Makalah ini membahas tentang manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan Islam yang mencakup pengertian, konsep, dasar, dan materi pokok kurikulum pendidikan Islam."
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Manajemen kurikulum pendidikan islam
1. MANAJEMEN KURIKULUM pada LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
“MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM”
Dosen pembimbing :
DR. Afiful Ikhwan, M.Pd.I
Oleh :
Ulfi Lailatul Azizah : (2015470544)
PAI – SMT 4
KAMPUS UNIT CAMPURDARAT
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH (STAIM)
TULUNGAGUNG
Maret 2017
2. ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini yang berjudul “Manajemen Kurikulum pada Lembaga
Pendidikan Islam” dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Shalawat dan salam tak lupa kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama
Islam hingga sampai kepada kita.
Adapun sesudah itu, kami menyadari bahwa mulai dari perencanaan
sampai penyusunan makalah ini, kami telah banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak.Oleh karena itu dengan segala hormat kami sampaikan rasa terima
kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM)
Tulungagung Bapak Nurul Amin M.Ag
2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan
makalah ini Bapak DR. Afiful Ikhwan, M.Pd.I
3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam
penyelesaian makalah.
Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut kami hanya dapat berdo’a
dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi
amal soleh di mata Allah SWT Amin.
Dan dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak
kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan kritikan positif,
sehingga bisa diperbaiki seperlunya.
Akhirnya semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan Amin
Yaa Robbal ‘Alamin.
(PENYUSUN)
3. iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………………… i
Kata Pengantar ……………………………………………… ii
Daftar Isi …………………………………………….... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………...... 1
B. Rumusan Masalah …………………………….... 2
C. Tujuan Masalah ……………………………........ 2
BAB II PEMBAHASAN
MANAJEMEN KURIKULUM pada LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
1. Pengertian manajemen kurikulum pada lembaga
penddikan islam...................................................... 3
2. Konsep kurikulum lembaga pendidikan islam....... 4
3. Dasar kurikulum pendidikan islam……….……… 10
4. Materi pokok dalam kurikulum pendidikan islam.. 11
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ………………………………………….... 14
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………… 17
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
kurikulum memiliki esensi berupa program dalam mencapai tujuan
pendidikan. Sebagai sebuah rencana, kurikulum mempunyai peran sentral
dalam menunjang keberhasilan sebuah pendidikan, terutama pendidikan Islam
yang bertujuan membentuk akhlakul karimah, maka kurikulum yang
direncanakan serta dikembangkan haruslah benar-benar memenuhi kriteria-
kriteria yang memungkinkan tercapainya tujuan pendidikan Islam.
Antara tujuan pendidikan Islam dengan program (kurikulum) merupakan
kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, hal ini disebabkan karena suatu tujuan
yang hendak dicapai haruslah terlukiskan di dalam program (kurikulum),
bahkan program itulah yang akan mencerminkan arah dan tujuan yang
diinginkan dalam proses kependidikan.
Kurikulum menjadi landasan berpijak suatu lembaga pendidikan untuk
melangkah lebih jauh mengembangkan ciri khas suatu lembaga penididikan
dengan corak dan warna yang berbeda tergantung latar belakang lembaga
tersebut. apabila suatu lembaga pendidikan bernafaskan Islam maka dapat
dipastikan kurikulum yang dibentuk juga akan terkontaminasi bahkan sengaja
memasukkan muatan-muatan agama sebagai konsekuansi dari ke khasan suatu
lembaga.
Kurikulum pendidikan Islam tentu berbeda dengan kurikulum pendidikan
pada umumnya dengan ciri-ciri dan prinsip-prinsip yang dimiliki oleh
pendidikan Islam, makalah sederhana ini akan mencoba menelaah
karakteristik kurikulum pendidikan Islam dan prinsip-prinsip dalam
penyusunan kurikulum pendidikan Islam beserta dinamikanya.
5. 2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajemen kurikulum di lembaga pendidikan islam ?
2. Bagaimana Konsep kurikulum lembaga pendidikan islam ?
3. Apa saja dasar-dasar kurikulum pendidikan islam ?
4. Apa materi pokok dalam kurikulum pendidikan islam ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen kurikulum di lembaga
pendidikan islam
2. Untuk mengetahui konsep kurikulum lembaga pendidikan islam
3. Untuk mengetahui dasar-dasar kurikulum pendidikan islam
4. Untuk mengetahui materi pokok dalam kurikulum pendidikan islam
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Kurikulum pada Lembaga Pendidikan Islam
Manajemen adalah proses penggunaan sumber daya secara efektif
untuk mencapai sasaran, pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya
perusahaan dan organisasi.1 Menurut Hasibuan, manajemen sebagai ilmu
dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-
sumber lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
Menurut Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, memimpin dan mengawasi pekerjaan organisasi dan
untuk menggunakan sumber daya organisasi yang tesedia untuk mencapai
tujuan organisasi yang dinyatakan dengan jelas.
Sedangkan menurut George R Terry mendefinisikan manajemen
adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan,
perecanaan, pengorganisasian, penggiatan dan pengawasan yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya. Dan
Luther Gulick mengatakan bahwa manajemen adalah sebagai suatu bidang
ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami
mengapa dan bagaimana manusia bekerjasama untuk mencapai tujuan dan
membuat ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.2
Istilah kurikulum memiliki berbagai tafsiran yang dirumuskan oleh
para pakar dalam bidang pengembangan kurikulum sejak dahulu sampai
sekarang. Istilah kurikulum berasal dari Bahasa latin, yakni curir yang
artinya pelari, dan curere yang artinya tempat terpacu. Jadi Curriculum
dapat diartikan jarak yang harus ditempuh oleh pelari. Dari makna yang
berdasarkan rumusan tersebut, Kurikulum dalam pendidikan diartikan
1 Kamisa, “Kamus Lengkap Bahasa Indonesia”, (Surabaya: Kartika, 1997), hal.358.
2 Fitri Oviyanti, dkk. “Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran”. (Palembang: Noer
Fikri, 2015), hal.3-4.
7. 4
sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh dan diselesaikan
anak didik untuk memperoleh ijazah.3
Sedangkan lembaga pendidikan Islam adalah suatu wadah, atau
tempat berlangsungnya proses pendidikan Islam, lembaga pendidikan itu
mengandung konkrit berupa sarana dan prasarana dan juga pengertian
yang abstrak.
Dan pendidikan islam adalah pendidikan yang didasarkan pada
nilai-nilai ajaran islam sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an dan
Al-Hadis serta dalam pemikiran para ulama dalam praktik sejarah umat
islam.4
Jika diaplikasikan dalam kurikulum lembaga pendidikan Islam,
maka kurikulum berfungsi sebagai pedoman yang digunakan oleh
pendidik untuk membimbing peserta didiknya ke arah tujuan tertinggi
pendidikan Islam, melalui akumulasi sejumlah pengetahuan, keterampilan
dan sikap. Dalam hal ini proses pendidikan Islam bukanlah suatu proses
yang dapat dilakukan secara serampangan, tetapi hendaknya mengacu
kepada konseptualisasi manusia paripurna (insan kamil) yang strateginya
telah tersusun secara sistematis dalam kurikulum pendidikan Islam.5
Jadi, manajemen kurikulum pendidikan islam dapat disimpulkan
sebagai proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai
sasaran dalam mengelola sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh
dan diselesaikan anak didik untuk memperoleh ijazah dengan nuansa yang
didasarkan pada nilai-nilai ajaran islam sebagaimana yang tercantm dalam
Al-Qur’an dan Al-Hadis serta dalam pemikiran para ulama dalam praktik
sejarah umat islam.
B. Konsep Kurikulum Lembaga Pendidikan Islam
Kurikulum di sekolah merupakan penentu utama kegiatan sekolah.
Segala aktivitas siswa mengacu pada kurikulum yang ada. Berdasarkan hal
3 Oemar Hamalik, “Kurikulum dan Pembelajaran”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal.16.
4 Abuddin Nata, “Manajemen Pendidikan Islam: Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam
di Indonesia”, (Jakarta: Kencana Prenda Media Group, 2012), hal.179.
5 H. Ramayulis, “Ilmu Pendidikan Islam”, (Jakarta: Kalam Mulia, 2006), hal.152.
8. 5
tersebut kurikulum harus tepat dirumuskan secara perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum tersebut. Program
pendidikan/kurikuler tersebut, sekolah/ lembaga pendidikan berusaha
mendorong siswa agar berkembang dan tumbuh secara tepat sesuai dengan
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Untuk menyusun kurikulum
Nasional, tentu ada lembaga yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk
merancang atau mengembangkan kurikulum yang akan digunakan secara
nasional.6
Dalam prakteknya, selama ini kurikulum dianggap sebagai penentu
keberhasilan pendidikan, termasuk Pendidikan Islam. Karena itu, perhatian
para guru, dosen, kepala sekolah atau madrasah, ketua, rektor, maupun
praktisi pendidikan terkonsentrasi pada kurikulum. Padahal, kurikulum
bukanlah penentu utama.masalah kesadaranlah yang menjadi problem
yang paling besar. Yaitu lemahnya kesadaran untuk berprestasi, kesadaran
untuk menghilangkan kebodohan, maupun kesadaran untuk berbuat yang
terbaik. Dari segi pelakunya, kesadaran yang lemah itu terjadi pada semua
pihak secara merata baik pada pemerintah, kepala madrasah atau sekolah,
guru, siswa, maupun masyarakat. Pemerintah kurang menghargai guru,
dan dosen, terutama bagi yang berstatus tidak tetap, padahal mereka
merupakan ujung tombak pendidikan. Kepala sekolah/madrasah lebih
memperhatikan urusan fisik sekolah atau madrasah daripada kualitas
pembelajaran. Para guru hanya mengerjakan rutinitas mengajar dan hampir
tidak pernah melakukan inovasi-inovasi. Sementara itu, masyarakat juga
bersikap pragmatis dengan cenderung mengejar pendidikan yang cepat
selesai, tugas ringan, dan cepat kerja tanpa mempertimbangkan efek
negatifnya. Manajemen kurikulum mencakup kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian kurikulum. Perencanaan dan pengembangan
kurikulum nasional pada umumnya telah dilakukan oleh Departemen
Pendidikan Nasional pada tingkat pusat. Karena itu level madrasah yang
paling penting adalah bagaimana merealisasikan dan menyesuaikan
kurikulum tersebut dengan kegiatan pembelajaran. Di samping itu,
6 Rusman, “manajemen kurikulum”, (Jakarta: Rajawali pers, 2009), hal.4.
9. 6
madrasah juga bertugas dan berwewenang untuk mengembangkan
kurikulum muatan lokal sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
lingkungan setempat.
1. Ciri-ciri Kurikulum Pendidikan Islam
Ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam yang tentunya memiliki
perbedaan dengan kurikulum pendidikan pada umumnya.
Secara umum ciri kurikulum pendidikan Islam merupakan
cerminan nilai-nilai Islami yang diperoleh dari hasil pemikiran
kefilsafatan dan diprektekkan dalam semua kegiatan
kependidikan. Maka bisa dikatakan bahwa ciri kurikulum
pendidikan Islam selalu memiliki keterkaitan dengan Al-
Qur’an dan al-Hadits. Konsep inilah yang membedakan dengan
pendidikan pada umumnya.7 Menurut Al-Syabani, ciri-ciri
kurikulum pendidikan Islam sebagaimana berikut :
a. Kurikulum pendidikan Islam mengedepankan dan
mengutamakan Agama dan akhlak dalam berbagai
tujuannya. Materi dalam kurikulum pendidikan Islam
haruslah mencerminkan nilai-nilai keIslaman dan
bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah, metode
pembelajaran yang diterapkan, alat dan teknik dalam
kurikulum pendidikan Islam juga mencerminkan nilai-nilai
keagamaan.8
b. Kandungan dan cakupan kurikulum pendidikan Islam
bersifat menyeluruh yang mencerminkan semangat
pemikiran dan ajaran Islam yang bersifat universal dan
menjangkau semua aspek kehidupan, baik intelektual,
psikologis, sosial dan spiritual.
c. Kurikulum pendidikan Islam terkait dengan minat, bakat
dan kemampuan peserta didik, sehingga murid tidak
7 Samsul Nizar, “Filsafat Pendidikan Islam, Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis”,
(Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hal.61.
8 Omar Mohammad al-Toumy Al-Syaibani, “terjemah Hasan Langgulung, Falsafah
Pendidikan Islam”, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), hal.490.
10. 7
mempelajari suatu mata pelajaran kecuali ia merasa senang
dengan materi tersebut, kurikulum pendidikan Islam juga
memperhatikan keterkaitan antara lingkungan dengan
lembaga pendidikan dan peserta didik, sehingga
penyusunan kurikulum selalu disesuaikan dengan
kebutuhan sosial masyarakat di wilayah tertentu, dari segi
lain pendidikan Islam bersifat dinamis dan bisa menerima
perubahan bila diperlukan, kurikulum pendidikan Islam
juga mempunyai sifat keserasian antara mata pelajaran,
kandungan, dan kegiatan-kegiatan pembelajaran.
d. Memiliki perhatian yang luas dan kandungan yang
menyeluruh. Maksudnya ialah aspek pribadi siswa tepat
pada sasaran terutama aspek pribadi siswa yaitu jasmani,
akal, dan rohani.9
Ciri kurikulum pendidikan islam tersebut jelas mempunyai
perbedaan dengan kurikulum pendidikan umum, dalam hal ini
misalnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
mempunyai ciri sebagai berikut :
a) Menekankan ketercapaian Kompetensi siswa, baik
secara individual maupun klasikal.
b) Berorientasi pada hasil belajar.
c) Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan
pendekatan dan metode yang bervariasi.
d) Sumber belajar bukan hanya guru tetapi juga sumber
lainnya yang mempunyai unsur edukatif.
e) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar
dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu
kompetensi.
9 Mujamil Qomar, “Manajemen Pendidikan Islam (Strategi Baru Pengelolaan Lembaga
Pendidikan Islam)”, (Malang: Erlangga, 2007), hal.151.
11. 8
2. Prinsip-prinsip Kurikulum Pendidikan Islam.
Di samping ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam, juga terdapat
prinsip-prinsip umum yang menjadi dasar kurikulum
pendidikan Islam, yaitu sebagai berikut :
1) Prinsip pertautan dengan Agama, artinya bahwa semua
elemen kurikulum baik aspek tujuan, materi, alat dan
metode dalam pendidikan Islam selalu menyandarkan pada
dasar-dasar ajaran Islam yang tertuang dalam Al-Qur’an
dan Al-Hadits.
2) Prinsip Universal, universal disini dimaksudkan bahwa
tujuan dan cakupan kurikulum pendidikan Islam harus
mencakup semua aspek yang mendatangkan manfaat, baik
bagi peserta didik, baik yang bersifat jasmaniyah maupun
rohaniyah. Cakupan isi kurikulum menyentuh akal dan
qalbu peserta didik. Pendidikan yang dikembangkan
sebisanya dikembangkan bukan pendidikan sekuler,
melainkan sebaliknya yaitu pendidikan rasional yang
mempunyai arti mengajarkan materi-metari yang
bermanfaat bagi kehidupan akhirat dan dunia bagi peserta
didik. Dengan demikian dalam pendidikan Islam tidak ada
perbedaan antara ilmu umum dan ilmu Agama.
3) Prinsip keseimbangan antara tujuan yang ingin dicapai
suatu lembaga pendidikan dengan cakupan materi yang
akan diberikan kepada peserta didik. Keseimbangan ini
meliputi materi yang bersifat religi-akhirat dan profane-
keduniaan dengan mencegah orientasi sepihak saja. Hakikat
dari prinsip keseimbangan ini , didasarkan pada firman
Allah Swt dalam surat al-Qashas ayat 77 Artinya : “Dan
carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) di negeri kalian, dan janganlah kamu
melupakan kebahagiaanmu dari (kenikmatan) duniawi dan
12. 9
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
SWT telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sessungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. Ayat
tersebut adalah perintah yang bersifat wajib, artinya umat
Islam wajib melaksanakan keseimbangan hidup antara
keduniaan dan keakhiratan, kesimbangan cara berfikir
bersifat rasional dan hati nurani. Apabila kita kaitkan
dengan penyusunan kurikulum maka pedoman kurikulum
mencerminkan keseimbangan tujuan pembelajaran dan
materi-materi yang diarahkan pada pencapaian
keseimbangan tujuan duniawi dan tujuan ukhrowi.
4) Prinsip memperhatikan perbedaan individu, peserta didik
merupakan pribadi yang unik dengan keadaan latar
belakang sosial ekonomi dan psikologis yang beraneka
macam, maka penyusunan kurikulum pendidikan Islam
haruslah memperhatikan keberagamaan latar belakang
tersebut demi tercapainya tujuan pendidikan itu sendiri.
5) Prinsip perkembangan dan perubahan. Prinsip pertautan
antarmata pelajaran, pengalaman, dan aktivitas yang
terkandung dalam kurikulum.10
Menurut Dedi Arik Kurniawan manajemen kurikulum memiliki
beberapa prinsip, yaitu :
1) Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan
kurikulum merupakan aspek yang harus dipertimbangkan
dalam manajemen kurikulum.
2) Demokrasi, pelaksanaan manajemen kurikulum harus
berasaskan pada demokrasi yang menempatkan pengelola,
pelaksanaan dan subjek didik pada posisi yang seharusnya
dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
10 Mujamil Qomar, “Manajemen Pendidikan Islam”, (Strategi Baru Pengelolaan Lembaga
Pendidikan Islam)....hal.152
13. 10
3) Kooperatif, dalam mencapai suatu kegiatan manajemen
kurikulum harus ada rasa kerja sama dengan baik untuk
menghasilkan tujuan yang diinginkan.
4) Efektif dan efesiensi, dalam menjalankan suatu kegiatan
didalam manajemen kurikulum harus dilaksanakan dengan
efektifitas dan efesiensi untuk mencapai tujuan kurikulum.
5) Mengarahkan pada visi, misi, dan tujuan yang telah di
tetapkan
Demikian beberapa prinsip manajemen kurikulum yang jika
kita perhatikan semuanya mengarahkan pada kegiatan yang mampu
menghasilkan suatu capaian yang diinginkan dengan
mensinergikan semua komponen yang ada didalamnya.11
C. Dasar Kurikulum Pendidikan Islam
Kurikulum sebagai salah satu komponen pendidikan yang sangat berperan
dalam mengantarkan pada tujuan pendidikan yang diharapkan, harus
mempunyai dasar-dasar yang merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi
dan membentuk materi kurikulum, susunan dan organisasi kurikulum. Yang
menjadi dasar -dasar dalam penyusunan kurikulum pendidikan islam adalah :
1. Dasar Agama
Seluruh sistem yang ada di dalam masyarakat islam, termasuk sistem
pendidikannya harus meletakkan dasar falsafah, tujuan,dan
kurikulumnya pada ajaran islam yang meliputi aqidah, ibadah,
muamalat dan hubungan –hubungan yang berlaku didalam masyarakat.
Hal ini bermakna bahwa semua itu pada akhirnya harus mengacu pada
dua sumber utama syariat islam yaitu alquran dan sunnah.
2. Dasar Falsafah
Dasar ini memberikan arah dan tujuan pendidikan islam, dengan dasar
filosofis sehingga susunan kurikulum pendidikan islam mengandung
suatu kebenaran, terutama dari sisi nilai-nilai sebagai pandangan hidup
yang diyakini kebenarannya.
11 Fitri Oviyanti, dkk, hal.15
14. 11
3. Dasar Psikologis
Asas ini memberikan bahwa kurikulum pendidikan islam hendaknya
disusun dengan mempertimbangkan tahapan-tahapan pertumbuhan dan
perkembangan yang dilalui anak didik. Kurikulum pendidikan islam
harus dirancang sejalan dengan ciri-ciri perkembangan anak didik,
tahap kematangan bakat-bakat jasmani, intelektual, bahasa, emosi dan
sosial, kebutuhan dan keinginan, minat, kecakapan, perbedaan
individual antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya.
4. Dasar Sosial
Dasar ini memberikan gambaran bagi kurikulum pendidikan islam
yang tercermin pada dasar sosial yang mengandung ciri-ciri
masyarakat islam dan kebudayaannya. Baik dari segi pengetahuan,
nilai-nilai ideal, cara berpikir dan adat kebiasaan, dan seni. Sebab tidak
ada suatu masyarakat yang tidak berbudaya dan tidak ada suatu
kebudayaan yang tidak berada pada masyarakat. Kaitannya dengan
kurikulum pendidikan islam sudah tentu kurikulum ini harus mengakar
terhadap masyarakat dan perubahan dan perkembangan.
5. Dasar Organisatoris
Dasar ini memberikan landasan dalam penyusunan bahan
pembelajaran beserta beserta penyajiannya dalam proses pembelajaran.
D. Materi Pokok Dalam Kurikulum Pendidikan Islam
1. Materi pokok kurikulum pendidikan Islam meliputi:
1) Tujuan
Adapun kurikulum pendidikan agama Islam bertujuan meningkatkan
keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman peserta didik
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman
dan bertakwa kepada Allah SWT. Serta berakhlak mulia dalam
kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
15. 12
2) Isi
Isi dari kurikulum adalah materi atau bahan pelajaran dan pengetahuan
atau pengalaman belajar yang harus diberikan pada peserta didik untuk
mencapai materi tersebut.
3) Strategi atau Metode
Strategi adalah pola-pola umum kegiatan guru dan murid dalam
perwujudan kegiatan belajar mengajar atau kegiatan kurikuler untuk
mencapai tujuan yang telah digariskan.
4) Evaluasi
Evaluasi kurikulum dimaksudkan menilai suatu kurikulum sebagai
program pendidikan untuk menentukan efisiensi, efektifitas, relevasi
dan produktifitas, program dalam mencapai tujuan pendidikan.
2. Kurikulum pendidikan Islam meliputi tiga hal yaitu:
1) Masalah Keimanan (aqidah)
Bagian aqidah menyentuh hal-hal yang bersifat iktikad (kepercayaan).
Termasuk mengenai iman setiap manusia dengan Allah, Malaikat,
Kitab-kitab, Rasul-rasul, Hari Qiyamat dan Qada’ dan Qadar Allah
swt. Masalah keimanan mendapat prioritas pertama dalam penyusunan
kurikulum karena pokok ajaran inilah yang pertama perlu ditanamkan
pada anak didik.
2) Masalah Keislaman (Syariah)
Bagian syariah meliputi segala hal yang berkaitan dengan amal
perbuatan manusia dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan
peraturan hukum Allah dalam mengatur hubungan manusia dengan
Allah dan antara sesama manusia. Aspek pergaulan hidup manusia
dengan sesamanya sebagai pokok ajaran Islam Yang penting
ditempatkan pada prioritas kedua dalam urutan kurikulum ini.
3) Masalah Ihsan (Akhlak).
Bagian akhlak merupakan suatu amalan yang bersifat melengkapkan
kedua perkara di atas (keimanan dan keislaman) dan mengajar serta
mendidik manusia mengenai cara pergaulan dalam kehidupan
bermasyarakat.
16. 13
Ketiga ajaran pokok tersebut di atas akhirnya dibentuk menjadi Rukun
Iman, Rukun Islam dan Akhlak. Dari ketiga bentuk ini pula lahirlah
beberapa hukum agama, berupa ilmu tauhid, ilmu fiqih dan ilmu akhlak.
Selanjutnya ketiga kelompok ilmu agama ini kemudian dilengkapi dengan
pembahasan dasar hukum Islam, yaitu al-Quran dan al-Hadis serta
ditambah lagi dengan sejarah Islam.
Hal yang perlu didahulukan dalam kurikulum pendidikan Islam yang
pertama ialah al-Quran dan Hadis. Kedua ialah bidang ilmu yang meliputi
kajian tentang manusia sebagai individu dan juga sebagai anggota
masyarakat. Menurut istilah modern bidang ini dikenali sebagai
kemanusiaan (al-ulum al-insaniyyah). Bidang-bidangnya meliputi
psikologi, sosiologi, sejarah, ekonomi dan lain-lain. Ketiga bidang ilmu
mengenai alam atau sains natural ( al-ulum al-Kauniyyah), yang meliputi
bidang-bidang seperti astronomi, biologi dan lain-lain.
Sedangkan mengenai sistem pengajaran dan teknik penyampaian adalah
terserah kepada kebijakan guru melalui pengalamannya dengan cara
memperhatikan bahan yang tersedia, waktu serta jadual yang sudah
ditetapkan oleh pihak tertentu (sekolah masing-masing).12
12harto rajih, “manajemen kurikulum pendidikan islam”, dalam
http://hartorajih.blogspot.co.id/2014/05/manajemen-kurikulum-pendidikan-islam.html. Diunggah
pada hari jum’at, 03 Maret 2017, pukul 09:15 WIB
17. 14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Manajemen kurikulum pendidikan islam dapat disimpulkan sebagai proses
penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran dalam
mengelola sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh dan diselesaikan
anak didik untuk memperoleh ijazah dengan nuansa yang didasarkan pada
nilai-nilai ajaran islam sebagaimana yang tercantm dalam Al-Qur’an dan
Al-Hadis serta dalam pemikiran para ulama dalam praktik sejarah umat
islam.
2. Kurikulum di sekolah merupakan penentu utama kegiatan sekolah,
kurikulum dianggap sebagai penentu keberhasilan pendidikan, termasuk
Pendidikan Islam. Karena itu, perhatian para guru, dosen, kepala sekolah
atau madrasah, ketua, rektor, maupun praktisi pendidikan terkonsentrasi
pada kurikulum, Manajemen kurikulum mencakup kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian kurikulum. Di lembaga pendidikan islam pasti
memiliki ciri-ciri dan prinsip kurikulum pendidikan islam. adapun ciri-
cirinya meliputi :
a. Kurikulum pendidikan Islam mengedepankan dan mengutamakan
Agama dan akhlak dalam berbagai tujuannya.
b. Kandungan dan cakupan kurikulum pendidikan Islam bersifat
menyeluruh (Universal).
c. Kurikulum pendidikan Islam terkait dengan minat, bakat dan
kemampuan peserta didik.
d. Memiliki perhatian yang luas dan kandungan yang menyeluruh.
Di samping ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam, juga terdapat prinsip-
prinsip umum yang menjadi dasar kurikulum pendidikan Islam, yaitu
sebagai berikut :
a. Prinsip pertautan dengan Agama,
18. 15
b. Prinsip Universal, maksudnya bahwa tujuan dan cakupan kurikulum
pendidikan Islam harus mencakup semua aspek yang mendatangkan
manfaat baik bagi peserta didik.
c. Prinsip keseimbangan antara tujuan yang ingin dicapai suatu lembaga
pendidikan dengan cakupan materi yang akan diberikan kepada
peserta didik.
d. Prinsip memperhatikan perbedaan individu.
e. Prinsip perkembangan dan perubahan.
3. Yang mendasari terbentuknya kurikulum pendidikan islam adalah :
a. Dasar agama, kurikulumnya meliputi aqidah, ibadah, muamalat dan
hubungan –hubungan yang berlaku didalam masyarakat.
b. Dasar falsafah, kurikulumnya mengandung suatu kebenaran, terutama
dari sisi nilai-nilai sebagai pandangan hidup yang diyakini
kebenarannya.
c. Dasar Psikologis, Asas ini memberikan bahwa kurikulum pendidikan
islam hendaknya disusun dengan mempertimbangkan tahapan-tahapan
pertumbuhan dan perkembangan yang dilalui anak didik.
d. Dasar Sosial, Kaitannya dengan kurikulum pendidikan islam sudah
tentu kurikulum ini harus mengakar terhadap masyarakat dan
perubahan dan perkembangan.
e. Dasar Organisatoris, Dasar ini memberikan landasan dalam
penyusunan bahan pembelajaran beserta beserta penyajiannya dalam
proses pembelajaran.
4. Kurikulum pendidikan Islam meliputi tiga hal yaitu :
a. Masalah Keimanan (aqidah). mengenai iman setiap manusia dengan
Allah, Malaikat, Kitab-kitab, Rasul-rasul, Hari Qiamat dan Qada dan
Qadar Allah swt.
b. Masalah Keislaman (syariah). syariah meliputi segala hal yang
berkaitan dengan amal perbuatan manusia dalam kehidupan sehari-hari
yang berkaitan dengan peraturan hukum Allah dalam mengatur
hubungan manusia dengan Allah dan antara sesama manusia.
19. 16
c. Masalah Ihsan (akhlak), Bagian akhlak merupakan suatu amalan yang
bersifat melengkapkan kedua perkara di atas (keimanan dan
keislaman) dan mengajar serta mendidik manusia mengenai cara
pergaulan dalam kehidupan bermasyarakat.
20. 17
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik ,Oemar.2008“Kurikulum dan Pembelajaran”, (Jakarta: Bumi Aksara,
2008)
Kamisa.1997 “Kamus Lengkap Bahasa Indonesia”, (Surabaya: Kartika, 1997)
Mohammad ,Omar al-Toumy Al-Syaibani.1979“terjemah Hasan Langgulung,
Falsafah Pendidikan Islam”, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979)
Nata ,Abuddin.2012“Manajemen Pendidikan Islam: Mengatasi Kelemahan
Pendidikan Islam di Indonesia”, (Jakarta: Kencana Prenda Media Group,
2012)
Nizar ,Samsul.2002“Filsafat Pendidikan Islam, Pendekatan Historis, Teoritis dan
Praktis”, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002)
Oviyanti ,Fitri, dkk.2015“Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran”,
(Palembang: Noer Fikri, 2015)
Oviyanti ,Fitri dkk.
Qomar ,Mujamil.2007 “Manajemen Pendidikan Islam (Strategi Baru Pengelolaan
Lembaga Pendidikan Islam)”, (Malang: Erlangga, 2007)
Rajah ,harto.2014 “manajemen kurikulum pendidikan islam”, dalam
http://hartorajih.blogspot.co.id/2014/05/manajemen-kurikulum-
pendidikan-islam.html.
Ramayulis ,H.2006“Ilmu Pendidikan Islam”, (Jakarta: Kalam Mulia, 2006)
Rusman.2009“manajemen kurikulum”, (Jakarta: Rajawali pers, 2009)