Hubungan Antara Manajemen Konflik dengan Kinerja KaryawanSanti Sulistyorini
Hubungan Antara Manajemen Konflik dengan Kinerja Karyawan
Oleh Kelompok 1 :
1. Tafana Hardianti. B
2. Santi Sulistyorini
3. Irman Aditya
Program Studi Manajemen ( SDM )
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi PGRI Dewantara Jombang
Tahun Ajaran 2020
Hubungan Antara Manajemen Konflik dengan Kinerja KaryawanSanti Sulistyorini
Hubungan Antara Manajemen Konflik dengan Kinerja Karyawan
Oleh Kelompok 1 :
1. Tafana Hardianti. B
2. Santi Sulistyorini
3. Irman Aditya
Program Studi Manajemen ( SDM )
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi PGRI Dewantara Jombang
Tahun Ajaran 2020
Sasaran Pembelajaran
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Membedakan pandangan atas konflik di antara para tradisional dan yang interaksionis.
Menggambarkan tiga tipe konflik dan dua lokus konflik.
Menguraikan proses konflik.
Membedakan perundingan yang distributif dan integratif.
Menerapkan lima tahap dalam proses negosiasi.
Memperlihatkan bagaimana perbedaan individual memengaruhi negosiasi.
Menilai peranan dan fungsi dari negosiasi dengan pihak ketiga.
Sasaran Pembelajaran
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Membedakan pandangan atas konflik di antara para tradisional dan yang interaksionis.
Menggambarkan tiga tipe konflik dan dua lokus konflik.
Menguraikan proses konflik.
Membedakan perundingan yang distributif dan integratif.
Menerapkan lima tahap dalam proses negosiasi.
Memperlihatkan bagaimana perbedaan individual memengaruhi negosiasi.
Menilai peranan dan fungsi dari negosiasi dengan pihak ketiga.
CIRI – CIRI KONFLIK, FAKTOR PENYEBAB KONFLIK DAN PROSES TERJADINYA KONFLIKSanti Sulistyorini
Konflik dalam organisasi tidak akan dapat dihindarkan. Konflik akan selalu ada dalam setiap kehidupan baik itu berupa konflik pribadi dan kelompok. Konflik memang menjadi suatu masalah yang perlu dan selalu dicari problem solving demi menjaga keharmonisan dalam suatu kelompok organisasi sehingga tujuan dari organisasi bisa tercapai.
Konflik ( conflict ) sebagai sebuah proses yang dimulai ketika suatu pihak memiliki persepsi bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif, sesuatu yang menjadi kepedulian atau kepentingan pihak pertama. Definisi ini mencakup beragam konflik yang orang alami dalam organisasi ketidakselarasan tujuan, perbedaan interpretasi fakta, ketidaksepahaman yang disebabkan oleh ekspektasi perilaku, dan sebagainya.
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen KinerjaLailliyaNurjana
Konflik merupakan hal yang tidak bisa dihindari dalam sebuah organisasi, disebabkan oleh banyak factor yang pada intinya karena organisasi terbentuk dari banyak individu dan kelompok yang memiliki sifat dan tujuan yang berbeda satu sama lain.
3. Definisi konflik
(Cumming,P.W,2009). Stonner
Konflik dapat didefenisikan sebagai : Suatu proses interaksi sosial dimana 2
(dua) orang atau lebih, atau dua kelompok atau lebih, berbeda atau
bertentangan dalam hal pendapat atau tujuan mereka. Stonner berpendapat
bahwa konflik organisasi mencakup ketidaksepakatan menyangkut alokasi
sumber daya yang langka atau perselisihan menyangkut tujuan, status, nilai,
persepsi,atau kepribadian. bahwa konflik merupakan kondisi terjadinya
ketidaksesuaian tujuan dan munculnya berbagai pertentangan prilaku, baik
yang ada dalam diri individu , kelompok, maupun dalam sebuah instansi.
masalah, mengetahui kekurangan organisasi, solusi terhadap kelemahan,
dapat mengarahkan pada tujuan organisasi.
4. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan
ciri-ciri yang dibawa individu dalam
suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan
tersebut diantaranya adalah
menyangkut ciri fisik, kepandaian,
pengetahuan, adat istiadat, keyakinan,
dan lain sebagainya. Dengan
dibawasertanya ciri-ciri individual dalam
interaksi sosial, konflik merupakan
situasi yang wajar dalam setiap
masyarakat dan tidak satu masyarakat
pun yang tidak pernah mengalami
konflik antar anggotanya atau dengan
kelompok masyarakat lainnya, konflik
hanya akan hilang bersamaan dengan
hilangnya masyarakat itu sendiri.Konflik
bertentangan dengan integrasi.
Kinerja merupakan hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas
yang dapat dicapai oleh
seorang pegawai dalam
melaksanakan tugas sesuai
dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.
5. Faustino Cardosa Gomes dalam A.A. Anwar
Prabu Mangkunegara, (2005: 9)
Definisi kinerja adalah perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta
tenaga kerja per satuan waktu (lazimnya per jam). efinisi kinerja sebagai
ungkapan seperti output, efisiensi serta efektivitas sering dihubungkan
dengan
produktivitas. Kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kinerja SDM adalah
prestasi kerja, atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang
dicapai SDM per satuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Definisi Kinerja
6. Faktor Penyebab Konflik
Hay
Faktor yang pertama penyebab
terjadinya konflik adalah
adanya saling bergantungan.
Contohnya seperti
ketergantungan dalam
pekerjaan atau pun organisasi.
Mudahnya segala keadaan
yang membutuhkan satu sama
lain untuk menyelesaikan
sebuah pekerjaan
Faktor penyebab konflik yang
selanjutnya ialah perbedaan
tujuan. Perbedaan tujuan yang
terdapat diantara satu bagian
dengan bagian yang lain yang
tidak sepaham bisa menjadi
faktor penyebab munculnya
konflik.
Salah satu faktor penyebab
konflik yaitu perbedaan
persepsi atau pendapat. Dalam
hal menghadapi suatu masalah,
perbedaan persepsi yang
ditimbulkan inilah yang
menyebabkan munculnya
konflik.
Salah paham - Salah paham juga
merupakan salah satu hal yang
dapat menimbulkan
konflik.Misalnya tindakan
seseorang mungkin tujuannya
baik, tetapi oleh pihak lain
tindakan dianggap merugikan.
Bagi yang merasa dirugikan
menimbulkan rasa yang kurang
enak, kurang simpati atau justru
kebencian
1
2
3
4
7. Jenis-jenis konflik
01
Konflik dalam Diri Individu (Intrapersonal).Konflik
intrapersonal adalah konflik yang ada dalam diri seorang
individu karena harus memilih dari sejumlah alternatif
pilihan yang ada.
Konflik antar Individu (Interpersonal).Konflik yang terjadi suatu
organisasi atau konflik di tempat kerja. Konflik yang terjadi diantara
mereka yang bekerja untuk suatu organisasi profit dan nonprofit.
Konflik interpersonal adalah konflik pada suatu organisasi diantara
pihak-pihak yang terlibat konflik dan saling tergantung dalam
melaksanakan pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi.
Konflik antar Individu Dan Kelompok (Intragroup).Dianggap
hal yang konflik antara individu – individu dan kelompok –
kelompok seringkali berhubungan dengan cara para
individu menghadapi tekanan – tekanan untuk mencapai
konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh
kelompok kerja mereka. Konflik antar Kelompok
(Intergroup).Konflik yang banyak terjadi didalam organisasi
– organisasi,
04
03
02
8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Hay
Efektifitas dan efisiensi Bila suatu tujuan
tertentu akhirnya bisa dicapai, kita boleh
mengatakan bahwa kegiatan tersebut
efektif tetapi apabila akibat-akibat yang
tidak dicari kegiatan menilai yang penting
dari hasil yang dicapai sehingga
mengakibatkan kepuasan walaupun efektif
dinamakan tidak efesien.Sebaliknya, bila
akibat yang dicaricari tidak penting atau
remeh maka kegiatan tersebut efesien
Otoritas (wewenang)
Otoritas menurut adalah sifat
dari suatu komunikasi atau
perintah dalam suatu
organisasi formal yang dimiliki
seorang anggota organisasi
kepada anggota yang lain
untuk melakukan suatu
kegiatan kerja sesuai dengan
kontribusinya
Disiplin adalah taat kepda
hukum dan peraturan yang
berlaku (Prawirosentono,
2009).Jadi, disiplin karyawan
adalah kegiatan karyawan
yang bersangkutan dalam
menghormati perjanjian kerja
dengan organisasi dimana dia
bekerja.
inisiatif
Inisiatif yaitu berkaitan dengan
daya pikir dan kreatifitas dalam
membentuk ide untuk
merencanakan sesuatu yang
berkaitan dengan tujuan
organisasi
1
2
3
4
9. Hubungan gaya manjemen konflik dengan kinerja
Di dalam gaya manajemen konflik terdapat lima gaya, yaitu integrasi dimana pihak
yang berkonflik saling mencari solusi pemecahan masalah bersama-sama dan
terbuka dalam usaha menyelesaiakan masalah, kerelaan untuk membantu yaitu
sama-sama mencari solusi dalam menghilangkan perbedaan dan menekankan
persamaan, mendominasi yaitu dimana individu selalu mengontrol orang lain,
menghindar yaitu kemampuan untuk mengindari dan mengabaikan masalah yang
sedang dihadapi dan kompromi yaitu cara penyelesaian konflik dengan mencari
solusi bersama yang dapat diterima oleh kedua belah pihak. Kelima gaya
manajemen konflik dapat membantu seseorang dalam menyelesaikan konflik.
(Rahim, 2002).Kinerja yang ada sekarang ini menunjukkan bahwa rendahnya
kinerja, seperti absen dalam bekerja, membolos pada saat jam kerja serta buruknya
pelayanan yang diberikan.
10. Unsur-unsur yang perlu diadakan penilaian kinerja
. Kinerja yang dicapai oleh tenaga
kerja atau karyawan dalam
melaksanakan tugas dan pekerjaan
yang diberikan kepadanya.
Prestasi kerja.
. Kepemimpinan. Kemampuan yang
dimiliki seorang tenaga kerja atau
karyawan untuk meyakinkan orang
lain sehingga dapat dikerahkan
secara maksimum untuk
melaksanakan tugas pokok.
Kejujuran.
Kesetiaan. Tanggung jawab..
Tekad dan
kesanggupan
tenaga kerja atau
karyawan mentaati
melaksanakan dan
mengamalkan
sesuatu yang ditaati
dengan penuh
kesadaran dan
tanggung jawab.
Kesanggupan seorang tenaga
kerja atau karyawan dalam
menyelenggarakan tugas dan
pekerjaan yang diserahkan
kepadanya sebaikbaiknya dan
tepat waktu serta berani
mengambil resiko atas keputusan
yang telah diambilnya atau
tindakan yang dilakukannya.
Ketulusan hati seorang tenaga kerja atau
karyawan dalam melaksanakan tugas dan
pekerjaan serta kemampuan untuk tidak
menyalahgunakan wewenang yang telah
diberikan kepadanya.