SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
Oleh :
Steffy pratiwi
DOSEN : Dra. ELDARNI, M. P d
ENGLISH DEPARTMENT
SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN dan PENDIDIKAN (STKIP)
DHARMA BAKTI LUBUK ALUNG
Aliran Klasik
Aliran Empirisme
Aliran Nativisme
Aliran Naturalisme
Aliran Konvergensi
A. Aliran Empirisme
Empirisme berasal dari bahasa latin, empiri yang
artinya pengalaman. Menurut John Locke (1632-
1704), filosof kebangsaan Inggris dengan teorinya
“Tabularasa” artinya meja berlapis lilin yang belum
ada tulisan di atasnya.
Menurut konsep empirisme pendidikan adalah maha
kuasa dalam membentuk anak didik menjadi apa
yang diinginkannya. Oleh karena itu aliran ini
dinamakan aliran optimis dalam pendidikan.
Menurut John Locke (dalam Bl ishen, 1970)
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pendidikan adalah:
1. Pendidikan harus diberikan sejak awal
mungkin
2. Pembiasaan dan latihan lebih penting
daripada peraturan, perintah atau nasehat
3. Anak didik harus diamati dari dekat
untuk melihat:
a. Apa yang paling tepat bagi anak itu sesuai dengan
umurnya (tingkat perkembangannya)
b. Hasrat-hasratnya yang amat kuat
c. Kecenderungannya mengikuti orang tua tanpa
merusak semangat anak itu
d. Anak harus dianggap sebagai makhluk sosial, dalam
hal ini kepada anak harus diberikan alasan tentang hal-
hal yang dituntut darinya
e. Pelajaran di sekolah jangan sampai menjadi beban
bagi anak, namun hendaknya menyenangkan dan
merupakan suasana bermain yang membuka seluas-
luasnya berbagai kemungkinan yang dapat timbul
B. Aliran Nativisme Nativisme berasal dari bahasa Latin, asal katanya
“natives” berarti terlahir.
 Menurut Sckophenhauer
Dia berpendapat bahwa “Pendidikan ialah membiarkan
seseorang bertumbuh berdasarkan pembawaannya”.
 Bagi nativisme, lingkungan sekitar tidak ada artinya,
sebab lingkungan tidak akan berdaya dalam
mempengaruhi perkembangan, dan pendidikan tidak
berpengaruh sama sekali terhadap perkembangan
seseorang. Oleh karena itu aliran ini merupakan aliran
pesimis dalam pendidikan (pesimisme)
C. Aliran Naturalisme
 Aliran ini dinamakan juga nagatiivisme ialah aliran yang
meragukan pendidikan untuk perkembangan seseorang
karena dia dilahirkan dengan pembawaan yang baik.
 Ciri utama aliran ini dalam mendidik sesorang
kembalilah kepada alam agar pembawaan seseorang
yang baik itu tidak dirusak oleh pendidik. Dengan kata
lain pendidikan hendaklah dimulai dengan mempelajari
perkembangan anak.
beberapa buah buku yaitu:
 a. La Nouvelle Heloise
b. Le Constract sosial
c. Emile ou de ‘L’ education
d. Confession
Gagasan dasar terletak pada kalimat pertama
dalam bukunya “semua adalah baik dari tangan
Pencipta, semua menjadi buruk di tangan
manusia”. Kesimpulan dari pandangan tersebut
sebagai berikut: kodrat atau alam manusia adalah
baik; masyarakat adalah buruk; dan untuk
memperbaiki kesusilaan, kebiasaan dalam
masyarakat orang wajib kembali ke alam atau
kodrat.
D. Aliran Konvergensi Menurut William Stern seorang ahli pendidikan Jerman
(1871-1937). Aliran ini mempertemukan atau
mengawinkan dua aliran yang berlawanan di atas antara
nativisme dan empirisme.
Perkembangan seseorang tergantung kepada
pembawaan dan lingkungan mempengaruhi
perkembangan seseorang.
Pengaruh Aliran Klasik terhadap Pemikiran
dan Praktek Pendidikan di Indonesia
 Aliran pendidikan klasik dikenal melalui upaya pendidikan, utamanya
persekolahan dari penguasa penjajah Belanda dan disusul oleh
orang Indonesia yang belajar di Belanda pada masa penjajahanan.
Sebelum itu, pendidikan di Indonesia terutama oleh keluarga dan
masyarakat (kelompok belajar/padepokan, lembaga
keagamaan/pesantren dan lain-lain).
Meskipun dalam hal-hal tertentu sangat diutamakan bakat dan
potensi lainnya dari anak. Namun upaya penciptaan lingkungan
untuk mengembangkan bakat dan kemampuan itu diusahakan juga
secara optimal. Dengan kata lain, meskipun peranan pandangan
empirisme dan nativisme tidak sepenuhnya ditolak, tetapi
penerimaan itu dilakukan dengan pendekatan eklektis fungsional
yakni diterima sesuia dengan kebutuhan, namun di tempatkan
dalam latar pandangan konvergensi
Gerakan Baru Dalam
pendidikan
1. Pengajaran Alam Sekitar
2. Pengajaran Pusat Perhatian
3. Sekolah Kerja
4. Pengajaran Proyek
Pengajaran Alam Sekitar
 Gerakan pendidikan yang mengajarkan atau mendekat kan anak pada
alam sekitar
 FR.A.FINGER (1808-1888) di Jerman dengan heitmakunde(pengajaran
alam sekitar), memiliki beberapa prinsip yaitu:
a. Dengan pengajaran alam sekitar ini guru dapat memeragakan secara
langsung.
b. Pengajaran alam sekitar memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya
agar anak aktif.
c. Pengajaran alam sekitar memungkinkan untuk memberikan pengajaran
totalitas
d. Pengajaran alam sekitar memberi kepada anak bahan apersepsi
intelektual yang kokoh dan tidak verbalitas.
e. Pengajaran alam sekitar memberikan apersepsi emosional, karena
alam mempunyai ikatan emosional dengan anak.
Ciri-ciri bentuk pengajaran
1.Suatu pengajaran yang tidak mengenal pembagian mata
pelajaran dalam daftar pengajaran , tetapi guru
memahami tujuan pengajaran dan mengarah kan
usahanya mencapai tujuan.
2.Suatu pengajaran menarik minat , karena segala sesuatu
di pusat kan atas suatu bahan pengajaran yang menarik
perhatian anak dan di ambil dari alam sekitarnya.
3.Segala bahan pengajaran berhubungan satu sama lain
seerat-erat nya secara teratur.
J.LINGHART (1959-1916)DI
BELANDA
Mengemukakan pegangan dalam Het Vol Leven yaitu:
1.Anak harus mengetahui barang nya terlebih dahulu
sebelum mendengar nama nya tidak kebalikan nya ,
sebab kata itu hanya suatu tanda dari pengertian
tentang barang itu.
2.Pengajaran sesungguhnya itu harus mendasari
pengajaran selanjutnya,atau mata pelajaran yang lain
harus di pusatkan atas itu.
3.Haruslah di adakan perjalanan memasuki hidup
senyatanya ke semua jurusan apa murid faham akan
hubungan antara bermacam-macam lapangan hidupnya
Langkah-langkah pokok
pengajaran alam sekitar
 Menetapkan tujuan.
 Persiapan guru dan murid
 Pelaksanaan pengamatan
 Pengolahan kegiatan pengamatan
Keuntungan pengajaran
alam sekitar
 Anak –anak bekerja sesuai fakta dan kenyataan
 Obyek alam sekitar akan dapat membangkitkan
perhatian spontan dari anak-anakyang akan
mendorongnya melakukan kegiatan dengan sepenuh
hati
 Anak akan aktif dan kreatif
 Bahan yang di ajar kan lebih praktis
 Anak –anak di jadikan subyek bagi alam sekitarnya
Pengajaran pusat perhatian
 Pengajaran pusat perhatian di rintis oleh Ovideminat
Decroly(1871-1932) dari Belgia
pendidikan menurut decroly berdasarkan pada
semboyan’’ Ecole pour la vie,par la vie (sekolah untuk
hidup dan oleh hidup)
Pendapat declory tentang
pendidikan dan
pengajaran
 Metode global (keseluruhan). Anak-anak mengamati
dan mengingat secara global. Dalam mengajarkan
membaca dan menulis ternyata dengan kalimat ledih
mudah dari pada kata-kata.
 Centre d’interest(pusat-pusat minat) . Anak-anak
mempunyai minat yang spontan.
Spontan terhadap diri sendri dapat di bedakan menjadi:
a. Dorongan mempertahan kan diri
b.Dorongan mencari makan dan minum. c. Dorongan
memelihara diri
Asas-asas pengajaran
pusat perhatian
 Pengajaran di dasarkan atas kebutuhan anak dalam
hidup dan perkembangannya .
 Setiap bahan pengajaran harus merupakan suatu
keseluruhan( totalitas).
 Hubungan harus hubungan simbiosis.
 Anak harus aktif dan dididik menjadi bertdi
bertanggung jawab
 Hubungan kerjasama yang erat antara rumah dan
sekolah
Minat terhadap
masyarakat(biosial) ialah
a. Dorongan sibuk bermain-main.
b. Dorongan meniru orang.
Sekolah kerja
J.A.Comenius (1592-1670) menekan kan agar pendidikan
mengembangkan : pikiran, ingatan, bahasa dan tangan (
keterampilan kerja tangan)
G.Kereschensteiner(1854-1932) Mengatakan bahwa
pendidikan itu tidak hanya demi kepentingan individu
tetapi berkewajiban menyiapkan warga negara yang
baik yakni: 1.tiap orang adalah pekerja dalam salah satu
lapangan jabatan. 2. tiap orang wajib menyumbangkan
tenaganya untuk kepentingan negara.3. warga negara
menjunjung tinggi kesusilaan dan keselamatan negara
Tujuan sekolah kerja
Menurut G.kereschensteriner tujuan sekolah kerja yaitu:
a. Menambah pengetahuan anak
b. Agar anak dapat memiliki kemampuan dan kemahiran
tertentu.
c. Agar anak dapat memiliki pekerjaan sebagai persiapan
jabatan dalam mengabdi negara.
Banyak nya macam pekerjaan yang
menjadi pusat pelajaran, maka
dibagi dalam 3 golongan:
a.Sekolah-sekolah perindustrian(tukang cukur , tukang
cetak , tukang kayu, tukang daging , masinis, dll.).
b. Sekolah-sekolah perdagangan( makanan , pakaian,
bank, asuransi , porselin, pisau, gunting,dll.).
c. Sekolah-sekolah rumah tangga, bertujuan mendidik
para calon ibu yang di harap kan akan menghasilkan
warga negara yang baik.
Leo de Paeue dari belgiamendirikan
5 sekolah kerja di negaranya yaitu :
 Sekolah teknik kerajinan
 Sekolah dagang
 Sekolah pertanian bagi anak laki-laki
 Sekolah rumah tangga kota
 Sekolah rumah tangga desa
Dasar- dasar sekolah kerja
 Anak aktif berbuat,mengamati sendiri ,memikirkan dan
memecahkan sendiri persoalan yang ada.
 Pusat kegiatan pendidikan dan pengajaran ialah anak.
 Mendidik anak menjadi berani dan bertanggung jawab.
 Bahan pelajaran di susun dalam suatu keseluruhan yang
berpusat pada masalah kehidupan.
 Pengetahuan fungsional yang dapat di pergunakan untuk
berprakarsa mencipta dan berbuat
 Anak harus berpikir sesuai dengan tingkat kemampuan
 Anak mendapatkan latihan dan pengalaman yang penting
bagi pendidikan moral,kecerdasan, soial.
Macam-macam sekolah kerja
 Sekolah kerja sosiologis digerakkan oleh
G.Kereschensteiner. Aliran pendidikan sosial ekstrem
yang berpendapat bahwa masyarakatlah yang primer.
 Sekolah kerja yang di dasarkan atas konsepsi O.deckroly
dinamakan sekolah kerja psikologis karena menekankan
perkembangan anak didik.
 John Dewey mengikuti aliran pendidikan sosial modern
yang menekankan secara seimbang peranan individu
dan masyarakat.
 Sekolah kerja yang di pelopori H.Gaudig, menekankan
pengembanngan kepribadian anak.
Pengajaran proyek
Dalam pengajaran proyek anak bebas menentukan
pilihannya(terhadap pekerjaannya) merancang serta
memimpinnya.
Proyek yang ditentukan oleh anak ,mendorong nya
mencari jalan pemecahan bila ia menemukan
kesukaran.
Pengajaran proyek akan menumbuhkan pengembangan
kemampuan untuk memandang dan memecahkan
persoalan secara komprehensif.
Langkah-langkah pokok
pengajaran proyek
 Persiapan. Penetapan masalah yang akan di bahas
 Kegiatan belajar.pelaksanaan dari rencana yang telah di
siapkan
 Penilaian. Bentuk penilaian yang sering di lakukan
adalah mengadakan pameran. Misalnya anak membuat
gambar, karangan , laporan dan model. dll
BERJIWA NASIONAL DI
INDONESIA SEBELUM
KEMERDEKAAN
 PERGURUAN TAMAN SISWA
Peguruan taman siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada
tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta. (Burhanuddin, 2010).
Peguruan ini didirikan dalam bentuk yayasan. Latar belakang
pendirian adalah bahwa sekolah-sekolah yang didirikan oleh
pemerintah Hindia Belanda sesungguhnya tidaklah
diperuntuhkan bagi kepentingan rakyat Indonesia melainkan
untuk kepentingan politik kolonia Belanda, meskipun Mr. C.
Th. Van Den Venter mengatakan untuk penebusan dosa
kepada rakyat Indonesia.
a. Azas Taman Siswa
1. Setiap orang berhak mengatur hidupnya sendiridengan
mengigat persatuan dalam prikehidupan umum
2. Pendidikan yang diberikan kepada anak hendaklah
menjadikannya merdeka batinnya
3. Pendidikan hendaklah didasarkan pada keadaan dan
kebudayaan indonesia yang selaras
4. Pendidikan harus diberikan kepada seluruh rakyat tanpa
terkecuali
5. Untuk mendapatkan asas kemerdekaan kita harus berkerja
6. Oleh karena kita bersandar pada kekuatan sendiri kita harus
mampu memikul semua beban dengan uang sendiri
7. Pendidik hendaklah mendidik dengan sepenuh hati, ikhlas dan
bersabar
b. Dasar Taman Siswa
Panca dharma:
1) kebudayaan;
2) kemerdekaan;.
3) kodrat alam;
4) kemanusiaan; dan
5) kebangsaan.
c. Tujuan Perguruan Taman
Sisiwa
Tujuannya adalah menciptakan manusia merdeka
lahir batin, dengan kata lain manusia yang merdeka lahir
batin adalah manusia yang mampu mewujudkan
kemanusiaannya itu.
d. Semboyan Taman Siswa
1. Suci tata ngesti tunggal
2. Bibit, bebet, bobot
3. Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun
karso, tut wuri handayani
4. Lebih baik mati terhormat daripada hidup nista
5. Rawe-rawe rantas malang-malang punting
6. Neng ning nung nang
e. Jenis-Jenis Pendidikan Taman
Siswa
1. Taman Indria (taman kanak-kanak, umur sekitar 5
tahun)
2. Taman Anak (kelas I-III SD, umur 8-10 tahun)
3. Taman Muda (kelas IV-VI SD, umur 11-14 tahun)
4. Taman Dewasa (SLTP, umur 15-18 tahun)
5. Taman Dewasa Raya/Taman Madya (SLTA, umur 19
-21)
6. Taman Guru (B1,B2,B3,Dan Taman Guru Indria)
(Ilham, 2011)
f.hasil-hasil yang dicapai taman
siswa
1. Gagasan/pemikiran tentang pendidikan nasional
(kebangsaan)
2. Lembaga-lembaga pendidikan dari taman indria sampai
sarjana wiyata
3. Sejumlah alumni perguruan yang telah menjadi tokoh
nasional seperti Ki Hajar Dewantara, Ki Mangusarkoro,
Ki Suratman
2. RUANG PENDIDIKAN INS
KAYU TANAM
Ruang Pendidikan INS (Indonesian Nederlandsche School)
didirikan oleh Muhammad Syafei pada tanggal 31 Oktober
1926 di Kayu Tanam. Muhammad Syafei di lahirkan di
Mantan, Kalimantan Barat tahun 1893. INS pada mulanya
dipimpin oleh bapak angkatnya Marah Sultan kemudian oleh
Muhammad Syafei sendiri. Dimulai dengan 79 murid, di bagi
dalam dua kelas, serta masuk sekolah secara bergantian
karena gurunya hanya satu yakni Muhammad Syafei.
“Ruang Pendidikan” artinya suatu tempat yang luas yang di
gunakan untuk belajar dan mengajar yang bukan hanya
terbatas pada adanya guru murid tetapi dapat di laksanakan
dari pengalaman dan kehadiran alam di sekitarnya (sekolah
kerja).
a. Asas Ruang Pendidikan INS
Kayu Tanam
1. Berfikir logis dan rasional
2. Keaktifan atau kegiatan
3. Pendidikan masyarakat
4. Memperhatikan pembawaan anak
5. Menentang Intelektualisme
b. Tujuan Ruang Pendidikan INS
Kayu Tanam
1. Mendidik rakyat kearah kemrdekaan
2. Memberikan pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
3. Mendidik para pemuda agar berguna bagi masyarakat
4. Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan
bertanggung jawab
5. Mengusahakan sendiri dalam pembiayaan
c. Usaha-Usaha Pendidikan INS
Kayu Tanam
1. INS pada zaman Belanda menyediakan ruang
pendidikan
2. Pada zaman kemerdekaan INS mendirikan Ruang
Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (RPPK)
3. Tahun 1952 didirikan percetakan dan penerbitan yang
diberi nama Sridharma
4. Tahun 1953 didirikan ruang khusus untuk menjadi guru
5. Mencetak buku pelajaran dan lain-lain
PERGURUAN MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah didirikan pada tanggal 18 November
1912 di Yogyakarta yang didirikan oleh Kiyai Haji Ahmad
Dachlan.muhammadiyah merupakan gerakan Islam
Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, beraqidah Islam dan
bersumber pada Al Qur’an dan Sunnah serta bertujuan
untuk menunjung tinggi agama Islam sehingga tercipta
masyarakat Islam yang benar-benar diridhoi Allah SWT.
a. Latar Belakang Berdirinya
Pendidikan Muhammadiyah
1. Kerusakan dibidang kepercayaan/agama (aqidah umat
Islam)
2. Kebekuan dalam bidang hukum fiqih
3. Kemunduran dalam pendidikan Islam
4. Kemajuan sending Kristen dan misi Katolik
b. Asas Pendidikan
Muhammadiyah
Yaitu berpedoman pada Al-Quran dan Sunnah.
c. Tujuan dan Target
Muhammadiyah
1. Aqidah yang lurus
2. Akhlaqul karimah
3. Akal yang sehat dan cerdas
4. Keterampilan
5. Pengamdiyan kepada masyarakat
d. Cita-Cita Pendidikan
1. Baik budi alim dan beragama
2. Luas pandangan dan ilmu-ilmu dunia (ilmu-ilmu
umum)
3. Bersedia berjuang demi kemajuan masyarakatnya
Dasar Pendidikan
Muhammadiyah
1. Tajdid
2. Kemasyarakatan
3. Aktivitas
4. Kreativitas
5. Optimisme
f. Fungsi Pendidikan
Muhammadiyah
1) Alat dakwah kedalam dan keluar anggota
Muhammadiyah
2) Tempat pembibitan kader
3) Gerakan amal anggota
4. PERGURUAN DINIYAH PUTERI PADANG PANJANG
Didirikan pada tanggal 1 November 1923 di Padang
Panjang oleh Rahmah El Yunusiah. Ia lahir pada tanggal 29
Desember 1900 ibunya bernama Rafiah sedangkan
ayahnya bernama Syekh Muhammad Yunus.
a. Latar Belakang Berdirinya
Diniyah Putri
Karena adanya rasa ketidakpuasan terhadap Diniyah
School yang didirikan tahun 1915 oleh kakak
kandungnya Zainudin Labay.
b. Tujuan Pendidikan Diniyah Putri
Yaitu: melaksanakan penndidikan dan pengajaran
berdasarkan Islam dengan tujuan membentuk putri
yang berjiwa Islam dan ibu pendidikan yang cakap, aktif
serta bertanggung jawab terhadap tanah air atas dasar
pengabdian terhadap Allah swt.
c. Dasar Pendidikan Diniyah Putri
Didasarkan pada ajaran islam dan berpedoman terhadap
Al-Quran dan Sunnah.
d. Cara Mencapai Tujuan Pendidikan
1. Program Pendidikan Umum (General Education)
2. Program Pendidikan Agama Islam
3. Program Pendidikan Untuk Menjadi Ibu Pendidik yang
Baik
4. Program Pendidikan Keterampilan
e. Program Pendidikan Asrama
Asrama sebagai salah satu wahana pembinaan para
santri yan mempunyai program yaitu: melatih anak
didik bagai mana cara hidup bermasyarakat,
memimpin serta dipimpin dan mempraktekkan
semua ilmu yang diperoleh pada pagi hari tadi.
f. Sikap Perguruan Terhadap Pemerintahan Belanda
Ia tidak mau dibujuk bahkan berkompromi terhadap
pemerintahan Belanda, sehingga tawaran untuk
menjadi sekolah negeri ditolaknya.
g. Jenis Pendidikan
1. Sekolah Menyesal
2. Sekolah Taman Kanak-Kanak
3. Sekolah Diniyah Putri Rendah
4. Sekolah Diniyah Putri Bagian A
5. Sekolah Diniyah Putri Bagian B
6. Sekolah Diniyah Putrid Bagian Pertama (DPM) Bagian C, lama belajar 2
tahun
7. Sekolah Kulliyatul Mu’amalat Al-Islamiyah (Kmi), lama belajar 3 tahun
8. Perguruan Tinggi Diniyah Puteri(Ilham, 2011)
Jenis Sekolah Yang Ada Sampai Saat Sekarang Adalah:
1) Taman kanak-kanak rahmah el yunusiah.
2) Madrasah ibtidaiyah (MI).
3) Sekolah diniyah putrid menengah pertama (DMP).
4) Kuliyatul mu’alimat el islamiyah (KMI).
5) Pendidikan guru taman kanak-kanak islam (PGTKI).
6) Sekolah tinggi ilmu tarbiyah (STIT).
ASSALAMUALAIKUM
By:steffy pratiwi
Thank you
See u next time

More Related Content

What's hot

Aliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanAliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanOlivia Tifani
 
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeriTokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeriUniversitas Negeri Padang
 
Aliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanAliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanzaza29
 
ALIRAN PENDIDIKAN DAN ALIRAN ALIRAN POKOK PENDIDIKAN MENURUT AHLI
ALIRAN PENDIDIKAN DAN ALIRAN ALIRAN POKOK PENDIDIKAN MENURUT AHLIALIRAN PENDIDIKAN DAN ALIRAN ALIRAN POKOK PENDIDIKAN MENURUT AHLI
ALIRAN PENDIDIKAN DAN ALIRAN ALIRAN POKOK PENDIDIKAN MENURUT AHLIuniversitas Negeri Medan
 
pengantar ilmu pendidikan - Aliran Konvensional
pengantar ilmu pendidikan - Aliran Konvensionalpengantar ilmu pendidikan - Aliran Konvensional
pengantar ilmu pendidikan - Aliran KonvensionalHapsari Kusumaningtyas
 
Ilmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
Ilmu Pendidikan - Aliran PendidikanIlmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
Ilmu Pendidikan - Aliran PendidikanAhmad Ahadi Yusuf
 
ALIRAN - ALIRAN PENDIDIKAN
ALIRAN - ALIRAN PENDIDIKANALIRAN - ALIRAN PENDIDIKAN
ALIRAN - ALIRAN PENDIDIKANHanifa Zulfitri
 
Aliran''pendidikan
Aliran''pendidikanAliran''pendidikan
Aliran''pendidikanonielapangan
 
Aliran-aliran pendidikan
Aliran-aliran pendidikanAliran-aliran pendidikan
Aliran-aliran pendidikanwidya veronica
 
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipKONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipRahma Al-Zaisah
 
Pendidikan Menurut John Dewey
Pendidikan Menurut John DeweyPendidikan Menurut John Dewey
Pendidikan Menurut John DeweyAurelius Ratu
 
Pendidikan menurut john dewey
Pendidikan menurut john deweyPendidikan menurut john dewey
Pendidikan menurut john deweyAhmad Jayadi
 

What's hot (14)

Aliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanAliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikan
 
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeriTokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
 
Aliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanAliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikan
 
ALIRAN PENDIDIKAN DAN ALIRAN ALIRAN POKOK PENDIDIKAN MENURUT AHLI
ALIRAN PENDIDIKAN DAN ALIRAN ALIRAN POKOK PENDIDIKAN MENURUT AHLIALIRAN PENDIDIKAN DAN ALIRAN ALIRAN POKOK PENDIDIKAN MENURUT AHLI
ALIRAN PENDIDIKAN DAN ALIRAN ALIRAN POKOK PENDIDIKAN MENURUT AHLI
 
Aliran aliran-pendidikan
Aliran aliran-pendidikanAliran aliran-pendidikan
Aliran aliran-pendidikan
 
pengantar ilmu pendidikan - Aliran Konvensional
pengantar ilmu pendidikan - Aliran Konvensionalpengantar ilmu pendidikan - Aliran Konvensional
pengantar ilmu pendidikan - Aliran Konvensional
 
Ilmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
Ilmu Pendidikan - Aliran PendidikanIlmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
Ilmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
 
ALIRAN - ALIRAN PENDIDIKAN
ALIRAN - ALIRAN PENDIDIKANALIRAN - ALIRAN PENDIDIKAN
ALIRAN - ALIRAN PENDIDIKAN
 
Aliran''pendidikan
Aliran''pendidikanAliran''pendidikan
Aliran''pendidikan
 
Aliran-aliran pendidikan
Aliran-aliran pendidikanAliran-aliran pendidikan
Aliran-aliran pendidikan
 
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipKONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
 
Pendidikan Menurut John Dewey
Pendidikan Menurut John DeweyPendidikan Menurut John Dewey
Pendidikan Menurut John Dewey
 
Makalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputerMakalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputer
 
Pendidikan menurut john dewey
Pendidikan menurut john deweyPendidikan menurut john dewey
Pendidikan menurut john dewey
 

Viewers also liked

Bab v by steffy pratiwi
Bab v by steffy pratiwiBab v by steffy pratiwi
Bab v by steffy pratiwisteffipratiwi
 
Juloomob reviewer marketing service general proposal[en]
Juloomob reviewer marketing service general proposal[en]Juloomob reviewer marketing service general proposal[en]
Juloomob reviewer marketing service general proposal[en]TaeShik Kim
 
ข้อสอบ
ข้อสอบข้อสอบ
ข้อสอบphitcha
 
(한국어) 줄루몹 소셜 리뷰어 마케팅 서비스
(한국어) 줄루몹 소셜 리뷰어 마케팅 서비스(한국어) 줄루몹 소셜 리뷰어 마케팅 서비스
(한국어) 줄루몹 소셜 리뷰어 마케팅 서비스TaeShik Kim
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1kate24440
 
Kebaikan dan manfaat buah pala
Kebaikan dan manfaat buah palaKebaikan dan manfaat buah pala
Kebaikan dan manfaat buah palaHasmal Mutiara
 
Social is Open Market [Paradigm Shift]
Social is Open Market [Paradigm Shift]Social is Open Market [Paradigm Shift]
Social is Open Market [Paradigm Shift]TaeShik Kim
 
Tektonisme-epirogenetik
Tektonisme-epirogenetikTektonisme-epirogenetik
Tektonisme-epirogenetikLulut Nugroho
 
Pengantar Pendidikan
Pengantar PendidikanPengantar Pendidikan
Pengantar Pendidikansteffipratiwi
 
1.12 gi 2013 april
1.12 gi  2013 april1.12 gi  2013 april
1.12 gi 2013 aprilJohn Hebert
 
Love Your Pets Presentation
Love Your Pets PresentationLove Your Pets Presentation
Love Your Pets Presentationploder
 

Viewers also liked (17)

Bab v by steffy pratiwi
Bab v by steffy pratiwiBab v by steffy pratiwi
Bab v by steffy pratiwi
 
Nola ppd
Nola ppdNola ppd
Nola ppd
 
Juloomob reviewer marketing service general proposal[en]
Juloomob reviewer marketing service general proposal[en]Juloomob reviewer marketing service general proposal[en]
Juloomob reviewer marketing service general proposal[en]
 
ข้อสอบ
ข้อสอบข้อสอบ
ข้อสอบ
 
Writing test(tyara)
Writing test(tyara)Writing test(tyara)
Writing test(tyara)
 
(한국어) 줄루몹 소셜 리뷰어 마케팅 서비스
(한국어) 줄루몹 소셜 리뷰어 마케팅 서비스(한국어) 줄루몹 소셜 리뷰어 마케팅 서비스
(한국어) 줄루몹 소셜 리뷰어 마케팅 서비스
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
my assignment
my assignmentmy assignment
my assignment
 
Kebaikan dan manfaat buah pala
Kebaikan dan manfaat buah palaKebaikan dan manfaat buah pala
Kebaikan dan manfaat buah pala
 
Bab 1 bersama
Bab 1 bersamaBab 1 bersama
Bab 1 bersama
 
Tugas presentasi 2
Tugas presentasi 2Tugas presentasi 2
Tugas presentasi 2
 
Social is Open Market [Paradigm Shift]
Social is Open Market [Paradigm Shift]Social is Open Market [Paradigm Shift]
Social is Open Market [Paradigm Shift]
 
Tektonisme-epirogenetik
Tektonisme-epirogenetikTektonisme-epirogenetik
Tektonisme-epirogenetik
 
Pengantar Pendidikan
Pengantar PendidikanPengantar Pendidikan
Pengantar Pendidikan
 
1.12 gi 2013 april
1.12 gi  2013 april1.12 gi  2013 april
1.12 gi 2013 april
 
Autocratic leader
Autocratic leaderAutocratic leader
Autocratic leader
 
Love Your Pets Presentation
Love Your Pets PresentationLove Your Pets Presentation
Love Your Pets Presentation
 

Similar to Bab iv by steffy pratiwi copy

Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikansha_macc
 
Bahan ajar 5 aliran-aliran pendidikan
Bahan ajar 5   aliran-aliran pendidikanBahan ajar 5   aliran-aliran pendidikan
Bahan ajar 5 aliran-aliran pendidikanDaniel Saroengoe
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Yamanto Isa
 
Bab iii ( hakikat pendidikan)
Bab iii ( hakikat pendidikan)Bab iii ( hakikat pendidikan)
Bab iii ( hakikat pendidikan)keagustin
 
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-3.ppt
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-3.pptPPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-3.ppt
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-3.pptRiadiSuhendra2
 
Aliran aliran teori_pendidikan
Aliran aliran teori_pendidikanAliran aliran teori_pendidikan
Aliran aliran teori_pendidikanRizal M Suhardi
 
PENGANTAR PENDIDIKAN MATERI 7.pptx
PENGANTAR PENDIDIKAN MATERI 7.pptxPENGANTAR PENDIDIKAN MATERI 7.pptx
PENGANTAR PENDIDIKAN MATERI 7.pptxRidkynurhavid
 
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02Wan Azmanan Wan Yusoff
 
Makalah hakikat pendidikan
Makalah hakikat pendidikanMakalah hakikat pendidikan
Makalah hakikat pendidikanAga Pratama
 
pengantar pendidikan
pengantar pendidikanpengantar pendidikan
pengantar pendidikantrisca
 
Power point dina
Power point  dinaPower point  dina
Power point dinaherdina18
 
Pengantar pendidikan fix
Pengantar pendidikan fixPengantar pendidikan fix
Pengantar pendidikan fixyulius LYAN
 
07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf
07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf
07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdfdeniapt
 
Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013
Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013
Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013Zufa Fauzia
 

Similar to Bab iv by steffy pratiwi copy (20)

Pp bab 4
Pp bab 4Pp bab 4
Pp bab 4
 
Pp bab 3 dan 4
Pp bab 3 dan 4Pp bab 3 dan 4
Pp bab 3 dan 4
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Bahan ajar 5 aliran-aliran pendidikan
Bahan ajar 5   aliran-aliran pendidikanBahan ajar 5   aliran-aliran pendidikan
Bahan ajar 5 aliran-aliran pendidikan
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Bab iii ( hakikat pendidikan)
Bab iii ( hakikat pendidikan)Bab iii ( hakikat pendidikan)
Bab iii ( hakikat pendidikan)
 
Bab iii ringkasan
Bab iii ringkasanBab iii ringkasan
Bab iii ringkasan
 
Presentation5
Presentation5Presentation5
Presentation5
 
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-3.ppt
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-3.pptPPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-3.ppt
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-3.ppt
 
Aliran aliran teori_pendidikan
Aliran aliran teori_pendidikanAliran aliran teori_pendidikan
Aliran aliran teori_pendidikan
 
PENGANTAR PENDIDIKAN MATERI 7.pptx
PENGANTAR PENDIDIKAN MATERI 7.pptxPENGANTAR PENDIDIKAN MATERI 7.pptx
PENGANTAR PENDIDIKAN MATERI 7.pptx
 
Teori belajar bahasa
Teori belajar bahasaTeori belajar bahasa
Teori belajar bahasa
 
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
 
Makalah hakikat pendidikan
Makalah hakikat pendidikanMakalah hakikat pendidikan
Makalah hakikat pendidikan
 
pengantar pendidikan
pengantar pendidikanpengantar pendidikan
pengantar pendidikan
 
Power point dina
Power point  dinaPower point  dina
Power point dina
 
DASAR PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN DI INDONESIA
DASAR PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN DI INDONESIADASAR PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN DI INDONESIA
DASAR PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN DI INDONESIA
 
Pengantar pendidikan fix
Pengantar pendidikan fixPengantar pendidikan fix
Pengantar pendidikan fix
 
07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf
07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf
07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf
 
Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013
Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013
Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013
 

Bab iv by steffy pratiwi copy

  • 1. Oleh : Steffy pratiwi DOSEN : Dra. ELDARNI, M. P d ENGLISH DEPARTMENT SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN dan PENDIDIKAN (STKIP) DHARMA BAKTI LUBUK ALUNG
  • 2. Aliran Klasik Aliran Empirisme Aliran Nativisme Aliran Naturalisme Aliran Konvergensi
  • 3. A. Aliran Empirisme Empirisme berasal dari bahasa latin, empiri yang artinya pengalaman. Menurut John Locke (1632- 1704), filosof kebangsaan Inggris dengan teorinya “Tabularasa” artinya meja berlapis lilin yang belum ada tulisan di atasnya. Menurut konsep empirisme pendidikan adalah maha kuasa dalam membentuk anak didik menjadi apa yang diinginkannya. Oleh karena itu aliran ini dinamakan aliran optimis dalam pendidikan.
  • 4. Menurut John Locke (dalam Bl ishen, 1970) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendidikan adalah: 1. Pendidikan harus diberikan sejak awal mungkin 2. Pembiasaan dan latihan lebih penting daripada peraturan, perintah atau nasehat
  • 5. 3. Anak didik harus diamati dari dekat untuk melihat: a. Apa yang paling tepat bagi anak itu sesuai dengan umurnya (tingkat perkembangannya) b. Hasrat-hasratnya yang amat kuat c. Kecenderungannya mengikuti orang tua tanpa merusak semangat anak itu d. Anak harus dianggap sebagai makhluk sosial, dalam hal ini kepada anak harus diberikan alasan tentang hal- hal yang dituntut darinya e. Pelajaran di sekolah jangan sampai menjadi beban bagi anak, namun hendaknya menyenangkan dan merupakan suasana bermain yang membuka seluas- luasnya berbagai kemungkinan yang dapat timbul
  • 6. B. Aliran Nativisme Nativisme berasal dari bahasa Latin, asal katanya “natives” berarti terlahir.  Menurut Sckophenhauer Dia berpendapat bahwa “Pendidikan ialah membiarkan seseorang bertumbuh berdasarkan pembawaannya”.  Bagi nativisme, lingkungan sekitar tidak ada artinya, sebab lingkungan tidak akan berdaya dalam mempengaruhi perkembangan, dan pendidikan tidak berpengaruh sama sekali terhadap perkembangan seseorang. Oleh karena itu aliran ini merupakan aliran pesimis dalam pendidikan (pesimisme)
  • 7. C. Aliran Naturalisme  Aliran ini dinamakan juga nagatiivisme ialah aliran yang meragukan pendidikan untuk perkembangan seseorang karena dia dilahirkan dengan pembawaan yang baik.  Ciri utama aliran ini dalam mendidik sesorang kembalilah kepada alam agar pembawaan seseorang yang baik itu tidak dirusak oleh pendidik. Dengan kata lain pendidikan hendaklah dimulai dengan mempelajari perkembangan anak.
  • 8. beberapa buah buku yaitu:  a. La Nouvelle Heloise b. Le Constract sosial c. Emile ou de ‘L’ education d. Confession Gagasan dasar terletak pada kalimat pertama dalam bukunya “semua adalah baik dari tangan Pencipta, semua menjadi buruk di tangan manusia”. Kesimpulan dari pandangan tersebut sebagai berikut: kodrat atau alam manusia adalah baik; masyarakat adalah buruk; dan untuk memperbaiki kesusilaan, kebiasaan dalam masyarakat orang wajib kembali ke alam atau kodrat.
  • 9. D. Aliran Konvergensi Menurut William Stern seorang ahli pendidikan Jerman (1871-1937). Aliran ini mempertemukan atau mengawinkan dua aliran yang berlawanan di atas antara nativisme dan empirisme. Perkembangan seseorang tergantung kepada pembawaan dan lingkungan mempengaruhi perkembangan seseorang.
  • 10. Pengaruh Aliran Klasik terhadap Pemikiran dan Praktek Pendidikan di Indonesia  Aliran pendidikan klasik dikenal melalui upaya pendidikan, utamanya persekolahan dari penguasa penjajah Belanda dan disusul oleh orang Indonesia yang belajar di Belanda pada masa penjajahanan. Sebelum itu, pendidikan di Indonesia terutama oleh keluarga dan masyarakat (kelompok belajar/padepokan, lembaga keagamaan/pesantren dan lain-lain). Meskipun dalam hal-hal tertentu sangat diutamakan bakat dan potensi lainnya dari anak. Namun upaya penciptaan lingkungan untuk mengembangkan bakat dan kemampuan itu diusahakan juga secara optimal. Dengan kata lain, meskipun peranan pandangan empirisme dan nativisme tidak sepenuhnya ditolak, tetapi penerimaan itu dilakukan dengan pendekatan eklektis fungsional yakni diterima sesuia dengan kebutuhan, namun di tempatkan dalam latar pandangan konvergensi
  • 11. Gerakan Baru Dalam pendidikan 1. Pengajaran Alam Sekitar 2. Pengajaran Pusat Perhatian 3. Sekolah Kerja 4. Pengajaran Proyek
  • 12. Pengajaran Alam Sekitar  Gerakan pendidikan yang mengajarkan atau mendekat kan anak pada alam sekitar  FR.A.FINGER (1808-1888) di Jerman dengan heitmakunde(pengajaran alam sekitar), memiliki beberapa prinsip yaitu: a. Dengan pengajaran alam sekitar ini guru dapat memeragakan secara langsung. b. Pengajaran alam sekitar memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya agar anak aktif. c. Pengajaran alam sekitar memungkinkan untuk memberikan pengajaran totalitas d. Pengajaran alam sekitar memberi kepada anak bahan apersepsi intelektual yang kokoh dan tidak verbalitas. e. Pengajaran alam sekitar memberikan apersepsi emosional, karena alam mempunyai ikatan emosional dengan anak.
  • 13. Ciri-ciri bentuk pengajaran 1.Suatu pengajaran yang tidak mengenal pembagian mata pelajaran dalam daftar pengajaran , tetapi guru memahami tujuan pengajaran dan mengarah kan usahanya mencapai tujuan. 2.Suatu pengajaran menarik minat , karena segala sesuatu di pusat kan atas suatu bahan pengajaran yang menarik perhatian anak dan di ambil dari alam sekitarnya. 3.Segala bahan pengajaran berhubungan satu sama lain seerat-erat nya secara teratur.
  • 14. J.LINGHART (1959-1916)DI BELANDA Mengemukakan pegangan dalam Het Vol Leven yaitu: 1.Anak harus mengetahui barang nya terlebih dahulu sebelum mendengar nama nya tidak kebalikan nya , sebab kata itu hanya suatu tanda dari pengertian tentang barang itu. 2.Pengajaran sesungguhnya itu harus mendasari pengajaran selanjutnya,atau mata pelajaran yang lain harus di pusatkan atas itu. 3.Haruslah di adakan perjalanan memasuki hidup senyatanya ke semua jurusan apa murid faham akan hubungan antara bermacam-macam lapangan hidupnya
  • 15. Langkah-langkah pokok pengajaran alam sekitar  Menetapkan tujuan.  Persiapan guru dan murid  Pelaksanaan pengamatan  Pengolahan kegiatan pengamatan
  • 16. Keuntungan pengajaran alam sekitar  Anak –anak bekerja sesuai fakta dan kenyataan  Obyek alam sekitar akan dapat membangkitkan perhatian spontan dari anak-anakyang akan mendorongnya melakukan kegiatan dengan sepenuh hati  Anak akan aktif dan kreatif  Bahan yang di ajar kan lebih praktis  Anak –anak di jadikan subyek bagi alam sekitarnya
  • 17. Pengajaran pusat perhatian  Pengajaran pusat perhatian di rintis oleh Ovideminat Decroly(1871-1932) dari Belgia pendidikan menurut decroly berdasarkan pada semboyan’’ Ecole pour la vie,par la vie (sekolah untuk hidup dan oleh hidup)
  • 18. Pendapat declory tentang pendidikan dan pengajaran  Metode global (keseluruhan). Anak-anak mengamati dan mengingat secara global. Dalam mengajarkan membaca dan menulis ternyata dengan kalimat ledih mudah dari pada kata-kata.  Centre d’interest(pusat-pusat minat) . Anak-anak mempunyai minat yang spontan. Spontan terhadap diri sendri dapat di bedakan menjadi: a. Dorongan mempertahan kan diri b.Dorongan mencari makan dan minum. c. Dorongan memelihara diri
  • 19. Asas-asas pengajaran pusat perhatian  Pengajaran di dasarkan atas kebutuhan anak dalam hidup dan perkembangannya .  Setiap bahan pengajaran harus merupakan suatu keseluruhan( totalitas).  Hubungan harus hubungan simbiosis.  Anak harus aktif dan dididik menjadi bertdi bertanggung jawab  Hubungan kerjasama yang erat antara rumah dan sekolah
  • 20. Minat terhadap masyarakat(biosial) ialah a. Dorongan sibuk bermain-main. b. Dorongan meniru orang.
  • 21. Sekolah kerja J.A.Comenius (1592-1670) menekan kan agar pendidikan mengembangkan : pikiran, ingatan, bahasa dan tangan ( keterampilan kerja tangan) G.Kereschensteiner(1854-1932) Mengatakan bahwa pendidikan itu tidak hanya demi kepentingan individu tetapi berkewajiban menyiapkan warga negara yang baik yakni: 1.tiap orang adalah pekerja dalam salah satu lapangan jabatan. 2. tiap orang wajib menyumbangkan tenaganya untuk kepentingan negara.3. warga negara menjunjung tinggi kesusilaan dan keselamatan negara
  • 22. Tujuan sekolah kerja Menurut G.kereschensteriner tujuan sekolah kerja yaitu: a. Menambah pengetahuan anak b. Agar anak dapat memiliki kemampuan dan kemahiran tertentu. c. Agar anak dapat memiliki pekerjaan sebagai persiapan jabatan dalam mengabdi negara.
  • 23. Banyak nya macam pekerjaan yang menjadi pusat pelajaran, maka dibagi dalam 3 golongan: a.Sekolah-sekolah perindustrian(tukang cukur , tukang cetak , tukang kayu, tukang daging , masinis, dll.). b. Sekolah-sekolah perdagangan( makanan , pakaian, bank, asuransi , porselin, pisau, gunting,dll.). c. Sekolah-sekolah rumah tangga, bertujuan mendidik para calon ibu yang di harap kan akan menghasilkan warga negara yang baik.
  • 24. Leo de Paeue dari belgiamendirikan 5 sekolah kerja di negaranya yaitu :  Sekolah teknik kerajinan  Sekolah dagang  Sekolah pertanian bagi anak laki-laki  Sekolah rumah tangga kota  Sekolah rumah tangga desa
  • 25. Dasar- dasar sekolah kerja  Anak aktif berbuat,mengamati sendiri ,memikirkan dan memecahkan sendiri persoalan yang ada.  Pusat kegiatan pendidikan dan pengajaran ialah anak.  Mendidik anak menjadi berani dan bertanggung jawab.  Bahan pelajaran di susun dalam suatu keseluruhan yang berpusat pada masalah kehidupan.  Pengetahuan fungsional yang dapat di pergunakan untuk berprakarsa mencipta dan berbuat  Anak harus berpikir sesuai dengan tingkat kemampuan  Anak mendapatkan latihan dan pengalaman yang penting bagi pendidikan moral,kecerdasan, soial.
  • 26. Macam-macam sekolah kerja  Sekolah kerja sosiologis digerakkan oleh G.Kereschensteiner. Aliran pendidikan sosial ekstrem yang berpendapat bahwa masyarakatlah yang primer.  Sekolah kerja yang di dasarkan atas konsepsi O.deckroly dinamakan sekolah kerja psikologis karena menekankan perkembangan anak didik.  John Dewey mengikuti aliran pendidikan sosial modern yang menekankan secara seimbang peranan individu dan masyarakat.  Sekolah kerja yang di pelopori H.Gaudig, menekankan pengembanngan kepribadian anak.
  • 27. Pengajaran proyek Dalam pengajaran proyek anak bebas menentukan pilihannya(terhadap pekerjaannya) merancang serta memimpinnya. Proyek yang ditentukan oleh anak ,mendorong nya mencari jalan pemecahan bila ia menemukan kesukaran. Pengajaran proyek akan menumbuhkan pengembangan kemampuan untuk memandang dan memecahkan persoalan secara komprehensif.
  • 28. Langkah-langkah pokok pengajaran proyek  Persiapan. Penetapan masalah yang akan di bahas  Kegiatan belajar.pelaksanaan dari rencana yang telah di siapkan  Penilaian. Bentuk penilaian yang sering di lakukan adalah mengadakan pameran. Misalnya anak membuat gambar, karangan , laporan dan model. dll
  • 29. BERJIWA NASIONAL DI INDONESIA SEBELUM KEMERDEKAAN  PERGURUAN TAMAN SISWA Peguruan taman siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta. (Burhanuddin, 2010). Peguruan ini didirikan dalam bentuk yayasan. Latar belakang pendirian adalah bahwa sekolah-sekolah yang didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda sesungguhnya tidaklah diperuntuhkan bagi kepentingan rakyat Indonesia melainkan untuk kepentingan politik kolonia Belanda, meskipun Mr. C. Th. Van Den Venter mengatakan untuk penebusan dosa kepada rakyat Indonesia.
  • 30. a. Azas Taman Siswa 1. Setiap orang berhak mengatur hidupnya sendiridengan mengigat persatuan dalam prikehidupan umum 2. Pendidikan yang diberikan kepada anak hendaklah menjadikannya merdeka batinnya 3. Pendidikan hendaklah didasarkan pada keadaan dan kebudayaan indonesia yang selaras 4. Pendidikan harus diberikan kepada seluruh rakyat tanpa terkecuali 5. Untuk mendapatkan asas kemerdekaan kita harus berkerja 6. Oleh karena kita bersandar pada kekuatan sendiri kita harus mampu memikul semua beban dengan uang sendiri 7. Pendidik hendaklah mendidik dengan sepenuh hati, ikhlas dan bersabar
  • 31. b. Dasar Taman Siswa Panca dharma: 1) kebudayaan; 2) kemerdekaan;. 3) kodrat alam; 4) kemanusiaan; dan 5) kebangsaan.
  • 32. c. Tujuan Perguruan Taman Sisiwa Tujuannya adalah menciptakan manusia merdeka lahir batin, dengan kata lain manusia yang merdeka lahir batin adalah manusia yang mampu mewujudkan kemanusiaannya itu.
  • 33. d. Semboyan Taman Siswa 1. Suci tata ngesti tunggal 2. Bibit, bebet, bobot 3. Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani 4. Lebih baik mati terhormat daripada hidup nista 5. Rawe-rawe rantas malang-malang punting 6. Neng ning nung nang
  • 34. e. Jenis-Jenis Pendidikan Taman Siswa 1. Taman Indria (taman kanak-kanak, umur sekitar 5 tahun) 2. Taman Anak (kelas I-III SD, umur 8-10 tahun) 3. Taman Muda (kelas IV-VI SD, umur 11-14 tahun) 4. Taman Dewasa (SLTP, umur 15-18 tahun) 5. Taman Dewasa Raya/Taman Madya (SLTA, umur 19 -21) 6. Taman Guru (B1,B2,B3,Dan Taman Guru Indria) (Ilham, 2011)
  • 35. f.hasil-hasil yang dicapai taman siswa 1. Gagasan/pemikiran tentang pendidikan nasional (kebangsaan) 2. Lembaga-lembaga pendidikan dari taman indria sampai sarjana wiyata 3. Sejumlah alumni perguruan yang telah menjadi tokoh nasional seperti Ki Hajar Dewantara, Ki Mangusarkoro, Ki Suratman
  • 36. 2. RUANG PENDIDIKAN INS KAYU TANAM Ruang Pendidikan INS (Indonesian Nederlandsche School) didirikan oleh Muhammad Syafei pada tanggal 31 Oktober 1926 di Kayu Tanam. Muhammad Syafei di lahirkan di Mantan, Kalimantan Barat tahun 1893. INS pada mulanya dipimpin oleh bapak angkatnya Marah Sultan kemudian oleh Muhammad Syafei sendiri. Dimulai dengan 79 murid, di bagi dalam dua kelas, serta masuk sekolah secara bergantian karena gurunya hanya satu yakni Muhammad Syafei. “Ruang Pendidikan” artinya suatu tempat yang luas yang di gunakan untuk belajar dan mengajar yang bukan hanya terbatas pada adanya guru murid tetapi dapat di laksanakan dari pengalaman dan kehadiran alam di sekitarnya (sekolah kerja).
  • 37. a. Asas Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam 1. Berfikir logis dan rasional 2. Keaktifan atau kegiatan 3. Pendidikan masyarakat 4. Memperhatikan pembawaan anak 5. Menentang Intelektualisme
  • 38. b. Tujuan Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam 1. Mendidik rakyat kearah kemrdekaan 2. Memberikan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat 3. Mendidik para pemuda agar berguna bagi masyarakat 4. Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan bertanggung jawab 5. Mengusahakan sendiri dalam pembiayaan
  • 39. c. Usaha-Usaha Pendidikan INS Kayu Tanam 1. INS pada zaman Belanda menyediakan ruang pendidikan 2. Pada zaman kemerdekaan INS mendirikan Ruang Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (RPPK) 3. Tahun 1952 didirikan percetakan dan penerbitan yang diberi nama Sridharma 4. Tahun 1953 didirikan ruang khusus untuk menjadi guru 5. Mencetak buku pelajaran dan lain-lain
  • 40. PERGURUAN MUHAMMADIYAH Muhammadiyah didirikan pada tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta yang didirikan oleh Kiyai Haji Ahmad Dachlan.muhammadiyah merupakan gerakan Islam Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al Qur’an dan Sunnah serta bertujuan untuk menunjung tinggi agama Islam sehingga tercipta masyarakat Islam yang benar-benar diridhoi Allah SWT.
  • 41. a. Latar Belakang Berdirinya Pendidikan Muhammadiyah 1. Kerusakan dibidang kepercayaan/agama (aqidah umat Islam) 2. Kebekuan dalam bidang hukum fiqih 3. Kemunduran dalam pendidikan Islam 4. Kemajuan sending Kristen dan misi Katolik
  • 42. b. Asas Pendidikan Muhammadiyah Yaitu berpedoman pada Al-Quran dan Sunnah.
  • 43. c. Tujuan dan Target Muhammadiyah 1. Aqidah yang lurus 2. Akhlaqul karimah 3. Akal yang sehat dan cerdas 4. Keterampilan 5. Pengamdiyan kepada masyarakat
  • 44. d. Cita-Cita Pendidikan 1. Baik budi alim dan beragama 2. Luas pandangan dan ilmu-ilmu dunia (ilmu-ilmu umum) 3. Bersedia berjuang demi kemajuan masyarakatnya
  • 45. Dasar Pendidikan Muhammadiyah 1. Tajdid 2. Kemasyarakatan 3. Aktivitas 4. Kreativitas 5. Optimisme
  • 46. f. Fungsi Pendidikan Muhammadiyah 1) Alat dakwah kedalam dan keluar anggota Muhammadiyah 2) Tempat pembibitan kader 3) Gerakan amal anggota 4. PERGURUAN DINIYAH PUTERI PADANG PANJANG Didirikan pada tanggal 1 November 1923 di Padang Panjang oleh Rahmah El Yunusiah. Ia lahir pada tanggal 29 Desember 1900 ibunya bernama Rafiah sedangkan ayahnya bernama Syekh Muhammad Yunus.
  • 47. a. Latar Belakang Berdirinya Diniyah Putri Karena adanya rasa ketidakpuasan terhadap Diniyah School yang didirikan tahun 1915 oleh kakak kandungnya Zainudin Labay. b. Tujuan Pendidikan Diniyah Putri Yaitu: melaksanakan penndidikan dan pengajaran berdasarkan Islam dengan tujuan membentuk putri yang berjiwa Islam dan ibu pendidikan yang cakap, aktif serta bertanggung jawab terhadap tanah air atas dasar pengabdian terhadap Allah swt.
  • 48. c. Dasar Pendidikan Diniyah Putri Didasarkan pada ajaran islam dan berpedoman terhadap Al-Quran dan Sunnah. d. Cara Mencapai Tujuan Pendidikan 1. Program Pendidikan Umum (General Education) 2. Program Pendidikan Agama Islam 3. Program Pendidikan Untuk Menjadi Ibu Pendidik yang Baik 4. Program Pendidikan Keterampilan
  • 49. e. Program Pendidikan Asrama Asrama sebagai salah satu wahana pembinaan para santri yan mempunyai program yaitu: melatih anak didik bagai mana cara hidup bermasyarakat, memimpin serta dipimpin dan mempraktekkan semua ilmu yang diperoleh pada pagi hari tadi. f. Sikap Perguruan Terhadap Pemerintahan Belanda Ia tidak mau dibujuk bahkan berkompromi terhadap pemerintahan Belanda, sehingga tawaran untuk menjadi sekolah negeri ditolaknya.
  • 50. g. Jenis Pendidikan 1. Sekolah Menyesal 2. Sekolah Taman Kanak-Kanak 3. Sekolah Diniyah Putri Rendah 4. Sekolah Diniyah Putri Bagian A 5. Sekolah Diniyah Putri Bagian B 6. Sekolah Diniyah Putrid Bagian Pertama (DPM) Bagian C, lama belajar 2 tahun 7. Sekolah Kulliyatul Mu’amalat Al-Islamiyah (Kmi), lama belajar 3 tahun 8. Perguruan Tinggi Diniyah Puteri(Ilham, 2011) Jenis Sekolah Yang Ada Sampai Saat Sekarang Adalah: 1) Taman kanak-kanak rahmah el yunusiah. 2) Madrasah ibtidaiyah (MI). 3) Sekolah diniyah putrid menengah pertama (DMP). 4) Kuliyatul mu’alimat el islamiyah (KMI). 5) Pendidikan guru taman kanak-kanak islam (PGTKI). 6) Sekolah tinggi ilmu tarbiyah (STIT).