Dokumen tersebut membahas tentang pemberian formula protein terhidrolisis dan formula asam amino pada bayi baru lahir dengan berat badan lahir sangat rendah. Formula-formula tersebut dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi prematur yang sulit mendapatkan asi ibu atau asi prematur. Formula-formula tersebut mengandung protein yang dihidrolisis sehingga berukuran lebih kecil untuk memudahkan pencernaan dan absorbsi oleh bayi prematur.
Pemberian Formula Protein Terhidrolisis dan Formula Asam Amino pada Bayi Baru Lahir dengan BBLSR
1. Pemberiaan Formula Protein
Terhidrolisis dan Formula Asam Amino
pada Bayi Baru Lahir dengan BBLSR
Argadia Y
1
Pembimbing
dr. Endang D.L., SpA(K) MPH
Sari Pustaka
2. Poin Pembahasan
1. Pendahuluan 2. Susu formula
3. Kandungan nutrisi
formula protein
terhidrolisis dan
formula asam amino
4. Kebutuhan nutrisi
BBLSR
5. Tatalaksana Nutrisi
BBLSR
6. Penggunaan formula
protein terhidrolisis dan
formula asam amino
pada BBLSR
2
5. Pendahuluan
5
BBLSR Berat Badan Lahir Sangat Rendah
• 1000 – 1500 gr
• Lahir Prematur
• Sesuai Masa Kehamilan & Kecil Masa Kehamilan (IUGR)
Prematuritas
struktur dan fungsi
sistem organ
pencernaan
Nutrisi Enteral
ASI / ASB
Lingkungan
Permasalahan
BBLSR
Kebutuhan Nutrisi
6. Pendahuluan
6
Prematuritas
struktur dan fungsi
sistem organ
pencernaan
Nutrisi Enteral
ASI / ASB
Lingkungan
Permasalahan
BBLSR
Kebutuhan Nutrisi
BBLSR Berat Badan Lahir Sangat Rendah
Bayi tidak bisa mendapatkan ASI ibu
Formula protein terhidrolisis
Formula asam amino
Protein dengan rantai lebih pendek
7. Pendahuluan
7
TUJUAN SARI PUSTAKA
Mengetahui penerapan klinis pemberian formula protein
terhidrolisis dan formula asam amino pada BBLSR
METODE
Studi Pustaka
(Naskah Buku dan Internet)
9. Definisi formula
9
FAO : CODEC STAN 72-1981
Makanan pengganti ASI yang secara khusus diproduksi untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi bayi dalam bulan-bulan pertama kehidupan sampai
saat mulai diberikan makanan pendamping ASI
PERMENKES no 29 tahun 2013
(Tentang susu formula bayi dan produk bayi lainnya)
Susu yang secara khusus diformulasikan sebagai pengganti ASI untuk bayi
sampai berusia 6 (enam) bulan
10. Sejarah & Regulasi Formula
10
BAYI YANG TIDAK BISA MENDAPATKAN
ASI DARI IBU KANDUNGNYA
IBU ASUH
SUSU HEWANI
• Awal abad 19
• Sumber : Sapi, kambing, kedelai
• Angka mortalitas tinggi,
• ↑ gangguan sistem pencernaan,
• ↑ insidensi dehidrasi
PENELITIAN TENTANG
KANDUNGAN SUSU
HEWANI
11. Sejarah & Regulasi Formula
11
BAYI YANG TIDAK BISA MENDAPATKAN
ASI DARI IBU KANDUNGNYA
IBU ASUH
SUSU HEWANI
SUSU FORMULA
- Penambahan nutrisi pada susu hewani
- TOKOH : “Henry Nestle” mulai memasarkan formula
- Banyak laporan kematian
- Pemasaran formula yang tidak terkondrol
The International Code of Marketing of Breast Milk
Substitues 1981
12. Sejarah & Regulasi Formula
12
BAYI YANG TIDAK BISA MENDAPATKAN
ASI DARI IBU KANDUNGNYA
IBU ASUH
SUSU HEWANI
SUSU FORMULA
REGULASI SUSU FORMULA
- FAO + WHO The Codex Alimentarius Commission (1963)
Standard for Infant Formula and Formula for Special Medical Purpose
Intended for Infant (CODEX STAN 17-1981)
- FDA + Life Sciences Research Office
- INDONESIA : PERMENKES no 23 tahun 2013
13. JENIS SUSU FORMULA
13
Starting Formula 0-6 bulan
Follow up Formula > 6 bulan, susu komplemen
Standard Formula Aterm Standard Formula
Preterm Standard Formula
Specialistic Formula Soy Formula
Hypoallergic Formula
Lactose Free Formula
Anti-reflux Formula
Elemental Formula
Fortified Formula
Waktu
Pemberian
Kandungan
14. Contoh Formula di Pasaran
Indonesia
14
Jenis Produk Pabrik Jenis Produk Pabrik
Formula
Awal
Sinosa 1 Citra Suarda
sejahtera
Formula Prematur Nutribaby Prematur Nutricia
Mamex Dumex Neosure Abbott
Annum Essential 3 Fonterra Prenan Nestle Indonesia
Annum Infacare Fonterra Formula Spesialistik
BMT Kalbe Morinaga Formula Anti
regurgitasi
Nutribaby Anti Regurgitation Nutricia
Enfamil A Mead Johnson Formula Bebas Laktosa NL-33 Kalbe Morinaga
Morinaga BMT Kalbe Morinaga Bebelove FL Nutricia
Nutrilon Primium Nutricia Nutribaby Less Lactose Nutricia
Nutribaby Royal Nutricia Enfagrow Lactose Free Mead Johnson
Bebelove 1 Nutricia Similac Advanced LF Abbott
Vitalac Sari husada Lactogen LLF Nestle Indonesia
S26 Wyeth SGM LLM Sari husada
Lactogen Nestle Indonesia Formula Fortifikasi Enfapro Mead Johnson
SGM BBLR Presinutri Sari husada Formula Protein
Hidrolisis Sebagian
Enfamil A+HA Mead Johnson
Formula
Lanjutan
Chil Kid Kalbe Morinaga Nutribaby Hypoallergic Nutricia
Chil Mil Kalbe Morinaga Nutribaby Hypo Allergenic Nutricia
Enfagrow Mead Johnson NAN HA Nestle Indonesia
Dancow Nestle Indonesia Formula Protein
Hidrolisis Extensive
Pregestimil Mead Johnson
Bebelac Nutricia Nutribaby Pepti Junior Nutricia
Nutrilon Royal Nutricia Formula Asam Amino Neocate Nutricia
Bebelove 2 Nutricia Formula Soya Nutrilon Soya Nutricia
SGM Sari husada SGM Soya Presinutri Sari husada
MIMS INDONESIA
16. ASI PREMATUR
16
- ASI dan air susu mamalia lain : SPESIES SPESIFIC
- BBLSR (Prematur) paling baik diberikan ASI dari ibu
yang melahirkannya (ASI PREMATUR)
- Menyesuaikan kebutuhan pada bayi
ASI dari ibu yang melahirkan prematur
Kandungan dan komposisi nutrisi bervariasi
Tergantung : Umur bayi, Umur kehamilan, Status kesehatan dan psikologis
ibu
ENERGI, LEMAK, PROTEIN : lebih tinggi daripada ASI matur
KARBOHIDRAT : lebih rendah dari ASI matur
17. Komposisi nutrisi ASI aterm dan
ASI Prematur
17
Nutrien
3-5 hari 8-11 hari 15-18 hari 26-29 hari
Aterm Preterm Aterm Preterm Aterm Preterm Aterm Preterm
Energi (kkal/dl) 48 58 59 71 62 71 62 70
Lemak (g/dl) 1,85 3,00 2,9 4,14 3,06 4,33 3,05 4,09
Protein (g/dl) 1,87 2,10 1,7 1,86 1,52 1,71 1,29 1,41
Laktosa (g/dl) 5,14 5,04 5,98 5,55 6,00 5,63 6,51 5,97
Anderson GH, Atkinson SA, Bryan MH. Energy and macronutrient content of human milk during early
lactation from mothers giving birth prematurly and at term. 1981
18. Masalah ASI prematur
18
Komposisi yang bervariasi
Produksi ASI prematur sedikit
Bayi usia ±3 minggu masih memerlukan ASI prematur sedangkan
komposisi ASI ibu berubah seperti ASI aterm
• (Klein, 2002) Bayi prematur diberi ASI aterm vs ASI Preterm : penambahan BB & PB
lebih rendah pada ASI aterm
Bayi prematur
• [normal] mendapatkan nutrisi dari intrauterine
• Baik ASI aterm maupun ASI preterm kurang mencukupi kebutuhan nutrisi
• Perlu penambahan zat fortifikasi pada ASI
19. Standar untuk Formula Standar
19
Kebutuhan
Bayi
Kebutuhan
Bayi
prematur
Penelitian
Standar
Formula
Standar
formula
prematur
Kandungan
dan
Komposisi
ASI
Kandungan
ASI prematur
Differensiasi
pemasaran
produk
Penambahan
zat
tambahan
PRODUKSI
Formula
Standar
PRODUKSI
formula
prematur
standar
20. Standar Formula Preterm
20
Formula standar
(Codex Stan 72 – 1981)
Formula Preterm Standar
[Expert Panel] Klein, 2002
Min Maks Min Maks
Energi (kkal/100ml) 60 70 67 94
Total Protein (gr/100 kkal) 1,8 3,0 2,5 3,6
Total KH (gr/100 kkal) 9,0 14,0 9,6 12,5
Total Lemak (gr/100 kkal) 4,0 6,0 4,4 5,7
ELEKTROLIT
Calcium (mg/100 kkal) 50 - 123 185
Natrium (mg/100 kkal) 20 60 39 63
Kalium (mg/100 kkal) 60 180 60 160
VITAMIN
Vitamin A (μg RE*/100 kkal)
*1 μg RE = 3,33 IU
60 180 204 380
Vitamin D (IU/100 kkal) 40 100 75 270
21. Standar Formula Preterm
21
Formula standar
(Codex Stan 72 – 1981)
Formula Preterm Standar
[Expert Panel] Klein, 2002
Min Maks Min Maks
VITAMIN E (mg α-TE/100 kkal)
alpha-tocopherol equivalent
0,5 - 2 8
VITAMIN K1 (μg /100 kkal) 4 - 4 25
VITAMIN B6 (μg/100 kkal) 35 - 30 250
VITAMIN B12(μg/100 kkal) 0,1 - 0,08 0,7
VITAMIN C (mg/100 kkal) 10 - 8,3 37
Asam Folat (μg/100 kkal) 10 - 30 45
Lain-Lain
Besi (mg/100 kkal) 0,45 - 1,7 3,0
Zink (mg/100 kkal) 0,5 - 1,1 1,5
23. FORMULA PROTEIN
TERHIDROLISIS
23
PEMECAHAN / HIDROLISIS PROTEIN
- Penambahan asam kuat atau basa kuat lalu
dipanaskan
- Enzim : Protease hewam
Sea-B-Zyme L200/P200, Alprolase L, SEBDigest B7P – Neutral Bacterial
Protease, SEBDigest B69L/P – Alkaline Bacterial Protease, SEBDigest
F35L/P – Acid Fungal Protease, SEBDigest F59P
- Hidrolisis parsial (sebagian) & extensif
24. FORMULA PROTEIN
TERHIDROLISIS
24
PROTEIN
Protein Whey dan Casein
Protein Whey Protein Casein
Globin
(beta-lactoglobulin (65%), alpha-
lactalbumin (25%), bovine serum
albumin (8%) dan immunoglobulins)
Fosfoprotein
(Fosfoprotein casein αS1, αS2, β,
dan κ)
Berat molekul kecil Berat molekul besar
Mudah terserap : ↑ protein plasma >> Lebih lambat
Labil Stabil
- ASI : Whey 80%, : Casein 20%
- Susu Sapi : Whey 20% : Casein 80%
Hidrolisis Sebagian : Whey+casein, Whey
Hidrolisis Ekstensife : Casein
25. FORMULA PROTEIN
TERHIDROLISIS
25
PROTEIN
Protein Whey dan Casein
HIDROLISIS PARSIAL
<1,500 Da (83%)
1,500–3,500 Da (13.5%)
3,500–6,000 Da (2.5%)
>6,000 Da (1%)
HIDROLISIS EKSTENSIF
69% 1000 Dalton,
18% 1000–2000 D,
11.9% 2000–5000 D,
0.9% 5000–10000 D,
0.2% 10000–20000 D,
0.1% 20000 D;
15% free amino acids;
26. 26
PRODUK JENIS KALORI KH
Protein
Total
Lemak
STADAR FORMULA 60-70 9,0-14,0 1,8-3,0 4,0-6,0
STANDAR FORMULA PRETERM 67-94 9,6-12,5 2,5-3,6 4,4-5,7
NAN HA 1 Gold Formula protein whey terhidrolisis
sebagian (+probiotik) 67 7,8 1,3 3,4
NAN HA 2 Gold Formula protein whey terhidrolisis
sebagian (+probiotik) 67 8,3 1,5 3,1
Nutribaby Hypo
Allergenic
Formula Protein Terhidrolisis
Parsial 65 7 2 3,5
Morinaga BMT P-HP
(0-6 bulan)
Formula Protein Terhidrolisis
Parsial 73,5 56 11.7 27
Morinaga Chil Mil P-
HP (6 bulan - 1thn)
Formula Protein Terhidrolisis
Parsial 69 58,6 13,8 20,7
Morinaga Chil Kid P-
HP (1-3 bulan)
Formula Protein Terhidrolisis
Parsial 67 59,4 15,6 18,75
Enfamil A+ HA Formula protein whey&casein
terhidrolisis sebagian 70 53 12,8 27
Pregestimil Formula protein casein terhidrolisis
extensive 70 51 14 28
Nutrilon Hypoallergik Formula Protein Terhidrolisis
Parsial 51,9 10,8 25,8
27. FORMULA ASAM AMINO
27
Berdasarkan standar formula bayi bukan preterm
KANDUNGAN
- ENERGI : Sesuai
- KH : berasal dari sirup glukosa (bukan laktosa)
- PROTEIN : asam amino esensial & kondisional
- LEMAK : Rantai menengah - panjang
- VITAMIN, MINERAL, ELEKTROLIT : Sesuai
29. FORMULA ASAM AMINO
29
PRODUK JENIS KALORI KH Protein Total Lemak
STADAR FORMULA 60-70 9,0-14,0 1,8-3,0 4,0-6,0
STANDAR FORMULA PRETERM 67-94 9,6-12,5 2,5-3,6 4,4-5,7
EleCare (for
Infant)
Formula Asam amino
(+ besi)
70,4 42 % kcal 15 %kcal 43 %kkal
Nutramigen
Puramino
Formula asam amino
(+Besi, DHA&ARA)
70,4 10,3 2,8 5,3
Neocate LCP Formula asam amino
(+LCP)
71 8,1 gr/100ml
2.33
gr/100ml
3,5 gr/100ml
Kandungan Nutrisi Formula Asam amino
31. BBLSR dan prematuritas
BBLSR
• Insidensi : 4-7 % kelahiran
• Faktor risiko :
(Ibu terlalu muda, kehamilan ganda, kesehatan maternal (infeksi, obat-
obatan, infeksi), bayi laki-laki, primiparitas, sosial ekonomi rencah,
antenatal care (ANC) yang tidak teratur, ruptur membran, malnutrisi, dan
fetal distress)
• STANDAR : Perawatan NICU
– Hanya 80% yang dapat dirawat di NICU
• Lahir kurang bulan (prematur)
31
33. PROBELM BBLSR
33
Intoleransi makanan & NEC (Necrotizing
EnteroColitis)
• Insidensi NEC : 5-10% BBLSR
• Mortalitas : 15-30%; Morbiditas : Gangg. Neurodevelompment
• PENYEBAB : MULTIFAKTORIAL
• Prematuritas organ pencernaan
• Bakteri
• Early feeding
• GEJALA
• [AWAL] Intoleransi makanan (Residu/muntah setelah diberi makanan)
34. Prematuritas Sistem Pencernaan
34
Fungsi Sistem Pencernaan
Organ Digestif
: Enzim
Pencernaan
Absorbsi :
Permukaan
usus
Imunitas
Kontrol sistem
endokrin dan
eksokrin
36. 36
Organ Umur
Esofagus
Perkembangan kelenjar superfisial 20 minggu
Muncul sel skuamos 28 minggu
Lambung
Pembentukan sel kelenjar gaster 14 minggu
Diferensiasi bagian fundus dan pilori 14 minggu
Usus kecil
Nampak villus 14 minggu
Nampak limfonodi 14 minggu
Muncul hormon dan enzim usus 14 minggu
Mulai berkembang neurotransmiter 12 minggu
Mulai nampak perkembangan plezus myenteric 14 minggu
Usus besar
Penurunan diameter 20 minggu
Penampakan vilus 20 minggu
Pankreas
Difereniasi sel eksokrin dan endokrin jaringan
usus
14 minggu
Hepar
Pembentukan lobus-lobus pada hepar 11 minggu
37. Pencernaan dan Metabolisme
Protein
37
Fungsi asam amino pada bayi prematur
• Sistesis protein dan oksidasi terutama untuk
perkembangan awal organ pencernaan, penambahan
massa tubuh (penambahan sel tubuh)
• Protein lebih banyak diperlukan
Pencernaan
• Protease : Jumlah belum maksimal
• Absorpsi : brush border, peptida sitosolik, dan sistem
transpor peptida
Metabolisme
• BBLSR Peningkatan turn-over protein
• Kebutuhan protein ↑ : pembelahan sel, membentuk
enzim, hormon, & Ab lain,
38. Kebutuhan Nutrisi Bayi Preterm
38
Min Maks
Energi (kkal/100ml) 67 94
Total Protein (gr/100 kkal) 2,5 3,6
Total KH (gr/100 kkal) 9,6 12,5
Total Lemak (gr/100 kkal) 4,4 5,7
ELEKTROLIT
Calcium (mg/100 kkal) 123 185
Natrium (mg/100 kkal) 39 63
Kalium (mg/100 kkal) 60 160
VITAMIN
Vitamin A (μg RE*/100 kkal)
*1 μg RE = 3,33 IU
204 380
Vitamin D (IU/100 kkal) 75 270
Min Maks
VITAMIN E (mg α-TE/100
kkal)
alpha-tocopherol equivalent
2 8
VITAMIN K1 (μg /100 kkal) 4 25
VITAMIN B6 (μg/100 kkal) 30 250
VITAMIN B12(μg/100 kkal) 0,08 0,7
VITAMIN C (mg/100 kkal) 8,3 37
Asam Folat (μg/100 kkal) 30 45
Besi (mg/100 kkal) 1,7 3,0
Zink (mg/100 kkal) 1,1 1,5
41. PRINSIP
TUJUAN NUTRISI BBLSR
• Pertumbuhan seimbang dengan pertumbuhan
intrauterine
• Outcome : Tumbuh kembang sesuai anak
seumur
41
42. Pertumbuhan BBLSR pada awal
kehidupan
• BB turun s/d 2-3
minggu
Def. Protein untuk
tumbuh
• Kebutuhan Energi ↑ :
Terutama protein
• Energi dari KH dan
lemak kurang
berpengaruh
42
44. Tatalaksana Nutrisi BBLSR
(Prematur)
44
• RTBW : Return
to Birth Weight
Capai Nutrisi
Enteral Optimal
(160 ml/kg/hari)
TERAPI :
KEJAR TUMBUH
• Hiperkalori (30
kkal/Oz)
• Didahului oleh
tahap transisi
45. Total parenteral nutrition (TPN)
Minimal enteral nutrition (MEN)
45
WHO, 2011
SETELAH BAYI LAHIR (24 Jam awal)
• Nutrisi Enteral IV
• Kebutuhan cairan
• GIR 6-8
• Lemak 1-3 gr/kg/hari
• Elektrolit setelah hari 3-6 hari
• Lain-lain : Besi, zink
• Tujuan
• Meminimalkan perubahan mendadak intrauterin-ekstrauterin
• Mencegah NEC
• Dukungan nutrisi untuk pertumbuhan awal
46. Total parenteral nutrition (TPN)
Minimal enteral nutrition (MEN)
46
WHO, 2011
Minimal Enteral Nutrition
• Pemberian nutrisi enteral ditunda sampai minimal
berusia 24 jam
• Diberikan bertahap naik + Pengurangan TPN
sampai mencapai Full Enteral Feeding
• Mencegah NEC
• NUTRISI : ASI atau Formula Preterm Standar
47. Nutrisi peralihan & Catch-up
growth
47
WHO, 2011
Nutrisi Catch up growth
• Diberikan setelah nutrisi enteral optimal (Full enteral
Feeding)
• Untuk kejar tumbuh mencapai tumbuh kembang
sesuai dengan anak seusianya
• ASI fortifikasi atau Formula hiperkalori (30 kkal/Oz
atau 105 kkal/100 ml)
• SEBELUMNYA (beberapa hari sebelum pulang)
• Formula peralihan 24 kkal/Oz atau 80 kkal/100 ml
49. Capaian Nutrisi
49
FORMULA PROTEIN TERHIDROLISIS
FORMULA ASAM AMINO
Komposisi berdasarkan formula
bayi standar dan bukan formula
prematur standar
KURANG MENCUKUPI
KEBUTUHAN NUTRISI BBLSR
50. 50
PRODUK JENIS KALORI KH
Protein
Total
Lemak
STADAR FORMULA 60-70 9,0-14,0 1,8-3,0 4,0-6,0
STANDAR FORMULA PRETERM 67-94 9,6-12,5 2,5-3,6 4,4-5,7
A
Formula protein whey
terhidrolisis sebagian
67 ↓ 7,8 1,3 ↓ 3,4
B
Formula protein whey
terhidrolisis sebagian
67↓ 8,3 1,5 ↓ 3,1
C
Formula Protein whey &
casein terhidrolisis Parsial
65↓ 7 2 ↓ 3,5
D
Formula asam amino
71↓ 8,1 2.33 ↓ 3,5
51. Kefeektifitas Formula pada
Nutrisi Tahap Awal
• FORMULA PRETERM vs FORMULA STANDAR
– Pertumbuhan BB & PB lebih baik pada formula preterm
(Klein, 2002. LOE IIIA)
• Formula Protein Terhidrolisis vs Formula Standar
Preterm
– Pencapaian pertumbuhan yang sama
– FPT : Kadar protein plasma lebih tinggi
(Szajewska H, dkk, 2001. LoE IIIB; Florendo KN, dkk, 2009. LoE IIIB)
– FPT : Pencapaian nutrisi enteral optimal lebih cepat
– FPT : Insidensi Intoleransi Makanan lebih kecil
(Mihatsch, dkk. 2002. LoE IIIB)
51
52. Kefeektifitas Formula pada
Nutrisi Tahap Awal
• FORMULA ASAM AMINO vs FORMULA PRETERM
STANDAR
– Belum ada penelitian tentang outcome tumbuh kembang
– Kejadian NEC lebih tinggi pengaruh hiperosmolaritas
pada FAA
(Book, 1975. LOE IIIA)
52
53. Kefeektifitas Formula pada Nutrisi
Tahap Peralihan & Kejar Tumbuh
• FORMULA PROTEIN TERHIDROLISA vs FORMULA
STANDAR
– FPT : Pertumbuhan BB, PB, LK lebih rendah
– Belum ada penelitian untuk efek jangka panjang
(pertumbuham & perkembangan)
(Seppo L, dkk. 2005, LOE IIB; Lasekan JB, dkk 2006)
53
54. Formula Asam Amino sebagai sebagai
tatalaksana feeding introlerance pada BBLSR
• Komplikasi Nutrisi BBLSR :
NEC dengan tanda awal feeding intolerance
• Formula Asam Amino pada BBLSR yang
mengalami feeding intolerance saat tahap awal
– Menurunkan residu (kualitas dan kuantitas)
– Efektif dalam mempercepat capaian nutrisi optimal
(Raimondi F, dkk. 2012. LoE IIIB)
54
55. KESIMPULAN
55
1. ASI lebih direkomkendasikan untuk nutrisi bayi
2. Susu Formula digunakan sebagai pengganti ASI saat bayi tidak bisa
mendapatkan ASI
3. Formula protein terhidrolisis dan formula asam amino merupakan
formula hipoalergik dengan komposisi nutrisi sesuai standar formula
bayi namun dengan kandungan protein yang lebih kecil strukturnya.
4. BBLSR lahir prematur dengan belum sempurnanya organ sistem
pencernaan serta mulai beradaptasi dengan lingkungan ekstrauterin
56. KESIMPULAN
56
5. BBLSR perlu dukungan nutrisi pada tahap awal, peralihan,
dan tumbuh kejar
6. Pada tahap awal formula protein terhidrolisis mempercepat
pencapaian nutrisi optimal dan menurunkan insidensi NEC
sedangkan formula asam amino meningkatkan insidensi NEC
7. Pada tahap lanjut formula protein terhidrolisis dan formula
asam amino tidak dapat mencukup kebutuhan untuk kejar
tumbuh
8. Formula asam amino dapat digunakan sebagai tatalaksana
intoleransi makanan saat BBLSR diberikan nutrisi tahap awal