1. KONSEP PENDIDIKAN ISLAM
DALAM PERSPEKTIF HADITS
DOSEN PENGAMPU : Dr. Hj. SYARIFATUL MARWIYAH, M.Pd.I
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1
MATA KULIAH : HADITS TARBAWI
3. Artinya :
Telah menceritakan kepada kami Musaddad, telah menceritakan kepada
kami Isma’il, telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah dari
Abu Sulaiman Malik bin Al Huwairits dia berkata : “Kami datang kepada
Nabi ﷺ sedangkan waktu itu kami adalah pemuda yang sebaya. Kami tinggal
bersama beliau selama dua puluh malam. Beliau mengira kalau kami
merindukan keluarga kami, maka beliau bertanya tentang keluarga kami
yang kami tinggalkan. Kami pun memberitahukannya, beliau adalah seorang
yang sangat penyayang dan sangat lembut.
Beliau bersabda, “Pulanglah ke keluarga kalian. Tinggallah bersama mereka
dan ajari mereka serta perintahkan mereka dan shalatlah kalian
sebagaimana kalian melihatku shalat. Jika telah datang waktu shalat, maka
hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan adzan, dan yang
paling tua dari kalian hendaknya menjadi imam kalian”. (HR. Imam
Bukhori)
Lanjutan…
4. 1. Kewajiban dalam melaksanakan pendidikan pada
lingkungan terkecil namun mempunyai peranan yang sangat
penting, yakni keluarga.
2. Perintah untuk tinggal bersama keluarga.
3. Perintah untuk mengerjakan shalat.
4. Perintah untuk mengumandangkan adzan jika waktu shalat
telah tiba.
Dalam hadits tersebut mengandung beberapa
hal yang penting bagi dunia pendidikan, yaitu :
5. Konsep pendidikan yang bisa diterapkan dalam dunia
nyata, antara lain :
1. Ta’dib
Konsep ta’dib yang mementingkan adab dan kesopanan akan
ditemukan secara tersirat dalam perintah pemilihan seorang imam, yakni
yang lebih tua. Jadi, seorang yang lebih muda, seharusnya lebih
mementingkan dan menghargai orang yang lebih tua dalam kepemimpinan.
2. Tarbiyah
Di dalam konsep tarbiyah, menuntut adanya perilaku yang
mencontohkan, mendidik dengan tindakan, serta adanya pengayoman.
Hal tersebut tersirat dalam perintah pulang ke keluarga dan tinggal
bersamanya. Juga tersirat dalam perintah sholat. Karena dalam pendidikan
sholat, terutama yang ada dalam lingkungan keluarga, tidak memungkinkan
tercapai dengan baik tanpa adanya contoh yang benar serta berkelanjutan.
6. Lanjutan…
3. Ta’lim
Konsep ta’lim dalam pendidikan terdapat adanya pemindahan pengetahuan
dan keilmuan dari seorang guru ke anak didik. Konsep tersebut bisa
dicermati dari perintah untuk mengajari sholat dalam keluarga. Tanpa
adanya materi pembelajaran, mustahil kiranya adanya proses pengajaran.
7. PEMBAHASAN 2
Bab : Berbakti kepada orang tua dan berbuat baik
kepada anak Wanita.
Nomor : 3671
ٌَحٌُّيِقْشَمٌِِالدديِل َوٌْالُْنبٌ َُّاسبَعَْاٌالنَثَّدَح
ٌ
َثَّدَحٌ ٍ
َّاشيَعٌُْنبٌُّيِلَعٌَانَثَّد
ٌُْنبٌُديِعَسٌَان
ٌ
ْعِمَسٌِانَمْعُّنٌالُْنبٌُث ِ
ارَحْيٌالِن َرَبْخٌََأةَارَمُع
ٌ
َعٌُِثدَحُيٌٍكِلاَمٌَْنبٌ َ
َسنٌَأُت
ٌْن
ٌَلاَقٌَمَّلَس ٌَوِهْيَلَعٌُ َّ
ىٌاّللَّلَصٌِ َّ
ٌاّللِلوُسَر
ٌ
َبَدَواٌأُنِسْحَأ ٌَوْمُكَد َ
َل ْوَواٌأُم ِ
رْكَأ
ٌ
ْمُُه .. .
(
رواهٌإبـنٌماجـة
)
8. Artinya :
Telah menceritakan kepada kami Al 'Abbas bin Al
Walid Ad Dimasyqi, telah menceritakan kepada kami Ali bin
'Ayyasy, telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Umarah,
telah mengabarkan kepadaku Al Harits bin An Nu’man, saya
mendengar Anas bin Malik dari Rasulullah ﷺ, beliau bersabda,
“Muliakanlah anak-anak kalian dan perbaikilah tingkah laku
mereka”. (HR. Ibnu Majah).
Lanjutan…
9. Lanjutan…
Hadits tersebut di atas merupakan perintah untuk
memuliakan anak keturunan kita. Selain itu, kita juga
diperintahkan untuk memperbaiki tingkah lakunya. Hal itu
mengisyaratkan kepada kita agar kita selalu hidup dalam
kemuliaan serta memiliki perangai dan perilaku yang terpuji.
11. Lanjutan…
Artinya : Telah mengabarkan kepada kami Yazid bin Harun,
telah menceritakan kepada kami Humaid dari Abu Raja` dari
Abu Al-Muhallab: “Abu Musa radhiallahu'anhu berkata
dalam khutbahnya: “Barangsiapa yang mengetahui suatu
ilmu, hendaklah ia mengajarkannya kepada manusia, dan
berhati-hatilah seseorang yang mengatakan sesuatu yang ia
tidak memiliki ilmu tentangnya, ia akan melenceng dari
agama dan menjadi orang-orang yang memaksakan diri”....
(HR. Ad-Darimi).
12. Lanjutan…
Yang bisa disarikan dari kandungan hadits tersebut di atas, yaitu :
1. Perintah untuk mengajarkan ilmu
Dalam penerapannya, strategi dan metode pembelajarannya harus tepat
guna, efektif dan efisien. Seandainya strateginya kurang tepat, maka pengajar harus
mengubah strategi mengjarnya dengan cepat agar proses transfer ilmu pengetahuan
kepada anak murid tidak terganggu.
Terkait kewajiban kita mengjarkan suatu ilmu, kita tidak boleh
memaksakan pengetahuan kita kepada orang lain. Kita cukup untuk memberitahu
mereka apa yang kita tahu dengan cara dan tutur kata yang baik. Tutur kata yang
baik bisa berarti dengan perkataan yang singkat, padat, jelas, serta menggunakan
bahasa yang sopan dan tetap dengan suasana keakraban.
13. Lanjutan…
2. Peringatan agar tidak mudah berfatwa tanpa ilmu
Hadits tersebut di atas memperingatkan kita agar kita tidak menyampaikan
suatu informasi sedangkan kita tidak mengetahui informasi tersebut dengan
benar. Apalagi yang berkaitan dengan ilmu agama. Sebab, hal itu akan
menimbulkan kesesatan yang melahirkan kesesatan yang menyesatkan.
Kesesatan-kesesatan akan merugikan si pengucap itu sendiri.
Dalam lingkup yang kecil, dalam keluarga, orang tua dilarang
mengajari anak dengan ilmu yang dangkal. Terutama tentang ilmu agama.
Seandainya ditanya tentang suatu hal yang terlalu sulit bagi orang tua untuk
menjawabnya, maka orang tua harus mau menyampaikan kepada anaknya
bahwa dia tidak mengetahuinya dan menyarankan bertanya kepada orang
yang lebih tahu. Janganlah mengada-ada jawaban yang berakibat
munculnya pemahaman yang salah.
14. Kesimpulan…
Konsep pendidikan Islam yang menyangkut ta’dib, tarbiyah, dan ta’lim mempunyai
kesamaan dan perbedaan tersendiri.
Persamaannya adalah bertujuan untuk menyampaikan ilmu pengetahuan dan juga nilai-
nilai atau akhlak.
Perbedaannya, jika ta’dib lebih condong kepada pendidikan akhlak, memperbagus
perilaku, sopan santun, dan penanaman norma-norma yang berlaku.
Sedangkan tarbiyah lebih cenderung terhadap pendidikan yang bersifat mengayomi,
mendidik, membimbing, dan menuntun dengan sabar menuju gerbang ilmu
pengetahuan.
Jikalau ta’lim, penekanannya lebih kepada transfer ilmu pengetahuan dan juga
penguatan aspek kognitif. Meski tidak menutup kemungkin ada pengembangan juga di
bidang afektif dan psikomotorik.
Konsep pendidikan Islam yang rujukan utamanya hadits dalam jurnal ini mengerucut
kepada tiga konsep, yaitu ta’dib, tarbiyah, dan ta’lim.
15. Saran…
Konsep pendidikan Islam yang tertuang di dalam hadits dan juga Al-
Qur’an, tentu sangat banyak referensinya jika digali lebih mendalam.
Dalil-dalil yang ada pun, seperti yang tercantum di atas, sebenarnya masih
kurang dalam dan kurang matang dalam mengolahnya. Hal tersebut
semata-mata disebabkan oleh kekurang-mampuan kami.