SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
SENANGNYA BERMAIN DI KINDERGARTEN
      (Mengenal Pendidikan Anak Pra-Sekolah di Jerman)




Disusun oleh :
Yogi Ardiani
K8110061
PG-PAUD/ IIIB




PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
            UNIVERSITAS SEBELAS MARET
                      SURAKARTA
                           2011
2

      SENANGNYA BERMAIN DI KINDERGARTEN

              (Mengenal Pendidikan Anak Pra-Sekolah di Jerman)



I. Pola Asuh Anak di Jerman

          Mengasuh adalah pengalaman yang paling menantang namun bermanfaat.
  Menurut Baumrind, ada empat bidang penting dalam pengasuhan yaitu: kehangatan
  orangtua / pemeliharaan, strategi disiplin, keterampilan komunikasi, dan harapan
  kematangan. Dia juga mengemukakan tiga jenis gaya pengasuhan: otoriter
  (kedisiplinan yang ketat) , permisif (terlalu bebas dan memanjakan) , dan otoritatif
  (tegas, konsistendan adil) (Berger 2001).
          Orang tua adalah pengaruh besar dalam kehidupan anak-anak mereka.
  Sehingga pola asuh orang tua terhaadap anaknya menentukan perilaku anak tersebut.
  Pola asuh di Jerman berbeda dengan Indonesia khususnya tentang mengajarkan
  berkata jujur dan negosiasi.
  Berkata Jujur
  Ada sebuah kasus yaitu seorang anak yang terbiasa makan coklat dan tidak mau
  makan sayuran , Ibunya ingin mengurangi kebiasaan anak tersebut. Ada perbedaan
  penyelesaian terhadap kasus ini. Jika ibunya oranng Indonesia, maka Sang Ibu akan
  berkata “Itu enggak enak”. Namun, Jika Sang Ibu adalah orang Jerman, maka dia
  memberitahu pada anak apa adanya, "Itu memang enak, tapi enggak sehat. Kalau ibu
  bilang itu enggak enak, bohong namanya."

  Negosiasi




  (Gb 1. Dua orang anak yang sedang berebut mainan)

  Pada gambar diatas ada dua orang anak yang sedang berebut mainan, di Indonesia
  orang tua akan meminta anak untuk mengalah, namun di Jerman anak diminta untuk
  bernegosiasi dan memberikan pilihan kepada anak, yaitu menegosiasikan waktu untuk
  bergiliran memakai mainan itu atau memakainya dengan bersamaan. Jika anak tidak
3

  melakukan hal itu dan masih saja berebut mainan, maka mainan akan diminta oleh
  orang tua.

  Kemandirian
  Kebanyakan anak di negara-negara maju seperti Jerman sudah biasa tidur dalam
  kamar sendiri. Bahkan bayi pun tidur terpisah dengan orangtua walaupun berada
  dalam kamar yang sama. Jadi si anak sejak bayi sudah terbiasa mandiri/dikondisikan
  untuk mandiri dengan tidur di box bayi. Berbeda dengan di Indonesia yang kadang
  anak usia 3-5 tahun saja masih tidur bersama orangtuanya. Hal ini membuat anak
  sangat tergantung kepada orangtuanya.

  Mengunngkapkan Pendapat

  Anak-anak di Jerman sejak kecil diajarkan untuk
  mengungkapkan pendapatnya dan pendapat itu
  didengar oleh orang yang lebih tua. Mereka sudah
  terbiasa untuk mengemukakan pikirannya tanpa
  dianggap sebagai anak bawang.




                                                             Gb.2 Seorang anak yang berani
                                                             mengungkapkan pendapatnya


II. Sistem Pendidikan di Jerman

       Mentalitas orang-orang Jerman yang dikenal disiplin, tekun, teliti, percaya diri,
  jujur dan kreatif tidak terbentuk begitu saja. Tetapi sudah tentu melalui sistem
  pendidikan yang betul mulai dari tingkat rumah tangga hingga ke tingkat pendidikan
  formal. Dan setiap layanan pendidikan dikenakan biaya sesaui dengan pendapatan
  masing-masing keluarga.
       Kebijakan sistem pendidikan di Jerman berbeda setiap Lander-nya (Lander
  merupakan sekumpulan nama atau sebutan untuk negara-negara bagian di Jerman dan
  terdapat 16 Lander, hampir sama seperti Provinsi). Namun dirumuskan secara umum
  dalam Konferensi Menteri Pemuda (Jugend minister konferenz) pada tahun 2004,
  bidang pengembangan pendidikan adalah:
  1. Bahasa, menulis, komunikasi
  2. Pribadi dan pembangunan sosial, pengembangan nilai-nilai dan pendidikan
      agama
  3. Matematika, ilmu alam, (informasi) teknologi
  4. Seni rupa / bekerja dengan media yang berbeda
4

5. Tubuh, gerakan, kesehatan
6. Alam dan lingkungan budaya

A. Pendidikan Pra-sekolah
   Sebelum masuk Grundschule (sekolah dasar atau SD), kebanyakan anak-anak
   mengikuti pendidikan pra-sekolah yang formal. Ada tiga jenis jenis pendidikan
   pra-sekolah formal :
  1. Kinderkrippe
      Kinderkrippe dirancang khusus untuk anak-anak sampai tiga tahun.
  2. Kindergarten (Taman kanak-kanak)
      TK (untuk anak-anak antara 3-6 tahun) bukan merupakan bagian dari sistem
      sekolah umum
  3. Kitas (Kindergatestatte)
      Layanan penitipan disediakan di Kitas, yang menyediakan layanan setelah-
      sekolah dan kegiatan pra-sekolah untuk anak-anak.

B. Schulkindergarten
   Ini adalah tempat untuk anak-anak yang secara usia seharusnya sudah SD, tapi
   ternyata belum siap. Programnya lebih dititikberatkan ke persiapan sekolah
   walaupun masih „banyak‟ mainnya. Pekerjaan rumah (PR) juga sudah mulai ada.

 C. Grundschule
    Anak-anak mengikuti Grundschule selama empat tahun, dengan pengecualian
    negara bagian Berlin dan Brandenburg, di mana Grundschule berlangsung enam
    tahun.
    Pada hari pertama masuk di Grundschule, anak-anak membawa Schultüte yang
    merupakan paket kerucut besar dekoratif diisi dengan permen dan hadiah-hadiah
    kecil dan anak-anak sekolah yang lebih tua. Ada beberapa anak yang kemudian
    mengikuti Schulhort. Schulhort dirancang untuk murid sekolah dasar
    (Grundschule - hingga 11-12 tahun) untuk menyediakan tempat penitipan anak
    untuk pra dan setelah jam sekolah.

 D. Siswa Non-Jerman
    Penempatan kelas dengan murid asing tergantung pada seberapa baik mereka
    berbicara Jerman. Anak-anak yang tidak berbahasa Jerman di rumah dan yang
    tidak mengikuti TK Jerman sering mengulangi kelas pada tingkat pertama atau
    kedua. Karena jumlah siswa non-Jerman terus-menerus meningkat selama
    bertahun-tahun ,maka beberapa adaptasi telah dilakukan. Anak-anak yang tidak
    lahir di Jerman atau yang orang tuanya tidak berbahasa Jerman di rumah yang
    ditawarkan pelajaran tambahan dalam bentuk kelas persiapan, kelas bilingual,
    kursus intensif dan kelas perbaikan yang tergantung pada Negara.
5


E. Sekolah Tinggi
   Pada tahun terakhir dari Grundschule (biasanya tahun keempat), keputusan
   dibuat, apakah murid akan menghadiri Hauptschule (tahun kelima sampai
   sembilan), Realschule (tahun kelima sampai sepuluh), Gymnasium (tahun
   kelima sampai dua belas atau tiga belas).Gesamtschule ditawarkan di beberapa
   daerah di Jerman sebagai alternatif. Ini menggabungkan ketiga jenis sekolah
   tinggi dan menawarkan diferensiasi pada tahap berikutnya, berdasarkan kinerja.
   Sistem ini sangat kaku dengan murid ditempatkan ke dalam berbagai jenis
   sekolah didasarkan sepenuhnya pada kinerja akademis mereka. Siswa juga harus
   memilih Zweig (harfiah cabang) di kelas tujuh, misalnya, matematika / ilmu
   pengetahuan atau bahasa atau humaniora. Para siswa kemudian memiliki kelas
   tambahan atau jam lebih di kelas yang dipilih.
   1. Realschule
       Seperempat anak dikirim ke Realshule. Di dalam Realshule mempelajari
       mata pelajaran dasar yang akan mempersiapkan mereka untuk pekerjaan
       tingkat menengah dalam bisnis. Itu mungkin (jika seorang mahasiswa
       memperoleh nilai yang cukup tinggi) untuk mentransfer dari Realschule ke
       'Gymnasium'. Setelah enam tahun, para siswa lulus dengan ijazah yang
       disebut Reife Mittlere.
   2. Hauptschule
       Setengah akhir dari anak-anak sekolah dasar yang dikirim ke Hauptschule.
       Selama lima tahun program pembelajaran menitikberatkan pada
       keterampilan dasar, termasuk satu bahasa asing, dan mempersiapkan siswa
       untuk magang atau peran tidak terampil atau semiskilled di pasar kerja.
   3. Gymnasium
       Sekitar seperempat dari anak-anak belajar di Gymnasium. Layanan
       pendidikan ini tidak ada hubungannya dengan olahraga atau jenis pendidikan
       fisik. Gymnasium berlangsung dari sekitar usia 12 sampai 18 atau 19 dan
       diperlukan untuk perencanaan ke pendidikan tinggi. Setidaknya ada dua
       bahasa asing yang digunakan, (satu yang bahasa Inggris dan yang lainnya
       umumnya Latin, Perancis atau Spanyol). Untuk siswa kelas 13
       mempersiapkan Abitur (tugas akhir). Tujuannya adalah untuk pemeriksaan
       secara umum bahwa siswa harus lulus pada tingkat ini.
   4. Gesamtschule
       Pilihan lain untuk orang tua adalah untuk mengirim anak mereka ke
       Gesamtschule (sekolah komprehensif) yang dihadiri oleh mahasiswa yang
       kemampuan yang berbeda.

F. Liburan Sekolah
   Anak-anak umumnya memiliki enam minggu liburan musim panas, satu minggu
   liburan musim gugur, dua minggu Natal / liburan musim dingin dan dua minggu
   Paskah / semi liburan.
6

    G. Sekolah swasta
       Saat ini teradapat sekitar 3.000 sekolah swasta di Jerman, banyak dari mereka
       sekolah asrama. Sekolah-sekolah ini sering memiliki hari sekolah lagi. Ada juga
       sekolah internasional di mana kelas diajarkan dalam bahasa Inggris. Seringkali
       kurikulum ini dirancang untuk mempersiapkan siswa untuk Sertifikat Umum
       Pendidikan Internasional (IGCSE) dan International Baccalaureate (IB)
       Diploma.

    H. Berufskollegs
       Sistem pendidikan Jerman juga mencakup sekolah-sekolah kejuruan yang
       disebut Berufsschule atau Berufskolleg, dimana siswa biasanya berusia antara 16
       dan 19 (tetapi dalam beberapa kasus juga sampai 23 tahun) dapat melakukan
       berbagai studi kerja diarahkan seperti ekonomi dan studi bisnis yang spesifik.
       Studi ini biasanya langsung terkait dengan magang.



III. Kegiatan Anak di Kindergarten
            Di negara-negara Barat, TK disebut Kindergarten. Istilah ini berasal dari dua
    kata bahasa Jerman, yaitu kinder, bentuk jamak dari kind yang berarti anak-anak,
    dan garten yang berarti kebun atau taman. Sejarah mencatat, TK pertama kali
    didirikan di bumi Jerman. TK ini didirikan seorang pria bernama Freidrich Froebel
    tahun 1837. Ide yang mendasari Froebel mendirikan TK adalah bahwa anak-anak
    perlu mempunyai tempat dan waktu khusus untuk bermain sembari belajar banyak
    hal. Atas ide dan jasanya dalam mendirikan TK pertama inilah Froebel kemudian
    dijuluki sebagai “The Father of Kindergarten.”

            Sebuah TK didirikan harus dengan tujuan utama sebagai tempat bermain
    anak. Anak harus lebih banyak bermain ketika masuk dan berada dalam lingkungan
    TK. TK harus bisa memberikan kesempatan kepada anak untuk menemukan dunia
    mereka sesungguhnya, yaitu bermain dan dapat memberi motivasi yang lahir dari
    diri anak sendiri. Karena itu anak-anak hanya perlu diberikan waktu dan ruang yang
    cukup untuk menemukan keingintahuannya secara serius dan tekun. Menyelesaikan
    masalah-masalahnya dengan menggunakan semua kebijakan yang mereka miliki.
            Tidak seperti sekolah yang umumnya punya pemerintah, Kindergarten justru
    lebih banyak yang dikelola oleh yayasan, persatuan orang tua, dan sedikit swasta.
    Satu grup biasanya terdiri dari sekitar 20 – 25 murid dengan 2 guru dan 1 asisten.
    TK swasta biasanya terdiri dari 10-15 anak/grup. Tidak ada pembagian grup
    berdasarkan umur. Jadi satu grup itu isinya campuran anak berbagai usia.
            Pengaturan ruangnya standar Kindergarten di mana-mana kayaknya. Dibagi
    atas beberapa „wilayah‟ misal: pojok dapur, boneka, konstruki, seni, games, dll, dan
    tak lupa pojok santai yang isinya biasanya sofa dan matras beserta bantal dan
    selimut. Lalu ada ruang umum yang bisa dipakai seluruh murid. Biasanya berupa
7

 kolam bola, ruang musik, ruang olahraga, dapur dan ruang makan, dan tentu saja
 halaman.

 Di bawah ini beberapa kegiatan di taman kanak-kanak:
 a. Memberikan peluang kepada anak-anak
     untuk banyak bergerak. Mencoba berbagai
     gerakan, berlatih dengan senang dan
     gembira dalam bentuk gerakan. Ini biasanya
     dilakukan dalam suatu ruangan yang besar
     yang disebut dengan turnhalle. Dari latihan
     bergerak bebas ini anak-anak dilatih
     kecerdasannya    dalam     menghubungkan
     antara gerakan, persepsi dan pikirannya.
     Dengan memberikan peluang yang cukup
     untuk mencoba berbagai gerakan, anak dapat       Gb.3 Kegiatan anak di Turnhalle
     memajukan sistem kognitifnya.

 b. Anak-anak dilatih indera-nya, lewat permainan dari berbagai jenis bahan atau
    materi. Dari sini anak dibangun kemampuannya untuk mengenali perbedaan dan
    sensivitas.
 c. Kemampuan anak akan perhatian, konsentrasi, memori dan daya kreativitas
    begitu juga dengan kemampuan orientasi dan kemampuan memecahkan masalah
    diperkuat. Anak-anak belajar semua ini dalam bentuk permainan seperti role
    play (permainan yang memiliki aturan).
 d. Pendidik mendukung anak-anak belajar bagaimana belajar, menjadi mediator
    bagi anak-anak. Misalkan diberikan projek, dimana anak-anak diberikan waktu
    yang luang untuk mengekplorasi kemampuannya berdasarkan tingkat
    kemampuan anak.
 e. Kemampuan dan bakat anak diperhatikan
    dan diperkuat. Sehingga jati diri anak dapat
    dikembangkan lebih jauh. Misalnya
    kemampuan visual anak dalam melukis
    atau menggambar, guru dapat member
    kesempatan anak untuk melukis objek
    yang mereka inginkan.

                                                    Gb.04 Anak diberi kesempatan untuk
                                                    mengembangkan bakat

Jadwal kegiatan Kindergarten adalah Senin - Jumat, pukul 07.00-13.00.
Saat mereka masuk ke dalam kelas, anak diharuskan melepas sepatu dan
menggantinya dengan sepatu rumah, serta meletakkan jaket, topi atau perlengkapan
lainnya di tempat yang telah disediakan. Hal itu dilakukan agar anak terbiasa disiplin
dan tanggung jawab terhadap kerapian diri.
8




                                                  Gb. 06 Membuat topi Eddelwise

Gb. 05 Anak meletakkan peralatan pribadi pada
       tempatnya


Rutinitas pagi hari sampai sekitar pukul 10 adalah bermain di ruangan. Tiap anak bisa
memilih sendiri permainan atau kesibukan lain yang akan dilakukannya. Segala jenis
permainan tersedia di sana seperti Lego, Balok kayu, mobil-mobilan, kereta api,
puzzel, boneka, dan berbagai pilihan lain. Kegiatan seperti menggambar, melukis
dengan cat air, atau membuat kerajinan tangan dari kertas seperti membuat topi
Eddelwise, yaitu topi tradisional Jerman. Atau bermain masak-masakan di dapur mini,
maupun berdagang di mini market.

Setelah waktu bermain di dalam ruangan selesai, semua anak diikutsertakan untuk
membenahi mainan dan menempatkannya pada posisi masing-masing. Setelah
mencuci tangan masing-masing, mereka berkumpul dan bernyanyi bersama,
mengambil tas atau ransel dengan bekal makanan yang telah dibawa dari rumah
masing-masing, kemudian memasuki ruangan untuk makan bersama.

                                                            Gb. 07. Kegiatan makan
                                                            bersama




Tiap anak yang telah selesai makan diharuskan membereskan piring dan gelas yang
telah dipakai, juga menempatkan kembali tas/ranselnya pada tempat yang telah
9

  disediakan. Setelah ini mereka diijinkan untuk bermain di halaman Kindergarten.
  Sebelum berpisah mereka akan berkumpul kembali dan bernyanyi bersama.


  Pelajaran
  Tidak ada tema baku di Kindergarten. Masing-masing Kindergarten menentukan
  sendiri. Yang jelas, selalu ada kegiatan yang berhubungan dengan musim atau
  perayaan. Setiap grup bisa beda temanya. Misal di grup A temanya kereta api, grup
  sebelahnya dinosaurus, grup satu lagi dongeng, grup satu lagi sepakbola. Yang
  mendasari hal ini adalah pandangan bahwa tema bisa apa saja, tapi sesungguhnya
  kemampuan yang diasah adalah serupa.
  Penerimaan Murid
  Kindergarten sifatnya tidak wajib. Orang tua bebas memilih Kindergarten untuk
  anaknya. Anak yang mendaftar disusun berdasarkan umur, anak yang lebih tua
  usianya, mendapat prioritas diterima. Juga untuk adik kakak. Kalau Kakaknya sudah
  di Kindergarten itu, adiknya juga mendapat prioritas.



IV.   Permainan Anak di Jerman
      Dalam kegiatan bermain juga disisipi pengetahuan tentang kebudayaan, salah
      satunya adalh permainan tradisional. Ada beberapa permainan untuk anak-anak
      yang dapat dilakukan, seperti:

      A. Topfschlagen


                                                 Gb. 07 bermain Topfschlagen




         Dalam bahasa Inggris, "Hit Pot." Ini adalah permainan tradisional Jerman.
         Orang dewasa membunyikan pot berisi hadiah kecil atau sepotong
         cokelat.Kemudian anak diminta untuk menutup mata dan diberi tongkat kayu.
         Dia merangkak di lantai, memukul-mukul sendok di lantai sampai ia
         menemukan pot. Anak yang dapat membantu dengan menjadi penunjuk arah.
         Ketika ia menemukan pot, ia mendapat hadiah yang ada di dalam. Pot dapat
         disembunyikan lagi dan permainan diputar untuk anak-anak yang tersisa.
10

B. Schokoladenessen
   Ini "makan coklat" permainan tradisional yang lain . Caranya, bungkus
   sebatang cokelat dalam beberapa lapisan koran dan ikat dengan pita.
   Tempatkan cokelat di tengah meja bersama dengan, syal topi, sarung tangan
   garpu, dan pisau mentega .Setiap pemain suit, anak yang menang berhak
   mengambil satu benda yang menutupi coklat, begitu seterusnya sampai coklat
   yang tetutupi syal, topi dan lain sebagainya, terlihat. Dan upaya untuk
   membuka dan makan cokelat dengan garpu dan pisau.




                          Gb. 08 Bermain Schokoladenessen

C. Koffer packen

                                                            Gb. 09 Bermain Koffer
                                                            Packen




   Koffer packen berarti mengemas koper. Anak-anak duduk dalam lingkaran
   dan berpura-pura untuk "berkemas" koper. Anak-anak duduk dalam lingkaran
   dan menciptakan lagu dengan menambahkan frase individual mereka sendiri
   dengan frase yang ada. Anak yang memulai permainan menyanyikan kalimat,
   "Aku mengemas koper saya dan di dalam ada buku." Kemudian, anak duduk
   di sebelah kiri anak pertama, harus menyanyikan kalimat itu dan
   menambahkan kalimat sendiri. Misalnya pemain kedua akan bernyanyi, "aku
   mengemasi koper saya dan di dalam ada buku, maka saya masukkan telepon
11

   sepanjang untuk perjalanan”. Begitu seterusnya sampai barang yang dikemas
   habis. Permainan ini berguna untuk meningkatkan kosa kata dan daya ingat
   anak.

D. Katz und Maus




                    Gb. 10 bermain Katz und Maus (kucing dan tikus)

   Para "kucing dan tikus" permainan dimainkan oleh kelompok yang lebih
   besar, biasanya di tempat bermain. Satu pemain Katz dan yang lainnya adalah
   Maus. Sisanya anak-anak membentuk lingkaran dan berpegangan tangan.
   Kucing mencoba untuk menangkap (sentuh) tikus. Tikus dapat berjalankan di
   mana saja, termasuk ke dalam atau keluar dari lingkaran. Lingkaran membantu
   tikus dengan mengangkat tangan mereka untuk membiarkan tikus melalui,
   atau menurunkan lengan mereka untuk mencoba untuk memblokir tikus
   sehingga tak tertangkap kucing.

E. Stopessen
   Stopessen diterjemahkan menjadi "berhenti makan". Sekelompok anak-anak
   harus ditempatkan di sekitar meja makanan. Kemudian, salah satu anak-anak
   yang dipilih untuk menjadi pemimpin. Ketika mereka mendengar perintah
   "Cepat maju," adalah anak-anak untuk makan atau minum secepat mereka
   bisa."Freeze" (diam) memberitahu anak-anak untuk membeku dalam posisi
   terakhir. Perintah "Slow motion," memberitahu anak-anak untuk makan
   perlahan-lahan sebagai kemanusiaan mungkin. Permainan berakhir ketika
   pemimpin teriakan "Lanjutkan," dan anak-anak kemudian terus makan dalam
   tempo normal.
12

                             DAFTAR PUSTAKA

Anonim, dalam http://dercindyreichmann.blogspot.com/2010/04/sekilas-tentang-
    jerman-kebiasaan-makan.html

Anonim, dalam http://ecrp.uiuc.edu/v2n2/oberhuemer.html

Anonim, dalam http://edukasi.kompasiana.com/2011/11/16/mengenal-kindergarten-
    di-jerman-mengakrabi-dunia-anak/

Anonim,                        dalam                      http://hannah-marie-
    hellmund.de/bildergaleriesammlung/hobby%20topfschlagen.JPG

Anonim,    dalam     http://www.ehow.com/list_5793665_traditional-games-german-
    children-play.html

Anonim, dalam http://www.expatica.com/de/education/pre_school/The-ABCs-of-the-
    German-school-system_11321.html

Ellyza, dalam http://ellyza.net/2010/02/18/kindergarten-di-jerman/

S. A., Andi Sri, 2010 dalam http://inci73.multiply.com/journal/item/145



         (Semua alamat website diakses pada tanggal 28 Desember 2011)

More Related Content

What's hot

Perkembangan Emosi Peserta Didik
Perkembangan Emosi Peserta DidikPerkembangan Emosi Peserta Didik
Perkembangan Emosi Peserta Didikafifahdhaniyah
 
Islam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanIslam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanzahfath06
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniMichelle Rumawir
 
Pengembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini by . Dra Miatin M.Pd
Pengembangan Bahasa  Pada Anak Usia Dini by . Dra Miatin M.PdPengembangan Bahasa  Pada Anak Usia Dini by . Dra Miatin M.Pd
Pengembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini by . Dra Miatin M.PdKank Hari
 
Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Umi Arifah
 
Model Pembelajaran PAUD
Model Pembelajaran PAUDModel Pembelajaran PAUD
Model Pembelajaran PAUDanarizka3
 
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayiMakalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayiZulfa Meizanita
 
MUKADIMAH AD DAN ART MUHAMMADIYAH.pptx
MUKADIMAH AD DAN ART MUHAMMADIYAH.pptxMUKADIMAH AD DAN ART MUHAMMADIYAH.pptx
MUKADIMAH AD DAN ART MUHAMMADIYAH.pptxHildaFitriaWulandari
 
Peta Konsep Psikologi Perkembangan
Peta Konsep Psikologi PerkembanganPeta Konsep Psikologi Perkembangan
Peta Konsep Psikologi PerkembanganAtika Aziz
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhSuya Yahya
 
2.1 konsep ips terpadu
2.1 konsep ips terpadu2.1 konsep ips terpadu
2.1 konsep ips terpaduAndi Johar
 
Kesehatan pribadi
Kesehatan pribadiKesehatan pribadi
Kesehatan pribadiavsai
 
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPTPengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPTAndhika Pratama
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiAlwiAssegaf
 

What's hot (20)

Perkembangan Emosi Peserta Didik
Perkembangan Emosi Peserta DidikPerkembangan Emosi Peserta Didik
Perkembangan Emosi Peserta Didik
 
Islam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanIslam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaan
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
 
Pengembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini by . Dra Miatin M.Pd
Pengembangan Bahasa  Pada Anak Usia Dini by . Dra Miatin M.PdPengembangan Bahasa  Pada Anak Usia Dini by . Dra Miatin M.Pd
Pengembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini by . Dra Miatin M.Pd
 
Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1
 
Model Pembelajaran PAUD
Model Pembelajaran PAUDModel Pembelajaran PAUD
Model Pembelajaran PAUD
 
PPT Pengembangan Kognitif AUD
PPT Pengembangan Kognitif AUD PPT Pengembangan Kognitif AUD
PPT Pengembangan Kognitif AUD
 
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayiMakalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
 
MUKADIMAH AD DAN ART MUHAMMADIYAH.pptx
MUKADIMAH AD DAN ART MUHAMMADIYAH.pptxMUKADIMAH AD DAN ART MUHAMMADIYAH.pptx
MUKADIMAH AD DAN ART MUHAMMADIYAH.pptx
 
Peta Konsep Psikologi Perkembangan
Peta Konsep Psikologi PerkembanganPeta Konsep Psikologi Perkembangan
Peta Konsep Psikologi Perkembangan
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
 
2.1 konsep ips terpadu
2.1 konsep ips terpadu2.1 konsep ips terpadu
2.1 konsep ips terpadu
 
Hakikat Psikologi Perkembangan
Hakikat Psikologi PerkembanganHakikat Psikologi Perkembangan
Hakikat Psikologi Perkembangan
 
Kesehatan pribadi
Kesehatan pribadiKesehatan pribadi
Kesehatan pribadi
 
HAKIKAT PESERTA DIDIK.pptx
HAKIKAT PESERTA DIDIK.pptxHAKIKAT PESERTA DIDIK.pptx
HAKIKAT PESERTA DIDIK.pptx
 
PPT Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini
PPT Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini PPT Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini
PPT Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini
 
Makalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanMakalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikan
 
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPTPengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
 

Viewers also liked

Pendidikan Menurut John Dewey
Pendidikan Menurut John DeweyPendidikan Menurut John Dewey
Pendidikan Menurut John DeweyAurelius Ratu
 
Nilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individu
Nilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individuNilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individu
Nilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individuILyas Modeong
 
pendekatan dan metode dalam psikologi perkembangan
pendekatan dan metode dalam psikologi  perkembanganpendekatan dan metode dalam psikologi  perkembangan
pendekatan dan metode dalam psikologi perkembangansolehanlovesallah
 
3 finlandia kurikulum pendidikan finlandia
3 finlandia kurikulum pendidikan finlandia3 finlandia kurikulum pendidikan finlandia
3 finlandia kurikulum pendidikan finlandiarisyanti ALENTA
 
Artikel perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
Artikel perkembangan teknologi informasi dan komunikasiArtikel perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
Artikel perkembangan teknologi informasi dan komunikasianwarsyarif
 
Perbandingan Pendidikan di Indonesia, Finlandia dan Jepang
Perbandingan Pendidikan di Indonesia, Finlandia dan JepangPerbandingan Pendidikan di Indonesia, Finlandia dan Jepang
Perbandingan Pendidikan di Indonesia, Finlandia dan JepangIzan M.Pd
 

Viewers also liked (9)

Pendidikan Menurut John Dewey
Pendidikan Menurut John DeweyPendidikan Menurut John Dewey
Pendidikan Menurut John Dewey
 
Nilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individu
Nilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individuNilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individu
Nilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individu
 
pendekatan dan metode dalam psikologi perkembangan
pendekatan dan metode dalam psikologi  perkembanganpendekatan dan metode dalam psikologi  perkembangan
pendekatan dan metode dalam psikologi perkembangan
 
Pendidikan Finlandia
Pendidikan FinlandiaPendidikan Finlandia
Pendidikan Finlandia
 
3 finlandia kurikulum pendidikan finlandia
3 finlandia kurikulum pendidikan finlandia3 finlandia kurikulum pendidikan finlandia
3 finlandia kurikulum pendidikan finlandia
 
Kurikulum di Australia
Kurikulum di AustraliaKurikulum di Australia
Kurikulum di Australia
 
Artikel perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
Artikel perkembangan teknologi informasi dan komunikasiArtikel perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
Artikel perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
 
Perbandingan Pendidikan di Indonesia, Finlandia dan Jepang
Perbandingan Pendidikan di Indonesia, Finlandia dan JepangPerbandingan Pendidikan di Indonesia, Finlandia dan Jepang
Perbandingan Pendidikan di Indonesia, Finlandia dan Jepang
 
Kurikulum Finlandia
Kurikulum FinlandiaKurikulum Finlandia
Kurikulum Finlandia
 

Similar to Senangnya bermain di kindergarten (paud di jerman)

12. studi komparatif sistem pddkn di jerman dan korea selatan
12. studi komparatif sistem pddkn di jerman dan korea selatan12. studi komparatif sistem pddkn di jerman dan korea selatan
12. studi komparatif sistem pddkn di jerman dan korea selatanAgung Djibran
 
Bab iv by steffy pratiwi copy
Bab iv by steffy pratiwi   copyBab iv by steffy pratiwi   copy
Bab iv by steffy pratiwi copysteffipratiwi
 
Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02
Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02
Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02Muhamad Putraauliansyah
 
Pengantar Pendidikan
Pengantar PendidikanPengantar Pendidikan
Pengantar Pendidikansteffipratiwi
 
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINI
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINIDESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINI
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINIAPRILIANYUNTIARI
 
PPTSISTEM PENDIDIKAN FINLANDIA SEMESTER 2 KEL 1.pdf
PPTSISTEM PENDIDIKAN FINLANDIA SEMESTER 2 KEL 1.pdfPPTSISTEM PENDIDIKAN FINLANDIA SEMESTER 2 KEL 1.pdf
PPTSISTEM PENDIDIKAN FINLANDIA SEMESTER 2 KEL 1.pdfSalasatiramadani
 
Gerakan baru dalam pendidikan
Gerakan baru dalam pendidikanGerakan baru dalam pendidikan
Gerakan baru dalam pendidikandonawidiya
 
Aliran pendidikan dan implikasi terhadap dunia
Aliran pendidikan dan implikasi terhadap duniaAliran pendidikan dan implikasi terhadap dunia
Aliran pendidikan dan implikasi terhadap duniasrinimutiarisma
 
P.p bab iv created nila rah
P.p bab iv created nila rahP.p bab iv created nila rah
P.p bab iv created nila rahnilarahmadhani
 
Konseling dalam Asuhan Kebidanan
Konseling dalam Asuhan Kebidanan Konseling dalam Asuhan Kebidanan
Konseling dalam Asuhan Kebidanan pjj_kemenkes
 
Makalah kurikulum belanda
Makalah kurikulum belandaMakalah kurikulum belanda
Makalah kurikulum belandaAyu Febriyanti
 
Kajian bahasa indonesia sd i
Kajian bahasa indonesia sd iKajian bahasa indonesia sd i
Kajian bahasa indonesia sd iSyarif Rusydi
 
SISTEM PENDIDIKAN PRANCIS & INDONESIA
SISTEM PENDIDIKAN PRANCIS & INDONESIASISTEM PENDIDIKAN PRANCIS & INDONESIA
SISTEM PENDIDIKAN PRANCIS & INDONESIASusilo Ilo
 
ANALISIS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI KANADA, KOREA SELATAN, SELANDIA BARU, ...
ANALISIS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI KANADA, KOREA SELATAN, SELANDIA BARU, ...ANALISIS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI KANADA, KOREA SELATAN, SELANDIA BARU, ...
ANALISIS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI KANADA, KOREA SELATAN, SELANDIA BARU, ...wiwinseptiana1
 
Pengembangan bahasa pada
Pengembangan bahasa padaPengembangan bahasa pada
Pengembangan bahasa padafifi_sanaky
 
Hand out perbandingan pendidikan ok
Hand out perbandingan pendidikan okHand out perbandingan pendidikan ok
Hand out perbandingan pendidikan okSunja Dewi
 
perkembangan peserta didik
perkembangan peserta didikperkembangan peserta didik
perkembangan peserta didikyelti
 

Similar to Senangnya bermain di kindergarten (paud di jerman) (20)

12. studi komparatif sistem pddkn di jerman dan korea selatan
12. studi komparatif sistem pddkn di jerman dan korea selatan12. studi komparatif sistem pddkn di jerman dan korea selatan
12. studi komparatif sistem pddkn di jerman dan korea selatan
 
Kurikulum Jerman.pdf
Kurikulum Jerman.pdfKurikulum Jerman.pdf
Kurikulum Jerman.pdf
 
Bab iv by steffy pratiwi copy
Bab iv by steffy pratiwi   copyBab iv by steffy pratiwi   copy
Bab iv by steffy pratiwi copy
 
Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02
Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02
Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02
 
Pengantar Pendidikan
Pengantar PendidikanPengantar Pendidikan
Pengantar Pendidikan
 
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINI
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINIDESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINI
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINI
 
PPTSISTEM PENDIDIKAN FINLANDIA SEMESTER 2 KEL 1.pdf
PPTSISTEM PENDIDIKAN FINLANDIA SEMESTER 2 KEL 1.pdfPPTSISTEM PENDIDIKAN FINLANDIA SEMESTER 2 KEL 1.pdf
PPTSISTEM PENDIDIKAN FINLANDIA SEMESTER 2 KEL 1.pdf
 
Gerakan baru dalam pendidikan
Gerakan baru dalam pendidikanGerakan baru dalam pendidikan
Gerakan baru dalam pendidikan
 
Aliran pendidikan dan implikasi terhadap dunia
Aliran pendidikan dan implikasi terhadap duniaAliran pendidikan dan implikasi terhadap dunia
Aliran pendidikan dan implikasi terhadap dunia
 
P.p bab iv created nila rah
P.p bab iv created nila rahP.p bab iv created nila rah
P.p bab iv created nila rah
 
Konseling dalam Asuhan Kebidanan
Konseling dalam Asuhan Kebidanan Konseling dalam Asuhan Kebidanan
Konseling dalam Asuhan Kebidanan
 
Makalah kurikulum belanda
Makalah kurikulum belandaMakalah kurikulum belanda
Makalah kurikulum belanda
 
Kajian bahasa indonesia sd i
Kajian bahasa indonesia sd iKajian bahasa indonesia sd i
Kajian bahasa indonesia sd i
 
Kurikulum di belanda
Kurikulum di belandaKurikulum di belanda
Kurikulum di belanda
 
SISTEM PENDIDIKAN PRANCIS & INDONESIA
SISTEM PENDIDIKAN PRANCIS & INDONESIASISTEM PENDIDIKAN PRANCIS & INDONESIA
SISTEM PENDIDIKAN PRANCIS & INDONESIA
 
Tugasan ppsmi
Tugasan ppsmiTugasan ppsmi
Tugasan ppsmi
 
ANALISIS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI KANADA, KOREA SELATAN, SELANDIA BARU, ...
ANALISIS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI KANADA, KOREA SELATAN, SELANDIA BARU, ...ANALISIS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI KANADA, KOREA SELATAN, SELANDIA BARU, ...
ANALISIS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI KANADA, KOREA SELATAN, SELANDIA BARU, ...
 
Pengembangan bahasa pada
Pengembangan bahasa padaPengembangan bahasa pada
Pengembangan bahasa pada
 
Hand out perbandingan pendidikan ok
Hand out perbandingan pendidikan okHand out perbandingan pendidikan ok
Hand out perbandingan pendidikan ok
 
perkembangan peserta didik
perkembangan peserta didikperkembangan peserta didik
perkembangan peserta didik
 

More from Boyolali

perilaku kelekatan attachment behavior (a review)
perilaku kelekatan  attachment behavior (a review)perilaku kelekatan  attachment behavior (a review)
perilaku kelekatan attachment behavior (a review)Boyolali
 
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia diniperkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia diniBoyolali
 
Kesehatan lingkungan dan gigi ppt
Kesehatan lingkungan dan gigi pptKesehatan lingkungan dan gigi ppt
Kesehatan lingkungan dan gigi pptBoyolali
 
kesehatan gigi dan pendekatannya
kesehatan gigi dan pendekatannyakesehatan gigi dan pendekatannya
kesehatan gigi dan pendekatannyaBoyolali
 
alergi susu
alergi susualergi susu
alergi susuBoyolali
 
pembentukan perilaku
pembentukan perilakupembentukan perilaku
pembentukan perilakuBoyolali
 
bahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawa
bahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawabahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawa
bahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawaBoyolali
 
Jawa silabus+rkh
Jawa silabus+rkhJawa silabus+rkh
Jawa silabus+rkhBoyolali
 
Tembang dolanan berjaya di negeri orang
Tembang dolanan berjaya di negeri orangTembang dolanan berjaya di negeri orang
Tembang dolanan berjaya di negeri orangBoyolali
 
Studi kasus anak perfeksionis
Studi kasus anak perfeksionisStudi kasus anak perfeksionis
Studi kasus anak perfeksionisBoyolali
 
Bimbing si kecil untuk belajar mandiri
Bimbing si kecil untuk belajar mandiriBimbing si kecil untuk belajar mandiri
Bimbing si kecil untuk belajar mandiriBoyolali
 
psikologi konseling
psikologi konselingpsikologi konseling
psikologi konselingBoyolali
 
penelitian ex post facto, deskriptif, historis
penelitian ex post facto, deskriptif, historispenelitian ex post facto, deskriptif, historis
penelitian ex post facto, deskriptif, historisBoyolali
 
Neurosains
NeurosainsNeurosains
NeurosainsBoyolali
 
teori-teori konseling
teori-teori konselingteori-teori konseling
teori-teori konselingBoyolali
 

More from Boyolali (15)

perilaku kelekatan attachment behavior (a review)
perilaku kelekatan  attachment behavior (a review)perilaku kelekatan  attachment behavior (a review)
perilaku kelekatan attachment behavior (a review)
 
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia diniperkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
 
Kesehatan lingkungan dan gigi ppt
Kesehatan lingkungan dan gigi pptKesehatan lingkungan dan gigi ppt
Kesehatan lingkungan dan gigi ppt
 
kesehatan gigi dan pendekatannya
kesehatan gigi dan pendekatannyakesehatan gigi dan pendekatannya
kesehatan gigi dan pendekatannya
 
alergi susu
alergi susualergi susu
alergi susu
 
pembentukan perilaku
pembentukan perilakupembentukan perilaku
pembentukan perilaku
 
bahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawa
bahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawabahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawa
bahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawa
 
Jawa silabus+rkh
Jawa silabus+rkhJawa silabus+rkh
Jawa silabus+rkh
 
Tembang dolanan berjaya di negeri orang
Tembang dolanan berjaya di negeri orangTembang dolanan berjaya di negeri orang
Tembang dolanan berjaya di negeri orang
 
Studi kasus anak perfeksionis
Studi kasus anak perfeksionisStudi kasus anak perfeksionis
Studi kasus anak perfeksionis
 
Bimbing si kecil untuk belajar mandiri
Bimbing si kecil untuk belajar mandiriBimbing si kecil untuk belajar mandiri
Bimbing si kecil untuk belajar mandiri
 
psikologi konseling
psikologi konselingpsikologi konseling
psikologi konseling
 
penelitian ex post facto, deskriptif, historis
penelitian ex post facto, deskriptif, historispenelitian ex post facto, deskriptif, historis
penelitian ex post facto, deskriptif, historis
 
Neurosains
NeurosainsNeurosains
Neurosains
 
teori-teori konseling
teori-teori konselingteori-teori konseling
teori-teori konseling
 

Recently uploaded

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 

Recently uploaded (20)

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 

Senangnya bermain di kindergarten (paud di jerman)

  • 1. SENANGNYA BERMAIN DI KINDERGARTEN (Mengenal Pendidikan Anak Pra-Sekolah di Jerman) Disusun oleh : Yogi Ardiani K8110061 PG-PAUD/ IIIB PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
  • 2. 2 SENANGNYA BERMAIN DI KINDERGARTEN (Mengenal Pendidikan Anak Pra-Sekolah di Jerman) I. Pola Asuh Anak di Jerman Mengasuh adalah pengalaman yang paling menantang namun bermanfaat. Menurut Baumrind, ada empat bidang penting dalam pengasuhan yaitu: kehangatan orangtua / pemeliharaan, strategi disiplin, keterampilan komunikasi, dan harapan kematangan. Dia juga mengemukakan tiga jenis gaya pengasuhan: otoriter (kedisiplinan yang ketat) , permisif (terlalu bebas dan memanjakan) , dan otoritatif (tegas, konsistendan adil) (Berger 2001). Orang tua adalah pengaruh besar dalam kehidupan anak-anak mereka. Sehingga pola asuh orang tua terhaadap anaknya menentukan perilaku anak tersebut. Pola asuh di Jerman berbeda dengan Indonesia khususnya tentang mengajarkan berkata jujur dan negosiasi. Berkata Jujur Ada sebuah kasus yaitu seorang anak yang terbiasa makan coklat dan tidak mau makan sayuran , Ibunya ingin mengurangi kebiasaan anak tersebut. Ada perbedaan penyelesaian terhadap kasus ini. Jika ibunya oranng Indonesia, maka Sang Ibu akan berkata “Itu enggak enak”. Namun, Jika Sang Ibu adalah orang Jerman, maka dia memberitahu pada anak apa adanya, "Itu memang enak, tapi enggak sehat. Kalau ibu bilang itu enggak enak, bohong namanya." Negosiasi (Gb 1. Dua orang anak yang sedang berebut mainan) Pada gambar diatas ada dua orang anak yang sedang berebut mainan, di Indonesia orang tua akan meminta anak untuk mengalah, namun di Jerman anak diminta untuk bernegosiasi dan memberikan pilihan kepada anak, yaitu menegosiasikan waktu untuk bergiliran memakai mainan itu atau memakainya dengan bersamaan. Jika anak tidak
  • 3. 3 melakukan hal itu dan masih saja berebut mainan, maka mainan akan diminta oleh orang tua. Kemandirian Kebanyakan anak di negara-negara maju seperti Jerman sudah biasa tidur dalam kamar sendiri. Bahkan bayi pun tidur terpisah dengan orangtua walaupun berada dalam kamar yang sama. Jadi si anak sejak bayi sudah terbiasa mandiri/dikondisikan untuk mandiri dengan tidur di box bayi. Berbeda dengan di Indonesia yang kadang anak usia 3-5 tahun saja masih tidur bersama orangtuanya. Hal ini membuat anak sangat tergantung kepada orangtuanya. Mengunngkapkan Pendapat Anak-anak di Jerman sejak kecil diajarkan untuk mengungkapkan pendapatnya dan pendapat itu didengar oleh orang yang lebih tua. Mereka sudah terbiasa untuk mengemukakan pikirannya tanpa dianggap sebagai anak bawang. Gb.2 Seorang anak yang berani mengungkapkan pendapatnya II. Sistem Pendidikan di Jerman Mentalitas orang-orang Jerman yang dikenal disiplin, tekun, teliti, percaya diri, jujur dan kreatif tidak terbentuk begitu saja. Tetapi sudah tentu melalui sistem pendidikan yang betul mulai dari tingkat rumah tangga hingga ke tingkat pendidikan formal. Dan setiap layanan pendidikan dikenakan biaya sesaui dengan pendapatan masing-masing keluarga. Kebijakan sistem pendidikan di Jerman berbeda setiap Lander-nya (Lander merupakan sekumpulan nama atau sebutan untuk negara-negara bagian di Jerman dan terdapat 16 Lander, hampir sama seperti Provinsi). Namun dirumuskan secara umum dalam Konferensi Menteri Pemuda (Jugend minister konferenz) pada tahun 2004, bidang pengembangan pendidikan adalah: 1. Bahasa, menulis, komunikasi 2. Pribadi dan pembangunan sosial, pengembangan nilai-nilai dan pendidikan agama 3. Matematika, ilmu alam, (informasi) teknologi 4. Seni rupa / bekerja dengan media yang berbeda
  • 4. 4 5. Tubuh, gerakan, kesehatan 6. Alam dan lingkungan budaya A. Pendidikan Pra-sekolah Sebelum masuk Grundschule (sekolah dasar atau SD), kebanyakan anak-anak mengikuti pendidikan pra-sekolah yang formal. Ada tiga jenis jenis pendidikan pra-sekolah formal : 1. Kinderkrippe Kinderkrippe dirancang khusus untuk anak-anak sampai tiga tahun. 2. Kindergarten (Taman kanak-kanak) TK (untuk anak-anak antara 3-6 tahun) bukan merupakan bagian dari sistem sekolah umum 3. Kitas (Kindergatestatte) Layanan penitipan disediakan di Kitas, yang menyediakan layanan setelah- sekolah dan kegiatan pra-sekolah untuk anak-anak. B. Schulkindergarten Ini adalah tempat untuk anak-anak yang secara usia seharusnya sudah SD, tapi ternyata belum siap. Programnya lebih dititikberatkan ke persiapan sekolah walaupun masih „banyak‟ mainnya. Pekerjaan rumah (PR) juga sudah mulai ada. C. Grundschule Anak-anak mengikuti Grundschule selama empat tahun, dengan pengecualian negara bagian Berlin dan Brandenburg, di mana Grundschule berlangsung enam tahun. Pada hari pertama masuk di Grundschule, anak-anak membawa Schultüte yang merupakan paket kerucut besar dekoratif diisi dengan permen dan hadiah-hadiah kecil dan anak-anak sekolah yang lebih tua. Ada beberapa anak yang kemudian mengikuti Schulhort. Schulhort dirancang untuk murid sekolah dasar (Grundschule - hingga 11-12 tahun) untuk menyediakan tempat penitipan anak untuk pra dan setelah jam sekolah. D. Siswa Non-Jerman Penempatan kelas dengan murid asing tergantung pada seberapa baik mereka berbicara Jerman. Anak-anak yang tidak berbahasa Jerman di rumah dan yang tidak mengikuti TK Jerman sering mengulangi kelas pada tingkat pertama atau kedua. Karena jumlah siswa non-Jerman terus-menerus meningkat selama bertahun-tahun ,maka beberapa adaptasi telah dilakukan. Anak-anak yang tidak lahir di Jerman atau yang orang tuanya tidak berbahasa Jerman di rumah yang ditawarkan pelajaran tambahan dalam bentuk kelas persiapan, kelas bilingual, kursus intensif dan kelas perbaikan yang tergantung pada Negara.
  • 5. 5 E. Sekolah Tinggi Pada tahun terakhir dari Grundschule (biasanya tahun keempat), keputusan dibuat, apakah murid akan menghadiri Hauptschule (tahun kelima sampai sembilan), Realschule (tahun kelima sampai sepuluh), Gymnasium (tahun kelima sampai dua belas atau tiga belas).Gesamtschule ditawarkan di beberapa daerah di Jerman sebagai alternatif. Ini menggabungkan ketiga jenis sekolah tinggi dan menawarkan diferensiasi pada tahap berikutnya, berdasarkan kinerja. Sistem ini sangat kaku dengan murid ditempatkan ke dalam berbagai jenis sekolah didasarkan sepenuhnya pada kinerja akademis mereka. Siswa juga harus memilih Zweig (harfiah cabang) di kelas tujuh, misalnya, matematika / ilmu pengetahuan atau bahasa atau humaniora. Para siswa kemudian memiliki kelas tambahan atau jam lebih di kelas yang dipilih. 1. Realschule Seperempat anak dikirim ke Realshule. Di dalam Realshule mempelajari mata pelajaran dasar yang akan mempersiapkan mereka untuk pekerjaan tingkat menengah dalam bisnis. Itu mungkin (jika seorang mahasiswa memperoleh nilai yang cukup tinggi) untuk mentransfer dari Realschule ke 'Gymnasium'. Setelah enam tahun, para siswa lulus dengan ijazah yang disebut Reife Mittlere. 2. Hauptschule Setengah akhir dari anak-anak sekolah dasar yang dikirim ke Hauptschule. Selama lima tahun program pembelajaran menitikberatkan pada keterampilan dasar, termasuk satu bahasa asing, dan mempersiapkan siswa untuk magang atau peran tidak terampil atau semiskilled di pasar kerja. 3. Gymnasium Sekitar seperempat dari anak-anak belajar di Gymnasium. Layanan pendidikan ini tidak ada hubungannya dengan olahraga atau jenis pendidikan fisik. Gymnasium berlangsung dari sekitar usia 12 sampai 18 atau 19 dan diperlukan untuk perencanaan ke pendidikan tinggi. Setidaknya ada dua bahasa asing yang digunakan, (satu yang bahasa Inggris dan yang lainnya umumnya Latin, Perancis atau Spanyol). Untuk siswa kelas 13 mempersiapkan Abitur (tugas akhir). Tujuannya adalah untuk pemeriksaan secara umum bahwa siswa harus lulus pada tingkat ini. 4. Gesamtschule Pilihan lain untuk orang tua adalah untuk mengirim anak mereka ke Gesamtschule (sekolah komprehensif) yang dihadiri oleh mahasiswa yang kemampuan yang berbeda. F. Liburan Sekolah Anak-anak umumnya memiliki enam minggu liburan musim panas, satu minggu liburan musim gugur, dua minggu Natal / liburan musim dingin dan dua minggu Paskah / semi liburan.
  • 6. 6 G. Sekolah swasta Saat ini teradapat sekitar 3.000 sekolah swasta di Jerman, banyak dari mereka sekolah asrama. Sekolah-sekolah ini sering memiliki hari sekolah lagi. Ada juga sekolah internasional di mana kelas diajarkan dalam bahasa Inggris. Seringkali kurikulum ini dirancang untuk mempersiapkan siswa untuk Sertifikat Umum Pendidikan Internasional (IGCSE) dan International Baccalaureate (IB) Diploma. H. Berufskollegs Sistem pendidikan Jerman juga mencakup sekolah-sekolah kejuruan yang disebut Berufsschule atau Berufskolleg, dimana siswa biasanya berusia antara 16 dan 19 (tetapi dalam beberapa kasus juga sampai 23 tahun) dapat melakukan berbagai studi kerja diarahkan seperti ekonomi dan studi bisnis yang spesifik. Studi ini biasanya langsung terkait dengan magang. III. Kegiatan Anak di Kindergarten Di negara-negara Barat, TK disebut Kindergarten. Istilah ini berasal dari dua kata bahasa Jerman, yaitu kinder, bentuk jamak dari kind yang berarti anak-anak, dan garten yang berarti kebun atau taman. Sejarah mencatat, TK pertama kali didirikan di bumi Jerman. TK ini didirikan seorang pria bernama Freidrich Froebel tahun 1837. Ide yang mendasari Froebel mendirikan TK adalah bahwa anak-anak perlu mempunyai tempat dan waktu khusus untuk bermain sembari belajar banyak hal. Atas ide dan jasanya dalam mendirikan TK pertama inilah Froebel kemudian dijuluki sebagai “The Father of Kindergarten.” Sebuah TK didirikan harus dengan tujuan utama sebagai tempat bermain anak. Anak harus lebih banyak bermain ketika masuk dan berada dalam lingkungan TK. TK harus bisa memberikan kesempatan kepada anak untuk menemukan dunia mereka sesungguhnya, yaitu bermain dan dapat memberi motivasi yang lahir dari diri anak sendiri. Karena itu anak-anak hanya perlu diberikan waktu dan ruang yang cukup untuk menemukan keingintahuannya secara serius dan tekun. Menyelesaikan masalah-masalahnya dengan menggunakan semua kebijakan yang mereka miliki. Tidak seperti sekolah yang umumnya punya pemerintah, Kindergarten justru lebih banyak yang dikelola oleh yayasan, persatuan orang tua, dan sedikit swasta. Satu grup biasanya terdiri dari sekitar 20 – 25 murid dengan 2 guru dan 1 asisten. TK swasta biasanya terdiri dari 10-15 anak/grup. Tidak ada pembagian grup berdasarkan umur. Jadi satu grup itu isinya campuran anak berbagai usia. Pengaturan ruangnya standar Kindergarten di mana-mana kayaknya. Dibagi atas beberapa „wilayah‟ misal: pojok dapur, boneka, konstruki, seni, games, dll, dan tak lupa pojok santai yang isinya biasanya sofa dan matras beserta bantal dan selimut. Lalu ada ruang umum yang bisa dipakai seluruh murid. Biasanya berupa
  • 7. 7 kolam bola, ruang musik, ruang olahraga, dapur dan ruang makan, dan tentu saja halaman. Di bawah ini beberapa kegiatan di taman kanak-kanak: a. Memberikan peluang kepada anak-anak untuk banyak bergerak. Mencoba berbagai gerakan, berlatih dengan senang dan gembira dalam bentuk gerakan. Ini biasanya dilakukan dalam suatu ruangan yang besar yang disebut dengan turnhalle. Dari latihan bergerak bebas ini anak-anak dilatih kecerdasannya dalam menghubungkan antara gerakan, persepsi dan pikirannya. Dengan memberikan peluang yang cukup untuk mencoba berbagai gerakan, anak dapat Gb.3 Kegiatan anak di Turnhalle memajukan sistem kognitifnya. b. Anak-anak dilatih indera-nya, lewat permainan dari berbagai jenis bahan atau materi. Dari sini anak dibangun kemampuannya untuk mengenali perbedaan dan sensivitas. c. Kemampuan anak akan perhatian, konsentrasi, memori dan daya kreativitas begitu juga dengan kemampuan orientasi dan kemampuan memecahkan masalah diperkuat. Anak-anak belajar semua ini dalam bentuk permainan seperti role play (permainan yang memiliki aturan). d. Pendidik mendukung anak-anak belajar bagaimana belajar, menjadi mediator bagi anak-anak. Misalkan diberikan projek, dimana anak-anak diberikan waktu yang luang untuk mengekplorasi kemampuannya berdasarkan tingkat kemampuan anak. e. Kemampuan dan bakat anak diperhatikan dan diperkuat. Sehingga jati diri anak dapat dikembangkan lebih jauh. Misalnya kemampuan visual anak dalam melukis atau menggambar, guru dapat member kesempatan anak untuk melukis objek yang mereka inginkan. Gb.04 Anak diberi kesempatan untuk mengembangkan bakat Jadwal kegiatan Kindergarten adalah Senin - Jumat, pukul 07.00-13.00. Saat mereka masuk ke dalam kelas, anak diharuskan melepas sepatu dan menggantinya dengan sepatu rumah, serta meletakkan jaket, topi atau perlengkapan lainnya di tempat yang telah disediakan. Hal itu dilakukan agar anak terbiasa disiplin dan tanggung jawab terhadap kerapian diri.
  • 8. 8 Gb. 06 Membuat topi Eddelwise Gb. 05 Anak meletakkan peralatan pribadi pada tempatnya Rutinitas pagi hari sampai sekitar pukul 10 adalah bermain di ruangan. Tiap anak bisa memilih sendiri permainan atau kesibukan lain yang akan dilakukannya. Segala jenis permainan tersedia di sana seperti Lego, Balok kayu, mobil-mobilan, kereta api, puzzel, boneka, dan berbagai pilihan lain. Kegiatan seperti menggambar, melukis dengan cat air, atau membuat kerajinan tangan dari kertas seperti membuat topi Eddelwise, yaitu topi tradisional Jerman. Atau bermain masak-masakan di dapur mini, maupun berdagang di mini market. Setelah waktu bermain di dalam ruangan selesai, semua anak diikutsertakan untuk membenahi mainan dan menempatkannya pada posisi masing-masing. Setelah mencuci tangan masing-masing, mereka berkumpul dan bernyanyi bersama, mengambil tas atau ransel dengan bekal makanan yang telah dibawa dari rumah masing-masing, kemudian memasuki ruangan untuk makan bersama. Gb. 07. Kegiatan makan bersama Tiap anak yang telah selesai makan diharuskan membereskan piring dan gelas yang telah dipakai, juga menempatkan kembali tas/ranselnya pada tempat yang telah
  • 9. 9 disediakan. Setelah ini mereka diijinkan untuk bermain di halaman Kindergarten. Sebelum berpisah mereka akan berkumpul kembali dan bernyanyi bersama. Pelajaran Tidak ada tema baku di Kindergarten. Masing-masing Kindergarten menentukan sendiri. Yang jelas, selalu ada kegiatan yang berhubungan dengan musim atau perayaan. Setiap grup bisa beda temanya. Misal di grup A temanya kereta api, grup sebelahnya dinosaurus, grup satu lagi dongeng, grup satu lagi sepakbola. Yang mendasari hal ini adalah pandangan bahwa tema bisa apa saja, tapi sesungguhnya kemampuan yang diasah adalah serupa. Penerimaan Murid Kindergarten sifatnya tidak wajib. Orang tua bebas memilih Kindergarten untuk anaknya. Anak yang mendaftar disusun berdasarkan umur, anak yang lebih tua usianya, mendapat prioritas diterima. Juga untuk adik kakak. Kalau Kakaknya sudah di Kindergarten itu, adiknya juga mendapat prioritas. IV. Permainan Anak di Jerman Dalam kegiatan bermain juga disisipi pengetahuan tentang kebudayaan, salah satunya adalh permainan tradisional. Ada beberapa permainan untuk anak-anak yang dapat dilakukan, seperti: A. Topfschlagen Gb. 07 bermain Topfschlagen Dalam bahasa Inggris, "Hit Pot." Ini adalah permainan tradisional Jerman. Orang dewasa membunyikan pot berisi hadiah kecil atau sepotong cokelat.Kemudian anak diminta untuk menutup mata dan diberi tongkat kayu. Dia merangkak di lantai, memukul-mukul sendok di lantai sampai ia menemukan pot. Anak yang dapat membantu dengan menjadi penunjuk arah. Ketika ia menemukan pot, ia mendapat hadiah yang ada di dalam. Pot dapat disembunyikan lagi dan permainan diputar untuk anak-anak yang tersisa.
  • 10. 10 B. Schokoladenessen Ini "makan coklat" permainan tradisional yang lain . Caranya, bungkus sebatang cokelat dalam beberapa lapisan koran dan ikat dengan pita. Tempatkan cokelat di tengah meja bersama dengan, syal topi, sarung tangan garpu, dan pisau mentega .Setiap pemain suit, anak yang menang berhak mengambil satu benda yang menutupi coklat, begitu seterusnya sampai coklat yang tetutupi syal, topi dan lain sebagainya, terlihat. Dan upaya untuk membuka dan makan cokelat dengan garpu dan pisau. Gb. 08 Bermain Schokoladenessen C. Koffer packen Gb. 09 Bermain Koffer Packen Koffer packen berarti mengemas koper. Anak-anak duduk dalam lingkaran dan berpura-pura untuk "berkemas" koper. Anak-anak duduk dalam lingkaran dan menciptakan lagu dengan menambahkan frase individual mereka sendiri dengan frase yang ada. Anak yang memulai permainan menyanyikan kalimat, "Aku mengemas koper saya dan di dalam ada buku." Kemudian, anak duduk di sebelah kiri anak pertama, harus menyanyikan kalimat itu dan menambahkan kalimat sendiri. Misalnya pemain kedua akan bernyanyi, "aku mengemasi koper saya dan di dalam ada buku, maka saya masukkan telepon
  • 11. 11 sepanjang untuk perjalanan”. Begitu seterusnya sampai barang yang dikemas habis. Permainan ini berguna untuk meningkatkan kosa kata dan daya ingat anak. D. Katz und Maus Gb. 10 bermain Katz und Maus (kucing dan tikus) Para "kucing dan tikus" permainan dimainkan oleh kelompok yang lebih besar, biasanya di tempat bermain. Satu pemain Katz dan yang lainnya adalah Maus. Sisanya anak-anak membentuk lingkaran dan berpegangan tangan. Kucing mencoba untuk menangkap (sentuh) tikus. Tikus dapat berjalankan di mana saja, termasuk ke dalam atau keluar dari lingkaran. Lingkaran membantu tikus dengan mengangkat tangan mereka untuk membiarkan tikus melalui, atau menurunkan lengan mereka untuk mencoba untuk memblokir tikus sehingga tak tertangkap kucing. E. Stopessen Stopessen diterjemahkan menjadi "berhenti makan". Sekelompok anak-anak harus ditempatkan di sekitar meja makanan. Kemudian, salah satu anak-anak yang dipilih untuk menjadi pemimpin. Ketika mereka mendengar perintah "Cepat maju," adalah anak-anak untuk makan atau minum secepat mereka bisa."Freeze" (diam) memberitahu anak-anak untuk membeku dalam posisi terakhir. Perintah "Slow motion," memberitahu anak-anak untuk makan perlahan-lahan sebagai kemanusiaan mungkin. Permainan berakhir ketika pemimpin teriakan "Lanjutkan," dan anak-anak kemudian terus makan dalam tempo normal.
  • 12. 12 DAFTAR PUSTAKA Anonim, dalam http://dercindyreichmann.blogspot.com/2010/04/sekilas-tentang- jerman-kebiasaan-makan.html Anonim, dalam http://ecrp.uiuc.edu/v2n2/oberhuemer.html Anonim, dalam http://edukasi.kompasiana.com/2011/11/16/mengenal-kindergarten- di-jerman-mengakrabi-dunia-anak/ Anonim, dalam http://hannah-marie- hellmund.de/bildergaleriesammlung/hobby%20topfschlagen.JPG Anonim, dalam http://www.ehow.com/list_5793665_traditional-games-german- children-play.html Anonim, dalam http://www.expatica.com/de/education/pre_school/The-ABCs-of-the- German-school-system_11321.html Ellyza, dalam http://ellyza.net/2010/02/18/kindergarten-di-jerman/ S. A., Andi Sri, 2010 dalam http://inci73.multiply.com/journal/item/145 (Semua alamat website diakses pada tanggal 28 Desember 2011)