SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Ram@
PENGEMBANGAN KURIKULUM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MUATAN LOKAL
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur
dalam Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum
Dosen Pengampu : Bustian Ardinata, S.Pd, M.Pd.
Disusun oleh :
RAMA PURNAMA SARI
NIM: 03.2125.12
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM (BKI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) KERINCI
TA. 2015
Ram@
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak pemikir dan praktisi pendidikan mengungkapkan bahwa
pendidikan telah turut memberi pengaruh terhadap terjadinya alienasi peserta
didik dari konteks sosial-budayanya. Politik pendidikan Orde Baru yang
menganut pespektif homogenisasi yang tercermin pada pendekatan sentralisasi
pengelolaan pendidikan dalam berbagai aspeknya, telah berdampak pada reduksi
keragaman masyarakat Indonesia. Akibatnya, ketika peserta didik
menyelesaikan pendidikan formalnya, baik pada jenjang pendidikan dasar,
menengah bahkan pendidikan tinggi, mereka merasa asing dan pada gilirannya
mereka tidak mampu memberi kontribusi nyata terhadap masyarakat yang
mengitarinya. Sehingga, tidaklah terlalu berlebihan, bila dalam kenyataanya,
kemudian sering terdengar ungkapan yang menyatakan bahwa semakin tinggi
pendidikan semakin lebar gave antara dirinya dengan lingkungan sosial yang
mengitarinya.
Berbagai upaya untuk menjembatani pendidikan formal peserta didik
dengan lingkungan sosio-kulturalnya telah diupayakan. Sejak tahun 1980-an
akhir, dalam upaya peningkatan relevansi pendidikan, pemerintah telah
melakukan serangkaian terobosan, di antaranya melalui penerapan kurikulum
muatan lokal. Melalui penerapan kurikulum ini, maka tuntutan untuk
mewujudkan diversifikasi kurikulum untuk melayani peserta didik dan potensi
daerah yang beragam, sesuai dengan diversifikasi jenis pendidikan dan
menyesuaikan dengan kondisi setempat menjadi sangat urgen dikembangkan.
Namun, dalam implementasi kurikulum muatan lokal, sampai saat ini masih
dihadapkan pada beberapa persoalan. Di antara persoalan mendasar berkenaan
dengan, bagaimana perumusan kurikulum ini dilaksanakan, sehingga benar-
benar mampu memberi kontribusi nyata terhadap peserta didik.
Salah satu unsur yang harus dilestarikan dan dijaga melalui kegiatan
pendidikan adalah nilai, tradisi, budaya, keterampilan dan konsep yang berlaku
pada masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah menggulirkan
perubahan kurikulum dengan menambahkan mata pelajaran muatan lokal.
Melalui pembelajaran muatan lokal diharapkan peserta didik, tidak saja memiliki
pengetahuan akademis berupa pengetahuan yang bersifat global sebagaimana
diharapkan, tetapi juga mempunyai kepedulian terhadap nilai-nilai sosio-kultural
yang melingkupi peserta didik.
Dalam konteks pendidikan yang lebih luas dikenal dengan adanya materi
khusus atau yang sering dikenal dengan istilah kurikulum muatan lokal yang
merupakan upaya atau terobosan program pendidikan yang secara khusus
disusun untuk peserta didik agar memiliki kompetensi yang dibutuhkan
masyarakat dewasa ini. Hal ini menuntut madrasah sebagai lembaga pendidikan
Ram@
berbasis Islam dituntut mampu mengembangkan kurikulum pendidikan
Islamnya baik melalui celah muatan lokal maupun dengan menambah waktu
belajar yang dikhususkan untuk materi-materi keislaman sesuai visi dan misi
lembaga pendidikan masing-masing.
Dilihat dari fenomena yang ada, nilai-nilai religius pada masyarakat pada
umumnya merosot, seperti menganggap kurang pentingnya pendidikan agama
pada anak, dan menomor duakan pendidikan agama Islam dari pendidikan pada
umumnya. Hal ini disebabkan karena perasaan emosional yang timbul dari
ketidaktahuan masyarakat terhadap pendidikan agama Islam. Dari sini maka
akan timbul ketidak pedulian orang tua murid terhadap pendidikan agama pada
anaknya. Kondisi tersebut menuntut sekolah dapat mengembangkan kurikulum
pendidikan agama Islamnya dan mengimplementasikannya dengan baik dan
tertata.
Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis merasa tertarik menulis dan
membahas tentang pengembangan kurikulum PAI muatan lokal di
Sekolah/Madrasyah
B. Tujuan dan Manfaat
Adapun yang menjadi tujuan penulis makalah ini adalah sebagai berikut;
1. Agar mahasiswa mengetahui dan paham apa itu kurikulum PAI muatan lokal
2. Agar mahasiswa mengetahui pengembangan kurikulum PAI muatan lokal di
Madrasah/Sekolah.
3. Agar mahasiswa mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam
pengembangan kurikulum PAI muatan lokal.
4. Agar mahasiswa mengetahui peranan kurikulum PAI muatan lokal dalam
upaya peningkatan mutu pendidikan agama Islam
Sedangkan manfaatnya yaitu secara teoritis makalah ini untuk
mengembangkan ilmu pendidikan dalam bidang kependidikan Islam dan juga
memberikan masukan pada mahasiswa STAIN Kerinci untuk menambah bahan
pustaka. Sedangkan secara praktis manfaat makalah ini dapat menjadi
sumbangan pemikiran dan masukan untuk meningkatkan kualitas program
pendidikan.
Ram@
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pengembangan Kurikulum PAI Muatan Lokal
A. Pengembangan Kurikulum
1. Pengertian Kurikulum
Istilah kurikulum semula berasal dari istilah yang dipergunakan
dalam dunia olah raga pada zaman Yunani Kuno. Secara bahasa, kurikulum
berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata “curir” artinya pelari, dan “curere”
yang artinya tempat berpacu. Sehingga kurikulum diartikan sebagai jarak
yang ditempuh oleh pelari.1
Sedangkan menurut istilah pengertian kurikulum dapat di definisikan
sebagai berikut :
a. J. Galen Saylor dan William M. Alexander dalam bukunya Curriculum
Planning for Better Teaching and Learning sebagaimana dikutip oleh
Nasution menjelaskan bahwa The curriculum is the sum total of school’s
efforts to influence learning, whether in the class room, or the
playground, or out of school.2 Yaitu kurikulum diartikan segala usaha
sekolah untuk mempengaruhi pembelajaran, apakah di dalam kelas, atau
di halaman ataupun di luar sekolah.
b. David Pratt mendefinisikan : “A curriculum is an organized set of formal
educational and or training intentions”.3 Yaitu kurikulum diartikan
sebagai seperangkat organisasi pendidikan formal atau pusat-pusat
latihan.
c. Peter F. Oliva mendefinisikan : “ Curriculum is everything that goes on
within the school, including extraclass activites, guidance, and
interpesonal relationship”.4 Yaitu kurikulum adalah sesuatu yang terjadi
di sekolah termasuk kegiatan ektra kelas, bimbingan dan hubungan antar
perseorangan.
d. Kurikulum dalam pendidikan Islam dikenal dengan istilah manhaj yang
berarti jalan yang terang yang dilalui oleh pendidik bersama anak
didiknya untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
mereka.5
1 Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, (Bandung:: Sinar Baru
Algensindo, 1991), h. 4.
2 S. Nasution, Asas-asas Kurikulum,(Jakarta: Bumi Aksara, 2001), Cet. 4, h. 4-5.
3 David Pratt, Curriculum: Design and Development, (San Diego: Harcourt Brace Jovanovich,
1980), h. 4.
4
Peter F. Oliva, Developing the Curriculum, (Boston: Little, Brown and Company,1982), h. 6.
5
Omar Muhammad al-Toumy al-Syaibany, Filsafat Pendidikan Islam (terj. Hassan
Langgulung), (Jakarta: Bulan Bintang, 1984), h. 478.
Ram@
e. Selain manhaj kurikulum bisa diartikan dengan istilah muqarrar yang
berarti ketetapan yang diwajibkan pada pengajaran siswa dalam madrasah
atau di kelas.6
2. Pengertian Pengembangan Kurikulum
Banyak dari para ahli pendidikan yang memberikan formulasi
berbeda dalam mengartikan kurikulum. Akan tetapi secara substansial adalah
sama yaitu mengarah pada mata pelajaran. Yurmaini Mainuddin memberikan
definisi tentang pengembangan kurikulum bahwa pengembangan kurikulum
merupakan suatu upaya yang diberikan / disponsori oleh sekolah untuk
memberikan pengalaman edukatif dalam menumbuh kembangkan seluruh
potensi psikologi dan fisik siswa untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.7
P. J. Hills menyatakan: “curriculum development could be
summarised as the planning, implimentation and evaluation of the
educational”.8 Pengembangan kurikulum disini menunjuk pada kegiatan
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian program pendidikan.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan
kurikulum adalah upaya kegiatan edukatif yang dilakukan oleh sekolah
untuk menumbuh kembangkan seluruh potensi siswa dengan merencanakan,
melaksanakan dan menilai apa yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan
yang diharapkan.
B. Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan Agam Islam
Di dalam GBPP PAI dijelaskan bahwa pendidikan agama Islam
adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami,
menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran dan atau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk
menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama
dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.9
Menurut A. Tafsir pendidikan agama Islam adalah bimbingan yang
diberikan seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal
sesuai dengan ajaran Islam.10
Dari definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
agama Islam adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka
mempersiapkan peserta didik agar meyakini, memahami dan mengamalkan
6
M. Muzammil Basir dan M. Malik Said, Madkhola ila al Manahij wa Turuqu al Tadris, (Daru
al Liwa’ Linnasyri wa al Tauzik: Mamlakah Arabiyah Su’udiyah, 1995), h.16.
7
Yurmaini Mainuddin, Pengembangan dan Pelaksanaan Kurikulum yang Menjiwai
Tercapainya Lulusan yang Kreatif dalam Konveksi Nasional Pendidikan II, Kurikulum untuk Abad 21 ,
(Jakarta : Grasindo, 1994), h. 48.
8 P. J. Hills, Adictionary of education, (London : Routledge A Kegan Paul, 1982), h. 22.
9
Muhaimin, et. al., Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama
Islam di Sekolah, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2001), h. 7.
10
Abdul Majid, dkk., Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep dan Implementasi
Kurikulum 2004, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2004), h. 130.
Ram@
ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan pelatihan yang
telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Dasar Pendidikan Agama Islam
a. Dasar Yuridis / Hukum
1). Dasar falsafah negara Pancasila, sila pertama : Ketuhanan Yang Maha
Esa.
2). UU No. 20 Th. 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 30
ayat (1) sampai (5)
b. Dasar Religius
Yaitu dasar-dasar yang bersumber dari ajaran Islam yang tertera dalam
ayat al-Qur’an maupun alHadits. Dalam al-Qur’an surat An-Nahl ayat
125, yang berbunyi :
“Serulah manusia kepada jalan Tuhan mu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa
yang tersesat di jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-
orang yang mendapat petunjuk”.11
Selain ayat di atas juga disebutkan dalam hadits yang artinya;
“Dari Abi Hurairoh R.A. berkata : Rasul SAW bersabda, setiap anak
yang dilahirkan itu telah membawa fitroh beragama (perasaan percaya
kepada Allah) Maka kedua orang tuanya lah yang menjadikan anak
tersebut beragama Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi (HR. Muslim).12
C. Pedoman Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal
Pentingnya mengembangkan kurikulum muatan lokal didasarkan pada
PP RI No. 19 th. 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 14 ayat 1,
bahwa kurikulum untuk SMP/MTs/SMPLB atau bentuk lain yang sederajat dan
kurikulum untuk SMA/MA/SMALB atau bentuk lain yang sederajat dapat
memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal.13 Sehingga dalam hal ini
kurikulum muatan lokal sebagai bagian dari kurikulum nasional hanyalah
sebagai pengaya kurikulum nasional. Hal ini menujukkan bahwa masuknya
muatan local tidak berarti merubah kurikulum yang sudah ada. Artinya, ditinjau
dari bidang studi yang telah ada dalam kurikulum nasional tetap digunakan dan
dijadikan rujukan dalam menyusun pengajaran muatan lokal.
1. Pengertian kurikulum muatan lokal
Kurikulum muatan lokal adalah program pendidikan yang isi dan
media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam, lingkungan
11
DEPAG RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: Kumudasmoro Grafindo, 1994), h, 421.
12
A.Razak dan Rais Latif, Terjemahan Hadits Shohih Muslim Jilid III, (Jakarta : Pustaka al
Husna, 1980), h. 236.
13
PP RI No. 19 th. 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005),
Pasal 14 ayat (1), h. 11.
Ram@
sosial, dan lingkungan budaya serta kebutuhan daerah dan wajib dipelajari
oleh murid di daerah itu.14
Kurikulum muatan lokal juga disebut dengan istilah kurikulum
institusional yaitu kurikulum yang dikembangkan oleh masing-masing
sekolah sesuai dengan visi, misi dan kebutuhan pemakai jasa pendidikan.15
Dari definisi di atas dapat dijelaskan bahwa kurikulum muatan local
adalah suatu program pendidikan yang dikembangkan atau disusun sendiri
oleh daerah ataupun suatu lembaga pendidikan yang sesuai dengan visi, misi
dan kebutuhan pemakai jasa sebagai program unggulan atau ciri khas suatu
lembaga pendidikan / madrasah.
2. Tujuan kurikulum muatan lokal
Muatan lokal diberikan dalam rangka usaha pengenalan, pemahaman
dan pewarisan nilai karakteristik daerah kepada peserta didik di sekolah.16
Hal ini semata-mata untuk menyelaraskan apa yang diberikan kepada siswa
dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di daerahnya,mengoptimalkan
potensi dan sumber belajar yang ada di sekitar bagi kepentingan anak didik,
menumbuhkan dan mengembangkan minat perhatian anak didik sesuai
dengan kebutuhan yang ada di daerahnya, memperkenalkan dan
menanamkan kehidupan sosial budaya, serta nilai-nilai yang tumbuh dan
berkembang di masyarakat kepada anak didik.17
Secara ringkas tujuan pengajaran muatal lokal adalah agar siswa :
a. Memiliki bakat kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan
mengenai daerahnya atau agamanya.
b. Mengenal lebih dekat dengan lingkungan alam sosial dan budaya.
c. Memiliki sikap dan prilaku yang selaras dengan nilai-nilai atau aturan
yang berlaku di daerahnya serta dapat melestarikan dan
mengembangkannya.
Karena itu program muatan lokal yang dikembangkan tidak hanya
berbasis kompetensi melainkan juga dikembangkan dengan berbasis life
skill, yaitu kurikulum yang dikembangkan bertolak dari kebutuhan,
kemampuan, minat dan bakat dari peserta didik itu sendiri.18
14
Subandijah, Pengembangan dan inovasi kurikulum, (jakarta: Raja Grafindo persada, 1992), h.
148.
15
Arief Furchan, dkk, Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi di Perguruan Tinggi
Agama Islam, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005), h. 72.
16
Subandijah, Pengembangan dan inovasi kurikulum, (jakarta: Raja Grafindo persada, 1992), h.
148.
17
Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, (Bandung:: Sinar Baru
Algensindo, 1991), h. 173.
18
Muhaimin, Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam,(Jakarta: Nuansa,2003), Cet. I, h.
155.
Ram@
BAB III
PEMBAHASAN
A. PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI MUATAN LOKAL
DI MADRASAH/SEKOLAH
Tahap yang dilakukan dalam mengembangkan kurikulum PAI muatan
lokal di Madrasah/Sekolah meliputi hal sebagai berikut :
a. Perencanaan
Kegiatan awal yang harus dilakukan dalam pengembangan kurikulum
adalah melakukan perencanaan atau penyususunan kurikulum. Dalam
penyusunan kurikulum PAI muatan lokal madrasah diberi kewenangan untuk
mengembangkan sendiri oleh yayasan, pihak yayasan hanya menentukan bahan-
bahan yang harus disusun yakni yang sesuai dengan visi dan misi lembaga
kemudian madarasah sendiri yang mengembangkan bentuk materi apa yang
sesuai. Dalam hal ini perencanaan kurikulum dimulai dengan merumuskan
tujuan, menentukan bahan pengajaran, merumuskan bentuk / strategi belajar
mengajar dan penilaian.
b. Pelaksanaan
Dengan telah selesainya segala perencanaan maka guru telah siap untuk
melaksanakan kurikulum yang telah direncanakan. Pelaksanaan kurikulum pada
hakikatnya mewujudkan program pendidikan agar berfungsi mempengaruhi
anak didik / siswa menuju tercapainya tujuan pendidikan.19 Pelaksanaan
kurikulum PAI muatan lokal di Madrasah/sekolah berupa kegiatan
pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut meliputi bahan pengajaran,
pendekatan, metode mengajar , media / alat bantu pengajaran dan penilaian.
c. Penilaian
Kegiatan penilaian sangat menunjang keberhasilan pengembangan
kurikulum. Dalam penilaian kurikulum PAI muatan lokalnya diperoleh dari hasil
penilaian terhadap hasil belajar siswa, lulusan, serta supervisi yang dilakukan
oleh kepala madrasah setiap tiga bulan sekali. Dari supervisi tersebut kepala
madrasah dapat mengetahui sejauh mana cara kerja guru, minat siswa dalam
pembelajaran sehingga dapat diperoleh informasi apakah kurikulum PAI muatan
lokal di Madrasah/Sekolah perlu diganti ataukah tidak.
Dalam mengembangkan kurikulum PAI muatan lokal madrasah/sekolah
dituntut mampu merencanakan dan melaksanakannya dengan baik dan dapat
menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif, karena pada hakekatnya
kegiatan belajar mengajar adalah upaya yang dilakukan untuk dapat mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, sehingga dalam hal ini kepala madrasah/sekolah
dan guru bertanggung jawab atas kegiatan belajar mengajar dalam interaksi edukatif.
Dalam pengembangan kurikulum PAI muatan lokal, kegiatan perencanaan dan
pelaksanaan harus dilaksanakan secara maksimal yang menuntut kerja sama semua
pihak baik kepala sekolah, guru, siswa maupun orang tua atau masyarakat.
19
Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, (Bandung: Sinar Baru,
1991), Cet. II, h. 41.
Ram@
B. Faktor Pendukung dan penghambat dalam Pengembangan Kurikulum PAI
Muatan Lokal
terdapat beberapa factor yang menjadi penunjang dan penghambat dalam dalam
pengembangan kurikulum PAI muatan lokal. Beberapa faktor tersebut antara
lain:
1. Faktor Pendukung
Faktor ini merupakan faktor yang membantu kelancaran dalam
pengembangan kurikulum PAI muatan lokal, antara lain:
- Adanya Kesiapan madrasah / sekolah untuk mengembangkan kurikulum
PAI nya.
- Perencanaan yang yang baik dalam mengembangkan kurikulum.
- Ketepatan dalam memilih bahan pengajaran, strategi pelaksanaan serta
penilaiannya.
- SDM para pengajar yang berkualitas profesional pada guru sehingga
mendukung dalam pengembangan kurikulum, karena guru merupakan
pelaksana dari apa yang sudah direncanakan.
- Adanya dukungan baik dari siswa, orang tua, masyarakat, dan pihak
lainnya yang terkait dalam dunia pendidikan.
- Adanya kemauan atau kesadaran siswa untuk belajar. Siswa sangat
termaotivasi terhadap pengembangan serta peningkata kualitas
keagamaan sehingga mempermudah kerja guru.
- Adanya sarana dan prasarana yang mencukupi dalam pekasanaan
pembelajaran, sehingga apa yang sudah dikembangkan akan dapat
berjalan lancar.
2. Faktor penghambat
Faktor ini merupakan faktor yang menjadi kendala dalam pengembangan
kurikulum PAI muatan lokla, antara lain:
- Terkadang masih kurang kesiapan madrasah / dalam mengembangkan
kurikulum PAI muatan lokal.
- Masih terdapat perencanaan yang belum maksimal dalam merencanakan
kurikulum baik bahan pengajarannya atau strategi pelaksanaan.
- Terdapat SDM para pengajar yang kurang profesional sehingga
memnghambat dalam pengembangan kurikulum yang dilaksanakan.
- Kurangnya pengetahuan guru dan pengembang kurikulum terhadap
kemampuan siswa seperti tingkat kecerdasan siswa, bakat dan minat.
- Terbatasnya bahan atau sumber pengajaran yang dapat dikembangkan.
- Terbatasnya dana dalam mencukupi sarana dan prasana yang memadai
sebagai pendukung terlaksananya pengembangan kurikulum PAI muatan
lokal.
C. Peranan kurikulum PAI muatan lokal dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan agama Islam di madrasah/sekolah.
Kurikulum PAI muatan lokal sangat berperan sekali dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan agama Islam di madrasah/sekolah.
Madrasah/sekolah sebagai lembaga pendidikan Islam terutama madrasah tujuan
kurikulumnya memiliki penekanan selain transfer ilmu dan watak, tetapi juga
harus menekankan pada pembentukan dan pembinaan ketrampilan bagi peserta
didik yang kini populer sebagai life skill (kecakapan hidup), sehingga madrasah
Ram@
dituntut mampu menghasilkan peserta didik yang bukan hanya berpengetahuan
tetapi juga siswa yang mampu mengamalkan nilai-nilai pendidikan agama Islam.
Oleh karenanya peningkatan mutu pendidikan agama Islam dalam madrasah
tidak cukup hanya dengan mengandalkan kurikulum yang sudah ada dalam
kurikulum nasional tetapi dapat ditunjang dengan adanya muatan lokal yang
dikhususkan untuk materi-materi keislaman yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dewasa ini seperti tahfidz, muhadasah, qira’ah, praktek ibadah,
pesantren kilat dan materi-materi atau kegiatan keagamaan lainnya yang dapat
menambah pengetahuan agama siswa dan menanamkannya dalam jiwa mereka
sehingga menjadi manusia yang beriman, berilmu dan beramal shalih dalam
kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian pengembangan kurikulum PAI melalui celah muatan
lokal sangat membantu siswa dalam mempelajari, memahami dan menghayati
pendidikan agama Islam sehingga dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari
baik dalam keluarga maupun masyarakat luas.
Ram@
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada bab IV dapat disimpulkan tentang
pengembangan kurikulum PAI muatan lokal Madrasah/Sekolah sebagai berikut:
1. Pengembangan kurikulum PAI muatan lokal yaitu proses kegiatan untuk
menghasilkan dan melaksanakan program pendidikan agama Islam yang
disusun sendiri oleh madrasah/sekolah untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam melalui celah muatan
lokal merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas pendidikan Islam.
Dalam pengembangannya harus direncanakan dan dilaksanakan dengan baik
untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan.
3. Dalam pengembangan kurikulum PAI muatan lokal terdapat beberapa faktor
pendukung dan penghambat dalam pelaksanaannya seperti ada kesiapan dan
perencanaan yang matang dalam pengembangannya. Kurangnya dana dapat
menghambat dalam pengembangan kurikulum PAI muatan lokal.
4. Kurikulum PAI muatan lokal sangat berperan sekali dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan agama Islam. Dengan adanya kurikulum PAI
muatan lokal siswa dapat menambah, memperluas pengetahuan dan keahlian
tentang pendidikan agama Islam lebih mendalam bukan hanya sebatas dari
bidang studi yang ada dalam kurikulum nasional, sehingga peserta didik
dapat mengerti, menghayati dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-
hari. Dari hal tersebut maka madrasah mampu menghasilkan lulusan yang
bukan hanya berpengetahuan tetapi juga berakhlakul karimah.
B. Saran
Kepada pihak sekolah dan lembaga pendidikan/dinas pendidikan
1. Hendaknya diupayakan untuk melengkapi fasilitas belajar yang kurang
memadai seperti buku-buku keagamaan dan sarana fisik lainnya. Hal ini
dimaksudkan untuk menumbuhkan semangat dalam proses belajar mengajar
dan proses pembelajaran sebagai wujud dari pengembangan kurikulum PAI
muatan lokal
2. Hendaknya diadakan penataran dan bimbingan bagi guru-guru khususnya
guru Agama agar lebih profesional dan terampil dalam melaksanakan
kegiatan mengajarnya.
3. Dalam menyajikan bidang studi Pendidikan Agama Islam muatan lokal,
selain ditekankan pada teori hendaklah juga ditekankan pada prakteknya.
Ram@
DAFTAR PUSTAKA
A.Razak dan Rais Latif, (1994), Terjemahan Hadits Shohih Muslim Jilid III, (Jakarta :
Pustaka al Husna)
Abdul Majid, dkk., (2004), Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep dan
Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung : Remaja Rosda Karya)
Arief Furchan, (2005), dkk, Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi di
Perguruan Tinggi Agama Islam, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar)
David Pratt, (1980), Curriculum: Design and Development, (San Diego: Harcourt Brace
Jovanovich)
DEPAG RI, (1994), Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: Kumudasmoro Grafindo)
M. Muzammil Basir dan M. Malik Said, (1995), Madkhola ila al Manahij wa Turuqu al
Tadris, (Daru al Liwa’ Linnasyri wa al Tauzik: Mamlakah Arabiyah Su’udiyah)
Muhaimin, (2003), Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam, (Jakarta: Nuansa)
Muhaimin, et. al., (2001), Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan
Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung : Remaja Rosda Karya)
Nana Sudjana, (1991), Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah,
(Bandung:: Sinar Baru Algensindo)
Omar Muhammad al-Toumy al-Syaibany, (1984), Filsafat Pendidikan Islam (terj.
Hassan Langgulung), (Jakarta: Bulan Bintang)
P. J. Hills, (1982), Adictionary of education, (London : Routledge A Kegan Paul)
Peter F. Oliva, (1982), Developing the Curriculum, (Boston: Little, Brown and
Company)
PP RI No. 19 th. 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan, (Jakarta: Sinar Grafika,
2005), Pasal 14 ayat (1)
S. Nasution, (2001), Asas-asas Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara)
Subandijah, (1992), Pengembangan dan inovasi kurikulum, (jakarta: Raja Grafindo
persada)
Yurmaini Mainuddin, (1994), Pengembangan dan Pelaksanaan Kurikulum yang
Menjiwai Tercapainya Lulusan yang Kreatif dalam Konveksi Nasional
Pendidikan II, Kurikulum untuk Abad 21, (Jakarta : Grasindo)

More Related Content

What's hot

Lembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan islamLembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan islamOgi Satriawan
 
Makalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuMakalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuAbuy Thea
 
Fiqh 4 Tanda-tanda Baligh
Fiqh 4 Tanda-tanda BalighFiqh 4 Tanda-tanda Baligh
Fiqh 4 Tanda-tanda BalighNurul Ilhamni
 
Makalah tentang syirik
Makalah tentang syirikMakalah tentang syirik
Makalah tentang syirikamrin syahrafi
 
Makalah sejarah pendidikan di indonesia
Makalah sejarah pendidikan di indonesiaMakalah sejarah pendidikan di indonesia
Makalah sejarah pendidikan di indonesiaYeti Rohayati
 
KONSEP PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF HADITS.pptx
KONSEP PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF HADITS.pptxKONSEP PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF HADITS.pptx
KONSEP PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF HADITS.pptxAchmad Nurjadid Akmal
 
Masa kejayaan pendidikan islam
Masa kejayaan pendidikan islamMasa kejayaan pendidikan islam
Masa kejayaan pendidikan islamnewskiem
 
PPT manajemen kurikulum.pptx
PPT manajemen kurikulum.pptxPPT manajemen kurikulum.pptx
PPT manajemen kurikulum.pptxShezaYolanda1
 
Modul pembelajaran pai kelas x
Modul pembelajaran pai kelas xModul pembelajaran pai kelas x
Modul pembelajaran pai kelas xMoezzt Licha
 
proses sistematika keilmuan dakwah
 proses sistematika keilmuan dakwah proses sistematika keilmuan dakwah
proses sistematika keilmuan dakwahmuhamadnursalim123
 
pengertian dan macam-macam alat pendidikan
pengertian dan macam-macam alat pendidikanpengertian dan macam-macam alat pendidikan
pengertian dan macam-macam alat pendidikaniwan Alit
 
Rpp Perkembangan Islam Pada Masa Modern
Rpp Perkembangan Islam Pada Masa ModernRpp Perkembangan Islam Pada Masa Modern
Rpp Perkembangan Islam Pada Masa Modernelifitriani
 
2 Masa pembaharuan pendidikan islam.pptx
2 Masa pembaharuan pendidikan islam.pptx2 Masa pembaharuan pendidikan islam.pptx
2 Masa pembaharuan pendidikan islam.pptxmarm27
 
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMA
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMALembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMA
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMAruangkuliahpai6f
 
KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah
KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah
KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah Syarifatul Marwiyah
 
RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI) Kelas XI
RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI) Kelas XIRPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI) Kelas XI
RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI) Kelas XIDiva Pendidikan
 
Adab Terhadap Orangtua dan Guru
Adab Terhadap Orangtua dan GuruAdab Terhadap Orangtua dan Guru
Adab Terhadap Orangtua dan GuruMike Yunita
 
Manajemen pengelolaan pondok pesantren
Manajemen pengelolaan pondok pesantrenManajemen pengelolaan pondok pesantren
Manajemen pengelolaan pondok pesantrencindhi martha
 

What's hot (20)

Lembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan islamLembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan islam
 
MATERI PPT SKI
MATERI PPT SKI MATERI PPT SKI
MATERI PPT SKI
 
Makalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuMakalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmu
 
Fiqh 4 Tanda-tanda Baligh
Fiqh 4 Tanda-tanda BalighFiqh 4 Tanda-tanda Baligh
Fiqh 4 Tanda-tanda Baligh
 
Makalah tentang syirik
Makalah tentang syirikMakalah tentang syirik
Makalah tentang syirik
 
Makalah sejarah pendidikan di indonesia
Makalah sejarah pendidikan di indonesiaMakalah sejarah pendidikan di indonesia
Makalah sejarah pendidikan di indonesia
 
KONSEP PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF HADITS.pptx
KONSEP PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF HADITS.pptxKONSEP PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF HADITS.pptx
KONSEP PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF HADITS.pptx
 
Masa kejayaan pendidikan islam
Masa kejayaan pendidikan islamMasa kejayaan pendidikan islam
Masa kejayaan pendidikan islam
 
PPT manajemen kurikulum.pptx
PPT manajemen kurikulum.pptxPPT manajemen kurikulum.pptx
PPT manajemen kurikulum.pptx
 
Modul pembelajaran pai kelas x
Modul pembelajaran pai kelas xModul pembelajaran pai kelas x
Modul pembelajaran pai kelas x
 
proses sistematika keilmuan dakwah
 proses sistematika keilmuan dakwah proses sistematika keilmuan dakwah
proses sistematika keilmuan dakwah
 
pengertian dan macam-macam alat pendidikan
pengertian dan macam-macam alat pendidikanpengertian dan macam-macam alat pendidikan
pengertian dan macam-macam alat pendidikan
 
Aik ppt 1
Aik ppt 1Aik ppt 1
Aik ppt 1
 
Rpp Perkembangan Islam Pada Masa Modern
Rpp Perkembangan Islam Pada Masa ModernRpp Perkembangan Islam Pada Masa Modern
Rpp Perkembangan Islam Pada Masa Modern
 
2 Masa pembaharuan pendidikan islam.pptx
2 Masa pembaharuan pendidikan islam.pptx2 Masa pembaharuan pendidikan islam.pptx
2 Masa pembaharuan pendidikan islam.pptx
 
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMA
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMALembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMA
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMA
 
KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah
KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah
KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah
 
RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI) Kelas XI
RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI) Kelas XIRPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI) Kelas XI
RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI) Kelas XI
 
Adab Terhadap Orangtua dan Guru
Adab Terhadap Orangtua dan GuruAdab Terhadap Orangtua dan Guru
Adab Terhadap Orangtua dan Guru
 
Manajemen pengelolaan pondok pesantren
Manajemen pengelolaan pondok pesantrenManajemen pengelolaan pondok pesantren
Manajemen pengelolaan pondok pesantren
 

Viewers also liked

Potret pendidikan aceh
Potret pendidikan acehPotret pendidikan aceh
Potret pendidikan acehManaf Abdul
 
DEFINISI, SEJARAH KOMPONEN, DAN KEDUDUKAN KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN
DEFINISI, SEJARAH KOMPONEN, DAN KEDUDUKAN KURIKULUM DALAM PENDIDIKANDEFINISI, SEJARAH KOMPONEN, DAN KEDUDUKAN KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN
DEFINISI, SEJARAH KOMPONEN, DAN KEDUDUKAN KURIKULUM DALAM PENDIDIKANDasrieny Pratiwi
 
Lampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garuda
Lampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garudaLampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garuda
Lampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garudaAepsaenawa
 
PPT,Pengertian dan Kedudukan Kurikulum,Kelompok 1,PBI F,5,STAIN JURAI SIWO ME...
PPT,Pengertian dan Kedudukan Kurikulum,Kelompok 1,PBI F,5,STAIN JURAI SIWO ME...PPT,Pengertian dan Kedudukan Kurikulum,Kelompok 1,PBI F,5,STAIN JURAI SIWO ME...
PPT,Pengertian dan Kedudukan Kurikulum,Kelompok 1,PBI F,5,STAIN JURAI SIWO ME...67676767676767
 
90994471 makalah-pengemb-mulok
90994471 makalah-pengemb-mulok90994471 makalah-pengemb-mulok
90994471 makalah-pengemb-mulokPuji Rokhayanti
 

Viewers also liked (7)

Potret pendidikan aceh
Potret pendidikan acehPotret pendidikan aceh
Potret pendidikan aceh
 
DEFINISI, SEJARAH KOMPONEN, DAN KEDUDUKAN KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN
DEFINISI, SEJARAH KOMPONEN, DAN KEDUDUKAN KURIKULUM DALAM PENDIDIKANDEFINISI, SEJARAH KOMPONEN, DAN KEDUDUKAN KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN
DEFINISI, SEJARAH KOMPONEN, DAN KEDUDUKAN KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN
 
Lampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garuda
Lampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garudaLampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garuda
Lampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garuda
 
PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL
PENGEMBANGAN MUATAN LOKALPENGEMBANGAN MUATAN LOKAL
PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL
 
(1)pengembangan bahan ajar mulok
(1)pengembangan bahan ajar mulok(1)pengembangan bahan ajar mulok
(1)pengembangan bahan ajar mulok
 
PPT,Pengertian dan Kedudukan Kurikulum,Kelompok 1,PBI F,5,STAIN JURAI SIWO ME...
PPT,Pengertian dan Kedudukan Kurikulum,Kelompok 1,PBI F,5,STAIN JURAI SIWO ME...PPT,Pengertian dan Kedudukan Kurikulum,Kelompok 1,PBI F,5,STAIN JURAI SIWO ME...
PPT,Pengertian dan Kedudukan Kurikulum,Kelompok 1,PBI F,5,STAIN JURAI SIWO ME...
 
90994471 makalah-pengemb-mulok
90994471 makalah-pengemb-mulok90994471 makalah-pengemb-mulok
90994471 makalah-pengemb-mulok
 

Similar to KURIKULUM PAI MUATAN LOKAL

resensi artikel_metode_penelitian septia anjani
resensi artikel_metode_penelitian septia anjaniresensi artikel_metode_penelitian septia anjani
resensi artikel_metode_penelitian septia anjanirosesani1
 
Ilmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan IslamIlmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan Islampita pulungan
 
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM PENDIDIKAN ISALAM
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM PENDIDIKAN ISALAMKELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM PENDIDIKAN ISALAM
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM PENDIDIKAN ISALAMFathurRozi45
 
15. silabus pendidikan agama islam dan budi pekerti smp versi 120216
15. silabus pendidikan agama islam dan budi pekerti smp versi 12021615. silabus pendidikan agama islam dan budi pekerti smp versi 120216
15. silabus pendidikan agama islam dan budi pekerti smp versi 120216manstap
 
Analisis kurikulum pai 2013
Analisis kurikulum pai 2013Analisis kurikulum pai 2013
Analisis kurikulum pai 2013Junaidi Rembang
 
Resensi resti purnama sari
Resensi resti purnama sariResensi resti purnama sari
Resensi resti purnama sariPamilaNovitasari
 
Teguh cs. AFI PARNAWI. STAI IBNU SINA
Teguh cs. AFI PARNAWI. STAI IBNU SINATeguh cs. AFI PARNAWI. STAI IBNU SINA
Teguh cs. AFI PARNAWI. STAI IBNU SINADr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Paradigma guru pai pada sekolah
Paradigma guru pai pada sekolahParadigma guru pai pada sekolah
Paradigma guru pai pada sekolahManaf Abdul
 
Isi 2 jadi copy
Isi 2 jadi   copyIsi 2 jadi   copy
Isi 2 jadi copyMaz Aziezt
 
PROPOSAL KHAMIDATUL KHASANAH 22 (1) (1).docx
PROPOSAL KHAMIDATUL KHASANAH 22 (1) (1).docxPROPOSAL KHAMIDATUL KHASANAH 22 (1) (1).docx
PROPOSAL KHAMIDATUL KHASANAH 22 (1) (1).docxsafira987062
 
Tugas konstruksi pengembangan4
Tugas konstruksi pengembangan4Tugas konstruksi pengembangan4
Tugas konstruksi pengembangan4iis_f
 
Makalah pengembangan kurikulum (power point) kholikul anwar iii b staim ta
Makalah pengembangan kurikulum (power point) kholikul anwar iii b staim taMakalah pengembangan kurikulum (power point) kholikul anwar iii b staim ta
Makalah pengembangan kurikulum (power point) kholikul anwar iii b staim taKholikul Anwar
 

Similar to KURIKULUM PAI MUATAN LOKAL (20)

Isi
IsiIsi
Isi
 
resensi artikel_metode_penelitian septia anjani
resensi artikel_metode_penelitian septia anjaniresensi artikel_metode_penelitian septia anjani
resensi artikel_metode_penelitian septia anjani
 
Ilmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan IslamIlmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan Islam
 
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM PENDIDIKAN ISALAM
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM PENDIDIKAN ISALAMKELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM PENDIDIKAN ISALAM
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM PENDIDIKAN ISALAM
 
Eksplorasi T1.pdf
Eksplorasi T1.pdfEksplorasi T1.pdf
Eksplorasi T1.pdf
 
15. silabus pendidikan agama islam dan budi pekerti smp versi 120216
15. silabus pendidikan agama islam dan budi pekerti smp versi 12021615. silabus pendidikan agama islam dan budi pekerti smp versi 120216
15. silabus pendidikan agama islam dan budi pekerti smp versi 120216
 
Analisis kurikulum pai 2013
Analisis kurikulum pai 2013Analisis kurikulum pai 2013
Analisis kurikulum pai 2013
 
skripsi
skripsiskripsi
skripsi
 
File
FileFile
File
 
G000060008
G000060008G000060008
G000060008
 
01. abk
01. abk01. abk
01. abk
 
Resensi resti purnama sari
Resensi resti purnama sariResensi resti purnama sari
Resensi resti purnama sari
 
Teguh cs. AFI PARNAWI. STAI IBNU SINA
Teguh cs. AFI PARNAWI. STAI IBNU SINATeguh cs. AFI PARNAWI. STAI IBNU SINA
Teguh cs. AFI PARNAWI. STAI IBNU SINA
 
Paradigma guru pai pada sekolah
Paradigma guru pai pada sekolahParadigma guru pai pada sekolah
Paradigma guru pai pada sekolah
 
Isi 2 jadi copy
Isi 2 jadi   copyIsi 2 jadi   copy
Isi 2 jadi copy
 
PROPOSAL KHAMIDATUL KHASANAH 22 (1) (1).docx
PROPOSAL KHAMIDATUL KHASANAH 22 (1) (1).docxPROPOSAL KHAMIDATUL KHASANAH 22 (1) (1).docx
PROPOSAL KHAMIDATUL KHASANAH 22 (1) (1).docx
 
Tugas konstruksi pengembangan4
Tugas konstruksi pengembangan4Tugas konstruksi pengembangan4
Tugas konstruksi pengembangan4
 
Makalah pengembangan kurikulum (power point) kholikul anwar iii b staim ta
Makalah pengembangan kurikulum (power point) kholikul anwar iii b staim taMakalah pengembangan kurikulum (power point) kholikul anwar iii b staim ta
Makalah pengembangan kurikulum (power point) kholikul anwar iii b staim ta
 
Makalah iii b staim
Makalah iii b staimMakalah iii b staim
Makalah iii b staim
 
Isi 2 jadi
Isi 2 jadiIsi 2 jadi
Isi 2 jadi
 

More from SMPN 4 Kerinci

Amrullah Mukhtar, S.Pd
Amrullah Mukhtar, S.PdAmrullah Mukhtar, S.Pd
Amrullah Mukhtar, S.PdSMPN 4 Kerinci
 
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”SMPN 4 Kerinci
 
Artikel (amrullah) terumbu karang
Artikel (amrullah) terumbu karangArtikel (amrullah) terumbu karang
Artikel (amrullah) terumbu karangSMPN 4 Kerinci
 
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...SMPN 4 Kerinci
 
modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah m
 modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah m modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah m
modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah mSMPN 4 Kerinci
 
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdfManajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdfSMPN 4 Kerinci
 
Artikel PENTINGNYA EKOLOGI LINGKUNGAN DALAM KEHIDUPAN
Artikel PENTINGNYA EKOLOGI  LINGKUNGAN  DALAM KEHIDUPAN Artikel PENTINGNYA EKOLOGI  LINGKUNGAN  DALAM KEHIDUPAN
Artikel PENTINGNYA EKOLOGI LINGKUNGAN DALAM KEHIDUPAN SMPN 4 Kerinci
 
TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN SAPI POTONG DI TINJAU DARI ANGKA KONS...
TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN  SAPI POTONG DI TINJAU DARI ANGKA KONS...TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN  SAPI POTONG DI TINJAU DARI ANGKA KONS...
TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN SAPI POTONG DI TINJAU DARI ANGKA KONS...SMPN 4 Kerinci
 
Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...
Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...
Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...SMPN 4 Kerinci
 
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review JournalPpt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review JournalSMPN 4 Kerinci
 
Makalah kuljar (amrullah m) PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO
Makalah kuljar (amrullah m) PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITROMakalah kuljar (amrullah m) PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO
Makalah kuljar (amrullah m) PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITROSMPN 4 Kerinci
 
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinya
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinyaBahan anorganik dan mikroba pendegradasinya
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinyaSMPN 4 Kerinci
 
Variasi somaklonal amrullah
Variasi somaklonal amrullahVariasi somaklonal amrullah
Variasi somaklonal amrullahSMPN 4 Kerinci
 
Anjuran memperbagus shalat
Anjuran memperbagus shalatAnjuran memperbagus shalat
Anjuran memperbagus shalatSMPN 4 Kerinci
 
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...SMPN 4 Kerinci
 

More from SMPN 4 Kerinci (20)

Amrullah Mukhtar, S.Pd
Amrullah Mukhtar, S.PdAmrullah Mukhtar, S.Pd
Amrullah Mukhtar, S.Pd
 
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
 
Artikel (amrullah) terumbu karang
Artikel (amrullah) terumbu karangArtikel (amrullah) terumbu karang
Artikel (amrullah) terumbu karang
 
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
 
modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah m
 modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah m modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah m
modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah m
 
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdfManajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
 
Artikel PENTINGNYA EKOLOGI LINGKUNGAN DALAM KEHIDUPAN
Artikel PENTINGNYA EKOLOGI  LINGKUNGAN  DALAM KEHIDUPAN Artikel PENTINGNYA EKOLOGI  LINGKUNGAN  DALAM KEHIDUPAN
Artikel PENTINGNYA EKOLOGI LINGKUNGAN DALAM KEHIDUPAN
 
TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN SAPI POTONG DI TINJAU DARI ANGKA KONS...
TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN  SAPI POTONG DI TINJAU DARI ANGKA KONS...TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN  SAPI POTONG DI TINJAU DARI ANGKA KONS...
TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN SAPI POTONG DI TINJAU DARI ANGKA KONS...
 
Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...
Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...
Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...
 
Laporan Mini riset
Laporan Mini risetLaporan Mini riset
Laporan Mini riset
 
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review JournalPpt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
 
Makalah kuljar (amrullah m) PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO
Makalah kuljar (amrullah m) PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITROMakalah kuljar (amrullah m) PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO
Makalah kuljar (amrullah m) PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO
 
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinya
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinyaBahan anorganik dan mikroba pendegradasinya
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinya
 
Variasi somaklonal amrullah
Variasi somaklonal amrullahVariasi somaklonal amrullah
Variasi somaklonal amrullah
 
Anjuran memperbagus shalat
Anjuran memperbagus shalatAnjuran memperbagus shalat
Anjuran memperbagus shalat
 
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Rahasia kehidupan-5
Rahasia kehidupan-5Rahasia kehidupan-5
Rahasia kehidupan-5
 
Membran sel
Membran sel Membran sel
Membran sel
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 

Recently uploaded

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 

KURIKULUM PAI MUATAN LOKAL

  • 1. Ram@ PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MUATAN LOKAL MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur dalam Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum Dosen Pengampu : Bustian Ardinata, S.Pd, M.Pd. Disusun oleh : RAMA PURNAMA SARI NIM: 03.2125.12 PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM (BKI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KERINCI TA. 2015
  • 2. Ram@ BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak pemikir dan praktisi pendidikan mengungkapkan bahwa pendidikan telah turut memberi pengaruh terhadap terjadinya alienasi peserta didik dari konteks sosial-budayanya. Politik pendidikan Orde Baru yang menganut pespektif homogenisasi yang tercermin pada pendekatan sentralisasi pengelolaan pendidikan dalam berbagai aspeknya, telah berdampak pada reduksi keragaman masyarakat Indonesia. Akibatnya, ketika peserta didik menyelesaikan pendidikan formalnya, baik pada jenjang pendidikan dasar, menengah bahkan pendidikan tinggi, mereka merasa asing dan pada gilirannya mereka tidak mampu memberi kontribusi nyata terhadap masyarakat yang mengitarinya. Sehingga, tidaklah terlalu berlebihan, bila dalam kenyataanya, kemudian sering terdengar ungkapan yang menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan semakin lebar gave antara dirinya dengan lingkungan sosial yang mengitarinya. Berbagai upaya untuk menjembatani pendidikan formal peserta didik dengan lingkungan sosio-kulturalnya telah diupayakan. Sejak tahun 1980-an akhir, dalam upaya peningkatan relevansi pendidikan, pemerintah telah melakukan serangkaian terobosan, di antaranya melalui penerapan kurikulum muatan lokal. Melalui penerapan kurikulum ini, maka tuntutan untuk mewujudkan diversifikasi kurikulum untuk melayani peserta didik dan potensi daerah yang beragam, sesuai dengan diversifikasi jenis pendidikan dan menyesuaikan dengan kondisi setempat menjadi sangat urgen dikembangkan. Namun, dalam implementasi kurikulum muatan lokal, sampai saat ini masih dihadapkan pada beberapa persoalan. Di antara persoalan mendasar berkenaan dengan, bagaimana perumusan kurikulum ini dilaksanakan, sehingga benar- benar mampu memberi kontribusi nyata terhadap peserta didik. Salah satu unsur yang harus dilestarikan dan dijaga melalui kegiatan pendidikan adalah nilai, tradisi, budaya, keterampilan dan konsep yang berlaku pada masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah menggulirkan perubahan kurikulum dengan menambahkan mata pelajaran muatan lokal. Melalui pembelajaran muatan lokal diharapkan peserta didik, tidak saja memiliki pengetahuan akademis berupa pengetahuan yang bersifat global sebagaimana diharapkan, tetapi juga mempunyai kepedulian terhadap nilai-nilai sosio-kultural yang melingkupi peserta didik. Dalam konteks pendidikan yang lebih luas dikenal dengan adanya materi khusus atau yang sering dikenal dengan istilah kurikulum muatan lokal yang merupakan upaya atau terobosan program pendidikan yang secara khusus disusun untuk peserta didik agar memiliki kompetensi yang dibutuhkan masyarakat dewasa ini. Hal ini menuntut madrasah sebagai lembaga pendidikan
  • 3. Ram@ berbasis Islam dituntut mampu mengembangkan kurikulum pendidikan Islamnya baik melalui celah muatan lokal maupun dengan menambah waktu belajar yang dikhususkan untuk materi-materi keislaman sesuai visi dan misi lembaga pendidikan masing-masing. Dilihat dari fenomena yang ada, nilai-nilai religius pada masyarakat pada umumnya merosot, seperti menganggap kurang pentingnya pendidikan agama pada anak, dan menomor duakan pendidikan agama Islam dari pendidikan pada umumnya. Hal ini disebabkan karena perasaan emosional yang timbul dari ketidaktahuan masyarakat terhadap pendidikan agama Islam. Dari sini maka akan timbul ketidak pedulian orang tua murid terhadap pendidikan agama pada anaknya. Kondisi tersebut menuntut sekolah dapat mengembangkan kurikulum pendidikan agama Islamnya dan mengimplementasikannya dengan baik dan tertata. Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis merasa tertarik menulis dan membahas tentang pengembangan kurikulum PAI muatan lokal di Sekolah/Madrasyah B. Tujuan dan Manfaat Adapun yang menjadi tujuan penulis makalah ini adalah sebagai berikut; 1. Agar mahasiswa mengetahui dan paham apa itu kurikulum PAI muatan lokal 2. Agar mahasiswa mengetahui pengembangan kurikulum PAI muatan lokal di Madrasah/Sekolah. 3. Agar mahasiswa mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan kurikulum PAI muatan lokal. 4. Agar mahasiswa mengetahui peranan kurikulum PAI muatan lokal dalam upaya peningkatan mutu pendidikan agama Islam Sedangkan manfaatnya yaitu secara teoritis makalah ini untuk mengembangkan ilmu pendidikan dalam bidang kependidikan Islam dan juga memberikan masukan pada mahasiswa STAIN Kerinci untuk menambah bahan pustaka. Sedangkan secara praktis manfaat makalah ini dapat menjadi sumbangan pemikiran dan masukan untuk meningkatkan kualitas program pendidikan.
  • 4. Ram@ BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengembangan Kurikulum PAI Muatan Lokal A. Pengembangan Kurikulum 1. Pengertian Kurikulum Istilah kurikulum semula berasal dari istilah yang dipergunakan dalam dunia olah raga pada zaman Yunani Kuno. Secara bahasa, kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata “curir” artinya pelari, dan “curere” yang artinya tempat berpacu. Sehingga kurikulum diartikan sebagai jarak yang ditempuh oleh pelari.1 Sedangkan menurut istilah pengertian kurikulum dapat di definisikan sebagai berikut : a. J. Galen Saylor dan William M. Alexander dalam bukunya Curriculum Planning for Better Teaching and Learning sebagaimana dikutip oleh Nasution menjelaskan bahwa The curriculum is the sum total of school’s efforts to influence learning, whether in the class room, or the playground, or out of school.2 Yaitu kurikulum diartikan segala usaha sekolah untuk mempengaruhi pembelajaran, apakah di dalam kelas, atau di halaman ataupun di luar sekolah. b. David Pratt mendefinisikan : “A curriculum is an organized set of formal educational and or training intentions”.3 Yaitu kurikulum diartikan sebagai seperangkat organisasi pendidikan formal atau pusat-pusat latihan. c. Peter F. Oliva mendefinisikan : “ Curriculum is everything that goes on within the school, including extraclass activites, guidance, and interpesonal relationship”.4 Yaitu kurikulum adalah sesuatu yang terjadi di sekolah termasuk kegiatan ektra kelas, bimbingan dan hubungan antar perseorangan. d. Kurikulum dalam pendidikan Islam dikenal dengan istilah manhaj yang berarti jalan yang terang yang dilalui oleh pendidik bersama anak didiknya untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap mereka.5 1 Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, (Bandung:: Sinar Baru Algensindo, 1991), h. 4. 2 S. Nasution, Asas-asas Kurikulum,(Jakarta: Bumi Aksara, 2001), Cet. 4, h. 4-5. 3 David Pratt, Curriculum: Design and Development, (San Diego: Harcourt Brace Jovanovich, 1980), h. 4. 4 Peter F. Oliva, Developing the Curriculum, (Boston: Little, Brown and Company,1982), h. 6. 5 Omar Muhammad al-Toumy al-Syaibany, Filsafat Pendidikan Islam (terj. Hassan Langgulung), (Jakarta: Bulan Bintang, 1984), h. 478.
  • 5. Ram@ e. Selain manhaj kurikulum bisa diartikan dengan istilah muqarrar yang berarti ketetapan yang diwajibkan pada pengajaran siswa dalam madrasah atau di kelas.6 2. Pengertian Pengembangan Kurikulum Banyak dari para ahli pendidikan yang memberikan formulasi berbeda dalam mengartikan kurikulum. Akan tetapi secara substansial adalah sama yaitu mengarah pada mata pelajaran. Yurmaini Mainuddin memberikan definisi tentang pengembangan kurikulum bahwa pengembangan kurikulum merupakan suatu upaya yang diberikan / disponsori oleh sekolah untuk memberikan pengalaman edukatif dalam menumbuh kembangkan seluruh potensi psikologi dan fisik siswa untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.7 P. J. Hills menyatakan: “curriculum development could be summarised as the planning, implimentation and evaluation of the educational”.8 Pengembangan kurikulum disini menunjuk pada kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian program pendidikan. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan kurikulum adalah upaya kegiatan edukatif yang dilakukan oleh sekolah untuk menumbuh kembangkan seluruh potensi siswa dengan merencanakan, melaksanakan dan menilai apa yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. B. Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pendidikan Agam Islam Di dalam GBPP PAI dijelaskan bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.9 Menurut A. Tafsir pendidikan agama Islam adalah bimbingan yang diberikan seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam.10 Dari definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik agar meyakini, memahami dan mengamalkan 6 M. Muzammil Basir dan M. Malik Said, Madkhola ila al Manahij wa Turuqu al Tadris, (Daru al Liwa’ Linnasyri wa al Tauzik: Mamlakah Arabiyah Su’udiyah, 1995), h.16. 7 Yurmaini Mainuddin, Pengembangan dan Pelaksanaan Kurikulum yang Menjiwai Tercapainya Lulusan yang Kreatif dalam Konveksi Nasional Pendidikan II, Kurikulum untuk Abad 21 , (Jakarta : Grasindo, 1994), h. 48. 8 P. J. Hills, Adictionary of education, (London : Routledge A Kegan Paul, 1982), h. 22. 9 Muhaimin, et. al., Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2001), h. 7. 10 Abdul Majid, dkk., Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2004), h. 130.
  • 6. Ram@ ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2. Dasar Pendidikan Agama Islam a. Dasar Yuridis / Hukum 1). Dasar falsafah negara Pancasila, sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa. 2). UU No. 20 Th. 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 30 ayat (1) sampai (5) b. Dasar Religius Yaitu dasar-dasar yang bersumber dari ajaran Islam yang tertera dalam ayat al-Qur’an maupun alHadits. Dalam al-Qur’an surat An-Nahl ayat 125, yang berbunyi : “Serulah manusia kepada jalan Tuhan mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat di jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang- orang yang mendapat petunjuk”.11 Selain ayat di atas juga disebutkan dalam hadits yang artinya; “Dari Abi Hurairoh R.A. berkata : Rasul SAW bersabda, setiap anak yang dilahirkan itu telah membawa fitroh beragama (perasaan percaya kepada Allah) Maka kedua orang tuanya lah yang menjadikan anak tersebut beragama Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi (HR. Muslim).12 C. Pedoman Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal Pentingnya mengembangkan kurikulum muatan lokal didasarkan pada PP RI No. 19 th. 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 14 ayat 1, bahwa kurikulum untuk SMP/MTs/SMPLB atau bentuk lain yang sederajat dan kurikulum untuk SMA/MA/SMALB atau bentuk lain yang sederajat dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal.13 Sehingga dalam hal ini kurikulum muatan lokal sebagai bagian dari kurikulum nasional hanyalah sebagai pengaya kurikulum nasional. Hal ini menujukkan bahwa masuknya muatan local tidak berarti merubah kurikulum yang sudah ada. Artinya, ditinjau dari bidang studi yang telah ada dalam kurikulum nasional tetap digunakan dan dijadikan rujukan dalam menyusun pengajaran muatan lokal. 1. Pengertian kurikulum muatan lokal Kurikulum muatan lokal adalah program pendidikan yang isi dan media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam, lingkungan 11 DEPAG RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: Kumudasmoro Grafindo, 1994), h, 421. 12 A.Razak dan Rais Latif, Terjemahan Hadits Shohih Muslim Jilid III, (Jakarta : Pustaka al Husna, 1980), h. 236. 13 PP RI No. 19 th. 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005), Pasal 14 ayat (1), h. 11.
  • 7. Ram@ sosial, dan lingkungan budaya serta kebutuhan daerah dan wajib dipelajari oleh murid di daerah itu.14 Kurikulum muatan lokal juga disebut dengan istilah kurikulum institusional yaitu kurikulum yang dikembangkan oleh masing-masing sekolah sesuai dengan visi, misi dan kebutuhan pemakai jasa pendidikan.15 Dari definisi di atas dapat dijelaskan bahwa kurikulum muatan local adalah suatu program pendidikan yang dikembangkan atau disusun sendiri oleh daerah ataupun suatu lembaga pendidikan yang sesuai dengan visi, misi dan kebutuhan pemakai jasa sebagai program unggulan atau ciri khas suatu lembaga pendidikan / madrasah. 2. Tujuan kurikulum muatan lokal Muatan lokal diberikan dalam rangka usaha pengenalan, pemahaman dan pewarisan nilai karakteristik daerah kepada peserta didik di sekolah.16 Hal ini semata-mata untuk menyelaraskan apa yang diberikan kepada siswa dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di daerahnya,mengoptimalkan potensi dan sumber belajar yang ada di sekitar bagi kepentingan anak didik, menumbuhkan dan mengembangkan minat perhatian anak didik sesuai dengan kebutuhan yang ada di daerahnya, memperkenalkan dan menanamkan kehidupan sosial budaya, serta nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di masyarakat kepada anak didik.17 Secara ringkas tujuan pengajaran muatal lokal adalah agar siswa : a. Memiliki bakat kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai daerahnya atau agamanya. b. Mengenal lebih dekat dengan lingkungan alam sosial dan budaya. c. Memiliki sikap dan prilaku yang selaras dengan nilai-nilai atau aturan yang berlaku di daerahnya serta dapat melestarikan dan mengembangkannya. Karena itu program muatan lokal yang dikembangkan tidak hanya berbasis kompetensi melainkan juga dikembangkan dengan berbasis life skill, yaitu kurikulum yang dikembangkan bertolak dari kebutuhan, kemampuan, minat dan bakat dari peserta didik itu sendiri.18 14 Subandijah, Pengembangan dan inovasi kurikulum, (jakarta: Raja Grafindo persada, 1992), h. 148. 15 Arief Furchan, dkk, Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi di Perguruan Tinggi Agama Islam, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005), h. 72. 16 Subandijah, Pengembangan dan inovasi kurikulum, (jakarta: Raja Grafindo persada, 1992), h. 148. 17 Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, (Bandung:: Sinar Baru Algensindo, 1991), h. 173. 18 Muhaimin, Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam,(Jakarta: Nuansa,2003), Cet. I, h. 155.
  • 8. Ram@ BAB III PEMBAHASAN A. PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI MUATAN LOKAL DI MADRASAH/SEKOLAH Tahap yang dilakukan dalam mengembangkan kurikulum PAI muatan lokal di Madrasah/Sekolah meliputi hal sebagai berikut : a. Perencanaan Kegiatan awal yang harus dilakukan dalam pengembangan kurikulum adalah melakukan perencanaan atau penyususunan kurikulum. Dalam penyusunan kurikulum PAI muatan lokal madrasah diberi kewenangan untuk mengembangkan sendiri oleh yayasan, pihak yayasan hanya menentukan bahan- bahan yang harus disusun yakni yang sesuai dengan visi dan misi lembaga kemudian madarasah sendiri yang mengembangkan bentuk materi apa yang sesuai. Dalam hal ini perencanaan kurikulum dimulai dengan merumuskan tujuan, menentukan bahan pengajaran, merumuskan bentuk / strategi belajar mengajar dan penilaian. b. Pelaksanaan Dengan telah selesainya segala perencanaan maka guru telah siap untuk melaksanakan kurikulum yang telah direncanakan. Pelaksanaan kurikulum pada hakikatnya mewujudkan program pendidikan agar berfungsi mempengaruhi anak didik / siswa menuju tercapainya tujuan pendidikan.19 Pelaksanaan kurikulum PAI muatan lokal di Madrasah/sekolah berupa kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut meliputi bahan pengajaran, pendekatan, metode mengajar , media / alat bantu pengajaran dan penilaian. c. Penilaian Kegiatan penilaian sangat menunjang keberhasilan pengembangan kurikulum. Dalam penilaian kurikulum PAI muatan lokalnya diperoleh dari hasil penilaian terhadap hasil belajar siswa, lulusan, serta supervisi yang dilakukan oleh kepala madrasah setiap tiga bulan sekali. Dari supervisi tersebut kepala madrasah dapat mengetahui sejauh mana cara kerja guru, minat siswa dalam pembelajaran sehingga dapat diperoleh informasi apakah kurikulum PAI muatan lokal di Madrasah/Sekolah perlu diganti ataukah tidak. Dalam mengembangkan kurikulum PAI muatan lokal madrasah/sekolah dituntut mampu merencanakan dan melaksanakannya dengan baik dan dapat menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif, karena pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah upaya yang dilakukan untuk dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, sehingga dalam hal ini kepala madrasah/sekolah dan guru bertanggung jawab atas kegiatan belajar mengajar dalam interaksi edukatif. Dalam pengembangan kurikulum PAI muatan lokal, kegiatan perencanaan dan pelaksanaan harus dilaksanakan secara maksimal yang menuntut kerja sama semua pihak baik kepala sekolah, guru, siswa maupun orang tua atau masyarakat. 19 Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, (Bandung: Sinar Baru, 1991), Cet. II, h. 41.
  • 9. Ram@ B. Faktor Pendukung dan penghambat dalam Pengembangan Kurikulum PAI Muatan Lokal terdapat beberapa factor yang menjadi penunjang dan penghambat dalam dalam pengembangan kurikulum PAI muatan lokal. Beberapa faktor tersebut antara lain: 1. Faktor Pendukung Faktor ini merupakan faktor yang membantu kelancaran dalam pengembangan kurikulum PAI muatan lokal, antara lain: - Adanya Kesiapan madrasah / sekolah untuk mengembangkan kurikulum PAI nya. - Perencanaan yang yang baik dalam mengembangkan kurikulum. - Ketepatan dalam memilih bahan pengajaran, strategi pelaksanaan serta penilaiannya. - SDM para pengajar yang berkualitas profesional pada guru sehingga mendukung dalam pengembangan kurikulum, karena guru merupakan pelaksana dari apa yang sudah direncanakan. - Adanya dukungan baik dari siswa, orang tua, masyarakat, dan pihak lainnya yang terkait dalam dunia pendidikan. - Adanya kemauan atau kesadaran siswa untuk belajar. Siswa sangat termaotivasi terhadap pengembangan serta peningkata kualitas keagamaan sehingga mempermudah kerja guru. - Adanya sarana dan prasarana yang mencukupi dalam pekasanaan pembelajaran, sehingga apa yang sudah dikembangkan akan dapat berjalan lancar. 2. Faktor penghambat Faktor ini merupakan faktor yang menjadi kendala dalam pengembangan kurikulum PAI muatan lokla, antara lain: - Terkadang masih kurang kesiapan madrasah / dalam mengembangkan kurikulum PAI muatan lokal. - Masih terdapat perencanaan yang belum maksimal dalam merencanakan kurikulum baik bahan pengajarannya atau strategi pelaksanaan. - Terdapat SDM para pengajar yang kurang profesional sehingga memnghambat dalam pengembangan kurikulum yang dilaksanakan. - Kurangnya pengetahuan guru dan pengembang kurikulum terhadap kemampuan siswa seperti tingkat kecerdasan siswa, bakat dan minat. - Terbatasnya bahan atau sumber pengajaran yang dapat dikembangkan. - Terbatasnya dana dalam mencukupi sarana dan prasana yang memadai sebagai pendukung terlaksananya pengembangan kurikulum PAI muatan lokal. C. Peranan kurikulum PAI muatan lokal dalam upaya peningkatan mutu pendidikan agama Islam di madrasah/sekolah. Kurikulum PAI muatan lokal sangat berperan sekali dalam upaya peningkatan mutu pendidikan agama Islam di madrasah/sekolah. Madrasah/sekolah sebagai lembaga pendidikan Islam terutama madrasah tujuan kurikulumnya memiliki penekanan selain transfer ilmu dan watak, tetapi juga harus menekankan pada pembentukan dan pembinaan ketrampilan bagi peserta didik yang kini populer sebagai life skill (kecakapan hidup), sehingga madrasah
  • 10. Ram@ dituntut mampu menghasilkan peserta didik yang bukan hanya berpengetahuan tetapi juga siswa yang mampu mengamalkan nilai-nilai pendidikan agama Islam. Oleh karenanya peningkatan mutu pendidikan agama Islam dalam madrasah tidak cukup hanya dengan mengandalkan kurikulum yang sudah ada dalam kurikulum nasional tetapi dapat ditunjang dengan adanya muatan lokal yang dikhususkan untuk materi-materi keislaman yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dewasa ini seperti tahfidz, muhadasah, qira’ah, praktek ibadah, pesantren kilat dan materi-materi atau kegiatan keagamaan lainnya yang dapat menambah pengetahuan agama siswa dan menanamkannya dalam jiwa mereka sehingga menjadi manusia yang beriman, berilmu dan beramal shalih dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian pengembangan kurikulum PAI melalui celah muatan lokal sangat membantu siswa dalam mempelajari, memahami dan menghayati pendidikan agama Islam sehingga dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam keluarga maupun masyarakat luas.
  • 11. Ram@ BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pada bab IV dapat disimpulkan tentang pengembangan kurikulum PAI muatan lokal Madrasah/Sekolah sebagai berikut: 1. Pengembangan kurikulum PAI muatan lokal yaitu proses kegiatan untuk menghasilkan dan melaksanakan program pendidikan agama Islam yang disusun sendiri oleh madrasah/sekolah untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam melalui celah muatan lokal merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas pendidikan Islam. Dalam pengembangannya harus direncanakan dan dilaksanakan dengan baik untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan. 3. Dalam pengembangan kurikulum PAI muatan lokal terdapat beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaannya seperti ada kesiapan dan perencanaan yang matang dalam pengembangannya. Kurangnya dana dapat menghambat dalam pengembangan kurikulum PAI muatan lokal. 4. Kurikulum PAI muatan lokal sangat berperan sekali dalam upaya peningkatan mutu pendidikan agama Islam. Dengan adanya kurikulum PAI muatan lokal siswa dapat menambah, memperluas pengetahuan dan keahlian tentang pendidikan agama Islam lebih mendalam bukan hanya sebatas dari bidang studi yang ada dalam kurikulum nasional, sehingga peserta didik dapat mengerti, menghayati dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari- hari. Dari hal tersebut maka madrasah mampu menghasilkan lulusan yang bukan hanya berpengetahuan tetapi juga berakhlakul karimah. B. Saran Kepada pihak sekolah dan lembaga pendidikan/dinas pendidikan 1. Hendaknya diupayakan untuk melengkapi fasilitas belajar yang kurang memadai seperti buku-buku keagamaan dan sarana fisik lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan semangat dalam proses belajar mengajar dan proses pembelajaran sebagai wujud dari pengembangan kurikulum PAI muatan lokal 2. Hendaknya diadakan penataran dan bimbingan bagi guru-guru khususnya guru Agama agar lebih profesional dan terampil dalam melaksanakan kegiatan mengajarnya. 3. Dalam menyajikan bidang studi Pendidikan Agama Islam muatan lokal, selain ditekankan pada teori hendaklah juga ditekankan pada prakteknya.
  • 12. Ram@ DAFTAR PUSTAKA A.Razak dan Rais Latif, (1994), Terjemahan Hadits Shohih Muslim Jilid III, (Jakarta : Pustaka al Husna) Abdul Majid, dkk., (2004), Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung : Remaja Rosda Karya) Arief Furchan, (2005), dkk, Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi di Perguruan Tinggi Agama Islam, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar) David Pratt, (1980), Curriculum: Design and Development, (San Diego: Harcourt Brace Jovanovich) DEPAG RI, (1994), Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: Kumudasmoro Grafindo) M. Muzammil Basir dan M. Malik Said, (1995), Madkhola ila al Manahij wa Turuqu al Tadris, (Daru al Liwa’ Linnasyri wa al Tauzik: Mamlakah Arabiyah Su’udiyah) Muhaimin, (2003), Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam, (Jakarta: Nuansa) Muhaimin, et. al., (2001), Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung : Remaja Rosda Karya) Nana Sudjana, (1991), Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, (Bandung:: Sinar Baru Algensindo) Omar Muhammad al-Toumy al-Syaibany, (1984), Filsafat Pendidikan Islam (terj. Hassan Langgulung), (Jakarta: Bulan Bintang) P. J. Hills, (1982), Adictionary of education, (London : Routledge A Kegan Paul) Peter F. Oliva, (1982), Developing the Curriculum, (Boston: Little, Brown and Company) PP RI No. 19 th. 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005), Pasal 14 ayat (1) S. Nasution, (2001), Asas-asas Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara) Subandijah, (1992), Pengembangan dan inovasi kurikulum, (jakarta: Raja Grafindo persada) Yurmaini Mainuddin, (1994), Pengembangan dan Pelaksanaan Kurikulum yang Menjiwai Tercapainya Lulusan yang Kreatif dalam Konveksi Nasional Pendidikan II, Kurikulum untuk Abad 21, (Jakarta : Grasindo)