SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
Pengetahuan Hasil
Ternak (susu)
 PENGERTIAN
 KOMPOSISI SUSU
 SIFAT FISIK SUSU
 SIFAT KIMIA SUSU
 SIFAT MIKROBIOLOGI SUSU
 KERUSAKAN SUSU
 PENANGANAN SUSU
 PENGUJIAN KUALITAS SUSU
BATASAN/DEFINISI SUSU
 1. AIR SUSU : air susu sapi yang tidak
dikurangi atau ditambahi sesuatu apapun
dan diperoleh dengan pemerahan secara
sehat dan sekaligus (Ressang dan
Nasution, 1963)
 2. AIR SUSU : air susu sapi dan semua
benda cair yang diperoleh dari pemerahan
sapi, demikian pula es yang dibuat dari air
susu (Perda Kotapraja Semarang, 1966)
 3. AIR SUSU : Sekresi ambing yang bebas
kolostrum dihasilkan dari pemerahan secara
lengkap dari 1 ekor atau lebih sapi yang
sehat yang mengandung minimal 8,25 %
BKTL dan minimal 3,25 % lemak. (Eckles,
Combs, Macy, 1994)
 4. AIR SUSU : Produk berupa cairan putih
yang dihasilkan ambing bebas dari
kolostrum diperoleh dengan cara
pemerahan yang sempurna dari 1 atau lebih
sapi yang sehat mengandung minimal 8,25
% BKTL dan lemak minimal 3,25% (Atherton
& Newlander, 1977)
5. AIR SUSU : Hasil pemerahan sapi atau
hewan menyusui lainnya yang susunya
dapat dimakan atau digunakan sebagai
bahan makanan yang sehat (Hadiwiyoto,
1982)
6. SUSU : Cairan yang diperoleh dari
ambing ternak perah sehat, dengan cara
pemerahan yang benar, terus menerus,
dan tidak dikurangi sesuatu dan/atau
ditambah ke dalamnya sesuatu bahan lain
(SNI No. 01-6366-2000)
RANGKUMAN DEFINISI SUSU
 AIR SUSU AIR SUSU SAPI
 PEMERAHAN SEMPURNA
 BEBAS KOLOSTRUM
 MURNI (TIDAK DIKURANGI DAN DITAMBAH)
 TANPA PENGOLAHAN KECUALI SUHU RENDAH
 NUTRISI (BKTL MINIMAL 8,25%, LEMAK MINIMAL
3,25%)
 SEHAT
 TERNAK PERAH (SAPI, KERBAU, KAMBING, KUDA)
KOMPOSISI SUSU
 PROTEIN 3,2% (ALBUMIN 0,5%, KASEIN
2,7%)
 LEMAK 3,45%
 LAKTOSA 4,6%
 MINERAL 0,85%
 VITAMIN (A,D,E,K) SEDIKIT
 BAHAN KERING ± 12%
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KOMPOSISI SUSU
1. JENIS HEWAN
2. BANGSA SAPI
3. MASA / tahun LAKTASI
4. BULAN LAKTASI
5. UMUR SAPI
6. GENETIS
7. FREKUENSI & WAKTU PEMERAHAN
8. PAKAN
1.Jenis hewan
Air (%)
Protein
(%)
Lemak
(%)
Laktosa
(%)
Mineral
(%)
BJ
Sapi 87.25 3.50 3.80 4.80 0.65 1.028
Kambing 87.88 3.21 3.82 4.54 0.55 1.031
Domba 80.82 6.52 6.86 4.91 0.89 1.035
Kuda 90.70 2.00 1.20 5.70 0.40 1.034
Babi 84.09 7.23 4.55 5.13 1.05 1.038
Kolostrum 72.00 19.00 5.00 2.50 1.50 1.060
2. Bangsa Sapi
Air (%) BK (%)
Lemak
(%)
Protein
(%)
Laktosa
(%)
Mineral
(%)
FH 88.07 11.93 3.45 3.15 4.65 0.68
Guernsey 85.45 14.55 4.98 3.84 4.98 0.75
Jersey 85.43 14.57 5.14 3.80 4.87 0.76
Ayrshire 87.25 12.72 3.85 3.32 4.90 0.65
Shorthorn 87.19 12.81 3.80 3.32 4.99 0.70
3. Masa laktasi (tahun laktasi)
4. Bulan laktasi
Kadar lemak
produksi
III IV
2
Kadar lemak
Produksi
5. Umur Sapi
Produksi tertinggi
kadar lemak
terendah
6. Genetis
Variasi individu
6-7 tahun
Produksi/komposisi
berbeda
7. Frekuensi & waktu
pemerahan
8. Pakan
Produksi & Komposisi
Berbeda
SIFAT KIMIA AIR SUSU
1. PROTEIN
- Kasein (protein utama susu) : 80 %
- Laktalbumin : 18 %
- Globulin : 0,5 – 0,7 %
Kasein + Ca
Ca-kaseinat + as lemah Gumpal
Karena Ca diikat oleh asam lemah
Ca-kaseinat (suspensi)
2. LEMAK
 Bentuk butiran (globular lemak) diameter
0,001-0,01 mm.
 Tiap globular dilapisi lesitin
 Globular lemak tidak larut
berbentuk emulsi dengan Protein
 Penyusun Lemak yaitu gliserol dan asam
lemak.
 As lemak VFA : butirat, kaproat, kaprilat,
kaprat dan laurat.
 Non VFA : miristat, palmitat, stearat, oleat
dan linoleat
3. LAKTOSA
 Merupakan disakarida terdiri dari glukosa
dan galaktosa
 Streptococcus lactis homofermentatif
laktosa as. Laktat
 Escherichia coli
heterofermentatif
4. MINERAL
Makro : Ca, K, Cl, Na,S,P,Mg
Mikro : Fe, Zn, Si, Cu, Fe, Al,
Mn, I
5. VITAMIN
- A,D,E,K
- B1,B2,B6, C sedikit
(rusak bila dipanaskan)
6. ENZIM
 Lipase : inaktif 470
C, rusak 550
C
 Protease : inaktif 74 – 800
C
 Katalase : dihasilkan mikroba mastitis
air susu + H2O2 O2
● Peroksidase : inaktif 80o
C
● Reduktase : dihasilkan oleh mikroba (uji
dengan menggunakan metilen blue)
● Fosfatase : dihasilkan oleh mikroba, inaktif pada
62o
C 30 menit sebagai uji efektifitas proses
pasteurisasi
● Laktase mikroba
katalase
7. GAS
 O2, CO2, N2 jumlahnya tergantung pada
kontak dengan udara (pemerahan,
Pengadukan)
 Dengan mesin perah gas-
gasnya
 Pengaruh terhadap air susu tidak ada
SIFAT FISIK AIR SUSU
1. Warna : putih kekuningan (normal)
putih : pantulan sinar oleh lemak dan
garam-garam
Kekuningan : Vitamin A
Kemerahan : eritritrosit, Hb (mastitis)
Kebiruan : dicampur air
2. RASA & BAU
- asam/manis/pahit rusak karena
lama disimpan
- Hambar : ditambah air
- Busuk : rusak
- “khas’ (normal): agak manis & agak
gurih karena laktosa & lemak
3. pH
- 6,6 – 6,7
- total asam 0,10 – 0,20%
> 0,24 % (rusak)
4. KEKENTALAN
 1,5 – 1,7 kekentalan air ( kekentalan air =
1,0 cp)
 > 2 cp susu dianggap telah rusak
 Pengadukan
Penambahan air
 Pengasaman
laktosa asam laktat
menggumpalkan protein
Kekentalan menurun
Kekentalan naik
5. BERAT JENIS (BJ)
 1.027 – 1,035
 Dipengaruhi : lemak, laktosa, protein dan
garam
 BJ lemak : 0,93
BJ laktosa : 1,666
BJ Protein (kasein) : 1,31
BJ garam-garaman : 4,12
6. TITIK BEKU (TB)
(- 0,5) – (-O,52) O
C
Pencampuran dengan bahan lain mengubah
Titik Beku
7. TITIK DIDIH (TD)
 100,17 O
C
 Garam, Gula meningkatkan titik didih
8. PEMISAHAN KRIM
 Susu didiamkan lemak (krim) memisah,
terutama pada suhu rendah
 Kolostrum, krim cepat memisah sebab
globula lemaknya besar.
KERUSAKAN SUSU
 UTAMA : MIKROBA
PRIMER : SEBELUM PEMERAHAN
(MASTITIS)
SEKUNDER : SELAMA PEMERAHAN
S/D PENGOLAHAN.
KERUSAKAN SUSU
 Nutrisi ideal untuk pertumbuhan mikroba
 Sapi sehat susu dalam ambing
steril.
 Mikroba mulai ada dalam saluran puting
susu. Pada saat memerah 3-4 pancaran
pertama dibuang.
SUMBER PENCEMARAN SUSU
1. Sapi, saluran putting susu, tubuh (kulit,
bulu), kotoran sapi
2. Lingkungan kandang (lantai kandang,
debu, udara, air)
3. Pakan
4. Peralatan
5. Pekerja
6. Penangan Susu (Handling)
Penyimpanan
Pengangkutan
Pemasaran
Siap dikonsumsi
7. Kontaminasi Silang
BENTUK-BENTUK KERUSAKAN SUSU
1. Produksi Asam
10 – 37 o
C : Streptococcus lactis
(dominan)
37 – 50 o
C : S. thermophilus
50o
C : Lactobacillus bulgaricus
2. Produksi Gas
 Coliform
 Clostridium
 Bacillus
 Bakteri heterofermentatif laktat dan
propionat
 Khamir (yeast)
3. Proteolisis
 Streptococcus faecalis var liquefaciens
 Bacillus cereus
 Micrococcus
 Flavobacterium
 Pseudomonas (tahan suhu refrigerator)
Kebusuka
n
4. Berlendir
Alcaligenes viscolactis
Enterobacter
Bakteri asam laktat (BAL)
5. Produksi Alkali
Pseudomonas fluorescens
Alcaligenes faecalis
6. Perubahan Warna
 Pseudomonas syncyanea ( biru, abu-abu
menjadi coklat)
 P. synxantha (kuning pada lapisan krim
susu
 P. fluorescens ( kecoklatan)
 Streptococcus lactis (biru tua)
 Serratia marcescens ( merah)
PENANGANAN SUSU SEGAR
Penanganan susu sesudah pemerahan
1. Pengangkutan dari tempat pemerahan
hingga konsumen dan IPS
2. Penanganan untuk penyimpanan
sementara di KUD/GKSI
3. Penanganan untuk dipasarkan
Susu baru saja diperah suhu sekitar 37o
C
merupakan suhu optimum untuk
pertumbuhan mikroorganisme.
Mikroorganisme terhambat pertumbuhannya
pada :
- suhu < 5o
C
- Suhu > 60o
C
SUHU DANGER ZONE
100o
C
60O
C
49O
C
21O
C
5O
C
-18O
C
SEBAGIAN BESAR
BAKTERI MATI
Pertumbuhan bakteri
cepat
Pertumbuhan bakteri
sedang
Tidak ada/sedikit bakteri
Yang tumbuh
SUHU
DANGER ZONE
PENANGANAN SUSU DI TINGKAT
PETERNAK
 Membersihkan kandang dari kotoran
 Memandikan sapi
 Sebelum pemerahan ambing dicuci
dengan air hangat
 Peralatan pemerahan (mudah dibersihkan
dan mudah dicuci)
 Pancaran I s/d III-IV pada saat pemerahan
dibuang
PENANGANAN DI TINGKAT
PENGUMPUL (KUD/GKSI) :
 Pendinginan
(susu dialirkan di
antara plat pendingin
(plate cooler) bersuhu
0 – 2o
C
PENANGANAN AIR SUSU
 Penyaringan (dibuang kotorannya)
 Pengadukan/homogenisasi
- emulsi baik (globula lemak menyebar)
- Menghindari terbentuknya lapisan krim
. Pendinginan s/d 4o
C
(menghambat pertumbuhan mikroba)
PEMERIKSAAN KUALITAS AIR
SUSU
I. KEADAAN AIR SUSU
1. UJI RASA, WARNA, BAU
Bila terdapat kemungkinan penyimpangan
2. UJI MASAK/DIDIH
- untuk mengetahui penggumpalan protein
- mengumpal : pecah, komposisi tidak
seimbang, asam meningkat.
3. UJI ALKOHOL
alkohol 90% (1 :1) bila mengumpal maka
derajat asam > 9 SH
alkohol 70% (1 : 2) bila mengumpal maka
derajat asam> 8 SH
4. UJI DERAJAT ASAM
Jumlah ml NaOH 0,25 N yang
dipergunakanuntuk menetralisir air susu
dengan indikator PP sebanyak 2 ml normal
4,5 – 7 SH
5. UJI REDUKTASE
 Bakteri menghasilkan enzim yang mereduksi
 H2O2 H2O + ½ O2
 Bila senyawa pereduksi tinggi jumlah bakteri
banyak
 1 ml MB 1% + 20 ml air susu, inkubasi 37 -38o
C
amati tiap ½ jam
 Air susu baik warna biru hilang dalam waktu 5
jam
 Air susu jelek kurang dari 2 jam sudah berubah.
Warna metilen blue
Waktu reduksi
MB (jam)
Perkiraan jumlah koloni
(x 104
)
0,5 – 3,5 ≥ 80
4 40
4,5 25
5 15
5,5 10
6 6
6,5 – 8 2,5
8 1
6. UJI PERAGIAN
Yeast fermentasi membentuki alkohol
dan CO2 dalam suhu inkubasi
37 – 37,5o
C.
7. UJI KATALASE
Angka katalase : Jumlah ml O2 yang dihasilkan
dari 25 ml air susu + 15 ml H2O2 0,5% dan
diinkubasikan pada suhu 37 – 37,5 selama 4
jam.
8. UJI SEDIMEN (endapan)
Baik jika angka sedimen ≤ 0,3%
II. UJI KIMIAWI AIR SUSU
1. BJ (Protein tinggi, berat jenis naik,
lemak tinggi, berat jenis turun)
2. Kadar lemak : metode Gerber, Babcock
3. BKTL : BK – L
4. Protein : Kjedhal, Spektrofotometer
5. Laktosa
BJ 1,028 g/cm2
TB 0,520o
C
Lemak 2,7 %
BKTL 8 %
Protein 3 %
pH 4,5 – 7
mineral 0,7 %
Laktosa 4,2 %
Katalase negatif
Mikroba hidup 1 juta/ ml (TPC)
SYARAT FISIK & KIMIAWI SUSU
(MINIMAL) MENURUT CODEKS SUSU
INDONESIA :

More Related Content

What's hot

25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)Fitri Andriani
 
UJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURUJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURMuhammad Eko
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherErnalia Rosita
 
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasTeknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasRamaiyulis Ramai
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGIEDIS BLOG
 
Materi keripik paru dan usus
Materi keripik paru dan ususMateri keripik paru dan usus
Materi keripik paru dan ususagus_ibnu_hasan
 
Penyebab dan aturan pse dan dfd
Penyebab dan aturan pse dan dfdPenyebab dan aturan pse dan dfd
Penyebab dan aturan pse dan dfdHabyb Palyoga
 
5. sifat kuantitatif dan kualitatif
5. sifat kuantitatif dan kualitatif5. sifat kuantitatif dan kualitatif
5. sifat kuantitatif dan kualitatifEmi Suhaemi
 
Morfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamirMorfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamirAgnescia Sera
 
Laporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampung
Laporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampungLaporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampung
Laporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampungLaode Syawal Fapet
 
Pengenceran larutan stok
Pengenceran larutan stokPengenceran larutan stok
Pengenceran larutan stokAgung Sugiharto
 
Laporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoLaporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoErnalia Rosita
 
Pendinginan pembekuan
Pendinginan pembekuanPendinginan pembekuan
Pendinginan pembekuanMela Fitriani
 
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaramanMakalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaramanAbd Taj Khalwatiyah
 
Laporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoLaporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum TPP Sosis - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Sosis - UNPASLaporan Praktikum TPP Sosis - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Sosis - UNPASRahma Sagistiva Sari
 

What's hot (20)

25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
 
UJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURUJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELUR
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit Leather
 
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasTeknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
 
Perubahan pada pati
Perubahan pada patiPerubahan pada pati
Perubahan pada pati
 
Budidaya Ayam Pedaging
Budidaya Ayam PedagingBudidaya Ayam Pedaging
Budidaya Ayam Pedaging
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
Materi keripik paru dan usus
Materi keripik paru dan ususMateri keripik paru dan usus
Materi keripik paru dan usus
 
Penyebab dan aturan pse dan dfd
Penyebab dan aturan pse dan dfdPenyebab dan aturan pse dan dfd
Penyebab dan aturan pse dan dfd
 
5. sifat kuantitatif dan kualitatif
5. sifat kuantitatif dan kualitatif5. sifat kuantitatif dan kualitatif
5. sifat kuantitatif dan kualitatif
 
Morfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamirMorfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamir
 
Laporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampung
Laporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampungLaporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampung
Laporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampung
 
Pengenceran larutan stok
Pengenceran larutan stokPengenceran larutan stok
Pengenceran larutan stok
 
Laporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoLaporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum Kamaboko
 
Pendinginan pembekuan
Pendinginan pembekuanPendinginan pembekuan
Pendinginan pembekuan
 
Unggas
Unggas   Unggas
Unggas
 
MIKROBIOLOGI MAKANAN
MIKROBIOLOGI MAKANANMIKROBIOLOGI MAKANAN
MIKROBIOLOGI MAKANAN
 
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaramanMakalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
 
Laporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoLaporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum Bakso
 
Laporan Praktikum TPP Sosis - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Sosis - UNPASLaporan Praktikum TPP Sosis - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Sosis - UNPAS
 

Similar to Pengetahuan teknologi susu

Susu - Ilmu Bahan Makanan
Susu - Ilmu Bahan MakananSusu - Ilmu Bahan Makanan
Susu - Ilmu Bahan MakananForza Angg
 
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternak
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternakMemanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternak
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternakGufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
tht-daging-2-2012.ppt
tht-daging-2-2012.ppttht-daging-2-2012.ppt
tht-daging-2-2012.pptariani99
 
1Polisakarida dan klaisifikasi pati.pptx
1Polisakarida dan klaisifikasi pati.pptx1Polisakarida dan klaisifikasi pati.pptx
1Polisakarida dan klaisifikasi pati.pptxvivianleviana0
 
PPT_Teknologi_Fermentasi.pptx
PPT_Teknologi_Fermentasi.pptxPPT_Teknologi_Fermentasi.pptx
PPT_Teknologi_Fermentasi.pptxAtikaAzri1
 
Sistem pencernaan ruminansia
Sistem pencernaan ruminansiaSistem pencernaan ruminansia
Sistem pencernaan ruminansiaRamaiyulis Ramai
 
pembuatan nata de coco dari awal sa.pptx
pembuatan nata de coco dari awal sa.pptxpembuatan nata de coco dari awal sa.pptx
pembuatan nata de coco dari awal sa.pptxTheReaper87
 
Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)
Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)
Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)fathriska
 
Pembuatan nata de soya dari limbah organik
Pembuatan nata de soya dari limbah organikPembuatan nata de soya dari limbah organik
Pembuatan nata de soya dari limbah organikFirlita Nurul Kharisma
 
faktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susu
faktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susufaktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susu
faktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susuudayana
 
Teknologi Fermentasi pada Natadecoco
Teknologi Fermentasi pada NatadecocoTeknologi Fermentasi pada Natadecoco
Teknologi Fermentasi pada NatadecocoNuruliswati
 
Ransum itik petelur
Ransum itik petelurRansum itik petelur
Ransum itik petelurEdy_Susanto
 
Teknologi Fermentasi Kimchi (Dita Ocktasia Usman dan Dwi Elfiani)
Teknologi Fermentasi Kimchi (Dita Ocktasia Usman dan Dwi Elfiani)Teknologi Fermentasi Kimchi (Dita Ocktasia Usman dan Dwi Elfiani)
Teknologi Fermentasi Kimchi (Dita Ocktasia Usman dan Dwi Elfiani)fathriska
 
2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahuna2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahunaEly John Karimela
 
Teknologi Fermentasi pada Keju
Teknologi Fermentasi pada KejuTeknologi Fermentasi pada Keju
Teknologi Fermentasi pada KejuNuruliswati
 
Teknologi Fermentasi (Yoghurt)
Teknologi Fermentasi (Yoghurt)Teknologi Fermentasi (Yoghurt)
Teknologi Fermentasi (Yoghurt)fathriska
 

Similar to Pengetahuan teknologi susu (20)

Susu - Ilmu Bahan Makanan
Susu - Ilmu Bahan MakananSusu - Ilmu Bahan Makanan
Susu - Ilmu Bahan Makanan
 
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternak
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternakMemanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternak
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternak
 
Mikroba rumen ruminansia
Mikroba rumen ruminansiaMikroba rumen ruminansia
Mikroba rumen ruminansia
 
K_INT_MIKROBA RUMEN.pptx
K_INT_MIKROBA RUMEN.pptxK_INT_MIKROBA RUMEN.pptx
K_INT_MIKROBA RUMEN.pptx
 
Laporan susu telur
Laporan susu telurLaporan susu telur
Laporan susu telur
 
tht-daging-2-2012.ppt
tht-daging-2-2012.ppttht-daging-2-2012.ppt
tht-daging-2-2012.ppt
 
1Polisakarida dan klaisifikasi pati.pptx
1Polisakarida dan klaisifikasi pati.pptx1Polisakarida dan klaisifikasi pati.pptx
1Polisakarida dan klaisifikasi pati.pptx
 
PPT_Teknologi_Fermentasi.pptx
PPT_Teknologi_Fermentasi.pptxPPT_Teknologi_Fermentasi.pptx
PPT_Teknologi_Fermentasi.pptx
 
Sistem pencernaan ruminansia
Sistem pencernaan ruminansiaSistem pencernaan ruminansia
Sistem pencernaan ruminansia
 
NATA_DE_COCO.pptx
NATA_DE_COCO.pptxNATA_DE_COCO.pptx
NATA_DE_COCO.pptx
 
pembuatan nata de coco dari awal sa.pptx
pembuatan nata de coco dari awal sa.pptxpembuatan nata de coco dari awal sa.pptx
pembuatan nata de coco dari awal sa.pptx
 
Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)
Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)
Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)
 
Pembuatan nata de soya dari limbah organik
Pembuatan nata de soya dari limbah organikPembuatan nata de soya dari limbah organik
Pembuatan nata de soya dari limbah organik
 
faktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susu
faktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susufaktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susu
faktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susu
 
Teknologi Fermentasi pada Natadecoco
Teknologi Fermentasi pada NatadecocoTeknologi Fermentasi pada Natadecoco
Teknologi Fermentasi pada Natadecoco
 
Ransum itik petelur
Ransum itik petelurRansum itik petelur
Ransum itik petelur
 
Teknologi Fermentasi Kimchi (Dita Ocktasia Usman dan Dwi Elfiani)
Teknologi Fermentasi Kimchi (Dita Ocktasia Usman dan Dwi Elfiani)Teknologi Fermentasi Kimchi (Dita Ocktasia Usman dan Dwi Elfiani)
Teknologi Fermentasi Kimchi (Dita Ocktasia Usman dan Dwi Elfiani)
 
2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahuna2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahuna
 
Teknologi Fermentasi pada Keju
Teknologi Fermentasi pada KejuTeknologi Fermentasi pada Keju
Teknologi Fermentasi pada Keju
 
Teknologi Fermentasi (Yoghurt)
Teknologi Fermentasi (Yoghurt)Teknologi Fermentasi (Yoghurt)
Teknologi Fermentasi (Yoghurt)
 

More from Muhammad Eko

Nutrisi dan pakan unggas kontekstual
Nutrisi dan pakan unggas kontekstualNutrisi dan pakan unggas kontekstual
Nutrisi dan pakan unggas kontekstualMuhammad Eko
 
Minerals in animal_nutrition
Minerals in animal_nutritionMinerals in animal_nutrition
Minerals in animal_nutritionMuhammad Eko
 
National swine nutrition guide
National swine nutrition guideNational swine nutrition guide
National swine nutrition guideMuhammad Eko
 
Komposisi bahan pakan
Komposisi bahan pakanKomposisi bahan pakan
Komposisi bahan pakanMuhammad Eko
 
Poultry nutrition and feeding
Poultry nutrition and feedingPoultry nutrition and feeding
Poultry nutrition and feedingMuhammad Eko
 
Distillers grains feeding recommendations for poultry
Distillers grains feeding recommendations for poultryDistillers grains feeding recommendations for poultry
Distillers grains feeding recommendations for poultryMuhammad Eko
 
Horse nutrition and feeding
Horse nutrition and feedingHorse nutrition and feeding
Horse nutrition and feedingMuhammad Eko
 
Farm animal nutrition book[1]
Farm animal nutrition book[1]Farm animal nutrition book[1]
Farm animal nutrition book[1]Muhammad Eko
 
Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011
Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011
Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011Muhammad Eko
 
Dynamics of animal nutrition development
Dynamics of animal nutrition developmentDynamics of animal nutrition development
Dynamics of animal nutrition developmentMuhammad Eko
 
hatchery design and technology
hatchery design and technologyhatchery design and technology
hatchery design and technologyMuhammad Eko
 
grading of day old-chicks
grading of day old-chicksgrading of day old-chicks
grading of day old-chicksMuhammad Eko
 
MANAJEMEN PENETASAN
MANAJEMEN PENETASANMANAJEMEN PENETASAN
MANAJEMEN PENETASANMuhammad Eko
 
PARASIT PADA UNGGAS
PARASIT PADA UNGGASPARASIT PADA UNGGAS
PARASIT PADA UNGGASMuhammad Eko
 
PENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggasPENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggasMuhammad Eko
 
 Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggasMuhammad Eko
 
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamurPenyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamurMuhammad Eko
 

More from Muhammad Eko (20)

Nutrisi dan pakan unggas kontekstual
Nutrisi dan pakan unggas kontekstualNutrisi dan pakan unggas kontekstual
Nutrisi dan pakan unggas kontekstual
 
Minerals in animal_nutrition
Minerals in animal_nutritionMinerals in animal_nutrition
Minerals in animal_nutrition
 
National swine nutrition guide
National swine nutrition guideNational swine nutrition guide
National swine nutrition guide
 
Tabel hartadi
Tabel hartadiTabel hartadi
Tabel hartadi
 
Komposisi bahan pakan
Komposisi bahan pakanKomposisi bahan pakan
Komposisi bahan pakan
 
Poultry nutrition and feeding
Poultry nutrition and feedingPoultry nutrition and feeding
Poultry nutrition and feeding
 
Distillers grains feeding recommendations for poultry
Distillers grains feeding recommendations for poultryDistillers grains feeding recommendations for poultry
Distillers grains feeding recommendations for poultry
 
Horse nutrition and feeding
Horse nutrition and feedingHorse nutrition and feeding
Horse nutrition and feeding
 
Farm animal nutrition book[1]
Farm animal nutrition book[1]Farm animal nutrition book[1]
Farm animal nutrition book[1]
 
Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011
Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011
Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011
 
Dynamics of animal nutrition development
Dynamics of animal nutrition developmentDynamics of animal nutrition development
Dynamics of animal nutrition development
 
hatchery design and technology
hatchery design and technologyhatchery design and technology
hatchery design and technology
 
grading of day old-chicks
grading of day old-chicksgrading of day old-chicks
grading of day old-chicks
 
hatchery design
hatchery designhatchery design
hatchery design
 
MANAJEMEN PENETASAN
MANAJEMEN PENETASANMANAJEMEN PENETASAN
MANAJEMEN PENETASAN
 
Nekropsi ayam
Nekropsi ayamNekropsi ayam
Nekropsi ayam
 
PARASIT PADA UNGGAS
PARASIT PADA UNGGASPARASIT PADA UNGGAS
PARASIT PADA UNGGAS
 
PENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggasPENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggas
 
 Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas
 
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamurPenyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
 

Recently uploaded

konsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptx
konsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptxkonsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptx
konsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptxelisabethlumbantoruan
 
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi sterilPenetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steriljoey552517
 
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.tency1
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptxppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptxfais1231
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptxPengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptxIPutuSuwitra1
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdfsistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdfMarisaRintania
 
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptxkup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptxINDIRAARUNDINASARISA
 
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptxMODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx12MIPA3NurulKartikaS
 
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisikaKuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisikajoey552517
 

Recently uploaded (13)

konsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptx
konsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptxkonsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptx
konsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptx
 
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi sterilPenetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
 
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptxppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptxPengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdfsistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
 
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptxkup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
 
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptxMODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
 
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisikaKuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
 

Pengetahuan teknologi susu

  • 2.  PENGERTIAN  KOMPOSISI SUSU  SIFAT FISIK SUSU  SIFAT KIMIA SUSU  SIFAT MIKROBIOLOGI SUSU  KERUSAKAN SUSU  PENANGANAN SUSU  PENGUJIAN KUALITAS SUSU
  • 3. BATASAN/DEFINISI SUSU  1. AIR SUSU : air susu sapi yang tidak dikurangi atau ditambahi sesuatu apapun dan diperoleh dengan pemerahan secara sehat dan sekaligus (Ressang dan Nasution, 1963)  2. AIR SUSU : air susu sapi dan semua benda cair yang diperoleh dari pemerahan sapi, demikian pula es yang dibuat dari air susu (Perda Kotapraja Semarang, 1966)
  • 4.  3. AIR SUSU : Sekresi ambing yang bebas kolostrum dihasilkan dari pemerahan secara lengkap dari 1 ekor atau lebih sapi yang sehat yang mengandung minimal 8,25 % BKTL dan minimal 3,25 % lemak. (Eckles, Combs, Macy, 1994)  4. AIR SUSU : Produk berupa cairan putih yang dihasilkan ambing bebas dari kolostrum diperoleh dengan cara pemerahan yang sempurna dari 1 atau lebih sapi yang sehat mengandung minimal 8,25 % BKTL dan lemak minimal 3,25% (Atherton & Newlander, 1977)
  • 5. 5. AIR SUSU : Hasil pemerahan sapi atau hewan menyusui lainnya yang susunya dapat dimakan atau digunakan sebagai bahan makanan yang sehat (Hadiwiyoto, 1982) 6. SUSU : Cairan yang diperoleh dari ambing ternak perah sehat, dengan cara pemerahan yang benar, terus menerus, dan tidak dikurangi sesuatu dan/atau ditambah ke dalamnya sesuatu bahan lain (SNI No. 01-6366-2000)
  • 6. RANGKUMAN DEFINISI SUSU  AIR SUSU AIR SUSU SAPI  PEMERAHAN SEMPURNA  BEBAS KOLOSTRUM  MURNI (TIDAK DIKURANGI DAN DITAMBAH)  TANPA PENGOLAHAN KECUALI SUHU RENDAH  NUTRISI (BKTL MINIMAL 8,25%, LEMAK MINIMAL 3,25%)  SEHAT  TERNAK PERAH (SAPI, KERBAU, KAMBING, KUDA)
  • 7. KOMPOSISI SUSU  PROTEIN 3,2% (ALBUMIN 0,5%, KASEIN 2,7%)  LEMAK 3,45%  LAKTOSA 4,6%  MINERAL 0,85%  VITAMIN (A,D,E,K) SEDIKIT  BAHAN KERING ± 12%
  • 8. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMPOSISI SUSU 1. JENIS HEWAN 2. BANGSA SAPI 3. MASA / tahun LAKTASI 4. BULAN LAKTASI 5. UMUR SAPI 6. GENETIS 7. FREKUENSI & WAKTU PEMERAHAN 8. PAKAN
  • 9. 1.Jenis hewan Air (%) Protein (%) Lemak (%) Laktosa (%) Mineral (%) BJ Sapi 87.25 3.50 3.80 4.80 0.65 1.028 Kambing 87.88 3.21 3.82 4.54 0.55 1.031 Domba 80.82 6.52 6.86 4.91 0.89 1.035 Kuda 90.70 2.00 1.20 5.70 0.40 1.034 Babi 84.09 7.23 4.55 5.13 1.05 1.038 Kolostrum 72.00 19.00 5.00 2.50 1.50 1.060
  • 10. 2. Bangsa Sapi Air (%) BK (%) Lemak (%) Protein (%) Laktosa (%) Mineral (%) FH 88.07 11.93 3.45 3.15 4.65 0.68 Guernsey 85.45 14.55 4.98 3.84 4.98 0.75 Jersey 85.43 14.57 5.14 3.80 4.87 0.76 Ayrshire 87.25 12.72 3.85 3.32 4.90 0.65 Shorthorn 87.19 12.81 3.80 3.32 4.99 0.70
  • 11. 3. Masa laktasi (tahun laktasi) 4. Bulan laktasi Kadar lemak produksi III IV 2 Kadar lemak Produksi
  • 12. 5. Umur Sapi Produksi tertinggi kadar lemak terendah 6. Genetis Variasi individu 6-7 tahun Produksi/komposisi berbeda
  • 13. 7. Frekuensi & waktu pemerahan 8. Pakan Produksi & Komposisi Berbeda
  • 14. SIFAT KIMIA AIR SUSU 1. PROTEIN - Kasein (protein utama susu) : 80 % - Laktalbumin : 18 % - Globulin : 0,5 – 0,7 % Kasein + Ca Ca-kaseinat + as lemah Gumpal Karena Ca diikat oleh asam lemah Ca-kaseinat (suspensi)
  • 15. 2. LEMAK  Bentuk butiran (globular lemak) diameter 0,001-0,01 mm.  Tiap globular dilapisi lesitin  Globular lemak tidak larut berbentuk emulsi dengan Protein  Penyusun Lemak yaitu gliserol dan asam lemak.  As lemak VFA : butirat, kaproat, kaprilat, kaprat dan laurat.  Non VFA : miristat, palmitat, stearat, oleat dan linoleat
  • 16. 3. LAKTOSA  Merupakan disakarida terdiri dari glukosa dan galaktosa  Streptococcus lactis homofermentatif laktosa as. Laktat  Escherichia coli heterofermentatif
  • 17. 4. MINERAL Makro : Ca, K, Cl, Na,S,P,Mg Mikro : Fe, Zn, Si, Cu, Fe, Al, Mn, I 5. VITAMIN - A,D,E,K - B1,B2,B6, C sedikit (rusak bila dipanaskan)
  • 18. 6. ENZIM  Lipase : inaktif 470 C, rusak 550 C  Protease : inaktif 74 – 800 C  Katalase : dihasilkan mikroba mastitis air susu + H2O2 O2 ● Peroksidase : inaktif 80o C ● Reduktase : dihasilkan oleh mikroba (uji dengan menggunakan metilen blue) ● Fosfatase : dihasilkan oleh mikroba, inaktif pada 62o C 30 menit sebagai uji efektifitas proses pasteurisasi ● Laktase mikroba katalase
  • 19. 7. GAS  O2, CO2, N2 jumlahnya tergantung pada kontak dengan udara (pemerahan, Pengadukan)  Dengan mesin perah gas- gasnya  Pengaruh terhadap air susu tidak ada
  • 20. SIFAT FISIK AIR SUSU 1. Warna : putih kekuningan (normal) putih : pantulan sinar oleh lemak dan garam-garam Kekuningan : Vitamin A Kemerahan : eritritrosit, Hb (mastitis) Kebiruan : dicampur air
  • 21. 2. RASA & BAU - asam/manis/pahit rusak karena lama disimpan - Hambar : ditambah air - Busuk : rusak - “khas’ (normal): agak manis & agak gurih karena laktosa & lemak 3. pH - 6,6 – 6,7 - total asam 0,10 – 0,20% > 0,24 % (rusak)
  • 22. 4. KEKENTALAN  1,5 – 1,7 kekentalan air ( kekentalan air = 1,0 cp)  > 2 cp susu dianggap telah rusak  Pengadukan Penambahan air  Pengasaman laktosa asam laktat menggumpalkan protein Kekentalan menurun Kekentalan naik
  • 23. 5. BERAT JENIS (BJ)  1.027 – 1,035  Dipengaruhi : lemak, laktosa, protein dan garam  BJ lemak : 0,93 BJ laktosa : 1,666 BJ Protein (kasein) : 1,31 BJ garam-garaman : 4,12
  • 24. 6. TITIK BEKU (TB) (- 0,5) – (-O,52) O C Pencampuran dengan bahan lain mengubah Titik Beku 7. TITIK DIDIH (TD)  100,17 O C  Garam, Gula meningkatkan titik didih
  • 25. 8. PEMISAHAN KRIM  Susu didiamkan lemak (krim) memisah, terutama pada suhu rendah  Kolostrum, krim cepat memisah sebab globula lemaknya besar.
  • 26. KERUSAKAN SUSU  UTAMA : MIKROBA PRIMER : SEBELUM PEMERAHAN (MASTITIS) SEKUNDER : SELAMA PEMERAHAN S/D PENGOLAHAN.
  • 27. KERUSAKAN SUSU  Nutrisi ideal untuk pertumbuhan mikroba  Sapi sehat susu dalam ambing steril.  Mikroba mulai ada dalam saluran puting susu. Pada saat memerah 3-4 pancaran pertama dibuang.
  • 28. SUMBER PENCEMARAN SUSU 1. Sapi, saluran putting susu, tubuh (kulit, bulu), kotoran sapi 2. Lingkungan kandang (lantai kandang, debu, udara, air) 3. Pakan 4. Peralatan 5. Pekerja
  • 29. 6. Penangan Susu (Handling) Penyimpanan Pengangkutan Pemasaran Siap dikonsumsi 7. Kontaminasi Silang
  • 30. BENTUK-BENTUK KERUSAKAN SUSU 1. Produksi Asam 10 – 37 o C : Streptococcus lactis (dominan) 37 – 50 o C : S. thermophilus 50o C : Lactobacillus bulgaricus
  • 31. 2. Produksi Gas  Coliform  Clostridium  Bacillus  Bakteri heterofermentatif laktat dan propionat  Khamir (yeast)
  • 32. 3. Proteolisis  Streptococcus faecalis var liquefaciens  Bacillus cereus  Micrococcus  Flavobacterium  Pseudomonas (tahan suhu refrigerator) Kebusuka n
  • 33. 4. Berlendir Alcaligenes viscolactis Enterobacter Bakteri asam laktat (BAL) 5. Produksi Alkali Pseudomonas fluorescens Alcaligenes faecalis
  • 34. 6. Perubahan Warna  Pseudomonas syncyanea ( biru, abu-abu menjadi coklat)  P. synxantha (kuning pada lapisan krim susu  P. fluorescens ( kecoklatan)  Streptococcus lactis (biru tua)  Serratia marcescens ( merah)
  • 35. PENANGANAN SUSU SEGAR Penanganan susu sesudah pemerahan 1. Pengangkutan dari tempat pemerahan hingga konsumen dan IPS 2. Penanganan untuk penyimpanan sementara di KUD/GKSI 3. Penanganan untuk dipasarkan
  • 36. Susu baru saja diperah suhu sekitar 37o C merupakan suhu optimum untuk pertumbuhan mikroorganisme. Mikroorganisme terhambat pertumbuhannya pada : - suhu < 5o C - Suhu > 60o C
  • 37. SUHU DANGER ZONE 100o C 60O C 49O C 21O C 5O C -18O C SEBAGIAN BESAR BAKTERI MATI Pertumbuhan bakteri cepat Pertumbuhan bakteri sedang Tidak ada/sedikit bakteri Yang tumbuh SUHU DANGER ZONE
  • 38. PENANGANAN SUSU DI TINGKAT PETERNAK  Membersihkan kandang dari kotoran  Memandikan sapi  Sebelum pemerahan ambing dicuci dengan air hangat  Peralatan pemerahan (mudah dibersihkan dan mudah dicuci)  Pancaran I s/d III-IV pada saat pemerahan dibuang
  • 39. PENANGANAN DI TINGKAT PENGUMPUL (KUD/GKSI) :  Pendinginan (susu dialirkan di antara plat pendingin (plate cooler) bersuhu 0 – 2o C
  • 40. PENANGANAN AIR SUSU  Penyaringan (dibuang kotorannya)  Pengadukan/homogenisasi - emulsi baik (globula lemak menyebar) - Menghindari terbentuknya lapisan krim . Pendinginan s/d 4o C (menghambat pertumbuhan mikroba)
  • 41. PEMERIKSAAN KUALITAS AIR SUSU I. KEADAAN AIR SUSU 1. UJI RASA, WARNA, BAU Bila terdapat kemungkinan penyimpangan 2. UJI MASAK/DIDIH - untuk mengetahui penggumpalan protein - mengumpal : pecah, komposisi tidak seimbang, asam meningkat.
  • 42. 3. UJI ALKOHOL alkohol 90% (1 :1) bila mengumpal maka derajat asam > 9 SH alkohol 70% (1 : 2) bila mengumpal maka derajat asam> 8 SH 4. UJI DERAJAT ASAM Jumlah ml NaOH 0,25 N yang dipergunakanuntuk menetralisir air susu dengan indikator PP sebanyak 2 ml normal 4,5 – 7 SH
  • 43. 5. UJI REDUKTASE  Bakteri menghasilkan enzim yang mereduksi  H2O2 H2O + ½ O2  Bila senyawa pereduksi tinggi jumlah bakteri banyak  1 ml MB 1% + 20 ml air susu, inkubasi 37 -38o C amati tiap ½ jam  Air susu baik warna biru hilang dalam waktu 5 jam  Air susu jelek kurang dari 2 jam sudah berubah. Warna metilen blue
  • 44. Waktu reduksi MB (jam) Perkiraan jumlah koloni (x 104 ) 0,5 – 3,5 ≥ 80 4 40 4,5 25 5 15 5,5 10 6 6 6,5 – 8 2,5 8 1
  • 45. 6. UJI PERAGIAN Yeast fermentasi membentuki alkohol dan CO2 dalam suhu inkubasi 37 – 37,5o C. 7. UJI KATALASE Angka katalase : Jumlah ml O2 yang dihasilkan dari 25 ml air susu + 15 ml H2O2 0,5% dan diinkubasikan pada suhu 37 – 37,5 selama 4 jam.
  • 46. 8. UJI SEDIMEN (endapan) Baik jika angka sedimen ≤ 0,3% II. UJI KIMIAWI AIR SUSU 1. BJ (Protein tinggi, berat jenis naik, lemak tinggi, berat jenis turun) 2. Kadar lemak : metode Gerber, Babcock 3. BKTL : BK – L 4. Protein : Kjedhal, Spektrofotometer 5. Laktosa
  • 47. BJ 1,028 g/cm2 TB 0,520o C Lemak 2,7 % BKTL 8 % Protein 3 % pH 4,5 – 7 mineral 0,7 % Laktosa 4,2 % Katalase negatif Mikroba hidup 1 juta/ ml (TPC) SYARAT FISIK & KIMIAWI SUSU (MINIMAL) MENURUT CODEKS SUSU INDONESIA :