1. Kebijakan Pencegahan dan
Penanganan Stunting
dr. Nice Rachmawati Masnadi, SpA(K)
Selasa/12 Juli 2022
Dipresentasikan pada Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting bagi
Sumber Daya Manusia (SDM) Kesejahteraan Sosial
(Pendamping Sosial Program Keluarga Harapan/PKH)
10. (Victora CG et al. Pediatrics 2010;125(3)e473-e480
GANGGUAN PERTUMBUHAN DIMULAI DARI UMUR SANGAT MUDA
usia 3 bulan
Data WHO Global
Database on Child
Growth and Malnutrition
• 54 negara
• Sample size antara
1.000-47.000 anak
• di 5 Benua
• Gangguan Pertumbuhan
sudah dimulai sejak usia
3 bulan.
WAZ
HAZ
WHZ
11. Survei : Perlambatan kenaikkan berat-badan (weigth faltering)
terbanyak terjadi pada masa bayi, apabila tidak segera ditatalaksana,
anak akan menjadi Stunting.
Weigth Faltering (FTT): kurva BB
naik tidak sesuai garis
pertumbuhan.
Flat Growth : kurva BB
mendatar.
Faltering Weight
WASTING
Faltering
Length/Height
STUNTING
14. Stunting
Underlying
Determinant
Immediate
Determinant
Intermediate
Determinant
• Karakteristik Ibu: Usia, tinggi ibu,
kesehatan fisik & mental, status
nutrisi
• Karakteristik rumah tangga: Status
sosial ekonomi, agama, pendidikan
orangtua, pekerjaan, pemegang
keputusan
• Karakteristik wilayah:
Propinsi/Kecamatan, urban/rural,
pertambahan penduduk, produksi
& distribusi pangan
• Kompetisi makanan
- Jumlah anggota keluarga
• Air bersih, higiene dan sanitasi
• Polusi udara
- Asap rokok
• Pelayanan kesehatan preventif dan
kuratif
• Praktik pemberian ASI
• Praktik pemberian MPASI
- Tepat waktu, adekuat, aman
diberikan dengan benar
• Defisiensi mikronutrien
- Fe, Seng, Vit A, Yodium
• Infeksi berulang
• Infeksi kronik • Pertumbuhan Janin
Terhambat
• Asupan energi &
kalori yang tidak
adekuat
• Penyerapan energi
& kalori yang tidak
adekuat
15. FAKTOR RISIKO
o ANAK
• kelainan kongenital, BBLR, IUGR, masalah neurodevelopmental, penyakit,
kekurangan pangan atau praktik pemberian makan yang tidak tepat, child abuse
atau terlantar
o IBU
• Alkohol, tembakau, obat-obatan saat kehamilan, kekerasan domestik, orangtua
tunggal, hubungan ibu dan anak yang tidak harmonis, masalah psikiatrik,
pendidikan orangtua
o LINGKUNGAN
• Isolasi, kemisikinan, kesulitan akses terhadap makanan dan kesehatan, anggota
keluarga yang besar, konflik dalam rumah tangga
UNDERLYING, INTERMEDIATE, IMMEDIATE
DETERMINANT
18. CARA MENYUSUI
• Dianjurkan menggunakan minimal 3 posisi bergantian
• Semua duktus laktiferus dapat dikosongkan
• Mencegah bagian tertentu puting menjadi worn-out karena lebih sering terpakai
• Mencegah kelelahan/kram bagian tertentu tubuh ibu
Posisi
• Buka mulut bayi dengan menyentuhkan puting ke bibir bawah bayi (rooting reflex)
• Areola masuk sebanyak mungkin ke mulut bayi (2,5 – 3,7 cm)
Latch on
Terdengar bunyi menelan
• Bayi baru lahir: 5 -10 menit/payudara; tiap 2 -3 jam 10-12 kali/hari
• > 1 bulan: kapasitas lambung bertambah, menyusu lebih jarang tapi lebih lama, misalnya 20
menit/payudara, tiap 3-4 jam
• 6 bulan: 20 menit/payudara; 3-5 kali/hari
Lama menyusui
EVALUASI
KECUKUPAN
ditandai dengan
kenaikan BB yang
adekuat
20. 1. TEPAT
WAKTU
UKK NPM IDAI (2019)
• Makanan padat atau
makanan cair selain ASI
yang diberikan pada
periode penyapihan di
saat ASI saja tidak dapat
mencukupi kebutuhan
nutrisi untuk tumbuh
kembang optimal
• WHO: 6 bulan (180 hari)
• ESPGHAN: antara 17-26 minggu
• AAP: ASI: mulai 6 bulan
formula: mulai 4-6 bulan World Health Organization (WHO). 2002. 55th World Health Assembly. Infant and Young Child Nutrition.
(WHA55.25). http://apps.who.int/gb/archive/pdf_files/WHA55/ewha5525.pdf. Accessed May 19, 2019.
Fewtrell et al. JPGN 2017;64: 119–32
UKK NPM IDAI, 2019
21. UKK NPM/Dewey K. Pediatr Clin North Am 2001;48:87-104
KESENJANGAN ENERGI
yang harus dipenuhi
pada bayi usia
6-23 bulan
Pada umur 6-8 bulan
kebutuhan energi
anak 600 kcal/hari,
dapat dicukupi dari:
• ASI 400 kcal
• MPASI 200 kcal
22. 1. Kontrol kepala
Kepala tetap tegak
dan stabil
saat bayi didudukkan
2. Refleks menjulurkan
lidah
Refleks menjulurkan lidah
(extrusion reflex)
& refleks muntah
(gag reflex)
sudah berkurang
3. Selera makan
meningkat
Tampak lapar bahkan
dengan
frekuensi menyusui
8-10 x/hari
4.Tertarik/ingin
tahu apa yang
kita makan
Mulai menatap piring/
mangkok makanan atau
mencoba meraih
makanan yang sedang
kita suap
TANDA ANAK SIAP MAKAN
(UKK NPM IDAI, 2019)
24. 6-8
BULAN
9-11
BULAN
12-23
BULAN
ENERGI (Kcal) 200 300 550
PROTEIN 20% = Kcal; g 40; 10 60; 15 110; 27,5
LEMAK 40% = Kcal; g 80; 9 120; 13 220; 24
KH 40% = Kcal; g 80; 20 120; 30 220; 55
BESI (mg) 11 7 7
JUMLAH KALORI DARI MPASI
UNTUK BAYI YANG MENDAPAT ASI
MPASI menjadi
sumber kecukupan:
• zat besi (100%),
vitamin D (90%),
seng (70%)
sangat perlu
diperhatikan
kecukupannya
dalam MPASI
(UKK NPM IDAI, 2019)
25. Menu tunggal tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi
MPASI
ADEKUAT
MASALAH YANG
SERING TIMBUL
• MENU TUNGGAL
• MPASI “HOME MADE”
• KECUKUPAN LEMAK
• KECUKUPAN BESI
• SERAT, GULA & GARAM
Kandungan zat gizi
MPASI
yang diharapkan
untuk bayi 6 bulan
LABU
SIAM
(100
gram)
PISANG
AMBON
(100 gram)
Energi (200 kcal) 30 kcal
(15%)
108 kcal
(54%)
Protein (10 g) 0,6 g (6%) 1,0 g (10%)
Lemak (9 g) 0,1 g
(1,1%)
0,8 g (8,9%)
Besi (11 mg) 0,5 mg
(4,5%)
0,2 mg
(1,8%)
Zinc (3 mg) 1,0 mg
(33,3%)
0,2 mg
(6,7%)
(UKK NPM IDAI, 2019)
26. (Fahmida U et al. Food Nutr Bull 2014;35:S174-9).
MASUKAN MIKRONUTRIEN
MELALUI MPASI LOKAL
(HOME MADE)
DI INDONESIA*
Masukan mikronutrien
melalui MPASI lokal:
• Calcium
• Zinc
• Besi
hanya sekitar 20%
dari kecukupannya
* Bandung (perkotaan), Bogor (periurban), Lombok
Timur (pedesaan) dan data Riskesdas (2010)
(UKK NPM IDAI, 2019)
27. • WHO: lemak mutlak dibutuhkan
pada bayi dan batita sebagai
sumber energi & sumber asam
lemak esensial
• 40% dari asupan energi (6-12
bulan, EFSA)
LEMAK: SERING DIABAIKAN
PROTEIN HEWANI KURANG
DIBERIKAN
PROTEIN MENGANDUNG ASAM
AMINO ESENSIAL yANG LENGKAP
YANG DIBUTUHKAN UNTUK
PERTUMBUHAN TINGGI DAN OTAK
28. Bahan makanan Kandungan
besi /100 g
bahan (mg)
Jumlah yang harus dimakan sehari
(g) untuk memenuhi kecukupan
besi 11 mg/hari
Daging sapi gemuk segar 2,6 423
Daging ayam segar 1,5 733
Ikan kembung segar 0,8 1.375
Hati sapi segar 4,0 275
Hati ayam segar 15,6 70
Udang segar 8,0 138
Tahu* 3,4 324
Tempe* 4,0 275
Kandungan besi dan kebutuhan sehari untuk mencapai masukan besi
11 mg/hari
* Sumber besi non-heme dengan derajat absorbsi kurang baik
Zat besi
(UKK NPM IDAI, 2019)
29. Serat dapat berikatan & menghambat absorpsi
beberapa mineral penting (kalsium, zat besi,
magnesium, fosfor, seng)
GARAM
• Kebutuhan garam pada anak
usia 0-12 bulan = < 1 gram/hari
(< 400 mg Natrium), sedangkan
pada anak usia 1–3 tahun
adalah < 2 gram/hari (< 800
mg)
• Tidak dianjurkan
menambahkan garam melebihi
kebutuhan harian (WHO, 2012;
ESPGHAN, 2017)
GULA
• Asupan gula dalam bentuk gula tambahan dibatasi di
bawah 10% dari total asupan kalori harian (WHO) untuk
anak berusia 2-18 tahun, bahkan hingga < 5% total kalori
untuk anak di bawah usia 2 tahun (WHO, 2015;
ESPGHAN, 2017)
• Asupan gula yang disarankan adalah berupa gula
alamiah, seperti buah segar, produk susu tanpa pemanis,
bukan jus buah/produk dgn tambahan pemanis
(ESPGHAN, 2017)
IDAI Cabang Sumatera Barat (UKK NPM IDAI, 2019)
30. 3. AMAN DAN HIGIENIS
Bakteri berkembang sangat cepat pada suhu 21-47°C sehingga dianjurkan dibuang bila
berada pada suhu 32°C selama >1 jam
Suhu 5-60°C: 2 jam (USDA) (UKK NPM IDAI, 2019)
31. Menyimpan MPASI dengan AMAN
Seluruh makanan harus disimpan sesuai dengan
petunjuk penyimpanan yang tertulis pada kemasan,
dan tidak.
Makanan yang seharusnya disimpan di lemari
pendingin tidak boleh digunakan Kembali setelah
berada di luar lemari pendingin selama dua jam atau
lebih.
Cairkan makanan beku (frozen foods) yang ada di
lemari pendingin menggunakan microwave.
Makanan yang telah dicairkan harus segera
dimasak. Makanan beku yang telah dimasak tidak
baik dibekukan kembali.
IDAI Cabang Sumatera Barat (UKK NPM IDAI, 2019)
32. • Proses makan yang memerlukan interaksi bayi
& ibu/pengasuh
• Menyuapi
• Makan sendiri (anak yang lebih besar)
• Sabar, tidak memaksa
• Perhatikan tanda lapar & kenyang
• Hindari distraksi/gangguan pengalih perhatian
RESPONSIVE FEEDING
IDAI Cabang Sumatera Barat (UKK NPM IDAI, 2019)
34. ATURAN MAKAN (FEEDING RULES)
Bonnin AB. Can Fam Physician. 2006
IDAI Cabang Sumatera Barat
1. JADWAL
o Teratur
o Tidak > 30 menit
o Tidak menawarkan camilan yang lain
2. LINGKUNGAN
o Menyenangkan
o Siapkan serbet agar tidak berantakan
o Tidak ada distraksi
o Jangan memberikan makanan sebagai hadiah
3. PROSEDUR
o Makanan dalam porsi kecil
o Makanan utama dulu, baru minum
o Dorong anak untuk makan sendiri
o Bila anak menunjukkan tanda tidak mau makan, tawarkan kembali makanan secara netral
o Bila setelah 10-15 menit anak tetap tidak mau makan, akhiri proses makan
o Membersihkan mulut anak jika makan sudah selesai
(UKK NPM IDAI, 2019)
35. IDAI Cabang Sumatera Barat
PENCEGAHAN
2. Pemantauan pertumbuhan dan status gizi
(UKK NPM IDAI, 2019)
36. PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
IDAI Cabang Sumatera Barat
1. Melakukan penimbangan dan pengukuran yang benar
• Berat badan, panjang badan, tinggi badan
2. Melakukan pencatatan dan plotting yang benar
• Menggunakan grafik sesuai dengan usia dan jenis kelamin serta indeks
yang benar
3. Melakukan penilaian dan interpretasi
• Sesuai dengan definisi dan ketentuan yang berlaku
4. Melakukan tindak lanjut
• Sesuai hasil interpretasi dan kondisi klinis yang ada: obeservasi, tangani
atau melakukan rujukan
(UKK NPM IDAI, 2019)
37. REALITAS YANG ADA
Hanya 77,8% yang diukur tingginya >2x dalam 12 bulan !
Hanya 54,6% yang ditimbang BB >8x per
tahun dengan standar yang sesuai
40. BERAT BADAN
LINGKAR KEPALA
PANJANG BADAN
KESALAHAN YANG SERING
TERJADI
• Penimbangan dan pengukuran yang tidak
benar
• Timbangan tidak pernah ditera
• Tidak dari titik nol
• Posisi pengukuran salah
• Petugas salah lihat
• Kesalahan dalam memilih kurva/grafik
• Tidak sesuai umur dan jenis kelamin
• Tidak memperhitungkan usia koreksi
• Status gizi BB/U (padahal yang
betul adalah BB/TB)
• Kesalahan dalam memplot
• Salah tempat/titik
• Salah lihat
(UKK NPM IDAI, 2019)
48. CARA MUDAH MENDETEKSI ADANYA
PERLAMBATAN PERTUMBUHAN
1. Sambungkan titik plotting pada kurva, lihat
kecenderungan ARAH GARIS
2. Bandingkan dengan garis kurva di atasnya
• Dikatakan BAIK apabila sejajar atau
meningkat
• Dikataka TIDAK BAIK bila menjauhi garis
kurva di atasnya atau mendatar atau
menurun
3. Biasa diawali oleh perlambatan BB
• Harus segera evaluasi semua indeks
antropometri: BB/U, TB/U, BB/TB dan
IMT/U
(UKK NPM IDAI, 2019)
49. Anak dengan perlambatan pertumbuhan
Lakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis serta
konfirmasi pengukuran antropometri
Evaluasi Red Flag & potensial
etiologi
Penegakan masalah dan diagnosis
Penentuan tatalaksana nutrisi dan
medikamentosa
Pemantauan
Rujuk
Perbaikan
Tidak Ada
Perbaikan
Dilakukan
oleh
TIM ASUHAN
NUTRISI
• Dokter
• Perawat
• Ahli Gizi
(UKK NPM IDAI, 2019)
50. Pangan Olahan untuk Kebutuhan Gizi Khusus (PKGK)
Pangan Olahan untuk Diet Khusus (PDK) Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK)
PDK Bayi & Anak PDK Dewasa PKMK Bayi & Anak PKMK Dewasa
• Formula Bayi
• Formula Lanjutan
• Formula Pertumbuhan
• MPASI
• Minuman khusus Ibu
Hamil dan/atau
Menyusui
• Pangan Olahragawan
• Pangan untuk kontrol BB
• IEM
• Gagal tumbuh, gizi
kurang/buruk
• Prematur
• HMF
• Alergi Susu sapi
• Epilepsi intraktabel
• Malabsorpsi
• Penyakit Hati Kronik
• IBD
• DM
• Gagal Ginjal Kronik
• Penyakit Hati Kronik
• Gizi Kurang atau Buruk
• IEM
Peraturan BPOM No. 1/2018
Tenaga
Kesehatan
Resep
Dokter
51. Kementerian Kesehatan RI, 2020
Petunjuk Teknis Penggunaan Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK) bagi Anak Bermasalah Gizi
ALUR PENANGANAN KASUS DI PUSKESMAS
• PDK dapat
diberikan oleh
petugas kesehatan
• PKMK diberikan
oleh dokter
spesialis anak
52. ALUR PENANGANAN KASUS DI RUMAH SAKIT
Kementerian Kesehatan RI, 2020
Petunjuk Teknis Penggunaan Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK) bagi Anak Bermasalah Gizi
53. Take Home Message
• Stunting disebabkan Multifaktorial terutama nutrisi tak adekuat dan
infeksi berulang.
• Nutrisi optimal dimulai dengan pemberian ASI eksklusif dan MPASI
yang memenuhi 4 syarat
• Gangguan pertumbuhan pada 1000 HPK bersifat irreversibel
• Dampak stunting tdd jangka pendek dan jangka panjang
• Pengenalan dini risiko gagal tumbuh dan pencegahan sangat penting
dan dibutuhkan peran semua pihak
IDAI Cabang Sumatera Barat
54. TERIMA KASIH
Mengabdi untuk
negara sesuai
keilmuwan,
Menjaga tumbuh
kembang seluruh
anak
Indonesia, Agar
anak tumbuh
optimal sesuai
dengan potensi
genetiknya
(Prof. Damayanti)