1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ada tiga sebab fundamental munculnya perilaku syirik, yaitu al-jahlu (kebodohan),
dhai’ful iman (lemahnya iman), dan taqliid (ikut-ikutan secara membabi-buta). Al-jahlu sebab
pertama perbuatan syirik. Karenanya masyarakat sebelum datangnya Islam disebut dengan
masyarakat jahiliyah. Sebab, mereka tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Dalam
kondisi yang penuh dengan kebodohan itu, orang-orang cenderung berbuat syirik. Karenanya
semakin jahiliyah suatu kaum, bisa dipastikan kecenderungan berbuat syirik semakin kuat. Dan
biasanya di tengah masyarakat jahiliyah para dukun selalu menjadi rujukan utama. Mengapa?
Sebab mereka bodoh, dan dengan kobodohannya mereka tidak tahu bagaimana seharusnya
mengatasi berbagai persoalan yang mereka hadapi. Ujung-ujungnya para dukun sebagai
narasumber yang sangat mereka agungkan.
Penyebab kedua perbuatan syirik adalah dhai’ful iimaan (lemahnya iman). Seorang
yang imannya lemah cenderung berbuat maksiat. Sebab, rasa takut kepada Allah tidak kuat.
Lemahnya rasa takut kepada Allah ini akan dimanfaatkan oleh hawa nafsu untuk menguasai
diri seseorang. Ketika seseorang dibimbing oleh hawa nafsunya, maka tidak mustahil ia akan
jatuh ke dalam perbuatan-perbuatan syirik seperti memohon kepada pohonan besar karena
ingin segera kaya, datang ke kuburan para wali untuk minta pertolongan agar ia dipilih jadi
presiden, atau selalu merujuk kepada para dukun supaya penampilannya tetap memikat hati
orang banyak. Sebab yang ketiga yaitu Taqliid. Al-Qur’an selalu menggambarkan bahwa
orang-orang yang menyekutukan Allah selalu memberi alasan mereka melakukan itu karena
mengikuti jejak nenek moyang mereka.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian syirik dalam islam?
2. Apa saja macam-macam syirik?
3. Apa saja klasifikasi syirik?
4. Seperti apa kriteria orang yang berbuat syirik?
5. Apa akibat negatif perbuatan syirik?
6. Apa hikmah menghindari perbuatan syirik?
7. Bagaimana fenomena syirik di dalam kehidupan masyarakat?
2. 2
1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian syirik
2. Mengetahui klasifikasi syirik
3. Mengetahui macam-macam syirik
4. Mengtahui kriteria orang yang berbuat syirik
5. Mengetahui akibat negatif perbuatan syirik
6. Mengetahui hikmah menghindari perbuatan syirik
7. Untuk mengetahui fenomena syirik di dalam kehidupan masyarakat
3. 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Syirik
Syirik berasal dari kata syarika, yasyraku, syarikan. Syarikan artinya bercampur,
bergabung atau mempersekutukan. Sedangkan menurut terminologi syirik adalah perbuatan
yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain.
Syirik dalam asma-asmanya atau sifat-sifatnya adalah pendustaan terhadap Allah dan
kedustaan kepada-Nya. Karenanya, syirik jenis ini dikategorikan kufur. Jika dalam ibadah
kepada Allah terdapat unsur ibadah kepada selain-Nya, ibadah tersebut dianggap kekufuran
dan pendustaan kepada-Nya. Allah berfirman sebagai berikut:
َه دَا هُهأا هَ َإلَأإ ال َّ هَُ هَ ََُالأ ال َأَُْ هُ َْهاَهِهْالأ هُ ه َه دَا هُهأا هَ َُدإهْ َ َ ال هَّههُ ه
َُعاهيالأ َْحْهَالأ
Artinya:Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia;....(Q.S.Ali Imran/3:18)
Saikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata,” syirik ada dua macam, pertama syirik dalam
rububiyyah, yaitu menjadikan sekutu selain Allah yang mengatur alam semesta. kedua, syirik
dalam uluhiyah, yaitu beribadah ( berdo’a) kepada selain Allah baik dalam bentuk do’a ibadah
maupun doa masalah.” Umumnya yang dilakukan manusia adalah menyekutukan dalam
uluhiyah Allah, yaitu dalam hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, seprti berdo’a
kepada selain Allah di samping berdoa kepada Allah, atau memalingkan suatu bentuk ibadah
seperti menyembelih kurban, bernadzar, berdo’a, dan sebagainya kepada selain Allah.
Karena itu, barang siapa menyembah dan berdo’a kepada selain Allah berarti ia
meletakan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikan kepada yang tidak berhak, dan itu
merupakan kedzaliman yang palig besar. Sebagaimana firman Allah swt:
عإهذ ََُإهأ هََُْالأ دْا د َإ ََُُْ هَ دهابَإ َهح ََُإَهح ه َه هُ ُبإَ ََْهْلَأ هَُهَ عا هُُ
“sesungguhnya menyekutukan Allah adalah benar-benar kedzaliman yang besar.”
(QS.Luqman:13)
Syirik di katakan dosa yang paling besar dan kedzaliman yang paling besar karena ia
menyamakan makhluk dengan khaliq (pencipta).
4. 4
2.2. Macam-Macam Syirik
Berdasarkan klasifikasi secara umum , syirik dibagi menjadi 4 jenis yaitu sebagai
berikut:
1. Syirkul ‘ilm, inilah syirik yang umumnya terjadi pada ilmuan. Mereka
mengagungkan ilmu sebagai segalanya. Mereka tidak mempercayai pengetahuan
yang diwahyukan Allah. Sebagai contoh , mereka mengatakan bahwa manusia
berasal dari kera, mereka juga percaya bahwa ilmu pengetahuan akhirnya akan
dapat menemukan formula agar manusia tidak perlu mengalami kematian.
2. Syirkut-tasyaruf, syirik jenis ini pada prinsipnya disadari atau tidak oleh
pelakunya menentang bahwa Allah Maha Kuasa dan segala kendali atas
penghidupan manusia berada di tangan-Nya. Mereka percaya adanya perantara itu
mempunyai kekuasaan. Contohnya, kepercayaan bahwa Nabi Isa a.s anak Tuhan,
percaya pada dukun, tukang sihir atau sejenisnya.
3. Syirkul-‘Ibadah, ini adalah syirik yang menuhankan pikiran,ide-ide, dan fantasi.
Mereka hanya percaya pada fakta-fakta konkret yang berasal pada pengalaman
lahiriyah. Misalnya seorang ateis memuja ide pengingkaran terhadap Tuhan dalam
berbagai bentuk kegiatan.
4. Syirkul-addah, ini adalah percaya pada tahayul. Sebagai contoh, percaya bahwa
angka 13 itu adalah angka sial sehingga tidak mau menggunakan angka tersebut,
menghubungkan kucing hitam dengan kejahatan.
2.3. Klasifikasi Syirik
Di lihat dari sifat dan tingkat sanksinya syirik dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Syirik Besar (asy-syirku al-akbar)
Syirik besar adalah menjadikan bagi Allah sekutu (niddan) dia berdoa
kepadanya seperti berdoa kepada Allah. Ia takut, harap, dan cinta kepadanya seperti
ibadah kepada Allah.
Syirik besar adalah memalingkan suatu bentuk ibadah kepada selain Allah,
seperti berdo’a kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepadanya dengan
menyembelih kurban atau bernadzar untuk selain Allah, baik untuk kuburan, jin
atau syaitan, dan lainnya. Atau seseorang takut kepada orang mati ( mayit) yang
(dia menurut perkiraannya) akan membahayakan dirinya, atau mengharapkan
sesuatu kepada selain Allah yang tidak kuasa memberikan manfaat ataupun
madarat, atau seseorang yang meminta sesuatu kepada selain Allah, dimana
5. 5
tidak ada manusiapun yang mampu memberikan selain Allah, seperti memenuhi
hajat, menghilangkan kesulitan dan selain itu dari berbagai macam bentuk ibadah
yang tidak boleh di lakukan melainkan di tujukan kepada Allah saja. Syirik besar
dapat mengeluarkan pelakunya dari agama islam dan menjadikannya kekal di
dalam neraka, jika ia meninggal dalam kadaan musyrik dan belum bertaubat
darinya.
Syirik besar ada yang zahirun jaliyun (tampak nyata), seperti menyembah
berhala, matahari bulan, bintang, malaikat dan benda-benda tertentu, Syirik besar
inilah yang dosanya tidak akan diampuni oleh Allah, kecuali dia bertobat sebelum
meninggal. Pelakunya diharamkan masuk surga, sebagaimana firman Allah berikut
ini:
هْهََُح ْهْ ََفرهح هَ ه َ ال دْا َُح َهَهُ َرَهُهح َهْأ هَأهع هَُْن َهَ ََفرهح هُ ُإ َْ
ََّْعإهذ ََّْ ا تهَهىالإ َّهلهإ َ َإ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-
Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa
yang Dia dikehendaki.Barang siapa mempersekutukanAllah, makasungguh, dia
telah berbuat dosa besar.” (Q.S. an-Nisa’/4:48).
Dan ada yang batinun khafiyun (tersembunyi), seperti doa kepada orang
sudah meninggal, meminta pertolongan kepadanya untuk dikabulkan
permintaannya, minta disembuhkan dari penyakit, atau dihindarkan dari bahaya.
Macam-macam syirik besar diantaranya:
Syirik do’a, yaitu di samping ia berdo’a kepada Allah, ia juga berdoa kepada
selain-Nya.
Syirik niat, keinginan dan tujuan, yaitu menunjukan suatu bentuk ibadah untuk
selain Allah.
Syirik ketaatan, yaitu mentaati selain Allah dalam hal maksiat kepada Allah.
Syirik mahabbah (kecintaan), yaitu menyamakan Allah dengan hal selainnya
selain-Nya dalam hal kecintaan.
b. Syirik Kecil (asy-syirku al-asgar)
Syirik kecil adalah semua perkataan dan perbuatan yang akan membawa seseorang
kepada kemusyrikan. Syirik kecil termasuk perbuatan dosa yang di khawatirkan
akan menghantarkan pelakunya kepada syirik besar.
6. 6
Syirik ashghar ada dua macam:
Syirik zhahir (nyata), yaitu syirik kecil dalam bentuk ucapanan perbuatan.
Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah dengan selain nama Allah,
Rassulullah s.a.w. bersabda: “barang siapa bersumpah dengan selain nama
Allah maka ia telah berbuat kufur atau syirik”, syirik dan kufur yang di maksud
di sini adalah syirik dan kufur kecil.
Adapun contoh syirik dalam perbuatan yaitu seperti memakai gelang,
benang, dan sejenisnya sebagai pengusir atau penangkal marabahaya. Seperti
menggantungkan jimat (tamimah) karena takut dari ‘ain (mata jahat) atau
lainnya. Jika seseorang meyakini bahwa kalung, benang atau jimat itu sebagai
penyerta untuk menolak marabahaya dan menghilangkannya, maka perbuatan
ini adalah syirik ashghar. Karena Allah tidak menjadikan sebab-sebab
(hilangnuya marabahaya) dengan hal-hal tersebut. Adapun jika ia berkeyakinan
bahwa dngan memakai gelang, kalung atau yang lainnya dapat menolak atau
mengusir marabahaya, maka perbuatan ini adalah syirik akbar (syirik besar)
karena ia menggantungkan diri kepada selain Allah.
Syirik khafi (tersembunyi), yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat, seprti
riya’ (ingin dipuji orang) dan sum’ah (ingin di dengar orang, dan lainnya, seperti
melakukan suatu amal tertentu untuk mendekatkan diri kepada Allah, tetapi ia
ingin mendapatkan pujian manusia, misalnya dengan memperbagus shalatnya
(karna di lihat orang) atau bershadaqah agar dipuji.
Jadi, syirik kecil adalah semua perkataan atau perbuatan yang akan
membawa seseorang kepada kemusyrikan. Jika orang yang melakukan syirik
kecil meninggal sebelum bertobat dan diakhirat ternyata Allah tidak berkenan
mengampuninya, ia akan masuk neraka.
2.4. Kriteria Orang Yang Syirik
Perbuatan syirik bukan hanya sikap seseorang yang mengagung - agungkan sesuatu dari
kalangan sesama makhluk sesama manusia (kultus), tetapi syirik juga meliputi sikap
mengagung - agungkan diri sendiri, kemudian menindas harkat dan martabat sesama manusia,
seperti tingkah diktator dan tiran. Keduaya adalah sikap melawan kebenaran Allah, yaitu
kebenaran mutlak dan berlawanan dengan jalan hidup yang benar, yaitu jalan hidup yang
menuju ridho Allah Yang Maha Benar.
7. 7
Dia sama sekali tidak dalam kegagalan atau keperkasaan, melainkan dalam kehinaan
yang lebih mendasar karena dia diperhamba oleh nafsunya sendiri untuk berkuasa dan
menguasai orang lain. Sebagaimana kisah Fir’aun yang kemudian mengalami hukum Tuhan
yang tragis dan dramatis. Dia baru insaf setelah malapetaka menimpa, tetapi sudah terlambat.
Firman Allah:
هجالأ هْعَالهََا ابهجإ َهإَ هَُهب هُحدىه ال ََُّّهذ هُ ََّعرهإ َََن َبَب هُ َْ هذَإ َُههَهجُهًهإ هَي َُهاهأنهْ الهعا
هَعَْإَْالأ هََ َهإهْ هُ هْعَالهََا َبهإ ُإ َهبهَِ ِبدالأ دَا هُأا َ َُدإهْ ََبهَِ هَُهَ َلهَهرالأ
“Dan Kami memungkinkanBani Israel melintasi laut, lalu merekadiikuti oleh Firaun dan bala
tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Firaun itu telah
hampir tenggelam berkatalah dia: “Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan
yang dipercayai oleh Bani Israel, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada
Allah)”. ( Q.S. Yunus/10:90).
2.5. Akibat Negatif Perbuatan Syirik
Perbuatan syirik (menyekutukan Allah) menyebabkan kerusakan dan bahaya yang
besar, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Di antara
kerusakan dan bahaya akibat perbuatan syirik adalah:
1. Syirik merendahkan eksistensi kemanusiaan
Syirik menghinakan kemuliaan manusia, menurunkan derajat dan martabatnya. Sebab
Allah menjadikan manusia sebagai hamba Allah di muka bumi. Allah memuliakannya,
mengajarkan seluruh nama-nama, lalu menundukkan baginya apa yang ada di langit
dan di bumi semuanya. Allah telah menjadikan manusia sebagai penguasa di jagad raya
ini. Tetapi kemudian ia tidak mengetahui derajat dan martabat dirinya. Ia lalu
menjadikan sebagian dari makhluk Allah sebagai Tuhan dan sesembahan. Ia tunduk
dan menghinakan diri kepadanya.
2. Syirik adalah sarang khurofat dan kebatilan.
Dalam sebuah masyarakat yang akrab dengan perbuatan syirik, “barang dagangan”
dukun, tukang nujum, ahli nujum, ahli sihir dan yang semacamnya menjadi laku keras.
Sebab mereka mendakwahkan (mengklaim) bahwa dirinya mengetahui ilmu ghaib yang
sesungguhnya tak seorangpun mengetahuinya kecuali Allah. Jadi dengan adanya
mereka, akal manusia dijadikan siap untuk menerima segala macam khurofat/takhayul
serta mempercayai para pendusta (dukun). Sehingga dalam masyarakat seperti ini akan
lahir generasi yang tidak mengindahkan ikhtiar (usaha) dan mencari sebab serta
meremehkan sunnatullah (ketentuan Allah).
8. 8
3. Syirik adalah kedzoliman yang paling besar.
Yaitu dzalim terhadap hakikat yang agung yaitu (Tidak ada Tuhan yang berhak
disembah selain Allah). Adapun orang musyrik mengambil selain Allah sebagai Tuhan
serta mengambil selain-Nya sebagai penguasa. Syirik merupakan kedzaliman dan
penganiayaan terhadap diri sendiri. Sebab orang musyrik menjadikan dirinya sebagai
hamba dari makhluk yang merdeka. Syirik juga merupakan kezhaliman terhadap orang
lain yang ia mempersekutukan dengan Allah karena ia telah memberikan sesuatu yang
sebenarnya bukan miliknya.
4. Syirik sumber dari segala ketakutan dan kecemasan.
Orang yang akalnya menerima berbagai macam khurofat dan mempercayai kebatilan,
kehidupannya selalu diliputi ketakutan. Sebab dia menyandarkan dirinya pada banyak
tuhan. Padahal tuhan-tuhan itu lemah dan tak kuasa memberikan manfaat atau menolak
bahaya atas dirinya.
Karena itu, dalam sebuah masyarakat yang akrab dengan kemusyrikan, putus asa
dan ketakutan tanpa sebab merupakan suatu hal yang lazim dan banyak terjadi. Allah
berfirman: “Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang yang kafir rasa takut
disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak
memberikan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka adalah Neraka, dan itulah
seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang dhalim”. (Ali-Imran: 151)
5. Syirik membuat orang malas melakukan pekerjaan yang bermanfaat.
Syirik mengajarkan kepada para pengikutnya untuk mengandalkan para perantara,
sehingga mereka meremehkan amal shalih. Sebaliknya mereka melakukan perbuatan
dosa dengan keyakinan bahwa para perantara akan memberinya syafa’at di sisi Allah.
Begitu pula orang-orang kristen melakukan berbagai kemungkaran, sebab mereka
mempercayai Al-Masih telah menghapus dosa-dosa mereka ketika di salib. Sebagian
umat Islam mengandalkan syafaat Rasulullah SAW tapi mereka meninggalkan
kewajiban dan banyak melakukan perbuatan haram. Padahal Rasul SAW berkata
kepada putrinya: “Wahai Fathimah binti Muhammad, mintalah dari hartaku
sekehendakmu (tetapi) aku tidak bermanfaat sedikitpun bagimu di sisi Allah”. (HR. Al-
Bukhari)
6. Syirik menyebabkan pelakunya kekal dalam Neraka.
Syirik menyebabkan kesia-siaan dan kehampaan di dunia, sedang di akhirat
menyebabkan pelakunya kekal di dalam Neraka. Allah berfirman: “Sesungguhnya
orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan
9. 9
kepadanya Surga dan tempatnya ialah Neraka, dan tidaklah ada bagi orang-orang
dhalim itu seorang penolongpun”. (Al-Maidah: 72).
7. Syirik memecah belah umat
“Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang memper-sekutukan Allah, yaitu
orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa
golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan
mereka”. (Ar-Ruum: 31-32)
Itulah berbagai kerusakan dan bahaya yang ditimbulkan perbuatan syirik. Yang
jelas Syirik merupakan penyebab turunnya derajat dan martabat manusia ke tempat
paling hina dan paling rendah.
2.6. Hikmah Menghindari Perbuatan Syirik
Banyak hikmah yang dapat kita di ambil dari menghindari perbuatan syirik,
diantaranya:
a. Menjadikan manusia yang memiliki pandangan yang luas
b. Mengangkat manusia ke derajat paling tinggi dan mulia
c. Mengalirkan rasa kesederhanaan dan kehajaan
d. Membuat manusia menjadi suci dan benar
e. Memunculkan kepercayaan yang teguh dalam segala hal
f. Tidak mudah putus asa dengan keadaan yang dihadapi
g. Menumbuhkan keberanian dalam diri manusia
h. Mengembangkan sikap cinta damai dan keadilan
i. Menjadi taat dan patuh kepada hukum Allah
2.7. Fenomena Syirik di Masyarakat
Dengan mengumpulkan berbagai dalil yang tersebar begitu banyak dalam al Quran dan
hadits (metode istiqraa’) disimpulkan bahwa hak prerogative Allah itu ada tiga, yaitu;
1. Hak untuk di-esakan sebagai satu-satu Nya Dzat yang maha mencipta, maha berkuasa,
maha menentukan, dan yang semisal dengan itu.
2. Hak untuk di-esakan sebagai satu-satu Nya sembahan. Tidak satupun bentuk ibadah,
melainkan hanya boleh dipersembahkan kepada Allah semata, dan tidak kepada yang
selain Nya.
10. 10
3. Hak untuk di-esakan sebagai satu-satu Nya Dzat yang memiliki nama dan sifat-sifat
yang maha sempurna. Tidak satupun makhluk yang dapat menyerupai Nya dalam nama
dan sifat-sifat tersebut.
Dalam makalah ini akan dipaparkan dua contoh perilaku syirik yang biasa dilakukan
oleh masyarakat sementara mereka mungkin tidak menyadarinya sebagai tindakan syirik.
Diantara contoh perbuatan syirik yang melanggar keberhakan Nya sebagai satu-satu Nya
sembahan adalah perbuatan seorang yang mengangkat perantara –dari orang-orang yang telah
wafat dan diklaim sebagai wali Allah- untuk menyampaikan doa yang ia panjatkan kepada
Allah. Misalnya dengan mengatakan; “Ya Allah, kami memohon kepada-Mu dengan
perantaraan Syaikh Fulan atau bahkan dengan perantaraan rasul-Mu, Muhammad –shallallahu
‘alaihi wasallam- agar diberi kelapangan rezki dan kesehatan.”.
Hal ini adalah satu diantara contoh perbuatan syirik kepada Allah, karena doa itu adalah
ibadah yang merupakan hak prerogative Allah, tidak boleh disimpangkan kepada siapapun dari
makhluk-Nya. Rasulullah ––shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda;
َدهنَهجَالأ ه َه َرَهذََّالأ
“Doa itu adalah ibadah.”[1]. Allah berfirman;
]الأفَُيْإ اَهىهإإ هَْدحا هُ َََّجَهإ هَْدح]5ا
“Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta
pertolongan.”. (al Faatihah; 5). Rasulullah ––shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda;
د َإ ََهىََهإ هَبهَهىَال الهعا هُ ه د ال ُهًََهإ هَأهًهَ الهعا
“Apabila engkau memohon, maka mohonlah kepada Allah. Dan apabila engkau meminta
pertolongan, maka minta tolonglah kepada Allah.”.
Diantara contoh syirik kepada Allah dalam kekhususan nama dan sifat Nya adalah
perbuatan seorang menyamakan Allah dalam salah satu dari sifat-Nya. Misalnya; salah satu
dari sifat Allah adalah maha mengetahui segala perkara ghaib. Maka bila suatu ketika ada orang
yang mengakui bahwa dirinya mengetahui perkara ghaib, atau ia meyakini bahwa ada seorang
11. 11
yang dapat mengetahui perkara ghaib, niscaya orang tersebut telah jatuh dalam kubangan
syirik, dalam persoalan nama dan sifat-sifat Allah. Allah berfirman;
َََلهإُ َهَهُ َيهجالأ هُ ََهجالأ اإ َهَ َُهََهح هُ ه َه دَا َههَْهََهح هَ ِّهعرالأ ََُْهفهَ ََهَّبذ هُ ِْهَهأ هُ ََ
اجََ ِعَهىا اإ دَا ِبَإهح هَ هُ ِِّاهأ هَ هُ ضأهالَل ََهََََْ اإ ِْدجه هَ هُ َههَْهََهح دَا ْ
[]95إمالعُْْال
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya
kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai
daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun
dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis
dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz).”. (al An’aam; 59)
Olehnya itu, seorang diharamkan pergi ke dukun atau yang semacamnya, lantas
bertanya, -terlebih- membenarkan kabar yang disampaikan oleh dukun atau paranormal
tersebut. Barangsiapa mendatangi dukun atau paranormal dan bertanya kepadanya tentang
perkara ghaib sekedar untuk iseng, maka Rasulullah ––shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda;
هإ ََّإالدَهذ هحُهْ َهَْهَعهأ هَعَهإأهْ دهِه َُهأ ْهجلَُ ُهأ ِرحهُ َهذ َُهأهًهإ
“Barangsiapa mendatangi paranormal, lantas ia menanyakan sesuatu padanya (yang
berkenaan dengan perkara ghaib), niscaya tidaklah akan diterima (pahala) shalatnya selama
40 malam.”.
Barangsiapa yang mendatangi dukun, paranormal dan yang semacamnya, lantas
bertanya kepadanya tentang perkara ghaib dan mempercayainya dengan tetap memegang
asumsi dasar bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh sang dukun itu semata merupakan
kemampuan yang diberikan oleh Allah kepadanya; maka ia akan menerima hukuman agama
yang berlipat;
1. Ia akan dikategorikan sebagai orang yang ingkar (kufur) kepada syari’at Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam- (kufur yang tidak mengeluarkan seorang dari agama, yang
dalam istilah agama disebut ‘kufrun duuna kufrin’) , sebab syari’at Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam- menyatakan bahwa tidak ada yang mengetahui perkara
ghaib selain Allah.
12. 12
2. Pahala shalatnya selama 40 hari tidak akan diterima. Artinya bahwa ia tetap
berkewajiban melaksanakan shalat selama waktu itu, tetapi selama waktu itu juga,
Allah tidak akan menerima pahala shalatnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda;
ََ هح هَعَهإأهْ دهِه َُهأ ْهجلَُ ُهأ َُ َلهح َهْإ َُهَدَّهالهإََّالإدَهذ هحُهْ َهَ
“Barangsiapa mendatangi paranormal dan membenarkan informasi darinya, maka tidaklah
akan diterima (pahala) shalatnya selama 40 hari.”.
ََّبَهها هحُهْ َهَ َِّدْهيََ حهَهذ هُْإَْ َهْإ هَهفها َّهلهإ َُ َلهح َهْإ َُهَدَّهالهإََّالإدَهذ ُهْ
“Barangsiapa mendatangi dukun atau paranormal dan ia mempercayai kabar yang
disampaikannya, makasungguh ia telah kafir(ingkar) terhadap syari’at yang telah diturunkan
kepada Rasulullah ––shallallahu ‘alaihi wasallam-.”.
Tetapi bagi mereka yang meyakini akan adanya seorang yang berserikat dengan Allah
–secara mutlak- dalam pengetahuan terhadap perkara-perkara ghaib, maka tidak diragukan lagi
bahwa keyakinan semacam adalah keyakinan yang akan menjadikan seorang keluar dari
wilayah keislamannya, karena dengan itu berarti ia telah mendustakan firman-Nya;
َََلهإُ َهَهُ َيهجالأ هُ ََهجالأ اإ َهَ َُهََهح هُ ه َه دَا َههَْهََهح هَ ِّهعرالأ ََُْهفهَ ََهَّبذ هََُ ِْهَهأ هُ
اجََ ِعَهىا اإ دَا ِبَإهح هَ هُ ِِّاهأ هَ هُ ضأهالَل ََهََََْ اإ ِْدجه هَ هُ َههَْهََهح دَا ْ
[]95إمالعُْْال
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya
kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai
daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun
dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis
dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz).”. (al An’aam; 59)
Demikian dua diantara contoh perilaku syirik kepada Allah. Semoga Allah melindungi
kita semua dari segala fitnah, yang nampak maupun yang tersembunyi. Semoga Ia
membimbing kita kepada kebenaran dan menguatkan serta mengekalkan kita dalam jalan
tersebut.
13. 13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Syirik adalah menyekutukan Allah dengan makhluk-Nya, baik dalam dimensi
rububiyah, mulkiyah, ilahiyah, secara langsung atau tidak
2. berdasarkan klasifikasi secara umum , syirik dibagi menjadi 4 jenis yaitu: Syirkul ‘ilm,
Syirkut-tasyaruf, Syirkul-‘Ibadah, Syirkul-addah
3. Dilihat dari tingkat sanksinya, dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: syirik
besar(as-syirku al akbar), syirik kecil(as-syirku al asghar)
4. Macam-macam syirik besar diantaranya:
a. Syirik do’a, yaitu di samping ia berdo’a kepada Allah, ia juga berdoa kepada selain-
Nya
b. Syirik niat, keinginan dan tujuan, yaitu menunjukan suatu bentuk ibadah untuk
selain Allah
c. Syirik ketaatan, yaitu mentaati selain Allah dalam hal maksiat kepada Allah
d. Syirik mahabbah (kecintaan), yaitu menyamakan Allah dengan hal selainnya
selain-Nya dalam hal kecintaan
5. Syirik kecil ada dua macam:
a. Syirik zhahir (nyata), yaitu syirik kecil dalam bentuk ucapanan perbuatan
b. Syirik khafi (tersembunyi), yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat
6. Kriteria orang yang syirik yaitu sikap seseorang yang mengagung - agungkan sesuatu
dari kalangan sesama makhluk masuk sesama manusia, tetapi syirik juga meliputi sikap
mengagung - agungkan diri sendiri dan juga menindas harkat dan martabat sesama
manusia
7. Di antara kerusakan dan bahaya akibat perbuatan syirik adalah:
a. Syirik merendahkan eksistensi kemanusiaan
b. Syirik adalah sarang khurofat dan kebatilan
c. Syirik adalah kedholiman yang paling besar.
d. Syirik sumber dari segala ketakutan dan kecemasan
e. Syirik membuat orang malas melakukan pekerjaan yang bermanfaat
14. 14
f. Syirik menyebabkan pelakunya kekal dalam Neraka
g. Syirik memecah belah umat
b. Hikmah Menghindari Perbuatan Syirik
a. Menjadikan manusia yang memiliki pandangan yang luas
b. Mengangkat manusia ke derajat paling tinggi dan mulia
c. Mengalirkan rasa kesederhanaan dan kehajaan
d. Membuat manusia menjadi suci dan benar
e. Memunculkan kepercayaan yang teguh dalam segala hal
f. Tidak mudah putus asa dengan keadaan yang dihadapi
g. Menumbuhkan keberanian dalam diri manusia
h. Mengembangkan sikap cinta damai dan keadilan
i. Menjadi taat dan patuh kepada hukum Allah
15. 15
DAFTAR PUSTAKA
Jawaz. Yazid Bin Abdul Qadir.2009. Syarah dan ‘Aqidah Ahlus Sunah Wal Jama’ah. Bogor:
Pustaka Imam Asy-Syafi’i
Margiono.2011. Akidah Akhlak. Jakarta:yudhistira
Rahman ,Roli Abdul. 2009. Menjaga Akidah dan Akhlak. Solo: Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri
http://materidakwah-online.blogspot.com/2012/02/dampak-negatif-perbuatan-syirik.html,
diakses pada 22-11-2013 pukul 23:00
Margiono, akidah akhlak, (Jakarta:Yudhistira,2011), hlm. 33
Roli Abdul Rahman, Menjaga Akidah dan Akhlak, (solo: Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri,2009), hlm. 32
Yazid Bin Abdul Qadir Jawas, Syarah Aqidah Ahlus Sunah Wal Jama’ah,(Bogor: Pustaka
Imam Asy-Syafi’i.2009) hlm.170-172