3. Tujuan Khusus
• Meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan komunitas
sesuai tanggung jawab bidan.
• Meningkatkan mutu pelayanan bumil, bulin, bufas dan
perinatal serta bayi dan balita secara terpadu
• Menurunkan jumlah kasus-kasus yang berkaitan dengan
resiko kehamilan, persalinan, nifas, dan perinatal
• Mendukung program pemerintah untuk menurunkan angka
kesakitan dan kematian pada ibu, bayi dan anak
• Membangun jaringan kerja dengan fasilitas rujukan dan
tokoh masyarakat setempat atau unsur terkait lainnya
4. Philosophy Kebidanan Komunitas
Bahwa proses kehamilan
dan persalinan adalah
proses yang sangat
wajar dan fisiologis
sehingga asuhan yang
diberikan meminimalkan
intervensi
Kebutuhan. Indvidu,
wanita dan keluarga
harus dihargai dan
didukung.Kebutuhan
tersebut berbeda-beda
karena dipengaruhi. oleh
lingk kepercayaan, sosial
dan kultural
Bahwa Pengalaman proses
kehamilan dan persalinan bagi soleh
wanita dan keluarga adalah
berharga sehingga bidan komunitas
harus menjaga supaya pengalaman
tersebut menyenangkan
Setiap wanita berhak untuk
menentukan melewati persalinan di
tengah keluarga atau/kerabat
5. Asuhan Kebidanan Komunitas
Asuhan berkualitas adalah asuhan yang dilaksanakan secara
berkelanjutan dan menyeluruh dengan melihat aspek
lingkungan
Informed choise dan informed consent
Kehamilan dan persalinan berasal dr masyarakat dan ada di
masyarakat
6. Pelayanan Kebidanan
Komunitas :
Dilakukan dengan
pendekatan
MANAJEMEN
KEBIDANAN
Dilakukan secara
mandiri, kolaborasi
dan rujukan
Pelayanan diberikan
khususnya pada
bumil, bulin, bufas
Asuhan yang diberikan
adalah asuhan
berkualitas dan
peningkatan kerja
bidan (RS/komuniti)
BEKERJA DI KOMUNITAS
7. Peran Bidan Di Komunitas
Sebagai Pendidik
• Dalam hal ini bidan berperan sebagai pendidik di
masyarakat. Sebagai pendidik, bidan berupaya
merubah perilaku komunitas di wilayah kerjanya sesuai
dengan kaidah kesehatan. Tindakan yang dapat
dilakukan oleh bidan di komunitas dalam berperan
sebagai pendidik masyarakat antara lain dengan
memberikan penyuluhan di bidang kesehatan
khususnya kesehatan ibu, anak dan keluarga.
Penyuluhan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai
cara seperti ceramah, bimbingan, diskusi, demonstrasi
dan sebagainya yang mana cara tersebut merupakan
penyuluhan secara langsung. Sedangkan penyuluhan
yang tidak langsung misalnya dengan poster, leaf let,
spanduk dan sebagainya
8. • Sebagai Pelaksana (Provider)
• Bidan harus mengetahui dan menguasai IPTEK untuk
melakukan kegiatan
• Bimbingan terhadap kelompok remaja masa pra nikah
• pemeliharaan kesehatan Bumil, nifas dan masa interval
dalam keluarga
• pertolongan persalinan di rumah
• tindakan pertolongan pertama pada kasus kegawatan
obstetri di keluarga
• pemeliharaan kesehatan Kelompok wanita dengan
gangguan reproduksi di keluarga
• Pemeliharaan kesehatan balita
9. • Sebagai Pengelola
• Sesuai dengan kewenangannya bidan dapat
melaksanakan kegiatan praktek mandiri. Bidan
dapat mengelola sendiri pelayanan yang
dilakukannya. Peran bidan di sini adalah
sebagai pengelola kegiatan kebidanan di unit
puskesmas, polindes, posyandu dan praktek
bidan. Sebagai pengelola bidan memimpin dan
mendayagunakan bidan lain atau tenaga
kesehatan yang pendidikannya lebih rendah.
• Contoh : praktek mandiri/ BPS
10. • Sebagai Peneliti
• Bidan perlu mengkaji perkembangan kesehatan
pasien yang dilayaninya, perkembangan
keluarga dan masyarakat. Secara sederhana
bidan dapat memberikan kesimpulan atau
hipotesis dan hasil analisanya. Sehingga bila
peran ini dilakukan oleh bidan, maka ia dapat
mengetahui secara cepat tentang
permasalahan komuniti yang dilayaninya dan
dapat pula dengan segera melaksanakan
tindakan.
11. Jaringan Kerja
• Beberapa jaringan kerja bidan di komunitas yaitu
Puskesmas/ Puskesmas Pembantu, Polindes, Posyandu,
BPS, Rumah pasien, Dasa Wisma, PKK. Di puskesmas
bidan sebagai anggota tim bidan diharapkan dapat
mengenali kegiatan yang akan dilakukan, mengenali dan
menguasai fungsi dan tugas masing – masing, selalu
berkomunikasi dengan pimpinan dan anggota lainnya,
memberi dan menerima saran serta turut bertanggung
jawab atas keseluruhan kegiatan tim dan hasilnya. Di
Polindes, Posyandu, BPS dan rumah pasien, bidan
merupakan pimpinan tim/ leader di mana bidan
diharapkan mampu berperan sebagai pengelola
sekaligus pelaksana kegiatan kebidanan di komunitas.
(Meilani, dkk, 2009 : 11)
12. visi
• MASYARAKAT SEHAT DAN
MANDIRI MENUJU
INDONESIA SEHAT SEBAGAI
LANDASAN DALAM
PELAYANAN KEBIDANAN
KOMUNITAS
13. MISI
• Meningkatkan status kesehatan perorangan,
keluarga, komunitas dan masyarakat
• Menanggulangi berbagai masalah kesehatan
masyarakat prioritas
• Menyelenggarakan berbagai program kesehatan
masyarakat yang inovatif, efektif dan efisien.
• Meningkatkan peran serta dan kemandirian
masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan
• Menggalang berbagai potensi untuk
penyelenggaraan program kesehatan
masyarakat