SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
CHAPTER 3
THE SOURCES OF
KNOWLEDGE
SITI AISAH
NIM 1603288
Pertanyaan terpenting dalam filsafat tentang sifat pengetahuan
manuasia adalah
1. apakah pikiran manusia mampu mengetahui?
2. Apakah manusia hanya puas dengan pendapat atau tebakan?
Apakah pengetahuan manusia terbatas pada fakta-fakta atau
mampu melampui panca indera?
CABANG FILSAFAT
3
Etika
Ilmu
Politik
Pendidikan
Metafisika
Estetika
Efistimologi
Agama
Hukum
Sejarah
Matematika
FILSAFAT
Ilmu Sosial
Ilmu Alam
Epistemologi adalah teori pengetahuan
Salah satu cabang filsafat yang mempermasalahkan hakikat
pengetahuan, sumber-sumbernya, syarat-syarat memperoleh
pengetahuan, kebenaran dan kepastian pengetahuan serta
hakikat kehendak dan kebebasan manusia dalam
pengetahuan.
Cabang filsafat yang khusus menggeluti pertanyaan-
pertanyaan yang bersifat menyeluruh dan mendasar tentang
pengetahuan.
Suatu upaya rasional untuk menimbang dan menentukan
nilai kognitif pengalaman manusia dalam interaksinya
dengan diri, dan lingkungan sekitarnya.
PEMBAHASAN DALAM
EPISTEMOLOGI
 Membahas tentang sumber-sumber pengetahaun
 Membahas tentang apa yang kelihatan versus hakikatnya
 Membahas tentang ke-valid-an pengetahuan.
P E N DA PAT AWA M
( C O M M O N S E N S E )
 Cenderung untuk bersifat kebiasaan dan meniru (warisan masa
lalu)
 Tidak jelas dan samar-samar.
 Kepercayaan yang belum diuji.
 Tidak ada penjelasan mengapa sesuatu hal terjadi.
PENGHAMBAT BERFIKIR
JERNIH
Prasangka, suatu pertimbangan yang terburu-buru, dasar
pemikiran yang salah yang meremehkan bukti atau
menilai bukti tersebut secara berlebihan. Sehingga sulit
membuat kesimpulan yang akurat/bias mental
Propaganda, informasi yang disampaikan dengan
membangkitkan emosi atau keinginan lalu menyajikan
beberapa jalan keluar melalui sugesti (melalui media
massa)
Otoriterianisme, mengikuti kekuasaan secara buta tanpa
tindakan kritis, ada keyakinan bahwa pengetahuan
dijamin atau disahkan oleh otoritas/ kewenangan adat
K E SAL AHAN -KESAL AHAN BE RFIK IR
(FRANCIS BACON 1561 -1626)
Idols of the Tribe, kecenderungan menerima bukti atau kejadian yang
menguntungkan suku atau bangsa sendiri.
Idols of the Cave, kecenderungan memandang diri pribadi sebagai pusat
dunia dan menekankan pendapat pribadi yang terbatas.
Idols of the Market, kecenderungan untuk terpengaruh oleh kata-kata
atau nama-nama yang dikenal dalam percakapan sehari-hari.
Idols of the Theatre, kecenderungan untuk berpegang teguh pada
kepercayaan, keyakinan dan aliran-aliran pemikiran.
BEBERAPA KESALAHAN
BERFIKIR
Kesalahan Semantik, disebabkan oleh
pemakaian kata-kata secara tidak teliti atau
tidak tepat.
Kesalahan Formal, pengambilan kesimpulan
yang salah dari dasar pikiran (deduksi),
bumi
Kesalahan Empiris, melakukan generalisasi
secara terburu-burur (Induksi)
SUMBE R -SUMBER PE NGE TAHUAN
Sikap Skeptis, yaitu sikap yang meragukan bahwa manusia tidak mungkin
menemukan kebenaran yang obyektif. Gorgias mengatakan bahwa tidak ada
sesuatu yang benar-benar ada, kalaupun sesuatu itu ada manusia tidak mungkin
bisa mengetahuinya, kalaupun manusia bisa mengetahuinya, manusia tidak
mungkin bisa menjelaskannya.
Pancaindera (Empiris, jhon locke), menekankan pada kemampuan
manusia untuk menangkap pengalaman kongkrit yang diterima oleh
pancainderanya. (Kebenaran Koresponden)Pragmatisme sebagai bentuk
empiris radikal
Akal Budi (Rasio), manusia mengetahui dengan membandingkan ide-ide
atau pertimbangan-pertimbangan, akal manusia mempunyai kemampuan
untuk mengungkap kebenaran dengan sendirinya (Kebenaran Koheren)
Intuisi(, pengetahuan yang didapat tanpa melalui proses penalaran
tertentu, sifatnya personal dan tidak bisa diramalkan.
Wahyu, merupakan pengetahuan yang didapat dari Tuhan.
ASUMSI INTUISI
 Kesadaran/penalaran hasil adanya koneksi antara panca
indra(standar moral,dan nilai-nilai agama)
 Pemikiran Reflektif berdasarkan akumulasi pengalaman
dan berpikir(wawasan ilmiah)
 Kecerdasan Kuantitatif(indra dan intelek(Henry
Bergeson1859-1941)
 Perasaan mistis/mitos/keyakinan ( iman dan
pengalaman spiritual)
CARA MANUSIA MEMPEROLEH
KEBENARAN
 Melalui Pengalaman. (karena : kebetulan,spekulasi, Trial&Error,
pengalaman pribadi, berdasarkan otoritas , kebenaran ilmiah
(penelitian ilmiah)Sifatnya relatif
 Melalui keyakinan.(kebenaran mutlak atau dari wahyu Tuhan),
melalui Nabi/Rasul.- sifatnya absolut/mutlak.
MACAM PENGETAHUAN
 Pengetahuan Apriori, pengetahuan yang
didapat tidak tergantung pada pengalaman
inderawi (benar secara Universal)
 Pengetahuan Aposteriori, pengetahuan yang
hanya didapat dengan melakukan observasi dan
eksperimen.
 Knowledge by Description, pengetahuan
tentang fakta dan didapatkan dari benda atau
kejadian disekitar kita.
 Knowledge by acquaintance, pengetahuan yang
diperoleh dengan pengalaman atau dengan
perkenalan
POLA PENGETAHUAN
 Tahu Bahwa, pengetahuan mengenai informasi
tertentu. Disebut juga pengetahuan teoritis/ ilmiah.
 Tahu Bagaimana, mengenai bagaimana
melakukan sesuatu (know-how) berkaitan dengan
keahlian dan kemahiran teknis.
 Tahu Akan/ Mengenai, sesuatu yang sangat
spesifik menyangkut pengalaman atau pengenalan
pribadi. Kadar obyektifitas tinggi dan subyek
mampu membuat penilaian langsung.
 Tahu Mengapa, mengenai pemberian penjelasan
tentang suatu kejadian.
DASAR-DASAR PENGETAHUAN
 Pengalaman, adalah keseluruhan peristiwa
perjumpaan dan apa yang terjadi pada manusia
dalam interaksinya dengan alam dan
lingkungan sosialnya
• Pengalaman Primer, pengalaman langsung akan
persentuhan indrawi
• Pengalaman Sekunder, pengalaman reflektif
mengenai pengalaman primer (tidak langsung)
• Ciri pengalaman adalah, amat beraneka ragam,
berkaitan dengan obyek yang berada diluar diri
manusia dan terus bertmabah dan berkembang
sesuai dengan perkembangan manusia itu sendiri.
DA S A R - DA S A R P E N G E T A H UA N
 Ingatan, tanpa ingatan pengalaman inderawi tidak akan
dapat berkembang menjadi pengetahuan.
Supaya ingatan dapat menjadi dasar yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya bagi pengetahuan,
(a) memiliki kesaksian bahwa peristiwa yang diingat itu
memang pernah dialami dimasa lalu, (b) ingatan bersifat
konsisten dan dapat menjadi dasar pemecahan persoalan.
DASAR-DASAR PENGETAHUAN
 Kesaksian, suatu penegasan yang diberikan oleh
orang terhadap peristiwa yang dialami orang lain
untuk menyatakan kebenaran atas peristiwa itu.
• Bukti Intrinsik, bukti tentang autoritas atau kewenangan
si pemberi kesaksian.
• Bukti Ekstrinsik, bukti yang secara langsung
berhubungan dengan materi kesaksian
 Minat dan Rasa Ingin Tahu, diperlukan untuk
dapat mengembangkan pengetahuan. Minat
mengarahkan perhatian pada hal-hal yang dialami
dan dianggap penting untuk diperhatikan. Rasa
ingin tahu mendorong orang untuk bertanya dan
melakukan penyelidikan atas apa yang dialami dan
menarik minatnya.
DASAR-DASAR PENGETAHUAN
 Pikiran dan Penalaran, kegiatan pokok dari pikiran
adalah penalaran yang keduanya merupakan hal yang
mendasari pengetahuan. Penalaran merupakan proses
bagaimana pikiran menarik kesimpulan dari hal-hal yang
sebelumnya telah diketahui.
• Induksi adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan
umum dari berbagai kejadian atau kasus khusus.
• Deduksi adalah bentuk penalaran yang berangkat dari suatu
pernyataan umum ke kejadian khusus yang secara niscaya
dapat diturunkan dari pernyataan umum tersebut.
• Abduksi adalah penalaran untuk merumuskan sebuah hipotesa
berupa pernyataan umum yang kemungkinan kebenarannya
masih perlu diuji.
DASAR-DASAR PENGETAHUAN
 Logika, cara berfikir yang lurus, runut dan benar
• Silogisme Kategoris, silogisme yang terdiri dari
proposisi yang bersifat kategoris (afirmatif universal,
negatif universal, afirmatif partikular, negatif
partikular)
• Silogisme Hipotesa, silogisme dalam proposisi bersyarat
(kalau…maka…)
• Silogisme Disjungtif, silogisme yang sahih hanya dalam
salah satu kemungkinan yang menyingkirkan
kemungkinan lain.
DASAR-DASAR PENGETAHUAN
 Bahasa, merupakan salah satu hal yang mendasari dan
memungkinkan pengetahuan pada manusia. Bahasa Tertulis
dan Tidak Tertulis.
 Kebutuhan hidup manusia, memperoleh pengetahuan yang
dibutuhkan untuk dapat hidup merupakan suatu bagian dari
cara berada manusia. Pengetahuan merupakan suatu alat,
strategi dan kebijakan dalam berinteraksi dengan
lingkungannya.
T I G A A S U M S I I L M U M E N G E N A I O B Y E K
E M P I R I K .
Asumsi pertama: menganggap bahwa obyek-obyek tertentu
mempunyai keserupaan satu sama lain. Umpamanya: dalam
hal bentuk, struktur, sifat, da lainnya.
Asumsi kedua adalah anggapan bahwa suatu benda tidak
mengalami perubahan dalam jangka waktu tertentu. Kegiatan
keilmuan bertujuan mempelajari tingkah laku suatu obyek
dalam suatu keadaan tertentu.
Asumsi ketiga adalah determinasi, yaitu kita menganggap tiap
gejala bukan merupakan suatu kejadian yang bersifat
kebetulan. Tiap gejala mempunyai pola tertentu yang bersifat
tetap dengan urut-urutan kejadian yang sama
TERJADINYA PENGETAHUAN
 Menurut Aliran Rasionalisme.
- Menganggap Rasio adalah sumber
kebenaran
- Pengetahuan terjadi karena bahan panca
indra dan batin diolah oleh akal.
Aliran ini terbagi 2 yaitu:
1. Rasionalisme Idealis -pengukuran adalah hasil pengolahan
bersama
LANJUTAN…
Tokohnya: Descartes, Spinoza, Leibniz, Fichte, Hegel Dll.
Aliran ini berpegang pd keyakinan bahwa pengetahuan kita dpt
melampaui pengalaman panca indra sejati
Melalui rasio dapat dirumuskan: Difinisi, Komparasi dan kausal
(sebab akibat)
Contohnya:
LANJUTAN …..
 Apa yang dimaksud “ A”dan apa yang dimaksud “B”.
 Apa persamaaan dan perbedaaan “A” dan “B”
 Mana yang menjadi sebab dan mana yang menjadi akibat dari “A”
atau “B”
LANJUTAN….
2. Rasionalisme Realis. - berpandangan bahwa
pengolahan pengetahuan oleh rasio tidak terlepas dari
obyek yang diamati. Metodenya deduktif.
EMPIRISME- Pengetahuan terbatas hanya pada
Pengalaman. Kebenaran didapat dari hasil pengamatan,
jadi keputusan berbeda masing masing orang.
Emprisme terbagi 2.
a. Sensualisme – menghasilkan kebenaran semu,
b. Konsiensialisme -keputusan diambil berdasarkan
kesadaran. Metodenya Induktif,
K RITIK AN TE RHADAP
RASIONAL ISME DAN E MPRIS
J. A . L E I G H T O N
 Rasionalisme - Mengagungkan Rasio,spekulatif., mengabaikan
jiwa. Akhirnya menginkari Tuhan.Kebenaran Koheren.Deduktif
 Emprisme – mengangungkan pengalaman tadi semua pengetahuan
didapat dari pengalaman panca indra. Kebenaran
Koresponden.Induktif Tokohnya J.Lock, D. Home, Barkley.
K E SIMPUL AN
( J HON DE W E Y )
PE NGE TAHUAN
Dunia rasional dan dunia empirik membentuk sebuah
dunia keilmuan yang merupakan gabungan dari kedua
dunia tersebut. “Genetic Approach” to knowledge
Dunia rasional (deduktif) adalah koheren,
logis, dan sistematis, dengan logika deduktif sebagai
sendi pengikatnya
Dunia empirik (induktif) yang obyektif dan
berorientasi kepada fakta sebagai mana adanya.
Dimanapun ada kehidupan di sana adalah
prilaku aktivitas yang ada terus menerus antara
organisme dan lingkungan dengan terus
mengeksplorasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya.
KEGIATAN KEILMUAN SEBAGAI SEBUAH
PROSES
Deduksi
Khasanah ilmu Ramalan
Dunia rasional
Dunia empirik
Induksi
Fakta
Pengujian
Metode penelitian
keilmuanStatistik
Logika matematika
Deduktif
Induktif
28
SUMBER-SUMBER PENGETAHUAN
 1. Otoritas – percaya pada orang lain.
 Syaratnya: ada kejujuran
 2. Persepsi indera: empiris, tumpuan utama pengetahuan
modern, sifatnya terbatas dan kadang hasilnya menipu .
 3. Akal: membandingkan ide-ide, bersifat konseptual logis,
runtut.
 4. Intuisi: diperoleh langsung tanpa pemikiran sadar dan
persepsi langsung. Hasil induksi dan deduksi di bawah sadar yg
muncul ke permukaan
 5. Wahyu: pengetahuan berasal dari Yang Ilahi dalam kitab
suci/ajaran agama.
PE RBANDINGAN
FIL SAFAT PE NGE TAHUAN DAN FIL SAFAT
IL MU PE N G E TAHUAN
Filsafat Pengetahuan, adalah keseluruhan pemikiran, gagasan,
ide, konsep dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang
dunia dan segala isinya. (Spontan)
Sedangkan
Filsafat Ilmu Pengetahuan adalah keseluruhan sistem
pengetahuan manusia yang telah dibakukan secara sistematis.
(Sistematis dan Reflektif)
What Is The Science ?
Ilmu Pengetahuan :
 Bangunan atau akumulasi pengetahuan yang diperoleh sepanjang
sejarah perkembangan pengetahuan manusia
 Ilmu Pengetahuan dianggap sebagai “produk”
 Contoh : Einstien dengan teori relatifitasnya
Newton dengan teori tentang gaya dll
 Pengetahuan yang diperoleh melalui prosedur ilmiah
(Metode Ilmiah)
 Ilmu Pengetahuan dianggap sebagai “proses”, diperoleh secara
logis (dasar & alasan yang deduktif rasional) untuk menjelaskan
suatu gejala dan diuji secara empiris sehingga bersifat terbuka
 Contoh : Lahirnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer
31
Fungsi Ilmu Pengetahuan :
 Untuk menerangkan gejala
 Untuk memahami hakekat gejala
 Untuk meramalkan kejadian yang akan datang
 Untuk mengendalikan gejala
Ciri Ilmu Pengetahuan :
 Mempuyai obyek kajian
 Mempunyai metode pendekatan
 Disusun secara sistematis
 Bersifat “universal” (legitimated)
Pengetahuan adalah pengalaman yang diselenggarakan oleh diri sendiri atau
pikiran
32
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Research method lecture 2 - filsafat ilmu
Research method   lecture 2 - filsafat ilmuResearch method   lecture 2 - filsafat ilmu
Research method lecture 2 - filsafat ilmuthe45
 
Metode berpikir-filsafat-islam
Metode berpikir-filsafat-islamMetode berpikir-filsafat-islam
Metode berpikir-filsafat-islamBusiness idea
 
Filsafat ilmu
Filsafat  ilmu Filsafat  ilmu
Filsafat ilmu Ram Dhany
 
Kelompok 11 rangkuman materi pengantar filsafat kls_s
Kelompok 11  rangkuman materi pengantar filsafat kls_sKelompok 11  rangkuman materi pengantar filsafat kls_s
Kelompok 11 rangkuman materi pengantar filsafat kls_sAtikatulLatifah
 
Kelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_s
Kelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_sKelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_s
Kelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_slilisnurkhafida
 
Filosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajianFilosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajianSigit Kindarto
 
Makalah Sumber Pengetahuan
Makalah Sumber PengetahuanMakalah Sumber Pengetahuan
Makalah Sumber Pengetahuansayid bukhari
 
ilmu dan pengetahuan
ilmu dan pengetahuanilmu dan pengetahuan
ilmu dan pengetahuanalvinkasenda
 
Pengantar Filsafat Ilmu
Pengantar Filsafat IlmuPengantar Filsafat Ilmu
Pengantar Filsafat Ilmugueste97040
 
Teori filsafat ilmu
Teori filsafat ilmuTeori filsafat ilmu
Teori filsafat ilmumira_punya
 
Historis filsafat
Historis filsafatHistoris filsafat
Historis filsafatAndi Uli
 
Dimensi kajian filsafat ilmu
Dimensi kajian filsafat ilmuDimensi kajian filsafat ilmu
Dimensi kajian filsafat ilmuM fazrul
 
1. mencari kebenaran dan pendekatan ilmiah
1. mencari kebenaran dan pendekatan ilmiah1. mencari kebenaran dan pendekatan ilmiah
1. mencari kebenaran dan pendekatan ilmiahArifin Abidin
 

What's hot (20)

Research method lecture 2 - filsafat ilmu
Research method   lecture 2 - filsafat ilmuResearch method   lecture 2 - filsafat ilmu
Research method lecture 2 - filsafat ilmu
 
4 epistemologi
4 epistemologi4 epistemologi
4 epistemologi
 
Metode berpikir-filsafat-islam
Metode berpikir-filsafat-islamMetode berpikir-filsafat-islam
Metode berpikir-filsafat-islam
 
Filsafat ilmu
Filsafat  ilmu Filsafat  ilmu
Filsafat ilmu
 
Kelompok 11 rangkuman materi pengantar filsafat kls_s
Kelompok 11  rangkuman materi pengantar filsafat kls_sKelompok 11  rangkuman materi pengantar filsafat kls_s
Kelompok 11 rangkuman materi pengantar filsafat kls_s
 
Kelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_s
Kelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_sKelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_s
Kelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_s
 
Filosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajianFilosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajian
 
filsafat ilmu B1
filsafat ilmu B1filsafat ilmu B1
filsafat ilmu B1
 
Makalah Sumber Pengetahuan
Makalah Sumber PengetahuanMakalah Sumber Pengetahuan
Makalah Sumber Pengetahuan
 
Bab i .2.
Bab i .2.Bab i .2.
Bab i .2.
 
filsafat
filsafatfilsafat
filsafat
 
Kelompok 6 slide share pfi_s
Kelompok 6 slide share pfi_sKelompok 6 slide share pfi_s
Kelompok 6 slide share pfi_s
 
ilmu dan pengetahuan
ilmu dan pengetahuanilmu dan pengetahuan
ilmu dan pengetahuan
 
Pengantar Filsafat Ilmu
Pengantar Filsafat IlmuPengantar Filsafat Ilmu
Pengantar Filsafat Ilmu
 
Teori filsafat ilmu
Teori filsafat ilmuTeori filsafat ilmu
Teori filsafat ilmu
 
Historis filsafat
Historis filsafatHistoris filsafat
Historis filsafat
 
Dasar filsafat
Dasar filsafatDasar filsafat
Dasar filsafat
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Dimensi kajian filsafat ilmu
Dimensi kajian filsafat ilmuDimensi kajian filsafat ilmu
Dimensi kajian filsafat ilmu
 
1. mencari kebenaran dan pendekatan ilmiah
1. mencari kebenaran dan pendekatan ilmiah1. mencari kebenaran dan pendekatan ilmiah
1. mencari kebenaran dan pendekatan ilmiah
 

Viewers also liked

Viewers also liked (14)

Filsafat Ilmu Pendidikan
Filsafat Ilmu PendidikanFilsafat Ilmu Pendidikan
Filsafat Ilmu Pendidikan
 
Makalah manajemen sekolah revisi
Makalah manajemen sekolah revisiMakalah manajemen sekolah revisi
Makalah manajemen sekolah revisi
 
Filsafat mistik
Filsafat mistikFilsafat mistik
Filsafat mistik
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
Implikasi dan implementasi Filsafat Ilmu
Implikasi dan implementasi Filsafat IlmuImplikasi dan implementasi Filsafat Ilmu
Implikasi dan implementasi Filsafat Ilmu
 
Ppt metode penelitian
Ppt metode penelitianPpt metode penelitian
Ppt metode penelitian
 
filsafat ilmu_(dasar)
filsafat ilmu_(dasar)filsafat ilmu_(dasar)
filsafat ilmu_(dasar)
 
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan  Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
 
Ruang lingkup-filsafat-ilmu
Ruang lingkup-filsafat-ilmuRuang lingkup-filsafat-ilmu
Ruang lingkup-filsafat-ilmu
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
filsafat ilmu logika
 filsafat ilmu  logika  filsafat ilmu  logika
filsafat ilmu logika
 
filsafat ilmu
filsafat ilmufilsafat ilmu
filsafat ilmu
 
Filsafat ilmu [full pos]
Filsafat ilmu [full   pos]Filsafat ilmu [full   pos]
Filsafat ilmu [full pos]
 

Similar to Filsafat kurikulum

TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptxTUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptxunknownmukti
 
Fenomenologi
FenomenologiFenomenologi
Fenomenologidianaists
 
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas sRangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas sDwiKhusnulRahmat
 
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...DeffaNovitasari
 
Filsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdf
Filsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdfFilsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdf
Filsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdfVinaAnastasya
 
Kelompok 6 Filsafat Ilmu Full Materi
Kelompok 6 Filsafat Ilmu Full MateriKelompok 6 Filsafat Ilmu Full Materi
Kelompok 6 Filsafat Ilmu Full MateriDimasBimaAndika
 
HNF 3012
HNF 3012HNF 3012
HNF 3012D066567
 
Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okRizal Fahmi
 
TUGAS 1 FILSAFAT_HENNY HERLINA_NPM A2M022068.pdf
TUGAS 1 FILSAFAT_HENNY HERLINA_NPM A2M022068.pdfTUGAS 1 FILSAFAT_HENNY HERLINA_NPM A2M022068.pdf
TUGAS 1 FILSAFAT_HENNY HERLINA_NPM A2M022068.pdfhennyherlina2
 
02 epistimologi
02 epistimologi02 epistimologi
02 epistimologiadysintang
 
filsafat-pengetahuan-epistemologi
filsafat-pengetahuan-epistemologifilsafat-pengetahuan-epistemologi
filsafat-pengetahuan-epistemologiCapung Humve
 
Dasar-Dasar Pengetahuan
Dasar-Dasar PengetahuanDasar-Dasar Pengetahuan
Dasar-Dasar PengetahuanMuhammad Ihsan
 

Similar to Filsafat kurikulum (20)

TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptxTUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
 
Fenomenologi
FenomenologiFenomenologi
Fenomenologi
 
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas sRangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
 
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
 
Filsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdf
Filsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdfFilsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdf
Filsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdf
 
Kelompok 6 Filsafat Ilmu Full Materi
Kelompok 6 Filsafat Ilmu Full MateriKelompok 6 Filsafat Ilmu Full Materi
Kelompok 6 Filsafat Ilmu Full Materi
 
Pengantar Filsafat Ilmu
Pengantar Filsafat IlmuPengantar Filsafat Ilmu
Pengantar Filsafat Ilmu
 
suatu pemikiran umum Filsafat ilmu
suatu pemikiran umum Filsafat ilmusuatu pemikiran umum Filsafat ilmu
suatu pemikiran umum Filsafat ilmu
 
HNF 3012
HNF 3012HNF 3012
HNF 3012
 
Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran ok
 
TUGAS 1 FILSAFAT_HENNY HERLINA_NPM A2M022068.pdf
TUGAS 1 FILSAFAT_HENNY HERLINA_NPM A2M022068.pdfTUGAS 1 FILSAFAT_HENNY HERLINA_NPM A2M022068.pdf
TUGAS 1 FILSAFAT_HENNY HERLINA_NPM A2M022068.pdf
 
Kel12_EPISTEMOLOGI.pptx
Kel12_EPISTEMOLOGI.pptxKel12_EPISTEMOLOGI.pptx
Kel12_EPISTEMOLOGI.pptx
 
Epistimologi
EpistimologiEpistimologi
Epistimologi
 
Filsafat1
Filsafat1Filsafat1
Filsafat1
 
02 epistimologi
02 epistimologi02 epistimologi
02 epistimologi
 
Epistimologi
EpistimologiEpistimologi
Epistimologi
 
Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
Epistemologi
 
PERTEMUAN KE-2.ppt
PERTEMUAN KE-2.pptPERTEMUAN KE-2.ppt
PERTEMUAN KE-2.ppt
 
filsafat-pengetahuan-epistemologi
filsafat-pengetahuan-epistemologifilsafat-pengetahuan-epistemologi
filsafat-pengetahuan-epistemologi
 
Dasar-Dasar Pengetahuan
Dasar-Dasar PengetahuanDasar-Dasar Pengetahuan
Dasar-Dasar Pengetahuan
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 

Filsafat kurikulum

  • 1. CHAPTER 3 THE SOURCES OF KNOWLEDGE SITI AISAH NIM 1603288
  • 2. Pertanyaan terpenting dalam filsafat tentang sifat pengetahuan manuasia adalah 1. apakah pikiran manusia mampu mengetahui? 2. Apakah manusia hanya puas dengan pendapat atau tebakan? Apakah pengetahuan manusia terbatas pada fakta-fakta atau mampu melampui panca indera?
  • 4. Epistemologi adalah teori pengetahuan Salah satu cabang filsafat yang mempermasalahkan hakikat pengetahuan, sumber-sumbernya, syarat-syarat memperoleh pengetahuan, kebenaran dan kepastian pengetahuan serta hakikat kehendak dan kebebasan manusia dalam pengetahuan. Cabang filsafat yang khusus menggeluti pertanyaan- pertanyaan yang bersifat menyeluruh dan mendasar tentang pengetahuan. Suatu upaya rasional untuk menimbang dan menentukan nilai kognitif pengalaman manusia dalam interaksinya dengan diri, dan lingkungan sekitarnya.
  • 5. PEMBAHASAN DALAM EPISTEMOLOGI  Membahas tentang sumber-sumber pengetahaun  Membahas tentang apa yang kelihatan versus hakikatnya  Membahas tentang ke-valid-an pengetahuan.
  • 6. P E N DA PAT AWA M ( C O M M O N S E N S E )  Cenderung untuk bersifat kebiasaan dan meniru (warisan masa lalu)  Tidak jelas dan samar-samar.  Kepercayaan yang belum diuji.  Tidak ada penjelasan mengapa sesuatu hal terjadi.
  • 7. PENGHAMBAT BERFIKIR JERNIH Prasangka, suatu pertimbangan yang terburu-buru, dasar pemikiran yang salah yang meremehkan bukti atau menilai bukti tersebut secara berlebihan. Sehingga sulit membuat kesimpulan yang akurat/bias mental Propaganda, informasi yang disampaikan dengan membangkitkan emosi atau keinginan lalu menyajikan beberapa jalan keluar melalui sugesti (melalui media massa) Otoriterianisme, mengikuti kekuasaan secara buta tanpa tindakan kritis, ada keyakinan bahwa pengetahuan dijamin atau disahkan oleh otoritas/ kewenangan adat
  • 8. K E SAL AHAN -KESAL AHAN BE RFIK IR (FRANCIS BACON 1561 -1626) Idols of the Tribe, kecenderungan menerima bukti atau kejadian yang menguntungkan suku atau bangsa sendiri. Idols of the Cave, kecenderungan memandang diri pribadi sebagai pusat dunia dan menekankan pendapat pribadi yang terbatas. Idols of the Market, kecenderungan untuk terpengaruh oleh kata-kata atau nama-nama yang dikenal dalam percakapan sehari-hari. Idols of the Theatre, kecenderungan untuk berpegang teguh pada kepercayaan, keyakinan dan aliran-aliran pemikiran.
  • 9. BEBERAPA KESALAHAN BERFIKIR Kesalahan Semantik, disebabkan oleh pemakaian kata-kata secara tidak teliti atau tidak tepat. Kesalahan Formal, pengambilan kesimpulan yang salah dari dasar pikiran (deduksi), bumi Kesalahan Empiris, melakukan generalisasi secara terburu-burur (Induksi)
  • 10. SUMBE R -SUMBER PE NGE TAHUAN Sikap Skeptis, yaitu sikap yang meragukan bahwa manusia tidak mungkin menemukan kebenaran yang obyektif. Gorgias mengatakan bahwa tidak ada sesuatu yang benar-benar ada, kalaupun sesuatu itu ada manusia tidak mungkin bisa mengetahuinya, kalaupun manusia bisa mengetahuinya, manusia tidak mungkin bisa menjelaskannya. Pancaindera (Empiris, jhon locke), menekankan pada kemampuan manusia untuk menangkap pengalaman kongkrit yang diterima oleh pancainderanya. (Kebenaran Koresponden)Pragmatisme sebagai bentuk empiris radikal Akal Budi (Rasio), manusia mengetahui dengan membandingkan ide-ide atau pertimbangan-pertimbangan, akal manusia mempunyai kemampuan untuk mengungkap kebenaran dengan sendirinya (Kebenaran Koheren) Intuisi(, pengetahuan yang didapat tanpa melalui proses penalaran tertentu, sifatnya personal dan tidak bisa diramalkan. Wahyu, merupakan pengetahuan yang didapat dari Tuhan.
  • 11. ASUMSI INTUISI  Kesadaran/penalaran hasil adanya koneksi antara panca indra(standar moral,dan nilai-nilai agama)  Pemikiran Reflektif berdasarkan akumulasi pengalaman dan berpikir(wawasan ilmiah)  Kecerdasan Kuantitatif(indra dan intelek(Henry Bergeson1859-1941)  Perasaan mistis/mitos/keyakinan ( iman dan pengalaman spiritual)
  • 12. CARA MANUSIA MEMPEROLEH KEBENARAN  Melalui Pengalaman. (karena : kebetulan,spekulasi, Trial&Error, pengalaman pribadi, berdasarkan otoritas , kebenaran ilmiah (penelitian ilmiah)Sifatnya relatif  Melalui keyakinan.(kebenaran mutlak atau dari wahyu Tuhan), melalui Nabi/Rasul.- sifatnya absolut/mutlak.
  • 13. MACAM PENGETAHUAN  Pengetahuan Apriori, pengetahuan yang didapat tidak tergantung pada pengalaman inderawi (benar secara Universal)  Pengetahuan Aposteriori, pengetahuan yang hanya didapat dengan melakukan observasi dan eksperimen.  Knowledge by Description, pengetahuan tentang fakta dan didapatkan dari benda atau kejadian disekitar kita.  Knowledge by acquaintance, pengetahuan yang diperoleh dengan pengalaman atau dengan perkenalan
  • 14. POLA PENGETAHUAN  Tahu Bahwa, pengetahuan mengenai informasi tertentu. Disebut juga pengetahuan teoritis/ ilmiah.  Tahu Bagaimana, mengenai bagaimana melakukan sesuatu (know-how) berkaitan dengan keahlian dan kemahiran teknis.  Tahu Akan/ Mengenai, sesuatu yang sangat spesifik menyangkut pengalaman atau pengenalan pribadi. Kadar obyektifitas tinggi dan subyek mampu membuat penilaian langsung.  Tahu Mengapa, mengenai pemberian penjelasan tentang suatu kejadian.
  • 15. DASAR-DASAR PENGETAHUAN  Pengalaman, adalah keseluruhan peristiwa perjumpaan dan apa yang terjadi pada manusia dalam interaksinya dengan alam dan lingkungan sosialnya • Pengalaman Primer, pengalaman langsung akan persentuhan indrawi • Pengalaman Sekunder, pengalaman reflektif mengenai pengalaman primer (tidak langsung) • Ciri pengalaman adalah, amat beraneka ragam, berkaitan dengan obyek yang berada diluar diri manusia dan terus bertmabah dan berkembang sesuai dengan perkembangan manusia itu sendiri.
  • 16. DA S A R - DA S A R P E N G E T A H UA N  Ingatan, tanpa ingatan pengalaman inderawi tidak akan dapat berkembang menjadi pengetahuan. Supaya ingatan dapat menjadi dasar yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya bagi pengetahuan, (a) memiliki kesaksian bahwa peristiwa yang diingat itu memang pernah dialami dimasa lalu, (b) ingatan bersifat konsisten dan dapat menjadi dasar pemecahan persoalan.
  • 17. DASAR-DASAR PENGETAHUAN  Kesaksian, suatu penegasan yang diberikan oleh orang terhadap peristiwa yang dialami orang lain untuk menyatakan kebenaran atas peristiwa itu. • Bukti Intrinsik, bukti tentang autoritas atau kewenangan si pemberi kesaksian. • Bukti Ekstrinsik, bukti yang secara langsung berhubungan dengan materi kesaksian  Minat dan Rasa Ingin Tahu, diperlukan untuk dapat mengembangkan pengetahuan. Minat mengarahkan perhatian pada hal-hal yang dialami dan dianggap penting untuk diperhatikan. Rasa ingin tahu mendorong orang untuk bertanya dan melakukan penyelidikan atas apa yang dialami dan menarik minatnya.
  • 18. DASAR-DASAR PENGETAHUAN  Pikiran dan Penalaran, kegiatan pokok dari pikiran adalah penalaran yang keduanya merupakan hal yang mendasari pengetahuan. Penalaran merupakan proses bagaimana pikiran menarik kesimpulan dari hal-hal yang sebelumnya telah diketahui. • Induksi adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kejadian atau kasus khusus. • Deduksi adalah bentuk penalaran yang berangkat dari suatu pernyataan umum ke kejadian khusus yang secara niscaya dapat diturunkan dari pernyataan umum tersebut. • Abduksi adalah penalaran untuk merumuskan sebuah hipotesa berupa pernyataan umum yang kemungkinan kebenarannya masih perlu diuji.
  • 19. DASAR-DASAR PENGETAHUAN  Logika, cara berfikir yang lurus, runut dan benar • Silogisme Kategoris, silogisme yang terdiri dari proposisi yang bersifat kategoris (afirmatif universal, negatif universal, afirmatif partikular, negatif partikular) • Silogisme Hipotesa, silogisme dalam proposisi bersyarat (kalau…maka…) • Silogisme Disjungtif, silogisme yang sahih hanya dalam salah satu kemungkinan yang menyingkirkan kemungkinan lain.
  • 20. DASAR-DASAR PENGETAHUAN  Bahasa, merupakan salah satu hal yang mendasari dan memungkinkan pengetahuan pada manusia. Bahasa Tertulis dan Tidak Tertulis.  Kebutuhan hidup manusia, memperoleh pengetahuan yang dibutuhkan untuk dapat hidup merupakan suatu bagian dari cara berada manusia. Pengetahuan merupakan suatu alat, strategi dan kebijakan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
  • 21. T I G A A S U M S I I L M U M E N G E N A I O B Y E K E M P I R I K . Asumsi pertama: menganggap bahwa obyek-obyek tertentu mempunyai keserupaan satu sama lain. Umpamanya: dalam hal bentuk, struktur, sifat, da lainnya. Asumsi kedua adalah anggapan bahwa suatu benda tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu tertentu. Kegiatan keilmuan bertujuan mempelajari tingkah laku suatu obyek dalam suatu keadaan tertentu. Asumsi ketiga adalah determinasi, yaitu kita menganggap tiap gejala bukan merupakan suatu kejadian yang bersifat kebetulan. Tiap gejala mempunyai pola tertentu yang bersifat tetap dengan urut-urutan kejadian yang sama
  • 22. TERJADINYA PENGETAHUAN  Menurut Aliran Rasionalisme. - Menganggap Rasio adalah sumber kebenaran - Pengetahuan terjadi karena bahan panca indra dan batin diolah oleh akal. Aliran ini terbagi 2 yaitu: 1. Rasionalisme Idealis -pengukuran adalah hasil pengolahan bersama
  • 23. LANJUTAN… Tokohnya: Descartes, Spinoza, Leibniz, Fichte, Hegel Dll. Aliran ini berpegang pd keyakinan bahwa pengetahuan kita dpt melampaui pengalaman panca indra sejati Melalui rasio dapat dirumuskan: Difinisi, Komparasi dan kausal (sebab akibat) Contohnya:
  • 24. LANJUTAN …..  Apa yang dimaksud “ A”dan apa yang dimaksud “B”.  Apa persamaaan dan perbedaaan “A” dan “B”  Mana yang menjadi sebab dan mana yang menjadi akibat dari “A” atau “B”
  • 25. LANJUTAN…. 2. Rasionalisme Realis. - berpandangan bahwa pengolahan pengetahuan oleh rasio tidak terlepas dari obyek yang diamati. Metodenya deduktif. EMPIRISME- Pengetahuan terbatas hanya pada Pengalaman. Kebenaran didapat dari hasil pengamatan, jadi keputusan berbeda masing masing orang. Emprisme terbagi 2. a. Sensualisme – menghasilkan kebenaran semu, b. Konsiensialisme -keputusan diambil berdasarkan kesadaran. Metodenya Induktif,
  • 26. K RITIK AN TE RHADAP RASIONAL ISME DAN E MPRIS J. A . L E I G H T O N  Rasionalisme - Mengagungkan Rasio,spekulatif., mengabaikan jiwa. Akhirnya menginkari Tuhan.Kebenaran Koheren.Deduktif  Emprisme – mengangungkan pengalaman tadi semua pengetahuan didapat dari pengalaman panca indra. Kebenaran Koresponden.Induktif Tokohnya J.Lock, D. Home, Barkley.
  • 27. K E SIMPUL AN ( J HON DE W E Y ) PE NGE TAHUAN Dunia rasional dan dunia empirik membentuk sebuah dunia keilmuan yang merupakan gabungan dari kedua dunia tersebut. “Genetic Approach” to knowledge Dunia rasional (deduktif) adalah koheren, logis, dan sistematis, dengan logika deduktif sebagai sendi pengikatnya Dunia empirik (induktif) yang obyektif dan berorientasi kepada fakta sebagai mana adanya. Dimanapun ada kehidupan di sana adalah prilaku aktivitas yang ada terus menerus antara organisme dan lingkungan dengan terus mengeksplorasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
  • 28. KEGIATAN KEILMUAN SEBAGAI SEBUAH PROSES Deduksi Khasanah ilmu Ramalan Dunia rasional Dunia empirik Induksi Fakta Pengujian Metode penelitian keilmuanStatistik Logika matematika Deduktif Induktif 28
  • 29. SUMBER-SUMBER PENGETAHUAN  1. Otoritas – percaya pada orang lain.  Syaratnya: ada kejujuran  2. Persepsi indera: empiris, tumpuan utama pengetahuan modern, sifatnya terbatas dan kadang hasilnya menipu .  3. Akal: membandingkan ide-ide, bersifat konseptual logis, runtut.  4. Intuisi: diperoleh langsung tanpa pemikiran sadar dan persepsi langsung. Hasil induksi dan deduksi di bawah sadar yg muncul ke permukaan  5. Wahyu: pengetahuan berasal dari Yang Ilahi dalam kitab suci/ajaran agama.
  • 30. PE RBANDINGAN FIL SAFAT PE NGE TAHUAN DAN FIL SAFAT IL MU PE N G E TAHUAN Filsafat Pengetahuan, adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya. (Spontan) Sedangkan Filsafat Ilmu Pengetahuan adalah keseluruhan sistem pengetahuan manusia yang telah dibakukan secara sistematis. (Sistematis dan Reflektif)
  • 31. What Is The Science ? Ilmu Pengetahuan :  Bangunan atau akumulasi pengetahuan yang diperoleh sepanjang sejarah perkembangan pengetahuan manusia  Ilmu Pengetahuan dianggap sebagai “produk”  Contoh : Einstien dengan teori relatifitasnya Newton dengan teori tentang gaya dll  Pengetahuan yang diperoleh melalui prosedur ilmiah (Metode Ilmiah)  Ilmu Pengetahuan dianggap sebagai “proses”, diperoleh secara logis (dasar & alasan yang deduktif rasional) untuk menjelaskan suatu gejala dan diuji secara empiris sehingga bersifat terbuka  Contoh : Lahirnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer 31
  • 32. Fungsi Ilmu Pengetahuan :  Untuk menerangkan gejala  Untuk memahami hakekat gejala  Untuk meramalkan kejadian yang akan datang  Untuk mengendalikan gejala Ciri Ilmu Pengetahuan :  Mempuyai obyek kajian  Mempunyai metode pendekatan  Disusun secara sistematis  Bersifat “universal” (legitimated) Pengetahuan adalah pengalaman yang diselenggarakan oleh diri sendiri atau pikiran 32