1. Metode Laktasi Amenorea
Keuntungan
nonkotraseptif
Keterbatasan
indikasi
kontraindikasi
Keuntungan
kontraseptif
Penghisapan ASI yang intensif secara
berulangkali akan menekan sekresi
hormon GnRH (gonadotrophin releasing
hormone) yang mengatur kesuburan
Sekresi GnRH yang tidak
teratur menganggu pelepasan
hormon FSH (follicle
stimulating hormone) dan LH
(leutinizing hormone) untuk
menghasilkan sel telur dan
menyiapkan endometrium
Rendahnya kadar hormon FSH dan LH
menekan perkembangan folikel di
ovarium dan menekan ovulasi
2. Keuntungan kontraseptif
Cukup efektif dalam mencegah kehamilan (1-2 kehamilan per 100 wanita di 6 bulan pertama penggunaan)
Bila segera menyusukan secara eksklusif maka efek kontraseptif akan segera pula bekerja efektif
Tidak mengganggu proses sanggama
Tidak ada efek samping sistemik
Keuntungan nonkotraseptif
Bagi anak:
Imunisasi pasif dan perlindungan terhadap berbagai penyakit infeksi lainnya
Sumber nutrisi terbaik bagi bayi
Mengurangi terkenanya kontaminasi dalam air, susu atau formula lain, atau pada peralatan
Bagi Ibu:
Mengurangi perdarahan postpartum
Keterbatasan
Sangat tergantung dengan motivasi pengguna bila memang ingin menggunakan MLA sebagai metode kontrasepsi (pemberian ASI
Eksklusif)
Untuk kondisi atau alasan tertentu mungkin sulit untuk dilaksanakan
Tingkat efektivitasnya sangat tergantung tingkat eksklusifitas menyusukan bayi (hingga usia 6 bulan atau mulai mendapat
menstruasi)
Tidak melindungi pengguna dari PMS (misalnya: HBV, HIV/ AIDS)
MLA sesuai untuk:
Wanita yang:
Menyusukan bayinya secara eksklusif (memberikan ASI secara penuh tanpa suplementasi lainnya)
Belum mendapat haid sejak melahirkan bayinya
Menyusukan secara eksklusif sejak bayi lahir hingga bayi berusia 6 bulan
MLA Tidak Sesuai untuk Dilanjutkan bila:
Setelah beberapa bulan amenorea(tidak haid ), klien mulai mendapat haid
Tidak menyusukan secara eksklusif
Bayi telah berusia diatas 6 bulan
Ibu bekerja dan terpisah dari bayinya lebih dari 6 jam dalam sehari
4. Manfaat Kontraseptif
• Jika dilakukan dengan taat dan benar, dapat untuk mencegah terjadinya kehamilan.
• Sebaliknya, jika ingin hamil, maka metode ini dapat membantu untuk menentukan saat terbaik untuk terjadinya kehamilan
• Secara metode dan aspek klinik, tak ada risiko atau efek samping
• Murah karena tidak menggunakan alat atau memerlukan pasokan ulangan
Manfaat Non-kontraseptif
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang sistem dan kesehatan reproduksi
Mempererat tanggung-jawab dan kerjasama kedua belah pihak (pasangan) dalam kesehatan reproduksi
Kepedulian dan keterlibatan pasangan atau suami dalam Keluarga Berencana
Keterbatasan
Memerlukan banyak konseling dan contoh-contoh nyata untuk dapat menggunakannya secara benar
Memerlukan mediator atau tenaga terlatih (non-medis) untuk kesinambungan informasi dan komunikasi
Harus mampu mengendalikan hasrat atau tidak bersanggama selama periode subur (agar tidak hamil)
Perlu membuat catatan harian tentang mukus, suhu basal dan gejala biologis penting lainnya
Gangguan (misalnya: infeksi regio genitalia) akan menyulitkan interpretasi lendir serviks
Diperlukan termometer khusus (suhu basal dengan skala sensitif) untuk MSB
Tidak memberi perlindungan terhadap PMS (misalnya: HBV, HIV/AIDS)
KBA sesuai untuk
Di Usia Subur (dalam kurun reproduksi sehat)
Berbagai Paritas (termasuk Nullipara)
Yang oleh alasan Religius atau Kultural, tidak boleh menggunakan metoda kontrasepsi modern/tertentu
Mampu untuk mengendalikan hasrat atau tidak bersanggama selama periode subur
Kontraindikasi
Haid yang tidak atau jarang teratur
Vagina atau serviks yang selalu mengeluarkan sekret atau cairan sehingga sulit ditentukan akibat iritasi atau sesuatu yang normal
Sedang menyusukan bayinya
5. • Pantau jumlah hari dari 6 siklus haid sambil menahan hasrat
sangama pada periode subur atau menggunakan berbagai
metoda kontrasepsi lainnya. Kemudian hitunglah periode
subur dengan melihat data atau hasil penghitungan dibawah
ini.
• Dari rata-rata hari siklus terpanjang dan dikurangi 11, maka
inilah hari subur terakhir dalam satu siklus menstruasi.
• Dari rata-rata hari siklus terpendek, kemudian dikurang 18,
maka inilah hari subur pertama (awal) dari siklus menstruasi.
• Periode subur dihitung dari hari subur awal hingga subur
terakhir (misalnya hari ke 8 -19 dari siklus menstruasi)
sehingga diperlukan abstinensia atau hari pantang sanggama
atau menggunakan metode pelindung (kondom) selama 12
hari dalam 1 siklus menstruasi yang sedang berlangsung.
Ukurlah suhu pada jam yang sama setiap pagi
(sebelum bangkit dari tempat tidur) dan catat
pada grafik yang tersedia
Gunakan grafik nilai suhu dalam 10 hari pertama
siklus haid untuk mengidentifikasi suhu puncak
harian “normal dan rendah” dalam pola tertentu
tanpa kondisi-kondisi di luar normal atau
biasanya
Abaikan suhu yang tingginya abnormal yang
disebabkan adanya demam atau gangguan
lainnya
Tariklah sebuah garis 0.05 hingga 0.1ºC melalui
yang tertinggi dari semua nilai suhu dalam 10
pertama ini. Garis ini disebut garis pelindung
atau garis suhu.
Periode tidak subur dimulai pada sore
hari setelah tiga hari berturut-turut suhu
tubuh berada diatas garis
pelindung/suhu basal (Aturan Perubahan
Suhu).
Hari pantang sanggama dilakukan sejak
hari pertama haid hingga sore ketiga
kenaikan secara berurutan suhu basal
tubuh (setelah masuk periode tak
subur). Masa pantang sanggama untuk
metode ini lebih panjang dari metode
ovulasi billing. Perhatikan pula kondisi
lendir subur dan tak subur yang dapat
6. KONDOM PRIA
Mekanisme kerja
Mencegah sperma masuk ke
saluran reproduksi
Sebagai kontrasepsi dan pelindung
terhadap infeksi mikroorganisme
penyebab pms
Cara menggunakan kondom pria :
Buka kemasan kondom secara hati-hati agar kondom tidak robek.
Jangan lepas gulungan kondom sebelum memasangnya.
Pasang kondom pada saat penis telah ereksi
Jika klien tidak bersunat, tarik preputium ke belakang.
Tekan ujung kondom (tempat penampung ejakulat) dan tempelkan di
ujung penis.
Sambil menahan ujungnya, gelincirkan gulungan kondom ke arah
pangkal penis untuk menyarungkan seluruh bagian penis
Cara megeluarkan kondom pria
Setelah ejakulasi dan ereksi penis masih bertahan, pegang cincin
kondom dan bersamaan dengan itu keluarkan penis dari vagina
Lepaskan kondom dari penis dan pastikan tidak terjadi tumpahan air
mani
Keuntungan
kontraseptif
Keuntungan
nonkotraseptif
Efek samping
indikasi
7. Manfaat Kontraseptif :
Tidak mengganggu produksi ASI
Dapat digunakan metode pendukung bersamaan dengan metode lainnya atau metode pelindung ataupun metode sementara
Tidak mengganggu kesehatan
Tidak ada efek samping sistemik
Keuntungan Non-kontraseptif
Dapat membantu mencegah ejakulasi dini atau mengurangi sensitifitas kontak penis-vagina
Mengurangi insidensi kanker servik
Mencegah imuno-infertilitas
Efek samping :
Reaksi alergi terhadap kondom atau iritasi lokal pada penis :
Reaksi alergi terhadap spermisida:
Mengurangi kenikmatan seksual :
Kondom rusak atau terlepas selama hubungan intim
Indikasi
Pria yang menyukai metode ini dan ingin berpartisipasi aktif KB
Pasangan yang butuh alat kontrasepsi siap pakai
Pasangan yang membutuhkan alat kontrasepsi sementara menunggu kontrasepsi terpilih lainnya (misalnya: implant, IUD atau sterilisaasi atas
kehendak sendiri)
Pasangan yang butuh metode pendukung selain metode lain atau sementara belum segera efektif
Pasangan yang menggunakan kontrasepsi hanya saat sanggama
Pasangan dengan risiko tinggi tertular PMS (termasuk HBV dan HIV/ AIDS), dimana kontrasepsi lain (yang sedang digunakan) tidak memiliki
kemampuan untuk itu
8. Diafragma
Cara pemasagan
Cara kerja
Mencegah masuknya sperma melalui kanalis
servikalis ke uterus dan saluran telur (tuba
fallopi) dan lengkung dalam kubahnya dipakai
untuk menempatkan spermisida
Keuntungan
kontraseptif
Keterbatasan
indikasi
Keuntungan
nonkotraseptif
9. Manfaat Kontraseptif
Segera efektif
Tidak mempengaruhi produksi ASI
Tidak mengganggu proses sanggama karena
dapat disiapkan beberapa saat sebelumnya
Tak ada risiko terhadap kesehatan klien
Tidak ada efek samping yang sistemik
Manfaat Non Kontraseptif
Beberapa jenis diafragma (terutama bila
digunakan bersamaan dengan spermasida)
dapat memberi perlindungan terhadap PMS
(misalnya: HBV, HIV/AIDS)
Dapat menampung sementara darah
menstruasi bila sanggama dilakukan saat
menstruasi
Efek samping
Luka dinding vagina yang disebabkan oleh
tekanan pegas diafragma:
Cairan kotor dan berbau dari vagina (tidak
boleh tertampung lebih dari 24 jam)
Reaksi alergi akibat diafragma atau
spermisida:
Keluhan nyeri dapat disebabkan oleh
penekanan pada kandung kemih atau rektum.
Infeksi Saluran Kemih
Indikasi
Wanita yang :
Tidak mau atau tak boleh mengunakan
Petunjuk Pemasangan
Posisi-posisi di bawah ini dapat digunakan untuk
memasukkan diafragma:
• Satu kaki dinaikkan ke atas kursi atau toilet
• Berbaring
• Berjongkok
Buka bibir vagina seluas mungkin
Masukkan diafragma (dengan spermasida) ke dalam
vagina dan letakkan ujung lipatan depan ke forniks
anterior dan lipatan belakang ke forniks posterior
Masukkan jari tangan untuk meraba servik (teraba
seperti ujung hidung) untuk memastikan bahwa servik
telah tertutup.
Diafragma dapat diletakkan di dalam vagina maksimal 6
jam sebelum sanggama
• Jika sanggama baru terjadi lebih dari 6 jam,
pemberian spermisida dan pemasangan
diafragma harus diulangi kembali
• Jika perlu krim atau jelly tambahan dapat
ditambahkan untuk menambah lubrikasi
(sanggama berulang-kali)
Biarkan diafragma di dalam vagina sedikitnya 6 jam
pasca-sanggama (tidak boleh lebih dari 6 jam atau hingga
24 jam pasca-sanggama)
Tidak dianjurkan untuk melakukan penyemprotan ke
dalam vagina. Bila ingin melakukan bilasan atau
penyemprotan, harus setelah diafragma dikeluarkan
(setelah 6 jam pasca-sanggama)
Lepaskan diafragma dengan jalan memasukkan jari
diantara pegas dan forniks anterior (keluarkan tekanan
negatif yang mungkin timbul), kemudian tarik diafragma
10. Definisi:
Bahan kimia (biasanya nonixynol-9) yang dapat menonaktifkan atau membunuh sperma
Jenis-Jenis:
Aerosol (busa)
Tablet Vaginal, suppositoria atau lapisan tipis (film) yang mudah larut (dissolvable film)
Krim
Mekanisme kerja
Manfaat Kontraseptif
Menyebabkan selaput sel sperma
pecah sehingga motilitas dan
aktifitas dalam transportasi dan
fertilisasi menjadi terganggu
kontraindikasi
indikasi
Keuntungan
nonkotraseptif
Keterbatasan
Keuntungan
kontraseptif
11. Dapat segera efektif (busa dan krim)
Tidak mempengaruhi produksi ASI
Bisa dipakai sebagai pendukung bagi metoda lain
Tak ada risiko terhadap kesehatan dan efek samping sistemik
Mudah digunakan
Menambah lubrikasi/pelumasan selama sanggama
Tidak perlu resep atau pemeriksaan medik
Manfaat non-kontraseptif
Bisa memberi perlindungan terhadap beberapa penyakit kelamin (mis: HBV, HIV/ AIDS)*
Efek samping
Iritasi vagina atau iritasi penis dan rasa tidak nyaman
Perasaan panas dan sangat mengganggu di dalam vagina
Tablet busa vaginal tidak larut dengan baik
Indikasi
Wanita tidak suka atau tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal (mis: perokok berusia > 35 tahun)
Wanita yang lebih suka memasang sendiri alat kontrasepsinya atau tidak sesuai dengan kontrasepsi berupa alat (mis: AKDR)
Wanita menyusui dan memerlukan kontrasepsi pendukung
Wanita yang tak ingin hamil dan terlindung dari PMS tetapi pasangannya tidak mau memakai kondom
Pasangan yg memerlukan metoda sementara sambil menunggu metoda lainnya
Pasangan yang jarang melakukan hubungan seks
Kontraindikasi
Spermisida tidak boleh digunakan jika pasangannya:
Memerlukan metoda kontrasepsi yang sangat efektif
Ingin suatu metode yang tidak harus ada persiapan sebelum melakukan sanggama
Tidak mau repot untuk mengikuti berbagai petunjuk penggunaan dan siap pakai setiap akan bersanggama
12. Kontrasepsi Oral Kombinasi
mekanisme kerja
Manfaat Kontraseptif
Mengganggu
pertumbuhan
endometrium,
sehingga
menyulitkan
proses implantasi
Menekan ovulasi
Memperkental
lendir serviks
(mencegah
penetrasi
sperma)
Mengurangi transpor
sperma di bagian atas
saluran genital (tuba
fallopii)
ada dua jenis kontrasepsi oral kombinasi yaitu
kontraindikasi
indikasi
Keterbatasan
Keuntungan
nonkotraseptif
Keuntungan
kontraseptif
13. Keuntungan kontrasepsi
Efektivitasnya tinggi jika di minum setiap hari (0.1- 51
kehamilan per 100 wanita selama pemakaian di tahun pertama)
Segera efektif jika dimulai di hari yang sesuai pada siklus menstruasi
Selama tampak sehat, tidak mutlak dilakukan periksa dalam untuk memulai penggunaan
Tidak mengganggu hubungan seksual
Penghentian penggunaan dapat dilakukan setiap saat
Manfaat Non Kontraseptif
Darah menstruasi lebih sedikit, siklus dan lama perdarahan menjadi lebih singkat
Mengurangi nyeri menstruasi/dismenore
Tidak memperberat gangguan medik akibat anemia
Mengurangi insidensi kanker ovarium dan endometrium
Kekurangan
Efektifitasnya tergantung dari ketaatan pengguna (membutuhkan motivasi terus menerus dan pemakaian setiap hari)
Sering timbul rasa mual, pusing, payudara terasa kencang, sakit kepala atau spotting
Obat-obat tertentu dapat mengurangi efektifitas kontrasepsi
Kealpaan dapat meningkatkan kegagalan metode ini
Harus ada jaminan kecukupan pasokan ulang, segera tersedia, dan mudah di peroleh
Tidak melindungi terhadap PMS (misalnya: HBV, HIV/AIDS)
Indikasi
Usia reproduksi dengan riwayat paritas yang perlu perlindungan efektif terhadap kehamilan
Yang menyusui (6 bulan atau lebih pada masa postpartum)
Dalam masa pascapersalinan dan tidak menyusui (dimulai setelah minggu ketiga)
Pada masa pascakeguguran (dimulai segera atau dalam 7 hari sesudah keguguran)
Kontraindikasi:
1. Penyakit hati akut atau progresif
2. Tumors hati tinak atau ganas
14. 3. Tumor jinak tergantung hormon
4. Kejadian Thromboembolic atau infark myocardial pada riwayat
Kontrasepsi Suntikan Kombinasi (KSK)
Mekanisme kerja
Memperkental lendir
serviks (mencegah
penetrasi sperma)
Menekan ovulasi
Mengganggu pertumbuhan
endometrium, sehingga
menyulitkan proses implantasi
Mengurangi transpor
sperma di bagian
atas saluran genital
(tuba fallopii)
Keuntungan
kontraseptif
Keterbatasan
indikasi
kontraindikasi
15. Keuntungan kontraseptif
• Tak mengganggu proses sanggama
• Tidak perlu periksa dalam
• Efek samping minimal
• Klien tidak perlu menyimpan obat
• Tak tergantung kebiasaan lupa minum obat
• Mengurangi jumlah perdarahan anemia
• Mengurangi nyeri haid/dismenore
• Mencegah kanker ovarium dan endometrium
• Mencegah kehamilan ektopik
Keterbatasan
• Ada perubahan pola haid
• Pada awal penggunaan sering timbul mual, pusing, tegang dan nyeri payudara
• Efektivitas berkurang bila berinteraksi dengan anti konvulsif (fenitoin, barbiturat) dan tuberkulostatik (rifampisin)
• Kadang-kadang timbul komplikasi serius (stroke, serangan jantung, thrombosis paru)
• Kesuburan tak segera pulih walaupun penggunaannya telah dihentikan
Indikasi
• Menyusukan bayi > 6 bulan
• Pascapersalinan dan tidak menyusukan bayinya
• Yang mengalami dismenore/nyeri haid hebat
Kontraindikasi
• Hamil atau diduga hamil
• Perdarahan per vaginam yang belum jelas asalnya/penyebabnya
• Perokok dengan usia > 35 th
• Riwayat penyakit jantung atau tekanan darah tinggi (>180/110)
• Riwayat Thromboemboli atau Diabetes Melitus lebih dari 20 th
16. • Penyakit hati akut
KONTRASEPSI ORAL PROGESTIN (KOP)
mekanisme kerja
Mengganggu
pertumbuhan
endometrium, sehingga
menyulitkan proses
implantasi
Memperkental lendir
serviks (mencegah
penetrasi sperma)
Menekan ovulasi
Mengurangi transpor
sperma di bagian atas
saluran genital (tuba
fallopii)
indikasi
Keterbatasan
Keuntungan
nonkotraseptif
Keuntungan
kontraseptif
17. Manfaat kontraseptif
Efektif bila diminum pada waktu yang sama setiap hari (0.05–5 kehamilan per 100 wanita selama tahun pertama pemakaian)
Bila anamnesis dan tampilannya normal, tidak perlu dilakukan periksa dalam (bimanual)
Tidak mempengaruhi produksi ASI
Kesuburan segera pulih bila penggunaan dihentikan
Tidak mengandung estrogen atau mempunyai efek samping yang disebabkan oleh asupan estrogen
Manfaat nonkontraseptif
Mengurangi kram haid
Mengurangi jumlah perdarahan haid
Berkurangnya jumlah darah haid dapat memperbaiki kondisi anemia
Mempunyai efek protektif terhadap kanker endometrium
Mengurangi insidensi keganasan payudara
Mengurangi kehamilan ektopik
Mempunyai cara kerja yang secara tak langsung akan melindungi pengguna terhadap PRP/PID
Kekurangan
Menyebabkan perubahan pola (siklus) haid
Terjadi pertambahan / pengurangan berat badan
Sangat tergantung dari ketaatan pengguna (perlu motivasi dan konsistensi untuk menggunakannya setiap hari) karena bila lupa minum obat,
dapat terjadi kegagalan pencegahan kehamilan
Harus diminum pada waktu yang sama setiap hari
Harus ada jaminan ketersediaan pasokan ulang
Dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain
KOP sesuai untuk Perempuan:
Dari semua usia subur
Dari semua paritas termasuk wanita nulipara
Sedang menyusui (6 minggu pascapersalinan atau lebih) dan membutuhkan kontrasepsi
Pascapersalinan dan tidak menyusukan bayinya
18. Pascakeguguran
KONTRASEPSI SUNTIK PROGESTIN (KSP)
Mekanisme kerja
Menekan ovulasi
Memperlambat
transportasi
sperma di dalam
saluran telur (tuba
fallopi)
Membuat
endometrium tidak
siap untuk implantasi
Mengentalkankan
lendir serviks
sehingga
mempersulit
penetrasi sperma
kontraindikasi
indikasi
Keterbatasan
Keuntungan
nonkotraseptif
Keuntungan
kontraseptif
19. Manfaat Kontraseptif
• Sangat efektif (Pearl Index 0.3 selama tahun pertama
penggunaan1
)
• Cepat efektif (< 24 jam) jika dimulai dalam 7 hari pertama siklus
haid
• Bila tampilan klien dan anamnesis normal tidak diperlukan
periksa dalam untuk memulai penggunaan
• Tidak mengganggu proses sanggama
• Tidak mempengaruhi produksi ASI
• Tidak banyak efek samping
Manfaat Nonkontraseptif
• Mengurangi kejadian kehamilan ektopik
• Mengurangi nyeri haid/dismenore
• Mengurangi jumlah perdarahan haid
• Secara tidak langsung dapat memperbaiki anemia
Keterbatasan
• Terjadi perubahan pola haid (terutama pada awal penggunaan),
umumnya metroragia atau spotting pada sebagian besar
pengguna
• Umumnya terjadi penambahan berat badan (± 2 kg)
• Walau jarang sekali, dapat terjadi kehamilan ektopik
• Untuk penggunaan lanjutan, harus ada pasokan ulang
• Untuk suntikan ulangan, harus datang ke klinik (setiap 3 bulan
untuk DMPA atau 2 bulan untuk Net-En
Indikasi
Usia Subur atau Jumlah ParitasTertentu yang:
Inginkan kontrasepsi efektif dan kesuburan dapat
dipulihkan kembali
Sedang dalam masa nifas dan tidak menyusukan bayi
Menyusukan bayinya hingga selesai atau setelah masa
nifas
Pascakeguguran
Perokok (tak dibatasi usia atau jumlah batang rokok)
Tidak terganggu bila terjadi perdarahan, spotting, atau
amenorea
Kontraindikasi
• Sedang hamil (diketahui atau dicurigai)
• Sedang mengalami perdarahan per vaginam yang
penyebabnya belum diketahui secara pasti (terutama bila
ada dugaan masalah ginekologik yang serius)
• Mengidap karsinoma payudara
KOP tidak sesuai untuk:
Wanita yang sedang hamil atau kehamilannya belum dapat
dipastikan
21. Keuntungan kontrasepsi
Sangat efektif (0.05–11
kehamilan per 100 wanita
dalam tahun pertama pemakaian)
Segera bekerja efektif (< 24 jam)
Metode jangka panjang (perlindungan sehingga 5
tahun)
Tidak mengganggu proses sanggama
Tidak berpengaruh pada produksi ASI
Keuntungan nonkontrasepsi
Mengurangi insidensi KET
Dapat mengurangi kram dan perdarahan
menstruasi
Dapat memperbaiki anemia
Memerlukan petugas terlatih khusus
Pengguna harus kembali pada petugas atau klinik
untuk pemakaian baru ataupun melepaskannya
Keterbatasan
Tidak dapat dihentikan sendiri (harus dicabut oleh
petugas)
Efektifitasnya berkurang bila klien menggunakan
beberapa jenis obat tertentu seperti anti
konvulsan (fenitoin/ barbiturat) atau
tuberkulostatika (rifampisin) bersamaan dengan
implant
Efisiensi finansial sangat tergantung pada lama
pemakaian
Tidak dapat melindungi terhadap PMS (HBV,
HIV/AIDS)
Indikasi
Wanita
Dalam usia reproduksi dan semua paritas
termasuk nulipara
Menghendaki kontrasepsi sangat efektif, jangka
panjang tetapi belum ingin menghentikan
fertilitas (Kontap).
Belum ingin hamil dan sedang memberikan ASI
(pascanifas 6 minggu)
Pascapersalinan dan tidak memberikan ASI atau
Pascakeguguran
Dengan sejarah KET
Hipertensi < 180/110, masalah pembekuan
darah, anemia bulan sabit
Mengalami kram menstruasi sedang atau berat
Perokok (tanpa batas usia dan jumlah batang
rokok)
Yang tidak ingin atau tidak boleh menggunakan
estrogen
Pelupa atau seringkali lupa minum pil setiap hari
Kontraindikasi
Wanita dengan kondisi sebagai berikut:
Hamil (dipastikan atau kemungkinan)
Mengalami perdarahan per vaginam yang belum
jelas penyebabnya atau diduga mempunyai
masalah serius pada organ ginekologi
Mengidap karsinoma payudara
22. ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM
(AKDR)
CARA KERJA AKDR
Mengganggu proses
reproduksi sebelum sel telur
mencapai kavum uteri
Merubah garis/jalur
endometrial
Mengentalkan lendir
atau mukus serviks
Menurunkan motilitas
sperma melalui kavum
uteri
Jenis-Jenis AKDR
Penguat Kontrasepsi
Copper-releasing:
Copper T 380A
Nova T
Multiload 375
Progestin-releasing:
Progestasert
LevoNova (LNG-20)
Mirena
Keuntungan
kontraseptif
Keuntungan
nonkotraseptif
Keterbatasan
indikasi
kontraindikasi
23. Keuntungan kontraseptif
Efektivitasnya tinggi: 0,6-0,81
kehamilan per 100 wanita dalam
tahun pertama penggunaan (Tembaga T 380A)
Segera efektif dan efek sampingnya sedikit
Metode jangka-panjang (perlindungan sampai 10 tahun jika
menggunakan Tembaga T 380A)
Tidak mengganggu proses sanggama
Kesuburan cepat pulih setelah AKDR dilepas
Tidak mengganggu produksi ASI
Keuntungan Non Kontraseptif
Mengurangi kram akibat menstruasi (hanya yang mengandung
progestin)
Mengurangi darah menstruasi (hanya yang mengandung
progestin)
Mengurangi insidensi kehamilan ektopik (kecuali Progestasert
Efek samping :
IUD dengan tembaga:
Darah haid lebih banyak
Perdarahan tidak teratur atau hebat
Spasme menstruasi
Dismenore/kram haid yang lebih dari biasanya
IUD dengan progestin:
Amenore atau perdarahan bercak (spotting)
Indikasi
Wanita usia reproduksi yang:
Ingin kontrasepsi efektifitas dan jangka panjang
Sedang memberikan ASI
Pascapersalinan dan tidak memberikan ASI
Pascakeguguran
Risiko rendah terhadap PMS
Pelupa/tidak ingat untuk minum pil setiap hari
Tidak suka/tidak boleh pakai kontrasepsi hormon
Membutuhkan kontrasepsi darurat
AKDR: Tidak Sesuai (kontraindikasi)
Pada wanita:
Hamil (diketahui atau dicurigai)
Dengan perdarahan per vaginam yang sebabnya belum
diketahui atau diduga mempunyai masalah ginekologis
yang serius
Mengidap PID (riwayat atau sedang)
Mengeluarkan cairan seperti pus (nanah) dan akut
Mengalami gangguan bentuk atau anomali kavum uteri
Mengidap penyakit trophoblast yang berbahaya
Mengidap Tuberkulosis Pelvik
Mengidap kanker ginekologik
Dengan infeksi saluran genital yang aktif (mis: vaginitis,
servisitis)
25. Manfaat kontraseptif
Sangat efektif (0.51
kehamilan per 100 wanita dalam tahun pertama pemakaian)
Segera efektif dan bersifat permanen
Tidak mengganggu proses sanggama
Sangat sesuai untuk klien yang tidak boleh hamil / kehamilan dapat mengancam keselamatannya
Menggunakan teknik pembedahan sederhana dan menggunakan anestesia lokal
Tidak ada efek samping jangka panjang
Tak menganggu produksi atau mengubah fungsi hormon atau aktifitas seksual
Manfaat nonkontraseptif
Tidak mengganggu produksi ASI
Mengurangi risiko kanker ovarium
Keterbatasan
Bersifat permanen dan rekanalisasi tidak menjamin pulihnya kesuburan
Banyak terjadi penyesalan, terutama bila usia klien < 35
Risiko pembedahan bertambah bila digunakan anestesi umum
Ada rasa tidak nyaman dan nyeri pasca-bedah
Perlu operator terampil/terlatih (spesialis atau pelaksana khusus untuk laparoscopy)
Untuk jangka panjang, efektifitasnya relatif berkurang
Meningkatkan risiko kehamilan ektopik
Tidak melindungi terhadap PMS (mis: HBV, HIV/AIDS
27. Manfaat kontraseptif
Sangat efektif (0.1-0.15 kehamilan per 100 wanita) dalam tahun pertama penggunaan
Bersifat permanen dan segera efektif
Tidak mengganggu proses sanggama
Sesuai untuk pengguna yang pasangannya tidak boleh hamil atau kehamilan dapat membahayakan keselamatan jiwa wanita tersebut
Teknik bedah sederhana dengan anestesia lokal
Tak ada efek samping jangka panjang
Tak mengganggu produksi hormon pria atau mengganggu fungsi seksual
Manfaat non kontraseptif
Tidak mengganggu produksi ASI
Hanya sekali aplikasi dan efektif dalam jangka panjang
Tinggi tingkat rasio efisiensi biaya dan kontrasepsi
Keterbatasan
Permanen (non-reversible) dan timbul masalah bila klien menikah lagi
Bila tak siap ada kemungkinan penyesalan dikemudian hari
Perlu pengosongan depot sperma di vesikula seminalis sehingga perlu 20 kali ejakulasi
Risiko dan efek samping pembedahan kecil
Ada nyeri / rasa tak nyaman pasca-bedah
Perlu tenaga pelaksana terlatih
Tidak melindungi klien terhadap PMS (misalnya: HBV, HIV/AIDS
Indikasi
Pria
Dari semua usia reproduksi (biasanya #50)
Tidak ingin anak lagi, menghentikan fertilitas, ingin metode kontrasepsi yang sangat efektif dan permanen
Yang istrinya mempunyai masalah usia, paritas atau kesehatan dimana kehamilan dapat menimbulkan risiko kesehatan atau mengancam
keselamatan jiwanya
Yang memahami azaz sukarela dan memberi persetujuan tindakan medik untuk prosedur tersebut
Yang merasa yakin bahwa mereka telah mendapatkan jumlah keluarga yang diinginkan