Bab ini membahas konsep PAKEM (Pendekatan Saintifik, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) dalam pembelajaran yang mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam berbagai kegiatan belajar, menggunakan berbagai alat bantu pembelajaran, serta menerapkan pengajaran yang kooperatif dan interaktif.
PENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docx
KURIKULUM OPTIMAL
1. Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran
Materi
Tugas Kajian Kritis
Nama : Iis Fakhrunisa
Kelas : II A
NIM : 2012031042
Dosen : Akhmad Sudrajat,M.Pd
UNIVERSITAS KUNINGAN
TAHUN 2012-2013
2. Identitas Buku
Judul :
Kontruksi Pengembangan Pembelajaran
Pengaruhnya Terhadap Mekanisme Dan Praktik Kurikulum
Pengarang :
Sofan Amri, S.Pd. & Iif Khoiru ahmadi, S.pd., M.pd.
Penerbit :
PT. Prestasi Pustakaraya
Jakarta-Indonesia
3. BAB 1 : Hakikat Pendidikan
A. Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan peroses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pendidikan diri,
kecerdasan, serta keterampilan bagi dirinya, masyarakat bangsa dan
negara.
Menurut Ki Hajar Dewantara terdapat 5 asas dalam pendidikan :
1. Asas kemerdekaan
2. Asas kodrat alam
3. Asas kebudayaan
4. Asas kebangsaan
5. Asas kemanusiaan
4. B. Pradigma Pendidikan Multikultularisme, sangat bermanfaat untuk
membangun kohesifitas, solidaritas dan intimitas di antara
keragaman etnik, ras, agama, budaya dan kebutuhan di antara kita
untuk diimplementasikan dalam dunia pendidikan.
C. Pendidikan Sepanjang Hayat, merupakan asas pendidikan yang
cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia transformasi, dan
di dalam masyarakat yang saling mempengaruhi seperti saat zaman
globalisasi ini.
E. Sasaran Pendidikan Umum
Pendidikan umum itu mempunyai tujuan :
1. Membiasakan siswa berfikir obyektif kritis dan terbuka
2. Memberikan pandangan jenis nilai hidup
3. Menjadi manusia yang sadar akan dirinya sebagai makhluk
4. Mampu meghadapi tugasnya
5. F. Pendidikan Umum, pendidikan umumnya dalam konteks
pendidikan nilai, pendidikan kepribadian, program study,
mata pelajaran MKDU, pengembangan kepribadian utuh,
warga negara yang baik, pengembangan sikap ilmiah.
G. Tujuan Pendidikan Nasional, secara garis besar sasaran
pendidikan umum adalah semua manusia dalam berbagai
usia, keberadaan, tingkat pendidikan, jenis kelamin dan
dalam status apapun.
Komentar : Dalam bab ini untuk mengolah akal pikirannya di
perlukan suatu pola pendidikan melalui suatu
peroses pembelajaran dalam pendidikan.
6. BAB 2 : Fungsi, Kedudukan, Peranan, dan Proyek
Pendidikan Nasional
A. Fungsi Pendidikan Nasional, berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa .
B. Pendidikan Umum, merupakan pendidikan dasar dan menengah
yang mengutamakan perluasan pegetahuan yang di perlukan oleh
peserta didik untuk melanjutkan ke jengjang yang lebih tinggi.
C. Peranan Pendidikan, adalah berbicara tentang tugas yang diemban
oleh pendidikan umum atau peran pendidikan umum terhadap
bidang-bidang lain atau nonpendidikan-pendidikan pada umum nya.
D. Landasan Filosofis Pendidikan Umum, menurut Endang Saefudin
landasan filosofis pendidikan umum terdapat banyak aliran-aliran
penting dalam etika, minimal ada 6 aliran : aliran etika naturalisme,
aliran etika hedonisme, aliran etika utilitarisme, aliran etika
idealisme, aliran etika vatalisme, dan aliran etika theologis.
7. F. Asas-asas Pendidikan
Menurut Ki Hajar Dewantara ada 5 asas dalam pendidikan
: asas kemerdekaan, asas kodrat alam, asas kebudayaan,
asas membina kebudayaan bangsa, dan asas kemanusian.
G. Komperasi Behavioristik
Kontruktivisme beserta implikasinya terhadap praktik
pembelajaran, yaitu :
1. Belajar adalah peroses pemaknaan informasi baru
2. Kebebasan merupakan unsur esensial dalam
lingkungan pembelajaran
3. Setrategi belajar yang di gunakan menentukan proses
dan hasil belajarnya
4. Motivasi dan usaha mempengaruhi belajar dan unjuk
kerja
5. Belajar pada hakikatnya memiliki aspek sosial
8. Komentar : Dalam bab ini bertujuan untuk
mengembangkan peserta didik
agar menjadi manusia beriman
dan bertaqwa kepada tuhan
yang maha esa, makhluk mulia,
cerdas, kreatif dll.
9. BAB 3 : LANDASAN FILOSOFIS
A. Landasan Psikologis, Nana Syaodih Sukmadinata
mengemukakan dua bidang psikologi yang mendasari
pengembangan kurikulum :
1. Psikologi Perkembangan, merupakan ilmu yang
mempelajar tentang prilaku individu berkenaan dengan
perkembangannya.
2. Psikologi Belajar, merupakan ilmu yang mempelajari
tentang prilaku individu dalam konteks belajar.
B. Landasan Sosial Budaya dalam kurikulum dapat di
pandang sebagai suatu rancangan. Sebagai suatu
rancangan, kurikulum menentukan pelaksanaan dan hasil
pendidikan.
10. C. Perinsip Pengembangan Kurikulum, kurikulum di
kembangkan brerdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia beriman, dan
berahlak kepada tuhan yang maha esa, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
D. Pengembangan Kurikulum, di kembangkan atas dasar
kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu
semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik
untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
11. F. Antara Kepentingan Nasional dan Kepentingan
Daerah, harus saling mengisi dan memberdayakan
sejalan dengan motto bhinek tunggal ika dalam
kerangka kesatuan republik indonesia.
Komentar : Dalam bab ini filsafat memegang peranan
penting dalan pengembangan kurikulum
dalam pengembangan kurikulum pun
senantiasa berpijak pada aliran-aliran
filsafat tertentu, sehingga akan mewarnai
terhadap konsep dan implementasi
kurikulum yang di kembangkan.
12. BAB 4 : KONSEP KURIKULUM
A. Pengorganisasian Kurikulum, merupakan perpaduaan
antara sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh, dan
dalam aplikasi pada kegiatan belajar mengajar di harapkan
dapat menggairahkan proses pembelajaran serta
pembelajaran menjadi lebih bermakna karena senantiasa
mengaitkan dengan kegiatan praktis sehari-hari sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
B. Sejarah Kurikulum Tersembunyi dalam Pendidikan, ada
pertimbangan implikasi sosial dari kurikulum tersembunyi,
perlu di ingat bahwa kontrol sosial adalah perhatian
utama dari para penemu kurikulum pendidikan.
13. C. Kurikulum tersembunyi di perguruan tinggi, sangat
mepengaruhi hasil belajar, walau pun penelhan tentang
tersembunyi kebanyakan di pusatkan pada pendidikan
dasar dan menengah, pendidikan tinggi juga merasakan
dampak dari pengetahuan laten ini.
D. Kurikulum Tersembunyi dalam Literatur, kurikulum
memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan teori
pendidikan. Suatu kurikulum di susun dengan mengacu
pada satu atau beberapa teori kurikulum dan teori
kurikulum dijabarkan berdasarkan teori pendidikan
tertentu.
14. E. Landasan Pengembangan Kurikulum, merupakan inti dari
bidang pendidikan dan memiliki pengaruh terhadap
seluruh kegiatan pendidikan.
Komentar : Dalam bab ini kurikulum sebagai rancangan
pendidikan mempunyai kedudukan yang cukup
sentral dalam keseluruhan kegiatan
pembelajaran, menentukan proses pelaksanaan
dan hasil pendidikan. Mengingat pentingnya
peran kurikulum dalam pendidikan dan dalam
perkembangan kehidupan peserta didik nantinya,
maka pengembangan kurikulum tidak bisa
dikerjakan sembarangan.
15. BAB 5 : Identifikasi Kelebihan Kemampuan
Belajar
Kelebihan kemampuan belajar itu antara lain meliputi :
1. Belajar lebih cepat
2. Menyimpan informasi lebih mudah
3. Keingintahuan yang tinggi
4. Berfikir mandiri
5. Superior dalam berfikir abstrak
6. Memiliki banyak minat
A. Pembelajaran Remedial dalam KTSP, dalam rangka
membantu peserta didik mencapai standar isi dan standat
kompetensi lulusan yang sesuai dengan KTSP.
16. C. Hakikat pembelajaran remedial, merupakan layanan
pendidikan yang di berikan kepada peserta didik untuk
memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai
kriteria ketuntasan yang di harapkan.
D. Perinsip pembelajaran remedial, memrupakan pemberian
perlakuaan khusus tehadap peserta didik yang mengalami
hambatan kegiatan belajarnya.
E. Diagnosis kegiatan belajar, di maksud untuk mengetahui
tingkat kesulitan belajar peserta didik
F. Teknik, yang dapat digunakan untuk mendiagonosis
kesulitan belajaran.
G. Penilaian pembelajaran, perubahan pradigma pendidikan
dari behavioristik ke konstruktivistik tidak hanya menurut
adanya perubahan dalam proses pembelajaran, tetapi
juga termasuk melaksanakan penilaian pembelajaran
siswa.
17. H. Proses pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang
sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu negara
I. Pembelajarn kooperatif, adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar
J. Proses kelompok, adalah suatu startegi belajar mengajar yang
menekankan pada sikap atau prilaku bersama dalam bekerja
membantu diantara sesama dalam struktur kerjasama yang
teratur dalam kelompok, yang terdiri antara dua orang atau
lebih.
K. Tujuan pembelajaran cooperatifve learning, adalah
menciptakan situasi dimana keberhasilan individu di tentukan
atau di pengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya
Komentar : menurut saya dalam pembahasan bab ini
mengidentifikasi kelebihan kemampuan belajar
peserta didik untuk mengetahui jenis tingkat
kelebihan belajar peserta didik.
18. BAB 6 : Model Pengembangan Kurikulum
A. Komponen kurikulum, terbagi menjadi beberapa bagian
tujuan kurikulum, materi, strategi, organisasi kurikulum,
evaluasi.
B. Materi pembelajaran, menurut Jhon Dewey materi
pembelajaran dan metode reflektif di dalam memecahkan
masalah, yaitu proses berfikir, hati.
C. Strategi pembelajaran, adalah penguasaan informasi
intelektual sebagai mana yang banyak di kembangkan oleh
kalangan pendukung filsafat klasik dalam rangka
pewarisan budaya atau pun keabadian, maka strategi
pembelajaran yang dikembangkan akan lebih berpusat
kepada gutu.
19. D. Organisasi kurikulum, terdapat enam ragam
pengorganisasian kurikulum : mata pelajaran terpisah,
mata pelajaran berkolerasi, bidang study, program yang
bersifat pada anak, inti masalah, dan electic program.
E. Evaluasi kurikulum, merupakan salah satu komponen
kurikulum dimaksud untuk memeriksa tingkat
ketercapaian tujuan-tujuan pendidikan yang inin di
wujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan.
F. Pengubahan kurikulum, perubahan kurikulum pada
dasarnya memang di butuhkan manakala kurikulum yang
berlaku (current curriculum) di pandang sudah tidak
efektif dan tidak relevan lagi dengan tuntutan dan
perkembangan jaman dan setiap perubahan akan
mengandung resiko dan konsekuensi tertentu.
20. G. Pengolahan kurikulum, adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran
serta cara yang di gunakan sebagai pedoman
menyelanggarakan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
H. Pelaksanaan kegiatan pengembangan diri, bertujuan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai
dengan kondii sekolah.
Komentar : Model ini merupakan model pengembangan
kurikulum yang paling lama dan palng banyak
digunakan. Gagasan pengembangan kurikulum
datang dari para administator pendidikan dan
menggunakan prosedur administrasi.
21. BAB 7 : KONSEP PAKEM
Secara garis besar gambaran pakem sbb :
1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang
mengembangkan pemahaman dan kemampuan.
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara
membangkitkan semangat siswa.
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan
bahan belajar yang menarik
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih
kooperativedan ineteraktif, termasuk cara belajar
kelompok.
5. Guru mendorong sisiwa untuk menemukan caranya
sendiri dalam memecahkan masalah.
22. A. Apa yang harus di perhatikan dalam melaksanakan pakem
?
1. Memahami sifat yang di miliki anak
2. Mengenl anak secara perorangan
3. Memanfaatkan prilaku anakdalam pengorganisasian
belajar
4. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental
B. Quantum learning, adalah kiat, petunjuk, strategi dan
seluruh proses belajar yang dapat mempertajam
pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar
sebagai suatu proses yang menyenangkan bermanfaat.
C. Teori belajar kontruktivisme , adalah teori pengembangan
mental piaget.
23. D. Kontruktivisme yang artiny bahwa siswa harus aktif secara
mental membangun struktur pengetahuannya
berdasarkan kematangan kognitif yang di milikinya.
E. Teori kontrukstivis, memperhatikan dan memanfaatkan
pengetahuan awal siswa, pengalaman belajar yang
autentik dn bermakna, adanya dorongan agar siswa bisa
mandiri.
F. Empat pilar belajar : belajar mengetahui, belajar bekarya,
belajar hidup bersama dan belajar berkembang utuh.
Komentar : menurut saya dalam bab ini mengemukakan ke
kreatifan dan mnekankan ke kereatifan siswa
dalam belajar, dan dapat memecahkan
masalahnya sendiri.
24. BAB 8 : Perkembangan Bahan Ajar
A. Bahan ajar, adalah segala bentuk yang digunakan untuk
membantu guru/instruktur dalam melaksanaakan kegiatan
beajar mengajar di kelas.
B. Tujuan dan manfaat penyusunan bahan ajar
1. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan
kurikulum dan mempertimbangkan kebutuhan peserta
didik.
2. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif
bahan ajar.
3. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
C. Manfaat bagi peserta didik, kegiatan pembelajaran menjadi
lebih menarik, dan mendapatkan kemudahan dalam
mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.
D. Prinsip pengembangan, mulai dari yang mudah untuk
memahami yang sulit, dari yang kongkret untuk memahami
yang abstrak.
25. E. Jenis bahan ajar, bahan ajar pandang (visual), bahan ajar
dengan (audio), bahan ajar panang dengar, bahan ajar
multimedia interaktif.
F. Teknis penyususnan bahan ajar
1. Analisis KD (Kurikulum Dasar) indikator
2. Analisis sumber belajar
3. Pemilihan dan penentuan bahan ajar
G. Penyususnan bahan ajar cetak, bisa di sesuaikan seperti
ini :
1. Susunan tampilan
2. Bahasa yang mudah
3. Menguji pemahaman
4. Stimulan
5. Kemudahan di baca
6. Materi instruksional
26. H. Apa prinsip-prinsip dalam pemilihan bahan ajar : prinsip
relevansi, prinsip konsistensi, dan prinsip kecukupan.
I. Bagai mana langkah-langkah dalam memilih bahan ajar :
mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam
standar kompetensi dasar dan memilih sumber bahan
ajar.
J. Bagai mana menentukan cakupan dan urutan bahan ajar ?
1. Menentukan cakupan bahan ajar
2. Menentukan urutan bahan ajar
Komentar : menurut saya dalam bab ini menekan kan guru
dalam memilih bahan ajar dan pengembangan
bahan ajar yang menarik dan mengembangkan
keaktifan sisiwa dalam proses pembelajaran di
kelas.
27. BAB 9 : PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Persiapan pembelajaran hakikatnya merupakan
perencanaan jaka pendek untuk memperkirakan atau
memperoyeksikan tentang apa yang dilakukan.
A. Metode pembelajaran
1. Pndekatan pembelajaran
2. Strategi pembelajaran
3. Metode pembelajaran
4. Teknik pembelajaran
B. Strategi pembelajaran, pembelajaran kontekstual,
bermain peran, pembelajaran partisifatip, blajar tuntas,
dan pembelajaran dengan modul.
C. Pembelajaran kontekstual, merupakan konsep
pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara
materi pemebelajarab dengan dunia kehidupan nyata.
28. D. Bermain peran, merupakan salah satu model
pembelajaran yang di arahkan pada upaya pemecahan
masalah-masalah yang berkaitan dngan hubungan antar
manusia terutama yang menyangkut kehidupan peserta
didik.
E. Pembelajaran partisipatif, merupakan pembelajaran
dengan melibatkan pesrta didik secara aktif dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran
F. Belajar tuntas
G. Pembelajaran dengan modul, adalah suatu proses
pembelajaran mengenai suatu satuan bahasa tertentu
yang di susun secara sistematis, operasional dan terarah
untuk di guanakn oleh peserta didik di sertai dengan
pedoman penggunaannya untuk para guru
29. H. Pembelajaran inkuiri, merupakan kegiatan pembelajaran
yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan
siswa untuk mencari dan menyelididki secara sistematis,
logis dan analitis.
I. Prosedur pembeljaran, kegiatan pendahuluan, kegiatan
inti, kegiatan akhir dan tindak lanjut.
J. Kegiatan akhir dan tindakan lanjut pembelajaran
Komentar : menurut saya dalam bab ini menekankan
kemampuan yang di miliki guru dan pemahaman
yang mendalam tentang obyek belajar dan
situasi pembelajaran.
30. BAB 10 : Model Pembelajaran
A. Belajar di pandang sebagai usaha sadar, untuk
memperoleh perubahan prilaku secara keseluruhan, baik
aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
B. Model pembelajaran afektif , strategi pembelajaran afktif
adalah strategi yang bukan hanya bertujuan untuk
mencapai pendidikan kognitif saja, akan tetapi brtujuan
untuk mencapai dimensi yang lainnya yaitu sikap dan
keterampilan afektif.
C. Proses pembentukan sikap, pola pwmbiasaan dan pola
modeling.
D. Model strategi, pada umumnya menghadapkan siswa
pada situasi yang mengandung konflik atau situasi
problematis.
31. E. Model sekolah internasional, di tijau dari komponen
pendidika ialah :
1. Lulusan SBI dapat melanjutkan pendidikan pada satuan
pendidikan yang bertaraf internasional, baik di dalam
maupun di luar negri.
2. Lulusan SBI dapat bekerja pada lembaga-lembaga
internasional dan/atau negara-negara lain.
3. Lulusan SBI meraih mendali tingkat internasional pada
berbagai kompetensi sains matematika, teknologi, eni,
dan olahraga.
F. Kelas bilingual
G. Pelatihan untuk guru bilingual, sangat penting karena
bahan pembelajaran dalam kelas bilingual memakai
bahasa inggris.
32. H. Masalah linguistik dalam kelas bilingual, diatasi dengan
selalu memakai bahasa inggris karena manfaat
pengajaran bahasa inggris yang berdasarkan pada contec.
I. Task sebagai dasar pengajaran di kelas bilingual
J. Model kelas yang bisa di kembangkan
K. Strategi pelaksanaan team teaching harus juga di
persiapkan dengan bersama-sama.
Komentar : menurut saya dalam bab ini pembelajaran aktif
buka hanya strategi yang bertujuan untuk
mencapai pendidikan yang kognitif sja, akan
tetapi juga bertujuan untuk mencapai dimensi
yang lainnya.