Teks tersebut membahas tentang sistem pendidikan pra-sekolah di Jerman, dimulai dari pola asuh anak, kegiatan di taman kanak-kanak (kindergarten), hingga jenis-jenis sekolah dasar dan menengah di Jerman. Sistem pendidikan di Jerman menitikberatkan pada pembelajaran melalui bermain sejak usia dini, serta mengajarkan kemandirian dan kemampuan bernegosiasi kepada anak.
Senangnya bermain di kindergarten (paud di jerman)
1. SENANGNYA BERMAIN DI KINDERGARTEN
(Mengenal Pendidikan Anak Pra-Sekolah di Jerman)
Disusun oleh :
Yogi Ardiani
K8110061
PG-PAUD/ IIIB
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
2. 2
SENANGNYA BERMAIN DI KINDERGARTEN
(Mengenal Pendidikan Anak Pra-Sekolah di Jerman)
I. Pola Asuh Anak di Jerman
Mengasuh adalah pengalaman yang paling menantang namun bermanfaat.
Menurut Baumrind, ada empat bidang penting dalam pengasuhan yaitu: kehangatan
orangtua / pemeliharaan, strategi disiplin, keterampilan komunikasi, dan harapan
kematangan. Dia juga mengemukakan tiga jenis gaya pengasuhan: otoriter
(kedisiplinan yang ketat) , permisif (terlalu bebas dan memanjakan) , dan otoritatif
(tegas, konsistendan adil) (Berger 2001).
Orang tua adalah pengaruh besar dalam kehidupan anak-anak mereka.
Sehingga pola asuh orang tua terhaadap anaknya menentukan perilaku anak tersebut.
Pola asuh di Jerman berbeda dengan Indonesia khususnya tentang mengajarkan
berkata jujur dan negosiasi.
Berkata Jujur
Ada sebuah kasus yaitu seorang anak yang terbiasa makan coklat dan tidak mau
makan sayuran , Ibunya ingin mengurangi kebiasaan anak tersebut. Ada perbedaan
penyelesaian terhadap kasus ini. Jika ibunya oranng Indonesia, maka Sang Ibu akan
berkata “Itu enggak enak”. Namun, Jika Sang Ibu adalah orang Jerman, maka dia
memberitahu pada anak apa adanya, "Itu memang enak, tapi enggak sehat. Kalau ibu
bilang itu enggak enak, bohong namanya."
Negosiasi
(Gb 1. Dua orang anak yang sedang berebut mainan)
Pada gambar diatas ada dua orang anak yang sedang berebut mainan, di Indonesia
orang tua akan meminta anak untuk mengalah, namun di Jerman anak diminta untuk
bernegosiasi dan memberikan pilihan kepada anak, yaitu menegosiasikan waktu untuk
bergiliran memakai mainan itu atau memakainya dengan bersamaan. Jika anak tidak
3. 3
melakukan hal itu dan masih saja berebut mainan, maka mainan akan diminta oleh
orang tua.
Kemandirian
Kebanyakan anak di negara-negara maju seperti Jerman sudah biasa tidur dalam
kamar sendiri. Bahkan bayi pun tidur terpisah dengan orangtua walaupun berada
dalam kamar yang sama. Jadi si anak sejak bayi sudah terbiasa mandiri/dikondisikan
untuk mandiri dengan tidur di box bayi. Berbeda dengan di Indonesia yang kadang
anak usia 3-5 tahun saja masih tidur bersama orangtuanya. Hal ini membuat anak
sangat tergantung kepada orangtuanya.
Mengunngkapkan Pendapat
Anak-anak di Jerman sejak kecil diajarkan untuk
mengungkapkan pendapatnya dan pendapat itu
didengar oleh orang yang lebih tua. Mereka sudah
terbiasa untuk mengemukakan pikirannya tanpa
dianggap sebagai anak bawang.
Gb.2 Seorang anak yang berani
mengungkapkan pendapatnya
II. Sistem Pendidikan di Jerman
Mentalitas orang-orang Jerman yang dikenal disiplin, tekun, teliti, percaya diri,
jujur dan kreatif tidak terbentuk begitu saja. Tetapi sudah tentu melalui sistem
pendidikan yang betul mulai dari tingkat rumah tangga hingga ke tingkat pendidikan
formal. Dan setiap layanan pendidikan dikenakan biaya sesaui dengan pendapatan
masing-masing keluarga.
Kebijakan sistem pendidikan di Jerman berbeda setiap Lander-nya (Lander
merupakan sekumpulan nama atau sebutan untuk negara-negara bagian di Jerman dan
terdapat 16 Lander, hampir sama seperti Provinsi). Namun dirumuskan secara umum
dalam Konferensi Menteri Pemuda (Jugend minister konferenz) pada tahun 2004,
bidang pengembangan pendidikan adalah:
1. Bahasa, menulis, komunikasi
2. Pribadi dan pembangunan sosial, pengembangan nilai-nilai dan pendidikan
agama
3. Matematika, ilmu alam, (informasi) teknologi
4. Seni rupa / bekerja dengan media yang berbeda
4. 4
5. Tubuh, gerakan, kesehatan
6. Alam dan lingkungan budaya
A. Pendidikan Pra-sekolah
Sebelum masuk Grundschule (sekolah dasar atau SD), kebanyakan anak-anak
mengikuti pendidikan pra-sekolah yang formal. Ada tiga jenis jenis pendidikan
pra-sekolah formal :
1. Kinderkrippe
Kinderkrippe dirancang khusus untuk anak-anak sampai tiga tahun.
2. Kindergarten (Taman kanak-kanak)
TK (untuk anak-anak antara 3-6 tahun) bukan merupakan bagian dari sistem
sekolah umum
3. Kitas (Kindergatestatte)
Layanan penitipan disediakan di Kitas, yang menyediakan layanan setelah-
sekolah dan kegiatan pra-sekolah untuk anak-anak.
B. Schulkindergarten
Ini adalah tempat untuk anak-anak yang secara usia seharusnya sudah SD, tapi
ternyata belum siap. Programnya lebih dititikberatkan ke persiapan sekolah
walaupun masih „banyak‟ mainnya. Pekerjaan rumah (PR) juga sudah mulai ada.
C. Grundschule
Anak-anak mengikuti Grundschule selama empat tahun, dengan pengecualian
negara bagian Berlin dan Brandenburg, di mana Grundschule berlangsung enam
tahun.
Pada hari pertama masuk di Grundschule, anak-anak membawa Schultüte yang
merupakan paket kerucut besar dekoratif diisi dengan permen dan hadiah-hadiah
kecil dan anak-anak sekolah yang lebih tua. Ada beberapa anak yang kemudian
mengikuti Schulhort. Schulhort dirancang untuk murid sekolah dasar
(Grundschule - hingga 11-12 tahun) untuk menyediakan tempat penitipan anak
untuk pra dan setelah jam sekolah.
D. Siswa Non-Jerman
Penempatan kelas dengan murid asing tergantung pada seberapa baik mereka
berbicara Jerman. Anak-anak yang tidak berbahasa Jerman di rumah dan yang
tidak mengikuti TK Jerman sering mengulangi kelas pada tingkat pertama atau
kedua. Karena jumlah siswa non-Jerman terus-menerus meningkat selama
bertahun-tahun ,maka beberapa adaptasi telah dilakukan. Anak-anak yang tidak
lahir di Jerman atau yang orang tuanya tidak berbahasa Jerman di rumah yang
ditawarkan pelajaran tambahan dalam bentuk kelas persiapan, kelas bilingual,
kursus intensif dan kelas perbaikan yang tergantung pada Negara.
5. 5
E. Sekolah Tinggi
Pada tahun terakhir dari Grundschule (biasanya tahun keempat), keputusan
dibuat, apakah murid akan menghadiri Hauptschule (tahun kelima sampai
sembilan), Realschule (tahun kelima sampai sepuluh), Gymnasium (tahun
kelima sampai dua belas atau tiga belas).Gesamtschule ditawarkan di beberapa
daerah di Jerman sebagai alternatif. Ini menggabungkan ketiga jenis sekolah
tinggi dan menawarkan diferensiasi pada tahap berikutnya, berdasarkan kinerja.
Sistem ini sangat kaku dengan murid ditempatkan ke dalam berbagai jenis
sekolah didasarkan sepenuhnya pada kinerja akademis mereka. Siswa juga harus
memilih Zweig (harfiah cabang) di kelas tujuh, misalnya, matematika / ilmu
pengetahuan atau bahasa atau humaniora. Para siswa kemudian memiliki kelas
tambahan atau jam lebih di kelas yang dipilih.
1. Realschule
Seperempat anak dikirim ke Realshule. Di dalam Realshule mempelajari
mata pelajaran dasar yang akan mempersiapkan mereka untuk pekerjaan
tingkat menengah dalam bisnis. Itu mungkin (jika seorang mahasiswa
memperoleh nilai yang cukup tinggi) untuk mentransfer dari Realschule ke
'Gymnasium'. Setelah enam tahun, para siswa lulus dengan ijazah yang
disebut Reife Mittlere.
2. Hauptschule
Setengah akhir dari anak-anak sekolah dasar yang dikirim ke Hauptschule.
Selama lima tahun program pembelajaran menitikberatkan pada
keterampilan dasar, termasuk satu bahasa asing, dan mempersiapkan siswa
untuk magang atau peran tidak terampil atau semiskilled di pasar kerja.
3. Gymnasium
Sekitar seperempat dari anak-anak belajar di Gymnasium. Layanan
pendidikan ini tidak ada hubungannya dengan olahraga atau jenis pendidikan
fisik. Gymnasium berlangsung dari sekitar usia 12 sampai 18 atau 19 dan
diperlukan untuk perencanaan ke pendidikan tinggi. Setidaknya ada dua
bahasa asing yang digunakan, (satu yang bahasa Inggris dan yang lainnya
umumnya Latin, Perancis atau Spanyol). Untuk siswa kelas 13
mempersiapkan Abitur (tugas akhir). Tujuannya adalah untuk pemeriksaan
secara umum bahwa siswa harus lulus pada tingkat ini.
4. Gesamtschule
Pilihan lain untuk orang tua adalah untuk mengirim anak mereka ke
Gesamtschule (sekolah komprehensif) yang dihadiri oleh mahasiswa yang
kemampuan yang berbeda.
F. Liburan Sekolah
Anak-anak umumnya memiliki enam minggu liburan musim panas, satu minggu
liburan musim gugur, dua minggu Natal / liburan musim dingin dan dua minggu
Paskah / semi liburan.
6. 6
G. Sekolah swasta
Saat ini teradapat sekitar 3.000 sekolah swasta di Jerman, banyak dari mereka
sekolah asrama. Sekolah-sekolah ini sering memiliki hari sekolah lagi. Ada juga
sekolah internasional di mana kelas diajarkan dalam bahasa Inggris. Seringkali
kurikulum ini dirancang untuk mempersiapkan siswa untuk Sertifikat Umum
Pendidikan Internasional (IGCSE) dan International Baccalaureate (IB)
Diploma.
H. Berufskollegs
Sistem pendidikan Jerman juga mencakup sekolah-sekolah kejuruan yang
disebut Berufsschule atau Berufskolleg, dimana siswa biasanya berusia antara 16
dan 19 (tetapi dalam beberapa kasus juga sampai 23 tahun) dapat melakukan
berbagai studi kerja diarahkan seperti ekonomi dan studi bisnis yang spesifik.
Studi ini biasanya langsung terkait dengan magang.
III. Kegiatan Anak di Kindergarten
Di negara-negara Barat, TK disebut Kindergarten. Istilah ini berasal dari dua
kata bahasa Jerman, yaitu kinder, bentuk jamak dari kind yang berarti anak-anak,
dan garten yang berarti kebun atau taman. Sejarah mencatat, TK pertama kali
didirikan di bumi Jerman. TK ini didirikan seorang pria bernama Freidrich Froebel
tahun 1837. Ide yang mendasari Froebel mendirikan TK adalah bahwa anak-anak
perlu mempunyai tempat dan waktu khusus untuk bermain sembari belajar banyak
hal. Atas ide dan jasanya dalam mendirikan TK pertama inilah Froebel kemudian
dijuluki sebagai “The Father of Kindergarten.”
Sebuah TK didirikan harus dengan tujuan utama sebagai tempat bermain
anak. Anak harus lebih banyak bermain ketika masuk dan berada dalam lingkungan
TK. TK harus bisa memberikan kesempatan kepada anak untuk menemukan dunia
mereka sesungguhnya, yaitu bermain dan dapat memberi motivasi yang lahir dari
diri anak sendiri. Karena itu anak-anak hanya perlu diberikan waktu dan ruang yang
cukup untuk menemukan keingintahuannya secara serius dan tekun. Menyelesaikan
masalah-masalahnya dengan menggunakan semua kebijakan yang mereka miliki.
Tidak seperti sekolah yang umumnya punya pemerintah, Kindergarten justru
lebih banyak yang dikelola oleh yayasan, persatuan orang tua, dan sedikit swasta.
Satu grup biasanya terdiri dari sekitar 20 – 25 murid dengan 2 guru dan 1 asisten.
TK swasta biasanya terdiri dari 10-15 anak/grup. Tidak ada pembagian grup
berdasarkan umur. Jadi satu grup itu isinya campuran anak berbagai usia.
Pengaturan ruangnya standar Kindergarten di mana-mana kayaknya. Dibagi
atas beberapa „wilayah‟ misal: pojok dapur, boneka, konstruki, seni, games, dll, dan
tak lupa pojok santai yang isinya biasanya sofa dan matras beserta bantal dan
selimut. Lalu ada ruang umum yang bisa dipakai seluruh murid. Biasanya berupa
7. 7
kolam bola, ruang musik, ruang olahraga, dapur dan ruang makan, dan tentu saja
halaman.
Di bawah ini beberapa kegiatan di taman kanak-kanak:
a. Memberikan peluang kepada anak-anak
untuk banyak bergerak. Mencoba berbagai
gerakan, berlatih dengan senang dan
gembira dalam bentuk gerakan. Ini biasanya
dilakukan dalam suatu ruangan yang besar
yang disebut dengan turnhalle. Dari latihan
bergerak bebas ini anak-anak dilatih
kecerdasannya dalam menghubungkan
antara gerakan, persepsi dan pikirannya.
Dengan memberikan peluang yang cukup
untuk mencoba berbagai gerakan, anak dapat Gb.3 Kegiatan anak di Turnhalle
memajukan sistem kognitifnya.
b. Anak-anak dilatih indera-nya, lewat permainan dari berbagai jenis bahan atau
materi. Dari sini anak dibangun kemampuannya untuk mengenali perbedaan dan
sensivitas.
c. Kemampuan anak akan perhatian, konsentrasi, memori dan daya kreativitas
begitu juga dengan kemampuan orientasi dan kemampuan memecahkan masalah
diperkuat. Anak-anak belajar semua ini dalam bentuk permainan seperti role
play (permainan yang memiliki aturan).
d. Pendidik mendukung anak-anak belajar bagaimana belajar, menjadi mediator
bagi anak-anak. Misalkan diberikan projek, dimana anak-anak diberikan waktu
yang luang untuk mengekplorasi kemampuannya berdasarkan tingkat
kemampuan anak.
e. Kemampuan dan bakat anak diperhatikan
dan diperkuat. Sehingga jati diri anak dapat
dikembangkan lebih jauh. Misalnya
kemampuan visual anak dalam melukis
atau menggambar, guru dapat member
kesempatan anak untuk melukis objek
yang mereka inginkan.
Gb.04 Anak diberi kesempatan untuk
mengembangkan bakat
Jadwal kegiatan Kindergarten adalah Senin - Jumat, pukul 07.00-13.00.
Saat mereka masuk ke dalam kelas, anak diharuskan melepas sepatu dan
menggantinya dengan sepatu rumah, serta meletakkan jaket, topi atau perlengkapan
lainnya di tempat yang telah disediakan. Hal itu dilakukan agar anak terbiasa disiplin
dan tanggung jawab terhadap kerapian diri.
8. 8
Gb. 06 Membuat topi Eddelwise
Gb. 05 Anak meletakkan peralatan pribadi pada
tempatnya
Rutinitas pagi hari sampai sekitar pukul 10 adalah bermain di ruangan. Tiap anak bisa
memilih sendiri permainan atau kesibukan lain yang akan dilakukannya. Segala jenis
permainan tersedia di sana seperti Lego, Balok kayu, mobil-mobilan, kereta api,
puzzel, boneka, dan berbagai pilihan lain. Kegiatan seperti menggambar, melukis
dengan cat air, atau membuat kerajinan tangan dari kertas seperti membuat topi
Eddelwise, yaitu topi tradisional Jerman. Atau bermain masak-masakan di dapur mini,
maupun berdagang di mini market.
Setelah waktu bermain di dalam ruangan selesai, semua anak diikutsertakan untuk
membenahi mainan dan menempatkannya pada posisi masing-masing. Setelah
mencuci tangan masing-masing, mereka berkumpul dan bernyanyi bersama,
mengambil tas atau ransel dengan bekal makanan yang telah dibawa dari rumah
masing-masing, kemudian memasuki ruangan untuk makan bersama.
Gb. 07. Kegiatan makan
bersama
Tiap anak yang telah selesai makan diharuskan membereskan piring dan gelas yang
telah dipakai, juga menempatkan kembali tas/ranselnya pada tempat yang telah
9. 9
disediakan. Setelah ini mereka diijinkan untuk bermain di halaman Kindergarten.
Sebelum berpisah mereka akan berkumpul kembali dan bernyanyi bersama.
Pelajaran
Tidak ada tema baku di Kindergarten. Masing-masing Kindergarten menentukan
sendiri. Yang jelas, selalu ada kegiatan yang berhubungan dengan musim atau
perayaan. Setiap grup bisa beda temanya. Misal di grup A temanya kereta api, grup
sebelahnya dinosaurus, grup satu lagi dongeng, grup satu lagi sepakbola. Yang
mendasari hal ini adalah pandangan bahwa tema bisa apa saja, tapi sesungguhnya
kemampuan yang diasah adalah serupa.
Penerimaan Murid
Kindergarten sifatnya tidak wajib. Orang tua bebas memilih Kindergarten untuk
anaknya. Anak yang mendaftar disusun berdasarkan umur, anak yang lebih tua
usianya, mendapat prioritas diterima. Juga untuk adik kakak. Kalau Kakaknya sudah
di Kindergarten itu, adiknya juga mendapat prioritas.
IV. Permainan Anak di Jerman
Dalam kegiatan bermain juga disisipi pengetahuan tentang kebudayaan, salah
satunya adalh permainan tradisional. Ada beberapa permainan untuk anak-anak
yang dapat dilakukan, seperti:
A. Topfschlagen
Gb. 07 bermain Topfschlagen
Dalam bahasa Inggris, "Hit Pot." Ini adalah permainan tradisional Jerman.
Orang dewasa membunyikan pot berisi hadiah kecil atau sepotong
cokelat.Kemudian anak diminta untuk menutup mata dan diberi tongkat kayu.
Dia merangkak di lantai, memukul-mukul sendok di lantai sampai ia
menemukan pot. Anak yang dapat membantu dengan menjadi penunjuk arah.
Ketika ia menemukan pot, ia mendapat hadiah yang ada di dalam. Pot dapat
disembunyikan lagi dan permainan diputar untuk anak-anak yang tersisa.
10. 10
B. Schokoladenessen
Ini "makan coklat" permainan tradisional yang lain . Caranya, bungkus
sebatang cokelat dalam beberapa lapisan koran dan ikat dengan pita.
Tempatkan cokelat di tengah meja bersama dengan, syal topi, sarung tangan
garpu, dan pisau mentega .Setiap pemain suit, anak yang menang berhak
mengambil satu benda yang menutupi coklat, begitu seterusnya sampai coklat
yang tetutupi syal, topi dan lain sebagainya, terlihat. Dan upaya untuk
membuka dan makan cokelat dengan garpu dan pisau.
Gb. 08 Bermain Schokoladenessen
C. Koffer packen
Gb. 09 Bermain Koffer
Packen
Koffer packen berarti mengemas koper. Anak-anak duduk dalam lingkaran
dan berpura-pura untuk "berkemas" koper. Anak-anak duduk dalam lingkaran
dan menciptakan lagu dengan menambahkan frase individual mereka sendiri
dengan frase yang ada. Anak yang memulai permainan menyanyikan kalimat,
"Aku mengemas koper saya dan di dalam ada buku." Kemudian, anak duduk
di sebelah kiri anak pertama, harus menyanyikan kalimat itu dan
menambahkan kalimat sendiri. Misalnya pemain kedua akan bernyanyi, "aku
mengemasi koper saya dan di dalam ada buku, maka saya masukkan telepon
11. 11
sepanjang untuk perjalanan”. Begitu seterusnya sampai barang yang dikemas
habis. Permainan ini berguna untuk meningkatkan kosa kata dan daya ingat
anak.
D. Katz und Maus
Gb. 10 bermain Katz und Maus (kucing dan tikus)
Para "kucing dan tikus" permainan dimainkan oleh kelompok yang lebih
besar, biasanya di tempat bermain. Satu pemain Katz dan yang lainnya adalah
Maus. Sisanya anak-anak membentuk lingkaran dan berpegangan tangan.
Kucing mencoba untuk menangkap (sentuh) tikus. Tikus dapat berjalankan di
mana saja, termasuk ke dalam atau keluar dari lingkaran. Lingkaran membantu
tikus dengan mengangkat tangan mereka untuk membiarkan tikus melalui,
atau menurunkan lengan mereka untuk mencoba untuk memblokir tikus
sehingga tak tertangkap kucing.
E. Stopessen
Stopessen diterjemahkan menjadi "berhenti makan". Sekelompok anak-anak
harus ditempatkan di sekitar meja makanan. Kemudian, salah satu anak-anak
yang dipilih untuk menjadi pemimpin. Ketika mereka mendengar perintah
"Cepat maju," adalah anak-anak untuk makan atau minum secepat mereka
bisa."Freeze" (diam) memberitahu anak-anak untuk membeku dalam posisi
terakhir. Perintah "Slow motion," memberitahu anak-anak untuk makan
perlahan-lahan sebagai kemanusiaan mungkin. Permainan berakhir ketika
pemimpin teriakan "Lanjutkan," dan anak-anak kemudian terus makan dalam
tempo normal.
12. 12
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, dalam http://dercindyreichmann.blogspot.com/2010/04/sekilas-tentang-
jerman-kebiasaan-makan.html
Anonim, dalam http://ecrp.uiuc.edu/v2n2/oberhuemer.html
Anonim, dalam http://edukasi.kompasiana.com/2011/11/16/mengenal-kindergarten-
di-jerman-mengakrabi-dunia-anak/
Anonim, dalam http://hannah-marie-
hellmund.de/bildergaleriesammlung/hobby%20topfschlagen.JPG
Anonim, dalam http://www.ehow.com/list_5793665_traditional-games-german-
children-play.html
Anonim, dalam http://www.expatica.com/de/education/pre_school/The-ABCs-of-the-
German-school-system_11321.html
Ellyza, dalam http://ellyza.net/2010/02/18/kindergarten-di-jerman/
S. A., Andi Sri, 2010 dalam http://inci73.multiply.com/journal/item/145
(Semua alamat website diakses pada tanggal 28 Desember 2011)