SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
ASKEB KB SUNTIK
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keberhasilan program KB yang kemudian dikenal sebagai gerakan KB nasional selama
pembangunan jangka panjang tahap I telah membawa pengaruh yang besar terhadap kegiatan
program KB pada masyarakat umum maupun di mata dunia.
Bertambahnya jumlah peserta KB aktif dan menurunnya angka kelahiran total (TFR) dari
sebesar 5.506 anak pada tahun 1996 dan 3.022 anak pada tahun 1999 menjadi 2.856 pada tahun
2000 ternyata menunjukkan bahwa pembangunan KB yang dilaksanakan secara terkoordinasi
dengan berbagai sektor pembangunan dan masyarakat telah berhasil menanamkan konsep
keluarga kecil di kalangan masyarakat luas.
Keberhasilan dalam kemandirian di bidang pelayanan kontrasepsi dapat terlihat dengan
meningkatnya pemakaian alat dan obat kontrasepsi. Lingkaran biru dan lingkaran emas. Selain
itu, adanya pengembangan institusi masyarakat sebagai salah satu mata rantai logistik
kontrasepsi tertentu merupakan inovasi baru dalam penyediaan logistik kontrasepsi secara
mandiri.
Peran Bidan merupakan mata rantai yang sangat penting karena kedudukannya sebagai
ujung tombak dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia melalui pelayanan KB. Bidan
bertugas memberikan informasi dan motivasi yang jelas dan benar kepada para pasangan usia
subur secara dini. Dengan pengetahuan yang dini tersebut, maka diharapkan sebanyak-
banyaknya pasangan usia subur di Indonesia akan mengikuti gerakan KB secara dini dan lestari.
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa Akademi Kebidanan mampu melaksanakan manajement
kebidanan dan memperoleh pengalaman yang nyata pada klien dengan KB suntik.
1.2.2 Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa Akademi Kebidanan dapat :
1. Melakukan pengkajian (pengumpulan data) pada klien dengan KB suntik.
2. Menentukan identifikasi diagnosa atau masalah kebidanan.
3. Menentukan antisipasi diagnosa atau masalah potensial.
4. Menentukan identifikasi kebutuhan segera.
5. Menentukan rencana asuhan kebidanan sesuai dengan kebutuhan klien.
6. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan yaitu : jelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan, lakukan
tanya jawab tentang efek samping KB suntik depo progestin, berikan penyuluhan
tentang macam-macam kontrasepsi dan efek samping KB suntik, berikan kontrasepsi
suntik depo progestin secara IM dengan tehnik aseptic di pantat, beritahu ibu agar
tidak melakukan masase pada daerah bekas suntikan, anjurkan suntik ulang 3 bulan
lagi.
7. Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang telah diberikan.
1.3 Batasan Masalah
Mengingat waktu dan kemampuan yang terbatas, maka penulis membatasi makalah ini dengan
“Asuhan Kebidanan pada Ny.”P” dengan KB Suntik Depo Progestin.
1.4 Lokasi dan Waktu
Pelaksanaan asuhan kebidanan ini di BPS Ny. Nanik Retno Mojokerto tanggal 18-06-2008 jam
19.00-19.30 WIB.
1.5 Metode Penulisan
1.5.1 Studi Kepustakaan
Penulis membekali diri dengan membaca literatur yang berkaitan dengan kontrasepsi dan
kontrasepsi depo progestin.
1.5.2 Praktek Langsung
Melakukan asuhan kebidanan kepada klien secara langsung pada tanggal 20-06-2008 jam
19.00-19.30 WIB.
1.5.3 Studi Dokumenter
Untuk mendapatkan data yang akurat serta asuhan kebidanan yang baik dan berhasil
guna, penulis menggunakan pedoman asuhan kebidanan menurut Varney.
1.5.4 Bimbingan dan Konsultasi
Penulis melakukan konsultasi dengan pembimbing baik di lahan praktek maupun di
pendidikan.
1.6 Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Batasan Masalah
1.4 Lokasi dan Waktu
1.5 Metode Penulisan
1.6 Sistematika Penulisan
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Kontrasepsi
2.1.1 Pengertian
2.1.2 Syarat-syarat yang harus Dipenuhi oleh Suatu Metode Kontrasepsi yang
Baik
2.1.3 Jenis-jenis Kontrasepsi
2.1.4 Cara Kerja
2.1.5 Cara Penggunaan
2.1.6 Efektifitas
2.1.7 Keuntungan dan Kerugian Kontrasepsi
2.1.8 Kontra Indikasi Suntikan
2.1.9 Efek Samping
2.1.10 Penatalaksanaan
2.2 Konsep Dasar KB Suntik
2.2.1 Definisi KB Suntik
2.2.2 Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntikan
2.2.3 Keuntungan dan Kerugian Suntikan KB
2.2.4 Kontra Indikasi Suntikan KB
2.3 Konsep Dasar Depo Progestin
2.3.1 Definisi
2.3.2 Cara Kerja
2.3.3 Waktu Pemberian
2.3.4 Cara Pemberian
2.3.5 Efek Samping
2.3.6 Pelaksanaan
2.4 Konsep Dasar Manajamen Asuhan Kebidanan pada Akseptor KB
2.4.1 Pengertian
2.4.2 Langkah-langkah dalam Manajemen Kebidanan
BAB 3 TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.2 Identifikasi Diagnosa atau Masalah Kebidanan
3.3 Antisipasi Diagnosa atau Masalah Potensial
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera
3.5 Pengembangan Rencana
BAB 4 PEMBAHASAN
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Kontrasepsi
2.1.1 Pengertian
1. Kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan
antara sel telur yang matang dengan sel sperma (BKKBN, 1996 : 18).
2. Kontrasepsi suntik adalah suatu obat yang digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan
dengan cara penyuntikan hormone (Depkes RI, 1995 : 35).
2.1.2 Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi oleh Suatu Metode Kontrasepsi yang Baik adalah :
1. Aman dan tidak berbahaya.
2. Dapat diandalkan.
3. Sederhana, sedapat-dapatnya tidak usah dikerjakan oleh seorang dokter.
4. Murah.
5. Dapat diterima oleh orang banyak.
6. Pemakaian jangka lama (continuation rate tinggi).
2.1.3 Jenis-jenis Kontrasepsi
1. Depo provera.
2. Depo progestin.
3. Depo geston.
4. Noristerat.
5. Cyclofem.
2.1.4 Cara Kerja
Kontrasepsi suntikan diberikan setiap 8 minggu – 12 minggu yang mencegah kehamilan melalui
proses sebagai berikut :
1. Mencegah pematangan dan lepasnya sel telur dari indung telur wanita.
2. Mengentalkan lendir mulut rahim, sehingga spermatozoa (sel mani) tidak dapat masuk ke dalam
rahim.
2.1.5 Cara Penggunaan
1. Depo Provera, depo progestin dan depo geston disuntikkan intramuskuler tiap 12 minggu dengan
kelonggaran batas waktu suntik bisa diberikan kurang 1 minggu atau lebih 1 minggu dari
patokan 12 minggu.
2. Noristerat, bagi yang pertama kali memakai cara suntikan KB Noristerat, disuntikkan
intramuskuler tiap 8 minggu untuk 4x suntikan pertama dengan kelonggaran waktu bisa
diberikan kurang dari 1 minggu dari patokan 8 minggu untuk suntikan ke-5 dan selanjutnya
disuntikkan tiap 12 minggu dengan kelonggaran batas waktu suntikan bisa diberikan kurang dari
1 minggu dari patokan 12 minggu.
3. Cyclofem disuntikkan setiap 4 minggu, intramuskuler, hampir sebagian besar kasus mendapat
haid bulanan seperti biasa.
2.1.6 Efektifitas
Efektifitas sangat tinggi, kegagalan kurang dari 1%.
2.1.7 Keuntungan dan Kerugian Kontrasepsi
2.1.7.1 Keuntungan
1. Praktis, efektif dan aman.
2. Tidak mempengaruhi ASI, cocok digunakan untuk ibu menyusui.
3. Dapat menurunkan kemungkinan anemia.
2.1.7.2 Kerugian
1. Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.
2. Kadang-kadang dapat menyebabkan kenaikan BB.
3. Dapat menyebabkan tidak teraturnya siklus haid.
2.1.8 Kontra Indikasi Suntikan
WHO menganjurkan tidak menggunakan kontrasepsi suntikan pada :
1. Kehamilan.
2. Karsinoma payudara.
3. Karsinoma traktus genetalis.
4. Payudara abnormal uterus.
2.1.9 Efek Samping
2.1.9.1 Gangguan haid ini yang paling sering terjadi dan yang paling mengganggu
1. Efek pada pola haid tergantung pada lama pemakaian, perdarahan intermenstrual dan perdarahan
bercak berkurang dengan jalannya waktu. Sedangkan kejadian amenorrhoe bertambah besar.
2. Insiden yang tinggi dari amenorrhoe di duga berhubungan dengan atrofi endometrium.
Sedangkan sebab-sebab dari perdarahan ireguler masih belum jelas.
2.1.9.2 Berat badan yang bertambah
1. Umumnya pertambahan berat badan antara < 1 kg sampai 5 kg dalam tahun pertama.
2. Hipotesa para ahli DMPA merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus, yang
menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari pada biasanya.
2.1.9.3 Sakit kepala
Insiden sakit kepala terjadi pada < 1 – 17% akseptor.
2.1.9.4 Pada system kardiovaskuler
Perubahan dalam metabolisme lemak, terutama penurunan HDL, kolesterol dicurigai dapat
menambah besar resiko kardiovaskuler, HDL kolesterol yang rendah menyebabkan timbulnya
aterodosis.
2.1.10 Penatalaksanaan
2.1.10.1 Memberikan pelayanan konseling
Memberikan penjelasan pada calon akseptor suntik bahwa pada pemakaian suntikan dapat
menyebabkan gejala-gejala akibat pengaruh hormon suntik.
1. Bila akseptor ingin haid dapat dilaksanakan pemberian pil KB hari 1 sampai 11 masing-masing
3 tablet, selanjutnya hari ke-4 1 x 1 selama 4-5 hari.
2. Bila terjadi perdarahan dapat pula diberikan preparat estrogen, misalnya cynosal 2 x 1 sehari
sampai perdarahan berhenti.
3. Perubahan berat badan
Menjelaskan pada akseptor suntik bahwa kenaikan berat badan adalah satu efek samping dari
pemakaian KB suntik akan tetapi tidak selalu kenaikan berat badan tersebut diakibatkan dari
pemakaian suntik KB bila akseptor merasa berat badan bertambah setelah memakai KB suntik 3
bulan, akseptor dapat dianjurkan diet rendah kalori disertai olahraga seperti senam atau diet
tinggi kalori, bila tidak berhasil dianjurkan untuk mengganti cara kontrasepsi non hormonal.
4. Pusing dan sakit kepala
Menjelaskan pada akseptor bahwa kemungkinan itu ada tapi jarang, apabila akseptor pusing atau
sakit kepala dapat diobati dengan pemberian acetamol 500 mg 3 x 1 tablet/hari atau pracetamol
500 mg 3 x 1.
2.2 Konsep Dasar KB Suntik
2.2.1 Definisi KB Suntik
Kontrasepsi suntikan adalah suatu metode atau cara kontrasepsi dengan menyuntikkan hormon
untuk mencegah kehamilan pada wanita subur (Rustam Mochtar, 1998 : 277).
2.2.2 Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntikan
1. Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum.
2. Mengentalkan lendir servik, sehingga sulit ditembus spermatozoa.
3. Perubahan peristaltik tuba fallopi sehingga kontrasepsi dihambat.
4. Mengubah suasana endometrium, sehingga tidak sempurna untuk implantasi hasil konsepsi.
2.2.3 Keuntungan Suntikan KB
1. Pemberiannya sederhana setiap 12 minggu.
2. Tingkat efektivitasnya tinggi.
3. Hubungan seks dengan suntikan KB bebas.
4. Pengawasan medis yang ringan.
5. Dapat dipakai atau diberikan pasca persalinan keguguran dan pasca menstruasi.
6. Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi.
2.2.4 Kontra Indikasi Suntikan KB
WHO menganjurkan untuk tidak menggunakan kontrasepsi pada :
1. Kehamilan.
2. Carsinoma tracktus genetalia.
3. Perdarahan abnormal uterus.
(BKKBN, 1995 : 175)
2.3 Konsep Dasar Depo Progestin
2.3.1 Definisi
Depo Medioxy Progesteron Asetat (DMPA) adalah kontrasepsi yang mengandung progestin 150
mg DMPA yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuscular (Abdul Bari
Saifuddin, 2006 : 41).
2.3.2 Cara Kerja
Menghalangi ovulasi dengan jalan kadar FSH dan LH, sehingga menurun dan tidak terjadi
sentakan LH. Respon kelenjar hipofise terhadap gonadotropin releasing hormone eksogenus
tidak berubah, sehingga memberi kesan proses ini terjadi di hipotalamus daripada di kelenjar
hipofisis.
Merubah lendir servik menjadi kental sehingga menghambat penetrasi sperma dan menimbulkan
perubahan pada endometrium sehingga tidak memungkinkan terjadi nidasi. Selain itu juga,
merubah kecepatan transportasi ovum melalui tuba.
2.3.3 Waktu Pemberian
1. Waktu pasca persalinan (post partum) diberikan suntikan KB pada hari ke 3-5 post partum.
2. Sesudah air susu ibu berproduksi.
3. Sebelum ibu pulang dari Rumah Sakit.
4. 6-8 minggu pasca bersalin.
5. Kepastian ibu tidak hamil atau belum coitus.
2.3.4 Cara Pemberian
1. Kocok botol dengan baik, hindarkan terjadinya gelembung-gelembung udara, keluarkan isinya.
2. Suntikkan secara intra muskular di bokong.
3. Jangan melakukan masase pada tempat suntikan.
4. Kedua hal terakhir sangat penting karena kalau tidak ditaati, maka pelepasan obat dari tempat
suntikan akan dipercepat, dengan akibat masa efektif kontrasepsi menjadi lebih pendek.
2.3.5 Efek Samping
1. Spooting.
2. Menorrhagia.
3. Depresi.
4. Keputihan.
5. Sakit kepala.
6. Berat badan naik.
7. Penurunan libido.
8. Abses dan infeksi.
(Depkes, 2003 : MK 46)
2.3.6 Pelaksanaan
2.3.6.1 Setelah persyaratan akseptor terpenuhi atau tidak ada kontra indikasi suntikan, tetapkan jenis
suntikan yang akan digunakan aseptor.
2.3.6.2 Beri petunjuk tentang penggunaan suntikan
1. Suntikan pertama diberikan pada hari ke 1-5 haid pertama atau hari ke-40 post partum.
2. Untuk suntikan depo progestin diberikan 3 bulan sekali.
2.3.6.3 Berikan suntikan dengan memperhatikan hal-hal berikut :
1. Suntikan diberikan secara IM.
2. Tempat penyuntikan pada otot bokong (1/3 bagian lateral dari spina illiaca anterior superior
menuju coxigis).
2.4 Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan pada Klien KB
2.4.1 Pengertian
1. Asuhan Kebidanan adalah bantuan yang dilakukan oleh Bidan kepada individu atau klien yang
pelaksanaannya dilakukan secara bertahap dan sistematis melalui suatu proses yang disebut
manajemen kebidanan (Depkes RI, 1995).
2. Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk
mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan,
ketrampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang
berfokus pada klien (Varney, 1997).
2.4.2 Langkah-langkah dalam Manajemen Kebidanan
2.4.2.1 Langkah I : Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal proses asuhan kebidanan yaitu pengumpulan data,
mengelolah data dan menganalisis data yang diperoleh dalam bentuk data subyektif dan obyektif
serta data penunjang yang akan memberikan gambaran keadaan kesehatan klien (Depkes RI,
1996).
1. Data subyektif
1) Biodata
Nama : Yang jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari-
hari.
Umur : Dicatat dalam tahun, sebaiknya juga ditanyakan tanggal
lahir klien.
Alamat : Perlu dicatat untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
kesehatan klien dan juga berkaitan dengan pembiayaan.
Agama : Perlu dicatat, karena hal ini sangat berpengaruh didalam
kehidupan termasuk kesehatan.
Pendidikan : Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya,
tingkat pendidikan mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.
s perkawinan : Ditanyakan pada klien untuk mengetahui
kemungkinan pengaruh status perkawinan terhadap masalah kesehatan.
2) Keluhan utama
Adalah keluhan yang dirasakan oleh klien seperti ibu yang ingin mengikuti KB suntik 3 bulan.
3) Riwayat kebidanan
(1) Riwayat menstruasi
Hal yang perlu ditanyakan sehubungan dengan riwayat menstruasi antara lain : menarche, umur
berapa, siklus menstruasi, banyaknya darah yang keluar, warna dan bau darah, dysmenorrhoe.
(2) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Hal yang perlu ditanyakan yaitu :
Kehamilan ke berapa dan dari perkawinan ke berapa.
Iktisar kehamilan.
Riwayat persalinan, anak hidup atau mati dan sebab kematian, jenis kelamin, tempat melahirkan
atau penolong persalinan, cara melahirkan, spontan belakang kepala atau dengan tindakan.
Masalah atau gangguan yang timbul saat masa nifas dan laktasinya.
4) Riwayat kesehatan sekarang
Yang perlu dikaji apakah klien mempunyai riwayat penyakit keturunan ataupun penyakit
menular.
5) Riwayat penyakit keluarga
Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya pengaruh penyakit keluarga, orang
tua klien apakah menderita penyakit keturunan dan penyakit menular.
6) Riwayat keluarga berencana
Perlu dicatat bagi ibu yang mengikuti atau pernah KB.
7) Pola kebiasaan sehari-hari
(1) Nutrisi
Perlu disampaikan bagaimana pemenuhan nutrisi selama ini sudah sesuai kebutuhan atau belum.
(2) Pola eliminasi
Bagaimana pola BABnya, konstipasi atau tidak karena merupakan salah satu masalah yang
berhubungan dengan pencernaan dan pola BAK.
(3) Pola istirahat
Waktu istirahat ± 8 jam.
(4) Personal hygiene
Kebersiha tubuh merupakan salah satu pokok-pokok yang perlu diperhatikan dalam hygiene.
(5) Aktivitas
Bagi yang mengerjakan aktivitas rumah tangga membutuhkan waktu yang tidak sedikit dan juga
membutuhkan energi yang banyak.
8) Latar belakang sosial budaya
Data ini diperlukan untuk mengetahui kebiasaan keluarga dalam kehidupan sehari-hari.
9) Psikologi dan spiritual
Bagaimana hubungan dengan keluarga karena keadaan ibu yang menderita sakit lebih sensitive.
Kehidupan yang harmonis serta menyenangkan sangat dibutuhkan.
2. Data obyektif
1) Pemeriksaan umum
Keadaan umum
Tanda-tanda vital
kanan darah : Normalnya antara 90/60 mmHg sampai 130/60
mmHg
adi : Normal ± 80-100x/menit, bila lebih dari 120x/menit,
hal ini menunjukkan adanya kelainan
rnafasan : Normal 16-24x/menit, bila lebih dari 24x/menit
menandakan adanya tachipnea
Suhu : Normalnya antara 365 0
C – 370
C
2) Inspeksi
Sebagai langkah awal pengamatan keadaan umum, dilakukan secara berurutan dari kepala
sampai kaki.
Kepala : Observasi warna rambut, panjang pendek rambut, distribusi
dan kebersihan kulit kepala.
Muka : Adanya oedema, chloasma gravidarum, warna muka.
Mata : Simetris atau tidak, conjungtiva anemis atau tidak, sclera
mata icterus atau tidak.
Hidung : Ada pholip atau tidak, bagaimana kebersihannya.
Mulut : Adakah sariawan, bagaimana kebersihannya.
Leher : Ada pembesaran kelenjar limfe dan thyroid atau tidak, ada
pembendungan vena jugularis atau tidak.
2.4.2.2 Langkah II : Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap masalah atau diagnosa berdasarkan interpretasi
yang benar atas data yang dikumpulkan. Diagnosa kebidanan dibuat sesuai standart nomenklatur.
Langkah III : Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial
Identifikasi diagnosa atau masalah potensial dibuat setelah mengidentifikasi diagnosa atau
masalah potensial masalah kebidanan. Langkah ini membutuhkan antisipasi dan bila mungkin
dilakukan pencegahan.
2.4.2.4 Langkah IV : Menetapkan Kebutuhan Segera
Pada tahap ini bidan mengidentifikasi perlunya tindakan segera, baik tindakan intervensi,
tindakan konsultasi, kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya atau rujukan berdasarkan kondisi
klien.
2.4.2.5 Langkah V : Menyusun Rencana Asuhan
Pada langkah ini direncanakan asuhan menyeluruh yang ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan penatalaksanaan terhadap masalah atau
diagnosa.
2.4.2.6 Langkah VI : Implementasi
Pada langkah ini asuhan menyeluruh dilakukan sesuai intervensi yang dibuat dengan efisien,
efektif dan aman.
2.4.2.7 Langkah VII : Evaluasi
Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan
bantuan, apakah benar-benar terpenuhi sesuai kebutuhan sebagai mana telah diidentifikasi di
dalam diagnosa dan masalah rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar dan
efektif dalam pelaksanaannya.
(Varney, 1997 : 188)
BAB 3
TINJAUAN KASUS
Pengkajian Tanggal : 18-06-2008, Jam : 19.00 WIB
Data Subyektif
Biodata
Nama : Ny.”A”
Umur : 38 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA (Tamat)
Pekerjaan : IRT
Alamat : Gatoel
Status Perkawinan : Kawin, 1x, lamanya 20 tahun
Nama Suami : Tn.”D”
Umur : 40 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA (Tamat)
Pekerjaan : Wiraswasta (Sopir)
Alamat : Gatoel
Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan waktunya suntik KB 3 bulanan.
Riwayat Kesehatan Ibu
Ibu dalam keadaan sehat dan tidak menderita penyakit apapun.
Riwayat Penyakit Ibu
Ibu tidak pernah menderita penyakit menular (TBC, hepatitis, AIDS), ibu tidak pernah menderita
penyakit menurun (diabetes millitus, asthma, jantung, hipertensi).
Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan bahwa angka keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular (TBC,
AIDS, hepatitis), ibu tidak pernah menderita penyakit menurun (diabetes millitus, asthma,
jantung, hipertensi).
Riwayat Kebidanan
1. Haid
Menarche : 13 tahun
Siklus : Teratur, 28 hari
Lama : 5 hari
mlah : Pada hari 1-3 : 2-3 kotek/hari, hari 4-5 : 1 kotek/hari
Dysmenorrhoe : Tidak
Fluor albus : Tidak
2. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
Kehamila
n No
Perkawina
n No
Ikhtisar
kehamila
n
Persalinan yang
Lalu ♀/
♂
Hidu
p
Umu
r
BB/P
B
Mati
Seba
b
Nifas
Aterm P I A
I I - Kelahiran
normal,
perdaraha
n biasa,
ditolong
bidan, di
BPS
tanggal 6
Juni 1998
- - - ♂ 10
thn
2800
gr
51 cm
- Baik,
ASI
lancar,
menyus
ui
sampai
bayi
berusia
1 tahun
1 2 - Kelahiran
normal,
perdaraha
n biasa,
ditolong
bidan, di
BPS
tanggal 5
Mei 2006
- - - ♀ 2 thn 3000
gr
48 cm
- Baik,
ASI
lancar,
menyus
ui
sampai
bayi
berusia
1 tahun
Riwayat KB
1. Ibu mengatakan 2 bulan setelah melahirkan anak I ikut KB suntik 3 bulanan selama 6 tahun.
2. Ibu mengatakan 40 hari setelah melahirkan anak II sampai sekarang (± 2 tahun) ikut KB suntik 3
bulanan.
Riwayat Psikologi, Sosial, Budaya
sikologi : Ibu mengatakan tidak ingin hamil lagi.
osial budaya : Hubungan dengan tetangga baik, ibu berasal dari suku Jawa,
tidak ada larangan untuk mengikuti KB.
Pola Kebiasaan Sehari-hari
1. Nutrisi
Makan 3x sehari dengan porsi 1 piring, dengan menu nasi, lauk pauk, sayur, terkadang buah,
minum air matang 6-8 gelas/hari.
2. Personal hygiene
Mandi 2x/hari, sikat gigi 2x sehari setiap kali mandi, ganti pakaian 1x sehari, keramas 2x
seminggu.
3. Pekerjaan sehari-hari
Ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah sehari-hari seperti memasak, membersihkan
rumah, dan mencuci dikerjakan sendiri.
4. Pola seksual
Ibu dan suami selalu berdiskusi dalam menghadapi masalah seksual. Ibu mengatakan akhir-akhir
ini jarang melakukan hubungan seksual, dalam 1 minggu hanya 1x karena suami bekerja di luar
kota.
5. Eliminasi
BAB : 1x sehari, konsistensi lembek.
BAK : ± 4-5x sehari, jernih, tidak berbau.
6. Istirahat
Ibu tidur malam ± 6-7 jam (mulai ± jam 22.00-05.00 WIB) atau tidak tentu.
Data Obyektif
Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda vital
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB : 55 kg
TB : 156 cm
Lila : 24 cm
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Pernafasan : 20x/menit
2. Inspeksi
Kepala : Ibu menggunakan kerudung.
Muka : Tidak pucat, tidak oedema.
Mata : Simetris, tanda konjungtivitis tidak ada, sklera tidak kuning.
Hidung : Bersih, tidak pernah mimisan, polip tidak ada.
Telinga : Ibu menggunakan kerudung.
Mulut : Bibir tidak pucat, stomatitis dan rhagaden tidak ada.
Leher : Pembesaran kelenjar limfe dan thyroid tidak ada, bendungan
vena jugularis tidak ada.
Ketiak : Pembesaran kelenjar limfe tidak ada.
Tangan : Simetris, jari-jari lengkap, kuku bersih dan pendek.
Kaki : Simetris, jari normal, kuku pendek.
Vulva : Tidak dikaji.
Punggung : Simetris, tidak ada kelainan.
Identifikasi Diagnosa atau Masalah Kebidanan
Tanggal/Jam Diagnosa Kebidanan Data Dasar
18-06-2008
Jam
19.00 WIB
P20002 dengan pro
injeksi KB depo
progestin
DS :
- Ibu mengatakan waktunya suntik KB 3
bulanan
DO :
- Keadaan umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- Berat badan : 55 kg
- Tinggi badan : 156 cm
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Nadi : 80x/menit
- Pernafasan : 20x/menit
Antisipasi Diagnosa atau Masalah Potensial
Potensial terjadinya abses pada bekas suntikan.
Identifikasi Kebutuhan Segera
Lakukan penyuntikan secara standarisasi.
BAB 4
PEMBAHASAN
Melalui proses asuhan kebidanan pada Ny.”P” P20002 dengan pro injeksi suntik depo
progestin, penulis akan membahas antara teori dengan kasus yang ada.
Dalam pembahasan dimulai dari pengkajian, analisa diagnosa masalah, diagnosa
potensial, tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Pengkajian
Pada pengkajian didapatkan alasan ibu melakukan kunjungan, yaitu karena sudah waktunya
suntik KB 3 bulanan dan pada pemeriksaan saat itu didapatkan bahwa keadaan umum baik,
kesadaran : composmentis, berat badan : 55 kg, tinggi badan : 156 cm, tekanan darah : 110/70
mmHg, nadi : 80x/menit, pernafasan : 20x/menit. Maka dalam hal ini tidak ada kesenjangan
antara teori dan kenyataan.
Analisa Diagnosa atau Masalah
Pada analisa dengan ditemukan satu diagnosa yaitu P20002 dengan pro injeksi KB depo progestin.
Diagnosa atau Masalah Potensial
Post terjadinya abses pada bekas suntikan.
Identifikasi Tindakan Segera
Pada tindakan segera telah dilakukan penyuntikan secara standarisasi.
Intervensi
Rencana asuhan kebidanan disusun sesuai dengan teori, karena baik fasilitas maupun sarana
yang ada akan mendukung dalam pembuatan rencana sesuai dengan diagnosa.
Implementasi
Implementasi merupakan realisasi dari rencana tindakan yang ditetapkan. Adapun
pelaksanaannya yaitu menjelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan, yaitu :
1. Jelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan.
2. Lakuka tanya jawab tentang efek samping KB suntik depo progestin.
3. Berikan penyuluhan tentang macam-macam kontrasepsi dan efek samping KB suntik.
4. Berikan kontrasepsi suntik depo progestin secara IM dengan tehnik aseptik di pantat.
5. Beritahu ibu agar tidak melakukan masase pada daerah bekas suntikan.
6. Anjurkan suntik ulang 3 bulan lagi.
Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan dapat diterapkan
dalam pelaksanaan tindakan kebidanan. Adapun evaluasi dari asuhan kebidanan yang telah
diberikan, yaitu :
Pada diagnosa P20002 dengan pro injeksi KB depo progestin didapatkan ibu sudah mendapatkan
suntik KB depo progestin dan berjanji akan kembali suntik 3 bulan lagi.
BAB 5
PENUTUP
Simpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny.”P”, penulis dapat menemukan :
1 diagnosa masalah yaitu : P20002 dengan pro injeksi KB depo progestin
1 masalah potensial yatiu : Potensial terjadinya abses pada bekas suntikan.
Tindakan asuhan kebidanan yang sudah dilakukan adalah :
1. Menjelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan yaitu konseling KB dan
pemberian KB suntik kepada ibu.
2. Memberikan pernyataan pada ibu bahwa kontrasepsi hormonal (KB suntik depo)
berpengaruh pada pola haid yang tidak teratur, timbulnya flek-flek setelah haid, perubahan
pada berat badan.
3. Memberikan penyuluhan tentang macam-macam kontrasepsi dan efek samping KB suntik.
4. Memberikan kontrasepsi suntik depo progestin dengan tehnik aseptik, yaitu : melakukan
penyuntikan dengan tehnik aseptik menggunakan kapas air matang.
5. Memberitahu ibu agar tidak melakukan masase pada daerah bekas suntikan.
6. Menganjurkan suntik ulang 3 bulan lagi (tanggal 10-09-2008).
Selama melaksanakan asuhan kebidanan, ada faktor-faktor yang mempengaruhi, yaitu :
Faktor penunjang
1. Petugas kesehatan memberikan pelayanan secara profesional.
2. Adanya fasilitas dan sarana prasarana yang menunjang atau mendukung.
3. Adanya kerjasama antara petugas dengan klien.
Faktor penghambat
Adanya keterbatasan waktu dan kemampuan petugas dalam pemberian asuhan kebidanan.
Pada evaluasi didapatkan ibu sudah mendapatkan suntik KB depo progestin dan
berjanji akan kembali suntik 3 bulan lagi.
Saran
Hendaknya petugas kesehatan :
1. Sebaiknya penyuluhan KB secara individu, karena klien bisa lebih terbuka dan tidak malu
dalam mengungkapkan masalahnya.
2. Dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam memberikan pelayanan KB.
3. Dapat memberikan pertolongan pertama dan memberikan tindakan secara tepat dan cepat
bila ditemukan kasus akibat efek samping kontrasepsi KB suntik 3 bulanan.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Nurdho. 1994. Buku Pedoman Petugas Fasilitas Pelayanan Keluarga Berencanan. Jakarta :
Departemen Kesehatan RI.
Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
Ngaliun, Sunandar. 1995. Informasi Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : BKKBN.
Ngaliun, Sunandar. 1995. Kapita Selekta Peningkatan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : BKKBN.
Saifuddin, Abdul Bari. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

More Related Content

What's hot

Perkembangan Pendidikan Kebidanan di Luar Negeri
Perkembangan Pendidikan Kebidanan di Luar NegeriPerkembangan Pendidikan Kebidanan di Luar Negeri
Perkembangan Pendidikan Kebidanan di Luar NegeriAi Ela Ayu Ningsih
 
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatalKb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatalpjj_kemenkes
 
7 langkah varney
7 langkah varney7 langkah varney
7 langkah varneysicua050896
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidananshona2493
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
 
Konsep kebidanan komunitas
Konsep kebidanan komunitasKonsep kebidanan komunitas
Konsep kebidanan komunitasyessipriskila
 
Manajemen asuhan kebidanan komunitas
Manajemen asuhan kebidanan komunitasManajemen asuhan kebidanan komunitas
Manajemen asuhan kebidanan komunitasWarnet Raha
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbPercakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbOperator Warnet Vast Raha
 
Contoh askeb persalinan normal
Contoh askeb persalinan normalContoh askeb persalinan normal
Contoh askeb persalinan normalWarnet Raha
 
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeriPerkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeripjj_kemenkes
 
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balita
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balitaKb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balita
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balitapjj_kemenkes
 
Macam macam posisi melahirkan
Macam macam posisi melahirkanMacam macam posisi melahirkan
Macam macam posisi melahirkanAsih Astuti
 

What's hot (20)

Perkembangan Pendidikan Kebidanan di Luar Negeri
Perkembangan Pendidikan Kebidanan di Luar NegeriPerkembangan Pendidikan Kebidanan di Luar Negeri
Perkembangan Pendidikan Kebidanan di Luar Negeri
 
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulanaskeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
 
Power Point Asuhan Persalinan Kala 1
Power Point Asuhan Persalinan Kala 1Power Point Asuhan Persalinan Kala 1
Power Point Asuhan Persalinan Kala 1
 
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campakaskeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
 
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatalKb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
 
7 langkah varney
7 langkah varney7 langkah varney
7 langkah varney
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
 
Standar praktik kebidanan
Standar praktik kebidananStandar praktik kebidanan
Standar praktik kebidanan
 
Konsep kebidanan komunitas
Konsep kebidanan komunitasKonsep kebidanan komunitas
Konsep kebidanan komunitas
 
Manajemen asuhan kebidanan komunitas
Manajemen asuhan kebidanan komunitasManajemen asuhan kebidanan komunitas
Manajemen asuhan kebidanan komunitas
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbPercakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
 
Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal
 
Contoh askeb persalinan normal
Contoh askeb persalinan normalContoh askeb persalinan normal
Contoh askeb persalinan normal
 
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeriPerkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
 
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balita
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balitaKb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balita
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balita
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
 
ppt kb
ppt kbppt kb
ppt kb
 
Macam macam posisi melahirkan
Macam macam posisi melahirkanMacam macam posisi melahirkan
Macam macam posisi melahirkan
 

Viewers also liked

Kb 3 explaining procedure
Kb 3 explaining procedureKb 3 explaining procedure
Kb 3 explaining procedurepjj_kemenkes
 
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Suntik
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Suntik Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Suntik
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Suntik pjj_kemenkes
 
Pilihan Metode Kontrasepsi
Pilihan Metode Kontrasepsi Pilihan Metode Kontrasepsi
Pilihan Metode Kontrasepsi Aan Erlian
 
Makalah kontrasepsi suntik n vasektomi
Makalah kontrasepsi suntik n vasektomiMakalah kontrasepsi suntik n vasektomi
Makalah kontrasepsi suntik n vasektomiNova Ci Necis
 
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiProses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiOperator Warnet Vast Raha
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang iud
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien  tentang iudPercakapan konseling antara bidan dengan pasien  tentang iud
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang iudOperator Warnet Vast Raha
 
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataDialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataOperator Warnet Vast Raha
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Operator Warnet Vast Raha
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinOperator Warnet Vast Raha
 
Kie dan Konseling Pelayanan KB
Kie dan Konseling Pelayanan KBKie dan Konseling Pelayanan KB
Kie dan Konseling Pelayanan KBErlina Wati
 

Viewers also liked (15)

Kb Hormonal
Kb HormonalKb Hormonal
Kb Hormonal
 
Askeb kb (autosaved)
Askeb kb (autosaved)Askeb kb (autosaved)
Askeb kb (autosaved)
 
Kb 3 explaining procedure
Kb 3 explaining procedureKb 3 explaining procedure
Kb 3 explaining procedure
 
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Suntik
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Suntik Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Suntik
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Suntik
 
Pilihan Metode Kontrasepsi
Pilihan Metode Kontrasepsi Pilihan Metode Kontrasepsi
Pilihan Metode Kontrasepsi
 
Makalah kontrasepsi suntik n vasektomi
Makalah kontrasepsi suntik n vasektomiMakalah kontrasepsi suntik n vasektomi
Makalah kontrasepsi suntik n vasektomi
 
Kb Implan
Kb ImplanKb Implan
Kb Implan
 
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiProses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang iud
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien  tentang iudPercakapan konseling antara bidan dengan pasien  tentang iud
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang iud
 
Konseling dan penapisan kb
Konseling dan penapisan kbKonseling dan penapisan kb
Konseling dan penapisan kb
 
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataDialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
 
Kie dan Konseling Pelayanan KB
Kie dan Konseling Pelayanan KBKie dan Konseling Pelayanan KB
Kie dan Konseling Pelayanan KB
 
Kontrasepsi suntik
Kontrasepsi suntikKontrasepsi suntik
Kontrasepsi suntik
 

Similar to ASKEB KB SUNTIK

Satuan acara penyuluhan KB Suntik 3 bulan
Satuan acara penyuluhan KB Suntik 3 bulanSatuan acara penyuluhan KB Suntik 3 bulan
Satuan acara penyuluhan KB Suntik 3 bulanSuci Apriliyana
 
KB 2 Asuhan Kebidanan KB Hormonal
KB 2 Asuhan Kebidanan KB HormonalKB 2 Asuhan Kebidanan KB Hormonal
KB 2 Asuhan Kebidanan KB Hormonalpjj_kemenkes
 
01Asuhan Kebidanan pada KB dan kontrasepsi Nurhayana (1).pdf
01Asuhan Kebidanan pada KB dan kontrasepsi Nurhayana (1).pdf01Asuhan Kebidanan pada KB dan kontrasepsi Nurhayana (1).pdf
01Asuhan Kebidanan pada KB dan kontrasepsi Nurhayana (1).pdfSinergiTanibima
 
Ppt Stase 7 laporan asuhan kebidanan .pptx
Ppt Stase 7 laporan asuhan kebidanan .pptxPpt Stase 7 laporan asuhan kebidanan .pptx
Ppt Stase 7 laporan asuhan kebidanan .pptxSitiMaysarah25
 
keuntungan kb pasca melahirkan bagi ibux
keuntungan kb pasca melahirkan bagi ibuxkeuntungan kb pasca melahirkan bagi ibux
keuntungan kb pasca melahirkan bagi ibuxNurRohman384496
 
KB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondom
KB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondomKB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondom
KB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondompjj_kemenkes
 
KB 3 Asuhan Kebidanan KB Non Hormonal
KB 3 Asuhan Kebidanan KB Non HormonalKB 3 Asuhan Kebidanan KB Non Hormonal
KB 3 Asuhan Kebidanan KB Non Hormonalpjj_kemenkes
 
Pembinaan aseptor kb melalui konseling
Pembinaan aseptor kb melalui konselingPembinaan aseptor kb melalui konseling
Pembinaan aseptor kb melalui konselingLucyana A
 
PPT TUGAS B ZENY GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT KONTR...
PPT TUGAS B ZENY GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT KONTR...PPT TUGAS B ZENY GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT KONTR...
PPT TUGAS B ZENY GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT KONTR...DindaAyuPangestu
 
KB-suntik 3 bln-LIA RODIAH.pptx
KB-suntik 3 bln-LIA RODIAH.pptxKB-suntik 3 bln-LIA RODIAH.pptx
KB-suntik 3 bln-LIA RODIAH.pptx91LiaRodiah
 
Bahan Tayang (PPT).pptx
Bahan Tayang (PPT).pptxBahan Tayang (PPT).pptx
Bahan Tayang (PPT).pptxssuser45c7c8
 
Induksi persalinan word
Induksi persalinan wordInduksi persalinan word
Induksi persalinan wordTito Jihad
 
Efek plasebo kompres daun kol dalam mengatasi pembengkakan payudara pada ibu ...
Efek plasebo kompres daun kol dalam mengatasi pembengkakan payudara pada ibu ...Efek plasebo kompres daun kol dalam mengatasi pembengkakan payudara pada ibu ...
Efek plasebo kompres daun kol dalam mengatasi pembengkakan payudara pada ibu ...bintunnahl501
 

Similar to ASKEB KB SUNTIK (20)

Satuan acara penyuluhan KB Suntik 3 bulan
Satuan acara penyuluhan KB Suntik 3 bulanSatuan acara penyuluhan KB Suntik 3 bulan
Satuan acara penyuluhan KB Suntik 3 bulan
 
KB 2 Asuhan Kebidanan KB Hormonal
KB 2 Asuhan Kebidanan KB HormonalKB 2 Asuhan Kebidanan KB Hormonal
KB 2 Asuhan Kebidanan KB Hormonal
 
Tugas promkes
Tugas promkesTugas promkes
Tugas promkes
 
01Asuhan Kebidanan pada KB dan kontrasepsi Nurhayana (1).pdf
01Asuhan Kebidanan pada KB dan kontrasepsi Nurhayana (1).pdf01Asuhan Kebidanan pada KB dan kontrasepsi Nurhayana (1).pdf
01Asuhan Kebidanan pada KB dan kontrasepsi Nurhayana (1).pdf
 
Ppt Stase 7 laporan asuhan kebidanan .pptx
Ppt Stase 7 laporan asuhan kebidanan .pptxPpt Stase 7 laporan asuhan kebidanan .pptx
Ppt Stase 7 laporan asuhan kebidanan .pptx
 
Makalah kesehatan tentang kb
Makalah kesehatan tentang kbMakalah kesehatan tentang kb
Makalah kesehatan tentang kb
 
keuntungan kb pasca melahirkan bagi ibux
keuntungan kb pasca melahirkan bagi ibuxkeuntungan kb pasca melahirkan bagi ibux
keuntungan kb pasca melahirkan bagi ibux
 
KB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondom
KB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondomKB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondom
KB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondom
 
Memey dan norma (kb suntik 3 bulan)
Memey dan norma (kb suntik 3 bulan)Memey dan norma (kb suntik 3 bulan)
Memey dan norma (kb suntik 3 bulan)
 
Makalah kesehatan tentang kb
Makalah kesehatan tentang kbMakalah kesehatan tentang kb
Makalah kesehatan tentang kb
 
Kb askeb
Kb askebKb askeb
Kb askeb
 
KB 3 Asuhan Kebidanan KB Non Hormonal
KB 3 Asuhan Kebidanan KB Non HormonalKB 3 Asuhan Kebidanan KB Non Hormonal
KB 3 Asuhan Kebidanan KB Non Hormonal
 
Pembinaan aseptor kb melalui konseling
Pembinaan aseptor kb melalui konselingPembinaan aseptor kb melalui konseling
Pembinaan aseptor kb melalui konseling
 
PPT TUGAS B ZENY GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT KONTR...
PPT TUGAS B ZENY GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT KONTR...PPT TUGAS B ZENY GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT KONTR...
PPT TUGAS B ZENY GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT KONTR...
 
KB-suntik 3 bln-LIA RODIAH.pptx
KB-suntik 3 bln-LIA RODIAH.pptxKB-suntik 3 bln-LIA RODIAH.pptx
KB-suntik 3 bln-LIA RODIAH.pptx
 
Bahan Tayang (PPT).pptx
Bahan Tayang (PPT).pptxBahan Tayang (PPT).pptx
Bahan Tayang (PPT).pptx
 
Induksi persalinan word
Induksi persalinan wordInduksi persalinan word
Induksi persalinan word
 
Makalah kesehatan tentang kb
Makalah kesehatan tentang kbMakalah kesehatan tentang kb
Makalah kesehatan tentang kb
 
contraseption method
contraseption methodcontraseption method
contraseption method
 
Efek plasebo kompres daun kol dalam mengatasi pembengkakan payudara pada ibu ...
Efek plasebo kompres daun kol dalam mengatasi pembengkakan payudara pada ibu ...Efek plasebo kompres daun kol dalam mengatasi pembengkakan payudara pada ibu ...
Efek plasebo kompres daun kol dalam mengatasi pembengkakan payudara pada ibu ...
 

ASKEB KB SUNTIK

  • 1. ASKEB KB SUNTIK BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan program KB yang kemudian dikenal sebagai gerakan KB nasional selama pembangunan jangka panjang tahap I telah membawa pengaruh yang besar terhadap kegiatan program KB pada masyarakat umum maupun di mata dunia. Bertambahnya jumlah peserta KB aktif dan menurunnya angka kelahiran total (TFR) dari sebesar 5.506 anak pada tahun 1996 dan 3.022 anak pada tahun 1999 menjadi 2.856 pada tahun 2000 ternyata menunjukkan bahwa pembangunan KB yang dilaksanakan secara terkoordinasi dengan berbagai sektor pembangunan dan masyarakat telah berhasil menanamkan konsep keluarga kecil di kalangan masyarakat luas. Keberhasilan dalam kemandirian di bidang pelayanan kontrasepsi dapat terlihat dengan meningkatnya pemakaian alat dan obat kontrasepsi. Lingkaran biru dan lingkaran emas. Selain itu, adanya pengembangan institusi masyarakat sebagai salah satu mata rantai logistik kontrasepsi tertentu merupakan inovasi baru dalam penyediaan logistik kontrasepsi secara mandiri. Peran Bidan merupakan mata rantai yang sangat penting karena kedudukannya sebagai ujung tombak dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia melalui pelayanan KB. Bidan bertugas memberikan informasi dan motivasi yang jelas dan benar kepada para pasangan usia subur secara dini. Dengan pengetahuan yang dini tersebut, maka diharapkan sebanyak- banyaknya pasangan usia subur di Indonesia akan mengikuti gerakan KB secara dini dan lestari. 1.2 Tujuan Penulisan 1.2.1 Tujuan Umum Diharapkan mahasiswa Akademi Kebidanan mampu melaksanakan manajement kebidanan dan memperoleh pengalaman yang nyata pada klien dengan KB suntik. 1.2.2 Tujuan Khusus Diharapkan mahasiswa Akademi Kebidanan dapat : 1. Melakukan pengkajian (pengumpulan data) pada klien dengan KB suntik. 2. Menentukan identifikasi diagnosa atau masalah kebidanan. 3. Menentukan antisipasi diagnosa atau masalah potensial. 4. Menentukan identifikasi kebutuhan segera. 5. Menentukan rencana asuhan kebidanan sesuai dengan kebutuhan klien. 6. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan yaitu : jelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan, lakukan tanya jawab tentang efek samping KB suntik depo progestin, berikan penyuluhan
  • 2. tentang macam-macam kontrasepsi dan efek samping KB suntik, berikan kontrasepsi suntik depo progestin secara IM dengan tehnik aseptic di pantat, beritahu ibu agar tidak melakukan masase pada daerah bekas suntikan, anjurkan suntik ulang 3 bulan lagi. 7. Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang telah diberikan. 1.3 Batasan Masalah Mengingat waktu dan kemampuan yang terbatas, maka penulis membatasi makalah ini dengan “Asuhan Kebidanan pada Ny.”P” dengan KB Suntik Depo Progestin. 1.4 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan asuhan kebidanan ini di BPS Ny. Nanik Retno Mojokerto tanggal 18-06-2008 jam 19.00-19.30 WIB. 1.5 Metode Penulisan 1.5.1 Studi Kepustakaan Penulis membekali diri dengan membaca literatur yang berkaitan dengan kontrasepsi dan kontrasepsi depo progestin. 1.5.2 Praktek Langsung Melakukan asuhan kebidanan kepada klien secara langsung pada tanggal 20-06-2008 jam 19.00-19.30 WIB. 1.5.3 Studi Dokumenter Untuk mendapatkan data yang akurat serta asuhan kebidanan yang baik dan berhasil guna, penulis menggunakan pedoman asuhan kebidanan menurut Varney. 1.5.4 Bimbingan dan Konsultasi Penulis melakukan konsultasi dengan pembimbing baik di lahan praktek maupun di pendidikan. 1.6 Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penulisan 1.3 Batasan Masalah 1.4 Lokasi dan Waktu 1.5 Metode Penulisan 1.6 Sistematika Penulisan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Kontrasepsi
  • 3. 2.1.1 Pengertian 2.1.2 Syarat-syarat yang harus Dipenuhi oleh Suatu Metode Kontrasepsi yang Baik 2.1.3 Jenis-jenis Kontrasepsi 2.1.4 Cara Kerja 2.1.5 Cara Penggunaan 2.1.6 Efektifitas 2.1.7 Keuntungan dan Kerugian Kontrasepsi 2.1.8 Kontra Indikasi Suntikan 2.1.9 Efek Samping 2.1.10 Penatalaksanaan 2.2 Konsep Dasar KB Suntik 2.2.1 Definisi KB Suntik 2.2.2 Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntikan 2.2.3 Keuntungan dan Kerugian Suntikan KB 2.2.4 Kontra Indikasi Suntikan KB 2.3 Konsep Dasar Depo Progestin 2.3.1 Definisi 2.3.2 Cara Kerja 2.3.3 Waktu Pemberian 2.3.4 Cara Pemberian 2.3.5 Efek Samping 2.3.6 Pelaksanaan 2.4 Konsep Dasar Manajamen Asuhan Kebidanan pada Akseptor KB 2.4.1 Pengertian 2.4.2 Langkah-langkah dalam Manajemen Kebidanan BAB 3 TINJAUAN KASUS 3.1 Pengkajian 3.2 Identifikasi Diagnosa atau Masalah Kebidanan 3.3 Antisipasi Diagnosa atau Masalah Potensial 3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera 3.5 Pengembangan Rencana BAB 4 PEMBAHASAN BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan 5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA
  • 4.
  • 5. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Kontrasepsi 2.1.1 Pengertian 1. Kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma (BKKBN, 1996 : 18). 2. Kontrasepsi suntik adalah suatu obat yang digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan cara penyuntikan hormone (Depkes RI, 1995 : 35). 2.1.2 Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi oleh Suatu Metode Kontrasepsi yang Baik adalah : 1. Aman dan tidak berbahaya. 2. Dapat diandalkan. 3. Sederhana, sedapat-dapatnya tidak usah dikerjakan oleh seorang dokter. 4. Murah. 5. Dapat diterima oleh orang banyak. 6. Pemakaian jangka lama (continuation rate tinggi). 2.1.3 Jenis-jenis Kontrasepsi 1. Depo provera. 2. Depo progestin. 3. Depo geston. 4. Noristerat. 5. Cyclofem. 2.1.4 Cara Kerja Kontrasepsi suntikan diberikan setiap 8 minggu – 12 minggu yang mencegah kehamilan melalui proses sebagai berikut : 1. Mencegah pematangan dan lepasnya sel telur dari indung telur wanita. 2. Mengentalkan lendir mulut rahim, sehingga spermatozoa (sel mani) tidak dapat masuk ke dalam rahim. 2.1.5 Cara Penggunaan
  • 6. 1. Depo Provera, depo progestin dan depo geston disuntikkan intramuskuler tiap 12 minggu dengan kelonggaran batas waktu suntik bisa diberikan kurang 1 minggu atau lebih 1 minggu dari patokan 12 minggu. 2. Noristerat, bagi yang pertama kali memakai cara suntikan KB Noristerat, disuntikkan intramuskuler tiap 8 minggu untuk 4x suntikan pertama dengan kelonggaran waktu bisa diberikan kurang dari 1 minggu dari patokan 8 minggu untuk suntikan ke-5 dan selanjutnya disuntikkan tiap 12 minggu dengan kelonggaran batas waktu suntikan bisa diberikan kurang dari 1 minggu dari patokan 12 minggu. 3. Cyclofem disuntikkan setiap 4 minggu, intramuskuler, hampir sebagian besar kasus mendapat haid bulanan seperti biasa. 2.1.6 Efektifitas Efektifitas sangat tinggi, kegagalan kurang dari 1%. 2.1.7 Keuntungan dan Kerugian Kontrasepsi 2.1.7.1 Keuntungan 1. Praktis, efektif dan aman. 2. Tidak mempengaruhi ASI, cocok digunakan untuk ibu menyusui. 3. Dapat menurunkan kemungkinan anemia. 2.1.7.2 Kerugian 1. Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian. 2. Kadang-kadang dapat menyebabkan kenaikan BB. 3. Dapat menyebabkan tidak teraturnya siklus haid. 2.1.8 Kontra Indikasi Suntikan WHO menganjurkan tidak menggunakan kontrasepsi suntikan pada : 1. Kehamilan. 2. Karsinoma payudara. 3. Karsinoma traktus genetalis. 4. Payudara abnormal uterus. 2.1.9 Efek Samping
  • 7. 2.1.9.1 Gangguan haid ini yang paling sering terjadi dan yang paling mengganggu 1. Efek pada pola haid tergantung pada lama pemakaian, perdarahan intermenstrual dan perdarahan bercak berkurang dengan jalannya waktu. Sedangkan kejadian amenorrhoe bertambah besar. 2. Insiden yang tinggi dari amenorrhoe di duga berhubungan dengan atrofi endometrium. Sedangkan sebab-sebab dari perdarahan ireguler masih belum jelas. 2.1.9.2 Berat badan yang bertambah 1. Umumnya pertambahan berat badan antara < 1 kg sampai 5 kg dalam tahun pertama. 2. Hipotesa para ahli DMPA merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus, yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari pada biasanya. 2.1.9.3 Sakit kepala Insiden sakit kepala terjadi pada < 1 – 17% akseptor. 2.1.9.4 Pada system kardiovaskuler Perubahan dalam metabolisme lemak, terutama penurunan HDL, kolesterol dicurigai dapat menambah besar resiko kardiovaskuler, HDL kolesterol yang rendah menyebabkan timbulnya aterodosis. 2.1.10 Penatalaksanaan 2.1.10.1 Memberikan pelayanan konseling Memberikan penjelasan pada calon akseptor suntik bahwa pada pemakaian suntikan dapat menyebabkan gejala-gejala akibat pengaruh hormon suntik. 1. Bila akseptor ingin haid dapat dilaksanakan pemberian pil KB hari 1 sampai 11 masing-masing 3 tablet, selanjutnya hari ke-4 1 x 1 selama 4-5 hari. 2. Bila terjadi perdarahan dapat pula diberikan preparat estrogen, misalnya cynosal 2 x 1 sehari sampai perdarahan berhenti. 3. Perubahan berat badan Menjelaskan pada akseptor suntik bahwa kenaikan berat badan adalah satu efek samping dari pemakaian KB suntik akan tetapi tidak selalu kenaikan berat badan tersebut diakibatkan dari pemakaian suntik KB bila akseptor merasa berat badan bertambah setelah memakai KB suntik 3
  • 8. bulan, akseptor dapat dianjurkan diet rendah kalori disertai olahraga seperti senam atau diet tinggi kalori, bila tidak berhasil dianjurkan untuk mengganti cara kontrasepsi non hormonal. 4. Pusing dan sakit kepala Menjelaskan pada akseptor bahwa kemungkinan itu ada tapi jarang, apabila akseptor pusing atau sakit kepala dapat diobati dengan pemberian acetamol 500 mg 3 x 1 tablet/hari atau pracetamol 500 mg 3 x 1. 2.2 Konsep Dasar KB Suntik 2.2.1 Definisi KB Suntik Kontrasepsi suntikan adalah suatu metode atau cara kontrasepsi dengan menyuntikkan hormon untuk mencegah kehamilan pada wanita subur (Rustam Mochtar, 1998 : 277). 2.2.2 Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntikan 1. Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum. 2. Mengentalkan lendir servik, sehingga sulit ditembus spermatozoa. 3. Perubahan peristaltik tuba fallopi sehingga kontrasepsi dihambat. 4. Mengubah suasana endometrium, sehingga tidak sempurna untuk implantasi hasil konsepsi. 2.2.3 Keuntungan Suntikan KB 1. Pemberiannya sederhana setiap 12 minggu. 2. Tingkat efektivitasnya tinggi. 3. Hubungan seks dengan suntikan KB bebas. 4. Pengawasan medis yang ringan. 5. Dapat dipakai atau diberikan pasca persalinan keguguran dan pasca menstruasi. 6. Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi. 2.2.4 Kontra Indikasi Suntikan KB WHO menganjurkan untuk tidak menggunakan kontrasepsi pada : 1. Kehamilan. 2. Carsinoma tracktus genetalia. 3. Perdarahan abnormal uterus. (BKKBN, 1995 : 175)
  • 9. 2.3 Konsep Dasar Depo Progestin 2.3.1 Definisi Depo Medioxy Progesteron Asetat (DMPA) adalah kontrasepsi yang mengandung progestin 150 mg DMPA yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuscular (Abdul Bari Saifuddin, 2006 : 41). 2.3.2 Cara Kerja Menghalangi ovulasi dengan jalan kadar FSH dan LH, sehingga menurun dan tidak terjadi sentakan LH. Respon kelenjar hipofise terhadap gonadotropin releasing hormone eksogenus tidak berubah, sehingga memberi kesan proses ini terjadi di hipotalamus daripada di kelenjar hipofisis. Merubah lendir servik menjadi kental sehingga menghambat penetrasi sperma dan menimbulkan perubahan pada endometrium sehingga tidak memungkinkan terjadi nidasi. Selain itu juga, merubah kecepatan transportasi ovum melalui tuba. 2.3.3 Waktu Pemberian 1. Waktu pasca persalinan (post partum) diberikan suntikan KB pada hari ke 3-5 post partum. 2. Sesudah air susu ibu berproduksi. 3. Sebelum ibu pulang dari Rumah Sakit. 4. 6-8 minggu pasca bersalin. 5. Kepastian ibu tidak hamil atau belum coitus. 2.3.4 Cara Pemberian 1. Kocok botol dengan baik, hindarkan terjadinya gelembung-gelembung udara, keluarkan isinya. 2. Suntikkan secara intra muskular di bokong. 3. Jangan melakukan masase pada tempat suntikan. 4. Kedua hal terakhir sangat penting karena kalau tidak ditaati, maka pelepasan obat dari tempat suntikan akan dipercepat, dengan akibat masa efektif kontrasepsi menjadi lebih pendek. 2.3.5 Efek Samping 1. Spooting. 2. Menorrhagia.
  • 10. 3. Depresi. 4. Keputihan. 5. Sakit kepala. 6. Berat badan naik. 7. Penurunan libido. 8. Abses dan infeksi. (Depkes, 2003 : MK 46) 2.3.6 Pelaksanaan 2.3.6.1 Setelah persyaratan akseptor terpenuhi atau tidak ada kontra indikasi suntikan, tetapkan jenis suntikan yang akan digunakan aseptor. 2.3.6.2 Beri petunjuk tentang penggunaan suntikan 1. Suntikan pertama diberikan pada hari ke 1-5 haid pertama atau hari ke-40 post partum. 2. Untuk suntikan depo progestin diberikan 3 bulan sekali. 2.3.6.3 Berikan suntikan dengan memperhatikan hal-hal berikut : 1. Suntikan diberikan secara IM. 2. Tempat penyuntikan pada otot bokong (1/3 bagian lateral dari spina illiaca anterior superior menuju coxigis). 2.4 Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan pada Klien KB 2.4.1 Pengertian 1. Asuhan Kebidanan adalah bantuan yang dilakukan oleh Bidan kepada individu atau klien yang pelaksanaannya dilakukan secara bertahap dan sistematis melalui suatu proses yang disebut manajemen kebidanan (Depkes RI, 1995). 2. Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien (Varney, 1997). 2.4.2 Langkah-langkah dalam Manajemen Kebidanan 2.4.2.1 Langkah I : Pengkajian
  • 11. Pengkajian merupakan langkah awal proses asuhan kebidanan yaitu pengumpulan data, mengelolah data dan menganalisis data yang diperoleh dalam bentuk data subyektif dan obyektif serta data penunjang yang akan memberikan gambaran keadaan kesehatan klien (Depkes RI, 1996). 1. Data subyektif 1) Biodata Nama : Yang jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari- hari. Umur : Dicatat dalam tahun, sebaiknya juga ditanyakan tanggal lahir klien. Alamat : Perlu dicatat untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kesehatan klien dan juga berkaitan dengan pembiayaan. Agama : Perlu dicatat, karena hal ini sangat berpengaruh didalam kehidupan termasuk kesehatan. Pendidikan : Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya, tingkat pendidikan mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang. s perkawinan : Ditanyakan pada klien untuk mengetahui kemungkinan pengaruh status perkawinan terhadap masalah kesehatan. 2) Keluhan utama Adalah keluhan yang dirasakan oleh klien seperti ibu yang ingin mengikuti KB suntik 3 bulan. 3) Riwayat kebidanan (1) Riwayat menstruasi Hal yang perlu ditanyakan sehubungan dengan riwayat menstruasi antara lain : menarche, umur berapa, siklus menstruasi, banyaknya darah yang keluar, warna dan bau darah, dysmenorrhoe. (2) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu Hal yang perlu ditanyakan yaitu : Kehamilan ke berapa dan dari perkawinan ke berapa. Iktisar kehamilan. Riwayat persalinan, anak hidup atau mati dan sebab kematian, jenis kelamin, tempat melahirkan atau penolong persalinan, cara melahirkan, spontan belakang kepala atau dengan tindakan. Masalah atau gangguan yang timbul saat masa nifas dan laktasinya.
  • 12. 4) Riwayat kesehatan sekarang Yang perlu dikaji apakah klien mempunyai riwayat penyakit keturunan ataupun penyakit menular. 5) Riwayat penyakit keluarga Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya pengaruh penyakit keluarga, orang tua klien apakah menderita penyakit keturunan dan penyakit menular. 6) Riwayat keluarga berencana Perlu dicatat bagi ibu yang mengikuti atau pernah KB. 7) Pola kebiasaan sehari-hari (1) Nutrisi Perlu disampaikan bagaimana pemenuhan nutrisi selama ini sudah sesuai kebutuhan atau belum. (2) Pola eliminasi Bagaimana pola BABnya, konstipasi atau tidak karena merupakan salah satu masalah yang berhubungan dengan pencernaan dan pola BAK. (3) Pola istirahat Waktu istirahat ± 8 jam. (4) Personal hygiene Kebersiha tubuh merupakan salah satu pokok-pokok yang perlu diperhatikan dalam hygiene. (5) Aktivitas Bagi yang mengerjakan aktivitas rumah tangga membutuhkan waktu yang tidak sedikit dan juga membutuhkan energi yang banyak. 8) Latar belakang sosial budaya Data ini diperlukan untuk mengetahui kebiasaan keluarga dalam kehidupan sehari-hari. 9) Psikologi dan spiritual Bagaimana hubungan dengan keluarga karena keadaan ibu yang menderita sakit lebih sensitive. Kehidupan yang harmonis serta menyenangkan sangat dibutuhkan. 2. Data obyektif 1) Pemeriksaan umum Keadaan umum Tanda-tanda vital
  • 13. kanan darah : Normalnya antara 90/60 mmHg sampai 130/60 mmHg adi : Normal ± 80-100x/menit, bila lebih dari 120x/menit, hal ini menunjukkan adanya kelainan rnafasan : Normal 16-24x/menit, bila lebih dari 24x/menit menandakan adanya tachipnea Suhu : Normalnya antara 365 0 C – 370 C 2) Inspeksi Sebagai langkah awal pengamatan keadaan umum, dilakukan secara berurutan dari kepala sampai kaki. Kepala : Observasi warna rambut, panjang pendek rambut, distribusi dan kebersihan kulit kepala. Muka : Adanya oedema, chloasma gravidarum, warna muka. Mata : Simetris atau tidak, conjungtiva anemis atau tidak, sclera mata icterus atau tidak. Hidung : Ada pholip atau tidak, bagaimana kebersihannya. Mulut : Adakah sariawan, bagaimana kebersihannya. Leher : Ada pembesaran kelenjar limfe dan thyroid atau tidak, ada pembendungan vena jugularis atau tidak. 2.4.2.2 Langkah II : Interpretasi Data Dasar Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap masalah atau diagnosa berdasarkan interpretasi yang benar atas data yang dikumpulkan. Diagnosa kebidanan dibuat sesuai standart nomenklatur. Langkah III : Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial Identifikasi diagnosa atau masalah potensial dibuat setelah mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial masalah kebidanan. Langkah ini membutuhkan antisipasi dan bila mungkin dilakukan pencegahan. 2.4.2.4 Langkah IV : Menetapkan Kebutuhan Segera Pada tahap ini bidan mengidentifikasi perlunya tindakan segera, baik tindakan intervensi, tindakan konsultasi, kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya atau rujukan berdasarkan kondisi klien.
  • 14. 2.4.2.5 Langkah V : Menyusun Rencana Asuhan Pada langkah ini direncanakan asuhan menyeluruh yang ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan penatalaksanaan terhadap masalah atau diagnosa. 2.4.2.6 Langkah VI : Implementasi Pada langkah ini asuhan menyeluruh dilakukan sesuai intervensi yang dibuat dengan efisien, efektif dan aman. 2.4.2.7 Langkah VII : Evaluasi Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan, apakah benar-benar terpenuhi sesuai kebutuhan sebagai mana telah diidentifikasi di dalam diagnosa dan masalah rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar dan efektif dalam pelaksanaannya. (Varney, 1997 : 188)
  • 15. BAB 3 TINJAUAN KASUS Pengkajian Tanggal : 18-06-2008, Jam : 19.00 WIB Data Subyektif Biodata Nama : Ny.”A” Umur : 38 tahun Agama : Islam Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Pendidikan : SMA (Tamat) Pekerjaan : IRT Alamat : Gatoel Status Perkawinan : Kawin, 1x, lamanya 20 tahun Nama Suami : Tn.”D” Umur : 40 tahun Agama : Islam Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Pendidikan : SMA (Tamat) Pekerjaan : Wiraswasta (Sopir) Alamat : Gatoel Alasan Kunjungan Ibu mengatakan waktunya suntik KB 3 bulanan. Riwayat Kesehatan Ibu Ibu dalam keadaan sehat dan tidak menderita penyakit apapun. Riwayat Penyakit Ibu
  • 16. Ibu tidak pernah menderita penyakit menular (TBC, hepatitis, AIDS), ibu tidak pernah menderita penyakit menurun (diabetes millitus, asthma, jantung, hipertensi). Riwayat Kesehatan Keluarga Ibu mengatakan bahwa angka keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular (TBC, AIDS, hepatitis), ibu tidak pernah menderita penyakit menurun (diabetes millitus, asthma, jantung, hipertensi). Riwayat Kebidanan 1. Haid Menarche : 13 tahun Siklus : Teratur, 28 hari Lama : 5 hari mlah : Pada hari 1-3 : 2-3 kotek/hari, hari 4-5 : 1 kotek/hari Dysmenorrhoe : Tidak Fluor albus : Tidak 2. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu Kehamila n No Perkawina n No Ikhtisar kehamila n Persalinan yang Lalu ♀/ ♂ Hidu p Umu r BB/P B Mati Seba b Nifas Aterm P I A I I - Kelahiran normal, perdaraha n biasa, ditolong bidan, di BPS tanggal 6 Juni 1998 - - - ♂ 10 thn 2800 gr 51 cm - Baik, ASI lancar, menyus ui sampai bayi berusia 1 tahun 1 2 - Kelahiran normal, perdaraha n biasa, ditolong bidan, di BPS tanggal 5 Mei 2006 - - - ♀ 2 thn 3000 gr 48 cm - Baik, ASI lancar, menyus ui sampai bayi berusia 1 tahun
  • 17. Riwayat KB 1. Ibu mengatakan 2 bulan setelah melahirkan anak I ikut KB suntik 3 bulanan selama 6 tahun. 2. Ibu mengatakan 40 hari setelah melahirkan anak II sampai sekarang (± 2 tahun) ikut KB suntik 3 bulanan. Riwayat Psikologi, Sosial, Budaya sikologi : Ibu mengatakan tidak ingin hamil lagi. osial budaya : Hubungan dengan tetangga baik, ibu berasal dari suku Jawa, tidak ada larangan untuk mengikuti KB. Pola Kebiasaan Sehari-hari 1. Nutrisi Makan 3x sehari dengan porsi 1 piring, dengan menu nasi, lauk pauk, sayur, terkadang buah, minum air matang 6-8 gelas/hari. 2. Personal hygiene Mandi 2x/hari, sikat gigi 2x sehari setiap kali mandi, ganti pakaian 1x sehari, keramas 2x seminggu. 3. Pekerjaan sehari-hari Ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah sehari-hari seperti memasak, membersihkan rumah, dan mencuci dikerjakan sendiri. 4. Pola seksual Ibu dan suami selalu berdiskusi dalam menghadapi masalah seksual. Ibu mengatakan akhir-akhir ini jarang melakukan hubungan seksual, dalam 1 minggu hanya 1x karena suami bekerja di luar kota. 5. Eliminasi BAB : 1x sehari, konsistensi lembek. BAK : ± 4-5x sehari, jernih, tidak berbau. 6. Istirahat Ibu tidur malam ± 6-7 jam (mulai ± jam 22.00-05.00 WIB) atau tidak tentu.
  • 18. Data Obyektif Pemeriksaan Fisik 1. Tanda-tanda vital Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis BB : 55 kg TB : 156 cm Lila : 24 cm Tekanan darah : 110/70 mmHg Nadi : 80x/menit Pernafasan : 20x/menit 2. Inspeksi Kepala : Ibu menggunakan kerudung. Muka : Tidak pucat, tidak oedema. Mata : Simetris, tanda konjungtivitis tidak ada, sklera tidak kuning. Hidung : Bersih, tidak pernah mimisan, polip tidak ada. Telinga : Ibu menggunakan kerudung. Mulut : Bibir tidak pucat, stomatitis dan rhagaden tidak ada. Leher : Pembesaran kelenjar limfe dan thyroid tidak ada, bendungan vena jugularis tidak ada. Ketiak : Pembesaran kelenjar limfe tidak ada. Tangan : Simetris, jari-jari lengkap, kuku bersih dan pendek. Kaki : Simetris, jari normal, kuku pendek. Vulva : Tidak dikaji. Punggung : Simetris, tidak ada kelainan. Identifikasi Diagnosa atau Masalah Kebidanan Tanggal/Jam Diagnosa Kebidanan Data Dasar 18-06-2008 Jam 19.00 WIB P20002 dengan pro injeksi KB depo progestin DS : - Ibu mengatakan waktunya suntik KB 3 bulanan
  • 19. DO : - Keadaan umum : Baik - Kesadaran : Composmentis - Berat badan : 55 kg - Tinggi badan : 156 cm - Tekanan darah : 110/70 mmHg - Nadi : 80x/menit - Pernafasan : 20x/menit Antisipasi Diagnosa atau Masalah Potensial Potensial terjadinya abses pada bekas suntikan. Identifikasi Kebutuhan Segera Lakukan penyuntikan secara standarisasi.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24. BAB 4 PEMBAHASAN Melalui proses asuhan kebidanan pada Ny.”P” P20002 dengan pro injeksi suntik depo progestin, penulis akan membahas antara teori dengan kasus yang ada. Dalam pembahasan dimulai dari pengkajian, analisa diagnosa masalah, diagnosa potensial, tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pengkajian Pada pengkajian didapatkan alasan ibu melakukan kunjungan, yaitu karena sudah waktunya suntik KB 3 bulanan dan pada pemeriksaan saat itu didapatkan bahwa keadaan umum baik, kesadaran : composmentis, berat badan : 55 kg, tinggi badan : 156 cm, tekanan darah : 110/70 mmHg, nadi : 80x/menit, pernafasan : 20x/menit. Maka dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kenyataan. Analisa Diagnosa atau Masalah Pada analisa dengan ditemukan satu diagnosa yaitu P20002 dengan pro injeksi KB depo progestin. Diagnosa atau Masalah Potensial Post terjadinya abses pada bekas suntikan. Identifikasi Tindakan Segera Pada tindakan segera telah dilakukan penyuntikan secara standarisasi. Intervensi Rencana asuhan kebidanan disusun sesuai dengan teori, karena baik fasilitas maupun sarana yang ada akan mendukung dalam pembuatan rencana sesuai dengan diagnosa. Implementasi Implementasi merupakan realisasi dari rencana tindakan yang ditetapkan. Adapun pelaksanaannya yaitu menjelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan, yaitu :
  • 25. 1. Jelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan. 2. Lakuka tanya jawab tentang efek samping KB suntik depo progestin. 3. Berikan penyuluhan tentang macam-macam kontrasepsi dan efek samping KB suntik. 4. Berikan kontrasepsi suntik depo progestin secara IM dengan tehnik aseptik di pantat. 5. Beritahu ibu agar tidak melakukan masase pada daerah bekas suntikan. 6. Anjurkan suntik ulang 3 bulan lagi. Evaluasi Evaluasi dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan dapat diterapkan dalam pelaksanaan tindakan kebidanan. Adapun evaluasi dari asuhan kebidanan yang telah diberikan, yaitu : Pada diagnosa P20002 dengan pro injeksi KB depo progestin didapatkan ibu sudah mendapatkan suntik KB depo progestin dan berjanji akan kembali suntik 3 bulan lagi.
  • 26. BAB 5 PENUTUP Simpulan Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny.”P”, penulis dapat menemukan : 1 diagnosa masalah yaitu : P20002 dengan pro injeksi KB depo progestin 1 masalah potensial yatiu : Potensial terjadinya abses pada bekas suntikan. Tindakan asuhan kebidanan yang sudah dilakukan adalah : 1. Menjelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan yaitu konseling KB dan pemberian KB suntik kepada ibu. 2. Memberikan pernyataan pada ibu bahwa kontrasepsi hormonal (KB suntik depo) berpengaruh pada pola haid yang tidak teratur, timbulnya flek-flek setelah haid, perubahan pada berat badan. 3. Memberikan penyuluhan tentang macam-macam kontrasepsi dan efek samping KB suntik. 4. Memberikan kontrasepsi suntik depo progestin dengan tehnik aseptik, yaitu : melakukan penyuntikan dengan tehnik aseptik menggunakan kapas air matang. 5. Memberitahu ibu agar tidak melakukan masase pada daerah bekas suntikan. 6. Menganjurkan suntik ulang 3 bulan lagi (tanggal 10-09-2008). Selama melaksanakan asuhan kebidanan, ada faktor-faktor yang mempengaruhi, yaitu : Faktor penunjang 1. Petugas kesehatan memberikan pelayanan secara profesional. 2. Adanya fasilitas dan sarana prasarana yang menunjang atau mendukung. 3. Adanya kerjasama antara petugas dengan klien. Faktor penghambat Adanya keterbatasan waktu dan kemampuan petugas dalam pemberian asuhan kebidanan. Pada evaluasi didapatkan ibu sudah mendapatkan suntik KB depo progestin dan berjanji akan kembali suntik 3 bulan lagi. Saran Hendaknya petugas kesehatan :
  • 27. 1. Sebaiknya penyuluhan KB secara individu, karena klien bisa lebih terbuka dan tidak malu dalam mengungkapkan masalahnya. 2. Dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam memberikan pelayanan KB. 3. Dapat memberikan pertolongan pertama dan memberikan tindakan secara tepat dan cepat bila ditemukan kasus akibat efek samping kontrasepsi KB suntik 3 bulanan. DAFTAR PUSTAKA Gunawan, Nurdho. 1994. Buku Pedoman Petugas Fasilitas Pelayanan Keluarga Berencanan. Jakarta : Departemen Kesehatan RI. Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan. Ngaliun, Sunandar. 1995. Informasi Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : BKKBN.
  • 28. Ngaliun, Sunandar. 1995. Kapita Selekta Peningkatan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : BKKBN. Saifuddin, Abdul Bari. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.