SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Evaluasi Variasi Somaklonal pada Benih Jeruk Hasil 
Perbanyakan Melalui Embriogenesis Somatik 
“Yulianti, F, Devy, NF, dan Widyaningsih, S” 
Jurnal Hortikultur Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika, Jl. Raya 
Tlekung No.1, Junrejo, batu 65301 
Vol. 22 no. 3, 2012, hal. 210-216 
Oleh 
Amrullah M 
8136173002 
Pendidikan Biologi (A) “2013 
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan 
2014 
Dosen Pengampu: 
Prof. Dr. Ir. A . Rafiqi Tantawi, M.Si
Pendahuluan 
 Kultur jaringan tanaman melalui embriogenesis somatik 
dipercaya paling efektif untuk perbanyakan masal (Debergh & 
Zimmerman 1990) 
 Keseragaman genetik tanaman hasil perbanyakan melalui 
embriogenesis somatik perlu diuji lebih lanjut karena teknik 
perbanyakan tersebut dapat menyebabkan terjadinya variasi 
somaklonal 
 Variasi yang dihasilkan dapat terjadi secara berkelanjutan. Hal 
ini tidak diinginkan pada perbanyakan klon secara vegetatif. 
Oleh sebab itu perlu deteksi dini terjadinya variasi somaklonal 
menjadi sangat penting untuk menghindari kerugian secara 
ekonomis.
Beberapa teknik yang dikembangkan untuk 
mendeteksi variasi somaklonal 
 Deskripsi morfologi 
 Pengamatan fisiologis 
 Kajian sitologi 
 Isozim 
(Gupta & Varshney 1999) 
 Pengamatan pertumbuhan di lapangan 
 Kajian molekuler 
(Devarumath et al. 2007) 
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah teknik kajian 
molekuler yang dilakukan dengan menggunakan penanda ISSR untuk 
menguji stabilitas genetik tiga varietas tanaman jeruk ( JC, 
Volkameriana, dan Siam Kintamani) hasil perbanyakan melalui 
embriogenesis somatik
Tujuan Penelitian 
 Untuk mendapatkan kepastian ada 
tidaknya variasi somaklonal pada 
tanaman hasil mikropropagasi melalui 
embriogenesis somatik sejak dini 
Hipotesis Penelitian 
 Perbanyakan tanaman melalui 
embriogenesis somatik memungkinkan 
terjadinya variasi somaklonal
Bahan dan Metode 
 Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Balai 
Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika 
(Balitjestro), pada Bulan Oktober 2010 sampai 
dengan Desember 2011 
Bahan-bahan yang digunakan ialah : 
 kalus 
Embrio 
Planlet dan 
Semai benih jeruk hasil perbanyakan massal melalui 
embriogenesis somatik 
Primer ISSR 
PCR core kit sistem dan 
Bahan kimia lainnya
Alat-alat yang digunakan ialah : 
- mortar 
- sentrifuse 
- inkubator 
- mesin PCR (Biometra) 
- Bio Doc Analyzer (Biometra) 
- mesin elektroforesis 
- timbangan 
- pipet dan 
- gelas-gelas
Prosedur Penelitian 
Materi hasil perbanyakan melalui teknik embriogenesis somatik diuji 
stabilitas genetiknya dengan teknik PCR menggunakan lima jenis 
penanda ISSR : 
1. (GA) 8YG (ISSR A) 
2. (TCC) 5RY (ISSR B) 
3. (AG) 8YT (ISSR C) 
4. (AG) 8YG (ISSR D) 
5. BDB (TCC)5 (ISSR E) 
Analisis dilakukan terhadap tanaman hasil perbanyakan varietas JC, 
Volkameriana, dan Siam Kintamani yang disubkultur : 
 5 kali (fase planlet dan semai) 
10 kali (fase kalus,embrio, planlet, dan semai) 
Hasil amplifikasi DNA masing-masing sampel dibandingkan dengan 
Tanaman induk
Ekstraksi, Isolasi, dan Kuantifikasi DNA 
 Sampel daun digerus dengan menggunakan mortar + 1 ml buffer ekstraksi ( 2% 
CTAB; 20 mM EDTA; 100 mM Tris HCL; 1,4 M NaCL; 2% PVP, dan 0,2% mercapto 
ethanol) 
 Campuran hasil gerusan dan buffer ekstraksi diinkubasi pada suhu 65⁰C (30 menit) 
 Campuran didiamkan (2 menit) pada suhu ruang lalu ditambah Na-asetat 1/10 
volume campuran dan 1 ml CHISAM (chloroform: isoamil alkohol 24:1) 
 Campuran diaduk kemudian disentrifuse (10 menit) pd kecepatan 12.000 rpm 
 Supernatan yang terbentuk diambil dan ditambah Na-asetat (1/10 x volume) dan 
di campur 
 Selanjutnya + isopropanol (0,6 x volume) atau etanol absolut (2,5 x volume) untuk 
presipitasi DNA dan campur dengan cara membolak-balik tabung secara perlahan. 
 Campuran disentrifuse pada kecepatan 12.000 rpm (10 menit) untuk 
mengendapkan DNA 
 Cairan yang terbentuk dibuang dan endapan DNA dicuci dengan etanol 70% 
 Endapan DNA dikeringanginkan dan dilarutkan kembali dengan 50-100 μl buffer TE 
yang mengandung RNAse (1 μl) 
 DNA diinkubasi pada suhu 37⁰C (30 menit) dan siap digunakan untuk proses 
selanjutnya
Amplifikasi dan Separasi DNA 
• Amplifikasi sampel DNA dengan penanda ISSR 
dilakukan berdaasarkan metode Scarano et al. 
(2002) 
• PCR diprogram satu siklus denaturasi suhu 94⁰C 
(3 menit) 
• 28 siklus denaturasi suhu 94⁰C (45 detik) 
• Annealing suhu 53⁰C (1 menit) 
• Dengan ekstensi suhu 72⁰C (2 menit) 
• Dan diakhiri dengan satu siklus ekstensi suhu 
72⁰C (10 menit)
Lanjutan 
• Setiap sampel DNA dicampur dengan 20 μl campuran 
yang mengandung 10 ng DNA genomik sebagai cetakan, 
0,25 mM dNTP, 0,5 pmol primer ISSR, 1 unit Taq DNA 
polimerase dalam larutan buffer 1 x dan 3 mM MgCl₂ 
• Pemisahan pita DNA hasil amplifikasi dilakukan dengan 
metode elektroforesis pada gel agarose 2% yg 
mengandung etidium bromida (10 mg/l) di dalam larutan 
0,5 x TBE (70 menit) pada kekuatan arus 100 volt. 
• Deteksi pita DNA dilakukan dengan sistem 
biodokumentasi. 
• Skoring dan analisis dendogram pita DNA dilakukan 
berdasarkan keberadaan pita DNA
Hasil dan Pembahasan 
• Pengamatan secara visual, penotif tanaman hasil 
mikropropagasi tanpak tidak mengalami penyimpangan 
pada fase planlet maupun semai aklimatisasi
Hasil amplifikasi dan separasi DNA planlet yang telah 
disubkultur sebanyak lima kali tidak menunjukkan pola 
pita yang berbeda dengan tanaman induk. Terlihat pada 
Gambar 2. ( Kintamani (A), JC (B), dan Volkameriana(C) )
Namun, kalus, embrio, planlet, dan semai 
tanaman hasil embriogenesis somatik yang 
disubkultur lebih dari 10 x mempunyai 
beberapa pola pita dibandingkan dengan 
tanaman induk yaitu: 
- pita yang sama 
- kehilangan pita 
- mengalami penambahan pita 
(Gambar 3).
A) ISSR A 
B) ISSR B 
C) ISSR C 
D) ISSR D 
E) ISSR E
Berdasarkan analisis pengelompokan dengan 
menggunakan dendogram 
 sebagian besar tanaman hasil perbanyakan dengan 
embriogenesis somatik setelah 10 kali subkultur telah 
mengalami perubahan genetik (variasi somaklonal) 
 pada JC, penyimpangan genetik terjadi pada kalus (2%), 
embrio(12%), planlet (12%), dan semai (6%) 
 pada Volkameriana, penyimpangan genetik terjadi pada 
planlet (15%), embrio(15%), semai (17%), kalus (17%), dan 
 pada jeruk siam Kintamani, penyimpangan genetik pada 
kalus (17%), embrio (4%), planlet(10%), dan semai (0%) 
“Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa subkultur lebih 
dari 10 kali dan periode kultur lebih dari 1 tahun (lebih dari 
10 kali subkultur) mulai terjadi variasi somaklonal”
Simpulan 
Pengujian stabilitas genetik dapat dilakukan 
sejak tanaman masih berada pada fase kalus, 
embrio, maupun planlet 
Variasi somaklonal terjadi pada fase kalus, 
embrio, planlet, dan semai hasil 
embriogenesis somatik yang disubkultur lebih 
dari 20 kali. 
Persentase variasi somaklonal antarvarietas 
dan fase pertumbuhan tidak sama.
Terima kasih
Evaluasi Variasi Somaklonal pada Benih Jeruk Hasil Perbanyakan Melalui Embriogenesis Somatik

More Related Content

What's hot

Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
Ppt fotoperiodisme,
Ppt fotoperiodisme, Ppt fotoperiodisme,
Ppt fotoperiodisme, Winny Limbong
 
Biologi Molekuler Kanker, created by MilantikaDP
Biologi Molekuler Kanker, created by MilantikaDPBiologi Molekuler Kanker, created by MilantikaDP
Biologi Molekuler Kanker, created by MilantikaDPMilantika Dyah Puspitasari
 
PPT Interaktif Hukum Mendel
PPT Interaktif Hukum MendelPPT Interaktif Hukum Mendel
PPT Interaktif Hukum Mendelnabilaaanbl
 
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasiLaporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasifahmiganteng
 
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanamanM23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanamanFeisal Rachman Soedibja
 
Jurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
Jurnal Proposal Seminar Pend. BiologiJurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
Jurnal Proposal Seminar Pend. BiologiNursidiq 92
 
Molecular Farming: Kelebihan dan Prospek Jangka Panjang by Statmat Indonesia
Molecular Farming: Kelebihan dan Prospek Jangka Panjang by Statmat IndonesiaMolecular Farming: Kelebihan dan Prospek Jangka Panjang by Statmat Indonesia
Molecular Farming: Kelebihan dan Prospek Jangka Panjang by Statmat IndonesiaWordpress Instant
 
REPRODUKSI GENERATIF PADA TUMBUHAN
REPRODUKSI GENERATIF PADA TUMBUHANREPRODUKSI GENERATIF PADA TUMBUHAN
REPRODUKSI GENERATIF PADA TUMBUHANAndi Rizal
 
LKDS-Lembar Kerja Diskusi Siswa-Protista-Biologi-Kelas X SMAN 2 Kota Bengkulu...
LKDS-Lembar Kerja Diskusi Siswa-Protista-Biologi-Kelas X SMAN 2 Kota Bengkulu...LKDS-Lembar Kerja Diskusi Siswa-Protista-Biologi-Kelas X SMAN 2 Kota Bengkulu...
LKDS-Lembar Kerja Diskusi Siswa-Protista-Biologi-Kelas X SMAN 2 Kota Bengkulu...Refi Muhammad Ridha
 
SOAL DAN PEMBAHASAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
SOAL DAN PEMBAHASAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANSOAL DAN PEMBAHASAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
SOAL DAN PEMBAHASAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANNesha Mutiara
 
Krom,gen, dan dna
Krom,gen, dan dnaKrom,gen, dan dna
Krom,gen, dan dnaNanda Reda
 

What's hot (20)

Pendahuluan 1
Pendahuluan 1Pendahuluan 1
Pendahuluan 1
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Ppt fotoperiodisme,
Ppt fotoperiodisme, Ppt fotoperiodisme,
Ppt fotoperiodisme,
 
Aklimatisasi
AklimatisasiAklimatisasi
Aklimatisasi
 
Induksi pembungaan (7)
Induksi pembungaan (7)Induksi pembungaan (7)
Induksi pembungaan (7)
 
Biologi Molekuler Kanker, created by MilantikaDP
Biologi Molekuler Kanker, created by MilantikaDPBiologi Molekuler Kanker, created by MilantikaDP
Biologi Molekuler Kanker, created by MilantikaDP
 
PPT Interaktif Hukum Mendel
PPT Interaktif Hukum MendelPPT Interaktif Hukum Mendel
PPT Interaktif Hukum Mendel
 
Poliploidi
PoliploidiPoliploidi
Poliploidi
 
Presentasi Jamur (fungi)
Presentasi Jamur (fungi)Presentasi Jamur (fungi)
Presentasi Jamur (fungi)
 
Penyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan AirPenyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan Air
 
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasiLaporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
 
Makalah biokimia tentang dna dan rna
Makalah  biokimia tentang dna dan rnaMakalah  biokimia tentang dna dan rna
Makalah biokimia tentang dna dan rna
 
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanamanM23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
 
Jurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
Jurnal Proposal Seminar Pend. BiologiJurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
Jurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
 
Molecular Farming: Kelebihan dan Prospek Jangka Panjang by Statmat Indonesia
Molecular Farming: Kelebihan dan Prospek Jangka Panjang by Statmat IndonesiaMolecular Farming: Kelebihan dan Prospek Jangka Panjang by Statmat Indonesia
Molecular Farming: Kelebihan dan Prospek Jangka Panjang by Statmat Indonesia
 
REPRODUKSI GENERATIF PADA TUMBUHAN
REPRODUKSI GENERATIF PADA TUMBUHANREPRODUKSI GENERATIF PADA TUMBUHAN
REPRODUKSI GENERATIF PADA TUMBUHAN
 
Ekspresi gen
Ekspresi genEkspresi gen
Ekspresi gen
 
LKDS-Lembar Kerja Diskusi Siswa-Protista-Biologi-Kelas X SMAN 2 Kota Bengkulu...
LKDS-Lembar Kerja Diskusi Siswa-Protista-Biologi-Kelas X SMAN 2 Kota Bengkulu...LKDS-Lembar Kerja Diskusi Siswa-Protista-Biologi-Kelas X SMAN 2 Kota Bengkulu...
LKDS-Lembar Kerja Diskusi Siswa-Protista-Biologi-Kelas X SMAN 2 Kota Bengkulu...
 
SOAL DAN PEMBAHASAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
SOAL DAN PEMBAHASAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANSOAL DAN PEMBAHASAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
SOAL DAN PEMBAHASAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
 
Krom,gen, dan dna
Krom,gen, dan dnaKrom,gen, dan dna
Krom,gen, dan dna
 

Similar to Evaluasi Variasi Somaklonal pada Benih Jeruk Hasil Perbanyakan Melalui Embriogenesis Somatik

PPT_nurya_polos-edit TKU.pptx
PPT_nurya_polos-edit TKU.pptxPPT_nurya_polos-edit TKU.pptx
PPT_nurya_polos-edit TKU.pptxDodolaneNoya
 
Jurnal ekstrasi dna ihwan
Jurnal ekstrasi dna ihwanJurnal ekstrasi dna ihwan
Jurnal ekstrasi dna ihwanihwan fauzi
 
Inseminasi Buatan
Inseminasi BuatanInseminasi Buatan
Inseminasi BuatanRizza Muh
 
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekotonMt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekotonMarkus T Lasut
 
SIDANG_Rachmat Afriyanto_26020114140104.pptx
SIDANG_Rachmat Afriyanto_26020114140104.pptxSIDANG_Rachmat Afriyanto_26020114140104.pptx
SIDANG_Rachmat Afriyanto_26020114140104.pptxjellalriviera
 
PKL Report - Analisis Molekuler dengan Menggunakan Teknik DNA Sexing pada Bur...
PKL Report - Analisis Molekuler dengan Menggunakan Teknik DNA Sexing pada Bur...PKL Report - Analisis Molekuler dengan Menggunakan Teknik DNA Sexing pada Bur...
PKL Report - Analisis Molekuler dengan Menggunakan Teknik DNA Sexing pada Bur...Amalia Aldania
 
INDUKSI TANAMAN HAPLOID Dianthus sp. MELALUI PSEUDOFERTILISASI MENGGUNAKAN PO...
INDUKSI TANAMAN HAPLOID Dianthus sp. MELALUI PSEUDOFERTILISASI MENGGUNAKAN PO...INDUKSI TANAMAN HAPLOID Dianthus sp. MELALUI PSEUDOFERTILISASI MENGGUNAKAN PO...
INDUKSI TANAMAN HAPLOID Dianthus sp. MELALUI PSEUDOFERTILISASI MENGGUNAKAN PO...Repository Ipb
 
PEMBENTUKAN EMBRIO SOMATIK SEKUNDER PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineen...
PEMBENTUKAN EMBRIO SOMATIK SEKUNDER PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineen...PEMBENTUKAN EMBRIO SOMATIK SEKUNDER PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineen...
PEMBENTUKAN EMBRIO SOMATIK SEKUNDER PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineen...Repository Ipb
 
Bioteknologi disusun kembali oleh ismail.
Bioteknologi disusun kembali oleh ismail.Bioteknologi disusun kembali oleh ismail.
Bioteknologi disusun kembali oleh ismail.ismail fizh
 
PPT_Balai_Besar_Inseminasi_Buatan.ppt
PPT_Balai_Besar_Inseminasi_Buatan.pptPPT_Balai_Besar_Inseminasi_Buatan.ppt
PPT_Balai_Besar_Inseminasi_Buatan.pptFRISKACHRISTININGRUM
 
skripsi Firman Darmawan FTIP UNPAD
skripsi Firman Darmawan FTIP UNPADskripsi Firman Darmawan FTIP UNPAD
skripsi Firman Darmawan FTIP UNPADfirmandarmawann
 
11. bioteknologi SMA
11. bioteknologi SMA11. bioteknologi SMA
11. bioteknologi SMAIrhuel_Abal2
 

Similar to Evaluasi Variasi Somaklonal pada Benih Jeruk Hasil Perbanyakan Melalui Embriogenesis Somatik (20)

PPT_nurya_polos-edit TKU.pptx
PPT_nurya_polos-edit TKU.pptxPPT_nurya_polos-edit TKU.pptx
PPT_nurya_polos-edit TKU.pptx
 
Jurnal ekstrasi dna ihwan
Jurnal ekstrasi dna ihwanJurnal ekstrasi dna ihwan
Jurnal ekstrasi dna ihwan
 
Inseminasi Buatan
Inseminasi BuatanInseminasi Buatan
Inseminasi Buatan
 
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekotonMt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
 
SIDANG_Rachmat Afriyanto_26020114140104.pptx
SIDANG_Rachmat Afriyanto_26020114140104.pptxSIDANG_Rachmat Afriyanto_26020114140104.pptx
SIDANG_Rachmat Afriyanto_26020114140104.pptx
 
PKL Report - Analisis Molekuler dengan Menggunakan Teknik DNA Sexing pada Bur...
PKL Report - Analisis Molekuler dengan Menggunakan Teknik DNA Sexing pada Bur...PKL Report - Analisis Molekuler dengan Menggunakan Teknik DNA Sexing pada Bur...
PKL Report - Analisis Molekuler dengan Menggunakan Teknik DNA Sexing pada Bur...
 
Makalah kapsel
Makalah kapselMakalah kapsel
Makalah kapsel
 
Perbaikan jurnal.docx
Perbaikan jurnal.docxPerbaikan jurnal.docx
Perbaikan jurnal.docx
 
INDUKSI TANAMAN HAPLOID Dianthus sp. MELALUI PSEUDOFERTILISASI MENGGUNAKAN PO...
INDUKSI TANAMAN HAPLOID Dianthus sp. MELALUI PSEUDOFERTILISASI MENGGUNAKAN PO...INDUKSI TANAMAN HAPLOID Dianthus sp. MELALUI PSEUDOFERTILISASI MENGGUNAKAN PO...
INDUKSI TANAMAN HAPLOID Dianthus sp. MELALUI PSEUDOFERTILISASI MENGGUNAKAN PO...
 
Rekayasa genetika
Rekayasa genetikaRekayasa genetika
Rekayasa genetika
 
Rekayasa genetika
Rekayasa genetikaRekayasa genetika
Rekayasa genetika
 
Ppt pkis
Ppt pkisPpt pkis
Ppt pkis
 
Bet
BetBet
Bet
 
PEMBENTUKAN EMBRIO SOMATIK SEKUNDER PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineen...
PEMBENTUKAN EMBRIO SOMATIK SEKUNDER PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineen...PEMBENTUKAN EMBRIO SOMATIK SEKUNDER PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineen...
PEMBENTUKAN EMBRIO SOMATIK SEKUNDER PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineen...
 
Bioteknologi disusun kembali oleh ismail.
Bioteknologi disusun kembali oleh ismail.Bioteknologi disusun kembali oleh ismail.
Bioteknologi disusun kembali oleh ismail.
 
Buletin pn 9_2_2003_38-44_alina
Buletin pn 9_2_2003_38-44_alinaBuletin pn 9_2_2003_38-44_alina
Buletin pn 9_2_2003_38-44_alina
 
PPT_Balai_Besar_Inseminasi_Buatan.ppt
PPT_Balai_Besar_Inseminasi_Buatan.pptPPT_Balai_Besar_Inseminasi_Buatan.ppt
PPT_Balai_Besar_Inseminasi_Buatan.ppt
 
skripsi Firman Darmawan FTIP UNPAD
skripsi Firman Darmawan FTIP UNPADskripsi Firman Darmawan FTIP UNPAD
skripsi Firman Darmawan FTIP UNPAD
 
11. bioteknologi SMA
11. bioteknologi SMA11. bioteknologi SMA
11. bioteknologi SMA
 
6829 19209-1-pb
6829 19209-1-pb6829 19209-1-pb
6829 19209-1-pb
 

More from SMPN 4 Kerinci

Amrullah Mukhtar, S.Pd
Amrullah Mukhtar, S.PdAmrullah Mukhtar, S.Pd
Amrullah Mukhtar, S.PdSMPN 4 Kerinci
 
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”SMPN 4 Kerinci
 
Artikel (amrullah) terumbu karang
Artikel (amrullah) terumbu karangArtikel (amrullah) terumbu karang
Artikel (amrullah) terumbu karangSMPN 4 Kerinci
 
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...SMPN 4 Kerinci
 
modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah m
 modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah m modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah m
modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah mSMPN 4 Kerinci
 
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdfManajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdfSMPN 4 Kerinci
 
Artikel PENTINGNYA EKOLOGI LINGKUNGAN DALAM KEHIDUPAN
Artikel PENTINGNYA EKOLOGI  LINGKUNGAN  DALAM KEHIDUPAN Artikel PENTINGNYA EKOLOGI  LINGKUNGAN  DALAM KEHIDUPAN
Artikel PENTINGNYA EKOLOGI LINGKUNGAN DALAM KEHIDUPAN SMPN 4 Kerinci
 
TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN SAPI POTONG DI TINJAU DARI ANGKA KONS...
TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN  SAPI POTONG DI TINJAU DARI ANGKA KONS...TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN  SAPI POTONG DI TINJAU DARI ANGKA KONS...
TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN SAPI POTONG DI TINJAU DARI ANGKA KONS...SMPN 4 Kerinci
 
Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...
Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...
Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...SMPN 4 Kerinci
 
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review JournalPpt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review JournalSMPN 4 Kerinci
 
Makalah kuljar (amrullah m) PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO
Makalah kuljar (amrullah m) PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITROMakalah kuljar (amrullah m) PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO
Makalah kuljar (amrullah m) PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITROSMPN 4 Kerinci
 
Pengembangan kurikulum muatan lokal oleh Rama PS
Pengembangan kurikulum muatan lokal oleh Rama PSPengembangan kurikulum muatan lokal oleh Rama PS
Pengembangan kurikulum muatan lokal oleh Rama PSSMPN 4 Kerinci
 
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinya
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinyaBahan anorganik dan mikroba pendegradasinya
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinyaSMPN 4 Kerinci
 
Anjuran memperbagus shalat
Anjuran memperbagus shalatAnjuran memperbagus shalat
Anjuran memperbagus shalatSMPN 4 Kerinci
 
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...SMPN 4 Kerinci
 

More from SMPN 4 Kerinci (20)

Amrullah Mukhtar, S.Pd
Amrullah Mukhtar, S.PdAmrullah Mukhtar, S.Pd
Amrullah Mukhtar, S.Pd
 
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
 
Artikel (amrullah) terumbu karang
Artikel (amrullah) terumbu karangArtikel (amrullah) terumbu karang
Artikel (amrullah) terumbu karang
 
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
 
modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah m
 modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah m modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah m
modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah m
 
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdfManajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
 
Artikel PENTINGNYA EKOLOGI LINGKUNGAN DALAM KEHIDUPAN
Artikel PENTINGNYA EKOLOGI  LINGKUNGAN  DALAM KEHIDUPAN Artikel PENTINGNYA EKOLOGI  LINGKUNGAN  DALAM KEHIDUPAN
Artikel PENTINGNYA EKOLOGI LINGKUNGAN DALAM KEHIDUPAN
 
TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN SAPI POTONG DI TINJAU DARI ANGKA KONS...
TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN  SAPI POTONG DI TINJAU DARI ANGKA KONS...TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN  SAPI POTONG DI TINJAU DARI ANGKA KONS...
TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN SAPI POTONG DI TINJAU DARI ANGKA KONS...
 
Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...
Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...
Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...
 
Laporan Mini riset
Laporan Mini risetLaporan Mini riset
Laporan Mini riset
 
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review JournalPpt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
 
Makalah kuljar (amrullah m) PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO
Makalah kuljar (amrullah m) PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITROMakalah kuljar (amrullah m) PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO
Makalah kuljar (amrullah m) PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO
 
Pengembangan kurikulum muatan lokal oleh Rama PS
Pengembangan kurikulum muatan lokal oleh Rama PSPengembangan kurikulum muatan lokal oleh Rama PS
Pengembangan kurikulum muatan lokal oleh Rama PS
 
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinya
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinyaBahan anorganik dan mikroba pendegradasinya
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinya
 
Anjuran memperbagus shalat
Anjuran memperbagus shalatAnjuran memperbagus shalat
Anjuran memperbagus shalat
 
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Rahasia kehidupan-5
Rahasia kehidupan-5Rahasia kehidupan-5
Rahasia kehidupan-5
 
Membran sel
Membran sel Membran sel
Membran sel
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 

Evaluasi Variasi Somaklonal pada Benih Jeruk Hasil Perbanyakan Melalui Embriogenesis Somatik

  • 1. Evaluasi Variasi Somaklonal pada Benih Jeruk Hasil Perbanyakan Melalui Embriogenesis Somatik “Yulianti, F, Devy, NF, dan Widyaningsih, S” Jurnal Hortikultur Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika, Jl. Raya Tlekung No.1, Junrejo, batu 65301 Vol. 22 no. 3, 2012, hal. 210-216 Oleh Amrullah M 8136173002 Pendidikan Biologi (A) “2013 Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan 2014 Dosen Pengampu: Prof. Dr. Ir. A . Rafiqi Tantawi, M.Si
  • 2. Pendahuluan  Kultur jaringan tanaman melalui embriogenesis somatik dipercaya paling efektif untuk perbanyakan masal (Debergh & Zimmerman 1990)  Keseragaman genetik tanaman hasil perbanyakan melalui embriogenesis somatik perlu diuji lebih lanjut karena teknik perbanyakan tersebut dapat menyebabkan terjadinya variasi somaklonal  Variasi yang dihasilkan dapat terjadi secara berkelanjutan. Hal ini tidak diinginkan pada perbanyakan klon secara vegetatif. Oleh sebab itu perlu deteksi dini terjadinya variasi somaklonal menjadi sangat penting untuk menghindari kerugian secara ekonomis.
  • 3. Beberapa teknik yang dikembangkan untuk mendeteksi variasi somaklonal  Deskripsi morfologi  Pengamatan fisiologis  Kajian sitologi  Isozim (Gupta & Varshney 1999)  Pengamatan pertumbuhan di lapangan  Kajian molekuler (Devarumath et al. 2007) Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah teknik kajian molekuler yang dilakukan dengan menggunakan penanda ISSR untuk menguji stabilitas genetik tiga varietas tanaman jeruk ( JC, Volkameriana, dan Siam Kintamani) hasil perbanyakan melalui embriogenesis somatik
  • 4. Tujuan Penelitian  Untuk mendapatkan kepastian ada tidaknya variasi somaklonal pada tanaman hasil mikropropagasi melalui embriogenesis somatik sejak dini Hipotesis Penelitian  Perbanyakan tanaman melalui embriogenesis somatik memungkinkan terjadinya variasi somaklonal
  • 5. Bahan dan Metode  Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro), pada Bulan Oktober 2010 sampai dengan Desember 2011 Bahan-bahan yang digunakan ialah :  kalus Embrio Planlet dan Semai benih jeruk hasil perbanyakan massal melalui embriogenesis somatik Primer ISSR PCR core kit sistem dan Bahan kimia lainnya
  • 6. Alat-alat yang digunakan ialah : - mortar - sentrifuse - inkubator - mesin PCR (Biometra) - Bio Doc Analyzer (Biometra) - mesin elektroforesis - timbangan - pipet dan - gelas-gelas
  • 7. Prosedur Penelitian Materi hasil perbanyakan melalui teknik embriogenesis somatik diuji stabilitas genetiknya dengan teknik PCR menggunakan lima jenis penanda ISSR : 1. (GA) 8YG (ISSR A) 2. (TCC) 5RY (ISSR B) 3. (AG) 8YT (ISSR C) 4. (AG) 8YG (ISSR D) 5. BDB (TCC)5 (ISSR E) Analisis dilakukan terhadap tanaman hasil perbanyakan varietas JC, Volkameriana, dan Siam Kintamani yang disubkultur :  5 kali (fase planlet dan semai) 10 kali (fase kalus,embrio, planlet, dan semai) Hasil amplifikasi DNA masing-masing sampel dibandingkan dengan Tanaman induk
  • 8. Ekstraksi, Isolasi, dan Kuantifikasi DNA  Sampel daun digerus dengan menggunakan mortar + 1 ml buffer ekstraksi ( 2% CTAB; 20 mM EDTA; 100 mM Tris HCL; 1,4 M NaCL; 2% PVP, dan 0,2% mercapto ethanol)  Campuran hasil gerusan dan buffer ekstraksi diinkubasi pada suhu 65⁰C (30 menit)  Campuran didiamkan (2 menit) pada suhu ruang lalu ditambah Na-asetat 1/10 volume campuran dan 1 ml CHISAM (chloroform: isoamil alkohol 24:1)  Campuran diaduk kemudian disentrifuse (10 menit) pd kecepatan 12.000 rpm  Supernatan yang terbentuk diambil dan ditambah Na-asetat (1/10 x volume) dan di campur  Selanjutnya + isopropanol (0,6 x volume) atau etanol absolut (2,5 x volume) untuk presipitasi DNA dan campur dengan cara membolak-balik tabung secara perlahan.  Campuran disentrifuse pada kecepatan 12.000 rpm (10 menit) untuk mengendapkan DNA  Cairan yang terbentuk dibuang dan endapan DNA dicuci dengan etanol 70%  Endapan DNA dikeringanginkan dan dilarutkan kembali dengan 50-100 μl buffer TE yang mengandung RNAse (1 μl)  DNA diinkubasi pada suhu 37⁰C (30 menit) dan siap digunakan untuk proses selanjutnya
  • 9. Amplifikasi dan Separasi DNA • Amplifikasi sampel DNA dengan penanda ISSR dilakukan berdaasarkan metode Scarano et al. (2002) • PCR diprogram satu siklus denaturasi suhu 94⁰C (3 menit) • 28 siklus denaturasi suhu 94⁰C (45 detik) • Annealing suhu 53⁰C (1 menit) • Dengan ekstensi suhu 72⁰C (2 menit) • Dan diakhiri dengan satu siklus ekstensi suhu 72⁰C (10 menit)
  • 10. Lanjutan • Setiap sampel DNA dicampur dengan 20 μl campuran yang mengandung 10 ng DNA genomik sebagai cetakan, 0,25 mM dNTP, 0,5 pmol primer ISSR, 1 unit Taq DNA polimerase dalam larutan buffer 1 x dan 3 mM MgCl₂ • Pemisahan pita DNA hasil amplifikasi dilakukan dengan metode elektroforesis pada gel agarose 2% yg mengandung etidium bromida (10 mg/l) di dalam larutan 0,5 x TBE (70 menit) pada kekuatan arus 100 volt. • Deteksi pita DNA dilakukan dengan sistem biodokumentasi. • Skoring dan analisis dendogram pita DNA dilakukan berdasarkan keberadaan pita DNA
  • 11. Hasil dan Pembahasan • Pengamatan secara visual, penotif tanaman hasil mikropropagasi tanpak tidak mengalami penyimpangan pada fase planlet maupun semai aklimatisasi
  • 12. Hasil amplifikasi dan separasi DNA planlet yang telah disubkultur sebanyak lima kali tidak menunjukkan pola pita yang berbeda dengan tanaman induk. Terlihat pada Gambar 2. ( Kintamani (A), JC (B), dan Volkameriana(C) )
  • 13. Namun, kalus, embrio, planlet, dan semai tanaman hasil embriogenesis somatik yang disubkultur lebih dari 10 x mempunyai beberapa pola pita dibandingkan dengan tanaman induk yaitu: - pita yang sama - kehilangan pita - mengalami penambahan pita (Gambar 3).
  • 14. A) ISSR A B) ISSR B C) ISSR C D) ISSR D E) ISSR E
  • 15. Berdasarkan analisis pengelompokan dengan menggunakan dendogram  sebagian besar tanaman hasil perbanyakan dengan embriogenesis somatik setelah 10 kali subkultur telah mengalami perubahan genetik (variasi somaklonal)  pada JC, penyimpangan genetik terjadi pada kalus (2%), embrio(12%), planlet (12%), dan semai (6%)  pada Volkameriana, penyimpangan genetik terjadi pada planlet (15%), embrio(15%), semai (17%), kalus (17%), dan  pada jeruk siam Kintamani, penyimpangan genetik pada kalus (17%), embrio (4%), planlet(10%), dan semai (0%) “Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa subkultur lebih dari 10 kali dan periode kultur lebih dari 1 tahun (lebih dari 10 kali subkultur) mulai terjadi variasi somaklonal”
  • 16. Simpulan Pengujian stabilitas genetik dapat dilakukan sejak tanaman masih berada pada fase kalus, embrio, maupun planlet Variasi somaklonal terjadi pada fase kalus, embrio, planlet, dan semai hasil embriogenesis somatik yang disubkultur lebih dari 20 kali. Persentase variasi somaklonal antarvarietas dan fase pertumbuhan tidak sama.