Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kurikulum dan pembelajaran, meliputi pengertian manajemen kurikulum, penyusunan dan up-dating KTSP, penerapan pembelajaran berpusat pada siswa, implementasi kurikulum, dan kajian masalah kurikulum dan pembelajaran.
1. 1
MANAJEMEN KURIKULUM
DAN PEMBELAJARAN
DISUSUN OLEH :
1. Muhammad Hikmal Farhansah (A1B021001)
2. Sheza Yolanda Saputri (A1B021010)
3. Agisti Carissa Sulistia (A1B021014)
4. Putri Purnamasari (A1B021028)
5. Aisah Alzahra (A1B021038)
>
YOUR CENTER
2. 2
Point yang akan dibahas
Pengertian manajemen
kurikulum dan pembelajaran
1
Penyusunan dan Up-dating KTSP
Berdasarkan tujuan, nilai-nilai, dan
kuktur sekolah
Student interest, student Achieve-
ment, and student centered
2
>
<
3
Implementasi kurikulum
4
YOUR CENTER
Kajian masalah kurikulum, pengajaran
dan pembelajaran
5
4. 4
Istilah manajemen kurikulum berasal dari dua kata, yaitu “manajemen” dan “kurikulum”.
Kurikulum adalah semua kegiatan, pengalaman, dan segala sesuatu yang dapat
mempengaruhi perkembangan kepribadian anak. Manajemen kurikulum adalah suatu
sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehensif, sistemik, dan sistematik
dalam rangka mewujudkan ketercapaian pada tujuan kurikulum. Dalam
pelaksanaannya, manajemen kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan konteks
MBS dan KTSP. Dari definisi manajemen kurikulum di atas, dapat dipahami bahwa
manajemen kurikulum merupakan sebuah proses kerjasama dalam mengelola
kurikulum untuk mencapai tujuan kurikulum atau tujuan pendidikan secara efisien dan
efektif.
>
<
YOUR CENTER
5. 5
Prinsip dan Fungsi Manajemen Kurikulum
menempatkan
pengelola, pelaksana
dan subjek didik pada
posisi yang seharusnya
untuk mencapai tujuan
kurikulum
Produktivitas
hasil yang akan diperoleh
dalam kegiatan kurikulum
merupakan aspek yang
harus dipertimbangkan
dalam manajemen kurikulum
Kooperatif
perlu adanya kerja
sama yang positif
dari berbagai pihak
yang terlibat
Demokratisasi
Efektifivitas dan
efisiensi
harus mempertimbangkan
efektivitas dan efisiensi
untuk mencapai tujuan
kurikulum
>
<
YOUR CENTER
Mengarahkan visi,
misi, dan tujuan
perlu adanya kerja sama yang
positif dari berbagai pihak yang
terlibat
8. 8
Dasar Penyusunan KTSP
Pengembangan KTSP didasarkan pada dua landasan pokok, yakni landasan empiris dan
landasan formal. Yang menjadi landasan empiris di antaranya.
1. Adanya kenyataan rendahnya kualitas pendidikan kita baik dilihat dari sudut proses
maupun hasil belajar.
2. Indonesia adalah negara yang sangat luas yang memiliki keragaman sosial budaya
dengan potensi dan kebutuhan yang berbeda.
Yang menjadi landasan formal, KTSP disusun dalam rangka memenuhi amanat yang
tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
>
<
YOUR CENTER
9. 9
Prinsip-prinsip Pengembangan KTSP
1. Berpusat pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, Kepentingan Peserta Didik, dan
Lingkungannya
2. Beragam dan Terpadu
3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
4. Relevan dengan Kebutuhan Kehidupan
5. Menyeluruh dan Berkesinambungan
6. Belajar Sepanjang Hayat
7. Seimbang antara Kepentingan Nasional dan Kepentingan Daerah
>
<
YOUR CENTER
11. 11
A. Student Interest (Minat Siswa)
Hurlock (1990: 422) menyatakan bahwa minat merupakan hasil dari pengalaman atau
proses belajar. Minat memiliki dua aspek yaitu:
1. Aspek kognitif didasarkan atas konsep yang dikembangkan seseorang mengenai
bidang yang berkaitan dengan minat dan didasarkan atas pengalaman dan apa yang
dipelajari dari lingkungan.
2. Aspek afektif adalah konsep yang membangun konsep kognitif dan dinyatakan
dalam sikap terhadap kegiatan atau objek yang menimbulkan minat.
>
<
YOUR CENTER
12. 12
B. Student Achievement (Siswa Berprestasi)
Siswa berprestasi adalah siswa yang berhasil mencapai suatu prestasi baik
dalam bidang akademik maupun non akademik yang ditekuni di sekolah sehingga patut
dibanggakan.Tohirin (2011: 151) mengemukakan bahwa pencapaian prestasi belajar atau
hasil belajar mahasiswa, merujuk kepada aspek-aspek :
a. Kognitif adalah kegiatan mental (otak), yaitu : pengetahuan, pemahaman, penerapan,
dan penilaian.
b. Afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai, mencakup watak perilaku
seperti perasaan, minat, sikap, emosi dan nilai.
c. Psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau
kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.
>
<
YOUR CENTER
13. 13
C. Student Centered Learning (Pusat Belajar Siswa)
SCL (Student-Centered Learning) adalah suatu metode pembelajaran yang menempatkan
peserta didik sebagai pusat dari proses belajar. Melalui metode pembelajaran ini, mahasiswa
mengambil peran utama atau menjadi pusat dalam proses pembelajaran, maka apapun yang
bersangkutan dengan materi pembelajaran mahasiswa harus mandiri dalam mencari sumber – sumber
dan referensi belajar dengan bimbingan dari dosen. Student Centered Learning (SCL) membuat
pemahaman mahasiswa lebih dalam dan lebih spesifik mengenai bidang yang ditekuni dengan
menjadikan mahasiswa sebagai pusat pembelajaran, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan
kualitas mahasiswa itu sendiri. Didalam SCL para mahasiswa memiliki keleluasaan untuk segenap
potensinya (cipta, karsa, rasa), mengeksplorasikan bidang /ilmu yang diminatinya, membangun
pengetahuan serta kemudian mencapai kopetensinya melalui proses pembelajaran aktif, interaktif,
kolaboratif, kooperati, kontextual dan mandiri
>
<
YOUR CENTER
14. 14
karakteristik yang membedakan SCL dengan sistem pembelajaran lain adalah sebagai berikut :
1. Pembelajaran Aktif, mahasiswa berinteraksi lebih dengan sesama mahasiswa atau dengan
dosen
2. Pembelajaran Interaktif, mahasiswa harus mengerjakan sesuatu materi yang sedang
dipelajarinya.
3. Pembelajaran Mandiri, proses dan pengalaman belajar diatur dan dikontrol oleh mahasiswa
sendiri.
4. Pembelajaran Kolaboratif, bekerjasama dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan
pembelajaran
5. Pembelajaran Kooperatif, bersifat kontekstual dan relevan
6. Pembelajaran Kontekstual, menggabungkan isi kandungan (content) dengan pengalaman
harian individu, masyarakat dan lingkungan/alam pekerjaan.
>
<
YOUR CENTER
16. 16
Penjadwalan
Penyusunan jadwal pelajaran untuk semua guru mengajar maksimal 6
hari/minggu, Penyusunan jadwal pada program pola kegiatan perbaikan dan
pengayaan secara normal setiap mata pelajaran atau tema akan memerlukan
kegiatan perbaikan bagi siswa yang belum tuntas penugasan terhadap bahan
ajar. Oleh karena itu ketika menyusun jadwal pelajaran sudah harus
dialokasikan waktu untuk kegiatan perbaikan bagi siswa yang belum tuntas dan
pengayaan bagi yang sudah tuntas. Penjadwalan juga herus mengikukelender
pendidikan yang telah di susun oleh dinas pendidikan.
>
<
YOUR CENTER
17. 17
Pembagian tugas
Pembagian tugas mengajar dan tugas lain dilakukan secara merata, sesuai
dengan bidang keahlian dan minat guru. Diupayakan setiap guru
memperoleh jam tugas sesuai dengan beban tugas minimal. Pemerataan
beban tugas mengajar akan menumbuhkan rasa kebersamaan. Pemberian
tugas yang sesuai dengan keahlian dan minat akan meningkatkan motivasi
kerja guru. Dengan tugas sesuai dengan beban minimal akan membuat
guru merasa aman dan dapat naik pangkat dengan tepat waktu.
>
<
YOUR CENTER
18. 18
Pembelajaran
Pembelajaran sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa pasti akan
menghadapi beberapa masalah pembelajaran. Hal tersebut akan
berdampak pada kegagalan pembelajaran. Melalui perencanaan yang baik,
setidaknya dapat mengantisipasi atau meminimalisir permasalahan-
permasalahan yang nantinya akan muncul, sehingga pembelajaran
berjalan normal dan keberhasilan pembelajaran tercapai. Perencanaan
program pembelajaran dijadikan pedoman yang berisi petunjuk tentang
jenis dan sumber yang diperlukan, media penyajian, tindakan yang perlu
dilakukan, sumber biaya, tenaga, sarana yang diperlukan, sistem kontrol,
dan evaluasi untuk mencapai tujuan organisasi.
>
<
YOUR CENTER
20. 20
Masalah kurikulum di Indonesia
Berikut ini adalah beberapa masalah kurikulum yang ada di Indonesia :
● Kurikulum Indonesia Terlalu Kompleks.
● Sering Berganti Nama.
● Kesulitan Guru dalam memahami Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).
● Guru Merasa Kurang Dilatih untuk Melaksanakan Kurikulum 2013 dalam Kegiatan
Pembelajarannya.
● Belum Adanya Silabus Final Mengakibatkan Kesulitan dalam Pembuatan RPP.
● Keluhan Tentang Keterurutan Materi Pelajaran
>
<
YOUR CENTER
21. 21
Pembelajaran kurikulum
Adanya Kurikulum, proses pembelajaran dapat terencana dengan baik, sehingga tujuan
pembelajaran pun dapat dicapai. Tingkat keberhasilan pembelajaran di kelas akan
berbeda-beda, dikarenakan persepsi perorangan guru pasti memiliki perbedaan.
Kurikulum bukanlah sebuah perangkat yang permanen, karena kurikulum terus
berevolusi mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Seorang guru
yang berhasil akan selalu memerhatikan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan
Kurikulum yang digunakan. Pada awalnya dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) menjadi Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter.
>
<
YOUR CENTER
22. 22
Pengajaran Kurikulum
pengajaran kurikulum mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.
Perencanaan dan pengembangan kurikulum nasional pada umumnya telah dilakukan
oleh Departemen Pendidikan Nasioanal pada tingkat pusat. Karena itu level sekolah
yang paling penting adalah bagaimana merealisasikan dan menyesuaikan kurikulum
tersebut dengan kegiatan pembelajaran. Di samping itu, sekolah juga bertugas dan
berwewenang untuk mengembangkan kurikulum muatan local sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan lingkungan setempat.
>
<
YOUR CENTER
23. 23
KESIMPULAN
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Manajemen kurikulum adalah
segenap proses usaha bersama untuk memperlancar pencapaian tujuan pengajaran
dengan titik berat pada usaha meningkatkan kualitas interaksi belajar mangajar.
Kurikulum juga dirancang dari tahap perencanaan, organisasi kemudian pelaksanaan
dan akhirnya monitoring dan evaluasi. Kemudisn administrasi kurikulum ialah suatu
sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komperhensif, sistemik, dan sistematik
dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. Dalam pelaksanaannya,
administrasi berbasis sekolah (MBS) dan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
>
<
YOUR CENTER