SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
LAPORAN

                     STUDI KASUS
               ANAK PERFEKSIONIS
Guna memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling untuk PAUD
            Dengan Dosen pengampu Dra. Yulianti, M.Pd




                          Disusun oleh:


                           Yogi Ardiani
                             K8110061


                           PG-PAUD 5B




PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
  FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
             UNIVERSITAS SEBELAS MARET
                        SURAKARTA
                              2012
KATA PENGANTAR

       Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas. Laporan ini
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling utnuk
PAUD Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.
       Penulis tidak akan berhasil menyelesaikan makalah ini tanpa ada
bimbingan dan bantuan dari semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan, sehingga penulis dapat
   menyelesaikan makalah ini,
2. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan motivasi,
3. Dra. Yulianti, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah bimbingan dan
   Konseling untuk PAUD,
4. Rekan-rekan yang telah memberikan dukungan dalam pembuatan makalah ini.

       Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih terdapat
kekurangan, karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang ada pada diri
penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan tugas ini. Akhirnya, penulis berharap semoga
laporan ini dapat berguna bagi penulis pada khususnya, dan pembaca pada
umumnya.




                                         Surakarta, 16 Desember 2012



                                                     Penulis
DAFTAR ISI

1. Halaman Judul     …………………………………………               i

2. Kata Pengantar    …………………………………………               ii

3. Daftar Isi        …………………………………………               iii

4. Bab I Pendahuluan     …………………………………………           1
   a) Latar Belakang     …………………………………………           1
   b) Rumusan Masalah    …………………………………………           1
   c) Tujuan             …………………………………………           2
   d) Sasaran            …………………………………………           2
   e) Tempat dan Waktu Pelaksanaan…………………………… ..    2

5. Bab II Kajian Teori      …………………………………………        3
   a) Pengertian, Pefeksionis     …………………………………     3
   b) Ciri-ciri Anak Perfeksionis …………………..…………….   3
   c) Faktor Penyebab Perfeksionis ……………………………….    4

6. Bab III Identifikasi Kasus ……………………………………….      6
   a) Identitas Anak         …………………………………………       6
   b) Riwayat Anak           …………………………..…………….     6

7. Bab IV Pelaksanaan      ………………………………………..        9
   Bimbingan dan Koseling
   a) Diagnosis Kasus      ………………………………………..        9
   b) Bimbingan yang akan………………………………………..
      dilakukan (prognosis)
   c) Pelaksanaan Bantuan ………………………………………...        9
   d) Penilaian dan Tindak Lanjut…………………………………      10

8. Bab V Penutup …………………………………………………                11
   a) Kesimpulan …………………………………………………                11
   b) Saran      …………………………………………………                11

9. Daftar Pustaka    ………………………………………….              12
BAB I
                          PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
        Anak merupakan calon generasi penerus bagi suatu bangsa. Sebagai
   calon penerus, anak dipersiapkan untuk menghadapi masa depan yang
   lebih kompetitif dan menuntut sesorang untuk kreatif. Orang tua pun
   sudah menyadari akan hal ini. Namun banyak yang terpeleset untuk
   memaknai arti kalimat tersebut. Banyak orang tua yang kemudian
   menuntut anak-anaknya untuk selalu bisa dan mengerjakan segala hal
   secara sempurna.
        Tuntutan yang demikian itu memang bagus untuk masa depan anak,
   tetapi belum tentu bagus bagi aspek psikologis anak. Anak akan menjadi
   sosok yang perfeksionis. Perfeksionis adalah sikap yang menginginkan
   ketercapain yang tinggi dan sempurna atas hasil kerja. Dampak pengiring
   adanya sikap perfeksionis pada anak adalah adanya kecemburuan sosial,
   tidak mau mengalah, dan bekerja terlalu keras untuk mencapai hasil
   maksimal. Sikap perfeksionis pada anak apabila tidak ditangani lebih dini
   akan mengganggu keberlangsungan atau proses anak itu sendiri dalam
   menghadapi lingkungan sosial. Dampak bagi dirinya sendiri adalah anak
   mudah stress ketika mengalami suatu kegagalan.
        Berdasarkan uraian diatas maka penulis memilih studi kasus
   bimbingan konseling untuk menghadapi anak perfeksionis.


B. Rumusan Masalah
        Bertolak dari latar belakang yang telah disampaikan, maka penulis
   merumuskan masalah sebagai berikut:
   1. Bagaimanakah cara melaksanakan studi kasus?
   2. Bagaimanakah cara menghadapi anak perfeksionis di kelas?
   3. Apa sajakah faktor-faktor penyebab anak perfeksionis?
C. Tujuan Studi Kasus
   Tujuan dari studi kasus ini adalah:
   1. Untuk memenuhi tugas ujian kompetensi mata kuliah Bimbingan dan
      Konseling untuk Anak Usia Dini
   2. Untuk mengetahui prosedur dan cara pelaksanaan studi kasus
   3. Untuk mengetahui penyebab dan perlakuan yang tepat dalam
      mengahadapi anak perfeksionis


D. Sasaran
         Bimbingan konseling yang dilakukan kali ini ditekankan bagi anak
   yang memiliki sikap perfeksionis. Anak yang menjadi sasaran adalah anak
   usia dini (anak TK).


E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
          Tempat pelaksanaan bimbingan konseling untuk anak yang memiliki
   sikap perfeksionis adalah TK Aisyiyah I Desa Gedongan Kecamatan
   Colomadu Kabupaten Karanganyar. Waktu pelaksanaan pada bulan Juli 2012
BAB II
                             KAJIAN TEORI

A. Pengertian Perfeksionis
         Perfeksionisme menurut Hewit dan Flett (Silverman dalam Peters,
   1996) adalah keinginan untuk mencapai kesempurnaan diikuti dengan
   standar yang tinggi untuk diri sendiri, standar yang tinggi untuk orang lain,
   dan percaya bahwa orang lain memiliki pengharapan kesempurnaan untuk
   dirinya dan memotivasi. Prem Fry, profesor psikologi dari Trinity Western
   University, menyatakan bahwa perfeksionis adalah pribadi yang sangat
   kritis pada dirinya sendiri.
         Perfeksionis dapat membuat seseorang memiliki keengganan untuk
   meminta bantuan orang lain ketika menghadapi masalah. Hal ini terkadang
   membuatnya makin tertekan, sementara masalah yang dihadapi tak
   kunjung selesai dan bertambah rumit.


B. Ciri-ciri Anak Perfeksionis
          Ciri-ciri anak yang mempunyai sifat perfeksionis adalah sebagai
   berikut:
   1. Serba bersih dan rapi
      Pada anak misalnya, ketika sedang menggambar dia tidak mau
      bukunya tercoret sedikit pun, ketika mewarnai dia tidak mau
      pewarnaannya melewati garis atau tidak mau tersobek sedikit pun, atau
      ketika ingin memakai baju dia tidak mau pakaiannya bernoda sedikit
      pun.
   2. Serba sepadan
      Dalam penampilan pun, anak perfeksionis ingin terlihat sempurna.
      Misalnya warna antara baju, celana, dan sepatu harus sesuai. Bila
      bajunya berwarna dominan kuning, maka celana dan sepatunya pun
      harus ada unsur kuningnya. Bila warnanya berbeda sama sekali, anak
      perfeksionis umumnya tidak akan mau memakainya. Aksesori dan
      tatanan rambutnya pun harus rapi, serasi, serta terpenuhi semuanya.
3. Kegagalan kecil dianggap fatal
      Ketika orang tua tidak mewujudkan keinginannya, berbagai perilaku
      negatif bakal timbul. Misalnya, ketika tidak puas dengan gambar dan
      mewarnai, anak akan menyobek kertas, membuang bukunya atau
      malah menangis karena menganggap bahwa dia telah melakukan
      kesalahan fatal. Bila pun kita memaksanya dengan berbagai alasan,
      timbul rasa tidak nyaman dan cemas yang berujung pada tidak
      optimalnya kretivitas anak.


C. Faktor-Faktor Penyebab Anak Perfeksionis
          Pada umumnya, factor-faktor yang dapat menyebabkan anak
   menjadi perfeksionis antara lain:
   1. Meniru orang tua yang perfeksionis
       Orang tua perfeksionis akan menciptakan anak perfeksionis pula.
       Prosesnya berhubungan erat dengan perilaku anak yang paling
       menonjol saat balita, yakni kekuatan peniruan. Anak akan meniru dari
       lingkungannya, terutama lingkungan terdekat, seperti orang tua dan
       keluarga.
   2. Anak dituntut selalu berdisiplin tinggi
       Selain itu, sejak anaknya masih bayi, orang tua perfeksionis biasanya
       menerapkan berbagai aturan yang kaku dan harus selalu dipenuhi. Hal
       inilah yang berpengaruh terhadap pembentukan sikap anak yang
       perfeksionis. Contohnya penerapan kedisiplinan, pukul 6 pagi anak
       harus sudah bangun, pukul 7 makan pagi, pukul 9 tidur, pukul 12
       makan siang, dan seterusnya. “Waktu yang terjadwal dan tidak boleh
       mulur sedikit pun akan memperkuat anak untuk berperilaku yang
       memupuknya menjadi perfeksionis.”
       Bila orang tua meminta anak untuk mematuhi segala peraturan dan
       tidak boleh sedikit pun melanggarnya, maka wujud perfeksionis akan
       muncul dengan sendirinya. Belum lagi dengan hal lain, misalnya
       harus selalu menjaga kebersihan kamar, harus bisa melakukan sesuatu
sendiri sejak kecil, harus makan dengan posisi yang terbaik, dan
   segala macam peraturan lain yang harus dilakukan anak.
3. Anak dituntut tanggung jawab di luar kemampuan usia
   Anak yang terlalu dituntut bertanggung jawab terhadap hal-hal di luar
   kemampuan usianya, secara tidak langsung juga dibentuk berperilaku
   perfeksionis. Misalnya, anak usia 3 tahun harus bisa menjaga dan
   melindungi adiknya yang masih bayi, harus bisa membeli telur di
   warung, harus bisa membereskan tempat tidur sendiri, dan sebagainya.
   Lambat laun, karena terbiasa dengan berbagai tanggung jawab, sikap
   perfeksionis itu akan semakin terpupuk.
4. Selalu menerima kritik
   Demikian pula dengan orang tua yang terlalu banyak mengkritik.
   Anak akan berusaha tampil atau menghasilkan sesuatu sesempurna
   mungkin demi menghindari kritikan dan memenuhi kemauan orang
   tuanya. Contoh kecil, ketika anak tidak mampu mengikat tali
   sepatunya, orang tua mengkritik, “Masak begitu saja tidak bisa!”
   Bila anak melakukan kesalahan, kemudian berbagai teguran
   diterimanya, ia akan ketakutan dan berusaha melakukan tugasnya
   dengan benar. Dengan kata lain, ia tidak akan berhenti mengerjakan
   atau meminta sesuatu sampai dia merasa terpuaskan
BAB III
                       IDENTIFIKASI KASUS

A. Identitas Anak
   1. Data Anak
      Nama                    : Hambal Sukri Afifudin
      Jenis Kelamin           : laki-laki
      Tempat, Tanggal Lahir   : Karanganyar, 24 Januari 2007
      Kedudukan Anak          : Anak ke-1
      Agama                   : Islam
      Nama Sekolah            : TK Aisyiyah I Gedongan
      Kelas                   :B
      Alamat                  : RT 6 RW X Desa Gedongan


   2. Data Orangtua
      Nama Ayah (kandung)     : Imam Buchori
      Tempat, Tanggal Lahir   : Karanganyar, 5 April 1980
      Agama                   : Islam
      Pendidikan              : Sarjana S1
      Pekerjaan               : Wiraswasta
      Alamat                  : RT 6 RW X Desa Gedongan
      Nama Ibu (kandung)      : Rukayah
      Tempat, Tanggal Lahir   : Karanganyar, 10 Oktober 1983
      Agama                   : Islam
      Pendidikan              : Sarjana S1
      Pekerjaan               : Pegawai Negeri Sipil (Guru)
      Alamat                  : RT 6 RW X Desa Gedongan


B. Riwayat Anak
   1. Riwayat Kelahiran
      a. Kehamilan
         Mengalami keguguran sebelumnya ? Tidak
         Anak tergolong yang diinginkan ? Ya
b. Kelahiran
       Umur kandungan : Cukup
       Saat kelahiran : Biasa dengan cara : operasi sesar
       Tempat kelahiran : Di rumah sakit
       Ditolong oleh : dokter
       Berat badan bayi : 2,9 Kg Panjang badan bayi : 50 cm


2. Riwayat Makanan
   Menetek ibu hingga umur : 20 bulan
   Minum susu kaleng dari umur : 20 bulan hingga sekarang
   Kualitas makanan : Cukup
   Kuantitas makanan : Cukup
   Kesukaran pemberian makanan berupa : Tidak ada


3. Riwayat Perkembangan Fisik
   Telungkup : 7 bulan; duduk : 8 bulan; berdiri : 12 bulan; berjalan : 14
   bulan
   Berbicara kata-kata pertama       : 6 bulan
   Berbicara dengan kalimat lengkap : 22 bulan


4. Riwayat kesehatan
   Anak mudah sakit : Tidak
   Pernah dirawat selama:- (belum pernah) karena sakit : -
   Memiliki penyakit yang sering kambuh: - (tidak memiliki)


5. Faktor Sosial dan Personal
    Hubungan dengan saudara (kandung/ tiri/ angkat) : kandung
    Hubungan dengan teman                           : Kurang
    Hobi                                            : memainkan balok
    Aktivitas rekreasi                              : Bermain
    Sikap orangtua terhadap anak                    : Baik
    Penerimaan dan tanggungjawab                    : Cukup
Sikap terhadap masalah belajar               : Cukup


6. Riwayat Pendidikan
   Masuk TK umur                       : 4 tahun
   Kesulitan / Masalah Anak            : Perfeksionis
   Bantuan yang pernah diterima anak   : Belum
   Sikap anak terhadap guru            : Baik
   Sikap anak terhadap sekolah         : Baik
BAB IV
             PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING

A. Diagnosis Kasus
          Berdasarkan observasi yang dilakukan, kasus ini memperlihatkan
   bahwa anak mempunyai sifat dan sikap perfeksionis. Seringkali anak marah
   melihat anak lain yang tidak mau merapikan sepatu, selalu ingin maju ke
   depan kelas, ingin mendapatkan bintang yang lebih banyak dari teman yang
   lain karena merasa tugas yang dikerjakan lebih bagus.


B. Layanan yang Akan Dilakukan (Prognosis)
          Studi kasus dalam menangani anak perfeksionis ini dilakukan
   dengan beberapa bentuk treatment/layanan yang berpedoman pada
   pendapat Charles E. Schaefer, Ph.D dan Howard L. Millman, Ph.D. dalam
   bukunya How to Help Children with Common Problems yang lebih
   mengarah pada bimbingan kelompok, yaitu sebagai berikut :
   1. Mengajarkan empati dengan role playing
     Boneka tangan atau boneka biasa bisa dimanfaatkan sebagai alat yang
     efektif untuk menarik perhatian anak, sambil menyampaikan pesan-
     pesan yang tersembunyi dalam cerita, seperti empati pada orang lain,
     berbagi, bersabar,mengantri, tidak memaksakan kehendak, tidak
     menang sendiri, menghargai hasil karya orang lain.
  2. Memberi apresiasi
     Ketika anak stress saat mengalami sedikit kegagalan, guru memberi
     apresiasi terhadap hasil kerjanya walaupun belum sempurna dengan
     kata-kata yang menenangkan.
  3. Mengajarkan untuk toleransi
     Mengajarkan anak agar memberi kesempatan teman yang lain untuk
     mencoba agar bisa sepertinya.


C. Pelaksanaan Bantuan
          Bantuan dilaksanakan secara terus-menerus dan selalu dilakukan
   penilaian terhadap perkembangan diri anak. Pelaksanaan bantuan dapat
   mempertimbangan model pembelajaran yang dipilih oleh guru. Model
pembelajaran yang dapat membantu mengatasi anak perfeksionis adalah
   model pembelajaran kooperatif. Model ini menitikberatkan dalam
   meningkatkan kerjasama antaranak dan meyeimbangkan kemampuan yang
   dimiliki oleh anak.
          Peraturan yang dapat diterapkan dengan melalui metode kancing
   gemerincing. Setiap anak diberi 2 kancing, setiap ingin mengungkapkan
   pendapatnya anak diminta untuk menyerakan kancing yang dimilikinya.
   Ketika kancing habis maka anak tidak boleh berpendapat. Manfaat bagi
   anak perfeksionis adalah dia akan belajar memahami pendapat teman-
   temanya sehingga tidak terlihat selalu menonjol di depan kelas.
          Langkah selanjutnya adalah ketika tugas-tugas semua anak didik
   selesai, guru melalukan penilaian secara otentik bersama dengan anak
   didik. Sehingga membelajarkan anak perfeksionis untuk menghargai karya
   teman yang lain, meskipun karyanya yang terbaik.


D. Penilaian dan Tindak Lanjut
          Berdasarkan layanan yang diberikan secara kontinyu Hambal sudah
   3 kali tidak menonjolkan dirinya saat maju ke depan kelas dan memberi
   kesempatan teman yang lain. Sebagai tindak lanjut apabila Hambal masih
   bersikap perfeksionis adalah memberi informasi dan mencari penyelesaian
   bersama orang tua. Orang tua dapat membantu Hambal agar mengurangi
   sikap perfeksionisnya melalui perbaikan pola asuh yang diberikan
   kepadanya.
BAB V
                                 PENUTUP

A. Kesimpulan
           Pada anak usia prasekolah perilaku perfeksionis bila sesekali
  muncul masih dapat dikatakan wajar, tetapi bila dilakukan dalam frekuensi
  dan intensitas yang tinggi digolongkan pada perilaku bermasalah. Ciri-ciri
  perilaku     egois     mau    menang      sendiri     yang    melebihi    batas
  normal/bermasalah terlihat dari perilaku anak yang selalu marah ketika
  melihat teman-temannya kurang rapi sepertinya, sering stress saat
  mengalami sedikit kegagalan, terlalu bekerja keras untuk menguasai suatu
  hal. Penyebab perilaku perfeksionis biasanya karena perlakuan dan pola
  asuh orang tua/ pengasuh yang tidak tepat yang menuntut tanggung jawab
  anak untuk selalu bisa (pola asuh otoriter).
           Penanganan yang diperlukan bagi anak yang perfeksionis adalah
  mengajar dan melatihkan perilaku toleransi dan mengajarkan kerjasama
  dengan orang lain.


B. Saran
           Untuk menangani sikap perfeksionis pada anak orang tua sebaiknya
  menjadi teladan bagi anak dengan perilaku sehari-hari yang toleran dan
  peduli dengan sekitar, tidak terlalu menerapkan disiplin tinggi kepada
  anak,    namun       cukup   menerapkan    disiplin    yang    sesuai    dengan
  pemahamannya. Sebaiknya memilih pola asuh yang demokratis, misalnya
  mengajak seluruh keluarga berkumpul untuk sharing atau berbagi
  pendapat atau pemikiran.
DAFTAR PUSTAKA


http://denissa.blog.imtelkom.ac.id/2012/01/19/mengenal-lebih-dekat-anak-
      perfeksionis/

http://log.viva.co.id/news/read/164319-sifat-perfeksionis-bisa-perpendek-
      umur

Soemantri, T.S., (2006). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika
      Aditama.

More Related Content

What's hot

Perkembangan Kepribadian
Perkembangan KepribadianPerkembangan Kepribadian
Perkembangan Kepribadianpjj_kemenkes
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Dina Haya Sufya
 
Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Nor Hidayati
 
Makalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan EmosiMakalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan Emosianna rasyla
 
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajarKesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajarTohir Haliwaza
 
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerPendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerIis Nurul Fitriyani
 
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhanPertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhanenggalfauzia
 
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniMakalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniAisyahTamara
 
Makalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikMakalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikArfa Mantoeng
 
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranMakalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranWaQhyoe Arryee
 
Latar belakang perlunya bk di sekolah
Latar belakang perlunya bk di sekolahLatar belakang perlunya bk di sekolah
Latar belakang perlunya bk di sekolahmustazie
 
Makalah Media Sosial - ENSCHAi
Makalah Media Sosial - ENSCHAiMakalah Media Sosial - ENSCHAi
Makalah Media Sosial - ENSCHAiAlluka Tita
 

What's hot (20)

Studi kasus peserta didik
Studi kasus peserta didikStudi kasus peserta didik
Studi kasus peserta didik
 
Perkembangan Kepribadian
Perkembangan KepribadianPerkembangan Kepribadian
Perkembangan Kepribadian
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
 
teori erik erikson
 teori erik erikson teori erik erikson
teori erik erikson
 
Laporan refleksi
Laporan refleksiLaporan refleksi
Laporan refleksi
 
Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6
 
Makalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan EmosiMakalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan Emosi
 
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich FrommPertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
 
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajarKesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
 
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerPendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
 
Bungan kembang sepatu
Bungan kembang sepatuBungan kembang sepatu
Bungan kembang sepatu
 
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhanPertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
 
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniMakalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
 
Makalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikMakalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didik
 
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranMakalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
 
Isu-Isu Perkembangan
Isu-Isu PerkembanganIsu-Isu Perkembangan
Isu-Isu Perkembangan
 
KESULITAN BELAJAR
KESULITAN BELAJARKESULITAN BELAJAR
KESULITAN BELAJAR
 
Refleksi Diri
Refleksi DiriRefleksi Diri
Refleksi Diri
 
Latar belakang perlunya bk di sekolah
Latar belakang perlunya bk di sekolahLatar belakang perlunya bk di sekolah
Latar belakang perlunya bk di sekolah
 
Makalah Media Sosial - ENSCHAi
Makalah Media Sosial - ENSCHAiMakalah Media Sosial - ENSCHAi
Makalah Media Sosial - ENSCHAi
 

Viewers also liked

Makalah paud gangguan penyesuaian diri
Makalah paud gangguan penyesuaian diriMakalah paud gangguan penyesuaian diri
Makalah paud gangguan penyesuaian diriPoetra Chebhungsu
 
perilaku kelekatan attachment behavior (a review)
perilaku kelekatan  attachment behavior (a review)perilaku kelekatan  attachment behavior (a review)
perilaku kelekatan attachment behavior (a review)Boyolali
 
Tugas ppt hiperaktif mata kuliah kesukaran belajar
Tugas ppt hiperaktif mata kuliah kesukaran belajarTugas ppt hiperaktif mata kuliah kesukaran belajar
Tugas ppt hiperaktif mata kuliah kesukaran belajarZur Yani
 
Teori belajar menurut piaget, bruner, dan gelstat
Teori belajar menurut piaget, bruner, dan gelstatTeori belajar menurut piaget, bruner, dan gelstat
Teori belajar menurut piaget, bruner, dan gelstatYuli Sinaga
 
Hakikat pengenalan matematika anak usia dini
Hakikat pengenalan matematika anak usia diniHakikat pengenalan matematika anak usia dini
Hakikat pengenalan matematika anak usia diniTabixs Ahmad
 

Viewers also liked (6)

Laporan studi kasus
Laporan studi kasusLaporan studi kasus
Laporan studi kasus
 
Makalah paud gangguan penyesuaian diri
Makalah paud gangguan penyesuaian diriMakalah paud gangguan penyesuaian diri
Makalah paud gangguan penyesuaian diri
 
perilaku kelekatan attachment behavior (a review)
perilaku kelekatan  attachment behavior (a review)perilaku kelekatan  attachment behavior (a review)
perilaku kelekatan attachment behavior (a review)
 
Tugas ppt hiperaktif mata kuliah kesukaran belajar
Tugas ppt hiperaktif mata kuliah kesukaran belajarTugas ppt hiperaktif mata kuliah kesukaran belajar
Tugas ppt hiperaktif mata kuliah kesukaran belajar
 
Teori belajar menurut piaget, bruner, dan gelstat
Teori belajar menurut piaget, bruner, dan gelstatTeori belajar menurut piaget, bruner, dan gelstat
Teori belajar menurut piaget, bruner, dan gelstat
 
Hakikat pengenalan matematika anak usia dini
Hakikat pengenalan matematika anak usia diniHakikat pengenalan matematika anak usia dini
Hakikat pengenalan matematika anak usia dini
 

Similar to Studi Kasus Anak Perfeksionis

Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-KanakPermasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-KanakAn Rachma
 
Proses observasi pembelajaran lingkungan paud al fikri
Proses observasi pembelajaran lingkungan paud al fikriProses observasi pembelajaran lingkungan paud al fikri
Proses observasi pembelajaran lingkungan paud al fikriW.R. Putra
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikanIndah Sari
 
Laporan Pentaksiran Prasekolah (2017)
Laporan Pentaksiran Prasekolah (2017)Laporan Pentaksiran Prasekolah (2017)
Laporan Pentaksiran Prasekolah (2017)Dy Marvel
 
Modul Ajar PPKn BAB 5 Kelas 1
Modul Ajar PPKn BAB 5 Kelas 1Modul Ajar PPKn BAB 5 Kelas 1
Modul Ajar PPKn BAB 5 Kelas 1Modul Guruku
 
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasiKb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasipjj_kemenkes
 
Makalah Teori Belajar dan Pembelajaran.docx
Makalah Teori Belajar dan Pembelajaran.docxMakalah Teori Belajar dan Pembelajaran.docx
Makalah Teori Belajar dan Pembelajaran.docxZuketCreationOfficia
 
Makalah permasalahan anak wa ode siadi
Makalah permasalahan anak wa ode siadiMakalah permasalahan anak wa ode siadi
Makalah permasalahan anak wa ode siadiSeptian Muna Barakati
 
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)Ruslan Mauliady
 
Tatik Khoiriyah_T201511132.pdf
Tatik Khoiriyah_T201511132.pdfTatik Khoiriyah_T201511132.pdf
Tatik Khoiriyah_T201511132.pdfYuliaLamala
 
Psikologi perkembangan. rizki alfi altati
Psikologi perkembangan. rizki alfi altatiPsikologi perkembangan. rizki alfi altati
Psikologi perkembangan. rizki alfi altatiRizkiAlfiAltati
 

Similar to Studi Kasus Anak Perfeksionis (20)

Final
FinalFinal
Final
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-KanakPermasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
 
Makalah sosiologi keluarga
Makalah sosiologi keluargaMakalah sosiologi keluarga
Makalah sosiologi keluarga
 
Makalah sosiologi keluarga
Makalah sosiologi keluargaMakalah sosiologi keluarga
Makalah sosiologi keluarga
 
Proses observasi pembelajaran lingkungan paud al fikri
Proses observasi pembelajaran lingkungan paud al fikriProses observasi pembelajaran lingkungan paud al fikri
Proses observasi pembelajaran lingkungan paud al fikri
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Makalah permasalahan anak sartina
Makalah permasalahan anak sartinaMakalah permasalahan anak sartina
Makalah permasalahan anak sartina
 
Lkt paudni materi
Lkt paudni materiLkt paudni materi
Lkt paudni materi
 
Laporan Pentaksiran Prasekolah (2017)
Laporan Pentaksiran Prasekolah (2017)Laporan Pentaksiran Prasekolah (2017)
Laporan Pentaksiran Prasekolah (2017)
 
Modul Ajar PPKn BAB 5 Kelas 1
Modul Ajar PPKn BAB 5 Kelas 1Modul Ajar PPKn BAB 5 Kelas 1
Modul Ajar PPKn BAB 5 Kelas 1
 
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasiKb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
 
Makalah Teori Belajar dan Pembelajaran.docx
Makalah Teori Belajar dan Pembelajaran.docxMakalah Teori Belajar dan Pembelajaran.docx
Makalah Teori Belajar dan Pembelajaran.docx
 
Makalah permasalahan anak wa ode siadi
Makalah permasalahan anak wa ode siadiMakalah permasalahan anak wa ode siadi
Makalah permasalahan anak wa ode siadi
 
G/LD dan AUTIS
G/LD dan AUTISG/LD dan AUTIS
G/LD dan AUTIS
 
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
 
Tatik Khoiriyah_T201511132.pdf
Tatik Khoiriyah_T201511132.pdfTatik Khoiriyah_T201511132.pdf
Tatik Khoiriyah_T201511132.pdf
 
Masalah Belajar
Masalah BelajarMasalah Belajar
Masalah Belajar
 
Perkembangan anak
Perkembangan anakPerkembangan anak
Perkembangan anak
 
Psikologi perkembangan. rizki alfi altati
Psikologi perkembangan. rizki alfi altatiPsikologi perkembangan. rizki alfi altati
Psikologi perkembangan. rizki alfi altati
 

More from Boyolali

perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia diniperkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia diniBoyolali
 
Kesehatan lingkungan dan gigi ppt
Kesehatan lingkungan dan gigi pptKesehatan lingkungan dan gigi ppt
Kesehatan lingkungan dan gigi pptBoyolali
 
kesehatan gigi dan pendekatannya
kesehatan gigi dan pendekatannyakesehatan gigi dan pendekatannya
kesehatan gigi dan pendekatannyaBoyolali
 
alergi susu
alergi susualergi susu
alergi susuBoyolali
 
pembentukan perilaku
pembentukan perilakupembentukan perilaku
pembentukan perilakuBoyolali
 
bahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawa
bahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawabahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawa
bahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawaBoyolali
 
Jawa silabus+rkh
Jawa silabus+rkhJawa silabus+rkh
Jawa silabus+rkhBoyolali
 
Tembang dolanan berjaya di negeri orang
Tembang dolanan berjaya di negeri orangTembang dolanan berjaya di negeri orang
Tembang dolanan berjaya di negeri orangBoyolali
 
Bimbing si kecil untuk belajar mandiri
Bimbing si kecil untuk belajar mandiriBimbing si kecil untuk belajar mandiri
Bimbing si kecil untuk belajar mandiriBoyolali
 
psikologi konseling
psikologi konselingpsikologi konseling
psikologi konselingBoyolali
 
penelitian ex post facto, deskriptif, historis
penelitian ex post facto, deskriptif, historispenelitian ex post facto, deskriptif, historis
penelitian ex post facto, deskriptif, historisBoyolali
 
Senangnya bermain di kindergarten (paud di jerman)
Senangnya bermain di kindergarten (paud di jerman)Senangnya bermain di kindergarten (paud di jerman)
Senangnya bermain di kindergarten (paud di jerman)Boyolali
 
Neurosains
NeurosainsNeurosains
NeurosainsBoyolali
 
teori-teori konseling
teori-teori konselingteori-teori konseling
teori-teori konselingBoyolali
 

More from Boyolali (14)

perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia diniperkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
 
Kesehatan lingkungan dan gigi ppt
Kesehatan lingkungan dan gigi pptKesehatan lingkungan dan gigi ppt
Kesehatan lingkungan dan gigi ppt
 
kesehatan gigi dan pendekatannya
kesehatan gigi dan pendekatannyakesehatan gigi dan pendekatannya
kesehatan gigi dan pendekatannya
 
alergi susu
alergi susualergi susu
alergi susu
 
pembentukan perilaku
pembentukan perilakupembentukan perilaku
pembentukan perilaku
 
bahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawa
bahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawabahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawa
bahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawa
 
Jawa silabus+rkh
Jawa silabus+rkhJawa silabus+rkh
Jawa silabus+rkh
 
Tembang dolanan berjaya di negeri orang
Tembang dolanan berjaya di negeri orangTembang dolanan berjaya di negeri orang
Tembang dolanan berjaya di negeri orang
 
Bimbing si kecil untuk belajar mandiri
Bimbing si kecil untuk belajar mandiriBimbing si kecil untuk belajar mandiri
Bimbing si kecil untuk belajar mandiri
 
psikologi konseling
psikologi konselingpsikologi konseling
psikologi konseling
 
penelitian ex post facto, deskriptif, historis
penelitian ex post facto, deskriptif, historispenelitian ex post facto, deskriptif, historis
penelitian ex post facto, deskriptif, historis
 
Senangnya bermain di kindergarten (paud di jerman)
Senangnya bermain di kindergarten (paud di jerman)Senangnya bermain di kindergarten (paud di jerman)
Senangnya bermain di kindergarten (paud di jerman)
 
Neurosains
NeurosainsNeurosains
Neurosains
 
teori-teori konseling
teori-teori konselingteori-teori konseling
teori-teori konseling
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 

Studi Kasus Anak Perfeksionis

  • 1. LAPORAN STUDI KASUS ANAK PERFEKSIONIS Guna memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling untuk PAUD Dengan Dosen pengampu Dra. Yulianti, M.Pd Disusun oleh: Yogi Ardiani K8110061 PG-PAUD 5B PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas. Laporan ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling utnuk PAUD Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Penulis tidak akan berhasil menyelesaikan makalah ini tanpa ada bimbingan dan bantuan dari semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada : 1. Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, 2. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan motivasi, 3. Dra. Yulianti, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah bimbingan dan Konseling untuk PAUD, 4. Rekan-rekan yang telah memberikan dukungan dalam pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih terdapat kekurangan, karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang ada pada diri penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan tugas ini. Akhirnya, penulis berharap semoga laporan ini dapat berguna bagi penulis pada khususnya, dan pembaca pada umumnya. Surakarta, 16 Desember 2012 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI 1. Halaman Judul ………………………………………… i 2. Kata Pengantar ………………………………………… ii 3. Daftar Isi ………………………………………… iii 4. Bab I Pendahuluan ………………………………………… 1 a) Latar Belakang ………………………………………… 1 b) Rumusan Masalah ………………………………………… 1 c) Tujuan ………………………………………… 2 d) Sasaran ………………………………………… 2 e) Tempat dan Waktu Pelaksanaan…………………………… .. 2 5. Bab II Kajian Teori ………………………………………… 3 a) Pengertian, Pefeksionis ………………………………… 3 b) Ciri-ciri Anak Perfeksionis …………………..……………. 3 c) Faktor Penyebab Perfeksionis ………………………………. 4 6. Bab III Identifikasi Kasus ………………………………………. 6 a) Identitas Anak ………………………………………… 6 b) Riwayat Anak …………………………..……………. 6 7. Bab IV Pelaksanaan ……………………………………….. 9 Bimbingan dan Koseling a) Diagnosis Kasus ……………………………………….. 9 b) Bimbingan yang akan……………………………………….. dilakukan (prognosis) c) Pelaksanaan Bantuan ………………………………………... 9 d) Penilaian dan Tindak Lanjut………………………………… 10 8. Bab V Penutup ………………………………………………… 11 a) Kesimpulan ………………………………………………… 11 b) Saran ………………………………………………… 11 9. Daftar Pustaka …………………………………………. 12
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan calon generasi penerus bagi suatu bangsa. Sebagai calon penerus, anak dipersiapkan untuk menghadapi masa depan yang lebih kompetitif dan menuntut sesorang untuk kreatif. Orang tua pun sudah menyadari akan hal ini. Namun banyak yang terpeleset untuk memaknai arti kalimat tersebut. Banyak orang tua yang kemudian menuntut anak-anaknya untuk selalu bisa dan mengerjakan segala hal secara sempurna. Tuntutan yang demikian itu memang bagus untuk masa depan anak, tetapi belum tentu bagus bagi aspek psikologis anak. Anak akan menjadi sosok yang perfeksionis. Perfeksionis adalah sikap yang menginginkan ketercapain yang tinggi dan sempurna atas hasil kerja. Dampak pengiring adanya sikap perfeksionis pada anak adalah adanya kecemburuan sosial, tidak mau mengalah, dan bekerja terlalu keras untuk mencapai hasil maksimal. Sikap perfeksionis pada anak apabila tidak ditangani lebih dini akan mengganggu keberlangsungan atau proses anak itu sendiri dalam menghadapi lingkungan sosial. Dampak bagi dirinya sendiri adalah anak mudah stress ketika mengalami suatu kegagalan. Berdasarkan uraian diatas maka penulis memilih studi kasus bimbingan konseling untuk menghadapi anak perfeksionis. B. Rumusan Masalah Bertolak dari latar belakang yang telah disampaikan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah cara melaksanakan studi kasus? 2. Bagaimanakah cara menghadapi anak perfeksionis di kelas? 3. Apa sajakah faktor-faktor penyebab anak perfeksionis?
  • 5. C. Tujuan Studi Kasus Tujuan dari studi kasus ini adalah: 1. Untuk memenuhi tugas ujian kompetensi mata kuliah Bimbingan dan Konseling untuk Anak Usia Dini 2. Untuk mengetahui prosedur dan cara pelaksanaan studi kasus 3. Untuk mengetahui penyebab dan perlakuan yang tepat dalam mengahadapi anak perfeksionis D. Sasaran Bimbingan konseling yang dilakukan kali ini ditekankan bagi anak yang memiliki sikap perfeksionis. Anak yang menjadi sasaran adalah anak usia dini (anak TK). E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Tempat pelaksanaan bimbingan konseling untuk anak yang memiliki sikap perfeksionis adalah TK Aisyiyah I Desa Gedongan Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar. Waktu pelaksanaan pada bulan Juli 2012
  • 6. BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Perfeksionis Perfeksionisme menurut Hewit dan Flett (Silverman dalam Peters, 1996) adalah keinginan untuk mencapai kesempurnaan diikuti dengan standar yang tinggi untuk diri sendiri, standar yang tinggi untuk orang lain, dan percaya bahwa orang lain memiliki pengharapan kesempurnaan untuk dirinya dan memotivasi. Prem Fry, profesor psikologi dari Trinity Western University, menyatakan bahwa perfeksionis adalah pribadi yang sangat kritis pada dirinya sendiri. Perfeksionis dapat membuat seseorang memiliki keengganan untuk meminta bantuan orang lain ketika menghadapi masalah. Hal ini terkadang membuatnya makin tertekan, sementara masalah yang dihadapi tak kunjung selesai dan bertambah rumit. B. Ciri-ciri Anak Perfeksionis Ciri-ciri anak yang mempunyai sifat perfeksionis adalah sebagai berikut: 1. Serba bersih dan rapi Pada anak misalnya, ketika sedang menggambar dia tidak mau bukunya tercoret sedikit pun, ketika mewarnai dia tidak mau pewarnaannya melewati garis atau tidak mau tersobek sedikit pun, atau ketika ingin memakai baju dia tidak mau pakaiannya bernoda sedikit pun. 2. Serba sepadan Dalam penampilan pun, anak perfeksionis ingin terlihat sempurna. Misalnya warna antara baju, celana, dan sepatu harus sesuai. Bila bajunya berwarna dominan kuning, maka celana dan sepatunya pun harus ada unsur kuningnya. Bila warnanya berbeda sama sekali, anak perfeksionis umumnya tidak akan mau memakainya. Aksesori dan tatanan rambutnya pun harus rapi, serasi, serta terpenuhi semuanya.
  • 7. 3. Kegagalan kecil dianggap fatal Ketika orang tua tidak mewujudkan keinginannya, berbagai perilaku negatif bakal timbul. Misalnya, ketika tidak puas dengan gambar dan mewarnai, anak akan menyobek kertas, membuang bukunya atau malah menangis karena menganggap bahwa dia telah melakukan kesalahan fatal. Bila pun kita memaksanya dengan berbagai alasan, timbul rasa tidak nyaman dan cemas yang berujung pada tidak optimalnya kretivitas anak. C. Faktor-Faktor Penyebab Anak Perfeksionis Pada umumnya, factor-faktor yang dapat menyebabkan anak menjadi perfeksionis antara lain: 1. Meniru orang tua yang perfeksionis Orang tua perfeksionis akan menciptakan anak perfeksionis pula. Prosesnya berhubungan erat dengan perilaku anak yang paling menonjol saat balita, yakni kekuatan peniruan. Anak akan meniru dari lingkungannya, terutama lingkungan terdekat, seperti orang tua dan keluarga. 2. Anak dituntut selalu berdisiplin tinggi Selain itu, sejak anaknya masih bayi, orang tua perfeksionis biasanya menerapkan berbagai aturan yang kaku dan harus selalu dipenuhi. Hal inilah yang berpengaruh terhadap pembentukan sikap anak yang perfeksionis. Contohnya penerapan kedisiplinan, pukul 6 pagi anak harus sudah bangun, pukul 7 makan pagi, pukul 9 tidur, pukul 12 makan siang, dan seterusnya. “Waktu yang terjadwal dan tidak boleh mulur sedikit pun akan memperkuat anak untuk berperilaku yang memupuknya menjadi perfeksionis.” Bila orang tua meminta anak untuk mematuhi segala peraturan dan tidak boleh sedikit pun melanggarnya, maka wujud perfeksionis akan muncul dengan sendirinya. Belum lagi dengan hal lain, misalnya harus selalu menjaga kebersihan kamar, harus bisa melakukan sesuatu
  • 8. sendiri sejak kecil, harus makan dengan posisi yang terbaik, dan segala macam peraturan lain yang harus dilakukan anak. 3. Anak dituntut tanggung jawab di luar kemampuan usia Anak yang terlalu dituntut bertanggung jawab terhadap hal-hal di luar kemampuan usianya, secara tidak langsung juga dibentuk berperilaku perfeksionis. Misalnya, anak usia 3 tahun harus bisa menjaga dan melindungi adiknya yang masih bayi, harus bisa membeli telur di warung, harus bisa membereskan tempat tidur sendiri, dan sebagainya. Lambat laun, karena terbiasa dengan berbagai tanggung jawab, sikap perfeksionis itu akan semakin terpupuk. 4. Selalu menerima kritik Demikian pula dengan orang tua yang terlalu banyak mengkritik. Anak akan berusaha tampil atau menghasilkan sesuatu sesempurna mungkin demi menghindari kritikan dan memenuhi kemauan orang tuanya. Contoh kecil, ketika anak tidak mampu mengikat tali sepatunya, orang tua mengkritik, “Masak begitu saja tidak bisa!” Bila anak melakukan kesalahan, kemudian berbagai teguran diterimanya, ia akan ketakutan dan berusaha melakukan tugasnya dengan benar. Dengan kata lain, ia tidak akan berhenti mengerjakan atau meminta sesuatu sampai dia merasa terpuaskan
  • 9. BAB III IDENTIFIKASI KASUS A. Identitas Anak 1. Data Anak Nama : Hambal Sukri Afifudin Jenis Kelamin : laki-laki Tempat, Tanggal Lahir : Karanganyar, 24 Januari 2007 Kedudukan Anak : Anak ke-1 Agama : Islam Nama Sekolah : TK Aisyiyah I Gedongan Kelas :B Alamat : RT 6 RW X Desa Gedongan 2. Data Orangtua Nama Ayah (kandung) : Imam Buchori Tempat, Tanggal Lahir : Karanganyar, 5 April 1980 Agama : Islam Pendidikan : Sarjana S1 Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : RT 6 RW X Desa Gedongan Nama Ibu (kandung) : Rukayah Tempat, Tanggal Lahir : Karanganyar, 10 Oktober 1983 Agama : Islam Pendidikan : Sarjana S1 Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil (Guru) Alamat : RT 6 RW X Desa Gedongan B. Riwayat Anak 1. Riwayat Kelahiran a. Kehamilan Mengalami keguguran sebelumnya ? Tidak Anak tergolong yang diinginkan ? Ya
  • 10. b. Kelahiran Umur kandungan : Cukup Saat kelahiran : Biasa dengan cara : operasi sesar Tempat kelahiran : Di rumah sakit Ditolong oleh : dokter Berat badan bayi : 2,9 Kg Panjang badan bayi : 50 cm 2. Riwayat Makanan Menetek ibu hingga umur : 20 bulan Minum susu kaleng dari umur : 20 bulan hingga sekarang Kualitas makanan : Cukup Kuantitas makanan : Cukup Kesukaran pemberian makanan berupa : Tidak ada 3. Riwayat Perkembangan Fisik Telungkup : 7 bulan; duduk : 8 bulan; berdiri : 12 bulan; berjalan : 14 bulan Berbicara kata-kata pertama : 6 bulan Berbicara dengan kalimat lengkap : 22 bulan 4. Riwayat kesehatan Anak mudah sakit : Tidak Pernah dirawat selama:- (belum pernah) karena sakit : - Memiliki penyakit yang sering kambuh: - (tidak memiliki) 5. Faktor Sosial dan Personal Hubungan dengan saudara (kandung/ tiri/ angkat) : kandung Hubungan dengan teman : Kurang Hobi : memainkan balok Aktivitas rekreasi : Bermain Sikap orangtua terhadap anak : Baik Penerimaan dan tanggungjawab : Cukup
  • 11. Sikap terhadap masalah belajar : Cukup 6. Riwayat Pendidikan Masuk TK umur : 4 tahun Kesulitan / Masalah Anak : Perfeksionis Bantuan yang pernah diterima anak : Belum Sikap anak terhadap guru : Baik Sikap anak terhadap sekolah : Baik
  • 12. BAB IV PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING A. Diagnosis Kasus Berdasarkan observasi yang dilakukan, kasus ini memperlihatkan bahwa anak mempunyai sifat dan sikap perfeksionis. Seringkali anak marah melihat anak lain yang tidak mau merapikan sepatu, selalu ingin maju ke depan kelas, ingin mendapatkan bintang yang lebih banyak dari teman yang lain karena merasa tugas yang dikerjakan lebih bagus. B. Layanan yang Akan Dilakukan (Prognosis) Studi kasus dalam menangani anak perfeksionis ini dilakukan dengan beberapa bentuk treatment/layanan yang berpedoman pada pendapat Charles E. Schaefer, Ph.D dan Howard L. Millman, Ph.D. dalam bukunya How to Help Children with Common Problems yang lebih mengarah pada bimbingan kelompok, yaitu sebagai berikut : 1. Mengajarkan empati dengan role playing Boneka tangan atau boneka biasa bisa dimanfaatkan sebagai alat yang efektif untuk menarik perhatian anak, sambil menyampaikan pesan- pesan yang tersembunyi dalam cerita, seperti empati pada orang lain, berbagi, bersabar,mengantri, tidak memaksakan kehendak, tidak menang sendiri, menghargai hasil karya orang lain. 2. Memberi apresiasi Ketika anak stress saat mengalami sedikit kegagalan, guru memberi apresiasi terhadap hasil kerjanya walaupun belum sempurna dengan kata-kata yang menenangkan. 3. Mengajarkan untuk toleransi Mengajarkan anak agar memberi kesempatan teman yang lain untuk mencoba agar bisa sepertinya. C. Pelaksanaan Bantuan Bantuan dilaksanakan secara terus-menerus dan selalu dilakukan penilaian terhadap perkembangan diri anak. Pelaksanaan bantuan dapat mempertimbangan model pembelajaran yang dipilih oleh guru. Model
  • 13. pembelajaran yang dapat membantu mengatasi anak perfeksionis adalah model pembelajaran kooperatif. Model ini menitikberatkan dalam meningkatkan kerjasama antaranak dan meyeimbangkan kemampuan yang dimiliki oleh anak. Peraturan yang dapat diterapkan dengan melalui metode kancing gemerincing. Setiap anak diberi 2 kancing, setiap ingin mengungkapkan pendapatnya anak diminta untuk menyerakan kancing yang dimilikinya. Ketika kancing habis maka anak tidak boleh berpendapat. Manfaat bagi anak perfeksionis adalah dia akan belajar memahami pendapat teman- temanya sehingga tidak terlihat selalu menonjol di depan kelas. Langkah selanjutnya adalah ketika tugas-tugas semua anak didik selesai, guru melalukan penilaian secara otentik bersama dengan anak didik. Sehingga membelajarkan anak perfeksionis untuk menghargai karya teman yang lain, meskipun karyanya yang terbaik. D. Penilaian dan Tindak Lanjut Berdasarkan layanan yang diberikan secara kontinyu Hambal sudah 3 kali tidak menonjolkan dirinya saat maju ke depan kelas dan memberi kesempatan teman yang lain. Sebagai tindak lanjut apabila Hambal masih bersikap perfeksionis adalah memberi informasi dan mencari penyelesaian bersama orang tua. Orang tua dapat membantu Hambal agar mengurangi sikap perfeksionisnya melalui perbaikan pola asuh yang diberikan kepadanya.
  • 14. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pada anak usia prasekolah perilaku perfeksionis bila sesekali muncul masih dapat dikatakan wajar, tetapi bila dilakukan dalam frekuensi dan intensitas yang tinggi digolongkan pada perilaku bermasalah. Ciri-ciri perilaku egois mau menang sendiri yang melebihi batas normal/bermasalah terlihat dari perilaku anak yang selalu marah ketika melihat teman-temannya kurang rapi sepertinya, sering stress saat mengalami sedikit kegagalan, terlalu bekerja keras untuk menguasai suatu hal. Penyebab perilaku perfeksionis biasanya karena perlakuan dan pola asuh orang tua/ pengasuh yang tidak tepat yang menuntut tanggung jawab anak untuk selalu bisa (pola asuh otoriter). Penanganan yang diperlukan bagi anak yang perfeksionis adalah mengajar dan melatihkan perilaku toleransi dan mengajarkan kerjasama dengan orang lain. B. Saran Untuk menangani sikap perfeksionis pada anak orang tua sebaiknya menjadi teladan bagi anak dengan perilaku sehari-hari yang toleran dan peduli dengan sekitar, tidak terlalu menerapkan disiplin tinggi kepada anak, namun cukup menerapkan disiplin yang sesuai dengan pemahamannya. Sebaiknya memilih pola asuh yang demokratis, misalnya mengajak seluruh keluarga berkumpul untuk sharing atau berbagi pendapat atau pemikiran.
  • 15. DAFTAR PUSTAKA http://denissa.blog.imtelkom.ac.id/2012/01/19/mengenal-lebih-dekat-anak- perfeksionis/ http://log.viva.co.id/news/read/164319-sifat-perfeksionis-bisa-perpendek- umur Soemantri, T.S., (2006). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama.