SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
BAB 4.Aliran-aliran pendidikan
dan implikasi terhadap dunia
A.Aliran Klasik
A1. Aliran Empirisme
Empirisme berasal dari bahasa latin, empiri yang
artinya pengalaman. Menurut John Locke (1632-
1704), filosof kebangsaan Inggris dengan teorinya
“Tabularasa” artinya meja berlapis lilin yang belum
ada tulisan di atasnya.
Menurut konsep empirisme pendidikan adalah maha
kuasa dalam membentuk anak didik menjadi apa yang
diinginkannya. Oleh karena itu aliran ini dinamakan
aliran optimis dalam pendidikan.
Menurut John Locke (dalam Blishen,
1970),asal inggris.
hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam pendidikan adalah:
1. Pendidikan harus diberikan sejak awal
mungkin
2. Pembiasaan dan latihan lebih penting
daripada peraturan, perintah atau
nasehat
3. Anak didik harus diamati dari dekat untuk melihat:
a. Apa yang paling tepat bagi anak itu sesuai dengan umurnya
(tingkat perkembangannya)
b. Hasrat-hasratnya yang amat kuat
c. Kecenderungannya mengikuti orang tua tanpa merusak
semangat anak itu
d. Anak harus dianggap sebagai makhluk sosial, dalam hal ini
kepada anak harus diberikan alasan tentang hal-hal yang
dituntut darinya
e. Pelajaran di sekolah jangan sampai menjadi beban bagi
anak, namun hendaknya menyenangkan dan merupakan
suasana bermain yang membuka seluas-luasnya berbagai
kemungkinan yang dapat timbul
A2. Aliran Nativisme
Nativisme berasal dari bahasa Latin, asal katanya
“natives” berarti terlahir.
Menurut Sckophenhauer,(1788-1880)kebangsaan
jerman.
Dia berpendapat bahwa “Pendidikan ialah
membiarkan seseorang bertumbuh berdasarkan
pembawaannya”.
Bagi nativisme, lingkungan sekitar tidak ada artinya,
sebab lingkungan tidak akan berdaya dalam
mempengaruhi perkembangan, dan pendidikan
tidak berpengaruh sama sekali terhadap
perkembangan seseorang. Oleh karena itu aliran ini
merupakan aliran pesimis dalam pendidikan
(pesimisme)
A3. Aliran Naturalisme
Aliran ini(1712-1778) dinamakan juga
nagativisme ialah aliran yang meragukan
pendidikan untuk perkembangan seseorang
karena dia dilahirkan dengan pembawaan yang
baik.
Ciri utama aliran ini dalam mendidik sesorang
kembalilah kepada alam agar pembawaan
seseorang yang baik itu tidak dirusak oleh
pendidik. Dengan kata lain pendidikan
hendaklah dimulai dengan mempelajari
perkembangan anak.
sang pelopor teori ini adalah J.J Rousseau dari
perancis.ia berpendapat dalam beberap bukunya
bahwa:
a. La Nouvelle Heloise
b. Le Constract sosial
c. Emile ou de ‘L’ education
d. Confession
Gagasan dasar terletak pada kalimat pertama dalam
bukunya “semua adalah baik dari tangan Pencipta,
semua menjadi buruk di tangan manusia”. Kesimpulan
dari pandangan tersebut sebagai berikut: kodrat atau
alam manusia adalah baik; masyarakat adalah buruk;
dan untuk memperbaiki kesusilaan, kebiasaan dalam
masyarakat orang wajib kembali ke alam atau kodrat.
A4.Aliran Konvergensi
Menurut William Stern seorang ahli pendidikan
Jerman (1871-1937). Aliran ini mempertemukan
atau mengawinkan dua aliran yang berlawanan di
atas antara nativisme dan empirisme.
Perkembangan seseorang tergantung kepada
pembawaan dan lingkungan mempengaruhi
perkembangan seseorang.
B.Gerakan Baru Dalam pendidikan
B1.Pengajaran Alam Sekitar
Gerakan pendidikan yang mengajarkan atau mendekat kan
anak pada alam sekitar
FR.A.FINGER (1808-1888) di Jerman dengan
heimatkunde(pengajaran alam sekitar), memiliki beberapa
prinsip yaitu:
a. Dengan pengajaran alam sekitar ini guru dapat
memeragakan secara langsung.
b. Pengajaran alam sekitar memberikan kesempatan
sebanyak-banyaknya agar anak aktif.
c. Pengajaran alam sekitar memungkinkan untuk memberikan
pengajaran totalitas
d. Pengajaran alam sekitar memberi kepada anak bahan
apersepsi intelektual yang kokoh dan tidak verbalitas.
e. Pengajaran alam sekitar memberikan apersepsi emosional,
karena alam mempunyai ikatan emosional dengan anak.
Ciri-ciri atau bentuk pengajaran alam
sekitar menurut FR.A Finger asal jerman
1.Suatu pengajaran yang tidak mengenal
pembagian mata pelajaran dalam daftar
pengajaran , tetapi guru memahami tujuan
pengajaran dan mengarah kan usahanya
mencapai tujuan.
2.Suatu pengajaran menarik minat , karena
segala sesuatu di pusat kan atas suatu bahan
pengajaran yang menarik perhatian anak dan di
ambil dari alam sekitarnya.
3.Segala bahan pengajaran berhubungan satu
sama lain seerat-erat nya secara teratur.
J.LINGHART (1916-1959),asal BELANDA
Mengemukakan pegangan dalam Het Vol Leven yaitu:
1.Anak harus mengetahui barang nya terlebih dahulu
sebelum mendengar nama nya tidak kebalikan nya ,
sebab kata itu hanya suatu tanda dari pengertian
tentang barang itu.
2.Pengajaran sesungguhnya itu harus mendasari
pengajaran selanjutnya,atau mata pelajaran yang lain
harus di pusatkan atas itu.
3.Haruslah di adakan perjalanan memasuki hidup
senyatanya ke semua jurusan apa murid faham akan
hubungan antara bermacam-macam lapangan
hidupnya
Langkah-langkah pokok pengajaran
alam sekitar
• Menetapkan tujuan.
• Persiapan guru dan murid
• Pelaksanaan pengamatan
• Pengolahan kegiatan pengamatan
Keuntungan pengajaran
alam sekitar
• Anak –anak bekerja sesuai fakta dan kenyataan
• Obyek alam sekitar akan dapat membangkitkan
perhatian spontan dari anak-anakyang akan
mendorongnya melakukan kegiatan dengan
sepenuh hati
• Anak akan aktif dan kreatif
• Bahan yang di ajar kan lebih praktis
• Anak –anak di jadikan subyek bagi alam
sekitarnya
B2.Pengajaran pusat perhatian
• Pengajaran pusat perhatian di rintis oleh
Ovideminat Decroly(1871-1932) dari Belgia
pendidikan menurut decroly berdasarkan pada
semboyan’’ Ecole pour la vie,par la vie
(sekolah untuk hidup dan oleh hidup)
Pendapat declory tentang
pendidikan dan pengajaran
• Metode global (keseluruhan). Anak-anak mengamati
dan mengingat secara global. Dalam mengajarkan
membaca dan menulis ternyata dengan kalimat ledih
mudah dari pada kata-kata.
• Centre d’interest(pusat-pusat minat) . Anak-anak
mempunyai minat yang spontan.
terhadap diri sendri dapat di bedakan menjadi: a.
Dorongan mempertahan kan diri
b.Dorongan mencari makan dan minum.
c. Dorongan memelihara diri.
sedangkan minat tehadap masyarakat(bisosial)yaitu:
a.Dorongan sibuk bermain-main.
b.Dorongan meniru orang.
Asas-asas pengajaran pusat perhatian
• Pengajaran di dasarkan atas kebutuhan anak
dalam hidup dan perkembangannya .
• Setiap bahan pengajaran harus merupakan
suatu keseluruhan( totalitas).
• Hubungan harus hubungan simbiosis.
• Anak harus aktif dan dididik menjadi mandi -
ri dan bertanggung jawab
• Hubungan kerjasama yang erat antara rumah,
sekolah dan masyarakat.
B3.Sekolah kerja
J.A.Comenius (1592-1670) menekan kan agar
pendidikan mengembangkan : pikiran, ingatan,
bahasa dan tangan ( keterampilan kerja tangan)
G.Kereschensteiner(1854-1932) Mengatakan
bahwa pendidikan itu tidak hanya demi
kepentingan individu tetapi berkewajiban
menyiapkan warga negara yang baik yakni:
1.tiap orang adalah pekerja dalam salah satu
lapangan jabatan. 2. tiap orang wajib
menyumbangkan tenaganya untuk kepentingan
negara.3. warga negara menjunjung tinggi
kesusilaan dan keselamatan negara
Tujuan sekolah kerja
Menurut G.kereschensteriner tujuan sekolah
kerja yaitu:
a. Menambah pengetahuan anak
b. Agar anak dapat memiliki kemampuan dan
kemahiran tertentu.
c. Agar anak dapat memiliki pekerjaan sebagai
persiapan jabatan dalam mengabdi negara.
Banyak nya macam pekerjaan yang
menjadi pusat pelajaran, maka dibagi
dalam 3 golongan:
a.Sekolah-sekolah perindustrian(tukang cukur ,
tukang cetak , tukang kayu, tukang daging ,
masinis, dll.).
b. Sekolah-sekolah perdagangan( makanan ,
pakaian, bank, asuransi , porselin, pisau,
gunting,dll.).
c. Sekolah-sekolah rumah tangga, bertujuan
mendidik para calon ibu yang di harap kan
akan menghasilkan warga negara yang baik.
Leo de Paeue dari belgia mendirikan 5
sekolah kerja di negaranya yaitu :
• Sekolah teknik kerajinan
• Sekolah dagang
• Sekolah pertanian bagi anak laki-laki
• Sekolah rumah tangga kota
• Sekolah rumah tangga desa
Dasar- dasar sekolah kerja
• Anak aktif berbuat,mengamati sendiri ,memikirkan
dan memecahkan sendiri persoalan yang ada.
• Pusat kegiatan pendidikan dan pengajaran ialah anak.
• Mendidik anak menjadi berani dan bertanggung
jawab.
• Bahan pelajaran di susun dalam suatu keseluruhan
yang berpusat pada masalah kehidupan.
• Pengetahuan fungsional yang dapat di pergunakan
untuk berprakarsa mencipta dan berbuat
• Anak mendapatkan latihan dan pengalaman yang
penting bagi pendidikan moral,kecerdasan, soial.
• Anak harus berpikir sesuai dengan tingkat
kemampuan
Macam-macam sekolah kerja
• Sekolah kerja sosiologis digerakkan oleh
G.Kereschensteiner. Aliran pendidikan sosial
ekstrem yang berpendapat bahwa
masyarakatlah yang primer.
• Sekolah kerja yang di dasarkan atas konsepsi
O.deckroly dinamakan sekolah kerja psikologis
karena menekankan perkembangan anak didik.
• John Dewey mengikuti aliran pendidikan sosial
modern yang menekankan secara seimbang
peranan individu dan masyarakat.
• Sekolah kerja yang di pelopori H.Gaudig,
menekankan pengembanngan kepribadian anak.
B4.Pengajaran proyek
Dalam pengajaran proyek anak bebas
menentukan pilihannya(terhadap
pekerjaannya) merancang serta
memimpinnya.
Proyek yang ditentukan oleh anak ,mendorong
nya mencari jalan pemecahan bila ia
menemukan kesukaran.
Pengajaran proyek akan menumbuhkan
pengembangan kemampuan untuk
memandang dan memecahkan persoalan
secara komprehensif.
Langkah-langkah pokok
pengajaran proyek
• Persiapan. Penetapan masalah yang akan di
bahas
• Kegiatan belajar.pelaksanaan dari rencana
yang telah di siapkan
• Penilaian. Bentuk penilaian yang sering di
lakukan adalah mengadakan pameran.
Misalnya anak membuat gambar, karangan ,
laporan dan model. dll
C.LEMBAGA PENDIDIKAN YANG
BERJIWA NASIONAL DI INDONESIA
SEBELUM KEMERDEKAAN
• C1. PERGURUAN TAMAN SISWA
Peguruan taman siswa didirikan oleh Ki Hajar
Dewantara pada tanggal 3 Juli 1922 di
Yogyakarta. (Burhanuddin, 2010). Peguruan ini
didirikan dalam bentuk yayasan. Latar belakang
pendirian adalah bahwa sekolah-sekolah yang
didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda
sesungguhnya tidaklah diperuntuhkan bagi
kepentingan rakyat Indonesia melainkan untuk
kepentingan politik kolonia Belanda, meskipun
Mr. C. Th. Van Den Venter mengatakan untuk
penebusan dosa kepada rakyat Indonesia.
a. Azas Taman Siswa
1. Setiap orang berhak mengatur hidupnya
sendiridengan mengigat persatuan dalam prikehidupan
umum
2. Pendidikan yang diberikan kepada anak hendaklah
menjadikannya merdeka batinnya
3. Pendidikan hendaklah didasarkan pada keadaan dan
kebudayaan indonesia yang selaras
4. Pendidikan harus diberikan kepada seluruh rakyat
tanpa terkecuali
5. Untuk mendapatkan asas kemerdekaan kita harus
berkerja
6. Oleh karena kita bersandar pada kekuatan sendiri
kita harus mampu memikul semua beban dengan uang
sendiri
7. Pendidik hendaklah mendidik dengan sepenuh hati,
ikhlas dan bersabar
b. Dasar Taman Siswa
Panca dharma:
1) kebudayaan;
2) kemerdekaan;.
3) kodrat alam;
4) kemanusiaan; dan
5) kebangsaan.
c. Tujuan Perguruan Taman Sisiwa
Tujuannya adalah menciptakan manusia merdeka
lahir batin, dengan kata lain manusia yang
merdeka lahir batin adalah manusia yang mampu
mewujudkan kemanusiaannya itu.
d. Semboyan Taman Siswa
1. Suci tata ngesti tunggal,kesucian bathin
dan lahiriyah.
2. Bibit, bebet, bobot.
3. Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun
karso, tut wuri handayani
4. Lebih baik mati terhormat daripada hidup
nista
5. Rawe-rawe rantas malang-malang
putung,kemauan teguh.
6. Neng-ning-nung-nang,ketenangan.
e. Jenis-Jenis Pendidikan Taman
Siswa
1. Taman Indria (taman kanak-kanak, umur sekitar
5 tahun)
2. Taman Anak (kelas I-III SD, umur 8-10 tahun)
3. Taman Muda (kelas IV-VI SD, umur 11-14 tahun)
4. Taman Dewasa (SLTP, umur 15-18 tahun).
5. Taman Dewasa Raya/Taman Madya (SLTA, umur
19 -21).
6. Taman Guru (B1,B2,B3,Dan Taman Guru Indria)
(Ilham, 2011).
f. Hasil-Hasil Yang dicapai Taman
Siswa
1. Gagasan/pemikiran tentang pendidikan
nasional (kebangsaan)
2. Lembaga-lembaga pendidikan dari taman
indria sampai sarjana wiyata
3. Sejumlah alumni perguruan yang telah
menjadi tokoh nasional seperti Ki Hajar
Dewantara, Ki Mangusarkoro, Ki Suratman
C2. PERGURUAN MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah didirikan pada tanggal 18
November 1912 di Yogyakarta yang didirikan
oleh Kiyai Haji Ahmad
Dachlan.muhammadiyah merupakan gerakan
Islam Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, beraqidah
Islam dan bersumber(azas) pada Al Qur’an
dan Sunnah serta bertujuan untuk
menunjung tinggi agama Islam sehingga
tercipta masyarakat Islam yang benar-benar
diridhoi Allah SWT.
a. Latar Belakang Berdirinya
Pendidikan Muhammadiyah
1. Kerusakan dibidang kepercayaan/agama
(aqidah umat Islam)
2. Kebekuan dalam bidang hukum fiqih
3. Kemunduran dalam pendidikan Islam
4. Kemajuan sending Kristen dan misi Katolik
b. Tujuan dan Target Muhammadiyah
1. Aqidah yang lurus
2. Akhlaqul karimah
3. Akal yang sehat dan cerdas
4. Keterampilan
5. Pengamdiyan kepada masyarakat
c. Cita-Cita Pendidikan
1. Baik budi alim dan beragama
2. Luas pandangan dan ilmu-ilmu dunia (ilmu-
ilmu umum)
3. Bersedia berjuang demi kemajuan
masyarakatnya
d.Dasar Pendidikan Muhammadiyah
1. Tajdid,kesedian jiwa mengubah pola fikir.
2. Kemasyarakatan .
3. Aktivitas,pengamalan nilai dalam kegiatan.
4. Kreativitas,kemampuan berkarya.
5. Optimisme,yakin akan ridho ALLAH SWT.
e. Fungsi Pendidikan Muhammadiyah
1) Alat dakwah kedalam dan keluar anggota
Muhammadiyah
2) Tempat pembibitan kader
3) Gerakan amal anggota
C3.RUANG PENDIDIKAN INS KAYU
TANAM
Ruang Pendidikan INS (Indonesian Nederlandsche School)
didirikan oleh Muhammad Syafei pada tanggal 31 Oktober
1926 di Kayu Tanam. Muhammad Syafei di lahirkan di
Mantan, Kalimantan Barat tahun 1893. INS pada mulanya
dipimpin oleh bapak angkatnya Marah Sultan kemudian
oleh Muhammad Syafei sendiri. Dimulai dengan 79 murid,
di bagi dalam dua kelas, serta masuk sekolah secara
bergantian karena gurunya hanya satu yakni Muhammad
Syafei.
“Ruang Pendidikan” artinya suatu tempat yang luas yang
di gunakan untuk belajar dan mengajar yang bukan hanya
terbatas pada adanya guru murid tetapi dapat di
laksanakan dari pengalaman dan kehadiran alam di
sekitarnya (sekolah kerja).
a. Asas Ruang Pendidikan INS Kayu
Tanam
1. Berfikir logis dan rasional
2. Keaktifan atau kegiatan
3. Pendidikan masyarakat
4. Memperhatikan pembawaan anak
5. Menentang Intelektualisme
b. Tujuan Ruang Pendidikan INS
Kayu Tanam
1. Mendidik rakyat kearah kemrdekaan
2. Memberikan pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
3. Mendidik para pemuda agar berguna bagi
masyarakat
4. Menanamkan kepercayaan terhadap diri
sendiri dan bertanggung jawab
5. Mengusahakan sendiri dalam pembiayaan
c. Usaha-Usaha Pendidikan INS Kayu
Tanam
1. INS pada zaman Belanda menyediakan ruang
pendidikan
2. Pada zaman kemerdekaan INS mendirikan
Ruang Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan
(RPPK)
3. Tahun 1952 didirikan percetakan dan
penerbitan yang diberi nama Sridharma
4. Tahun 1953 didirikan ruang khusus untuk
menjadi guru
5. Mencetak buku pelajaran dan lain-lain
C4.PERGURUAN DINIYAH PUTERI PADANG
PANJANG
Didirikan pada tanggal 1 November 1923 di
Padang Panjang oleh Rahmah El Yunusiah. Ia
lahir pada tanggal 29 Desember 1900 ibunya
bernama Rafiah sedangkan ayahnya bernama
Syekh Muhammad Yunus.
a. Latar Belakang Berdirinya
Diniyah Putri
Karena adanya rasa ketidakpuasan terhadap Diniyah
School yang didirikan tahun 1915 oleh kakak
kandungnya Zainudin Labay.
b. Tujuan Pendidikan Diniyah Putri
Yaitu: melaksanakan penndidikan dan pengajaran
berdasarkan Islam dengan tujuan membentuk
putri yang berjiwa Islam dan ibu pendidikan yang
cakap, aktif serta bertanggung jawab terhadap
tanah air atas dasar pengabdian terhadap Allah
swt.
c. Dasar Pendidikan Diniyah Putri
Didasarkan pada ajaran islam dan berpedoman
terhadap Al-Quran dan Sunnah.
d. Cara Mencapai Tujuan Pendidikan
1. Program Pendidikan Umum (General Education)
2. Program Pendidikan Agama Islam
3. Program Pendidikan Untuk Menjadi Ibu Pendidik
yang Baik
4. Program Pendidikan Keterampilan
e. Program Pendidikan Asrama
Asrama sebagai salah satu wahana pembinaan para
santri yan mempunyai program yaitu: melatih anak didik
bagai mana cara hidup bermasyarakat, memimpin serta
dipimpin dan mempraktekkan semua ilmu yang
diperoleh pada pagi hari tadi.
f. Sikap Perguruan Terhadap
Pemerintahan Belanda
Ia tidak mau dibujuk bahkan berkompromi
terhadap pemerintahan Belanda, sehingga
tawaran untuk menjadi sekolah negeri ditolaknya.
g. Jenis Pendidikan
1. Sekolah Menyesal
2. Sekolah Taman Kanak-Kanak
3. Sekolah Diniyah Putri Rendah
4. Sekolah Diniyah Putri Bagian A
5. Sekolah Diniyah Putri Bagian B
6. Sekolah Diniyah Putrid Bagian Pertama (DPM) Bagian C, lama
belajar 2 tahun
7. Sekolah Kulliyatul Mu’amalat Al-Islamiyah (Kmi), lama belajar 3
tahun
8. Perguruan Tinggi Diniyah Puteri(Ilham, 2011)
Jenis Sekolah Yang Ada Sampai Saat Sekarang Adalah:
1) Taman kanak-kanak rahmah el yunusiah.
2) Madrasah ibtidaiyah (MI).
3) Sekolah diniyah putrid menengah pertama (DMP).
4) Kuliyatul mu’alimat el islamiyah (KMI).
5) Pendidikan guru taman kanak-kanak islam (PGTKI).
6) Sekolah tinggi ilmu tarbiyah (STIT).

More Related Content

What's hot

Pendidikan Menurut John Dewey
Pendidikan Menurut John DeweyPendidikan Menurut John Dewey
Pendidikan Menurut John Dewey
Aurelius Ratu
 
pengantar ilmu pendidikan - Aliran Konvensional
pengantar ilmu pendidikan - Aliran Konvensionalpengantar ilmu pendidikan - Aliran Konvensional
pengantar ilmu pendidikan - Aliran Konvensional
Hapsari Kusumaningtyas
 
Model pendekatan bank street untuk anak usia dini
Model pendekatan bank street untuk anak usia diniModel pendekatan bank street untuk anak usia dini
Model pendekatan bank street untuk anak usia dini
Heni Buton
 
Aliran-aliran pendidikan
Aliran-aliran pendidikanAliran-aliran pendidikan
Aliran-aliran pendidikan
widya veronica
 

What's hot (16)

Aliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanAliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikan
 
Aliran aliran-pendidikan
Aliran aliran-pendidikanAliran aliran-pendidikan
Aliran aliran-pendidikan
 
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeriTokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
 
ALIRAN PENDIDIKAN DAN ALIRAN ALIRAN POKOK PENDIDIKAN MENURUT AHLI
ALIRAN PENDIDIKAN DAN ALIRAN ALIRAN POKOK PENDIDIKAN MENURUT AHLIALIRAN PENDIDIKAN DAN ALIRAN ALIRAN POKOK PENDIDIKAN MENURUT AHLI
ALIRAN PENDIDIKAN DAN ALIRAN ALIRAN POKOK PENDIDIKAN MENURUT AHLI
 
Pendidikan Menurut John Dewey
Pendidikan Menurut John DeweyPendidikan Menurut John Dewey
Pendidikan Menurut John Dewey
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
pengantar ilmu pendidikan - Aliran Konvensional
pengantar ilmu pendidikan - Aliran Konvensionalpengantar ilmu pendidikan - Aliran Konvensional
pengantar ilmu pendidikan - Aliran Konvensional
 
ALIRAN - ALIRAN PENDIDIKAN
ALIRAN - ALIRAN PENDIDIKANALIRAN - ALIRAN PENDIDIKAN
ALIRAN - ALIRAN PENDIDIKAN
 
Model pendekatan bank street untuk anak usia dini
Model pendekatan bank street untuk anak usia diniModel pendekatan bank street untuk anak usia dini
Model pendekatan bank street untuk anak usia dini
 
Pendidikan menurut john dewey
Pendidikan menurut john deweyPendidikan menurut john dewey
Pendidikan menurut john dewey
 
Aliran-aliran pendidikan
Aliran-aliran pendidikanAliran-aliran pendidikan
Aliran-aliran pendidikan
 
Ilmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
Ilmu Pendidikan - Aliran PendidikanIlmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
Ilmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pendidikan Montessori
Pendidikan MontessoriPendidikan Montessori
Pendidikan Montessori
 
Makalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputerMakalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputer
 
Tokoh Friedrich Froebel
Tokoh Friedrich FroebelTokoh Friedrich Froebel
Tokoh Friedrich Froebel
 

Similar to perkembangan peserta didik

Bab iv by steffy pratiwi copy
Bab iv by steffy pratiwi   copyBab iv by steffy pratiwi   copy
Bab iv by steffy pratiwi copy
steffipratiwi
 
Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02
Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02
Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02
Muhamad Putraauliansyah
 
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipKONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
Rahma Al-Zaisah
 
Pemanfaatan lingkungan alam sekitar sebagai media pembelajaran
Pemanfaatan lingkungan alam sekitar sebagai media pembelajaranPemanfaatan lingkungan alam sekitar sebagai media pembelajaran
Pemanfaatan lingkungan alam sekitar sebagai media pembelajaran
Ismail Fizh
 
Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013
Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013
Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013
Zufa Fauzia
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
sha_macc
 

Similar to perkembangan peserta didik (20)

Bab iv by steffy pratiwi copy
Bab iv by steffy pratiwi   copyBab iv by steffy pratiwi   copy
Bab iv by steffy pratiwi copy
 
Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02
Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02
Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02
 
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipKONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
 
PENGANTAR PENDIDIKAN MATERI 7.pptx
PENGANTAR PENDIDIKAN MATERI 7.pptxPENGANTAR PENDIDIKAN MATERI 7.pptx
PENGANTAR PENDIDIKAN MATERI 7.pptx
 
Bab iii ringkasan
Bab iii ringkasanBab iii ringkasan
Bab iii ringkasan
 
Pp bab 3 dan 4
Pp bab 3 dan 4Pp bab 3 dan 4
Pp bab 3 dan 4
 
Pp bab 4
Pp bab 4Pp bab 4
Pp bab 4
 
Bahan ajar 5 aliran-aliran pendidikan
Bahan ajar 5   aliran-aliran pendidikanBahan ajar 5   aliran-aliran pendidikan
Bahan ajar 5 aliran-aliran pendidikan
 
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-3.ppt
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-3.pptPPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-3.ppt
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-3.ppt
 
Pemanfaatan lingkungan alam sekitar sebagai media pembelajaran
Pemanfaatan lingkungan alam sekitar sebagai media pembelajaranPemanfaatan lingkungan alam sekitar sebagai media pembelajaran
Pemanfaatan lingkungan alam sekitar sebagai media pembelajaran
 
Bab iii ( hakikat pendidikan)
Bab iii ( hakikat pendidikan)Bab iii ( hakikat pendidikan)
Bab iii ( hakikat pendidikan)
 
Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013
Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013
Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013
 
Presentation5
Presentation5Presentation5
Presentation5
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
DASAR PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN DI INDONESIA
DASAR PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN DI INDONESIADASAR PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN DI INDONESIA
DASAR PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN DI INDONESIA
 
07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf
07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf
07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf
 
BEGAIMANA SEHARUSNYA PEMBELAJARAN DILAKSANAKAN
BEGAIMANA SEHARUSNYA PEMBELAJARAN DILAKSANAKANBEGAIMANA SEHARUSNYA PEMBELAJARAN DILAKSANAKAN
BEGAIMANA SEHARUSNYA PEMBELAJARAN DILAKSANAKAN
 
PERTEMUAN 1 BAGAIMANA SEGARUSNYA PEMBELAJARAN.pptx
PERTEMUAN 1 BAGAIMANA SEGARUSNYA PEMBELAJARAN.pptxPERTEMUAN 1 BAGAIMANA SEGARUSNYA PEMBELAJARAN.pptx
PERTEMUAN 1 BAGAIMANA SEGARUSNYA PEMBELAJARAN.pptx
 
BAGAIMANA SEHARUSNYA PEMBELAJARAN
BAGAIMANA SEHARUSNYA PEMBELAJARAN BAGAIMANA SEHARUSNYA PEMBELAJARAN
BAGAIMANA SEHARUSNYA PEMBELAJARAN
 

perkembangan peserta didik

  • 1. BAB 4.Aliran-aliran pendidikan dan implikasi terhadap dunia A.Aliran Klasik A1. Aliran Empirisme Empirisme berasal dari bahasa latin, empiri yang artinya pengalaman. Menurut John Locke (1632- 1704), filosof kebangsaan Inggris dengan teorinya “Tabularasa” artinya meja berlapis lilin yang belum ada tulisan di atasnya. Menurut konsep empirisme pendidikan adalah maha kuasa dalam membentuk anak didik menjadi apa yang diinginkannya. Oleh karena itu aliran ini dinamakan aliran optimis dalam pendidikan.
  • 2. Menurut John Locke (dalam Blishen, 1970),asal inggris. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendidikan adalah: 1. Pendidikan harus diberikan sejak awal mungkin 2. Pembiasaan dan latihan lebih penting daripada peraturan, perintah atau nasehat
  • 3. 3. Anak didik harus diamati dari dekat untuk melihat: a. Apa yang paling tepat bagi anak itu sesuai dengan umurnya (tingkat perkembangannya) b. Hasrat-hasratnya yang amat kuat c. Kecenderungannya mengikuti orang tua tanpa merusak semangat anak itu d. Anak harus dianggap sebagai makhluk sosial, dalam hal ini kepada anak harus diberikan alasan tentang hal-hal yang dituntut darinya e. Pelajaran di sekolah jangan sampai menjadi beban bagi anak, namun hendaknya menyenangkan dan merupakan suasana bermain yang membuka seluas-luasnya berbagai kemungkinan yang dapat timbul
  • 4. A2. Aliran Nativisme Nativisme berasal dari bahasa Latin, asal katanya “natives” berarti terlahir. Menurut Sckophenhauer,(1788-1880)kebangsaan jerman. Dia berpendapat bahwa “Pendidikan ialah membiarkan seseorang bertumbuh berdasarkan pembawaannya”. Bagi nativisme, lingkungan sekitar tidak ada artinya, sebab lingkungan tidak akan berdaya dalam mempengaruhi perkembangan, dan pendidikan tidak berpengaruh sama sekali terhadap perkembangan seseorang. Oleh karena itu aliran ini merupakan aliran pesimis dalam pendidikan (pesimisme)
  • 5. A3. Aliran Naturalisme Aliran ini(1712-1778) dinamakan juga nagativisme ialah aliran yang meragukan pendidikan untuk perkembangan seseorang karena dia dilahirkan dengan pembawaan yang baik. Ciri utama aliran ini dalam mendidik sesorang kembalilah kepada alam agar pembawaan seseorang yang baik itu tidak dirusak oleh pendidik. Dengan kata lain pendidikan hendaklah dimulai dengan mempelajari perkembangan anak.
  • 6. sang pelopor teori ini adalah J.J Rousseau dari perancis.ia berpendapat dalam beberap bukunya bahwa: a. La Nouvelle Heloise b. Le Constract sosial c. Emile ou de ‘L’ education d. Confession Gagasan dasar terletak pada kalimat pertama dalam bukunya “semua adalah baik dari tangan Pencipta, semua menjadi buruk di tangan manusia”. Kesimpulan dari pandangan tersebut sebagai berikut: kodrat atau alam manusia adalah baik; masyarakat adalah buruk; dan untuk memperbaiki kesusilaan, kebiasaan dalam masyarakat orang wajib kembali ke alam atau kodrat.
  • 7. A4.Aliran Konvergensi Menurut William Stern seorang ahli pendidikan Jerman (1871-1937). Aliran ini mempertemukan atau mengawinkan dua aliran yang berlawanan di atas antara nativisme dan empirisme. Perkembangan seseorang tergantung kepada pembawaan dan lingkungan mempengaruhi perkembangan seseorang.
  • 8. B.Gerakan Baru Dalam pendidikan B1.Pengajaran Alam Sekitar Gerakan pendidikan yang mengajarkan atau mendekat kan anak pada alam sekitar FR.A.FINGER (1808-1888) di Jerman dengan heimatkunde(pengajaran alam sekitar), memiliki beberapa prinsip yaitu: a. Dengan pengajaran alam sekitar ini guru dapat memeragakan secara langsung. b. Pengajaran alam sekitar memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya agar anak aktif. c. Pengajaran alam sekitar memungkinkan untuk memberikan pengajaran totalitas d. Pengajaran alam sekitar memberi kepada anak bahan apersepsi intelektual yang kokoh dan tidak verbalitas. e. Pengajaran alam sekitar memberikan apersepsi emosional, karena alam mempunyai ikatan emosional dengan anak.
  • 9. Ciri-ciri atau bentuk pengajaran alam sekitar menurut FR.A Finger asal jerman 1.Suatu pengajaran yang tidak mengenal pembagian mata pelajaran dalam daftar pengajaran , tetapi guru memahami tujuan pengajaran dan mengarah kan usahanya mencapai tujuan. 2.Suatu pengajaran menarik minat , karena segala sesuatu di pusat kan atas suatu bahan pengajaran yang menarik perhatian anak dan di ambil dari alam sekitarnya. 3.Segala bahan pengajaran berhubungan satu sama lain seerat-erat nya secara teratur.
  • 10. J.LINGHART (1916-1959),asal BELANDA Mengemukakan pegangan dalam Het Vol Leven yaitu: 1.Anak harus mengetahui barang nya terlebih dahulu sebelum mendengar nama nya tidak kebalikan nya , sebab kata itu hanya suatu tanda dari pengertian tentang barang itu. 2.Pengajaran sesungguhnya itu harus mendasari pengajaran selanjutnya,atau mata pelajaran yang lain harus di pusatkan atas itu. 3.Haruslah di adakan perjalanan memasuki hidup senyatanya ke semua jurusan apa murid faham akan hubungan antara bermacam-macam lapangan hidupnya
  • 11. Langkah-langkah pokok pengajaran alam sekitar • Menetapkan tujuan. • Persiapan guru dan murid • Pelaksanaan pengamatan • Pengolahan kegiatan pengamatan
  • 12. Keuntungan pengajaran alam sekitar • Anak –anak bekerja sesuai fakta dan kenyataan • Obyek alam sekitar akan dapat membangkitkan perhatian spontan dari anak-anakyang akan mendorongnya melakukan kegiatan dengan sepenuh hati • Anak akan aktif dan kreatif • Bahan yang di ajar kan lebih praktis • Anak –anak di jadikan subyek bagi alam sekitarnya
  • 13. B2.Pengajaran pusat perhatian • Pengajaran pusat perhatian di rintis oleh Ovideminat Decroly(1871-1932) dari Belgia pendidikan menurut decroly berdasarkan pada semboyan’’ Ecole pour la vie,par la vie (sekolah untuk hidup dan oleh hidup)
  • 14. Pendapat declory tentang pendidikan dan pengajaran • Metode global (keseluruhan). Anak-anak mengamati dan mengingat secara global. Dalam mengajarkan membaca dan menulis ternyata dengan kalimat ledih mudah dari pada kata-kata. • Centre d’interest(pusat-pusat minat) . Anak-anak mempunyai minat yang spontan. terhadap diri sendri dapat di bedakan menjadi: a. Dorongan mempertahan kan diri b.Dorongan mencari makan dan minum. c. Dorongan memelihara diri. sedangkan minat tehadap masyarakat(bisosial)yaitu: a.Dorongan sibuk bermain-main. b.Dorongan meniru orang.
  • 15. Asas-asas pengajaran pusat perhatian • Pengajaran di dasarkan atas kebutuhan anak dalam hidup dan perkembangannya . • Setiap bahan pengajaran harus merupakan suatu keseluruhan( totalitas). • Hubungan harus hubungan simbiosis. • Anak harus aktif dan dididik menjadi mandi - ri dan bertanggung jawab • Hubungan kerjasama yang erat antara rumah, sekolah dan masyarakat.
  • 16. B3.Sekolah kerja J.A.Comenius (1592-1670) menekan kan agar pendidikan mengembangkan : pikiran, ingatan, bahasa dan tangan ( keterampilan kerja tangan) G.Kereschensteiner(1854-1932) Mengatakan bahwa pendidikan itu tidak hanya demi kepentingan individu tetapi berkewajiban menyiapkan warga negara yang baik yakni: 1.tiap orang adalah pekerja dalam salah satu lapangan jabatan. 2. tiap orang wajib menyumbangkan tenaganya untuk kepentingan negara.3. warga negara menjunjung tinggi kesusilaan dan keselamatan negara
  • 17. Tujuan sekolah kerja Menurut G.kereschensteriner tujuan sekolah kerja yaitu: a. Menambah pengetahuan anak b. Agar anak dapat memiliki kemampuan dan kemahiran tertentu. c. Agar anak dapat memiliki pekerjaan sebagai persiapan jabatan dalam mengabdi negara.
  • 18. Banyak nya macam pekerjaan yang menjadi pusat pelajaran, maka dibagi dalam 3 golongan: a.Sekolah-sekolah perindustrian(tukang cukur , tukang cetak , tukang kayu, tukang daging , masinis, dll.). b. Sekolah-sekolah perdagangan( makanan , pakaian, bank, asuransi , porselin, pisau, gunting,dll.). c. Sekolah-sekolah rumah tangga, bertujuan mendidik para calon ibu yang di harap kan akan menghasilkan warga negara yang baik.
  • 19. Leo de Paeue dari belgia mendirikan 5 sekolah kerja di negaranya yaitu : • Sekolah teknik kerajinan • Sekolah dagang • Sekolah pertanian bagi anak laki-laki • Sekolah rumah tangga kota • Sekolah rumah tangga desa
  • 20. Dasar- dasar sekolah kerja • Anak aktif berbuat,mengamati sendiri ,memikirkan dan memecahkan sendiri persoalan yang ada. • Pusat kegiatan pendidikan dan pengajaran ialah anak. • Mendidik anak menjadi berani dan bertanggung jawab. • Bahan pelajaran di susun dalam suatu keseluruhan yang berpusat pada masalah kehidupan. • Pengetahuan fungsional yang dapat di pergunakan untuk berprakarsa mencipta dan berbuat • Anak mendapatkan latihan dan pengalaman yang penting bagi pendidikan moral,kecerdasan, soial. • Anak harus berpikir sesuai dengan tingkat kemampuan
  • 21. Macam-macam sekolah kerja • Sekolah kerja sosiologis digerakkan oleh G.Kereschensteiner. Aliran pendidikan sosial ekstrem yang berpendapat bahwa masyarakatlah yang primer. • Sekolah kerja yang di dasarkan atas konsepsi O.deckroly dinamakan sekolah kerja psikologis karena menekankan perkembangan anak didik. • John Dewey mengikuti aliran pendidikan sosial modern yang menekankan secara seimbang peranan individu dan masyarakat. • Sekolah kerja yang di pelopori H.Gaudig, menekankan pengembanngan kepribadian anak.
  • 22. B4.Pengajaran proyek Dalam pengajaran proyek anak bebas menentukan pilihannya(terhadap pekerjaannya) merancang serta memimpinnya. Proyek yang ditentukan oleh anak ,mendorong nya mencari jalan pemecahan bila ia menemukan kesukaran. Pengajaran proyek akan menumbuhkan pengembangan kemampuan untuk memandang dan memecahkan persoalan secara komprehensif.
  • 23. Langkah-langkah pokok pengajaran proyek • Persiapan. Penetapan masalah yang akan di bahas • Kegiatan belajar.pelaksanaan dari rencana yang telah di siapkan • Penilaian. Bentuk penilaian yang sering di lakukan adalah mengadakan pameran. Misalnya anak membuat gambar, karangan , laporan dan model. dll
  • 24. C.LEMBAGA PENDIDIKAN YANG BERJIWA NASIONAL DI INDONESIA SEBELUM KEMERDEKAAN • C1. PERGURUAN TAMAN SISWA Peguruan taman siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta. (Burhanuddin, 2010). Peguruan ini didirikan dalam bentuk yayasan. Latar belakang pendirian adalah bahwa sekolah-sekolah yang didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda sesungguhnya tidaklah diperuntuhkan bagi kepentingan rakyat Indonesia melainkan untuk kepentingan politik kolonia Belanda, meskipun Mr. C. Th. Van Den Venter mengatakan untuk penebusan dosa kepada rakyat Indonesia.
  • 25. a. Azas Taman Siswa 1. Setiap orang berhak mengatur hidupnya sendiridengan mengigat persatuan dalam prikehidupan umum 2. Pendidikan yang diberikan kepada anak hendaklah menjadikannya merdeka batinnya 3. Pendidikan hendaklah didasarkan pada keadaan dan kebudayaan indonesia yang selaras 4. Pendidikan harus diberikan kepada seluruh rakyat tanpa terkecuali 5. Untuk mendapatkan asas kemerdekaan kita harus berkerja 6. Oleh karena kita bersandar pada kekuatan sendiri kita harus mampu memikul semua beban dengan uang sendiri 7. Pendidik hendaklah mendidik dengan sepenuh hati, ikhlas dan bersabar
  • 26. b. Dasar Taman Siswa Panca dharma: 1) kebudayaan; 2) kemerdekaan;. 3) kodrat alam; 4) kemanusiaan; dan 5) kebangsaan. c. Tujuan Perguruan Taman Sisiwa Tujuannya adalah menciptakan manusia merdeka lahir batin, dengan kata lain manusia yang merdeka lahir batin adalah manusia yang mampu mewujudkan kemanusiaannya itu.
  • 27. d. Semboyan Taman Siswa 1. Suci tata ngesti tunggal,kesucian bathin dan lahiriyah. 2. Bibit, bebet, bobot. 3. Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani 4. Lebih baik mati terhormat daripada hidup nista 5. Rawe-rawe rantas malang-malang putung,kemauan teguh. 6. Neng-ning-nung-nang,ketenangan.
  • 28. e. Jenis-Jenis Pendidikan Taman Siswa 1. Taman Indria (taman kanak-kanak, umur sekitar 5 tahun) 2. Taman Anak (kelas I-III SD, umur 8-10 tahun) 3. Taman Muda (kelas IV-VI SD, umur 11-14 tahun) 4. Taman Dewasa (SLTP, umur 15-18 tahun). 5. Taman Dewasa Raya/Taman Madya (SLTA, umur 19 -21). 6. Taman Guru (B1,B2,B3,Dan Taman Guru Indria) (Ilham, 2011).
  • 29. f. Hasil-Hasil Yang dicapai Taman Siswa 1. Gagasan/pemikiran tentang pendidikan nasional (kebangsaan) 2. Lembaga-lembaga pendidikan dari taman indria sampai sarjana wiyata 3. Sejumlah alumni perguruan yang telah menjadi tokoh nasional seperti Ki Hajar Dewantara, Ki Mangusarkoro, Ki Suratman
  • 30. C2. PERGURUAN MUHAMMADIYAH Muhammadiyah didirikan pada tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta yang didirikan oleh Kiyai Haji Ahmad Dachlan.muhammadiyah merupakan gerakan Islam Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, beraqidah Islam dan bersumber(azas) pada Al Qur’an dan Sunnah serta bertujuan untuk menunjung tinggi agama Islam sehingga tercipta masyarakat Islam yang benar-benar diridhoi Allah SWT.
  • 31. a. Latar Belakang Berdirinya Pendidikan Muhammadiyah 1. Kerusakan dibidang kepercayaan/agama (aqidah umat Islam) 2. Kebekuan dalam bidang hukum fiqih 3. Kemunduran dalam pendidikan Islam 4. Kemajuan sending Kristen dan misi Katolik
  • 32. b. Tujuan dan Target Muhammadiyah 1. Aqidah yang lurus 2. Akhlaqul karimah 3. Akal yang sehat dan cerdas 4. Keterampilan 5. Pengamdiyan kepada masyarakat c. Cita-Cita Pendidikan 1. Baik budi alim dan beragama 2. Luas pandangan dan ilmu-ilmu dunia (ilmu- ilmu umum) 3. Bersedia berjuang demi kemajuan masyarakatnya
  • 33. d.Dasar Pendidikan Muhammadiyah 1. Tajdid,kesedian jiwa mengubah pola fikir. 2. Kemasyarakatan . 3. Aktivitas,pengamalan nilai dalam kegiatan. 4. Kreativitas,kemampuan berkarya. 5. Optimisme,yakin akan ridho ALLAH SWT. e. Fungsi Pendidikan Muhammadiyah 1) Alat dakwah kedalam dan keluar anggota Muhammadiyah 2) Tempat pembibitan kader 3) Gerakan amal anggota
  • 34. C3.RUANG PENDIDIKAN INS KAYU TANAM Ruang Pendidikan INS (Indonesian Nederlandsche School) didirikan oleh Muhammad Syafei pada tanggal 31 Oktober 1926 di Kayu Tanam. Muhammad Syafei di lahirkan di Mantan, Kalimantan Barat tahun 1893. INS pada mulanya dipimpin oleh bapak angkatnya Marah Sultan kemudian oleh Muhammad Syafei sendiri. Dimulai dengan 79 murid, di bagi dalam dua kelas, serta masuk sekolah secara bergantian karena gurunya hanya satu yakni Muhammad Syafei. “Ruang Pendidikan” artinya suatu tempat yang luas yang di gunakan untuk belajar dan mengajar yang bukan hanya terbatas pada adanya guru murid tetapi dapat di laksanakan dari pengalaman dan kehadiran alam di sekitarnya (sekolah kerja).
  • 35. a. Asas Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam 1. Berfikir logis dan rasional 2. Keaktifan atau kegiatan 3. Pendidikan masyarakat 4. Memperhatikan pembawaan anak 5. Menentang Intelektualisme
  • 36. b. Tujuan Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam 1. Mendidik rakyat kearah kemrdekaan 2. Memberikan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat 3. Mendidik para pemuda agar berguna bagi masyarakat 4. Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan bertanggung jawab 5. Mengusahakan sendiri dalam pembiayaan
  • 37. c. Usaha-Usaha Pendidikan INS Kayu Tanam 1. INS pada zaman Belanda menyediakan ruang pendidikan 2. Pada zaman kemerdekaan INS mendirikan Ruang Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (RPPK) 3. Tahun 1952 didirikan percetakan dan penerbitan yang diberi nama Sridharma 4. Tahun 1953 didirikan ruang khusus untuk menjadi guru 5. Mencetak buku pelajaran dan lain-lain
  • 38. C4.PERGURUAN DINIYAH PUTERI PADANG PANJANG Didirikan pada tanggal 1 November 1923 di Padang Panjang oleh Rahmah El Yunusiah. Ia lahir pada tanggal 29 Desember 1900 ibunya bernama Rafiah sedangkan ayahnya bernama Syekh Muhammad Yunus.
  • 39. a. Latar Belakang Berdirinya Diniyah Putri Karena adanya rasa ketidakpuasan terhadap Diniyah School yang didirikan tahun 1915 oleh kakak kandungnya Zainudin Labay. b. Tujuan Pendidikan Diniyah Putri Yaitu: melaksanakan penndidikan dan pengajaran berdasarkan Islam dengan tujuan membentuk putri yang berjiwa Islam dan ibu pendidikan yang cakap, aktif serta bertanggung jawab terhadap tanah air atas dasar pengabdian terhadap Allah swt.
  • 40. c. Dasar Pendidikan Diniyah Putri Didasarkan pada ajaran islam dan berpedoman terhadap Al-Quran dan Sunnah. d. Cara Mencapai Tujuan Pendidikan 1. Program Pendidikan Umum (General Education) 2. Program Pendidikan Agama Islam 3. Program Pendidikan Untuk Menjadi Ibu Pendidik yang Baik 4. Program Pendidikan Keterampilan
  • 41. e. Program Pendidikan Asrama Asrama sebagai salah satu wahana pembinaan para santri yan mempunyai program yaitu: melatih anak didik bagai mana cara hidup bermasyarakat, memimpin serta dipimpin dan mempraktekkan semua ilmu yang diperoleh pada pagi hari tadi. f. Sikap Perguruan Terhadap Pemerintahan Belanda Ia tidak mau dibujuk bahkan berkompromi terhadap pemerintahan Belanda, sehingga tawaran untuk menjadi sekolah negeri ditolaknya.
  • 42. g. Jenis Pendidikan 1. Sekolah Menyesal 2. Sekolah Taman Kanak-Kanak 3. Sekolah Diniyah Putri Rendah 4. Sekolah Diniyah Putri Bagian A 5. Sekolah Diniyah Putri Bagian B 6. Sekolah Diniyah Putrid Bagian Pertama (DPM) Bagian C, lama belajar 2 tahun 7. Sekolah Kulliyatul Mu’amalat Al-Islamiyah (Kmi), lama belajar 3 tahun 8. Perguruan Tinggi Diniyah Puteri(Ilham, 2011) Jenis Sekolah Yang Ada Sampai Saat Sekarang Adalah: 1) Taman kanak-kanak rahmah el yunusiah. 2) Madrasah ibtidaiyah (MI). 3) Sekolah diniyah putrid menengah pertama (DMP). 4) Kuliyatul mu’alimat el islamiyah (KMI). 5) Pendidikan guru taman kanak-kanak islam (PGTKI). 6) Sekolah tinggi ilmu tarbiyah (STIT).