SlideShare a Scribd company logo
1 of 77
Download to read offline
Tim penyusun
Dea Novis Saputri
Emeraldo Wahyu Nugroho
Fitri Ramadhani
Frisca Wasita
Hilwa Wardhatul Jannah
Lidya Gustina
Miftahul Jannah
Reno Siti Wijiastuti Prabowo
Rudamayanti
Sakutri
Selvi Oktapianti
Suratmini
Tri Hartati
Zelia Soleha
BAB I
Q.S Al-Imran /3:190-191 dan Q.S Al-Imran/3:159
STANDAR KOMPETENSI
Meningkatkan berpikir kritis dan bersikap demokratis
KOMPETENSI DASAR
Menganalisis Q.S Al-Imran/3:190-191 dan Q.S Al-Imran/3:159 tentang berpikir kritis dan
bersikap demokratis.
Membaca Q.S Al-Imran/3:190-191 dan Q.S Al-Imran/3:159 Sesuai dengan kaidah tajwid
dan makhrajul huruf.
Mendemonstrasikan Hafalan .S Al-Imran/3:190-191 dan Q.S Al-Imran/3:159 dengan baik.
INDIKATOR
1. Siswa dapat menjelaskan Tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis sesuai dengan
Q.S Al-Imran/3:190-191 dan Q.S Al-Imran/3:159.
2. Siswa dapat Membaca Q.S Al-Imran/3:190-191 dan Q.S Al-Imran/3:159 Sesuai dengan
kaidah tajwid dan makhrajul huruf.
3. Siswa dapat MenghafalQ.S Al-Imran/3:190-191 dan Q.S Al-Imran/3:159 dengan baik
MATERI POKOK.
Q.S Al-Imran /3:190-191
‫ى‬ِ‫ل‬ ۟‫و‬ُ ‫أ‬‫ْل‬ ٍۢ‫ت‬ََٰ‫ي‬‫ا‬َ‫ء‬َ‫ل‬ ِ‫ار‬َ‫ه‬َّ‫ن‬‫ٱل‬َ‫و‬ ِ‫ْل‬‫ي‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ ِ‫ف‬ََٰ‫ل‬ِ‫ت‬ْ‫ٱخ‬َ‫و‬ ِ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ‫ٱْل‬َ‫و‬ ِ‫ت‬ ََٰ‫و‬ ََٰ‫م‬َّ‫س‬‫ٱل‬ ِ‫ق‬ْ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬
‫﴿ە‬ِ‫ب‬ََٰ‫ب‬ْ‫ل‬َ ْ‫ٱْل‬۹۱﴾َ‫ت‬َ‫ي‬َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫و‬ُ‫ن‬ُ‫ج‬ َٰ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫و‬ ‫ا‬ ًۭ‫ُود‬‫ع‬ُ‫ق‬َ‫و‬ ‫ا‬ ًۭ‫م‬ََٰ‫ي‬ِ‫ق‬ َ َّ‫ٱَّلل‬ َ‫ُون‬‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ذ‬َ‫ي‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬َّ‫ك‬َ‫ف‬‫ى‬ِ‫ف‬ َ‫ُون‬‫ر‬
َ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ق‬َ‫ف‬ َ‫ك‬َ‫ن‬ ََٰ‫ْح‬‫ب‬ُ‫س‬ ًۭ‫ًل‬ِ‫ط‬ََٰ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ََٰ‫ه‬ َ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ ِ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ‫ٱْل‬َ‫و‬ ِ‫ت‬ ََٰ‫و‬ ََٰ‫م‬َّ‫س‬‫ٱل‬ ِ‫ق‬ْ‫ل‬َ‫خ‬
ِ‫ار‬َّ‫ن‬‫ٱل‬﴿۹۱۹﴾
Artinya :
Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam
dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu)
orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan
berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia;
Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali-‘Imran: 190-191).
Dalam ayat 190 menjelaskan bahwa sesungguhnya dalam tatanan langit dan bumi
serta keindahan perkiraan dan keajaiban ciptaan-Nya juga dalam silih bergantinya siang
dan malam secara teratur sepanjang tahun yang dapat kita rasakan langsung pengaruhnya
pada tubuh kita dan cara berpikir kita karena pengaruh panas matahari, dinginnya malam,
dan pengaruhnya yang ada pada dunia flora dan fauna merupakan tanda bukti yang
menunjukan keesaan Allah Awt., kesempurnaan pengetahuan dan kekuasaannya.
Langit dan bumi dijadikan oleh Al-Khaliq (Pencipta) tersusun dengan sangat
tertib.Bukan hanya semata dijadikan, tetapi setiap saat nampak hidup.Semua bergerak
menurut aturan.Silih bergantinya malam dan siang, besar pengaruhnya atas hidup kita dan
segala yang bernyawa.Kadang-kadang malam terasa panjang dan sebaliknya.Musim pun
silih berganti.Musim dingin, panas, gugur, dan semi.Demikian juga hujan dan panas.Semua
ini menjadi tanda-tanda kebesaran dan keagungan Allah bagi orang yang berpikir.Bahwa
tidaklah semuanya terjadi dengan sendirinya.Pasti ada yang menciptakan yaitu Allah SWT
Istilah Ulul Albab terdiri dari dua kata : ulu dan Albab, kata Albab adalah jamak dari
kata lubb, yang berarti saripati atau inti sesuatu, sedangkan kata Ulu berartimemiliki atau
mempunyai. maka istilah Ulul albab berarti orang-orang yang memiliki akal yang murni,
yang tidak di selubungi atau di tutupi ide-ide yang dapat melahirkankerancuan dalam
berfikir.
1. Asbabun Nuzul
Asbabun nuzul adalah sebab-sebab/latar belakang turunnya ayat/surat dalam Al-
Qur'an. Asbabun Nuzul Q.S Ali Imran : 190-191 : At-Thabrani dan Ibnu Hatim
meriwayatkan hadist dari Ibnu Abbas r.a., dia berkata,Orang-orang Quraisy mendatangi
orang-orang Yahudi dan bertanya kepada mereka, "Apa tanda-tanda yang dibawa Musa
kepada kalian?". Orang-orang Yahudi itu menjawab, "Tongkat dan tangannya yang putih
bersinar bagi orang-orang yang melihatnya."Kemudian orang-orang Quraisy itu mendatangi
orang-orang Nasrani, lalu bertanya kepada mereka "Apa tanda-tanda yang diperlihatkan
Isa?" Mereka menjawab, "Dia dulu menyembuhkan orang yang buta, orang yang sakit
kusta dan menghidupkan orang mati".Selanjutnya mereka mendatangi Nabi Muhammad
SAW. lalu mereka berkata kepada beliau, "Berdoalah kepada Tuhanmu untuk mengubah
bukit Shafa dan Marwah menjadi emas untuk kami" Lalu beliau berdoa, maka turunlah
firman Allah : Q.S Ali Imran : 190-191.
Pada Ayat tersebut terlihat bahwa orang yang berakal (Ulu al-bab) adalah orang
yang melakukan dua hal yaitu Tazakkur yakni mengingat (Allah), dan
Tafakkur,memikirkan (Ciptaan Allah). dengan melakukan dua hal tersebut ia sampai
kepada hikmah yang berada di balik proses mengingat (Tazakkur) dan berpikir (Tafakkur),
yaitu mengetahui, memahami dan menghayati bahwa di balik fenomena alam dan segala
sesuatu yang ada di dalamnya menunjukan adanya sang penciptaAllah SWT.
2. Asbabun wurud
Surah Ali-'Imran artinya keluarga Imran. Dinamakan surah Ali-'Imran karena
memuat kisah keluarga imran. Surah Ali-'Imran adalah Surah ke-3 dalam Al-Qur'an.
Surah ini terdiri dari 200 ayat dan termasuk surat Madaniyah. Surah Ali-'Imran
terdapat pada juz 3 (ayat 1-91) dan juz 4 (ayat 92-200). Surah ini memiliki nama lain
Az-Zahrawan (dua yang cemerlang).
3. Isi Kandungan
Pada surat al imran ayat 190 menjelaskan bahwa dalam penciptaan langit dan bumi,
dan pergantian malam dan siang, mengandung tanda-tanda kebesaran Allah Swt.Dalam
ayat yang ke-191, orang-orang yang berakal adalah orang-orang yang senantiasa mengingat
Allah Swt dalam keadaan apapun.
4. Hukum bacaan (Tajwid) Surat Al imran Ayat 190-191
a) Ayat yang diberikan tanda garis warna merah mudah tajwidnya adalah gunah
musyadaddah
b) Ayat yang diberikan tanda garis warna ungu tajwidnya adalah madthobi'i
c) Ayat yang diberikan tanda garis warna abu - abu tajwidnya adalah alif lam syamsiah
d) Ayat yang diberikan tanda garis warna hijau tajwidnya adalah alif lam qamaraiah
e) Ayat yang diberikan tanda garis warna kuning tajwidnya adalah mad lin
f) Ayat yang diberikan tanda lingkaran warna kinung tajwidnya adalah mad badal
g) Ayat yang diberikan tanda lingkaran warna biru tajwidnya adalah qalqalah kubra
h) Ayat yang diberikan tanda lingkaran warna merah tajwidnya adalah lam jalalah
tafhim
i) Ayat yang diberikan tanda lingkaran warna merah mudah tajwidnya adalah idgham
bigunah
j) Ayat yang diberikan tanda garis warna oranye tajwidnya adalah idhar safawi
k) Ayat yang diberikan tanda garis warna biru tajwidnya adalah qalqalah sugra
l) Ayat yang diberikan tanda garis warna merah tajwidnya adalah mad iwad dengan
syarat harus berhenti.
m) Ayat yang diberikan tanda garis warna coklat tajwidnya adalah mad arid lisukun
n) Pada ayat 190 pada kata la aa yaa tilli. Pada kata till tajwidnya adalah idgham
bilagunah.
Makna Berpikir Kritis
Berpikir kritis, sifat ini adalah sikap dan perilaku yang berdasarkan data dan fakta
yang valid (sah) serta argumen yang akurat. Warga negara yang demokrat hendaknya selalu
bersikap kritis, baik terhadap kenyataan empiris (realitas sosial,budaya, dan politik)
maupun terhadap kenyataan supraempiris (agama, mitologi, dan kepercayaan). Sikap kritis
juga harus ditujukan pada diri sendiri. Sikap kritis pada diri sendiri itu tentu disertai sikap
kritis terhadap pendapat yang berbeda. Tentu saja sikap kritis ini harus didukung oleh sikap
yang bertanggung jawab terhadap apa yang drkritisi.
Sikap kritis dalam suasana demokrasi juga perlu didukung dengan kemampuan untuk
menyelesaikan masalah secara damai. Masalah yang berasal dari perbedaan pendapat dapat
berujung konflik, untuk itu perlu ditekankan penyelesaian masalah dilakukan dengan
damai.
2. Makna Bersikap Demokratis
Pengertian demokrasi dapat dilihat dari tinjauan (etimologis) dan istilah
(terminologis). Secara etimologis, demokrasi terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa
Yunani yaitu demos yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan cratein atau cratos
yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Adapun secara terminologis, demokrasi adalah
bentuk mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan
kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara) atas negara untuk dijalankan oleh
pemerintahan negara tersebut.
Q. S Al- Imran /3:159
Artinya:
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam
urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal
kepada-Nya.” (QS Ali Imran : 159)
Di dalam ayat di atas menjelaskan tentang tata cara dalam melakukan musyawarah,
surah al Imran ayat 159 di turunkan yakni sebagai teguran pada sikap sahabat-sahabat
rasullulah Saw yang sudah sepakat atas keputusan musyawarah dengan menerapkan perang
uhud akan tetapi mereka melanggar kesepakatan tersebut sehingga dari keputusan
musyawarah dalam perang uhud tersebut para kaum muslimin menjadi susah untuk
mengalahkan musuh-musuh,
Ketentuan sebelum bermusyawarah, yaitu sebagai berikut
 Bersikap lemah lembut. Orang yang melakukan musyawarah harus menghindari
tutur kata yang kasar serta sikap keras kepala. Jika tidak,maka mitra musyawarah
akan pergi menghindar.
 Memberi maaf dan bersedia membuka diri. Kecerahan pikiran hanya dapat hadir
bersamaan dengan sirnanya kekerasan hati serta kedengkian dan dendam.
 Memohon ampunan Allah sebagai pengiring dalam bertekad, kemudian
bertawakal kepada-Nya atas keputusan yang dicapai yang diharapkan dari
musyawarah adalah mufakat untuk kebenaran karena Nabi Muhammad saw.
 Di dalam bermusyawarah, kadang terjadi perselisihan pendapat atau perbedaan.
Dari ayat tadi terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik:
a) Kasih sayang adalah hadiah Tuhan yang diberikan kepada para pimpinan Siapa
yang ingin menasihati orang lain, hendaknya dilakukan dengan kasih sayang.
b) Di samping melakukan musyawarah, jangan melupakan tawakal kepada Allah.
1. Asbabun Nuzul
Sebab – sebab turunya ayat ini kepada Nabi Muhammad saw adalah
sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas. Ibnu Abbas ra menjelaskan
bahwasanya setelah terjadinya perang Badar, Rasulullah mengadakan musyawarah
dengan Abu Bakar ra dan Umar bin Khaththab ra untuk meminta pendapat meraka
tentang para tawanan perang, Abu Bakar ra berpendapat, meraka sebaiknya
dikembalikan kepada keluargannya dan keluargannya membayar tebusan. Namun,
Umar ra berpendapat mereka sebaiknya dibunuh. Yang diperintah membunuh adalah
keluarganya. Rasulullah mesulitan dalam memutuskan. Kemudian turunlah ayat ini
sebagai dukungan atas Abu Bakar.
2. Kandungan Qs Ali Imraan: 159
a) Dalam menghadapi semua masalah harus dengan lemah lembut melalui jalur
musyawarah untuk mufakat, tidak boleh dengan hati yang kasar dan perilaku
kekerasan.
b) Mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan setiap urusan.
c) Apabila telah dicapai suatu kesepakatan, maka semua pihak harus menerima dan
bertawakal (menyerahkan diri dan segala urusan) kepada Allah.
d) Allah mencintai hamba-hambanya yang bertawakkal
3. Hukum Bacaan ( Tajwid) QS Ali Imran : 159
a) Pada ayat tersebut sudah diberi berbagai tanda seperti garis warna biru, ping, hijau,
ungu dan lain - lain ditambah dengan beberapa lingkaran. Kita mulai satu persatu
b) Yang di berikan tanda garis warna biru tajwidnya adalah madthobi'i
c) di berikan tanda garis warna merah muda tajwidnya adalah idghom bigunah
d) Yang di berikan tanda garis warna hijau tajwidnya adalah ikhfa
e) Yang di berikan tanda garis warna ungu tajwidnya adalah mad lin
f) Yang di berikan tanda garis warna orangye tajwidnya adalah idhar
g) Yang di berikan tanda garis warna coklat tajwidnya adalah ali lam qomariah
h) Yang telah di berikan lingkaran berwarna biru tajwidnya adalah lamjalalah tafhim
i) Yang telah di berikan lingkaran berwarna merah muda tajwidnya adalah gunnah
4. Adapun hal hal yang dapat kita amalkan dalam kehidupan sehari hari
a) Tidak boleh berkeras hati dan bertindak kasar dalam menyelesaikan suatu
permasalahan, tetapi dengan hati yang lemah lembut.
b) Setiap muslim harus berlapang dada, berperilaku lemah lembut, pemaaf dan
memohonkan ampun kepada Allah.
c) Dalam kehidupan sehari-hari kita harus mengutamakan musyawarah untuk mufakat
dalam menyelesaikan setiap persoalan.
d) Apabila telah tercapai mufakat, maka setiap individu harus menerima dan
melaksanakan keputusan musyawarah.
e) Selalu berserah diri kepada Allah sehingga tercapai keseimbangan antara ikhtiyar dan
berdo’a
Jawablah pertanyaan- pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan tepat!
1. Sebutkan yang dimaksud dengan Ulul Albab?
2. Sebutkan isi kandungan Q.S Al Imran 190-191?
3. Sebutkan Asbabun Nuzul dari Q.S Al Imran 190-191?
4. sebutkan hukum bacaan dari Q.s Al Imran 190-191 ?
5. Sebutkan Ketentuan musyawarah yang dibahas dalam surah Al-Imran ayat 159 ?
6. Pelajaran apa yang dapat kita petik dari Q.S Al Imran 159?
7. Sebutkan Asbabun Nuzul dari Q.S Al Imran 159
8. sebutkan isi kandungan Q.S Al Imran 159?
9. sebutkan hukum bacaan dari Q.s Al Imran 159?
10. Sebutkan hal-hal yang dapat kita amalkan sesuai dengan Q.s Al Imran 159?
Berilah tanda silang (X) pada satu jawaban A,B,C,D, atau E yang paling tepat!
1. apa yang di maksud dengan Ulul Albab….
a. Orang yang berakal c. Orang yang baik e. Semua benar
b. Orang yang buruk d. Orang yang berpengetahuan
2. Q.S Al Imran 190-191termasuk golongan surah…..
a. Madaniah c. Makiyah e. semua salah
b. Madinah d. Mekkah
3. Q.S Al Imran 190-191 terdapat di dalam Al-Quran pada juz berapa saja dan batas mana
ayatnya…..
a. Juz 3(ayat 1-91) & juz 4 (ayat 92-200). d. Juz 3(ayat 1-80) & juz 6 (ayat 80-
200).
b. Juz 5(ayat 1-95) & juz 4 (ayat 92-200). e. Juz 3(ayat 1-90) & juz 4 (ayat 90-
200).
c. Juz 3(ayat 1-95) & juz 4 (ayat 95 -200).
4. Apa yang di jelaskan dalam Q.S Al Imran 159….
a. berpikir c. berdiskusi e. beramal
b. cara bermusyawarah d. berinteraksi
5. ketentuan dalam bermusyawarah di Q.s Al Imran 159…..
a. Lemah lembut c. Tidak kasar dan keras kepala e. Semua benar
b. Membuka diri d. bertawakal
6. Apa yang di maksud dengan Asbabun Nuzul..
a. Sebab turunnya Ayat c. isi ayat e. makna ayat
b. riwayat Ayat d. Arti Ayat
7. Mengapa Q.S Al Imran di artikan sebagai Keluarga Imran ….
a.menceritakan kisah nabi d. menceritakan kisah keluarga Imran
b.menceritakan perang uhud e. mengisahkan orang-orang bernama
Imran
c. semua benar
8. Apa yang di maksud dengan Tazakkur……
a. Memahami c. melihat e. semua benar
b. Mengingat d. merasakan
9. Apa yang di maksud dengan Tafakkur ……
a. memikirkan c. berpikir e. semua benar
b. mengetahui d. memahami
10. Apa yang di maksud Khaliq……….
a. penguji c. pencipta e. yang di cipta
b. makhluk d. penguasa
BAB II
A. Q.S Luqman (31): 13-14
َ‫ِل‬ َّ‫ي‬َ‫ن‬ُ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ُ‫ه‬ُ‫ظ‬ِ‫ع‬َ‫ي‬ َ‫و‬ُ‫ه‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ن‬ْ‫ب‬ ِ‫ِل‬ ُ‫ان‬َ‫م‬ْ‫ق‬ُ‫ل‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ ْ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫و‬َ‫ع‬ ٌ‫م‬ْ‫ل‬ُ‫ظ‬َ‫ل‬ َ‫ك‬ْ‫ر‬‫أ‬‫ش‬‫ال‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ َّ‫اَّلل‬ِ‫ب‬ ْ‫ك‬ِ‫ر‬ْ‫ش‬ُ‫ت‬‫يم‬ِ‫ظ‬ٌٌ
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia
memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. (Q.S
Luqman:13)
Pada ayat diatas, Allah SWT memperingatkan kepada Rasulullah SAW nasihat
yang pernah diberikan kepada putranya, waktu ia memberi pelajaran kepada putranya itu.
Nasihat itu ialah: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Allah,
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) itu adalah benar-benar kezaliman yang besar”.
Dari ayat ini dipahami bahwa diantara kewajiban ayah kepada anak-anaknya ialah
memberi nasihat dan pelajaran, sehingga anak-anaknya itu dapat menempuh jalan yang
benar dan menjauhkan mereka dari kesesatan.
ِ‫ل‬َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ل‬ ْ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬‫ا‬ ِ‫ن‬َ‫أ‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫م‬‫َا‬‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ه‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ص‬ِ‫ف‬َ‫و‬ ‫ن‬ْ‫ه‬َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬‫ن‬ْ‫ه‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ُّ‫م‬ُ‫أ‬ ُ‫ه‬ْ‫ت‬َ‫ل‬َ‫م‬َ‫ح‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ِ‫ب‬ َ‫ان‬َ‫س‬‫ن‬ِ ْ‫اْل‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َّ‫ص‬َ‫و‬َ‫و‬ِ‫إ‬ َ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬َّ‫ي‬َ‫ل‬
‫ير‬ِ‫ص‬َ‫م‬ْ‫ال‬ٌُ
Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua
orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Q.S. Luqman:14)
Pada ayat diatas, Allah memerintahkan kepada manusia agar berbakti kepada kedua
orang tuanya, dengan mencontoh dan melaksanakan haknya.
Wahbah Zuhaily dalam Tafsir al-Munir menerangkan bahwa surah Luqman
termasuk surah Makiyah terdiri dari 34 ayat, diturunkan setelah surah as-Shaffat.
Sementara Al-Qurtubi menyebutkan bahwa surah Luqman termasuk kelompok surah
Makiyah, kecuali ayat 27-29 ketiganya turun di Madinah. Dinamakan surah Luqman karena
dalam surah tersebut terdapat kisah Luqman, yang nama lengkapnya adalah Luqman bin
Ba’ura, salah seorang putra dari Nabi Ayyub, termasuk suku Naubah dan merupakan
bagian dari masyarakat Ailah, yakni sebuah kota yang berada di sekitar laut Qulzum. Ia
hidup pada masa Nabi Daud dengan julukan al-hakim (yang bijak).
Luqman adalah seorang yang sholeh dan memiliki akhlaq yang mulia, yaitu akhlaq
yang berbasiskan kepada keimanan yang kokoh. Namanya diabadikan oleh Allah dalam
salah satu surat di dalam Al Qur an, yakni surat ke 31. Sehingga di dalam surat ini Allah
memberikan pelajaran kepada kita akan kesholehan Luqman dalam memberikan nasehat
kepada anaknya, yakni nasehat yang mengandung unsur “keilmuan” yang mendalam,
“keihklasan” ang suci dan “kecintaan” yang tinggi. Luqman adalah sosok ayah pilihan
Allah. Nasehat yang disampaikan pada anaknya diabadikan dalam Al Qur'an. Ketika kita
membaca Q.S. Luqman ayat 13 disitu dimulai dengan hentakan kata " Ingatlah takala ".
Kata ini menandakan pentingnya atas nasehat yang akan disampaikan.
Asbabun Nuzul (Sebab Turunnya Ayat)
Ayat 13 dan 14 ini turun satu paket dengan ayat sebelum dan sesudahnya, yakni ayat 12
dan ayat 15. tentang kisah Luqman. Kisah ini diawali dengan pendahuluan yang termaktub
pada ayat ke-12. Pada ayat tersebut dijelaskan profil Luqman yang diberi hikmah dan
dengan hikmah tersebut ia dapat mengajarkan langkah-langkah agar mampu bersyukur.
Jika orang bersyukur, maka keuntungannya buat dirinya sendiri, sedang siapa yang kufur,
Allah pun tidak rugi. Ayat berikutnya merupakan rincian atau langkah-langkah penanaman
hikmah agar menjadi hamba yang bersyukur. Ayat 13-14 merupakan sisipan atau
jumlah i’tiradiyyah di tengah kisah Luqman.
B. Q.S al-Baqarah (2): 83
‫ا‬َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ب‬ْ‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬َ‫و‬ ‫انا‬َ‫س‬ْ‫ح‬ِ‫إ‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬َ‫و‬ َ ‫ه‬‫ّللا‬ َّ‫ِل‬ِ‫إ‬ َ‫ون‬ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫ِل‬ َ‫ل‬‫ي‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ر‬ْ‫س‬ِ‫إ‬ ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ب‬ َ‫ق‬‫ا‬َ‫ث‬‫ي‬ِ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ذ‬َ‫خ‬َ‫أ‬ ْ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫و‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫و‬ ِ‫ين‬ِ‫ك‬‫ا‬َ‫س‬َ‫م‬ْ‫ال‬َ‫و‬ ‫ى‬َ‫م‬‫َا‬‫ت‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ْنا‬‫س‬ُ‫ح‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ ْ‫وا‬ُ‫ل‬
َّ‫ِل‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬َّ‫ل‬َ‫َو‬‫ت‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ َ‫ة‬‫ا‬َ‫ك‬َّ‫ز‬‫ال‬ ْ‫وا‬ُ‫ت‬‫آ‬َ‫و‬ َ‫ة‬َ‫ًل‬َّ‫ص‬‫ال‬ ْ‫وا‬ُ‫م‬‫ي‬ِ‫ق‬َ‫أ‬َ‫و‬َ‫ُون‬‫ض‬ِ‫ْر‬‫ع‬‫أ‬‫م‬ ‫م‬ُ‫ت‬‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ن‬‫أ‬‫م‬ ‫يًل‬ِ‫ل‬َ‫ق‬
Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu):
"Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum
kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik
kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi
janji itu, kecuali sebagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling”. (Q.S. al-
Baqarah: 83)
Pada ayat diatas, Allah mengingatkan Nabi Muhammad SAW, ketika Dia
menetapkan atas Bani Israil janji yang harus mereka penuhi, yaitu bahwa mereka tidak akan
menyembah sesuatu selain Allah SWT, perintah berbuat kebajikan kepada orang tua
dengan mengasihi, memelihara dan menjaganya dengan sempurna serta menuruti
kemauannya selama tidak menyalahi perintah Allah, berbuat baik kepada kerabat, orang
miskin, anak yatim. Kemudian, Allah menyuruh mengucapkan kata-kata yang baik kepada
sesama manusia serta memerintahkan kepada Bani Israil untuk melaksanakan shalat dan
zakat, seperti yang digariskan Allah untuk mereka.
Dalam surah al-Baqarah ayat 83 Allah Swt. mengingatkan Nabi Muhammad saw.
atas janji Bani Israil yang harus mereka penuhi, yaitu bahwa mereka tidak akan
menyembah sesuatu selain Allah Swt.. Setelah itu disusul dengan perintah berbuat baik
kepada orangtua, amal kebajikan tertinggi, karena melalui kedua orangtua itulah Allah Swt.
menciptakan manusia.
Sesudah Allah Swt. menyebut hak kedua orangtua, disebutkan pula hak kerabat
(kaum keluarga), yaitu berbuat kebajikan kepada mereka. Kemudian Allah Swt. menyebut
hak orang-orang yang memerlukan bantuan, yaitu anak yatim dan orang miskin. Allah Swt.
mendahulukan menyebut anak yatim daripada orang miskin karena orang miskin dapat
berusaha sendiri, sedangkan anak yatim karena masih kecil belum sanggup untuk itu.
Setelah memerintahkan berbuat baik kepada orangtua, keluarga, anak yatim, dan
orang miskin, Allah Swt. memerintahkan agar mengucapkan kata-kata yang baik
kepadasesama manusia. Kemudian Allah Swt. memerintahkan kepada Bani Israil agar
melaksanakan salat dan menunaikan zakat. Ruh shalat itu adalah keikhlasan dan
ketundukan kepada AllahSwt.. Tanpa ruh itu shalat tidak ada maknanya apa apa. Orang-
orang Bani Israil mengabaianruh tersebut dari dulu hingga turun al-Qur'an, bahkan sampai
sekarang.
Demikian juga dengan zakat. Kewajiban zakat bagi kaum Bani Israil juga mereka
ingkari. Hanya sedikit orang-orang yang mau mentaati perintah Allah Swt. pada masa Nabi
Musa dan pada setiap zaman. Pada akhir ayat ini Allah Swt. menyatakan, “dan kamu
(masih menjadi) pembangkang”. Ini menunjukkan kebiasaan orang-orang Bani Israil dalam
merespons perintah Allah Swt., yaitu “membangkang”, sehingga tersebarlah kemungkaran
dan turunlah azab kepada mereka.
Hadis yang terkait dengan perintah berbuat Ihsan juga banyak sekali. Setiap hadis
yang mengandung perintah berbuat baik kepada sesama manusia, melarang berbuat
kerusakan, atau perintah beribadah kepada Allah Swt., itu semua merupakan perintah
berbuat Ihsan. Di antara hadis yang dengan tegas menyatakan agar kita berbuat Ihsan
adalah sabda Rasulullah Saw. berikut:
. َ‫ن‬ْ َ‫د‬َّ‫ا‬‫د‬ِ َ‫ن‬َِ َ‫و‬َ‫س‬ٍ ‫لا‬َ َ‫ف‬َ‫ظ‬َ‫ت‬ُ َ‫ن‬َْ َ‫ا‬َُ‫ل‬ِ َ ‫ا‬ِ ‫ص‬‫ا‬‫ل‬‫ى‬ َ ‫ا‬ِ َ‫ل‬َ‫ي‬‫ل‬ْ ‫س‬‫ا‬‫ل‬‫ل‬‫س‬ َ‫ن‬َ‫ي‬ََْ َّ ‫لا‬َ ‫ا‬‫ن‬ََّ ‫ا‬ِ ‫ت‬ََ ‫لن‬ََُْ َ َّ ‫ص‬‫ل‬ْ ُ‫ل‬ََ
َ‫ي‬َ‫ء‬ِ َّ‫إ‬َ‫ذ‬‫ا‬ َ‫س‬َََ‫ل‬ََ ََََُُُّْْ‫ا‬ ْ‫ل‬َََََ َّ َّ‫إ‬ََّ‫س‬ َ‫س‬َََ‫ت‬ِ‫إ‬ ََََُُُّْْ‫ا‬ ‫َذ‬ِ‫ا‬‫ح‬ َّ ‫ا‬‫د‬َ‫ت‬َ‫ي‬َ ‫س‬ َ‫س‬َََ‫د‬ٍُ َ‫ل‬‫ر‬‫ت‬َ‫ت‬ِ ‫ا‬‫س‬َ َ‫ي‬َ‫َت‬‫ي‬َ َ‫ل‬َ‫يت‬َِ‫إ‬
Artinya: Dari Syadad bin Aus, bahwa Rasulullah Saw. bersabda:“Sesungguhnya
Allah telah mewajibkan berbuat Ihsan atas segala sesuatu, maka apabila kamu membunuh
hendaklah membunuh dengan cara yang baik, dan jika kamu menyembelih maka
sembelihlah dengan cara yang baik dan hendaklah menajamkan pisaunya dan
menyenangkan hewan sembelihannya”. (HR. Muslim).
Dalam hadis di atas Rasulullah Saw menegasan bahwa sikap dan perilaku Ihsan itu
diperintahkan oleh Allah Swt. dalam semua bidang kehidupan. Pada surat al-Baqarah
terdapat contoh pihak-pihak yang berhak mendapat perlakuan Ihsan.
LATIHAN
Pilihan ganda
1. Lukman Al Hakim adalah orang yang disebutkan dalam Al-Quran karena…
a. Kekayaannya
b. Keteladanannya
c. Kesombongannya
d. Kekikirannya
2. Lukman Al Hakim hidup pada masa nabi…
a. Nuh AS
b. Ibrahim AS
c. Sulaiman AS
d. Daud AS
3. Lukman Al Hakim mengajarkan kepada anaknya untuk tidak …
a. Bersikap sederhana
b. Menyekutukan Allah SWT
c. Bersikap sabar
d. Berbuat baik
4. Lukman Al Hakim memberikan nasihat agar seorang anak berbakti kepada kedua
orang tua, terdapat dalam …
a. Q.S luqman ayat 14
b. Q.S luqman atat 15
c. Q.S luqman ayat 16
d. Q.S luqman ayat 17
5. Q.S luqman ayat 14 menerangkan tentang …
a. Berbuat baik kepada kedua orang tua
b. Dermawan
c. Sombong
d. Patuh
6. Dalam Q.S luqman ayat 14, Allah SWT menginformasikan bahwa ibu menyapi
anaknya pada usia …
a. 1 tahun
b. 2 tahun
c. 3 tahun
d. 4 tahun
7. “Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): "Janganlah
kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum
kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata
yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian
kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil daripada kamu, dan kamu
selalu berpaling”. Arti ayat diatas termasuk kedalam surat …
a. Q.S Al- Baqarah ayat 83
b. Q.S Al- Baqarah ayat 84
c. Q.S Al- Baqarah ayat 85
d. Q.S Al- Luqman ayat 14
8. Dalam surah al-Baqarah ayat 83 Allah Swt. mengingatkan Nabi Muhammad saw.
atas janji Bani Israil yang harus mereka penuhi, yaitu …
a. Jangan menyembah selain Allah SWT
b. Berbuat baik kepada orang tua
c. Dirikanlah shalat dan tunaikan zakat
d. Semua jawaban benar
9. Quran surah apa yang menerangkan kita harus berbuat baik kepada kerabat, orang
miskin, anak yatim …
a. Q.S luqman ayat 13
b. Q.S Al- Ikhlas ayat 3
c. Q.S Al- Baqarah ayat 105
d. Q.S Al- Baqarah ayat 83
10. Ridha Allah tergantung pada ridhanya …
a. Orang tua
b. Keluarga
c. Paman
d. teman
ESSAY
1. Tentukan hukum bacaan tajwid yang terdapat dalam Q.S Luqman : 13-14 dan Q.S
Al-baqarah : 3
2. Sebutkan minimal 3 isi kandungan dari Q.S Luqman : 13-14
3. Sebutkan minimal 3 isi kandungan dari Q.S Al-baqarah : 83
4. Jelaskan secara singkat peristiwa turun nya Q.S Luqman : 13-14
5. Tulis hadist yang berkaitan dengan Q.S Al-baqarah : 83
BAB III
BAB III
BERIMAN KEPADA HARI AKHIR
Kompetensi Dasar:
1. Memahami makna iman kepada hari akhir
2. Berprilaku yang mencerminkan kesadaran beriman kepada hari akhir
Sebagai seorang muslim, kita
memang harus meyakini bahwa hari
kiamat itu pasti terjadi karena
percaya akan adanya hari kiamat
merupakan rukun iman yang ke–6.
Namun, hal itu merupakan rahasia
Tuhan. Tidak ada satu orang pun
yang mampu meramalkan kapan hari
kiamat itu terjadi.
Kiamat kecil, seperti halnya
kematian dan bencana alam yang
terjadi di mana-mana, juga
merupakan sebuah peringatan untuk
kita sebelum akhirnya giliran kita itu
tiba.
Melalui proses pembelajaran beriman
kepada hari akhir , siswa memperoleh
pengalaman beljaran sebagai berikut.
 Menjelaskan definisi beriman kepada hri
akhir
 Menjelaskan ayat-ayat al-qur’an tentang
keadaan ketika hari kiamat
 Menyebutkan nama-nama hari kiamat dan
tanda-tanda hari kiamat
 Menjelaskan berbagai peristiwa yang
terkait dengan hari akhir
 Menceritakan proses kejadian kiamat
sughro dan kiamat kubro seperti
terkandung dalam al-qur’an dan al-hadits
 Menjelaskan hikmah beriman kepada hari
akhir
 Menunjukkan contoh perilaku beriman
kepada hari akhir dalam kehidupan sehari-
hari.
Amatilah gambar berikut, kemudian beri tanggapan!
Amati
Pengalaman belajar
Tanggapan:
A. Pengertian Beriman kepada Hari Akhir
Hari akhir atau hari kiamat adalah hari berakhirnya seluruh proses kehidupan
makhluk hidup di dunia. Beriman kepada hari akhir (hari kiamat) artinya mempercayai
dengan sepenuh hati bahwa hari kiamat itu pasti akan datang dan seluruh ummat
manusia akan kembali dibangkitkan dari alam kubur untuk menerima pengadilan dari
Allah swt sebagai hakim yang Maha Adil.
Hal ini sesuai dengan Firman Allah swt. dalam surat Al-Haj: 7 yang berbunyi :

Artinya: Dan Sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya
Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.
B. Ayat-ayat al-Quran tentang keadaan ketika hari kiamat
Gambaran kedahsyatan hari kiamat bisa menyebabkan wanita menyusui
melalaikan anak yang disusuinya, ibu hamil pun melahirkan anaknya seketika, seperti
dilukiskan dalam QS.Al-Hajj:1-2.



Artinya: 1. Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; Sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu
adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).
2. (ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang
menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang
hamil, dan kamu Lihat manusia dalam Keadaan mabuk, Padahal sebenarnya mereka tidak
mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya.
QS. Al-Qori’ah: 1-5


Artinya: 1. hari kiamat, 2. Apakah hari kiamat itu?, 3. tahukah kamu Apakah hari kiamat itu?, 4. pada hari
itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran, 5. dan gunung-gunung adalah seperti bulu
yang dihambur-hamburkan.
C. Nama-nama Hari Kiamat
1. Yaumul Qiyamah (Hari Kiamat)
2. Yaumul Akhir (Hari Akhir)
3. Yaumus-Sa’ah (Masa yang ditetapkan)
4. Yaumul-Hisab (Hari perhitungan)
5. Yaumul-Waqiah (Peristiwa yang pasti berlaku)
6. Yaumul-Haqqah (Peristiwa yang sebenarnya)
7. Yaumul- Qariah (Hari yang menggemparkan)
8. Yaumuz-Zalzalah (Hari goncangan)
9. Yaumul- Jaza’ (Hari pembalasan)
10. Yaumul-Fasl (Hari keputusan)
D. Tanda-tanda hari kiamat
1. Tanda-tanda kecil hari kiamat antara lain:
2. Hamba sahaya perempuan di kawini oleh tuannya.
3. Ilmu agama di anggap sudah tidak penting lagi.
4. Tersebarnya perzinaan karena memperoleh izin dari penguasa.
5. Minuman keras merajalela.
6. Jumlah wanita lebih banyak daripada laki- laki.
7. Adanya dua golongan besar yang saling membunuh, tetapi sama-sama mengaku
dirinya memperjuangkan agama islam.
8. Lahirnya Dajal ( tukang dusta) yang mengaku dirinya utusan Allah SWT, dan
banyak berbohong serta menipu dan menganggap baik sesuatu yang buruk dengan
menggambarkan sesuatu tidak baik dengan gambaran yang memikat hati.
9. Banyak terjadi gempa bumi
10. Fitnah muncul di mana- mana
11. Pembunuhan merajalela
12. Banyak manusia yang menginginkan dirinya mati.
13. Tanda-tanda besar kiamat antara lain:
14. Matahri muncul dari barat
15. Munculnya binatang ajaib yang bisa berbicara
16. Rusaknya Ka’bah
17. Lenyapnya Al-Quran
18. Seluruh manusia menjadi kafir
19. Munculnya Yakjut Makjut
E. Berbagai peristiwa yang terkait dengan hari akhir.
Allah SWT menjelaskan dalam al-Qur’an berbagai peristiwa yang akan dialami
oleh setiap manusia sesudah hari akhir adalah sebagai berikut:
1. Yaumul Barzah / Alam Kubur
Alam Barzah adalah kurun waktu (periode) di antara saat kematian manusia di
dunia ini dengan saat pembangkitan (dihidupkannya kembali) manusia di Hari
Pembalasan.
Alam kubur merupakan batas antara alam dunia dan alam akhirat. setiap
manusia akan mengalami alam kubur, dan alam kubur bersifat sementara, yaitu
menunggu datangnya hari kiamat yang kemudian dibangkitkan/ dihidupkan kembali.
Firman Allah SWT, dalam QS Al-Mu’minun: 99-100.
2. Yaumul Ba’ats / Hari Kebangkitan
Yaumul Ba’ats artinya hari kebangkitan manusia dari alam kubur menuju ke
padang mahsyar. Yaumul Ba’ats terjadi setelah malaikat Israfil meniup sangkakala
yang kedua kalinya. Allah Swt berfirman :

Artinya: pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam Keadaan bermacam-macam, supaya
diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.
3. Yaumul Mahsyar / Hari dikumpulkan
Yaumul Mahsyar artinya hari dikumpulkannya manusia dari umat Nabi Adam
sampai umat Nabi Muhammad Saw (umat akhir zaman) di padang mahsyar dalam
keadaan bermacam-macam sesuai dengan amal perbuatannya masing-masing. Allah
Swt berfirman :

Artinya: dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat
melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan
seorangpun dari mereka.
4. Yaumul Hisab / Hari Perhitungan Amal
Yaumul Hisab artinya hari perhitungan amal perbuatan manusia selama hidup
di dunia. Ketika dilaksanakan hisab ini yang berbicara bukanlah mulut tetapi semua
anggota badan yang menjadi saksi sehingga tidak ada satu pun perbuatan yang
terlepas dari perhitungan. Allah Swt berfirman :


Artinya: pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan
memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.
5. Yaumul Mizan / Hari Penimbangan Amal
Yaumul Mizan artinya hari penimbangan amal baik dan buruk manusia. Ketika
itu ada “Shirath” yaitu jalur penentu setiap manusia setelah dihisab dan ditimbang
amal baik dan buruknya. Pada tahap ini manusia akan ditentukan masuk neraka atau
masuk surga.
Bagi orang yang beriman dan beramal shaleh kelak setelah hari kiamat akan
mendapat syafa’at berupa kemudahan dan keringanan dari berbagai kesulitan yang
dihadapi manusia di hari kiamat. Allah Swt berfirman :


Artinya: Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka Tiadalah dirugikan
seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami
mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan.
6. Shirath
Shirath adalah jembatan yang dipasang di atas neraka Jahannam dengan jalan
yang sangat menakutkan, semua manusia akan melewatinya untuk menuju ke surga.
Di antara mereka ada yang melaluinya dengan sekejap mata, ada pula yang
melaluinya secepat kilat, ada yang seperti angin, ada yang seperti burung, ada yang
secepat lari kuda, ada juga yang berlari, atau berjalan, ada pula yang merangkak,
dan ada yang diseret, semuanya berjalan sesuai dengan amalnya hingga seseorang
yang berjalan dengan sinar yang hanya sebesar ibu jari kakinya. Di antara mereka
ada yang diambil kemudian dilempar ke dalam neraka, barangsiapa yang dapat
melewati shirath ini, maka ia masuk surga.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Shirath diletakkan diatas neraka Jahannam, maka aku dan umatkulah yang kali
pertama akan melewatinya.” (HR. Muslim).
7. Surga atau Neraka
Surga adalah tempat mulia yang Allah sediakan untuk orang-orang bertaqwa
pada hari kiamat nanti. Di dalamnya ada sungai-sungai yang mengalir, kamar-kamar
yang megah, dan istri-istri yang cantik.
Di dalamnya terdapat apa saja yang diinginkan oleh jiwa dan disenangi oleh
mata memandang, kenikmatannya tidak pernah dilihat mata, tidak pernah didengar
telinga dan tidak pernah terdetik di hati manusia. Kenikmatannya tidak akan pernah
habis dan punah. Mereka akan kekal dalam kenikmatan tersebut tanpa ada hentinya.


Artinya: Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-
sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan
merekapun ridha kepadanya. yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada
Tuhannya.
Neraka adalah tempat adzab atau siksaan yang Allah sediakan untuk orang-orang
kafir dan yang berbuat maksiat. Di dalamnya terdapat berbagai macam siksaan dan
beragam hukuman. Penjaganya malaikat yang sangat kasar dan keras. Orang-orang kafir
akan kekal di dalamnya, makanan mereka Zaqqum (sebuah pohon dalam neraka,
buahnya sangat pahit dan busuk baunya), dan minuman mereka hamim (air panas yang
mendidih), api dunia ini hanya merupakan satu bagian dari tujuh puluh bagian dari
panasnya api Jahannam, api Jahannam lebih panas enam puluh sembilan kali dari api
dunia dimana setiap bagiannya sama panasnya dengan api dunia atau lebih.
F. Menceritakan proses kejadian kiamat sughro dan kiamat kubro seperti
terkandung dalam al-Qur’an dan al-Hadits
Proses kejadian kiamat dibedakan menjadi dua, yaitu kiamat sughra dan kiamat
kubra.
1. Kiamat sughra (kiamat kecil)
Adalah peristiwa berakhirnya setiap makhluk yang bernyawa dan hancurnya
sebagian alam seperti terjadinya kematian, banjir, longsor, gempa bumi, dan lain-lain.
Kiamat Sughra (kiamat kecil) yang sering terjadi dalam kehidupan manusia
yaitu kematian. Setelah mati roh seseorang akan berada di alam barzah atau alam
kubur yang merupakan alam antara dunia dan akhirat.
2. Kiamat Kubra (kiamat Besar)
Adalah peristiwa hancurnya seluruh alam semesta sehingga alam ini berganti
dengan alam yang lain, yaitu alam akhirat. Peristiwa yang terjadi saat kiamat kubro
merupakan peristiwa yang sangat dahsyat, diawali dengan tiupan sangkakala yang
pertama. Setelah itu bumi terangkat dan bergoncang hebat, gunung-gunung terlepas
dari tempatnya, berterbangan dan bertabrakan seperti kapas yang ditiup angin, dan
bumipun mengeluarkan isi perutnya.
G. Hikmah Beriman kepada Hari Akhir
Dengan beriman kepada hari akhir maka akan banyak sekali hikmahnya,
diantaranya:
1. Menyadari semua makhluk akan rusak dan akan ada kehidupan yang abadi di
akhirat.
2. Menyadari bahwa seluruh kehidupan manusia baik ataupun buruk akan menerima
balasan dari Allah Swt.
3. Meningkatkan sikap disiplin dalam beribadah kepada-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya.
4. Memberikan ketenangan dan ketentraman; dengan kepasrahan, dan kesabaran serta
keyakinan bahwa kebaikan dibalas dengan kenikmatan; dan kejahatan akan dibalas
dengan azab.
5. Mengendalikan diri agar tidak mudah terpengaruh dengan keindahan dunia dan
lebih lebih mengutamakan kepentingan akhirat.
H. Perilaku beriman kepada Hari Akhir dalam kehidupan sehari-hari
Orang yang beriman kepada hari akhir itu berperilaku sebagai berikut:
1. Senantiasa meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT yaitu dengan
menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
2. Menyayangi dan membantu fakir miskin yang diwujudkan dengan sikap, ucapan,
perbuatan dan bantuan yang ikhlas.
3. Menyayangi dan memelihara anak yatim, piatu, dan yatim piatu dengan mengasuh,
menyantuni, dan mendidiknya.
4. Bersikap atau berakhlak baik (akhlakul karimah) kepada sesama.
5. Patuh dan menghormati orang tua agar dapat menjadi seorang anak yang sholeh
atau solehah.
Uji Kompetensi
Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan tepat!
1. Sebutkan Ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan Hari akhir, yang anda ketahui!
Jawab:
Tuliskan Q.S. Al-Hajj: 7 dan Q.S. Al-Qori’ah: 1-5 Kemudian Simpulkan
kandungan-kandungannya.
Aktivitas Individu
2. Terangkan Kandungan Surah Al-Hajj ayat 7!
Jawab:
3. Sebutkan tanda-tanda hari akhir!
Jawab:
4. Apa saja Hikmah beriman kepada hari akhir?
Jawab:
5. Sebutkan prilaku beriman kepada hari akhir dalam kehidupan sehari-hari?
Jawab:
Berikan tanda centang pada kotak yang anda anggap sesuai!
1. Penguasaan materi
Setelah anda mempelajari bab ini, bagaimana penguasaan anda terhadap materi-materi
berikut?
N
o
Materi
Tidak
menguasa
i
Kurang
menguasai
Mengua
sai
Sangat
menguasai
1 Definisi dan ayat hari
akhir
Nama-nama dan tanda-
Setelah mempelajari materi ini, terangkan yang anda ketahui tentang
beriman kepada hari akhir pada saat ini, dan bagaimana menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari! tuliskan dengan bahasa anda sendiri.
Refleksi
Penilaian Diri
2
3
tanda hari akhir
Hikmah dan prilaku
beriman kepada hari akhir
2. Pembentukan sikap
No Indikator Sikap Ya Tidak
1 Saya memahami definisi dan ayat tentang hari akhir
berdasarkan rasa ingin tahu
2 Saya memahami hikmah dan penerapan prilaku beriman
kepada hari akhir dalam kehidupan sehari-hari sebagai
bentuk tanggung jawab
3 Saya melakukan semua kegiatan dengan baik dan jujur
4 Saya menjelaskan proses terjadinya kiamat dengan
santun
ULANGAN HARIAN
A. Pilihlah satu jawaban yang benar pada pilihan huruf A, B,C, atau D !
1. Setelah malaikat Israfil meniup sangkakala yang kedua, maka semua manusia akan
dibangkitkan dari kuburnya masing-masing menuju ke padang mahsyar. Peristiwa
kebangkitan ini dinamakan ….
A. Yaumul Ba’ats C. Yaumul Mahsyar B. Yaumul
Hisab D. Yaumul Akhir
2. Setelah manusia mati, ruhnya ditempatkan disuatu tempat yang disebut …. A. ba’ats
C. baqa
B. barzah D. mahsyar
3. Peristiwa hancurnya seluruh alam semesta sehingga alam ini berganti dengan alam yang
lain yaitu alam akhirat. Peristiwa tersebut dinamakan kiamat ….
A. Sughro C. Kubro
B. Yaumul Hisab D. Yaumul Mizan
4. Berakhirnya kehidupan setiap makhluk yang bernyawa, rusaknya sebagian alam seperti
gunung meletus, banjir dan sebagainya disebut kiamat ….
A. Kubro C. Yaumul kiamah
B. Sughro D. jaza’
5. Hari penimbangan amal baik dan buruk yang menentukan apakah seseorang akan masuk
surga atau masuk neraka. Peristiwa tersebut dinamakan yaumul …. A. Mizan
C. Ba’ats
B. Barzakh D. Mahsyar
6. Hari dikumpulkannya seluruh manusia dari umat Nabi Adam sampai umat Nabi
Muhammad Saw di padang mahsyar. Peristiwa itu dinamakan yaumul …. A. Ba’ats
C. Mizan
B. Mahsyar D. Barzah
7. “Meyakini dengan sepenuh hati bahwa hari kiamat itu pasti akan datang dan seluruh
ummat manusia akan kembali dibangkitkan dari alam kubur untuk dimintai
tanggungjawab atas segala perbuatannya di dunia ini”. Pernyataan di atas adalah
pengertian dari ….
A. Kiamat pasti akan terjadi.
B. Iman kepada hari Kiamat.
C. Manusia akan menerima balasan.
D. Keimanan yang benar kiamat pasti terjadi.
8. Setelah di bangkitkan dari alam kubur semua manusia dikumpulkan ke suatu tempat.
Hari ketika manusia dikumpulkan di tempat tersebut dinamakan yaumul ….
A. Hisab C. Mahsyar
B. Barzah D. Ba’ats
9. Perhatikan pernyataan di bawah ini !
1) Memberi ketenangan dan kebahagian dalam hidupnya.
2) Selalu menghindari perbuatan dosa dan perbuatan yang tidak bermanfaat.
3) Semua makhluk di dunia akan mengalami kerusakan.
4) Selalu bersikap atau berakhlak yang baik kepada sesama.
Pernyataan di atas yang menunjukkan perilaku beriman kepada Hari Akhir dalam
kehidupan sehari-hari adalah ….
A. 1 dan 2 C. 1 dan 3
B. 2 dan 3 D. 2 dan 4
10. Yang disebut dengan Yaumul Jaza adalah....
A. Hari Perhitungan C. Hari Perkumpulan
B. Hari Penimbangan D. Hari Pembalasan
B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas!
1. Jelaskan pengertian hari akhir?
2. Jelaskan pengertian beriman kepada hari akhir?
3. Jelaskan apa saja berbagai peristiwa yang akan dialami oleh setiap manusia sesudah
datangnya hari akir?
4. Jelaskan apakah kiamat kiamat sughro itu ?
5. Ceritakan proses kejadian kiamat kubro seperti terkandung dalam al-qur’an dan al-
Hadits?
6. Jelaskan hikmah beriman kepada hari akhir?
7. Tunjukkan perilaku beriman kepada Hari Akhir dalam kehidupan sehari-hari.
8. Tulislah beberapa tanda atau ciri-ciri orang yang beriman kepada hari qiyamat?
BAB IV
IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR
Standar Kompetensi
Meningkatkan keimanan kepada Qadha’ dan Qadar
Kompetensi Dasar
Menjelaskan tanda-tanda keimanan kepada Qadha’ dan Qadar
Menerapkan hikmah beriman kepada Qadha’ dan Qadar
Alokasi Waktu
24 x 45 menit
Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk pengelolaan jurnal.
 Siswa dapat mengidentifikasi data transaksi yang diperlukan.
 Siswa dapat menerapkan prinsip teknik pengkodean akun.
 Siswa dapat membedakan jurnal umum dan jurnal khusus
 Siswa dapat mengidentifikasi akun-akun yang akan didebet dan dikredit
 Siswa dapat mengidentifikasi jumlah rupiah akun-akun yang akan didebet dan
dikredit.
 Siswa dapat mencatat transaksi ke dalam buku jurnal yang tepat dan dalam
jumlah yang benar.
 ·Siswa dapat memastikan bahwa jumlah debet dan kredit pada buku jurnal telah
tersajikan dalam jumlah angka yang sama.
 Siswa dapat memastikan bahwa rekapitulasi untuk setiap akun tersajikan sesuai
dengan format yang telah ditetapkan.
A. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Iman Kepada Qadha’ dan Qadar
Qadha’ adalah perkara yang Allah tetapkan pada makhluk-Nya dalam bentuk
penciptaan, peniadaan atau perubahan sejak zaman azali. (ditetapkan dalam lauhul
mahfudz, sebelum terciptanya langit dan bumi). Contohnya penciptaan manusia
(Fathir ayat 11).
Qadar (takdir) adalah perkara yang Allah tetapkan sesuai ukuran atau kadar
tertentu pada waktu terjadinya. Takdir dibedakan menjadi dua;
a. Taqdir Mubram, yaitu ketentuan Allah swt yang pasti terjadi dan tidak dapat
diubah oleh manusia. Contohnya seperti jenis kelamin seseorang, sudah
ditentukan oleh Allah dan tidak dapat diubah lagi.
b. Taqdir Mu’allaq, yaitu taqdir yang di dalamnya terlibat usaha manusia.
Misalnya seorang murid SMA bernama Adam, sudah beberapa semester ini
nilainya selalu kurang, dan setelah orang tuanya menasehatinya agar belajar
lebih giat maka Adam pun berusaha untuk memperbaiki nilainya dengan
belajar keras, dan ternyata pada semester berikutnya ia pun mendapat nilai
yang memuaskan.
Sebagai seorang yang beriman, menjadi sempurna imannya tatkala
beriman pula kepada takdir yang telah Allah tentukan dan tetap berusaha
menjadi makhluk-Nya yang paling beriman. Dengan cara menyempurnakan
keimanan dengan mengimani keenam rukun iman tersebut, agar senantiasa
dicintai Allah dan Rasul-Nya.
2. Dalil Naqli Mengani Iman Kepada Qadha’ dan Qadar


“yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan
tidak ada sekutu baginya dalam kekuasaan(Nya), dan Dia telah menciptakan segala
sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya [1053]
.” (Al-
Furqon:2)
Maksudnya: segala sesuatu yang dijadikan Tuhan diberi-Nya perlengkapan-
perlengkapan dan persiapan-persiapan, sesuai dengan naluri, sifat-sifat dan fungsinya
masing-masing dalam hidup.
‫وصنعته‬ ‫صانع‬ ‫كل‬ ‫صانع‬ ‫ّللا‬ ‫إن‬
“Sesungguhnya Allah pencipta setiap pelaku perbuatan dan perbuatannya” (HR. Al
Baihaqi, Syu’abul Iman, No. 188. Dishahihkan Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah
No. 1637, Al Hakim juga menshahihkan, dan disepakati Adz Dzahabi)
3. Hikmah Iman kepada Qadha’ dan Qadar
a) Melatih diri untuk banyak bersyukur dan bersabar
Apabila mendapat keberuntungan, maka ia akan bersyukur, karena
keberuntungan itu merupakan nikmat Allah yang harus disyukuri. Sebaliknya
apabila terkena musibah maka ia akan sabar, karena hal tersebut merupakan
ujian
Firman Allah yang artinya:”dan apa saja nikmat yang ada pada kamu,
maka dari Allah( datangnya), dan bila ditimpa oleh kemudratan, maka hanya
kepada-Nya lah kamu meminta pertolongan. ”( QS. An-Nahl ayat 53).
b) Menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa
Orang yang tidak beriman kepada Qadha’ dan Qadar, apabila
memperoleh keberhasilan, ia menganggap keberhasilan itu adalah semata-
mata karena hasil usahanya sendiri. Ia pun merasa dirinya hebat. Apabila ia
mengalami kegagalan, ia mudah berkeluh kesah dan berputus asa, karena ia
menyadari bahwa kegagalan itu sebenarnya adalah ketentuan Allah.
Sabda Rasulullah: yang artinya” Tidak akan masuk sorga orang yang
didalam hatinya ada sebiji sawi dari sifat kesombongan.”( HR. Muslim)
c) Memupuk sifat optimis dan giat bekerja
Manusia tidak mengetahui takdir apa yang terjadi pada dirinya. Semua
orang tentu menginginkan bernasib baik dan beruntung. Keberuntungan itu
tidak datang begitu saja, tetapi harus diusahakan. Oleh sebab itu, orang yang
beriman kepada Qadha’ dan Qadar senantiasa optimis dan giat bekerja untuk
meraih kebahagiaan dan keberhasilan itu.
Firman Allah yang artinya : Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah
kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS Al- Qashas ayat 77)
d) Menenangkan jiwa
Orang yang beriman kepada Qadha’ dan Qadar senangtiasa mengalami
ketenangan jiwa dalam hidupnya, sebab ia selalu merasa senang dengan apa
yang ditentukan Allah kepadanya. Jika beruntung atau berhasil, ia bersyukur.
Jika terkena musibah atau gagal, ia bersabar dan berusaha lagi.


Artinya : Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati
yang tenang lagi diridhai-Nya. Maka masuklah kedalam jamaah hamba-hamba-
Ku, dan masuklah kedalam sorga-Ku.( QS. Al-Fajr ayat 27-30
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat !
1. Beriman kepada qada’ dan qadar termasuk rukun iman yang ke- ….
a. 3
b. 5
c. 4
d. 6
2. Qada' dan qadar sering disebut dengan sebutan ….
a. ukuran
b. takdir
c. nasib
d. Ketentuan
3. Zaman di saat segala sesuatu belum terjadi disebut zaman….
a. arwah
b. ruhani
c. Awali
d. Azali
4. Secara bahasa muallaq artinya ….
a. sesuatu yang digantungkan
b. sesuatu yang aneh
c. sesuatu yang pasti
d. sesuatu yang dinyatakan
5. Berikut ini yang merupakan contoh takdir muallaq yaitu….
a. bumi berbentuk bulat
b. usia seseorang
c. kepandaian
d. terjadinya kiamat
6. Takdir yang tidak bisa diubah disebut takdir….
a. mubram
b. muallaq
c. muhrim
d. Mukallaf
7. Seseorang akan mengetahui takdir setelah manusia….
a. meramal
b. mengalaminya
c. merenung
d. Meditasi
8. Meskipun Allah Swt. telah menentukan tentang segala sesuatu, manusia tetap harus ….
a. berdoa tanpa usaha
b. ikhtiar tanpa berdoa
c. berusaha dan berdoa
d. pasrah tanpa usaha
9. Seseorang yang beriman kepada qada’ dan qadar tidak akan sombong. Sombong juga
dikenal dengan istilah ….
a. takabbur
b. takasur
c. tadabbur
d. ta’assub
10. Sikap yang tepat ketika mendapat cobaan adalah ….
a. mengeluh
b. pesimis
c. bersedih
d. Bersabar
B. Jawablah pertanyaan-pertayaan berikut ini !
1. Jelaskan pengertian qada’ dan qadar!
2. Jelaskan pengertian beriman kepada qada' dan qadar!
3. Apakah manfaat beriman kepada takdir Allah Swt. !
4. Sebutkan dua contoh takdir muallaq dan takdir mubram!
5. Tulislah satu buah dalil al-quran tentang qada’ dan qadar !
BAB V
SALING MENASEHATI DAN BERBUAT BAIK DALAM KEHIDUPAN
I. Standar Kompetensi
Memahami Saling Menasihati Dan Berbuat Baik Terhadap Sesama(Ihsan) Dalam
Kehidupan
II.Kompotensi Dasar
Membiasakan sikap Memahami Saling Menasihati Dan Berbuat Baik Terhadap
Sesama(Ihsan) Dalam Kehidupan
BAB V
SALING MENASIHATI DAN BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA(IHSAN) DALAM
KEHIDUPAN
A. Pengertian Ihsan
Ihsan berasal dari kata ‫َن‬ُْ yang artinya adalah berbuat baik, sedangkan bentuk masdarnya
adalah َ‫لن‬َََُّْ, yang artinya kebaikan. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur`an
mengenai hal ini.Jika kamu berbuat baik, (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri…” (al-
Isra’: 7)“…Dan berbuat baiklah (kepada oraang lain) seperti halnya Allah berbuat baik
terhadapmu….” (al-Qashash:77)
Ibnu Katsir mengomentari ayat di atas dengan mengatakan bahwa kebaikan yang dimaksud
dalam ayat tersebut adalah kebaikan kepada seluruh makhluk Allah Subhanahu Wa Ta’ala.Ihsan
adalah puncak ibadah dan akhlak yang senantiasa menjadi target seluruh hamba Allah Subhanahu
Wa Ta’ala. Sebab, ihsan menjadikan kita sosok yang mendapatkan kemuliaan dari-Nya.
Ihsan adalah mashdar dari َ‫ن‬ََْ‫َت‬ ‫ن‬ٍَُْ yang memiliki dua makna:
(a). Pertama, kata Ahsana itu bersifat transitif dengan sendirinya. Seperti ucapan: َّ‫ح‬َ َ‫ف‬ٍََُْْ artinya
adalah َ‫ل‬َََْ‫ا‬ُْ (aku membaguskannya) dan َ‫ل‬َََ‫ل‬‫ا‬‫ه‬َ (aku menyempurnakannya).
َِّ‫ت‬ َ‫ل‬‫ا‬ََ‫ذ‬‫ا‬ ََّْ‫ت‬‫ر‬ َ‫ن‬ََ‫ر‬ َ‫س‬ َ‫ن‬َ‫ذ‬‫ا‬ ََّْ‫ت‬‫ر‬ ‫م‬‫ا‬ََُ ِ ‫َد‬‫ا‬َُ‫ر‬ َ‫ن‬ٍ َ‫لن‬ََُْ َّ
“Ihsan yaitu kamu menyembah Allah seolah-olah kamu melihat-Nya, dan jika kamu tidak melihat-
Nya maka sesungguhnya Dia melihat kamu.” (HR. Muslim, Kitab Iman 1/37)
Makna ini kembali kepada membaguskan ibadah dan menyempurnakannya; melaksanakan
ibadah sebagaimana yang dicintai oleh Allah dalam bentuk yang paling sempurna, dengan
merasakan muraqabah Allah didalamnya, menghadirkan keagungan-Nya disaat memulai hingga
mengakhirinya.
(b). Makna kedua adalah bersifat transitif dengan huruf jarr (‫ص‬ َّ) seperti ucapan َ‫ف‬ٍََُْْ َ‫ن‬‫ى‬َ‫ا‬ ‫ص‬ ََّ
artinya saya telah menyampaikan kebaikan atau manfaat kepadanya. Jadi maknanya adalah
menyampaikan berbagai macam manfaat kepada makhluk, masuk kedalam makna ini berbuat baik
(ihsan) kepada hewan
B. Wujud atau Aspek Dalam Ihsan
1. Ibadah
Yaitu dengan menunaikan semua jenis ibadah, seperti shalat, puasa, haji, dan sebagainya
dengan cara yang benar, yaitu menyempurnakan syarat, rukun, sunnah, dan adab-adabnya. Hal ini
tidak akan mungkin dapat ditunaikan oleh seorang hamba, kecuali jika saat pelaksanaan ibadah-
ibadah tersebut ia dipenuhi dengan cita rasa yang sangat kuat (menikmatinya), juga dengan
kesadaran penuh bahwa Allah senantiasa memantaunya hingga ia merasa bahwa ia sedang dilihat
dan diperhatikan oleh-Nya. Minimal seorang hamba merasakan bahwa Allah senantiasa
memantaunya, karena dengan inilah ia dapat menunaikan ibadah-ibadah tersebut dengan baik dan
sempurna, sehingga hasil dari ibadah tersebut akan seperti yang diharapkan. Inilah maksud dari
perkataan Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wasallam yang berbunyi,
“Hendaklah kamu menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, dan jika engkau tak
dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.”
Kini jelaslah bagi kita bahwa sesungguhnya arti dari ibadah itu sendiri sangatlah luas.
Maka, selain jenis ibadah yang kita sebutkan tadi, yang tidak kalah pentingnya adalah juga jenis
ibadah lainnya seperti jihad, hormat terhadap mukmin, mendidik anak, menyenangkan isteri,
meniatkan setiap yangmubah untuk mendapat ridha Allah, dan masih banyak lagi. Oleh karena
itulah, Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wasallam. menghendaki umatnya senantiasa dalam keadaan
seperti itu, yaitu senantiasa sadar jika ia ingin mewujudkan ihsan dalam ibadahnya.
2. Muamalah
Ihsan dijelaskan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. pada surah An-Nisaa’ ayat 36, yang berbunyi
sebagai berikut, “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan
sesuatupun dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, tetangga yang dekat maupun yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba
sahayamu.”
Berikut ini adalah mereka yang berhak mendapatkan ihsan tersebut :
a. Ihsan kepada kedua orang tua
b. Ihsan kepada karib kerabat
c. Ihsan kepada anak yatim dan fakir miskin
d. Ihsan kepada tetangga dekat, tetangga jauh, serta teman sejawat
e. Ihsan kepada ibnu sabil dan hamba sahaya
f. Ihsan dengan perlakuan dan ucapan yang baik kepada manusia
g. Ihsan dalam hal muamalah
h. Ihsan dengan berlaku baik kepada binatang.
3. Akhlak
Ihsan dalam akhlak sesungguhnya merupakan buah dari ibadah dan muamalah. Seseorang
akan mencapai tingkat ihsan dalam akhlaknya apabila ia telah melakukan ibadah seperti yang
menjadi harapan Rasulullah dalam hadits yang telah dikemukakan di awal tulisan ini, yaitu
menyembah Allah seakan-akan melihat-Nya, dan jika kita tidak dapat melihat-Nya, maka
sesungguhnya Allah senantiasa melihat kita. Jika hal ini telah dicapai oleh seorang hamba, maka
sesungguhnya itulah puncak ihsan dalam ibadah. Pada akhirnya, ia akan berbuah menjadi akhlak
atau perilaku, sehingga mereka yang sampai pada tahap ihsan dalam ibadahnya akan terlihat jelas
dalam perilaku dan karakternya.Jika kita ingin melihat nilai ihsan pada diri seseorang “yang
diperoleh dari hasil maksimal ibadahnya” maka kita akan menemukannya dalam muamalah
kehidupannya. Bagaimana ia bermuamalah dengan sesama manusia, lingkungannya, pekerjaannya,
keluarganya, dan bahkan terhadap dirinya sendiri. Berdasarkan ini semua, maka Rasulullah
mengatakan dalam sebuah hadits, “Aku diutus hanyalah demi menyempurnakan akhlak yang
mulia.”
C. Sikap saling menasehati dan berbuat baik kepada sesama (ihsan) dilingkungan kehidupan
1. Saling Tolong Menolong
Tolong-menolong tersebut terbatas kepada hal-hal yang bersifat positif saja, tidak pada
yang negatif. Misalnya kita tidak boleh menolong si penjahat untuk memudahkan ia
melakukan kejahatannya. Demikian pula kita tidak boleh menolong orang lain
menunjukkan tempat yang di dalamnya terdapat kemaksiatan. Karena menolong yang
demikian sama artinya dengan kita menjerumuskan orang lain, bahkan menjerumuskan diri
sendiri.
firman Allah SWT:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain
(karena) boleh jadi inereka (yang diolok-olok,) lebih baik dan mereka (yang mengolok-olokkan)
dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita yang lain (karena) boleh Jadi wanita
(yang diolok-olokkan,) lebih baik dan wanita (yang mengolok-olokkan,) dan Janganlah kamu
mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan julukan-Julukan yang
buruk’. (Q.S. hujurat 49: 11).
Pada terjemahan ayat di atas terdapat larangan saling mengolok-olokkan, karena hal itu
dapat merenggangkan hubungan di antara sesama manusia, dan akhirnya juga mempersulit dirinya
masing-masing. Orang yang mengolok-olok tidak selamanya dalam kejayaan, demikian pula orang
yang diolok-olok pun tidak pula selamanya hidup susah. Suatu saat bisa saja keadaannya berbalik.
Jika ini terjadi, maka yang mengolok-olok tadi akan merasa malu dan kesulitan meminta bantuan
kepada orang yang pernah diolok-olok.
a) Menghormati kepada guru
karena dialah yang mengajar seseorang membaca, menulis, memberikan ilmu pengetahuan,
mendidik jiwa, melatib otak, menunjuki kepada kebaikan dan kebahagiaan
b) Menghormat kepada kedua orang tua
karena keduanya memelihara jasad seseorang, merawat badan, memberi makan, membiayai
pendidikan, memberikan tempat tinggal, dan kebutuhan hidup lainnya.
Allah SWT menjelaskan hal ini dalam kitab-Nya.
“Dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu tidak menyembah selain Dia dan hendaklah
kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara
keduanya atau kedua-duanya berumr lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah
kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka
berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya,
sebagaimana mereka berdua mendidik aku diwaktu kecil.” (al-Israa’: 23-24)
ebaikan ini, maka bersamaan dengannya akan hilang ketakwaan, keimanan, dan keislaman.
c) Sedangkan hormat kepada sahabat atau teman, karena teman tempat seseorang mengadukan
masalahnya, dimintai pendapatnya, meminta pengakuannya, dan menolongnya di kala
dalam kesusahan.
d) hormat kepada tetangga karena tetanggalah orang yang terdekat dengan kita di mana kita
berada. Tetanggalah yang pertama kali memberikan pertolongan terhadap kesulitan yang
kita jumpai.
e) Seseorang juga harus hormat kepada tanah airnya, karena tanah airnya itulah yang
memberikan kepadanya tempat untuk tumbuh dan berkembang. Demikian pula
hormat kepada bangsa, karena bangsa itulah yang telah ikut memberikan pengorbanan bagi
keselamatannya.
f) Hormat kepada agamanya karena agama itulah yang telah menunjukkan kcpadanya tentang
cara hidup yang baik dan bermoral guna mencapai tujuan hidupnya bahagia dunia dan
akhirat. Inilah makna atau arti hidup yang hakiki, yaitu hidup dalam suasana saling
menghormati dengan sesamanya dan dengan berbagai unsur lainnya yang telah ikut serta
memberikan bantuan terhadap pencapaian kebutuhan hidupnya dalam arti yang seluas-
luasnya. Tanpa mengembangkan sikap saling menghormati, maka yang terjadi adalah
ketegangan-ketegangan dan konflik yang dapat membahayakan dirinya masing-masing.
2. Saling Menasehati
Saling menasihati sebenarnya termasuk bagian dan saling menolong. Menasehati Namun
saling menasihati sifatnya lebih khusus kepada saling tolong-menolong kepada hal-hal yang lebih
bersifat pemikiran dan gagasan-gagasan guna memecahkan berbagai kesulitan yang dihadapi.
firman Allah berikut:
Artinya: “Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal salih dan nasihat-menasihati supaya menaati
kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran “
Padangan Islam mengenai arti hidup, sangat berlainan dengan pandangan orang-orang yang
berpandangan kebendaan semata-mata (materialistis). Menurut ajaran Islam yang bersumber pada
Al Quran dan Hadis, bahwa pandangan Islam mengenai arti bidup itu datang untuk menenteramkan
pikiran manusia, dan menuntun hidup secara hakiki, hidup jasmani dan hidup rohani. Sekaligus
memberi jawaban, bahwa hidup secara jasmani tidak lebih sebagai sarana, sedangkan hidup secara
rohani adalah sebagai arah yang dituju. Dengan demikian tujuan hidup manusia menurut Islam
adalah mengarahkan diri untuk mencapai kebahagiaan dunia akhirat, jasmani dan rohani, yang
dalam pelaksanaannya, materi sebagai alat, sedangkan rohani sebagai pengarah.
3. Memelihara Kelestarian Alam Sekitarnya
Alam dan isinya diciptakn Allah untuk kepentingan manusia Allah maha adil lagi maha
bijaksana. Sebelum menciptakan manusia Ia telah menciptakan langit dan bumi lengkap dengan
isinya untuk kepentingan manusia. Selain itu Allah telah pula melengkapi manusia dengan akal.
Dengan akal manusia dapat memanfaatkan alam lingkungannya dan untuk kesejahteraan hidupnya.
Dengan demikian manusia dapat memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat kelah.Di
negara kita yang subur ini Allah telah menganugerahkan berbagai jenis tumbuhan dan binatang
yang dapat kita manfaatkan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk tumbuhan dapat
kita ambil obat-obatan, rumah,dan makanan sehari-hari dan sebagainya. Allah menyediakan
kekayaan yang tidak terdapat di daerah lain, semua di serahkan kepada manusia. Allah sudah
memberikan akal kepada manusia. Mampu dan maukah manusia menggunakan akalnya ? jawabnya
ada pada manusia itu sendiri
“ Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu
di muka bumi itu (sumber) penghidupan”.
Allah telah menurunkan nikmatnya begitu banyak tidak mungkin manusia dapat menghitun
gnya. Oleh karena itu manusia wajib bersyukur kepada-Nya dengan cara menjaganya agar
kelestariannya tetap terjaga. Jika salah satu bagian terganggu maka akan mempengaruhi bagian
yang lain.Manusia dapat memanfaatkan alam sekitarnya untuk kebutuhan hidupnya dengan tanpa
merusaknya agar Allah tetap lestari. Jika kita syukuri maka akan limpahkan nikmat Allah kepada
kita.
RANGKUMAN
Ihsan adalah puncak ibadah dan akhlak yang senantiasa menjadi target seluruh hamba Allah
Subhanahu Wa Ta’ala. Sebab, ihsan menjadikan kita sosok yang mendapatkan kemuliaan dari-Nya.
Dan juga sebagai puncak prestasi dalam ibadah, muamalah, dan akhlak. Oleh karena itu, semua
orang yang menyadari akan hal ini tentu akan berusaha dengan seluruh potensi diri yang
dimilikinya agar sampai pada tingkat tersebut. Siapapun kita, apapun profesi kita, di mata Allah
tidak ada yang lebih mulia dari yang lain, kecuali mereka yang telah naik ketingkat ihsan dalam
seluruh sisi dan nilai hidupnya.
Wujud atau Aspek Dalam Ihsan
a. Ibadah
b. Muamalah
c. Akhlak
Sikap saling menasehati dan berbuat baik kepada sesama (ihsan) dilingkungan kehidupan
1. Saling Tolong Menolong
a. Menghormati oarng tua
b. Menghormati guru
c. Menghormati sahabat
d. Menghormati tetangga
e. Menghormati tanah air
f. Menghormati Agama
2. Saling Menasehati
3. Memelihara Kelestarian Alam Sekitarnya
SOAL GANDA
1. Ihsan berasal dari kata ‫َن‬ُْ yang artinya adalah...
a. Berbuat baik
b. Berbuat jahat
c. Sembarangan
d. Sombong
e. Iri
2. bentuk masdarnya adalah َ‫لن‬َََُّْ, yang artinya...
a. keburukan
b. kezaliman
c. kehancuran
d. kebaikan
e. malapetaka
3. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur`an mengenai hal ini.Jika kamu
berbuat baik, (berarti) kamu berbuat bagi ....”
a. Orang lain
b. Dirimu sendiri
c. Keduo orang tua
d. Masyarakat
e. Guru
4. Pernyataan dibawah ini yang merupakan cara berbuat baik kepada orang tua,kecuali.....
a. Menziarahi kuburnya
b. Mendoakannya
c. Memohon ampun kepada Allah
d. Menghormatinya
e. Berkata kasar
5. Berbuat baik terhadap orang lain didasari atas sikap....
a. Pesimis
b. Percaya diri
c. Ikhlas
d. Pamrih
e. su’uzhan
6. Berbuat baik dalam hal ibadah misalnya....
a. menjalankan puasa ramadhan karena malu teman yang berpuasa
b. sholat lima waktu agar dinilai orang lain bertakwa
c. menyumbang dana untuk pembangunan masjid
d. menyantuni anak yatim agar dipuji
e. setiap waktu ibadah tetapi tidak bekerja
7. Berikut ini yang bukan perilaku akhlak terhadap guru adalah....
a. bila bertemu mengucapkan salam
b. acuh tak acuh bila didepan guru
c. bersikap nakal
d. diam ketika ditanya
e. tidak memuliakan guru
8. Salah satu sikap yang baik yaitu tolong menolong terdapat dalam surah...
a. (Q.S. hujurat : 11)
b. (Q.S.Al-baqarah : 8)
c. (Q.S.An-nisa : 2)
d. Q.S.Al-ahzab : 3)
e. Q.S.Al-bayinnah :5)
9. Salah satu sikap baik yaitu menghormati orang tua terdpat dalam surah....
a. (Q.S. hujurat : 11)
b. (Q.S.Al-baqarah : 8)
c. (Q.S.An-nisa : 2)
d. (Q.S.Al-ahzab : 3)
e. (Q.S.al-Israa’: 23-24)
10. Saat sahabat ingin meminta solusi kepada kita sebaiknya kita...
a. Ikut membantu dan memberi solusi terhadap masalahnya
b. Bersikap acuh
c. Hanya melihat dan mendengarkan saja
d. Meninggalkannya
e. Tidak peduli
11. Hikmah saling menasehati dan berbuat baik......
a. Banyak sahabat
b. Disenangi orang banyak
c. diam ketika ditanya
d. Ikhlas
e. Saling Tolong Menolong
12. Adapun manfaat saling berbuat baik dan ihsan terhadap sesama manusia adalah....
a. Menjadikan manusia yang tidak merugi
b. Menjaga tatanan kehidupan masyarakat
c. Memberikan pembelajaran yang baik
d. Saling Tolong Menolong
e. Menumbuhkan rasa persaudaraan
13. Di dalam Al-qur’an berbuat baik kepada sesama antara lain.....
a. Karib kerabat
b. Anak-anak yatim
c. Orang-orang miskin
d. Para tetangga
e. Budak dan hamba sahaya
14. Sikap yang menunjukkan berbuat baik kepada Allah adalah......
a. Tidak menyekutukan Allah
b. Selalu memperbaiki kualitas ibadah kepada Allah
c. Selalu bersyukur dan berprasangka baik kepada Allah atas segala pemberiannya
d. Ikhlas
e. Menumbuhkan rasa persaudaraan
15. Yang termasuk cara berbakti kepada guru adalah....
a. Selalu meminta pendapatnya
b. Menceritakan keburukannya
c. Mendengarkan nasehatnya
d. Meminta agar keduanya memberi hadiah
e. Meminta agar keduanya selalu membimbingnya
Essay
1. Sebutkan contoh-contoh perbuatan baik dalam bidang muamalah?
2. Bagaimana cara berbuat baik kepada orang tua?
3. Bagaiman cara menghormati orang tua dan guru?
4. Mengapa kita diwajibkan untuk menghormati orang tua dan guru?
5. Tulislah hadis yang menjelaskan bahwa ibu adalah manusia yang paling pertama untuk
dihormati sebelum seorang ayah?
BAB VI
HUKUM KELUARGA
Standar Kompetensi
Memahami hukum Islam tentang hukum keluarga
Kompetensi Dasar
 Menjelaskan ketentua hukum perkawinan dalam Islam dan hikmahnya
 Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut perundang-undangan di Indonesia
 Menjelaskan konsep Islam tentang perceraian, iddah, rujuk dan hikmahnya.
PERNIKAHAN
A. Pengertian Pernikahan
Dalam pembahasan tentang pernikahan semua materi diambil dari buku Deperteman
Agama RI yang diterbitkan oleh Direktirat Jendral Kelembagaan Agama Islam Jakarta
2002 dan untuk lengkapnya anda bisa merujuk pada buku tersebut yang telah tersedia
diperpustakaan
Pernikahan adalah akad yang menghalalkan antara laki-laki dan perempuan dengan
akad menikahkan atau mengawinkan. Kata nikah atau pernikahan sudah menjadi kosakata
bahasa Indonesia sebagai padanan kata perkawinan. Perkawinan merupakan sunnatullah
atau hukum alam yang umum berlaku baik bagi manusia, binatang maupun tumbuh-
tumbuhan.
Islam agama yang mengakui hukum alam (sunnatullah) dalam hal pernikahan dan
menjelaskan banyaknya hikmah pernikahan itu. Oleh karena itu Islam sangat menagnjurkan
pemeluknya untuk menikah baik melalui Al-Quran maupun Hadits Allah SWT berfirman:
Artinya :Nikahilah wanita-wanita yang kamu senangi….(An-Nisa 3)
Rasulullah Saw menyatakan bahwa nikah adalah sunnahnya.
Artinya: siapa yang tidak senang dengan sunnahku maka dia tidak termasuk umatku
(Muttafaq’alaih)
B. Hukum Pernikahan
Menurut sebagian besar ulama,hukum nikah pada dasarnya adalah mubah,artinya boleh
dikerjakan dan boleh ditinggalkan. Jika dikerjakan tidak mendapat pahala dan jika
ditinggalkan tidak berdosa.
Meskipun demikian, ditinjau dari segi kondisi orang yang akan melakukan pernikahan,
hukum nikah dapat berubah menjadi sunah, wajib, makruh, atau haram, penjelasannya
adalah sebagai berikut:
a. Sunah
Bagi orang yang ingin menikah, mampu menikah, dan mampu
pula mengendalik.an diri dari perzinaan-walaupun tidak segera menikah-maka
hukum nikah sunah. Rasulullah bersabda, “wahai para pemuda, jika diantara
kamu memiliki kemampuan untuk menikah, hendaklah ia menikah, karena
pernikahan itu menjaga pandangan mata dan lebih memelihara kelamin
(kehormatan); dan barang siapa tidak mampu menikah , hendaklah ia berpuasa,
sebab puasa itu jadi penjaga hatinya. “(H.R. Bukhari dan Muslim).
b. Mubah
Menikah hukumnya menjadi mubah atau boleh bagi orang yang tidak
mempunyai faktor pendorong atau faktor yang melarang untuk menikah.Ini
beralasan kepada umumnya ayat dan hadits yang menganjurkan menikah.
c. Wajib
Bagi orang yang ingin menikah, mampu menikah, dan ia khawatir berbuat
zina jika tidak segera menikah, maka hukum nikah adalah wajib.
d. Makruh
Bagi orang yang mau menikah, tapi belum mampu memberi nafkah terhadap
istri dan anak-anaknya, maka hukum nikah makruh.
e. Haram
Bagi orang yang bermaksud menyakiti wanita yang akan ia nikahi kama
hukumnya itu adalah haram.
C. Persiapan Pelaksanaan Pernikahan
1. Meminang
a. Pengertian Khitbah
Kata khitbah (ْ‫ا‬ ‫خط‬ َّ) adalah bahasa arab standar yang terpakai pergaulan
sehari-hari,Terdapat dalam firman allah dan terdapat pula dal ucapan nabi serta di
syari’atkan dalam suatu perkawinan yang waktu pelaksananya di adakan sebelum
berlangsungnya akad nikah.Keadaan ini pun sudah membudaya di tengah
masyarakat
Dan di laksanakan sesuai dengan tradisi masyarakat setempat.Jadi khitbah
artinya adalah permintaan atau ajakan seorang laki-laki kepada perempuan atau
sebaliknya untuk menikah.
b. Hukum
Hukum meminang adalah boleh (mubah)adapun dalil yang
memperbolehkannaya adalah.(5.2 235)
‫و‬‫س‬ ‫لي‬ََْ َ‫س‬َََ‫ي‬‫ل‬ْ ‫ل‬‫يه‬َ‫ا‬ َ‫س‬َََ‫ات‬‫ت‬ْ َ‫ل‬َِ َ‫ن‬َْ َْ‫ا‬َ‫ط‬َِ َ‫ي‬‫ل‬ُْْ َّ َ‫س‬ٍ َ‫س‬ٍَََََْْ ‫ء‬َ‫ا‬ َ‫س‬ََََْ‫ت‬ٍََ ‫س‬َ‫ل‬ْ َ ‫ا‬ِ َ‫س‬ََ‫ا‬ٍَ ‫ا‬‫َن‬‫ذ‬َ‫َس‬‫ت‬َََ‫ح‬َ‫ل‬ َ‫ن‬ََ ‫س‬ ‫و‬
‫ا‬‫َن‬‫ا‬‫َس‬‫د‬َََُّْ‫ر‬ َِّ‫ر‬‫ت‬َ‫ل‬ ‫و‬ََّ َ‫ن‬ٍ ََُّ ََُ‫ر‬ ‫و‬ََُ ‫ل‬‫ر‬‫ا‬‫َس‬‫ت‬َُْ ‫و‬‫س‬ ََََُُِّْ‫ر‬ ‫ق‬‫د‬َََْ َ‫لي‬َُْ َّ ‫ص‬‫ا‬َُ ‫ب‬َ‫ل‬َ‫ا‬ َْ‫ل‬ََََ َّ َ‫ل‬‫ل‬ٍَ ََُّ‫ه‬‫ل‬ََّْ‫س‬ ‫ا‬‫ن‬ٍ ‫ا‬ِ َ‫س‬‫َل‬ُ ‫ل‬ْ
‫ء‬َ‫ا‬ َ‫س‬ََََْ‫ت‬ٍََ َْ‫َس‬ِ‫ح‬َُ‫ل‬‫ا‬ ََُّ‫ه‬‫ل‬ََّْ‫س‬ ‫ا‬‫ن‬ٍ ‫ا‬ِ ََُِ‫ت‬ٌ َ‫س‬‫ي‬َ‫ل‬ُ
Artinya: Dan tdak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan
sindiran,atau kamu menyembunyikan (keinginan mengawini mereka)dalam hatimu
(Al-Baqarah ayat 235)
Dalam agamaislam, meminang seseorang yang akan di nikahi. Hukumnya
mubah (boleh) dengan ketentuan sebagai berikut :
Perempuan yang di pinang
Perempuan yang di pinang harus memenui syarat-syarat sebagai berikut :
a) Tidak terikat oleh akad perkawinan.
b) Tidak berada dalam masa iddah tala’ roj’i.
c) Bukan pinangan orang lain. Rosulillah bersabda :
‫ُْن‬ ْ‫هؤ‬ َّ َُِّ ‫هؤْن‬ َّ ‫ى‬ ‫ا‬ ‫تل‬ ‫ل‬ ‫َّن‬ ‫الع‬ َ ‫لء‬ ْ ‫ُل‬‫ي‬ ِ ‫و‬ ُ‫يذ‬ َِّ ‫خطت‬ ‫لء‬ ْ
‫يل‬ َِّْ‫ا‬ ‫ِط‬ ‫ُلي‬ ‫د‬ ِ(‫تق‬ َ ْ ‫يل‬ ‫ل‬ ْ)
Artinya: Seseorang mukmin adalah saudara mukmin lainnya oleh Karena
itu,Ia tidak boleh membeli atau menawar sesuatu yang sudah di beli atau
sudah di tawar saudaranya,Dan ia tidak boleh meminang seseorang yang
telah di pinang saudaranya.Kecuali ia telah melepaskanya.(muttafaqqun
alaih)
c. Cara mengajukan pinangan
a) Pinangan kepada gadis atau janda yang sudah habis masa iddahnya. Boleh
dinyatakan secara terang-terangan.
b) Pinangan kepada waniya yang masih ada dalam iddah talak bai’in atau iddah di
tinggal mati suaminya.Tidak boleh di nyatakan secara terang-terangan.Pinangan
kepada mereka hanya boleh dinyatakan secara sindiran saja.
‫و‬‫س‬ ‫لي‬ََْ َ‫س‬َََ‫ي‬‫ل‬ْ َ‫ا‬‫ل‬‫يه‬ َ‫س‬َََ‫ات‬‫ت‬ْ َ‫ل‬َِ َ‫ن‬َْ َْ‫ا‬َ‫ط‬َِ َ‫ي‬‫ل‬ُْْ َّ َ‫س‬ٍ َ‫س‬ٍَََََْْ ‫ء‬َ‫ا‬ َ‫س‬ََََْ‫ت‬ٍََ ‫س‬َ‫ل‬ْ َ ‫ا‬ِ َ‫س‬ََ‫ا‬ٍَ ‫ا‬‫َن‬‫ذ‬َ‫َس‬‫ت‬َََ‫ح‬َ‫ل‬ َ‫ن‬ََ ‫س‬ ‫و‬
‫ا‬‫َن‬‫ا‬‫َس‬‫د‬َََُّْ‫ر‬ َِّ‫ر‬‫ت‬َ‫ل‬ ‫و‬ََّ َ‫ن‬ٍ ََُّ ََُ‫ر‬ ‫و‬ََُ ‫ل‬‫ر‬‫ا‬‫َس‬‫ت‬َُْ ‫و‬‫س‬ ََََُُِّْ‫ر‬ ‫ق‬‫د‬َََْ َ‫لي‬َُْ َّ ‫ص‬‫ا‬َُ ‫ب‬َ‫ل‬َ‫ا‬ َََ ََّْ‫ل‬َ َ‫ل‬‫ل‬ٍَ ََُّ‫ه‬‫ل‬ََّْ‫س‬ ‫ا‬‫ن‬ٍ ‫ا‬ِ
َ‫س‬‫َل‬ُ ‫ل‬ْ ‫ء‬َ‫ا‬ َ‫س‬ََََْ‫ت‬ٍََ َْ‫َس‬ِ‫ح‬َُ‫ل‬‫ا‬ ََُّ‫ه‬‫ل‬ََّْ‫س‬ ‫ا‬‫ن‬ٍ ‫ا‬ِ ََُِ‫ت‬ٌ َ‫س‬‫ي‬َ‫ل‬ُ
Artinya: Dan tdak ada dosa bagi kamumeminang waniya-wanita itu dengan
sindiran,atau kamu menyembunyikan (keinginan mengawini mereka)dalam
hatimu (Al-Baqoroh ayat 235).
d. Rukun & Syarat Sah Nikah
a) Rukun nikah
1. Pengantin lelaki (Suami)
2. Pengantin perempuan (Isteri)
3. Wali
4. Dua orang saksi lelaki
5. Ijab dan kabul (akad nikah)
b) Syarat Sah Nikah
Syarat bakal suami:
1. Islam
2. Lelaki yang tertentu
3. Bukan lelaki mahram dengan bakal isteri
4. Mengetahui wali yang sebenar bagi akad nikah tersebut
5. Bukan dalam ihram haji atau umrah
6. Dengan kerelaan sendiri dan bukan paksaan
7. Tidak mempunyai empat orang isteri yang sah dalam satu masa
8. Mengetahui bahawa perempuan yang hendak dikahwini adalah sah
dijadikan isteri
9. Terang (jelas) bahwa calon suami itu betul laki-laki.
10. Jelas orangnya.
11. Tidak terdapat halangan perkawinan.
12. Tidak karena paksaan.
Syarat bakal isteri:
1. Islam
2. Perempuan yang tertentu
3. Bukan perempuan mahram dengan bakal suami
4. Bukan seorang khunsa
5. Bukan dalam ihram haji atau umrah
6. Tidak dalam idah
7. Bukan isteri orang
E. Wali dan Saksi Dalam Pernikahan
1. Wali Nikah
a) Pengertian Wali
Seluruh mazhab sepakat bahwa wali dalam hal pernikahan adalah “Wali
Perempuan yang melakukan akad nikah dengan pengantin laki-laki sesuai
dengan perempuan itu”..
b) Kedudukan Wali
Seperti telah diterangkan bahwa wali adalah salah satu nikah rukun
nikah.Dengan demikian wali dalam pernikahan merupak orang laki-laki yang
menjadi ketergantungan sahnya pernikahan.Tidaklah sah pernikahan tanpa wali.
Berdasarkan Hadits Rasulullah Saw yang berbunyi:
Artinya: Tidak sah pernikahan kecuali dengan wali yang dewasa (HR. Asy-
Syafi’i)
c) Persyaratan Wali
Syarat- syarat yang harus dipenuhi oleh seorang wali nikah adalahsebagai
berikut:
1. Beragama islam orang yang tidak beragama islam tidak sah menjadi
wali nikah.
2. Laki-laki.
3. Balig dan berakal.
4. Merdeka dan bukan hamba sahaya.
5. Bersifat adil.
6. Tidak sedang ihram haji atau umroh.
d) Macam-macam dan Tingkatan Wali
1) Wali nasab yaitu wali yang mempunyai pertalian darah dengan mempelai
wanita yang akan dinikahkan. Wali hakim yaitu kepala negara yang
beragama islam. Di indonesia, wewenang presiden dilimpahkan kepada
pembantunya yaitu menti agama. Kemudian menteri agama mengangkat
pembantunya untuk bertindak sebagai wali hakim yaitu kepala kantor
kepala urusan agama islam yang ada di setiap kecamatan. Wali hakim
bertindak sebagai wali nikah, jika nasab tidak ada atau tidak bisa
memenuhi tugasnya.
2) Wali Mujbir
Mujbir menurut bahasa ialah orang yang memaksa.Mujbir menurut istilah
adalah wali yang berhak menikahkan perempuan tanpa terlebih dahulu
meminta izin kepadanya. Diantara wali yang disebutkan diatas tadi ada
yang berstatus wali mujbir ia berhak menikahkan perempuan yang berada
dalam kewaliannya tanpa meminta izin lebih dahulu.
3) Wali Hakim
Telah dijelaskan jika wali terdekat tidak ada atau tetapi tidak memenuhi
syarat maka hak menikahkan berpindah kepada wali dalm tingkat
berikutnya. Jika wali itu tidak mau menikahkan atau ada perempuan yang
tidak emmpunyai wali maka akad nikah dilakukan oleh wali hakim.
4) Wali A’dol
A‘dol artinya enggan, wali a’dol adalah wali yang enggan atu
menolak untuk menikahkan perempuan yang dibawah kewaliannya.
Para ulama sepakat bahwa wali tidak boleh menolak, menikahkan
perempuan yang dibawah waliannya jika laki-laki calon suaminya
sekufu dan sanggup membayar mahar. Bila wali yang berhak itu
menolak untuk menikahkan padahal laki-laki yang akan menikahinya itu
sekufu dan sanggup membaya mahar. Maka hak kewaliannya pindah ke
tangan hakim.
F. Ijab Kabul
Ijab kabul dalam akad nikah adalah ucapan penyerahan dan penerimaan yang
dilakukan oleh wali mempelai perempuan dn mempelai laki-laki. Ijab kabul di ucapkan
oleh mempelai laki-laki atau sebaliknya. Ijab oleh mempelai laki-laki dan kabul oleh
mempelai perempuan.
Ijab kabul merupakan upacara yang di anggap sakral karena dapat menghalakan
hubungan calon kedua mempelai sebagai suami istri yang sah. Atau dengan kata lain
timbang terima penyerahan mempelai perempuan kepada mempelai laki-laki bahwa anak
perempuan telah halal sebagai istrinya.
G. Mahar
1. Pengertian
Mahar secara etimologi adalah maskawin, sedangkan menurut terminologi
adalah pemberian wajib dari calon suami kepada calon istri sebagai ketulusan hati
calon suami untuk menimbulkan rasa cinta kasih bagi sang isteri kepada calon
suami. mahar disebut juga dengan istilah yang indah, yakni shidaq, yang berarti
kebenaran. Jadi makna mahar lebih dekat kepada syari’at agama dalam rangka
menjaga kemuliaan peristiwa suci. Mahar adalah syarat sahnya perkawinan yang
memberi pengaruh apakah sebuah pernikahan akan barakah atau tidak.
Pemberian mahar tersebut juga merupakan tanda kehormatan bagi kaum
wanita dimana hak mereka pada zaman Jahiliyah dihilangkan dan disia-siakan,
sehingga walinya dengan semena-mena menggunakan hartanya dan tidak
memberikan kesempatan untuk mengurus hartanya. Padahal mahar adalah hak
mutlak bagi mereka ketika akan menjadi calon isteri. Dan orang dekat sekalipun
tidak dibenarkan menjamah hartanya tersebut, kecuali dengan ridhonya dan
kemampuannya sendiri. Allah berfirman:
“Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai
pemberian dengan penuh kerelaan. kemudian jika mereka menyerahkan kepada
kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, Maka makanlah (ambillah)
pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya.” (An-Nisa’: 4)
Namun bila isteri memberikan maharnya dalam keadaan takut, malu, atau
terpaksa maka tidak halal menerimanya. Allah berfirman:
“Dan jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri yang lain, sedang
kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak,
Maka janganlah kamu mengambil kembali dari padanya barang sedikitpun. Apakah
kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang Dusta dan dengan
(menanggung) dosa yang nyata ?”
Maksudnya Ialah menceraikan isteri yang tidak disenangi dan kawin dengan
isteri yang baru. Sekalipun ia menceraikan isteri yang lama itu bukan tujuan untuk
kawin, Namun meminta kembali pemberian-pemberian itu tidak dibolehkan.
2. Pendapat ulama tentang hukum mahar.
Imam Syafi’i berpendapat bahwa mahar adalah suatu yang wajib
diberikan oleh seorang laki-laki kepada perempuan untuk dapat menguasai
seluruh anggota badannya. Hal ini bukan berarti bahwa kehormatan seorang
perempuan dinilai atau sebanding dengan nilai materi dari mahar yang ia
inginkan. Karena fungsi mahar itu adalah untuk menghalalkan seorang istri
terhadap suaminya. Sedangkan imam Maliki mengatakan mahar adalah rukun
nikah, sehingga hukumnya adalah wajib.
Hanafi berpendapat bahwa hukumnya boleh. Sebab mahar tidak
termasuk dalam rukun dan sahnya perkawinan. Hukum perkawinan dengan
syarat tanpa mahar. Bila seseorang menikah tanpa menetapkan jumlah
maharnya lebih dahulu atau bahkan mensyaratkan tanpa mahar sama sekali,
maka Malik dan Ibnu Hazm berpendapat pernikahan itu tidak sah. Jika ada
syarat tanpa mahar sama sekali, maka perkawinannya batal. Karena Rasul
bersabda bahwa setiap syarat diluar ketentuan Allah adalah batal.
PERCERAIAN
Hal-hal yang dapat memutuskan ikatan perkawinan adalah meninggalnya salah satu pihak
suami atau istri, talak, fasakh, khulu’ Penjelasannya adalah sebagai berikut:
A. Talak
1. Pengertian Talak
Talak berarti melepaskan ikatan perkawinan secara suka rela ucapan talak dari
pihak suami kepada istrinya.Asal hukum talak adalah makruh (sesuatu yang dibenci
atau tidak disenagi).Hal ini sesuai penegasan Rasulullah SAW dalam hadisnya,
sebagaimana telah dikemukakan.
Pada dasarnya, perceraian merupakan perbuatan yang tidak terpuji, karena
dapat menimbulkan akibat-akibat yang negatif, terutama apabila suami dan istri
yang bercerai itu sudah mempunyai anak. Rasulullah SAW bersabda sebagai
berikut: yang artinya: perbuatan yang halal, tetapi paling dibenci allah ialah
talak.’’( H. R. Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Rasulullah SAW juga bersabda,’’setiap wanita (istri) yang meminta cerai
kepada suaminya tanpa alasan, haramlah baginya wangi-wangian surga.” (H.R.
Ashabus sunan kecuali An-Nasa’i) pada kondisi-kondisi tertentu, mungkin
perceraian lebih baik dilakukan, karena apabila tidak dilakukan akan menyebabkan
penderitaan, baik bagi istri maupun suami atau akan menyebabkan kedurhakaan
kepada Allah SWT.
2. Macam-macam talak
Talak itu bermacam –macam seperti berikut :
a. Talak sunnah, yaitu suami menalak istri pada masa suci yang tidak digauli
didalamnya. Jadi jika seseorang akan menalak istrinya karena mudarat tersebut
tidak bisa dihilangkan, kecuali dengan talak, maka ia harus menunggu istrinya
haid dan suci. Jika istrinya telah suci dan ia tidak menggaulinya pada masa suci
tersebut maka pada saat itulah jatuh talak satu kepadanya misalnya dengan
berkata kepadanya ,’’engkau aku ceraikan.’’
b. Talak bid’ah, yaitu suami menalak istrinya ketika haid atau menjalani masa nifas,
atau menalaknya dalam keadaan suci yang ia gauli didalamnya,atau menalaknya
dalam talak tiga dengan satu ungkapan atau tiga ungkapan. Misalnya ia
berkata’’ia aku ceraikan, ia aku ceraikan, ia aku ceraikan.’’ Rasulullah SAW.
Memerintahkan abdullah bin umar r.a. yang telah menalak istrinya ketika rujuk
kepadanya, kemudian setelah itu, ia boleh menahanya ( tidak menalak) atau
menalak sebelum mengaulinya. Setelah itu rasulullah bersabda, itulah masa
iddah yang diperintahkan allah swt. Dan denganya engkau menalak para
istri.’’(H.R Muslim)
c. Talak bai’in,yaitu suami yang menyeraikan tidak akan rujuk pada istrinya.
Dengan jatuhnya talak tiga, maka apabila bekas suami ingin kembali dengan istri
yang telah diceraikannya, maka ia dapat menerima dengan akad dan mahar baru.
d. Talak raj’i, yaitu talak dimana suami berhak rujuk dengan istrinya meskipun
istrinya tidak menghendaki(lihat QS Al baqarah: 228).
Artinya: wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga
kali quru’. tidak boleh mereka Menyembunyikan apa yang diciptakan Allah
dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. dan
suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para
suami) menghendaki ishlah. dan Para wanita mempunyai hak yang seimbang
dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. akan tetapi Para suami,
mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. dan Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.
e. Talak kiasan ,yaitu talak yang memutuhkan niat talak karena ungkapan talaknya
tidak jelas, misalnya suami berkata: “ pulanglah kerumah keluargamu, atau
keluarlah dari rumah ini, atau engkau jangan berbicara denganku.’’ Demikian
pula dengan ungkapan –ungkapan lainya yang tidak menjelaskan tentang talak
atau maknanya.
f. Talak sarih ( jelas) yaitu talak yang tidak membutuhkan niat talak yang sarih
(jelas) misalnya suami berkata: ,’’engkau akan kuceraikan, atau engkau menjadi
perempuan yang dicerai, atau aku telah menceraikanmu.’’
g. Talak munjaz dan talak mu’alaf. Talak munjaz ialah ucapan menalak istri pada
saat itu juga. Misalnya, seorang suami berkata kepada istrinya, “engkau telah
ditalak”. Maka istrinya menjadi perempuan yang ditalak saat itu juga. Adapun
talak mu’alaf adalah talak yang dikaitkan dengan mengerjakan sesuatu atau
meninggalkan sesuatu.
h. Talak dengan wakil dan tulisan. Apabila suami mewakilkan kepada seseorang
untuk menalak istrinya, atau ia menulis surat yang menjelaskan bahwa ia
menalaknya, kemudian ia mengirimkan kepada istrinya tersebut, maka istrinya
menjadi perempuan yang ditalak.[12]
3. Rukun –rukun talak.
a. Suami yang mukalaf. Oleh karena itu,selain suami yang mukalaf tidak boleh
menjaatuhkan talak. Begitu juga jika suami tidak berakal,tidak balig, atau tidak
suka rela (dipaksa), maka talaknya tidak sah. Rasulullah saw bersabda, “pena
diangkat dari dari tiga orang, orang yang tidur hingga dia bangun, anak kecil
hingga mimpi (balig), dan orang gila yang tidak berakal.
b. Istri yng diikat dengan ikatan pernikahan yang ang hakiki dengan suami
menceraikanya. Rasulullah SAW Bersabda yang artinya adalah sebagai beikut;
tidak ada nazar bagi seseoarng terhadap apa yang tidak dimilikinya, tidak ada
pembebasan olehnya terhadap budak yang tidak dimilikinhya, dan tidak ada
talak bagimya terhadap istri yang tidak dimilikmya,’’( H.R. Turmudz dan
hasan).
B. Fasakh
Fasakh adalah pembatalan pernikahan antara suami dan istri karena sebab –sebab
tertentu. Fasakh dilakukan oleh agama , karena adanya pengaduan dari pihak istri atau
suami dengan alasan yang dapat dibenarkan.
Akibat perceraian dengan fasakh, suami tidak boleh rujuk kepada bekas istrinya.
Namun kalau ia ingin menikahinya lagi harus dengan cara melalui akad nikah baru.
Berbeda dengan khulu, fasakh tidak mempengaruhi bilangan talak. Artinya walaupun
fasakh dilakukan lebih dari tiga kali , bekas suami istri itu boleh menikah kembali, tanpa
bekas istrinya, harus menikah dulu dengan laki-laki lain.[14]
C. Khulu’
Menurut bahasa khulu’ berarti tanggal. Dalam ilmu fikih khulu’adalah talak yang
dijatuhkan suami kepada istrinya, dengan jalan tebusan dari pihak istri, baik dengan jalan
mengembalikan mas kawin atau dengan memberikan sejumlah uang ( harta) yang disetujui
oleh mereka berdua.Khulu’ dipekenankan dalaam islam, dengan maksud untuk mengatasi
kesulitan-kesulitan yang dihadapi istri, karena adanya tindakan –tindakan suami yang tidak
wajar(umum) . allah SWT berfirman dalam surat al- baqarah, 2:229
Artinya; Talak (yang dapat dirujuki) dua kali.setelah itu boleh rujuk lagi dengan
cara yang ma’ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. tidak halal bagi kamu
mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau
keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. jika kamu khawatir
bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, Maka tidak
ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus
dirinya[144]. Itulah hukum-hukum Allah, Maka janganlah kamu
melanggarnya.Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka Itulah orang-
orang yang zalim.
Akibat perceraian dengan cara khulu’ suami tidak dapat rujuk, walaupun bekas
istrinya masih dalam masa iddah. Akan tetapi, kalau bekas suami istri itu ingin kembali,
harus melalui akad nikah baru.
Berbeda dengan fasakh, khuluk, dapat memengaruhi bilangan talak. Artinya kalau
sudah tiga kali dianggap tiga kali talak(talak ba’in kubra), sehingga suami tidak boleh
menikah lagi dengan bekas istrinya itu menikah dulu dengan laki-laki lain, bercerai, dan
habis masa iddah– nya.
D. Iddah
Iddah berarti masa menunggu bagi istri yang ditinggal mati atau bercerai dari
suaminya untuk dibolehkan menikah lagi dengan laki-laki lain. Tujuan iddah antara lain
untuk melihat perkembangan, apakah istri yang bercerai itu hamil atau tidak. Kalau ternyata
hamil, maka anak yang dikandungnya berarti anak suami yang baru saja bercerai
dengannya. Bagi suami yang mempunyai hak rujuk masa iddah merupakan masa untuk
berfikir ulang, apakah ia akan kembali ( rujuk) pada istrinya atau mau meneruskan
perceraianya.
Lama masa iddah adalah sebagai berikut:
1. Iddah karena suami wafat
a. Bagi istri yang tidak sedang hamil, baik sudah campur dengan suaminya yang
wafat atau belum wafat, masa iddahnya adalah empat bulan sepuluh hari.
Ketentuan ini berdasarkan firman Allah dalam surat Al- Baqarah,2: 234.
b. Bagi istri yang sedang hamil, masa iddahnya adalah sampai melahirkan.
Ketentuan ini berdasarkan Al-Qur’an surah At-Talaq,65:4
2. Iddah karena talak, fasak, dan khuluk
Bagi istri yang belum campur dengan suami yang baru saja bercerai dengannya,
Tidak ada masa iddah
a. Bagi yang masih mengalami menstruasi, masa iddah-nya ialah tiga kali suci.
Ketentuan itu berdasarkan Al-Qur’an surah Al-Baqarah;2:228.
b. Bagi istri yang tidak mengalami menstruasi, , misalnya karena usia tua(
menopause ), masa iddah-nya tiga bulan. Ketentuan ini berdasarkan Al-Qur’an
surah At-Talaq; 65: 4
c. Bagi istri yang sedang mengandung, masa iddahnya ialah sampai dengan
melahirkan kandunganya. Ketentuan ini bedasarkan Al-Qur’an surah At-Talaq,
65:4.
E. Rujuk
Rujuk berarti kembali yaitu, kembalinya suami kepada ikatan nikah dengan istrinya
sebagaimana semula, selama istrinya masih berada dalam masa iddah raj’iyah.( lihat QS.
Al-Baqarah, 2:228)
Hukum rujuk asalnya mubah, artinya boleh rujuk dan boleh pula tidak. Akan tetapi,
hukum rujuk bias berubah, sebagai berikut:
1. Sunah, misalnya apabila rujuknya suami kepada istrinya dengan niat karena Allah,
untuk memperbaiki sikap dan perilaku serta bertekad untuk menjadikan rumah
tangganya sebagai rumah tangga bahagia.
2. Wajib, misalnya bagi suami yang mentalak salah seorang istrinya, sedangkan
sebelum mentalaknya, ia belum menyempurnakan pembagian waktunya.
3. Makruh (dibenci), apabila meneruskan perceraian lebih bermanfaat dari pada
rujuk.
4. Haram, misalnya jika maksud rujuknya suami adalah untuk menyakiti istri atau
untuk mendurhakai Allah SWT.
Rukun rujuk ada empat macam, yaitu sebagai berikut:
1. Istri sudah bercampur dengan suami yang mentalaknya dan masih berada pada
masa ‘iddah raj’iyah.
2. Keinginan rujuk suami atas kehendak sendiri, bukan karena dipaksa.
3. Ada dua orang saksi, yaitu dua orang laki-laki yang adil. Ketentuan itu
berdasarkan Al-Qur’an surat At-Talaq, 65: 2.
4. Ada sigat atau ucapan rujuk, misalnya suami berkata kepada istri yang
diceraikannya selama masih berada dalam masa ‘iddah raj’iyah, “Saya rujuk
kepada engkau!”.
PERKAWINAN MENURUT PERUNDANG-UNDANGAN- INDONESIA
Perundang-undangan perkawinan di Indonesia bersumber pada Keputusan Menteri
Agama Republik Indonesia Nomor 154 Tahun 1991 tentang Pelaksanaan Intruksi Presiden
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1991 tanggal 10 juni 1991 mengenai Kompilasi
Hukum Islam di Bidang Hukum Perkawinan.
Kompilasi Hukum Islam (KHI) di Bidang Hukum Perkawinan tersebut, sebagai
pengembangan dan penyempurnaan dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9
tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
terdiri dari 14 bab, yang terbagi menjadi 67 pasal. Sedangkan Kompilasi Hukum Islam di
Bidang Hukum Perkawinan terdiri dari 19 bab, yang terbagi menjadi 170 pasal.
Hal-hal yang perlu diketahui dari Kompilasi Hukum Islam di Bidang Hukum
Perkawinan antara lain:
1. Pengertian dan Tujuan Perkawinan
Dalam pasal 2 dan pasal 3 dari Kompilasi Hukum Islam di Bidang Hukum
Perkawinan dijelaskan bahwa pengertian perkawinan menurut Hukum Islam adalah
pernikahan yaitu akad yang sangat kuat atau misaqan galizan untuk mentaati perintah Allah
dan melaksanakannya merupakan ibadah. Sedangkan tujuan perkawinan ialah untuk
mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah.
2. Sahnya Perkawinan
Dalam pasal 4 dari Kompilasi Hukum Islam di Bidang Hukum Perkawinan dijelaskan
bahwa perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut Hukum Islam sesuai dengan pasal
BERPIKIR KRITIS
BERPIKIR KRITIS
BERPIKIR KRITIS
BERPIKIR KRITIS
BERPIKIR KRITIS
BERPIKIR KRITIS
BERPIKIR KRITIS
BERPIKIR KRITIS
BERPIKIR KRITIS
BERPIKIR KRITIS
BERPIKIR KRITIS
BERPIKIR KRITIS
BERPIKIR KRITIS
BERPIKIR KRITIS
BERPIKIR KRITIS

More Related Content

What's hot

Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Khusnul Kotimah
 
PENCIPTAAN ALAM SEMESTA
PENCIPTAAN ALAM SEMESTAPENCIPTAAN ALAM SEMESTA
PENCIPTAAN ALAM SEMESTARiadi
 
KB 1 Tafsir, Takwil, Terjemah, Ayat-Ayat Muhkamat Dan Mutasyabihat
KB 1 Tafsir, Takwil, Terjemah, Ayat-Ayat Muhkamat Dan MutasyabihatKB 1 Tafsir, Takwil, Terjemah, Ayat-Ayat Muhkamat Dan Mutasyabihat
KB 1 Tafsir, Takwil, Terjemah, Ayat-Ayat Muhkamat Dan MutasyabihatIstna Zakia Iriana
 
Sejarah kebudayaan islam mts kelas 7 bab i
Sejarah kebudayaan islam  mts kelas 7 bab iSejarah kebudayaan islam  mts kelas 7 bab i
Sejarah kebudayaan islam mts kelas 7 bab iriyatno abdillah
 
Aliran wahabi
Aliran wahabiAliran wahabi
Aliran wahabiaswajanu
 
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabihMarhamah Saleh
 
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)Erta Erta
 
Power point Iman kepada Allah
Power point Iman kepada AllahPower point Iman kepada Allah
Power point Iman kepada Allahrahmah eL
 
Power Point Ustadz Felix Siauw - Meneladani Dakwah Rasulullah SAW
Power Point Ustadz Felix Siauw - Meneladani Dakwah Rasulullah SAWPower Point Ustadz Felix Siauw - Meneladani Dakwah Rasulullah SAW
Power Point Ustadz Felix Siauw - Meneladani Dakwah Rasulullah SAWSuryono .
 
'urf, syar'u man qablana
'urf, syar'u man qablana'urf, syar'u man qablana
'urf, syar'u man qablanaMarhamah Saleh
 
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)Miftah Iqtishoduna
 
1. pengertian hadits khabar dan atsar
1. pengertian hadits khabar dan atsar1. pengertian hadits khabar dan atsar
1. pengertian hadits khabar dan atsarFakhri Cool
 

What's hot (20)

Naskh mansukh
Naskh mansukhNaskh mansukh
Naskh mansukh
 
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
 
PENCIPTAAN ALAM SEMESTA
PENCIPTAAN ALAM SEMESTAPENCIPTAAN ALAM SEMESTA
PENCIPTAAN ALAM SEMESTA
 
KB 1 Tafsir, Takwil, Terjemah, Ayat-Ayat Muhkamat Dan Mutasyabihat
KB 1 Tafsir, Takwil, Terjemah, Ayat-Ayat Muhkamat Dan MutasyabihatKB 1 Tafsir, Takwil, Terjemah, Ayat-Ayat Muhkamat Dan Mutasyabihat
KB 1 Tafsir, Takwil, Terjemah, Ayat-Ayat Muhkamat Dan Mutasyabihat
 
Saling menasehati
Saling menasehatiSaling menasehati
Saling menasehati
 
Ppt MT
Ppt MTPpt MT
Ppt MT
 
For presentation
For presentationFor presentation
For presentation
 
Sejarah kebudayaan islam mts kelas 7 bab i
Sejarah kebudayaan islam  mts kelas 7 bab iSejarah kebudayaan islam  mts kelas 7 bab i
Sejarah kebudayaan islam mts kelas 7 bab i
 
Aliran wahabi
Aliran wahabiAliran wahabi
Aliran wahabi
 
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
 
Materi Dakwah
Materi DakwahMateri Dakwah
Materi Dakwah
 
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
 
Power point Iman kepada Allah
Power point Iman kepada AllahPower point Iman kepada Allah
Power point Iman kepada Allah
 
Power Point Ustadz Felix Siauw - Meneladani Dakwah Rasulullah SAW
Power Point Ustadz Felix Siauw - Meneladani Dakwah Rasulullah SAWPower Point Ustadz Felix Siauw - Meneladani Dakwah Rasulullah SAW
Power Point Ustadz Felix Siauw - Meneladani Dakwah Rasulullah SAW
 
'urf, syar'u man qablana
'urf, syar'u man qablana'urf, syar'u man qablana
'urf, syar'u man qablana
 
Ilmu Kalam
Ilmu KalamIlmu Kalam
Ilmu Kalam
 
Power point shalat
Power point shalatPower point shalat
Power point shalat
 
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
 
Ppt tasawuf
Ppt tasawufPpt tasawuf
Ppt tasawuf
 
1. pengertian hadits khabar dan atsar
1. pengertian hadits khabar dan atsar1. pengertian hadits khabar dan atsar
1. pengertian hadits khabar dan atsar
 

Similar to BERPIKIR KRITIS

PPT_Berpikir-Kritis-dan-Demokrasi RPP 2 DAN 3.pptx
PPT_Berpikir-Kritis-dan-Demokrasi RPP 2 DAN 3.pptxPPT_Berpikir-Kritis-dan-Demokrasi RPP 2 DAN 3.pptx
PPT_Berpikir-Kritis-dan-Demokrasi RPP 2 DAN 3.pptxchoco921
 
Berpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara Islam
Berpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara IslamBerpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara Islam
Berpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara IslamOSIS
 
KARTU SOAL SOFWAN smun 1 cikarang timur.docx
KARTU SOAL SOFWAN smun 1 cikarang timur.docxKARTU SOAL SOFWAN smun 1 cikarang timur.docx
KARTU SOAL SOFWAN smun 1 cikarang timur.docxsaptari3
 
BAB 1 Berpikir Kritis dan Bersikap Demokratis-std - Copy.pptx
BAB 1 Berpikir Kritis dan Bersikap Demokratis-std - Copy.pptxBAB 1 Berpikir Kritis dan Bersikap Demokratis-std - Copy.pptx
BAB 1 Berpikir Kritis dan Bersikap Demokratis-std - Copy.pptxAnnisaAyuBerliani
 
01. Berpikir Kritis Dan Bersikap Demokratis.pptx
01. Berpikir Kritis Dan Bersikap Demokratis.pptx01. Berpikir Kritis Dan Bersikap Demokratis.pptx
01. Berpikir Kritis Dan Bersikap Demokratis.pptxgencar filandany
 
BAB-Berpikir-Kritis-dan-Bersikap-Demokratis-.pdf
BAB-Berpikir-Kritis-dan-Bersikap-Demokratis-.pdfBAB-Berpikir-Kritis-dan-Bersikap-Demokratis-.pdf
BAB-Berpikir-Kritis-dan-Bersikap-Demokratis-.pdfTriRahayuRetnowati
 
PPT_PAI-dan-BUDI-PEKERTI_Kelas-XI_Gasal_1.-Berpikir-Kritis.ppt
PPT_PAI-dan-BUDI-PEKERTI_Kelas-XI_Gasal_1.-Berpikir-Kritis.pptPPT_PAI-dan-BUDI-PEKERTI_Kelas-XI_Gasal_1.-Berpikir-Kritis.ppt
PPT_PAI-dan-BUDI-PEKERTI_Kelas-XI_Gasal_1.-Berpikir-Kritis.pptimron rosadi
 
Makalah konsep iman takdir dan hari kiamat
Makalah konsep iman takdir dan hari kiamatMakalah konsep iman takdir dan hari kiamat
Makalah konsep iman takdir dan hari kiamatWarnet Raha
 
Ppt Agama-Berpikir-Kritis.pptx
Ppt Agama-Berpikir-Kritis.pptxPpt Agama-Berpikir-Kritis.pptx
Ppt Agama-Berpikir-Kritis.pptxIINSAGITA
 
Ppt Agama-Berpikir-Kritis kelompok 3.pptx
Ppt Agama-Berpikir-Kritis kelompok 3.pptxPpt Agama-Berpikir-Kritis kelompok 3.pptx
Ppt Agama-Berpikir-Kritis kelompok 3.pptxIINSAGITA
 
Aspek Al Qur'an
Aspek Al Qur'anAspek Al Qur'an
Aspek Al Qur'anMusripah
 
7 ayat ayat demokrasi
7 ayat ayat  demokrasi7 ayat ayat  demokrasi
7 ayat ayat demokrasiadulcharli
 
PowerPoint PR PAI 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].pptx
PowerPoint PR PAI 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].pptxPowerPoint PR PAI 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].pptx
PowerPoint PR PAI 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].pptxKumbangKelana2
 
PowerPoint PR PAI 10A.pptx
PowerPoint PR PAI 10A.pptxPowerPoint PR PAI 10A.pptx
PowerPoint PR PAI 10A.pptxAgusPurwadi20
 
Rpp bab-2 (iman kepada allah)
Rpp bab-2 (iman kepada allah)Rpp bab-2 (iman kepada allah)
Rpp bab-2 (iman kepada allah)hapidlohsani
 
Rpp bab-2 (iman kepada allah)
Rpp bab-2 (iman kepada allah)Rpp bab-2 (iman kepada allah)
Rpp bab-2 (iman kepada allah)Rizqi Abdillah
 
Rpp bab iman kepada allah
Rpp bab iman kepada allahRpp bab iman kepada allah
Rpp bab iman kepada allah689386
 
ppt-bab-1-membiasakan-berpikir-kritis-dan-semangat-mencintai-iptek-update.pdf
ppt-bab-1-membiasakan-berpikir-kritis-dan-semangat-mencintai-iptek-update.pdfppt-bab-1-membiasakan-berpikir-kritis-dan-semangat-mencintai-iptek-update.pdf
ppt-bab-1-membiasakan-berpikir-kritis-dan-semangat-mencintai-iptek-update.pdfbimajoy
 
Mulai akar-hingga-daun
Mulai akar-hingga-daunMulai akar-hingga-daun
Mulai akar-hingga-daunelgorutijundi
 

Similar to BERPIKIR KRITIS (20)

PPT_Berpikir-Kritis-dan-Demokrasi RPP 2 DAN 3.pptx
PPT_Berpikir-Kritis-dan-Demokrasi RPP 2 DAN 3.pptxPPT_Berpikir-Kritis-dan-Demokrasi RPP 2 DAN 3.pptx
PPT_Berpikir-Kritis-dan-Demokrasi RPP 2 DAN 3.pptx
 
Berpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara Islam
Berpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara IslamBerpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara Islam
Berpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara Islam
 
KARTU SOAL SOFWAN smun 1 cikarang timur.docx
KARTU SOAL SOFWAN smun 1 cikarang timur.docxKARTU SOAL SOFWAN smun 1 cikarang timur.docx
KARTU SOAL SOFWAN smun 1 cikarang timur.docx
 
BAB 1 Berpikir Kritis dan Bersikap Demokratis-std - Copy.pptx
BAB 1 Berpikir Kritis dan Bersikap Demokratis-std - Copy.pptxBAB 1 Berpikir Kritis dan Bersikap Demokratis-std - Copy.pptx
BAB 1 Berpikir Kritis dan Bersikap Demokratis-std - Copy.pptx
 
01. Berpikir Kritis Dan Bersikap Demokratis.pptx
01. Berpikir Kritis Dan Bersikap Demokratis.pptx01. Berpikir Kritis Dan Bersikap Demokratis.pptx
01. Berpikir Kritis Dan Bersikap Demokratis.pptx
 
BAB-Berpikir-Kritis-dan-Bersikap-Demokratis-.pdf
BAB-Berpikir-Kritis-dan-Bersikap-Demokratis-.pdfBAB-Berpikir-Kritis-dan-Bersikap-Demokratis-.pdf
BAB-Berpikir-Kritis-dan-Bersikap-Demokratis-.pdf
 
PPT_PAI-dan-BUDI-PEKERTI_Kelas-XI_Gasal_1.-Berpikir-Kritis.ppt
PPT_PAI-dan-BUDI-PEKERTI_Kelas-XI_Gasal_1.-Berpikir-Kritis.pptPPT_PAI-dan-BUDI-PEKERTI_Kelas-XI_Gasal_1.-Berpikir-Kritis.ppt
PPT_PAI-dan-BUDI-PEKERTI_Kelas-XI_Gasal_1.-Berpikir-Kritis.ppt
 
Makalah konsep iman takdir dan hari kiamat
Makalah konsep iman takdir dan hari kiamatMakalah konsep iman takdir dan hari kiamat
Makalah konsep iman takdir dan hari kiamat
 
Ppt Agama-Berpikir-Kritis.pptx
Ppt Agama-Berpikir-Kritis.pptxPpt Agama-Berpikir-Kritis.pptx
Ppt Agama-Berpikir-Kritis.pptx
 
Ppt Agama-Berpikir-Kritis kelompok 3.pptx
Ppt Agama-Berpikir-Kritis kelompok 3.pptxPpt Agama-Berpikir-Kritis kelompok 3.pptx
Ppt Agama-Berpikir-Kritis kelompok 3.pptx
 
Aspek Al Qur'an
Aspek Al Qur'anAspek Al Qur'an
Aspek Al Qur'an
 
7 ayat ayat demokrasi
7 ayat ayat  demokrasi7 ayat ayat  demokrasi
7 ayat ayat demokrasi
 
PowerPoint PR PAI 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].pptx
PowerPoint PR PAI 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].pptxPowerPoint PR PAI 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].pptx
PowerPoint PR PAI 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].pptx
 
PowerPoint PR PAI 10A.pptx
PowerPoint PR PAI 10A.pptxPowerPoint PR PAI 10A.pptx
PowerPoint PR PAI 10A.pptx
 
Makalah isim..
Makalah isim..Makalah isim..
Makalah isim..
 
Rpp bab-2 (iman kepada allah)
Rpp bab-2 (iman kepada allah)Rpp bab-2 (iman kepada allah)
Rpp bab-2 (iman kepada allah)
 
Rpp bab-2 (iman kepada allah)
Rpp bab-2 (iman kepada allah)Rpp bab-2 (iman kepada allah)
Rpp bab-2 (iman kepada allah)
 
Rpp bab iman kepada allah
Rpp bab iman kepada allahRpp bab iman kepada allah
Rpp bab iman kepada allah
 
ppt-bab-1-membiasakan-berpikir-kritis-dan-semangat-mencintai-iptek-update.pdf
ppt-bab-1-membiasakan-berpikir-kritis-dan-semangat-mencintai-iptek-update.pdfppt-bab-1-membiasakan-berpikir-kritis-dan-semangat-mencintai-iptek-update.pdf
ppt-bab-1-membiasakan-berpikir-kritis-dan-semangat-mencintai-iptek-update.pdf
 
Mulai akar-hingga-daun
Mulai akar-hingga-daunMulai akar-hingga-daun
Mulai akar-hingga-daun
 

Recently uploaded

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 

Recently uploaded (20)

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 

BERPIKIR KRITIS

  • 1. Tim penyusun Dea Novis Saputri Emeraldo Wahyu Nugroho Fitri Ramadhani Frisca Wasita Hilwa Wardhatul Jannah Lidya Gustina Miftahul Jannah Reno Siti Wijiastuti Prabowo Rudamayanti Sakutri Selvi Oktapianti Suratmini Tri Hartati Zelia Soleha
  • 2. BAB I Q.S Al-Imran /3:190-191 dan Q.S Al-Imran/3:159 STANDAR KOMPETENSI Meningkatkan berpikir kritis dan bersikap demokratis KOMPETENSI DASAR Menganalisis Q.S Al-Imran/3:190-191 dan Q.S Al-Imran/3:159 tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis. Membaca Q.S Al-Imran/3:190-191 dan Q.S Al-Imran/3:159 Sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf. Mendemonstrasikan Hafalan .S Al-Imran/3:190-191 dan Q.S Al-Imran/3:159 dengan baik. INDIKATOR 1. Siswa dapat menjelaskan Tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis sesuai dengan Q.S Al-Imran/3:190-191 dan Q.S Al-Imran/3:159. 2. Siswa dapat Membaca Q.S Al-Imran/3:190-191 dan Q.S Al-Imran/3:159 Sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf. 3. Siswa dapat MenghafalQ.S Al-Imran/3:190-191 dan Q.S Al-Imran/3:159 dengan baik MATERI POKOK. Q.S Al-Imran /3:190-191 ‫ى‬ِ‫ل‬ ۟‫و‬ُ ‫أ‬‫ْل‬ ٍۢ‫ت‬ََٰ‫ي‬‫ا‬َ‫ء‬َ‫ل‬ ِ‫ار‬َ‫ه‬َّ‫ن‬‫ٱل‬َ‫و‬ ِ‫ْل‬‫ي‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ ِ‫ف‬ََٰ‫ل‬ِ‫ت‬ْ‫ٱخ‬َ‫و‬ ِ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ‫ٱْل‬َ‫و‬ ِ‫ت‬ ََٰ‫و‬ ََٰ‫م‬َّ‫س‬‫ٱل‬ ِ‫ق‬ْ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫﴿ە‬ِ‫ب‬ََٰ‫ب‬ْ‫ل‬َ ْ‫ٱْل‬۹۱﴾َ‫ت‬َ‫ي‬َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫و‬ُ‫ن‬ُ‫ج‬ َٰ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫و‬ ‫ا‬ ًۭ‫ُود‬‫ع‬ُ‫ق‬َ‫و‬ ‫ا‬ ًۭ‫م‬ََٰ‫ي‬ِ‫ق‬ َ َّ‫ٱَّلل‬ َ‫ُون‬‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ذ‬َ‫ي‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬َّ‫ك‬َ‫ف‬‫ى‬ِ‫ف‬ َ‫ُون‬‫ر‬ َ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ق‬َ‫ف‬ َ‫ك‬َ‫ن‬ ََٰ‫ْح‬‫ب‬ُ‫س‬ ًۭ‫ًل‬ِ‫ط‬ََٰ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ََٰ‫ه‬ َ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ ِ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ‫ٱْل‬َ‫و‬ ِ‫ت‬ ََٰ‫و‬ ََٰ‫م‬َّ‫س‬‫ٱل‬ ِ‫ق‬ْ‫ل‬َ‫خ‬ ِ‫ار‬َّ‫ن‬‫ٱل‬﴿۹۱۹﴾ Artinya : Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu)
  • 3. orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali-‘Imran: 190-191). Dalam ayat 190 menjelaskan bahwa sesungguhnya dalam tatanan langit dan bumi serta keindahan perkiraan dan keajaiban ciptaan-Nya juga dalam silih bergantinya siang dan malam secara teratur sepanjang tahun yang dapat kita rasakan langsung pengaruhnya pada tubuh kita dan cara berpikir kita karena pengaruh panas matahari, dinginnya malam, dan pengaruhnya yang ada pada dunia flora dan fauna merupakan tanda bukti yang menunjukan keesaan Allah Awt., kesempurnaan pengetahuan dan kekuasaannya. Langit dan bumi dijadikan oleh Al-Khaliq (Pencipta) tersusun dengan sangat tertib.Bukan hanya semata dijadikan, tetapi setiap saat nampak hidup.Semua bergerak menurut aturan.Silih bergantinya malam dan siang, besar pengaruhnya atas hidup kita dan segala yang bernyawa.Kadang-kadang malam terasa panjang dan sebaliknya.Musim pun silih berganti.Musim dingin, panas, gugur, dan semi.Demikian juga hujan dan panas.Semua ini menjadi tanda-tanda kebesaran dan keagungan Allah bagi orang yang berpikir.Bahwa tidaklah semuanya terjadi dengan sendirinya.Pasti ada yang menciptakan yaitu Allah SWT Istilah Ulul Albab terdiri dari dua kata : ulu dan Albab, kata Albab adalah jamak dari kata lubb, yang berarti saripati atau inti sesuatu, sedangkan kata Ulu berartimemiliki atau mempunyai. maka istilah Ulul albab berarti orang-orang yang memiliki akal yang murni, yang tidak di selubungi atau di tutupi ide-ide yang dapat melahirkankerancuan dalam berfikir. 1. Asbabun Nuzul Asbabun nuzul adalah sebab-sebab/latar belakang turunnya ayat/surat dalam Al- Qur'an. Asbabun Nuzul Q.S Ali Imran : 190-191 : At-Thabrani dan Ibnu Hatim meriwayatkan hadist dari Ibnu Abbas r.a., dia berkata,Orang-orang Quraisy mendatangi orang-orang Yahudi dan bertanya kepada mereka, "Apa tanda-tanda yang dibawa Musa kepada kalian?". Orang-orang Yahudi itu menjawab, "Tongkat dan tangannya yang putih bersinar bagi orang-orang yang melihatnya."Kemudian orang-orang Quraisy itu mendatangi orang-orang Nasrani, lalu bertanya kepada mereka "Apa tanda-tanda yang diperlihatkan Isa?" Mereka menjawab, "Dia dulu menyembuhkan orang yang buta, orang yang sakit kusta dan menghidupkan orang mati".Selanjutnya mereka mendatangi Nabi Muhammad SAW. lalu mereka berkata kepada beliau, "Berdoalah kepada Tuhanmu untuk mengubah bukit Shafa dan Marwah menjadi emas untuk kami" Lalu beliau berdoa, maka turunlah firman Allah : Q.S Ali Imran : 190-191. Pada Ayat tersebut terlihat bahwa orang yang berakal (Ulu al-bab) adalah orang yang melakukan dua hal yaitu Tazakkur yakni mengingat (Allah), dan
  • 4. Tafakkur,memikirkan (Ciptaan Allah). dengan melakukan dua hal tersebut ia sampai kepada hikmah yang berada di balik proses mengingat (Tazakkur) dan berpikir (Tafakkur), yaitu mengetahui, memahami dan menghayati bahwa di balik fenomena alam dan segala sesuatu yang ada di dalamnya menunjukan adanya sang penciptaAllah SWT. 2. Asbabun wurud Surah Ali-'Imran artinya keluarga Imran. Dinamakan surah Ali-'Imran karena memuat kisah keluarga imran. Surah Ali-'Imran adalah Surah ke-3 dalam Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 200 ayat dan termasuk surat Madaniyah. Surah Ali-'Imran terdapat pada juz 3 (ayat 1-91) dan juz 4 (ayat 92-200). Surah ini memiliki nama lain Az-Zahrawan (dua yang cemerlang). 3. Isi Kandungan Pada surat al imran ayat 190 menjelaskan bahwa dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, mengandung tanda-tanda kebesaran Allah Swt.Dalam ayat yang ke-191, orang-orang yang berakal adalah orang-orang yang senantiasa mengingat Allah Swt dalam keadaan apapun. 4. Hukum bacaan (Tajwid) Surat Al imran Ayat 190-191 a) Ayat yang diberikan tanda garis warna merah mudah tajwidnya adalah gunah musyadaddah b) Ayat yang diberikan tanda garis warna ungu tajwidnya adalah madthobi'i c) Ayat yang diberikan tanda garis warna abu - abu tajwidnya adalah alif lam syamsiah
  • 5. d) Ayat yang diberikan tanda garis warna hijau tajwidnya adalah alif lam qamaraiah e) Ayat yang diberikan tanda garis warna kuning tajwidnya adalah mad lin f) Ayat yang diberikan tanda lingkaran warna kinung tajwidnya adalah mad badal g) Ayat yang diberikan tanda lingkaran warna biru tajwidnya adalah qalqalah kubra h) Ayat yang diberikan tanda lingkaran warna merah tajwidnya adalah lam jalalah tafhim i) Ayat yang diberikan tanda lingkaran warna merah mudah tajwidnya adalah idgham bigunah j) Ayat yang diberikan tanda garis warna oranye tajwidnya adalah idhar safawi k) Ayat yang diberikan tanda garis warna biru tajwidnya adalah qalqalah sugra l) Ayat yang diberikan tanda garis warna merah tajwidnya adalah mad iwad dengan syarat harus berhenti. m) Ayat yang diberikan tanda garis warna coklat tajwidnya adalah mad arid lisukun n) Pada ayat 190 pada kata la aa yaa tilli. Pada kata till tajwidnya adalah idgham bilagunah. Makna Berpikir Kritis Berpikir kritis, sifat ini adalah sikap dan perilaku yang berdasarkan data dan fakta yang valid (sah) serta argumen yang akurat. Warga negara yang demokrat hendaknya selalu bersikap kritis, baik terhadap kenyataan empiris (realitas sosial,budaya, dan politik) maupun terhadap kenyataan supraempiris (agama, mitologi, dan kepercayaan). Sikap kritis juga harus ditujukan pada diri sendiri. Sikap kritis pada diri sendiri itu tentu disertai sikap kritis terhadap pendapat yang berbeda. Tentu saja sikap kritis ini harus didukung oleh sikap yang bertanggung jawab terhadap apa yang drkritisi. Sikap kritis dalam suasana demokrasi juga perlu didukung dengan kemampuan untuk menyelesaikan masalah secara damai. Masalah yang berasal dari perbedaan pendapat dapat berujung konflik, untuk itu perlu ditekankan penyelesaian masalah dilakukan dengan damai. 2. Makna Bersikap Demokratis
  • 6. Pengertian demokrasi dapat dilihat dari tinjauan (etimologis) dan istilah (terminologis). Secara etimologis, demokrasi terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu demos yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan cratein atau cratos yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Adapun secara terminologis, demokrasi adalah bentuk mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintahan negara tersebut. Q. S Al- Imran /3:159 Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS Ali Imran : 159) Di dalam ayat di atas menjelaskan tentang tata cara dalam melakukan musyawarah, surah al Imran ayat 159 di turunkan yakni sebagai teguran pada sikap sahabat-sahabat rasullulah Saw yang sudah sepakat atas keputusan musyawarah dengan menerapkan perang
  • 7. uhud akan tetapi mereka melanggar kesepakatan tersebut sehingga dari keputusan musyawarah dalam perang uhud tersebut para kaum muslimin menjadi susah untuk mengalahkan musuh-musuh, Ketentuan sebelum bermusyawarah, yaitu sebagai berikut  Bersikap lemah lembut. Orang yang melakukan musyawarah harus menghindari tutur kata yang kasar serta sikap keras kepala. Jika tidak,maka mitra musyawarah akan pergi menghindar.  Memberi maaf dan bersedia membuka diri. Kecerahan pikiran hanya dapat hadir bersamaan dengan sirnanya kekerasan hati serta kedengkian dan dendam.  Memohon ampunan Allah sebagai pengiring dalam bertekad, kemudian bertawakal kepada-Nya atas keputusan yang dicapai yang diharapkan dari musyawarah adalah mufakat untuk kebenaran karena Nabi Muhammad saw.  Di dalam bermusyawarah, kadang terjadi perselisihan pendapat atau perbedaan. Dari ayat tadi terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik: a) Kasih sayang adalah hadiah Tuhan yang diberikan kepada para pimpinan Siapa yang ingin menasihati orang lain, hendaknya dilakukan dengan kasih sayang. b) Di samping melakukan musyawarah, jangan melupakan tawakal kepada Allah. 1. Asbabun Nuzul Sebab – sebab turunya ayat ini kepada Nabi Muhammad saw adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas. Ibnu Abbas ra menjelaskan bahwasanya setelah terjadinya perang Badar, Rasulullah mengadakan musyawarah dengan Abu Bakar ra dan Umar bin Khaththab ra untuk meminta pendapat meraka tentang para tawanan perang, Abu Bakar ra berpendapat, meraka sebaiknya dikembalikan kepada keluargannya dan keluargannya membayar tebusan. Namun, Umar ra berpendapat mereka sebaiknya dibunuh. Yang diperintah membunuh adalah keluarganya. Rasulullah mesulitan dalam memutuskan. Kemudian turunlah ayat ini sebagai dukungan atas Abu Bakar. 2. Kandungan Qs Ali Imraan: 159 a) Dalam menghadapi semua masalah harus dengan lemah lembut melalui jalur musyawarah untuk mufakat, tidak boleh dengan hati yang kasar dan perilaku kekerasan. b) Mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan setiap urusan.
  • 8. c) Apabila telah dicapai suatu kesepakatan, maka semua pihak harus menerima dan bertawakal (menyerahkan diri dan segala urusan) kepada Allah. d) Allah mencintai hamba-hambanya yang bertawakkal 3. Hukum Bacaan ( Tajwid) QS Ali Imran : 159 a) Pada ayat tersebut sudah diberi berbagai tanda seperti garis warna biru, ping, hijau, ungu dan lain - lain ditambah dengan beberapa lingkaran. Kita mulai satu persatu b) Yang di berikan tanda garis warna biru tajwidnya adalah madthobi'i c) di berikan tanda garis warna merah muda tajwidnya adalah idghom bigunah d) Yang di berikan tanda garis warna hijau tajwidnya adalah ikhfa e) Yang di berikan tanda garis warna ungu tajwidnya adalah mad lin f) Yang di berikan tanda garis warna orangye tajwidnya adalah idhar g) Yang di berikan tanda garis warna coklat tajwidnya adalah ali lam qomariah h) Yang telah di berikan lingkaran berwarna biru tajwidnya adalah lamjalalah tafhim i) Yang telah di berikan lingkaran berwarna merah muda tajwidnya adalah gunnah 4. Adapun hal hal yang dapat kita amalkan dalam kehidupan sehari hari a) Tidak boleh berkeras hati dan bertindak kasar dalam menyelesaikan suatu permasalahan, tetapi dengan hati yang lemah lembut. b) Setiap muslim harus berlapang dada, berperilaku lemah lembut, pemaaf dan memohonkan ampun kepada Allah. c) Dalam kehidupan sehari-hari kita harus mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan setiap persoalan. d) Apabila telah tercapai mufakat, maka setiap individu harus menerima dan melaksanakan keputusan musyawarah. e) Selalu berserah diri kepada Allah sehingga tercapai keseimbangan antara ikhtiyar dan berdo’a
  • 9. Jawablah pertanyaan- pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan tepat! 1. Sebutkan yang dimaksud dengan Ulul Albab? 2. Sebutkan isi kandungan Q.S Al Imran 190-191? 3. Sebutkan Asbabun Nuzul dari Q.S Al Imran 190-191? 4. sebutkan hukum bacaan dari Q.s Al Imran 190-191 ? 5. Sebutkan Ketentuan musyawarah yang dibahas dalam surah Al-Imran ayat 159 ? 6. Pelajaran apa yang dapat kita petik dari Q.S Al Imran 159? 7. Sebutkan Asbabun Nuzul dari Q.S Al Imran 159 8. sebutkan isi kandungan Q.S Al Imran 159? 9. sebutkan hukum bacaan dari Q.s Al Imran 159? 10. Sebutkan hal-hal yang dapat kita amalkan sesuai dengan Q.s Al Imran 159? Berilah tanda silang (X) pada satu jawaban A,B,C,D, atau E yang paling tepat! 1. apa yang di maksud dengan Ulul Albab…. a. Orang yang berakal c. Orang yang baik e. Semua benar b. Orang yang buruk d. Orang yang berpengetahuan 2. Q.S Al Imran 190-191termasuk golongan surah….. a. Madaniah c. Makiyah e. semua salah b. Madinah d. Mekkah 3. Q.S Al Imran 190-191 terdapat di dalam Al-Quran pada juz berapa saja dan batas mana ayatnya….. a. Juz 3(ayat 1-91) & juz 4 (ayat 92-200). d. Juz 3(ayat 1-80) & juz 6 (ayat 80- 200). b. Juz 5(ayat 1-95) & juz 4 (ayat 92-200). e. Juz 3(ayat 1-90) & juz 4 (ayat 90- 200). c. Juz 3(ayat 1-95) & juz 4 (ayat 95 -200). 4. Apa yang di jelaskan dalam Q.S Al Imran 159…. a. berpikir c. berdiskusi e. beramal b. cara bermusyawarah d. berinteraksi 5. ketentuan dalam bermusyawarah di Q.s Al Imran 159…..
  • 10. a. Lemah lembut c. Tidak kasar dan keras kepala e. Semua benar b. Membuka diri d. bertawakal 6. Apa yang di maksud dengan Asbabun Nuzul.. a. Sebab turunnya Ayat c. isi ayat e. makna ayat b. riwayat Ayat d. Arti Ayat 7. Mengapa Q.S Al Imran di artikan sebagai Keluarga Imran …. a.menceritakan kisah nabi d. menceritakan kisah keluarga Imran b.menceritakan perang uhud e. mengisahkan orang-orang bernama Imran c. semua benar 8. Apa yang di maksud dengan Tazakkur…… a. Memahami c. melihat e. semua benar b. Mengingat d. merasakan 9. Apa yang di maksud dengan Tafakkur …… a. memikirkan c. berpikir e. semua benar b. mengetahui d. memahami 10. Apa yang di maksud Khaliq………. a. penguji c. pencipta e. yang di cipta b. makhluk d. penguasa
  • 11. BAB II A. Q.S Luqman (31): 13-14 َ‫ِل‬ َّ‫ي‬َ‫ن‬ُ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ُ‫ه‬ُ‫ظ‬ِ‫ع‬َ‫ي‬ َ‫و‬ُ‫ه‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ن‬ْ‫ب‬ ِ‫ِل‬ ُ‫ان‬َ‫م‬ْ‫ق‬ُ‫ل‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ ْ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫و‬َ‫ع‬ ٌ‫م‬ْ‫ل‬ُ‫ظ‬َ‫ل‬ َ‫ك‬ْ‫ر‬‫أ‬‫ش‬‫ال‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ َّ‫اَّلل‬ِ‫ب‬ ْ‫ك‬ِ‫ر‬ْ‫ش‬ُ‫ت‬‫يم‬ِ‫ظ‬ٌٌ Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. (Q.S Luqman:13) Pada ayat diatas, Allah SWT memperingatkan kepada Rasulullah SAW nasihat yang pernah diberikan kepada putranya, waktu ia memberi pelajaran kepada putranya itu. Nasihat itu ialah: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) itu adalah benar-benar kezaliman yang besar”. Dari ayat ini dipahami bahwa diantara kewajiban ayah kepada anak-anaknya ialah memberi nasihat dan pelajaran, sehingga anak-anaknya itu dapat menempuh jalan yang benar dan menjauhkan mereka dari kesesatan. ِ‫ل‬َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ل‬ ْ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬‫ا‬ ِ‫ن‬َ‫أ‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫م‬‫َا‬‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ه‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ص‬ِ‫ف‬َ‫و‬ ‫ن‬ْ‫ه‬َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬‫ن‬ْ‫ه‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ُّ‫م‬ُ‫أ‬ ُ‫ه‬ْ‫ت‬َ‫ل‬َ‫م‬َ‫ح‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ِ‫ب‬ َ‫ان‬َ‫س‬‫ن‬ِ ْ‫اْل‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َّ‫ص‬َ‫و‬َ‫و‬ِ‫إ‬ َ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬َّ‫ي‬َ‫ل‬ ‫ير‬ِ‫ص‬َ‫م‬ْ‫ال‬ٌُ Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Q.S. Luqman:14) Pada ayat diatas, Allah memerintahkan kepada manusia agar berbakti kepada kedua orang tuanya, dengan mencontoh dan melaksanakan haknya. Wahbah Zuhaily dalam Tafsir al-Munir menerangkan bahwa surah Luqman termasuk surah Makiyah terdiri dari 34 ayat, diturunkan setelah surah as-Shaffat. Sementara Al-Qurtubi menyebutkan bahwa surah Luqman termasuk kelompok surah Makiyah, kecuali ayat 27-29 ketiganya turun di Madinah. Dinamakan surah Luqman karena
  • 12. dalam surah tersebut terdapat kisah Luqman, yang nama lengkapnya adalah Luqman bin Ba’ura, salah seorang putra dari Nabi Ayyub, termasuk suku Naubah dan merupakan bagian dari masyarakat Ailah, yakni sebuah kota yang berada di sekitar laut Qulzum. Ia hidup pada masa Nabi Daud dengan julukan al-hakim (yang bijak). Luqman adalah seorang yang sholeh dan memiliki akhlaq yang mulia, yaitu akhlaq yang berbasiskan kepada keimanan yang kokoh. Namanya diabadikan oleh Allah dalam salah satu surat di dalam Al Qur an, yakni surat ke 31. Sehingga di dalam surat ini Allah memberikan pelajaran kepada kita akan kesholehan Luqman dalam memberikan nasehat kepada anaknya, yakni nasehat yang mengandung unsur “keilmuan” yang mendalam, “keihklasan” ang suci dan “kecintaan” yang tinggi. Luqman adalah sosok ayah pilihan Allah. Nasehat yang disampaikan pada anaknya diabadikan dalam Al Qur'an. Ketika kita membaca Q.S. Luqman ayat 13 disitu dimulai dengan hentakan kata " Ingatlah takala ". Kata ini menandakan pentingnya atas nasehat yang akan disampaikan. Asbabun Nuzul (Sebab Turunnya Ayat) Ayat 13 dan 14 ini turun satu paket dengan ayat sebelum dan sesudahnya, yakni ayat 12 dan ayat 15. tentang kisah Luqman. Kisah ini diawali dengan pendahuluan yang termaktub pada ayat ke-12. Pada ayat tersebut dijelaskan profil Luqman yang diberi hikmah dan dengan hikmah tersebut ia dapat mengajarkan langkah-langkah agar mampu bersyukur. Jika orang bersyukur, maka keuntungannya buat dirinya sendiri, sedang siapa yang kufur, Allah pun tidak rugi. Ayat berikutnya merupakan rincian atau langkah-langkah penanaman hikmah agar menjadi hamba yang bersyukur. Ayat 13-14 merupakan sisipan atau jumlah i’tiradiyyah di tengah kisah Luqman. B. Q.S al-Baqarah (2): 83 ‫ا‬َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ب‬ْ‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬َ‫و‬ ‫انا‬َ‫س‬ْ‫ح‬ِ‫إ‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬َ‫و‬ َ ‫ه‬‫ّللا‬ َّ‫ِل‬ِ‫إ‬ َ‫ون‬ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫ِل‬ َ‫ل‬‫ي‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ر‬ْ‫س‬ِ‫إ‬ ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ب‬ َ‫ق‬‫ا‬َ‫ث‬‫ي‬ِ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ذ‬َ‫خ‬َ‫أ‬ ْ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫و‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫و‬ ِ‫ين‬ِ‫ك‬‫ا‬َ‫س‬َ‫م‬ْ‫ال‬َ‫و‬ ‫ى‬َ‫م‬‫َا‬‫ت‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ْنا‬‫س‬ُ‫ح‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ ْ‫وا‬ُ‫ل‬ َّ‫ِل‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬َّ‫ل‬َ‫َو‬‫ت‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ َ‫ة‬‫ا‬َ‫ك‬َّ‫ز‬‫ال‬ ْ‫وا‬ُ‫ت‬‫آ‬َ‫و‬ َ‫ة‬َ‫ًل‬َّ‫ص‬‫ال‬ ْ‫وا‬ُ‫م‬‫ي‬ِ‫ق‬َ‫أ‬َ‫و‬َ‫ُون‬‫ض‬ِ‫ْر‬‫ع‬‫أ‬‫م‬ ‫م‬ُ‫ت‬‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ن‬‫أ‬‫م‬ ‫يًل‬ِ‫ل‬َ‫ق‬ Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): "Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi
  • 13. janji itu, kecuali sebagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling”. (Q.S. al- Baqarah: 83) Pada ayat diatas, Allah mengingatkan Nabi Muhammad SAW, ketika Dia menetapkan atas Bani Israil janji yang harus mereka penuhi, yaitu bahwa mereka tidak akan menyembah sesuatu selain Allah SWT, perintah berbuat kebajikan kepada orang tua dengan mengasihi, memelihara dan menjaganya dengan sempurna serta menuruti kemauannya selama tidak menyalahi perintah Allah, berbuat baik kepada kerabat, orang miskin, anak yatim. Kemudian, Allah menyuruh mengucapkan kata-kata yang baik kepada sesama manusia serta memerintahkan kepada Bani Israil untuk melaksanakan shalat dan zakat, seperti yang digariskan Allah untuk mereka. Dalam surah al-Baqarah ayat 83 Allah Swt. mengingatkan Nabi Muhammad saw. atas janji Bani Israil yang harus mereka penuhi, yaitu bahwa mereka tidak akan menyembah sesuatu selain Allah Swt.. Setelah itu disusul dengan perintah berbuat baik kepada orangtua, amal kebajikan tertinggi, karena melalui kedua orangtua itulah Allah Swt. menciptakan manusia. Sesudah Allah Swt. menyebut hak kedua orangtua, disebutkan pula hak kerabat (kaum keluarga), yaitu berbuat kebajikan kepada mereka. Kemudian Allah Swt. menyebut hak orang-orang yang memerlukan bantuan, yaitu anak yatim dan orang miskin. Allah Swt. mendahulukan menyebut anak yatim daripada orang miskin karena orang miskin dapat berusaha sendiri, sedangkan anak yatim karena masih kecil belum sanggup untuk itu. Setelah memerintahkan berbuat baik kepada orangtua, keluarga, anak yatim, dan orang miskin, Allah Swt. memerintahkan agar mengucapkan kata-kata yang baik kepadasesama manusia. Kemudian Allah Swt. memerintahkan kepada Bani Israil agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat. Ruh shalat itu adalah keikhlasan dan ketundukan kepada AllahSwt.. Tanpa ruh itu shalat tidak ada maknanya apa apa. Orang- orang Bani Israil mengabaianruh tersebut dari dulu hingga turun al-Qur'an, bahkan sampai sekarang. Demikian juga dengan zakat. Kewajiban zakat bagi kaum Bani Israil juga mereka ingkari. Hanya sedikit orang-orang yang mau mentaati perintah Allah Swt. pada masa Nabi
  • 14. Musa dan pada setiap zaman. Pada akhir ayat ini Allah Swt. menyatakan, “dan kamu (masih menjadi) pembangkang”. Ini menunjukkan kebiasaan orang-orang Bani Israil dalam merespons perintah Allah Swt., yaitu “membangkang”, sehingga tersebarlah kemungkaran dan turunlah azab kepada mereka. Hadis yang terkait dengan perintah berbuat Ihsan juga banyak sekali. Setiap hadis yang mengandung perintah berbuat baik kepada sesama manusia, melarang berbuat kerusakan, atau perintah beribadah kepada Allah Swt., itu semua merupakan perintah berbuat Ihsan. Di antara hadis yang dengan tegas menyatakan agar kita berbuat Ihsan adalah sabda Rasulullah Saw. berikut: . َ‫ن‬ْ َ‫د‬َّ‫ا‬‫د‬ِ َ‫ن‬َِ َ‫و‬َ‫س‬ٍ ‫لا‬َ َ‫ف‬َ‫ظ‬َ‫ت‬ُ َ‫ن‬َْ َ‫ا‬َُ‫ل‬ِ َ ‫ا‬ِ ‫ص‬‫ا‬‫ل‬‫ى‬ َ ‫ا‬ِ َ‫ل‬َ‫ي‬‫ل‬ْ ‫س‬‫ا‬‫ل‬‫ل‬‫س‬ َ‫ن‬َ‫ي‬ََْ َّ ‫لا‬َ ‫ا‬‫ن‬ََّ ‫ا‬ِ ‫ت‬ََ ‫لن‬ََُْ َ َّ ‫ص‬‫ل‬ْ ُ‫ل‬ََ َ‫ي‬َ‫ء‬ِ َّ‫إ‬َ‫ذ‬‫ا‬ َ‫س‬َََ‫ل‬ََ ََََُُُّْْ‫ا‬ ْ‫ل‬َََََ َّ َّ‫إ‬ََّ‫س‬ َ‫س‬َََ‫ت‬ِ‫إ‬ ََََُُُّْْ‫ا‬ ‫َذ‬ِ‫ا‬‫ح‬ َّ ‫ا‬‫د‬َ‫ت‬َ‫ي‬َ ‫س‬ َ‫س‬َََ‫د‬ٍُ َ‫ل‬‫ر‬‫ت‬َ‫ت‬ِ ‫ا‬‫س‬َ َ‫ي‬َ‫َت‬‫ي‬َ َ‫ل‬َ‫يت‬َِ‫إ‬ Artinya: Dari Syadad bin Aus, bahwa Rasulullah Saw. bersabda:“Sesungguhnya Allah telah mewajibkan berbuat Ihsan atas segala sesuatu, maka apabila kamu membunuh hendaklah membunuh dengan cara yang baik, dan jika kamu menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik dan hendaklah menajamkan pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya”. (HR. Muslim). Dalam hadis di atas Rasulullah Saw menegasan bahwa sikap dan perilaku Ihsan itu diperintahkan oleh Allah Swt. dalam semua bidang kehidupan. Pada surat al-Baqarah terdapat contoh pihak-pihak yang berhak mendapat perlakuan Ihsan. LATIHAN Pilihan ganda 1. Lukman Al Hakim adalah orang yang disebutkan dalam Al-Quran karena… a. Kekayaannya b. Keteladanannya c. Kesombongannya d. Kekikirannya 2. Lukman Al Hakim hidup pada masa nabi… a. Nuh AS b. Ibrahim AS c. Sulaiman AS
  • 15. d. Daud AS 3. Lukman Al Hakim mengajarkan kepada anaknya untuk tidak … a. Bersikap sederhana b. Menyekutukan Allah SWT c. Bersikap sabar d. Berbuat baik 4. Lukman Al Hakim memberikan nasihat agar seorang anak berbakti kepada kedua orang tua, terdapat dalam … a. Q.S luqman ayat 14 b. Q.S luqman atat 15 c. Q.S luqman ayat 16 d. Q.S luqman ayat 17 5. Q.S luqman ayat 14 menerangkan tentang … a. Berbuat baik kepada kedua orang tua b. Dermawan c. Sombong d. Patuh 6. Dalam Q.S luqman ayat 14, Allah SWT menginformasikan bahwa ibu menyapi anaknya pada usia … a. 1 tahun b. 2 tahun c. 3 tahun d. 4 tahun 7. “Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): "Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling”. Arti ayat diatas termasuk kedalam surat … a. Q.S Al- Baqarah ayat 83 b. Q.S Al- Baqarah ayat 84 c. Q.S Al- Baqarah ayat 85 d. Q.S Al- Luqman ayat 14 8. Dalam surah al-Baqarah ayat 83 Allah Swt. mengingatkan Nabi Muhammad saw. atas janji Bani Israil yang harus mereka penuhi, yaitu … a. Jangan menyembah selain Allah SWT b. Berbuat baik kepada orang tua
  • 16. c. Dirikanlah shalat dan tunaikan zakat d. Semua jawaban benar 9. Quran surah apa yang menerangkan kita harus berbuat baik kepada kerabat, orang miskin, anak yatim … a. Q.S luqman ayat 13 b. Q.S Al- Ikhlas ayat 3 c. Q.S Al- Baqarah ayat 105 d. Q.S Al- Baqarah ayat 83 10. Ridha Allah tergantung pada ridhanya … a. Orang tua b. Keluarga c. Paman d. teman ESSAY 1. Tentukan hukum bacaan tajwid yang terdapat dalam Q.S Luqman : 13-14 dan Q.S Al-baqarah : 3 2. Sebutkan minimal 3 isi kandungan dari Q.S Luqman : 13-14 3. Sebutkan minimal 3 isi kandungan dari Q.S Al-baqarah : 83 4. Jelaskan secara singkat peristiwa turun nya Q.S Luqman : 13-14 5. Tulis hadist yang berkaitan dengan Q.S Al-baqarah : 83
  • 17. BAB III BAB III BERIMAN KEPADA HARI AKHIR Kompetensi Dasar: 1. Memahami makna iman kepada hari akhir 2. Berprilaku yang mencerminkan kesadaran beriman kepada hari akhir Sebagai seorang muslim, kita memang harus meyakini bahwa hari kiamat itu pasti terjadi karena percaya akan adanya hari kiamat merupakan rukun iman yang ke–6. Namun, hal itu merupakan rahasia Tuhan. Tidak ada satu orang pun yang mampu meramalkan kapan hari kiamat itu terjadi. Kiamat kecil, seperti halnya kematian dan bencana alam yang terjadi di mana-mana, juga merupakan sebuah peringatan untuk kita sebelum akhirnya giliran kita itu tiba. Melalui proses pembelajaran beriman kepada hari akhir , siswa memperoleh pengalaman beljaran sebagai berikut.  Menjelaskan definisi beriman kepada hri akhir  Menjelaskan ayat-ayat al-qur’an tentang keadaan ketika hari kiamat  Menyebutkan nama-nama hari kiamat dan tanda-tanda hari kiamat  Menjelaskan berbagai peristiwa yang terkait dengan hari akhir  Menceritakan proses kejadian kiamat sughro dan kiamat kubro seperti terkandung dalam al-qur’an dan al-hadits  Menjelaskan hikmah beriman kepada hari akhir  Menunjukkan contoh perilaku beriman kepada hari akhir dalam kehidupan sehari- hari. Amatilah gambar berikut, kemudian beri tanggapan! Amati Pengalaman belajar
  • 18. Tanggapan: A. Pengertian Beriman kepada Hari Akhir Hari akhir atau hari kiamat adalah hari berakhirnya seluruh proses kehidupan makhluk hidup di dunia. Beriman kepada hari akhir (hari kiamat) artinya mempercayai dengan sepenuh hati bahwa hari kiamat itu pasti akan datang dan seluruh ummat manusia akan kembali dibangkitkan dari alam kubur untuk menerima pengadilan dari Allah swt sebagai hakim yang Maha Adil. Hal ini sesuai dengan Firman Allah swt. dalam surat Al-Haj: 7 yang berbunyi :  Artinya: Dan Sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur. B. Ayat-ayat al-Quran tentang keadaan ketika hari kiamat Gambaran kedahsyatan hari kiamat bisa menyebabkan wanita menyusui melalaikan anak yang disusuinya, ibu hamil pun melahirkan anaknya seketika, seperti dilukiskan dalam QS.Al-Hajj:1-2.
  • 19.    Artinya: 1. Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; Sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). 2. (ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu Lihat manusia dalam Keadaan mabuk, Padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya. QS. Al-Qori’ah: 1-5   Artinya: 1. hari kiamat, 2. Apakah hari kiamat itu?, 3. tahukah kamu Apakah hari kiamat itu?, 4. pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran, 5. dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan. C. Nama-nama Hari Kiamat 1. Yaumul Qiyamah (Hari Kiamat) 2. Yaumul Akhir (Hari Akhir) 3. Yaumus-Sa’ah (Masa yang ditetapkan) 4. Yaumul-Hisab (Hari perhitungan) 5. Yaumul-Waqiah (Peristiwa yang pasti berlaku) 6. Yaumul-Haqqah (Peristiwa yang sebenarnya) 7. Yaumul- Qariah (Hari yang menggemparkan) 8. Yaumuz-Zalzalah (Hari goncangan) 9. Yaumul- Jaza’ (Hari pembalasan)
  • 20. 10. Yaumul-Fasl (Hari keputusan) D. Tanda-tanda hari kiamat 1. Tanda-tanda kecil hari kiamat antara lain: 2. Hamba sahaya perempuan di kawini oleh tuannya. 3. Ilmu agama di anggap sudah tidak penting lagi. 4. Tersebarnya perzinaan karena memperoleh izin dari penguasa. 5. Minuman keras merajalela. 6. Jumlah wanita lebih banyak daripada laki- laki. 7. Adanya dua golongan besar yang saling membunuh, tetapi sama-sama mengaku dirinya memperjuangkan agama islam. 8. Lahirnya Dajal ( tukang dusta) yang mengaku dirinya utusan Allah SWT, dan banyak berbohong serta menipu dan menganggap baik sesuatu yang buruk dengan menggambarkan sesuatu tidak baik dengan gambaran yang memikat hati. 9. Banyak terjadi gempa bumi 10. Fitnah muncul di mana- mana 11. Pembunuhan merajalela 12. Banyak manusia yang menginginkan dirinya mati. 13. Tanda-tanda besar kiamat antara lain: 14. Matahri muncul dari barat 15. Munculnya binatang ajaib yang bisa berbicara 16. Rusaknya Ka’bah 17. Lenyapnya Al-Quran 18. Seluruh manusia menjadi kafir 19. Munculnya Yakjut Makjut E. Berbagai peristiwa yang terkait dengan hari akhir. Allah SWT menjelaskan dalam al-Qur’an berbagai peristiwa yang akan dialami oleh setiap manusia sesudah hari akhir adalah sebagai berikut: 1. Yaumul Barzah / Alam Kubur
  • 21. Alam Barzah adalah kurun waktu (periode) di antara saat kematian manusia di dunia ini dengan saat pembangkitan (dihidupkannya kembali) manusia di Hari Pembalasan. Alam kubur merupakan batas antara alam dunia dan alam akhirat. setiap manusia akan mengalami alam kubur, dan alam kubur bersifat sementara, yaitu menunggu datangnya hari kiamat yang kemudian dibangkitkan/ dihidupkan kembali. Firman Allah SWT, dalam QS Al-Mu’minun: 99-100. 2. Yaumul Ba’ats / Hari Kebangkitan Yaumul Ba’ats artinya hari kebangkitan manusia dari alam kubur menuju ke padang mahsyar. Yaumul Ba’ats terjadi setelah malaikat Israfil meniup sangkakala yang kedua kalinya. Allah Swt berfirman :  Artinya: pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam Keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. 3. Yaumul Mahsyar / Hari dikumpulkan Yaumul Mahsyar artinya hari dikumpulkannya manusia dari umat Nabi Adam sampai umat Nabi Muhammad Saw (umat akhir zaman) di padang mahsyar dalam keadaan bermacam-macam sesuai dengan amal perbuatannya masing-masing. Allah Swt berfirman :  Artinya: dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorangpun dari mereka. 4. Yaumul Hisab / Hari Perhitungan Amal Yaumul Hisab artinya hari perhitungan amal perbuatan manusia selama hidup di dunia. Ketika dilaksanakan hisab ini yang berbicara bukanlah mulut tetapi semua
  • 22. anggota badan yang menjadi saksi sehingga tidak ada satu pun perbuatan yang terlepas dari perhitungan. Allah Swt berfirman :   Artinya: pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. 5. Yaumul Mizan / Hari Penimbangan Amal Yaumul Mizan artinya hari penimbangan amal baik dan buruk manusia. Ketika itu ada “Shirath” yaitu jalur penentu setiap manusia setelah dihisab dan ditimbang amal baik dan buruknya. Pada tahap ini manusia akan ditentukan masuk neraka atau masuk surga. Bagi orang yang beriman dan beramal shaleh kelak setelah hari kiamat akan mendapat syafa’at berupa kemudahan dan keringanan dari berbagai kesulitan yang dihadapi manusia di hari kiamat. Allah Swt berfirman :   Artinya: Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka Tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan. 6. Shirath Shirath adalah jembatan yang dipasang di atas neraka Jahannam dengan jalan yang sangat menakutkan, semua manusia akan melewatinya untuk menuju ke surga. Di antara mereka ada yang melaluinya dengan sekejap mata, ada pula yang melaluinya secepat kilat, ada yang seperti angin, ada yang seperti burung, ada yang secepat lari kuda, ada juga yang berlari, atau berjalan, ada pula yang merangkak,
  • 23. dan ada yang diseret, semuanya berjalan sesuai dengan amalnya hingga seseorang yang berjalan dengan sinar yang hanya sebesar ibu jari kakinya. Di antara mereka ada yang diambil kemudian dilempar ke dalam neraka, barangsiapa yang dapat melewati shirath ini, maka ia masuk surga. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Shirath diletakkan diatas neraka Jahannam, maka aku dan umatkulah yang kali pertama akan melewatinya.” (HR. Muslim). 7. Surga atau Neraka Surga adalah tempat mulia yang Allah sediakan untuk orang-orang bertaqwa pada hari kiamat nanti. Di dalamnya ada sungai-sungai yang mengalir, kamar-kamar yang megah, dan istri-istri yang cantik. Di dalamnya terdapat apa saja yang diinginkan oleh jiwa dan disenangi oleh mata memandang, kenikmatannya tidak pernah dilihat mata, tidak pernah didengar telinga dan tidak pernah terdetik di hati manusia. Kenikmatannya tidak akan pernah habis dan punah. Mereka akan kekal dalam kenikmatan tersebut tanpa ada hentinya.   Artinya: Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai- sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadanya. yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya. Neraka adalah tempat adzab atau siksaan yang Allah sediakan untuk orang-orang kafir dan yang berbuat maksiat. Di dalamnya terdapat berbagai macam siksaan dan beragam hukuman. Penjaganya malaikat yang sangat kasar dan keras. Orang-orang kafir akan kekal di dalamnya, makanan mereka Zaqqum (sebuah pohon dalam neraka, buahnya sangat pahit dan busuk baunya), dan minuman mereka hamim (air panas yang mendidih), api dunia ini hanya merupakan satu bagian dari tujuh puluh bagian dari
  • 24. panasnya api Jahannam, api Jahannam lebih panas enam puluh sembilan kali dari api dunia dimana setiap bagiannya sama panasnya dengan api dunia atau lebih. F. Menceritakan proses kejadian kiamat sughro dan kiamat kubro seperti terkandung dalam al-Qur’an dan al-Hadits Proses kejadian kiamat dibedakan menjadi dua, yaitu kiamat sughra dan kiamat kubra. 1. Kiamat sughra (kiamat kecil) Adalah peristiwa berakhirnya setiap makhluk yang bernyawa dan hancurnya sebagian alam seperti terjadinya kematian, banjir, longsor, gempa bumi, dan lain-lain. Kiamat Sughra (kiamat kecil) yang sering terjadi dalam kehidupan manusia yaitu kematian. Setelah mati roh seseorang akan berada di alam barzah atau alam kubur yang merupakan alam antara dunia dan akhirat. 2. Kiamat Kubra (kiamat Besar) Adalah peristiwa hancurnya seluruh alam semesta sehingga alam ini berganti dengan alam yang lain, yaitu alam akhirat. Peristiwa yang terjadi saat kiamat kubro merupakan peristiwa yang sangat dahsyat, diawali dengan tiupan sangkakala yang pertama. Setelah itu bumi terangkat dan bergoncang hebat, gunung-gunung terlepas dari tempatnya, berterbangan dan bertabrakan seperti kapas yang ditiup angin, dan bumipun mengeluarkan isi perutnya. G. Hikmah Beriman kepada Hari Akhir Dengan beriman kepada hari akhir maka akan banyak sekali hikmahnya, diantaranya: 1. Menyadari semua makhluk akan rusak dan akan ada kehidupan yang abadi di akhirat. 2. Menyadari bahwa seluruh kehidupan manusia baik ataupun buruk akan menerima balasan dari Allah Swt.
  • 25. 3. Meningkatkan sikap disiplin dalam beribadah kepada-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. 4. Memberikan ketenangan dan ketentraman; dengan kepasrahan, dan kesabaran serta keyakinan bahwa kebaikan dibalas dengan kenikmatan; dan kejahatan akan dibalas dengan azab. 5. Mengendalikan diri agar tidak mudah terpengaruh dengan keindahan dunia dan lebih lebih mengutamakan kepentingan akhirat. H. Perilaku beriman kepada Hari Akhir dalam kehidupan sehari-hari Orang yang beriman kepada hari akhir itu berperilaku sebagai berikut: 1. Senantiasa meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT yaitu dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. 2. Menyayangi dan membantu fakir miskin yang diwujudkan dengan sikap, ucapan, perbuatan dan bantuan yang ikhlas. 3. Menyayangi dan memelihara anak yatim, piatu, dan yatim piatu dengan mengasuh, menyantuni, dan mendidiknya. 4. Bersikap atau berakhlak baik (akhlakul karimah) kepada sesama. 5. Patuh dan menghormati orang tua agar dapat menjadi seorang anak yang sholeh atau solehah. Uji Kompetensi Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan tepat! 1. Sebutkan Ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan Hari akhir, yang anda ketahui! Jawab: Tuliskan Q.S. Al-Hajj: 7 dan Q.S. Al-Qori’ah: 1-5 Kemudian Simpulkan kandungan-kandungannya. Aktivitas Individu
  • 26. 2. Terangkan Kandungan Surah Al-Hajj ayat 7! Jawab: 3. Sebutkan tanda-tanda hari akhir! Jawab: 4. Apa saja Hikmah beriman kepada hari akhir? Jawab: 5. Sebutkan prilaku beriman kepada hari akhir dalam kehidupan sehari-hari? Jawab: Berikan tanda centang pada kotak yang anda anggap sesuai! 1. Penguasaan materi Setelah anda mempelajari bab ini, bagaimana penguasaan anda terhadap materi-materi berikut? N o Materi Tidak menguasa i Kurang menguasai Mengua sai Sangat menguasai 1 Definisi dan ayat hari akhir Nama-nama dan tanda- Setelah mempelajari materi ini, terangkan yang anda ketahui tentang beriman kepada hari akhir pada saat ini, dan bagaimana menerapkan dalam kehidupan sehari-hari! tuliskan dengan bahasa anda sendiri. Refleksi Penilaian Diri
  • 27. 2 3 tanda hari akhir Hikmah dan prilaku beriman kepada hari akhir 2. Pembentukan sikap No Indikator Sikap Ya Tidak 1 Saya memahami definisi dan ayat tentang hari akhir berdasarkan rasa ingin tahu 2 Saya memahami hikmah dan penerapan prilaku beriman kepada hari akhir dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk tanggung jawab 3 Saya melakukan semua kegiatan dengan baik dan jujur 4 Saya menjelaskan proses terjadinya kiamat dengan santun ULANGAN HARIAN A. Pilihlah satu jawaban yang benar pada pilihan huruf A, B,C, atau D ! 1. Setelah malaikat Israfil meniup sangkakala yang kedua, maka semua manusia akan dibangkitkan dari kuburnya masing-masing menuju ke padang mahsyar. Peristiwa kebangkitan ini dinamakan …. A. Yaumul Ba’ats C. Yaumul Mahsyar B. Yaumul Hisab D. Yaumul Akhir 2. Setelah manusia mati, ruhnya ditempatkan disuatu tempat yang disebut …. A. ba’ats C. baqa B. barzah D. mahsyar 3. Peristiwa hancurnya seluruh alam semesta sehingga alam ini berganti dengan alam yang lain yaitu alam akhirat. Peristiwa tersebut dinamakan kiamat …. A. Sughro C. Kubro B. Yaumul Hisab D. Yaumul Mizan
  • 28. 4. Berakhirnya kehidupan setiap makhluk yang bernyawa, rusaknya sebagian alam seperti gunung meletus, banjir dan sebagainya disebut kiamat …. A. Kubro C. Yaumul kiamah B. Sughro D. jaza’ 5. Hari penimbangan amal baik dan buruk yang menentukan apakah seseorang akan masuk surga atau masuk neraka. Peristiwa tersebut dinamakan yaumul …. A. Mizan C. Ba’ats B. Barzakh D. Mahsyar 6. Hari dikumpulkannya seluruh manusia dari umat Nabi Adam sampai umat Nabi Muhammad Saw di padang mahsyar. Peristiwa itu dinamakan yaumul …. A. Ba’ats C. Mizan B. Mahsyar D. Barzah 7. “Meyakini dengan sepenuh hati bahwa hari kiamat itu pasti akan datang dan seluruh ummat manusia akan kembali dibangkitkan dari alam kubur untuk dimintai tanggungjawab atas segala perbuatannya di dunia ini”. Pernyataan di atas adalah pengertian dari …. A. Kiamat pasti akan terjadi. B. Iman kepada hari Kiamat. C. Manusia akan menerima balasan. D. Keimanan yang benar kiamat pasti terjadi. 8. Setelah di bangkitkan dari alam kubur semua manusia dikumpulkan ke suatu tempat. Hari ketika manusia dikumpulkan di tempat tersebut dinamakan yaumul …. A. Hisab C. Mahsyar B. Barzah D. Ba’ats 9. Perhatikan pernyataan di bawah ini ! 1) Memberi ketenangan dan kebahagian dalam hidupnya. 2) Selalu menghindari perbuatan dosa dan perbuatan yang tidak bermanfaat. 3) Semua makhluk di dunia akan mengalami kerusakan.
  • 29. 4) Selalu bersikap atau berakhlak yang baik kepada sesama. Pernyataan di atas yang menunjukkan perilaku beriman kepada Hari Akhir dalam kehidupan sehari-hari adalah …. A. 1 dan 2 C. 1 dan 3 B. 2 dan 3 D. 2 dan 4 10. Yang disebut dengan Yaumul Jaza adalah.... A. Hari Perhitungan C. Hari Perkumpulan B. Hari Penimbangan D. Hari Pembalasan B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas! 1. Jelaskan pengertian hari akhir? 2. Jelaskan pengertian beriman kepada hari akhir? 3. Jelaskan apa saja berbagai peristiwa yang akan dialami oleh setiap manusia sesudah datangnya hari akir? 4. Jelaskan apakah kiamat kiamat sughro itu ? 5. Ceritakan proses kejadian kiamat kubro seperti terkandung dalam al-qur’an dan al- Hadits? 6. Jelaskan hikmah beriman kepada hari akhir? 7. Tunjukkan perilaku beriman kepada Hari Akhir dalam kehidupan sehari-hari. 8. Tulislah beberapa tanda atau ciri-ciri orang yang beriman kepada hari qiyamat?
  • 30. BAB IV IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR Standar Kompetensi Meningkatkan keimanan kepada Qadha’ dan Qadar Kompetensi Dasar Menjelaskan tanda-tanda keimanan kepada Qadha’ dan Qadar Menerapkan hikmah beriman kepada Qadha’ dan Qadar Alokasi Waktu 24 x 45 menit Tujuan Pembelajaran  Siswa dapat menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk pengelolaan jurnal.  Siswa dapat mengidentifikasi data transaksi yang diperlukan.  Siswa dapat menerapkan prinsip teknik pengkodean akun.  Siswa dapat membedakan jurnal umum dan jurnal khusus  Siswa dapat mengidentifikasi akun-akun yang akan didebet dan dikredit  Siswa dapat mengidentifikasi jumlah rupiah akun-akun yang akan didebet dan dikredit.  Siswa dapat mencatat transaksi ke dalam buku jurnal yang tepat dan dalam jumlah yang benar.  ·Siswa dapat memastikan bahwa jumlah debet dan kredit pada buku jurnal telah tersajikan dalam jumlah angka yang sama.  Siswa dapat memastikan bahwa rekapitulasi untuk setiap akun tersajikan sesuai dengan format yang telah ditetapkan.
  • 31. A. Materi Pembelajaran 1. Pengertian Iman Kepada Qadha’ dan Qadar Qadha’ adalah perkara yang Allah tetapkan pada makhluk-Nya dalam bentuk penciptaan, peniadaan atau perubahan sejak zaman azali. (ditetapkan dalam lauhul mahfudz, sebelum terciptanya langit dan bumi). Contohnya penciptaan manusia (Fathir ayat 11). Qadar (takdir) adalah perkara yang Allah tetapkan sesuai ukuran atau kadar tertentu pada waktu terjadinya. Takdir dibedakan menjadi dua; a. Taqdir Mubram, yaitu ketentuan Allah swt yang pasti terjadi dan tidak dapat diubah oleh manusia. Contohnya seperti jenis kelamin seseorang, sudah ditentukan oleh Allah dan tidak dapat diubah lagi. b. Taqdir Mu’allaq, yaitu taqdir yang di dalamnya terlibat usaha manusia. Misalnya seorang murid SMA bernama Adam, sudah beberapa semester ini nilainya selalu kurang, dan setelah orang tuanya menasehatinya agar belajar lebih giat maka Adam pun berusaha untuk memperbaiki nilainya dengan belajar keras, dan ternyata pada semester berikutnya ia pun mendapat nilai yang memuaskan. Sebagai seorang yang beriman, menjadi sempurna imannya tatkala beriman pula kepada takdir yang telah Allah tentukan dan tetap berusaha menjadi makhluk-Nya yang paling beriman. Dengan cara menyempurnakan keimanan dengan mengimani keenam rukun iman tersebut, agar senantiasa dicintai Allah dan Rasul-Nya. 2. Dalil Naqli Mengani Iman Kepada Qadha’ dan Qadar  
  • 32. “yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu baginya dalam kekuasaan(Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya [1053] .” (Al- Furqon:2) Maksudnya: segala sesuatu yang dijadikan Tuhan diberi-Nya perlengkapan- perlengkapan dan persiapan-persiapan, sesuai dengan naluri, sifat-sifat dan fungsinya masing-masing dalam hidup. ‫وصنعته‬ ‫صانع‬ ‫كل‬ ‫صانع‬ ‫ّللا‬ ‫إن‬ “Sesungguhnya Allah pencipta setiap pelaku perbuatan dan perbuatannya” (HR. Al Baihaqi, Syu’abul Iman, No. 188. Dishahihkan Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah No. 1637, Al Hakim juga menshahihkan, dan disepakati Adz Dzahabi) 3. Hikmah Iman kepada Qadha’ dan Qadar a) Melatih diri untuk banyak bersyukur dan bersabar Apabila mendapat keberuntungan, maka ia akan bersyukur, karena keberuntungan itu merupakan nikmat Allah yang harus disyukuri. Sebaliknya apabila terkena musibah maka ia akan sabar, karena hal tersebut merupakan ujian Firman Allah yang artinya:”dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah( datangnya), dan bila ditimpa oleh kemudratan, maka hanya kepada-Nya lah kamu meminta pertolongan. ”( QS. An-Nahl ayat 53). b) Menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa Orang yang tidak beriman kepada Qadha’ dan Qadar, apabila memperoleh keberhasilan, ia menganggap keberhasilan itu adalah semata- mata karena hasil usahanya sendiri. Ia pun merasa dirinya hebat. Apabila ia
  • 33. mengalami kegagalan, ia mudah berkeluh kesah dan berputus asa, karena ia menyadari bahwa kegagalan itu sebenarnya adalah ketentuan Allah. Sabda Rasulullah: yang artinya” Tidak akan masuk sorga orang yang didalam hatinya ada sebiji sawi dari sifat kesombongan.”( HR. Muslim) c) Memupuk sifat optimis dan giat bekerja Manusia tidak mengetahui takdir apa yang terjadi pada dirinya. Semua orang tentu menginginkan bernasib baik dan beruntung. Keberuntungan itu tidak datang begitu saja, tetapi harus diusahakan. Oleh sebab itu, orang yang beriman kepada Qadha’ dan Qadar senantiasa optimis dan giat bekerja untuk meraih kebahagiaan dan keberhasilan itu. Firman Allah yang artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS Al- Qashas ayat 77) d) Menenangkan jiwa Orang yang beriman kepada Qadha’ dan Qadar senangtiasa mengalami ketenangan jiwa dalam hidupnya, sebab ia selalu merasa senang dengan apa yang ditentukan Allah kepadanya. Jika beruntung atau berhasil, ia bersyukur. Jika terkena musibah atau gagal, ia bersabar dan berusaha lagi.  
  • 34. Artinya : Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang tenang lagi diridhai-Nya. Maka masuklah kedalam jamaah hamba-hamba- Ku, dan masuklah kedalam sorga-Ku.( QS. Al-Fajr ayat 27-30 A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat ! 1. Beriman kepada qada’ dan qadar termasuk rukun iman yang ke- …. a. 3 b. 5 c. 4 d. 6 2. Qada' dan qadar sering disebut dengan sebutan …. a. ukuran b. takdir c. nasib d. Ketentuan 3. Zaman di saat segala sesuatu belum terjadi disebut zaman…. a. arwah b. ruhani c. Awali d. Azali 4. Secara bahasa muallaq artinya …. a. sesuatu yang digantungkan b. sesuatu yang aneh
  • 35. c. sesuatu yang pasti d. sesuatu yang dinyatakan 5. Berikut ini yang merupakan contoh takdir muallaq yaitu…. a. bumi berbentuk bulat b. usia seseorang c. kepandaian d. terjadinya kiamat 6. Takdir yang tidak bisa diubah disebut takdir…. a. mubram b. muallaq c. muhrim d. Mukallaf 7. Seseorang akan mengetahui takdir setelah manusia…. a. meramal b. mengalaminya c. merenung d. Meditasi 8. Meskipun Allah Swt. telah menentukan tentang segala sesuatu, manusia tetap harus …. a. berdoa tanpa usaha b. ikhtiar tanpa berdoa c. berusaha dan berdoa d. pasrah tanpa usaha 9. Seseorang yang beriman kepada qada’ dan qadar tidak akan sombong. Sombong juga dikenal dengan istilah …. a. takabbur
  • 36. b. takasur c. tadabbur d. ta’assub 10. Sikap yang tepat ketika mendapat cobaan adalah …. a. mengeluh b. pesimis c. bersedih d. Bersabar B. Jawablah pertanyaan-pertayaan berikut ini ! 1. Jelaskan pengertian qada’ dan qadar! 2. Jelaskan pengertian beriman kepada qada' dan qadar! 3. Apakah manfaat beriman kepada takdir Allah Swt. ! 4. Sebutkan dua contoh takdir muallaq dan takdir mubram! 5. Tulislah satu buah dalil al-quran tentang qada’ dan qadar !
  • 37. BAB V SALING MENASEHATI DAN BERBUAT BAIK DALAM KEHIDUPAN I. Standar Kompetensi Memahami Saling Menasihati Dan Berbuat Baik Terhadap Sesama(Ihsan) Dalam Kehidupan II.Kompotensi Dasar Membiasakan sikap Memahami Saling Menasihati Dan Berbuat Baik Terhadap Sesama(Ihsan) Dalam Kehidupan BAB V SALING MENASIHATI DAN BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA(IHSAN) DALAM KEHIDUPAN A. Pengertian Ihsan
  • 38. Ihsan berasal dari kata ‫َن‬ُْ yang artinya adalah berbuat baik, sedangkan bentuk masdarnya adalah َ‫لن‬َََُّْ, yang artinya kebaikan. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur`an mengenai hal ini.Jika kamu berbuat baik, (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri…” (al- Isra’: 7)“…Dan berbuat baiklah (kepada oraang lain) seperti halnya Allah berbuat baik terhadapmu….” (al-Qashash:77) Ibnu Katsir mengomentari ayat di atas dengan mengatakan bahwa kebaikan yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah kebaikan kepada seluruh makhluk Allah Subhanahu Wa Ta’ala.Ihsan adalah puncak ibadah dan akhlak yang senantiasa menjadi target seluruh hamba Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sebab, ihsan menjadikan kita sosok yang mendapatkan kemuliaan dari-Nya. Ihsan adalah mashdar dari َ‫ن‬ََْ‫َت‬ ‫ن‬ٍَُْ yang memiliki dua makna: (a). Pertama, kata Ahsana itu bersifat transitif dengan sendirinya. Seperti ucapan: َّ‫ح‬َ َ‫ف‬ٍََُْْ artinya adalah َ‫ل‬َََْ‫ا‬ُْ (aku membaguskannya) dan َ‫ل‬َََ‫ل‬‫ا‬‫ه‬َ (aku menyempurnakannya). َِّ‫ت‬ َ‫ل‬‫ا‬ََ‫ذ‬‫ا‬ ََّْ‫ت‬‫ر‬ َ‫ن‬ََ‫ر‬ َ‫س‬ َ‫ن‬َ‫ذ‬‫ا‬ ََّْ‫ت‬‫ر‬ ‫م‬‫ا‬ََُ ِ ‫َد‬‫ا‬َُ‫ر‬ َ‫ن‬ٍ َ‫لن‬ََُْ َّ “Ihsan yaitu kamu menyembah Allah seolah-olah kamu melihat-Nya, dan jika kamu tidak melihat- Nya maka sesungguhnya Dia melihat kamu.” (HR. Muslim, Kitab Iman 1/37) Makna ini kembali kepada membaguskan ibadah dan menyempurnakannya; melaksanakan ibadah sebagaimana yang dicintai oleh Allah dalam bentuk yang paling sempurna, dengan merasakan muraqabah Allah didalamnya, menghadirkan keagungan-Nya disaat memulai hingga mengakhirinya. (b). Makna kedua adalah bersifat transitif dengan huruf jarr (‫ص‬ َّ) seperti ucapan َ‫ف‬ٍََُْْ َ‫ن‬‫ى‬َ‫ا‬ ‫ص‬ ََّ artinya saya telah menyampaikan kebaikan atau manfaat kepadanya. Jadi maknanya adalah menyampaikan berbagai macam manfaat kepada makhluk, masuk kedalam makna ini berbuat baik (ihsan) kepada hewan
  • 39. B. Wujud atau Aspek Dalam Ihsan 1. Ibadah Yaitu dengan menunaikan semua jenis ibadah, seperti shalat, puasa, haji, dan sebagainya dengan cara yang benar, yaitu menyempurnakan syarat, rukun, sunnah, dan adab-adabnya. Hal ini tidak akan mungkin dapat ditunaikan oleh seorang hamba, kecuali jika saat pelaksanaan ibadah- ibadah tersebut ia dipenuhi dengan cita rasa yang sangat kuat (menikmatinya), juga dengan kesadaran penuh bahwa Allah senantiasa memantaunya hingga ia merasa bahwa ia sedang dilihat dan diperhatikan oleh-Nya. Minimal seorang hamba merasakan bahwa Allah senantiasa memantaunya, karena dengan inilah ia dapat menunaikan ibadah-ibadah tersebut dengan baik dan sempurna, sehingga hasil dari ibadah tersebut akan seperti yang diharapkan. Inilah maksud dari perkataan Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wasallam yang berbunyi, “Hendaklah kamu menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, dan jika engkau tak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.” Kini jelaslah bagi kita bahwa sesungguhnya arti dari ibadah itu sendiri sangatlah luas. Maka, selain jenis ibadah yang kita sebutkan tadi, yang tidak kalah pentingnya adalah juga jenis ibadah lainnya seperti jihad, hormat terhadap mukmin, mendidik anak, menyenangkan isteri, meniatkan setiap yangmubah untuk mendapat ridha Allah, dan masih banyak lagi. Oleh karena itulah, Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wasallam. menghendaki umatnya senantiasa dalam keadaan seperti itu, yaitu senantiasa sadar jika ia ingin mewujudkan ihsan dalam ibadahnya. 2. Muamalah Ihsan dijelaskan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. pada surah An-Nisaa’ ayat 36, yang berbunyi sebagai berikut, “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat maupun yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.” Berikut ini adalah mereka yang berhak mendapatkan ihsan tersebut : a. Ihsan kepada kedua orang tua b. Ihsan kepada karib kerabat c. Ihsan kepada anak yatim dan fakir miskin
  • 40. d. Ihsan kepada tetangga dekat, tetangga jauh, serta teman sejawat e. Ihsan kepada ibnu sabil dan hamba sahaya f. Ihsan dengan perlakuan dan ucapan yang baik kepada manusia g. Ihsan dalam hal muamalah h. Ihsan dengan berlaku baik kepada binatang. 3. Akhlak Ihsan dalam akhlak sesungguhnya merupakan buah dari ibadah dan muamalah. Seseorang akan mencapai tingkat ihsan dalam akhlaknya apabila ia telah melakukan ibadah seperti yang menjadi harapan Rasulullah dalam hadits yang telah dikemukakan di awal tulisan ini, yaitu menyembah Allah seakan-akan melihat-Nya, dan jika kita tidak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Allah senantiasa melihat kita. Jika hal ini telah dicapai oleh seorang hamba, maka sesungguhnya itulah puncak ihsan dalam ibadah. Pada akhirnya, ia akan berbuah menjadi akhlak atau perilaku, sehingga mereka yang sampai pada tahap ihsan dalam ibadahnya akan terlihat jelas dalam perilaku dan karakternya.Jika kita ingin melihat nilai ihsan pada diri seseorang “yang diperoleh dari hasil maksimal ibadahnya” maka kita akan menemukannya dalam muamalah kehidupannya. Bagaimana ia bermuamalah dengan sesama manusia, lingkungannya, pekerjaannya, keluarganya, dan bahkan terhadap dirinya sendiri. Berdasarkan ini semua, maka Rasulullah mengatakan dalam sebuah hadits, “Aku diutus hanyalah demi menyempurnakan akhlak yang mulia.” C. Sikap saling menasehati dan berbuat baik kepada sesama (ihsan) dilingkungan kehidupan 1. Saling Tolong Menolong Tolong-menolong tersebut terbatas kepada hal-hal yang bersifat positif saja, tidak pada yang negatif. Misalnya kita tidak boleh menolong si penjahat untuk memudahkan ia melakukan kejahatannya. Demikian pula kita tidak boleh menolong orang lain menunjukkan tempat yang di dalamnya terdapat kemaksiatan. Karena menolong yang demikian sama artinya dengan kita menjerumuskan orang lain, bahkan menjerumuskan diri sendiri.
  • 41. firman Allah SWT: Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi inereka (yang diolok-olok,) lebih baik dan mereka (yang mengolok-olokkan) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita yang lain (karena) boleh Jadi wanita (yang diolok-olokkan,) lebih baik dan wanita (yang mengolok-olokkan,) dan Janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan julukan-Julukan yang buruk’. (Q.S. hujurat 49: 11). Pada terjemahan ayat di atas terdapat larangan saling mengolok-olokkan, karena hal itu dapat merenggangkan hubungan di antara sesama manusia, dan akhirnya juga mempersulit dirinya masing-masing. Orang yang mengolok-olok tidak selamanya dalam kejayaan, demikian pula orang yang diolok-olok pun tidak pula selamanya hidup susah. Suatu saat bisa saja keadaannya berbalik. Jika ini terjadi, maka yang mengolok-olok tadi akan merasa malu dan kesulitan meminta bantuan kepada orang yang pernah diolok-olok. a) Menghormati kepada guru karena dialah yang mengajar seseorang membaca, menulis, memberikan ilmu pengetahuan, mendidik jiwa, melatib otak, menunjuki kepada kebaikan dan kebahagiaan b) Menghormat kepada kedua orang tua karena keduanya memelihara jasad seseorang, merawat badan, memberi makan, membiayai pendidikan, memberikan tempat tinggal, dan kebutuhan hidup lainnya. Allah SWT menjelaskan hal ini dalam kitab-Nya. “Dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu tidak menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya berumr lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka
  • 42. berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua mendidik aku diwaktu kecil.” (al-Israa’: 23-24) ebaikan ini, maka bersamaan dengannya akan hilang ketakwaan, keimanan, dan keislaman. c) Sedangkan hormat kepada sahabat atau teman, karena teman tempat seseorang mengadukan masalahnya, dimintai pendapatnya, meminta pengakuannya, dan menolongnya di kala dalam kesusahan. d) hormat kepada tetangga karena tetanggalah orang yang terdekat dengan kita di mana kita berada. Tetanggalah yang pertama kali memberikan pertolongan terhadap kesulitan yang kita jumpai. e) Seseorang juga harus hormat kepada tanah airnya, karena tanah airnya itulah yang memberikan kepadanya tempat untuk tumbuh dan berkembang. Demikian pula hormat kepada bangsa, karena bangsa itulah yang telah ikut memberikan pengorbanan bagi keselamatannya. f) Hormat kepada agamanya karena agama itulah yang telah menunjukkan kcpadanya tentang cara hidup yang baik dan bermoral guna mencapai tujuan hidupnya bahagia dunia dan akhirat. Inilah makna atau arti hidup yang hakiki, yaitu hidup dalam suasana saling menghormati dengan sesamanya dan dengan berbagai unsur lainnya yang telah ikut serta memberikan bantuan terhadap pencapaian kebutuhan hidupnya dalam arti yang seluas- luasnya. Tanpa mengembangkan sikap saling menghormati, maka yang terjadi adalah ketegangan-ketegangan dan konflik yang dapat membahayakan dirinya masing-masing. 2. Saling Menasehati Saling menasihati sebenarnya termasuk bagian dan saling menolong. Menasehati Namun saling menasihati sifatnya lebih khusus kepada saling tolong-menolong kepada hal-hal yang lebih bersifat pemikiran dan gagasan-gagasan guna memecahkan berbagai kesulitan yang dihadapi. firman Allah berikut: Artinya: “Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal salih dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran “
  • 43. Padangan Islam mengenai arti hidup, sangat berlainan dengan pandangan orang-orang yang berpandangan kebendaan semata-mata (materialistis). Menurut ajaran Islam yang bersumber pada Al Quran dan Hadis, bahwa pandangan Islam mengenai arti bidup itu datang untuk menenteramkan pikiran manusia, dan menuntun hidup secara hakiki, hidup jasmani dan hidup rohani. Sekaligus memberi jawaban, bahwa hidup secara jasmani tidak lebih sebagai sarana, sedangkan hidup secara rohani adalah sebagai arah yang dituju. Dengan demikian tujuan hidup manusia menurut Islam adalah mengarahkan diri untuk mencapai kebahagiaan dunia akhirat, jasmani dan rohani, yang dalam pelaksanaannya, materi sebagai alat, sedangkan rohani sebagai pengarah. 3. Memelihara Kelestarian Alam Sekitarnya Alam dan isinya diciptakn Allah untuk kepentingan manusia Allah maha adil lagi maha bijaksana. Sebelum menciptakan manusia Ia telah menciptakan langit dan bumi lengkap dengan isinya untuk kepentingan manusia. Selain itu Allah telah pula melengkapi manusia dengan akal. Dengan akal manusia dapat memanfaatkan alam lingkungannya dan untuk kesejahteraan hidupnya. Dengan demikian manusia dapat memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat kelah.Di negara kita yang subur ini Allah telah menganugerahkan berbagai jenis tumbuhan dan binatang yang dapat kita manfaatkan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk tumbuhan dapat kita ambil obat-obatan, rumah,dan makanan sehari-hari dan sebagainya. Allah menyediakan kekayaan yang tidak terdapat di daerah lain, semua di serahkan kepada manusia. Allah sudah memberikan akal kepada manusia. Mampu dan maukah manusia menggunakan akalnya ? jawabnya ada pada manusia itu sendiri “ Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan”. Allah telah menurunkan nikmatnya begitu banyak tidak mungkin manusia dapat menghitun gnya. Oleh karena itu manusia wajib bersyukur kepada-Nya dengan cara menjaganya agar kelestariannya tetap terjaga. Jika salah satu bagian terganggu maka akan mempengaruhi bagian yang lain.Manusia dapat memanfaatkan alam sekitarnya untuk kebutuhan hidupnya dengan tanpa merusaknya agar Allah tetap lestari. Jika kita syukuri maka akan limpahkan nikmat Allah kepada kita.
  • 44. RANGKUMAN Ihsan adalah puncak ibadah dan akhlak yang senantiasa menjadi target seluruh hamba Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sebab, ihsan menjadikan kita sosok yang mendapatkan kemuliaan dari-Nya. Dan juga sebagai puncak prestasi dalam ibadah, muamalah, dan akhlak. Oleh karena itu, semua orang yang menyadari akan hal ini tentu akan berusaha dengan seluruh potensi diri yang dimilikinya agar sampai pada tingkat tersebut. Siapapun kita, apapun profesi kita, di mata Allah tidak ada yang lebih mulia dari yang lain, kecuali mereka yang telah naik ketingkat ihsan dalam seluruh sisi dan nilai hidupnya. Wujud atau Aspek Dalam Ihsan a. Ibadah b. Muamalah c. Akhlak Sikap saling menasehati dan berbuat baik kepada sesama (ihsan) dilingkungan kehidupan 1. Saling Tolong Menolong a. Menghormati oarng tua b. Menghormati guru c. Menghormati sahabat d. Menghormati tetangga e. Menghormati tanah air f. Menghormati Agama 2. Saling Menasehati 3. Memelihara Kelestarian Alam Sekitarnya SOAL GANDA 1. Ihsan berasal dari kata ‫َن‬ُْ yang artinya adalah... a. Berbuat baik b. Berbuat jahat c. Sembarangan d. Sombong e. Iri 2. bentuk masdarnya adalah َ‫لن‬َََُّْ, yang artinya...
  • 45. a. keburukan b. kezaliman c. kehancuran d. kebaikan e. malapetaka 3. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur`an mengenai hal ini.Jika kamu berbuat baik, (berarti) kamu berbuat bagi ....” a. Orang lain b. Dirimu sendiri c. Keduo orang tua d. Masyarakat e. Guru 4. Pernyataan dibawah ini yang merupakan cara berbuat baik kepada orang tua,kecuali..... a. Menziarahi kuburnya b. Mendoakannya c. Memohon ampun kepada Allah d. Menghormatinya e. Berkata kasar 5. Berbuat baik terhadap orang lain didasari atas sikap.... a. Pesimis b. Percaya diri c. Ikhlas d. Pamrih e. su’uzhan 6. Berbuat baik dalam hal ibadah misalnya.... a. menjalankan puasa ramadhan karena malu teman yang berpuasa b. sholat lima waktu agar dinilai orang lain bertakwa c. menyumbang dana untuk pembangunan masjid d. menyantuni anak yatim agar dipuji e. setiap waktu ibadah tetapi tidak bekerja 7. Berikut ini yang bukan perilaku akhlak terhadap guru adalah....
  • 46. a. bila bertemu mengucapkan salam b. acuh tak acuh bila didepan guru c. bersikap nakal d. diam ketika ditanya e. tidak memuliakan guru 8. Salah satu sikap yang baik yaitu tolong menolong terdapat dalam surah... a. (Q.S. hujurat : 11) b. (Q.S.Al-baqarah : 8) c. (Q.S.An-nisa : 2) d. Q.S.Al-ahzab : 3) e. Q.S.Al-bayinnah :5) 9. Salah satu sikap baik yaitu menghormati orang tua terdpat dalam surah.... a. (Q.S. hujurat : 11) b. (Q.S.Al-baqarah : 8) c. (Q.S.An-nisa : 2) d. (Q.S.Al-ahzab : 3) e. (Q.S.al-Israa’: 23-24) 10. Saat sahabat ingin meminta solusi kepada kita sebaiknya kita... a. Ikut membantu dan memberi solusi terhadap masalahnya b. Bersikap acuh c. Hanya melihat dan mendengarkan saja d. Meninggalkannya e. Tidak peduli 11. Hikmah saling menasehati dan berbuat baik...... a. Banyak sahabat b. Disenangi orang banyak c. diam ketika ditanya d. Ikhlas e. Saling Tolong Menolong 12. Adapun manfaat saling berbuat baik dan ihsan terhadap sesama manusia adalah.... a. Menjadikan manusia yang tidak merugi
  • 47. b. Menjaga tatanan kehidupan masyarakat c. Memberikan pembelajaran yang baik d. Saling Tolong Menolong e. Menumbuhkan rasa persaudaraan 13. Di dalam Al-qur’an berbuat baik kepada sesama antara lain..... a. Karib kerabat b. Anak-anak yatim c. Orang-orang miskin d. Para tetangga e. Budak dan hamba sahaya 14. Sikap yang menunjukkan berbuat baik kepada Allah adalah...... a. Tidak menyekutukan Allah b. Selalu memperbaiki kualitas ibadah kepada Allah c. Selalu bersyukur dan berprasangka baik kepada Allah atas segala pemberiannya d. Ikhlas e. Menumbuhkan rasa persaudaraan 15. Yang termasuk cara berbakti kepada guru adalah.... a. Selalu meminta pendapatnya b. Menceritakan keburukannya c. Mendengarkan nasehatnya d. Meminta agar keduanya memberi hadiah e. Meminta agar keduanya selalu membimbingnya Essay 1. Sebutkan contoh-contoh perbuatan baik dalam bidang muamalah? 2. Bagaimana cara berbuat baik kepada orang tua? 3. Bagaiman cara menghormati orang tua dan guru? 4. Mengapa kita diwajibkan untuk menghormati orang tua dan guru? 5. Tulislah hadis yang menjelaskan bahwa ibu adalah manusia yang paling pertama untuk dihormati sebelum seorang ayah?
  • 48. BAB VI HUKUM KELUARGA Standar Kompetensi Memahami hukum Islam tentang hukum keluarga Kompetensi Dasar  Menjelaskan ketentua hukum perkawinan dalam Islam dan hikmahnya  Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut perundang-undangan di Indonesia  Menjelaskan konsep Islam tentang perceraian, iddah, rujuk dan hikmahnya. PERNIKAHAN A. Pengertian Pernikahan Dalam pembahasan tentang pernikahan semua materi diambil dari buku Deperteman Agama RI yang diterbitkan oleh Direktirat Jendral Kelembagaan Agama Islam Jakarta 2002 dan untuk lengkapnya anda bisa merujuk pada buku tersebut yang telah tersedia diperpustakaan Pernikahan adalah akad yang menghalalkan antara laki-laki dan perempuan dengan akad menikahkan atau mengawinkan. Kata nikah atau pernikahan sudah menjadi kosakata bahasa Indonesia sebagai padanan kata perkawinan. Perkawinan merupakan sunnatullah atau hukum alam yang umum berlaku baik bagi manusia, binatang maupun tumbuh- tumbuhan. Islam agama yang mengakui hukum alam (sunnatullah) dalam hal pernikahan dan menjelaskan banyaknya hikmah pernikahan itu. Oleh karena itu Islam sangat menagnjurkan pemeluknya untuk menikah baik melalui Al-Quran maupun Hadits Allah SWT berfirman: Artinya :Nikahilah wanita-wanita yang kamu senangi….(An-Nisa 3) Rasulullah Saw menyatakan bahwa nikah adalah sunnahnya.
  • 49. Artinya: siapa yang tidak senang dengan sunnahku maka dia tidak termasuk umatku (Muttafaq’alaih) B. Hukum Pernikahan Menurut sebagian besar ulama,hukum nikah pada dasarnya adalah mubah,artinya boleh dikerjakan dan boleh ditinggalkan. Jika dikerjakan tidak mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa. Meskipun demikian, ditinjau dari segi kondisi orang yang akan melakukan pernikahan, hukum nikah dapat berubah menjadi sunah, wajib, makruh, atau haram, penjelasannya adalah sebagai berikut: a. Sunah Bagi orang yang ingin menikah, mampu menikah, dan mampu pula mengendalik.an diri dari perzinaan-walaupun tidak segera menikah-maka hukum nikah sunah. Rasulullah bersabda, “wahai para pemuda, jika diantara kamu memiliki kemampuan untuk menikah, hendaklah ia menikah, karena pernikahan itu menjaga pandangan mata dan lebih memelihara kelamin (kehormatan); dan barang siapa tidak mampu menikah , hendaklah ia berpuasa, sebab puasa itu jadi penjaga hatinya. “(H.R. Bukhari dan Muslim). b. Mubah Menikah hukumnya menjadi mubah atau boleh bagi orang yang tidak mempunyai faktor pendorong atau faktor yang melarang untuk menikah.Ini beralasan kepada umumnya ayat dan hadits yang menganjurkan menikah. c. Wajib Bagi orang yang ingin menikah, mampu menikah, dan ia khawatir berbuat zina jika tidak segera menikah, maka hukum nikah adalah wajib. d. Makruh Bagi orang yang mau menikah, tapi belum mampu memberi nafkah terhadap istri dan anak-anaknya, maka hukum nikah makruh. e. Haram
  • 50. Bagi orang yang bermaksud menyakiti wanita yang akan ia nikahi kama hukumnya itu adalah haram. C. Persiapan Pelaksanaan Pernikahan 1. Meminang a. Pengertian Khitbah Kata khitbah (ْ‫ا‬ ‫خط‬ َّ) adalah bahasa arab standar yang terpakai pergaulan sehari-hari,Terdapat dalam firman allah dan terdapat pula dal ucapan nabi serta di syari’atkan dalam suatu perkawinan yang waktu pelaksananya di adakan sebelum berlangsungnya akad nikah.Keadaan ini pun sudah membudaya di tengah masyarakat Dan di laksanakan sesuai dengan tradisi masyarakat setempat.Jadi khitbah artinya adalah permintaan atau ajakan seorang laki-laki kepada perempuan atau sebaliknya untuk menikah. b. Hukum Hukum meminang adalah boleh (mubah)adapun dalil yang memperbolehkannaya adalah.(5.2 235) ‫و‬‫س‬ ‫لي‬ََْ َ‫س‬َََ‫ي‬‫ل‬ْ ‫ل‬‫يه‬َ‫ا‬ َ‫س‬َََ‫ات‬‫ت‬ْ َ‫ل‬َِ َ‫ن‬َْ َْ‫ا‬َ‫ط‬َِ َ‫ي‬‫ل‬ُْْ َّ َ‫س‬ٍ َ‫س‬ٍَََََْْ ‫ء‬َ‫ا‬ َ‫س‬ََََْ‫ت‬ٍََ ‫س‬َ‫ل‬ْ َ ‫ا‬ِ َ‫س‬ََ‫ا‬ٍَ ‫ا‬‫َن‬‫ذ‬َ‫َس‬‫ت‬َََ‫ح‬َ‫ل‬ َ‫ن‬ََ ‫س‬ ‫و‬ ‫ا‬‫َن‬‫ا‬‫َس‬‫د‬َََُّْ‫ر‬ َِّ‫ر‬‫ت‬َ‫ل‬ ‫و‬ََّ َ‫ن‬ٍ ََُّ ََُ‫ر‬ ‫و‬ََُ ‫ل‬‫ر‬‫ا‬‫َس‬‫ت‬َُْ ‫و‬‫س‬ ََََُُِّْ‫ر‬ ‫ق‬‫د‬َََْ َ‫لي‬َُْ َّ ‫ص‬‫ا‬َُ ‫ب‬َ‫ل‬َ‫ا‬ َْ‫ل‬ََََ َّ َ‫ل‬‫ل‬ٍَ ََُّ‫ه‬‫ل‬ََّْ‫س‬ ‫ا‬‫ن‬ٍ ‫ا‬ِ َ‫س‬‫َل‬ُ ‫ل‬ْ ‫ء‬َ‫ا‬ َ‫س‬ََََْ‫ت‬ٍََ َْ‫َس‬ِ‫ح‬َُ‫ل‬‫ا‬ ََُّ‫ه‬‫ل‬ََّْ‫س‬ ‫ا‬‫ن‬ٍ ‫ا‬ِ ََُِ‫ت‬ٌ َ‫س‬‫ي‬َ‫ل‬ُ Artinya: Dan tdak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran,atau kamu menyembunyikan (keinginan mengawini mereka)dalam hatimu (Al-Baqarah ayat 235) Dalam agamaislam, meminang seseorang yang akan di nikahi. Hukumnya mubah (boleh) dengan ketentuan sebagai berikut : Perempuan yang di pinang Perempuan yang di pinang harus memenui syarat-syarat sebagai berikut : a) Tidak terikat oleh akad perkawinan. b) Tidak berada dalam masa iddah tala’ roj’i.
  • 51. c) Bukan pinangan orang lain. Rosulillah bersabda : ‫ُْن‬ ْ‫هؤ‬ َّ َُِّ ‫هؤْن‬ َّ ‫ى‬ ‫ا‬ ‫تل‬ ‫ل‬ ‫َّن‬ ‫الع‬ َ ‫لء‬ ْ ‫ُل‬‫ي‬ ِ ‫و‬ ُ‫يذ‬ َِّ ‫خطت‬ ‫لء‬ ْ ‫يل‬ َِّْ‫ا‬ ‫ِط‬ ‫ُلي‬ ‫د‬ ِ(‫تق‬ َ ْ ‫يل‬ ‫ل‬ ْ) Artinya: Seseorang mukmin adalah saudara mukmin lainnya oleh Karena itu,Ia tidak boleh membeli atau menawar sesuatu yang sudah di beli atau sudah di tawar saudaranya,Dan ia tidak boleh meminang seseorang yang telah di pinang saudaranya.Kecuali ia telah melepaskanya.(muttafaqqun alaih) c. Cara mengajukan pinangan a) Pinangan kepada gadis atau janda yang sudah habis masa iddahnya. Boleh dinyatakan secara terang-terangan. b) Pinangan kepada waniya yang masih ada dalam iddah talak bai’in atau iddah di tinggal mati suaminya.Tidak boleh di nyatakan secara terang-terangan.Pinangan kepada mereka hanya boleh dinyatakan secara sindiran saja. ‫و‬‫س‬ ‫لي‬ََْ َ‫س‬َََ‫ي‬‫ل‬ْ َ‫ا‬‫ل‬‫يه‬ َ‫س‬َََ‫ات‬‫ت‬ْ َ‫ل‬َِ َ‫ن‬َْ َْ‫ا‬َ‫ط‬َِ َ‫ي‬‫ل‬ُْْ َّ َ‫س‬ٍ َ‫س‬ٍَََََْْ ‫ء‬َ‫ا‬ َ‫س‬ََََْ‫ت‬ٍََ ‫س‬َ‫ل‬ْ َ ‫ا‬ِ َ‫س‬ََ‫ا‬ٍَ ‫ا‬‫َن‬‫ذ‬َ‫َس‬‫ت‬َََ‫ح‬َ‫ل‬ َ‫ن‬ََ ‫س‬ ‫و‬ ‫ا‬‫َن‬‫ا‬‫َس‬‫د‬َََُّْ‫ر‬ َِّ‫ر‬‫ت‬َ‫ل‬ ‫و‬ََّ َ‫ن‬ٍ ََُّ ََُ‫ر‬ ‫و‬ََُ ‫ل‬‫ر‬‫ا‬‫َس‬‫ت‬َُْ ‫و‬‫س‬ ََََُُِّْ‫ر‬ ‫ق‬‫د‬َََْ َ‫لي‬َُْ َّ ‫ص‬‫ا‬َُ ‫ب‬َ‫ل‬َ‫ا‬ َََ ََّْ‫ل‬َ َ‫ل‬‫ل‬ٍَ ََُّ‫ه‬‫ل‬ََّْ‫س‬ ‫ا‬‫ن‬ٍ ‫ا‬ِ َ‫س‬‫َل‬ُ ‫ل‬ْ ‫ء‬َ‫ا‬ َ‫س‬ََََْ‫ت‬ٍََ َْ‫َس‬ِ‫ح‬َُ‫ل‬‫ا‬ ََُّ‫ه‬‫ل‬ََّْ‫س‬ ‫ا‬‫ن‬ٍ ‫ا‬ِ ََُِ‫ت‬ٌ َ‫س‬‫ي‬َ‫ل‬ُ Artinya: Dan tdak ada dosa bagi kamumeminang waniya-wanita itu dengan sindiran,atau kamu menyembunyikan (keinginan mengawini mereka)dalam hatimu (Al-Baqoroh ayat 235). d. Rukun & Syarat Sah Nikah a) Rukun nikah 1. Pengantin lelaki (Suami) 2. Pengantin perempuan (Isteri) 3. Wali 4. Dua orang saksi lelaki 5. Ijab dan kabul (akad nikah) b) Syarat Sah Nikah Syarat bakal suami:
  • 52. 1. Islam 2. Lelaki yang tertentu 3. Bukan lelaki mahram dengan bakal isteri 4. Mengetahui wali yang sebenar bagi akad nikah tersebut 5. Bukan dalam ihram haji atau umrah 6. Dengan kerelaan sendiri dan bukan paksaan 7. Tidak mempunyai empat orang isteri yang sah dalam satu masa 8. Mengetahui bahawa perempuan yang hendak dikahwini adalah sah dijadikan isteri 9. Terang (jelas) bahwa calon suami itu betul laki-laki. 10. Jelas orangnya. 11. Tidak terdapat halangan perkawinan. 12. Tidak karena paksaan. Syarat bakal isteri: 1. Islam 2. Perempuan yang tertentu 3. Bukan perempuan mahram dengan bakal suami 4. Bukan seorang khunsa 5. Bukan dalam ihram haji atau umrah 6. Tidak dalam idah 7. Bukan isteri orang E. Wali dan Saksi Dalam Pernikahan 1. Wali Nikah a) Pengertian Wali Seluruh mazhab sepakat bahwa wali dalam hal pernikahan adalah “Wali Perempuan yang melakukan akad nikah dengan pengantin laki-laki sesuai dengan perempuan itu”..
  • 53. b) Kedudukan Wali Seperti telah diterangkan bahwa wali adalah salah satu nikah rukun nikah.Dengan demikian wali dalam pernikahan merupak orang laki-laki yang menjadi ketergantungan sahnya pernikahan.Tidaklah sah pernikahan tanpa wali. Berdasarkan Hadits Rasulullah Saw yang berbunyi: Artinya: Tidak sah pernikahan kecuali dengan wali yang dewasa (HR. Asy- Syafi’i) c) Persyaratan Wali Syarat- syarat yang harus dipenuhi oleh seorang wali nikah adalahsebagai berikut: 1. Beragama islam orang yang tidak beragama islam tidak sah menjadi wali nikah. 2. Laki-laki. 3. Balig dan berakal. 4. Merdeka dan bukan hamba sahaya. 5. Bersifat adil. 6. Tidak sedang ihram haji atau umroh. d) Macam-macam dan Tingkatan Wali 1) Wali nasab yaitu wali yang mempunyai pertalian darah dengan mempelai wanita yang akan dinikahkan. Wali hakim yaitu kepala negara yang beragama islam. Di indonesia, wewenang presiden dilimpahkan kepada pembantunya yaitu menti agama. Kemudian menteri agama mengangkat pembantunya untuk bertindak sebagai wali hakim yaitu kepala kantor kepala urusan agama islam yang ada di setiap kecamatan. Wali hakim bertindak sebagai wali nikah, jika nasab tidak ada atau tidak bisa memenuhi tugasnya. 2) Wali Mujbir Mujbir menurut bahasa ialah orang yang memaksa.Mujbir menurut istilah adalah wali yang berhak menikahkan perempuan tanpa terlebih dahulu
  • 54. meminta izin kepadanya. Diantara wali yang disebutkan diatas tadi ada yang berstatus wali mujbir ia berhak menikahkan perempuan yang berada dalam kewaliannya tanpa meminta izin lebih dahulu. 3) Wali Hakim Telah dijelaskan jika wali terdekat tidak ada atau tetapi tidak memenuhi syarat maka hak menikahkan berpindah kepada wali dalm tingkat berikutnya. Jika wali itu tidak mau menikahkan atau ada perempuan yang tidak emmpunyai wali maka akad nikah dilakukan oleh wali hakim. 4) Wali A’dol A‘dol artinya enggan, wali a’dol adalah wali yang enggan atu menolak untuk menikahkan perempuan yang dibawah kewaliannya. Para ulama sepakat bahwa wali tidak boleh menolak, menikahkan perempuan yang dibawah waliannya jika laki-laki calon suaminya sekufu dan sanggup membayar mahar. Bila wali yang berhak itu menolak untuk menikahkan padahal laki-laki yang akan menikahinya itu sekufu dan sanggup membaya mahar. Maka hak kewaliannya pindah ke tangan hakim. F. Ijab Kabul Ijab kabul dalam akad nikah adalah ucapan penyerahan dan penerimaan yang dilakukan oleh wali mempelai perempuan dn mempelai laki-laki. Ijab kabul di ucapkan oleh mempelai laki-laki atau sebaliknya. Ijab oleh mempelai laki-laki dan kabul oleh mempelai perempuan. Ijab kabul merupakan upacara yang di anggap sakral karena dapat menghalakan hubungan calon kedua mempelai sebagai suami istri yang sah. Atau dengan kata lain timbang terima penyerahan mempelai perempuan kepada mempelai laki-laki bahwa anak perempuan telah halal sebagai istrinya. G. Mahar 1. Pengertian
  • 55. Mahar secara etimologi adalah maskawin, sedangkan menurut terminologi adalah pemberian wajib dari calon suami kepada calon istri sebagai ketulusan hati calon suami untuk menimbulkan rasa cinta kasih bagi sang isteri kepada calon suami. mahar disebut juga dengan istilah yang indah, yakni shidaq, yang berarti kebenaran. Jadi makna mahar lebih dekat kepada syari’at agama dalam rangka menjaga kemuliaan peristiwa suci. Mahar adalah syarat sahnya perkawinan yang memberi pengaruh apakah sebuah pernikahan akan barakah atau tidak. Pemberian mahar tersebut juga merupakan tanda kehormatan bagi kaum wanita dimana hak mereka pada zaman Jahiliyah dihilangkan dan disia-siakan, sehingga walinya dengan semena-mena menggunakan hartanya dan tidak memberikan kesempatan untuk mengurus hartanya. Padahal mahar adalah hak mutlak bagi mereka ketika akan menjadi calon isteri. Dan orang dekat sekalipun tidak dibenarkan menjamah hartanya tersebut, kecuali dengan ridhonya dan kemampuannya sendiri. Allah berfirman: “Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, Maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya.” (An-Nisa’: 4) Namun bila isteri memberikan maharnya dalam keadaan takut, malu, atau terpaksa maka tidak halal menerimanya. Allah berfirman: “Dan jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, Maka janganlah kamu mengambil kembali dari padanya barang sedikitpun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang Dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata ?” Maksudnya Ialah menceraikan isteri yang tidak disenangi dan kawin dengan isteri yang baru. Sekalipun ia menceraikan isteri yang lama itu bukan tujuan untuk kawin, Namun meminta kembali pemberian-pemberian itu tidak dibolehkan.
  • 56. 2. Pendapat ulama tentang hukum mahar. Imam Syafi’i berpendapat bahwa mahar adalah suatu yang wajib diberikan oleh seorang laki-laki kepada perempuan untuk dapat menguasai seluruh anggota badannya. Hal ini bukan berarti bahwa kehormatan seorang perempuan dinilai atau sebanding dengan nilai materi dari mahar yang ia inginkan. Karena fungsi mahar itu adalah untuk menghalalkan seorang istri terhadap suaminya. Sedangkan imam Maliki mengatakan mahar adalah rukun nikah, sehingga hukumnya adalah wajib. Hanafi berpendapat bahwa hukumnya boleh. Sebab mahar tidak termasuk dalam rukun dan sahnya perkawinan. Hukum perkawinan dengan syarat tanpa mahar. Bila seseorang menikah tanpa menetapkan jumlah maharnya lebih dahulu atau bahkan mensyaratkan tanpa mahar sama sekali, maka Malik dan Ibnu Hazm berpendapat pernikahan itu tidak sah. Jika ada syarat tanpa mahar sama sekali, maka perkawinannya batal. Karena Rasul bersabda bahwa setiap syarat diluar ketentuan Allah adalah batal. PERCERAIAN Hal-hal yang dapat memutuskan ikatan perkawinan adalah meninggalnya salah satu pihak suami atau istri, talak, fasakh, khulu’ Penjelasannya adalah sebagai berikut: A. Talak 1. Pengertian Talak Talak berarti melepaskan ikatan perkawinan secara suka rela ucapan talak dari pihak suami kepada istrinya.Asal hukum talak adalah makruh (sesuatu yang dibenci atau tidak disenagi).Hal ini sesuai penegasan Rasulullah SAW dalam hadisnya, sebagaimana telah dikemukakan. Pada dasarnya, perceraian merupakan perbuatan yang tidak terpuji, karena dapat menimbulkan akibat-akibat yang negatif, terutama apabila suami dan istri yang bercerai itu sudah mempunyai anak. Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut: yang artinya: perbuatan yang halal, tetapi paling dibenci allah ialah talak.’’( H. R. Abu Dawud dan Ibnu Majah).
  • 57. Rasulullah SAW juga bersabda,’’setiap wanita (istri) yang meminta cerai kepada suaminya tanpa alasan, haramlah baginya wangi-wangian surga.” (H.R. Ashabus sunan kecuali An-Nasa’i) pada kondisi-kondisi tertentu, mungkin perceraian lebih baik dilakukan, karena apabila tidak dilakukan akan menyebabkan penderitaan, baik bagi istri maupun suami atau akan menyebabkan kedurhakaan kepada Allah SWT. 2. Macam-macam talak Talak itu bermacam –macam seperti berikut : a. Talak sunnah, yaitu suami menalak istri pada masa suci yang tidak digauli didalamnya. Jadi jika seseorang akan menalak istrinya karena mudarat tersebut tidak bisa dihilangkan, kecuali dengan talak, maka ia harus menunggu istrinya haid dan suci. Jika istrinya telah suci dan ia tidak menggaulinya pada masa suci tersebut maka pada saat itulah jatuh talak satu kepadanya misalnya dengan berkata kepadanya ,’’engkau aku ceraikan.’’ b. Talak bid’ah, yaitu suami menalak istrinya ketika haid atau menjalani masa nifas, atau menalaknya dalam keadaan suci yang ia gauli didalamnya,atau menalaknya dalam talak tiga dengan satu ungkapan atau tiga ungkapan. Misalnya ia berkata’’ia aku ceraikan, ia aku ceraikan, ia aku ceraikan.’’ Rasulullah SAW. Memerintahkan abdullah bin umar r.a. yang telah menalak istrinya ketika rujuk kepadanya, kemudian setelah itu, ia boleh menahanya ( tidak menalak) atau menalak sebelum mengaulinya. Setelah itu rasulullah bersabda, itulah masa iddah yang diperintahkan allah swt. Dan denganya engkau menalak para istri.’’(H.R Muslim) c. Talak bai’in,yaitu suami yang menyeraikan tidak akan rujuk pada istrinya. Dengan jatuhnya talak tiga, maka apabila bekas suami ingin kembali dengan istri yang telah diceraikannya, maka ia dapat menerima dengan akad dan mahar baru. d. Talak raj’i, yaitu talak dimana suami berhak rujuk dengan istrinya meskipun istrinya tidak menghendaki(lihat QS Al baqarah: 228).
  • 58. Artinya: wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru’. tidak boleh mereka Menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki ishlah. dan Para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. akan tetapi Para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. e. Talak kiasan ,yaitu talak yang memutuhkan niat talak karena ungkapan talaknya tidak jelas, misalnya suami berkata: “ pulanglah kerumah keluargamu, atau keluarlah dari rumah ini, atau engkau jangan berbicara denganku.’’ Demikian pula dengan ungkapan –ungkapan lainya yang tidak menjelaskan tentang talak atau maknanya. f. Talak sarih ( jelas) yaitu talak yang tidak membutuhkan niat talak yang sarih (jelas) misalnya suami berkata: ,’’engkau akan kuceraikan, atau engkau menjadi perempuan yang dicerai, atau aku telah menceraikanmu.’’ g. Talak munjaz dan talak mu’alaf. Talak munjaz ialah ucapan menalak istri pada saat itu juga. Misalnya, seorang suami berkata kepada istrinya, “engkau telah ditalak”. Maka istrinya menjadi perempuan yang ditalak saat itu juga. Adapun talak mu’alaf adalah talak yang dikaitkan dengan mengerjakan sesuatu atau meninggalkan sesuatu. h. Talak dengan wakil dan tulisan. Apabila suami mewakilkan kepada seseorang untuk menalak istrinya, atau ia menulis surat yang menjelaskan bahwa ia menalaknya, kemudian ia mengirimkan kepada istrinya tersebut, maka istrinya menjadi perempuan yang ditalak.[12] 3. Rukun –rukun talak. a. Suami yang mukalaf. Oleh karena itu,selain suami yang mukalaf tidak boleh menjaatuhkan talak. Begitu juga jika suami tidak berakal,tidak balig, atau tidak suka rela (dipaksa), maka talaknya tidak sah. Rasulullah saw bersabda, “pena
  • 59. diangkat dari dari tiga orang, orang yang tidur hingga dia bangun, anak kecil hingga mimpi (balig), dan orang gila yang tidak berakal. b. Istri yng diikat dengan ikatan pernikahan yang ang hakiki dengan suami menceraikanya. Rasulullah SAW Bersabda yang artinya adalah sebagai beikut; tidak ada nazar bagi seseoarng terhadap apa yang tidak dimilikinya, tidak ada pembebasan olehnya terhadap budak yang tidak dimilikinhya, dan tidak ada talak bagimya terhadap istri yang tidak dimilikmya,’’( H.R. Turmudz dan hasan). B. Fasakh Fasakh adalah pembatalan pernikahan antara suami dan istri karena sebab –sebab tertentu. Fasakh dilakukan oleh agama , karena adanya pengaduan dari pihak istri atau suami dengan alasan yang dapat dibenarkan. Akibat perceraian dengan fasakh, suami tidak boleh rujuk kepada bekas istrinya. Namun kalau ia ingin menikahinya lagi harus dengan cara melalui akad nikah baru. Berbeda dengan khulu, fasakh tidak mempengaruhi bilangan talak. Artinya walaupun fasakh dilakukan lebih dari tiga kali , bekas suami istri itu boleh menikah kembali, tanpa bekas istrinya, harus menikah dulu dengan laki-laki lain.[14] C. Khulu’ Menurut bahasa khulu’ berarti tanggal. Dalam ilmu fikih khulu’adalah talak yang dijatuhkan suami kepada istrinya, dengan jalan tebusan dari pihak istri, baik dengan jalan mengembalikan mas kawin atau dengan memberikan sejumlah uang ( harta) yang disetujui oleh mereka berdua.Khulu’ dipekenankan dalaam islam, dengan maksud untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi istri, karena adanya tindakan –tindakan suami yang tidak wajar(umum) . allah SWT berfirman dalam surat al- baqarah, 2:229 Artinya; Talak (yang dapat dirujuki) dua kali.setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma’ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. jika kamu khawatir
  • 60. bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, Maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya[144]. Itulah hukum-hukum Allah, Maka janganlah kamu melanggarnya.Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka Itulah orang- orang yang zalim. Akibat perceraian dengan cara khulu’ suami tidak dapat rujuk, walaupun bekas istrinya masih dalam masa iddah. Akan tetapi, kalau bekas suami istri itu ingin kembali, harus melalui akad nikah baru. Berbeda dengan fasakh, khuluk, dapat memengaruhi bilangan talak. Artinya kalau sudah tiga kali dianggap tiga kali talak(talak ba’in kubra), sehingga suami tidak boleh menikah lagi dengan bekas istrinya itu menikah dulu dengan laki-laki lain, bercerai, dan habis masa iddah– nya. D. Iddah Iddah berarti masa menunggu bagi istri yang ditinggal mati atau bercerai dari suaminya untuk dibolehkan menikah lagi dengan laki-laki lain. Tujuan iddah antara lain untuk melihat perkembangan, apakah istri yang bercerai itu hamil atau tidak. Kalau ternyata hamil, maka anak yang dikandungnya berarti anak suami yang baru saja bercerai dengannya. Bagi suami yang mempunyai hak rujuk masa iddah merupakan masa untuk berfikir ulang, apakah ia akan kembali ( rujuk) pada istrinya atau mau meneruskan perceraianya. Lama masa iddah adalah sebagai berikut: 1. Iddah karena suami wafat a. Bagi istri yang tidak sedang hamil, baik sudah campur dengan suaminya yang wafat atau belum wafat, masa iddahnya adalah empat bulan sepuluh hari. Ketentuan ini berdasarkan firman Allah dalam surat Al- Baqarah,2: 234. b. Bagi istri yang sedang hamil, masa iddahnya adalah sampai melahirkan. Ketentuan ini berdasarkan Al-Qur’an surah At-Talaq,65:4 2. Iddah karena talak, fasak, dan khuluk
  • 61. Bagi istri yang belum campur dengan suami yang baru saja bercerai dengannya, Tidak ada masa iddah a. Bagi yang masih mengalami menstruasi, masa iddah-nya ialah tiga kali suci. Ketentuan itu berdasarkan Al-Qur’an surah Al-Baqarah;2:228. b. Bagi istri yang tidak mengalami menstruasi, , misalnya karena usia tua( menopause ), masa iddah-nya tiga bulan. Ketentuan ini berdasarkan Al-Qur’an surah At-Talaq; 65: 4 c. Bagi istri yang sedang mengandung, masa iddahnya ialah sampai dengan melahirkan kandunganya. Ketentuan ini bedasarkan Al-Qur’an surah At-Talaq, 65:4. E. Rujuk Rujuk berarti kembali yaitu, kembalinya suami kepada ikatan nikah dengan istrinya sebagaimana semula, selama istrinya masih berada dalam masa iddah raj’iyah.( lihat QS. Al-Baqarah, 2:228) Hukum rujuk asalnya mubah, artinya boleh rujuk dan boleh pula tidak. Akan tetapi, hukum rujuk bias berubah, sebagai berikut: 1. Sunah, misalnya apabila rujuknya suami kepada istrinya dengan niat karena Allah, untuk memperbaiki sikap dan perilaku serta bertekad untuk menjadikan rumah tangganya sebagai rumah tangga bahagia. 2. Wajib, misalnya bagi suami yang mentalak salah seorang istrinya, sedangkan sebelum mentalaknya, ia belum menyempurnakan pembagian waktunya. 3. Makruh (dibenci), apabila meneruskan perceraian lebih bermanfaat dari pada rujuk. 4. Haram, misalnya jika maksud rujuknya suami adalah untuk menyakiti istri atau untuk mendurhakai Allah SWT. Rukun rujuk ada empat macam, yaitu sebagai berikut: 1. Istri sudah bercampur dengan suami yang mentalaknya dan masih berada pada masa ‘iddah raj’iyah. 2. Keinginan rujuk suami atas kehendak sendiri, bukan karena dipaksa.
  • 62. 3. Ada dua orang saksi, yaitu dua orang laki-laki yang adil. Ketentuan itu berdasarkan Al-Qur’an surat At-Talaq, 65: 2. 4. Ada sigat atau ucapan rujuk, misalnya suami berkata kepada istri yang diceraikannya selama masih berada dalam masa ‘iddah raj’iyah, “Saya rujuk kepada engkau!”. PERKAWINAN MENURUT PERUNDANG-UNDANGAN- INDONESIA Perundang-undangan perkawinan di Indonesia bersumber pada Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 154 Tahun 1991 tentang Pelaksanaan Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1991 tanggal 10 juni 1991 mengenai Kompilasi Hukum Islam di Bidang Hukum Perkawinan. Kompilasi Hukum Islam (KHI) di Bidang Hukum Perkawinan tersebut, sebagai pengembangan dan penyempurnaan dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan terdiri dari 14 bab, yang terbagi menjadi 67 pasal. Sedangkan Kompilasi Hukum Islam di Bidang Hukum Perkawinan terdiri dari 19 bab, yang terbagi menjadi 170 pasal. Hal-hal yang perlu diketahui dari Kompilasi Hukum Islam di Bidang Hukum Perkawinan antara lain: 1. Pengertian dan Tujuan Perkawinan Dalam pasal 2 dan pasal 3 dari Kompilasi Hukum Islam di Bidang Hukum Perkawinan dijelaskan bahwa pengertian perkawinan menurut Hukum Islam adalah pernikahan yaitu akad yang sangat kuat atau misaqan galizan untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah. Sedangkan tujuan perkawinan ialah untuk mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah. 2. Sahnya Perkawinan Dalam pasal 4 dari Kompilasi Hukum Islam di Bidang Hukum Perkawinan dijelaskan bahwa perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut Hukum Islam sesuai dengan pasal