm • Sandaran pinggang • Sandaran tangan (apabila diperlukan ) Tinggi = tinggi siku ( 20 cm dr alas duduk), panjang = sepanjang lengan bawah (21 cm) • Sudut alas duduk Harus horisontal • Bila keadaan memungkinkan, penyediaan tempat duduk yang ukuran-ukurannya dapat diatur sangat dianjurkan Sikap kerja duduk
  • 25.
  • 26. Sikap Kerja Berdiri • Disediakan tempat duduk untuk istirahat pada saat-saat senggang • Disediakan sandaran kaki agar tubuh mempunyai kesempatan berelaksasi selama bekerja • Tubuh mempunyai kesempatan merubah posisi berdiri untuk mengurangi beban kerja otot statis • Lantai hendaknya bersifat elastis sehingga dapat mengurangi penekanan pada kaki
  • 27. Meja Kerja  Tinggi meja kerja Tinggi permukaan setinggi siku & disesuaikan dengan sikap tubuh pada waktu bekerja  Tebal daun meja Dibuat sedemikian rp shg dpt memberikan keebasan bergerak pada kaki  Permukaan meja : rata dan tidak menyilaukan  Lebar meja, diukur dari pekerja ke arah depan Yang diusulkan : 80 cm Luas pandangan Daerah pandangan yang jelas bila pekerja berdiri tegak dan diukur dari tinggi mata adalah : 0 – 30º vertikal ke bawah, dan 0 – 50º horizontal ke kanan dan ke kiri
  • 28. Meja Kerja  Tinggi meja kerja  Tebal daun meja  Permukaan meja  Lebar meja Luas pandangan Daerah pandangan yang jelas bila pekerja berdiri tegak dan diukur dari tinggi mata adalah : 0 – 30º vertikal ke bawah, dan 0 – 50º horizontal ke kanan dan ke kiri
  • 29.
  • 30. PENINGKATAN EFISIENSI KERJA 1. Pemakaian energi, harus diorganisasi dalam gerakan- gerakannya agar otot dapat dimanfaatkan dengan tenaga yang sebesar mungkin, dan bekerja dengan efisiensi setinggi- tingginya dan dengan ketrampilan yang optimal. 2. Menghidarkan kerja otot statis, karena sangat melelahkan atau paling sedikit dapat ditekan menjadi sekecil mungkin, secara fisiologis terbukti bahwa kerja otot statis kurang efesien dari pada kerja otot yang dinamis 3. Pengorganisasian kerja yang baik dengan berpedoman pada • Semua sikap kerja membungkuk dan sikap tubuh yang tidak alamiah harus dihindarkan. • Posisi lengan yang ekstensi terus menerus baik ke depan maupun kesamping harus dihindarkan, • Diusahakan bekerja dengan duduk atau bergantian dengan berdiri, • Kedua lengan harus bergerak bersama-sama atau dalam arah yang berlawanan.
  • 31. PENINGKATAN EFISIENSI KERJA 4. Bangku dan meja kerja harus dibuat sesuai dengan pedoman dan anjuran yang berlaku. 5. Kerja mengangkat dan mengangkut dilakukan dengan ketentuan-ketentuan yang benar. 6. Ukuran antropometri tenaga kerja harus diselaraskan dengan alat dan peralatan yang akan dipergunakan. 7. Ketrampilan sangat penting dalam melaksanakan pekerjaan secara efisien, dan dapat diperoleh dengan cara latihan yang dilakukan terus-menerus. 8. Man-Machine System (sistem manusia mesin) yaitu penyesuaian antara manusia sebagai tenaga kerja dengan mesin atau peralatan kerja yang dipakai. 9. Konsurnsi kalori harus disesuaikan dengan jenis pekerjaannya 10. Menghindarkan kelelahan
  • 32. PENGORGANISASIAN KERJA DAN DESAIN TEMPAT KERJA Hal-hal yang harus mendapat perhatian dlm pengorganisasian kerja 1. Pengetahuan tentang pekerjaan; harus sudah diberikan dan dikuasai tenaga kerja sebelum melakukan pekerjaan. 2. Pekerjaan yang baik; harus dihindarkan pekerjaan- pekerjaan dengan stress, kelelahan atau tekanan yang berlebihan, dengan cara ; memakai peralatan yang benar, memberikan waktu yang cukup untuk mengerjakan pekerjaanya dengan baik. 3. Pengaturan organisasi Kerja : bila dilakukan untuk pekerjaan perseorangan ataupun kelompok. 4. Jam kerja : Sangat mempengaruhi kehidupan tenaga kerja sehari-hari, sehmgga sangat penting untuk mempunyai kebebasan beristirahat dan bepergian bagi tenaga.
  • 33. PENGORGANISASIAN KERJA DAN DESAIN TEMPAT KERJA Aturan dasar dalam menentukan desain tempat kerja 1. Semua komponen, peralatan, alat kontrol dan sejenisnya harus bisa dipergunakan oleh operator yang paling kecil barang/peralatan yang sering digunakan harus mudah dijangkau, dengan tidak memerlukan gerakan memutar atau membungkuk. Sehingga tempat kerja/landasan kerja yang agak miring atau tegak lurus mungkin diperlukan. 2. Tinggi komponen, peralatan, harus dibuat untuk menghindari penekanan pada bagian pergelangan tangan, leher/tengkuk, perut atau kaki. 3. Tata letak kerja yang harus memberikan ruang gerak untuk tangan kiri operator, tetapi untuk ketelitian pekerjaan harus dilakukan oleh tangan yang dominan (tangan yang bisa untuk bekerja). 4. Kontrol harus di desain, yang memungkinkan operator yang paling kecil mampu mengoperasikannya, juga harus diperhitungkan kemampuan tenaga dari operator yang paling lemah. 5. Pekerjaan yang dilakukan secara manual diusahakan dekat dengan titik pusat dari tubuh. 6. Tata letak kerja harus dibuat sedemikian rupa dengan memperhatikan kegiatan operator untuk duduk dan berdiri secara bergantian. 7. Faktor penting yang termasuk dalam desain tempat kerja adalah dengan melibatkan operator untuk menyusun desain kerja yang baru.
  • 34. Penyakit Akibat Faktor Ergonomi  BEBAN ANGKAT  CARA MENGANGKAT  POSISI KERJA tidak ergonomis  GERAK REPETITIF  KONTRAKSI STATIS  Hernia  Trauma otot & sendi  Peny. Muskuloskeletal  Carpal turnel syndrome  Kelelahan, nyeri otot
  • 35. DAFTAR PERIKSA ERGONOMI  Penyimpanan dan penanganan barang / material  Alat-alat / perkakas  Faktor keamanan pada mesin produksi  Penyempurnaan rancangan meja kerja  Pencahayaan di tempat kerja  Bangunan dan lingkungan kerja  Fasilitas umum  Pengaturan pekerjaan