2. PENGERTIAN
KOMPOSISI SUSU
SIFAT FISIK SUSU
SIFAT KIMIA SUSU
SIFAT MIKROBIOLOGI SUSU
KERUSAKAN SUSU
PENANGANAN SUSU
PENGUJIAN KUALITAS SUSU
3. BATASAN/DEFINISI SUSU
1. AIR SUSU : air susu sapi yang tidak
dikurangi atau ditambahi sesuatu apapun
dan diperoleh dengan pemerahan secara
sehat dan sekaligus (Ressang dan
Nasution, 1963)
2. AIR SUSU : air susu sapi dan semua
benda cair yang diperoleh dari pemerahan
sapi, demikian pula es yang dibuat dari air
susu (Perda Kotapraja Semarang, 1966)
4. 3. AIR SUSU : Sekresi ambing yang bebas
kolostrum dihasilkan dari pemerahan secara
lengkap dari 1 ekor atau lebih sapi yang
sehat yang mengandung minimal 8,25 %
BKTL dan minimal 3,25 % lemak. (Eckles,
Combs, Macy, 1994)
4. AIR SUSU : Produk berupa cairan putih
yang dihasilkan ambing bebas dari
kolostrum diperoleh dengan cara
pemerahan yang sempurna dari 1 atau lebih
sapi yang sehat mengandung minimal 8,25
% BKTL dan lemak minimal 3,25% (Atherton
& Newlander, 1977)
5. 5. AIR SUSU : Hasil pemerahan sapi atau
hewan menyusui lainnya yang susunya
dapat dimakan atau digunakan sebagai
bahan makanan yang sehat (Hadiwiyoto,
1982)
6. SUSU : Cairan yang diperoleh dari
ambing ternak perah sehat, dengan cara
pemerahan yang benar, terus menerus,
dan tidak dikurangi sesuatu dan/atau
ditambah ke dalamnya sesuatu bahan lain
(SNI No. 01-6366-2000)
6. RANGKUMAN DEFINISI SUSU
AIR SUSU AIR SUSU SAPI
PEMERAHAN SEMPURNA
BEBAS KOLOSTRUM
MURNI (TIDAK DIKURANGI DAN DITAMBAH)
TANPA PENGOLAHAN KECUALI SUHU RENDAH
NUTRISI (BKTL MINIMAL 8,25%, LEMAK MINIMAL
3,25%)
SEHAT
TERNAK PERAH (SAPI, KERBAU, KAMBING, KUDA)
7. KOMPOSISI SUSU
PROTEIN 3,2% (ALBUMIN 0,5%, KASEIN
2,7%)
LEMAK 3,45%
LAKTOSA 4,6%
MINERAL 0,85%
VITAMIN (A,D,E,K) SEDIKIT
BAHAN KERING ± 12%
8. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KOMPOSISI SUSU
1. JENIS HEWAN
2. BANGSA SAPI
3. MASA / tahun LAKTASI
4. BULAN LAKTASI
5. UMUR SAPI
6. GENETIS
7. FREKUENSI & WAKTU PEMERAHAN
8. PAKAN
10. 2. Bangsa Sapi
Air (%) BK (%)
Lemak
(%)
Protein
(%)
Laktosa
(%)
Mineral
(%)
FH 88.07 11.93 3.45 3.15 4.65 0.68
Guernsey 85.45 14.55 4.98 3.84 4.98 0.75
Jersey 85.43 14.57 5.14 3.80 4.87 0.76
Ayrshire 87.25 12.72 3.85 3.32 4.90 0.65
Shorthorn 87.19 12.81 3.80 3.32 4.99 0.70
11. 3. Masa laktasi (tahun laktasi)
4. Bulan laktasi
Kadar lemak
produksi
III IV
2
Kadar lemak
Produksi
12. 5. Umur Sapi
Produksi tertinggi
kadar lemak
terendah
6. Genetis
Variasi individu
6-7 tahun
Produksi/komposisi
berbeda
13. 7. Frekuensi & waktu
pemerahan
8. Pakan
Produksi & Komposisi
Berbeda
14. SIFAT KIMIA AIR SUSU
1. PROTEIN
- Kasein (protein utama susu) : 80 %
- Laktalbumin : 18 %
- Globulin : 0,5 – 0,7 %
Kasein + Ca
Ca-kaseinat + as lemah Gumpal
Karena Ca diikat oleh asam lemah
Ca-kaseinat (suspensi)
15. 2. LEMAK
Bentuk butiran (globular lemak) diameter
0,001-0,01 mm.
Tiap globular dilapisi lesitin
Globular lemak tidak larut
berbentuk emulsi dengan Protein
Penyusun Lemak yaitu gliserol dan asam
lemak.
As lemak VFA : butirat, kaproat, kaprilat,
kaprat dan laurat.
Non VFA : miristat, palmitat, stearat, oleat
dan linoleat
16. 3. LAKTOSA
Merupakan disakarida terdiri dari glukosa
dan galaktosa
Streptococcus lactis homofermentatif
laktosa as. Laktat
Escherichia coli
heterofermentatif
17. 4. MINERAL
Makro : Ca, K, Cl, Na,S,P,Mg
Mikro : Fe, Zn, Si, Cu, Fe, Al,
Mn, I
5. VITAMIN
- A,D,E,K
- B1,B2,B6, C sedikit
(rusak bila dipanaskan)
18. 6. ENZIM
Lipase : inaktif 470
C, rusak 550
C
Protease : inaktif 74 – 800
C
Katalase : dihasilkan mikroba mastitis
air susu + H2O2 O2
● Peroksidase : inaktif 80o
C
● Reduktase : dihasilkan oleh mikroba (uji
dengan menggunakan metilen blue)
● Fosfatase : dihasilkan oleh mikroba, inaktif pada
62o
C 30 menit sebagai uji efektifitas proses
pasteurisasi
● Laktase mikroba
katalase
19. 7. GAS
O2, CO2, N2 jumlahnya tergantung pada
kontak dengan udara (pemerahan,
Pengadukan)
Dengan mesin perah gas-
gasnya
Pengaruh terhadap air susu tidak ada
20. SIFAT FISIK AIR SUSU
1. Warna : putih kekuningan (normal)
putih : pantulan sinar oleh lemak dan
garam-garam
Kekuningan : Vitamin A
Kemerahan : eritritrosit, Hb (mastitis)
Kebiruan : dicampur air
21. 2. RASA & BAU
- asam/manis/pahit rusak karena
lama disimpan
- Hambar : ditambah air
- Busuk : rusak
- “khas’ (normal): agak manis & agak
gurih karena laktosa & lemak
3. pH
- 6,6 – 6,7
- total asam 0,10 – 0,20%
> 0,24 % (rusak)
22. 4. KEKENTALAN
1,5 – 1,7 kekentalan air ( kekentalan air =
1,0 cp)
> 2 cp susu dianggap telah rusak
Pengadukan
Penambahan air
Pengasaman
laktosa asam laktat
menggumpalkan protein
Kekentalan menurun
Kekentalan naik
23. 5. BERAT JENIS (BJ)
1.027 – 1,035
Dipengaruhi : lemak, laktosa, protein dan
garam
BJ lemak : 0,93
BJ laktosa : 1,666
BJ Protein (kasein) : 1,31
BJ garam-garaman : 4,12
24. 6. TITIK BEKU (TB)
(- 0,5) – (-O,52) O
C
Pencampuran dengan bahan lain mengubah
Titik Beku
7. TITIK DIDIH (TD)
100,17 O
C
Garam, Gula meningkatkan titik didih
25. 8. PEMISAHAN KRIM
Susu didiamkan lemak (krim) memisah,
terutama pada suhu rendah
Kolostrum, krim cepat memisah sebab
globula lemaknya besar.
26. KERUSAKAN SUSU
UTAMA : MIKROBA
PRIMER : SEBELUM PEMERAHAN
(MASTITIS)
SEKUNDER : SELAMA PEMERAHAN
S/D PENGOLAHAN.
27. KERUSAKAN SUSU
Nutrisi ideal untuk pertumbuhan mikroba
Sapi sehat susu dalam ambing
steril.
Mikroba mulai ada dalam saluran puting
susu. Pada saat memerah 3-4 pancaran
pertama dibuang.
28. SUMBER PENCEMARAN SUSU
1. Sapi, saluran putting susu, tubuh (kulit,
bulu), kotoran sapi
2. Lingkungan kandang (lantai kandang,
debu, udara, air)
3. Pakan
4. Peralatan
5. Pekerja
30. BENTUK-BENTUK KERUSAKAN SUSU
1. Produksi Asam
10 – 37 o
C : Streptococcus lactis
(dominan)
37 – 50 o
C : S. thermophilus
50o
C : Lactobacillus bulgaricus
31. 2. Produksi Gas
Coliform
Clostridium
Bacillus
Bakteri heterofermentatif laktat dan
propionat
Khamir (yeast)
32. 3. Proteolisis
Streptococcus faecalis var liquefaciens
Bacillus cereus
Micrococcus
Flavobacterium
Pseudomonas (tahan suhu refrigerator)
Kebusuka
n
34. 6. Perubahan Warna
Pseudomonas syncyanea ( biru, abu-abu
menjadi coklat)
P. synxantha (kuning pada lapisan krim
susu
P. fluorescens ( kecoklatan)
Streptococcus lactis (biru tua)
Serratia marcescens ( merah)
35. PENANGANAN SUSU SEGAR
Penanganan susu sesudah pemerahan
1. Pengangkutan dari tempat pemerahan
hingga konsumen dan IPS
2. Penanganan untuk penyimpanan
sementara di KUD/GKSI
3. Penanganan untuk dipasarkan
36. Susu baru saja diperah suhu sekitar 37o
C
merupakan suhu optimum untuk
pertumbuhan mikroorganisme.
Mikroorganisme terhambat pertumbuhannya
pada :
- suhu < 5o
C
- Suhu > 60o
C
38. PENANGANAN SUSU DI TINGKAT
PETERNAK
Membersihkan kandang dari kotoran
Memandikan sapi
Sebelum pemerahan ambing dicuci
dengan air hangat
Peralatan pemerahan (mudah dibersihkan
dan mudah dicuci)
Pancaran I s/d III-IV pada saat pemerahan
dibuang
39. PENANGANAN DI TINGKAT
PENGUMPUL (KUD/GKSI) :
Pendinginan
(susu dialirkan di
antara plat pendingin
(plate cooler) bersuhu
0 – 2o
C
40. PENANGANAN AIR SUSU
Penyaringan (dibuang kotorannya)
Pengadukan/homogenisasi
- emulsi baik (globula lemak menyebar)
- Menghindari terbentuknya lapisan krim
. Pendinginan s/d 4o
C
(menghambat pertumbuhan mikroba)
41. PEMERIKSAAN KUALITAS AIR
SUSU
I. KEADAAN AIR SUSU
1. UJI RASA, WARNA, BAU
Bila terdapat kemungkinan penyimpangan
2. UJI MASAK/DIDIH
- untuk mengetahui penggumpalan protein
- mengumpal : pecah, komposisi tidak
seimbang, asam meningkat.
42. 3. UJI ALKOHOL
alkohol 90% (1 :1) bila mengumpal maka
derajat asam > 9 SH
alkohol 70% (1 : 2) bila mengumpal maka
derajat asam> 8 SH
4. UJI DERAJAT ASAM
Jumlah ml NaOH 0,25 N yang
dipergunakanuntuk menetralisir air susu
dengan indikator PP sebanyak 2 ml normal
4,5 – 7 SH
43. 5. UJI REDUKTASE
Bakteri menghasilkan enzim yang mereduksi
H2O2 H2O + ½ O2
Bila senyawa pereduksi tinggi jumlah bakteri
banyak
1 ml MB 1% + 20 ml air susu, inkubasi 37 -38o
C
amati tiap ½ jam
Air susu baik warna biru hilang dalam waktu 5
jam
Air susu jelek kurang dari 2 jam sudah berubah.
Warna metilen blue
45. 6. UJI PERAGIAN
Yeast fermentasi membentuki alkohol
dan CO2 dalam suhu inkubasi
37 – 37,5o
C.
7. UJI KATALASE
Angka katalase : Jumlah ml O2 yang dihasilkan
dari 25 ml air susu + 15 ml H2O2 0,5% dan
diinkubasikan pada suhu 37 – 37,5 selama 4
jam.
46. 8. UJI SEDIMEN (endapan)
Baik jika angka sedimen ≤ 0,3%
II. UJI KIMIAWI AIR SUSU
1. BJ (Protein tinggi, berat jenis naik,
lemak tinggi, berat jenis turun)
2. Kadar lemak : metode Gerber, Babcock
3. BKTL : BK – L
4. Protein : Kjedhal, Spektrofotometer
5. Laktosa
47. BJ 1,028 g/cm2
TB 0,520o
C
Lemak 2,7 %
BKTL 8 %
Protein 3 %
pH 4,5 – 7
mineral 0,7 %
Laktosa 4,2 %
Katalase negatif
Mikroba hidup 1 juta/ ml (TPC)
SYARAT FISIK & KIMIAWI SUSU
(MINIMAL) MENURUT CODEKS SUSU
INDONESIA :